pengaruh bimbinga n manasik haji terhadap...
TRANSCRIPT
PA
F
UN
PENGA
TERH
ADA KBI
Diajuka
KOSEN
J
FAKULTA
NIVERSIT
ARUH BI
HADAP K
IH IMAM
an untuk mGelar
S
NTRASI MA
JURUSAN
AS ILMU D
TAS ISLAM
IMBINGA
KUALITA
M BONJO
Skrip
memenuhi pr Sarjana S
Disusun O
Siti Mika N111205310
MANAJEME
MANAJE
DAKWAH D
M NEGERI
JAKAR
1437 H/ 20
AN MAN
AS JAMA
OL JAKAR
psi
persyaratanosial (S.Sos
Oleh :
Nur Aini 00014
EN HAJI D
EMEN DAK
DAN ILMU
I SYARIF H
RTA
016 M
NASIK HA
AAH HAJ
RTA SEL
n memperos)
DAN UMRO
KWAH
U KOMUN
HIDAYAT
AJI
JI
LATAN
oleh
OH
NIKASI
TULLAH
PENGARUH BIMBINGAN MANASIK HAJI TERHADAP KUALITASJA]WAAII IIAJI KBIH IMAM BONJOL JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajkukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh
Siti Mika Nllr Aini
NIM:1112053100014
Di BawahBimbingan
KONSENTRASI MANAJEMEN ⅡAЛ DAN
PROGRAM STIIDI PIANAJEPIEN DAKWAH
FAKULTASILMU DAKWAⅡ DAN KOⅣIIINIKASI
UNIVERSITASISLAM NEGERISYARIF HIDAYATIILLAH
JAKARTA
1437H/2016 ⅣI
NIP。 196203031992032001
「
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi beゴ udulPENGARUⅡ BIMBINGAN ⅣLNASIK ⅡAJI TERHADAPKUALITAS JAPIAAⅡ HAJI KBIH IMAⅣI BONJOL JAKARTA SELATAN telahdittikan dalam sidang munaqasyah Fakultas 1lmu Dakwah dan 1lmu Kollnllnikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta,pada ha五 」umat tangga1 30 Septelnber 2016.Skripsi ini telahditerima sebagai salah satu syarat meraih gelar Sttana Sosial(S.SOS)pada Konsentrasi
Manttemen Htti dan Umrah.
Jakarta, 30 Septefnb er 2016.
Panitia Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drso Cecep Castrawiiavaη ⅣIANIP:196708181998031002
Penguji I
Drs. H. Ahmad Kartono. M.Si
Anggota,
ⅣIANIP:1 1996031001
L■i Bariadi,MM,MoSiNIP:197405191998031004
Sulaeman. MANIP:196203031992032001
)_二
LEⅣIBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILⅣ IIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nalna
NIM
」urusan
Fakultas
Siti ⅣIika Nur Aini
ll12053100014
Mallttclnen Dakwah/Mantternen Htti dan ulnroh
E)akwah dan 11lnu Komunikasi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggung j awabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas
karya saya, dan telah melalui pembuktian yarLg dapat
dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bahwa
saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenakan sangsi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,
」akarta,27 sTlelnber 2016
(Siti Mika Nur Aini)
i
ABSTRAK
Siti Mika Nur Aini 1112053100014. PENGARUH BIMBINGAN MANASIK
HAJI TERHADAP KUALITAS JAMAAH HAJI KBIH IMAM BONJOL
JAKARTA SELATAN
Bimbingan manasik haji merupakan proses bantuan professional yang memberikan suatu informasi kepada para jamaah mengenai hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan tata cara pelaksaan ibdah haji, dengan tujuan agar peserta bimbingan haji dapat melaksanakan ibadah haji penuh pengertian, sebaik mungkin, dan dapat mempertahankan haji yang mabrur.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan manasik haji terhadap kualitas jamaah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Jumlah sampel adalah 45 orang jamaah haji KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan.
Hasil penelitian ini menunjukan bimbingan manasik haji secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas jamaah haji KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan. Bimbingan manasik haji berpengaruh terhadap kualitas jamaah dengan persenan sebanyak 52,7%.
Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitiannya, KBIH lebih berupaya untuk meningkatkan layanan terhadap jamaah, serta dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk lebih memajukan pelayanan tersebut.
Kata kunci: Bimbingan Manasik Haji, Kualitas jamaah haji
ii
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah SWT, atas berkah dan karunia-Nya skripsi ini bisa
terselesaikan. Shalawat serta salam semoga Allah SWT sampaikan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW karena perjuangan beliau kita dapat menikmati
Iman dan Islam Hingga Saat Ini Sebagai Bentuk Kasih Sayang Allah SWT kepada
kita semua.
Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan para dosen maupun pengajar lain
yang memiliki intensitas ilmu di bidang kelembagaan khususnya ilmu perhajian.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, tidak terlepas dari doa dan kerja keras
didalam pembuatannya, penulis juga berterima kasih atas dorongan motivasi dan
dukungan semangat serta doa dari almarhum ayahanda H.M.Hasip dan ibunda
HJ.Rumanih serta ibunda HJ.Aminih yang tiada henti-hentinya yang menjadi
alasan sehingga penulis tetap kuat menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih ini kepada :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Suparto, M,Ed,Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,
Dr. Suhaimi,M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA,MM sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah, Drs. Sugiharto, MA sebagai Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
iii
3. Drs. Hj. Jundah Sulaiman,MA sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan banyak waktunya untuk memberi arahan serta masukan
dalam penulisan skripsi ini.
4. H. Jafri Jamil, SH,MM , H.Umriani, H. Mazhar Malik,A,Md.AK serta staff
KBIH Imam Bonjol yang telah memberikan ijin penelitian dan banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang penulis
butuhkan.
5. Seluruh keluarga besar, kakak-kakak (Muhammad Betawi, Muhammad
Nur, Rahmat Akbar, Siti Maemunah, Siti Fatimah, Musanip Effendi, Dedi
Iskandar, Neneng Nurlaela, Siti Nuraisyah) dan adik (Ayu Nurhasifah)
yang selalu memberikan do’a dan support serta motivasi kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga Besar Manajemen Haji dan Umroh 2012, khususnya untuk
sahabat terkasih Nurul Aini, Rahmah Fitriani, Putri Firda Razak yang selalu
mendengarkan keluh kesah dalam proses pembuatan skripsi serta yang
selalu memberikan support dan motivasi kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Keluarga Besar Ponpes Al-Hamidiyah Depok yang telah memberikan do’a
serta support kepada penulis sehingga penulis dapat mneyelesaikan skripsi
ini.
8. Eko Iskandar terkasih yang selalu memberikan support dan motivasi
kepada penulis agar tetap kuat menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
iv
9. Muhammad Hasan Asyadzili S.E yang sudah banyak mengajarkan penulis
serta telah memberikan support dan motivasi agar penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, akhir kata
semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Jakarta, 27 September 2016 25 Dzulhijjah 1437
Siti Mika Nur Aini
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 9
D. Metodologi Penelitian ............................................................................. 10
1. Metode Penelitian ............................................................................. 10
2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ............................................. 11
3. Pengukuran Variabel ......................................................................... 12
4. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 14
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 15
6. Metode Analisis ................................................................................ 17
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 25
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 26
vi
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PENGARUH BIMBINGAN
MANASIK HAJI TERHADAP KUALITAS JAMAAH HAJI KBIH
IMAM BONJOL
A. Konsep Bimbingan Manasik Haji .......................................................... 28
1. Definisi Bimbingan ............................................................................. 28
2. Definisi Manasik Haji ......................................................................... 32
3. Bimbingan Manasik Haji .................................................................... 34
4. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji ..................................... 37
B. Konsep Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) .............................. 38
1. Definisi KBIH ................................................................................... 38
2. Tugas Pokok dan Funggsi KBIH ...................................................... 40
3. Tata Laksana KBIH .......................................................................... 41
C. Konsep Kualitas Jamaah Haji ................................................................. 42
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 46
E. Hipotesis ................................................................................................. 47
BAB III TINJAUAN UMUM KBIH IMAM BONJOL
A. Sejarah Bedirinya KBIH Imam Bonjol ................................................... 48
B. Struktur Organisasi ................................................................................. 49
C. Visi dan Misi ........................................................................................... 50
D. Produk dan Program Kerja KBIH Imam Bonjol ..................................... 51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Bimbingan Manasik Haji di KBIH Imam Bonjol ................................... 53
vii
1. Perencanaan Bimbingan manasik haji ........................................ 53
2. Materi Bimbingan Manasik Haji ................................................ 54
3. Media dan Metode Bimbingan Manasik Haji ............................. 58
4. Karakteristik Profil Responden ................................................... 58
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian Pengaruh Bimbingan Manasik Haji KBIH
Imam Bonjol ........................................................................................... 60
1. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................................... 60
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 63
3. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 71
B. Saran-saran .............................................................................................. 72
C. Implikasi ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 46
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 12 Tabel 1. 2 Skala Likert .......................................................................................... 17 Tabel 4. 1 Jadwal Kegiatan Manasik Haji KBIH Imam Bonjol Tahun 2016 ....... 56 Tabel 4. 2 Data Sampel Penelitian ........................................................................ 59 Tabel 4. 3 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 59 Tabel 4. 4 Usia Responden ................................................................................... 60 Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Bimbingan Manasik Haji ...................................... 61 Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Disiplin Kualitas Jamaah ...................................... 62 Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 63 Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 64 Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test 65 Tabel 4. 10 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 66 Tabel 4. 11 Uji Koefisien Determinan .................................................................. 67 Tabel 4. 12 Uji Statistik F ..................................................................................... 68 Tabel 4. 13 Uji Statistik t ...................................................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib
dilaksanakan oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha’ah, antara
lain mampu secara materi, fisik, dan mental. Bagi bangsa Indonesia,
penyelenggaraan haji adalah tugas nasional karena di samping
menyangkut kesejahteraan lahir-batin jama’ah haji, juga menyangkut
nama baik dan martabat bangsa Indonesia di luar negeri, khususnya di
Arab Saudi. Pelaksanaan yang bersifat massal dan berlangsung dalam
jangka waktu yang terbatas, sehingga penyelenggaraan ibadah haji
memerlukan manajemen yang baik agar tertib, aman dan lancar.
Peningkatan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap
jama’ah haji diupayakan agar lebih menjadi sempurna sistem dan
manajemen penyelenggaraan ibadah haji. Penyempurnaan sistem
manajemen tersebut agar calon jama’ah haji lebih siap dan mandiri dalam
menunaikan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama, sehingga
diperoleh haji mabrur.
Haji merupakan ibadah yang sangat istimewa bagi umat Islam
karena dijanjikan oleh Allah bahwa pahala haji mabrur adalah surga.
Dengan melaksanakan haji, seorang Muslim merasa telah
menyempurnakan kelima rukun agamanya. Gelar haji di Indonesia juga
merupakan status sosial yang dihormati sekaligus mengindikasikan tingkat
2
kemampuan ekonomi penyandangnya. Haji juga diwajibkan bagi orang
yang mampu satu kali seumur hidupnya.
Firman Allah SWT :
عن غني للهٱ فإن كفر ومن سبيال هإلي تطاعسٱ من تبيلٱ حج لناسٱ على ولله
.لمينعلٱ
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi)
orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (ali-Imron : 97)
Karena tingginya nilai ibadah haji, maka umat Islam rela
meninggalkan kekayaannya, meninggalkan pekerjaan dan keluarganya
selama waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan rukun
Islam kelima tersebut. Maka tidak heran kalau, seiring dengan
meningkatnya kemampuan ekonomi Indonesia, jumlah jamaah haji pun
semakin meningkat.
Sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah jamaah haji,
tentunya dibutuhkan pula tenaga lebih untuk memberikan panduan
mengenai haji kepada calon jama’ah. Pemerintah sudah memiliki badan
khusus dalam menangani hal ini di bawah naungan Kementerian Agama
Direktorat Pembinaan Haji dan Umroh. Namun demikian dengan
banyaknya jumlah jama’ah haji kementerian Agama (Kemenag) belum
optimal berperan penuh untuk memberikan bimbingan yang cukup kepada
calon jama’ah haji. Kemenag bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) yang dibentuk oleh sekelompok orang atau yayasan
yang dinilai mampu mengelola dan merawat serta membimbing jama’ah
3
haji. Adapun tugas yang dimiliki KBIH memberikan perhatian khusus
untuk merawat dan membimbing jama’ah haji sehingga membantu calon
jama’ah untuk lebih mengerti tentang haji dan tata cara pelaksanaanya
dengan baik. Tidak satu pun diantara kita yang menginginkan setiap
ibadah yang kita lakukan tidak diterima Allah SWT. Pelaksanaan ibadah
haji merupakan pelaksanaan yang memerlukan kesanggupan yang lebih
besar daripada ibadah lainnya dalam sistem ajaran Islam.
Upaya peningkatan dan penyempurnaan pelaksanaan ibadah haji
dilakukan perbaikan dari tahun ke tahun agar tidak terulang kembali
kesalahan dan atau kekurangan yang terjadi pada masa-masa sebelumnya.
Untuk tercapainya maksud tersebut, diperlukan suasana yang kondusif
bagi calon jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji. Suasana kondusif
tersebut dapat dicapai apabila pihak penyelenggara ibadah haji mampu
memberikan pelayanan yang baik kepada calon jama’ah dan pembinaan
jama’ah haji meliputi pembimbingan, penyuluhan, dan penerangan.
Bimbingan ibadah haji yang diberikan kepada calon jamaah
sangatlah penting, karena dengan pendidikan dan pelatihan, jamaah haji
dapat mememperoleh pengetahuan, ketrampilan, serta memahami materi
manasik haji. Tujuan dari bimbingan ibadah haji adalah meningkatkan
ilmu pengetahuan khususnya tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji.
Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh calon jamaah haji dalam
proses bimbingan serta menjadi penghambat keberhasilan tujuan
bimbingan secara efektif adalah latar belakang calon jamaah haji yang
4
beragam terutama pendidikan. Menurut data yang diperoleh lebih dari
50% berpendidikan sekolah dasar (SD), dan terdapat jamaah yang tidak
bisa berbahasa Indonesia dan tidak bisa baca tulis.
Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan
oleh setiap muslim yang telah memiliki kemampuan, yakni kemampuan
finansial dan kesehatan fisik. Sebagaimana Allah telah memerintahkan
kepada manusia pada surat Al-Hajj ayat 27-28 :
“Dan beserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka
akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang
kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka
menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut
nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rizki yang telah
diberikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah
sebagian dari padanya dan sebagian berikanlah untuk dimakan orang-
orang yang sengsara lagi fakir.”
Mengingat ibadah haji merupakan suatu perjalanan ibadah yang
memerlukan waktu yang cukup lama dan tempat yang sangat jauh serta
waktu yang telah ditentukan, maka diperlukan pembekalan jamaah dengan
ilmu manasik haji secara sempurna. Manasik adalah bimbingan tata cara
peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji, meliputi pelaksanaan
ihram dari miqat yang telah ditentukan, thawaf, sa’I, wukuf di Arafah,
5
mabit di Mudzalifah, melempar jumrah, dan lain sebagainya.1 Ilmu
manasik haji merupakan bimbingan tentang pelaksanaan ibadah haji yang
dilaksanakan di tanah suci Makkah. Dengan mengikuti manasik, setiap
calon jamaah haji akan mendapatkan pengetahuan tata cara beribadah haji
sesuai syariah. Hadits Nabi tentang manasik haji :
“Rosulullah saw bersabda: Ambillah (ikutilah) dari aku tatacara ibadah
haji kalian, barang kali aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian setelah
tahun ini.” (H.R. Muslim).
Bimbingan jemaah haji merupakan bagian dari pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan terhadap jamaah yang menjadi salah satu
tugas pemerintah, layanan bimbingan dan pelaksanaan ibadah haji.
Tanggung jawab pemerintah semakin besar sejalan dengan hilangnya
peran dari penyediaan jasa bimbingan dan pemanduan ibadah haji yang
dilakukan para syekh pada masa lalu. Undang-undang Nomor 13 tahun
2008 tentang penyelenggaraan Ibadah haji,2 mengamanatkan kemenag
sebagai leading sector (pemimpin sektor) penyelenggaraan ibadah haji.
Oleh karena itu dengan peraturan ini seluruh kegiatan ibadah haji harus
sinkron dengan pelaksanaan haji dari Negara-negara asal jama’ah.
Dalam bimbingan manasik haji, calon jamaah haji akan
mendapatkan pembekalan mengenai tata cara ibadah, rukun, syarat, wajib,
1 Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah,( Jakarta: Mitra Abadi Press,2008),h.
362 2Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Tuntunan Manasik Haji dan
Umrah (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2013), hal. 1.
6
serta hal-hal yang berhubungan dengan tanah suci serta sosialisasi
kebijakan pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Bimbingan manasik haji sangat penting agar calon jemaah mengetahui
tujuan berangkat ke Tanah Suci adalah untuk beribadah karena Allah dan
supaya calon jemaah haji bisa menjalankan syariah dengan baik dan benar.
Jadi, bimbingan berarti pemberian bantuan pada seseorang atau
sekelompok orang (calon jamaah haji) yang dilakukan oleh pembimbing
dalam menentukan pilihan secara bijaksana serta dalam menghadapi
masalah yang dihadapi para calon jamaah haji.3
Pembinaan adalah tahapan bimbingan terhadap calon jamaah haji
yang dilaksanakan baik di tanah air maupun di Arab Saudi. Bimbingan
terhadap calon jamaah haji di tanah air dilakukan melalui manasik yang
bertujuan agar calon jamaah memahami tentang ibadah haji dan dapat
melaksanakan manasik dengan benar.4
Setiap tahunnya semangat religiusitas masyarakat muslim
Indonesia terus meningkat. Fenomena ini merupakan salah satu indikator
kesadaran untuk melaksanakan ajaran agama. Namun, kosentrasi
pelaksanaan haji di Indonesia masih terfokus pada persoalan-persoalan
pelayanan fisik, seperti kualitas transportasi, ketepatan katering di
Madinah dan Arafah-Mina (Armina), kualitas dan jarak pemondokan,
pelayanan kesehatan atau sejumlah biaya yang dibayarkan jamaah.
Penambahan kuantitas calon jama’ah haji belum seimbang dengan
3 Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,(Jakarta,Grasindo:1991),h.17. 4 Imam Syaukani,Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia,(Jakarta:Puslitbang
Kehidupan Keagamaan),h. 13-14.
7
peningkatan kualitas pengetahuan tentang substansi ibadah haji. Akibatnya
persoalan mengenai pelayanan ibadah haji mulai terabaikan karena
tertutup oleh kasus tersebut, serta esensi haji kemudian bergeser kepada
sejauh mana jamaah mendapat jatah makan, pemondokan yang bagus,
serta pelayanan kesehatan sehubungan dengan jumlah biaya yang
dikeluarkan. Persoalan kualitas ibadah selama proses haji hampir tidak
menjadi isu, dikarenakan yang menjadi isu disekitar masyarakat dan media
hanya sebatas persoalan material tanpa pernah menyentuh esensi ibadah.
Hal ini menyebabkan timbulnya ketimpangan dalam pelaksanaan ritual
ajaran nabi Ibrahim as, dan inilah yang menarik bagi penulis untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh bimbingan manasik haji terhadap
kualitas jamaah haji.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, haji merupakan
kewajiban setiap manusia yang beragama Islam yang mampu untuk
melaksanakannya, sehingga penting untuk calon jamaah mencari
pelayanan yang terbaik dalam melaksanakan ibadahnya, mulai dari
bimbingan manasik haji, berangkat dari Indonesia sampai ke tanah suci
agar ibadahnya berjalan secara lancar dan menjadi haji yang mabrur. Oleh
sebab itu tanggapan jemaah terhadap pelayanan yang diberikan oleh
penyelenggara haji itu sangat penting, maka penulis merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang masalah tersebut dalam bentuk sebuah karya
ilmiah. Atas dasar inilah, penulis terinspirasi untuk mengadakan penelitian
mengenai pengaruh bimbingan manasik haji terhadap kualitas jamaah haji,
8
yang diselenggarakan oleh KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan. KBIH
Imam Bonjol memiliki pelayanan terbaik terhadap calon jamaahnya.
Apakah sudah sesuai dengan teori tuntunan manasik haji yang ada, maka
penulis akan menuangkan dalam sebuah skripsi yang diberi judul:
“Pengaruh Bimbingan Manasik Haji terhadap Kualitas Jamaah Haji
pada KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih spesifik lagi dan menghindari banyaknya masalah, maka
penulis hanya membatasi dan menitik beratkan pada “pengaruh bimbingan
manasik haji terhadap kualitas jamaah haji ”.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka dapatlah
dikemukakan rumusan masalah pada judul ini, dengan maksud untuk
memudahkan penelitian sehingga arah dan tujuan dalam pembahasan ini
jelas adanya. Penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:
a) Bagaimana bimbingan manasik haji di KBIH Imam Bonjol ?
b) Apa pengaruh bimbingan manasik haji terhadap kualitas jamaah haji?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang diharapkan penulis dalam
skripsi ini adalah sebagai berikut:
9
a. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam proses
manasik haji yang diselenggarakan oleh KBIH Imam Bonjol Jakarta
Selatan.
b. Untuk mengetahui lebih jauh apa pengaruh bimbingan manasik haji
terhadap kualitas jamaah haji pada KBIH Imam Bonjol Jakarta
Selatan.
2. Manfaat penelitian
Secara lebih spesifik manfaat yang di harapkan dari penelitian ini
adalah:
a) Manfaat bagi penulis : hasil penelitian ini di harapkan berguna bagi
kehidupan pelajar dan mahasiswa serta untuk menambah wawasan
lebih kepada penulis tentang pelayanan ibadah haji khususnya pada
proses manasik haji yang mempengaruhi kualitas jamaah haji
tersebut.
b) Manfaat bagi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Imam
Bonjol Jakarta Selatan : dapat menjadi solusi bagi pihak KBIH
dalam upaya perbaikan layanan terhadap jamaah, serta dapat menjadi
bahan evaluasi dan masukan untuk lebih memajukan pelayanan
tersebut.
c) Manfaat bagi akademis : dapat menambah pengetahuan tentang
pelayanan ibadah haji dalam aspek manasik haji. Dapat menjadi
referensi awal bagi akademis yang akan melanjutkan penelitian yang
10
serupa dengan penelitian ini, baik dilakukan di lokasi yang sama
maupun di lokasi yang berbeda.
D. Metodologi Penelitian
1. Metodologi penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam
bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai
pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam
angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan
informan.
Menurut Sukmadinata, data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.Penelitian
kuantitatif menggunakan instrumen formal, standar dan bersifat
mengukur. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam
skala pengukuran. Suatu pernyataan atau pertanyaan yang memerlukan
alternatif jawaban pada kuisioner yang dibagikan.5
2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih
mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar
5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.86.
11
variabel yang masih bersifat konseptual. Definisi operasional adalah
penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.6
Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:7
a. Variabel bebas (independent variabel)
Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab
terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat.Dalam
penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah Bimbingan
Manasik Haji (X).
Bimbingan manasik haji adalah sederetan rencana kegiatan
yang di rencanakan dan dibuat oleh sebuah kelompok, organisasi
atau lembaga dalam memberikan bantuan seperti pelatihan,
pembelajaran, baik bersifat teori, praktek dan visual, guna
membantu memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam tata
cara pelaksanaan ibadah haji atau hal peribadatan yang berkaitan
dengan ibadah haji.
6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.31. 7Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.39.
12
b.Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini
yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Kualitas Jamaah
Haji(Y).
3. Pengukuran Variabel
Tabel 1. 1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Bimbingan
Manasik
Haji(X)
1) Subjek
(Narasumber)
Bimbingan
Pelaksanaan
Mampu
memahami
informasi
Ordinal
2) Objek ( jamaah)
Sikap
Pendirian
keyakinan
Ordinal
3) Metode
cara atau upaya
yang dilakukan
Ordinal
4) Media Sarana prasarana
proses penyajian
informasi
Ordinal
5) Tujuan pemahaman
jamaah haji
mampu
melaksanakan
seluruh kegiatan
ibadah haji
Ordinal
6) Efek( pengaruh) teori yang
diberikan selama
manasik
dipraktekkan
secara benar
ketika
Ordinal
13
pelaksanaan
Kualitas
jamaah Haji
(Y)
1) Calon haji
dapat
mengetahui
secara jelas
tentang hukum
dan ketentuan
ibadah haji
Dasar hukum
ibadah haji
Macam-macam
pelaksanaan
ibadah haji
Larangan-
larangan selama
dalam
pelaksanaan
ibadah haji
Ordinal
2) Calon haji
memahami
secara jelas
tentang
kebijaksanaan
penyelenggara
an ibadah haji
Pemerintah
sebagai
penyelenggara
perhajian
Pengaturan dan
ketentuan
perhajian mulai
dari pendaftaran
sampai dengan
penyelenggaraan
di arab saudi
Ordinal
3) Calon haji
dapat
mengetahui
secara jelas
tatacara dan
urutan
pelaksanaan
ibadah haji
Berpakaian
ihram
Shalat sunat
ihram
Niat ihram dan
bacaan talbiyah
Thawaf
Sa’i
Tahallul
Wukuf
Mabit
Melontar jumrah
Nafar
Ordinal
4) Calon haji
dapat
mempraktekan
tatacara
pelaksanaan
ibadah haji
Praktek pakaian
ihram
Praktek niat
ihram dan
tahallul
Thawaf
Sa’i
Melontar jumrah
Tahallul
Ordinal
14
5) Calon haji
dapat
memahami
dengan baik
hal-hal yang
berkaitan
dengan
keselamatan
penerbangan
Ketentuan-
ketentuan yang
berlaku dalam
penrebangan
Tatacara
pemanfaatan
fasilitas dalam
penerbangan
Ordinal
6) Calon haji
mengetahui
secara garis
besar tentang
pengaturan
pemerintah
dibidang
kesehatan
Pelayanan
kesehatan
terhadap calon
haji
Ordinal
4. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Menurut Sugiyono, populasi yaitu wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.8 Populasi dalam
penelitian ini adalahpara Jamaah Haji di KBIH Imam Bonjol
Jakarta Selatan sebanyak 45 orang.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.9 Teknik pengambilan sampel
8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.80.
15
adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari
populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, Menurut Sugiyono,
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel,10
dengan demikian
jumlah sampel penelitian ini adalah seluruh jamaah haji KBIH
Imam Bonjol sebanyak 45 orang.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mencari dan
memperoleh data mengenai variabel yang berupa catatan dan laporan
serta dokumentasi. Menurut Sugiyono, terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrument
penelitian dan kualitas pengumpulan data.11 Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian
lapangan, dilakukan dengan turun langsung ke lapangan menggunakan
alat pengumpulan data kuesioner yang disebarkan kepada responden.
Untuk mendukung gagasan disiplin kerjatik atau konseptual mengenai
variabel atau konseptual mengenai variabel penelitian ini, penulis
menggunakan teknik penelitian kepustakaan, yang dalam hal ini
9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.81. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.85. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,(Bandung:ALFABETA,2010),h.37.
16
didukung dengan alat pengumpulan data melalui buku teks atau
literatur yang dijadikan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini.
Sedangkan observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan penulis
berupa pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.
Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Jamaah Haji di KBIH
Imam Bonjol Jakarta Selatan.
a. Wawancara
Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti
atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek
yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan
wawancara kepada calon jamaah haji dan staf KBIH Imam
Bonjol yang ada dengan pertanyaan yang terkait dengan judul
penelitian.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner (daftar pertanyaan atau isian) untuk diisi langsung
oleh responden. Pada penelitian ini penulis menggunakan
angket atau kuesioner tertutup (pernyataan yang sudah
tersedia), dimana penulis menyediakan pilihan dari setiap
pernyataan yang diajukan kepada responden, sehingga
responden hanya tinggal memberi tanda (X) atau tanda (√)
pada setiap pilihan pernyataan yang dikehendakinya.
17
c. Instrument Penelitian
Instrument penelitian variabel Bimbingan manasik haji(X), dan
Kualitas jamaah haji(Y) berupa kuisioner dengan scoring
model likert yang diisi oleh responden pada kuisioner yang
dibagikan. Skala likert terdiri dari 5 (lima) skala yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS) dan
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan bobot nilai untuk
pernyataan positif seperti tabel dibawah ini:12
Tabel 1.2
Skala dan Skor Variabel Bebas dan Terikat
Pilihan Jawaban Pernyataan
Positif
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
6. Metode Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan statistik. Selanjutnya
untuk memperoleh dan mempercepat input data, software statistik
digunakan untuk mendukung penelitian ini. Software yang digunakan
untuk mendukung penelitian ini adalah program SPSS (Statistical
12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
ALFABETA,2014),h.94.
18
Product and Service Solutions) versi 20.Dalam SPSS data mentah
yang telah diolah menjadi angka di inputkan ke dalam SPSS, sehingga
memudahkan penulis dalam melakukan penelitian ini. Oleh karena itu
penulis terlebih dahulu melakukan:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut.13
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung denga nilai r table dengan degree of freedom (df) = n-2
dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai
positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu.14
13 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.52. 14 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.47.
19
Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas
kuesioner pada penelitian ini dengan melihat besaran nilai
Cronbach Alfa. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable
jika memberikan memberikan nilai nilai Cronbach Alpha >
0,70.15
c. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan
analisis regresi linear berganda maka diperlukan pengujian asumsi
klasik meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah
data variabel yang kita miliki mendekati populasi distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal atau tidak.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik)
menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal
yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.16
15 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.48. 16 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.160.
20
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel
bebas (Variable Indpendent). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variable
independen.17
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan
setiap variable independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (arena VIF =1/tolerance). Nilai yang
umum dipakai unutk mununjukan adanya multikolonieritas
adalah Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang
masih dapat ditolerir. Missal nilai Tolerance = 0,10 sama
dengan tingkat kolonieritas 0,95.18
17 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.171. 18 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.136.
21
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
antara suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.19
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, pada penelitian ini peneliti melakukan uji
Gleser. Uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji metode
gleser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas
terhadap nilai mutlak untuk residualnya. Jika terdapat pengaruh
variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak
residualnya maka dalam model tersebut terdapat masalah
heterokedastisitas (Suliyanto, 2011). Gejala heteroskedastisitas
juga ditunjukan apabila hasil dari uji gleser kurang dari atau
sama dengan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
mengalami heteroskedastisitas dan sebaliknya.
d. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variasi
19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.138.
22
variabel dependent. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independent
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependent.20
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independent yang
dimasukkan ke dalam model. Setiap penambahan satu variabel
independent maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependent.
Oleh karena itu penelitian ini menggunakan nilai R². Jika
nilai R² adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen
seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independent dan tidak
ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependent.
Nilai R² berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin
kuat kemampuan variabel independent dapat menjelaskan variabel
dependent. Sebaliknya, jika nilai R² semakin medekati angka 0
berarti semakin lemah kemampuan variabel independent untuk
dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependent.21
20 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.97. 21 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.97.
23
e. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh suatu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi-variasi variabel dependen. Jika nilai probability t lebih
besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel
independen terhadap varibel dependen (koefisien regresi tidak
signifikan) sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari
0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen (koefisien regresi signifikan).22
Selain itu dalam bukunya Duwi Puriyatno (2013:120)
juga menjelaskan kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika
– t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan Ho ditolak jika – t hitung < – t
tabel atau t hitung > t tabel.
Menurut Duwi Priyatno (2010: 69), dasar pengambilan
keputusan yang digunakan dalam uji statistik t adalah sebagai
berikut:
1) Ho : β = 0
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka
H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa
variabel independen atau bebas tidakmempunyai pengaruh
secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
22 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.98.
24
2) Ha : β ≠ 0
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka
H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan
bahwa variabel independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependen
atau terikat.
2. Uji Signifikasi simultan (Uji Statistik F)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh suatu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi-variasi variabel dependen. Jika nilai probability t lebih
besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel
independen terhadap varibel dependen (koefisien regresi tidak
signifikan) sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari
0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen (koefisien regresi signifikan).23
Selain itu dalam bukunya Duwi Puriyatno (2013:120)
juga menjelaskan kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika
– t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan Ho ditolak jika – t hitung < – t
tabel atau t hitung > t tabel.
Menurut Duwi Priyatno, dasar pengambilan keputusan
yang digunakan dalam uji statistik t adalah sebagai berikut:24
23 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.98. 24 Duwi Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan
SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran, (Yogyakarta: Gaya Media,2010),h.69.
25
1. Ho : β = 0
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka
H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa
variabel independen atau bebas tidakmempunyai pengaruh
secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2. Ha : β ≠ 0
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka
H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan
bahwa variabel independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependen
atau terikat.
E. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang
harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah
penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, akhirnya penulis
menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang bimbingan manasik
haji. Dan ada beberapa yang hampir sama dengan skripsi yang penulis
teliti, judul skripsi tersebut antara lain :
1. Dwi Balqis Noviyanti,” Analisis tingkat kepuasan jamaah haji dalam
bimbingan manasik haji PT.SAHID GEMA WISATA JAKARTA”.
Dalam skripsi ini pembahasan yang dilakukan adalah menganalisis
tingkat kepuasan jamaah haji dalam bimbingan manasik haji
PT.SAHID GEMA WISATA JAKARTA.
26
2. Ali Hasan Trisatya,”Respon jamaah haji 2010 terhadap pelayanan
PT.Arofah Satya Prakarsa Tour Jakarta”. Dalam skripsi ini
pembahasannya lebih menekankan kepada respon jamaah haji 2010
terhadap pelayanan yang diberikan PT. Arofah Satya Prakarsa Tour
Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan, peneliti ini terdiri dari lima bab
penulisan, yang perinciannya sebagai berikut :
BAB I, berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari, latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II, berisi tentang tinjauan teoritis yang membahas teori-teori
yang menunjang dan yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang
dilakukan penulis
BAB III, berisi tentang metodologi penelitian, yang terdiri dari
metodologi penelitian, definisi dan operasionalisasi variabel, pengukuran
variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan metode
analisis.
BAB IV, deskripsi dan analisis data, berupa gambaran KBIH Imam
Bonjol yang terdiri dari sejarah berdirinya KBIH Imam Bonjol, visi dan
misi, struktur organisasi, program kerja, profil jamaah KBIH Imam
Bonjol, dan kegiatan bimbingan manasik haji di KBIH Imam Bonjol yang
kemudian penulis analisis mengenai pengaruh bimbingan manasik haji
27
terhadap kualitas pelayanan ibadah haji yang diselenggarakan oleh KBIH
Imam Bonjol.
BAB V, penutupan didalam bab ini terdapat kesimpulan terkait
penelitian ini dan saran-saran untuk lembaga terkait.
28
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Bimbingan Manasik Haji
1. Definisi Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari “guidance” dalam bahasa
Inggris. Secara harfiah istil;ah “ guidance” dari akar “guide” berarti :
mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir. Bimbingan dalam
Bahasa Indonesia diartikan sebagai “ memberi informasi yaitu
menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu
keputusan atau memberitahukan sesuatu sambil memberikan nasihat,
pengetahuan serta menuntun kesuatu tujuan”.24 Adapun pengertian
bimbingan yang dikemukakan para ahli, Shertzer dan Stone mengartikan
bimbingan sebagai “… process of helping an individual to understand
himself and his world (proses pemberian bantuan kepada Individu agar
mampu memahami diri dan lingkungannya). Dan Sunaryo Kartadinata
mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk
mencapai perkembangan optimal.25 Sementara menurut Hamrin dan
Erickson, bimbingan sebagai salah satu aspek dari program pendidikan
diarahkan terutama pada membantu para peserta didik agar dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya saat ini dan dapat
merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan dan
24 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Naional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka,2005),h.64. 25 Syamsu Yusuf,dkk, Landasan Bimbingan dan Konseling,(Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2006),h.6.
29
kebutuhan sosialnya.26 Menurut Lefever dan MCDaniel, Bimbingan
adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna
membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan
dan mengarahkan kehidupannya sendiri, yang pada akhirnya ia dapat
memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan
sumbangan yang berarti pada masyarakat.27 Sementara Winkel
mendefenisikan bimbingan:
1) Suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,
pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri,
2) Suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk
memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala
kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya,
3) Sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat
menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun
rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri
dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup,
4) Suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu
dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman
tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Bimbingan
26 Sunaryo Kartadinata,Bimbingan dan Konseling dalam Praktek,(Bandung:
Maestro,2007),h.7. 27 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta: PT Rineka
Cipta,2008) ,h. 94.
30
merupakan proses pemberian bantuan (arahan, masukan) terhadap
seseorang.
Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa bimbingan sama dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang
membutuhkan bantuan untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya
atau mengungkapkan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingan diberikan
oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang membutuhkan
bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian
bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya
yang optimal.
Bimbingan merupakan suatu kegiatan pembimbing untuk
memberikan layanan bimbingan dalam hal membantu orang atau yang
dibimbing menjadi benar. Bimbingan juga dapat dilakukan kepada siapa
saja dari anak remaja dan dewasa selama mereka masih memerlukan
bimbingan. Bimbingan yang dilakukan adalah untuk membimbing
individu supaya mandiri dan berkembang secara optimal. Tetapi dalam hal
pertolongan dan bantuan tidak semuanya disebut bimbingan. Seperti orang
dapat memberikan pertolongan kepada anak yang jatuh agar bangkit lagi.
Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu supaya
masalah yang dihadapi dapat diselesaikan.
Jika ditelaah berbagai sumber pengertian-pengertian yang berbeda
mengenai bimbingan, tergantung dari jenis sumbernya dan yang
31
merumuskan pengertian tersebut28. Perbedaaan tersebut disebabkan
kelainan pandangan dan titik tolak, tetapi perbedaaan itu hanyalah
perbedaan tekanan atau dari sudut mana melihatnya. Bimbingan dalam
rangka menemukan pribadi dimaksudkan peserta didik mengenal kekuatan
dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan
dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam
rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal
secara objektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan lingkungan fisik,
dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis
pula. Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga sanggup mengarahkan
dirinya dan bertindak secara wajar , sesuai dengan tuntutan dan keadaan.
Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara
optimal sebagai makhluk sosial29.
Bimbingan bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-
sosial, belajar(akademik), dan karir.30 Secara umum program bimbingan
mempunyai empat fungsi utama,yaitu:
a. pemahaman individu
28 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta: PT Rineka
Cipta,2008) ,h. 93. 29 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta: PT Rineka
Cipta,2008) ,h. 94. 30 Syamsu Yusuf,dkk, Landasan Bimbingan dan Konseling,(Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2006),h.14.
32
b. pencegahan dan pengembangan
c. penyesuaian diri
d. pemecahan masalah
2. Definisi Manasik Haji
Manasik diambil dari fi’il madi “nasakka- yansuku –naskan” itu
digunakan dalam empat arti dan makna, yaitu: pertama, dapat diartikan
sebagai peribadatan (ibadah) secara umum, ini seperti pengertian dalam
firman Allah:
لمين علٱياي ومماتي لله رب صلاتي ونسكي ومحإن قل
“Katakanlah; sesungguhnya salat, ibadah (nusuk), kematian dan kehidupanku itu adalah menjadi otoritas Allah yang menguasi alam semesta.” (Qs. al-An’am [6]: 162).
Kedua, bisa berarti sembelihan yang ditujukan untuk mendekatkan
diri (taqarrub) pada Allah dalam kaitannya dengan ibadah haji. Ketiga,
bisa berarti peribadatan khusus yang terkait dengan ibadah haji dan umrah
yakni seluruh amalan yang terkait dengan ibadah haji dan umrah baik yang
rukun, wajib dan sunah itu dapat disebut sebagai manasik. Dan keempat,
manasik atau manasak bisa berarti cara beribadah yang dilakukan oleh
semua umat beragama, baik itu Kristen, Yahudi, Hanifiyah maupun
Islam.31
Secara keseluruhan empat makna tersebut dapat menjadi
representasi pengertian manasik dalam Alquran. Pengertian manasik yang
keempat menunjukkan bahwa ibadah haji dan umrah itu adalah rangkaian
31 http://www.bangsaonline.com/berita/3858/apa-arti-kata-manasik, diakses pada tanggal
21 December 2015.
33
ibadah yang sambung-menyambung pelaksanaannya dari satu generasi ke
generasi berikutnya dalam sejarah kehidupan umat manusia dalam area
dan tempat yang sama tanpa ada perubahan, yakni pelaksanaan ibadah haji
dan umroh yang dilaksanakan di tanah suci Makkah.
Istilah manasik berasal dari kata “manasik” secara etimologi atau
bahasa dari akar kata النسك yang artinya ibadah. Manasik haji adalah
peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya (biasanya
menggunakan Ka’bah tiruan) dilaksanakan sebelum para calon jamaah haji
berangkat ke tanah suci. Pengertian haji secara etimologi berarti pergi
menuju tempat yang diagungkan, sedangkan ditinjau secara terminologi
atau istilah berarti beribadah kepada Allah dengan melaksanakan manasik
haji, yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan pada waktu dan tempat
tertentu dengan cara yang tertentu pula.
Menurut Kamus Istilah Haji dan Umroh, manasik adalah hal-hal
peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji: melaksanakan ihram dari
miqat yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, mabit di
Mudzalifah, melempar jumrah, dan lain sebagainya. Manasik haji
merupakan penjelasan mengenai cara mengerjakan tuntunan hal-hal yang
berhubungan dengan rukun, wajib, dan sunnah haji dengan menggunakan
miniatur ka’bah dan dilaksanakan sebelum berangkat ke tanah suci. Maka
dapat disimpulkan bahwa Manasik haji adalah tatacara dan pelaksanaan
ibadah haji, dan merupakan hak yang tidak bisa diabaikan bagi seorang
muslim yang akan melaksanakan ibadah haji, yang dilakukan sebelum
34
melakukan perjalanan Haji. Adapun manfaat manasik haji yaitu, antara
lain:
a. Dapat Mengetahui Tentang doa-doa sunah mulai dari keluar rumah
untuk melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke Indonesia dari
Makkah.
b. Dapat memberikan pemahaman mana yang wajib, rukun, sunah, dan
haram saat melaksanakan ibadah haji.
c. Dapat Mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang akan berguna
untuk persiapan ibadah haji nantinya.
d. Dapat saling mengenal jamaah lain sehingga saat di Makkah dapat
saling membantu.
e. Diajarkan Bahasa Arab untuk percakapan ringan di Makkah
nantinya.32
3. Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan manasik haji merupakan proses bantuan professional
yang memberikan suatu informasi kepada para jamaah mengenai hal-hal
peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji: melaksanakan ihram dari
miqat yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, mabit di
Mudzalifah, melempar jumrah, dan lain sebagainya.
Bimbingan manasik haji terdapat beberapa unsur yang terkait
dimana antara satu unsur dengan unsur lain tidak dapat dipisahkan.
Unsur-unsur tersebut, anatara lain:
32 http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-manfaat-manasik-
haji.html, diakses pada tanggal 21 December 2015.
35
a. Subjek (Narasumber)
Subjek adalah orang yang memberikan bimbingan kepada
seseorang. Pelaksananya baik perorangan, organisasi, maupun badan
lain. Seorang pembimbing mempunyai tugas untuk mengarahkan,
memberi petunjuk dan membimbing serta bertanggung jawab
terhadap orang yang dibimbing. Setiap pembimbing calon haji
diharapkan mampu memahami informasi tentang pelaksanaan ibadah
haji, baik mengenai manasik, panduan perjalanan ibadah haji,
petunjuk kesehatan dan kemampuan mengamalkannya pada saat
pelaksanaan bimbingan calon haji.33
b. Objek ( jamaah)
Jamaah merupakan sekelompok manusia yang terikat oleh
sikap,pendirian, keyakinan, dan tugas serta memiliki tujuan yang
sama. Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu sekelompok manusia
yang menjalani rangakaian ibadah haji dan dilaksanakan di kota suci
Makkah.
c. Metode
Metode adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh
narasumber agar proses bimbingan pada calon haji tercapai sesuai
dengan tujuan.
33 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Jakarta,
Pola Pembinaan Jamaah Haji (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2005), hal. 9.
36
d. Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media
merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam
bentuk suatu proses penyajian informasi.34
e. Tujuan
Tujuan dari bimbingan manasik haji yaitu agar calon haji
memahami tentang haji dan dapat mempraktekkan manasik haji
secara benar.35 Dan diharapkan jamaah haji mampu melaksanakan
seluruh kegiatan ibadah haji ditanah suci secara mandiri dan
memperoleh haji mabrur.
f. Efek ( pengaruh)
Pengaruh dari bimbingan manasik haji ini adalah teori yang
diberikan selama manasik ditanah air dapat dipraktekkan secara
benar ketika pelaksanaan ibadah haji.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa definisi tentang bimbingan manasik haji yaitu : Sederetan rencana
kegiatan yang di rencanakan dan dibuat oleh sebuah kelompok, organisasi
atau lembaga dalam memberikan bantuan seperti pelatihan, pembelajaran,
baik bersifat teori, praktek dan visual, guna membantu memperoleh
34 Latuheru, Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa
Kini,(Jakarta:Depdikbud,1998),h.11. 35 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Jakarta,
Pola Pembinaan Jamaah Haji,...,h.30.
37
pengetahuan dan keterampilan dalam tata cara pelaksanaan ibadah haji
atau hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji.
4. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji
a. Fungsi bimbingan manasik haji
1) Agar semua calon jemaah mampu memahami semua informasi
tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk
kesehatan dan mampu mengamalkanya pada saat pelaksanaan
ibah haji di tanah suci
2) Agar jemaah haji dapat mandiri dalam meaksanakan ibadah haji,
baik secara mandiri regu atau rombongan
3) Agar para jemaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah
haji baik mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji
yang lain36.
b. Tujuan Bimbingan Manasik Haji
Setelah mengetahui fungsi manasik maka selanjutnya
mengetahui tujuan manasik haji, Kementrian agama RI telah
menjelaskan fungsi bimbingan manasik haji kedalam buku desain
pola bimbingan manasik haji, didalam bukunya tujuan manasik haji
ini untuk meningkatkan pengetahuan manasik haji dan dapat
melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan
ajaran agama islam37.
36 Latif Hasan Dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) cet
ke-2 h.17 37 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,
Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji,(2007), h. 26
38
Tujuan Selanjutnya adalah untuk membentuk sosok calon
jamaah haji yang memiliki pengetahuan manasik haji dan tata cara
pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak dan kewajiban
sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketenuan
ajaran agama islam38 . Tujuan terakhir adalah supaya jamaah yang
niat berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah.
Aman dalam arti jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan
harta bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi
syarat, rukun, dan wajib sesuai dengan tuntutan agama. Sah dalam
arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik39
B. Konsep Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
1. Definisi KBIH
Pengertian Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) adalah
lembaga dalam bentuk organisasi yang berbadan hukum dan
kedudukannya sebagai mitra kerja pemerintah dalam melakukan
pembinaan dan membimbing jamaah haji (Majid, Pikiran Rakyat
27/8/2004) Sampai saat ini, belum ada buku atau literatur yang baku yang
coba membahas tentang Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Akan
tetapi dengan segala daya upaya penulis akan mencoba menggunakan
berbagai data tertulis yang masih tercecer untuk coba dijadikan kerangka
teori dalam penelitian ini. Terdapat tiga kata kunci kewajiban pemerintah
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelengaraan
38 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta, DesainPola Bimbingan Calon Jamaah Haji,(2006), h. 35
39 Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim,2003), h.19
39
ibadah haji dan umrah. Yakni: pembinaan, pelayanan, dan perlindungan.
Dalam hubungannya dengan kegiatan pembinaan kepada jamaah haji,
pemerintah dalam hal ini Departemen Agama, membuka diri terhadap
adanya peran serta masyarakat.
Bentuk peran serta dan keterlibatan masyarakat itu, kini telah
melembaga dalam bentuk organisasi, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH), dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Kedudukan
pemerintah adalah sebagai penyelenggara ibadah haji, sedangkan KBIH
adalah mitra kerja pemerintah membimbing jemaah calaon haji (pra-haji
dan paska haji). KBIH adalah penyelenggara swasta yang merupakan
perpanjangan tangan Departemen Agama (Depag) sebagai pengemban UU
dalam hal memberikan bimbingan manasik haji.40
Menurut sejarahnya keberadaan KBIH awalnya berangkat dari
sebuah yayasan berlatar belakang pesantren atau majelis ta’lim yang
kepentingannya untuk menimba ilmu agama kepada para kyai, lebih
khusus ilmu yang membahas tentang masalah syariat termasuk didalamnya
haji. Dari itu semua kemudian muncul keyakinan dari para santri atau
masyarakat yang merasa belum mampu melakukan ibadah haji secara
sempurna untuk meminta bimbingan haji secara langsung kepada para kyai
utau ustadz tersebut.41 Menurut Kepala Sub Direktorat Pembinaan Haji
dan Umroh Departemen Agama tahun 2001 Farid Hadjiry, keberadaan
KBIH berawal dari para warga muslim Indonesia yang saat itu sedang
40 Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penyelenggaraan Haji Tahun,2003.
41 Departemen Agama RI, Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji,2006.
40
melakukan studi atau bekerja di Arab Saudi atau istilahnya warga muslim
Indonesia yang sedang mukim. Yang coba menawarkan jasa untuk
melakukan pembinaan untuk melakukan aktivitas ibadah haji. Baik itu ikut
secara resmi oleh orang Arab yang sudah membuka biro jasa bimbingan
ataupun melakukan bimbingan secara indipenden (perorangan).
Harapan pemerintah sendiripun pada awalnya mengizinkan adanya
KBIH adalah agar dapat membina dan membimbing para jamaah, agar
para jamaah dapat menjalankan ibadahnya sesempurna mungkin. Selain itu
adalah kondisi obyektif jama’ah haji memiliki keragaman pengetahuan
tentang berhaji yang disebabkan oleh latar belakang pendidikan agama
yang beragam, sehingga membutuhkan pencerahan tentang haji disamping
keterbatasan pemerintah dalam pelayanan dan pembinaan haji.
2. Tugas Pokok dan Fungsi KBIH
a. Tugas Pokok KBIH meliputi :
a) Menyelenggarakan/ melaksanakan bimbingan haji tambahan di
tanah air maupun sebagai bimbinga pembekalan
b) Menyelenggarakan/ melaksanakan bimbingan lapangan di Arab
Saudi
c) Melaksanakan pelayanan konsultasi informasi dan penyelesaian
dan kasus- kasus ibadah bagi jamaahnya di tanah air dan di Arab
Saudi.
41
d) Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam penguasaan
manasik ke absahan dan kesempurnaan ibadah bagi jamaah yang di
bimbingnya
b. Fungsi KBIH dalam pembimbingan meliputi :
a) penyelenggara / pelakasana bimbingan haji tambahan di tanah air
sebagai bimbingam pembekalan
b) penyelenggara/ pelaksana bimbingan lapangan di Arab Saudi.
c) pelayan, konsultan dan sumber informasi perhajian
d) motivator bagi anggota jamaahnya terutama dalam hal-hal
penguasaan ilmu manasik keabsahan dan kesempurnaan ibadah
3. Tata Laksana KBIH
KBIH dalam pelaksanaan tugasnya baik ditanah air maupun di
Arab Saudi meliputi tata laksana sebagai berikut :
a) KBIH sebagai mitra pemerintah melaksanakan bimbingan sesuai
dengan kesepakatan jamahnya dengan jamaahnya dan melaporkan
kepada Ka.Kandepag setempat (F IV.04.4)
b) Ka.Kandepag melaksanakan pembinaan pemantaun dan pengendalian
kegiatan KBIH
c) Ka.Kanwil atas nama mentri agama RI mengeluiarkan izin operasional
bagi KIBIH (F IV.04.5) yang memenuhi syarat.
d) Ka.Kanwil melaksanakan akreditasi (F IV.04.6) dan pengendalian
lapangan (F IV.04.7) setelah beropresai 1 tahun
42
e) Direktur merumuskan dan menyiapkan pedoman pembinaan, akreditasi
dan pengembangan KBIH
f) Direktur Jendral menetapkan kebijaksanaan bimbingan KBIH
g) Menteri Agama menetapkan pokok-pokok tentang kedudukan, fungsi
dan kewenangan KBIH.
C. Konsep Kualitas Jamaah Haji
Menurut Goetsh dan Davis dalam Tjiptono, kualitas merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan dari sudut
pandang konsumen kualitas adalah nilai atau kecocokan untuk digunakan.
Dalam dasawarsa terakhir ini arti kualitas memang lebih banyak dilihat dari
sudut pandang konsumen, karena perusahaan yang menyadari bahwa
kelangsungan hidup perusahaan tergantung dari konsumen. Sedemikian arti
kesetiaan seorang konsumen bagi perusahaan, maka sudah tepat apabila
konsumen ditempatkan pada posisi paling utama untuk dipuaskan.
Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya “ kompak” atau
“bersama-sama”, ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang dikerjakan
secara bersama-sama dibawah pimpinan seorang imam. Jamaah juga berarti
sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas
serta tujuan yang sama. Islam menganjurkan umat islam untuk menggalang
kekompakan dan kebersamaan, yaitu masyarakat yang terdiri dari pribadi-
pribadi muslim, yang berpegang pada norma-norma Islam, menegakkan
43
prinsip “ta’awun” tolong-menolong dan kerja sama untuk tegaknya kekuuatan
bersama demi tercapainya tujuan yang sama.42
Muhammad Baqir Al-Hasby menyatakan bahwa haji berasal dari
bahasa arab, yaitu ”hajj”, yang berarti menuju atau mengunjungi sesuatu.
Sedangkan menurut istilah agama ialah mengunjungi ka’bah dan sekitarnya di
kota Makkah untuk mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wukuf, dan sebagainya
semata-mata demi melaksanakan perintah Allah dan meraih keridhoannya43.
Haji menurut arti bahasanya bermakna “ menuju, menyengaja”, atau
banyak-banyak menuju kepada sesuatu yang diagungkan”, sedang menurut
syara’ adalah menuju ka’bah untuk menunaikan suatu ibadah tertentu.44
Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia yang
beragama Islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.45
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon jamah haji secara individu
adalah:
1) Mengetahui pengetahuan tentang manasik haji
2) Mempunyai biaya yang cukup untuk keperluan didalam negeri, biaya
perjalanan pulang pergi, biaya hidup selama di Arab Saudi untuk
akomodasi, konsumsi, dan transportasi, serta keperluan lainnya.
3) Mempunyai kelengkapan dokumen perjalanan (paspor) dan izin masuk ke
Negara tujuan.
42 Harun Nasution,Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: Djembatan,1992),h.386-487. 43 M. Baqir Al-hasby, Fiqih Praktis, (Bandung: Mizan, 1999), h. 377. 44 DRS.H. Aliy As’ad, Fahul Mu’in, (Kudus: Menara Kudus,1979), jilid 2,h.103. 45 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji,( Pusat Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan Haji RI:2010),h.9.
44
Dalam melaksanankan haji para jamaah haji harus mengetahui syarat
haji, rukun haji dan wajib haji, antara lain :
1) Syarat Haji
Syarat haji yaitu hal yang harus dipenuhi sebelum orang melakukan ibadah
haji.
a. Islam
b. Baligh ( dewasa)
c. Aqil ( berakal sehat)
d. Merdeka ( bukan budak)
e. Istitha’ah (mampu)
2) Rukun Haji
Rukun haji yaitu serangkaian amalan yang harus dilakukan dalam
ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan
dam dan jika ditinggalkan maka tidak sah hajinya.
a. Niat ihram
b. Wukuf di Arafah
c. Tawaf ifadah
d. Sa’i
e. Cukur
f. Tertib
45
3) Wajib Haji
Wajib haji yaitu rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam
ibadah haji, bila tidak dikerjakan maka harus dibayar dengan dam (denda).
a. Niat ihram dari Miqat
b. Mabit di Mudzalifah
c. Mabit di Mina
d. Melontar Jumrah Ula ,Wusta dan Aqabah.
e. Tawaf wada’ bagi yang akan meninggalkan Mekkah.46
Adapun ruang lingkup jamaah haji adalah sebagai berikut:
1) Jamaah haji mandiri adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan
mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan alat
atau obat dan orang lain.
2) Jamaah haji observasi adalah jamaah yang yang memiliki kemampuan
mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat atau obat.
3) Jamaah haji pengawasan adalah jamaah haji yang memiliki
kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat atau
obat dan orang lain.
4) Jamaah haji tunda adalah jamaah yang kondisi kesehatannya tidak
memenuhi syarat untuk mengikuti perjalanan haji.
5) Jamaah haji resiko tinggi adalah jamaah haji dengan kondisi kesehatan
yang secara epidemiologi beresiko sakit atau mengalami kematian
selama perjalanan ibadah haji, yang meliputi:
46 DEPAG DIRJEN BIMAS HAJI, Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah,(Jakarta,
Depag RI Dirjen Bimas Haji, 2000),h.16-17.
46
a) Jamaah haji lanjut usia
b) Jamaah haji penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh
keluar dari Indonesia berdasarkan peraturan kesehatan yang
berlaku.
c) Jamaah haji wanita hamil
d) Jamaah haji dengan ketidakmampuan tertentu terkait penyakit
kronis atau penyakit tertentu lainnya.47
D. Kerangka pemikiran
Skema Kerangka Penelitian Gambar 2. 1
47 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Pusat Kesehatan Haji Kementerian RI:2010),h.9-10.
Bimbingan Manasik Haji (X)
Kualitas Jamaah Haji (y)
Fenomena yang terjadi pada KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan
Basis Teori: Bimbingan Manasik Haji dan Kualitas Jamaah Haji
Metodologi Penelitian : -Uji Kualitas data -Uji Asumsi Klasik
-Uji Hipotesis
Kesimpulan dan Implikasi
47
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab
akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan
kerangka penelitian tersebut, maka hipotesis sebagai berikut:
Pengaruh bimbingan manasik haji terhadap kualitas jamaah haji
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bimbingan
manasik haji terhadap variabel kualitas jamaah haji.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bimbingan manasik haji
terhadap variabel kualitas jamaah haji.
48
BAB III
TINJAUAN UMUM KBIH IMAM BONJOL
A. Sejarah berdirinya KBIH Imam Bonjol
Yayasan Masjid Imam Bonjol (YMIB), berkedudukan di Jakarta,
yang Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasarnya dibuat di
hadapan Notaris, masing-masing: Ny. Yetty Taher SH:
1. Akta Pendirian tanggal 27 Desember 1990 Nomor: 35, yang telah
didaftarkan pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
tertanggal 11 September 1995 Nomor: 111/A, Yay./HKM/1995 PN.
JAK.SEL, dan telah didaftarkan pada kepala Dinas Sosial Jakarta,
tertanggal 15 September 1995 Nomor: 95.40703.194;
2. Akta Perubahan I tanggal 10 Agustus 1998 Nomor: 8, yang telah
didaftarkan pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tertanggal 30 September 1998 (tiga puluh September seribu sembilan
ratus sembilan puluh delapan) Nomor: 149/Not/HKM/1998 PN.
Jak.Sel;
3. Akta Perubahan II Tanggal 15 September 1999 Nomor: 23, yang telah
didaftarkan pada kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tertanggal 07 Oktober 1999 Nomor: 141/NOT/99;
4. Tambahan Berita Negara RI Tanggal 09 Desember 2005 No. 98 (Akta
Perubahan III tanggal 22 Agustus 2005 Nomor: 08).
Sejarah KBIH Imam Bonjol yang dirintis dibawah Yayasan Masjid
Imam Bonjol berdiri sejak tahun 1992. Pendirinya Drs.H. Muhammad
49
Ja’far Nasir. Pendirian Kelompok bimbingan ibadah haji ( KBIH) Imam
Bonjol dilatar belakangi antara lain oleh meningkatnya jumlah jamaah haji
setiap tahunnya, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Maka dengan
demikian tuntutan jamaah untuk memperoleh pelayanan yang semakin
baik mutlak diperlukan. Pelayanan itu berupa pelayanan teknis maupun
keilmuan dan pemahaman tata cara beribadah agar menjadi haji mabrur.
maka dengan berdirinya unit ini diharapkan dapat meningkatkan
partisipasi Yayasan Masjid Imam Bonjol kepada pembangunan
masyarakat muslim khusunya.
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi KBIH Imam Bonjol
I. Ketua umum: H. Jafri Jamil, SH., S.Sos., MM.
II. Sekretaris I: H. Ari Syafrudin, SP
III. Sekretaris II: H. Umriani
IV. Bendahara I: H. Subandi Digdowiyono
V. Bendahara II: H. Mazhar Malik, AMd., Ak
VI. Ketua badan kemakmuran masjid (BKM): H. T. Sulaiman
1. Kabid dakwah: Dr. H. Abdul Muta’ali, MA
2. Kabid ri’ayah: H. T. Sulaiman
3. Kabid sosial: H. Moedji Rahardjo, S.ip.
4. Ketua risma: Suhadi
VII. Ketua badan usaha: H. Rasyad Chasan, SE., MM
1. Kabid KBIH: H. Umriani
50
2. Kabid pedidikan: Drs. H. Achmadi Supriyanto
3. Kabid fasilitas dan toko: Ir. Amel Zen
4. Kabid donasi: Hj. Siti Nuryati Sutomo
VIII. Ketua unit pengumpul dan penyalur (UPZ): Dra. Hj. Sp.
Sunardiyaninhsih, MM.
1. Administrasi: H. Maulana Darmajati, SS.
2. Pengumpulan: Yusuf
3. Penyaluran: Rudi Supriyatna
4. Pekas: H. Pulung Haryadi
C. Visi , Misi, dan Tujuan
KBIH Imam Bonjol memiliki beberapa visi, misi, dan tujuan
sebagai berikut:
Visi
1. Memberikan pelayanan haji dan umroh bagi yang ingin menunaikan
ibadah haji dan umroh
2. Bimbingan haji dan umroh KBIH Imam Bonjol sebagai lembaga yang
unggul dalam pelayanan bimbingan haji dan umroh.
Misi
1. Mengantarkan calon jama’ah haji dan umroh untuk mencapai cita-cita
yang luhur sehingga memperolah haji yang mambrur dan umroh yang
maqbul.
2. Mengantarkan calon jama’ah haji dan umroh untuk mampu
melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan dan ketentuan islam.
51
3. Mengantarkan calon jama’ah hai dan umroh untuk mampu
melafadzkan do’a-do’a manasik dan Al-Qur’an sesuai dengan aruan
bacaan (tajwid) yang benar.
Tujuan
1. Mengembangkan peran Yayasan Masjid KBIH Imam Bonjol disegala
bidang.
2. Memperluas syiar Yayasan Masjid KBIH Imam Bonjol sebagai pusat
kegiatan islami.
3. Memberdayakan calon jama’ah haji memalui peningkatan
pemahamam tentang ibadah haji dan tata cara pelaksanaannya sesuai
tuntunan yang benar.
4. SDM dilingkungan Yayasan Masjid KBIH Imam Bonjol dengan
mengirimkannya sebagai tenaga pembimbing haji.
D. Produk dan Program Kerja KBIH Imam Bonjol
Produk KBIH Imam Bonjol:
1. Ibadah haji (khusus)
Untuk pelaksanaan keberangkatan jama’ah ibadah haji (khusus)
KBIH Imam Bonjol bekerja sama dengan travel resmi yang telah
ditunjuk.
2. Ibadah haji (regular)
Pelaksanaan keberangkatan ibadah haji (regular) dimulai pada
tahun 1992.
52
3. Ibadah umroh
Pelaksanaan keberangkatan ibadah umroh sama seperti ibadah
haji (regular) yaitu dimulai pada tahun 1992.
Program kerja:
Program kerja bimbingan haji dan umroh KBIH Imam Bonjol
dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Program jangka pendek:
a. Pembinaan terhadap calon jama’ah haji dan umroh untuk
masyarakat umum dengan cara mengundang dalam pengajian
bulanan Yayasan Masjid KBIH Imam Bonjol serta kegiatan
manasik haji dan umroh.
b. Pembinaan calon pembimbing haji dan umroh dengan guru dengan
jadwal pertemuan secara berkala atau rutin.
2. Program jangka panjang:
a. Rekrutmen calon jama’ah haji dan umroh dengan cara sosialisasi di
majlis taklim sekitar Yayasan Masjid KBIH Imam Bonjol.
b. Pembinaan pasca haji dan umroh bagi alumni jama’ah haji dan
umroh KBIH Imam Bonjol melalui pengajian bulanan.
c. Menyiapkan tenaga pembimbing yang terampil atau professional
dengan cara membina tenaga pembimbing secara berkelanjutan.
d. Menjalin hubungan baik dengan kementrian agama RI, IPHI
(Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), Biro travel, dan sebagainya.
53
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Bimbingan Manasik Haji KBIH Imam Bonjol
1. Perencanaan Bimbingan manasik haji
Perencanaan bimbingan manasik haji KBIH Imam Bonjol adalah
tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses usaha mencapai
tujuan bimbingan manasik haji. KBIH Imam Bonjol mempunyai tujuan
diadakannya bimbingan manasik haji kepada jamaah yaitu agar peserta
bimbingan haji Imam Bonjol dapat melaksanakan ibadah haji penuh
pengertian, sebaik mungkin, dan dapat mempertahankan haji yang
mabrur.
Perencanaan yang diterapkan oleh KBIH Imam Bonjol dalam
memberikan bimbingan manasik haji yang meliputi perkiraan dan
perhitungan masa depan.
Penentuan tujuan dan perumusan sasaran dalam rangka pencapaian
tujuan penetapan lokasi dan penetapan biaya fasilitas dan faktor lain yang
diperlukan. Dengan langkah tersebut terlihat bahwa penerapan fungsi dan
tujuan perencanaan pada bimbingan manasik haji pada KBIH Imam
Bonjol sudah berjalan dengan baik, sehingga kegiatan yang dilaksanakan
akan berjalan lebih terarah.
KBIH Imam Bonjol memberikan pembekalan kepada jamaah
dengan pengetahuan dan informasi mengenai manasik haji, serta
memberikan kemudahan bagi jamaah dalam mempersiapkan diri baik
54
fisik maupun mental sehingga jamaah benar-benar siap melaksanakan
haji.
2. Materi Bimbingan Manasik Haji
Materi – materi bimbingan yang disampaikan oleh KBIH yakni
mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji, dengan tujuan agar peserta
bimbingan haji Imam Bonjol dapat melaksanakan ibadah haji penuh
pengertian, sebaik mungkin, dan dapat mempertahankan haji yang
mabrur.
Panduan materi yang disampaikan KBIH Imam Bonjol selain
dari buku-buku yang diterbitkan Departemen Agama, KBIH Imam
Bonjol juga menerbitkan buku manasik haji yang disusun oleh team
pembimbing haji KBIH Imam Bonjol. Buku tuntunan manasik haji ini
merupakan suatu upaya membekali jamaah dengan pengetahuan dan
informasi mengenai manasik haji. Adapun materi yang disampaikan
yaitu:
a. Memahami makna dan sejarah ibadah haji
b. Tata cara pelaksanaan ibadah haji
c. Fadhilah haji dan kemuliannya
d. Kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan haji
e. Filsafat dan hakikat ibadah haji
f. Syarat, wajib, dan rukun haji
g. Materi kesehatan
h. Persiapan fisik dan mental
55
i. Memahami dzikir dan doa
j. Menjelaskan mengenai kegiatan haji di Madinah dan di Mekkah
k. Menjelaskan mengenai kegiatan haji di Arafah-Mudzalifah-Mina
l. Pemberian materi dan praktek mengenai thawaf,sa’I,dan tahallul
m. Materi mengenai shalat jenazah, jama’ qosor dan tayammum
n. Mengenal budaya penduduk Mekkah dan Madinah
o. Menjelaskan permasalahan wanita dalam masa haji
p. Dan menjelaskan tentang kapasitas dan fasilitas pesawat
Jadwal kegiatan bimbingan manasik KBIH Imam Bonjol dimulai
dari tanggal 12 Maret 2016 sampai dengan 24 Juli 2016, dengan jumlah
17 kali pertemuan. Jumlah jamaah yang mengikuti bimbingan sebanyak
45 orang. Tabel 4.1 menyajikan jadwal kegiatan manasik haji tahun 2016
M/437 H.
56
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Manasik Haji KBIH Imam Bonjol Tahun
2016
NO
HARI/TANGGAL
PUKUL
MATERI/KEGIATAN
PEMBIMBING
1 Sabtu, 12-03-16 08.00-08.45
08.45-11.55
a. sambutan pembukaan
manasik
b. memahami dan
melaksanakan haji
Ketua Bimbingan
KBIH Imam Bonjol
H. Jafri Jamil,SH,MM
2 Ahad, 13-03-16 08.00-11.00 Filsafat dan hakikat ibadah haji H. Jafri Jamil,SH,MM
3 Sabtu, 19-03-16 08.00-11.00 Syarat, wajib, rukun haji H.Umriani
4 Ahad, 20 -03-16 07.00-09.00
09.00-11.50
a. Cek kesehatan dan gerak
jalan
b. Kegiatan Madinah dan
Mekkah
Tim pembimbing manasik H. Umriani
5 Sabtu, 02-04-16 08.00-11.00 a. Persiapan fisik dan mental
b. Memahami dzikir dan doa
H. Jafri Jamil,SH,MM H. Umriani
6 Ahad, 03-04-16 07.00-08.30
08.30-11.50
a. Cek kesehatan
b. Kegiatan haji di Arafah-
Mina-Mudzalifah
Tim pembimbing manasik H. Umriani
7 Sabtu, 09-04-16 07.00-08.30
08.30-11.50
a. cek kesehatan
b. Praktek thawaf, sa’I,dan
tahalull
Tim pembimbing manasik Drs. H.A. Chotib. MZ
8 Ahad, 17-04-16 08.00-10.00
10.00-11.50
a. Shalat jenazah, jama’ qosor
dan tayammum
b. penjelasan mengenai KBIH
Imam Bonjol
M.Saefudin
Zohron,Spd.I
H. Mazhar Malik,
A.Md.AK
57
9 Sabtu, 23-04-16 06.30-24.00 Mabit Armina dan lempar
jamarat
Tim pembimbing
manasik haji
10 Ahad , 24-04-16 06.00-09.00
10.00-11.30
a. cek kesehatan dan outbound
b. wudhu ditinjau dari
kesehatan dan shalat khusyu
Tim pembimbing
manasik haji
H. Jafri Jamil, SH,MM
11 Sabtu , 14-05-16 08.30-10.00
10.00-11.55
a. kapasitas dan fasilitas di
pesawat
b. mengenal budaya penduduk
Mekkah dan Madinah
H.Umriani
H.Umriani
12 Ahad, 15-05-16 08.30-10.00
10.00-11.55
a. sejarah ibadah haji
b. pembekalan mengenai tata
cara pelaksanaan
Dr. H.Abdul
Muta’ali,MA,M.Si
Dr.H.A.Juraidi, MA
13 Sabtu, 30-05-16 07.30-13.00 Vaksinasi manangitis Tim kesehatan
puskesmas Cilandak
14 Ahad, 12-06-16 08.30-10.30
10.30-11.55
a. kebijakan pemerintah dalam
penyelenggaraan haji
b. . permasalahan wanita
dalam masa haji
Drs. Hamidullah
AR,Msi
Dra.
Hj.SP.Sunardiyaningsi
h,MM
15 Sabtu, 25-06-16 20.45-23.00 Kesehatan dan psikologi haji Dr.H.Fidiansyah,Sp.Kj
16 Ahad, 26-06-16 02.00-08.00 Qiyamul lail, I’tikaf dan
evaluasi
Tim pembimbing
manasik haji
17 Ahad, 24-07-16 09.15-11.55 Halal bihalal jamaah haji tahun
1992-2016
Drs. H.Ahmad Nurul
Huda,MA
58
3. Media dan Metode Bimbingan Manasik Haji
Media yang digunakan dalam kegiatan bimbingan manasik
KBIH Imam Bonjol, antara lain
1. LCD dan DVD
2. Laptop dan Printer
3. Microfon dan Sound Sistem
4. Booklet dan Poster Perjalanan Haji
5. White boar dan spidol
6. Proyektor dan screen infocus
Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
tersebut akan membuat peserta bimbingan manasik haji lebih focus
dan lebih semangat untuk mengikuti manasik haji ini.
Metode yang digunakan pembimbing dalam penyampaian
materi manasik haji kepada jamaah, menggunakan 3 metode yaitu :
metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
4. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para jamaah KBIH
Imam Bonjol Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai
jumlah data responden dan identitas responden penelitian yang terdiri
dari jenis kelamin dan usia. Data jumlah kuisioner yang disebarkan
Tabel 4.2 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang
disebarkan kepada responden.
59
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Presentase1 Jumlah kuesioner yang disebar 45 100% 2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0% 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0% 4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 45 100%
Sumber: Data primer
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 21 46.7%
Perempuan 24 53.3% Jumlah 45 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 21 orang
atau 46.7% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya
sebesar 24 orang atau 53.3% responden berjenis kelamin
perempuan. Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas jamaah
sebagian besar responden adalah perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan usia.
60
Tabel 4.4 Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase 20-30 tahun 3 6.7% 31-40 tahun 12 26.7% 41-50 tahun 20 44.4%
>51 tahun 10 22.2 Jumlah 45 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden sebesar 44.4%
diantaranya dalam rentang usia 41-50 tahun, yang berusia antara
dari 31-40 tahun sebanyak 26.7%, sedangkan yang berusia diatas
>51 tahun sebesar 22.2%, sedangkan sisanya adalah responden
yang berusia 20-30 tahun sebesar 6.7%
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian Pengaruh Bimbingan Manasik Terhadap
Kualitas Jamaah Haji KBIH Imam Bonjol
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut
dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas
dari dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Bimbingan
Manasik Haji (BMH) dan Kualitas Jamaah (KJ) dengan 45 sampel
responden.
61
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap
variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Uji Validitas Bimbingan Manasik Haji (BMH)
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Bimbingan Manasik Haji Nomor
Butir Pertanyaan Pearson
CorelationSig
(2-Tailed) Keterangan
BMH1 0,922 0,000 Valid BMH2 0,862 0,000 Valid BMH3 0,836 0,000 Valid BMH4 0,550 0,000 Valid BMH5 0,772 0,000 Valid BMH6 0,854 0,000 Valid BMH7 0,889 0,000 Valid BMH8 0,636 0,000 Valid BMH9 0,854 0,000 Valid BMH10 0,889 0,000 Valid BMH11 0.922 0,000 Valid BMH12 0,862 0,000 Valid BMH13 0,295 0,049 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.5 menunjukkan variabel Bimbingan manasik haji
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel bimbingan manasik haji
dapat diandalkan dan layak sebagai penelitian.
62
2) Uji Validitas Kualitas Jamaah (KJ)
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kualitas Jamaah
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
KJ1 0,902 0,000 Valid KJ2 0,803 0,000 Valid KJ3 0,808 0,000 Valid KJ4 0,621 0,000 Valid KJ5 0,828 0,000 Valid KJ6 0,871 0,000 Valid KJ7 0,880 0,000 Valid KJ8 0,599 0,000 Valid KJ9 0,871 0,000 Valid KJ10 0,880 0,000 Valid KJ11 0,902 0,000 Valid KJ12 0,803 0,000 Valid KJ13 0,808 0,000 Valid KJ14 0,621 0,000 Valid KJ15 0,828 0.000 Valid KJ16 0,871 0,000 Valid KJ17 0,880 0,000 Valid KJ18 0,599 0,000 Valid KJ19 0,871 0,000 Valid KJ20 0,880 0,000 Valid KJ21 0,902 0,000 Valid KJ22 0,803 0,000 Valid KJ23 0,808 0,000 Valid KJ24 0,621 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.6 menunjukkan variabel Kualitas Jamaah (KJ)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel kualitas jamaah dapat
diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
63
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,60. Tabel 4.6
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
AlphaKeterangan
Bimbingan Manasik Haji 0,949 Reliabel Kualitas Jamaah Haji 0,976 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.7 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
bimbingan manasik haji sebesar 0,949, kualitas jamaah haji sebesar
0,976. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih
dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti
bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation
64
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel
4.8 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 17,888 11,597
1,542 ,130
VAR00001 1,482 ,209 ,734 7,078 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: VAR00002
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar
angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai
tolerance bimbingan manassik haji sebesar 1.000. Selain itu nilai VIF
untuk bimbingan manasik haji sebesar 1,000. Suatu model regresi
dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki nilai VIF
kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
65
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 9,39274691
Most Extreme Differences
Absolute ,235
Positive ,154
Negative -,235
Kolmogorov-Smirnov Z 1,579
Asymp. Sig. (2-tailed) ,140
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : Data primer yang diolah
Pada tabel 4.9 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji
kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed)
sebesar 0,140 atau jauh diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka
signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut terdistribusi secara normal.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
diperlihatkan pada gambar 4.10
3. H
a
S
B
bahwa d
Y dan t
tersebut
persama
mempre
mempen
Hasil Uji Hi
a. Hasil Uji
Ni
dalam m
mendekat
Sumber : Da
Berdasarkan
data terseba
tidak terdap
t. Hal ini be
aan regresi,
ediksi kua
ngaruhinya,
ipotesis
Koefisien D
ilai R2 yan
menjelaskan
ti satu ber
Ga Hasil Uji
ata primer y
n gambar
ar di atas da
pat suatu p
erarti tidak
, sehingga
alitas jam
, yaitu bimb
Determinas
ng kecil ber
variabel d
rarti variab
ambar 4.10Heterosked
yang diolah
4.10 grafik
an di bawah
pola yang j
terjadi hete
model regr
maah berd
bingan mana
i (R2)
rarti kemam
dependen s
bel-variabel
dastisitas
k scatterplo
h angka 0 (n
elas pada p
eroskedastis
resi layak d
dasarkan
asik haji.
mpuan varia
angat terba
l independ
ot menunju
nol) pada su
penyebaran
sitas pada m
digunakan u
variabel
abel indepe
atas. Nilai
den membe
66
ukkan
umbu
n data
model
untuk
yang
enden
yang
erikan
67
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen.49
Tabel 4.11 UJI KOEFISIEN DETERMINAN R2
Tabel 4.11 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar
0.527 atau 52,7%, ini menunjukkan bahwa variabel kualitas jamaah
yang dapat dijelaskan oleh variabel bimbingan manasik haji.
Sedangkan sisanya sebesar 0,473 atau 47.3%. variabel yang tidak di
teliti oleh peneliti.
b. Hasil Uji Statistik F
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji
F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang
49 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.97.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,734a ,538 ,527 9,50134
a. Predictors: (Constant), VAR00001 Sumber : Data primer yang diolah
68
diuji secara simultan. Tabel 4.12 berikut menggambarkan hasil uji
statistik F.
Tabel. 4.12 UJI STATISTIK F
B
erdasarakan hasil uji F pada tabel 4.12 didapat nilai F hitung sebesar
50,096 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih
kecil dari pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa
bimbingan manasik haji, mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas jamaah.
Hipotesis 2 : Pengaruh Bimbingan Manasik Haji Terhadap
Kualitas Jamaah
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel bimbingan
manasik haji terhadap variabel kualitas jamaah secara simultan.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel bimbingan manasik haji
terhadap variabel kualitas jamaah secara simultan.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.12 nilai F
diperoleh sebesar 50,096 dengan signifikansi 0.000. Ini berarti model
regresi ini layak untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa bimbingan manasik
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 4522,469 1 4522,469 50,096 ,000b
Residual 3881,843 43 90,275
Total 8404,311 44
a. Dependent Variable: VAR00002
b. Predictors: (Constant), VAR00001
69
haji berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas
jamaah.
c. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima dan menolak Ha.50
Tabel 4.13 UJI STATISTIK t
S
u
m
b
e
S
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.13, maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Pengaruh Bimbingan manasik haji terhadap
Kualitas jamaah
50 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h.98.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,888 11,597 1,542 ,130
BMH 1,482 ,209 ,734 7,078 ,000
a. Dependent Variable: KJ
Y = 17.888+1.482X1 + e
70
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel bimbingan
manasik haji terhadap variabel kualitas jamaah secara parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel bimbingan manasik
haji terhadap variabel kualitas jamaah secara parsial.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel
bimbingan manasik haji mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa berpengaruh positif dan secara
signifikan terhadap kualitas jamaah karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel bimbingan manasik haji lebih kecil dari 0,05.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Bimbingan manasik yang diberikan oleh KBIH Imam Bonjol terhadap
jamaah haji, bertujuan agar peserta bimbingan haji Imam Bonjol dapat
melaksanakan ibadah haji penuh pengertian, sebaik mungkin, dan dapat
mempertahankan haji yang mabrur, dan pelaksanaan bimbingan manasik
haji pada KBIH Imam Bonjol sudah berjalan dengan baik, sehingga kegiatan
yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan perencanaan .
2. Nilai korelasinya antara variabel bimbingan manasik haji (x) dan kualitas
jamaah (Y) sebesar 0,527, dengan jumlah sampel sebesar 45 responden,
menunjukan korelasi yang positif dan signifikan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada korelasi yang signifikan antara variabel bimbingan manasik haji
(x) terhadap kualitas jamaah haji (Y).
Dengan menggunakan uji F, pada model regresi diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000, Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari pada 0,05 maka
model regresi dapat dikatakan bahwa bimbingan manasik haji, mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas jamaah.
72
B. Saran
Adapun saran yang dapat dikatakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai korelasi sebesar 0,527 ini disebabkan kurangnya jumlah sampel
penelitian, sehingga penelitian berikutnya perlu penambahan jumlah
sampel.
2. Responden susah ditemui sehingga kuesioner disebarkan melalui email
sehingga tidak terjadi interaksi komunikasi dua arah antara peneliti dengan
responden. Untuk penelitian berikutnya disarankan bertemu langsung
dengan responden.
C. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukan bahwa bimbingan manasik haji
berpengaruh terhadap kualitas jamaah. Diharapkan setiap KBIH lebih berupaya
untuk meningkatkan layanan terhadap jamaah, serta dapat menjadi bahan
evaluasi dan masukan untuk lebih memajukan pelayanan tersebut.
73
DAFTAR PUSTAKA
Al-hasby, M. Baqir,1999. Fiqih Praktis. Mizan, Jakarta.
As’ad, Aliy, 1979. Fahul Mu’in, Menara Kudus,Kudus.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2013. Tuntunan Manasik Haji dan Umrah. Kementrian Agama RI, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Jakarta,2005. Pola Pembinaan Jamaah Haji. Kementrian Agama RI, Jakarta.
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta, 2007. Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji,Jakarta.
Departemen Agama RI,2003. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penyelenggaraan Haji Tahun,Jakarta.
Departemen Agama RI, 2006, Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji,Jakarta.
DEPAG DIRJEN BIMAS HAJI, 2000. Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah, Depag RI Dirjen Bimas Haji, Jakarta.
Departemen Agama RI, 2003. PP KBIH. Departemen Agama RI, Jakarta.
Fandy, Tjiptono, 2005 . Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Andi, Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasan, Latif dan Ahmad, Nidjam,2003. Manajemen Haji. Zikrul Hakim, Jakarta.
Harahap, Sumuran, 2008. Kamus Istilah Haji dan Umrah. Mitra Abadi Press, Jakarta.
Kartadinata, Sunaryo,2007. Bimbingan dan Konseling dalam Praktek, Maestro,Bandung.
Kementerian Kesehatan RI ,Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, 2010. Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Haji RI. Jakarta.
Latuheru, 1998. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Depdikbud, Jakarta.
Nasution, Harun, 1992. Ensiklopedia Islam Indonesia. Djembatan,Jakarta.
74
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Naional RI, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,Jakarta.
Prayitno dan Amti, Erman, 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. PT Rineka Cipta,Jakarta.
Priyatno, Duwi, 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gaya Media, Yogyakarta.
Sugiyono,2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ALFABETA,Bandung.
Sugiyono,2010. Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA,Bandung.
Syaukani Imam ,2009. Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia.Puslitbang Kehidupan Keagamaan,Jakarta.
Winkel, 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Grasindo,Jakarta.
Yusuf, Syamsu,dkk, 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. PT.Remaja Rosdakarya,Bandung.
http://www.bangsaonline.com/berita/3858/apa-arti-kata-manasik, diakses pada tanggal 21 December 2015.
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-manfaat-manasik-haji.html, diakses pada tanggal 21 December 2015.
Correlations
BMH1 BMH2 BMH3 BMH4 BMH5 BMH6 BMH7 BMH8 BMH9 BMH10 BMH11 BMH12 BMH13 TOTAL
BMH1
Pearson Correlation 1 ,920** ,808
** ,396
** ,561
** ,691
** ,790
** ,598
** ,691
** ,790
** 1,000
** ,920
** ,264 ,922
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,079 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH2
Pearson Correlation ,920** 1 ,695
** ,369
* ,500
** ,565
** ,715
** ,709
** ,565
** ,715
** ,920
** 1,000
** ,196 ,862
**
Sig. (2-tailed) ,000
,000 ,013 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,197 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH3
Pearson Correlation ,808** ,695
** 1 ,491
** ,554
** ,645
** ,758
** ,471
** ,645
** ,758
** ,808
** ,695
** ,162 ,836
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,288 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH4
Pearson Correlation ,396** ,369
* ,491
** 1 ,611
** ,502
** ,301
* ,160 ,502
** ,301
* ,396
** ,369
* ,168 ,550
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,013 ,001
,000 ,000 ,045 ,293 ,000 ,045 ,007 ,013 ,271 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH5
Pearson Correlation ,561** ,500
** ,554
** ,611
** 1 ,911
** ,607
** ,228 ,911
** ,607
** ,561
** ,500
** ,120 ,772
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,131 ,000 ,000 ,000 ,000 ,434 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH6
Pearson Correlation ,691** ,565
** ,645
** ,502
** ,911
** 1 ,728
** ,273 1,000
** ,728
** ,691
** ,565
** ,194 ,854
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,070 ,000 ,000 ,000 ,000 ,201 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH7
Pearson Correlation ,790** ,715
** ,758
** ,301
* ,607
** ,728
** 1 ,684
** ,728
** 1,000
** ,790
** ,715
** ,128 ,889
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,045 ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,400 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH8
Pearson Correlation ,598** ,709
** ,471
** ,160 ,228 ,273 ,684
** 1 ,273 ,684
** ,598
** ,709
** ,222 ,636
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,293 ,131 ,070 ,000
,070 ,000 ,000 ,000 ,143 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH9
Pearson Correlation ,691** ,565
** ,645
** ,502
** ,911
** 1,000
** ,728
** ,273 1 ,728
** ,691
** ,565
** ,194 ,854
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,070
,000 ,000 ,000 ,201 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH10
Pearson Correlation ,790** ,715
** ,758
** ,301
* ,607
** ,728
** 1,000
** ,684
** ,728
** 1 ,790
** ,715
** ,128 ,889
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,045 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,400 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH11
Pearson Correlation 1,000** ,920
** ,808
** ,396
** ,561
** ,691
** ,790
** ,598
** ,691
** ,790
** 1 ,920
** ,264 ,922
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,079 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH12
Pearson Correlation ,920** 1,000
** ,695
** ,369
* ,500
** ,565
** ,715
** ,709
** ,565
** ,715
** ,920
** 1 ,196 ,862
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,013 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,197 ,000
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
BMH13 Pearson Correlation ,264 ,196 ,162 ,168 ,120 ,194 ,128 ,222 ,194 ,128 ,264 ,196 1 ,295*
Lampiran.1
Sig. (2-tailed) ,079 ,197 ,288 ,271 ,434 ,201 ,400 ,143 ,201 ,400 ,079 ,197
,049
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
TOTAL
Pearson Correlation ,922** ,862
** ,836
** ,550
** ,772
** ,854
** ,889
** ,636
** ,854
** ,889
** ,922
** ,862
** ,295
* 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,049
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,949 13
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 9,39274691
Most Extreme Differences
Absolute ,235
Positive ,154
Negative -,235
Kolmogorov-Smirnov Z 1,579
Asymp. Sig. (2-tailed) ,140
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji validitas variabel y (Kualitas Jamaah)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 17,888 11,597
1,542 ,130
VAR00001 1,482 ,209 ,734 7,078 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: VAR00002
Nomor
Butir Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-Tailed) Keterangan
KJ1 0,902 0,000 Valid
KJ2 0,803 0,000 Valid
KJ3 0,808 0,000 Valid
KJ4 0,621 0,000 Valid
KJ5 0,828 0,000 Valid
KJ6 0,871 0,000 Valid
KJ7 0,880 0,000 Valid
KJ8 0,599 0,000 Valid
KJ9 0,871 0,000 Valid
KJ10 0,880 0,000 Valid
KJ11 0,902 0,000 Valid
KJ12 0,803 0,000 Valid
KJ13 0,808 0,000 Valid
KJ14 0,621 0,000 Valid
KJ15 0,828 0.000 Valid
KJ16 0,871 0,000 Valid
KJ17 0,880 0,000 Valid
KJ18 0,599 0,000 Valid
KJ19 0,871 0,000 Valid
KJ20 0,880 0,000 Valid
KJ21 0,902 0,000 Valid
KJ22 0,803 0,000 Valid
KJ23 0,808 0,000 Valid
KJ24 0,621 0,000 Valid
Lampiran.2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,734a ,538 ,527 9,50134
a. Predictors: (Constant), VAR00001
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 4522,469 1 4522,469 50,096 ,000b
Residual 3881,843 43 90,275
Total 8404,311 44
a. Dependent Variable: VAR00002
b. Predictors: (Constant), VAR00001
Lampiran.3
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Const
ant)
17,888 11,597
1,542 ,130
BMH 1,482 ,209 ,734 7,078 ,000
a. Dependent Variable: KJ
Lampiran.4
Lampiran.5
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH BIMBINGAN MANASIK HAJI TERHADAP KUALITAS
JAMAAH HAJI KBIH IMAM BONJOL JAKARTA SELATAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Jamaah KBIH Imam Bonjol
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara kiranya
berkenaan mengisi angket ini, untuk bahan penelitian skripsi yang sedang
saya siapkan dengan judul “Pengaruh Bimbingan Manasik Haji terhadap
Kualitas Jamaah Haji KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan”. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan
Saudara yang telah meluangkan banyak waktu untuk mengisi
kuesioner/angket ini. Kami berharap tidak ada persoalan yang menyulitkan
bagi saudara sekalian saat mengisi kuesioner/angket ini. Sebelum dan
sesudahnya kami mohon maaf apabila ada pertanyaan yang kurang berkenan
di hati Bpk/Ibu/Sdr/i sekalian. Skripsi ini saya susun untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos).
I. PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum menjawab kuesioner, isilah dahulu identitas anda.
2. Bacalah dengan teliti setiap item pernyataan.
3. Pilihan alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda. Berilah tanda
check (V) pada kolom jawaban yang tersedia.
4. Alternatif Jawaban.
No Pilihan Jawaban Bobot
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
II. Identitas Responden
Usia : [ ] 20-30 thn [ ] 31-40 thn [ ] 41-50 thn
[ ] >51 thn
Jenis Kelamin : [ ] Laki-laki [ ] Perempuan
Pendidikan : [ ] SD [ ] SLTP [ ] SLTA
[ ] S1 [ ] Lainnya
Pekerjaan : [ ] PNS [ ] Swasta [ ] Profesional
[ ] Lainnya
No. Deskripsi
Pernyataan/Pertanyaan
Frekuensi
Jawaban
5 4 3 2 1
1. H. Jafri Jamil, SH, MM. menguasai materi “secara
garis besar tentang perhajian” dan menyampaikannya
dengan baik.
2. Metode ceramah yang digunakan oleh H. Jafri
Jamil, SH, MM. mudah dipahami oleh saya
3. H. Jafri Jamil, SH, MM. berhasil mencapai tujuan
bimbingan dalam penyampaian materi kepada saya
4. H. Umriani menguasai materi ”tentang hukum dan
ketentuan ibadah haji serta hal-hal yang berkaitan
dengan keselamatan penerbangan” dan
menyampaikannya dengan baik
5. Metode ceramah yang digunakan oleh H. Umriani
mudah dipahami oleh saya
6. H. Umriani berhasil mencapai tujuan bimbingan
dalam penyampaian materi kepada saya
7. Drs. H. A. Chotib. MZ menguasai materi “tentang
tatacara dan urutan pelaksanaan haji” dan
menyampaikannya dengan baik
8. Metode ceramah yang digunakan oleh Drs. H. A.
Chotib. MZ mudah dipahami oleh saya
9. Drs. H. A. Chotib. MZ berhasil mencapai tujuan
bimbingan dalam penyampaian materi kepada saya
10. M. Saifuddin Zohron, Spd.I menguasai materi
“tentang hokum dan ketentuan ibadah haji” dan
menyampaikannya dengan baik
11. Metode ceramah yang digunakan oleh M. Saifuddin
Zohron, Spd.I mudah dipahami oleh saya
12. M. Saifuddin Zohron, Spd.I berhasil mencapai
tujuan bimbingan dalam penyampaian materi kepada
saya
13. Dr. dr. H. Fidiansyah, Sp. Kj. Menguasai materi
“tentang kesehatan dan psikologi haji” dan
menyampaikannya dengan baik
14 Metode ceramah yang digunakan oleh Dr. dr. H.
Fidiansyah, Sp. Kj. mudah dipahami oleh saya
15 Dr. dr. H. Fidiansyah, Sp. Kj. berhasil mencapai
tujuan bimbingan dalam penyampaian materi kepada
saya
16 Drs. H. Hamidullah AR,MSi Menguasai materi
“tentang kebijakan pemerintah dalam
penyelenggaraan haji” dan menyampaikan dengan
baik.
17 Metode ceramah yang digunakan oleh Drs. H.
Hamidullah AR,MSi mudah dipahami oleh saya
18 Drs. H. Hamidullah AR,MSi berhasil mencapai
tujuan bimbingan dalam penyampaian materi kepada
saya
19 Dra. Hj. SP.Sunardiyaningsih,MM menguasai
materi “permasalahan wanita dalam masa haji” dan
menyampaikan dengan baik.
20 Metode ceramah yang digunakan oleh Dra. Hj.
SP.Sunardiyaningsih,MM mudah dipahami oleh
saya
21 Dra. Hj. SP.Sunardiyaningsih,MM berhasil
mencapai tujuan bimbingan dalam penyampaian
materi kepada saya
22 DR. H. Abdul Muta’ali, MA, M.Si. menguasai
materi “tentang sejarah ibadah haji” dan
menyampaikan dengan baik
23 Metode ceramah yang digunakan oleh DR. H. Abdul
Muta’ali, MA, M.Si. mudah dipahami oleh saya
24 DR. H. Abdul Muta’ali, MA, M.Si. berhasil
mencapai tujuan bimbingan dalam penyampaian
materi kepada saya
25 Saya memahami materi tentang perhajian yang
disampaikan H. Jafri Jamil, SH, MM. dalam
manasik haji
26 Saya memahami materi tentang hukum dan
ketentuan ibadah haji serta hal-hal yang berkaitan
dengan keselamatan penerbangan yang disampaikan
oleh H. Umriani dalam manasik haji
27 Saya memahami materi tentang tatacara dan urutan
pelaksanaan haji yang disampaikan oleh Drs. H. A.
Chotib. MZ dalam manasik haji
28 Saya memahami materi tentang hukum dan
ketentuan ibadah haji yang disampaikan oleh M.
Saifuddin Zohron, Spd.I dalam manasik haji
29 Saya memahami materi tentang kesehatan dan
psikologi haji yang disampaikan oleh Dr. dr. H.
Fidiansyah, Sp. Kj. dalam manasik haji
30 Saya memahami materi tentang kebijakan
pemerintah dalam penyelenggaraan haji yang
disampaikan oleh Drs. H. Hamidullah AR,MSi
dalam manasik haji
31 Saya memahami materi tentang permasalahan wanita
dalam masa haji yang disampaikan oleh Dra. Hj.
SP.Sunardiyaningsih,MM dalam manasik haji
32 Saya memahami materi tentang sejarah ibadah yang
disampaikan oleh DR. H. Abdul Muta’ali, MA,
M.Si. dalam manasik haji
33 Saya dapat menerima materi manasik haji melalui
metode ceramah yang digunakan penyelenggara
manasik haji
34 Saya dapat menerima materi manasik haji melalui
metode diskusi yang digunakan penyelenggara
manasik haji
35 Penyelenggara memberikan praktek agar materi
dapat dengan mudah dipahami oleh saya
36 Pelatihan praktek manasik haji memudahkan saya
dalam melaksanakan kegiatan ibadah haji
37 Menggunakan alat infokus dan buku pelatihan
manasik haji sangat membantu saya dalam
penjelasan materi yang disampaikan penyelenggara
Catatan:
*setelah angket sudah diisi, angket dikumpulkan kembali.
Terimakasih
Lembar jawaban kuesioner variabel x ( Bimbingan Manasik Haji )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 64
2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 42
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 50
5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 49
6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 59
7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 45
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
9 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 59
10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
16 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 60
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
18 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 54
Lampiran.6
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51
20 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 60
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
22 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 56
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
24 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 61
25 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 5 4 5 54
26 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 46
27 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 58
28 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 56
29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 64
31 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63
32 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 5 46
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
34 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 59
35 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 4 40
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
41 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 60
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
43 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 54
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Lembar jawaban kuesioner variabel y (kualitas jamaah)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 74
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 91
5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 89
6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 108
7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 84
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
9 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 108
10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 72
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
16 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 111
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
18 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 101
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
20 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 111
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
Lampiran.7
22 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 5 5 106
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
24 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 112
25 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 5 4 5 5 99
26 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 86
27 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 108
28 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 105
29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 99
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
31 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 114
32 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 80
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
34 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 91
35 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 89
36 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 72
37 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 84
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
39 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 108
40 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 72
41 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 99
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
45 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 102
BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIH IMAM BONJOL
Proses pembukaan bimbingan manasik haji bersama H.Umriani
Bimbingan manasik haji bersama Dra. Hj.Sunardiyaningsih,MM
YAYASAN KBIH IMAM BONJOL
Tampak depan Yayasan KBIH Imam Bonjol
Tampak dari Jalan KBIH Imam Bonjol
PROSES PENELITIAN PADA KBIH IMAM BONJOL
Proses meminta izin penelitian kepada Ketua KBIH Imam Bonjol
Proses permintaaan data bersama sekretaris KBIH Imam Bonjol
Foto bersama pengurus KBIH Imam Bonjol
Narasumber Drs.H. Hamidullah AR,MSi
Penyampaian materi Bimbingan manasik haji bersama Drs.H. Hamidullah AR,MSi
KEDIIENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAP質 NEGERI⊂JIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTASILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Jl. Ir. H. Juanda No. 95; Ciputat 15412, IndonesiaWebsite : www.fidkom.u'njkt.ac.id
Telp./Fax:(62-21)7432728/74703580
Email idkomouinikt.ac.id
N omor: un.o1/1.5/PP.00。 9/2994/2016Lamp :1(satu)bundelHal : Bilnbingan Skripsi
NamaNomor PokokSemesterJurusan/KonsentrasiTelp.Judul Skripsi
Tembusan :
l. Dekan2. Ketua Jurusan Manajemen Dakrvah
Siti Mika Nur Aini
ll120531000141X(Sembilan)Manttё men Dakwah/Manaiemcn Haii dan umrah089609808696Pengaruh Bimbingan Manasik Htti TerhadapKualitas Jamaah Hai KBIH Imam Bo可 01 Jakarta
Selatan.
Jakarta, 6 September 2016
Kepada Yth.Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalaruu' alaihtm Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakanasebagai berikut,
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 (enam) bulan dari tanggal 6 September2016 s.d. 6Maret2Dl7.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wass alamu' alaikum IAr. Wb.
an. Dekan,Wakil Dekan Bidang Akademik
sura徹rittLl
KEⅣ質ENTERIAN AGAMAUNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)S■■RIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 IndonesiaWebsite : www.fdkuinjakarta.ac.id
Telp/Fax:(62-21)7432728/74703580Email:dakwah@fdk ulllJakarta.ac.id
■ ■ ■―ullI
NonrorLaurpiran
Hal
Un.0I/F5/PP .00.9l2t 69120t 6
Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Pirnpinan I(BlH Irrarn Bonjol Jak-Seldi
Ternpat
As s alamu' al aikum Wr. Wb.
Dekan Fakr"rltas Dakwahmenerangkarr bahwa :
Jakarta,2 Julli 2016
dan llmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
NantaNomor Pol<okTenrpat/Tanggal Lah irSenresterJ Lrlusan/Konsentras i
AlarnatTelp
TernbLrsan:
l. Wal<il Del<an Biclang AI<ademil<
2. I(etLra Jr-rrr-rsarr/Prodi. Nlana.jemen Dal<u,alt
Siti Mika Nuraini
1112053100014」akarta,07 Januari 1995
VHI(Dclapan)Manttemen Dakwah/MHuJl.Gandari 5 RT 10/02 No 54 Jagakarsa Jakarta Selatan
085770390732
adalah benar mahasiswa Fakultas Dakwah dan llmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakarr penelitian/mencari data dalarn rangkapenulisan skripsi berjudul "Pengaruh Bimbingan Manosik Haji Terhadap Kualita.s Jan1aahHaji pada KBIH Imam Bonjol Jakarta Selatan".
. Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/lbu/Sdr. dapatmenerima-/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalarn pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terinra kasih.
l(as s alamu' alaiku ru Wr. Wb.
:llll;;:I」L1004
YAYASAN MASJID IMAM BOHJOLSekretariat :」 |.Jati Raya Barat No.99 Komplek TN卜 AL Pangkalan Jati
Pondok Labu,」 akarta Selatan Kode Pos 12450 Telp.(021)750‐ 5899Akte Notaris :Estre:yta Taher7 SH Akte No.3 Tangga1 25 0ktober 2011Websle :ぃ_mattdimambOniol.0■ id
Email : [email protected]
SURAT KETERANGANNomor:Sket/023磁 016/YNIIB
Pengwus Yayasan Masjid Imam Bonjol menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
Narna
NIM
Perguruan Tinggr
Prog.Pendidikatr
Fakultas
Jurusan
Program Studi
SITI MIKANUR AINI
I I 12053100014
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah
S1
Fakultas IlmuDakruah dan Ilmu Komunikasi
Manajemen Dakwah
Manajemen Haji dan Umroh
Telah md山戯an五sd dan penelitian pada Yayasan Mttid Lnam Bo可 ol dengall judul
“Pengarllh BImbingan Manask Haii Terhadap Kuahtas Jamaah Ⅱ可iKB]H Imam BonJol
Jakarta Sdatan",seJak bulall Agustus 2016 sampal dengan September 2016 dengan baik
Demikian slllrtt keterangan ini dibuat und dip…an seperlunya.
Aon.KETUA III― PENGURUS
YAYASAN MASЛDIMAM BONJOL
SEKRETARIS