fakultas dakwah institut agama islam negeri...

100
APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI NURUL HUDA SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Oleh : AS AMRODIN 1104034 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Upload: truongkien

Post on 13-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK

DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI

NURUL HUDA SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

Oleh :

AS AMRODIN 1104034

FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2010

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 5 (Eksemplar)

Hal : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada Yht.

Bapak Dekan Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya,

maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara:

Nama : As Amrodin

NIM : 1104034

Jurusan : Manajemen Dakwah

Judul Skripsi : Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji (KBIH) Nurul Huda Semarang

Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian, atas

perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Semarang, 17 Juni 2010

Bidang Substansi Materi

Drs. H. Nurbini, M.Si NIP. 19680918 199303 1 004

Pembimbing, Bidang Metodologi dan Tata Tulis

Dr. Moh. Fauzi, M.Ag NIP. 19720517 199803 1 003

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 3: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

KEMENTERIAN AGAMA INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS DAKWAH SEMARANG Jl. Prof. Dr. Hamka Km. 2 (Kampus III) Ngaliyan 50159 Semarang

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : As Amrodin NIM : 1104034 Fakultas/ Jurusan : Dakwah/ MD Jdul : Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji Nurul Huda Semarang Telah dimonaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal :

28 Juni 2010

Dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan Studi Program Sarjana Strata 1 (S1) guna memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam dalam Ilmu Dakwah. Ketua Sidang, Dr. Hj. Yuyun Alfandi, Lc., MA. NIP. 19600603 199203 2 002

Semarang, 28 Juni 2010 Dewan Penguji, Sekretaris Sidang, Drs. H. Nurbini, M.S.I NIP. 19680918 199303 1 004

Penguji I, Dra. Hj. Misbah Zulfa Elyzabet, M.Hum. NIP. 19620107 199903 2 001

Penguji II, Ariana Suryorini, SE, M.M.SI NIP. 19770930 200501 2 002

Pembimbing I, Drs. H. Nurbini, M.SI NIP. 19680918 199303 1 004

Pembimbing II, Dr. Moh. Fauzi, M.Ag. NIP. 19720517 199803 1 003

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 4: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya

sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/

tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 17 Juni 2010 As Amrodin NIM: 1104034

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 5: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

MOTTO

Artinya: ”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak

berlebih-lebihan dan tidak pula kikir dan dia ada di tengah-tengah antara mereka” (Al-Furqon: 67).

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 6: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

PERSEMBAHAN

”Abah & Umi yang selalu aku sayangi”

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 7: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

ABSTRAKSI

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nurul Huda beralamat di Jl. Puspowarno XII No. 10 Semarang yang dipimpin oleh KH. Ali Muhson Al-Hafidz. Latar belakang berdirinya KBIH Nurul Huda untuk melaksanakan bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah haji dengan tertib, benar dan khusuk.

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui perumusan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda, 2) Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda, 3) Untuk mengetahui evaluasi manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan manajemen dakwah, sedangkan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dalam merumuskan data penelitian ini penelitian mencoba mendeskripsikan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KBIH Nurul Huda Semarang menggunakan manajemen strategik. Hal ini terbukti karena manajemen strategik yang diterapkan KBIH Nurul Huda Semarang dapat dilihat dari komponen-komponen manajemen strategik seperti visi, misi, mandat, analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal dan analisis SWOT. Karena itu dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiataan yang dilaksanakan telah menuai keberhasilan sebab manajemen strategik dijalankan dengan baik. Dari data yang terkumpul, pada prinsipnya manajemen strategik yang diterapkan KBIH Nurul Huda sesuai dengan konsep manajemen strategik. Demikian pula, komponen-komponen manajemen strategik telah diaplikasikan sebagaimana terlihat dari strategi-strategi KBIH Nurul Huda.

Dalam realitanya kondisi yang dihadapi KBIH Nurul Huda, baik sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah. Menggunakan manajemen strategik dimaksudkan agar mampu menampilkan kinerja tinggi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 8: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga penulis skripsi ini dapat

terselesaikan.

Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang

mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa

skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada yang

terhormat :

1. Bpk. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, M.A, selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bpk. H. M. Zain Yusuf, MM, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Bpk. Drs. H. Nurbini, M.Si, selaku Dosen Wali juga Pembimbing I dan Bpk.

Dr. Moh. Fauzi, M.Ag, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Keluarga besar Civitas Akademika Fakultas Dakwah IAIN Walisongo,

khususnya para dosen pengajar yang telah membekali ilmu kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Pimpinan dan staf KBIH Nurul Huda yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Abah Aspari dan Umi Sumanah yang senantiasa mendo’akan serta

memberikan dukungan dalam kehidupan ku dengan curahan kasih sayang

yang tulus.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 9: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

7. Lukman Hakim, Ahsana Mustikaati dan teman-temanku 2004 di Fakultas

Dakwah yang telah memberikan warna dalam kehidupanku untuk terus

melangkah dan menjadi yang terbaik.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a

semoga budi baiknya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan berlipat

ganda dari Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tentulah masih jauh dari

sempurna, baik dari segi bahasa, analisa maupun materi kajiannya, maka dari itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi sempurnanya

skripsi ini.

Semarang, 17 Juni 2010

Penulis

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 10: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ viii

HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 8

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 9

1.4. Tinjauan Pustaka .......................................................... 9

1.5. Metodologi Penelitian .................................................. 12

1.6. Sistematika Penulisan ................................................... 15

BAB II : KONSEP-KONSEP DASAR MANAJEMEN

STRATEGIK DAN KELOMPOK BIMBINGAN

IBADAH HAJI (KBIH)

2.1. Konsep-konsep Dasar Manajemen Strategik ................. 17

2.1.1. Pengertian Manajemen Strategik........................ 17

2.1.2. Karakteristik Manajemen Strategik .................... 21

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 11: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

2.1.3. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam

Manajemen Strategik ......................................... 25

2.1.4. Manfaat Manajemen Strategik .......................... 27

2.1.5. Resiko Manajemen Strategik ............................ 29

2.1.6. Dimensi-dimensi Manajemen Strategik ............. 30

2.2. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ................... 34

2.2.1. Pengertian KBIH .............................................. 34

2.2.2. Dasar Hukum KBIH ......................................... 35

3.1.1. Tugas Pokok KBIH .......................................... 35

3.1.2. Fungsi KBIH .................................................... 36

3.1.3. Syarat Pendirian KBIH ..................................... 36

2.2.3. Metode Bimbingan KBIH ................................. 37

BAB III : GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN

IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA

3.1. Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH) di Semarang .................................................... 40

3.2. Program Bimbingan KBIH Nurul Huda ........................ 43

3.3. Struktur Kepengurusan ................................................. 44

3.4. Pembimbing Manasik Haji ........................................... 45

3.5. Materi Bimbingan ........................................................ 46

3.6. Fasilitas ......... .............................................................. 47

3.7. Kantor KBIH .............................................................. 47

3.8. Manfaat Bimbingan KBIH Nurul Huda ......................... 48

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 12: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

BAB IV : APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK DI

KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI NURUL

HUDA

4.1. Perumusan Manajemen Strategik di Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda .............................. 49

4.2. Pelaksanaan Manajemen Strategik di Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda .............................. 52

4.3. Evaluasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji Nurul Huda ............................................... 58

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan .................................................................. 81

5.2. Saran-saran .................................................................. 82

5.3. Penutup ........................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 13: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia yang mengalami globalisasi, perubahan masyarakat,

perkembangan teknologi, memberi dampak bagi perkembangan suatu bisnis.

Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan, sehingga

pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan

kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya

perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan

dengan lingkungan yang ada di luar perusahaan.

Dalam pembangunan ekonomi Islam, manajemen dalam

pelaksanaannya menempati posisi yang sangat strategis. Manajemen

haruslah menjadi dasar rekayasa perusahaan, karena untuk menciptakan

sesuatu perusahaan yang bersih dan efisien, suatu perusahaan yang sehat dan

menguntungkan haruslah dikelola dengan manajemen yang baik.

Penggunaan dan penyelenggaraan sesuatu badan komersial maupun

nonkomersial adalah menjadi keharusan agar terjamin suatu daya guna dan

hasil guna sebesar-besarnya dan dengan biaya sekecil-kecilnya. Dengan

penerapan prinsip-prinsip serta sistem manajemen diharapkan akan

menjamin sesuatu pekerjaan atau upaya akan berhasil (Effendy, 1986: 8).

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ingin melayani calon

jamaah haji semaksimal mungkin. Perhatian terhadap kepuasan telah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 14: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

semakin besar menyebabkan setiap KBIH harus menempatkan orientasi

pada kepuasan calon jamaah haji sebagai tujuan utamanya. Dewasa ini

semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan

adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada calon jamaah haji melalui

penyampaian jasa berkualitas dan harga bersaing. Calon jamaah haji akan

menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian,

harapan calon jamaah haji yang menjadi latar belakang mengapa dua

kelompok bimbingan ibadah haji yang sama dapat dinilai berbeda oleh calon

jamaah haji. Semuanya dikelola agar tidak menimbulkan gangguan

terhadap hubungan kelompok.

Di kota Semarang, terjadi persaingan antar KBIH karena di kota

Semarang terdapat 13 KBIH yang menunjukkan kota terbanyak KBIH-nya

di Provinsi Jawa Tengah. KBIH yang menyediakan jasa bimbingan manasik

haji, antara lain KBIH Muhammadiyah, KBIH as-Shodiqiyah, KBIH

Chumaidiyah, KBIH al-Muna, KBIH Multazam, KBIH sirothol Mustaqim,

KBIH Nahdhotul Ulama, KBIH al-Mabrur, KBIH Baituhrahman, KBIH

Wahid Hasyim, KBIH Riyadul Jannah, KBIH Nurul Huda dan KBIH Nurul

Qolbi (Depag Kota Semarang, 2007: 19). Hal ini menyebabkan manajemen

setiap KBIH mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif

menghadapi competitor KBIH yang ingin berhasil memperoleh tujuan serta

dapat bertahan bertahun-tahun dengan tumbuh dan berkembang tidak boleh

menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau. Dengan kata lain, tujuan

utama KBIH sesungguhnya bukan untuk mencari keuntungan melainkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 15: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

untuk memenuhi kebutuhan hidup orang lain, melalui itu KBIH bisa

memperoleh apa yang dibutuhkannya. Yaitu memenuhi kebutuhan

masyarakat secara baik, keuntungan akan datang dengan sendirinya (Keraf,

1998: 9). KBIH mengelola usahanya dengan menggunakan manajemen yang

baik, agar dapat tetap bertahan dan terus berkembang dimasa yang akan

datang.

Penggunaan berbagai strategi dalam dunia bisnis mencerminkan

keinginan peran pelaku bisnis untuk mengadopsi proses pembuatan strategi

yang lebih terarah dan canggih seperti yang dilakukan oleh para jenderal

perang. Proses manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan dan

tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran. Sekarang ini manajemen

strategik sudah dipraktekkan oleh sebagian besar perusahaan, baik yang

berukuran menengah dan oleh perusahaan yang lebih kecil termasuk KBIH.

Manajemen strategik adalah manajemen puncak dalam organisasi,

terutama organisasi bisnis harus mampu merumuskan dan menentukan

strategi organisasi sehingga organisasi yang bersangkutan tidak hanya

mampu mempertahankan eksistensinya akan tetapi tangguh melakukan

penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga organisasi semakin

meningkat efektifitas dan produktivitasnya (Siagian, 1995: 23). Menurut

Janch dan Glueck mendefinisikan manajemen strategik adalah sejumlah

keputusan dan tidak yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau

sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran

perusahaan (Jatmiko, 2003: 5) Manajemen strategik merupakan suatu proses

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 16: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

yang dinamik karena berlangsung secara terus menerus dalam suatu

organisasi. Setiap organisasi selalu memerlukan peninjauan ulang dan

bahkan mungkin perubahan di masa depan.

Setiap KBIH, baik KBIH besar maupun kecil, mengadopsi proses

manajemen strategik, sehingga penting bagi setiap manajer KBIH untuk

memahami baik konsep dan proses manajemen strategik. Berpikir strategik,

terbukti banyak digunakan oleh orang-orang yang telah berhasil dalam

hidupnya saat ini. Mereka pada umumnya memiliki kesamaan dalam hal

faktor-faktor yang mendorong mereka mencapai kesuksesan, yaitu :

1. Memiliki tujuan pencapaian karier jangka panjang yang jelas

2. Mengenal lingkungannya dengan baik

3. Mengenal dirinya sendiri secara mendalam

4. Menjalani kariernnya dengan konsisten dan penuh komitmen

Strategik adalah pola tindakan manajemen untuk mencapai tujuan

perusahaan. Manajemen semula adalah juga pemilik perusahaan yang

memiliki falsafah tertentu (Reksodipradja, 2003: 1), strategi didiskripsikan

sebagai suatu cara dimana KBIH akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai

dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang

dihadapi serta sumberdaya dan kemampuan internal perusahaan. Terdapat

tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada strategi, yaitu

lingkungan eksternal, sumber daya dan kemampuan internal, serta tujuan

yang akan dicapai intinya, suatu strategi perusahaan memberikan dasar-

dasar pemahaman tentang bagaimana perusahaan itu akan bersaing dan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 17: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

survive (dapat bertahan lama). Sedang Jauch dan Glueck mendefinisikan

strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang

mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan

dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan

dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan

mungkin perubahan di masa depan. Salah satu alasan utama mengapa

demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh suatu perusahaan,

baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah dan

melakukan usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan

resiko dalam setiap kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas

dan efisiensi (Darmawi, 2004: 17). Dengan perkataan lain strategi

manajemen dimaksudkan agar KBIH menjadi satuan yang mampu

menampilkan kinerja tinggi karena KBIH yang berhasil adalah KBIH yang

tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya

dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan

hasil yang memuaskan. Tantangan terbesar bagi keberhasilan atau

kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah perubahan

(Jatmiko, 2003: 3).

Bagi KBIH yang sudah berjalan lama, pengambilan keputusan juga

tidak kalah penting. Apabila terjadi perubahan-perubahan fundamental pada

lingkungan eksternal, kondisi internal, atau tujuan-tujuan organisasi, maka

organisasi tersebut perlu merubah strateginya. Bagaimanapun tolak ukur

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 18: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

berhasil atau tidaknya manajemen pengembangan dalam KBIH ditentukan

dari salah satunya banyaknya jamaah yang mempercayakan bimbingan

ibadah haji.

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), tugasnya membantu

bimbingan jamaah haji di tanah air (Depag RI, 1998: 31). KBIH merupakan

perusahaan yang menitikberatkan pada pelayanan, yakni pelayanan kepada

jamaah haji. Pelayanan kepada jamaah haji juga termasuk sebagai dakwah.

Menurut Munir Mulkan dalam Pimay (2006: 5) bahwa dakwah

bermakna usaha pemecahan suatu masalah dan pemenuhan kebutuhan

manusia. Menurut Muhammad Khidr Husain dalam bukunya “Al-Dakwah

Ila al Ishlah” mengatakan, dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang

agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma’ruf

nahi munkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di

dunia dan di akhirat. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman

keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap batin dan perilaku

umat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan

syari’at untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat

(Munir, 2006: 21).

Secara umum, calon jamaah haji pasti memiliki kriteria KBIH yang

akan membantu mereka mengantarkan ke tanah suci. Dalam hal ini

keamanan dan pelayanan memang menjadi faktor utama, namun fasilitas

yang diberikan KBIH menjadi hal yang pasti dipertimbangkan. Karena

dengan pelayanan yang baik calon jamaah haji ingin mendapatkan kualitas

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 19: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

pelayanan sesuai apa yang dia harapkan. Agar baik calon jamaah haji bisa

konsentrasi kepada ibadah hajinya karena menunaikan ibadah haji

diwajibkan hanya sekali seumur hidup (Depag RI, 2003: 18). Calon jamaah

haji ingin mendapatkan gelar haji mabrur karena ibadah haji yang mabrur

menjadi dambaan setiap kaum muslimin dan muslimat.

Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak didapati sebagian

umat islam dalam menunaikan ibadah haji belum sesuai dengan harapan dan

tuntunan yang ada, bahkan ada yang hanya ikut-ikutan tanpa mengerti apa

yang sedang dilakukan. Untuk mengatasi problematika tersebut, maka KBIH

Nurul Huda yang merupakan partner pemerintah dalam pelayanan ibadah

haji, akan meningkatkan kualitas pelayanan. Terutama memberikan

bimbingan kepada calon jamaah haji dipandu secara intensif sejak dari tanah

air sampai di tanah suci oleh pembimbing yang berpengalaman. KBIH

Nurul Huda sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh calon jamaah haji

karena memberikan bimbingan manasik haji dengan VCD dan prakteknya

sewaktu di tanah air minimal sepuluh kali pertemuan.

Kondisi yang dihadapi oleh KBIH Nurul Huda, baik sifatnya internal

maupun eksternal selalu berubah-ubah. Semakin kompleks jenis dan sifat

interaksi yang terjadi dalam menghadapi ke dua jenis kondisi tersebut. Salah

satu implikasi kompleksitas itu adalah proses pengambilan keputusan yang

semakin sulit dan rumit. Untuk itulah diperlukan manajemen strategik.

Dimaksudkan agar menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 20: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat

tercapai dengan hasil yang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan

penelitian dengan judul “Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan inti

permasalahan penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana perumusan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan

Haji Nurul Huda Semarang?

2. Bagaimana pelaksanaan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan

Haji Nurul Huda Semarang?

3. Bagaimana evaluasi manajemen strategik di kelompok bimbingan

ibadah haji Nurul Huda Semarang?

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui perumusan manajemen strategik di Kelompok

Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang

b. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen strategik di Kelompok

Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 21: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

c. Untuk mengetahui evaluasi aplikasi manajemen strategik di

Kelompok Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang

2. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu

secara akademis dan secara praktis.

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan

dakwah khususnya jurusan manajemen dakwah yang berhubungan

dengan masalah manajemen strategik Kelompok Bimbingan Haji

Nurul Huda Semarang, dengan harapan dapat dijadikan salah satu

bahan studi banding oleh peneliti lainnya.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan

dan masukan terhadap kebijakan yang akan diambil Kelompok

Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang

1.4. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini akan disebutkan beberapa penelitian sebelumnya

yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Semua itu

untuk menunjukkan bahwa masalah yang akan diteliti belum pernah ditulis,

diteliti atau disinggung orang sebelumnya. Kegunaannya adalah untuk

mengetahui seberapa besar konstribusi keilmuan dalam skripsi yang ditulis

dan apakah hanya merupakan bentuk pengulangan. Oleh karena itu tidak

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 22: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

layak apabila yang ditulis dalam skripsi itu sudah pernah ditulis oleh orang

lain. Atas dasar itu jumlah penelitian terdahulu yang sudah pernah

dilakukan minimal tiga buah penelitian, yang berhubungan dengan

penelitian ini, maka disebutkan sebagai berikut :

Pertama, Luluk Faridah (2007) dengan judul “Strategi dan Metode

Dakwah KH. Maemun Zubaier dalam Mengembangkan Agama Islam di

Sarang Rembang”. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian

kualitatif, dengan pendekatan biografi. Sedangkan spesifikasi penelitian

yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan penulis sebagai berikut: metode observasi, metode interview

(wawancara) dan metode dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

strategi yang diterapkan KH. Maemun Zubaier dengan menggunakan

jaringan spiritual dan hubungan sosial kemasyarakatan sedangkan metode

yang diterapkan beliau yaitu menggunakan metode keteladanan, metode

silaturahmi. Pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari strategi dan metode

dakwah KH. Maemun Zubaier berjalan sesuai yang diinginkan, hasil dari

perjuangan beliau adalah berhasilnya anak keturunan dan santri-santrinya

menjadi orang-orang yang mengembangkan syari’at Islam.

Kedua, Mifrahatun (2008) dengan judul “Strategi Dakwah Muslimat

Nahdlatul Ulama dalam Memberdayakan Perempuan di Kabupaten Tegal

Tahun 2005 – 2008”. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil

penelitiannya adalah pertama, dakwah Muslimat Nahdhatul Ulama

Kabupaten Tegal secara umum cukup baik, dilihat dari antusias anggota

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 23: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Muslimat Nahdhatul Ulama Kabupaten Tegal. Kedua, strategi dakwah yang

dilakukan Muslimat Nahdhatul Ulama Kabupaten Tegal dalam

memberdayakan perempuan pada realitasnya lebih menekankan bagaimana

agar kemampuan perempuan lebih dikembangkan lagi. Ketiga, organisasi

Muslimat Nahdhatul Ulama sebagai organisasi perempuan membuktikan

bahwa perempuan bukan hanya mempunyai kemampuan di ranah domestik

saja tapi juga publik dengan tetap berada dalam koridor Islam.

Ketiga, Rina Trisnawarsih (2008) dengan judul “Strategi Dakwah

KH. Muhammad Hasan dalam Pengembangan Pondok Pesantren Tanbihul

Ghofilin Mantrianom Bawang Banjar Negara Sebagai Lembaga Dakwah”.

Jenis penelitian dalam skiripsi ini adalah penelitian kualitatif, dengan

metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

metode dakwah yang digunakan KH. Muhammad Hasan adalah mauidhoh

hasanah yang secara langsung diberikan kepada masyarakat maupun para

santrinya. Disamping itu metode yang dikembangkan adalah dengan cara

menyebar alumni kemasyarakatan, dalam rangka dakwah dan pengkaderan

santri agar dikemudian hari menjadi muballigh yang handal dan tangguh di

tengah-tengah masyarakat. Sementara strategi dakwah yang dikembangkan

beliau adalah sebagai berikut:

1. Menarik maksudnya tidak membuat jenuh pendengarnya.

2. Aktual dalam arti menyesuaikan perkembangan permasalahan yang ada

pada masyarakat sekarang ini atau bisa mengaktualisasikan konsep-

konsep klasik menjadi kontemporer.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 24: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Sementara penelitian yang akan penulis kaji yaitu tentang “Aplikasi

Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda

Semarang”. Penelitian ini dilakukan di salah satu kelompok bimbingan

ibadah haji di Semarang. Dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang

aplikasi manajemen strategik di kelompok bimbingan ibadah haji Nurul

Huda Semarang. Dengan demikian penelitian ini berbeda dengan karya-

karya yang telah dicantumkan di atas.

1.5. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini membahas tentang aplikasi manajemen strategi di

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang, dengan jenis

penelitian adalah kualitatif, penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai

jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui

prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Anselm dkk, 2003: 3).

Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan

manajemen, yaitu manajemen dakwah. Penelitian ini berusaha untuk

menjawab berbagai permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi

manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda

Semarang.

Spesifikasi dalam penelitian ini adalah deskriptif, karena data

yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada),

melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 25: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien

antar variabel (Subana dkk, 2005: 17).

2. Sumber dan Jenis Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto,

2002: 107). Data dapat dibedakan berdasarkan sumber data yang

diperoleh yaitu :

a. Data Primer

Data primer atau data tangan pertama adalah sumber data

utama yang diperoleh melalui kata-kata atau tindakan orang-orang

yang diamati dan diwawancarai yang menjadi subjek penelitian

(Moleong, 1995: 133). Data primer diperoleh dari ketua KBIH,

pengurus dan anggota KBIH Nurul Huda.

b. Data Sekunder

Data sekunder atau data tangan ke dua adalah data yang

diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti

dari subjek penelitiannya (Azwar, 2007: 91). Data sekunder dalam

penelitian ini adalah buku-buku dan dokumentasi yang mendukung

data primer tentang KBIH Nurul Huda.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka digunakan

beberapa metode, yaitu :

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 26: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara

pengamatan langsung terhadap lapangan baik itu berupa benda,

gerak ataupun proses (Arikunto, 2002: 107).

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara

sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala

psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan (Subagyo, 1991: 63).

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung

tentang kegiatan KBIH dalam melaksanakan manajemen strategik.

b. Metode Interview (Wawancara)

Metode interview adalah proses komunikasi dengan cara

bertanya secara langsung untuk mendapatkan informasi atau

keterangan dari informan (Nasution, 1993: 5)

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

sesuatu yang berkaitan dengan aplikasi manajemen strategik di

KBIH Nurul Huda Semarang.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa bahan tertulis ataupun film (Moleong,

1995: 176). Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh

dokumen atau arsip yang ada di KBIH Nurul Huda sebagai sumber

data yang penting.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 27: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses menguraikan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1989:

263). Analisis data bermaksud mengorganisasikan data dalam hal ini

mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan

mengkategorikannya (Moleong, 2004: 103).

Dalam merumuskan data penelitian ini peneliti mencoba

mendeskripsikan langkah-langkah yang ditempuh KBIH Nurul Huda

dalam mengaplikasikan manajemen strategik.

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami gambaran secara

menyeluruh skripsi ini, maka penulis memberikan sistematika penjelasan

secara garis besar. Skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian awal,

bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal menguraikan tentang halaman

judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan, motto,

persembahan, abstraksi, kata pengantar dan daftar isi. Pada bagian ini,

skripsi terdiri dari:

BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan skripsi

BAB II : Konsep-konsep dasar manajemen strategik dan Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Konsep-konsep dasar

manajemen strategik berisi sub bab pengertian manajemen

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 28: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

strategik, karakteristik manajemen strategik, faktor-faktor yang

berpengaruh dalam manajemen strategik, manfaat manajemen

strategik, resiko manajemen strategik dan dimensi-dimensi

manajemen strategik. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH) berisi sub bab pengertian, dasar hukum, tugas pokok,

fungsi, syarat pendirian dan metode bimbingan KBIH.

BAB III : Gambaran umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

Nurul Huda berisi tentang gambaran umum Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Semarang, program

bimbingan, struktur kepengurusan, pembimbing manasik haji,

materi bimbingan, fasilitas, kantor KBIH dan manfaat

bimbingan.

BAB IV : Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji Nurul Huda berisi tentang perumusan manajemen strategik

di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda, pelaksanaan

manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

Nurul Huda, evaluasi manajemen strategik di Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda.

BAB V : Penutup berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 29: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

BAB II

KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK

DAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH)

2.1. Konsep Dasar Manajemen Strategik

2.1.1. Pengertian Manajemen Strategik

Pencapaian tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan

sebagai akselerator (pemercepat) dan dinamisator (pendorong)

sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan

dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai

tujuan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi

mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut

antara lain ditandai dengan berbagai definisi para ahli yang merujuk

pada strategi.

Manajemen strategik diterapkan dalam bisnis atau badan

usaha agar bisnis atau badan usaha berjalan dengan baik dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam perkembangannya

konsep mengenai manajemen strategik mengalami perkembangan

yang cukup sifnifikan. Hal tersebut antara lain ditandai dengan

berbagai definisi dari para ahli, yaitu :

Manajemen strategik adalah proses yang berkesinambungan

dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan

kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 30: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

penyempurnaan strategik tersebut, karena keadaan di dalam dan di

luar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Manajemen

strategik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah

pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif

untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen

strategik adalah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana

strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategi.

Manajemen strategik adalah untuk merencanakan suatu arah bagi

perusahaan (Freeman, 1995: 52).

Manajemen strategik adalah ilmu dan kiat tentang

perumusan (formulating), pelaksanaan (implementing), dan evaluasi

(evaluating). Keputusan-keputusan strategik antar fungsi-fungsi

manajemen yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuan

masa depan secara efektif dan efisien. Manajemen strategik adalah

“seperangkat keputusan dan aksi manajerial yang menentukan

kinerja jangka panjang suatu organisasi”. Manajemen strategik

meliputi scaning lingkungan, perumusan strategi (perencanaan

strategik), dan pelaksanaan strategi serta pengendalian dan evaluasi.

Karena itu studi tentang “manajemen strategik menekankan pada

pemantauan dan evaluasi peluang serta ancaman lingkungan

berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi.

Manajemen strategik menekankan pada pengamatan dan evaluasi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 31: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan

kelemahan perusahaan (Hunger, 2003: 4).

Menurut Alex Miller dalam Supratikno (2003: 11),

manajemen strategik sebaiknya tidak dipahami sebagai “tugas”,

tetapi dipahami sebagai suatu “disiplin”. Dengan demikian,

manajemen strategik bukan tugas sekelompok orang dalam

organisasi, melainkan sebagai suatu metode berpikir yang sebaiknya

dimiliki oleh setiap karyawan organisasi. Manajemen strategik dapat

diartikan sebagai usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan

perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna

mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan

misi yang telah ditentukan (Muhammad, 2000: 6).Manajemen

strategik menekankan perhatiannya pada penempatan organisasi

dalam kaitannya dengan lingkungan yang sedang berubah dan

harapan-harapan yang berpengaruh (Yusanto, 2002: 119).

Manajemen strategik adalah suatu proses yang berulang dan

berkelanjutan yang bertujuan agar dapat memelihara organisasi

senantiasa sepadan dengan lingkungannya. Manajemen strategik

menurut Nawawi dalam Akdon (2007: 10) bahwa manajemen

strategi adalah perencanaan berskala yang berorientasi pada

jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai

keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar

dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 32: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan

operasional untuk menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan)

yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian

tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Visi memberikan arah

terhadap usaha apapun (O’Connor, 2003: 85).

Salah satu diantaranya menurut Wahjudi (1996: 15)

“Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan

(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating)

tentang keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang

memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa

mendatang.”

Pendapat selanjutnya diungkapkan oleh Hawawi dalam

Akdon (2007: 10) bahwa manajemen strategik adalah proses atau

rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar

dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang

dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh

jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya.

Dari beberapa definisi tentang manajemen strategik yang

ada, menurut penulis manajemen strategik adalah menggabungkan

pola berfikir strategik dengan fungsi-fungsi manajemen, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 33: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna

mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan

misi yang telah ditentukan pengertian ini juga mengandung

implikasi bahwa perusahaan-perusahaan mengurangi kelemahannya,

dan berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan bisnisnya.

Implikasi dari berbagai paradigma baru ialah makin

pentingnya penguasaan berbagai teori manajemen strategik dan

menerapkannya secara tepat dalam mengelola organisasi ini penting

bagi manajer masa kini dan masa yang akan datang. Meskipun

memiliki ciri-ciri yang berbeda, manajemen bisnis berpengaruh pula

dan dapat diterapkan dalam organisasi publik dan organisasi non

profit.

2.1.2. Karakteristik Manajemen Strategik

Berangkat dari kenyataan bahwa manajemen strategik

mencakup manajemen organisasi secara keseluruhan, maka

manajemen strategik cenderung menjadi suatu pokok bahasan yang

dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda, yaitu :

1. Manajemen strategik meningkatkan efektivitas organisasional

Dalam setiap organisasi terdapat dua persyaratan yang

sangat esensial untuk sukses, yaitu: efisiensi dan efektivitas.

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sebaiknya suatu

aktivitas dilakukan untuk mencapai efisiensi, suatu organisasi

perlu menetapkan suatu metode, prosedur, sistem, aturan dan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 34: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

lainnya untuk melaksanakan suatu aktivitas. Pendekatan

efisiensi memastikan bahwa suatu organisasi melaksanakan

aktivitas atau tindakan dengan benar (doing things right).

Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang

benar. Efektivitas terutama ditentukan oleh hubungan antara

suatu organisasi dan lingkungan eksternalnya. Pendek kata,

efektivitas memastikan bahwa suatu organisasi melaksanakan

aktivitas yang benar (doing right things).

Manajemen strategik terutama difokuskan pada

penciptaan efektivitas organisasi, sebab efektivitas berhubungan

dengan kesesuaian antara organisasi dan lingkungannya yang

relevan. Menciptakan suatu organisasi yang efisien relatif lebih

mudah dengan menyusun dan menetapkan metode, prosedur dan

sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sehari-hari.

Sedang menciptakan efektivitas organisasi mungkin lebih sulit

karena berhubungan dengan kesesuaian lingkungannya yang

selalu mengalami perubahan.

2. Manajemen strategik berorientasikan ke arah jangka panjang

Secara umum strategi berbicara mengenai isu-isu yang

menjangkau lebih dari satu periode anggaran atau jangka

pendek. Manajemen strategik membahas persoalan organisasi

yang berdimensi masa depan, bukan masa kini atau masa lalu.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 35: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Banyak faktor atau variabel yang mempengaruhi perencanaan

atau manajemen strategik dalam jangka panjang antara lain:

a. Faktor-faktor pasar misalnya persaingan, prediksi

permintaan masa yang akan datang, ancaman produk atau

jasa substitusi, reliabilitas pemasak dan sebagainya.

b. Faktor-faktor manusia misalnya kapabilitas, preferensi

manajemen.

c. Faktor-faktor kinerja. Organisasi yang selalu

mempertahankan atau memelihara kinerja atau kondisi yang

sedang dicapai berarti hanya fokus pada jangka pendek.

d. Manajemen strategik berkenaan dengan keputusan-

keputusan manajemen puncak atau manajer senior.

Walaupun suatu karyawan terlibat dalam implementasi

keputusan strategik, kebanyakan keputusan-keputusan stratetik

berasal dari para manajer puncak. Namun para manajer puncak

dapat berkonsultasi untuk mendapatkan masukan para karyawan

sebelum mengambil keputusan yang bersifat strategis. Dengan

melakukan konsultasi dengan para karyawan, para manajer tidak

hanya akan menghasilkan keputusan-keputusan yang

berkualitas, tetapi juga akan meningkatkan komitmen karyawan

karena karyawan akan merasa telah menjadi bagian dalam

proses pengambilan keputusan. Sehingga para karyawan akan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 36: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

merasa mempunyai tanggung jawab dalam

mengimplementasikan keputusan-keputusan strategik tersebut.

Seorang manajer akan dapat mengetahui cara-cara atau

metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi besarnya

kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian

terjadinya suatu peristiwa yang merugikan (Djojosoedarso,

1999: 5).

3. Manajemen strategik terdapat pada setiap level organisasi

Strategi dapat dianalisa pada tiga level atau tingkatan

organisasi, yaitu :

a. Strategi tingkat korporasi yang membahas mengenai tipe dan

pilihan bidang usaha serta alokasi diantara bidang usaha

yang dipilih.

b. Strategi tingkat bisnis atau strategi kompetitif yang

membahas tentang bagaimana organisasi bisnis unit akan

bersaing atau beroperasi dalam industri atau pasar.

c. Strategi tingkat fungsional atau tingkat operasional yang

membahas tentang bagaimana suatu organisasi bisnis

mengimplementasikan keputusan-keputusan strategiknya.

4. Manajemen strategik masyarakat pengetahuan yang luas tentang

organisasi

Sifat keputusan-keputusan strategik yang biasanya

menyangkut perubahan kebiasaan dan perilaku diperlukan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 37: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

pandangan atau spektrum yang lebih luas tentang aktivitas-

aktivitas lintas fungsi dalam suatu organisasi. Manajemen

strategik masyarakat wawasan general management bagi para

manajer puncak atau CEO (Chief Executive Officer). CEO yang

hanya fokus pada bidang tertentu (misalnya enginering,

administrasi, akuntansi) akan gagal melaksanakan sifat integratif

(terpadu). Dari strategi dan tidak akan mampu mendorong

kinerja organisasi secara keseluruhan dalam jangka panjang

(Jatmiko, 2003: 6 – 9).

2.1.3. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Manajemen Strategik

Manajemen strategik adalah manajemen puncak dalam suatu

organisasi yang harus mampu merumuskan dan menentukan strategi

organisasi sehingga organisasi yang bersangkutan tidak hanya

mampu mempertahankan eksistensinya, akan tetapi tangguh

melakukan penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga

organisasi semakin meningkat efektifitas dan produktivitasnya.

Untuk mewujudkan situasi demikian para anggota manajemen

puncak harus menguasai manajemen strategik yang tepat dan cocok

bagi organisasi yang dipimpinnya. Faktor-faktor yang harus

dijadikan petunjuk antara lain :

1. Tipe dan Struktur Organisasi

Setiap organisasi memiliki “kepribadian” yang khas.

Tipe dan struktur yang dipilih untuk digunakan harus dikaitkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 38: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

dengan “kepribadian” dimaksud. Sifat tugas yang harus

diselesaikan pun turut berperan dalam memilih tipe dan struktur

organisasi. Yang jelas ialah bahwa manajemen puncak harus

secara tepat memilih tipe dan struktur organisasi yang akan

digunakan dengan mengingat organisasi tipe birokratik semakin

ditinggalkan dan tipe organik semakin populer. Struktur

organisasi tidak sekedar wadah dimana berbagai kegiatan

berlangsung, akan tetapi sebagai wahana yang efektif bagi para

anggotanya untuk berinteraksi dan saling berhubungan.

2. Gaya Manajerial

Para teoritis dan praktisi yang mendalami teori

kepemimpinan dan gaya manajerial dalam mengelola organisasi

dan kompleks menekankan beberapa hal. Pertama,

kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang

situasional. Kedua, gaya manajerial yang tepat ditentukan oleh

tingkat kedewasaan atau kematangan para anggota organisasi.

Ketiga, peranan apa yang diharapkan dimainkan oleh para

manajer dalam organisasi.

3. Kompleksitas Lingkungan eksternal

Merupakan kenyataan bahwa setiap organisasi

menghadapi kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Yang jelas

lingkungan eksternal suatu organisasi selalu bergerak dinamis.

Gerakan yang dinamis tersebut pasti berpengaruh pada cara

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 39: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

mengelola organisasi termasuk dalam merumuskan dan

menetapkan strategi.

4. Kompleksitas Proses Produksi

Kompleksitas proses produksi yang turut berpengaruh

dalam manajemen strategik antara lain apakah organisasi yang

berproduksi berdasarkan pendekatan padat karya atau padat

modal. Apakah organisasi memiliki keunggulan kompetitif atau

tidak. Kesemuanya itu pasti mempunyai dampak terhadap proses

penentuan strategi dan implementasinya.

5. Hakikat Permasalahan yang Dihadapi

Jika dikatakan bahwa strategi merupakan keputusan

dasar yang diambil oleh manajemen puncak, salah satu implikasi

pernyataan tersebut bahwa manajemen puncak harus merupakan

orang-orang yang cekatan memecahkan masalah, terlepas

apakah masalah itu rumit dan mempunyai dampak kuat untuk

jangka panjang atau relatif sederhana, dengan dampak yang

tidak kuat dan hanya bersifat jangka pendek atau sedang. Yang

jelas pendekatan dan tehnik yang digunakan untuk memecahkan

masalah harus berhasil mencabut akar permasalahan dan tidak

sekedar mengobati gejala-gejalanya saja (Siagian, 1995: 24).

2.1.4. Manfaat Manajemen Strategik

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu

kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 40: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

strategik di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan

persaingan, maka para manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif

atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan

menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang

dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan

suatu hasil yang menguntungkan.

Adapun beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika

mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu :

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan

yang terjadi.

3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.

4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi

dalam lingkungan yang semakin beresiko.

5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan

perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang.

6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih

memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.

7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.

8. Sifat untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 41: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

2.1.5. Resiko Manajemen Strategik

Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan

strategik akan menimbulkan beberapa resiko yang perlu

diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik.

1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen

strategik mungkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung

jawab operasional.

2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung

dalam penerapannya, maka mereka dapat mengelak tanggung

jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang diambil dalam

proses perencanaan.

3. Akan timbul kekecewaan dari para bawahan yang berpartisipasi

dalam penerapan strategi karena tidak tercapainya tujuan dan

harapan mereka.

Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut maka para manajer

perlu dilatih untuk mengamankan atau memperkecil timbulnya

resiko ini dengan cara :

1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar

mereka dapat mengalokasikan waktu dengan lebih efisien.

2. Membatasi para manajer, dalam proses perencanaan, untuk

membuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar

dapat dilaksanakan oleh mereka dan bawahannya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 42: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

3. Mengantisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan,

usulan atau peningkatan dalam ganjaran (Wahyudi, 1996: 27-

28).

2.1.6. Dimensi-dimensi Manajemen Strategik

Berdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat

disimpulkan bahwa manajemen strategik memiliki beberapa

dimensi. Dimensi-dimensi dimaksud adalah :

1. Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan

Manajemen strategik dalam mempertahankan dan

mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh

ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap

kondisi masa depan yang diprediksi akan dihapadi. Antisipasi

masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi

organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih di masa

depan. Visi dapat diartikan sebagai “kondisi ideal yang ingin

dicapai dalam eksistensi organisasi di masa depan”. Visi

organisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai sudut

pandang ke masa depan dalam mewujudkan tujuan strategik

organisasi yang berpengaruh langsung pada misinya sekarang

dan di masa depan.

Sehubungan dengan itu misi organisasi pada dasarnya

berarti keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan

strategik untuk mewujudkan visi organisasi. Dengan kata lain

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 43: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

misi organisasi adalah bidang atau jenis kegiatan yang akan

dijelajahi atau dilaksanakan secara operasional untuk jangka

waktu panjang oleh sebuah organisasi dalam merealisasikan

tujuan strategiknya, yang setelah secara keseluruhannya tercapai

berarti visi organisasi juga terwujud. Misi organisasi dengan

mudah diketahui melalui jawaban atas pertanyaan: “apa kegiatan

yang sedang atau segera dilaksanakan secara operasional di

lingkungan sebuah organisasi?”. Untuk itulah diperlukan

kemampuan memprediksi masa depan dalam bidang yang

menjadi tugas pokok (misi) organisasi.

2. Dimensi Internal dan Eksternal

Dimensi internal adalah kondisi organisasi pada saat

sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan,

yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan rencana

strategik yang berjangka panjang. Untuk itu perlu dilakukan

kegiatan evaluasi diri antara lain dengan menggunakan analisis

kuantitatif dengan menggunakan perhitungan-perhitungan

statsitik, menggunakan data kuantitatif yang tersedia dalam

sistem informasi manajemen atau menggunakan analisis

kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu

diantaranya dengan menggunakan analisis SWOT.

Analisis internal atau evaluasi diri ini tidak dilakukan

sekali untuk selama-lamanya, tetapi harus dilakukan secara

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 44: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

berkesinambungan, sekurang-kurangnya setelah melaksanakan

setiap rencana operasional untuk mengetahui pencapaian

sasarannya, sebagai masukan dalam mengenali kondisi

organisasi.

3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-sumber

Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak

dapat melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan

berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi

terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen ke arah

tercapainya sasaran yang ditetapkan di dalam setiap rencana

operasional, dalam rangka mencapai tujuan strategik melalui

pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi organisasi. Sumber

daya tersebut sudah dikemukakan di dalam uraian, terdiri dari

sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana,

sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap

program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya

teknologi, dan sumber daya informasi. Semua sumber daya ini

sebenarnya dapat dikategorikan sebagai bagian dimensi internal,

dalam rangka evaluasi diri atau analisis internal harus diketahui

secara tepat kondisinya, baik melalui analisis kuantitatif,

analisis kualitatif atau analisis SWOT. Sejalan dengan dimenasi

internal dan eksternal tersebut diatas, dibawah ini diketengahkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 45: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

untuk mengintegrasikan sumber daya dalam manajemen

strategik.

4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak

Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun

rencana strategik merupakan pengendalian masa depan

organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat

diwujudkan, baik pada organisasi. Rencana strategik harus

mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi

yang berpengaruh pada eksistensinya di masa depan merupakan

wewenang dan tanggung jawab manajemen puncak.

Keikutsertaan pimpinan puncak dalam merumuskan

rencana strategik dan rencana operasional sangat penting artinya,

karena realisasinya sangat tergantung pada kewenangan dan

tanggung jawabnya, baik di dalam maupun di luar organisasi.

Untuk itu manajemen puncak sesuai kewenangan dan tanggung

jawabnya itu harus mampu memprediksi bahwa rencana

strategik dan rencana operasional dapat dilaksanakan.

5. Dimensi Multi Bidang

Manajemen strategik sebagai sistem

pengimplementasiannya harus didasari dengan menempatkan

organisasi sebagai satu sistem. Berarti sebuah organisasi akan

dapat menyusun rencana strategik dan rencana operasional. Jika

tidak memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 46: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

pada organisasi lain sebagai atasan. Dalam kondisi sebagai

organisasi bawahan berarti tidak memiliki kewenangan penuh

dalam memilih dan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi.

Manajemen strategik berdimensi multi bidang, kegaitan

awalnya dimulai dari menyusun rencana strategik sampai pada

pelaksanaan pekerjaan yang mengharuskan dilakukannya

pengintegrasian program berkelanjutan dengan proyek tahunan

yang berbeda-beda, agar terus menerus terarah pada sasaran dan

tujuan strategik guna mewujudkan visi yang diinginkan

organisasi (Nawawi, 2005: 153-171).

2.2. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

2.2.1. Pengertian KBIH

Pada dasarnya KBIH untuk membantu bimbingan jamaah

haji di tanah air (Depag RI, 1998: 31). KBIH adalah lembaga

yayasan sosial Islam yang bergerak dibidang manasik haji terhadap

calon jamaah haji baik selama pembekalan di tanah air maupun pada

saat ibadah haji di Arab Saudi.

KBIH adalah lembaga sosial keagamaan (non pemerintah)

merupakan sebuah lembaga yang telah memiliki legalitas

pembimbing melalui undang-undang dan lebih diperjelas melalui

sebuah wadah khusus dalam struktur baru Departemen Agama

dengan Subdit Biro KBIH pada direktorat pembinaan haji (Buku

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 47: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Panduan Pembinaan KBIH, 2001: 1). KBIH merupakan partner

pemerintah dalam pelayanan ibadah.

KBIH sebagaimana Keputusan Dirjen Bimas Islam dan

penyelenggaraan Haji No. D/348 tahun 2003 pasal 17 ayat 2 bahwa

KBIH hanya melaksanakan bimbingan ibadah haji dan bukan

sebagai penyelenggara haji. Dengan demikian KBIH tidak

melaksanakan pendaftaran jamaah dan pengaturan kloter serta

pemondokan di Arab tidak boleh mengambil living cost (Depag

Jateng, 2006: 4).

2.2.2. Dasar Hukum KBIH

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 17 tahun 1999, tentang

Penyelenggaraan Haji.

2. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 224 tahun

1999, tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

3. Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan

Urusan Haji No. D/296 tahun 1999, tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

2.2.3. Tugas Pokok KBIH

Tugas pokok KBIH meliputi :

1. Menyelenggarakan atau melaksanakan bimbingan haji tambahan

di tanah air maupun sebagai bimbingan pembekalan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 48: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

2. Menyelenggarakan atau melaksanakan bimbingan lapangan di

Arab Saudi.

3. Melaksanakan pelayanan konsultasi informasi dan

menyelesaikan kasus-kasus ibadah haji bagi jamaahnya di tanah

air dan di Arab Saudi.

4. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam penguasaan

manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah bagi jamaah yang

dibimbingnya.

2.2.4. Fungsi KBIH

Fungsi KBIH dalam pembimbing meliputi :

1. Penyelenggara atau pelaksanaan bimbingan ibadah haji

tambahan di tanah air sebagai bimbingan pembekalan.

2. Penyelenggara atau pelaksana bimbingan lapangan di Arab

Saudi.

3. Pelayan, konsultan dan sumber informasi perhajian.

4. Motivator bagi anggota jamaahnya terutama dalam hal-hal

penguasaan ilmu manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah.

2.2.5. Syarat Pendirian KBIH

1. Didirikan oleh lembaga agama yang sudah berbadan hukum.

2. Perizinaan :

a. Memiliki lembaga sendiri.

b. Akte notaris KBIH.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 49: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

c. Memiliki pembimbing yang telah bersertifikat.

d. Penandatanganan perjanjian kesiapan memenuhi kebijakan

perhajian yang telah ditetapkan.

3. Pembimbing :

a. Dilakukan hanya di tanah air.

b. Tidak menonjolkan kefanatikan kelompok dan mazhab.

4. Pengurus (SDM)

a. Bukan pegawai aktif pemerintah.

b. Memiliki pemahaman yang luas tentang agama.

c. Memiliki akhlak yang terpuji.

d. Memiliki kemampuan manajerial yang cukup.

e. Tidak memiliki catatan kasus dalam organisasi yang

dianggap bertentangan dengan nama baik agama dan bangsa.

2.2.6. Metode Bimbingan

1. Penataran Calon Jamaah Haji (Pembimbingan Paket)

Calon jamaah haji yang telah mendapatkan quota atau

nomor porsi untuk pelaksanaan penyelenggaraan haji tahun yang

berjalan diberikan pembekalan pengetahuan perhajian meliputi :

ilmu manasik, ketentuan perjalanan (traveling) dan kesehatan

haji.

KBIH sebagai pelaksana pembimbingan atau

pembekalan awal terhadap jamaah haji KBIH menjadi tumpuan

harapan bahwa setiap calon jamaah haji dengan 10 kali

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 50: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

pertemuan benar-benar telah menyerap dan memahami dengan

baik ilmu manasik dan tata cara pelaksanaannya.

2. Ceramah

Metode ceramah adalah metode pemaparan penjelasan

dan penuturan secara lisan oleh pembimbing dihadapan peserta

pelatihan (Depag RI, 2006: 12).Pada umumnya ceramah

merupakan salah satu bentuk penyajian materi dengan cara

berpidato. Materi yang disajikan adalah materi yang sesuai

dengan proses tahapan kegiatan pelaksanaan ibadah haji.

Penyajian ceramah selain uraian agar ditampilkan pula dengan

slide atau film-film bimbingan manasik haji.

3. Sarasehan

Sarasehan adalah salah satu bentuk kegiatan seperti

ceramah yang mendekati bentuk diskusi, hanya saja diskusi

sifatnya lebih ilmiah dengan ketentuan formalitas, sedangkan

sarasehan tidak memerlukan ketentuan formal. Permasalahan

yang dibicarakan hendaknya masalah yang sering terjadi dalam

kegiatan pelaksanaan ibadah haji.

4. Pengajian

Pengajian dalam rangka pendalaman materi hendaknya

diikuti oleh peserta yang terbatas. Pengajian hendaknya

membahas beberapa materi manasik haji tertentu dan penyajian

secara bertahap serta dalam waktu tertentu.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 51: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

5. Home Visit

Selain pembicaraan-pembicaraan yang bersifat

pembahasan dan ilmiah, diperlukan adanya pendekatan yang

lebih pribadi dan berdampak sosial, yaitu Home Visit

(kunjungan ke rumah), dilakukan baik secara individual maupun

kelompok (Depag RI, 2008: 35).

6. Konsultasi

Salah satu tugas pokok KBIH adalah menerima

pengaduan jamaah hajinya dan sekaligus memberikan solusi

pemecahan terhadap sesuatu yang dihadapi jamaahnya. KBIH

berfungsi sebagai tempat konsultasi jamaah hajinya, sekaligus

KBIH bertindak sebagai konsultan.

7. Peragaan

Peragaan salah satu cara memberikan penyuluhan haji

kepada masyarakat yang mudah dimengerti dengan

pelaksanaannya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 52: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

BAB III

GAMBARAN UMUM KELOMPOK

BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA

3.2. Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di

Semarang

Ibadah haji merupakan perjalanan ritual yang suci dan memerlukan

kesiapan fisik dan mental termasuk pengetahuan manasik haji dan umrah.

Setiap calon jamaah haji tentunya ingin melaksanakan rangkaian

ibadahnya dengan benar. Haji merupakan muktamar tahunan Islam,

berkumpul kaum muslimin dan muslimat dari berbagai penjuru dunia

(Syihata, 1986: 163). Di Kota Semarang terdapat 13 KBIH yang

menunjukkan kota terbanyak KBIH di Provinsi Jawa Tengah. Dengan

habis kuota ibadah haji di Kota Semarang sampai tahun 2013

membuktikan antusias warga Semarang untuk melaksanakan ibadah haji

sangat tinggi. Penyelenggara haji khususnya di Semarang dihadapkan pada

masalah klasik, yaitu meningkatnya jumlah jamaah dari tahun ke tahun

namun kurang maupun diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan.

Untuk mengatasi problematika tersebut, maka ada Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji. Namun demikian, pro dan kontra tentang keberadaan KHBIH

terus bergulir, ada yang menilai kinerja KBIH tidak maksimal, bersamaan

dengan itu, ada pula yang berpendapat KBIH masih sangat diperlukan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 53: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

KBIH di Kota Semarang yang menyediakan jasa bimbingan

manasik haji, antara lain KBIH As-Shodiqiyah, KBIH Muhammadiyah,

KBIH Chumaidiyah, KBIH al-Muna, KBIH Multazam, KBIH Sirathul

Mustaqim, KBIH NU, KBIH al-Mabrur, KBIH Baituhrahman, KBIH

Wahid Hasyim, KBIH Riyadul Jannah, KBIH Nurul Huda dan KBIH

Nurul Qolbi. Jamaah haji dapat memilih KBIH yang sesuai dengan

harapan mereka, supaya dapat dibimbing untuk menunaikan ibadah haji.

Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak di

dapati sebagian umat Islam dalam menunaikan ibadah haji belum sesuai

dengan harapan dan tuntunan yang ada, bahkan ada yang hanya ikut-ikutan

tanpa mengerti apa yang dilakukan. Faktor yang menjadi hambatan yang

dihadapi calon jamaah haji yaitu faktor pemahaman agama, kesehatan,

budaya dan lingkungan.

Untuk mengantisipasi problematika tersebut, maka ada kelompok

bimbingan ibadah haji yang merupakan partner pemerintah dalam

pelayanan ibadah haji. Hal ini yang menjadi latar belakang berdirinya

KBIH Nurul Huda.

Mengoptimalkan fungsi KBIH, peran KBIH masih dibutuhkan.

Bukan saja oleh jamaah haji, tetapi juga Kementerian Agama. Berdasarkan

Undang-Undang No. 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan haji.

Pembinaan terhadap jamaah haji mutlak dilakukan. Hal ini untuk

mewujudkan kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Sejak

dari pendaftaran hingga pelaksanaan ibadah haji. Untuk membina dan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 54: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

membimbing jamaah haji ini, penyelenggaraan haji dalam hal ini

Kementerian Agama harus melibatkan unsur masyarakat. Dari sinilah lahir

KBIH.

Berdasarkan pokok pikiran diatas dengan dikeluarkannya Undang-

Undang No. 17 tahun 1999, dalam Undang-Undang tersebut

dimungkinkan berdirinya organisasi pembinaan ibadah haji oleh

masyarakat yang dikenal dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH). Maka pengurus yayasan Nurul Huda mendirikan KBIH Nurul

Huda untuk membantu membekali calon haji jamaah haji agar dapat

melaksanakan ibadah haji diperoleh keselamatan, kelancaran, ketertiban

dan kesejahteraan calon jamaah haji guna mencapai kesempurnaan ibadah

haji untuk memperoleh haji mabrur.

KBIH Nurul Huda adalah salah satu KBIH yang ada di Kota

Semarang yang berada dibawah Yayasan Nurul Huda. Sebuah yayasan

yang bergerak dibidang sosial, pendidikan, dakwah dan bimbingan haji

dan umrah.

Diantara kegiatan yang dilaksanakan KBIH Nurul Huda adalah

bimbingan ibadah haji dengan dasar “Haji yang mabrur pahalanya tidak

lain kecuali surga” (HR. Ahmad dan Thabroni). Setiap calon jamaah haji

yang mendaftarkan diri akan dibimbing dan diberi pembekalan secara

intensif oleh KBIH dengan bermacam teori dan praktek haji. Para

pembimbing akan memberikan pelayanan dan pengarahan di Tanah Air,

perjalanan, Tanah Suci sampai kepulangannya di Tanah Air. Penyajian

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 55: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

materi bimbingan yang terprogram dan di pandu ulama, dokter dan pakar

yang berpengalaman.

Dengan adanya pelaksanaan bimbingan manasik haji diharapkan

mampu mengarahkan calon jamaah haji, khususnya setelah di tanah suci

tidak bingung dan mampu melaksanakan ibadah haji dengan tertib dan

benar, sehingga calon jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan

khusuk. Siapapun yang ingin beribadah haji agar mempelajari manasik

haji menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah. Dengan demikian, ibadah haji

yang dikerjakan akan sempurna dan diterima disisi Allah Ta’ala (Al-

Albani, 1994: 24).

Beberapa masalah yang dihadapi dalam bimbingan manasik haji

yang mungkin menjadi penghambat keberhasilan tujuan manasik haji

secara efektif adalah latar belakang calon jamaah haji yang beragam,

masih ditemukan adanya calon jamaah haji yang tidak bisa berbahasa

Indonesia dan tidak bisa baca tulis huruf latin (Depag RI, 2007: 1).

3.3. Program Bimbingan

1. Diikuti oleh calon jamaah haji program pemerintah yang telah terdaftar

di Kementerian Agama sebagai anggota KBIH. Calon jamaah haji

dipandu secara intensif sejak dari Tanah Air sampai di Tanah Suci oleh

pembimbing yang berpengalaman.

2. Memberikan bimbingan manasik haji dengan VCD dan praktek sewaktu

di Tanah Air minimal 10 pertemuan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 56: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

3. Memberikan bimbingan dengan cara konsultan individu bagi yang

memerlukan lebih intensif.

4. Pembimbingan jamaah di Tanah Air

a. Mengadakan manasik haji secara kelompok 10 kali pertemuan.

b. Mengadakan praktek manasik haji.

c. Mengadakan silaturahmi antar jamaah.

5. Pembimbingan jamaah di Tanah Suci

Disediakan pembimbing yang membimbing jamaah dalam

perjalanan ibadah dan ziarah selama di Tanah Suci sampai pemulangan.

6. Pembimbingan jamaah pasca haji

Menyelenggarakan pertemuan secara periodik antar jamaah.

3.4. Struktur Kepengurusan

SUSUNAN PENGURUS

“KBIH NURUL HUDA” SEMARANG

1. Pengawas : - H. Jamal Abdul Nasir

- H. Supari Isriyanto

- Fadkhiyah, A.md

2. Pembina : - H. Achmad Musa

- H. Achmad Husain. SH

- Hj. Nafisah. SE

3. Ketua : KH. Ali Muchson Al-Hafidz

4. Wakil Ketua : Drs. H.M. Masrum Supardi

5. Sekretaris : H. Ngarbi. S.Sos, M. Hum

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 57: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

6. Wakil Sekretaris : Ahmad Sulbi Al-Hafidz

7. Bendahara : H. Hasan Magribi

8. Pembantu Umum : Fuad Rahman

(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 3)

3.5. Pembimbingan Manasik Haji

Kegiatan bimbingan manasik haji KBIH Nurul Huda diasuh para

pembimbing yang sudah berpengalaman dalam membimbing haji di Tanah

Air maupun di Tanah Suci, mereka itu antara lain :

1. KH. Ali Muhson Al-Hafidz

2. KH. Achmad Naqib Noor Al-Hafidz

3. KH. Muhammad Sholeh Mahall Al-Hafidz

4. KH. Prickel Douri

5. KH. Drs. Usman Mahrus

6. KH. Prof. Dr. M. Erfan Soebahar, MA

7. Ustadz Drs. H. Achmadi Wahid, M.Ag

8. Ustadz H. Muhammad Ngarbi, S.Sos, M.Hum

9. Ustadz Drs. H. Masrun S

10. H. Munawar, SH, MARS

11. Dr. H. Ari Udiyono, M.Kes

12. Dr. Hj. Syarifah A. Irwan, M.Kes

13. Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd

14. Hj. Nafisah, SE

15. Hj. Nadiyah Al-Jupri

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 58: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

16. Drs. H. Pujiono

17. Hj. Ny. Abu Amin

(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 3)

3.6. Materi Bimbingan

Penyajian materi dan pelatihan diberikan secara intensif dan terpadu

dengan materi.

1. Pembinaan akidah dan akhlak.

2. Mengenal sejarah kota suci dan budaya Arab.

3. Tasawuf haji

4. Fiqih haji dan fiqhunnisa

5. Pendalaman ibadah haji

6. Haji wanita

7. Kesehatan haji

8. Bahasa Arab praktis

9. Kebugaran jasmani

10. Praktek atau visualisasi ibadah haji dan umrah

11. Filosofi ibadah haji

12. Asmaul husna dan khotmil Qur’an 30 Juz bil gaib

13. Ibadah dan ziarah di Makkah dan Madinah

(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 6)

Materi bimbingan bagi calon jamaah haji dapat dikelompokkan ke

dalam enam bahasan pokok yaitu manasik haji, bimbingan ibadah, akan

tetapi hal ini dapat dikembangkan KBIH Nurul Huda sesuai dengan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 59: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

kebutuhan calon jamaah haji. Materi dibimbingkan dengan metode

ceramah. Dalam pelaksanaannya pemaparan dapat dilengkapi dengan alat

bantu manasik seperti overhead proyektor, firm slide dan OHP.

3.7. Fasilitas

Fasilitas yang didapatkan oleh calon jamaah haji KBIH Nurul Huda:

1. Buku manasik haji dan do’a-do’a

2. Slayer identitas

3. Umroh sunnah dan ke tempat ziarah

4. Konsumsi pada waktu manasik di Tanah Air

Pendaftaran

Syarat-syarat administrasi :

1. Mengisi formulir pendaftaran

2. Foto copy BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) dari Bank atau

SPPH (Surat Pengantar Pergi Haji) dari Kementerian Agama.

3. Pas foto ukuran 3 x 4 : 2 lembar

4. Pendaftaran ditutup sampai dengan berakhirnya pendaftaran haji oleh

pemerintah

3.8. Kantor KBIH

Tempat pendaftaran KBIH Nurul Huda terletak :

1. Jl. Puspowarno XII No. 10 dan 14 Semarang

Telp. (024) 7602555, 70256507, 3580648, 08157601915

2. Jl. Stonen Selatan V/ 23 Sampangan, Semarang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 60: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Telp. (024) 7045977, Hp. 08122511579

3. Jl. Stonen Selatan V/ 13 Sampangan, Semarang

Telp. (024) 8503513, 70268010

4. Jl. Karonsih Utara 1/ 27 Ngaliyan, Semarang

Telp. (024) 7609785

Kantor Perwakilan Makkah

1. Al-Jazairi al-Utaibiah Makkah

HP. 0062501611982

(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 5).

3.9. Manfaat Bimbingan

Manfaat mengikuti bimbingan ibadah haji yang diselenggarakan

oleh KBIH Nurul Huda adalah :

1. Calon jamaah haji dan umrah dapat memperoleh informasi yang

selengkapnya.

2. Calon jamaah haji dan umrah dapat mempersiapkan diri dengan

mengikuti manasik ibadah haji dan umrah yang diselenggarakan KBIH.

3. Calon jamaah haji akan mendapatkan bantuan mulai dari proses

pendaftaran sampai proses pemulangan.

4. Setelah melaksanakan ibadah haji dan umrah jamaah akan diikuti

sertakan pada kelompok pengajian KBIH untuk menjaga kemabruran.

(Wawancara dengan Ahmad Sulbi, wakil Sekretaris KBIH Nurul Huda

tanggal 20 Maret 2010).

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 61: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

BAB IV

APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK

DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI NURUL HUDA

SEMARANG

4.1. Perumusan Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji Nurul Huda

Komponen yang penting dalam merumuskan manajemen strategik

adalah visi. Pada dasarnya KBIH Nurul Huda dibangun untuk menciptakan

perubahan-perubahan dalam pertambahan kemakmuran baik yang bersifat

material atau immaterial. Oleh karena itu, visi KBIH Nurul Huda pada

dasarnya adalah menjadikan organisasi itu sebagai suatu institusi atau

lembaga penciptaan kemakmuran. KBIH Nurul Huda dibangun untuk

menciptakan kemakmuran atau kesejahteraan yang dibutuhkan oleh para

stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan).

Untuk mewujudkan tujuan itu, KBIH Nurul Huda menetapkan visi

yaitu: “meningkatkan kualitas jamaah haji sehingga menjadi haji mabrur”.

Pernyataan visi diatas memiliki makna, keinginan KBIH Nurul Huda untuk

menghantarkan jamaah haji membentuk jati diri yang islami, agar ibadah

haji mampu menghantarkan jamaah haji kelak bisa lebih baik dari pada

hari-hari sebelum berhaji. Visi KBIH dibuat oleh manajer puncak KBIH,

visi KBIH direalisasikan mulai tahun 2003 berdasarkan ijin operacional

KBIH Nurul Huda yang telah diakreditasi untuk wilayah Semarang. Karena

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 62: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

visi merupakan gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh KBIH di

masa datang (Wawancara dengan KH. Ali Muhson Al-Hafidz pada tanggal

28 April 2010).

Jika diamati, visi KBIH Nurul Huda pernyataannya telah memuat

statement yang melihat ke depan. Sebagaimana dinyatakan oleh Salusu

(1996: 121) bahwa visi merupakan gambaran kondisi masa depan yang

masih abstrak, tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca dan di cita-

citakan oleh setiap orang. Maka pernyataan visi KBIH Nurul Huda perlu

diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan

semua unit dalam KBIH, menjadi media komunikasi dan motivasi semua

pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi KBIH. Visi KBIH Nurul

Huda agar realistik, dapat dipercaya, menyakinkan serta mengandung daya

tarik. Maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua

stakeholders. Selain keterlibatan berbagai pihak, visi perlu secara intensif

dikomunikasikan kepada semua anggota KBIH sehingga merasa sebagai

pemilik visi tersebut. Hal ini karena visi KBIH Nurul Huda merupakan

suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu yang diciptakan,

yang belum pernah ada sebelumnya dan akan diwujudkan oleh seluruh

anggota KBIH. Meskipun dalam tahapan implementasi kadang tidak sesuai

dengan rencana yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan KBIH Nurul Huda

selalu mempertimbangkan faktor kebutuhan sesuai dengan situasi dan

kondisi yang ada.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 63: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Naik haji tidak sekedar kepatuhan spiritual, tetapi juga kebanggaan

sosial. Hal ini bukan lagi sekedar untuk menunjukkan wujud kepatuhannya

pada perintah Allah tetapi sering kali justru untuk sekedar menunjukkan

bahwa secara fisik dan ekonomi lebih mampu dibanding dengan orang lain.

Akan tetapi memang bagi sebagian besar, naik haji masih dinilai sebagai

prosesi ibadah yang sakral, dengan harapan sekembalinya nanti bisa

menjadi haji yang mambrur dengan implikasinya muslim yang kaffah,

rendah hati dan tawadhu’, alim, solider, taat dan bahagia. Namun jika

kemudian melihat banyak muslim bergelar haji yang tidak menjadi lebih

baik dari sebelumnya, pastilah ada yang keliru dalam penafsirannya.

Penyebabnya bisa jadi bukan karena pendangkalan pemahaman, tetapi

mungkin pergeseran makna.

Bahwa visi KBIH Nurul HUda pernyataan yang merupakan sarana

untuk:

1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan KBIH dalam arti tujuan dan

tugas pokok.

2. Memperlihatkan frame work hubungan KBIH dengan stake holders

(pihak-pihak yang berkepentingan).

3. Menyatakan sasaran utama kinerja KBIH dalam arti pertumbuhan dan

perkembangan.

Visi KBIH Nurul Huda didirikan juga ke arah mana KBIH itu

didirikan serta menggambarkan arah tujuan, waktu yang akan datang. Visi

KBIH Nurul Huda adalah tujuan yang membedakan KBIH tersebut dengan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 64: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

KBIH lain yang sejenis dan mengidentifikasikan cakupan operasinya. Visi

merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan

lama tentang keinginan atau tujuan organisasi (Suyanto, 2007: 11). Visi

adalah pernyataan permanen untuk mengkomunikasikan sifat eksistensi

organisasi berdasarkan tujuannya.

Visi KBIH Nurul Huda menuntut tidak hanya keterlibatan dan

komitmen manajemen puncak, akan tetapi harus diupayakan agar visi

tersebut menjadi milik semua orang dalam KBIH. Kepemilihan bersama

akan menumbuhkan motivasi untuk berkarya sekuat tenaga karena adanya

keyakinan bahwa dengan ketangguhan KBIH menghadapi masa depannya.

Kebutuhan dan kepentingan pribadi para anggotanya pun akan terpenuhi

dan terjamin (Siagian, 2005: 257). Organisasi yang baik adalah yang

memiliki tujuan yang jelas berdasarkan visi dan misi yang disepakati oleh

para pendirinya (Allison, 2005: 1).

4.2. Pelaksanaan Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji Nurul Huda

Untuk menganalisis pelaksanaan manajemen strategik, misi

merupakan salah satu komponen yang penting untuk diperhatikan. Misi

KBIH Nurul Huda merupakan pernyataan pemilik untuk pengelola atau

manajemen KBIH agar KBIH dijadikan sesuatu yang bermanfaat, suatu

harapan tentang lingkup KBIH, dan apa yang harus dilakukan KBIH serta

untuk siapa sekarang. Misi KBIH Nurul Huda merupakan rangkaian

kegiatan utama yang harus dilakukan KBIH untuk mencapai visinya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 65: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Untuk itu konkritisasi setiap sasaran umum KBIH Nurul Huda

terutama dalam misi sangat dituntut. Oleh karena itu sasaran tersebut harus

dapat diterjemahkan dan dapat ditafsirkan secara realistis dan bermakna

bagi KBIH. Misi di KBIH Nurul Huda dirinci menjadi item-item sebagai

berikut :

1. Memberikan bimbingan ibadah haji dan umroh sesuai tuntunan

Rasulullah Saw

2. Memberikan informasi tentang proses pendaftaran sampai pada proses

pemulangan

3. Memberikan wadah sebagai wahana untuk menjaga kemabruran haji

Menurut Byson (2005: 74) misi KBIH adalah :

1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh

KBIH dan bidang kegiatan utama dari KBIH yang bersangkutan.

2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk

mencapainya.

3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan

bidang utama dari KBIH.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan dengan mengacu kriteria Byson

diatas maka KBIH Nurul Huda sudah melakukan kegiatan untuk

merealisasikan misi. Misi menjelaskan tujuan organisasi atau mengapa

organisasi harus melakukan apa yang dilakukannya. Hal ini terbukti

dengan misi KBIH Nurul Huda yang menjelaskan tentang tujuan dan apa

yang harus dilakukannya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 66: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Misi mempunyai arti penting bagi keberhasilan KBIH Nurul Huda,

menekankan bahwa tanpa pemahaman mengenai tujuan, kita benar-benar

akan tersesat. Misi memberikan pemahaman mengenai tujuan. Selain itu,

pemahaman mengenai tujuan akan sangat membantu untuk memperluas

misi itu menjadi ”visi keberhasilan”.

Misi KBIH Nurul Huda merupakan pernyataan tentang tujuan

KBIH yang diungkapkan dalam bentuk output dan pelayanan yang optimal

untuk memenuhi tuntutan, kebutuhan dan keinginan calon jamaah haji.

Oleh sebab itu pada dasarnya misi KBIH Nurul Huda sangat terkait dalam

menjelaskan hal-hal yang fundamental, merupakan falsafah dari KBIH dan

sekaligus sebagai pendorong lahirnya inspirasi-inspirasi yang penuh

motivasi.

Misi KBIH Nurul Huda merupakan tugas yang dibebankan pada

manajemen oleh pemilik untuk melakukan kegiatan tertentu dalam rangka

mencapai tujuan organisasi. Misi lebih konkret dari pada visi dan dapat

menjadi arahan bagi manajemen. Misi adalah sesuatu yang harus

dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan

atau ditetapkan (S. Tangkilisan, 2005: 257).

Setelah ditemukan kekuatan dan kelemahan KBIH Nurul Huda,

manajemen kemudian dapat menentukan misi. Misi berfungsi untuk

memberi pedoman kepada manajemen dalam memusatkan kegiatannya.

Oleh karena itu, kalau misi dinyatakan terlalu luas, misi tersebut tidak dapat

berfungsi sebagai pedoman. Sebaliknya, kalau misi dinyatakan terlalu

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 67: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

sempit, maka organisasi dikemudian hari mungkin tidak dapat

memanfaatkan peluang yang timbul (Suadi, 1995: 27).

Tujuan KBIH Nurul Huda tertuang dalam rancangan misi tersebut.

Sementara beberapa pakar merumuskan tujuan-tujuan organisasi, kami

memandang pernyataan misi sebagai suatu alat yang memfokuskan secara

strategik kegiatan-kegiatan organisasi (Payne, 2000: 54). Intinya,

pernyataan misi harus menampilkan pandangan jangka panjang organisasi

dalam hal apa yang diinginkan dan kemana tujuannya.

KBIH Nurul Huda mempunyai alasan mendasar untuk eksis,

sehingga diperlukan misi baik secara eksplisit maupun implisit. Misi

merupakan kerangka dasar dalam menentukan arah KBIH dalam

pengambilan keputusan-keputusan manajemen dimasa datang.

Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi

KBIH Nurul Huda. Karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya

KBIH. Banyak KBIH yang gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan

hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri saja, dan mengabaikan

kepentingan masyarakat. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang

harus dicapai organisasi di masa mendatang oleh semua pihak yang

berkepentingan dalam organisasi.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka kita tidak bisa mengatakan

terhadap suatu fenomena yang ada atau muncul dalam suatu lingkungan

KBIH Nurul Huda dapat dikatakan suatu masalah. Jika kita tidak

memahami misi dari KBIH Nurul Huda tersebut. Dari itu misi yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 68: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

tersusun secara jelas dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan harus

dilakukan secara baik dan rumusannya harus dipahami secara benar oleh

seluruh komponen yang terlibat dalam KBIH Nurul Huda. Unsur yang

paling utama untuk mengetahui misi adalah pimpinan organisasi dan harus

mampu menjelaskan tentang misi dari KBIH Nurul Huda yang dipimpinya.

Implementasi misi KBIH Nurul Huda dengan cara memberikan

bimbingan manasik haji. Ditinjau dari materi bimbingan bahwa KBIH

Nurul Huda menyusun dan menyelenggarakan:

1. Praktekum ibadah haji

2. Teori kegiatan manasik haji

3. Pembinaan akidah dan akhlak

4. Kesehatan haji

5. Pendalaman ibadah haji

6. Kebugaran jasmani

Hubungannya dengan praktikum haji bahwa KBIH Nurul Huda

telah menyusun dengan baik karena manfaatnya dapat dirasakan oleh

jamaahnya. Demikian juga isi teori manasik haji sangat membantu jamaah

dalam memahami makna haji sehingga dapat dijadikan panduan dalam

rangka mencapai haji mabrur.

Haji pada pokoknya adalah perjalanan mengubah diri menuju ke

jalan Allah SWT. Haji sebuah contoh pertunjukan penciptaan Adam,

perjuangan Ibrahim melawan godaan setan dan menegakkan ajaran Allah,

serta rangkaian cobaan yang dialami Siti Hajar menghadapi kerasnya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 69: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

kehidupan. Semua peristiwa itulah yang harus dihayati dan diingat oleh

umat Islam melalui ibadah haji seperti yang dilakukan Nabi Muhammad

SAW, supaya menjadi haji yang mabrur.

Kemabruran haji merupakan hasil maksimal dari amal ibadah yang

didambakan setiap jamaah haji, karena keutamaan dan hikmah yang

terkandung didalamnya. Seseorang dapat dikatakan memperoleh predikat

haji mabrur apabila tingkah laku dan kepribadiannya setelah haji lebih

baik sebelum berhaji. Sehingga seorang jamaah pasca haji akan lebih

bermanfaat dan berdayaguna ditengah-tengah masyarakatnya dan dapat

tampil sebagai sosok manusia yang dikategorikan oleh Rasulullah SAW

“khairunnas”.

KBIH bertugas sebagai pelayan konsultasi haji bagi jamaahnya.

Untuk memudahkan jamaahnya KBIH Nurul Huda membantu mulai

proses pendaftaran sampai pada proses pemulangannya.

Untuk menjaga kemabruran jamaahnya KBIH Nurul Huda,

seharusnya jamaah merenungkan kembali hikmah dan makna ibadah haji

dan jika memahami itu semua, seiring dengan do’a para tetangga dan

pemuka agama mengiringi keberangkatan ke tanah suci. Haji mabrur

ditunjukkan lewat perilaku sehari-hari, baik dalam konteks hablum

minallah maupun hablum minannas. Baik dalam perilaku ubudiyah

maupun sosial kemasyarakatan. Untuk menjaga dan memelihara

kemabruran haji dapat dilakukan dengan mengupayakan peningkatan

kualitas keberagaman itu sendiri, baik dalam tataran iman, ibadah, amal

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 70: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

shaleh maupun akhlak dengan difasilitasi KBIH Nurul Huda melalui

pengajian.

4.3. Evaluasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

Nurul Huda

Ada empat komponen yang dianalisis dalam mengevaluasi

manajemen strategik, yaitu mandat, analisis lingkungan eksternal, analisis

lingkungan internal dan analisis SWOT.

1. Mandat

Sebelum KBIH Nurul Huda dapat mendefinisikan suatu nilai

dan tujuan, harus benar-benar diketahui apa yang dikerjakan dan apa

yang tidak boleh dikerjakan oleh KBIH. Tujuannya adalah untuk

mengklarifikasi dan mengidentifikasikan sifat dan arti mandat yang

telah ditentukan, baik formal maupun informal yang mempengaruhi

KBIH.

Dengan demikian mandat yang diemban oleh KBIH Nurul Huda

berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2008. Pasal 30 ayat 1 yang

berbunyi “Dalam rangka pembinaan ibadah haji, masyarakat dapat

memberikan bimbingan ibadah haji, baik dilakukan secara perseorangan

maupun dengan membentuk kelompok bimbingan”. KBIH Nurul Huda

bertujuan untuk membantu pembinaan ibadah haji, disamping membuka

kesempatan kerja bagi masyarakat sesuai kompetensi yang ada. KBIH

Nurul Huda terdapat mandat yang bersifat implisit, yaitu untuk

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 71: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

membantu perkembangan sektor haji sebagai salah satu sarana di bidang

pembinaan ibadah haji.

Mandat KBIH Nurul Huda merupakan sesuatu yang

membicarakan keharusan, tuntutan, amanat, tugas, norma, arahan,

aturan serta kerangka batasan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

dilakukan KBIH Nurul Huda. Sedangkan akibat dari hasil mandat

diperoleh adanya:

a. Identifikasi atau mengenali mandat organisasi baik secara formal

maupun informal.

b. Interprestasi atau menafsirkan tuntutan apakah yang diinginkan atau

dihasilkan oleh mandat tersebut.

c. Klarifikasi atau menjelaskan serta menentukan apa-apa saja yang

tidak diatur maupun yang diluar mandat.

Jadi, KBIH Nurul Huda mempunyai mandat untuk memenuhi

keinginan dan harapan tersebut, maka KBIH berkewajiban melakukan

pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan fasilitas

kemudahan, keamanan dan kenyamanan yang diperlukan jamaah dalam

menunaikan ibadah haji.

Sebagai upaya KBIH untuk membina jamaah haji, demi

keselamatan, kelancaran, ketertiban, kesejahteraan jamaah haji dan

untuk kesempurnaan ibadah haji. Sejak bimbingan manasik di KBIH,

berangkat dari Embarkasi, dalam selama perjalanan di Arab Saudi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 72: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

sampai kembali ke tanah air. Maka KBIH berkewajiban untuk

membimbingnya.

KBIH Nurul Huda mempunyai mandat meliputi berbagai

kewajiban, tugas atau fungsi yang harus dilakukan oleh KBIH, yang

menjadi titik tolak untuk menilai kesiapan KBIH dalam merealisasikan

visi yang ada. Mandat merupakan suatu keharusan yang memiliki

landasan hukum, yang secara yuridis harus dilaksanakan sesuai dengan

aspirasi dan kebutuhan masyarakat (S. Tangkilisan, 2005: 256).

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Manajer puncak KBIH Nurul Huda menyadari bahwa KBIH

yang dipimpinnya mau tidak mau harus berinteraksi dengan

lingkungannya. Perjalanan KBIH dipengaruhi dengan tingkat tertentu

dari dampak peristiwa, perkembangan dan sifat perubahan yang terjadi

pada lingkungannya. Disenangi atau tidak, dampak faktor lingkungan

harus diperhitungkan betapapun sulitnya melakukan perhitungan

tersebut. Dikatakan sulit karena berbagai faktor tersebut berada di luar

kemampuan KBIH untuk mengendalikannya. Ada aspek dalam analisis

lingkungan eksternal yaitu aspek jamaah haji, aspek kolaborator dan

aspek kompetitor.

a. Aspek Jamaah Haji

Aspek jamaah haji adalah merupakan salah satu unsur yang

sangat penting di dalam menentukan kinerja KBIH Nurul Huda.

Sebab jamaah haji merupakan sasaran yang harus diperhatikan oleh

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 73: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

KBIH Nurul Huda sebagai suatu organisasi dalam bidang bimbingan

ibadah haji. Jamaah haji juga akan dapat memberikan pengaruh

terhadap besar kecilnya pendapatan yang diperoleh oleh KBIH

Nurul Huda, di samping itu jamaah haji akan dapat memberikan

masukan bagi KBIH Nurul Huda dalam hal baik atau tidaknya

pelayanan yang telah dilakukannya. Karena jamaah haji yang sudah

mendaftar di KBIH Nurul Huda akan merasakan secara langsung

atas pelayanan yang diberikan.

Dengan memperhatikan faktor jamaah haji, KBIH Nurul

Huda akan dapat merencanakan maupun memprogram bentuk-

bentuk kegiatan apa yang harus dilakukan baik pada saat sekarang

yang ingin dicapai seperti membimbing jamaah haji, menambah

akses pelayanan dan membimbing jamaah haji, menambah akses

pelayanan dan memperbaiki kualitas pelayanan sesuai dengan misi

yang diemban KBIH Nurul Huda akan dapat terwujud secara baik.

Sedangkan strategi yang dilakukan untuk menarik jamaah

haji, antara lain :

1) Mengadakan pengajian setiap bulan.

2) Membagikan brosur KBIH Nurul Huda.

3) Memberikan fasilitas tambahan, misalnya: metode bimbingan

dengan home visit.

4) Memberikan service atau pelayanan semaksimal mungkin

Strategik tersebut akan menjadi kekuatan KBIH Nurul Huda

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 74: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

untuk menarik minat jamaah haji sekaligus merupakan point

yang menarik pangsa pasar yang lebih luas. Dengan demikian

mempertahankan strategi tersebut merupakan sesuatu yang

perlu.

b. Aspek Kolaborator

Pada faktor ini dapat dipastikan bahwa KBIH Nurul Huda

hingga saat ini melakukan kerjasama yang harmonis antar pelaku

yang ada dalam suatu jaringan kerjasama yang saling

menguntungkan. Adapun kolaborator yang saat ini dilakukan antara

lain :

1) Kementerian Agama Kota Semarang

2) Kantor Perwakilan Makkah

Kerjasama ini dalam hal bimbingan ibadah haji.

c. Aspek Kompetitor

Kecenderungan kompetitor yang diamati adalah bagaimana

upaya yang dilakukan kompetitor untuk meningkatkan pelayanan

yang ditawarkan kepada pasar, dalam hal ini adalah pangsa pasar

jamaah haji. Kebijakan atau strategi yang diterapkan KBIH Nurul

Huda dalam kompetensi ataupun berkolaborasi dengan pihak-pihak

kompetitor adalah dengan membuat kesepakatan biaya bimbingan

ibadah haji.

Adapun kompetitor KBIH Nurul Huda adalah semua KBIH

yang berada di Kota Semarang, antara lain :

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 75: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

1) KBIH as-Shadiqiyah

2) KBIH Muhammadiyah

3) KBIH Chumaidiyah

4) KBIH al-Muna

5) KBIH Multazam

6) KBIH Sirothol Mustaqim

7) KBIH Nahdhatul Ulama

8) KBIH al-Mabrur

9) KBIH Baituhrahman

10) KBIH Wahid Hasyim

11) KBIH Riyadul Jannah

12) KBIH Nurul Qolbi

Langkah-langkah yang diambil oleh KBIH Nurul Huda

untuk menghadapi para kompetitor , antara lain :

1) Mengoptimalkan semua sarana yang ada semaksimal mungkin

baik dari perangkat lunak maupun perangkat keras, sumber daya

manusianya.

2) Menambah fasilitas seperti bimbingan ibadah haji menggunakan

proyektor.

Dengan demikian KBIH Nurul Huda dalam menganalisis

lingkungan eksternal menerapkan teori yang dikemukakan Siagian,

bahwa analisis lingkungan eksternal adalah uraian suatu kekuatan,

kondisi, keadaan, peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 76: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau

mempengaruhi.

Kondisi lingkungan yang dihadapi KBIH Nurul Huda saat ini

berbeda dengan kondisi masa-masa yang lalu. Dengan era globalisasi

KBIH Nurul Huda sekarang bersaing. KBIH berdiri dalam keadaan

yang penuh dengan berbagai elemen yang saling ketergantungan satu

terhadap yang lain, sehingga KBIH tidak terlepas dari hubungannya

dengan lingkungan sekitar. KBIH Nurul Huda menghadapi lingkungan

eksternal yang berkembang secara cepat, komplek dan global yang

makin sulit diprediksi.

Kedepan strategi yang dilakukan oleh KBIH Nurul Huda

adalah dengan melengkapi semua fasilitas, kualitas pelayanan dan

meningkatkan promosi. Pengaruh pihak competitor dan kolaborator

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi KBIH Nurul Huda, sejauh ini

justru pengaruhnya positif, karena belajar dari itu semua akan dapat

mengintropeksi kelebihan dan kekurangan yang ada sehingga KBIH

dapat memperbaiki segala kekurangan dan mempertahankan segala

sesuatu yang sudah baik sehingga semua client akan senang dan

puas dengan pelayanan yang diberikan KBIH.

Implementasi strategi yang berhubungan dengan kerjasama

sumber daya manusia didorong oleh keharusan adanya kegiatan

pelaksanaan dan bertalian dengan kegiatan mengelola SDM serta

proses bisnis. Melalui kerja sama dengan orang lain, alokasi sumber

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 77: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

daya diupayakan menciptakan dan memperkuat kemampuan

bersaing serta menyepadakan organisasi dengan persyaratan yang

diperlukan.

Tujuan penting dalam mempelajari lingkungan eksternal adalah

untuk mengidentifikasi berbagai peluang (opportunity) dan ancaman

(threat). Peluang adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan eksternal

sedangkan ancaman adalah kondisi yang dapat mengganggu usaha

organisasi dalam mencapai daya saing.

3. Analisis Lingkungan Internal

Untuk melakukan analisis lingkungan internal ini, maka hal-hal

yang menjadi perhatian KBIH Nurul Huda adalah yang terkait dengan

sumber daya manusia dan kultur organisasi yang di dalamnya

mengandung elemen mekanisme kerja. Dari hasil analisis beberapa

aspek tersebut dapat diketahui bagaimana sesungguhnya aspek-aspek

tersebut merupakan suatu kekuatan atau potensi yang dapat

dikembangkan oleh KBIH Nurul Huda atau merupakan suatu kebalikan

yaitu merupakan kelemahan atau hambatan yang harus disempurnakan

dan ditingkatkan sehingga dapat dijadikan dasar dalam upaya untuk

memperbaiki kinerja KBIH Nurul Huda dimasa yang akan datang.

a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan elemen utama organiasi

dibandingkan dengan elemen lain seperti teknologi dan uang, sebab

manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Manusia

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 78: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

memilih teknologi, manusia yang mencari modal, manusia yang

menggunakan dan memeliharanya, disamping manusia dapat

menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing dan sumber

keunggulan bersaing yang langgeng. Oleh karena itu, pengelolaan

sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu hal yang

sangat penting.

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap

kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan

penentu terwujudnya tujuan organisasi (P. Hasibuan, 2006: 10).

Suatu hal yang masih terlihat di dalam merekrut pegawai

KBIH Nurul Huda adalah image kebutuhan pegawai yang berlatar

belakang pendidikan manajemen haji masih sedikit. Tuntutan ini

adalah sangat beralasan dalam rangka mengelola KBIH Nurul Huda

secara profesional. Demikian jelas keberadaan sumber daya manusia

di KBIH Nurul Huda sangat menjadi perhatian, sehingga masalah

rekrutmen dan pengembangan untuk mendapatkan kualitas sumber

daya manusia yang baik menjadi penting dalam pengelolaan KBIH

Nurul Huda yang profesional menjadi tuntutan yang mendasar.

Implementasi strategi merupakan “action oriented” yang

menciptakan sesuatu agar terjadi implementasi strategi merupakan

tugas mengubah kondisi sekarang, memotivasi SDM,

mengembangkan kompetensi inti, memperbaiki kemampuan dan

proses, menciptakan budaya organisasi, mencapai target berdasarkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 79: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

potensi yang ada, serta berupaya untuk menghadapi perlawanan atas

perubahan.

b. Kultur Organisasi

Jika suatu budaya dibakukan, maka implementasinya harus

berfungsi sebagai alat ukur dari setiap kegiatan organisasi. Tetapi

budaya organisasi merupakan hal sangat kompleks. Untuk itu

budaya organisasi harus memiliki beberapa karakteristik, sebagai

wujud nyata keberadaannya. Masing-masing karakteristik tersebut

pada penerapannya akan mendukung pencapaian sasaran organisasi.

Tampilan kultur organisasi yang ada di KBIH Nurul Huda

adalah sebagai berikut :

1) Inisatif individual : yang terjadi di KBIH Nurul Huda terlihat

bahwa para karyawan atau staf memiliki kebebasan dalam

menentukan alokasi sumber daya yang ada pada lingkungan

kerjanya, sehingga menghidupkan motivasi untuk memberikan

yang terbaik bagi unit kerja yang ada. Kondisi ini merupakan

kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.

2) Toleransi terhadap resiko: pada kenyataannya kondisi karyawan

atau staf tidak memiliki mental untuk mengambil resiko yang

berkaitan dengan pekerjaannya, sehingga kondisi ini mengancam

sifat-sifat inovatif dari para karyawan yang ada, yang pada

akhirnya bermuara pada kelemahan dari sisi internal organisasi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 80: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

3) Pengarahan: di KBIH Nurul Huda terlihat tidak begitu intensif

dilakukan, padahal pengarahan sebagai salah satu elemen kultur

organisasi pengarahan dibutuhkan untuk mengetahui kejelasan

tindakan staf maupun karyawan bagi peningkatan kinerja

organisasi. Jika hal ini terus berlangsung, maka akan tampil

sebagai kelemahan organisasi.

4) Integrasi : secara umum dapat diketahui bahwa hubungan antar

unit kerja yang ada di KBIH Nurul Huda berjalan secara baik

dan efektif, dimana terjadi saling mendukung dan melengkapi

dalam menyelesaikan tugas yang ada, yang pada akhirnya

bermuara pada kinerja atau tingkat kualitas pelayanan yang ada.

Kondisi seperti ini menempatkan elemen ini sebagai kekuatan

yang dimiliki organisasi.

5) Pengawasan: yang ada di KBIH Nurul Huda belum berjalan

secara optimal, karena dianggap bahwa semua unit kerja yang

ada sudah berjalan dengan baik untuk jangka panjang kondisi ini

berakibat pada posisi kelemahan lingkungan internal dari

organisasi.

6) Dukungan manajemen yang terjadi di KBIH Nurul Huda

menunjukkan bahwa ada komunikasi yang baik antara bawahan

dan atasan, serta ada dukungan diantara unit-unit kerja yang ada

di lingkungan kerja KBIH. Kondisi seperti ini secara positif

merupakan kekuatan bagi organisasi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 81: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

7) Identitas: yang berkaitan dengan tingkat loyalitas karyawan

terhadap eksistensi organisasi cukup baik. Karena dengan penuh

percaya diri para karyawan merasa bangga dan bertanggung

jawab terhadap pekerjaan di lingkungan kerjanya. Kondisi ini

menempatkan elemen ini sebagai kekuatan dari lingkungan

internal organisasi.

8) Sistem penghargaan: dalam bentuk insentif kepada para

karyawan belum berjalan dengan baik, dan hal ini menciptakan

kondisi kelemahan dari lingkungan internal organisasi.

9) Pola komunikasi: yang ada cukup lancar dan lugas, baik terjadi

antar karyawan dalam suatu unit kerja maupun antar unit yang

ada, termasuk antara bawahan dan atasan. Kondisi ini akan

melahirkan kekuatan pada lingkungan internal organisasi.

Dari keseluruhan kemampuan sumber daya manusia yang

dimiliki oleh KBIH Nurul Huda, maka terlihat bahwa kemampuan

sumber daya manusia yang ada telah cukup memadai dan dapat

diandalkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas KBIH.

Salah satu dimensi yang perlu mendapat perhatian dari analisis

kultur organisasi yang dikaitkan dengan struktur formal KBIH. Dalam

mekanisme kerja akan terlihat hubungan antar unit, pembagian kerja

serta aliran tanggungjawab yang ada untuk mencapai tingkat kinerja

KBIH yang optimal.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 82: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Jadi, berdasarkan dari data diatas bahwa KBIH Nurul Huda

dalam menganalisis lingkungan internal menerapkan teori menurut

rangkuti, analisis lingkungan internal adalah analisis organisasi secara

internal dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weaknesses) dari satuan organisasi yang

ada.

Dengan demikian, proses analisis lingkungan internal

merupakan proses yang sangat penting dan tidak dapat disepelekan,

karena dengan analisis lingkungan internal akan diketahui kekuatan dan

kelemahan yang ada.

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan

kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam

pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Tujuan utama

dalam manajemen strategik adalah memadukan variabel-variabel

internal perusahaan untuk memberikan kompetensi unik, yang

memampukan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif

secara terus menerus.

4. Analisis SWOT

Analisis SWOT KBIH Nurul Huda merupakan analisis dari

strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang)

dan threats (ancaman). Data analisis SWOT aplikasi manajemen

strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nurul Huda

sebagai berikut:

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 83: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

a. Strengths atau Kekuatan

Adalah suatu keunggulan sumber daya, keterampilan atau

kemampuan lainnya yang relatif terhadap competitor dan kebutuhan

dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh organisasi.

a. Faktor kemampuan sumber daya manusia

- Karyawan kompeten

- Jumlah karyawan sesuai posisi yang dibutuhkan

b. Faktor budaya atau kultur organisasi

- Inisiatif individual cukup tinggi

- Koordinasi cukup baik

- Dukungan manajemen

- Loyalitas karyawan baik

- Komunikasi lancar antar karyawan

b. Weakness atau Kelemahan

Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi

kinerja efektif suatu organisasi.

1) Kemampuan sumber daya manusia

- Rutinitas kerja mengurangi kemampuan karyawan untuk

berinovasi

2) Faktor budaya atau kultur organisasi

- Toleransi terhadap resiko rendah

- Pengarahan yang kurang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 84: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

- Pengawasan yang berlebihan dapat mengurangi

- Sistem penghargaan belum memadai

- Toleransi konflik tidak menjadi budaya

c. Opportunities atau Peluang

Adalah merupakan situasi utama yang menguntungkan

dalam lingkungan organisasi.

1) Faktor jamaah haji

- Hubungan baik antara jamaah dengan pihak KBIH

2) Faktor kolaborator

- Hubungan harmonis dengan kementerian agama

3) Faktor kompetitor

- Keberadaan KBIH-KBIH lainnya menciptakan persaingan

sehat

- Persaingan memacu untuk memperbaiki kinerja KBIH Nurul

Huda

d. Threats atau Ancaman

Adalah merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan organisasi.

1) Faktor jamaah haji

- Tingkat kepuasan jamaah haji terhadap pelayanan KBIH

menjadi jaminan pihak KBIH

- Jamaah haji memiliki banyak pilihan untuk menggunakan

jasa KBIH

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 85: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

2) Faktor kolaborator

- Kemampuan dana promosi sektor haji yang dimiliki oleh

kementerian agama

3) Faktor kompetitor

- Persaingan dalam penentuan biaya bimbingan

Berdasarkan analisis ini maka kita akan dapat membandingkan

atau melakukan perbandingan secara sistematis antara peluang dan

ancaman di satu pihak dengan kekuatan dan kelemahan di lain pihak.

Analisis Peluang dan Ancaman Eksternal

a. Opportunities atau peluang

Adalah merupakan situasi utama yang menguntungkan

dalam lingkungan organisasi. Beberapa aspek eksternal yang dapat

membuka peluang bagi organisasi KBIH Nurul Huda.

1) Faktor jamaah haji

a) Hubungan baik yang selama ini telah dibina antara jamaah

haji dengan pihak KBIH, sehingga terjadi hubungan batin

antara jamaah haji dan pihak KBIH.

2) Faktor kolaborator

a) Hubungan yang harmonis dengan Kementerian Agama

Kota Semarang dalam hal bimbingan ibadah haji.

3) Faktor kompetitor

a) Keberadaan KBIH-KBIH lainnya menciptakan tingkat

persaingan yang sehat untuk meningkatkan kualitas

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 86: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

pelayanan, yang berdampak pada kondisi pelayanan KBIH

yang berkualitas tinggi di wilayah Kota Semarang.

b) Persaingan yang diciptakan dengan adanya kompetitor ini

secara sistematis memacu pihak KBIH Nurul Huda untuk

memperbaiki kinerja dan manajemen secara cepat agar

mampu bersaing.

b. Threats atau ancaman

Adalah merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan organisasi. Beberapa aspek eksternal yang dapat

memberikan ancaman terhadap KBIH Nurul Huda.

1) Faktor jamaah haji

a) Tingkat kepuasan akan pelayanan KBIH baik yang

berbentuk fisik maupun dalam bentuk service menjadi

jaminan pihak KBIH agar jamaah haji tidak “lari” dari sisi

mereka.

b) Pihak jamaah haji memiliki banyak pilihan untuk

menggunakan jasa KBIH sebagai akibat perkembangan

KBIH yang semakin banyak dan semakin berkualitas.

2) Faktor kolaborator

a) Kemampuan dana promosi sebagai sektor haji yang dimiliki

oleh Kementerian Agama Kota Semarang menjadi faktor

yang perlu diperhatikan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 87: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

3) Faktor kompetitor

a) Persaingan dalam penentuan biaya bimbingan di KBIH

menjadi faktor yang harus dicermati pihak KBIH Nurul

Huda.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Internal

a. Strengths atau Kekuatan

Adalah suatu keunggulan sumber daya, ketrampilan atau

kemampuan lainnya yang relatif terhadap kompetitor dan kebutuhan

dari pangsa pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh

organisasi. Beberapa aspek di lingkungan internal yang merupakan

kekuatan KBIH Nurul Huda.

1) Faktor kemampuan sumber daya manusia

a) Karyawan kompeten

b) Jumlah karyawan yang menempati seluruh posisi yang

dibutuhkan sebagai armada tenaga kerja yang bertugas dan

bertanggungjawab terhadap keberhasilan operasional KBIH

secara menyeluruh.

2) Faktor budaya atau kultur organisasi

a) Inisiatif individual yang cukup tinggi yang terindikasi pada

pendelegasian untuk mengerjakan bidang tugas pada unit

kerja sesuai dengan standar kerja yang ada.

b) Integrasi yang terindikasi dari koordinasi yang cukup baik

antar unit organisasi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 88: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

c) Dukungan manajemen terhadap kinerja unit-unit organisasi

yang ada.

d) Identitas yang terindikasi pada loyalitas karyawan atau

karyawati terhadap organisasi (KBIH Nurul Huda).

e) Pola komunikasi yang lancar antar karyawan atau karyawati,

maupun antar bawahan dan atasannya.

b. Weakness atau Kelemahan

Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

ketrampilan dan kemampuan yang sering menghalangi kinerja

efektif suatu organisasi. Beberapa aspek kelemahan internal KBIH

Nurul Huda:

1) Kemampuan sumber daya manusia

a) Rutinitas kerja yang seringkali mengurangi kemampuan

karyawan untuk berinovasi pada lingkup atau bidang

kerjanya.

2) Faktor budaya atau kultur organisasi

b) Toleransi terhadap resiko yang rendah, sehingga

mempengaruhi inisiatif maupun tindakan inovasi yang akan

dilakukan oleh karyawan.

c) Pengarahan yang kurang terutama dalam mengevaluasi

kinerja karyawan dalam bentuk karyawan teladan.

d) Pengawasan yang berlebihan dapat mengurangi inisiatif

maupun kreativitas kerja karyawan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 89: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

e) Sistem penghargaan yang belum memadai terutama dalam

bentuk pemberian insentif bagi karyawan yang berprestasi

dan memiliki dedikasi yang tinggi sesuai dengan penilaian

atasannya.

f) Toleransi terhadap konflik tidak menjadi budaya, sehingga

perbedaan pendapat atau perdebatan tidak pernah terjadi.

Jadi menurut data diatas analisis SWOT KBIH Nurul Huda

menerapkan teori Rangkuti, analisis SWOT adalah uraian dari lingkungan

internal strengths (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan

eksternal opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Analisis ini dapat

menunjukkan bahwa kinerja KBIH dapat ditentukan oleh kombinasi faktor

internal dan eksternal.

Berangkat dari hasil analisis dan sintesis yang dibangun melalui

narasi tersebut diatas dalam kerangka berpikir manajemen strategik dan

penggunaan teknik analisis matriks SWOT. Maka berikut ini dapatlah

disusun rangkuman SWOT (Summary SWOT) dalam rangka analisis

manajemen strategik di KBIH Nurul Huda.

Faktor-faktor Strategi Eksternal Faktor-faktor Strategi Internal

Peluang Kekuatan

I. Aspek Jamaah Haji

1. Hubungan baik yang selama

ini telah dibina antara jamaah

haji dengan pihak KBIH.

Aspek Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan yang menempati

seluruh posisi yang dibutuhkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 90: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

II. Aspek Kolaborator

2. Hubungan yang harmonis

dengan Kementerian Agama

dalam hal bimbingan ibadah

haji.

III. Aspek Kompetitor

1. Keberadaan KBIH-KBIH

lainnya menciptakan tingkat

persaingan yang sehat.

2. Persaingan yang ada memacu

pihak manajemen KBIH

Nurul Huda untuk

memperbaiki kinerja

Aspek Kultur Organisasi

1. Inisiatif individual yang cukup

tinggi yang terindikasi pada

pendelegasian untuk

mengerjakan tugas.

2. Integrasi yang terindikasi dari

koordinasi yang cukup baik

antar unit organisasi

3. Dukungan manajemen terhadap

kinerja unit organisasi

4. Pola komunikasi yang lancar

antar karyawan maupun antar

bawahan dan atasannya.

Ancaman Kelemahan

I. Aspek Jamaah Haji

1. Tingkat kepuasan akan

pelayanan KBIH baik yang

berbentuk fisik maupun

service.

2. Pihak jamaah haji memiliki

banyak pilihan untuk

menggunakan jasa KBIH

Aspek Sumber Daya Manusia

Rutinitas kerja yang seringkali

mengurangi kemampuan karyawan

untuk berinovasi

Aspek Kultur Organisasi

1. Toleransi terhadap resiko yang

rendah, sehingga mempengaruhi

inisiatif karyawan

2. Pengarahan yang kurang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 91: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

II. Aspek Kolaborator

Kemampuan dana promosi bagi

sektor haji yang dimiliki oleh

Kementerian Agama Kota

Semarang

III. Aspek Kompetitor

Persaingan dalam penentuan

biaya bimbingan

terutama dalam mengevaluasi

kinerja karyawan

3. Pengawasan yang berlebihan

dapat mengurangi kreativitas

kerja karyawan

Analisis SWOT menghasilkan faktor-faktor internal (kekuatan/

strength dan kelemahan/ weakness) dan faktor-faktor internal (peluang/

opportunities dan ancaman/ threats) maka hasil tersebut digunakan untuk

menentukan strategi-strategi, yaitu:

1. Strategi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam

memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O)

yang ada.

2. Strategi WO dengan mengembangkan suatu strategi dalam

memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.

3. Strategi ST dengan mengembangkan suatu strategi dalam

memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T) yang ada.

4. Strategi WT dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi

kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T) yang ada.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 92: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor diatas diterapkan strategi-

strategi seperti ini:

Faktor-faktor internal

Faktor-faktor

eksternal

(S) strength/ kelemahan (W) weakness/

kelemahan

(O) opportunities/

peluang

SO dengan

mengembangkan suatu

strategi dalam

memanfaatkan

kekuatan (S) untuk

mengambil manfaat

dan peluang (O)

WO dengan

mengembangkan

suatu strategi dalam

memanfaatkan

peluang (O) untuk

mengatasi kelemahan

(W)

(T) threats/ ancaman ST dengan

mengembangkan suatu

strategi dalam

memanfaatkan

kekuatan (S) untuk

menghindari ancaman

(T)

WT dengan

mengembangkan

suatu strategi dalam

mengurangi

kelemahan (W) dan

menghindari ancaman

(T)

Evaluasi tersebut selalu dilakukan oleh KBIH Nurul Huda karena

evaluasi merupakan salah satu bentuk penilaian terhadap proses kegiatan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 93: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

yang berlangsung. Apakah proses perumusan dan pelaksanaan yang dibuat

sudah tepat atau belum, apakah KBIH sudah berjalan atau bekerja sesuai

dengan job disciptionnya, dan apakah rencana kegiatan yang dibuat sudah

diimplementasikan. Semua itu dinilai dan dievaluasi, dengan harapan KBIH

mengetahui kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada KBIH Nurul Huda.

Dengan begitu kelemahan dan kekurangan yang dihadapi oleh KBIH ke

depan tidak akan terulang kembali, dan KBIH bisa mengetahui sisi negatif

dan positif dari proses manajemen strategik di KBIH Nurul Huda.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 94: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab satu sampai bab empat sebelumnya, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. KBIH Nurul Huda dalam perumusan manajemen strategik dengan

menganalisis komponen visi. Visi adalah pernaytaan atau rumusan

umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau tujuan

orgnaisasi. Dalam rangka merealisasikan visi, KBIH melakukan

kegiatan dengan mengacu dari visi KBIH Nurul Huda.

2. Pada tahap pelaksanaan manajemen strategik, KBIH Nurul Huda

melakukan kegiatan berdasarkan misi KBIH sehingga program kerja

mengarah pada tujuan KBIH. Misi KBIH berfungsi untuk memberi

pedoman kepada KBIH dalam memusatkan kegiatannya.

3. KBIH Nurul Huda pada tahap evaluasi manajemen strategik, ada empat

yang dianalisis, yaitu: mandat, analisis lingkungan eksternal, analisis

lingkungan internal dan analisis SWOT. Mandat KBIH Nurul Huda

berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2008, pasal 30 ayat 1. KBIH

Nurul Huda dihadapan pada dua jenis lingkungan yaitu lingkungan

eksternal dan lingkungan internal. Semakin besar KBIH, semakin

kompleks bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam

menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut. Analisis SWOT KBIH

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 95: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Nurul Huda merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi KBIH. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan

ancaman (threats). Hal ini terbukti KBIH Nurul Huda dalam proses

evaluasi KBIH selalu meninjau kembali proses yang telah dilaksanakan

dan mengevaluasi kinerja KBIH serta menerapkan tindakan-tindakan

korektif.

5.2. Saran-saran

1. KBIH Nurul Huda

a. Hendaknya KBIH Nurul Huda lebih memperhatikan tahapan

pelaksanaan manajemen strategik, mengingat tahapan pelaksanaan

manajemen strategik, mengingat tidak semua pengurus di KBIH

bisa berperan aktif. Untuk itu pengurus KBIH Nurul Huda kedepan

diharapkan bisa lebih aktif dalam mengelola KBIH demi tercapainya

visi, misi dan tujuan KBIH Nurul Huda.

b. Hendaknya KBIH Nurul Huda memberikan bimbingan,

pendampingan dan pelayanan kepada jamaah secara maksimal, agar

calon jamaah haji merasa puas mengikuti bimbingan di KBIH.

c. KBIH Nurul Huda lebih menekankan konsep atau kerangka berpikir

manajemen strategik untuk mencari jalan keluar bagi KBIH untuk

beradaptasi kembali terhadap perubahan dan tantangan lingkungan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 96: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

2. Untuk Masyarakat

Masyarakat harus mendukung keberadaan KBIH. Dukungan

tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan. Masyarakat

bisa memanfaatkan suasana disekitar KBIH dengan berjualan.

Penelitian terhadap perkembangan Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji, hendaknya ditingkatkan lagi yaitu dengan memberi peluang pada

penelitian lain untuk mengangkat persoalan yang sama dengan

pendekatan berbeda agar hasilnya lebih komprehensif dan bisa dijadikan

studi banding.

5.3. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis dapat

menyelesaikan naskah skripsi ini. Peneliti menyadari sepenuhnya,

bagaimanapun juga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun demi perbaikan

dan kesempatan ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya robbal

alamin.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 97: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

DAFTAR PUSTAKA

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim, 2006, Manajemen Syari’ah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Akdon, 2007, Strategik Management for Educational Management, Bandung: Alfabeta.

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 1994, Haji dan Umrah Seperti Rasulullah, Jakarta: Gema Insani.

Al-Aliyy, 2000, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro.

Allison, Michael dan Jude Kaye, 2005, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba, Jakarta: Yayasan Obar Indonesia.

Amuli, Jawad, 2006, Hikmah dan Makna Haji, Jakarta: Cahaya.

Arikunto, Suharsimi, 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar, 2003, Pokok-pokok Manajemen, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin, 2007, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bryson, M. John, 2007, Perencanaan Strategis (terj. M. Miftahuddin), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmawi, Herman, 2004, Manajemen Resiko, Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Agama Jawa Tengah, 2006, Kebijakan Pemeirntah dalam Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Semarang.

Departemen Agama Jawa Tengah, 2009, Kebijakan Pembinaan dan Pelayanan Haji, Semarang.

Departemen Agama Kota Semarang, 2007, Laporan Pra dan Pasca Penyelenggaraan Haji Kota Semarang Tahun 2007 M/ 1428, Semarang.

Departemen Agama RI, 1998, Bunga Rampai Perhajian, Jakarta.

Departemen Agama RI, 2003, Bimbingan Manasik Haji, Jakarta.

Departemen Agama RI, 2003, Visi dan Misi, Jakarta.

Departemen Agama RI, 2005, Panduan Pelestarian Haji Mabrur, Jakarta.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 98: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Departemen Agama RI, 2006, Modul Pembelajaran Manasik Haji, Jakarta.

Departemen Agama RI, 2007, Pedoman Peragaan Manasik Haji, Jakarta.

Departemen Agama RI, 2008, Metode Penyuluhan Haji Bagi KUA, Jakarta.

Djojosoedarso, Soeisno, 1999, Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Jakarta: Salemba Empat.

Effendy, Muchtar, 1986, Manajemen, Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Freeman, R. Edward, 1995, Manajemen Strategik (terj. Diana Angelica), Jakarta: Pustaka Binawan Pressido.

Gitosudarmo, Indriyo, 2001, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE.

Hadi, Sutrisno, 1987, Metodologi Research, Yogyakarta: YP.

Halim, A., 2005, Manajemen Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Hunger, J. David, dan Thomas L. Wheelen, 2003, Manajemen Strategis (terj. Narulita Yusron) Yogyakarta: Andi.

Jatmiko, Rohmad Dwi, 2003, Manajemen Strategik, Malang: UMM.

Keraf, A. Sonny, 1998, Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius.

Kost, Fremant, E. dan James E. Rosenzweig, 2007, Organisasi dan Manajemen I (terj. Hasymi Ali), Jakarta: Bumi Aksara.

Miner, John B. dan George A. Steiner, 1997, Kebijakan dan Strategik Manajemen (terj. Deddy Mulyana), Jakarta: Erlangga.

Moelong, Lexy J, 1995, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhammad, Suwarsono, 2000, Manajemen Strategik, Yogyakarta: UKPN.

Munir, Muhammad dan Wahyu Illahi, 2006, Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenada Media.

Nasution, M. Farid, 1993, Penelitian Praktis, Medan: Pustaka Widyasarana.

Nawawi, Hadari, 2005, Manajemen Strategik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nidjam, Achmad dan Alatief Hanan, 2006, Manajemen Haji, Jakarta: Media Cita.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 99: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

O’connor, Coral A., 2003, Kepemimpinan yang Sukses (terj. Sugeng Panut), Bekasi: Megapain.

P. Hasibuan, Malayu S., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Payne, Andrian, 2000, Services Marketing Pemasaran Jasa, Yogyakarta: Andi.

Pimay, Awaludin, 2006, Metodologi Dakwah, Semarang: Rasail.

Rangkuti, Freddy, 2008, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Reksohadi Pradjo, Sukanto, 2003, Manajemen Strategik, Yogyakarta: BPFE.

S. Tangkilisan, Hessel Nogi, 2003, Manajemen Modern Untuk Sektor Publik, Yogyakarta: Balaiurang.

S. Tangkilisan, Hessel Nogi, 2005, Manajemen Publik, Jakarta: Grasindo.

Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stregik, Jakarta: Grasindo.

Siagian, Sondang P., 1995, Pengambilan Keputusan Strategik, Yogyakarta: BPFE.

Siagian, Sondang P., 2005, Teori Pengembangan Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara.

Siswanto, B., 2005, Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, 2003, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (terj. Imam Safei’i), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suadi, Arief, 1995, Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: BPFE.

Subagyo, Joko P., 1991, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Subana, M dan Sudrajat, 2005, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia.

Sunarto, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Yogyakarta: Amus.

Supratikno, Hendrawan, 2003, Aduanced Strategic Management, Jakarta: Pustaka Utama.

Suyatno, M., 2007, Strategic Management, Yogyakarta: Andi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 100: FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

Syihata, Abdullah, 1986, Dakwah Islamiah, Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama.

Terry, George R, dan Lesle W. Rue, 1992, Dasar-dasar Manajemen (terj. Ticoalu), Jakarta: Bumi Aksara.

Umar, Husein, 2003, Strategic Management in Action, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wahyudi, Agustinus, 1996, Manajemen Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara.

Wibowo, 2005, Manajemen Perubahan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yusanto, Muhammad Ismail, 2002, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.