fakultas hukum universitas sebelas maret … · tak peduli masalah apa pun yang anda hadapi, jika...

56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS YURIDIS PERANAN NOVUM DALAM DIKABULKANNYA PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM PERKARA PENGGELAPAN (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 14 PK/PID/1997, TANGGAL 14 NOPEMBER 1997) SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh RR Happy Salahita MS E1107210 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: ledung

Post on 17-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS YURIDIS PERANAN NOVUM DALAM DIKABULKANNYA

PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM

PERKARA PENGGELAPAN

(STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 14

PK/PID/1997, TANGGAL 14 NOPEMBER 1997)

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat

Sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh

RR Happy Salahita MS

E1107210

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

ANALISIS YURIDIS PERANAN NOVUM DALAM DIKABULKANNYA

PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM

PERKARA PENGGELAPAN

(STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 14

PK/PID/1997, TANGGAL 14 NOPEMBER 1997)

Oleh :

RR Happy Salahita MS

E1107210

Penulisan Hukum (Skripsi) ini telah disetujui untuk dipertahankan Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dosen Pembimbing Skripsi

Pembimbing

Bambang Santoso,S.H.,M.Hum. NIP. 196202091989031001

Page 3: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RR Happy Salahita MS

NIM : E1107210

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul :

ANALISIS YURIDIS PERANAN NOVUM DALAM DIKABULKANNYA

PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM

PERKARA PENGGELAPAN (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG NO. 14 PK/PID/1997, TANGGAL 14 NOPEMBER

1997) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam

penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi)

dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, Maret 2011

Yang membuat pernyataan,

RR Happy Salahita MS

NIM : E1107210

Page 5: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Untuk memahami hati dan pikiran seseorang,

Jangan melihat apa yang telah di raih.

Lihatlah apa yang dia lakukan untuk menggapai cita – citanya. ( Kahlil

Gibran )

Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi,

Jika Anda berada pada tempat yang tepat,

Waktu yang tepat, dengan pesan yang tepat

Anda akan mampu mengubah persepsi orang lain. ( Lynne Franks )

Page 6: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati karya kecil ini hendak penulis persembahkan :

· Allah SWT Yang Maha Segalanya, yang selalu memberikan yang terbaik

dalam setiap langkah hidupku

· Kepada Rasulullah Muhammad SAW, teladan terbaik

· Kedua orangtuaku dan keluarga besar, atas segala restu dan kasih

sayangnya yang tak pernah berhenti

· Eyang Ku ”Wiratmokodiningrat” dan ”Soetomo Prawironegoro”, atas

segala bimbingan disetiap langkahku

· Calon ku ”Bintang Priyombodo S.H”

· Saudara-saudara ku yang selalu menghiasi kebahagiaan dalam hidupku

· Kepada sahabat-sahabatku dan teman-temanku yang terbaik, Nana, Stella,

Muty, Alynda, Melati, terima kasih untuk saat-saat terindah yang kita lalui

bersama

· Kepada seluruh keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

· Almamaterku, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

RR Happy Salahita MS, E.1107210. ANALISIS YURIDIS PERANAN NOVUM DALAM DIKABULKANNYA PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM PERKARA PENGGELAPAN (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 14 PK/PID/1997, TANGGAL 14 NOPEMBER 1997). Fakultas Hukum UNS.

Upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) disebut sebagai upaya hukum luar biasa karena UU memberi kesempatan. Peninjauan Kembali berorientasi pada tuntutan keadilan. Putusan Hakim adalah karya manusia yang tidak luput dari kekhilafan hakim secara manusiawi. Tujuan dibukanya lembaga Peninjauan Kembali adalah untuk menemukan kebenaran hukum dan keadilan yang sesungguhnya. Namun demikian, demi kepastian hukum maka Peninjauan Kembali ini hanya dapat dilakukan satu kali saja.

Berdasarkan dengan Pasal 263 ayat (3) tersebut, alat bukti baru (Novum) mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu apabila novum tersebut dapat diterima oleh Mahkamah Agung, maka dapat menghasilkan putusan diantaranya, sebagai berikut : putusan bebas, Putusan lepas dari segala tuntutan hukum, putusan tidak dapat menerima tuntutan penuntut umum dan putusan dengan menetapkan ketentuan pidana yang lebih ringan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum doktrinal adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara menyediakan suatu penampilan yang sistematis. Data penelitian ini meliputi bahan hukum yang terdiri dari primer, dan sekunder. Bahan hukum primer merupakan data utama dalam penelitian ini sedangkan bahan hukum sekunder dan tersier digunakan untuk mendukung data primer. Teknik pengumpulan bahan hukum adalah dengan menggunakan dokumentasi dan studi pustaka.

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Novum sebagai dasar dikabulkannya permohonan peninjauan kembali terpidana dalam perkara penggelapan adalah Salinan putusan PN. Jakarta Barat No. 252/PdtG/1S96/PNJkt.Bar dalam perkara antara David alias Ayung sebagai penggugat lawan PT. Multi Indah Usaha Rukun Sejati dan kawan kawan sebagai tergugat. Dari perkara ini jelas terdapat hubungan hukum keperdataan bahwa pemohon peninjauan kombali tidak pernah mempunyai hutang sebesar Rp sebesar Rp. 8,6 Milyar apalagi melakukan penggelapan uang sebesar itu. Novum tersebut sangat kuat sehingga alasan pengajuan peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam memeriksa dan memutus pengajuan peninjauan kembali dalam perkara penggelapan ini adalah gugatan David alias Ayung dalam perkara tersebut dikabulkan dengan demikian permohonan peninjauan kembali dalam perkara No. 14 PK/Pid/1997 tidak pernah melakukan tindak pidana penggelapan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum putusan perkara tersebut merupakan bukti baru bila dihubungkan dengan pasal 263 ayat (2) huruf a KUHAP yang hasilnya merupakan putusan lepas dari segala tuntutan hukum. Kata kunci : Peninjauan kembali, Novum, Penggelapan.

Page 8: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum dengan judul : ANALISIS

YURIDIS PERANAN NOVUM DALAM DIKABULKANNYA

PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM

PERKARA PENGGELAPAN (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG NO. 14 PK/PID/1997, TANGGAL 14 NOPEMBER

1997).

Penulisan hukum merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh

dalam rangkaian kurikulum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan juga merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasiswa Fakultas Hukum dalam menempuh jenjang kesarjanaan S1.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan hukum ini tidak luput

dari kekurangan, baik dari segi materi yang disajikan maupun dari segi

analisisnya. Namun penulis berharap bahwa penulisan hukum ini mampu

memberikan manfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi pembacanya.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang tulus kepada :

1. Bapak Mohammad Jamin, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum UNS

yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Edy Herdyanto, S.H, M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara. Yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dan memberikan ilmu-ilmu

tentang hukum acara pidana.

3. Bapak Bambang Santoso,S.H.,M.Hum, selaku Pembimbing penulisan skripsi

yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan,

dukungan, nasihat, motivasi serta telah sabar dan tidak lelah dalam membantu

menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi.

Page 9: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Bapak Muhammad Rustamaji S.H. M.H. dan Bapak Kristiyadi, S.H, M.Hum.

selaku dosen Hukum acara pidana yang telah memberikan dasar-dasar hukum

acara pidana

5. Bapak Harjono, S.H, M.H selaku ketua program non reguler Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret.

6. Bapak dan Ibu staf karyawan yang telah membantu dan berperan dalam

kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan segala kegiatan mahasiswa di

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Ayahanda, dan Ibunda tercinta, Eyang Putri, “Wiratmokodiningrat” dan

Soetomo Prawironegoro”yang tiada hentinya mencurahkan kasih sayangnya

dan tidak pernah lelah berdoa, mendorong dan memberikan motivasi kepada

penulis selama masa kuliah dan menyelesaikan penulisan hukum ini. Terima

kasih untuk kasih sayang, doa serta segenap pengertian, fasilitas, dukungan

dan kepercayaan atas segala jalan yang saya pilih dan keputusan yang saya

buat, hanya dengan Ridho kalian saya dapat berada di sini hingga saat ini.

8. Teman-teman kuliah angkatan 2007 Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta, teman-teman senasib seperjuangan Nance, Stella, Muty,

Alynda, Melati, Andjani, Eko, Eka dan Chusnul dalam mengerjakan penulisan

hukum dengan segala informasi dan kesetiannya mendukung dan membantu.

9. Cintaku BINTANG PRIYOMBODO S.H, yang selalu mendampingi,

mendukung dan memberiku motivasi dalam mengerjakan karya tulis ini.

10. Almamaterku, seluruh para penghuni Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang beragam, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan

dan pengalaman yang indah dan membuatku sangat bersyukur bisa mengenal

kalian semua dan kuliah di fakultas hukum.

11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penyusunan skripsi ini.

Semoga amal budi baik yang disumbangkan kepada penulis dalam

penyusunan penulisan hukum ini mendapat imbalan yang setimpal dari Allah

SWT.

Page 10: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan hukum ini masih jauh

dari sempurna, mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu

dengan lapang dada penulis ingin mengharapkan segala saran dan kritik yang

bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan hukum ini.

Akhir kata semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta

ilmu pengetahuan hukum.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

RR Happy Salahita MS

Page 11: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN............................ .................................................. iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

ABSTRAK.. .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

E. Metode Penelitian ......................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 11

A. Kerangka Teori ............................................................................ 11

1. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Penggelapan ....................... 11

2. Tinjauan Tentang Upaya Hukum ............................................ 13

3. Tinjauan tentang Peninjauan Kembali (PK) ..................... ..... 17

4. Tinjauan Tentang Novum ........................................................ 23

B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 25

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... .................................. 27

A Novum Sebagai Dasar Dikabulkannya Permohonan Peninjauan

Kembali Terpidana dalam Perkara Penggelapan ........................ 27

1. Posisi Kasus ………………………………………….. ......... 27

2. Identitas Terdakwa ................................................................ 27

Page 12: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3. Dakwaan ................................................................................ 27

4. Tuntutan Hukum .................................................................... 30

5. Putusan Pengadilan Negeri Bandung ..................................... 31

6. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung .................................... 32

7. Putusan Kasasi ........................................................................ 33

8. Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali oleh Terpidana ......... 35

9. Pembahasan ............................................................................ 36

B Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam Memeriksa dan

Memutus Pengajuan Peninjauan Kembali dalam Perkara

Penggelapan.................................................................................... 38

1. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung ................................ 38

2. Amar Putusan Mahkamah Agung ........................................... 39

3. Pembahasan ............................................................................ 39

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 43

A. Simpulan ....................................................................................... 43

B. Saran-Saran .................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila, Negara Republik Indonesia

adalah negara yang berdasarkan hukum yang menjunjung tinggi hak asasi

manusia serta yang menjamin segala warga negara bersamaan kedudukannya

di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (asas legalitas).

Negara hukum menurut Undang-undang dasar 1945 adalah berdasar

pada kedaulatan hukum. Hukumlah yang berdaulat. Negara adalah merupakan

subjek hukum, dalam arti rechstaat (badan hukum republik). Karena negara

tersebut dipandang subjek hukum, maka jika seseorang atau badan hukum

melanggar suatu peraturan bisa dikenakan sanksi pidana karena perbuatan

melanggar hukum.

Pengertian umum hak asasi itu sendiri adalah hak-hak dasar yang

dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak

lahir, ini berarti bahwa sebagai anugerah dari Tuhan kepada makhluknya. Bagi

bangsa Indonesia hak asasi manusia atau yang disebut hak dan kewajiban

Warga Negara telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang

bersumber pada Pancasila.

Keadilan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia

dalam tindak pidana dibuktikan dengan adanya proses penyelidikan,

penyidikan, penuntutan, pemeriksaan sidang, pembuktian, kemudian putusan

pengadilan yang dilakukan oleh hakim sebagai pejabat peradilan Negara yang

diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk mengadili. Semua proses

tersebut dilakukan dengan menjunjung tinggi keadilan demi tetap tegaknya

hukum dan terpenuhinya semua hak-hak manusia itu sendiri sesuai dengan

undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

1

Page 14: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Putusan Pengadilan yang tidak memuaskan terdakwa atau penuntut

umum dapat diajukan upaya hukum. Upaya hukum adalah hak terdakwa atau

penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan pada tingkat

pertama yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana

untuk mengajukan permohonan Peninjauan kembali dalam hal serta menurut

cara yang diatur dalam Undang-Undang. Pasal 263 ayat (1) KUHAP

menyatakan bahwa “terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan

hukum, terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan permintaan

peninjauan. kembali kepada Mahkamah Agung.”

Tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat dan

martabat manusia dalam tindak pidana dibuktikan dengan adanya proses

peyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan sidang, pembuktian,

kemudian putusan pengadilan yang dilakukan oleh hakim sebagai pejabat

peradilan Negara yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk

mengadili. Semua proses tersebut dilakukan dengan menjunjung tinggi

keadilan demi tetap tegaknya hukum.

Berbagai upaya hukum tersebut diadakan untuk menjamin hak asasi

manusia sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Karena

hakim adalah manusia biasa yang dapat melakukan kesalahan dan juga

kekhilafan. Jaminan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia,

pemisahan dan pembagian kekuasaan dalam Negara, serta pemerintahan

berdasarkan hukum tersebut harus dijamin dalam suatu konstitusi. Selain itu,

konstitusi tersebut harus pula menjamin kemerdekaan warga Negara untuk

mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, menjamin kemerdekaan

berserikat dan berkumpul, dan sebagainya, dengan kata lain harus menjamin

kehidupan berdemokrasi. Untuk itu semua harus ada lembaga yang bertugas

menegakkan konstitusi, demokrasi dan hukum, yaitu :lembaga kekuasaan

kehakiman. Menurut Pasal 24 Ayat (1) UUD 1945, kekuasaan kehakiman di

Indonesia dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain Badan

Kehakiman menurut Undang-Undang.

Page 15: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Upaya hukum dapat dilakukan terdakwa maupun penuntut umum

terhadap putusan hakim pada tingkat Pengadilan Negeri dengan mengajukan

banding, kecuali terhadap putusan bebas. Apabila terdakwa maupun penuntut

umum tidak menerima putusan Pengadilan Tinggi, maka dapat mengajukan

kasasi. Upaya hukum banding dan kasasi merupakan upaya hukum biasa, yang

diatur dalam KUHAP Bab XVII. Upaya hukum yang dapat ditempuh

terpidana terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap adalah peninjauan kembali. Upaya hukum Peninjauan kembali

merupakan upaya hukum luar biasa, karena sebenarnya lembaga ini

bertentangan dengan asas kepastian hukum. Prinsip asas kepastian hukum

menentukan bahwa putusan hakim yang sudah berkekuatan hukum tetap

(gezag van gewijsde) tidak bisa diubah lagi. Asas kepastian hukum itu disebut

neb is in idem, artinya tidak boleh terjadi dua kali putusan terhadap satu kasus

yang sama antara 2 pihak yang sama.

Upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) disebut sebagai upaya hukum

luar biasa karena UU memberi kesempatan untuk mengajukan Peninjauan

Kembali dengan segala persyaratan yang ketat untuk itu. Ketatnya persyaratan

untuk itu adalah untuk menerapkan asas keadilan terhadap pemberlakuan asas

kepastian hukum, karena itu Peninjauan Kembali berorientasi pada tuntutan

keadilan. Putusan Hakim adalah karya manusia yang tidak luput dari

kekhilafan hakim secara manusiawi.

Tujuan dibukanya lembaga Peninjauan Kembali adalah untuk

menemukan kebenaran hukum dan keadilan yang sesungguhnya. Namun

demikian, demi kepastian hukum maka Peninjauan Kembali ini hanya dapat

dilakukan satu kali saja.

Herziening atau Peninjauan Kembali (PK) adalah suatu putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap atas suatu

perkara pidana, berhubungan dengan ditemukannya fakta-fakta yang dulu

tidak diketahui oleh Hakim, yang akan menyebabkan dibebaskannya terdakwa

dari tuduhan. Ketentuan ini memberikan hak kepada terpidana atau ahli

warisnya untuk mengajukan peninjauan kembali atas putusan pengadilan yang

Page 16: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dengan digunakannya kata

terpidana atau ahli warisnya menandakan bahwa dalam putusan pengadilan

yang sudah mempunyai kekuatan tetap yang dimintakan peninjuan kembali,

seseorang sudah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman pidana atau ada

pemidanaan.

Upaya hukum yang dilakukan untuk menjamin hak asasi manusia

sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Upaya hukum

ini dapat dilakukan terdakwa maupun penuntut umum terhadap putusan hakim

pada tingkat Pengadilan Negeri dengan mengajukan banding, kecuali terhadap

putusan bebas. Bilamana terdakwa maupun penuntut umum tidak menerima

putusan Pengadilan Tinggi, dapat mengajukan kasasi.

Upaya hukum banding dan kasasi merupakan upaya hukum biasa,

yang diatur dalam KUHAP Bab XVII. Upaya hukum yang dapat ditempuh

terpidana terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap adalah peninjauan kembali. Upaya hukum Peninjauan kembali

merupakan upaya hukum luar biasa, karena sebenarnya lembaga ini

bertentangan dengan asas kepastian hukum. Prinsip asas kepastian hukum

menentukan bahwa putusan hakim yang sudah berkekuatan hukum tetap

(gezag van gewijsde) tidak bisa diubah lagi. Asas kepastian hukum itu disebut

neb is in idem, artinya tidak boleh terjadi dalam dua kali putusan dengan satu

kasus yang sama antara 2 pihak yang sama pula.

Maksud dan tujuan dibukanya lembaga Peninjauan Kembali adalah

untuk menemukan kepastian hukum dan keadilan yang sebenar-benarnya.

Pasal 263 ayat (2) memuat daftar dasar yang dapat diajukan untuk melakukan

peninjauan kembali oleh terpidana atau ahli warisnya.

1. Apabila terdapat keadaan baru (Novum) yang menimbulkan dugaan kuat,

bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih

berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari

segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima

atau terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan;

Page 17: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu telah

terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan

yang dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu dengan

yang lain;

3. Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim

atau suatu kekeliruan yang nyata.

Menurut KUHAP, jaksa berhak dapat mengajukan PK tetapi hanya

terbatas pada putusan-putusan yang telah berkekuatan hukum tetap yang dalam

pertimbangan hukumnya dinyatakan perbuatan yang didakwakan terbukti tetapi

tidak diikuti dengan suatu pemidanaan. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi

terhadap praktek hukum yang ada dan melakukan perbaikan-perbaikan dimana

perlu di kalangan hakim, jaksa, dan advokat untuk mengatasi kekeliruan-

kekeliruan yang dilakukan dalam proses hukum semenjak munculnya kasus PK

oleh jaksa.

Dari ayat 2 ini jelas bahwa alasan-alasan untuk mengajukan

permintaan PK itu terbatas. Ia hanya diperuntukkan bagi kepentingan terpidana

dan bertujuan untuk melindungi hak terpidana dari kesalahan menerapkan

hukum atau salah menghukum orang. Ini terlihat pada butir pertama, "hasilnya

akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau

tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau terhadap perkara itu

diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan" sama sekali tidak disebutkan

untuk memberatkan hukuman.

Berdasarkan dengan Pasal 263 ayat (3) tersebut, alat bukti baru (Novum)

mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu apabila novum tersebut dapat

diterima oleh Mahkamah Agung, maka dapat menghasilkan putusan

diantaranya, sebagai berikut : putusan bebas, Putusan lepas dari segala tuntutan

hukum, putusan tidak dapat menerima tuntutan penuntut umum dan putusan

dengan menetapkan ketentuan pidana yang lebih ringan.

Berdasarkan uraian diatas penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih

dalam mengenai peranan Novum dalam pemeriksaan peninjauan kembali (PK)

oleh Mahkamah Agung berkaitan dengan terpidana David alias ayung yang

Page 18: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dapat menghasilkan putusan Bebas dan hal-hal apakah yang harus diperhatikan

dalam penggunaan Novum untuk kepentingan Peninjauan Kembali (PK), karena

ada berbagai kriteria untuk dapat dikatakan Novum sehingga dapat diajukan

dalam Pemeriksaan Peninjauan Kembali (PK). Penulis akan mengkaji masalah

tersebut dalam bentuk penulisan hukum ini dengan judul : ANALISIS

YURIDIS NOVUM SEBAGAI DASAR DIKABULKANNYA

PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERPIDANA DALAM

PERKARA PENGGELAPAN (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG NO. 14 PK/PID/1997, TANGGAL 14

NOPEMBER 1997)

B. Perumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,

penulis menetapkan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk novum sebagai dasar dikabulkannya permohonan

peninjauan kembali terpidana dalam perkara penggelapan?

2. Bagaimanakah Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam Memeriksa

dan Memutus Pengajuan Peninjauan Kembali dalam Perkara Penggelapan

C. Tujuan Penelitian

Adapun mengenai tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui peranan novum dalam pemeriksaan peninjauan

kembali (PK) oleh Mahkamah Agung berkaitan dengan perkara

penggelapan dengan terpidana David alias ayung.

b. Untuk mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi oleh terpidana

dalam pengajuan novum sebagai alasan untuk permohonan peninjauan

kembali kepada Mahkamah Agung berkaitan dengan perkara

penggelapan dengan terpidana David alias ayung.

Page 19: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti sebagai bahan utama penyusunan penulisan hukum guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

bidang ilmu hukum Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Untuk menambah wawasan dalam memperluas pemahaman arti

pentingnya ilmu hukum dalam teori dan praktek, khususnya Hukum

Acara.

c. Memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan

kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat yang

didapat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk sedikit memberi sumbangan pengetahuan dan pikiran dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum

pada khususnya.

b. Sebagai bahan masukan untuk pengkajian dan penulisan karya ilmiah

di bidang hukum.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diteliti.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan

serta tambahan pengetahuan bagi pihak-pihak yang terkait dengan

masalah yang diteliti.

E. Metode Penelitian

Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan

hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna

menjawab isu hukum yang dihadapi (Peter Mahmud Marzuki, 2006:35).

Page 20: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu hukum yang

timbul. Oleh karena itu, penelitian hukum merupakan suatu penelitian di

dalam kerangka know-how di dalam hukum. Hasil yang dicapai adalah untuk

memberikan preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi (Peter

Mahmud Marzuki, 2006:41).

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian dan rumusan masalah, penelitian yang

dilakukan termasuk dalam kategori penelitian hukum normatif atau

penelitian hukum kepustakaan. Penelitian Hukum normatif memiliki

definisi yang sama dengan penelitian doktrinal yaitu penelitian

berdasarkan bahan-bahan hukum yang fokusnya pada membaca dan

mempelajari bahan-bahan hukum primer dan sekunder (Johny Ibrahim,

2006:44).

2. Sifat Penelitian

Penelitian hukum ini bersifat preskriptif. Penelitian preskriptif

adalah penelitian yang dimaksud untuk menemukan suatu kebenaran dan

menarik suatu kesimpulan dari isu-isu hukum yang ada untuk menemukan

aturan-aturan yang relevan. (Peter Mahmud Marzuki, 2006:22). Dalam

penulisan ini lebih lanjut akan dikaji tentang mengenai peranan novum

dalam pemeriksaan peninjauan kembali dan persyaratan apa saja yang

harus diperhatikan dalam penggunaan Novum untuk kepentingan

peninjauan kembali.

3. Jenis Bahan Hukum

Jenis bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

bahan hukum sekunder yaitu sejumlah bahan hukum atau fakta atau

keterangan yang digunakan oleh seseorang yang secara tidak langsung dan

diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan, terdiri dari literatur,

dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan yang berlaku, laporan,

desertasi, teori-teori dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dan

relevan dengan masalah yang diteliti. (Peter Mahmud Marzuki, 2006:141).

Page 21: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4. Sumber Bahan Hukum

Sumber bahan hukum yang digunakan berupa bahan hukum

sekunder adalah:

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer adalah bahan hukum atau bahan pustaka yang

mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis, adapun yang penulis

gunakan adalah

1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

2) Putusan Mahkamah Agung No.14 pk/pid/1997, tanggal 14

Nopember 1997.

b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan

hukum primer : yaitu buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti, hasil penelitian yang relevan dan buku-

buku penunjang lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan penelitian ini, teknik pengumpulan data

dengan cara kepustakaan, peneliti membaca, mengkaji, mempelajari isi

dari bahan pustaka berupa putusan Mahkamah Agung, mengumpulkan

data sekunder dari peraturan perundang-undangan, buku-buku, karangan

ilmiah, dokumen resmi, serta pengumpulan data melalui media internet.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang penting dalam suatu

kesimpulan dalam penelitian.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah (Lexy J. Moleong, 2007:6).

Page 22: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

I. Sistematika Penulisan Hukum

Maka dalam penulisan skripsi tersusun secara teratur dan berurutan,

penulis akan membuat sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan hukum.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai tentang teori landasan

pemikiran dan pembahasan yaitu dengan teknik analisis data beserta

sub bab bagian penelitian

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang peranan novum didalam

pemeriksaan upaya hukum luar biasa yaitu upaya hukum peninjauan

Kembali (PK) dengan terpidana David atau Ayung dimana novum

dapat menghasilkan putusan Mahkamah Agung yang berprinsip

keadilan serta persyaratan apa saja yang dimiliki berdasarkan

perundang-undangan yang berlaku

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran terkait dengan

pembahasan permasalahan yang telah diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Penggelapan

a. Pengertian Tindak Pidana

Pembentuk Undang-Undang di Indonesia menggunakan

istilah straafbaarfeit untuk menyebutkan nama tindak pidana. Dalam

bahasa Belanda straafbaarfeit terdapat dua unsur pembentuk kata

yaitu straafbaar dan feit. Perkataan feit dalan bahasa Belanda

diartikan “sebagian dari kenyataan”, sedang straafbaar berarti

“dapat dihukum”. Sehingga jika diartikan secara harafiah

straafbaarfeit berarti “sebagian dari kenyataan yang dapat dihukum”.

Beberapa pakar hukum pidana memberikan pengertian yang

berbeda-beda mengenai straafbaarfeit. Menurut P.A.F. Lamintang

pembentuk Undang-Undang kita telah menggunakan perkataan

”starfbaar feit” untuk menyebutkan apa yang kita kenal sebagai

”tindak pidana” di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Perkataan ”feit” itu sendiri dalam Bahasa Belanda berarti ”sebagian

dari suatu kenyataan” sedangkan ”starfbaar ” berati ”dapat

dihukum”, sehingga secara harfiah perkataan ”starfbaar feit” dapat

diterjemahkan sebagai ”sebagian dari suatu kenyataan yang dapat

dihukum” yang sudah barang tentu tidak tepat karena kita ketahui

bahwa yang dapat di hukum adalah manusia sebagai pribadi dan

bukan kenyataan, perbuatan, ataupun tindakan (P.A.F. Lamintang,

1997:181).

Moeljatno menggunakan istilah “perbuatan pidana”, yang

didefinisikan sebagai “Perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan

hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana

tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut” (Moeljatno,

2002:54).

11

Page 24: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Pengertian Tindak Pidana Penggelapan

Tindak Pidana Penggelapan diatur pada Bab XXIV (buku II)

KUHP, terdiri dari 5 pasal (372 s/d 376). Salah satunya yakni Pasal

372 KUHP, merupakan tindak pidana penggelapan dalam bentuk

pokok yang rumusannya berbunyi:

"Barang siapa dengan sengaja menguasai secara melawan hukum sesuatu benda yang seharusnya atau sebagian merupakan kepunyaan oranglain yang berada padanya bukan karena kejahatan, karena bersalah melakukan penggelapan, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 4 (empat) tahun atau dengan pidana denda setinggi-tingginya 900 (sembilan ratus) rupiah."

Tindak Pidana Penggelapan ini mempunyai unsur-unsur sebagai

berikut :

1) unsur subjektif : dengan sengaja;

2) unsur objektif :

a) barangsiapa;

b) menguasai secara melawan hukum;

c) suatu benda;

d) sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain;

e) berada padanya bukan karena kejahatan.

Bentuk pokok pembentuk undang-undang telah mencantumkan

unsur kesengajaan atau opzettelijk sebagai salah satu unsur dalam

tindak pidana penggelapan. Unsur dengan sengaja merupakan satu-

satunya unsur subjektif didalam tindak pidana penggelapan, yakni

unsur yang melekat pada subjek tindak pidana ataupun yang melekat

pada pribadi pelakunya. Dan dengan sendirinya unsur opzettelijk harus

didakwakan didalam surat dakwaan, dan karena unsur tersebut

didakwaan terhadap seorang terdakwa, dengan sendirinya juga harus

dibuktikan di sidang pengadilan yang memeriksa perkara terdakwa.

Pengertian yuridis mengenai penggelapan dimuat dalam pasal

372 sebagaimana yang telah dirumuskan sebelumnya diatas, disebut

atau diberi kualifikasi penggelapan. Rumusan di atas tidak memberi

Page 25: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

arti sebagai membuat sesuatu menjadi gelap atau tidak terang, seperti

arti kata yang sebenarnya. Perkataan verduistering yang ke dalam

bahasa kita diterjemahkan secara harfiah dengan penggelapan itu, bagi

masyarakat Belanda diberikan arti secara luas (figurlijk), bukan

diartikan seperti arti kata yang sebenarnya sebagai yang membuat

sesuatu menjadi tidak terang atau gelap. Berikut contoh singkat terkait

kasus ini :

Seseorang dititipkan sebuah telepon selular (handphone) oleh

temannya, karena suatu kejadian teman yang diamanatkan tersebut

memerlukan uang, maka handphone tersebut dijualnya. Teman yang

menjual handphone ini menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan

temannya itu namun tidak berarti handphone tersebut dibuatnya

menjadi gelap atau tidak terang. Lebih mendekati pengertian bahwa

teman yang melakukan tindakan tersebut menyalahgunakan haknya

sebagai yang menguasai benda, hak mana tidak boleh melampaui dari

haknya sebagai seorang yang diberi kepercayaan untuk menguasai atau

memegang handphone itu.

Dari rumusan penggelapan sebagaimana contoh di atas, jika

dirinci terdiri dari unsur-unsur objektif meliputi perbuatan memiliki

(zicht toe.igenen), sesuatu benda (eenig goed), yang sebagian atau

seluruhnya milik orang lain, yang berada dalam kekuasaannya bukan

karena kejahatan, dan unsur-unsur subjektif meliputi penggelapan

dengan sengaja (opzettelijk), dan penggelapan melawan hukum

(wederrechtelijk).

2. Tinjauan Tentang Upaya Hukum

Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk

tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding

atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan Peninjauan

Kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang

(Pasal 1 butir 12 KUHP). KUHAP membedakan upaya hukum biasa dan

Page 26: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

luar biasa. Upaya hukum biasa diatur dalam Bab XVII sedangkan upaya

hukum luar biasa Bab XVIII.

Terhadap putusan Pengadilan, Terpidana berhak dapat melakukan

upaya hukum berupa menerima atau menolak putusan tersebut. Menurut

Pasal 1 butir (12) KUHAP, Upaya hukum adalah hak terdakwa atau

penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa

perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan

permohonan peninjauan kembali (PK) dalam hal serta menurut cara yang

diatur dalam undang-undang ini.

a. Upaya Hukum Biasa

1) Banding

Banding adalah alat hukum (rechtsmiddel) yang merupakan

hak Terdakwa, atau juga Penuntut Umum, untuk memohon supaya

putusan Pengadilan Negeri diperiksa kembali oleh Pengadilan

Tinggi. Tujuan dari hak ini adalah untuk memperbaiki

kemungkinan adanya kekhilafan pada putusan pertama. Hak

memohon banding ini senantiasa diperingatkan oleh Hakim kepada

Terdakwa setelah putusan diucapkan. Pengadilan Tinggi dapat

membenarkan, mengubah atau membatalkan putusan Pengadilan

Negeri.

Menurut ketentuan Pasal 67 KUHAP, Terdakwa atau

Penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan

Pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas

dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang

tepatnya penerapan hukum dan putusan Pengadilan dalam acara

cepat.

Putusan pengadilan negeri dapat dimintakan kasasi dalam

hal lepas dari segala tuntutan hukum yang menyangkut kurang

tepatnya penerapan hukum.

Sebenarnya tujuan banding itu ada dua :

1) Menguji putusan pengadilan tingkat pertama tentang

ketepatannya.

Page 27: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Untuk pemeriksaan baru untuk keseluruhan perkara itu.

Oleh sebab itu banding sering juga disebut revisi.

Pemeriksaan banding sebenarnya merupakan penilaian baru

(judicium novum). Jadi, dapat diajukan saksi-saksi baru, ahli-ahli

dan surat-surat baru. Menurut pendapat penulis, KUHAP tidak

melarang hal demikian, karena oleh Pasal 238 ayat (4) KUHAP

ditegaskan :

“Jika dipandang perlu pengadilan tinggi mendengar sendiri

keterangan terdakwa atau saksi atau penuntut umum dengan

menjelaskan secara singkat dalam surat panggilan kepada mereka

tentang apa yang ingin diketahuinya”

Begitu pula Pasal 240 ayat (1) KUHAP yang berbunyi :

“Jika pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pemeriksaan tingkat

pertama ternyata ada kelainan dalam penerapan hukum acara atau

kekeliruan atau ada yang kurang lengkap, maka pengadilan tinggi

dengan suatu keputusan dapat memerintahkan pengadilan negeri

untuk memperbaiki hal itu atau pengadilan tinggi melakukan

sendiri “

2) Kasasi

Kasasi adalah suatu alat hukum yang merupakan wewenang

dari Mahkamah Agung untuk memeriksa kembali putusan-putusan

dari Pengadilan-pengadilan terdahulu, dan ini merupakan peradilan

terakhir.

Menurut ketentuan Pasal 244 KUHAP, Terhadap putusan

perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh

pengadilan lain selain daripada Mahkamah Agung, Terdakwa atau

Penuntut umum dapat mengajukan permintaan pemeriksaan kasasi

kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas.

Menurut ketentuan Pasal 253 (1) KUHAP, Pemeriksaan

dalam tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung atas

permintaan para pihak guna menentukan:

Page 28: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a) Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau

diterapkan tidak sebagaimana mestinya;

b) Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut

ketentuan undang-undang;

c) Apakah benar pengadilan telah melampaui batas

wewenangnya.

Sejalan dengan Pasal 253(1) KUHAP, Pasal 30(1) UU No.

5/2004 tentang Perubahan atas UU No. 14/1985 tentang

Mahkamah Agung menyebutkan bahwa: Mahkamah Agung dalam

tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-

pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena:

a) Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;

b) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

c) Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan

perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan

batalnya putusan yang bersangkutan.

a. Upaya Hukum Luar Biasa

Upaya hukum luar biasa merupakan pengecualian dari upaya

hukum biasa. Upaya ini diajukan terhadap putusan Pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dimana upaya hukum

hukum biasa tidak dimungkinkan lagi untuk dilakukan. Upaya hukum

luar biasa terdiri dari Kasasi Demi Kepentingan Hukum dan

Peninjauan Kembali (PK).

Kasasi demi kepentingan hukum hanya dapat diajukan oleh

Jaksa Agung. Kasasi demi kepentingan hukum secara formal

didasarkan pada Pasal 259 KUHAP, yang menentukan sebagai

berikut:

a) Demi kepentingan hukum terhadap semua putusan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan lain selain

daripada Mahkamah Agung, dapat diajukan satu kali permohonan

kasasi oleh Jaksa Agung.

Page 29: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b) Putusan kasasi demi kepentingan hukum tidak boleh merugikan

pihak yang berkepentingan.

Permohonan kasasi demi kepentingan hukum hanya dapat

diajukan satu kali saja oleh Jaksa Agung kepada Mahkamah Agung RI.

Hukuman yang dijatuhkan tidak boleh lebih berat dari hukuman semula

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

3. Tinjauan tentang Peninjauan Kembali (PK)

a. Pengertian Peninjauan Kembali

Konsep peninjauan kembali berasal dari istilah perancis

‘request civile’ dalam perkara perdata dan perkara pidana diistilahkan

‘herziening’ dalam bahasa Belanda. Menurut Soediryo, seperti dikutip

Rusli Muhammad, peninjauan kembali adalah suatu upaya hukum

yang dipakai untuk memperoleh penarikan kembali atau perubahan

terhadap putusan hakim yang pada umumnya tidak dapat diganggu

gugat lagi (Rusli Muhammad, 2007:285). Blacks Law Dictionary

memberikan definisi PK atau judicial review sebagai a court’s review

of a lower court’s or an administrative body’s factual or legal findings

(Bryan A. Gamer, et.al, 2004:864).

Kata peninjauan kembali diterjemahkan dari kata “Herziening”,

Mr. M. H. Tirtaamijaya menjelaskan herziening adalah sebagai jalan

untuk memperbaiki suatu putusan yang telah menjadi tetap-jadinya

tidak dapat diubah lagi dengan maksud memperbaiki suatu kealpaan

hakim yang merugikan si terhukum…, kalau perbaikan itu hendak

dilakukan maka ia harus memenuhi syarat, yakni ada sesuatu keadaan

yang pada pemeriksaan hakim, yang tidak diketahui oleh hakim itu…,

jika ia mengetahui keadaan itu, akan memberikan putusan lain.

Upaya hukum peninjauan kembali (PK)/Herziening merupakan

salah satu dari upaya hukum luar biasa dalam hukum pidana Indonesia.

Upaya hukum peninjauan kembali (PK)/Herziening dilakukan terhadap

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.

Page 30: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Peninjauan kembali sebagai upaya hukum luar biasa diatur dalam Bab

XVIII bagian kedua Pasal 263 sampai dengan Pasal 269 KUHAP yang

merupakan penjabaran lebih jauh dari Pasal 23 Undang-Undang No. 14

Tahun 1970 Jo Undang-UndangNo. 35 Tahun 1999 Jo. Undang-undang

No. 4 tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

Upaya hukum peninjauan kembali disebut sebagai upaya hukum

luar biasa adalah karena upaya hukum yang terakhir yang dapat

ditempuh terhadap pemeriksaan suatu perkara. Upaya Hukum

merupakan cara yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan perkara yang

diajukan ke pengadilan dengan harapan akan tercapainya tujuan hukum

yaitu memperoleh keadilan mendapatkan manfaat atas penegakkan

hukum yang diharapkan serta menjamin adanya kepastian hukum

terhadap penegakan hukum tersebut.

Sedangkan peninjauan kembali adalah salah satu dari upaya

hukum yang dilakukan terhadap putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, peninjauan kembali dilakukan

apabila diketemukan adanya novum atau keadaan atau peristiwa baru

yang sebelumnya tidak pernah diketemukan, dimana penemuan novum

tersebut diduga dapat mempengaruhi perubahan putusan yang

dijatuhkan. Sedangkan menurut Bachtiar Sitanggang, herziening atau

peninjauan kembali adalah suatu putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap atas suatu perkara pidana, berhubung

dengan ditemukannya fakta-fakta yang dulu tidak diketahui oleh hakim

yang akan menyebabkan dibebaskannya terpidana dari

tuduhan.35Berdasarkan ketentuan Pasal 264 ayat (3) dan Pasal 268 ayat

(1) dan ayat (3) KUHAP maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap memiliki ruang lingkup tertentu, adapun ruang

lingkup tersebut antara lain :

Page 31: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Peninjauan kembali Putusan Pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap dapat dilakukan oleh terpidana atau ahli

warisnya.

2) Peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap hanya dapat dilakukan terhadap putusan yang

memberikan pidana kepada terpidana.

3) Terhadap putusan bebas atau vrijspraak dan putusan pelepasan dari

segala tuntutan hukum atau onslag van alle rechtsvervolging tidak

dapat diajukan peninjauan kembali.

4) Permohonan pengajuan peninjauan kembali tidak dibatasi dengan

suatu jangka waktu.

Dua definisi di atas tersebut rasanya cukup mewakili dari sekian

banyaknya definisi yang ada karena rujukan aturan prosedur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Indonesia tidak

memberikan definisi yang pasti tentang Peninjauan Kembali. Dasar

Hukum Peninjauan Kembali menurut KUHAP dalam Pasal 263 ayat (1)

menyebutkan bahwa “terhadap putusan pengadilan yang sudah

berkekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari segala

tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan

permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung.” Pasal ini

dapat ditarik dua makna yaitu pertama, tidak dapat diakukan upaya

peninjauan kembali terhadap putusan bebas dari segala tuntutan hukum.

Kedua, PK merupakan upaya hukum yang ditujukan untuk melindungi

kepentingan terhukum sehingga hanya terpidana atau ahli warisnya yang

berhak mengajukan.

Upaya hukum peninjauan kembali (PK)/Herziening merupakan

salah satu upaya hukum yang banyak menuai kontroversi oleh karenanya

patutlah bila upaya hukum peninjauan kembali disebut sebagai upaya

hukum luar biasa. Mencuatnya persoalan mengenai upaya hukum

peninjauan kembali dimulai sejak terjadinya kasus Sengkon dan Karta

Page 32: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang terjadi di Jawa Barat pada tahun 1977, kisah Sengkon dan Karta

tentu masih melegenda hingga saat ini.

Pada tahun 1974 telah terjadi perampokan dan pembunuhan

terhadap pasangan suami-isteri Sulaiman-Siti Haya di Desa Bojongan,

Bekasi. Beberapa saat setelah kejadian tersebut, Polisi menangkap

Sengkon dan Karta dan menetapkan keduanya sebagai tersangka.

Sengkon dan Karta menolak menandatangani berita acara pemeriksaan.

Tapi lantaran tak tahan menerima siksaan polisi, keduanya lalu

menyerah. Hakim Djurnetty Soetrisno lebih mempercayai cerita polisi

ketimbang bantahan kedua terdakwa. Maka pada Oktober 1977, Sengkon

divonis 12 tahun penjara, dan Karta 7 tahun. Putusan itu dikuatkan

Pengadilan Tinggi Jawa Barat.

Dalam dinginnya tembok penjara mereka bertemu seorang

penghuni penjara bernama Gunel, keponakan Sengkon, yang lebih dulu

dibui lantaran kasus pencurian. Sewaktu Sengkon sedang sekarat di LP

Cipinang, seorang narapidana bernama Gunel merasa iba. Dengan jujur

dan merasa berdosa ia minta maaf kepada Sengkon yang harus

mendekam di penjara karena perbuatan yang tidak dilakukannya. Gunel

kemudian mengaku bahwa ia bersama teman-temannya telah membunuh

Sulaiman dan Siti Haya, bukan Sengkon dan Karta. Pengakuan Gunel,

yang masuk LP Cipinang karena kasus lain itu, akhirnya diketahui media

massa. Waktu itu para petinggi hukum dan para pelaksana di lapangan

sigap. DPR juga ikut campur tangan. Media massa berpartisipasi aktif.

Dan akhirnya Kejaksaan Agung lalu mengajukan Penangguhan

Pelaksanaan Menjalani Hukuman bagi Sengkon dan Karta. Akhirnya,

pada Oktober 1980, Gunel dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Meski

begitu, hal tersebut tak lantas membuat Sengkon dan Karta bisa bebas.

Sebab sebelumnya mereka tak mengajukan banding, sehingga vonis

dinyatakan telah berkekuatan hukum tetap.16 Untung ada Albert

Hasibuan, pengacara dan anggota dewan yang gigih memperjuangkan

nasib mereka. Akhirnya, pada Januari 1981, Ketua Mahkamah Agung

Page 33: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(MA) Oemar Seno Adji memerintahkan agar keduanya dibebaskan lewat

jalur peninjauan kembali.

Berada di luar penjara tidak membuat nasib mereka membaik.

Karta harus menemui kenyataan pahit keluarganya kocar-kacir entah ke

mana. Dan rumah dan tanah mereka yang seluas 6.000 meter persegi di

Desa Cakung Payangan, Bekasi, telah amblas untuk membiayai perkara

mereka. Sementara Sengkon harus dirawat di rumah sakit karena

tuberkulosisnya makin parah, sedangkan tanahnya yang selama ini ia

andalkan untuk menghidupi keluarga juga sudah ludes dijual. Tanah itu

dijual istrinya untuk menghidupi anak-anaknya dan membiayai dirinya

saat diproses di polisi dan pengadilan. Walau hanya menanggung beban

seorang istri dan tiga anak, Sengkon tidak mungkin meneruskan

pekerjaannya sebagai petani,

b. Dasar Peninjauan Kembali

Ada tiga dasar yang dapat dijadikan alasan pengajuan yaitu, :

(1) Apabila terdapat suatu keadaan baru yang diduga kuat bahwa jika

keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung

hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala

tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima

atau terhadap perkara tersebut diterapkan ketentuan pidana yang

lebih ringan.

(2) apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu

telah terbukti akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar atau alasan

putusan yang dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah

bertentangan satu dengan yang lain.

(3) apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan

hakim atau suatu kekeliruan yang nyata. Ketiga dasar dari Pasal 263

ayat 2 KUHAP ini memberikan limitasi pengajuan PK yang tidak

hanya secara bebas diajukan dikarenakan karakternya sebagai upaya

hukum yang “luar biasa”.

Page 34: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c. Asas-Asas Peninjauan Kembali

Asas-asas yang melekat dalam upaya hukum Peninjauan Kembali

ada beberapa macam, asas-asas tersebut masih perlu peningkatan dan

dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam proses dan pelaksanaan

Peninjauan Kembali (M.Yahya Harahap, 2002:639).

1) Pidana yang dijatuhkan tidak boleh melebihi putusan semula.

Asas tersebut diatur dalam Pasal 266 ayat (3) KUHAP yang

menegaskan bahwa pidana yang dijatuhkan dalam putusan

peninjauan kembali tidak boleh melebihi pidana yang telah

dijatuhkan dalam putusan semula. Mahkamah Agung tidak boleh

menjatuhkan putusan yang melebihi putusan pidana semula, yang

diperkenankan adalah menerapkan ketentuan pidana yang lebih

ringan sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 266 ayat (2) huruf

b angka 4 KUHAP.

Asas pidana yang dijatuhkan tidak boleh melebihi putusan

semula ini sejalan dengan tujuan yang terkandung dalam lembaga

upaya Peninjauan Kembali yaitu membuka kesempatan kepada

terpidana untuk membela kepentingannya agar terlepas dari

ketidakbenaran penegakan hukum (M.Yahya Harahap, 2002:639 ).

2) Permintaan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan pelaksanaan

putusan.

Asas tersebut tidak mutlak menangguhkan maupun

menghentikan pelaksanaan eksekusi. Peninjauan Kembali tidak

merupakan alasan yang menghambat apalagi menghapus

pelaksanaan pelaksanaan putusan sehingga proses permohonan

Peninjauan Kembali dapat berjalan namun pelaksanaan putusan juga

tetap berjalan.

Dalam hal-hal yang eksepsional dapat dilakukan penangguhan

penghentian pelaksanaan putusan sehingga ketentuan Pasal 268 ayat

(1) KUHAP dapat sedikit diperlunak menjadi permintaan Peninjauan

Kembali tidak secara mutlak menangguhkan maupun menghentikan

Page 35: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pelaksanaan putusan. Anjuran Pasal 268 ayat (1) KUHAP tersebut

banyak yang menyalahgunakan sehingga sikap yang seperti itu dapat

menimbulkan bahaya dan keguncangan dalam pelaksanaan

penegakan hukum, yang dikehendaki dalam Pasal tersebut ialah

sikap dan kebijaksanaan yang matang dan beralasan serta

mengkaitkan dengan jenis pidana maupun sifat dan kualitas yang

menjadi landasan permintaan Peninjauan Kembali ( M.Yahya

Harahap, 2002 : 640 ).

3) Permintaan Peninjauan Kembali hanya dapat dilakukan satu kali.

Pasal 283 ayat (3) KUHAP membenarkan atau

memperkenankan Peninjauan Kembali atas suatu perkara hanya satu

kali saja. Asas ini disebut sebagai asas Nebis In Idem yang

dikemukakan dalam Pasal 76 KUHP, sedang dalam perkara perdata

diatur dalam Pasal 1918 BW. Asas ini juga berlaku terhadap

permintaan Kasasi dan Kasasi Demi Kepentingan Hukum. Dalam

Peninjauan Kembali, asas ini lebih menyentuh rasa keadilan karena

asas ini merupakan suatu tantangan antara kepastian hukum dengan

rasa keadilan dan dengan berani mengorbankan keadilan dan

kebenaran demi tegaknya kepastian hukum ( M.Yahya Harahap,

2002 : 640 ).

4. Tinjauan Tentang Novum

a. Pengertian Novum

Novum adalah keadaan baru yang menimbulkan kuat, bahwa jika

keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung,

hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala

tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau

terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih

ringan.(Pasal 263 ayat 2).

Pengajar hukum acara pidana dari Fakultas Hukum UI, T.

Nasrullah, berpendapat bahwa apapun yang terkait dengan keadaan

Page 36: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

baru itu bisa diajukan sebagai novum. Karena itu, menurut Nasrullah,

perubahan hukum atau undang-undang dapat dijadikan novum.

Putusan MK dapat dijadikan sebagai novum untuk mengajukan

PK. Pasalnya, putusan MK tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu

keadaan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat 2 KUHAP.

b. Jenis-Jenis Novum

Mengenai jenis-jenis novum ada 3 macam, yaitu Putusan

Mahkamah Konstitusi (MK), Saksi fakta, Putusan bebas terdakwa

lainnya dalam kasus yang sama.

1) Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)

Putusan Mahkamah Konstitusi dapat dijadikan sebagai

novum karena putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut dapat

dikategorikan sebagai suatu keadaan baru sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 263 ayat 2 KUHAP.

2) Saksi fakta

Suatu keadaan baru, yang berupa keterangan saksi yang

belum pernah diajukan dalam persidangan baik di tingkat pertama,

banding dan kasasi.

3) Putusan bebas terdakwa lainnya dalam kasus yang sama

Hal ini berdasarkan pada teori Von Buri yaitu Teori

Conditio Sine Quanon, yang menyatakan bahwa semua syarat,

semua factor yang turut serta atau bersama-sama menyebabkan

suatu akibat dan yang tidak dihilangkan dari rangkaian factor-

faktor yang bersangkutan, adalah cause (sebab), akibat itu. Tiap

faktor yang dapat dihilangkan dari rangkaian factor-faktor yang

adanya tidak perlu untuk terjadinya akibat, tidak diberi nilai.

Sebaliknya tiap-tiap faktor yang umpamanya tidak dapat

dihilangkan dari rangkaian factor-faktor tersebut yaitu yang adanya

perlu untuk terwujudnya akibat, harus diberi nilai yang sama.

Semua faktor-faktor tersebut adalah sama dan sederajat kalau saja

factor tersebut dihilangkan maka akibatnya mungkin tidak ada atau

lain dari apa yang terjadi.

Page 37: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Menurut Van Hamel, salah seorang penganut teori Van

Buri, bahwa secara ilmiah teori Van Buri adalah satu-satunya teori

yang secara logis dapat dipertahankan.

B. Kerangka Pemikiran

Dari uraian pada tinjauan teori dapat digambarkan dalam kerangka

pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

KERANGKA PEMIKIRAN

TINDAK PIDANA

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI (TINGKAT PERTAMA)

UPAYA HUKUM YANG

DITEMPUH

UPAYA HUKUM BIASA

UPAYA HUKUM

LUAR BIASA

BANDING

KASASI

PENINJAUAN KEMBALI

SALAH SATU ALASAN

PENINJAUAN KEMBALI

TERDAPAT NOVUM

PERANAN NOVUM

SYARAT PENGAJUAN

NOVUM

Page 38: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

PENJELASAN

Di dalam peraturan perundang-undangan segala perbuatan tindak pidana

wajib di adili dan atas perbuatan tersebut seseorang dapat dipidana aturan pidana

dalam perundang-undangan. Apabila seseorang melakukan suatu tindakan pidana

akan mendapat dakwaan. Dari dakwaan-dakwaan tersebut akan diperoleh putusan

dari proses persidangan di pengadilan. Proses persidangan tersebut dimulai dari

tingkat Pengadilan Negeri di wilayah daerah yang bersangkutan. Pada putusan

Pengadilan Negeri, terdakwa atau penuntut umum dapat mengajukan upaya

hukum. Baik pada upaya hukum biasa maupun upaya hukum luar biasa.

Upaya hukum terakhir yang dapat dilakukan oleh terpidana adalah upaya

hukum Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung. Upaya hukum

Peninjauan kembali hanya dapat dilakukan terhadap putusan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap. Terhadap putusan Peninjauan Kembali (PK)

tidak dapat diajukan lagi Peninjauan Kembali (PK).

Salah satu persyaratan pengajuan Peninjauan Kembali (PK) adalah dengan

adanya ditemukan keadaan baru (Novum) yang menimbulkan dugaan kuat bahwa

jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya

akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau

tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau terhadap perkara itu diterapkan

ketentuan pidana yang lebih ringan.

Sangat pentingnya novum dalam pengajuan Peninjauan Kembali (PK)

yaitu dapat menghasilkan putusan diatas, maka peneliti akan menganalisis

mengenai bagaimana peranan novum dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali

(PK) sehingga dapat menghasilkan putusan sebagaimana tersebut diatas, dan

persyaratan apakah yang harus diperhatikan dalam penggunaan Novum untuk

kepentingan Peninjauan Kembali (PK) supaya penggunaan novum tersebut dapat

maksimal. Dalam hal ini peneliti menganalisis putusan Peninjauan Kembali atas

perkara tindak pidana, terpidana David atau Ayung No. 14 PK/PID./1997, tanggal

14 Nopember 1997.

Page 39: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Novum Sebagai Dasar Dikabulkannya Permohonan Peninjauan Kembali

Terpidana dalam Perkara Penggelapan

1. Kasus Posisi

David alias Ayung secara bersama-sama dengan Stem Liong An ataupun

masing-masing mereka bertindak sendiri-sendiri. secara terus-menerus

dipandang sebagai suatu perbuatan yang diteruskan, pada waktu antara

bulan Januari 1994 sampai bulan Januari 1995. bertempat di Toko Laut

Timur Jl. Fahrudin No. 36 Bk/k C.26 Pasar tanah Abang Bukit Jakarta

yang setidak-tidaknya berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan

Negeri Bandung berwenang untuk mengadili perkaranya, dengan sengaja

memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang seluruhnya atau

sebagian kepunyaan orang lain atau sesuatu barang yang bukan milik

terdakwa, dan barang-barang itu ada padanya bukan karena kejahatan

2. Identitas Terpidana

Nama : David alias Ayung

3. Dakwaan

Primair :

Bahwa terdakwa secara bersama-sama dengan Stem Liong An ataupun

masing-masing mereka bertindak sendiri-sendiri. secara terus-menerus

dipandang sebagai suatu perbuatan yang diteruskan, pada waktu dan

tempat yang sudah tidak dapat diketahui secara pasti antara bulan Januari

1994 sampai bulan Januari 1995. bertempat di Toko Laut Timur Jl.

Fahrudin No. 36 Bk/k C.26 Pasar tanah Abang Bukit Jakarta yang

setidak-tidaknya berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan

Negeri Bandung berwenang untuk mengadili perkaranya, dengan sengaja

rnemiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang seluruhnya atau

sebagian kepunyaan orang (lain atau sesuatu barang yang bukan milik

terdakwa, dan barang-barang itu ada padanya bukan karena kejahatan

27

Page 40: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yang dilakukan dengan cara-cara Terdakwa selaku pengelola Toko PD

Laut Timur sekitar tahun 1991 berdagang kain di Pasar Tanah Abang

berhubungan dengan PT. Multi Indah melalui Siem Liong dengan cara

memesan barang dan setelah barang diterima, terdakwa mentransfer

uangnya ke rekening PT. Multi Indah AC No. 1001.5 atau ke rekening

Kurnia Herijanto AC No. 123.3 selaku Direktur Utama PT. Multi Indah,

selanjutnya terdakwa menerima faktur asli dan Siem Liong sebagai bukti

pelunasan barang. Sejak bulan Januari 1994 terdakwa memotong harga

yang tercantum dalam faktur pengiriman barang 30 - 40% yang

dibicarakan kepada Siem Liong An tanpa mengkonfirmasikannya

kepada PT. Multi Indah, sejak itu pula barang yang diterima oleh

terdakwa ditentukan sendiri harganya dan dipotong harganya 30-40%

dari harga yang tercantum dalam faktur. Faktur asli pemesanan barang

menunjukkan masih ada barang yang belum dibayar sebesar ±

8.761.867.935,75 yang dengan cara perhitungan terdakwa bersama Siem

Liong An tanpa seijin dari PT. Multi Indah. terdakwa hanya membayar

sebesar Rp.4,732.270.673 akibatnya PT.Multi Indah rugi sebesar 4

milyar atau setidak-tidaknya sejumlah kerugian yang lebih dan Rp.

250.- Perbuatan tersebut diancam dalam Pasal 372 Jo Pasal 55 ayat (1)

ke 1 Jo Pasal 64 KUHP;

Subsidair :

Bahwa terdakwa secara terus menerus yang dipandang sebagai perbuatan

yang diteruskan, pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan dalam

dakwaan primair membantu melakukan kejahatan yang dilakukan oleh

Sjem Uong An. yaitu dengan sengaja membantu atau dengan sengaja

memberi kesempatan daya-upaya atau keterangan pada Siem Uong An

untuk memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang seluruhnya

atau sebagian kepunyaan orang lain dan barang itu ada padanya karena

bukan kejahatan yang dilakukan oleh Siem Liong An berhubung dengan

pekerjaan atau jabatannya atau karena ia mendapat upah uang, yang

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Page 41: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Sekitar tahun 1991,terdakwa selaku pengelola PD. Toko Laut Timur

yang berdagang kain di Pasar Tanah Abang Jakarta berhubungan dalam

hat pembelian kain dari PT. Multi Indah Bandung melalui Siem Uong

Anyang bekerja sales pada PT. Multi Indah Bandung dengan cara

pembelian, memesan barang terlebih dahulu bila barang telah diterima

maka pada saat pembayaran terdakwa melakukan transfer uang melalui

rekening PT. Multi Indah atau rekening Kurnia Merijanto setaku

Direktur Utama PT. Multi Indah pada Bank Danamon Cabang Bandung

AC No. 1001.5 dan AC No. 123.3 pada saat terdakwa menerima faktur

asli dari Stem Uong An sebagai bukti pembayaran telah lunas, tetapi

sejak bulan Januari 1994 harga yang tercantum dalam faktur dipotong

sekitar 30-40%, disamping mentransfer uang ke rekening PT. Multi

Indah dan Rekening Kurnia Herijanto juga ditransfer rekening atas nama

AWS (isteri dairi Siem Uong An pada Bank Lippo Cabang Otista

Bandung AC No, 30756 atas permintaan Siem Uong An dan keseluruhan

transfer ke rekening AWS dilakukan terdakwa sampai bulan Desember

1994 mencapai ± Rp.539.128.400,- tanpa seijin PT. Multi Indah,

Akibatnya PT. Muiti tndah mengalami kerugian yang setidak- tidaknya

jumlahnya lebih dari Rp. 250,-. Perbuatan terdakwa diancam hukuman

Pasal 374 jo Pasal 56 jo Pasal 64 ayat (1)KUHP.

Lebih Subsidair :

Bahwa terdakwa secara terus monerus yang dipandang sebagai suatu

perbuatan yang diteruskan. pada waktu-waktu dan tempat sebagaimana

disebutkan dalam dakwaan primair, membeli atau karena hendak

mendapat untung menjual sesuatu barang yang diketahuinya atau yang

patut disangkanya diperoleh karena kejahatan dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

Pada Tahun 1991, terdakwa selaku pengelota toko PD. Laut Timur

berdagang kain di pasar Tanah Abang Jakarta berhubungan dalam hal

pembelian kain dengan PT. Multi Indah Bandung melalui salesnya Siem

Liong An dengan memesan barang melalui Siem Liong An, atas pesanan

Page 42: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tersebut barang diterima dan pembayarannya dilakukan dengan cara

mentransfer uang pembayaran ke rekening PT. Multi Indah atau

rekening Kurnia Herijanto selaku Direktur Utama PT. Mu(ti Indah pada

Bank Danamon Cabang Bandung AC No. 1001.5 dan AC No. 123.3.

atas transfer terdakwa akan menerima faktur asli dari PT. Multi Indah

melalui Siem Liong An sebagai bukti pemesanan. Sejak bulan Januari

1994 terdakwa dalam melakukan pembayaran atas barang yang dibeli

melakukan pemotongan harga sekitar 30-40% dari yang tercantum dalam

faktur, karena Siem Liong An tidak mengomentarinya, terdakwa terus

melakukan pemotongan harga. seharusnya terdakwa patut mengetahui

pemotongan harga tersebut tidak wajar. terdakwa tidak pernah

mengkonfirmasikan kepada PT. Multi Indah bahkan pesanan-pesanan

barang semakin besar nominalnya, karena harga yang dibayar tidak

sesuai dengan yang tercantum dalam faktur, terdakwa mendapat

keuntungan yang besar. sejak tahun 1991 berhubungan dengan PT. Multi

Indah seharusnya mengetahui atau patut menduga bahwa potongan

tersebut tidak wajar seharusnya terdakwa menduga bahwa Siem Liong

An mempunyai maksud jahat terhadap PT Multi Indah apalagi Siem

Liong An minta kepada terdakwa untuk menstransfer sebagian uang

pembayaran ke rekening AWS pada Lippo Bank Cabang Otista Bandung

yang sebelum adanya pemotongan itu tidak pernah ada transfer terdakwa

sebagai pembayaran kepada PT. Multi Indah selain kepada 2 (dua)

rekening yang disebut di atas. Perbuatan torsebut diancam hukuman

dalam Pasal 480 ke 1 Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

4. Tuntutan

a. Menyatakan terdakwa David alias Ayung yang identitasnya

sebagaimana disebutkan pada awal surat tuntutan ini, telah terbukti

secara sah menurut hukum dan keyakinan bersalah metakukan tindak

pidana "Penggelapan" secara bersama-sama atau sendiri-sendiri secara

berlanjut, yang diatur dan diancam hukuman dalam Pasal 372 jo Pasal

Page 43: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

55 ayat (1) ke 1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP yang didakwakan dalam

dakwaan primair:

b. Menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa David alias Ayung

hukuman penjara selama 4 tahun, dengan ketentuan lamanya hukuman

dikurangi dengan penahanan yang dijalaninya ;

c. Memerintahkan agar Terdakwa ditahan di Rumah tahanan Negara;

d. Menyatakan agar barang bukti yang diajukan dalam perkara ini karena

masih bersifat dokumen yang perlu, dikembalikan pada PT. Multi

Indah melalui saksi Kurnia Herijanto;

e. Menghukum pula terdakwa David alias Ayung untuk membayar biaya

perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah);

5. Putusan Pengadilan Negeri Bandung

a. Pertimbangan Hakim

- Unsur sengaja dalam pasal 372 KUHP yang dilakukan terdakwa

terbukti dari fakta hukum bahwa terdakwa membeli kain milik PT.

Multi Indah dengan cara mencicil, dan hubungan antara terdakwa

dengan AAN dalam menentukan harga negosiasi tanpa

mengkonfirmasikan pada PT. Multi Indah dihubungkan dengan

keterangan terdakwa yang menyatakan barang hampir semuanya

BS, jumlah barang yang diakui diterima terdakwa untuk September

1994 sampai Januari 1995 dan terdakwa menyatakan rata-rata BS

dipotong Rp. 50 sampai dengan Rp.100 per yard, oleh karena itu

alasan-alasan hukum penasehat hukum yang menyatakan bahwa

perkara ini bukan perkara pidana melainkan perkara perdata

ditolak, unsur memiliki dengan melawan hak perbuatan terdakwa

terbukti menurut hukum, unsur sesuatu barang yang seluruhnya

atau sebagian milik orang lain unsur ini terbukti menurut hukum

dan alasan-alasan hukum terdakwa via penasehat hukum tidak

dapat diterima menurut hukum karena berapa besar nilai konkrit

kewajiban prestasi terdakwa yang menjadi hak PT. Multi Indah

merupakan wewenang yuridis Hakim perdata untuk menilainya,

Page 44: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

unsur barang itu ada padanya bukan karena kejahatan telah terbukti

menurut hukum, unsur digunakan untuk kepentingan sendiri atau

disini tujuan lain dengan yang semestinya terbukti menurut hukum

karena sejak adanya negosiasi terdakwa Aan dengan merekayasa

harga yang berbeda dengan harga faktur sehingga terdapat

perbedaan yang mencolok maka sejak penagihan PT. Multi Indah

pada terdakwa dengan menyatakan sebaliknya justru PT. Multi

Indah yang berhutang, bukan terdakwa.

- Dari rangkaian pertimbangan hukum di atas dalam kaitannya satu

sama lain dakwaan primair terbukti secara sah menurut hukum dan

keyakinan bahwa terdakwa bersalah melakukan penggelapan

b. Amar Putusan

1) Menyatakan Terdakwa DAVID alias AYUNG terbukti bersalah

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana "Penggelepan

yang dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri secara

berlanjut";

2) Menjatuhkan pidana oleh karenanya dengan pidana penjara selama:

2 (dua) tahun dan 8 (enam) bulan ;

3) Menyertakan bahwa hukuman yang dijatuhkan akan dikurangi

segenapnya dari pada tahanan yang pernah dijalaninya;

4) Menyatakan barang bukti berupa :

a. 110 lembar faktur asli pengiriman barang PT. Multi Indah

kepada PD. Laut Timur;

b. Dikembalikan pada PT. Multi Indah cq. KURNIA

HERIJANTO;

5) Menghukum terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.

1.000,- (seribu rupiah);

6. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung

a. Pertimbangan Hakim

Mengenai pertimbangan hukum pengadilan tingkat pertama tentang

buktinya dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Pengadilan Tinggi

Page 45: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

memandang tepat dan benar sehingga diambil alih Pengadilan Tinggi

sebagai pertimbangannya sendiri;

Pengadilan Timggi berpendapat lamanya pidana yang dijatuhkan kepada

terdakwa masih terlalu ringan dibandingkan dengan tindak pidana yang

dilakukannya, karena tindak pidana ini menyangkut uang dalam jumlah

yang besar sehingga diperbaiki sekedar mengenai lamanya pidana yang

harus dijatuhkan terhadap terdakwa.

b. Amar Putusan

1) Menerima permohonan banding Jaksa Penuntut Umum dan

Terdakwa;

2) Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor:

Ot/Pid.B/1996/PN.Bdg. tanggal 22,April 1996 sekedar mengenai

lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa David alias

Ayung menjadi pidana penjara selama 3 (tiga) tahun ;

3) Menyatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan akan dikurangkan

segenapnya daripada tahanan yang pernah dijalaninya:

4) Menguatkan putusan yang selebihnya ;

5) Memerintahkan terdakwa tetap ditahan ;

6) Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara dalann kedua

tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500."

(dua ribu lima ratus rupiah);

7. Putusan Kasasi

a. Alasan Pengajuan Kasasi

1) Bahwa putusan PT bertentangan dengan pasal 197 (1) huruf f

KUHAP karena hanya memuat pertimbangan mengenai keadaan

yang memberatkan pemohon kasasi, sedangkan keadaan yang

meringankan tidak dipertimbangkan ;

2) Bahwa dalam pemeriksaan keaslian barang bukti faktur-faktur oleh

pemohon kasasi atas ijin Pengaditan Negeri tanggal 7 Mei 1996

ternyata dari 110 lembar faktur yang dikatakan asli, ternyata tidak

ada satu lembar pun ditandatangani pemohon kasasi atau

Page 46: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pegawainya, yang ada hanya tanda tangan pada bagian sipembuat

faktur tanpa menyebutkan nama jelas dan juga tanpa cap stempel

PT. Multi Indah ;

3) Judex facti kurang tepat mempercayai keterangan saksi-saksi :

Kurnia Herijanto dan Sutardi Lingga Purnama yang mengklaim

faktur itu sebagai asli dan bukti pelunasan Utang, apalagi

keterangan saksi-saksi Ini jelas bertolak belakang dengan

keterangan saksi Thio Lukman Sarwono dan Handoko Sunarjo

yang menerangkan di bawah sumpah bahwa harga yang sah dan

berlaku dalam hubungan dagang antara mereka sebagai pembeli

dan PT. Multi Indah sebagai penjual adalah harga negoisasi bukan

harga faktur;

4) Bahwa yang terjadi adalah hubungan dagang antara suatu

perseroan terbatas PT. Multi Indah Rukun Sejati sebagai pemilik

barang melalui Aan dengan pemohon kasasi sebagai pembeli, yang

terungkap dalam persidangan adalah barang itu milik PT. Multi

Indah di mana Kurnia Herijanto sebagai Direkturnya. Perseroan

Terbatas pendiriannya dengan akta autentik dan mendapat

persetujuan Menteri Kehakiman untuk dapat ikut serta dalam lalu

Lintas hukum, yang terungkap di persidangan adalah nama PT.

Multi Indah, I bukan PT. Multi Indah Rukun Sejati, seharusnya

dipastikan di depan persidangan dengan akta pendirian dan Surat

keputusan Menteri Kehakiman tentang pengesahan sebagai badan

hukum yang manakah diantara kedua PT itu pemilik kain : tekstil

yang dibeli terdakwa untuk mendapat kepastian siapa diantara

kedua PT itu pemilik barang tersebut dan untuk mengetahui apakah

Kurnia Herijanto adalah Direktur PT. Multi Indah atau Multi Indah

Rukun Sejati;

b. Pertimbangan Mahkamah Agung

Keberatan pemohon kasasi tidak dapat dibenarkan karena merupakan

pengulangan fakta dan yang telah diterangkan dalam dalam

Page 47: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

persidangan tingkat PM dan PT berupa penilaian hasil pembuktian

yang bersifat penghargaan tentang suatu pernyataan yang tidak dapat

dipertimbangkan dalam tingkat kasasi

c. Amar Mahkamah Agung

1) Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi : David alias

Ayung

2) Menghukum pemohon kasasi tersebut untuk membayar biaya

perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima

ratus rupiah),

8. Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali oleh Terpidana

a. Terbuktinya suatu tindak pidana yang dijatuhkan judex facti tidak

didukung oleh dasar yang tepat dan bertentangan satu sama lainnya

Pengadilan Tinggi yang memperberat lamanya pidana tanpa

mempertimbangkan nnengapa dasar apa putusan tersebut diperberat.

Pertimbangan yang menyatakan lamanya pidana penambahan

penjatuhan pidana dengan dengan dihubungkan kepada masalah

jumlah uang, hal ini tidak tepat karena yang menjadi ukuran berat

ringannya suatu pemidanaan tidak semata-mata didasarkan pada

jumlah kerugian tetapi pada perbuatan yang dilakukan ;

b. Putusan tersebut terdapat kekhilafan atau kekeliruan yang nyata :

Putusan PT dan PN telah mengabaikan dan menyampingkan hal-hal

yang terungkap dalam persidangan yang daspat dilihat dari : Hubungan

hukum yang terjadi antara terdakwa dengan AAN selaku Wakil dari

PT. Multi Indah Usaha Rukun Sejati; dari potongan harga yang

disetujui sehingga apa yang dilaksanakan adalah benar dan sah, faktur

yang diajukan adalah tidak berlaku bagi pemohon peninjauan kembali

karena tidak jelas asal usulnya, kapan dan siapa pembuatnya Aan tidak

melaporkan kepada PT Multi Indah Usaha Rukun Sejati merupakan

tanggung jawahnya sendiri dan tidak ada kewajiban bagi pemohon

peninjauan kembali untuk melakukan konfirmasi kepada PT. Multi

Indah Usaha Rukun Sejati atas hubungannya dengan perusahaan

Page 48: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

perkara ini sebenarnya merupakan perkara perdata. Pemohon

peninjauan kembali tidak mempunyai hutang, malah terjadi uang yang

dibayarkan ;

c. Adanya bukti baru yang pada waktu persidangan berlangsung belum

sempat diajukan (Novum), yaitu : Salinan putusan PN. Jakarta Barat

No. 252/PdtG/1S96/PNJkt.Bar, tanggal 6 Januari 1997 dalam perkara

antara David alias Ayung sebagai penggugat lawan PT. Multi Indah

Usaha Rukun Sejati dan kawan kawan sebagai tergugat.

Dari perkara ini jelas terdapat hubungan hukum keperdataan bahwa

pemohon peninjauan kombali tidak pernah mempunyai hutang sebesar

Rp. 8,6 Milyar apalagi melakukan penggelapan uang sebesar itu ;

9. Pembahasan

Upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) disebut sebagai upaya

hukum luar biasa karena UU memberi kesempatan untuk mengajukan

Peninjauan Kembali dengan segala persyaratan yang ketat untuk itu.

Ketatnya persyaratan untuk itu adalah untuk menerapkan asas keadilan

terhadap pemberlakuan asas kepastian hukum, karena itu Peninjauan

Kembali berorientasi pada tuntutan keadilan. Putusan Hakim adalah

karya manusia yang tidak luput dari kekhilafan hakim secara manusiawi.

Tujuan dibukanya lembaga Peninjauan Kembali adalah untuk

menemukan kebenaran hukum dan keadilan yang sesungguhnya. Namun

demikian, demi kepastian hukum maka Peninjauan Kembali ini hanya

dapat dilakukan satu kali saja.

Peninjauan Kembali adalah upaya hukum luar biasa untuk

memperbaiki putusan yang berkekuatan hukum tetap. Tujuannya agar

pengadilan benar-benar menjalankan keadilan, agar sendi-sendi hukum

yang asasi di masyarakat terlindungi (Usman Hamid,

http://www.hukumonline.com). Peninjauan kembali dapat diajukan atas

dasar alasan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 263 ayat (2) KUHAP

yaitu :

Page 49: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(1) Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat,

bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih

berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan

lepas dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum

tidak dapat diterima atau terhadap perkara itu diterapkan ketentuan

pidana yang lebih ringan.

(2) Apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu

telah terbukti akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan

putusan yang dinyatakan telah terbukti itu ternyata telah

bertentangan satu sama lain.

(3) Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan

hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.

Atas dasar alasan yang sama sebagaimana dalam Pasal 263 ayat

(2) KUHAP tersebut maka terhadap suatu putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap dapat diajukan permohonan

Peninjauan Kembali apabila dalam putusan itu suatu perbuatan yang

didakwakan telah dinyatakan terbukti akan tetapi tidak diikuti oleh suatu

pemidanaan.

Pengajuan Peninjauan Kembali terhadap putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kecuali putusan bebas

atau lepas dari segala tuntutan hukum dapat diajukan oleh terdakwa atau

ahli warisnya sesuai dengan Pasal 263 ayat (1) KUHAP.

Dalam hal Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan

Peninjauan Kembali dapat diterima untuk diperiksa, berlaku ketentuan

seperti dalam Pasal 266 KUHAP, sebagai berikut :

(1) Apabila Mahkamah Agung tidak membenarkan alasan bahwa

permintaan Peninjauan Kembali dengan menetapkan bahwa

putusan yang dimintakan Peninjauan Kembali itu tetap berlaku

disertai dasar pertimbangannya.

(2) Apabila Mahkamah Agung mambenarkan alasan pemohon,

Mahkamah Agung membatalkan putusan yang dinyatakan

Page 50: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Peninjuauan Kembali itu dan menyatakan putusan yang dapat

berupa :

(a) Putusan bebas.

(b) Putusan lepas dari segala tuntutan hukum.

(c) Putusan tidak dapat menerima tuntutan penuntut umum.

(d) Putusan dengan menerapkan ketentuan pidana yang lebih

ringan.

Menurut Penulis alasan-alasan yang dikemukakan oleh pemohon

peninjauan kembali sudah sesuai dengan ketentuan KUHAP, khususnya

yang mengatur tentang upaya hukum peninjauan kembali.

B. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam Memeriksa dan

Memutus Pengajuan Peninjauan Kembali dalam Perkara Penggelapan

1. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung

a. Keberatan ad.1 dan 2 tidak dapat dibenarkan karena pertimbangan dan

putusannya telah tepat;

b. Keberatan ad. 3 dapat dibenarkan, karena ada keadaan baru yang

menimbulkan dugaan kuat, bahwa jika keadaan iitu sudah diketahui

pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya akan berupa putusan

lepas dari segala tuntutan hukum;

Gugatan David alias Ayung dalam perkara perdata

No.252/Pdt.G/1996/PN.Jak.bar jo putusan No. 332/Pdt/1997/PT.DKI

dikabulkan dengan demikian permohonan peninjauan kembali dalam

perkara No. 14 PK/Pid/1997 tidak pernah melakukan tindak pidana

penggelapan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum putusan

perkara tersebut merupakan bukti baru bila dihubungkan dengan pasal

263 ayat (2) huruf a KUHAP yang hasilnya merupakan putusan lepas

dari segala tuntan hukum ;

Page 51: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Amar Putusan Mahkamah Agung

a. Menerima permohonan peninjauan kembali dari pemohon

peninjauankembaii: David alias Ayung tersebut;

b. Membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal 27 September 1986

Regno. 922 K/Pid/1996 jo putusan Pengadilan Tinggi di Bandung

tanggal 28 Mei 1996 No. 82/Pid/1966/PT.Bdg. jo putusan Pengadilan

Negeri di Bandung tanggal 22 April 1996 No. OI/PJd/B/1996/PN.Bdg;

Mengadili Lagi :

a. Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari David alias Ayung

tersebut;

b. Menyatakan perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa David alias

Ayung terbukti, akan tetapi perbuatan yang telah terbukti tersebut

bukan merupakan suatu tindak pidana;

c. Melepaskan terpidana David alias Ayung tersebut dari segala tuntutan

hukum ;

d. Memerintahkan terpidana segera dibebaskan dari tahanan;

e. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan kedudukan dan harkat

serta martabatnya ;

f. Membebankan biaya perkara dalam semua tingkat peradilan kepada

Negara;

3. Pembahasan

Pada dasarnya upaya hukum peninjauan kembali

(PK)/Herziening tidak jauh berbeda dengan upaya hukum pemeriksaan

kasasi dalam hal pengajuannya, yaitu sama-sama diajukan ke Mahkamah

agung selaku badan peradilan tertinggi di Indonesia yang memutusnya

melalui Pengadilan Negeri. Bedanya hanya terletak pada waktu pengajuan

permohonannya. Apabila permohonan pemeriksaan kasasi diajukan dalam

tenggang waktu empat belas hari setelah putusan diterima oleh para pihak,

maka dalam peninjauan kembali tidak dikenal adanya batasan waktu

Page 52: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dalam pengajuan permohonannya. Peninjauan kembali merupakan upaya

hukum yang terakhir yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan perkara

pidana. Upaya hukum peninjauan kembali (PK)/Herziening dilakukan

terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

yang tetap terhadap semua putusan Pengadilan baik Pengadilan Negeri,

Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung. Upaya hukum peninjauan

kembali (PK)/Herziening tidak adapat diajukan terhadap putusan bebas

atau lepas dari segala tuntutan hukum (menurut Pasal 263 ayat (1)

KUHAP). Biasanya peninjauan kembali diajukan setelah adanya putusan

kasasi atas suatu perkara pidana. Ketentuan dalam Pasal 263 ayat (2)

KUHAP menyatakan pengajuan upaya hukum peninjauan kembali

(PK)/Herziening dilakukan secara tertulis dengan alasan-alasan sebagai

berikut :

a. Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa

jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih

berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau putusan lepas

dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat

diterima atau terhadap perkaraitu diterapkan ketentuan pidana yang

lebih ringan;

b. Apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu

telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan

putusan yang dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan

satu dengan yang lain.

c. Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan

hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.

Sesuai dengan hal tersebut diatas, syarat formil permohonan

peninjauan kembali adalah adanya surat permintaan pengajuan peninjauan

kembali yang memuat alasan yang menjadi dasar permohonan peninjauan

kembali. Alasan yang mendasari pengajuan peninjauan kembali telah

diuraikan diatas. Namun pada dasarnya alasan pokok yang dapat menjadi

dasar pengajuan permohonan peninjauan kembali adalah :

Page 53: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Apabila terdapat keadaan baru atau novum. Keadaan baru yang dapat

menjadi landasan permintaan adalaha keadaan baru yang mempunyai

sifat dan kualitas yang menimbulkan dugaan kuat sebagai berikut :

1) Jika seandainya keadaan baru itu diketahui atau ditemukan dan

dikemukakan pada waktu siding berlangsung, dapat menjadi faktor

dan alasan untuk menjatuhkan putusan bebas atau putusan lepas

dari segala tuntutan hukum, atau

2) Keadaan baru itu jika ditemukan dan diketahui pada waktu siding

berlangsung dapat menjadi alasan dan faktor untuk menjatuhkan

putusan yang menyatakan tuntutan penuntut umm tidak dapat

diterima, atau

3) Dapat dijadikan alasan dan faktor untuk menjatuhkan putusan

dengan menerapkan ketentuan pidana yang lebih ringan.

b. Apabila dalam pelbagai putusan terdapat saling pertentangan yakni

apabila :

1) Pernyataan bahwa sesuatu telah terbukti,

2) Kemudian pernyaaan tentang terbuktinya hal atau keadaan itu

dijadikan sebagai dasar dan alasan putusan dalam suatu perkara,

3) Akan tetapi dalam putusan perkara lain hal atau keadaan yang

dinyatakan terbukti itu saling bertentangan antara putusan yang

satu dengan yang lainnya.

c. Apabila terdapat kekhilafan yang nyata dalam putusan, hal ini tentu

menunjukkan bahwa hakim hanyalah manusia biasa ciptaan Allah

yang maha Besar, sehingga manalah mungkin hakim tidak pernah

berbuat kesalahan maupun kekeliruan terkait dalam pengambilan

putusan pada perkara-perkara yang ditanganinya.

Alasan diperbolehkannya pengajuan upaya hukum peninjauan

kembali (PK)/Herziening sebagaimana yang diatur dalm Pasal 263 ayat (2)

KUHAP tersebut sejalan dengan alasan pengajuan upaya hukum

peninjauan kembali (PK)/Herziening menurut PERMA No. 1 Tahun 1980,

berdasarkan Pasal 9 ayat (1) PERMA No. 1 Tahun 1980 alasan

Page 54: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

diperbolehkannya mahkamah Agung melakukan peninjauan kembali

terhadap putusan pidana yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

adalah :

a. Apabila dalam putusan-putusan yang berlainan terdapat keadaan-

keadaan yang dinyatakan terbukti, akan tetapi satu sam lain

bertentangan.

b. Apabila terdapat suatu keadan, sehingga menimbulkan persangkaan

yang kuat, bahwa apabila keadan itu diketahui pada waktu siding

masih berlangsung, putusan yang akan dijatuhkan akan mengandung

pembebasan terpidana dari tuduhan, pelepasan dari tuntutan hukum

atas dasar bahwa perbuatan yang akan dijatuhkan itu tidak dapat

dipidana, pernyataan tidak diterimanya tuntutan jaksa untuk

menyerahkan perkara ke persidangan pengadilan atau penerapan

ketentuan-ketentuan pidana lain yang lebih ringan. Pasal 9 ayat (2)

PERMA No. 1 Tahun 1980 dijelaskan bahwa atas dasar alasan yang

sama Mahkamah agung dapat meninjau kembali suatu putusan pidana

yang menyatakan suatu perbuatan yang dituduhkan sebagai terbukti

akan tetapi tanpa ketentuan bahwa pernyataan terbukti itu diikuti oleh

suatu pemidanaan.

Page 55: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan apa yang diuraikan dalam bab hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut :

1. Novum sebagai dasar dikabulkannya permohonan peninjauan kembali

terpidana dalam perkara penggelapan adalah Salinan putusan PN. Jakarta

Barat No. 252/PdtG/1S96/PNJkt.Bar, tanggal 6 Januari 1997 dalam

perkara antara David alias Ayung sebagai penggugat lawan PT. Multi

Indah Usaha Rukun Sejati dan kawan kawan sebagai tergugat. Dari

perkara ini jelas terdapat hubungan hukum keperdataan bahwa pemohon

peninjauan kombali tidak pernah mempunyai hutang sebesar Rp sebesar

Rp. 8,6 Milyar apalagi melakukan penggelapan uang sebesar itu. Novum

tersebut sangat kuat sehingga alasan pengajuan peninjauan kembali

diterima oleh Mahkamah Agung.

2. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam memeriksa dan memutus

pengajuan peninjauan kembali dalam perkara penggelapan adalah

Gugatan David alias Ayung dalam perkara perdata

No.252/Pdt.G/1996/PN.Jak.barjo putusan No. 332/Pdt/1997/PT.DKI

dikabulkan dengan demikian permohonan peninjauan kembali dalam

perkara No. 14 PK/Pid/1997 tidak pernah melakukan tindak pidana

penggelapan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum putusan perkara

tersebut merupakan bukti baru bila dihubungkan dengan pasal 263 ayat (2)

huruf a KUHAP yang hasilnya merupakan putusan lepas dari segala

tuntutan hukum.

43

Page 56: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET … · Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika ... · Saudara-saudara ku yang ... kelancaran kegiatan proses belajar mengajar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Saran-Saran

1. Novum merupakan alasan penting dari Peninjauan Kembali suatu perkara

sehingga hakim harus jeli menentukan dalam putusan MA bagi terpidana.

2. Hendaknya MA tidak menentukan batasan tentang tenggang waktu dalam

menggajukan PK karena bertentangan dengan KUHAP Pasal 264 ayat 3

tidak ada batasan waktu kapan PK dapat diajukan, “Permintaan Peninjauan

Kembali tidak dibatasi dengan suatu jangka waktu”. Hal ini mengacu jika

bukti baru (novum) diketemukan melebihi jangka waktu 181 hari hal ini

akan merugikan terdakwa.

44