faktor lingkungan yg mempengaruhi pertumbuhan
TRANSCRIPT
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Berbagai fase Pertumbuhan Dipengaruhi Oleh Lingkungan.
Faktor lingkungan ini di alam tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dan
pengaruhnya merupakan pengaruh gabungan dan bukan penjumlahan dari
pengaruh masing-masing faktor.
Berikut ini akan diuraikan peran faktor lingkungan secara terpisah.
Temperatur
Pertumbuhan pada dasarnya sangat peka terhadap perubahan temperatur.
Perbedaan beberapa derajat sudah cukup untuk berlangsungnya perubahan
menyolok. Tiap jenis tumuhan mempunyai titik kardinal temperatur yang berbeda
(maksimum- optimum- minimum). Umumnya tumbuhan yang telah teradaptasi
dengan temperatur rendah mempunyai titik kardinal rendah pula.
Dapat pula terjadi, jaringan yang berbeda pada tumbuhan sama dengan fase
pertumbuhan sama, menunjukkan perbedaan kepekaan terhadap temperatur.
Misalnya temperatur optimum untuk pertumbuhan kepala bunga tulip, disisi luar
dan dalamnya. Kalau temperatur rendah, sisi luar lebih cepat tumbuh sehingga
bunganya tidak mekar, sebaliknya terjadi bila temperatur relatif tinggi. Peristiwa
ini dinamakan termonasti.
Selain terhadap pertumbuhan, temperatur juga berpengaruh terhadap
perubahan tahap pertumbuhan, misalnya terjadinya perkecambahan, pembungaan
atau dormansi.
Menurut hukum Van’t Hoff, reaksi kimia akan bertambah cepat dengan
kenaikan temperatur (Q10 adalah indeks yang menunjukkan berapa kali kenaikan
kecepatan reaksi dengan kenaikan temperatur 100 C. Untuk reaksi metabolisme
hukum ini tidak selalu berlaku, karena pada temperatur tinggi enzim menjadi tidak
stabil, bahkan mengalami denaturasi. Pada reaksi enzimatik perubahan temperatur
tidak hanya berpengaruh terhadap kecepatan, tetapi juga terhadap keseimbangan
reaksi yang ada.
pendinginan
pemanasan
A + B C + D + Energi
Dari reksi ini terlihat bahwa bila reaksi menghasilkan energi maka kenaikan
temperatur akan menghambat.
Selain berpengaruh terhadap kerja enzim, temperatur juga mempengaruhi
kerja gen, yaitu menghambat pada temperatur rendah.
Temperatur Rendah
Selain menghambat proses metabolisme, temperatur rendah mampu
memacuterjadinya dormansi asal masih di atas titik beku. Temperatur rendah ini
akan memacu sintesis etilen di daun dan selanjutnya juga terbentuknya absisin di
zone pengguguran, sehingga daun gugur. Temperatur rendah juga menyebabkan
cadangan makanan berubah menjadi bentuk larut, misalnya amilum menjadi gula.
Perubahan ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan osmotik plasma sel. Gula
juga mengumpul terutama di membran plasma, sehingga terbentuknya es di dalam
sel dapat dicegah serta membran plasma terlindung.
Temperatur di bawah 00 C menurunkan kandungan fosfolipid sel dan
menyebabkan terjadinya perubahan struktur dan permeabilitas membran maka air
keluar dari sel dan aktivitas RNAase naik, sehingga kandungan RNA (terutama
rRNA) bertambah. Keadaan ini menguntungkan sebagai persiapan untuk
pertumbuhan kembali bila temperatur naik. Selai bersifat menghambat, temperatur
rendah juga mampu memacu pertumbuhan misalnya vernalisasi, pematahan
dormansi, pembentukan organ penyimpanan cadangan makanan di dalam tanah
(umbi dan umbi lapis) dan pengubahan morfologi.
Agar perlakuan vernalisaai berhasil, di dalam jaringan harus terdapat gula
terlarut. Ini menunjukkan bahwa untuk berlangungnya vernalisasi diperlukan
energi. Efek temperatur rendah pada vernalisasi dapat dibalikkan bila pada saat
perlakuan tiba-tiba temperatur dinaikkan (proses devernalisasi). Reaksi
devernalisasi tidak terjadi bila perlakuan vernalisasi telah berlangsung lama.
Diduga selama perlakuan temperatur rendah, terjadi perubahan reaksi
fisiologi di dalam jaringan yang mengarah pada pembentukan senyawa tertentu
yang bertanggung jawab pada metabolisme dan pertumbuhan. Diketahui bahwa
perlakuan temperatur rendah menyebabkan berubahnya aktivitas giberelin, yaitu
sebelum pendinginan test terhadap giberelin memberi reaksi lemah, tetapi setelah
perlakuan, aktivitas giberelin bertambah besar tanpa diikuti oleh penambahan
kadarnya. Tetapi ada pula percobaan yang menunjukkan bahwa pendinginan itu
menyebabkan...........................................