fakultas dakwah institut agama islam negeri...
TRANSCRIPT
APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK
DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI
NURUL HUDA SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
Oleh :
AS AMRODIN 1104034
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 5 (Eksemplar)
Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada Yht.
Bapak Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya,
maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : As Amrodin
NIM : 1104034
Jurusan : Manajemen Dakwah
Judul Skripsi : Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) Nurul Huda Semarang
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian, atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Semarang, 17 Juni 2010
Bidang Substansi Materi
Drs. H. Nurbini, M.Si NIP. 19680918 199303 1 004
Pembimbing, Bidang Metodologi dan Tata Tulis
Dr. Moh. Fauzi, M.Ag NIP. 19720517 199803 1 003
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTERIAN AGAMA INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS DAKWAH SEMARANG Jl. Prof. Dr. Hamka Km. 2 (Kampus III) Ngaliyan 50159 Semarang
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : As Amrodin NIM : 1104034 Fakultas/ Jurusan : Dakwah/ MD Jdul : Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji Nurul Huda Semarang Telah dimonaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal :
28 Juni 2010
Dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan Studi Program Sarjana Strata 1 (S1) guna memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam dalam Ilmu Dakwah. Ketua Sidang, Dr. Hj. Yuyun Alfandi, Lc., MA. NIP. 19600603 199203 2 002
Semarang, 28 Juni 2010 Dewan Penguji, Sekretaris Sidang, Drs. H. Nurbini, M.S.I NIP. 19680918 199303 1 004
Penguji I, Dra. Hj. Misbah Zulfa Elyzabet, M.Hum. NIP. 19620107 199903 2 001
Penguji II, Ariana Suryorini, SE, M.M.SI NIP. 19770930 200501 2 002
Pembimbing I, Drs. H. Nurbini, M.SI NIP. 19680918 199303 1 004
Pembimbing II, Dr. Moh. Fauzi, M.Ag. NIP. 19720517 199803 1 003
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/
tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 17 Juni 2010 As Amrodin NIM: 1104034
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
MOTTO
Artinya: ”Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebih-lebihan dan tidak pula kikir dan dia ada di tengah-tengah antara mereka” (Al-Furqon: 67).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERSEMBAHAN
”Abah & Umi yang selalu aku sayangi”
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAKSI
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nurul Huda beralamat di Jl. Puspowarno XII No. 10 Semarang yang dipimpin oleh KH. Ali Muhson Al-Hafidz. Latar belakang berdirinya KBIH Nurul Huda untuk melaksanakan bimbingan manasik haji agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah haji dengan tertib, benar dan khusuk.
Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui perumusan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda, 2) Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda, 3) Untuk mengetahui evaluasi manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan manajemen dakwah, sedangkan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dalam merumuskan data penelitian ini penelitian mencoba mendeskripsikan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KBIH Nurul Huda Semarang menggunakan manajemen strategik. Hal ini terbukti karena manajemen strategik yang diterapkan KBIH Nurul Huda Semarang dapat dilihat dari komponen-komponen manajemen strategik seperti visi, misi, mandat, analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal dan analisis SWOT. Karena itu dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiataan yang dilaksanakan telah menuai keberhasilan sebab manajemen strategik dijalankan dengan baik. Dari data yang terkumpul, pada prinsipnya manajemen strategik yang diterapkan KBIH Nurul Huda sesuai dengan konsep manajemen strategik. Demikian pula, komponen-komponen manajemen strategik telah diaplikasikan sebagaimana terlihat dari strategi-strategi KBIH Nurul Huda.
Dalam realitanya kondisi yang dihadapi KBIH Nurul Huda, baik sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah. Menggunakan manajemen strategik dimaksudkan agar mampu menampilkan kinerja tinggi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga penulis skripsi ini dapat
terselesaikan.
Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang
mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa
skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari
semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
1. Bpk. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, M.A, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bpk. H. M. Zain Yusuf, MM, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Bpk. Drs. H. Nurbini, M.Si, selaku Dosen Wali juga Pembimbing I dan Bpk.
Dr. Moh. Fauzi, M.Ag, selaku Pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Keluarga besar Civitas Akademika Fakultas Dakwah IAIN Walisongo,
khususnya para dosen pengajar yang telah membekali ilmu kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Pimpinan dan staf KBIH Nurul Huda yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Abah Aspari dan Umi Sumanah yang senantiasa mendo’akan serta
memberikan dukungan dalam kehidupan ku dengan curahan kasih sayang
yang tulus.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7. Lukman Hakim, Ahsana Mustikaati dan teman-temanku 2004 di Fakultas
Dakwah yang telah memberikan warna dalam kehidupanku untuk terus
melangkah dan menjadi yang terbaik.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a
semoga budi baiknya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan berlipat
ganda dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tentulah masih jauh dari
sempurna, baik dari segi bahasa, analisa maupun materi kajiannya, maka dari itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi sempurnanya
skripsi ini.
Semarang, 17 Juni 2010
Penulis
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ viii
HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 8
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 9
1.4. Tinjauan Pustaka .......................................................... 9
1.5. Metodologi Penelitian .................................................. 12
1.6. Sistematika Penulisan ................................................... 15
BAB II : KONSEP-KONSEP DASAR MANAJEMEN
STRATEGIK DAN KELOMPOK BIMBINGAN
IBADAH HAJI (KBIH)
2.1. Konsep-konsep Dasar Manajemen Strategik ................. 17
2.1.1. Pengertian Manajemen Strategik........................ 17
2.1.2. Karakteristik Manajemen Strategik .................... 21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.1.3. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam
Manajemen Strategik ......................................... 25
2.1.4. Manfaat Manajemen Strategik .......................... 27
2.1.5. Resiko Manajemen Strategik ............................ 29
2.1.6. Dimensi-dimensi Manajemen Strategik ............. 30
2.2. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ................... 34
2.2.1. Pengertian KBIH .............................................. 34
2.2.2. Dasar Hukum KBIH ......................................... 35
3.1.1. Tugas Pokok KBIH .......................................... 35
3.1.2. Fungsi KBIH .................................................... 36
3.1.3. Syarat Pendirian KBIH ..................................... 36
2.2.3. Metode Bimbingan KBIH ................................. 37
BAB III : GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN
IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA
3.1. Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) di Semarang .................................................... 40
3.2. Program Bimbingan KBIH Nurul Huda ........................ 43
3.3. Struktur Kepengurusan ................................................. 44
3.4. Pembimbing Manasik Haji ........................................... 45
3.5. Materi Bimbingan ........................................................ 46
3.6. Fasilitas ......... .............................................................. 47
3.7. Kantor KBIH .............................................................. 47
3.8. Manfaat Bimbingan KBIH Nurul Huda ......................... 48
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV : APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK DI
KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI NURUL
HUDA
4.1. Perumusan Manajemen Strategik di Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda .............................. 49
4.2. Pelaksanaan Manajemen Strategik di Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda .............................. 52
4.3. Evaluasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji Nurul Huda ............................................... 58
BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................. 81
5.2. Saran-saran .................................................................. 82
5.3. Penutup ........................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia yang mengalami globalisasi, perubahan masyarakat,
perkembangan teknologi, memberi dampak bagi perkembangan suatu bisnis.
Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan, sehingga
pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya
perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan
dengan lingkungan yang ada di luar perusahaan.
Dalam pembangunan ekonomi Islam, manajemen dalam
pelaksanaannya menempati posisi yang sangat strategis. Manajemen
haruslah menjadi dasar rekayasa perusahaan, karena untuk menciptakan
sesuatu perusahaan yang bersih dan efisien, suatu perusahaan yang sehat dan
menguntungkan haruslah dikelola dengan manajemen yang baik.
Penggunaan dan penyelenggaraan sesuatu badan komersial maupun
nonkomersial adalah menjadi keharusan agar terjamin suatu daya guna dan
hasil guna sebesar-besarnya dan dengan biaya sekecil-kecilnya. Dengan
penerapan prinsip-prinsip serta sistem manajemen diharapkan akan
menjamin sesuatu pekerjaan atau upaya akan berhasil (Effendy, 1986: 8).
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ingin melayani calon
jamaah haji semaksimal mungkin. Perhatian terhadap kepuasan telah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
semakin besar menyebabkan setiap KBIH harus menempatkan orientasi
pada kepuasan calon jamaah haji sebagai tujuan utamanya. Dewasa ini
semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan
adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada calon jamaah haji melalui
penyampaian jasa berkualitas dan harga bersaing. Calon jamaah haji akan
menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian,
harapan calon jamaah haji yang menjadi latar belakang mengapa dua
kelompok bimbingan ibadah haji yang sama dapat dinilai berbeda oleh calon
jamaah haji. Semuanya dikelola agar tidak menimbulkan gangguan
terhadap hubungan kelompok.
Di kota Semarang, terjadi persaingan antar KBIH karena di kota
Semarang terdapat 13 KBIH yang menunjukkan kota terbanyak KBIH-nya
di Provinsi Jawa Tengah. KBIH yang menyediakan jasa bimbingan manasik
haji, antara lain KBIH Muhammadiyah, KBIH as-Shodiqiyah, KBIH
Chumaidiyah, KBIH al-Muna, KBIH Multazam, KBIH sirothol Mustaqim,
KBIH Nahdhotul Ulama, KBIH al-Mabrur, KBIH Baituhrahman, KBIH
Wahid Hasyim, KBIH Riyadul Jannah, KBIH Nurul Huda dan KBIH Nurul
Qolbi (Depag Kota Semarang, 2007: 19). Hal ini menyebabkan manajemen
setiap KBIH mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif
menghadapi competitor KBIH yang ingin berhasil memperoleh tujuan serta
dapat bertahan bertahun-tahun dengan tumbuh dan berkembang tidak boleh
menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau. Dengan kata lain, tujuan
utama KBIH sesungguhnya bukan untuk mencari keuntungan melainkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk memenuhi kebutuhan hidup orang lain, melalui itu KBIH bisa
memperoleh apa yang dibutuhkannya. Yaitu memenuhi kebutuhan
masyarakat secara baik, keuntungan akan datang dengan sendirinya (Keraf,
1998: 9). KBIH mengelola usahanya dengan menggunakan manajemen yang
baik, agar dapat tetap bertahan dan terus berkembang dimasa yang akan
datang.
Penggunaan berbagai strategi dalam dunia bisnis mencerminkan
keinginan peran pelaku bisnis untuk mengadopsi proses pembuatan strategi
yang lebih terarah dan canggih seperti yang dilakukan oleh para jenderal
perang. Proses manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan dan
tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran. Sekarang ini manajemen
strategik sudah dipraktekkan oleh sebagian besar perusahaan, baik yang
berukuran menengah dan oleh perusahaan yang lebih kecil termasuk KBIH.
Manajemen strategik adalah manajemen puncak dalam organisasi,
terutama organisasi bisnis harus mampu merumuskan dan menentukan
strategi organisasi sehingga organisasi yang bersangkutan tidak hanya
mampu mempertahankan eksistensinya akan tetapi tangguh melakukan
penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga organisasi semakin
meningkat efektifitas dan produktivitasnya (Siagian, 1995: 23). Menurut
Janch dan Glueck mendefinisikan manajemen strategik adalah sejumlah
keputusan dan tidak yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau
sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran
perusahaan (Jatmiko, 2003: 5) Manajemen strategik merupakan suatu proses
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang dinamik karena berlangsung secara terus menerus dalam suatu
organisasi. Setiap organisasi selalu memerlukan peninjauan ulang dan
bahkan mungkin perubahan di masa depan.
Setiap KBIH, baik KBIH besar maupun kecil, mengadopsi proses
manajemen strategik, sehingga penting bagi setiap manajer KBIH untuk
memahami baik konsep dan proses manajemen strategik. Berpikir strategik,
terbukti banyak digunakan oleh orang-orang yang telah berhasil dalam
hidupnya saat ini. Mereka pada umumnya memiliki kesamaan dalam hal
faktor-faktor yang mendorong mereka mencapai kesuksesan, yaitu :
1. Memiliki tujuan pencapaian karier jangka panjang yang jelas
2. Mengenal lingkungannya dengan baik
3. Mengenal dirinya sendiri secara mendalam
4. Menjalani kariernnya dengan konsisten dan penuh komitmen
Strategik adalah pola tindakan manajemen untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen semula adalah juga pemilik perusahaan yang
memiliki falsafah tertentu (Reksodipradja, 2003: 1), strategi didiskripsikan
sebagai suatu cara dimana KBIH akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai
dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang
dihadapi serta sumberdaya dan kemampuan internal perusahaan. Terdapat
tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada strategi, yaitu
lingkungan eksternal, sumber daya dan kemampuan internal, serta tujuan
yang akan dicapai intinya, suatu strategi perusahaan memberikan dasar-
dasar pemahaman tentang bagaimana perusahaan itu akan bersaing dan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
survive (dapat bertahan lama). Sedang Jauch dan Glueck mendefinisikan
strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan
dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan
mungkin perubahan di masa depan. Salah satu alasan utama mengapa
demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh suatu perusahaan,
baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah dan
melakukan usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan
resiko dalam setiap kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas
dan efisiensi (Darmawi, 2004: 17). Dengan perkataan lain strategi
manajemen dimaksudkan agar KBIH menjadi satuan yang mampu
menampilkan kinerja tinggi karena KBIH yang berhasil adalah KBIH yang
tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya
dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan
hasil yang memuaskan. Tantangan terbesar bagi keberhasilan atau
kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah perubahan
(Jatmiko, 2003: 3).
Bagi KBIH yang sudah berjalan lama, pengambilan keputusan juga
tidak kalah penting. Apabila terjadi perubahan-perubahan fundamental pada
lingkungan eksternal, kondisi internal, atau tujuan-tujuan organisasi, maka
organisasi tersebut perlu merubah strateginya. Bagaimanapun tolak ukur
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
berhasil atau tidaknya manajemen pengembangan dalam KBIH ditentukan
dari salah satunya banyaknya jamaah yang mempercayakan bimbingan
ibadah haji.
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), tugasnya membantu
bimbingan jamaah haji di tanah air (Depag RI, 1998: 31). KBIH merupakan
perusahaan yang menitikberatkan pada pelayanan, yakni pelayanan kepada
jamaah haji. Pelayanan kepada jamaah haji juga termasuk sebagai dakwah.
Menurut Munir Mulkan dalam Pimay (2006: 5) bahwa dakwah
bermakna usaha pemecahan suatu masalah dan pemenuhan kebutuhan
manusia. Menurut Muhammad Khidr Husain dalam bukunya “Al-Dakwah
Ila al Ishlah” mengatakan, dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang
agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma’ruf
nahi munkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman
keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap batin dan perilaku
umat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan
syari’at untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat
(Munir, 2006: 21).
Secara umum, calon jamaah haji pasti memiliki kriteria KBIH yang
akan membantu mereka mengantarkan ke tanah suci. Dalam hal ini
keamanan dan pelayanan memang menjadi faktor utama, namun fasilitas
yang diberikan KBIH menjadi hal yang pasti dipertimbangkan. Karena
dengan pelayanan yang baik calon jamaah haji ingin mendapatkan kualitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pelayanan sesuai apa yang dia harapkan. Agar baik calon jamaah haji bisa
konsentrasi kepada ibadah hajinya karena menunaikan ibadah haji
diwajibkan hanya sekali seumur hidup (Depag RI, 2003: 18). Calon jamaah
haji ingin mendapatkan gelar haji mabrur karena ibadah haji yang mabrur
menjadi dambaan setiap kaum muslimin dan muslimat.
Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak didapati sebagian
umat islam dalam menunaikan ibadah haji belum sesuai dengan harapan dan
tuntunan yang ada, bahkan ada yang hanya ikut-ikutan tanpa mengerti apa
yang sedang dilakukan. Untuk mengatasi problematika tersebut, maka KBIH
Nurul Huda yang merupakan partner pemerintah dalam pelayanan ibadah
haji, akan meningkatkan kualitas pelayanan. Terutama memberikan
bimbingan kepada calon jamaah haji dipandu secara intensif sejak dari tanah
air sampai di tanah suci oleh pembimbing yang berpengalaman. KBIH
Nurul Huda sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh calon jamaah haji
karena memberikan bimbingan manasik haji dengan VCD dan prakteknya
sewaktu di tanah air minimal sepuluh kali pertemuan.
Kondisi yang dihadapi oleh KBIH Nurul Huda, baik sifatnya internal
maupun eksternal selalu berubah-ubah. Semakin kompleks jenis dan sifat
interaksi yang terjadi dalam menghadapi ke dua jenis kondisi tersebut. Salah
satu implikasi kompleksitas itu adalah proses pengambilan keputusan yang
semakin sulit dan rumit. Untuk itulah diperlukan manajemen strategik.
Dimaksudkan agar menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat
tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan
penelitian dengan judul “Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan inti
permasalahan penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana perumusan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan
Haji Nurul Huda Semarang?
2. Bagaimana pelaksanaan manajemen strategik di Kelompok Bimbingan
Haji Nurul Huda Semarang?
3. Bagaimana evaluasi manajemen strategik di kelompok bimbingan
ibadah haji Nurul Huda Semarang?
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui perumusan manajemen strategik di Kelompok
Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang
b. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen strategik di Kelompok
Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Untuk mengetahui evaluasi aplikasi manajemen strategik di
Kelompok Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang
2. Manfaat Penelitian
Secara umum manfaat penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu
secara akademis dan secara praktis.
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan
dakwah khususnya jurusan manajemen dakwah yang berhubungan
dengan masalah manajemen strategik Kelompok Bimbingan Haji
Nurul Huda Semarang, dengan harapan dapat dijadikan salah satu
bahan studi banding oleh peneliti lainnya.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan
dan masukan terhadap kebijakan yang akan diambil Kelompok
Bimbingan Haji Nurul Huda Semarang
1.4. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini akan disebutkan beberapa penelitian sebelumnya
yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Semua itu
untuk menunjukkan bahwa masalah yang akan diteliti belum pernah ditulis,
diteliti atau disinggung orang sebelumnya. Kegunaannya adalah untuk
mengetahui seberapa besar konstribusi keilmuan dalam skripsi yang ditulis
dan apakah hanya merupakan bentuk pengulangan. Oleh karena itu tidak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
layak apabila yang ditulis dalam skripsi itu sudah pernah ditulis oleh orang
lain. Atas dasar itu jumlah penelitian terdahulu yang sudah pernah
dilakukan minimal tiga buah penelitian, yang berhubungan dengan
penelitian ini, maka disebutkan sebagai berikut :
Pertama, Luluk Faridah (2007) dengan judul “Strategi dan Metode
Dakwah KH. Maemun Zubaier dalam Mengembangkan Agama Islam di
Sarang Rembang”. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian
kualitatif, dengan pendekatan biografi. Sedangkan spesifikasi penelitian
yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan penulis sebagai berikut: metode observasi, metode interview
(wawancara) dan metode dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
strategi yang diterapkan KH. Maemun Zubaier dengan menggunakan
jaringan spiritual dan hubungan sosial kemasyarakatan sedangkan metode
yang diterapkan beliau yaitu menggunakan metode keteladanan, metode
silaturahmi. Pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari strategi dan metode
dakwah KH. Maemun Zubaier berjalan sesuai yang diinginkan, hasil dari
perjuangan beliau adalah berhasilnya anak keturunan dan santri-santrinya
menjadi orang-orang yang mengembangkan syari’at Islam.
Kedua, Mifrahatun (2008) dengan judul “Strategi Dakwah Muslimat
Nahdlatul Ulama dalam Memberdayakan Perempuan di Kabupaten Tegal
Tahun 2005 – 2008”. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil
penelitiannya adalah pertama, dakwah Muslimat Nahdhatul Ulama
Kabupaten Tegal secara umum cukup baik, dilihat dari antusias anggota
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Muslimat Nahdhatul Ulama Kabupaten Tegal. Kedua, strategi dakwah yang
dilakukan Muslimat Nahdhatul Ulama Kabupaten Tegal dalam
memberdayakan perempuan pada realitasnya lebih menekankan bagaimana
agar kemampuan perempuan lebih dikembangkan lagi. Ketiga, organisasi
Muslimat Nahdhatul Ulama sebagai organisasi perempuan membuktikan
bahwa perempuan bukan hanya mempunyai kemampuan di ranah domestik
saja tapi juga publik dengan tetap berada dalam koridor Islam.
Ketiga, Rina Trisnawarsih (2008) dengan judul “Strategi Dakwah
KH. Muhammad Hasan dalam Pengembangan Pondok Pesantren Tanbihul
Ghofilin Mantrianom Bawang Banjar Negara Sebagai Lembaga Dakwah”.
Jenis penelitian dalam skiripsi ini adalah penelitian kualitatif, dengan
metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode dakwah yang digunakan KH. Muhammad Hasan adalah mauidhoh
hasanah yang secara langsung diberikan kepada masyarakat maupun para
santrinya. Disamping itu metode yang dikembangkan adalah dengan cara
menyebar alumni kemasyarakatan, dalam rangka dakwah dan pengkaderan
santri agar dikemudian hari menjadi muballigh yang handal dan tangguh di
tengah-tengah masyarakat. Sementara strategi dakwah yang dikembangkan
beliau adalah sebagai berikut:
1. Menarik maksudnya tidak membuat jenuh pendengarnya.
2. Aktual dalam arti menyesuaikan perkembangan permasalahan yang ada
pada masyarakat sekarang ini atau bisa mengaktualisasikan konsep-
konsep klasik menjadi kontemporer.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sementara penelitian yang akan penulis kaji yaitu tentang “Aplikasi
Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda
Semarang”. Penelitian ini dilakukan di salah satu kelompok bimbingan
ibadah haji di Semarang. Dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang
aplikasi manajemen strategik di kelompok bimbingan ibadah haji Nurul
Huda Semarang. Dengan demikian penelitian ini berbeda dengan karya-
karya yang telah dicantumkan di atas.
1.5. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini membahas tentang aplikasi manajemen strategi di
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda Semarang, dengan jenis
penelitian adalah kualitatif, penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai
jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Anselm dkk, 2003: 3).
Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan
manajemen, yaitu manajemen dakwah. Penelitian ini berusaha untuk
menjawab berbagai permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi
manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda
Semarang.
Spesifikasi dalam penelitian ini adalah deskriptif, karena data
yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada),
melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien
antar variabel (Subana dkk, 2005: 17).
2. Sumber dan Jenis Data
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto,
2002: 107). Data dapat dibedakan berdasarkan sumber data yang
diperoleh yaitu :
a. Data Primer
Data primer atau data tangan pertama adalah sumber data
utama yang diperoleh melalui kata-kata atau tindakan orang-orang
yang diamati dan diwawancarai yang menjadi subjek penelitian
(Moleong, 1995: 133). Data primer diperoleh dari ketua KBIH,
pengurus dan anggota KBIH Nurul Huda.
b. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan ke dua adalah data yang
diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti
dari subjek penelitiannya (Azwar, 2007: 91). Data sekunder dalam
penelitian ini adalah buku-buku dan dokumentasi yang mendukung
data primer tentang KBIH Nurul Huda.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka digunakan
beberapa metode, yaitu :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara
pengamatan langsung terhadap lapangan baik itu berupa benda,
gerak ataupun proses (Arikunto, 2002: 107).
Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara
sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan (Subagyo, 1991: 63).
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung
tentang kegiatan KBIH dalam melaksanakan manajemen strategik.
b. Metode Interview (Wawancara)
Metode interview adalah proses komunikasi dengan cara
bertanya secara langsung untuk mendapatkan informasi atau
keterangan dari informan (Nasution, 1993: 5)
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
sesuatu yang berkaitan dengan aplikasi manajemen strategik di
KBIH Nurul Huda Semarang.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa bahan tertulis ataupun film (Moleong,
1995: 176). Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh
dokumen atau arsip yang ada di KBIH Nurul Huda sebagai sumber
data yang penting.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses menguraikan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1989:
263). Analisis data bermaksud mengorganisasikan data dalam hal ini
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengkategorikannya (Moleong, 2004: 103).
Dalam merumuskan data penelitian ini peneliti mencoba
mendeskripsikan langkah-langkah yang ditempuh KBIH Nurul Huda
dalam mengaplikasikan manajemen strategik.
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami gambaran secara
menyeluruh skripsi ini, maka penulis memberikan sistematika penjelasan
secara garis besar. Skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal menguraikan tentang halaman
judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan, motto,
persembahan, abstraksi, kata pengantar dan daftar isi. Pada bagian ini,
skripsi terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan skripsi
BAB II : Konsep-konsep dasar manajemen strategik dan Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Konsep-konsep dasar
manajemen strategik berisi sub bab pengertian manajemen
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
strategik, karakteristik manajemen strategik, faktor-faktor yang
berpengaruh dalam manajemen strategik, manfaat manajemen
strategik, resiko manajemen strategik dan dimensi-dimensi
manajemen strategik. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) berisi sub bab pengertian, dasar hukum, tugas pokok,
fungsi, syarat pendirian dan metode bimbingan KBIH.
BAB III : Gambaran umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
Nurul Huda berisi tentang gambaran umum Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Semarang, program
bimbingan, struktur kepengurusan, pembimbing manasik haji,
materi bimbingan, fasilitas, kantor KBIH dan manfaat
bimbingan.
BAB IV : Aplikasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji Nurul Huda berisi tentang perumusan manajemen strategik
di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda, pelaksanaan
manajemen strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
Nurul Huda, evaluasi manajemen strategik di Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji Nurul Huda.
BAB V : Penutup berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK
DAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH)
2.1. Konsep Dasar Manajemen Strategik
2.1.1. Pengertian Manajemen Strategik
Pencapaian tujuan organisasi diperlukan alat yang berperan
sebagai akselerator (pemercepat) dan dinamisator (pendorong)
sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan
dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi
mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut
antara lain ditandai dengan berbagai definisi para ahli yang merujuk
pada strategi.
Manajemen strategik diterapkan dalam bisnis atau badan
usaha agar bisnis atau badan usaha berjalan dengan baik dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam perkembangannya
konsep mengenai manajemen strategik mengalami perkembangan
yang cukup sifnifikan. Hal tersebut antara lain ditandai dengan
berbagai definisi dari para ahli, yaitu :
Manajemen strategik adalah proses yang berkesinambungan
dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan
kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
penyempurnaan strategik tersebut, karena keadaan di dalam dan di
luar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Manajemen
strategik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah
pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif
untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen
strategik adalah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana
strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategi.
Manajemen strategik adalah untuk merencanakan suatu arah bagi
perusahaan (Freeman, 1995: 52).
Manajemen strategik adalah ilmu dan kiat tentang
perumusan (formulating), pelaksanaan (implementing), dan evaluasi
(evaluating). Keputusan-keputusan strategik antar fungsi-fungsi
manajemen yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuan
masa depan secara efektif dan efisien. Manajemen strategik adalah
“seperangkat keputusan dan aksi manajerial yang menentukan
kinerja jangka panjang suatu organisasi”. Manajemen strategik
meliputi scaning lingkungan, perumusan strategi (perencanaan
strategik), dan pelaksanaan strategi serta pengendalian dan evaluasi.
Karena itu studi tentang “manajemen strategik menekankan pada
pemantauan dan evaluasi peluang serta ancaman lingkungan
berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi.
Manajemen strategik menekankan pada pengamatan dan evaluasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan
kelemahan perusahaan (Hunger, 2003: 4).
Menurut Alex Miller dalam Supratikno (2003: 11),
manajemen strategik sebaiknya tidak dipahami sebagai “tugas”,
tetapi dipahami sebagai suatu “disiplin”. Dengan demikian,
manajemen strategik bukan tugas sekelompok orang dalam
organisasi, melainkan sebagai suatu metode berpikir yang sebaiknya
dimiliki oleh setiap karyawan organisasi. Manajemen strategik dapat
diartikan sebagai usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan
perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan
misi yang telah ditentukan (Muhammad, 2000: 6).Manajemen
strategik menekankan perhatiannya pada penempatan organisasi
dalam kaitannya dengan lingkungan yang sedang berubah dan
harapan-harapan yang berpengaruh (Yusanto, 2002: 119).
Manajemen strategik adalah suatu proses yang berulang dan
berkelanjutan yang bertujuan agar dapat memelihara organisasi
senantiasa sepadan dengan lingkungannya. Manajemen strategik
menurut Nawawi dalam Akdon (2007: 10) bahwa manajemen
strategi adalah perencanaan berskala yang berorientasi pada
jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai
keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar
dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan)
yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Visi memberikan arah
terhadap usaha apapun (O’Connor, 2003: 85).
Salah satu diantaranya menurut Wahjudi (1996: 15)
“Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan
(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating)
tentang keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa
mendatang.”
Pendapat selanjutnya diungkapkan oleh Hawawi dalam
Akdon (2007: 10) bahwa manajemen strategik adalah proses atau
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar
dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang
dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh
jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya.
Dari beberapa definisi tentang manajemen strategik yang
ada, menurut penulis manajemen strategik adalah menggabungkan
pola berfikir strategik dengan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan
misi yang telah ditentukan pengertian ini juga mengandung
implikasi bahwa perusahaan-perusahaan mengurangi kelemahannya,
dan berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan bisnisnya.
Implikasi dari berbagai paradigma baru ialah makin
pentingnya penguasaan berbagai teori manajemen strategik dan
menerapkannya secara tepat dalam mengelola organisasi ini penting
bagi manajer masa kini dan masa yang akan datang. Meskipun
memiliki ciri-ciri yang berbeda, manajemen bisnis berpengaruh pula
dan dapat diterapkan dalam organisasi publik dan organisasi non
profit.
2.1.2. Karakteristik Manajemen Strategik
Berangkat dari kenyataan bahwa manajemen strategik
mencakup manajemen organisasi secara keseluruhan, maka
manajemen strategik cenderung menjadi suatu pokok bahasan yang
dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda, yaitu :
1. Manajemen strategik meningkatkan efektivitas organisasional
Dalam setiap organisasi terdapat dua persyaratan yang
sangat esensial untuk sukses, yaitu: efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sebaiknya suatu
aktivitas dilakukan untuk mencapai efisiensi, suatu organisasi
perlu menetapkan suatu metode, prosedur, sistem, aturan dan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lainnya untuk melaksanakan suatu aktivitas. Pendekatan
efisiensi memastikan bahwa suatu organisasi melaksanakan
aktivitas atau tindakan dengan benar (doing things right).
Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang
benar. Efektivitas terutama ditentukan oleh hubungan antara
suatu organisasi dan lingkungan eksternalnya. Pendek kata,
efektivitas memastikan bahwa suatu organisasi melaksanakan
aktivitas yang benar (doing right things).
Manajemen strategik terutama difokuskan pada
penciptaan efektivitas organisasi, sebab efektivitas berhubungan
dengan kesesuaian antara organisasi dan lingkungannya yang
relevan. Menciptakan suatu organisasi yang efisien relatif lebih
mudah dengan menyusun dan menetapkan metode, prosedur dan
sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sehari-hari.
Sedang menciptakan efektivitas organisasi mungkin lebih sulit
karena berhubungan dengan kesesuaian lingkungannya yang
selalu mengalami perubahan.
2. Manajemen strategik berorientasikan ke arah jangka panjang
Secara umum strategi berbicara mengenai isu-isu yang
menjangkau lebih dari satu periode anggaran atau jangka
pendek. Manajemen strategik membahas persoalan organisasi
yang berdimensi masa depan, bukan masa kini atau masa lalu.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Banyak faktor atau variabel yang mempengaruhi perencanaan
atau manajemen strategik dalam jangka panjang antara lain:
a. Faktor-faktor pasar misalnya persaingan, prediksi
permintaan masa yang akan datang, ancaman produk atau
jasa substitusi, reliabilitas pemasak dan sebagainya.
b. Faktor-faktor manusia misalnya kapabilitas, preferensi
manajemen.
c. Faktor-faktor kinerja. Organisasi yang selalu
mempertahankan atau memelihara kinerja atau kondisi yang
sedang dicapai berarti hanya fokus pada jangka pendek.
d. Manajemen strategik berkenaan dengan keputusan-
keputusan manajemen puncak atau manajer senior.
Walaupun suatu karyawan terlibat dalam implementasi
keputusan strategik, kebanyakan keputusan-keputusan stratetik
berasal dari para manajer puncak. Namun para manajer puncak
dapat berkonsultasi untuk mendapatkan masukan para karyawan
sebelum mengambil keputusan yang bersifat strategis. Dengan
melakukan konsultasi dengan para karyawan, para manajer tidak
hanya akan menghasilkan keputusan-keputusan yang
berkualitas, tetapi juga akan meningkatkan komitmen karyawan
karena karyawan akan merasa telah menjadi bagian dalam
proses pengambilan keputusan. Sehingga para karyawan akan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
merasa mempunyai tanggung jawab dalam
mengimplementasikan keputusan-keputusan strategik tersebut.
Seorang manajer akan dapat mengetahui cara-cara atau
metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi besarnya
kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian
terjadinya suatu peristiwa yang merugikan (Djojosoedarso,
1999: 5).
3. Manajemen strategik terdapat pada setiap level organisasi
Strategi dapat dianalisa pada tiga level atau tingkatan
organisasi, yaitu :
a. Strategi tingkat korporasi yang membahas mengenai tipe dan
pilihan bidang usaha serta alokasi diantara bidang usaha
yang dipilih.
b. Strategi tingkat bisnis atau strategi kompetitif yang
membahas tentang bagaimana organisasi bisnis unit akan
bersaing atau beroperasi dalam industri atau pasar.
c. Strategi tingkat fungsional atau tingkat operasional yang
membahas tentang bagaimana suatu organisasi bisnis
mengimplementasikan keputusan-keputusan strategiknya.
4. Manajemen strategik masyarakat pengetahuan yang luas tentang
organisasi
Sifat keputusan-keputusan strategik yang biasanya
menyangkut perubahan kebiasaan dan perilaku diperlukan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pandangan atau spektrum yang lebih luas tentang aktivitas-
aktivitas lintas fungsi dalam suatu organisasi. Manajemen
strategik masyarakat wawasan general management bagi para
manajer puncak atau CEO (Chief Executive Officer). CEO yang
hanya fokus pada bidang tertentu (misalnya enginering,
administrasi, akuntansi) akan gagal melaksanakan sifat integratif
(terpadu). Dari strategi dan tidak akan mampu mendorong
kinerja organisasi secara keseluruhan dalam jangka panjang
(Jatmiko, 2003: 6 – 9).
2.1.3. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Manajemen Strategik
Manajemen strategik adalah manajemen puncak dalam suatu
organisasi yang harus mampu merumuskan dan menentukan strategi
organisasi sehingga organisasi yang bersangkutan tidak hanya
mampu mempertahankan eksistensinya, akan tetapi tangguh
melakukan penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga
organisasi semakin meningkat efektifitas dan produktivitasnya.
Untuk mewujudkan situasi demikian para anggota manajemen
puncak harus menguasai manajemen strategik yang tepat dan cocok
bagi organisasi yang dipimpinnya. Faktor-faktor yang harus
dijadikan petunjuk antara lain :
1. Tipe dan Struktur Organisasi
Setiap organisasi memiliki “kepribadian” yang khas.
Tipe dan struktur yang dipilih untuk digunakan harus dikaitkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dengan “kepribadian” dimaksud. Sifat tugas yang harus
diselesaikan pun turut berperan dalam memilih tipe dan struktur
organisasi. Yang jelas ialah bahwa manajemen puncak harus
secara tepat memilih tipe dan struktur organisasi yang akan
digunakan dengan mengingat organisasi tipe birokratik semakin
ditinggalkan dan tipe organik semakin populer. Struktur
organisasi tidak sekedar wadah dimana berbagai kegiatan
berlangsung, akan tetapi sebagai wahana yang efektif bagi para
anggotanya untuk berinteraksi dan saling berhubungan.
2. Gaya Manajerial
Para teoritis dan praktisi yang mendalami teori
kepemimpinan dan gaya manajerial dalam mengelola organisasi
dan kompleks menekankan beberapa hal. Pertama,
kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang
situasional. Kedua, gaya manajerial yang tepat ditentukan oleh
tingkat kedewasaan atau kematangan para anggota organisasi.
Ketiga, peranan apa yang diharapkan dimainkan oleh para
manajer dalam organisasi.
3. Kompleksitas Lingkungan eksternal
Merupakan kenyataan bahwa setiap organisasi
menghadapi kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Yang jelas
lingkungan eksternal suatu organisasi selalu bergerak dinamis.
Gerakan yang dinamis tersebut pasti berpengaruh pada cara
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mengelola organisasi termasuk dalam merumuskan dan
menetapkan strategi.
4. Kompleksitas Proses Produksi
Kompleksitas proses produksi yang turut berpengaruh
dalam manajemen strategik antara lain apakah organisasi yang
berproduksi berdasarkan pendekatan padat karya atau padat
modal. Apakah organisasi memiliki keunggulan kompetitif atau
tidak. Kesemuanya itu pasti mempunyai dampak terhadap proses
penentuan strategi dan implementasinya.
5. Hakikat Permasalahan yang Dihadapi
Jika dikatakan bahwa strategi merupakan keputusan
dasar yang diambil oleh manajemen puncak, salah satu implikasi
pernyataan tersebut bahwa manajemen puncak harus merupakan
orang-orang yang cekatan memecahkan masalah, terlepas
apakah masalah itu rumit dan mempunyai dampak kuat untuk
jangka panjang atau relatif sederhana, dengan dampak yang
tidak kuat dan hanya bersifat jangka pendek atau sedang. Yang
jelas pendekatan dan tehnik yang digunakan untuk memecahkan
masalah harus berhasil mencabut akar permasalahan dan tidak
sekedar mengobati gejala-gejalanya saja (Siagian, 1995: 24).
2.1.4. Manfaat Manajemen Strategik
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu
kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
strategik di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
persaingan, maka para manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif
atau berpikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan
menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang
dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan
suatu hasil yang menguntungkan.
Adapun beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika
mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan
yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan
perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
8. Sifat untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2.1.5. Resiko Manajemen Strategik
Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan
strategik akan menimbulkan beberapa resiko yang perlu
diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik.
1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen
strategik mungkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung
jawab operasional.
2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung
dalam penerapannya, maka mereka dapat mengelak tanggung
jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang diambil dalam
proses perencanaan.
3. Akan timbul kekecewaan dari para bawahan yang berpartisipasi
dalam penerapan strategi karena tidak tercapainya tujuan dan
harapan mereka.
Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut maka para manajer
perlu dilatih untuk mengamankan atau memperkecil timbulnya
resiko ini dengan cara :
1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar
mereka dapat mengalokasikan waktu dengan lebih efisien.
2. Membatasi para manajer, dalam proses perencanaan, untuk
membuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar
dapat dilaksanakan oleh mereka dan bawahannya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Mengantisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan,
usulan atau peningkatan dalam ganjaran (Wahyudi, 1996: 27-
28).
2.1.6. Dimensi-dimensi Manajemen Strategik
Berdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat
disimpulkan bahwa manajemen strategik memiliki beberapa
dimensi. Dimensi-dimensi dimaksud adalah :
1. Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan
Manajemen strategik dalam mempertahankan dan
mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh
ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap
kondisi masa depan yang diprediksi akan dihapadi. Antisipasi
masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi
organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih di masa
depan. Visi dapat diartikan sebagai “kondisi ideal yang ingin
dicapai dalam eksistensi organisasi di masa depan”. Visi
organisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai sudut
pandang ke masa depan dalam mewujudkan tujuan strategik
organisasi yang berpengaruh langsung pada misinya sekarang
dan di masa depan.
Sehubungan dengan itu misi organisasi pada dasarnya
berarti keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan
strategik untuk mewujudkan visi organisasi. Dengan kata lain
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
misi organisasi adalah bidang atau jenis kegiatan yang akan
dijelajahi atau dilaksanakan secara operasional untuk jangka
waktu panjang oleh sebuah organisasi dalam merealisasikan
tujuan strategiknya, yang setelah secara keseluruhannya tercapai
berarti visi organisasi juga terwujud. Misi organisasi dengan
mudah diketahui melalui jawaban atas pertanyaan: “apa kegiatan
yang sedang atau segera dilaksanakan secara operasional di
lingkungan sebuah organisasi?”. Untuk itulah diperlukan
kemampuan memprediksi masa depan dalam bidang yang
menjadi tugas pokok (misi) organisasi.
2. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi internal adalah kondisi organisasi pada saat
sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan,
yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan rencana
strategik yang berjangka panjang. Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan evaluasi diri antara lain dengan menggunakan analisis
kuantitatif dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
statsitik, menggunakan data kuantitatif yang tersedia dalam
sistem informasi manajemen atau menggunakan analisis
kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu
diantaranya dengan menggunakan analisis SWOT.
Analisis internal atau evaluasi diri ini tidak dilakukan
sekali untuk selama-lamanya, tetapi harus dilakukan secara
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
berkesinambungan, sekurang-kurangnya setelah melaksanakan
setiap rencana operasional untuk mengetahui pencapaian
sasarannya, sebagai masukan dalam mengenali kondisi
organisasi.
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-sumber
Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak
dapat melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan
berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi
terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen ke arah
tercapainya sasaran yang ditetapkan di dalam setiap rencana
operasional, dalam rangka mencapai tujuan strategik melalui
pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi organisasi. Sumber
daya tersebut sudah dikemukakan di dalam uraian, terdiri dari
sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana,
sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap
program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya
teknologi, dan sumber daya informasi. Semua sumber daya ini
sebenarnya dapat dikategorikan sebagai bagian dimensi internal,
dalam rangka evaluasi diri atau analisis internal harus diketahui
secara tepat kondisinya, baik melalui analisis kuantitatif,
analisis kualitatif atau analisis SWOT. Sejalan dengan dimenasi
internal dan eksternal tersebut diatas, dibawah ini diketengahkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk mengintegrasikan sumber daya dalam manajemen
strategik.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun
rencana strategik merupakan pengendalian masa depan
organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat
diwujudkan, baik pada organisasi. Rencana strategik harus
mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi
yang berpengaruh pada eksistensinya di masa depan merupakan
wewenang dan tanggung jawab manajemen puncak.
Keikutsertaan pimpinan puncak dalam merumuskan
rencana strategik dan rencana operasional sangat penting artinya,
karena realisasinya sangat tergantung pada kewenangan dan
tanggung jawabnya, baik di dalam maupun di luar organisasi.
Untuk itu manajemen puncak sesuai kewenangan dan tanggung
jawabnya itu harus mampu memprediksi bahwa rencana
strategik dan rencana operasional dapat dilaksanakan.
5. Dimensi Multi Bidang
Manajemen strategik sebagai sistem
pengimplementasiannya harus didasari dengan menempatkan
organisasi sebagai satu sistem. Berarti sebuah organisasi akan
dapat menyusun rencana strategik dan rencana operasional. Jika
tidak memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pada organisasi lain sebagai atasan. Dalam kondisi sebagai
organisasi bawahan berarti tidak memiliki kewenangan penuh
dalam memilih dan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi.
Manajemen strategik berdimensi multi bidang, kegaitan
awalnya dimulai dari menyusun rencana strategik sampai pada
pelaksanaan pekerjaan yang mengharuskan dilakukannya
pengintegrasian program berkelanjutan dengan proyek tahunan
yang berbeda-beda, agar terus menerus terarah pada sasaran dan
tujuan strategik guna mewujudkan visi yang diinginkan
organisasi (Nawawi, 2005: 153-171).
2.2. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
2.2.1. Pengertian KBIH
Pada dasarnya KBIH untuk membantu bimbingan jamaah
haji di tanah air (Depag RI, 1998: 31). KBIH adalah lembaga
yayasan sosial Islam yang bergerak dibidang manasik haji terhadap
calon jamaah haji baik selama pembekalan di tanah air maupun pada
saat ibadah haji di Arab Saudi.
KBIH adalah lembaga sosial keagamaan (non pemerintah)
merupakan sebuah lembaga yang telah memiliki legalitas
pembimbing melalui undang-undang dan lebih diperjelas melalui
sebuah wadah khusus dalam struktur baru Departemen Agama
dengan Subdit Biro KBIH pada direktorat pembinaan haji (Buku
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Panduan Pembinaan KBIH, 2001: 1). KBIH merupakan partner
pemerintah dalam pelayanan ibadah.
KBIH sebagaimana Keputusan Dirjen Bimas Islam dan
penyelenggaraan Haji No. D/348 tahun 2003 pasal 17 ayat 2 bahwa
KBIH hanya melaksanakan bimbingan ibadah haji dan bukan
sebagai penyelenggara haji. Dengan demikian KBIH tidak
melaksanakan pendaftaran jamaah dan pengaturan kloter serta
pemondokan di Arab tidak boleh mengambil living cost (Depag
Jateng, 2006: 4).
2.2.2. Dasar Hukum KBIH
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 17 tahun 1999, tentang
Penyelenggaraan Haji.
2. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 224 tahun
1999, tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
3. Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
Urusan Haji No. D/296 tahun 1999, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
2.2.3. Tugas Pokok KBIH
Tugas pokok KBIH meliputi :
1. Menyelenggarakan atau melaksanakan bimbingan haji tambahan
di tanah air maupun sebagai bimbingan pembekalan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Menyelenggarakan atau melaksanakan bimbingan lapangan di
Arab Saudi.
3. Melaksanakan pelayanan konsultasi informasi dan
menyelesaikan kasus-kasus ibadah haji bagi jamaahnya di tanah
air dan di Arab Saudi.
4. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam penguasaan
manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah bagi jamaah yang
dibimbingnya.
2.2.4. Fungsi KBIH
Fungsi KBIH dalam pembimbing meliputi :
1. Penyelenggara atau pelaksanaan bimbingan ibadah haji
tambahan di tanah air sebagai bimbingan pembekalan.
2. Penyelenggara atau pelaksana bimbingan lapangan di Arab
Saudi.
3. Pelayan, konsultan dan sumber informasi perhajian.
4. Motivator bagi anggota jamaahnya terutama dalam hal-hal
penguasaan ilmu manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah.
2.2.5. Syarat Pendirian KBIH
1. Didirikan oleh lembaga agama yang sudah berbadan hukum.
2. Perizinaan :
a. Memiliki lembaga sendiri.
b. Akte notaris KBIH.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Memiliki pembimbing yang telah bersertifikat.
d. Penandatanganan perjanjian kesiapan memenuhi kebijakan
perhajian yang telah ditetapkan.
3. Pembimbing :
a. Dilakukan hanya di tanah air.
b. Tidak menonjolkan kefanatikan kelompok dan mazhab.
4. Pengurus (SDM)
a. Bukan pegawai aktif pemerintah.
b. Memiliki pemahaman yang luas tentang agama.
c. Memiliki akhlak yang terpuji.
d. Memiliki kemampuan manajerial yang cukup.
e. Tidak memiliki catatan kasus dalam organisasi yang
dianggap bertentangan dengan nama baik agama dan bangsa.
2.2.6. Metode Bimbingan
1. Penataran Calon Jamaah Haji (Pembimbingan Paket)
Calon jamaah haji yang telah mendapatkan quota atau
nomor porsi untuk pelaksanaan penyelenggaraan haji tahun yang
berjalan diberikan pembekalan pengetahuan perhajian meliputi :
ilmu manasik, ketentuan perjalanan (traveling) dan kesehatan
haji.
KBIH sebagai pelaksana pembimbingan atau
pembekalan awal terhadap jamaah haji KBIH menjadi tumpuan
harapan bahwa setiap calon jamaah haji dengan 10 kali
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pertemuan benar-benar telah menyerap dan memahami dengan
baik ilmu manasik dan tata cara pelaksanaannya.
2. Ceramah
Metode ceramah adalah metode pemaparan penjelasan
dan penuturan secara lisan oleh pembimbing dihadapan peserta
pelatihan (Depag RI, 2006: 12).Pada umumnya ceramah
merupakan salah satu bentuk penyajian materi dengan cara
berpidato. Materi yang disajikan adalah materi yang sesuai
dengan proses tahapan kegiatan pelaksanaan ibadah haji.
Penyajian ceramah selain uraian agar ditampilkan pula dengan
slide atau film-film bimbingan manasik haji.
3. Sarasehan
Sarasehan adalah salah satu bentuk kegiatan seperti
ceramah yang mendekati bentuk diskusi, hanya saja diskusi
sifatnya lebih ilmiah dengan ketentuan formalitas, sedangkan
sarasehan tidak memerlukan ketentuan formal. Permasalahan
yang dibicarakan hendaknya masalah yang sering terjadi dalam
kegiatan pelaksanaan ibadah haji.
4. Pengajian
Pengajian dalam rangka pendalaman materi hendaknya
diikuti oleh peserta yang terbatas. Pengajian hendaknya
membahas beberapa materi manasik haji tertentu dan penyajian
secara bertahap serta dalam waktu tertentu.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5. Home Visit
Selain pembicaraan-pembicaraan yang bersifat
pembahasan dan ilmiah, diperlukan adanya pendekatan yang
lebih pribadi dan berdampak sosial, yaitu Home Visit
(kunjungan ke rumah), dilakukan baik secara individual maupun
kelompok (Depag RI, 2008: 35).
6. Konsultasi
Salah satu tugas pokok KBIH adalah menerima
pengaduan jamaah hajinya dan sekaligus memberikan solusi
pemecahan terhadap sesuatu yang dihadapi jamaahnya. KBIH
berfungsi sebagai tempat konsultasi jamaah hajinya, sekaligus
KBIH bertindak sebagai konsultan.
7. Peragaan
Peragaan salah satu cara memberikan penyuluhan haji
kepada masyarakat yang mudah dimengerti dengan
pelaksanaannya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III
GAMBARAN UMUM KELOMPOK
BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA
3.2. Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di
Semarang
Ibadah haji merupakan perjalanan ritual yang suci dan memerlukan
kesiapan fisik dan mental termasuk pengetahuan manasik haji dan umrah.
Setiap calon jamaah haji tentunya ingin melaksanakan rangkaian
ibadahnya dengan benar. Haji merupakan muktamar tahunan Islam,
berkumpul kaum muslimin dan muslimat dari berbagai penjuru dunia
(Syihata, 1986: 163). Di Kota Semarang terdapat 13 KBIH yang
menunjukkan kota terbanyak KBIH di Provinsi Jawa Tengah. Dengan
habis kuota ibadah haji di Kota Semarang sampai tahun 2013
membuktikan antusias warga Semarang untuk melaksanakan ibadah haji
sangat tinggi. Penyelenggara haji khususnya di Semarang dihadapkan pada
masalah klasik, yaitu meningkatnya jumlah jamaah dari tahun ke tahun
namun kurang maupun diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Untuk mengatasi problematika tersebut, maka ada Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji. Namun demikian, pro dan kontra tentang keberadaan KHBIH
terus bergulir, ada yang menilai kinerja KBIH tidak maksimal, bersamaan
dengan itu, ada pula yang berpendapat KBIH masih sangat diperlukan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KBIH di Kota Semarang yang menyediakan jasa bimbingan
manasik haji, antara lain KBIH As-Shodiqiyah, KBIH Muhammadiyah,
KBIH Chumaidiyah, KBIH al-Muna, KBIH Multazam, KBIH Sirathul
Mustaqim, KBIH NU, KBIH al-Mabrur, KBIH Baituhrahman, KBIH
Wahid Hasyim, KBIH Riyadul Jannah, KBIH Nurul Huda dan KBIH
Nurul Qolbi. Jamaah haji dapat memilih KBIH yang sesuai dengan
harapan mereka, supaya dapat dibimbing untuk menunaikan ibadah haji.
Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak di
dapati sebagian umat Islam dalam menunaikan ibadah haji belum sesuai
dengan harapan dan tuntunan yang ada, bahkan ada yang hanya ikut-ikutan
tanpa mengerti apa yang dilakukan. Faktor yang menjadi hambatan yang
dihadapi calon jamaah haji yaitu faktor pemahaman agama, kesehatan,
budaya dan lingkungan.
Untuk mengantisipasi problematika tersebut, maka ada kelompok
bimbingan ibadah haji yang merupakan partner pemerintah dalam
pelayanan ibadah haji. Hal ini yang menjadi latar belakang berdirinya
KBIH Nurul Huda.
Mengoptimalkan fungsi KBIH, peran KBIH masih dibutuhkan.
Bukan saja oleh jamaah haji, tetapi juga Kementerian Agama. Berdasarkan
Undang-Undang No. 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan haji.
Pembinaan terhadap jamaah haji mutlak dilakukan. Hal ini untuk
mewujudkan kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Sejak
dari pendaftaran hingga pelaksanaan ibadah haji. Untuk membina dan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
membimbing jamaah haji ini, penyelenggaraan haji dalam hal ini
Kementerian Agama harus melibatkan unsur masyarakat. Dari sinilah lahir
KBIH.
Berdasarkan pokok pikiran diatas dengan dikeluarkannya Undang-
Undang No. 17 tahun 1999, dalam Undang-Undang tersebut
dimungkinkan berdirinya organisasi pembinaan ibadah haji oleh
masyarakat yang dikenal dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH). Maka pengurus yayasan Nurul Huda mendirikan KBIH Nurul
Huda untuk membantu membekali calon haji jamaah haji agar dapat
melaksanakan ibadah haji diperoleh keselamatan, kelancaran, ketertiban
dan kesejahteraan calon jamaah haji guna mencapai kesempurnaan ibadah
haji untuk memperoleh haji mabrur.
KBIH Nurul Huda adalah salah satu KBIH yang ada di Kota
Semarang yang berada dibawah Yayasan Nurul Huda. Sebuah yayasan
yang bergerak dibidang sosial, pendidikan, dakwah dan bimbingan haji
dan umrah.
Diantara kegiatan yang dilaksanakan KBIH Nurul Huda adalah
bimbingan ibadah haji dengan dasar “Haji yang mabrur pahalanya tidak
lain kecuali surga” (HR. Ahmad dan Thabroni). Setiap calon jamaah haji
yang mendaftarkan diri akan dibimbing dan diberi pembekalan secara
intensif oleh KBIH dengan bermacam teori dan praktek haji. Para
pembimbing akan memberikan pelayanan dan pengarahan di Tanah Air,
perjalanan, Tanah Suci sampai kepulangannya di Tanah Air. Penyajian
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
materi bimbingan yang terprogram dan di pandu ulama, dokter dan pakar
yang berpengalaman.
Dengan adanya pelaksanaan bimbingan manasik haji diharapkan
mampu mengarahkan calon jamaah haji, khususnya setelah di tanah suci
tidak bingung dan mampu melaksanakan ibadah haji dengan tertib dan
benar, sehingga calon jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan
khusuk. Siapapun yang ingin beribadah haji agar mempelajari manasik
haji menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah. Dengan demikian, ibadah haji
yang dikerjakan akan sempurna dan diterima disisi Allah Ta’ala (Al-
Albani, 1994: 24).
Beberapa masalah yang dihadapi dalam bimbingan manasik haji
yang mungkin menjadi penghambat keberhasilan tujuan manasik haji
secara efektif adalah latar belakang calon jamaah haji yang beragam,
masih ditemukan adanya calon jamaah haji yang tidak bisa berbahasa
Indonesia dan tidak bisa baca tulis huruf latin (Depag RI, 2007: 1).
3.3. Program Bimbingan
1. Diikuti oleh calon jamaah haji program pemerintah yang telah terdaftar
di Kementerian Agama sebagai anggota KBIH. Calon jamaah haji
dipandu secara intensif sejak dari Tanah Air sampai di Tanah Suci oleh
pembimbing yang berpengalaman.
2. Memberikan bimbingan manasik haji dengan VCD dan praktek sewaktu
di Tanah Air minimal 10 pertemuan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Memberikan bimbingan dengan cara konsultan individu bagi yang
memerlukan lebih intensif.
4. Pembimbingan jamaah di Tanah Air
a. Mengadakan manasik haji secara kelompok 10 kali pertemuan.
b. Mengadakan praktek manasik haji.
c. Mengadakan silaturahmi antar jamaah.
5. Pembimbingan jamaah di Tanah Suci
Disediakan pembimbing yang membimbing jamaah dalam
perjalanan ibadah dan ziarah selama di Tanah Suci sampai pemulangan.
6. Pembimbingan jamaah pasca haji
Menyelenggarakan pertemuan secara periodik antar jamaah.
3.4. Struktur Kepengurusan
SUSUNAN PENGURUS
“KBIH NURUL HUDA” SEMARANG
1. Pengawas : - H. Jamal Abdul Nasir
- H. Supari Isriyanto
- Fadkhiyah, A.md
2. Pembina : - H. Achmad Musa
- H. Achmad Husain. SH
- Hj. Nafisah. SE
3. Ketua : KH. Ali Muchson Al-Hafidz
4. Wakil Ketua : Drs. H.M. Masrum Supardi
5. Sekretaris : H. Ngarbi. S.Sos, M. Hum
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6. Wakil Sekretaris : Ahmad Sulbi Al-Hafidz
7. Bendahara : H. Hasan Magribi
8. Pembantu Umum : Fuad Rahman
(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 3)
3.5. Pembimbingan Manasik Haji
Kegiatan bimbingan manasik haji KBIH Nurul Huda diasuh para
pembimbing yang sudah berpengalaman dalam membimbing haji di Tanah
Air maupun di Tanah Suci, mereka itu antara lain :
1. KH. Ali Muhson Al-Hafidz
2. KH. Achmad Naqib Noor Al-Hafidz
3. KH. Muhammad Sholeh Mahall Al-Hafidz
4. KH. Prickel Douri
5. KH. Drs. Usman Mahrus
6. KH. Prof. Dr. M. Erfan Soebahar, MA
7. Ustadz Drs. H. Achmadi Wahid, M.Ag
8. Ustadz H. Muhammad Ngarbi, S.Sos, M.Hum
9. Ustadz Drs. H. Masrun S
10. H. Munawar, SH, MARS
11. Dr. H. Ari Udiyono, M.Kes
12. Dr. Hj. Syarifah A. Irwan, M.Kes
13. Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd
14. Hj. Nafisah, SE
15. Hj. Nadiyah Al-Jupri
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
16. Drs. H. Pujiono
17. Hj. Ny. Abu Amin
(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 3)
3.6. Materi Bimbingan
Penyajian materi dan pelatihan diberikan secara intensif dan terpadu
dengan materi.
1. Pembinaan akidah dan akhlak.
2. Mengenal sejarah kota suci dan budaya Arab.
3. Tasawuf haji
4. Fiqih haji dan fiqhunnisa
5. Pendalaman ibadah haji
6. Haji wanita
7. Kesehatan haji
8. Bahasa Arab praktis
9. Kebugaran jasmani
10. Praktek atau visualisasi ibadah haji dan umrah
11. Filosofi ibadah haji
12. Asmaul husna dan khotmil Qur’an 30 Juz bil gaib
13. Ibadah dan ziarah di Makkah dan Madinah
(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 6)
Materi bimbingan bagi calon jamaah haji dapat dikelompokkan ke
dalam enam bahasan pokok yaitu manasik haji, bimbingan ibadah, akan
tetapi hal ini dapat dikembangkan KBIH Nurul Huda sesuai dengan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kebutuhan calon jamaah haji. Materi dibimbingkan dengan metode
ceramah. Dalam pelaksanaannya pemaparan dapat dilengkapi dengan alat
bantu manasik seperti overhead proyektor, firm slide dan OHP.
3.7. Fasilitas
Fasilitas yang didapatkan oleh calon jamaah haji KBIH Nurul Huda:
1. Buku manasik haji dan do’a-do’a
2. Slayer identitas
3. Umroh sunnah dan ke tempat ziarah
4. Konsumsi pada waktu manasik di Tanah Air
Pendaftaran
Syarat-syarat administrasi :
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Foto copy BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) dari Bank atau
SPPH (Surat Pengantar Pergi Haji) dari Kementerian Agama.
3. Pas foto ukuran 3 x 4 : 2 lembar
4. Pendaftaran ditutup sampai dengan berakhirnya pendaftaran haji oleh
pemerintah
3.8. Kantor KBIH
Tempat pendaftaran KBIH Nurul Huda terletak :
1. Jl. Puspowarno XII No. 10 dan 14 Semarang
Telp. (024) 7602555, 70256507, 3580648, 08157601915
2. Jl. Stonen Selatan V/ 23 Sampangan, Semarang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Telp. (024) 7045977, Hp. 08122511579
3. Jl. Stonen Selatan V/ 13 Sampangan, Semarang
Telp. (024) 8503513, 70268010
4. Jl. Karonsih Utara 1/ 27 Ngaliyan, Semarang
Telp. (024) 7609785
Kantor Perwakilan Makkah
1. Al-Jazairi al-Utaibiah Makkah
HP. 0062501611982
(Dokumen laporan kegiatan KBIH Nurul Huda 2008/2009: 5).
3.9. Manfaat Bimbingan
Manfaat mengikuti bimbingan ibadah haji yang diselenggarakan
oleh KBIH Nurul Huda adalah :
1. Calon jamaah haji dan umrah dapat memperoleh informasi yang
selengkapnya.
2. Calon jamaah haji dan umrah dapat mempersiapkan diri dengan
mengikuti manasik ibadah haji dan umrah yang diselenggarakan KBIH.
3. Calon jamaah haji akan mendapatkan bantuan mulai dari proses
pendaftaran sampai proses pemulangan.
4. Setelah melaksanakan ibadah haji dan umrah jamaah akan diikuti
sertakan pada kelompok pengajian KBIH untuk menjaga kemabruran.
(Wawancara dengan Ahmad Sulbi, wakil Sekretaris KBIH Nurul Huda
tanggal 20 Maret 2010).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV
APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK
DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI NURUL HUDA
SEMARANG
4.1. Perumusan Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji Nurul Huda
Komponen yang penting dalam merumuskan manajemen strategik
adalah visi. Pada dasarnya KBIH Nurul Huda dibangun untuk menciptakan
perubahan-perubahan dalam pertambahan kemakmuran baik yang bersifat
material atau immaterial. Oleh karena itu, visi KBIH Nurul Huda pada
dasarnya adalah menjadikan organisasi itu sebagai suatu institusi atau
lembaga penciptaan kemakmuran. KBIH Nurul Huda dibangun untuk
menciptakan kemakmuran atau kesejahteraan yang dibutuhkan oleh para
stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan).
Untuk mewujudkan tujuan itu, KBIH Nurul Huda menetapkan visi
yaitu: “meningkatkan kualitas jamaah haji sehingga menjadi haji mabrur”.
Pernyataan visi diatas memiliki makna, keinginan KBIH Nurul Huda untuk
menghantarkan jamaah haji membentuk jati diri yang islami, agar ibadah
haji mampu menghantarkan jamaah haji kelak bisa lebih baik dari pada
hari-hari sebelum berhaji. Visi KBIH dibuat oleh manajer puncak KBIH,
visi KBIH direalisasikan mulai tahun 2003 berdasarkan ijin operacional
KBIH Nurul Huda yang telah diakreditasi untuk wilayah Semarang. Karena
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
visi merupakan gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh KBIH di
masa datang (Wawancara dengan KH. Ali Muhson Al-Hafidz pada tanggal
28 April 2010).
Jika diamati, visi KBIH Nurul Huda pernyataannya telah memuat
statement yang melihat ke depan. Sebagaimana dinyatakan oleh Salusu
(1996: 121) bahwa visi merupakan gambaran kondisi masa depan yang
masih abstrak, tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca dan di cita-
citakan oleh setiap orang. Maka pernyataan visi KBIH Nurul Huda perlu
diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan
semua unit dalam KBIH, menjadi media komunikasi dan motivasi semua
pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi KBIH. Visi KBIH Nurul
Huda agar realistik, dapat dipercaya, menyakinkan serta mengandung daya
tarik. Maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua
stakeholders. Selain keterlibatan berbagai pihak, visi perlu secara intensif
dikomunikasikan kepada semua anggota KBIH sehingga merasa sebagai
pemilik visi tersebut. Hal ini karena visi KBIH Nurul Huda merupakan
suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu yang diciptakan,
yang belum pernah ada sebelumnya dan akan diwujudkan oleh seluruh
anggota KBIH. Meskipun dalam tahapan implementasi kadang tidak sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan KBIH Nurul Huda
selalu mempertimbangkan faktor kebutuhan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Naik haji tidak sekedar kepatuhan spiritual, tetapi juga kebanggaan
sosial. Hal ini bukan lagi sekedar untuk menunjukkan wujud kepatuhannya
pada perintah Allah tetapi sering kali justru untuk sekedar menunjukkan
bahwa secara fisik dan ekonomi lebih mampu dibanding dengan orang lain.
Akan tetapi memang bagi sebagian besar, naik haji masih dinilai sebagai
prosesi ibadah yang sakral, dengan harapan sekembalinya nanti bisa
menjadi haji yang mambrur dengan implikasinya muslim yang kaffah,
rendah hati dan tawadhu’, alim, solider, taat dan bahagia. Namun jika
kemudian melihat banyak muslim bergelar haji yang tidak menjadi lebih
baik dari sebelumnya, pastilah ada yang keliru dalam penafsirannya.
Penyebabnya bisa jadi bukan karena pendangkalan pemahaman, tetapi
mungkin pergeseran makna.
Bahwa visi KBIH Nurul HUda pernyataan yang merupakan sarana
untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan KBIH dalam arti tujuan dan
tugas pokok.
2. Memperlihatkan frame work hubungan KBIH dengan stake holders
(pihak-pihak yang berkepentingan).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja KBIH dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.
Visi KBIH Nurul Huda didirikan juga ke arah mana KBIH itu
didirikan serta menggambarkan arah tujuan, waktu yang akan datang. Visi
KBIH Nurul Huda adalah tujuan yang membedakan KBIH tersebut dengan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KBIH lain yang sejenis dan mengidentifikasikan cakupan operasinya. Visi
merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan
lama tentang keinginan atau tujuan organisasi (Suyanto, 2007: 11). Visi
adalah pernyataan permanen untuk mengkomunikasikan sifat eksistensi
organisasi berdasarkan tujuannya.
Visi KBIH Nurul Huda menuntut tidak hanya keterlibatan dan
komitmen manajemen puncak, akan tetapi harus diupayakan agar visi
tersebut menjadi milik semua orang dalam KBIH. Kepemilihan bersama
akan menumbuhkan motivasi untuk berkarya sekuat tenaga karena adanya
keyakinan bahwa dengan ketangguhan KBIH menghadapi masa depannya.
Kebutuhan dan kepentingan pribadi para anggotanya pun akan terpenuhi
dan terjamin (Siagian, 2005: 257). Organisasi yang baik adalah yang
memiliki tujuan yang jelas berdasarkan visi dan misi yang disepakati oleh
para pendirinya (Allison, 2005: 1).
4.2. Pelaksanaan Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji Nurul Huda
Untuk menganalisis pelaksanaan manajemen strategik, misi
merupakan salah satu komponen yang penting untuk diperhatikan. Misi
KBIH Nurul Huda merupakan pernyataan pemilik untuk pengelola atau
manajemen KBIH agar KBIH dijadikan sesuatu yang bermanfaat, suatu
harapan tentang lingkup KBIH, dan apa yang harus dilakukan KBIH serta
untuk siapa sekarang. Misi KBIH Nurul Huda merupakan rangkaian
kegiatan utama yang harus dilakukan KBIH untuk mencapai visinya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Untuk itu konkritisasi setiap sasaran umum KBIH Nurul Huda
terutama dalam misi sangat dituntut. Oleh karena itu sasaran tersebut harus
dapat diterjemahkan dan dapat ditafsirkan secara realistis dan bermakna
bagi KBIH. Misi di KBIH Nurul Huda dirinci menjadi item-item sebagai
berikut :
1. Memberikan bimbingan ibadah haji dan umroh sesuai tuntunan
Rasulullah Saw
2. Memberikan informasi tentang proses pendaftaran sampai pada proses
pemulangan
3. Memberikan wadah sebagai wahana untuk menjaga kemabruran haji
Menurut Byson (2005: 74) misi KBIH adalah :
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
KBIH dan bidang kegiatan utama dari KBIH yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan
bidang utama dari KBIH.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan dengan mengacu kriteria Byson
diatas maka KBIH Nurul Huda sudah melakukan kegiatan untuk
merealisasikan misi. Misi menjelaskan tujuan organisasi atau mengapa
organisasi harus melakukan apa yang dilakukannya. Hal ini terbukti
dengan misi KBIH Nurul Huda yang menjelaskan tentang tujuan dan apa
yang harus dilakukannya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Misi mempunyai arti penting bagi keberhasilan KBIH Nurul Huda,
menekankan bahwa tanpa pemahaman mengenai tujuan, kita benar-benar
akan tersesat. Misi memberikan pemahaman mengenai tujuan. Selain itu,
pemahaman mengenai tujuan akan sangat membantu untuk memperluas
misi itu menjadi ”visi keberhasilan”.
Misi KBIH Nurul Huda merupakan pernyataan tentang tujuan
KBIH yang diungkapkan dalam bentuk output dan pelayanan yang optimal
untuk memenuhi tuntutan, kebutuhan dan keinginan calon jamaah haji.
Oleh sebab itu pada dasarnya misi KBIH Nurul Huda sangat terkait dalam
menjelaskan hal-hal yang fundamental, merupakan falsafah dari KBIH dan
sekaligus sebagai pendorong lahirnya inspirasi-inspirasi yang penuh
motivasi.
Misi KBIH Nurul Huda merupakan tugas yang dibebankan pada
manajemen oleh pemilik untuk melakukan kegiatan tertentu dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Misi lebih konkret dari pada visi dan dapat
menjadi arahan bagi manajemen. Misi adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan
atau ditetapkan (S. Tangkilisan, 2005: 257).
Setelah ditemukan kekuatan dan kelemahan KBIH Nurul Huda,
manajemen kemudian dapat menentukan misi. Misi berfungsi untuk
memberi pedoman kepada manajemen dalam memusatkan kegiatannya.
Oleh karena itu, kalau misi dinyatakan terlalu luas, misi tersebut tidak dapat
berfungsi sebagai pedoman. Sebaliknya, kalau misi dinyatakan terlalu
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sempit, maka organisasi dikemudian hari mungkin tidak dapat
memanfaatkan peluang yang timbul (Suadi, 1995: 27).
Tujuan KBIH Nurul Huda tertuang dalam rancangan misi tersebut.
Sementara beberapa pakar merumuskan tujuan-tujuan organisasi, kami
memandang pernyataan misi sebagai suatu alat yang memfokuskan secara
strategik kegiatan-kegiatan organisasi (Payne, 2000: 54). Intinya,
pernyataan misi harus menampilkan pandangan jangka panjang organisasi
dalam hal apa yang diinginkan dan kemana tujuannya.
KBIH Nurul Huda mempunyai alasan mendasar untuk eksis,
sehingga diperlukan misi baik secara eksplisit maupun implisit. Misi
merupakan kerangka dasar dalam menentukan arah KBIH dalam
pengambilan keputusan-keputusan manajemen dimasa datang.
Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi
KBIH Nurul Huda. Karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya
KBIH. Banyak KBIH yang gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan
hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri saja, dan mengabaikan
kepentingan masyarakat. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang
harus dicapai organisasi di masa mendatang oleh semua pihak yang
berkepentingan dalam organisasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka kita tidak bisa mengatakan
terhadap suatu fenomena yang ada atau muncul dalam suatu lingkungan
KBIH Nurul Huda dapat dikatakan suatu masalah. Jika kita tidak
memahami misi dari KBIH Nurul Huda tersebut. Dari itu misi yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tersusun secara jelas dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan harus
dilakukan secara baik dan rumusannya harus dipahami secara benar oleh
seluruh komponen yang terlibat dalam KBIH Nurul Huda. Unsur yang
paling utama untuk mengetahui misi adalah pimpinan organisasi dan harus
mampu menjelaskan tentang misi dari KBIH Nurul Huda yang dipimpinya.
Implementasi misi KBIH Nurul Huda dengan cara memberikan
bimbingan manasik haji. Ditinjau dari materi bimbingan bahwa KBIH
Nurul Huda menyusun dan menyelenggarakan:
1. Praktekum ibadah haji
2. Teori kegiatan manasik haji
3. Pembinaan akidah dan akhlak
4. Kesehatan haji
5. Pendalaman ibadah haji
6. Kebugaran jasmani
Hubungannya dengan praktikum haji bahwa KBIH Nurul Huda
telah menyusun dengan baik karena manfaatnya dapat dirasakan oleh
jamaahnya. Demikian juga isi teori manasik haji sangat membantu jamaah
dalam memahami makna haji sehingga dapat dijadikan panduan dalam
rangka mencapai haji mabrur.
Haji pada pokoknya adalah perjalanan mengubah diri menuju ke
jalan Allah SWT. Haji sebuah contoh pertunjukan penciptaan Adam,
perjuangan Ibrahim melawan godaan setan dan menegakkan ajaran Allah,
serta rangkaian cobaan yang dialami Siti Hajar menghadapi kerasnya
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kehidupan. Semua peristiwa itulah yang harus dihayati dan diingat oleh
umat Islam melalui ibadah haji seperti yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW, supaya menjadi haji yang mabrur.
Kemabruran haji merupakan hasil maksimal dari amal ibadah yang
didambakan setiap jamaah haji, karena keutamaan dan hikmah yang
terkandung didalamnya. Seseorang dapat dikatakan memperoleh predikat
haji mabrur apabila tingkah laku dan kepribadiannya setelah haji lebih
baik sebelum berhaji. Sehingga seorang jamaah pasca haji akan lebih
bermanfaat dan berdayaguna ditengah-tengah masyarakatnya dan dapat
tampil sebagai sosok manusia yang dikategorikan oleh Rasulullah SAW
“khairunnas”.
KBIH bertugas sebagai pelayan konsultasi haji bagi jamaahnya.
Untuk memudahkan jamaahnya KBIH Nurul Huda membantu mulai
proses pendaftaran sampai pada proses pemulangannya.
Untuk menjaga kemabruran jamaahnya KBIH Nurul Huda,
seharusnya jamaah merenungkan kembali hikmah dan makna ibadah haji
dan jika memahami itu semua, seiring dengan do’a para tetangga dan
pemuka agama mengiringi keberangkatan ke tanah suci. Haji mabrur
ditunjukkan lewat perilaku sehari-hari, baik dalam konteks hablum
minallah maupun hablum minannas. Baik dalam perilaku ubudiyah
maupun sosial kemasyarakatan. Untuk menjaga dan memelihara
kemabruran haji dapat dilakukan dengan mengupayakan peningkatan
kualitas keberagaman itu sendiri, baik dalam tataran iman, ibadah, amal
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
shaleh maupun akhlak dengan difasilitasi KBIH Nurul Huda melalui
pengajian.
4.3. Evaluasi Manajemen Strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
Nurul Huda
Ada empat komponen yang dianalisis dalam mengevaluasi
manajemen strategik, yaitu mandat, analisis lingkungan eksternal, analisis
lingkungan internal dan analisis SWOT.
1. Mandat
Sebelum KBIH Nurul Huda dapat mendefinisikan suatu nilai
dan tujuan, harus benar-benar diketahui apa yang dikerjakan dan apa
yang tidak boleh dikerjakan oleh KBIH. Tujuannya adalah untuk
mengklarifikasi dan mengidentifikasikan sifat dan arti mandat yang
telah ditentukan, baik formal maupun informal yang mempengaruhi
KBIH.
Dengan demikian mandat yang diemban oleh KBIH Nurul Huda
berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2008. Pasal 30 ayat 1 yang
berbunyi “Dalam rangka pembinaan ibadah haji, masyarakat dapat
memberikan bimbingan ibadah haji, baik dilakukan secara perseorangan
maupun dengan membentuk kelompok bimbingan”. KBIH Nurul Huda
bertujuan untuk membantu pembinaan ibadah haji, disamping membuka
kesempatan kerja bagi masyarakat sesuai kompetensi yang ada. KBIH
Nurul Huda terdapat mandat yang bersifat implisit, yaitu untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
membantu perkembangan sektor haji sebagai salah satu sarana di bidang
pembinaan ibadah haji.
Mandat KBIH Nurul Huda merupakan sesuatu yang
membicarakan keharusan, tuntutan, amanat, tugas, norma, arahan,
aturan serta kerangka batasan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan KBIH Nurul Huda. Sedangkan akibat dari hasil mandat
diperoleh adanya:
a. Identifikasi atau mengenali mandat organisasi baik secara formal
maupun informal.
b. Interprestasi atau menafsirkan tuntutan apakah yang diinginkan atau
dihasilkan oleh mandat tersebut.
c. Klarifikasi atau menjelaskan serta menentukan apa-apa saja yang
tidak diatur maupun yang diluar mandat.
Jadi, KBIH Nurul Huda mempunyai mandat untuk memenuhi
keinginan dan harapan tersebut, maka KBIH berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan fasilitas
kemudahan, keamanan dan kenyamanan yang diperlukan jamaah dalam
menunaikan ibadah haji.
Sebagai upaya KBIH untuk membina jamaah haji, demi
keselamatan, kelancaran, ketertiban, kesejahteraan jamaah haji dan
untuk kesempurnaan ibadah haji. Sejak bimbingan manasik di KBIH,
berangkat dari Embarkasi, dalam selama perjalanan di Arab Saudi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sampai kembali ke tanah air. Maka KBIH berkewajiban untuk
membimbingnya.
KBIH Nurul Huda mempunyai mandat meliputi berbagai
kewajiban, tugas atau fungsi yang harus dilakukan oleh KBIH, yang
menjadi titik tolak untuk menilai kesiapan KBIH dalam merealisasikan
visi yang ada. Mandat merupakan suatu keharusan yang memiliki
landasan hukum, yang secara yuridis harus dilaksanakan sesuai dengan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat (S. Tangkilisan, 2005: 256).
2. Analisis Lingkungan Eksternal
Manajer puncak KBIH Nurul Huda menyadari bahwa KBIH
yang dipimpinnya mau tidak mau harus berinteraksi dengan
lingkungannya. Perjalanan KBIH dipengaruhi dengan tingkat tertentu
dari dampak peristiwa, perkembangan dan sifat perubahan yang terjadi
pada lingkungannya. Disenangi atau tidak, dampak faktor lingkungan
harus diperhitungkan betapapun sulitnya melakukan perhitungan
tersebut. Dikatakan sulit karena berbagai faktor tersebut berada di luar
kemampuan KBIH untuk mengendalikannya. Ada aspek dalam analisis
lingkungan eksternal yaitu aspek jamaah haji, aspek kolaborator dan
aspek kompetitor.
a. Aspek Jamaah Haji
Aspek jamaah haji adalah merupakan salah satu unsur yang
sangat penting di dalam menentukan kinerja KBIH Nurul Huda.
Sebab jamaah haji merupakan sasaran yang harus diperhatikan oleh
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KBIH Nurul Huda sebagai suatu organisasi dalam bidang bimbingan
ibadah haji. Jamaah haji juga akan dapat memberikan pengaruh
terhadap besar kecilnya pendapatan yang diperoleh oleh KBIH
Nurul Huda, di samping itu jamaah haji akan dapat memberikan
masukan bagi KBIH Nurul Huda dalam hal baik atau tidaknya
pelayanan yang telah dilakukannya. Karena jamaah haji yang sudah
mendaftar di KBIH Nurul Huda akan merasakan secara langsung
atas pelayanan yang diberikan.
Dengan memperhatikan faktor jamaah haji, KBIH Nurul
Huda akan dapat merencanakan maupun memprogram bentuk-
bentuk kegiatan apa yang harus dilakukan baik pada saat sekarang
yang ingin dicapai seperti membimbing jamaah haji, menambah
akses pelayanan dan membimbing jamaah haji, menambah akses
pelayanan dan memperbaiki kualitas pelayanan sesuai dengan misi
yang diemban KBIH Nurul Huda akan dapat terwujud secara baik.
Sedangkan strategi yang dilakukan untuk menarik jamaah
haji, antara lain :
1) Mengadakan pengajian setiap bulan.
2) Membagikan brosur KBIH Nurul Huda.
3) Memberikan fasilitas tambahan, misalnya: metode bimbingan
dengan home visit.
4) Memberikan service atau pelayanan semaksimal mungkin
Strategik tersebut akan menjadi kekuatan KBIH Nurul Huda
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk menarik minat jamaah haji sekaligus merupakan point
yang menarik pangsa pasar yang lebih luas. Dengan demikian
mempertahankan strategi tersebut merupakan sesuatu yang
perlu.
b. Aspek Kolaborator
Pada faktor ini dapat dipastikan bahwa KBIH Nurul Huda
hingga saat ini melakukan kerjasama yang harmonis antar pelaku
yang ada dalam suatu jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan. Adapun kolaborator yang saat ini dilakukan antara
lain :
1) Kementerian Agama Kota Semarang
2) Kantor Perwakilan Makkah
Kerjasama ini dalam hal bimbingan ibadah haji.
c. Aspek Kompetitor
Kecenderungan kompetitor yang diamati adalah bagaimana
upaya yang dilakukan kompetitor untuk meningkatkan pelayanan
yang ditawarkan kepada pasar, dalam hal ini adalah pangsa pasar
jamaah haji. Kebijakan atau strategi yang diterapkan KBIH Nurul
Huda dalam kompetensi ataupun berkolaborasi dengan pihak-pihak
kompetitor adalah dengan membuat kesepakatan biaya bimbingan
ibadah haji.
Adapun kompetitor KBIH Nurul Huda adalah semua KBIH
yang berada di Kota Semarang, antara lain :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1) KBIH as-Shadiqiyah
2) KBIH Muhammadiyah
3) KBIH Chumaidiyah
4) KBIH al-Muna
5) KBIH Multazam
6) KBIH Sirothol Mustaqim
7) KBIH Nahdhatul Ulama
8) KBIH al-Mabrur
9) KBIH Baituhrahman
10) KBIH Wahid Hasyim
11) KBIH Riyadul Jannah
12) KBIH Nurul Qolbi
Langkah-langkah yang diambil oleh KBIH Nurul Huda
untuk menghadapi para kompetitor , antara lain :
1) Mengoptimalkan semua sarana yang ada semaksimal mungkin
baik dari perangkat lunak maupun perangkat keras, sumber daya
manusianya.
2) Menambah fasilitas seperti bimbingan ibadah haji menggunakan
proyektor.
Dengan demikian KBIH Nurul Huda dalam menganalisis
lingkungan eksternal menerapkan teori yang dikemukakan Siagian,
bahwa analisis lingkungan eksternal adalah uraian suatu kekuatan,
kondisi, keadaan, peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau
mempengaruhi.
Kondisi lingkungan yang dihadapi KBIH Nurul Huda saat ini
berbeda dengan kondisi masa-masa yang lalu. Dengan era globalisasi
KBIH Nurul Huda sekarang bersaing. KBIH berdiri dalam keadaan
yang penuh dengan berbagai elemen yang saling ketergantungan satu
terhadap yang lain, sehingga KBIH tidak terlepas dari hubungannya
dengan lingkungan sekitar. KBIH Nurul Huda menghadapi lingkungan
eksternal yang berkembang secara cepat, komplek dan global yang
makin sulit diprediksi.
Kedepan strategi yang dilakukan oleh KBIH Nurul Huda
adalah dengan melengkapi semua fasilitas, kualitas pelayanan dan
meningkatkan promosi. Pengaruh pihak competitor dan kolaborator
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi KBIH Nurul Huda, sejauh ini
justru pengaruhnya positif, karena belajar dari itu semua akan dapat
mengintropeksi kelebihan dan kekurangan yang ada sehingga KBIH
dapat memperbaiki segala kekurangan dan mempertahankan segala
sesuatu yang sudah baik sehingga semua client akan senang dan
puas dengan pelayanan yang diberikan KBIH.
Implementasi strategi yang berhubungan dengan kerjasama
sumber daya manusia didorong oleh keharusan adanya kegiatan
pelaksanaan dan bertalian dengan kegiatan mengelola SDM serta
proses bisnis. Melalui kerja sama dengan orang lain, alokasi sumber
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
daya diupayakan menciptakan dan memperkuat kemampuan
bersaing serta menyepadakan organisasi dengan persyaratan yang
diperlukan.
Tujuan penting dalam mempelajari lingkungan eksternal adalah
untuk mengidentifikasi berbagai peluang (opportunity) dan ancaman
(threat). Peluang adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan eksternal
sedangkan ancaman adalah kondisi yang dapat mengganggu usaha
organisasi dalam mencapai daya saing.
3. Analisis Lingkungan Internal
Untuk melakukan analisis lingkungan internal ini, maka hal-hal
yang menjadi perhatian KBIH Nurul Huda adalah yang terkait dengan
sumber daya manusia dan kultur organisasi yang di dalamnya
mengandung elemen mekanisme kerja. Dari hasil analisis beberapa
aspek tersebut dapat diketahui bagaimana sesungguhnya aspek-aspek
tersebut merupakan suatu kekuatan atau potensi yang dapat
dikembangkan oleh KBIH Nurul Huda atau merupakan suatu kebalikan
yaitu merupakan kelemahan atau hambatan yang harus disempurnakan
dan ditingkatkan sehingga dapat dijadikan dasar dalam upaya untuk
memperbaiki kinerja KBIH Nurul Huda dimasa yang akan datang.
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan elemen utama organiasi
dibandingkan dengan elemen lain seperti teknologi dan uang, sebab
manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Manusia
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
memilih teknologi, manusia yang mencari modal, manusia yang
menggunakan dan memeliharanya, disamping manusia dapat
menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing dan sumber
keunggulan bersaing yang langgeng. Oleh karena itu, pengelolaan
sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu hal yang
sangat penting.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan
penentu terwujudnya tujuan organisasi (P. Hasibuan, 2006: 10).
Suatu hal yang masih terlihat di dalam merekrut pegawai
KBIH Nurul Huda adalah image kebutuhan pegawai yang berlatar
belakang pendidikan manajemen haji masih sedikit. Tuntutan ini
adalah sangat beralasan dalam rangka mengelola KBIH Nurul Huda
secara profesional. Demikian jelas keberadaan sumber daya manusia
di KBIH Nurul Huda sangat menjadi perhatian, sehingga masalah
rekrutmen dan pengembangan untuk mendapatkan kualitas sumber
daya manusia yang baik menjadi penting dalam pengelolaan KBIH
Nurul Huda yang profesional menjadi tuntutan yang mendasar.
Implementasi strategi merupakan “action oriented” yang
menciptakan sesuatu agar terjadi implementasi strategi merupakan
tugas mengubah kondisi sekarang, memotivasi SDM,
mengembangkan kompetensi inti, memperbaiki kemampuan dan
proses, menciptakan budaya organisasi, mencapai target berdasarkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
potensi yang ada, serta berupaya untuk menghadapi perlawanan atas
perubahan.
b. Kultur Organisasi
Jika suatu budaya dibakukan, maka implementasinya harus
berfungsi sebagai alat ukur dari setiap kegiatan organisasi. Tetapi
budaya organisasi merupakan hal sangat kompleks. Untuk itu
budaya organisasi harus memiliki beberapa karakteristik, sebagai
wujud nyata keberadaannya. Masing-masing karakteristik tersebut
pada penerapannya akan mendukung pencapaian sasaran organisasi.
Tampilan kultur organisasi yang ada di KBIH Nurul Huda
adalah sebagai berikut :
1) Inisatif individual : yang terjadi di KBIH Nurul Huda terlihat
bahwa para karyawan atau staf memiliki kebebasan dalam
menentukan alokasi sumber daya yang ada pada lingkungan
kerjanya, sehingga menghidupkan motivasi untuk memberikan
yang terbaik bagi unit kerja yang ada. Kondisi ini merupakan
kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
2) Toleransi terhadap resiko: pada kenyataannya kondisi karyawan
atau staf tidak memiliki mental untuk mengambil resiko yang
berkaitan dengan pekerjaannya, sehingga kondisi ini mengancam
sifat-sifat inovatif dari para karyawan yang ada, yang pada
akhirnya bermuara pada kelemahan dari sisi internal organisasi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3) Pengarahan: di KBIH Nurul Huda terlihat tidak begitu intensif
dilakukan, padahal pengarahan sebagai salah satu elemen kultur
organisasi pengarahan dibutuhkan untuk mengetahui kejelasan
tindakan staf maupun karyawan bagi peningkatan kinerja
organisasi. Jika hal ini terus berlangsung, maka akan tampil
sebagai kelemahan organisasi.
4) Integrasi : secara umum dapat diketahui bahwa hubungan antar
unit kerja yang ada di KBIH Nurul Huda berjalan secara baik
dan efektif, dimana terjadi saling mendukung dan melengkapi
dalam menyelesaikan tugas yang ada, yang pada akhirnya
bermuara pada kinerja atau tingkat kualitas pelayanan yang ada.
Kondisi seperti ini menempatkan elemen ini sebagai kekuatan
yang dimiliki organisasi.
5) Pengawasan: yang ada di KBIH Nurul Huda belum berjalan
secara optimal, karena dianggap bahwa semua unit kerja yang
ada sudah berjalan dengan baik untuk jangka panjang kondisi ini
berakibat pada posisi kelemahan lingkungan internal dari
organisasi.
6) Dukungan manajemen yang terjadi di KBIH Nurul Huda
menunjukkan bahwa ada komunikasi yang baik antara bawahan
dan atasan, serta ada dukungan diantara unit-unit kerja yang ada
di lingkungan kerja KBIH. Kondisi seperti ini secara positif
merupakan kekuatan bagi organisasi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7) Identitas: yang berkaitan dengan tingkat loyalitas karyawan
terhadap eksistensi organisasi cukup baik. Karena dengan penuh
percaya diri para karyawan merasa bangga dan bertanggung
jawab terhadap pekerjaan di lingkungan kerjanya. Kondisi ini
menempatkan elemen ini sebagai kekuatan dari lingkungan
internal organisasi.
8) Sistem penghargaan: dalam bentuk insentif kepada para
karyawan belum berjalan dengan baik, dan hal ini menciptakan
kondisi kelemahan dari lingkungan internal organisasi.
9) Pola komunikasi: yang ada cukup lancar dan lugas, baik terjadi
antar karyawan dalam suatu unit kerja maupun antar unit yang
ada, termasuk antara bawahan dan atasan. Kondisi ini akan
melahirkan kekuatan pada lingkungan internal organisasi.
Dari keseluruhan kemampuan sumber daya manusia yang
dimiliki oleh KBIH Nurul Huda, maka terlihat bahwa kemampuan
sumber daya manusia yang ada telah cukup memadai dan dapat
diandalkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas KBIH.
Salah satu dimensi yang perlu mendapat perhatian dari analisis
kultur organisasi yang dikaitkan dengan struktur formal KBIH. Dalam
mekanisme kerja akan terlihat hubungan antar unit, pembagian kerja
serta aliran tanggungjawab yang ada untuk mencapai tingkat kinerja
KBIH yang optimal.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Jadi, berdasarkan dari data diatas bahwa KBIH Nurul Huda
dalam menganalisis lingkungan internal menerapkan teori menurut
rangkuti, analisis lingkungan internal adalah analisis organisasi secara
internal dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) dari satuan organisasi yang
ada.
Dengan demikian, proses analisis lingkungan internal
merupakan proses yang sangat penting dan tidak dapat disepelekan,
karena dengan analisis lingkungan internal akan diketahui kekuatan dan
kelemahan yang ada.
Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan
kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Tujuan utama
dalam manajemen strategik adalah memadukan variabel-variabel
internal perusahaan untuk memberikan kompetensi unik, yang
memampukan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif
secara terus menerus.
4. Analisis SWOT
Analisis SWOT KBIH Nurul Huda merupakan analisis dari
strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang)
dan threats (ancaman). Data analisis SWOT aplikasi manajemen
strategik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nurul Huda
sebagai berikut:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a. Strengths atau Kekuatan
Adalah suatu keunggulan sumber daya, keterampilan atau
kemampuan lainnya yang relatif terhadap competitor dan kebutuhan
dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh organisasi.
a. Faktor kemampuan sumber daya manusia
- Karyawan kompeten
- Jumlah karyawan sesuai posisi yang dibutuhkan
b. Faktor budaya atau kultur organisasi
- Inisiatif individual cukup tinggi
- Koordinasi cukup baik
- Dukungan manajemen
- Loyalitas karyawan baik
- Komunikasi lancar antar karyawan
b. Weakness atau Kelemahan
Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi
kinerja efektif suatu organisasi.
1) Kemampuan sumber daya manusia
- Rutinitas kerja mengurangi kemampuan karyawan untuk
berinovasi
2) Faktor budaya atau kultur organisasi
- Toleransi terhadap resiko rendah
- Pengarahan yang kurang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
- Pengawasan yang berlebihan dapat mengurangi
- Sistem penghargaan belum memadai
- Toleransi konflik tidak menjadi budaya
c. Opportunities atau Peluang
Adalah merupakan situasi utama yang menguntungkan
dalam lingkungan organisasi.
1) Faktor jamaah haji
- Hubungan baik antara jamaah dengan pihak KBIH
2) Faktor kolaborator
- Hubungan harmonis dengan kementerian agama
3) Faktor kompetitor
- Keberadaan KBIH-KBIH lainnya menciptakan persaingan
sehat
- Persaingan memacu untuk memperbaiki kinerja KBIH Nurul
Huda
d. Threats atau Ancaman
Adalah merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan organisasi.
1) Faktor jamaah haji
- Tingkat kepuasan jamaah haji terhadap pelayanan KBIH
menjadi jaminan pihak KBIH
- Jamaah haji memiliki banyak pilihan untuk menggunakan
jasa KBIH
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2) Faktor kolaborator
- Kemampuan dana promosi sektor haji yang dimiliki oleh
kementerian agama
3) Faktor kompetitor
- Persaingan dalam penentuan biaya bimbingan
Berdasarkan analisis ini maka kita akan dapat membandingkan
atau melakukan perbandingan secara sistematis antara peluang dan
ancaman di satu pihak dengan kekuatan dan kelemahan di lain pihak.
Analisis Peluang dan Ancaman Eksternal
a. Opportunities atau peluang
Adalah merupakan situasi utama yang menguntungkan
dalam lingkungan organisasi. Beberapa aspek eksternal yang dapat
membuka peluang bagi organisasi KBIH Nurul Huda.
1) Faktor jamaah haji
a) Hubungan baik yang selama ini telah dibina antara jamaah
haji dengan pihak KBIH, sehingga terjadi hubungan batin
antara jamaah haji dan pihak KBIH.
2) Faktor kolaborator
a) Hubungan yang harmonis dengan Kementerian Agama
Kota Semarang dalam hal bimbingan ibadah haji.
3) Faktor kompetitor
a) Keberadaan KBIH-KBIH lainnya menciptakan tingkat
persaingan yang sehat untuk meningkatkan kualitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pelayanan, yang berdampak pada kondisi pelayanan KBIH
yang berkualitas tinggi di wilayah Kota Semarang.
b) Persaingan yang diciptakan dengan adanya kompetitor ini
secara sistematis memacu pihak KBIH Nurul Huda untuk
memperbaiki kinerja dan manajemen secara cepat agar
mampu bersaing.
b. Threats atau ancaman
Adalah merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan organisasi. Beberapa aspek eksternal yang dapat
memberikan ancaman terhadap KBIH Nurul Huda.
1) Faktor jamaah haji
a) Tingkat kepuasan akan pelayanan KBIH baik yang
berbentuk fisik maupun dalam bentuk service menjadi
jaminan pihak KBIH agar jamaah haji tidak “lari” dari sisi
mereka.
b) Pihak jamaah haji memiliki banyak pilihan untuk
menggunakan jasa KBIH sebagai akibat perkembangan
KBIH yang semakin banyak dan semakin berkualitas.
2) Faktor kolaborator
a) Kemampuan dana promosi sebagai sektor haji yang dimiliki
oleh Kementerian Agama Kota Semarang menjadi faktor
yang perlu diperhatikan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3) Faktor kompetitor
a) Persaingan dalam penentuan biaya bimbingan di KBIH
menjadi faktor yang harus dicermati pihak KBIH Nurul
Huda.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Internal
a. Strengths atau Kekuatan
Adalah suatu keunggulan sumber daya, ketrampilan atau
kemampuan lainnya yang relatif terhadap kompetitor dan kebutuhan
dari pangsa pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh
organisasi. Beberapa aspek di lingkungan internal yang merupakan
kekuatan KBIH Nurul Huda.
1) Faktor kemampuan sumber daya manusia
a) Karyawan kompeten
b) Jumlah karyawan yang menempati seluruh posisi yang
dibutuhkan sebagai armada tenaga kerja yang bertugas dan
bertanggungjawab terhadap keberhasilan operasional KBIH
secara menyeluruh.
2) Faktor budaya atau kultur organisasi
a) Inisiatif individual yang cukup tinggi yang terindikasi pada
pendelegasian untuk mengerjakan bidang tugas pada unit
kerja sesuai dengan standar kerja yang ada.
b) Integrasi yang terindikasi dari koordinasi yang cukup baik
antar unit organisasi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c) Dukungan manajemen terhadap kinerja unit-unit organisasi
yang ada.
d) Identitas yang terindikasi pada loyalitas karyawan atau
karyawati terhadap organisasi (KBIH Nurul Huda).
e) Pola komunikasi yang lancar antar karyawan atau karyawati,
maupun antar bawahan dan atasannya.
b. Weakness atau Kelemahan
Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
ketrampilan dan kemampuan yang sering menghalangi kinerja
efektif suatu organisasi. Beberapa aspek kelemahan internal KBIH
Nurul Huda:
1) Kemampuan sumber daya manusia
a) Rutinitas kerja yang seringkali mengurangi kemampuan
karyawan untuk berinovasi pada lingkup atau bidang
kerjanya.
2) Faktor budaya atau kultur organisasi
b) Toleransi terhadap resiko yang rendah, sehingga
mempengaruhi inisiatif maupun tindakan inovasi yang akan
dilakukan oleh karyawan.
c) Pengarahan yang kurang terutama dalam mengevaluasi
kinerja karyawan dalam bentuk karyawan teladan.
d) Pengawasan yang berlebihan dapat mengurangi inisiatif
maupun kreativitas kerja karyawan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
e) Sistem penghargaan yang belum memadai terutama dalam
bentuk pemberian insentif bagi karyawan yang berprestasi
dan memiliki dedikasi yang tinggi sesuai dengan penilaian
atasannya.
f) Toleransi terhadap konflik tidak menjadi budaya, sehingga
perbedaan pendapat atau perdebatan tidak pernah terjadi.
Jadi menurut data diatas analisis SWOT KBIH Nurul Huda
menerapkan teori Rangkuti, analisis SWOT adalah uraian dari lingkungan
internal strengths (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan
eksternal opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Analisis ini dapat
menunjukkan bahwa kinerja KBIH dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal.
Berangkat dari hasil analisis dan sintesis yang dibangun melalui
narasi tersebut diatas dalam kerangka berpikir manajemen strategik dan
penggunaan teknik analisis matriks SWOT. Maka berikut ini dapatlah
disusun rangkuman SWOT (Summary SWOT) dalam rangka analisis
manajemen strategik di KBIH Nurul Huda.
Faktor-faktor Strategi Eksternal Faktor-faktor Strategi Internal
Peluang Kekuatan
I. Aspek Jamaah Haji
1. Hubungan baik yang selama
ini telah dibina antara jamaah
haji dengan pihak KBIH.
Aspek Sumber Daya Manusia
Jumlah karyawan yang menempati
seluruh posisi yang dibutuhkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
II. Aspek Kolaborator
2. Hubungan yang harmonis
dengan Kementerian Agama
dalam hal bimbingan ibadah
haji.
III. Aspek Kompetitor
1. Keberadaan KBIH-KBIH
lainnya menciptakan tingkat
persaingan yang sehat.
2. Persaingan yang ada memacu
pihak manajemen KBIH
Nurul Huda untuk
memperbaiki kinerja
Aspek Kultur Organisasi
1. Inisiatif individual yang cukup
tinggi yang terindikasi pada
pendelegasian untuk
mengerjakan tugas.
2. Integrasi yang terindikasi dari
koordinasi yang cukup baik
antar unit organisasi
3. Dukungan manajemen terhadap
kinerja unit organisasi
4. Pola komunikasi yang lancar
antar karyawan maupun antar
bawahan dan atasannya.
Ancaman Kelemahan
I. Aspek Jamaah Haji
1. Tingkat kepuasan akan
pelayanan KBIH baik yang
berbentuk fisik maupun
service.
2. Pihak jamaah haji memiliki
banyak pilihan untuk
menggunakan jasa KBIH
Aspek Sumber Daya Manusia
Rutinitas kerja yang seringkali
mengurangi kemampuan karyawan
untuk berinovasi
Aspek Kultur Organisasi
1. Toleransi terhadap resiko yang
rendah, sehingga mempengaruhi
inisiatif karyawan
2. Pengarahan yang kurang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
II. Aspek Kolaborator
Kemampuan dana promosi bagi
sektor haji yang dimiliki oleh
Kementerian Agama Kota
Semarang
III. Aspek Kompetitor
Persaingan dalam penentuan
biaya bimbingan
terutama dalam mengevaluasi
kinerja karyawan
3. Pengawasan yang berlebihan
dapat mengurangi kreativitas
kerja karyawan
Analisis SWOT menghasilkan faktor-faktor internal (kekuatan/
strength dan kelemahan/ weakness) dan faktor-faktor internal (peluang/
opportunities dan ancaman/ threats) maka hasil tersebut digunakan untuk
menentukan strategi-strategi, yaitu:
1. Strategi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O)
yang ada.
2. Strategi WO dengan mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
3. Strategi ST dengan mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T) yang ada.
4. Strategi WT dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi
kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T) yang ada.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor diatas diterapkan strategi-
strategi seperti ini:
Faktor-faktor internal
Faktor-faktor
eksternal
(S) strength/ kelemahan (W) weakness/
kelemahan
(O) opportunities/
peluang
SO dengan
mengembangkan suatu
strategi dalam
memanfaatkan
kekuatan (S) untuk
mengambil manfaat
dan peluang (O)
WO dengan
mengembangkan
suatu strategi dalam
memanfaatkan
peluang (O) untuk
mengatasi kelemahan
(W)
(T) threats/ ancaman ST dengan
mengembangkan suatu
strategi dalam
memanfaatkan
kekuatan (S) untuk
menghindari ancaman
(T)
WT dengan
mengembangkan
suatu strategi dalam
mengurangi
kelemahan (W) dan
menghindari ancaman
(T)
Evaluasi tersebut selalu dilakukan oleh KBIH Nurul Huda karena
evaluasi merupakan salah satu bentuk penilaian terhadap proses kegiatan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang berlangsung. Apakah proses perumusan dan pelaksanaan yang dibuat
sudah tepat atau belum, apakah KBIH sudah berjalan atau bekerja sesuai
dengan job disciptionnya, dan apakah rencana kegiatan yang dibuat sudah
diimplementasikan. Semua itu dinilai dan dievaluasi, dengan harapan KBIH
mengetahui kelemahan dan kelebihan yang terjadi pada KBIH Nurul Huda.
Dengan begitu kelemahan dan kekurangan yang dihadapi oleh KBIH ke
depan tidak akan terulang kembali, dan KBIH bisa mengetahui sisi negatif
dan positif dari proses manajemen strategik di KBIH Nurul Huda.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab satu sampai bab empat sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. KBIH Nurul Huda dalam perumusan manajemen strategik dengan
menganalisis komponen visi. Visi adalah pernaytaan atau rumusan
umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau tujuan
orgnaisasi. Dalam rangka merealisasikan visi, KBIH melakukan
kegiatan dengan mengacu dari visi KBIH Nurul Huda.
2. Pada tahap pelaksanaan manajemen strategik, KBIH Nurul Huda
melakukan kegiatan berdasarkan misi KBIH sehingga program kerja
mengarah pada tujuan KBIH. Misi KBIH berfungsi untuk memberi
pedoman kepada KBIH dalam memusatkan kegiatannya.
3. KBIH Nurul Huda pada tahap evaluasi manajemen strategik, ada empat
yang dianalisis, yaitu: mandat, analisis lingkungan eksternal, analisis
lingkungan internal dan analisis SWOT. Mandat KBIH Nurul Huda
berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2008, pasal 30 ayat 1. KBIH
Nurul Huda dihadapan pada dua jenis lingkungan yaitu lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Semakin besar KBIH, semakin
kompleks bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam
menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut. Analisis SWOT KBIH
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Nurul Huda merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi KBIH. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan
ancaman (threats). Hal ini terbukti KBIH Nurul Huda dalam proses
evaluasi KBIH selalu meninjau kembali proses yang telah dilaksanakan
dan mengevaluasi kinerja KBIH serta menerapkan tindakan-tindakan
korektif.
5.2. Saran-saran
1. KBIH Nurul Huda
a. Hendaknya KBIH Nurul Huda lebih memperhatikan tahapan
pelaksanaan manajemen strategik, mengingat tahapan pelaksanaan
manajemen strategik, mengingat tidak semua pengurus di KBIH
bisa berperan aktif. Untuk itu pengurus KBIH Nurul Huda kedepan
diharapkan bisa lebih aktif dalam mengelola KBIH demi tercapainya
visi, misi dan tujuan KBIH Nurul Huda.
b. Hendaknya KBIH Nurul Huda memberikan bimbingan,
pendampingan dan pelayanan kepada jamaah secara maksimal, agar
calon jamaah haji merasa puas mengikuti bimbingan di KBIH.
c. KBIH Nurul Huda lebih menekankan konsep atau kerangka berpikir
manajemen strategik untuk mencari jalan keluar bagi KBIH untuk
beradaptasi kembali terhadap perubahan dan tantangan lingkungan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Untuk Masyarakat
Masyarakat harus mendukung keberadaan KBIH. Dukungan
tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan. Masyarakat
bisa memanfaatkan suasana disekitar KBIH dengan berjualan.
Penelitian terhadap perkembangan Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji, hendaknya ditingkatkan lagi yaitu dengan memberi peluang pada
penelitian lain untuk mengangkat persoalan yang sama dengan
pendekatan berbeda agar hasilnya lebih komprehensif dan bisa dijadikan
studi banding.
5.3. Penutup
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis dapat
menyelesaikan naskah skripsi ini. Peneliti menyadari sepenuhnya,
bagaimanapun juga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
dan kesempatan ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya robbal
alamin.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Sinn, Ahmad Ibrahim, 2006, Manajemen Syari’ah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Akdon, 2007, Strategik Management for Educational Management, Bandung: Alfabeta.
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 1994, Haji dan Umrah Seperti Rasulullah, Jakarta: Gema Insani.
Al-Aliyy, 2000, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro.
Allison, Michael dan Jude Kaye, 2005, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba, Jakarta: Yayasan Obar Indonesia.
Amuli, Jawad, 2006, Hikmah dan Makna Haji, Jakarta: Cahaya.
Arikunto, Suharsimi, 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar, 2003, Pokok-pokok Manajemen, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin, 2007, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bryson, M. John, 2007, Perencanaan Strategis (terj. M. Miftahuddin), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmawi, Herman, 2004, Manajemen Resiko, Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Agama Jawa Tengah, 2006, Kebijakan Pemeirntah dalam Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Semarang.
Departemen Agama Jawa Tengah, 2009, Kebijakan Pembinaan dan Pelayanan Haji, Semarang.
Departemen Agama Kota Semarang, 2007, Laporan Pra dan Pasca Penyelenggaraan Haji Kota Semarang Tahun 2007 M/ 1428, Semarang.
Departemen Agama RI, 1998, Bunga Rampai Perhajian, Jakarta.
Departemen Agama RI, 2003, Bimbingan Manasik Haji, Jakarta.
Departemen Agama RI, 2003, Visi dan Misi, Jakarta.
Departemen Agama RI, 2005, Panduan Pelestarian Haji Mabrur, Jakarta.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Departemen Agama RI, 2006, Modul Pembelajaran Manasik Haji, Jakarta.
Departemen Agama RI, 2007, Pedoman Peragaan Manasik Haji, Jakarta.
Departemen Agama RI, 2008, Metode Penyuluhan Haji Bagi KUA, Jakarta.
Djojosoedarso, Soeisno, 1999, Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi, Jakarta: Salemba Empat.
Effendy, Muchtar, 1986, Manajemen, Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Freeman, R. Edward, 1995, Manajemen Strategik (terj. Diana Angelica), Jakarta: Pustaka Binawan Pressido.
Gitosudarmo, Indriyo, 2001, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE.
Hadi, Sutrisno, 1987, Metodologi Research, Yogyakarta: YP.
Halim, A., 2005, Manajemen Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Hunger, J. David, dan Thomas L. Wheelen, 2003, Manajemen Strategis (terj. Narulita Yusron) Yogyakarta: Andi.
Jatmiko, Rohmad Dwi, 2003, Manajemen Strategik, Malang: UMM.
Keraf, A. Sonny, 1998, Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius.
Kost, Fremant, E. dan James E. Rosenzweig, 2007, Organisasi dan Manajemen I (terj. Hasymi Ali), Jakarta: Bumi Aksara.
Miner, John B. dan George A. Steiner, 1997, Kebijakan dan Strategik Manajemen (terj. Deddy Mulyana), Jakarta: Erlangga.
Moelong, Lexy J, 1995, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhammad, Suwarsono, 2000, Manajemen Strategik, Yogyakarta: UKPN.
Munir, Muhammad dan Wahyu Illahi, 2006, Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenada Media.
Nasution, M. Farid, 1993, Penelitian Praktis, Medan: Pustaka Widyasarana.
Nawawi, Hadari, 2005, Manajemen Strategik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nidjam, Achmad dan Alatief Hanan, 2006, Manajemen Haji, Jakarta: Media Cita.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
O’connor, Coral A., 2003, Kepemimpinan yang Sukses (terj. Sugeng Panut), Bekasi: Megapain.
P. Hasibuan, Malayu S., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
Payne, Andrian, 2000, Services Marketing Pemasaran Jasa, Yogyakarta: Andi.
Pimay, Awaludin, 2006, Metodologi Dakwah, Semarang: Rasail.
Rangkuti, Freddy, 2008, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Reksohadi Pradjo, Sukanto, 2003, Manajemen Strategik, Yogyakarta: BPFE.
S. Tangkilisan, Hessel Nogi, 2003, Manajemen Modern Untuk Sektor Publik, Yogyakarta: Balaiurang.
S. Tangkilisan, Hessel Nogi, 2005, Manajemen Publik, Jakarta: Grasindo.
Salusu, J., 1996, Pengambilan Keputusan Stregik, Jakarta: Grasindo.
Siagian, Sondang P., 1995, Pengambilan Keputusan Strategik, Yogyakarta: BPFE.
Siagian, Sondang P., 2005, Teori Pengembangan Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara.
Siswanto, B., 2005, Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, 2003, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (terj. Imam Safei’i), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suadi, Arief, 1995, Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: BPFE.
Subagyo, Joko P., 1991, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Subana, M dan Sudrajat, 2005, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia.
Sunarto, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Yogyakarta: Amus.
Supratikno, Hendrawan, 2003, Aduanced Strategic Management, Jakarta: Pustaka Utama.
Suyatno, M., 2007, Strategic Management, Yogyakarta: Andi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Syihata, Abdullah, 1986, Dakwah Islamiah, Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama.
Terry, George R, dan Lesle W. Rue, 1992, Dasar-dasar Manajemen (terj. Ticoalu), Jakarta: Bumi Aksara.
Umar, Husein, 2003, Strategic Management in Action, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wahyudi, Agustinus, 1996, Manajemen Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara.
Wibowo, 2005, Manajemen Perubahan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yusanto, Muhammad Ismail, 2002, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.