hadapi pandemi dengan “dua lebih baik”

13
PT CITRA NUSA INSAN CEMERLANG | Layanan CERMAT CNI: 021 581 8888 | SMS/WA: 0815 922 2010 | cni.co.id VOLUME 50/NO. 01 JULI 2021 “Dua Lebih Baik” ! Hadapi Pandemi dengan

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

PT CITRA NUSA INSAN CEMERLANG | Layanan CERMAT CNI: 021 581 8888 | SMS/WA: 0815 922 2010 | cni.co.id

VOLUME 50/NO. 01 JULI 2021

“Dua Lebih Baik” !Hadapi Pandemi dengan

Page 2: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

#DuaLebihBaik

Kesehatan

02

Hadapi Pandemi dengan

Julii 2021

Page 3: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Seperti yang telah diprediksi, kasus harian COVID-19 di Indonesia meledak setelah sebelumnya cukup lama datar menjelang Juni lalu. Selain masih kendornya kepatuhan terhadap prokes, lonjakan kasus ini juga tidak lepas dari hadirnya virus Delta yang memicu penyebaran virus secara lebih cepat.

Kondisi Indonesia saat ini sama sekali tidak bisa dijadikan ajang main-main. Bayangkan saja, pertengahan Juli ini kasus harian COVID-19 di Indonesia bahkan sempat menembus angka 50.000! Pada akhirnya, pemerintah pun terpaksa harus menarik rem darurat dengan menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat untuk mencegah penularan yang semakin parah.

Demi mengurangi beban tenaga kesehatan dan segera lepas dari situasi ini, tentunya kita wajib mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah, salah satunya dengan menjalankan 6M yang terdiri dari:

Di luar 6M yang sudah membekas sosialisasinya di pikiran kita, sebetulnya masih ada 1M lagi yang layak mendapat perhatian, yakni “meningkatkan imunitas”. Kenapa? Karena dengan sistem imunitas yang kuat, sel-sel imun akan bekerja maksimal melawan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, mengurangi risiko terburuk seperti munculnya gejala berat atau bahkan kematian.

Cara meningkatkan sistem imun

Saat ini, terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imun ,yaitu:

1.2.3.4.5.6.

Memakai masker dengan baik dan benarMencuci tangan dengan sabun dan air mengalirMenjaga jarakMembatasi mobilitasMenghindari kerumunanMenghindari makan bersama, terutama dengan orang yang tidak tinggal serumah.

03 Juli 2021

Kesehatan

Page 4: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Dua lebih baik di tengah lonjakan kasus pandemi

Di tengah ancaman COVID-19 yang makin nyata, kombinasi Well3 C-500 Extra dan Well3 D3 1000 IU dapat digunakan oleh Anda yang ingin meningkatkan imunitas tubuh. Dengan kandungan vitamin C, D, E, Zinc, Selenium dan Citrus bioflavonoid, kedua produk andalan CNI ini merupakan opsi yang baik untuk menjauhkan tubuh dari serangan COVID ataupun biang penyakit lainnya.

Di luar manfaatnya tersebut, kehalalan serta keamanan dari kedua produk ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Baik Well3 C-500 Extra maupun Well3 D3 1000 IU sama-sama telah terdaftar di BPOM, dan juga sudah memperoleh sertifikat halal dari MUI.

Yuk, lebih fokus lindungi diri dan orang di sekitar kita jelang puncak pandemi ini. Patuhi terus protokol kesehatan, dan jangan lupa untuk terus mengonsumsi kedua produk ini setiap hari, ya!

#DuaLebihBaik!

1.

2.

Vaksinasi

Dengan vaksinasi, tubuh akan mengenali virus yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi sebagai bentuk pertahanan. Efeknya, saat virus menginfeksi untuk kali kedua atau lebih, tubuh kita sudah siap dengan antibodi untuk menangkal virus tersebut.

Suplementasi

Dengan suplementasi vitamin dan mineral, sel-sel imun akan mendapat asupan nutrisi yang menunjang daya kerja sel-sel tersebut ketika tubuh terinfeksi virus.Sebagai referensi, berdasarkan pernyataan Prof.Dr. Apt. Zullies Ikawati, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, terdapat lima vitamin dan mineral yang berperan penting dalam meningkatkan sistem imun, yakni Vitamin C, D, E, Zinc dan Selenium.

04 Juli 2021

Kesehatan

Page 5: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

D

C

E

“Dua Lebih Baik” !Hadapi Pandemi dengan

05 Juli 2021

Kesehatan

Page 6: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Testimoni Profil

Halo, saya Andayani dari Malang.

Saya ingin membagikan cerita tentang permasalahan di bagian kaki, yang menyadarkan akan pentingnya mengonsumsi kalsium dan vitamin D3.

Cegah TulangMerana diMasa Tua?

BiasakanKonsumsiKalsium danVitamin D3Sedari Muda

06 Juli 2021

Page 7: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Awal permasalahan muncul dari tulang kering yang sering terasa gatal. Meski sempat menghilang setelah diberi nutrimoist, lama-kelamaan rasa gatal itu kembali terasa, dan malah tidak bisa diatasi dengan nutrimoist lagi.

Setelah ‘ngulik’ informasi dari berbagai sumber, saya berpikir kalau mungkin gatal ini disebabkan oleh alergi. Kontan saja, saya cari dan gunakan obat alergi yang ada. Leganya perasaan saat itu karena rasa gatal memang langsung hilang.

Lama tidak terasa sejak menggunakan obat alergi, rasa gatal itu muncul lagi. Berhubung saat itu obatnya sudah kadaluarsa, saya pun pergi ke klinik buat beli yang baru sekaligus melakukan pemeriksaan.

Usai diperiksa, staf dokter memberitahu kalau ternyata saya kekurangan kandungan kalsium. Langsung lah itu, saya diberi suplemen kalsium yang terasa efektivitasnya.

Tapi mungkin akibat sudah terlalu lama salah penanganan ya, jarak dari hilang sampai munculnya lagi rasa gatal itu jadi makin dekat. Akhirnya, saya pun meningkatkan dosis harian MOC Forto dari 400mg / hari jadi 800mg / hari. Setelah itu rasa gatal jadi sangat jarang muncul, dan sekalipun kambuh, ya tidak terlalu berasa. Baru setelah saya tambah konsumsi vitamin D3 1000 IU, gatalnya jadi benar-benar hilang sepenuhnya.

Sebagai tambahan, rutinitas meminum MOC

Forto tersebut juga saya imbangi dengan mengikuti pemeriksaan kepadatan tulang dari CNI. Beberapa kali diperiksa selama hampir setengah tahun, peningkatannya cukup berasa. Sayang, kadang dari saya sendiri juga suka lupa minum sehingga enggak jarang muncul semacam rasa linu.

Hampir 16 tahun menjalani tes dan terapi, saya bisa bilang kalau dampak dari kekurangan kalsium ini akan makin terasa seiring menanjaknya usia. Betul pada usia 50-an bisa dibantu dengan MOC Forto dan Well3 Joint Plus, tapi pada akhirnya perawatan tubuh di masa mudalah yang akan menentukan kondisi tubuh setelahnya.

Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman ini, saya ingin mengajak teman-teman semua untuk tidak abai menjaga kondisi tubuh. Selagi masih muda, banyak-banyaklah berolahraga, dan biasakan mengonsumsi MOC Forto dan Well3 D3 1000IU.

Demikian cerita yang dapat saya bagikan. Semoga teman-teman sekalian selalu bahagia, sehat, dan sukses dalam menjalankan bisnis CNI!

07

Testimoni Profil

Juli 2021

Page 8: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Informasi CNI

Juli 202108

KEPADA STOCK OPERATOR BARU CNIPengangkatan di Bulan Mei dan Juni 2021

201294 ARIFAH Jember - Jawa Timur P1 Mei1.

2.

3099331 LEONARDO SEMBIRING Medan - Sumatera Utara P1 Mei3.

4050877 FRENKY HUTABARAT Medan - Sumatera Utara P1 Mei

4.

5002971 LIYA SUSANTI AM.KEB Simalungun - Sumatera Utara P2 Mei5.

2256695 ASWIN SITEPU Karo - Sumatera Utara P2 Juni6.

3850819 KHO GIOK ENG Batam - Kepri P2 Juni7.

5022614 JELANG PATRIA BANA Blitar - Jawa Timur P2 Mei

SELAMAT

Page 9: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Shearedo

Testimoni Profil

Siapa Bilang Kita Tak Mampu?

Modal Main Instagram, Shearedo ‘Cuan’ 2 Juta Rupiah Per Bulan

Kesibukan sebagai akuntan di perusahaan penyedia semen dan oli tak lantas membuat Shearedo kewalahan menjalankan bisnis CNI. Bermodalkan media sosial yang Ia akses melalui smartphone di genggaman tangan, pria yang akrab disapa “Edo” ini justru rutin mengantongi penghasilan tambahan lewat pekerjaan sampingannya.

Edo sendiri tidak bisa dibilang sebagai anak baru dalam bisnis ini. Bertahun-tahun mengamati Ibunya yang sudah menjadi mitra CNI sejak awal tahun 2000-an, pemahaman dan rasa cinta terhadap CNI pun perlahan tumbuh di dalam hati Edo. Pada akhirnya, tidak mengherankan jika pria berusia 25 tahun ini mengikuti jejak sang Ibu. Berbekalkan pengertian terhadap produk-produk serta model bisnis yang dijalankan CNI, Edo mantap menjalankan bisnis CNI sejak 2019, berbarengan dengan pekerjaan utamanya.

Akali Kesibukan Karir dengan Media Sosial

Tuntutan pekerjaan sebagai seorang akuntan jelas cukup menguras tenaga Edo. Seiring waktu dan silih berganti, ada saja pekerjaan tambahan atau laporan yang harus segera Ia kumpulkan.

“Saya enggak pernah capek karena saya cinta dengan pekerjaan sebagai pebisnis CNI”

09 Juli 2021

Page 10: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Testimoni Profil

10 Juli 2021

tidak menjual produk CNI secara langsung,” bangga Edo.

Buah dari pemasaran via media sosial ini makin dirasakan Edo di tengah pandemi COVID-19. Apalagi, belakangan ini Ia memang gencar mempromosikan produk penunjang imunitas seperti Ester-C yang sedang banyak diminati.

“Sebagai informasi, pemasaran lebih banyak saya lakukan melalui IG story, mengingat followers lebih tertarik, mudah, dan cepat melihat konten promosi via story ketimbang postingan feeds. Apalagi, postingan feeds sangat berpotensi untuk ‘tertindih’ post-post yang lain jika audiens kita mem-follow banyak akun lain,” jabarnya.

Meski sukses meraup keuntungan hingga 2 juta per bulan dari taktik pemasaran ini, Edo mengaku perjalannya tidak bisa dibilang mulus-mulus saja. Ada saja orang yang menghubungi akun Instagramnya hanya untuk iseng, atau bahkan menyindir dirinya.

“Yang seperti itu (orang iseng dan peragu) pasti akan selalu ada. Pada akhirnya, semua kembali lagi pada diri kita; apakah ingin termakan dengan omongan mereka, atau justru kita jadikan sebagai motivasi supaya makin berapi-api dalam melakukan pemasaran.

"Memang prosesnya tidak mudah. Tapi percayalah, hasilnya pasti akan muncul selama mau terus bangkit dan belajar untuk jadi lebih baik,” pungkas Edo.

Dengan beban kerjanya tersebut, bagaimana ceritanya Edo tetap bisa menjalani, dan bahkan sukses mendulang keuntungan selama berkecimpung di bisnis CNI? Jawabannya terletak pada pemasaran melalui media sosial.

“Untuk saat ini, saya menjalankan bisnis CNI melalui media sosial Instagram”, ujar Edo.

Memaksimalkan kemudahan akses media sosial di masa kini, Edo pun tidak kesulitan menyelingi kesibukan sebagai seorang akuntan dengan pemasaran produk dagangannya. Saking mudahnya, pemasaran melalui media sosial ini bahkan sudah menjadi rutinitas sehari-hari.

“Karena sudah terbiasa dengan upload promosi CNI. Kalau ada sehari saja ga promosi, pasti terasa ada yang aneh,” ungkap pria yang berdomisili di Medan ini.

Media Sosial: Raup Keuntungan Tanpa Kenal Tempat dan Waktu

Selain faktor kesibukan karir, landasan Edo untuk menggunakan media sosial juga datang dari makin merebaknya jumlah pengguna internet di Tanah Air. Terbukti, banyak konsumen dari luar Medan berhasil Ia jaring menggunakan metode ini.

“Bahkan, secara enggak langsung saya juga bisa bantu menyuplai produk CNI ke teman-teman di daerah terpencil, yang

Page 11: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

Aktivitas CNI

10 Julii 2021

BINCANG SANTAI CNI:MENYIKAPI ‘DISKRIMINASI’ VAKSIN DI

TENGAH LONJAKAN PANDEMI

11 Juli 2021

Bicara tentang COVID-19, kita seolah selalu dihadapkan pada persoalan pro dan kontra. Dimulai dari kebijakan Pemerintah, hingga persandingan antara upaya pemulihan kesehatan ataupun ekonomi, selalu saja ada poin yang dapat memicu konflik antara dua belah kubu. Pada akhirnya, tidak mengherankan jika belakangan ini konflik ikut menjalar ke perdebatan akan jenis vaksin terbaik.

Untuk membahas polemik yang disebut terakhir, pada 8 Juli lalu CNI pun mengadakan Bincang Santai bertajuk “Kupas Tuntas Vaksin COVID-19”. Menariknya, acara ini diisi oleh Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog pertama di Indonesia, dr. Dirga Sakti Rambe, Sp.PD.

Mengawali webinar, dr. Dirga mengingatkan jika 80% pasien COVID hanya menunjukkan gejala ringan,

dan ‘cuma’ sekitar 20% di antaranya yang menunjukkan gejala berat. Namun seperti yang banyak kita saksikan, sifat tidak pasti dari virus ini membuat siapapun dapat masuk ke kalangan penderita berat secara tak terduga.

“Kita enggak bisa milih mau dapat gejala yang mana,” ingat dr. Dirga.

Menyambung pembahasan

Page 12: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”

“Utamanya ya, segerakanlah vaksin, karena pada dasarnya vaksin jenis terbaik merupakan vaksin yang saat itu tersedia. Lagipula, seluruhnya sama-sama tidak berbahaya, baik untuk pasien ataupun non-pasien COVID,” tegas dr. Dirga.

Lepas berbicara soal vaksin, dr. Dirga mengajak peserta webinar untuk tidak serta merta memfokuskan seluruh perhatian ke bahaya COVID-19. Ada banyak sekali penyakit-penyakit lain yang

ke polemik jenis vaksin terbaik, dr. Dirga mengakui jika tiga jenis vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia saat ini (Sinovac, Moderna, dan AstraZeneca) memang memiliki karakteristiknya masing-masing. Namun melihat keadaan saat ini, ditambah statistik pengurangan risiko kematian pasien bergejala berat serta komorbid dari seluruh jenis vaksin, Ia meminta peserta webinar untuk tidak pilih-pilih.

berpotensi menuntut penderitanya untuk mendapatkan perawatan intensif, apalagi di tengah pancaroba seperti ini.“COVID atau bukan COVID, pastikan diri kita jangan sampai sakit. Susah sekali sekarang-sekarang ini menemukan kamar kosong di rumah sakit. Karenanya, jaga diri makan-makanan bergizi, manajemen stres, olahraga, konsumsi suplemen, dan pastinya jangan pilih-pilih vaksin tadi,” tutup dr. Dirga.

12 Juli 2021

Aktivitas CNI

Page 13: Hadapi Pandemi dengan “Dua Lebih Baik”