faktor-faktor yang menentukan keputusan pemberian … · 2018. 8. 14. · koordinator wilayah uin...

141
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO PEER TO PEER LENDING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Gita Andini NIM. 1113081000049 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO PEER TO PEER LENDING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Gita Andini

NIM. 1113081000049

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO PEER TO PEER LENDING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Gita Andini

NIM: 1113081000049

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Indoyama Nasaruddin., MAB

NIP : 19741127 2001 12 1 002

.

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

.

Hari ini, Senin, 10 April 2017 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Gita Andini

2. NIM : 1113081000049

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Menentukan Keputusan Pemberian

Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada

Lembaga Keuangan Mikro Peer to Peer Lending

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2017

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 25 Juli 2017 telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Gita Andini

2. NIM : 1113081000049

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Menentukan Keputusan Pemberian

Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada

Lembaga Keuangan Mikro Peer to Peer Lending

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syartat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fak

ultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juli 2017

1. Titi Dewi Warninda, M.Si

NIP. 19731221 200501 2002

2. Dr. Indoyama Nasaruddin, MAB

NIP. 19741127 2001 12 1 002

3. Dr. Indoyama Nasaruddin, MAB

NIP. 19741127 2001 12 1 002

4. Dr. Taridi Kasbhi Ridho, MBA

NIP.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Gita Andini

NIM : 1113081000049

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi & Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakn karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa

izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan

aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 09 Juni 2017

Yang Menyatakan

Gita Andini

NIM. 1113081000049

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama lengkap : Gita Andini

2. Tempat, tanggal lahir : Bogor, 27 April 1995

3. Alamat : Kp. Cipeucang RT 004/002 Cileungsi,

Bogor 16820

4. Telepon : +6281287724006

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Cipeucang 01 : Tahun 2001-2007

2. MTS Al-Baqiyatussholihat : Tahun 2007-2010

3. MAN 2 Kota Bogor : Tahun 2010-2013

4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013-2017

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Pelatihan pengelolaan jurnal mahasiswa oleh kemahasiswaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2016.

2. Pelatihan analisis teknikal dan fundamental oleh Kresna Security pada

tahun 2015.

3. Pelatihan Volunteer dalam Volunteer Camp oleh Masyarakat Relawan

Indonesia-Aksi Cepat Tanggap tahun 2016.

4. Pelatihan Bisnis oleh Malaysian Global Innovation Centre dan Studec

tahun 2017.

IV. PENGHARGAAN

1. Mahasiswa Berprestasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014

2. Juara 1 Lomba Debat Ekonomi di Fakultas Ekonomi & Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2014

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

vii

3. Juara 1 Lomba Bisnis Plan di Fakultas Ekonomi & Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2014

4. Delegasi Indonesia pada acara BIMP EAGA ( Brunei Darussalam,

Indonesia, Malaysia, Philiphine East Asia Growth Area ) di Malaysia,

Brunei Darussalam, dan Singapore Pada Tahun 2014.

5. Delegasi Indonesia pada acara The 3rd World Conference on Disaster Risk

Reduction yang dilaksanakan oleh United Nation di Sendai, Jepang Pada

Tahun 2015.

6. Ma’had Award sebagai mahasiswa berprestasi & menginspirasi pada

tahun 2015.

7. Finalist pada Socialpreneur Business Challenge di Fakultas Ekonomi &

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Finalist Lomba Karya Tulis Ilmiah pada acara National Economic Event

Universitas Jendral Soedirman Pada Tahun 2016.

9. Pemakalah Pada Acara International Student Congress on Intellectual

Capital & Entrepreneurship di Istanbul, Turki Pada Tahun 2016.

10. Delegasi KKN Kebangsaan UIN Syarif Hidayatulla Jakarta di Kepulauan

Riau Pada Tahun 2017

11. Finalist & Mentee pada acara Global Idea Preneur Week yang diadakan

oleh MaGIC & Studec di Malaysia pada tahun 2017.

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Periode

2014 – 2015.

2. Wakil Ketua Laboratorium Pasar Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis

Periode 2014 – 2015.

3. Ketua Pengawas Galeri Investai Syariah Fakultas Ekonomi & Bisnis 2016

– 2017.

4. Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) sebagai

Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

viii

5. Pengurus Jurnal Mahasiswa Multidisiplin Ilmu “Kulminasi” UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2016.

6. Event Analyst di Youthful.social periode 2016

7. Presiden Himpunan Mahasiswa Alumni Yaspia (HIMAPI) regional

Jakarta periode 2016.

8. AIESEC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015.

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Ahmad Sidik (alm)

2. Ibu : Hj. Laelah

3. Alamat : Kp. Cipeucang Rt 004/002

Kecamatan Cileungsi, Bogor 16820

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

ix

DETERMINANTS OF CREDIT DECISION ON FINANCING PEER TO PEER

LENDING

ABSTRACT

The Purpose of this research is to examine empirically the impact of commercial

Peer to Peer (P2P) lending on the finance of small business ventures. Since, this is

the first study that looks at the funding of small business ventures by commercial

P2P Lending website; we have collected and created a new data set taken from

Koinworks.com, one of the dominating P2P Lending in Indonesia.Using the

purposive sampling method, the number of sample obtained 171 small businesses.

This research using probit regression to analyze the factors that driving small

business loan approval in P2P Lending. General insights from our empirical study

shows that P2P Lending depicts a new small business venture loan market, where

previously underserved early stage entrepreneurs and those looking for small

amounts are able to access unsecured credit through the relaxation of collateral.

Keywords : Peer to Peer Lending, Small Business, New Loan Market,

Binary Probit, Collateral

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

x

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO PEER TO PEER LENDING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari lembaga keuangan mikro

Peer to Peer Lending (P2P) terhadap pendanaan UMKM. Ini merupakan studi

empiris pertama yang dilakukan dengan menggunakan pembiayaan bisnis yang

diajukan melalui website Peer to Peer Lending. Data dalam penelitian ini diperoleh

melalui website Koinworks.com, salah satu perusahaan penyedia layanan Peer to

Peer Lending yang dominan di Indonesia. Dengan menggunakan metode purposive

sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 171 UMKM.

Penelitian ini menggunakan regresi binary probit untuk menganalisa faktor-faktor

penentu pemberian kredit. Secara umum, hasil dari penelitian ini menjelaskan

bahwa P2P Lending merupakan model pembiayaan baru yang dapat diakses oleh

UMKM baik yang bankable ataupun tidak dan tidak membutuhkan collateral.

Kata Kunci : Peer to Peer Lending, UMKM, Binary Probit, Collateral

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang

Menentukan Keputusan Pemberian Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) pada Lembaga Keuangan Mikro Peer to Peer Lending dengan baik.

Kepenulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa bimbingan, bantuan, dan dorongan

tersebut sangat berarti dalam penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut

di atas penulis menyampaikan hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas kasih dan anugerah-Nya kepada penulis.

2. Kepada kedua orang tua, Hj. Laelah dan alm H. Ahmad Sidik penulis

ucapkan terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan selama

menuntut ilmu. Sebagai kekuatan terbesar bagi penulis juga yang

memotivasi penulis untuk terus berprestasi dan menjadi kebanggaan orang

tua. Terima kasih pula kepada Ibu Hj. Endang selaku ibu angkat penulis

yang selalu mensupport penulis hingga dapat menyelesaikan pendidikan

Sarjana ( S1) juga kepada Lia Kurniawati selaku kakak sekaligus sahabat

bagi penulis yang selalu mengajarkan penulis untuk selalu berkarya.

3. Dr. Arif Mufraini, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Titi Dewi Warninda SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ela Patriana., Ir., MM selaku Wakil Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Lili Supriyadi MM, selaku dosen penasihat akademik penulis yang telah

banyak memberikan banyak arahan selama perkuliahan.

7. Dr. Indoyama Nasaruddin SE., MAB selaku dosen pembimbing dalam

kepenulisan tugas akhir ini. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, saran,

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xii

serta ilmu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan semoga

karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu,

penulis juga sangat menghaturkan terima kasih kepada beliau, karena

penulis banyak belajar bagaimana dapat memberikan manfaat untuk yang

lain, tidak hanya bekerja untuk diri sendiri tetapi bagaimana pekerjaan yang

ditekuni dapat memberikan manfaat dan membantu perekonomian

masyarakat. Penulis sangat termotivasi sekali untuk mengikuti jejak beliau

sebagai konsultan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

8. Ameliyya Hidayat., S.Pd, Nailil Huda., MED, ustadz Utob Tobroni., Lc.,

Mcl, selaku kaka pembimbing bidang beasiswa, ustadz dan ustadzah,

pembina asrama Ma’had Al Jami’ah Putra dan Putri UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan motivasi, pengetahuan baik

agama maupun umum, dorongan kuat selama menempuh pendidikan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan banyak memberikan pengalaman serta

arahan lainnya demi kebaikan penulis.

9. Koinworks.com yang bersedia memberikan arahan dan masukan serta

informasi terkait model pembiayaan Peer to Peer Lending untuk memenuhi

kebutuhan data dan informasi dalam kepenulisan karya ilmiah ini.

10. Kawan-kawan Bidikmisi 2013 yang telah menginspirasi dan memberi

dukungan dari awal hingga akhir menjalani perkuliahan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan di Ma’had Al Jami’ah.

11. Kawan-kawan HMJ Manajemen 2015, AIESEC UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Lab. Pasar Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tim Jurnal Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) chapter UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Himpunan Mahasiswa Yaspia (HIMAPI) yang telah

memberikan banyak pengalaman dalam bidang organisasi, manajemen dan

kepemimpinan serta pengetahuan lainnya.

12. Kawan-kawan KKN Kebangsaan Desa Telok Sasah Kepulauan Riau,

delegasi KKN Kebangsaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016. Terima

kasih atas pengalaman dan warna baru yang diberikan semoga bisa tetap

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xiii

menjaga tali silaturahmi kita dan sukses selalu untuk teman-teman dari

sabang hingga merauke.

13. Teman-teman manajemen 2013, teman-teman penulis selama empat tahun

menuntut ilmu di kampus, fakultas, dan kelas. Teman yang selalu

memberikan dukungan, teman belajar, teman curhat. Sumber kekuatan bagi

penulis disetiap belajar. Semoga kita semua diberi kemudahan dan

kelancaran dalam menggapai cita-cita. Semoga Allah selalu memberikan

pilihan-pilihan yang terbaik bagi kita semua.

14. Kawan-kawan seperjuangan Irma, Muti, Ica, Kumi, Luluk, Desy, Tia, Tika,

Shaumi, Cindy, Lian, Debby dan Irfan, terima kasih atas semangat yang

selalu diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Semoga skripsi ini mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat

dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.

Jakarta, 09 Juni 2017

Gita Andini

NIM. 1113081000049

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xiv

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iv

LEMBAR PENRNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 14

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 16

A. Landasan Teori ............................................................................................. 16

1. Kredit ......................................................................................................... 16

a. Pengertian Kredit ..................................................................................... 16

b. Unsur-Unsur Kredit ................................................................................. 18

c. Tujuan Kredit .......................................................................................... 20

d. Jenis-Jenis Kredit .................................................................................... 22

e. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ............................................................ 24

f. Kualitas Kredit ......................................................................................... 26

2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)............................................ 29

a. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah ........................................ 29

b. Tujuan dan Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah ............................ 31

c. Permasalahan yang Dihadapi UMKM .................................................... 33

d. Kredit dan usaha bisnis kecil ................................................................... 36

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xv

3. Default ....................................................................................................... 43

4. Crowdfunding ............................................................................................ 48

a. Pengertian Platform Crowdfunding......................................................... 48

b. Kategori Platform Crowdfunding ........................................................... 50

c. Situs Model Pinjaman .............................................................................. 51

1) Peer to Peer Lending .............................................................................. 51

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 55

C. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ...................... 57

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 61

D. Hipotesis ....................................................................................................... 62

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 64

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 64

B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 64

C. Sumber Data ................................................................................................. 66

D. Teknik Analisis Data .................................................................................... 66

1. Analisis Statistik Deskriptif ....................................................................... 67

2. Regresi Probit ............................................................................................ 68

3. Uji Signifikansi .......................................................................................... 71

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 73

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 76

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 76

1. Perkembangan Peer to Peer Lending di Indonesia .................................... 76

2. Deskripsi Pembiayaan Peer to Peer (P2P) Lending Koinworks ................ 78

B. Analisis Data ................................................................................................. 82

1. Analisis Statistik Deskriptif ....................................................................... 83

2. Analisis Regresi Probit .............................................................................. 86

a. Uji Koefisien Determinasi ( R2 McFadden ) ........................................... 87

b. Uji Likelihood Ratio ( Uji LR) ............................................................... 88

c. Uji Statistik Z .......................................................................................... 89

d. Persamaan Analisis Regresi Probit ......................................................... 92

C. Interpretasi Hasil ........................................................................................... 95

BAB V SIMPULAN & SARAN ....................................................................... 100

A. Kesimpulan ................................................................................................. 100

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xvi

B. Implikasi ..................................................................................................... 101

C. Saran ........................................................................................................... 103

D. Keterbatasan ............................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 108

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 30

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 55

Tabel 3.1 Tabulasi Sample 65

Tabel 3.2 Operasional Variabel 74

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 83

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 83

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 84

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 85

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 85

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 86

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2 McFadden) 87

Tabel 4.8 Uji Likehood Ratio (Uji LR) 88

Tabel 4.9 Uji Z 89

Tabel 4.10 Hasil Estimasi Model Probit 92

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Pengguna Internet di Indonesia 7

Gambar 2.1 Proses Kerja Peer to Peer Lending 52

Gambar 4.1 Kegiatan FinTech di Indonesia 76

Gambar 4.2 Jenis Pinjaman Koinworks 79

Gambar 4.3 Klasifikasi Skor Kredit 80

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian 108

Lampiran 2 Hasil Pengelompokan Variabel Penelitian 113

Lampiran 3 Contoh Informasi usaha UMKM yang Mengajukan Pinjaman

di Koinworks 118

Lampiran 4 Hasil Estimasi Model Probit 121

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima
Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang

sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Di negara

maju, mereka mengembangkan usaha-usaha mikro kecil dan menengah untuk

menopang perekonomian negaranya. Di Indonesia pun, peranan UMKM dapat

memberikan sumbangsih yang tinggi terhadap perekonomian nasional. Selain

itu, UMKM dapat menciptakan lapangan kerja baru serta menyerap tenaga

kerja yang sekaligus dapat membantu program pemerintah dalam mengatasi

pengangguran di Indonesia. UMKM dinilai dapat menjadi pilar perekonomian

yang tangguh dan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan, pasca krisis ekonomi tahun

1997-1998 jumlah UMKM tidak berkurang, justru meningkat secara terus

menerus, bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai

tahun 2012. Pada tahun itu, jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak

56.539.560 unit. Dari jumlah tersebut, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) sebanyak 56.534.592 unit atau 99.99%. Sisanya, sekitar 0,01% atau

4.968 unit adalah usaha besar. Data tersebut membuktikan bahwa UMKM

merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri jasa keuangan karena

sekitar 60 - 70% pelaku UMKM belum memiliki akses pembiayaan perbankan

(bi.go.id, 2015).

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

2

Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah permasalahan yang dihadapi oleh UMKM saat ini berkaitan

dengan kualitas SDM yang rendah, peran sistem pendukung yang kurang

optimal, dan kebijakan dan peraturan yang kurang efektif. Permasalahan SDM

UMKM pada umumnya disebabkan oleh rendahnya pendidikan, keterampilan

dan pengalaman, serta akses ke informasi. Sebagian besar UMKM juga belum

memiliki kapasitas kewirausahaan yang memadai. Hal ini tampak dari pola

bisnis UMKM yang masih banyak difokuskan pada produksi bukan permintaan

pasar.

Sementara itu, kurang optimalnya peran sistem pendukung telah

meningkatkan kompleksitas dalam akses UMKM terhadap sumber daya

(bahan baku dan pembiayaan), teknologi dan pasar. Sistem pendukung usaha

tersebut dapat mencakup lembaga penyedia/pemasok bahan baku, lembaga

pembiayaan, lembaga litbang, mediator pemasaran, lembaga layanan

bisnis/LPB, dan lain-lain. Peran sistem pendukung UMKM juga tidak terlepas

dari ketersediaan infrastruktur serta insentif. Kapasitas UMKM untuk dapat

berperan secara maksimal di pasar juga dipengaruhi oleh iklim usaha yang

menjamin kesetaraan dan kepastian usaha, dan perlindungan usaha, serta

ketersediaan insentif untuk pengembangan usaha. Harmonisasi berbagai

peraturan antara pusat-daerah, antar sektor dan antar-wilayah juga masih

dibutuhkan untuk mendukung pengembangan UMKM. Sementara itu

tantangan yang perlu ditangani dalam pengembangan UMKM ke depan

umumnya berkaitan dengan perbaikan kondisi UMKM, diantaranya:

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

3

1. Peningkatan formalisasi usaha dengan tata kelola usaha yang lebih baik.

2. Peningkatan produktivitas yang didukung tenaga kerja terampil dan

penerapan teknologi.

3. Peningkatan kapasitas untuk membangun kemitraan dan bergabung dalam

jaringan produksi dan pemasaran global.

4. Pemanfaatan peluang yang semakin terbuka dari penerapan Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) dan perjanjian kerjasama ekonomi bilateral dan

kawasan lainnya.

5. Perbaikan kebijakan dan peraturan yang responsif terhadap perbaikan

kinerja dan daya saing UMKM.

Produktivitas pada UMKM yang masih rendah menyebabkan sulitnya

bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan ataupun lembaga

keuangan lainnya untuk sumber permodalan mereka. Karena sebagian besar

UMKM dianggap tidak bankble sehingga perbankan cenderung lebih besar

perhatiannya terhadap kredit korporasi. Padahal UMKM merupakan pasar

potensial bagi perusahaan jasa keuangan dan kontribusinya terhadap PDB

mencapai 60% serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Modal merupakan salah satu kunci penting dalam melakukan kegiatan

bisnis, tanpa adanya modal yang cukup, maka bisnis tidak dapat berjalan

dengan baik. Bahkan terkadang kecukupan modal merupakan syarat mutlak

bagi sebuah bisnis – baik bisnis besar maupun kecil – agar dapat memperoleh

hasil seperti yang diinginkan. Demikian halnya dengan usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM), untuk dapat membangun, menjalankan dan

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

4

mengembangkan usahanya, UMKM memerlukan modal tertentu. Masalah

permodalan memang merupakan masalah klasik bagi UMKM, tetapi masalah

ini sering sekali muncul bahkan menjadi salah satu penyebab kegagalan usaha

yang dilakukan. Arinto (2009) menjelaskan ada beberapa faktor yang

menyebabkan masalah ini, diantaranya seperti : UMKM dipandang kurang

kredibel oleh perbankan, beberapa dari UMKM sebenarnya layak diberikan

kredit namun tidak terakses oleh bank, terjadinya informasi yang asimetris

terkait jasa perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang dapat membantu

UMKM, dan keterbatasan jangkauan jasa perbankan.

Berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan pembiayaan bagi UMKM

telah banyak digulirkan antara lain program kredit usaha rakyat (KUR) yang

merupakan manifestasi dari MOU berbagai instansi dan juga program BI yaitu

kewajiban bagi bank untuk menggulirkan kredit usaha kecil sebesar 20% dari

total kredit pada tahun 2018. Namun, UMKM yang mendapat bantuan

pembiayaan misalnya KUR saja baru menyentuh 9.417.349 UMKM atau

16,66% dari total pelaku UMKM (www.komite-kur.com). Program inipun

tidak mudah dilaksanakan baik oleh UMKM maupun oleh lembaga

pembiayaan. UMKM merasa kesulitan untuk memenuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh lembaga pembiayaan terutama dalam hal pembukuan dan

agunan. Demikian juga lembaga pembiayaan menemukan kesulitan UMKM

yang feasible dan bankable untuk dibiayai untuk menghindari adanya kredit

bermasalah. Akhirnya, UMKM yang tidak menggunakan fasilitas kredit

tersebut menggunakan modal sendiri dalam struktur pemodalannya. Oleh

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

5

karena itu diperlukan pengembangan model pembiayaan baru yang dapat

memudahkan askes UMKM terhadap pembiayaan tersebut.

Sangat disayangkan jika potensi UMKM sangat besar sekali namun sistem

pendukungnya masih kurang terutama dalam akses pembiayaannya. Di

beberapa negara model pembiayaan untuk UMKM sangat mudah dan beragam,

hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi perkembangan UMKM di

negaranya. Salah satu model pembiayaan yang dipakai untuk mendukung UMKM

adalah model pembiayaan financial technology (FinTech). FinTech merupakan

fenomena perpaduan antara teknologi dengan fitur keuangan yang mengubah

model bisnis dan melemahnya barrier to entries bagi konsumen dalam

mengakses layanan keuangan. Tahun 1998 adalah saat dimana bank mulai

mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. FinTech pun menjadi

semakin mudah digunakan masyarakat luas, juga makin dikenal. Pembayaran

yang praktis dan jauh berbeda dengan metode pembayaran konvensional

membuat perkembangan FinTech semakin gencar. Layanan finansial yang

lebih efisien dengan menggunakan teknologi dan software dapat dengan

mudah diraih dengan FinTech.

Inovasi model FinTech pembiayaan juga sudah berkembang di beberapa

negara. Model pembiayaan tersebut diantaranya adalah crowdfunding,

crowdlending dan Peer to Peer Lending. Model pembiayaan ini dapat

membantu UMKM untuk mengakses pembiayaan yang lebih mudah

dibandingkan dengan sistem perkreditan lainnya. Perusahaan pertama di

dunia yang menawarkan model Peer to Peer Lending adalah Zopa di Inggris

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

6

pada tahun 2005. Prosper kemudian mengikuti dengan peluncuran servis

mereka di tahun 2006 di Amerika, diikuti oleh LendingClub dan lainnya. Di

Barat, para pengguna tertarik dengan konsep Peer to Peer Lending karena

dampak krisis finansial 2008. Pada saat itu bank menutup penyaluran kredit

baru dan memberikan suku bunga yang mendekati 0% kepada para deposan

uang. Karena itu, peminjam harus mencari sumber pendanaan alternatif dan

pemilik dana aktif mencari investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Di Cina model pembiayan Peer to Peer Leding sudah dipraktekkan secara

offline selama beberapa abad. Setelah e-commerce menanjak, banyak Platform

peer lending muncul dan berkembang secara cepat. Dalam waktu dekat, market

peer lending Cina diprediksi bisa menjadi lebih besar dari total market seluruh

negara lainnya. Selain itu, contoh perusahaan FinTech pembiayaan yang

berkembang dan mampu memberikan dampak bagi UMKM adalah KIVA.

KIVA merupakan perusahaan non profit yang didirikan di Fransisco sejak

tahun 2005. Pinjaman yang diajukan melalui KIVA sudah tersebar di 82

negara, total pinjaman yang diberikan melalui lembaga ini sudah mencapai

$945,3 Milyar dari mulai tahun 2005 hingga saat ini dengan total peminjam

2,2 Milyar usaha. Sehingga dibeberapa negara KIVA merupakan salah satu

alternatif pembiayaan usaha mereka.

Di Indonesia, model pembiayaan Peer to Peer Lending sudah mulai

digunakan sejak akhir tahun 2015 dan sudah di sahkan oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) pada Desember 2016. Selain itu, Indonesia merupakan salah

satu negara pengguna internet terbesar kedua di dunia, dengan persebaran

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

7

terbanyak di pulau jawa, yaitu sebesar 65,06%. Banyaknya masyarakat yang

menggunakan internet dapat menjadi peluang untuk perkembangan

pembiayaan berbasis internet. Selain itu, model pembiayaan berbasis internet

ini dapat memudahkan para pelaku UMKM dalam menemukan investor untuk

mendanai usaha mereka, dan pembiayaan berbasis internet ini cenderung lebih

memiliki persyaratan yang mudah untuk dipenuhi oleh para pelaku UMKM.

Gambar 1.1

Data Pengguna Internet di Indonesia

Sumber : Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII)

Model pembiayaan FinTech masih terdengar asing di Indonesia, belum

banyak UMKM dan investor yang mengetahui model pembiayan ini.

Kebanyakan UMKM menggunakan akses pembiayaan terbatas melalui

perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Padahal model pembiayaan ini akan

lebih membuka peluang untuk pengembangan UMKM karena akan

memberikan banyak peluang investor dari kalangan manapun untuk mendanai

usaha mereka. Selain itu, model pembiayaan ini dapat menjadi alternatif

pembiayaan selain sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikatakan kemampuan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bertahan menghadapi

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

8

krisis global pada tahun 1997 merupakan tonggak awal dari kelahiran industri

kecil yang mampu memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian

nasional. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pengembangannya

merupakan suatu tantangan yang harus dilalui untuk dapat meningkatkan

kualitas sehingga nantinya UMKM diharapkan dapat berdiri tangguh dan

mampu bersaing secara global. Model pembiayaan berbasis FinTech UMKM

dibeberapa negara dapat mengembangkan usahanya dengan kemudahan

peminjaman yang diberikan, begitu juga di Indonesia, beberapa perusahaan

yang bergerak dalam FinTech pembiayaan telah berhasil membantu

pembiayaan UMKM dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi

lingkungan sekitarnya.

Meskipun potensi pinjaman P2P menjadi metode yang layak untuk

pendanaan usaha bisnis kecil, namun masih sangat sedikit penerbitan tinjauan

peer yang berjalan sampai saat ini pada pinjaman P2P dan keuangan usaha

kecil - terlepas dari arus dana kecil yang fokus hanya pada penghargaan

berdasarkan penggalangan dana publik (Agrawal dkk, 2011; Mollick, 2013;

2010; Schwienbacher dan Larralde, 2012). Berdasarkan penelitian

sebelumnya, pinjaman yang berkaitan dengan penilaian kualitas dari tahap

awal usaha kewirausahaan berdasarkan tanda dari kualitas bahwa modal usaha

biasanya melalui proses seleksi. Misalnya, Agrawal dkk, (2011), berdasarkan

data dari Kickstarter.com, yang menggunakan industri musisi dalam mencari

penggalangan dana publik untuk memahami apakah penggalangan dana publik

menerima kendala geografis pada penggalangan dana yang khas dari

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

9

perusahaan modal ventura. Mollick (2010) menggunakan data dari

Kickstarter.com untuk memeriksa proyek-proyek yang didanai banyak orang

yang sesuai dengan karakteristik usaha yang didukung oleh modal ventura

yang lebih tradisional untuk menentukan apa peran geografi dan gender dalam

bidang keuangan usaha baru dalam penggalangan dana publik. Penelitian lain

meneliti aspek komunikasi yang efisien dan jaringan sebagai penentu

keberhasilan dana tahap awal usaha (Schwienbacher dan Larralde, 2012).

Akhirnya, kajian Mollick (2013), juga didasarkan pada data dari

Kickstater.com, menawarkan salah satu analisis generik pertama bagaimana

penghargaan berdasarkan penggalangan dana publik bekerja; berbagi teori

mengenai cara dimana karakteristik (calon) pemilik usaha kecil dan cara

mereka menyajikan usaha mereka dapat mempengaruhi hasil pembiayaan

kewirausahaan.

Melihat secara khusus pada penelitian pinjaman P2P, sejauh ini hampir

semua literatur yang ada biasanya berkaitan dengan pemahaman dinamika

pinjaman P2P untuk pinjaman umum; menyelidiki faktor penentu hasil dana

atas dasar: kepercayaan yang dirasakan (Duarte dkk, 2010; Klafft, 2008), rasa

berbasis diskriminasi (Paus dan Sydnor, 2011; Ravina, 2008), menyatakan

identitas peminjam dalam cerita yang mereka katakan (Herzenstein dkk, 2011;

Sonenshein dkk, 2011), dan suku bunga (Iyer dkk, 2010.). Aspek lain dalam

penelitian mengenai P2P adalah meneliti aspek jaringan sosial pinjaman P2P,

seperti bagaimana jaringan sosial mempengaruhi kinerja pinjaman (Freedman

dan Jin, 2008), bagaimana jaringan sosial berhubungan dengan risiko

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

10

kegagalan pinjaman (Everett, 2010), dan bagaimana kekuatan dan pemastian

dari jaringan relasional mempengaruhi hasil dana dan kegagalan pinjaman

(Lin, Viswanathan dan Prabhala, 2011).

Ravini, (2010) adalah orang pertama yang menganalisis data pinjaman

P2P. Penelitian ini didasarkan untuk menentukan peran kecantikan dan

penampilan fisik pada perpanjangan kredit dan biaya kredit. Mereka

menggunakan data dari Prosper; meliputi pinjaman umum selama satu bulan

dari Maret-April 2007. Untuk menganalisis data, regresi liner Probit digunakan

untuk memperkirakan alokasi kredit dan OLS digunakan untuk

memperkirakan faktor pendorong tingkat suku bunga. Studi ini mencakup

variabel untuk membandingkan keberhasilan pendanaan dari pengusaha dalam

konteks ini didasarkan pada status pekerjaan yang dilaporkan oleh masing-

masing peminjam. Mereka melaporkan bahwa peminjam yang bekerja penuh

waktu lebih mungkin untuk didanai jika dibandingkan dengan yang tidak

bekerja sepenuhnya pada usaha mereka. Mereka menemukan hasil positif tapi

tidak signifikan untuk estimasi tingkat suku bunga.

Pope dan Sydnor, (2011) dalam sebuah paper yang diterbitkan,

menganalisis gambar untuk menentukan peran diskriminasi dalam

mempengaruhi akses ke kredit, biaya perilaku kredit dan kegagalan pinjaman.

Penelitian ini didasarkan pada sub sampel data dari Prosper; meliputi pinjaman

umum selama periode satu tahun dari tahun 2006 ke 2007. Untuk menganalisis

data, mereka menggunakan regresi liner Probit untuk memperkirakan alokasi

kredit; regresi OLS untuk memperkirakan faktor pendorong tingkat suku bunga

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

11

dan model hazard Cox untuk memperkirakan kegagalan. Dalam analisis

mereka, Pope dan Sydnor (2011) memasukkan variabel kontrol untuk

membandingkan risiko kredit umum dalam kaitannya dengan kredit usaha.

Mereka melaporkan bahwa pinjaman usaha kecil cenderung akan didanai,

lebih mungkin untuk membayar tingkat bunga yang lebih tinggi dan lebih

mungkin untuk memiliki risiko gagal. Namun, hasil ini tidak dapat

digeneralisasi untuk seluruh pelaku pinjaman pada Prosper, karena mereka

hanya didasarkan pada sub-sampel dari permintaan pinjaman yang mencakup

gambar. Pencantuman gambar adalah opsional; maka ada hasil yang mungkin

menyimpang dari penelitian tersebut.

Kemudian, Weib dkk (2010) menganalisis dampak dari informasi non-

diverifikasi vs informasi diverifikasi dalam menentukan ekstensi kredit dan

biaya kredit. Mereka berpendapat bahwa verifikasi karakteristik peminjam

tertentu secara signifikan mempengaruhi keberhasilan dana dan suku bunga

yang dibayar untuk pinjaman. Penelitian ini didasarkan pada data dari Prosper;

meliputi pinjaman umum selama periode tiga bulan; dari Juli hingga Oktober

2009. Untuk menganalisis data, mereka menggunakan logika regresi

multinomial (alokasi kredit) dan regresi standar OLS untuk suku bunga

estimasi. Dalam kedua estimasi, variabel bisnis tidak signifikan.

Duarte dkk, (2010) menganalisis peran kepercayaan dalam keputusan

keuangan; yang fokus pada penilaian sejauh mana orang-orang menilai

kepercayaan orang lain ketika membuat keputusan keuangan. Mereka

membangun ukuran kepercayaan didasarkan pada gambar termasuk dalam

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

12

permintaan pinjaman. Penelitian ini juga berdasarkan data dari Prosper;

meliputi pinjaman umum lebih dari tahun 2006 sampai 2009. Mereka

menggunakan regresi liner Probit untuk memperkirakan alokasi kredit dan

model hazard Cox untuk memperkirakan kegagalan. Mereka menemukan

bahwa pemilik bisnis yang dirasakan kurang layak dipercaya cenderung

memiliki permintaan pinjaman mereka untuk didanai, namun mereka

menemukan bahwa pinjaman mereka tidak lebih mungkin untuk gagal

daripada mereka yang dianggap kurang dapat dipercaya. Lebih khususnya,

mereka menemukan bahwa peminjam yang meliputi tempat usaha dalam

permintaan pinjaman mereka tampaknya dianggap lebih layak dipercaya dan

mereka mungkin akan didanai.

Barasinska (2010) model peran gender dalam mempengaruhi akses kredit.

Penelitian ini didasarkan pada data dari SMAVA, sebuah perusahaan pinjaman

P2P Jerman; meliputi pinjaman umum selama periode satu tahun dari 2006

sampai 2007. Mereka menggunakan model probabilitas liner untuk

memperkirakan alokasi kredit. Penelitian ini melaporkan bahwa pinjaman

usaha kecil relatif terhadap pinjaman umum lebih mungkin untuk didanai.

Berdsarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait

alokasi kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, penelitian ini juga bertujuan

untuk menganalisa faktor apa saja yang menentukan keberhasilan pengajuan

kredit melalui platform Peer to Peer Lending di Indonesia khususnya pada

website koinworks.com. Dipilihnya koinworks.com karena di Indonesia salah

satu platform Peer to Peer Lending yang berkembang dengan pesat adalah

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

13

Koinworks, Koinworks merupakan lembaga Peer to Peer Lending untuk

memberikan kemudahan fasilitas pinjaman dana bagi para pelaku UKM di

Indonesia. Sudah ratusan UMKM yang menggunakan layanan Peer to Peer

Lending melalui Koinworks dan ini menjadi suatu kemudahan bagi UMKM

dalam mengakses pembiayaannya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah credit rating memengaruhi keputusan penerimaan pembiayaan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam sistem pembiayaan

Peer to Peer Lending ?

2. Apakah income range memengaruhi keputusan penerimaan pembiayaan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam sistem pembiayaan

Peer to Peer Lending ?

3. Apakah loan purpose memengaruhi keputusan penerimaan pembiayaan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam sistem pembiayaan

Peer to Peer Lending ?

4. Apakah loan term memengaruhi keputusan penerimaan pembiayaan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam sistem pembiayaan Peer to

Peer Lending ?

5. Apakah requested amount memengaruhi keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam sistem

pembiayaan Peer to Peer Lending ?

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

14

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisa apakah variabel credit rating memiliki pengaruh dalam

keputusan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah (UMKM) pada

website Peer to Peer Lending atau tidak.

2. Untuk menganalisa apakah variabel income range memiliki pengaruh dalam

keputusan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah (UMKM) pada

website Peer to Peer Lending atau tidak.

3. Untuk menganalisa apakah variabel loan purpose memiliki pengaruh dalam

keputusan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah (UMKM) pada

website Peer to Peer Lending atau tidak.

4. Untuk menganalisa apakah variabel loan term memiliki pengaruh dalam

keputusan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah (UMKM) pada

website Peer to Peer Lending atau tidak.

5. Untuk menganalisa apakah variabel requested amount memiliki pengaruh

dalam keputusan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah (UMKM)

pada website Peer to Peer Lending atau tidak.

D. Manfaat Penelitian

Adapun maanfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah

Bahan informasi dan rujukan bagi pemerintah terkait model pembiayaan

Peer to Peer Lending sebagai alternatif untuk pembiayaan Usaha Mikro,

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

15

kecil, dan Menengah (UMKM) dan sebagai pertimbangan dalam

menentukan kebijakan selanjutnya untuk pengembangan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM).

2. Bagi Pelaku Usaha

Dapat menjadi bahan rujukan untuk mengevaluasi pembiayaan bagi Usaha

Mikro kecil dan Menengah (UMKM) dan dapat menjadi rujukan untuk

perkembangan usaha selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan terkait perkembangan pembiayaan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah dan permasalahan keuangan yang

dihadapi oleh pelaku usaha tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi

bahan ujukan baru terkait pembiayaan bagi UMKM yang berbasis FinTech.

4. Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Dapat menjadi informasi tambahan dan memberikan alternatif lain untuk

pembiayaan usahanya dengan syarat yang lebih mudah. Selain itu, pelaku

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga dapat memanfaatkan model

pembiayaan berbasis teknologi ini untuk bertemu dengan investor-investor

baru untuk usahanya dan dapat mengembangkan usahanya berbasis internet.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Landasan teori ini akan menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis

serta dapat dijadikan bahan acuan untuk menganalisis hasil penelitian. Dalam

landasan teori akan dipaparkan teori serta argumentasi yang disusun sebagai

tuntunan dalam memecahkan masalah yang ditemukan dalam rangkaian

penelitian serta perumusan hipotesis.

1. Kredit

a. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin “credo” yang memiliki arti saya

menaruh. Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu

pihak (kreditor atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada

pihak lain (nasabah atau penghutang) dengan janji membayar dari

penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah

disepakati kedua belah pihak (Rivai dan Veithzal, 2007).

Kredit merupakan bentuk dari uang tetapi memiliki tipe yang

berbeda dari uang pada umunya, bentuknya tidak harus nyata, meskipun

begitu kredit sering dijamin oleh sesuatu, yaitu uang di bank, emas, atau

beberapa barang nyata lainnya (MacDonald dan L.Gastmann, 2001).

Dalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

dijelaskan bahwa kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

17

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga.

Kredit berasal dari bahasa latin “credere” yang berarti

percaya. Maksud dari percaya adalah pemberi kredit percaya pada

penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti akan

dikembalikan sesuai dengan persetujuan. Sedangkan bagi penerima

kredit maka dia memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjamannya

tersebut sesuai dengan waktu atau jatuh tempo yang disepakati. (Kasmir,

2008).

Selain kredit ada yang disebut dengan pembiayaan. Pada

dasarnya kredit dan pembiayaan memiliki maksud yang sama, yang

membedakan hanyalah tatacara pengelolaan dan imbalan yang

diberikan. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Kredit diberikan oleh perbankan berdasarkan prinsip

konvensional, sedangkan pembiayaan diberikan oleh bank syariah

berdasarkan prinsip bagi hasil. Keuntungan yang didapat juga

berbeda. Keuntungan kredit diperoleh dari bunga sedangkan

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

18

pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berupa imbalan atau bagi

hasil.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kredit

merupakan salah satu bentuk pinjaman uang maupun lainnya yang

diberikan kreditor pada debitor dengan suatu jaminan yang harus

dibayar atau dikembalikan berdasarkan waktu yang telah disepakati

secara bersama.

b. Unsur-Unsur Kredit

Sebelum kredit disalurkan pada nasabah tentu ada beberapa hal

yang perlu dilakukan untuk dianalisis. Analisis ini diantaranya terkait

latar belakang perusahaan atau nasabah, prospek usaha, jaminan yang

mampu diberikan, dan hal-hal lain. Analisis ini dilakukan untuk menilai

apakah nasabah layak atau tidak untuk mendapatkan kredit. Ada

beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan ketika akan

menyalurkan kredit oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya.

Unsur-unsur tersebut diantaranya:

1) Kepercayaan

Keyakinan yang diberikan oleh pemberi kredit kepada debitor akan

kemampuan debitor untuk mengembalikan kredit yang diberikan

(uang barang atau jasa) sesuai dengan jangka waktu yang

disepakati. Hal ini dilakukan oleh bank untuk memastikan

kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjamannya dengan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

19

menyelidiki latar belakang nasabah secara internal maupun

eksternal.

2) Kesepakatan

Kesepakatan atau perjanjian ini dilakukan antara dua pihak dalam

memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.

3) Waktu atau masa yang sudah disepakati dua belah pihak untuk

mengembalikan kredit. Waktu yang biasa disepakati biasanya jangka

pendek (kurang dari setahun) dan jangka panjang (satu tahun

atau lebih).

4) Risiko

Risiko adalah keadaan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Hal ini berkaitan dengan kesepakatan pengembalian (jangka waktu

pengembalian kredit). Resiko yang dihadapi yaitu berupa kredit

macet (pengembalian kredit yang tidak tepat waktu). Resiko ini

bisa terjadi baik sengaja atau tidak sengaja oleh nasabah. Kredit

macet ini akan merugikan bank yang menyalurkan kredit macet.

5) Balas Jasa

Keuntungan yang diperoleh bank atas jasanya menyalurkan kredit.

Bank konvensional akan mendapatkan keuntungan berupa bunga,

sedangkan bank syariah akan mendapatkan bagi hasil yang telah

disepakati.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

20

c. Tujuan Kredit

Kredit memiliki fungsi dan tujuan. Tujuan dan fungsi kredit

tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Masyarakat,

pemerintah dan banyak pihak lainnya dapat memanfaatkan kredit

untuk menjalankan usahanya. Adapun tujuan dari pemberian kredit

adalah :

1) Mencari Keuntungan

Keuntungan yang diterima yang akan diperoleh oleh bank yaitu

berupa bunga. Bunga merupakan bentuk balas jasa dan biaya

administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan

ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup bank.

2) Membantu Usaha Nasabah

Dana yang diperoleh dari kredit ini dapat digunakan untuk

mengembangkan dan memperluas usaha debitur.

3) Membantu Pemerintah

Keuntungan yang diperoleh pemerintah melalui penyaluran kredit

berupa penerimaan pajak, selain itu dapat membuka kesempatan

kerja melalui perluasan usaha yang membutuhkan tenaga kerja

baru. Kredit juga membantu pemerintah dalam meningkatkan

jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat. Devisa negara

juga dapat meningkat apabila produk dari kredit yang dibiayai

untuk keperluan ekspor.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

21

Kredit memiliki banyak manfaat untuk berbagai kalangan.

Kredit merupakan salah satu solusi bagi pihak yang kekurangan dana

dalam menjalankan usaha maupun berniat menjalankan usaha atau

kegiatan namun tidak memiliki dana yang mendukung usaha maupun

kegiatannya. Meskipun memiliki manfaat sebagai salah satu

tambahan modal dan usaha, kredit ini dapat dinilai merugikan bagi

pihak yang tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya. Karena kredit ini

merupakan salah satu bentuk pinjaman atau hutang yang berikan kepada

pihak yang kekurangan dana.

Menurut Ismail (2010) fungsi dari adanya kredit

dalam melayani kebutuhan dan meningkatkan usaha masyarakat yaitu;

a) Meningkatkan arus tukar menukar barang dan jasa.

b) Kredit merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle

found (pihak yang kelebihan dana). Tentu ini akan sangat efektif

karena dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang

membutuhkan dana.

c) Kredit dapat menciptakan alat pembayaran yang baru, sebagai

contoh kredit Koran yang diberikan bank kepada usahawan.

d) Kredit sebagai alat pengendali harga. Pemberian kredit yang

ekspansif akan mendorong meningkatnya jumlah uang yang

beredar, dan peningkatan peredaran uang tersebut akan mendorong

kenaikan harga.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

22

e) Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi

yang ada. Kredit produktif yaitu kredit modal kerja atau

investasi. Kredit tersebut memiliki dampak pada kenaikan

makroekonomi.

d. Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2008) secara umum jenis-jenis kredit dapat

dilihat dari berbagai segi diantaranya sebagai berikut :

1) Dilihat dari segi kegunaan

(a) Kredit Investasi merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau untuk

keperluan rehabilitasi.

(b) Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit

(a) Kredit Produktif merupakan kredit yang digunakan

untuk meningkatkan usaha, produksi dan investasi.

(b) Kredit Konsumtif merupakan kredit yang digunakan

untuk kebutuhan konsumsi pribadi.

(c) Kredit Perdagangan merupakan kredit yang digunakan

untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan

dan pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

23

3) Dilihat dari segi jangka waktu

(a) Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang memiliki jangka waktu

kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya

digunakan untuk keperluan modal kerja.

(b) Kredit Jangka Menengah adalah kredit dengan jangka waktu

berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, biasanya

untuk investasi.

(c) Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang masa pengembaliannya

panjang berkisar antara tiga sampai lima tahun.

4) Dilihat dari segi jaminan

(a) Kredit dengan jaminan adalah kredit yang diberikan dengan

suatu jaminan, jaminan dapat berbentuk barang berwujud atau

tidak berwujud atau jaminan orang.

(b) Kredit tanpa jaminan adalah kredit yang diberikan tanpa jaminan

barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan

melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik

si calon debitor selama ini.

5) Dilihat dari segi jumlahnya adalah jenis Kredit ini terdiri dari kredit

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kredit Usaha Kecil dan

Menengah (UKM), kredit korporasi (Ismail, 2010). Kredit UMKM

merupakan merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha

dengan skala usaha sangat kecil. Misalnya kredit yang diberikan

bank kepada pengusaha tempe, dan peracangan. Kredit UKM

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

24

merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan batasan

antara Rp 50.000.000,00 dan tidak melebihi Rp 350.000.000,00,

UKM sudah memiliki modal yang cukup, serta administrasi yang lebih

baik dibanding dengan UMKM, sehingga bank juga dapat memenuhi

permohonan kreditnya. Kredit UKM antara lain kredit untuk

koperasi, pengusaha kecil (perdagangan, toko, dan grosir). Kredit

Korporasi adalah kredit yang diberikan kepada debitur dengan jumlah

besar dan diperuntukkan kepada debitur besar (korporasi). Pada

umumnya, bank lebih mudah melakukan analisis terhadap debitur

korporasi karena data keuangannya lebih lengkap, administrasinya

baik, dan struktur permodalannya kuat.

Dapat disimpulkan bahwa kredit ini memiliki jenis-jenis atau

digolongkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Pengelompokan jenis kredit ini akan mempermudahkan bagi nasabah

yang membutuhkan bantuan kredit. Dari setiap jenis kredit ini

didasarkan dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah sehingga

nasabah dapat dengan mudah menyesuaikan syarat-syarat yang harus

dipenuhi untuk mendapatkan pinjaman kredit dari bank ataupun dari

pihak lain.

e. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum kredit disalurkan bank kepada nasabah, bank perlu

melakukan beberapa analisis. Analisis ini digunakan untuk memperkuat

keyakinan bank pada nasabah bahwa nasabah mampu memenuhi

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

25

tanggung jawabnya sebagai debitur. Penilaian berdasarkan aspek dan

kriteria yang tetap. Ukuran-ukuran yang sudah ditetapkan sudah

menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya bank menggunakan

analisis 5C untuk menilai nasabah yang menguntungkan bagi bank.

Berikut adalah penjelasan mengenai 5C kredit, yaitu:

1) Character

Gambaran mengenai watak dan kepribadian dari debitur. Hal

ini dianalisis oleh bank untuk mengetahui bahwa calon debitur

mampu memenuhi kewajiban membayar pinjamannya sampai

jatuh tempo yang ditentukan.

2) Capacity

Kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai

jangka waktu kredit. Hal ini bisa dilihat dari kemampuannya dalam

menjalankan bisnis yang dimiliki nasabah selama ini. Kemampuan

nasabah dalam bidang bisnis biasanya dihubungkan dengan

pendidikan dan pemahaman nasabah tentang ketentuan-ketentuan

pemerintah.

3) Capital

Semakin besar modal yang dimiliki oleh calon debitur maka

hal tersebut akan membuat bank yakin tentang keseriusan nasabah

dalam mengajukan kredit. Analisis terhadap penggunaan modal

dinilai efektif atau tidak dilihat dari laporan keuangan (neraca dan

laporan laba rugi) yang dimiliki nasabah. Dari laporan keuangan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

26

tersebut bank akan mengukur kemampuan likuiditas, solvabilitas,

rentabilitas, dan profitabilitas perusahaan.

4) Collateral

Jaminan yang diberikan calon debitur kepada bank atas kredit

yang diajukan. Jaminan ini merupakan sumber pembayaran kedua

nasabah jika dia tidak mampu memenuhi kewajiban membayar

pinjaman.

5) Condition of Economy

Bank perlu melakukan analisis terhadap kondisi ekonomi dan politik

saat ini. Hal ini akan dikaitkan dengan keberlangsungan usaha calon

debitur nantinya. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai

dipilih dari bisnis yang memiliki prospek bagus dan memiliki

kemungkinan kecil kredit bermasalah.

Dapat disimpulkan bahwa setiap prinsip ini diterapkan pada seluruh

nasabah untuk menganalisis kemampuan dari setiap nasabah dalam

mengembalikan pinjamannya. Bank akan berusaha untuk menghindari

adanya resiko kredit macet akibat dari adanya ketidakmampuan

nasabah dalam melunasi hutang sebagai salah satu faktor.

f. Kualitas Kredit

Kredit merupakan salah satu faktor penentu hidup atau matinya

usaha suatu bank. Pemberian kredit dikatakan berkualitas jika kredit

tersebut mampu memperkecil kemungkinan kredit tersebut

bermasalah. Agar kredit tersebut berkualitas maka bank perlu

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

27

melakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit tersebut. Hal

ini dilakukan agar masing-masing fungsi dapat bekerja dengan

baik dan menjecegah terjadinya kredit yang bermasalah.

Menurut Sutojo (2008) dalam kasus kredit bermasalah, debitur

tidak menepati janji membayar bunga dan atau kredit induk yang

telah jatuh tempo, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran atau

sama sekali tidak ada pembayaran. Dalam dunia perbankan

internasional, kredit dapat dikategorikan ke dalam kredit bermasalah

jika:

1) Terjadi keterlambatan pembayaran bunga dan atau kredit lebih

dari 90 hari sejak tanggal jatuh temponya.

2) Tidak dilunasi sama sekali.

3) Diperlukan negosiasi kembali atas syarat pembayaran kembali

kredit dan bunga yang tercantum dalam pinjaman kredit.

Untuk menentukan berkualitas atau tidaknya suatu kredit

diperlukan sebuah ukuran. Oleh karena itu Bank Indonesia

menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan sebagai berikut:

1) Kredit Lancar (pas)

Kredit dapat dikatakan lancar jika pembayaran pokok angsuran atau

bunga tepat waktu, memiliki mutasi rekening yang aktif, dan bagian

dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash collateral).

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

28

2) Dalam Perhatian Khusus

Kredit yang mendapat perhatian khusus apabila terdapat

tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang belum

melampaui 90 hari, kadang-kadang terjadi cerukan, jarang terjadi

pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan, mutasi rekening

reklatif aktif, dan didukung dengan pinjaman baru.

3) Kurang Lancar (substandard)

Dikatakan kurang lancar apabila terdapat tunggakan pembayaran

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari,

sering terjadi cerukan, terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang

diperjanjikan lebih dari 90 hari, frekuensi mutasi rekening relatif

rendah, terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi

debitur, dan dokumen pinjaman lemah.

4) Diragukan

Yang dimaksud dengan kredit diragukan apabila terdapat tunggakan

pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah

melampaui 180 hari, terjadi cerukan yang bersifat permanen, terjadi

wanprestasi lebih dari 180 hari, terjadi kapitalisasi bunga, dokumen

hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan

jaminan.

5) Macet (loss)

Kredit macet dapat terjadi jika terdapat tunggakan pembayaran

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari,

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

29

kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, dari segi

hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada

nilai yang wajar.

2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, menjelaskan

tentang pengertian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

yaitu sebagai berikut:

1) Usaha Mikro: usaha produktif milik orang perorangan dan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2) Usaha Kecil: usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar

yang memiliki kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

undang-undang ini.

3) Usaha Menengah: usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha

yang ukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

30

maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

Tabel 2.1

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

No Uraian Kriteria

Asset Omzet

1 Usaha Mikro Max 50Jt Max 300Jt

2 Usaha Kecil 50Jt – 500Jt 300Jt – 2.5 M

3 Usaha Menengah 500Jt – 10 M 2.5 M – 50 M

Sumber : Kementrian Koperasi dan UKM (data diolah)

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang

memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang,

sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah

tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK

016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha Kecil sebagai

perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan /usaha yang

mempunyai penjualan/omset pertahun setinggi-tingginya

Rp600.000.000 atau asset (aktiva) setinggi-tingginya Rp600.000.000

(diluar tanah dan bangunan yang ditempati). Contohnya Firma, CV, PT,

dan Koperasi yakni dalam bentuk badan usaha. Sedangkan contoh

dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin industri rumah tangga,

peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa lainnya.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

31

Dari berbagai pendapat diatas, pengertian UMKM dilihat dari

berbagai aspek, baik dari segi kekayaan yang dimiliki pelaku, jumlah

tenaga kerja yang dimiliki atau dari segi penjualan/omset pelaku

UMKM.

Keberadaan Usaha Mikro merupakan salah satu solusi

permasalahan negara berkembang yang memiliki laju pertumbuhan

penduduk lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan lapangan

pekerjaan. Usaha Mikro merupakan salah satu bentuk usaha yang

memiliki peran besar dengan kemampuannya menciptakan lapangan

pekerjaan yang luas, mampu memberikan pelayanan ekonomi secara

luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan

meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan

ekonomi, dan menjaga stabilitas perekonomian negara. Sebagai usaha

yang fleksibel dan tahan terhadap kondisi apapun. Hal ini mampu

dibuktikan pada saat krisis yang melanda pasar Indonesia sekitar tahun

1997. UMKM mampu bertahan dibandingkan dengan usaha besar yang

ada di Indonesia.

b. Tujuan dan Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Tujuan dari adanya Usaha Mikro kecil dan Menengah ini telah di

jelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, yaitu

menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi

yang berkeadilan.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

32

Peran usaha mikro sangat penting dan memiliki pengaruh

besar untuk membangun dan meningkatkan perekonomian sebuah

negara. Meskipun masuk kedalam kategori usaha kecil namun daya

serap terhadap tenaga kerja sangat besar. Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah mampu melahirkan solusi terhadap permasalahan

ketenagakerjaan. Usaha kecil ini dibangun dengan modal atau investasi

yang lebih kecil dibanding jenis usaha besar lainnya. Usaha kecil ini

termasuk kedalam jenis usaha yang fleksibel dan mudah beradaptasi

dengan perubahan pasar. Hal ini yang menyebabkan usaha mikro

terbilang kuat dan tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan dari luar

berupa perubahan-perubahan kondisi pasar atau iklim usaha yang tidak

menentu. Jenis usaha ini memiliki potensi besar, oleh karena itu

perlu adanya tindakan untuk mengembangkan dan memberdayakan

UMKM.

Menurut Setyobudi (2007) eksistensi peran UMKM dalam

membangun perekonomian nasional ditunjukkan melalui data-data

empiris di lapangan yaitu:

1) UMKM menduduki posisi teratas sebagai industri dengan

jumlah besar yang terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Pada

tahun 2005 tercatat jumlah UMKM adalah 44,69 unit atau 99,9%

dari jumlah total unit usaha.

2) Memiliki potensi yang besar dalam menyerap tenaga kerja. Setiap

unit investasi pada sektor UMKM mampu menciptakan

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

33

kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan investasi

yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM mampu menyerap

77,68 juta tenaga kerja atau 99,77% dari total angkatan kerja yang

bekerja.

3) UMKM berkontribusi besar dalam pembentukan PDB yang

cukup signifikan yaitu sebesar 54,22% dari total PDB.

c. Permasalahan yang Dihadapi UMKM

Meskipun tergolong ke dalam jenis usaha yang tahan terhadap

ketidak pastian kondisi ekonomi seperti krisis, UMKM sebagai

industri kecil juga memiliki banyak permasalahan. Permasalahan

yang berasal dari internal perusahaan ataupun dari luar perusahaan.

Industri kecil ini dibangun dengan cara yang sederhana atau

tradisional. Pemilik pun tidak harus memiliki syarat khusus untuk

mengelola usaha. Pengelolaan dilakukan secara sederhana.

Permasalahan UMKM bisa dilihat dari berbagai aspek dalam

kegiatan perusahaan. Aspek tersebut diantaranya pemasaran,

produksi, SDM, manajerial, keuangan, ketenagakerjaan, dan masih

banyak aspek lainnya. Berikut adalah penjabaran dari permasalahan

UMKM yang sering dihadapi pelaku UMKM digolongkan

kedalam dua hal, yaitu permasalahan berdasarkan faktor eksternal

dan faktor internal.

1) Faktor Internal

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

34

(a) Kekurangan Modal dan Keterbatasan Akses Modal

Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

perusahaan. Bagi UMKM modal merupakan masalah utama

yang harus dihadapi. Kebanyakan dari pelaku usaha ini

menggunakan modal sendiri untuk menjalankan usahanya.

Modal yang biasa mereka gunakan jumlahnya sangat terbatas.

Selain itu mereka memiliki keterbatasan untuk mengakses

pembiayaan dari bank maupun dari lembaga keuangan lain.

Persyaratan menjadi hambatan terbesar bagi UMKM untuk

mendapat bantuan modal dari lembaga keuangan.

(b) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sebagian besar usaha kecil dikelola dengan cara yang

sederhana, jenis usaha mereka termasuk kedalam jenis usaha

turun-temurun. Untuk menjalankan usahanya tidak perlu syarat

khusus dan tidak harus dari golongan ahli dalam suatu bidang.

Ini merupakan salah satu keterbatasan yang dimiliki oleh

UMKM dari segi SDM. Hal ini yang menjadikan UMKM sulit

untuk mengadopsi hal-hal baru untuk kemajuan usaha mereka

seperti teknologi dan bidang lain.

(c) Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasian Pasar

Umumnya usaha kecil dikelola secara sederhana, jaringan

usahanya sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar juga

rendah dengan kualitas produk kurang kompetitif. Hal ini yang

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

35

membedakan antara usaha kecil dengan usaha besar yang

memiliki kemudahan akses pasar melalui relasi maupun

memanfaatkan teknologi.

(d) Mentalitas Pengusaha UMKM

Semangat wirausaha atau enterepreneurship UMKM dinilai

sangat kurang. Semangat wirausaha yang dimaksud berupa

terus melakukan inovasi, berani mengambil resiko, dan ulet.

2) Faktor Eksternal

(a) Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

Keterbatasan dalam mengakses pasar melalui relasi dan

teknologi menyebabkan UMKM memiliki kesulitan dalam

mendapatkan sarana dan prasarana yang lebih baik untuk

mengembangkan usahanya.

(b) Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif

Indikator ekonomi makro berupa kontribusinya terhadap

penciptaan PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga

kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta

keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui

pembentukan modal tetap bruto (investasi) dijadikan tolak ukur

keberhasilan usaha UMKM. Perkembangan dan pertumbuhan

UMKM selalu dipantau untuk dijadikan bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan. Selain itu kendala dari UMKM

yaitu sulitnya dalam memperoleh izin usaha dari pemerintah.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

36

Hal ini dikarenakan banyaknya persyaratan yang sulit untuk

dipenuhi oleh pelaku UMKM.

Jadi, dapat disimpulkan meskipun UMKM mampu bertahan

dibanding usaha besar lain pada saat iklim usaha tak menentu seperti

krisis ternyata UMKM juga memiliki permasalahan yang cukup

kompleks dalam internal usahanya. Permasalahan UMKM tersebut

tidak hanya berasal dari faktor internal saja tetapi juga berasal dari

faktor eksternal. Permasalahan terkait modal, kualitas SDM, dan

kebijakan pemerintah merupakan masalah utama yang harus

diselesaikan melalui kegiatan pemberdayaan untuk

mengembangkan kualitas dan potensi UMKM.

d. Kredit dan usaha bisnis kecil

Dalam hal ini kita membahas mekanisme yang biasanya

digunakan oleh pemberi pinjaman untuk mengurangi informasi

asimetri ketika membuat keputusan pemberian kredit. Sebuah literatur

ada yang menetapkan bahwa kekayaan pribadi yang dimiliki oleh

pemilik usaha dapat mempengaruhi bagaimana suatu bisnis didanai

(Stiglitz dan Weiss, 1981; Wette, 1983; Bester, 1985; Besanko dan

Thakor, 1987; Avery et al, 1998). Informasi tentang kekayaan pribadi

(biasanya ditunjukkan oleh agunan) dapat meningkatkan keputusan

underwriting dan mengurangi tingkat kejelasan untuk pemberi

pinjaman. Misalnya, dengan pemilihan yang berpotensi merugikan, di

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

37

mana peminjam memiliki informasi lebih unggul dari pemberi

pinjaman, peminjam kredit dapat menggunakan agunan sebagai sinyal

kualitas mereka (Bester, 1985). Demikian juga, jika usaha peminjam

menimbulkan risiko moral hazard, maka jaminan dapat mengurangi

insentif untuk mengambil risiko yang tidak disadari peminjam bahwa

kekayaan pribadi mereka yang dipertaruhkan.

Model teoritis yang berfokus pada fungsi signaling agunan dari

kontribusi awal oleh Bester (1985) dengan modifikasi oleh Besanko

dan Thakor (1987). Mengingat variabilitas risiko dari individu, studi

ini menunjukkan bahwa peminjam dengan probabilitas default rendah

(yaitu peminjam berisiko rendah) akan bersedia untuk menerima

agunan, yang akan menarik bagi peminjam berisiko tinggi sebagai

jaminan mahal. Argumen yang sama berlaku dalam kasus moral

hazard di mana persyaratan agunan berfungsi sebagai mekanisme

insentif karena agunan yang lebih tinggi memaksa peminjam untuk

memilih proyek kurang berisiko.

Beberapa studi teoritis mempertimbangkan efek agunan dalam

isolasi (Stiglitz dan Weiss, 1981; Wette, 1983); sementara kontribusi

oleh Bester (1985, 1987) dan Chan dan Kanatas (1985) menunjukkan

bahwa dengan memasukan persyaratan agunan bersama-sama dengan

variasi suku bunga, agunan akan berhubungan negatif dengan risiko

peminjam. Oleh karena itu, semua hal lain tetap sama, peminjam

dengan probabilitas default tinggi lebih memilih kontrak dengan suku

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

38

bunga yang lebih tinggi dan jaminan lebih rendah dari peminjam

dengan risiko gagal bayar yang rendah. Alasannya adalah bahwa

peminjam berisiko tinggi mampu membayar suku bunga yang lebih

tinggi. Selain itu, mereka juga lebih mungkin untuk kehilangan

jaminan mereka jika proyek mereka gagal.

Studi oleh Bester (1985, 1987) didasarkan pada asumsi bahwa

jaminan sudah tersedia untuk peminjam. Besanko dan Thakor (1987)

tidak sepenuhnya menggunakan asumsi ini dan menunjukkan bahwa

pengalokasian kredit muncul kembali ketika peminjam menghadapi

kendala pada ketersediaan agunan. Namun, model mereka

menegaskan bahwa jaminan tetap memegang kekuatan untuk

pengurangan pengalokasian kredit, bahkan kemungkinan hal tersebut

tidak dapat menghapuskan semua pengalokasian bersama-sama.

Dalam sebuah penelitian, Besanko dan Thakor (1987b)

memperbolehkan loan size untuk digunakan sebagai penguat dalam

hubungannya dengan agunan dan kredit suku bunga dan menunjukkan

bahwa loan size meningkatkan kemungkinan kesuksesan bagi

peminjam.

Bukti empiris berdasarkan teori-teori di atas meneliti hubungan

antara risiko peminjam (didefinisikan secara luas) dan jaminan itu

digabungkan. Studi yang dilakukan oleh Berger dan Udell (1990;

1995); Leeth dan Scott (1989); dan Boot et al, (1991) menemukan

bahwa peminjam yang berisiko kemungkinan akan diminta untuk

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

39

menyediakan agunan. Berger dan Udell (1995), menggunakan

premium suku bunga sebagai ukuran risiko peminjam, kesimpulannya

agunan dihubungkan dengan premi risiko yang lebih tinggi antara

pinjaman usaha kecil. Hasil ini tampaknya bertentangan dengan

prediksi teori yang dikemukakan oleh Bester (1985) dan lain-lain

sebagaimana dikemukakan di atas bahwa kualitas peminjam yang

tinggi menjanjikan jaminan dan memilih untuk membayar suku bunga

rendah. Namun, Berger et al (2011) mengemukakan bahwa mungkin

terjadi perbedaan agunan lebih sering mencerminkan perbedaan

kualitas yang diamati, bukan perbedaan yang tidak teramati antara

jenis peminjam. Studi oleh Machauer dan Weber (1998) melaporkan

bahwa agunan adalah kebebasan dari tipe-tipe peminjam; sementara

penelitian terbaru oleh Jiminez et al (2006) menunjukkan agunan

memiliki hubungan yang negatif dengan penelitian terdahul bahwa

kegagalan dalam pinjaman ditawarkan oleh usaha yang baru berdiri.

Apapun alasan di balik hasil yang beragam dan kurangnya

kepraktisan beberapa model yang menggambarkan hubungan antara

jaminan dan risiko kredit, ada bukti empiris yang cukup untuk

menunjukkan pentingnya jaminan di pasar kredit dengan informasi

asimetris. Evans dan Jovanovic (1989) menunjukkan bahwa jika tidak

ada akan dana menghambat individu untuk memulai bisnis; sama

seperti studi yang dilakukan oleh Holtz-Eakin et al, (1994);

Blanchflower dan Oswald, (1998); dan Burke et al, (2000)

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

40

menunjukkan bahwa self-employment mengalami peningkatan yang

mendadak dalam kekayaan pribadi.

Mekanisme lain yang tersedia untuk mengurangi masalah

informasi ketika memperluas kredit kepada perusahaan kecil adalah

melalui pinjaman hubungan (Boot dan Thakor, 1994; Petersen dan

Rajan, 1994; Berger dan Udell, 1995; Cole, 1998; Harhoff dan

Korting, 1998). Menurut literatur ini, pemberi pinjaman memperoleh

informasi dari waktu ke waktu melalui kontak dengan perusahaan, dan

/ atau pemilik dan menggunakan informasi ini dalam keputusan

mereka untuk memperpanjang kredit. Premis ini didasarkan pada

kenyataan bahwa peminjam akan mampu membangun reputasi dari

waktu ke waktu di mana pemberi pinjaman dapat mengamati perilaku

pembayaran mereka. Oleh karena itu, perusahaan dengan hubungan

yang kuat dengan calon pemberi pinjaman mereka lebih mungkin

untuk menerima kredit.

Secara tradisional, studi ini mengukur kekuatan hubungan

dalam hal jangka panjang, misalnya, jumlah waktu bank telah

memberikan pinjaman atau layanan lainnya kepada perusahaan

(Petersen dan Rajan, 1994, 1995; Scott dan Dunkelberg, 1999). Secara

umum studi ini menjelaskan bahwa ikatan yang kuat dengan pemberi

pinjaman menyebabkan ketersediaan yang lebih besar dari kredit untuk

perusahaan kecil (Petersen dan Rajan, 1995; Berger dan Udell, 1995;

Harhoff dan Korting, 1998). Studi oleh Cole (1998) dan Machauer dan

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

41

Webber (2000) menekankan pada hal tersebut, namun itu bukan hanya

kekuatan hubungan yang penting, tetapi adanya hubungan antara

pemberi pinjaman dan usaha kecil yang penting dalam keputusan

alokasi kredit.

Literatur perbankan telah menunjukkan bahwa karakteristik yang

diamati dari usaha kecil, pemilik usaha juga ditemukan permasalahan

dalam mengurangi masalah informasi. Hal ini terutama berlaku untuk

bisnis start-up baru atau usaha kecil pada tahap awal pengembangan

perusahaan ketika pemilik biasanya merupakan pemilik utama (dan

mungkin satu-satunya) pengambil keputusan - menunjukkan pola

pemilik jasa keuangan yang meniru orang-orang dari perusahaan

(Cassar 2004 ). Peminjam kredit, pendidikan, usia, dan pengalaman

bisnis adalah beberapa atribut yang paling umum dipelajari untuk

mengevaluasi dampak dari karakteristik pemilik pada akses keuangan

(Berger et al, 2005; Berger dan Frame, 2007; Cressy, 1996; Burke et

al, 2000). Konsensus umum dalam literatur ini adalah bahwa

peminjam berpendidikan, dengan peringkat kredit yang tinggi dan

pengalaman industri, yang jauh lebih tua (dan karena itu memiliki track

record panjang), kemungkinan akan mendapatkan kredit secara

berkesinambungan. Demikian juga, Cole (1998), berdasarkan data AS

dan Coleman (2010), berdasarkan data perbankan Inggris, melaporkan

bahwa umur perusahaan dan ukuran perusahaan (diukur dengan cara

yang berbeda) juga mempengaruhi alokasi kredit tersebut bahwa

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

42

perusahaan yang lebih tua dan perusahaan kecil lebih besar lebih

mungkin relatif diperpanjang kreditnya dibandingkan perusahaan-

perusahaan baru dan kecil.

Ulasan literatur pada pinjaman di bawah informasi asimetris

memprediksi bahwa pemilik usaha kaya (dengan akses ke jaminan);

dengan sejarah kredit yang baik (yang ditunjukkan oleh peringkat

kredit yang tinggi), yang memiliki hubungan yang ada sebelumnya

dengan calon pemberi pinjaman; yang juga memiliki pengalaman kerja

lebih besar, dan berpendidikan; umumnya memiliki kualitas kredit

yang lebih baik dan karenanya cenderung mengakses dana usaha kecil

dari kreditur. Selain itu, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa umur

perusahaan dan ukuran mempengaruhi akses kredit sehingga

perusahaan kecil yang lebih tua dan lebih besar akan memiliki lebih

banyak akses kredit.

Penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa pinjaman

kepada usaha bisnis kecil tidak hanya tentang memperpanjang

pendanaan, tetapi juga tentang cost of creditnya yaitu suku bunga yang

dibayar (Petersen dan Rajan, 1994; Cressy dan Toivanen, 2001; Burke

dan Hanley, 2003; 2006) . Oleh karena itu tetap relevan untuk

memperoleh pemahaman tentang apa yang mendorong cost of credit

untuk perusahaan kecil.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

43

3. Default

Dalam literatur utama, intermediasi keuangan pada pinjaman usaha

kecil difokuskan pada faktor-faktor penentu dan akses biaya kredit. Sudah

ada sedikit penelitian yang meneliti perilaku pembayaran perusahaan kecil

yang benar-benar menerima pinjaman. Ini sebelumnya dikaitkan dengan

keterbatasan data (Glennon dan Nigro, 2005; 2008). Sampai saat ini, dua

penelitian dalam suatu literatur telah berfokus pada aktivitas standar

pemodelan untuk usaha bisnis kecil. Satu untai memiliki dasar dalam

analisis rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan dan data industri

(lihat misalnya studi oleh Altman dan Sabato, 2007; Fidrmuc dan Hainz,

2010; Behr, Glutter dan Plattner, 2004 dan Dyrberg-Rommer, 2005).

Motivasi utama dari studi ini adalah untuk menunjukkan secara signifikan

pentingnya (untuk bank) pemodelan risiko kredit untuk perusahaan kecil

secara terpisah dari perusahaan besar. Secara umum studi ini membangun

prediksi model default berdasarkan rasio keuangan yang berasal dari

perusahaan-perusahaan besar untuk menentukan apakah model ini dapat

membantu memprediksi default dalam usaha bisnis kecil atau tidak. Secara

umum, studi ini menemukan bahwa model yang dirancang untuk

perusahaan besar berkinerja buruk dalam memprediksi standar usaha kecil.

Mereka juga menunjukkan bahwa sejumlah kecil rasio keuangan yang

disesuaikan dengan perusahaan kecil yaitu: hutang, likuiditas, profitabilitas

dan efek-sektor tertentu merupakan penentu penting dari default. Oleh

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

44

karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa bank harus mengembangkan

model risiko kredit khusus yang ditujukan kepada usaha bisnis kecil.

Keterbatasan utama telah diidentifikasi dalam mengadopsi metode

analisis rasio keuangan ketika memodelkan untuk usaha kecil. Sebagian

besar usaha bisnis kecil dalam studi ini sebenarnya perusahaan kecil yang

'lebih besar' (dengan penjualan sebesar 500 juta). Dalam kasus di mana data

laporan keuangan tidak ada - usaha tahap awal biasanya seperti bisnis start-

up dan perusahaan muda - teknik analisis rasio keuangan tidak dapat

diterapkan; maka timbul masalah risiko pemodelan standar khusus untuk

usaha kecil ini.

Model literatur kedua menggambarkan usaha kecil berdasarkan

informasi kredit dari pemilik usaha utama (lihat misalnya Berger et al,

2005; Agarwal et al, 2007; DeYoung et al, 2007; Berger et al, 2009). Alur

literatur ini menegaskan bahwa sejarah kredit pribadi atau hutang dari

pemilik usaha kecil sangat prediktif dalam pengembalian hutang dari bisnis

mereka. Hal ini terutama berlaku untuk usaha pada tahap awal

pengembangan perusahaan, ketika pemilik usaha biasanya besar (dan

mungkin satu-satunya) pengambil keputusan (Cassar, 2004).

Agarwal et al (2007) mempelajari dampak dari credit scores peminjam

vs credit scores usaha dalam memprediksi risk default usaha kecil. Mereka

menemukan dukungan untuk pemodelan risiko usaha kecil berdasarkan

informasi kredit dari pemilik bisnis; mereka menunjukkan bahwa skor

kredit pribadi pemilik usaha 'menurunkan kredit macet vs nilai kredit

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

45

usaha. Berger et al (2005) meneliti efek dari kredit pada ketersediaan, harga

dan standar risiko kredit usaha kecil. Mereka membandingkan pinjaman

usaha kecil yang diberikan sebelum dan sesudah menggunakan rating credit

dalam mengelola risiko kredit. Mereka menemukan bahwa penggunaan

dari rating kredit berkaitan dengan jumlah yang diperluas, harga rata-rata

yang lebih tinggi, dan risiko gagal bayar yang lebih besar untuk pinjaman

usaha kecil. Salah satu penjelasan Berger et al (2005) yang mengemukakan

pengamatan mereka bahwa penggunaan peringkat kredit sebagai dasar

untuk memprediksi risiko gagal bayar memperluas kredit untuk beberapa

'peminjam marginal' yang relatif beresiko yang tidak akan menerima kredit.

Penelitian oleh Berger dan Frame (2007) membandingkan bank yang telah

mengadopsi penggunaan kredit untuk mengelola risiko default mereka dan

yang belum. Mereka menemukan bahwa bank-bank yang menggunakan

peringkat kredit cenderung tidak memiliki lebih banyak masalah kinerja

pinjaman dari bank lain, meskipun peningkatan yang diamati dalam

pinjaman kepada peminjam mungkin lebih marginal.

Hal ini masuk akal bahwa pemberi pinjaman bisa dialami (maka

efisien) dalam menilai risiko default, sehingga peringkat kredit belum tentu

pendorong utama default; pemberi pinjaman dapat memilih untuk

mengimbangi risiko default dengan secara simultan mengadopsi instrumen

lain, seperti meminta agunan yang dapat disita dalam hal default (Berger

dan Udell, 1995) atau dengan pengisian suku bunga yang lebih tinggi

(Stiglitz dan Weiss, 1981). Penelitian oleh Bester (1985), Chan dan Kanatas

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

46

(1985), Besanko dan Thakor (1987) dan Chan dan Thakor (1987)

menegaskan bahwa agunan membantu menyelaraskan kepentingan kedua

pemberi pinjaman dan peminjam, menghindari situasi di mana peminjam

membuat sedikit usaha untuk memastikan keberhsilan proyek yang

menggunakan pembiayaan yang telah diberikan. Oleh karena itu penelitian

ini memprediksi hubungan negatif antara pemberian jaminan dan loan

defaul. Hal ini juga memungkinkan bahwa bagaimanapun oleh adanya

agunan, kreditur mungkin berlaku kurang teliti ketika menilai pinjaman

yang menawarkan agunan; sehingga mengarah ke peningkatan risiko

default.

Penelitian lain memprediksi bahwa penggunaan informasi secara

kualitatif, seperti umur perusahaan dan informasi yang dikumpulkan

melalui kontak dari waktu ke waktu (berdasarkan pada hubungan),

mengurangi adverse selection dan isu-isu moral hazard; maka terbukti

menjadi penting dalam persetujuan suatu pengambilan keputusan kredit

dan biaya proses pinjaman (Cole, 1998; Petersen dan Rajan, 1994; Berger

dan Udell, 1995). Kemudian diikuti oleh pertanyaan apakah umur

perusahaan dan variabel hubungan membantu memprediksi risiko default

atau tidak.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa umur perusahaan

memiliki pengaruh yang kuat pada kredit macet. Misalnya, Bates dan Nucci

(1999), Evans (1987) dan Dunne, Roberts dan Samuelson (1989) telah

menemukan bahwa di AS, kemungkinan perusahaan akan gagal selama

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

47

periode waktu tertentu seiring dengan menurunnya umur perusahaan. Studi

oleh Bagus dan Graves (1993) dan Honjo (2000) menyatakan bahwa

perusahaan baru gagal di tingkat yang lebih tinggi daripada perusahaan

yang telah berdiri lama (semua hal lain tetap sama); yang mengarah ke

dugaan bahwa perusahaan baru secara statistik lebih mungkin putus dari

perusahaan yang sudah lama. Cowling dan Mitchell (2003) juga

menemukan bahwa bisnis start-up memiliki tingkat standar yang lebih

tinggi. Mereka melaporkan bahwa dari waktu ke waktu start-up tidak lebih

mungkin untuk default dari perusahaan yang ada. Glennon dan Nigro

(2005) juga melaporkan bahwa peminjam yang kurang dari 3 tahun di

origination pinjaman lebih cenderung ke default atas pinjaman mereka dari

usaha kecil yang lebih matang. Perusahaan besar terbukti lebih cenderung

mengalami default (Cowling dan Mitchell, 2003; Glennon dan Nigro 2005,

2008). Masih diragukan apakah hubungan memang menyebabkan

pinjaman lebih baik dalam hal default. Matteo et al (2012) melaporkan

bahwa pelanggan baru kurang menegetahui informasi yang tersedia –

menghindari mekanisme yang merugikan dan pengurangan potensi kriteria

seleksi - menghasilkan tingkat yang lebih tinggi dari kredit macet untuk

pinjaman bank. Bukti ini menekankan peran informasi dan pengetahuan

peminjam dalam hal strategi dan model intermediasi yang secara konsisten

mencoba untuk mendapatkan dan mempertahankan kualitas tinggi dari

portofolio pinjaman. Jimenez dan Saurina (2004) menguji faktor

pendorong default untuk 3 juta pinjaman bank selama periode 1988-2000.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

48

Analisis mereka menunjukkan bahwa jumlah probabilitas hubungan

perbankan yang meningkat akan menurun default.

Akhirnya, Studi yang dilakukan oleh Cowling dan Mitchell (2003);

Glennon dan Nigro (2005, 2008) mengamati efek yang signifikan terhadap

risiko standar di sektor industri. Glennon dan Nigro (2005; 2008) mencatat

bahwa perusahaan kecil di sektor manufaktur dan ritel memiliki tingkat

standar lebih tinggi secara signifikan dan perusahaan-perusahaan di sektor

pengangkutan dan komunikasi secara signifikan memiliki tingkat lebih

rendah dari semua sektor lainnya. Demikian pula, Cowling dan Mitchell

(2003), berdasarkan data UK, juga menemukan bahwa pinjaman kepada

perusahaan-perusahaan di sektor ritel lebih cenderung ke default (semua

hal lain tetap sama). Mereka lebih lanjut melaporkan bahwa perusahaan di

sektor jasa cenderung ke default terhadap perusahaan-perusahaan di

industri lain - hasil yang mencerminkan tingkat standar yang lebih tinggi

untuk perusahaan ritel dan tingkat kegagalan yang lebih rendah untuk

perusahaan jasa.

4. Crowdfunding

a. Pengertian Platform Crowdfunding

Crowdfunding merupakan kegiatan mengumpulkan dana investasi

yang pada umumnya dilakukan melalui jejaring sosial seperti Twitter,

Facebook, Linkedln dan blog khusus lainnya (Belleflame, Lamberrt

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

49

dan Schweinbacher 2011). Wheat dkk. (2013) mendefinisikan

crowdfunding sebagai berikut:

“Crowdfunding is a new internet-based method of

fundraising in which individuals solicit contributions for

projects on specialized crowdfunding websites. The focus in

crowdfunding is gathering many small donations (the

‘crowd’ in crowdfunding) rather than requesting a single

large sum from a funding agency. Crowdfunding drives run

over a limited time frame, anywhere from a single day to

several weeks, and attempt to meet a funding goal before the

end of the campaign.”

Crowdfunding adalah sebuah metode baru penggalangan dana

melalui internet di mana individu meminta bantuan untuk proyeknya

melalui website khusus crowdfunding. Fokus dari crowdfunding adalah

menggalang banyak sumbangan kecil dari pada berupa sumbangan besar

dari sebuah lembaga donor. Crowdfunding berjalan dalam waktu

terbatas dari beberapa hari sampai beberapa minggu, dan berusaha

untuk memenuhi target pendanaan sebelum batas akhir waktu.

Proses kerja dari crowdfunding yaitu pemilik proyek atau produk

akan mengirimkan produksinya kepada donator, kemudian donator

apabila tertarik akan memberikan donasinya. Lebih lanjut David McGrail

(2013) mendeskripsikan crowdfunding kedalam tiga langkah proses,

yaitu: (1) Setiap kreator proyek membuat tujuan dan batas waktu dari

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

50

pendanaan. (2) Jika khalayak tertarik mereka dapat mendonasikan

uang untuk membantu mewujudkan proyek tersebut. (3) Apabila

proyek telah mendapatkan dana yang cukup sesuai yang sudah ditentukan

maka uang donasi dapat ditarik oleh pembuat proyek dari donator. Jika

pendanaan proyek tersebut gagal maka uang donator tidak akan ditarik.

b. Kategori Platform Crowdfunding

Crowdfunding dapat dibedakan dalam beberapa kategori model.

Bradford (2012) membedakan crowdfunding menjadi lima kategori,

yaitu: (1) model donasi, (2) model penghargaan (reward), (3) model pra-

pembelian, (4) model pinjaman dan (5) model ekuitas. Situs

crowdfunding dapat menerapkan satu model atau menerapkan lebih dari

satu model. Berikut berbagai macam model situs crowdfunding menurut

Bradford (2012):

1) Situs Model Donasi

Kontributor dalam situs donasi tidak mengharapkan imbalan atas

kontribusinya. Biasanya model donasi ini diterapkan pada institusi

amal atau non- profit.

2) Situs Model Penghargaan (Reward) dan Pra-pembelian

Situs yang menggunakan model reward dan pra-pembelian memiliki

kesamaan dan cenderung muncul di situs yang sama. Model reward

menawarkan pada kontributor imbalan atas kontribusinya, tapi tidak

tertarik terhadap hasil atau keuntungan dari produksi. Model pra-

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

51

pembelian hampir mirip dengan model reward yaitu kontributor

tidak mendapat bagian keuntungan dari produksi akan tetapi mereka

mendapatkan produk yang dibuat.

3) Situs Model Pinjaman

Situs yang menggunakan model pinjaman kontributor hanya

menyediakan pendanaan untuk sementara dan mengharapkan

pengembalian atas dana yang dipinjamkan. Dalam beberapa kasus

kontributor menerima bunga atas dana yang dipinjamkannya.

4) Situs Ekuitas

Situs Model ekuitas memberikan bunga kepada kontributor atas

pengembalian usaha yang mereka bantu.

c. Situs Model Pinjaman

1) Peer to Peer Lending

Peer-to-peer lending atau P2P Lending adalah kegiatan

pinjam meminjam antar perseorangan. Praktisi ini sudah lama berjalan

dalam bentuk yang berbeda, seringkali dalam bentuk perjanjian

informal. Dengan berkembangnya teknologi dan e-commerce,

kegiatan peminjaman turut berkembang dalam bentuk online dalam

bentuk platform serupa dengan e-commerce. Dengan itu, seorang

peminjam bisa mendapatkan pendanaan dari banyak individu. Dalam

peer lending, kegiatan dilakukan secara online melalui platform website

dari berbagai perusahaan peer lending. Terdapat berbagai macam jenis

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

52

platform, produk, dan teknologi untuk menganalisa kredit. Peminjam

dan pendana tidak bertemu secara fisik dan seringkali tidak saling

mengenal. Peer lending tidak sama dan tidak bisa dikategorikan dalam

bentuk-bentuk institusi finansial tradisional: himpunan deposito,

investasi, ataupun asuransi. Karena itu, peer lending dikategorikan

sebagai produk finansial alternatif.

Proses aplikasi pinjaman peer lending lazimnya mengikuti

proses berikut. Peminjam masuk ke website, registrasi dan mengisi

form aplikasi. Platform kemudian memverifikasi dan menganalisa

kualifikasi pinjaman tersebut. Pinjaman yang berhasil lolos di posting

di website di mana pendana bisa memberikan komitmen dana untuk

pinjaman itu. Ada beberapa cara yang di adopsi berbagai platform peer

lending untuk mencocokkan peminjam dengan pendana. Beberapa

platform bahkan tidak melakukan analisa kredit dan memakai reputasi

online sebagai kriteria utamanya. Ada juga yang memakai jasa pihak

ketiga untuk melakukan cek dan analisa terhadap peminjam.

Gambar 2.1

Proses Kerja Peer to Peer Lending

Sumber : http://www.hacktrix.com/social-lending-websites-to-get-

peer-2-peer-p2p-loans

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

53

Terdapat tiga macam transaksi yang dipakai di platform peer

lending:

a) Marketplace

Di model marketplace, peminjam dan pendana bebas memilih suku

bunga. Pinjaman dibuka untuk proses lelang selama beberapa hari

dan peminjam menentukan suku bunga indikatif. Pendana bebas

untuk memasukkan tawaran dengan suku bunga dan jumlah tertentu.

Pada akhir lelang, sistem akan mengambil total jumlah yang

diinginkan oleh peminjam dengan prioritas bagi tawaran-tawaran

yang terbaik. Sisa tawaran lainnya dikembalikan ke pendana. Suku

bunga yang dibayarkan oleh peminjam adalah rata-rata dari total

tawaran yang diterima. Model ini biasanya juga memberikan

peminjam hak untuk menutup lelang lebih awal apabila sudah

terkumpul dana yang cukup. Syaratnya adalah ia menyanggupi rata-

rata suku bunga dari tawaran yang sudah masuk, yang seringkali

lebih tinggi dari bunga indikatif di awal.

b) Bunga Tetap

Pada model ini Platform menentukan suku bunga untuk setiap

pinjaman berdasarkan tingkat risiko. Pendana bebas untuk membeli

nominal pecahan dari pinjaman tersebut sampai terkumpul dana

yang diminta.Model ini mengasumsi bahwa Platform memiliki

kemampuan yang lebih baik dari pendana untuk menganalisa risiko

kredit peminjam. Karena bunga sudah ditentukan, pinjaman bisa

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

54

selesai proses pengumpulan dana lebih cepat dari model

Marketplace.

c) Pengelola Dana

Dalam model ini para pendana memberikan Platform kuasa untuk

mengelola dana miliknya, yang dikelola sebagai satu kesatuan.

Platform kemudian menentukan pinjaman yang layak mendapatkan

pendanaan dan suku bunga-nya. Di Indonesia model ini hanya bisa

dilaksanakan oleh Platform yang memiliki ijin Perusahaan Manajer

Investasi dari OJK. Keuntungan dari model ini adalah pendanaan

bisa diselesaikan lebih cepat dan para pendana tidak perlu repot

mengatur alokasi dana mereka.

Perusahaan pertama di dunia yang menawarkan peer lending

adalah Zopa di Inggris pada tahun 2005. Prosper kemudian mengikuti

dengan peluncuran servis mereka di tahun 2006 di Amerika, diikuti oleh

LendingClub dan lainnya. Di Barat, para pengguna tertarik dengan

konsep peer lending karena dampak krisis finansial 2008. Pada saat itu

bank menutup penyaluran kredit baru dan memberikan suku bunga

yang mendekati 0% kepada para deposan uang. Karena itu, peminjam

harus mencari sumber pendanaan alternatif dan pemilik dana aktif

mencari investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi.Di Cina peer

lending sudah dipraktekkan secara offline selama beberapa abad.

Setelah e-commerce menanjak, banyak Platform peer lending muncul

dan berkembang secara cepat. Dalam waktu dekat, market peer lending

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

55

Cina diprediksi bisa menjadi lebih besar dari total market seluruh negara

lainnya.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

1. Reabetswe

Kgoroeadira, 2014

The Impact

Of

Commercial

Peer-To-

Peer

Lending

Websites

On The

Finance Of

Small

Business

Ventures

Menganalis

is faktor

penentu

pemberian

kredit

UMKM

pada

website

P2P

Lending

Menggunak

an variabel-

variabel

pada owner

attributes,

firm

attributes,

dan

information

attributes

Teknik

analisa data

menggunak

an statistik

deskriprif

dan uji t

Menganal

isa

penyebab

default dan

menganalis

is faktor

yang

memengaru

hi

keputusan

pemberian

bunga.

Menggun

akan

variabel

delinquenci

es,

judgment,

dan

industri.

Menggun

akan

analisa

probit &

tobit

Model pembiayaan

Peer to Peer

Lending menjadi

alternatif baru bagi

UMKM untuk

pembiayaan

usahanya yang

tidak memerlukan

collateral. Dalam

penelitian ini juga

ditemukan

perusahaan dengan

interest rate tinggi

lebih berisiko.

Umur perusahaan

juga dapat

mengurangi

informasi asimetris

2. Enrichetta Ravina.2012

Love & Loans The Effect of Beauty and Personal Characteristics in

Menganalisa keputusan pemberian pembiayaan untuk UMKM melalui website

Menggunakan variabel kecantikan, usia, dan karakterist

Financial information, status pekerjaan dan histori kredit sebelumnya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

56

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

Credit

Markets

Peer to Peer

Lending.

ik personal

Menggunak

an regresi

probit

terpenuhinya

pembiayaan pada

website Peer to

Peer Lending

ship, credit grade, dan employment status, income

Statistik desktiptif

3. Nataliya

Barasinska, 2011

Does

Gender

Affect

Investors’

Appetite

For Risk ?

Evidence

From Peer-

to-Peer

Lending

Menggunak

an variabel

jumlah

pembiayaan

yang

diminta,

interest

rate, dan

credit rating

Menganalis

a pengaruh

gender

terhadap

risiko

Perbedaan gender

antara laki-laki dan

perempuan tidak

mempengaruhi

keputusan

pemberian

pinjaman dalam

konteks Peer to

Peer Lending

4. Jefferson Duarte, Dkk,2010

Trust and Credit

Menggunak

an teknik

analisis

dengan

deskriptif

statistik

Menggunak

an variabel

credit

rating

Menggunak

an variabel

umur,

gender,

weight, foto

collateral

(rumah,

mobul, dll),

number of

bids

Hasil dari

penelitian ini

menyebutkan

bahwa kepercayaan

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap keputusan

investasi

5. Gregor N.F. Weib, Katharina Pelger, Andreas Hrch, 2010

Mitigatin

g Adverse

Selection

P2P

Lending

Empirical

Evidence

From

Prosper.c

om( Logit

Regressio

n,OLS

Menggunakan variabel sukses, interest rate, rating, jumlah biaya yang diajukan, dan status pekerjaan

Menggunakan regresi logit

Menggunak

an variabel

Loss, DTI,

Delinquent

Menggunak

an regresi

OLS

Untuk mencegah

kerugian dalam

pinjaman Peer to

Peer Lending dapat

dilakukan dengan

group membership

yaitu keterlibatan

perusahaan dalam

suatu asosiasi atau

grup.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

57

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

Regression

)

6. Devin G. Pope, Justin R. Sydnor, 2009

What’s in a Picture ? Evidence of Discrimination from Prosper.com ( OLS Regression & Logit Regression )

Menggunakan variabel credit grade, jumlah pembiayaan yang diajukan, loan term, dan pendapatan

Menggunak

an regresi

OLS

Menggunak

an variabel

DTI

Diskriminasi ras

dalam keputusan

pembiayan

sekalipun terdapat

lenders potensial,

itu natural muncul

dari naluri

masyarakat. Namun

data menyebutkab

bahwa pinjaman

pada Peer to Peer

Lending lebih tidak

diskriminatif

Sumber : Berbagai jurnal – data diolah

C. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Credit Rating terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Penelitian yang dilakukan Reabetswe (2014), Weib et al (2008),

Pope et al (2011), Herzenstein et al (2011) jika penelitian tersebut

menggunakan signifikan 0.05 Credit Rating tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pemberian kredit oleh lenders. Hal ini

dikarenakan kurang dominannya variabel credit rating sehingga variabel

tersebut belum cukup berperan sebagai penyeimbang pengambil keputusan

dalam pemberian pembiayaan untuk UMKM. Namun tidak sesuai dengan

penelitian Kumar (2007), Lin et al (2011), Baransika (2011).

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

58

2. Pengaruh Income Range terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Hasil penelitian Kumar (2007), Lin et al (2011), Baransika (2011)

menjelaskan bahwa income range tidak berpengarus signifikan terhadap

keputusan pemberian kredit. Hal ini dikarenakan kurang dominannya

income range sebagai variabel independen sehingga variabel tersebut belum

cukup berperan sebagai penyeimbang pengambil keputusan dalam

pemberian pembiayaan untuk UMKM.

Namun, penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pope et al (2011), Ravini (2008), Ashta et al (2009),

Weib et al (2010), Herzenstein et al (2011). Penelitian tersebut

menyebutkan bahwa range pendapatan akan mempengaruhi kemampuan

peminjam (borrowers) dalam membayar cicilan kreditnya.

3. Pengaruh Loan Purpose terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah

Hasil penelitian ini sesuai dengan Reabetswe (2014) tidak

menemukan pengaruh yang signifikan dari variabel loan purpose. Namun

bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Baransika (2011).

Penelitian tersebut menjelaskan bahwa tujuan pinjaman yang jelas akan

mempengaruhi keputusan lenders dalam memberikan pinjamannya.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

59

4. Pengaruh Loan Term terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM)

Baransika (2011) lebih fokus meneliti pada pengaruh gender

terhadap keputusan pemberian keputusan kredit. Namun dalam penelitian

tersebut juga dibahas mengenai jangka waktu atau durasi pinjaman dalam

menentukan keputusan pemberian kredit. Dan hasil dari penelitian tersebut

membuktikan bahwa durasi kredit memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pemberian kredit pada Peer to Peer Lending di Jerman.

Dan dalam penelitian tersebut di jelaskan bahwa gender memberikan

pengaruh yang berbeda dalam penentuan jangka waktu.

5. Pengaruh Requested Amount terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2007), Freedman et al

(2008), Herzenstein et al (2011), dan Weib et al (2010) menjelaskan bahwa

jumlah biaya yang diajukan oleh peminjam (borrowers) memiliki pengaruh

terhadap keputusan pemberian pinjaman. Dalam penelitian tersebut

dijelaskan bahwa pinjaman yang dilakukan pada website Peer to Peer

Lending adalah pinjaman yang berskala kecil sehingga ini cocok untuk

menciptakan lembaga pembiayaan yang inklusif bagi UMKM. Dalam

konteks Peer to Peer Lending juga pemberi dana (lenders) adalah

sekumpulan dari banyak orang tidak hanya satu pihak saja yang

memberikan bantuan pinjaman, sehingga jumlah pinjaman yang diajukan

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

60

oleh pelaku usahapun akan mempengaruhi keputusan mereka dalam

memberikan pinjaman. Berdasarkan penelitian Reabetswe (2014) juga

dijelaskan bahwa pinjaman pada website Peer to Peer Lending skalanya

kecil namun frekuensi pemberian pinjamannya cukup tinggi.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

61

D. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi keputusan penerimaan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) pada website Peer to Peer Lending. Lebih lengkap dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Koinworks.com

Variabel

Independen

Keputusan Kredit

Uji R2 McFadden Uji Likelihood

Ratio Uji Z

UMKM

Interpretasi Hasil

Regresi Probit

Ya (1) Tidak (0)

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

62

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian terdahulu yang

relevan, maka hipotesis yang akan diajukan kebenarannya secara empiris

adalah :

Ho1 : Credit Rating tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Ha1 : Credit Rating memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Ho2 : Income Range tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan

penerimaan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

dalam pembiayaan Peer to Peer Lending

Ha2 : Income Range memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Ho3 : Loan Purpose tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Ha3 : Loan Purpose memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

63

Ho4 : Loan Term tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Ha4 : Loan Term memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Ho5 : Requested Amount tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan

penerimaan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

dalam pembiayaan Peer to Peer Lending

Ha5 : Requested Amount memiliki pengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

64

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan data cross section dengan

tujuan untuk menganalisa faktor-faktor penentu alokasi pemberian kredit untuk

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada website Peer to Peer

Lending dengan mengukur faktor-faktor yang menentukan keputusan

pemberian kredit pada UMKM dalam pembiayaan Peer to Peer Lending. Alat

ukur sekaligus variabel dalam penelitian ini diukur dengan indikator credit

rating, income range, loan purpose, loan term, dan requsted amount.

Objek dalam penelitan ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk

ke dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perusahaan-

perusahaan yang dipilih adalah mereka yang menggunakan fasilitas kredit untuk

bisnis pada website Koinworks.com. Dipilihnya Koinworks.com sebagai objek

penelitian dikarenakan Koinworks merupakan perusahaan Peer to Peer Lending

pertama di Indonesia dan situs Peer to Peer Lending yang paling dominan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sanusi (2011) Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang

menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat

kesimpulan. Kumpulan elemen tersebut menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-

ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan itu. Populasi dalam

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

65

penelitian ini adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang

mengajukan pinjaman melalui platform Peer to Peer Lending.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian

ini menggunakan teknik purposive sampling atau pengambilan sampel

dilakukan berdasarkan dengan tujuan tertentu (Arikunto, 2010). Adapun

pememilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan

sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang termasuk dalam kategori usaha mikro, kecil, dan

menengah (UMKM) yang mengajukan pinjaman melalui platform Peer to

Peer Lending per April 2017 untuk keperluan bisnisnya.

2. Mengajukan pinjaman melalui website koinworks.com selambat-lambatnya

pada April 2017.

3. Perusahaan memiliki data ringkasan mengenai informasi usaha dan data

pengajuan kredit yang diperoleh dari www.koinworks.com

Berikut adalah rincian dari kriteria sampel perusahaan pada penelitian ini :

Tabel 3.1. Tabulasi Sampel

Semua pinjaman ( pinjamanbisnis, pendidikan, dan kesehatan )

pada koinworks.com hingga April 2017

248

UMKM yang mengajukan pinjaman bisnis pada koinworks.com

hingga April 2017

(31)

UMKM yang termasuk pada sektor perdagangan (35)

UMKM yang memiliki data lengkap terkait variabel yang diteliti (11)

Jumlah sampel penelitian 171

Sumber : Koinworks.com (data diolah peneliti)

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

66

C. Sumber Data

Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data

primer diperoleh dari observasi, beserta analisis secara langsung terhadap

informasi ketentuan alokasi kredit dari perusahaan Koinworks.com. Data

sekunder yaitu data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder diperoleh dari website Koinworks.com, Kementrian Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Bank Indonesia yang didownload

melalui internet.

Observasi ( observation), merupakan teknik atau pendekatan untuk

mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

Observasi bisa dilakukan dengan mengamati subyek, obyek, maupun kejadian-

kejadian yang terjadi pada responden tanpa mengajukan pertanyaan. Observasi

bisa dilakukan terhadap perilaku maupun nonperilaku dari responden. Salah

satu obsearvasi nonperilaku yaitu observasi terhadap catatan, teknik ini

digunakan dengan maksud untuk mengamati secara cermat megamati catatan-

catatan yang dibuat oleh instansi pemerintah maupun swasta, seperti catatan

dari Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Bank Indonesia,

dan Otoritas Jasa Keuangan.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisa apa yang

akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan,

termasuk pengujiannya (Sanusi, 2011). Teknik analisa data merupakan cara

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

67

atau metode pengumpulan data atau pengukuran variabel yang di dalamnya

terdapat banyak muatan analisis yang penting dan harus dikuasai oleh peneliti.

Sedangkan data yang dianalisis oleh peneliti berupa data kualitatif dan

kuantitatif.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif dan regresi probit. Analisis deskriptif dilakukan untuk

menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan dan model yang menjelaskan

faktor-faktor yang menentukan pemberian kredit dalam penelitian ini

menggunakan analisa dengan regresi probit.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum

tentang responden yang menjadi obyek penelitian dan memberikan gambaran

mengenai tanggapan responden atas permasalahan yang diteliti oleh peneliti.

Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan data dari variabel yang

diteliti. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis ini adalah dengan

menggunakan frekuensi dan rata-rata. Untuk menganalisis kecenderungan

dapat pula menggunakan analisis trend.

a. Distribusi Frekuensi

Data yang dikumpulkan oleh peneliti biasanya masih berupa data mentah

dan tidak beraturan sehingga sulit untuk dideskripsikan. Sehingga data-data

tersebut perlu dikelompokkan dengan cara disusun secara berkelas. Daftar

yang memuat data berkelompok dimaksud dengan distribusi frekuensi.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

68

Sedangkan distribusi frekuensi merupakan susunan data menurut kelas

interval tertentu atau kategori tertentu didalam sebuah daftar.

b. Rata-Rata Hitung

Rata-rata hitung merupakan nilai yang menunjukkan pusat diantara nilai-

nilai yang ada dalam pengamatan. Rata-rata disebut pula titik penyeimbang

dari sekumpulan data antara nilai yang ada di sebelah kirinya dengan nilai

di sebelah kanannya. Berikut rumus yang dapat digunakan untuk

menghitung rata-rata dari sebuah data:

Untuk data yang tidak tersusun:

Untuk data yang tersusun:

Keterangan :

Fi = frekuensi pada interval kelas ke-1

Xi = titik tengah dari interval kelas ke-1

∑ 𝑓𝑖 = n

2. Regresi Probit

Pasar pinjaman P2P memiliki dua jenis pelaku, yaitu peminjam

(perusahaan) yang diindeks dengan j dan pemberi pinjaman diindeks dengan

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

69

i. Peminjam menentukan jumlah pinjaman yang diinginkan Lj, dan suku

bunga Ij mereka bersedia membayar. jumlah pinjaman yang diinginkan

pemohon j didanai jika ada setidaknya N pemberi pinjaman bersedia untuk

menyediakan dana sehingga ∑𝑀𝑖=1 Li = Lj . Kesediaan pemberi pinjaman

untuk memberikan pinjaman kepada peminjam j tergantung pada

probabilitas peminjam dari kegagalan pj. Pemberi pinjaman tidak

mengamati pj; namun mereka dapat menyimpulkan pj dari pengamatan

karakteristik potensi peminjam di vektor xi. Demikian juga, kecenderungan

peminjam untuk membayar kembali pinjaman dapat disimpulkan dari ciri-

ciri yang dapat mereka amati. Sebagai titik awal, dalam model kredit

ekstensi/kegagalan, biarkan Yi menjadi indikator yang menunjukkan pilihan

mana yang telah berlangsung [misalnya jika pinjaman tersebut disetujui =

1, yang lain 0; dan apakah pinjaman gagal = 1 yang lain 0]. Model probit

dapat dinyatakan sebagai berikut:

yi* = β xi + ui

yi = {1

0

yi* adalah utilitas yang tidak teramati dari pembuat keputusan. Ini adalah

fungsi dari sistematis β x komponen, di mana xi adalah vektor dari variabel

bebas, β adalah vektor dari estimasi parameter yang dapat berubah pada

pilihan (memperpanjang/menolak; gagal/membayar), ui adalah istilah

If yi* ≤ 0

If yi * > 0

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

70

gangguan acak yang tidak teramati. Karena kami hanya mengamati

komponen sistematis utilitas, kami tidak dapat memprediksi dengan pasti

pilihan masing-masing pembuat keputusan. Kami hanya bisa mencoba

untuk menilai probabilitas bahwa pengambil keputusan akan memilih setiap

alternatif.

Parameter dari model probit diperkirakan dengan metode

kemungkinan maksimum. Sejak yi* sama dengan β xi + ui, probabilitas

bahwa yi> 0 sama dengan probabilitas bahwa β xi> 0, atau, sama,

probabilitas bahwa (ui> - β xi). Oleh karena itu, kami dapat menulis

probabilitas bahwa yi sama dengan satu sebagai probabilitas bahwa (ui> - β

xi) sehingga:

Pr (yi= = Pr (yi

* >0| xi )

= Pr (β xi + ui> 0| xi )

= Pr (ui > - β xi )

= 1-N (𝛽 𝑥𝑖

ϥ ) [integrate]

= ϕ ( βxi )

ϕ adalah fungsi distribusi kumulatif normal baku (kami menggunakan ϕ = 1

sebelumnya; tersirat oleh standar distribusi normal). Fungsi kemungkinan

untuk model ini adalah: L = Π [ϕ ( -β xi ) Π [ 1 – ϕ ( - β xi ) ].

Untuk model persamaan regresi probit dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

71

Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan :

Y1 = kemungkinan kredit diterima atau ditolak

X1 = Credit rating

X2 = Income range

X3 = Loan purpose

X4 = Loan term

X5 = Requested amount

3. Uji Signifikansi

a. Uji koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).

Hitungan R2 yang umum sangat terbatas untuk model respos

dikotomi. Sehubungan dengan nilai X dan Y yang diberikan, Y harus

bernilai 0 atau 1. Oleh karena itu, semua nilai Y harus berada pada garis

X atau garis X = 1. Jadi, secara umum tidak akan ada LPM yang sesuai

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

72

dengan pola menyebar, baik berupa LPM yang tidak dibatasi maupun

dipotong atau dibatasi. Hasilnya adalah perhitungan yang umum untuk

R2 akan cenderung bernilai jauh lebih rendah dari 1 untuk model

tersebut. Dalam praktiknya, nilai R2 berkisar antara 0,2 hingga 0,6

sudah termasuk tinggi, sedangkan nilai di atas 0,8 hanya akan terjadi

apabila sebaran nilai aktual sangat dekat berada di sekitar titik A dan B.

Dalam hal ini, nilai prediksi Yi akan sangat dekat kepada 0 atau 1 (

Gujarati, 2012 : 179 ).

Karena alasan ini, John Aldrich dan Forrest Nelson berpendapat

bahwa penggunaan koefisien determinasi sebagai ringkasan statistik

untuk model dengan variabel dependen bersifat kualitatif harus

dihindari.

b. Uji Parsial (uji z)

Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

secara parsial. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α =5%) atau

tingkat keyakinan sebesar 0,95. Hipotesis dirumuskan sebagai

berikut :

Ho : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

73

c. Uji Simultan (Uji likelihood ratio)

Uji statistik likelihood ratio (LR) untuk menguji apakah semua

variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen. Uji statistik likelihood ratio (LR) sebagaimana uji F pada

regresi metode OLS. Uji LR dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai chi-square hitung dan chi-square tabel, jika nilai chi-square hitung

> nilai chi-square tabel, maka menolak Ho yang berarti semua variabel

mempengaruhi variabel dependen, sedangkan jika sebaliknya, maka

menerima Ho yang berarti semua variabel penjelas seara bersama-sama

tidak mempengaruhi variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Menjelaskan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur variabel-

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut adalah definisi

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian (Brigham dan Houston,

2012) :

1. Variabel Dependen

Penelitian ini menganalisa faktor-faktor apa saja yang memungkinkan

pembiayaan dalam Peer to Peer Lending dapat didanai dalam pasar ini.

Seperti yang dilakukan dalam penelitian sebelumnya (Reabetswe, 2014),

variabel dependen yang digunakan untuk mengukur alokasi kredit adalah

dengan keputusan diterima atau tidaknya pembiayaan tersebut. Variabel

dummy digunakan untuk mengukur keputusan alokasi kredit dalam

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

74

penelitian ini; 1 untuk pengajuan pinjaman yang diterima (approve) dan 0

untuk pembiyaan yang tidak diterima (rejected). Dalam website Koinworks

pembiayaan yang sukses harus mencapai 100% dari target yang diajukan.

Dalam penelitian ini, kami mengukur perusahaan yang berhasil

mendapatkan pendanaan hingga 100% berarti pembiayaan perusahaan

tersebut telah diterima.

2. Variabel Independen

Dalam Penelitian ini, indikator variabel yang digunakan dalam

variabel independen ini adalah credit grade, income range, loan term, loan

purpose, dan requested amount ( jumlah pinjaman yang diajukan). Semua

variabel tersebut sering digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya

dan dijadikan sebagai faktor yang memiliki peranan penting dalam

menolong lenders yang potensial untuk mendiversifikasi risiko peminjam.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

No Variabel Penjelasan

1 Keputusan Kredit Menggunakan Variabel Dummy dengan penjelasan sebagai

berikut; 1 = Untuk Pinjaman yang berhasil terdanai, 0 =

untuk pinjaman yang tidak terdanai.

2 Credit Rating Pengklasifikasian rating kredit UMKM yang

menggambarkan besaran bunga yang ditawarkan oleh usaha

tersebut. Variabel ini menggunakan variabel dummy

dengan indikator A = 1, B = 2, C = 3, D = 4, E = 5

3 Income Range Pendapatan hasil penjualan yang diperoleh oleh UMKM

perbulannya. Menggunakan variabel dummy dengan

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

75

rincian ; 1 = 1 Juta – 25 Juta, 2 = 26 Juta – 50 Juta, 3 = 51

Juta – 75 Juta, 3 = 76 Juta – 100 Juta, 4 = di atas 100 Juta

4 Loan Term Jangka waktu kredit yang diajukan oleh borrowers. 1 = 6

bulan, 2 = 12 bulan, 3 = 18 bulan, 4 = 24 bulan

5 Loan Purpose Tujuan pinjaman yang diajukan, 1 = inventory purchase, 2

= business expansion, 3 = capital purchase, 4 = cash flow, 5

= lainnya

6 Requested Amount Jumlah pinjaman yang diajukan oleh peminjam (borrowers)

; 1 = 1 Juta – 25 Juta, 2 = 26 Juta – 50 Juta, 3 = 51 Juta – 75

Juta, 3 = 76 Juta – 100 Juta, 4 = di atas 100 Juta

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

76

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Peer to Peer Lending di Indonesia

Sektor Financial Technology yang akrab disebut FinTech mengalami

banyak sekali perkembangan di Indonesia pada tahun 2016. Mulai dari

perkembangan secara kuantitas (bertambahnya jumlah perusahaan FinTech

baru) sampai peningkatan potensi, bisa dibilang FinTech menjadi terdepan

dibandingkan sektor bisnis yang lain. Walaupun ada kritik yang mengatakan

bahwa perkembangan FinTech di Indonesia terlambat dibandingkan di luar

negeri, namun kemunculan FinTech terus berkembang hal ini terbukti

dengan banyaknya pelaku usaha baru yang bergerak di bidang FinTech.

Gambar 4.1

Kegiatan FinTech di Indonesia

Sumber : Kegiatan FinTech di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

77

Dengan berkembangnya FinTech di Indonesia, itu berarti

perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat. Hal ini disebabkan karena

dengan keberadaan FinTech, perekonomian Indonesia mengikuti dan

menjadi lebih sesuai dengan kemajuan teknologi terkini. Sektor FinTech

sendiri mencakup banyak sekali aspek keuangan. Mulai dari electronic

money, aggregator keuangan, crowdlending, crowdfunding, Peer to Peer

Lending, hingga virtual account. Salah satu FinTech yang berkembang pesat

hingga saat ini adalah Peer to Peet Lending (P2P) Lending yang dijadikan

sebagai alternatif pembiayaan inklusif untuk Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM).

Peer to Peer Lending atau P2P Lending adalah mekanisme pinjaman

melalui platform marketplace digital seperti Koinworks yang memberikan

fasilitas bagi pemilik dana dengan peminjam dana agar keduanya punya

akses terhadap jasa keuangan yang lebih cepat, praktis, mudah, dan aman.

Platform P2P Lending adalah bentuk FinTech yang dalam beberapa tahun

terakhir berkembang cukup pesat di Asia, termasuk di Indonesia dengan

nilai investasi yang cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. P2P

Lending pun dianggap sebagai solusi bagi program inklusi keuangan yang

belum bisa diacapai hanya dengan mengandalkan lembaga keuangan

tradisional bank dan nonbank.

Di Indonesia model pembiayaan Peer to Peer Lending mulai muncul

pada akhir tahun 2015 dan mulai berkembang sejak pertengahan 2016 serta

mulai disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Desember

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

78

2016, sehingga masih dikategorikan sebagai lembaga pembiayaan baru di

Indonesia. Lembaga-lembaga Peer to Peer Lending yang muncul di

Indonesia diantaranya adalah Koinworks, Modalku, Investree, Gandeng

Tangan, Amartha dan lain- lain.

FinTech diprediksi akan masih terus berkembang dan mengubah

perilaku serta sistem jasa keuangan di dunia. FinTech kini tidak lagi istilah

yang hanya dikenal sebagai istilah sulit dalam dunia ekonomi dan politik

karena keberadaannya sudah mulai banyak dirasakan oleh masyarakat

umum terutama bagi yang tertarik dengan investasi yang menguntungkan.

Peer to Peer Lending yang bisa subur di Indonesia merupakan salah satu

dampak dari berkembangnya FinTech di kalangan masyarakat. P2P

Lending dipandang sebagai investasi dengan resiko yang lebih minim,

sementara bagi para peminjam P2P Lending bisa dimanfaatkan untuk

mendapatkan dana dengan cara yang sangat mudah dengan sistem online.

2. Deskripsi Pembiayaan Peer to Peer (P2P) Lending Koinworks

KoinWorks.com (PT. Lunaria Annua Teknologi) adalah

penyelenggara layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi

informasi. Kegiatan pinjam-meminjam di KoinWorks.com diselenggaran

dengan metode Peer-to-Peer (P2P) Lending sebagaimana telah diatur dan

diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan peraturan OJK

nomor 77/POJK.01/2016. KoinWorks yang berada dalam naungan PT

Lunaria Annua Teknologi sebagai penyelenggara layanan pinjam

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

79

meminjam uang berbasis teknologi informasi, Peer to Peer Lending (P2P

FinTech Lending), resmi terdaftar di dalam administrasi Direktorat

Kelembagaan dan Produk IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan

nomor registrasi S-1862/NB.111/2017.

Sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut, penyelenggara adalah

Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang bertugas untuk menyediakan,

mengelola dan mengoperasikan situs KoinWorks.com (platform). Segala isi

dan materi yang ada pada situs KoinWorks.com ditujukan untuk

memberikan informasi dan bukan berupa penawaran maupun rekomendasi.

a. Jenis Pinjaman di Koinworks

Koinworks sebagai penyedia layanan Peer to Peer Lending tidak

hanya menyediakan layanan kredit untuk UMKM saja, Koinworks juga

menyediakan layanan pinjaman untuk kesehatan dan pendidikan.

Gambar 4.2

Jenis Pinjaman Koinworks

Sumber : www.koinworks.com, Jenis pinjaman

b. Syarat Pengajuan Pinjaman Usaha di Koinworks

Proses aplikasi dalam Koinworks bisa selesai dengan cepat dan

mudah, sebelum mengajukan pinjaman, hal-hal yang perlu disiapkan

oleh calon peminjam (borrowers) adalah sebagai berikut :

Usaha sudah berjalan minimal selama 2 tahun

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

80

Usaha yang dijalankan berdomisili di area Jabodetabek.

Rincian Usaha – Informasi dasar dan informasi keuangan selama

setahun terakhir.

Tujuan Pinjaman – Beritahukan alasan dan tujuan peminjaman.

Rincian Pemilik – Informasi mengenai data diri peminjam juga

informasi keuangan.

Apabila usaha berjalan melalui salah satu platform marketplace

mitra koinworks (seperti lazada, bukalapak, dll), calon peminjam

bisa melakukan aplikasi pengajuan pinjaman melalui platform

tersebut dan bisa mendapatkan bunga yang lebih rendah.

c. Tingkat Suku Bunga Pinjaman di Koinworks

Pinjaman di Koinworks diberikan nilai atau skor mulai dari A1

hingga E5, dari yang tertinggi sampai yang terendah. Rincian mengenai

tingkatan skor pinjaman di Koinworks dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Gambar 4.3

Klasifikasi Skor kredit

Sumber : www.koinworks.com, klasifikasi skor kredit

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

81

Skor tersebut menjelaskan kemampuan peminjam untuk

membayar pinjamannya. Berikut beberapa aspek yang diperhatikan saat

melakukan penilaian kredit pinjaman oleh Koinworks :

Tujuan Pinjaman

Koinworks melakukan penilaian berdasarkan tujuan pinjaman dan

rencana penggunaan di balik pengajuan pinjaman pelaku usaha.

Pelanggan

Koinworks mengevaluasi siapa pelanggan dari si peminjam dan

bagaimana reaksi mereka terhadap produk dan perusahaan yang

dijalankan oleh peminjam.

Kapasitas Peminjam

Koinworks melakukan penilaian dengan sangat ketat dan seksama,

apakah peminjam mampu membayar pinjamannya berdasarkan

kumpulan data yang telah kami terima dan teliti secara menyeluruh

mencakup aspek keuangan dan data informasi usaha yang

dijalankannya.

Jaringan

Koinworks juga melakukan penilaian berdasarkan jaringan

Peminjam dalam komunitas kami. Apabila Peminjam memiliki

jaringan yang luas maka akan lebih banyak pula Investor yang

membantu memenuhi pinjaman.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

82

B. Analisis Data

Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang menentukan alokasi

kredit pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam konteks

pembiayaan Peer to Peer Lending (P2P) pada website Koinworks.com.

Tingginya pertumbuhan UMKM menyebabkan meningkatnya kebutuhan

sumber permodalan untuk perkembangan usahanya juga, namun lembaga

penyedia pembiayaan untuk UMKM masih banyak mengalami kendala dan

masih menggunakan sistem tradisional. Diketahui bahwa Peer to Peer Lending

merupakan salah satu lembaga alternatif pembiayaan untuk UMKM yang baru

berkembang di Indonesia dan ditargetkan akan menjadi lembaga pembiayaan

yang inklusif untuk pelaku UMKM. Peer to Peer Lending adalah sebuah layanan

online untuk pinjam dan meminjamkan uang, di mana pemilik bisnis

dihubungkan dengan calon pemberi pinjaman. Sistem online ini mengurangi

biaya dan inefisiensi sistem perbankan tradisional dan menawarkan nilai lebih

bagi para pendana dan peminjam.

Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

software Microsoft Excel dan Eviews 8 Enterprise Edition. Langkah pertama

yang dilakukan adalah menentukan sampel yang akan diteliti dengan

menggunakan purposive sampling. Sampel yang diteliti adalah Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengajukan pembiayaan pada

koinworks.com. Jumlah UMKM yang menggunakan fasilitas kredit Peer to Peer

Lending (baik yang terdanai atau tidak) pada website koinworks.com sebanyak

171 dari 217 UMKM. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

83

yang dibutuhkan terkait dengan proksi rating pinjaman, range pendapatan

(Income Range), tujuan pinjaman ( Loan Purpose), jangka waktu pinjaman

(Loan Term), dan jumlah yang dipinjam ( Requested Amount ) yang di dapat dari

website koinworks.com.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut disajikan mengenai gambaran variabel yang diteliti yang

disajikan dalam tabel statistik deskriptif.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Keputusan Kredit

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Keputusan

Kredit

171 0.000000 1.000000 0.935673 0.246056

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Eviews 8.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel dependen

Keputusan Kredit memiliki rata-rata (mean) sebesar 0.93 dan standar deviasi

sebesar 0.25. Hal ini berarti rata-rata Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) dalam sampel penelitian yang pengajuan pembiayaan kreditnya

berhasil diterima dan didanai sebesar 0.93, sisanya 0.07 tidak terdanai. Nilai

terendah (minimum) sebesar 0.00 dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 1.00,

hal ini dikarenakan variabel keputusan kredit termasuk ke dalam variabel biner.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Credit Rating

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Credit Rating 171 1.000000 5.000000 2.508772 0.896847

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Eviews 8.0

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

84

Pada variabel independen, credit rating mempunyai rata-rata 2.50. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata pembiayaan yang berhasil terdanai dalam

pinjaman Peer to Peer Lending pada UMKM yang diteliti sebesar 2.50. Nilai

standar deviasi variabel credit rating sebesar 0.89, sedangkan nilai minimum

dan maksimum sebesar 1.00 dan 5.00.

Perhitungan statistik di atas menjelaskan bahwa rata-rata pendanaan yang

berhasil didanai ada pada rata-rata rating kredit 2.50 atau diantara nilai B dan

C. Hal ini menunjukkan bahwa setiap lenders akan menginvestasikan uangnya

jika usaha tersebut berada di range kredit B – C.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Income Range

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Income Range 171 1.000000 5.000000 2.988304 1.652052

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Eviews 8.0

Pada Variabel income range memiliki nilai minimum dan maksimum

masing-masing sebesar 1.00 dan 5.00, sedangkan nilai standar deviasi dan rata-

rata masing-masing sebesar 1.65 dan 2.98. Dengan rata-rata sebesar 2.98. Nilai

minimum 1.0 menunjukkan pendapatan minimum yang berada di range 1 yaitu

1 Juta – 25 Juta dan nilai maksimum 5.0 adalah maksimum dari range

pendapatan yaitu di atas 100 Juta. Dalam analisis deskriptif tersebut nilai rata-

rata (mean) berada pada angka 2.98 yang berarti bahwa setiap pemberi

pinjaman (lenders) memberikan pinjaman pada usaha yang memiliki rata – rata

pendapatan pada range 2.98 atau jika dibulatkan menjadi 3.00 yaitu pada angka

51 Juta – 75 Juta.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

85

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Loan Purpose

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Loan Purpose 171 1.000000 5.000000 1.602339 0.936071

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Eviews 8.0

Pada variabel loan purpose, memiliki nilai rata-rata 1.60, nilai standar

deviasi sebesar 0.93, serta nilai maksimum dan minimum sebesar 1.00 dan 5.00.

Nilai minimum 1.0 menunjukkan nilai pertama tujuan pinjaman usaha yaitu

untuk pembelian perlengkapan usaha (inventory) dan nilai 5.0 menunjukkan

nilai akhir tujuan pinjaman, yaitu untuk keperluan bisnis lainnya. Angka rata-

rata pada tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata usaha yang mengajukan

pinjaman pada website Peer to Peer Lending adalah untuk keperluan ekspansi

bisnis dan pembelanjaan modal yang berada diantara range 1 dan 2.

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Loan Term

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Loan Term 171 1.000000 4.000000 2.538012 0.928322

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Eviews 8.0

Pada loan term mempunyai rata-rata 2.50. Hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata usaha yang mengajukan pinjaman pada website Peer to Peer Lending

untuk pinjaman dalam jangka waktu 12 bulan dan 18 bulan yang berada pada

range 2 dan 3. Nilai standar deviasi variabel loan term sebesar 0.92, sedangkan

nilai minimum dan maksimum sebesar 1.00 dan 4.00.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

86

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Requested Amount

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Requsted

Amount

171 1.000000 5.000000 2.526316 1.642508

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui Eviews 8.0

Pada Variabel requested amount memiliki nilai minimum dan maksimum

masing-masing sebesar 1.00 dan 5.00, nilai minimum ini menunjukkan batas

bawah jumlah biaya yang diajukan dan batas maksimum merupakan jumlah

maksimal dana yang diajukan. Sedangkan nilai standar deviasi dan rata-rata

masing-masing sebesar 1.64 dan 2.53. Dengan rata-rata sebesar 1.65%, hal ini

mengindikasikan bahwa rata-rata pelaku usaha mengajukan pinjamannya pada

range 1 dan 2 yaitu sebesar 1 Juta – 25 Juta dan 26 Juta – 50 Juta.

2. Analisis Regresi Probit

Studi empiris ini menjelaskan hasil analisis dengan menggunakan

analisis regresi Probit yang di jelaskan pada tabel 4.10. Selain itu dalam

penelitian ini, peneliti menambahkan robustness check untuk mengontrol

multikoliniearitas.

Menurut Gujarati dan Porter (2012:173-175) serta Winarno (2011:6.3),

model regresi respon kualitatif sering juga disebut sebagai model

probabilitas. Model probabilitas tidak mewajibkan menggunakan asumsi

normalitas karena, sama seperti variabel dependen, galat/residual hanya

memiliki dua nilai, yaitu mereka mengikuti distribusi probabilitas Bernoulli

(1 jika kejadian terjadi dan 0 jika kejadian tidak terjadi). Kelemahan ini

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

87

tidak begitu masalah karena akan menghasilkan estimator yang BLUE,

apabila datanya semakin banyak, distribusinya akan semakin mendekati

normal. Selain itu, Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik

mengabaikan heteroscedacity artinya variabel dependen tidak memerlukan

homoscedacity untuk masing-masing variabel independen.

a. Uji Koefisien Determinasi ( R2 McFadden )

Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinasi (R2 McFadden)

McFadden R-squared 0.185171 Mean dependent var 0.935673

S.D. dependent var 0.246056 S.E. of regression 0.241467

Akaike info criterion 0.459195 Sum squared resid 9.620533

Schwarz criterion 0.569429 Log likelihood -33.26118

Hannan-Quinn criter. 0.503923 Deviance 66.52237

Restr. Deviance 81.63962 Restr. log likelihood -40.81981

LR statistic 15.11725 Avg. log likelihood -0.194510

Prob(LR statistic) 0.009873

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 8.0

Dalam regresi probit, tidak dapat menggunakan nilai

koefisien determinasi R2 konvensional untuk mengukur kebaikan

garis regresi. Sebagi penggantinya, digunakan koefisien determinasi

yang dikembangkan oleh McFadden atau disingkat R2McF. Dalam

penelitian ini diketahui bahwa variabel bebas (credit rating, income

range, loan purpose, loan term, dan requsted amount) dalam model

mampu menerangkan pebahan probabilitas diterimanya pembiayaan

kredit pada website Peer to Peer Lending sebesar 1.85% dan

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

88

selebihnya 98.15% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Menurut Gujarati dan Porter (2012 : 199), penting untuk diketahui

bahwa dalam model bervariabel dependen yang biner, goodness of

fit adalah nomor dua, yang paling penting adalah nilai koefisien

variabel bersifat positif atau negatif, dan signifikansi nilai secara

statistik dan/atau praktik. John Aldrich dan Forrest Nelson juga

berpendapat bahwa penggunaan koefisien determinasi sebagai

ringkasan statistik untuk model dengan variabel dependen bersifat

kualitatif harus dihindari.

b. Uji Likelihood Ratio ( Uji LR)

Tabel 4.8

Uji Likehood Ratio (Uji LR)

McFadden R-squared 0.185171 Mean dependent var 0.935673

S.D. dependent var 0.246056 S.E. of regression 0.241467

Akaike info criterion 0.459195 Sum squared resid 9.620533

Schwarz criterion 0.569429 Log likelihood -33.26118

Hannan-Quinn criter. 0.503923 Deviance 66.52237

Restr. Deviance 81.63962 Restr. log likelihood -40.81981

LR statistic 15.11725 Avg. log likelihood -0.194510

Prob(LR statistic) 0.009873

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 8.0

Uji statistik likelihood ratio (LR) untuk menguji apakah

semua variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen. Uji statistik likelihood ratio (LR) sebagaimana uji F pada

regresi metode OLS. Uji LR dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai chi-square hitung dan chi-square tabel, jika nilai chi-square hitung

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

89

> nilai chi-square tabel, maka menolak Ho yang berarti semua variabel

mempengaruhi variabel dependen, sedangkan jika sebaliknya, maka

menerima Ho yang berarti semua variabel penjelas secara bersama-

sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

Berdasarkan hasil estimasi, diperoleh nilai LR statistik atau chi-

square hitung adalah 15.11725, sedangkan nilai chi-square tabel df 5,

= 0.05 diperoleh sebesar 11.070. Nilai LR statistik atau chi-square

hitung ( 15.11725) > nilai chi-square tabel (11.070), maka

keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha yang berarti semua

variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen.

c. Uji Statistik Z

Tabel 4.9 Uji Z

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.260501 1.068247 0.243858 0.8073

CREDIT_RATING -0.235066 0.259517 -0.905783 0.3651

INCOME_RANGE -0.140325 0.114053 -1.230353 0.2186

LOAN_PURPOSE 0.548119 0.323826 1.692637 0.0905

LOAN_TERM 0.331021 0.112944 2.930836 0.0034

REQUESTED_AMOUNT 0.440724 0.171212 2.574138 0.0100

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 8.0

Uji Z dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara individual mempengruhi variabel dependen. Uji Z dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas terhadap , jika

nilai probabilitas < , maka Ho ditolak yang berarti bahwa variabel

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

90

independen mempengaruhi variabel dependen, sedangkan jika nilai

probabilitas > , maka Ho diterima yang berarti bahwa variabel

independen terhadap variabel dependen.

Berikut ini adalah Uji Z dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen :

1) Variabel Credit Rating

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen credit rating sebesar 0.3651. Bila

dibandingkan dengan (0.05), sehingga dapat diambil keputusan

untuk menerima Ho dan menolak Ha. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa variabel credit rating tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan kredit.

2) Variabel Income Range

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen income range sebesar 0.2186. Bila

dibandingkan dengan (0.05), sehingga dapat diambil keputusan

untuk menerima Ho dan menolak Ha. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa variabel income range tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan kredit.

3) Variabel Loan Purpose

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen loan purpose sebesar 0.0905. Bila

dibandingkan dengan (0.10), sehingga dapat diambil keputusan

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

91

untuk menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa variabel loan purpose berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan kredit. Semakin spesifik dan jelas tujuan

pengajuan pinjaman akan memperbear kemungkinan lenders

memberikan pinjamannya kepada usaha tersebut.

4) Variabel Loan Term

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen loan term sebesar 0.0034. Bila dibandingkan

dengan (0.05), sehingga dapat diambil keputusan untuk menolak

Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel

loan term berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

kredit. Jika jangka waktu (loan term) pinjaman semakin lama,

maka akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pemberi

pinjaman (lenders) untuk mengnvestasikan uangnya pada usaha

tersebut. Pinjaman yang diberikan melalui website Peer to Peer

Lending perputarannya cenderung lebih cepat dibandinngkan

dengan pinjaman tradisional lainnya.

5) Variabel Requested Amount

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen requested amount sebesar 0.0100. Bila

dibandingkan dengan (0.05), sehingga dapat diambil keputusan

untuk menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa variabel requested amount berpengaruh secara signifikan

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

92

terhadap keputusan kredit. Jika jumlah pinjaman yang diminta oleh

peminjam (borrowers) semakin besar, maka akan mempengaruhi

terhadap keputusan lenders dalam memberikan pinjaman.

d. Persamaan Analisis Regresi Probit

Tabel 4.10

Hasil Estimasi Model Logit

Dependent Variable: KEPUTUSAN_KREDIT

Method: ML - Binary Probit (Quadratic hill climbing)

Date: 06/01/17 Time: 23:21

Sample: 1 171

Included observations: 171

Convergence achieved after 5 iterations

QML (Huber/White) standard errors & covariance Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 0.260501 1.068247 0.243858 0.8073

CREDIT_RATING -0.235066 0.259517 -0.905783 0.3651

INCOME_RANGE -0.140325 0.114053 -1.230353 0.2186

LOAN_PURPOSE 0.548119 0.323826 1.692637 0.0905

LOAN_TERM 0.331021 0.112944 2.930836 0.0034

REQUESTED_AMOUNT 0.440724 0.171212 2.574138 0.0100 McFadden R-squared 0.185171 Mean dependent var 0.935673

S.D. dependent var 0.246056 S.E. of regression 0.241467

Akaike info criterion 0.459195 Sum squared resid 9.620533

Schwarz criterion 0.569429 Log likelihood -33.26118

Hannan-Quinn criter. 0.503923 Deviance 66.52237

Restr. deviance 81.63962 Restr. log likelihood -40.81981

LR statistic 15.11725 Avg. log likelihood -0.194510

Prob(LR statistic) 0.009873 Obs with Dep=0 11 Total obs 171

Obs with Dep=1 160

Sumber : data diolah menggunakan Eviews 8.0

Berdasarkan hasil output pada tabel di atas, diperoleh persamaan

model probit sebagai berikut :

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

93

Pr (Approval|1) = 0.260501 - 0.235066CR - 0.140325IR +

0.548119LP + 0.331021LT + 0.440724RA

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan bahwa :

1) Berdasarkan regresi di atas diperoleh koefisien regresi untuk

konstanta sebesar positif 0.260501 yang artinya memiliki

pengaruh yang postif. Hal ini mengindikasikan bahwa jika

variabel independen sama dengan 0, maka kemungkinan

keputusan pemberian kredit akan naik sebesar 26%.

2) Koefisien regresi credit rating (CR) sebesar negatif -0.235066

dan tidak berpengaruh signifikan pada = 5%. Jika menghitung

antilog dari 0.23, didapatkan hasil sebesar 𝑒0.23 = 1.25. Apabila

variabel lainnya dianggap konstan, maka jika terjadi penurunan

credit rating 1.25% tidak akan mempengaruhi keputusan

pemberian kredit pada UMKM . Angka penurunan tersebut

menunjukkan jika nilai rating kredit yang ditawarkan UMKM

itu buruk, tidak akan mempengaruhi keputusan lenders dalam

memberikan pnjamannya kepada UMKM, karena dalam

pembiayaan Peer to Peer lending koinworks, credit rating

tersebut menunjukkan tingkat bunga yang ditawarkan oleh

UMKM.

3) Koefisien regresi income range (IR) sebesar negatif -0.140325

dan tidak berpengaruh signifikan pada = 5%. Jika menghitung

antilog dari 0.14, didapatkan hasil sebesar 𝑒0.14 = 1.15. Apabila

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

94

variabel lainnya dianggap konstan, maka apabila terjadi

penurunan income range sebesar 1.15% tidak berpengaruh

terhadap keputusan kredit.

4) Koefisien regresi loan purpose (LR) sebesar positif 0.548119

dan berpengaruh signifikan pada = 10%. Jika menghitung

antilog dari 0.55, didapatkan hasil sebesar 𝑒0.55 = 1.73. Apabila

variabel lainnya dianggap konstan, maka jika tujuan pinjaman

semakin spesifik dan jelas untuk keperluan bisnisnya( dalam

aspek perluasan bisnis, pembelian bahan baku, tambahan

modal,dan cash flow ) akan lebih mudah bagi lenders dalam

memutuskan untuk memberikan pinjaman terhadap usaha

tersebut.

5) Koefisien regresi loan term (LR) sebesar positif 0.331021 dan

berpengaruh signifikan pada = 5%. Jika menghitung antilog

dari 0.33, didapatkan hasil sebesar 𝑒0.33 = 1.39 . Hal ini

mengindikasikan, setiap kenaikan 1% jangka waktu pengajuan

kredit (loan term) akan mempengaruhi kecepatan tingkat

pengembalian pinjaman oleh UMKM, semakin cepat maka akan

meningkatkan pemberian pinjaman.

6) Koefisien regresi requested amount (RA) sebesar positif

0.440724 dan berpengaruh signifikan pada = 5%. Jika

menghitung antilog dari 0.44, didapatkan hasil sebesar 𝑒0.44 =

1.55. Hal ini mengindikasikan, setiap kenaikan 1% jumlah

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

95

pinjaman yang diminta (requested amount), maka kemungkinan

meningkatnya kecenderungan memberikan pembiyaan

dikarenakan requested amount (jumlah pinjaman yang

diajukan) adalah sebesar 1.55%.

C. Interpretasi Hasil

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model

regresi Probit. Uji regresi Probit digunakan sebagai alat analisis faktor-faktor

apa saja yang menentukan suatu pembiayaan dalam Peer to Peer Lending akan

dibiayai. Alasan menggunakan uji ini adalah variabel-varabel yang digunakan

bersifat biner dan lebih daru dua variabel.

Pada tahap ini akan disajikan uraian mengenai hasil uji statistik yang

telah dilakukan dengan acuan penelitian terdahulu. Pada pembahasan tabel

4.10 didapatkan hasil persamaan model Probit sebagai berikut :

Pr (Approval|1) = 0.260501 - 0.235066CR - 0.140325IR +

0.548119LP + 0.331021LT + 0.440724RA

Masing-masing slope pada persamaan ini adalah koefisien slope parsial

dan menghitung perubahan pada nilai estimasi probit akibat satu unit

perubahan pada nilai variabel (dengan asumsi variabel independen lainnya

konstan). Interpretasi ini akan lebih berarti jika dalam bentuk peluang saja,

yaitu yang diperoleh dengan menghitung antilog dari koefisien-koefisien slope

( Gujarati dan Porter, 2012:200).

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

96

1. Variabel Credit Rating

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa variabel credit rating tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan kredit sehingga tidak mampu

membuktikan hipotesis penelitian yang dibangun di mana terdapat

pengaruh antara credit rating dengan keputusan pemberian kredit. Hal ini

dikarenakan kurang dominannya credit rating sehingga variabel tersebut

belum cukup berperan sebagai penyeimbang pengambil keputusan dalam

pemberian pembiayaan untuk UMKM. Hasil penelitian ini sesuai dengan

Reabetswe (2014), Weib et al (2008), Pope et al (2011), Herzenstein et al

(2011) jika penelitian tersebut menggunakan signifikan 0.05. Namun tidak

sesuai dengan penelitian Kumar (2007), Lin et al (2011), Baransika

(2011).

2. Variabel Income Range

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa variabel income range tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan kredit sehingga tidak mampu

membuktikan hipotesis penelitian yang dibangun di mana terdapat

pengaruh antara variabel income range dengan keputusan pemberian

kredit. Hal ini dikarenakan kurang dominannya variabel income range

sehingga variabel tersebut belum cukup berperan sebagai penyeimbang

pengambil keputusan dalam pemberian pembiayaan untuk UMKM. Hasil

penelitian ini sesuai dengan Kumar (2007), Lin et al (2011), Baransika

(2011).

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

97

Namun, penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pope et al (2011), Ravini (2008), Ashta et al (2009),

Weib et al (2010), Herzenstein et al (2011). Penelitian tersebut

menyebutkan bahwa range pendapatan akan mempengaruhi kemampuan

peminjam (borrowers) dalam membayar cicilan kreditnya.

3. Variabel Loan Purpose

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa variabel loan purpose

berpengaruh signifikan terhadap keputusan kredit sehingga mampu

membuktikan hipotesis penelitian yang dibangun di mana terdapat

pengaruh antara variabel loan purpose dengan keputusan pemberian

kredit. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa semakin jelas dan spesifik

tujuan pengajuan pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan usahanya,

akan meningkatkan keputsan lenders dalam memberikan pinjamannya.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Baransika (2011) yang

menjelaskan bahwa tujuan pinjaman yang jelas akan mempengaruhi

keputusan lenders dalam memberikan pinjamannya. Perbedaan ini juga

dikarenakan adanya perbedaan tingkat signifikansi yang digunakan antar

peneliti.

4. Variabel Loan Term

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa variabel loan term berpengaruh

signifikan positif terhadap keputusan kredit dan dapat membuktikan

hipotesis pada penelitian sebelumnya yang telah dibangun, dimana

terdapat pengaruh loan term terhadap keputusan kredit. Nilai koefisien

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

98

dari variabel loan term memiliki arah positif sebesar 0.331021. Jika

menghitung antilog dari 0.33 didapatkan hasil sebesar 𝒆𝟎.𝟑𝟑 = 1.39. Nilai

ini menunjukan bahwa setiap peningkatan kecepatan waktu pinjaman

sebesar 1% akan menaikan keputusan kredit sebesar 1.39% dengan asumsi

variabel lainnya konstan.

Baransika (2011) lebih fokus meneliti pada pengaruh gender

terhadap keputusan pemberian keputusan kredit. Namun dalam penelitian

tersebut juga dibahas mengenai jangka waktu atau durasi pinjaman dalam

menentukan keputsan pemberian kredit. Dan hasil dari penelitian tersebut

membuktikan bahwa durasi kredit memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pemberian kredit pada Peer to Peer Lending di

Jerman. Dan dalam penelitian tersebut di jelaskan bahwa gender

memberikan pengaruh yang berbeda dalam penentuan jangka waktu.

Dalam penelitian ini yang dilakukan pada salah satu Peer to Peer

Lending di Indonesia, Jangka waktu memiliki pengaruh yang signifikan

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0034 pada = 5%. Berdasarkan

analisis tersebut, durasi waktu pinjaman lebih menjadi perhatian khusus

bagi pemberi pinjaman untuk menginvestasikan dananya agar

perputarannya lebih cepat.

5. Variabel Requested Amount

Berdasarkan uji Z diketahui bahwa variabel requested amount

berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan kredit dan dapat

membuktikan hipotesis pada penelitian sebelumnya yang telah dibangun,

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

99

dimana terdapat pengaruh requested amount terhadap keputusan kredit.

Nilai koefisien dari variabel requested amount memiliki arah positif

sebesar 0.440724. Jika menghitung antilog dari 0.44 didapatkan hasil

sebesar 𝒆𝟎.𝟒𝟒 = 1.55. Nilai ini menunjukan bahwa setiap peningkatan 1%

pada jumlah pinjaman yang diajukan (requested amount) akan menaikan

keputusan kredit sebesar 1.55% dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Temuan ini mendukung penelitian Kumar (2007), Freedman et al

(2008), Herzenstein et al (2011), dan Weib et al (2010) bahwa jumlah

biaya yang diajukan oleh peminjam (borrowers) memiliki pengaruh

terhadap keputusan pemberian pinjaman. Dalam penelitian tersebut

dijelaskan bahwa pinjaman yang dilakukan pada website Peer to Peer

Lending adalah pinjaman yang berskala kecil sehingga ini cocok untuk

menciptakan lembaga pembiayaan yang inklusif bagi UMKM. Dalam

konteks Peer to Peer Lending juga pemberi dana (lenders) adalah

sekumpulan dari banyak orang tidak hanya satu pihak saja yang

memberikan bantuan pinjaman, sehingga jumlah pinjaman yang diajukan

oleh pelaku usahapun akan mempengaruhi keputusan mereka dalam

memberikan pinjaman. Berdasarkan penelitian Reabetswe (2014) juga

dijelaskan bahwa pinjaman pada website Peer to Peer Lending skalanya

kecil namun frekuensi pemberian pinjamannya cukup tinggi.

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

100

BAB V

SIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi keputusan alokasi kredit pada sebuah model pembiayaan

baru yaitu Peer to Peer Lending untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) yang mengajukan pinjaman melalui koinworks.com.

Berdasarkan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi model Probit,

dilakukan pengujian terhadap variabel credit rating, income range, loan

purpose, loan term, dan requested amount, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Loan Purpose berpengaruh posistif signifikan terhadap keputusan

pemberian kredit pada alpha 10%. Hal ini membuktikan bahwa tujuan

yang jelas dan spesifik menjadi bahan pertimbangan bagi pemberi

pinjaman (lenders) dalam memberikan pinjaman kepada usaha tersebut.

2. Hasil hipotesis memberikan bukti bahwa loan term dapat digunakan untuk

menjelaskan keputusan kredit pada lembaga Peer to Peer Lending di

Indonesia. Loan term dapat menjadi acuan bagi pemberi pinjaman untuk

mempertimbangkan perputaran uang yang dipinjamkannya. Dari 5

variabel loan term dan requested amount berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan pemberian kredit pada alpha 5%. Namun pada

variabel credit rating, income range, dan loan purpose tidak terbukti

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

101

mempengruhi keputusan pemberian kredit, hal ini dapat disebabkan

karena kurang dominannya varabel tersebut sebagai penyeimbang

keputusan pendanaan.

3. Variabel requested amount memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pemberian kredit. Hal ini dikarenakan jumlah pinjaman pada

website Peer to Peer Lending menjadi pertimbangan bagi para lenders

untuk memberikan pinjamannya. Pinjaman dalam konteks Peer to Peer

Lending cenderung kecil namun dilakukan secara kontinyu.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas, adapun saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Peer to Peer Lending

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

perusahaan penyedia jasa Peer to Peer Lending dalam menampilkan

informasi yang dibutuhkan oleh pendana (lenders) sebagai keputusan

pemberian kredit bagi usaha yang mengajukan pinjaman.

2. Lenders (Pemberi Pinjaman)

Penelitian ini dapat menjadi salah satu atau menambah pengetahuan

bagi para lenders untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kemungkinan suksesnya pembiayaan yang diajukan

pada website Peer to Peer Lending sehingga, lenders dapat

mengambil salah satu dari penelitian ini sebagai rujukan. Sehingga

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

102

lenders dapat memutuskan usaha-usaha apa saja yang akan didanai

dan dijadikan investasinya

3. Akademisi

Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan untuk

menganalisa alokasi kredit pada platform Peer to Peer Lending di

Indonesia, bagi para akademisi penelitian ini diharapkan penelitian ini

dapat menjadi sarana untuk memperluas pengetahuan mengenai faktor

yang mempengaruhi alokasi kredit pada website Peer to Peer Lending

serta diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para peneliti

selanjutnya dalam meneliti faktor penentu alokasi kredit pada website

Peer to Peer Lending.

4. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) penelitian ini

diharapkan dapat menjadi sumber informasi baru mengenai faktor

penentu alokasi kredit pada website Peer to Peer Lending. Sehingga dapat

dijadikan rujukan ketika akan mengajukan pinjaman usaha melalui

website Peer to Peet Lending. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memberi informasi bagi pelaku usaha mengenai alternatif pembiayaan

berbasis teknologi yang dapat diakses oleh pelaku UMKM.

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

103

C. Saran

Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah variabel yang

berpengaruh terhadap alokasi kredit pada pembiayaan Peer to Peer

Lending yang tidak terdapat dalam penelitian ini, dikarenakan dalam uji

R2 masih terdapat variabel lain yang tidak terdapat dalam model yang

mempengaruhi keputusan pemberian kredit.

2. Menabah rentan periode penelitian, sehingga diperoleh hasil yang lebih

baik dan representatif.

3. Meneliti mengenai default dalam pinjaman Peer to Peer Lending untuk

menilai seberapa besar risiko dalam pembiayaan ini.

D. Keterbatasan

Setelah dilakukan analisis dan interpretasi penelitian ini memiliki

keterbatasan, diantaranya :

1. Peneliti hanya memfokuskan penelitian pada variabel-variabel yang

terdapat pada informasi usaha yang terdapat di koinworks.

2. Penelitian ini tidak melihat secara rinci faktor atau variabel lain yang

mempengaruhi keputusan alokasi kredit bagi UMKM, baik dari segi

faktor internal maupun eksternal.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada suatu periode saja dan pada satu

perusahaan penyedia jasa Peer to Peer Lending.

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

104

DAFTAR PUSTAKA

Ashta, A. and Assadi, D. "Online or Offline: The Rise of Peer-to-Peer Lending in

Microfinance", Journal of Electronic Commerce in Organizations, vol. 8,

no. 3, pp. 26-37. 2010

ATC , Ulrizh, Bholat ,David. “ Peer-To-Peer Lending And Financial Innovation

In The United Kingdom”. Jurnal. . 2016

ATC, Ulrizh, Bholat ,David. ”Peer-To-Peer Lending And Financial Innovation In

The United Kingdom”. Jurnal. 2016

Barasinska, N. "Does Gender Affect Investors’ Appetite for Risk? Evidence from

Peer-to-Peer Lending" DIW Berlin Discussion Paper No. 1125 Available at

SSRN: http://ssrn.com/abstract=1858719. 2011

Berger, A; Cowan, A and Frame, S . "The surprising use of credit scoring in small

business lending by community banks and the attendant effects of credit

availability, risk and profitability". Journal of Financial Services

Research.vol. 39, pp. 1 – 17. 2011

Berger, S and Gleisner, F. "Emergence of financial intermediaries in electronic

markets: The case of online P2P Lending", Business Research, vol. 2, no.

1, pp. 39-65. 2009

Budisan dan Triand, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, edisi 2, Salemba Empat,

Jakarta, 2006.

Dapp, Thomas. “FinTech – The Digital (R)evolution in The Financial Sector”.

Germany : Deutsche Bank. 2014

Duarte, J., Siegel, S and Young, L. "Trust and Credit", AFA 2010 Atlanta Meetings

: SSRN http://ssrn.com/abstract=1343275. . 2010

Fabrice, Jean. Lobre, Katia. “Crowdsourcing” : One Step Beyond. London : FSC.

2013

Freedman, S and Jin, G. Z. "Do Social Networks Solve Information Problems for

Peer-to-Peer Lending? Evidence from Prosper.com" NET Institute

Working Paper No. 08-43. Available at SSRN:

http://ssrn.com/abstract=1304138. . 2008

Ghozali, Imam. Ratmono, Dwi. “Analisis Multivariat dan Ekonometrika : Teori,

Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8”. Semarang : Undip. 2013

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

105

Gujarati, N Damodaran. Porter, C Dawn .”Dasar-Dasar Ekonometrika”. Edisi

Kedua. Jakarta Selatan : Salemba Empat. 2012

Herzenstein, M., Andrews, R. L., Dholakia, U. M and Lyandres, E. "The

Democratization of Personal Consumer Loans? Determinants of Success in

Online Peer-to-Peer Lending Communities," Discussion paper, University

of Delaware. 2008

Herzenstein, M., Dholakia, U. M., and Andrews, R. L. "Strategic herding behavior

in peer-to-peer loan auctions", Journal of Interactive Marketing, 25(1), 27-

36. 2011

Herzenstein, M., Sonenshein, S and Dholakia, U. M. "Tell Me a Good Story & I

May Lend You My Money: The Role of Narratives in Peer-to-Peer Lending

Decisions" : SSRN http://ssrn.com/abstract=1840668. . 2011

Howe, Jeff. “Crowdsourcing : Why The Power of The Crowd is Driving The Future

of Business”. New York : Crown Business. . 2008

Ismail. “Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi”. Jakarta: Prenada

Media Grup. 2010

Kasmir. “ Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.2008

Kumar, S. “Bank of one: Empirical analysis of Peer-to-peer marketplace",

Working Paper, AMCIS 2007 Proceedings, Paper 305. 2007

Lin, M., and Viswanathan, S. "Home Bias in Online Investments: An Empirical

Study of an OnlinCrowd Funding Market", working paper, available :

papers.ssrn.com. 2013

Muharam, A. “Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia”. Retrieved November 3, 2015, from Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia: www.depkop.go.id. 2015

Pope, D and Sydnor, J. "What “s in a picture? Evidence from Prosper.com", Journal

of Human Resources, vol. 46, no.1, pp. 53-92 Prenada Media Grup. 2011

Ravina, E. "Love & Loans: The Effect of Beauty & Personal Characteristics in

Credit Markets" Working Paper, Columbia GSB. 2008

Rivai, V., & Veithzal, A. P. “Credit Management Handbook: Teori, Konsep,

Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan

Nasabah”. Jakarta: Raja Grafindo.2007

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

106

Rodoni, Ahmad, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, CSES PRESS ( Centre

for Social and Economics Studies), Jakarta, 2006

Ryadi, Slamet. Assifa, Ria Yunita. “Sokongan.com : Online Crowdfunding

Platform Sebagai Pilihan Pendanaan Bagi UMKM Sektor Pertnian,

Perikanan, dan Industri Kecil Terkait Berbasis Financial Technology”.

Karya Ilmiah. 2016

Sarwono, Jonatha. “Statistik Multivariat : Aplikasi untuk Riset Skripsi”.

Yogyakarta : ANDI OFFSET. 2013

Segal, Miriam. “ Peer-to-Peer Lending: A Financing Alternative for Small

Businesses”. Jurnal. 2015

Sulaiman, Wahid. “StatistikNon-Parametrik, Contoh Kasus dan Pemecahannya

dengan SPSS”. Yogyakarta: Andi. 2008

Sutojo, S. “Menangani Kredit Bermasalah Konsep dan Kasus”. Jakarta: PT Damar

Mulia Pustaka. 2008

Sutrisno.”Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi”. Yogyakarta:

Ekonesia. 2008

Umar, Hussein.” Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis”. Jakarta: PT

Kendal. 2011

Weiß, N, Pelger, K and Horsch, A. "Mitigating Adverse Selection in P2P Lending

– Empirical Evidence from Prosper.com” : SSRN:

http://ssrn.com/abstract=1650774. 2010

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis”.

Edisi kedua, Ekonosia, Yogyakarta, 2007.

Widarjono, Agus. “Analisis Multivariat Terapan, Edisi kedua”. Yogyakarta : UPP

STIM YKPN. 2015

www.koinworks.com

www.bi.go.id

www.depkop.go.id

www.komite-kur.com

www.gandengtangan.org

www.investree.com

www.modalku.com

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

107

www.sofis.id

www.FinTech.id

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

108

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Daftar Sampel Penelitian

Nama Usaha Industri

Privat 1 Perdagangan

Privat 2 Perdagangan

Privat 3 Perdagangan

Privat 4 Perdagangan

Privat 5 Perdagangan

GMT Harco Mangga Dua Perdagangan

Felice Boulangerie Perdagangan

Roy Shop Perdagangan

Nuraeni's Store Perdagangan

Resinda Fashion Perdagangan

OMG Game Toys Perdagangan

Bestway Online Perdagangan

Privat 6 Perdagangan

Butikwangi Store Perdagangan

Daymart Perdagangan

Kedirimart Perdagangan

Dections Perdagangan

Abadi Jaya Shop Perdagangan

Jaxine Sprei & Bedcover Perdagangan

Batik Pelangi Perdagangan

TUNTEX Perdagangan

MAGUS Perdagangan

Privat 7 Perdagangan

Kane-Kane Perdagangan

Virgo Shop Perdagangan

Sentra Kosmetik Perdagangan

Istana Accessories Perdagangan

Lbagstore Perdagangan

Privat 8 Perdagangan

Lukisan Canvas Custom Perdagangan

Giri Generation Perdagangan

SOCCERSTORE Perdagangan

Wallrosmart Cloth Perdagangan

Jnanacrafts Perdagangan

Gamotoys Perdagangan

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

109

Onbuff Perdagangan

Regina Footwear Perdagangan

Privat 9 Perdagangan

Wearlookalive Perdagangan

Club Roppang Perdagangan

Perfect Beauty Perdagangan

Node Kitchen Perdagangan

Clique Corner Computer Perdagangan

Plasa Mainan Perdagangan

Kopikina Perdagangan

Cantik Kerudung dan Word O Perdagangan

Jo & Nic Perdagangan

Privat 10 Perdagangan

Privat 11 Perdagangan

Lucky Store Perdagangan

Tanmar Perdagangan

Livaza.com Perdagangan

Lanjar Jaya Perdagangan

JCM Perdagangan

Lancar Jaya Perdagangan

Ozora Sprei Waterproof Perdagangan

MacBear ID Perdagangan

31Clan.ink Perdagangan

Harga-Gila Perdagangan

SR Shop Perdagangan

Kontraktor Interior dan MEP Perdagangan

Mapcomp Store Perdagangan

Kliknbuy Perdagangan

Privat 12 Perdagangan

Himmah Muslim Store Perdagangan

Mama Nara Shop Perdagangan

Alkasih Perdagangan

privat 13 Perdagangan

privat 14 Perdagangan

privat 15 Perdagangan

Privat 16 Perdagangan

Privat 17 Perdagangan

Privat 18 Perdagangan

Privat 19 Perdagangan

Privat 20 Perdagangan

Privat 21 Perdagangan

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

110

Vincci Perdagangan

Umbre Perdagangan

Alisha Shop Perdagangan

Privat 22 Perdagangan

Gadget Addict Store Perdagangan

Privat 23 Perdagangan

Privat 24 Perdagangan

Privat 25 Perdagangan

Anugerah Acc Perdagangan

Underpego Perdagangan

Anya-Living Perdagangan

Hasta Creative Perdagangan

Privat 26 Perdagangan

Smart Comp Perdagangan

Juragan Mainan Perdagangan

Fashion Watch Indo Perdagangan

Jayashree Batik Perdagangan

Privat Perdagangan

Serba Serbi Perdagangan

Warung Wisata Perdagangan

Perdagangan dan Jasa Kurir mitra JNE Perdagangan

Super Cemical ID Perdagangan

Ideeva Perdagangan

Privat 27 Perdagangan

Berkamera Perdagangan

Tomoinc Store Perdagangan

Gudang Grosir Perdagangan

Strawberry Pacth Perdagangan

Home Retail shop Perdagangan

Privat 28 Perdagangan

Bagor Store Perdagangan

Petshopku Perdagangan

Armor Military Perdagangan

IQ Mobile Perdagangan

Privat 29 Perdagangan

Cahaya Store Perdagangan

Senang Bahagia Perdagangan

Ninashop YN Perdagangan

Privat 30 Perdagangan

Advance Perdagangan

Tenda Murah Perdagangan

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

111

Thefool_id Perdagangan

Privat 31 Perdagangan

X Plus Pusat Grosir Perdagangan

Y'NKERS MERCH Perdagangan

Satuempatcom Perdagangan

X-One Perdagangan

Homiesstyle Perdagangan

IJS Part Perdagangan

Willyam Growing Perdagangan

Toserba Naura Perdagangan

Ondom Store Perdagangan

Espro Perdagangan

Razelta baby kids shop Perdagangan

Galaxy Cellular Perdagangan

Bakul Perdana Perdagangan

Aremafood Perdagangan

Libra Boys Bird Store Perdagangan

Peng Teh & Kopi Tarik Perdagangan

LICLAC Perdagangan

tengku Longdrain Perdagangan

Carbon Kevlar & Carbon water Perdagangan

Promo diskon Bandung Perdagangan

Pertanian Perdagangan

The COD Store Perdagangan

Sinar mbs Perdagangan

Finnix Store Perdagangan

Buys or Byes Perdagangan

Orithings Perdagangan

Krpet Perdagangan

Joval Olshop Perdagangan

RAN Collectibles Perdagangan

Kutastore Otaku Indo Perdagangan

Toto Suryo Perdagangan

Importir Sepatu China Perdagangan

Danratshop Perdagangan

99 Shop Perdagangan

Adidas Perdagangan

39skcell Perdagangan

Grosir Bandung Perdagangan

El-Diablos Perdagangan

Mapcomp Store Perdagangan

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

112

Ratu anti galau Perdagangan

Michgisstore Perdagangan

Celine Accessories Perdagangan

Afalah Perdagangan

smart ponsel Perdagangan

Qiz Boutique Perdagangan

Kimi Jewerly Perdagangan

Tumaso Fashion Store Perdagangan

Artisan Wath Perdagangan

Ebray Store Perdagangan

Privat 32 Perdagangan

Baku laris Perdagangan

Karya Sukses Mandiri Perdagangan

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

113

LAMPIRAN 2 : Hasil Pengelompokkan Variabel Penelitian

Nama Usaha KK HO KR IR RA LP LT

A 1 4 1 5 5 5 4

B 1 4 3 5 5 1 4

C 1 3 2 4 5 2 4

D 1 4 2 5 5 2 4

E 1 4 4 1 1 2 4

GMT Harco Mangga Dua 1 4 2 5 5 1 4

Felice Boulangerie 1 4 3 2 5 2 4

Roy Shop 1 4 2 5 5 2 3

Nuraeni's Store 1 4 4 1 2 1 4

Resinda Fashion 1 4 3 4 4 2 2

OMG Game Toys 1 4 3 2 3 2 2

Bestway Online 1 4 3 5 5 1 2

G 1 4 2 5 1 2 2

Butikwangi Store 1 4 1 5 4 1 4

Daymart 1 4 3 1 2 1 2

Kedirimart 1 4 1 2 5 3 4

Dections 1 4 2 4 2 2 4

Abadi Jaya Shop 1 4 2 2 5 2 4

Jaxine Sprei & Bedcover 1 4 1 5 5 1 4

Batik Pelangi 1 4 3 5 5 1 4

TUNTEX 1 2 1 5 5 2 2

MAGUS 1 2 4 1 1 1 2

I 1 4 2 1 2 3 1

Kane-Kane 1 4 2 2 1 1 2

Virgo Shop 1 4 1 5 5 1 2

Sentra Kosmetik 1 4 1 5 5 1 2

Istana Accessories 1 2 2 3 5 1 2

Lbagstore 1 4 1 5 5 1 2

J 1 4 4 3 4 2 3

Lukisan Canvas Custom 1 4 2 1 2 1 2

Giri Generation 1 4 4 1 2 2 2

SOCCERSTORE 1 4 1 5 4 1 2

Wallrosmart Cloth 1 4 2 5 1 1 4

Jnanacrafts 1 4 3 1 2 1 4

Gamotoys 1 4 2 5 4 1 3

Onbuff 1 4 3 5 2 2 2

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

114

Regina Footwear 1 4 1 5 5 3 4

Privat 1 4 1 5 3 1 2

Wearlookalive 1 4 3 1 1 1 4

Club Roppang 1 4 4 1 1 2 2

Perfect Beauty 1 3 2 5 5 1 2

Node Kitchen 1 4 2 2 1 2 1

Clique Corner Computer 1 4 2 5 4 1 4

Plasa Mainan 1 4 2 5 2 1 1

Kopikina 1 4 2 4 2 2 3

Cantik Kerudung dan Word O 1 4 2 5 5 1 4

Jo & Nic 1 4 1 5 5 1 3

Private 1 4 1 5 5 1 3

Privat 1 4 3 5 4 1 2

Lucky Store 1 4 1 5 5 1 4

Tanmar 1 4 4 1 1 2 2

Livaza.com 1 1 2 5 5 4 2

Lanjar Jaya 1 4 3 5 4 5 3

JCM 1 3 4 3 1 4 3

Lancar Jaya 1 4 1 5 5 2 3

Ozora Sprei Waterproof 1 4 1 5 5 1 4

MacBear ID 1 2 1 5 5 1 2

31Clan.ink 1 4 3 1 1 2 2

Harga-Gila 1 4 1 5 5 1 3

SR Shop 1 4 3 5 5 2 2

Kontraktor Interior dan MEP 1 2 1 5 5 2 2

Mapcomp Store 1 4 3 1 1 2 1

Kliknbuy 1 4 3 2 2 1 2

Privat 1 4 2 3 3 1 3

Himmah Muslim Store 1 4 2 2 1 1 2

Mama Nara Shop 1 4 3 1 1 1 2

Alkasih 1 4 2 5 1 1 1

Privat 1 4 2 1 1 1 2

Privat 1 4 3 1 1 2 2

Privat 1 4 3 5 2 1 4

Privat 1 4 3 1 1 1 2

Privat 1 4 2 5 3 1 2

Privat 1 4 2 3 1 3 2

Privat 1 3 3 3 2 1 3

Privat 1 4 2 3 2 3 3

Privat 1 4 2 3 5 2 4

Vincci 1 4 2 1 1 2 2

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

115

Umbre 1 4 2 1 1 2 2

Alisha Shop 1 4 1 5 5 1 2

Privat 1 4 3 1 1 3 1

Gadget Addict Store 1 4 1 5 4 1 2

Privat 1 4 2 5 2 3 2

Privat 1 4 3 1 1 2 2

Privat 1 4 2 2 1 1 2

Anugerah Acc 1 4 4 4 2 1 2

Underpego 1 4 2 2 2 1 4

Anya-Living 1 3 3 5 5 1 4

Hasta Creative 1 4 5 1 1 1 3

Privat 1 4 3 2 4 2 4

Smart Comp 1 4 2 5 5 1 4

Juragan Mainan 1 3 2 1 1 4 2

Fashion Watch Indo 1 4 3 4 2 1 3

Jayashree Batik 1 4 2 2 2 2 2

Privat 1 4 2 2 2 1 3

Serba Serbi 1 4 3 2 1 2 2

Warung Wisata 1 4 3 1 1 1 2

Perdagangan dan Jasa Kurir mitra JNE 1 4 3 5 1 2 2

Super Cemical ID 1 4 2 5 5 2 3

iDeeva 1 4 2 2 1 1 2

Privat 1 4 2 3 1 1 2

Berkamera 1 4 2 5 3 1 4

Tomoinc Store 1 4 3 5 1 1 2

Gudang Grosir 1 4 3 4 2 1 2

Strawberry Pacth 1 4 2 2 2 4 4

Home Retail shop 1 4 1 5 5 2 2

Privat 1 4 3 1 1 1 2

Bagor Store 1 4 3 2 2 1 2

Petshopku 1 4 2 5 5 3 4

Armor Military 1 4 2 3 2 1 2

IQ Mobile 1 4 2 1 5 1 2

Privat 1 4 3 3 4 4 2

Cahaya Store 1 4 3 2 1 2 2

Senang Bahagia 1 4 2 5 4 2 2

Ninashop YN 1 2 4 2 1 2 4

Privat 1 4 2 3 2 1 2

Advance 1 4 3 3 2 1 3

Tenda Murah 1 4 2 4 2 1 2

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

116

Thefool_id 1 4 4 1 1 1 1

Privat 1 4 3 3 4 2 4

X Plus Pusat Grosir 1 4 3 2 1 1 2

Y'NKERS MERCH 1 4 3 5 3 1 2

Satuempatcom 1 4 3 1 1 2 2

X-One 1 4 3 5 5 2 2

Homiesstyle 1 2 3 1 1 2 2

IJS Part 1 4 3 1 1 2 2

Willyam Growing 1 4 4 1 1 1 2

Toserba Naura 1 4 3 3 1 1 2

Ondom Store 1 4 3 1 1 1 2

Espro 1 4 3 2 2 1 1

Razelta baby kids shop 1 4 3 1 1 5 2

Galaxy Cellular 1 4 2 1 2 5 2

Bakul Perdana 1 4 3 1 1 1 1

Aremafood 1 4 2 3 2 1 4

Libra Boys Bird Store 1 4 2 2 1 1 2

Peng Teh & Kopi Tarik 1 4 3 1 1 1 1

LICLAC 1 4 2 2 1 2 2

tengku Longdrain 1 4 3 1 1 1 2

Carbon Kevlar & Carbon water 1 4 3 1 1 2 2

Promo diskon Bandung 1 4 3 2 1 2 3

Pertanian 1 4 3 1 1 2 4

The COD Store 1 4 3 1 1 1 2

Sinar mbs 1 4 4 3 2 1 2

Finnix Store 1 4 1 5 5 1 4

Buys or Byes 1 4 3 4 5 3 3

Orithings 1 4 3 1 1 1 4

Krpet 1 4 3 1 1 5 4

Joval Olshop 1 4 4 2 2 1 3

RAN Collectibles 1 4 3 2 1 1 2

Kutastore Otaku Indo 1 4 3 4 2 2 2

Toto Suryo 1 4 4 1 1 2 2

Importir Sepatu China 1 4 3 2 2 1 4

Danratshop 1 4 3 2 1 1 2

99 Shop 1 4 3 3 2 1 2

Adidas 1 4 4 1 1 1 2

39skcell 1 4 2 5 2 1 1

Grosir Bandung 1 4 3 2 2 1 4

El-Diablos 1 4 2 5 5 1 2

Mapcomp Store 1 4 2 5 2 1 4

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

117

Ratu anti galau 1 4 2 2 1 1 2

Michgisstore 1 4 3 2 1 1 2

Celine Accessories 0 4 3 3 2 1 2

Afalah 0 4 2 2 1 1 2

smart ponsel 0 4 2 1 1 1 2

Qiz Boutique 0 4 2 2 1 2 2

Kimi Jewerly 0 4 5 1 1 1 2

Tumaso Fashion Store 0 4 3 5 3 1 2

Artisan Wath 0 4 4 2 1 1 2

Ebray Store 0 4 2 2 1 1 2

Privat 0 4 3 4 2 1 2

Baku laris 0 4 4 2 1 2 2

Karya Sukses Mandiri 0 4 3 2 1 1 2

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

118

LAMPIRAN 3 : Contoh Informasi Peminjam (Borrowers) pada Website

Koinworks

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

119

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

120

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN … · 2018. 8. 14. · Koordinator Wilayah UIN (KoorWil) Jakarta periode 2016-sekarang. viii ... kepenulisan tugas akhir ini. Terima

121

LAMPIRAN 4 : Hasil Estimasi Model Probit

Dependent Variable: KEPUTUSAN_KREDIT

Method: ML - Binary Probit (Quadratic hill climbing)

Date: 06/01/17 Time: 23:21

Sample: 1 171

Included observations: 171

Convergence achieved after 5 iterations

QML (Huber/White) standard errors & covariance Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 0.260501 1.068247 0.243858 0.8073

CREDIT_RATING -0.235066 0.259517 -0.905783 0.3651

INCOME_RANGE -0.140325 0.114053 -1.230353 0.2186

LOAN_PURPOSE 0.548119 0.323826 1.692637 0.0905

LOAN_TERM 0.331021 0.112944 2.930836 0.0034

REQUESTED_AMOUNT 0.440724 0.171212 2.574138 0.0100 McFadden R-squared 0.185171 Mean dependent var 0.935673

S.D. dependent var 0.246056 S.E. of regression 0.241467

Akaike info criterion 0.459195 Sum squared resid 9.620533

Schwarz criterion 0.569429 Log likelihood -33.26118

Hannan-Quinn criter. 0.503923 Deviance 66.52237

Restr. Deviance 81.63962 Restr. log likelihood -40.81981

LR statistic 15.11725 Avg. log likelihood -0.194510

Prob(LR statistic) 0.009873 Obs with Dep=0 11 Total obs 171

Obs with Dep=1 160