metode cerpengram cara mudah menulis...

20
1 METODE CERPENGRAM ; CARA MUDAH MENULIS CERPEN BAGI PEMULA Penulis : Dr. Rusmana Dewi, M.Pd Menulis adalah salah satu bentuk keterampilan berbahasa setelah menyimak, berbicara, dan membaca. Artinya empat bentuk keterampilan ini saling menunjang, jika salah satu tidak dikuasai maka belum disebut terampil berbahasa. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis. Berbicara tentang menulis, maka tidak lepas membicarakan ranah-ranah sastra, diantaranya menulis cerpen, novel, kritik sastra, puisi, naskah drama dan lain-lain. Fenomena yang berkembang di dunia kepenulisan saat ini adalah minat menulis cerpen berkembang begitu pesat. Cerpen dianggap sebagai wadah untuk menumpahkan inspirasi baik dari pengalaman pribadi maupun pengembangan imajinasi. Sebagaimana dikatakan Sambodja (2007: 24) sastra sebagai karya seni berpotensi menyimpan sekaligus merekam pikiran dan perasaan kita lebih lama dan abadi. Sepertinya inilah salah satu alasan mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya pelajar dan mahasiswa. Menulis cerpen ataupun karya sastra lainnya, tidak cukup hanya dengan kata ‘ingin’. Namun perlu upaya untuk mencapai bagaiman cara menulis yang baik. Maka untuk menjadi penulis tentu harus banyak membaca. Hal ini ditegaskan Sambodja (2007: 22) jika seorang suka menulis, tetapi tidak suka membaca, maka tulisan yang dihasilkannya tidak bergizi, karena sudah menjadi hukum alam (sunatullah) bahwa seorang penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik. Artinya membaca, lalu bacaan menjadi literatur kepenulisan merupakan suatu kewajiban. Selanjutnya penulis harus sadar bentul tujuan menulisnya. Sebab tugas seorang penulis, tidak saja menghibur pembacanya tetapi juga memberi pesan penting kepada pembaca mengenai kenyataan yang terjadi dalam masyarakatnya (Sambodja. 2007: 17). Berdasarkan pandangan di atas, artinya sebelum menulis, penulis harus sadar betul dengan tugasnya. Penulis bukan saja hanya menulis, akan tetapi memiliki satu kewajiban menyuguhkan tulisan yang baik sehingga dapat dinikmati oleh pembaca. Bagaimana menyuguhkan tulisan yang baik, terutama cerpen. Apalagi untuk pemula, selain harus

Upload: trandan

Post on 01-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

1

METODE CERPENGRAM ; CARA MUDAH MENULIS CERPEN BAGI PEMULA

Penulis : Dr. Rusmana Dewi, M.Pd

Menulis adalah salah satu bentuk keterampilan berbahasa setelah menyimak,

berbicara, dan membaca. Artinya empat bentuk keterampilan ini saling menunjang, jika

salah satu tidak dikuasai maka belum disebut terampil berbahasa. Salah satu keterampilan

berbahasa yaitu menulis. Berbicara tentang menulis, maka tidak lepas membicarakan

ranah-ranah sastra, diantaranya menulis cerpen, novel, kritik sastra, puisi, naskah drama dan

lain-lain.

Fenomena yang berkembang di dunia kepenulisan saat ini adalah minat menulis

cerpen berkembang begitu pesat. Cerpen dianggap sebagai wadah untuk menumpahkan

inspirasi baik dari pengalaman pribadi maupun pengembangan imajinasi. Sebagaimana

dikatakan Sambodja (2007: 24) sastra sebagai karya seni berpotensi menyimpan sekaligus

merekam pikiran dan perasaan kita lebih lama dan abadi. Sepertinya inilah salah satu alasan

mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

pelajar dan mahasiswa.

Menulis cerpen ataupun karya sastra lainnya, tidak cukup hanya dengan kata ‘ingin’.

Namun perlu upaya untuk mencapai bagaiman cara menulis yang baik. Maka untuk menjadi

penulis tentu harus banyak membaca. Hal ini ditegaskan Sambodja (2007: 22) jika seorang

suka menulis, tetapi tidak suka membaca, maka tulisan yang dihasilkannya tidak bergizi,

karena sudah menjadi hukum alam (sunatullah) bahwa seorang penulis yang baik adalah

seorang pembaca yang baik. Artinya membaca, lalu bacaan menjadi literatur kepenulisan

merupakan suatu kewajiban.

Selanjutnya penulis harus sadar bentul tujuan menulisnya. Sebab tugas seorang

penulis, tidak saja menghibur pembacanya tetapi juga memberi pesan penting kepada

pembaca mengenai kenyataan yang terjadi dalam masyarakatnya (Sambodja. 2007: 17).

Berdasarkan pandangan di atas, artinya sebelum menulis, penulis harus sadar betul dengan

tugasnya. Penulis bukan saja hanya menulis, akan tetapi memiliki satu kewajiban

menyuguhkan tulisan yang baik sehingga dapat dinikmati oleh pembaca. Bagaimana

menyuguhkan tulisan yang baik, terutama cerpen. Apalagi untuk pemula, selain harus

Page 2: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

2

banyak membaca, juga harus banyak berlatih, belajar memahami teknik (baca petunjuk)

menulis yang baik, khususnya cerpen.

Banyak ahli sastra yang mendefenisikan cerita pendek (short story), dengan berbagai

rumusan yang berbeda, namun maksudnya sama. Misalnya, Jakob Sumardjo dan Saini KM,(1988: 37)

menyatakan cerita pendek atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar

terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja) serta relatif pendek. Selanjutnya Edgar

Allan Poe (Jassin, 1961: 72) dalam Nurgiyantoro (2005: 10) mengatakan bahwa, cerpen adalah

sebuah cerita yang selesai di baca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua

jam. Apapun artinya, yang jelas cerita pendek (short story) adalah salah satu karya kreatif yang

paling gampang ditemui. Hampir setiap media, selalu memuat cerpen setiap minggunya.

Meskipun secara teoritis dinyatakan cerita pendek (short story) relatif pendek , namun

cerpen tetap saja harus memiliki gagasan yang jelas agar tetap hidup atau memiliki -ruh.

Persoalannya, bukan hanya hendak memahami cerpen (short story) secara defenitif. Namun

mampukah kita menghasilkan tulisan yang ber-ruh? Tulisan yang mampu menggungah rasa? Tulisan

yang imajinatif? Tulisan yang kreatif. Jawabannya Way not?

Hal yang kerap terjadi di kalangan pemula menulis cerpen, mereka seringkali

terjebak pada cara menjelaskan ceritanya sejelas-jelasnya tanpa memperhatikan pola yang

baik. Idealnya hal tersebut ia kelolah menjadi uraian tersirat tanpa terkensan menggurui.

Akibatnya cerita menjadi bertele-tele, tidak jelas tujuannya. Pembaca diajak berputar-putar

pada persoalan yang tidak jelas. Alur yang berantakan, penyuguhan cerita tidak tertatah,

mengangkat tema tidak menarik sehingga terkesan basi. Gaya bercerita subyektif sehingga

hasilnya jauh dikatakan bernilai sastra. Maka jadilah karya-karya yang ‘garing’ atau dengan

kata lain kurang bermutu.

Kesusatraan adalah adalah kegiatan kecendekiawanan. Ia termasuk karya “budaya

tinggi” dalam arti kata lebih banyak takaran intelekstualnya daripada sekadar hiburannya

(Sumardjo. 2007: 197). Berangkat dari pendapat di atas, artinya menulis membutuhkan

kemampuan intelekstual. Kemampuan intelekstual dapat dibangkitkan dengan berlatih dan

terus berlatih. Maka tidaklah salah jika motivator kepenulisan kerap mengungkapkan ‘jika

ingin menjadi penulis maka menulis, menulis dan teruslah menulis’. Artinya jika ingin

menjadi seorang penulis maka teruslah berlatih menulis.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresis, dalam kegiatan

menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa

kata. Keterampialn menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui

Page 3: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

3

latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan. 2008: 3-4). Apa yang disampaikan

Tarigan, tidak jauh berbeda dengan pandangan Sumadjo. Menulis apapun membutuhkan

kemampuan intelekstual, dan kemammpuan ittelekstual tersebut harus didukung

pemahaman tentang struktur bahasa, kosa kata, dan tidak muncul secara otomatis, namun

membutuhkan latihan-latihan.

Masih menurut Sumardjo (207: vii), belajar yang baik untuk menulis adalah lewat

bacaan sastra yang sudah diakui bobotnya. Artinya, dengan membaca bacaan-bacaan sastra

yang berbobot merupakan kegiatan belajar untuk menemukan karakter sendiri. Maka suatu

kemustahilan, jika seorang penulis secara otodidak menulis, namun minim melakukan

perbandingan atau melihat karya-karya orang lain yang bermutu. Di samping itu, memahami

metode kepenulisan yang paling penting. Sehingga penulis pemula tidak terjebak pada

suguhan ‘lebayisme’ yang tidak bermutu.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, banyak sekali buku-buku yang menawarkan

teknik menulis cerpen secara praktis. Khususnya untuk pemula. Bahkan di dunia mayapun

ada kursus menulis fiksi secara online. Artinya, ilmu kepenulisan dan tuntutan kemampuan

menulis sudah menjadi kebutuhan. Banyak buku petunjuk yang menawarkan ‘jurus-jurus

jitu’ dalam menulis cerpen. Semuanya menawarkan cara praktis menuangkan ide dalam

cerita.

Jika seseorang memiliki kepekaan sedikit saja, apalagi bila berkeinginan untuk

menulis, maka sudah suatu kewajiban, peka terhadap lingkungan dan segala suatu pada apa

yang didengar dan dilihat. Mulailah berangkat pada masalah yang pernah dialami atau

pengalaman pribadi. Sebab, mejadi diri sendiri biasanya akan lebih lancar dan menjiwa

dibandingkan dengan menceritakan orang lain. Atau berangkat pada fakta, lalu kembangkan

menjadi karya imajinasi. Artinya, tidak ada hambatan yang berarti bagi penulis dalam

mencari ide cerita. Ada beberapa tipe misalnya yang ditawarkan Sambodja (2007:29)

tentang langkah-langkah menulis cerpen berdasarkan fakta yang bisa dijadikan pedoman

bagi penulis, yaitu:

1. Berita apa saja yang bisa di olah menjadi cerita., Misalnya: berita politik, hukum, kriminalitas, berita-berita nasional dan internasional, bahkan berita seputra selebriti.

2. Bacalah berita dengan cara seksama 3. Perhatikan tokoh-tokohnya. Pahami karakternya. 4. Perhatikan jalan peristiwanya atau alurnya (kronologinya). Dalam membuat cerita ,

alurnya tidak harus linier, namun dalam pengumpulan data kita perlu mengetahui alurnya secara kronologis, mengetahui sebab-alibatnya (kausalitas) suatu peristiwa.

Page 4: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

4

Sebab, peristiwa apapun dimuka bumi ini seringkali saling kait-mengait dan tidak berdiri sendiri.

5. Masuklah ke dalam tokoh yang menjadi korban dalam peritiwa itu. Masuklah secara total, dalam arti cobalah menjadi tokoh itu; menerka-nerka apa yang dipikirkandan apa yang dirasakan dalam situasi seperti ini. Ini menjadi modal utama dalam pembuatan fiksi. Ini pula yang nantinya membedakan berita dangan cerita.

6. Gunakan tokoh korban sebagai sudut pandang pencerita ataupun sudut pandang pengarang. Ingatlah bahwa derita ataupun penderitaan itu lebih menarik untuk diceritakan.

7. Cerita bisa dimulai darimana saja, yang penting apa yang hendak disampaikan pengarang bisa tersampaikan.

8. Sikapa pengarang akan tampak dengan sendirinya melalui sidut pandang cerita. 9. Ciptakan tokoh fiktif untuk memberi warna lain: baik sebagai pembeda antara fakta dan

fiksi maupun sebagai lawan dialog dengan tokoh-tokoh lainnya.

Sembilan langkah mengangkat fakta di atas, cukup sederhana dan bisa diikuti oleh

penulis-penulis muda. Masih banyak alternatif langkah-langkah yang ditawarkan oleh tokoh-

tokoh sastra tentang kepenulisan. Termasuk tujuan makalah inipun, memberikan alternatif

pengembangan metode kepenulisan bagi pemula, yaitu metode cerpengram. Metode

cerpengram diperuntukkan bagi penulis-penulis pemula yang kesulitan dalam memulai

kepenulisan. Metode cerpengram memang tidak terlalu populer di kalangan penulis. Hal itu

tidaklah penting populer atau tidak. Yang terpenting adalah petunjuk kepenulisan bagi

penulis pemula dapat membimbing penulis menuju fokus masalah yang akan ditulis.

Metode cerpengram adalah metode yang dicetuskan oleh Peng Khen Sun lalu

dikembangkan oleh oleh guru dan penulis muda lainnya sebagai bentuk latihan yang

sederhana dan tetatah. Apa yang dimaksud dengan metode cerpengram? Bagaimana

langkah-langkah metode cerpengram? Hal inilah yang akan menjadi pokok pembahasan

dalam makalah yang bertajuk Metode Cerpengram; Cara Mudah Menulis Cerpen Bagi

Pemula.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, makalah metode cerpengram ini bertujuan

memberikan alternatif dan teknik menulis cerpen bagi penulis pemula, dengan langkah-

langkah yang sederhana dan sistematis. Sehingga dengan langkah-langkah metode

cerpengram memberikan kemudahaan bagi penulis pemula untuk berpikir secara kritis dan

imajinatif secara tertata.

Page 5: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

5

A. Metode Cerpengram Cara Mudah Menulis Cerpen

1. Pengertian Metode Cerpengram

Cerpengram pertama di Indonesia, yaitu metode menulis cerpen secara terstrutur

dengan pola yang sederhana. Cerpengram adalah suatu metode sederhana yang praktis

sehingga memudahkan para penulis pemula menulis cerpen (Sun. 2013. x). Sesuai dengan

petunjuknya, cerpengram memang ditujukan pada penulis cerpen pemula. Dengan kata lain,

cerpengram adalah meode diperuntukkan pada orang yang hendak belajar menulis cerpen.

Oleh sebab itu, metode cerpengram mengajak penulis pemula berangkat pada pesoalan-

persoalan yang paling dasar. Bagaimana menentukan tokoh dan karakternya, bagaimana

membuat kalimat pembuka, isi dan penutup dalam cerpengram, bagaimana

mendeskripsikannya dan lain sebagainya, merupakan tujuan metode cerpengram.

Apapun bentuknya, segala macam metode kepenulisan pasti memberikan alternatif

kemudahan dalam menulis. Tinggal bergantung dengan penulisnya, apakah mampu

mencerna kehendak setiap petunjuk kepenulisan. Apalagi jika kepenulisan itu dilakukan oleh

pemula yang nota bene pasti menemukan kesulitan-kesulitan untuk dapat memulai tulisan

yang baik.

Selanjutnya, perlu menumbuhkan keinginan untuk menulis yang lebih baik pasti akan

menjadi pemacu di dunia kepenulisan. Termasuk juga dengan menulis cerpen ini. Maka

metode cerpengram memberikan alternatif yang harus ditunjang dengan keinginan untuk

tahu, patuh dengan petunjuk, dan berani untuk mencoba mengembangkan pikiran dan

imajinasinya sesuai dengan petunjuk kepenulisan. Maka wajar jika dikatakan metode

cerpengram merupakan metode yang melatih penulis untuk tekun, tidak putus asa, dan

sungguh-sungguh. Metode cerpengram adalah metode menulis dengan cara paling mudah

dilakukan dengan teratur tapi disertai dengan motif dan passion (gairah) yang kuat (Sun.

2013: 1).

Sebagai penulis pemula, harus paham dan menyadari benar, jika hendak menulis

cerpen harus mampu memberikan kesan kepada pembacanya secara terus menerus.

Artinya ada kewajiban yang harus dimiliki penulis untuk menyuguhkan tulisannya dan dapat

memberikan efeks pada pembaca. Dengan arti kata, jika menulis cerpen, maka selesai di

baca, pembaca tahu jika cerpen yang dibaca benar-benar selesai. Tidak memunculkan

pertanyaan sehingga pembaca merasa ‘tergantung’ dan berpikir jika cerpen yang dibaca

membuat pembaca mencari dan menyimpulkan sendiri cerpen yang dibaca dengan ragu.

Page 6: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

6

Untuk itulah, metode cerpengram memberikan petunjuk agar penulis mampu untuk

mengolah tulisannya dengan baik.

Apa keunggulan cerpengram? Salah satu keunggulan metode cerpengram adalah

lebih mengandalkan praktik menulis bagian-bagian cerpen seperti; pembuka, dialog,

deskripsi, konfliks dan penutup. (Sun. 2013: x). Dengan membuat cerpengram penulis

pemula dapat melihat berbagai macam pola dari bagian-bagian cerpen sehingga

merangsang untuk menemukan hubungan-hubungan yang belum pernah terpikirkan dan

terlihat sebelumnya.

Sebagaimana petunjuk kepenulisan pada umumnya, cerpengram ada keunggulannya.

Cerpengram memiliki berbagai manfaat, diantaranya:

a. Memudahkan proses menulis cerpen. b. Memudahkan belajar menulis cerpen dari karya-karya terbaik yang sudah di

publikasikan. c. Memudahkan mempelajari teori menulis cerpen karena belajar sembaro

mempraktikkannya. d. Memudahkan mengenali pola penulisan bagian-bagian cerpen seperti pembuka,

penutup, dialog, konflik, dan sebagainya. e. Memudahkan berimajinasi untuk membangun cerita. f. Membantu menekukan ide untuk menulis cerpen. g. Membuat menulis menjadi kegiatan menyenagkan.

(Sun. 2013: X – XI)

Melihat kelebihan metode cerpengram di atas, tidak ada alasan bagi penulis pemula

untuk menyatakan tidak tahu memulai tulisan dari mana. Sisi kelemahan cerpengram nyaris

tidak ditemukan, karena berkaitan dengan ketekunan. Menulis itu proses. Maka tdak

mungkin akan menghasilkan tulisan yang bermutu jika tidak dimulai pada ketekunan terlebih

dahulu. Cyril Connolly dalam Sun (2013: XI) menyatakan, penulis yang baik adalah penulis

yang menciptakan dunia rekaannya dan para pembaca dengan senang hati menghanyutkan

diri ke dalamnya.

2. Langkah Metode Cerpengram

Sebagaimana petunjuk kepenulisan pada umumnya, ada beberapa hal yang harus

dipatuhi oleh penulis. Hal ini mutlak harus dillakukan oleh penulis pemula sebagaimana

metode-metode menulis cerpen yang dikemukakan banyak penulis senior lainnya. Apa saja

yang harus dilakukan oleh seorang penulis muda, dalam metode cerpengram? Ada lima

tahapan yang harus dilakukan oleh penulis pemula.

Page 7: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

7

Menulis itu adalah seni. Maka jika berbicara tentang seni pasti tidak lepas berbicara

tentang keindahan. Sebagaimana diungkapkan Sun (2013; ix) dalam melakukan kegiatan

apa saja, jika ingin berhasil harus mempunyai motif yang kuat. Demikian pula dalam menulis

cerpen, kita butuh motif yang kuat dan jelas, agar ketika menulis akan sepenuh hati.

Artinya, jika menulis dilakukan dengan sepenuh jiwa, maka akan melahirkan karya sastra

yeng indah. Hal senada dikemukakan (2007: viii), yang menyatakan;

Seni adalah manusia itu sendiri, karya sastra adalah pengarangnya itu sendiri. Makin berbobot dia sebagai manusia berbudaya, makin berisilah cerita-cerita pendeknya. Pengarang tidak hanya harus pandai menguasai teknik menulis, tetapi juga harus pendai memilih persoalan yang akan diajukan, pandai melihat persoalan itu dengan caranya sendiri, dan kalau perlu mengarahkan itu pada pada pandangan sendiri yang otentik.

Dari uraian di atas, jelas bahwasannya penulis memiliki kewajiban yang harus

dipenuhinya dan dituntut mampu memberikan karya yang indah dan berbobot. Berbobot

dan tidaknya pun bergantung pada penulisnya. Berikut bagaimana langkah-langkah metode

cerpengram untuk menghasilkan karya yang baik, yaitu karya yang memiliki nilai sastra.

a. Cerpengram 1 ; Daftar Nama dan Profil Tokoh

Pada langkah awal ini, penulis harus membuat daftar nama fiktif dan para tokoh.

Hal ini untuk memudahkan penulis memberikan nama tokoh dalam cerita yang akan

ditulis. Caranya buat daftar nama tokoh pria dan wanita pasangkanlah dengan profilnya.

Pilihlah tokoh 2-4 nama saja. Hindarkan nama profil yang nyata. Misalnya Anda kenal

dengan pemulung Alex, maka sebaiknya jangan pakai nama Alex untuk pemulung.

Anggaplah Cerpengram 1 ini adalah daftar-naftar nama fiktif lengkap dengan

profilnya sebagai hasil imajinasi Anda. Contoh:

NAMA PRIA NAMA WANITA PROFIL

Charly (Charly Himawan) Ricka (Ricka Ariesta) Pengusaha

Tukimin Inem Pembantu

Rustam (Rustam Nugroho) Erna (Amerna Sulistioningsih) Guru

Gunawan ( Bambang Gunawan) Liza (Liza Diniyah) Jurnalis

Mochtar (Mohammad Mochtar) Siti Zaenenah Ulama/Dai

Gutoro (Guntoro Sayekti) Halimah Penjual bakso

Dengan daftar ini, kita dapat menciptakan berbagai variasi nama tokoh dalam cerpen

dan profilnya sesuai dengan kebutuhan tema cerpen yang akan ditulis. Berikut cerpengram 1,

menggunakan tokoh Guntoro sesuai dengan profilnya.

Page 8: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

8

Guntoro adalah seorang penjual bakso yang memiliki puluhan anak buah. Nama lengkapnya adalah Guntoro Sayekti, yang tertera di dinding gerobaknya. Profesi yang cukup membanggakan bagi seorang yang hanya lulusan SD seperti Guntoro. Kesibukkannya amat luar biasa. Setiap hari melayani pembeli. Sampai-sampai ia tidak sempat lagi untuk bergaul dengan sahabat di sekitar rumahnya. Usahanya sebagai penjual bakso, telah membuat kehidupan Guntoro menjadi jauh lebih makmur dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Sayangnya, meningkatnya usaha Guntoro, membuatnya kehilangan sebagian besar waktu kebersamaannya bersama sahabat-sahabatnya.

b. Cerpengram 2 : Penampilan Fisik Tokoh

Pada bagian ini penulis pemula harus membuat daftar yang berkaitan dengan fisik tokoh.

Semakin lengkap cerpengram 2, semakin banyak pula pilihan untuk menunjukkan fisik tokoh.

Penampilan fisik tokoh bisa dimulai dari model rambut, hidung, bentuk dagu, kepala, bentuk

tubuh, warna kulit, bentuk bibir, mata, gigi, dan sebagainya. Contoh:

Kulit Rambut Mata Hidung Alis Dagu Mulut Bibir Kumis Wajah Badan

Pucat Hitam Cipit pesek Tebal lancip lebar tebal Tipis pucat kekar

Putih pirang Tajam mancung Tipis lebar kecil merah Putih tampan tegap

Hitam cepak merah bangir Runcing kecil Mungil Tipis Hitam tirus langsing

Kuning langsat

Putih Hitam lebar sulaman Bengkok runcing hitam tebal bersegi bungkuk

Berikut contoh menggambarkan penampilan fisik tokoh Guntoro.

Guntoro berkulit hitam, berambut sedikit cepak. Kumis tipis menghiasi bibirnya. Badannya sedikit tegap dibandingkan dengan anak buahnya. Matanya yang cekung, menggambarkan kalau ia sering kurang tidur. Sesekali bibirnya yang tipis menyanyikan lagu kesayangannya “Rindu”-nya Farid Hardja.

c. Cerpengram 3 : Anatomi Cerpen (tubuh cerpen)

Pada cerpengram 3 ini, penulis pemula diharapkan mengisi kolom pembukaan, narasi, dan

penutup dari kalimat atau paragraf yang di kutip dari karya fiksi yang menarik perhatian kita.

Ingat! Bukan tujuannya menjiplak karya orang lain, cuplikan itu hanya untuk memudahkan

penulis pemula menulis pembukaan, narasi, dan penutup. Inilah yang di sebut anatomi cerpen.

Koleksilah beberapa anatomi cerpen, lalu kembangkan dengan cara dan bahasa kita sendiri.

Secara sederhana, seorang penulis akan mengawali ceritanya dengan kalimat pembuka.

Kemudian narasikan dengan memperkenalkan tokoh, timbulnya konflik, adengan dialog, dan

mendeskripsikan berbagai hal yang berkaitan dengan ceritanya. Akhirnya, pengarang akan

menutup ceritanya dengan kalimat penutup . Dengan cara ini kita dapat melihat dan

membandingkan tulisan kita dengan karya yang sudah dipublikasikan.

Page 9: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

9

Kunci menulis pembuka, kita harus mampu menyedot perhatian pembaca. Dengan

membaca pembuka, narasi dan penutup karya orang lain, memori kita akan menyimpan berbagai

pola yang bisa merebut perhatian pembaca, Dengan pembuka yang baik, kalimat yang baik,

mudah dipahami, tak pelak lagi, akan menyedot pembaca untuk terus membaca tulisan kita

hingga selesai. Dengan sering memperhatikan kalimat atau paragraf pembuka atau berlatih

menuliskannya dengan kata-kata sendiri, maka kita akan semakin mudah pula membuat

kemajuan menulis kalimat atau paragraf pembuka. Berikut dijelaskan apa yang dimaksud dengan

menulis narasi pembuka, narasi dan menutup atau dengan kata lain anatomi cerpen.

1. Pembuka Cerpen

Pembuka dalam narasi, sebagaimana telah diberikan pada contoh langkah cerpengram 1

bisa dimulai dari pengenal tokoh dan fiiknya. Artinya, dengan melakukan langkah pertama,

penulis tidak akan mendapatkan kesulitan untuk mengawali pembuka dalam cerpennya.

Penggambaran sosok tokoh, dapat dimulai dengan berbagi teknik. Namun yang jelas pada

bagian awal ini sesuai dengan namanya pembuka, pengenalan tokoh menjasi sangat penting.

Hal ini sebagai pengenalan awal pada pembaca.

2. Kunci menulis narasi

Yang dimaksud narasi di sini adalah sepotong cerita pada cerpen. Walaupun pada

dasarnya cerpen itu adalah narasi yang menceritakan seluruh peristiwa secara utuh; tokoh,

dialog, dan konflik, artinya menghubungkan suatu kejadian dengan kejadian lain. Meski fiktif,

peristiwa yang terjadi dalam narasi harus di tulis secara wajar dan masuk akal sehingga tidak

ada yang janggal atau aneh. Narasi pada dasarnya cara kita memenuhi keinginan kala orang

hendak bertanya “Apa yang sedang terjadi?” atau “Apa lagi yang akan terjadi”. Dalam

menulis narasi, tetap harus berupaya memancing rasa ingin tahu pembaca.

3. Menulis bagian penutup

Kalimat atau paragraf penutup merupakan akhir cerita yang harus kita tulis dengan baik.

Cerpen yang baik, harus memiliki kalimat dan pargraf yang baik pula. Jika kalimat pembuka

adalah cara kita menarik perhatian pembaca untuk melanjutkan membaca tulisan kita, maka

dalam menulis kalimat atau paragraf penutup kita memuaskan pembaca. Artinya pembaca

jangan di buat bingung atau bertanya-tanya. Kalimat penutup yang baik akan meninggalkan

kesan bahwa cerita yang kita tulis benar-benar tuntas.

Dari uraian di atas, dengan memperhatikan bagaimana teknik menulis pembuka agar menarik

pembaca, lalu dilanjutkan dengan narasi, menyuguhkan cerita dengan utuh, lalu menutupnya

dengan menghadirkan kepuasan dan berkesan bagi pembaca, dengan memperhatikan langkah

Page 10: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

10

metode cerpengram 1, 2 dan 3, memudahkan penulis pemula untuk mulai menulis cerpen. Dengan

demikian menulis cerpen bukanlah sesuatu yang menyulitkan. Berikut contoh anatomi cerpen;

PEMBUKA NARASI PENUTUP

Tak ada yang menarik pada dirinya ketika pertama kali aku melihatnya. Seorang anak perempuan berumur tujuh tahun. Kurus, kotor, tidak mengenakan alas kaki.

Tak pernah kusangkah bahwa aku bisa jatuh cinta pada kampus ini. Tidak sama sekali. Adalah suatu hal yang memalukan bagiku dulu jika harus menjadi mahasiswa Fakultas Sastra.

Inung tidak boleh mengurus dirinya untuk selamanya di sini. Suatu hari ia dia harus kembali ke tengah-tengah keluarganya. Dan kalau dia pulang nanti, semoga keluarganya sudah cukup dewasa menerimanya.

Lelaki jangkung berwajah terang yang membukakan pintu terlihat takjub begitu mengenali saya. Pastinya dia sama sekali tidak menyangka akan kedatangan saya yang tiba-tiba.

Ketika kemudian dengan keramahan yang tidak dibuat-buat dipersilakannya saya untuk masuk, tanpa ragu-ragu saya memilih langsung menuju amben di seberang ruangan. Nikmat rasanya duduk di atas balai-balai bambu beralas tikar pandan itu. Dia pun lalu turut duduk, tapi pandangannya justru diarahkan ke luar jendela, pada pohon-pohon cengkeh yang berderet seperti barisan murid kelas kami dahulu saat mengikuti upacara bendera tiap Isnin. Saya paham, kejutan ini pastilah membuat hatinya diliputi keharuan yang tidak bisa diungkapkannya dengan kata-kata. Dia butuh untuk menetralisirnya sebentar.

Mata saya kemudian melirik seragam dinas yang tersampir di sandaran jok belakang. Sebagai jaksa yang baru saja menangani satu kasus perdata, seragam itu belum bisa membuat saya bangga. Nilainya jelas jauh lebih kecil dibanding nilai persahabatan yang saya dapatkan dari sebuah seragam coklat Pramuka. Tapi dia tidak tahu, dengan seragam dinas itu, sayalah yang akan mengeksekusi pengosongan tanah dan rumahnya.

Perempuan tua itu mendongakkan wajah begitu mendengar desingan tajam di atas ubun-ubunnya. Di langit petang yang temaram, ia melihat lampu kuning, hijau, dan merah mengerjap-ngerjap pada ujung-ujung sayap pesawat terbang.

Deru burung besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Ia menghentikan gerakan tangannya. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya. Lalu, tangannya kembali menggumuli cucian pakaian yang tak kunjung habis itu. Beberapa detik sekali, tangan keriputnya berhenti, lalu ia menampari pipi dan kaki. Nyamuk di belantara beton ternyata lebih ganas ketimbang nyamuk-nyamuk rimba yang saban pagi menyetubuhi kulitnya saat menyadap karet nun jauh di pedalaman Sumatera-Selatan sana: Tanah Abang.

Malam di langit ibu kota merangkak bersama muka Mak Inang yang terkesiap karena seekor tikus got hitam besar mendadak berlari di depannya. Keterkejutan Mak Inang disudahi suara adzan dari televisi. Perempuan itu kembali menekan tuas sumur pompa, air mengalir, jatuh ke dalam ember plastik. Ia membasuh muka tuanya dengan wudhu. Bersamaan dengan itu, mendadak gerimis turun, seolah ibu kota pun hendak mencuci muka kotornya dengan wudhu bersama Mak Inang. Muka tua yang telah keriput, mengkerut, dan carut-marut.

”Sabarlah, tunggu sampai senja Serayu, seindah apakah senja Namun belum selesai

Page 11: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

11

selesai. Dan kau boleh tak mencintaiku lagi setelah ini.”

yang kau bilang mengendap perlahan-lahan di permukaan sungai sehingga tampak air yang hijau itu berangsur-angsur tercampuri warna merah kekuningan dan memantulkan cahaya matahari bundar lalu koyak karena aliran yang menabrak batuan besar dasar sungai? O Serayu, sesedih apakah perasaan seorang wanita yang melihat senja itu dari balik jendela kereta ketika melintas di jembatan panjang sebelum stasiun Kebasen?

kekagumannya, tiba-tiba kejadian aneh terjadi, mesin lokomotif kereta itu mendadak mati, tenaga menurun drastis, kereta pun berangsur-angsur mengurangi kecepatan dan akhirnya berhenti tepat di tengah jembatan, tampak dari barisan jendela, para penumpang di dalam gerbong terkejut, penasaran ada apa, mengapa berhenti di tengah jembatan. Apakah kereta tertahan sinyal masuk sebuah stasiun? Atau ada kejadian luar biasa di depan? Tapi kadang kita tak butuh jawaban untuk sebuah kenangan yang magis, bukan? Kereta itu, barangkali pernah memiliki kekasih pula, yaitu kereta lain yang selalu mengingatkannya tentang senja di mana pun ia melaju, agar berhenti sebentar untuk mengingat ucapan kekasihnya: ”Sabarlah, tunggu sampai senja selesai. Dan kau boleh tak mencintaiku lagi setelah ini.”

Berikut contoh membuat cerpengram 3, dengan memulai kalimat pembuka, narasi,

dan penutup (anantomi cerpen).

a) Pembuka

Putik itu mekar! Setelah mengendap dua puluh enam tahun, tepatnya

sejak tahun 1988. Cukup lama. Aku masih tercengang dengan sepuluh jari

mengembang, menghitung terakhir kali bertemu dengannya. Guntoro, lelaki

pertama yang mengisi hatiku. Rasanya baru kemarin sore aku merasakan

bibirnya mendarat lembut di pipiku. Ciuman pertama, setelah lima tahun aku

menjadi pacarnya. Yaa sabib!!

b) Narasi

Aku tidak percaya kalau dihadapanku adalah Guntoro. Senyumnya masih

seperti dulu. Lembut, mempesona. Kurasakan getaran rindu, hangat dan dalam,

pada pelukannya yang sekilas.

“Apa kabar, sayang..?” Sapaan itu seakan menyeretku pada masa kanak-

kanak dulu . Gila! Dadaku bergetar hebat. Aku seperti putri cantik yang menari-

nari di hadapan sang Pangeran pujaan. Lama ku amati sinar matanya. Sinar mata

yang sangat kukagumi dulu. Sinar mata yang mengisyaratkan sejuta cinta dan

ketulusan. Dan aku kecewa! Dua puluh enam tahun telah membuat sinar itu

Page 12: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

12

redup. Tidak bening seperti dulu. Aku merasa bersalah. Harusnya mata itu terus

cerlang untukku.

c) Penutup

Ah, aku salah. Aku lupa jika Guntoro bukanlah Guntoro yang dulu. Dia adalah bapak dari empat orang anak, suami dari seorang istri yang sangat menyayanginya. Mana mungkin ‘ia’ bisa berbagi sepenuhnya denganku?Aku terlalu jauh bermimpi. Rasa cinta membuatku lupa siapa dirinya. Lalu aku pun menyalahkan waktu. Oh, bukan! Bukan waktu yang harus disalahkan, tapi ini. takdir. Aku mulai menyesali diri. menyesali hidup sekaligus takdir yang tak berpihak kepadaku. Untuk kesekian kalinya aku menanggung kecewa; kehilangan perhatian dan kasih sayangnya. Kehilangan mimpi-mimpi indah untuk bersamanya. Akhirnya aku pasrah. Jika saja takdir yang menakdir tak membuatku luka. Tak akan kutemukan terik yang memanggang. Di jalan kering aku kembali melangkah sendiri tanpa mimpi.***

d. Ceprengram 4; Isi Cerpen (dialog, deskripsi dan konflik)

Pada bagian ini, kita kutip dialog dan deskripsi dari karya-karya fiksi yang menarik perhatian

kita. Khusus untuk konflik, kita tulis setelah kita membaca cerpen secara keseluruhan dan

merumuskan sendiri konfliknya. Konflik harus kita temukan sendiri. Setiap cerpen yang ditulis pasti

ada konfliknya dan bisa dirasakan oleh pembaca. Berbeda dengan dialog dan deskripsi yang

teksnya bisa kita kutip langsung dari berbagai karya fiksi yang kita baca.

Tujuan menentukan konflik ini, untuk memudahkan membuat dialog, deskripsi, dan konflik.

Dengan melihat daftar dialog, deskripsi, dan konflik, memudahkan kita untuk mengembangkan

dengan kata-kata sendiri. Hal ini sekaligus untuk melatih diri kita memahami isi cerpen, sekaligus

melatih diri kita sendiri menulis kreatif isi-isi cerpen yang pernah kita baca. Secara ajaib, kita akan

merasakan otak kita mampu mengkombinasikan isi cerpen sehingga bisa menghasilkan ide-ide baru

sekaligus menjadikan kita akrab dengan berbagai variasi isi cerpen.

Langkah cerpengram 4, bagaimana menulis isi cerpen berawal pada menulis dialog dan

deskripsi cerpen menjadi tulisan yang utuh. Berikut dijelaskan apa saja makna setiap bagian tersebut:

1. Menulis Dialog

Dialog digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca. Lewat dialog

juga bisa menggambarkan watak atau karakter para tokoh, mengembangkan konflik, dan

menggerakkan cerita. Dengan dialog, membuat cerita menjadi hidup. Dengan

memperhatikan berbagai bentuk dialog dengan pilihan kata yang tepat, membantu kita

untuk memunculkan ide baru dan segar untuk menulis dialog sesuai dengan kebutuhan

cerpen kita.

Page 13: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

13

2. Menulis Deskripsi

Menulis deskripsi berarti menggambarkan suatu objek dengan kata-kata. Deskripsi

ini bisa juga menggambarkan tempat, pemandangan, suasana hati, perasaan dan sebagainya.

Deskripsi inilah penulis dapat menuangkan apa yang dilihat, di dengar, dan dirasakan.

Deskripsi seperti pancaindera semuanya harus berukuran nilai rasa. Maka ketika membuat

deskripsi penulis harus mampu memberikan nilai rasa yang ‘enak, gurih, dan renyah’ kepada

pembaca. Saat kita mendeskripsikan tentang alam, maka pembaca harus kita ajak untuk

merasakan alam itu. Saat kita berbicara tentang laut, maka deskripsi itu harus mampu

membawa pembaca tentang laut. Dengan menggunakan cerpengram 4, kita bisa berlatih

diri menulis deskripsi yang cocok dengan cerpen kita.

3. Menulis Konflik

Konflik sangat penting untuk membangun cerpen. Tanpa konflik, mustahil akan jadi

cerita. Sebagai pengarang, harus mampu memunculkan konflik pada pembaca, yang bisa

membangkitkan emosi pembaca sebagai sentuhan cerita atau dengan kata lain penulis harus

mampu membimbing pembaca, mulai dari pengenalan konflik, pucak konflik sampai pada

penyelesaiannya. Namun, bisa juga penulis membiarkan pembaca untuk berpikir sendiri

pada konflik-konflik yang di suguhkan. Teknik menulis seperti ini pun tidak di larang.

Bergantung pada perspektif masing-masing.

Dalam menulis cerpen, biasanya dialog lebih dari sekali, atau deskripsi. Sedangkan

untuk konflik cendrung terbatas, bahkan seringkali dalam cerpen hanya berisi satu konflik

yang timbul, lalu memuncak, dan akhirnya berakhir. Dengan berpedoman cerpengram 4,

memberikan kemudahan menulis isi cerpen berulang kali sesuai dengan alur cerita yang

hendak di tulis. Berikut contoh cerpengram 4.

DIALOG DESKRIPSI KONFILIK

”Kenapa? Apa yang bisa aku lakukan, aku hanya manusia biasa yang sudah bertahun-tahun tidak sempat tidur.”

”Kalau Abang hanya melihat yang ada di depan Abang, Abang hanya akan melihat sebuah tiang bendera. Paling banter Abang hanya akan kepingin menaiki tiang itu untuk mengibarkan bendera.”

Senjata itu terlepas dari tanganku, sementara cek yang diselusupkan ke kantung bajuku seperti tangan nakal yang merogoh liar kegairahanku, sehingga dalam ketegangan yang tak tertahan, aku tidak bisa bilang tidak. Aku terpanggang di dalam api setan. Aku melambung dilalap kenikmatan yang belum pernah kualami.

Tetapi, tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundakku. Ketika aku terbangun, aku terperanjat. Di depanku, sahabat karibku berlumuran darah. Wajahnya begitu dekat, sehingga aku tepercik oleh darah yang menetes dari lubang peluru di dahinya. Ia membuka mulutnya tetapi begitu lemah, sehingga aku menempelkan telingaku untuk mendengar.

Page 14: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

14

Bangun, tembak, jangan tidur, mereka menyerbu sebelum kita sadar, katanya, lalu langsung roboh. Aku gugup tapi berdiri. Sekitarku sudah menjadi lautan mayat. Semua temanku sudah tertembak mati. Tinggal aku sendiri yang luput karena sudah bermimpi atau memang aku disisihkan supaya katut menang, karena setan sudah memilih.

”Bagaimana jika saya merencanakan membunuh seseorang, apakah Anda bisa melihat tanda-tanda kematian orang itu?”

”Pak, maaf, saya lelah. Saya minta izin pulang. Maaf.”

”Bukankah kematian memiliki tanda-tanda, sebagaimana sebuah kelahiran… Hah? hahahahahaaa…Dan dengan mengetahui tanda-tandanya, bukankah kita bisa memindahkan, bahkan menolak kematian itu, hah? Bagaimana? Hahahahahaha…”

Bulan Desember, angin mendesau-desau, terkadang membawa hujan bercampur panas. Seringkali pula panas berhujan deras. Di sebuah siaran televisi kusaksikan sebuah perkampungan dengan sekelompok orang, mungkin seratus jiwa, tengah gelisah. Mereka mempersenjatai diri dengan apa saja yang mereka punya. Rumah mereka akan digusur. Menurut berita, mereka sebetulnya penduduk liar yang menempati kawasan milik seseorang. Lahan seluas puluhan hektare milik seorang manusia? Di sisi lain, ratusan atau bahkan ribuan orang yang tak punya segenggam pun tanah? Mengapa ini yang kusaksikan?

Air mataku tak terbendung lagi. Kusaksikan langit malam yang terang benderang oleh tangga-tangga cahaya, meliuk-liuk lurus menuju langit, indah, agung, mempesona, memukau, menyihirku.

”Percayalah, aku bukan iblis. Aku hanya pemuda biasa yang tak dapat menyembunyikan naluri lelakinya. Percayalah, kau bagai bidadari saban habis mandi. Dan aku takkan menghamilimu hanya karena itu. Aku hanya ingin bercumbu dengan perawan di malam pertamaku. Dan itu adalah kau….”

SEDARI pagi, aku memang tak sabar menyambut malam. Di antara kerumunan tetamu, kusaksikan bagaimana ijab-kabul dilewati tanpa hambatan. Sejak duha hingga bakda asar, orkes melayu mengoar-bingar panggung dan seantero kampung. Kalian bagai menginjak-injak luka-lebamku. Dan, bakda isa, aku menuju kediamanmu. Dari balik jendela, kuintip orang tuamu menghitung isi amplop yang diterima, para keponakan yang bersuka-ria

Perempuan itu berteriak ketakutan. Keluarga dan sanak-kerabatmu menggedor-gedor pintu yang masih terkunci. Tak lama, mereka mengerumunimu. Berteriak sejadi-jadinya. Ya, siapa yang tak meradang ditinggal mati anak-bujang seorang?!

Page 15: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

15

menyobek bungkus kado-kado yang menyerak di kamar depan, beberapa tamu jauh yang tak henti memuji keserasian kalian….

Berikut cara membuat cerpengram 4. Dialog, deskripsi, konflik

a) Dialog

“Demi Allah, Aku tidak mengerti, Aku benar-benar tidak paham Dinda, memangnya aku salah apa? Kenapa si? Kalau memang aku salah, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak tahu mengapa Dinda marah seperti ini?”

“Apa? Tidak paham? Aku yang sudah blingsatan seperti orang gila, ngamuk ke

sana ke mari , dengan entengnya kau katakan tidak paham? Masya Allah..Jadi,

selama ini aku dianggap apa? Ahh…sudahlah, anggap saja selama ini kau sedang

berbicara dengan orang gila!” Aku menangis sejadinya.

“Benar, aku tidak paham mengapa Dinda marah. Jika ada sedikit saja tersisa

maafmu, maafkanlah aku. Apapun yang terjadi, aku tidak akan berubah Dinda. Aku

tetap tetap mencintaimu…”

b) Deskripsi

Air mataku meleleh tanpa mampu kubendung. Ada gumpalan hitam yang

menyesak dalam dada. Sejak menunggu hari pernikahan anaknya, aku mencoba

untuk menahan agar tidak cemburu. Kubuang segala bayangan tentangnya. Tentang

Guntoro yang sumringah disebelah wanita-istrinya. Di tengah rasa galauku, aku

berharap Guntoro masih menyempatkan diri untuk memberikan perhatian sedikit

saja padaku. Apalagi dia tahu aku akan menghadapi ujian, bersamaan dengan hari

‘H’ resepsi pernikan anaknya. Ternyata tidak. Aku seperti pungguk merindukan

bulan. Hingga kemarahanku sampai puncaknya, Guntoro tetap diam, dan tetap tidak

paham.

c). Konflik

Ku pacu kencang motorku di tengah hujan dengan perasaan tidak menentu. Perasaanku benar-benar luka. Guntoro memang kejam, atau tidak punya perasaan sama sekali. Gila!! Dia benar-benar telah kehilangan kepekaannya. Jadi selama ini aku hanya dijadikan tumpuan kelu-kesahnya saja? Aku hanya dijadikannya seperti bak penampung, menjadi pendengar setia segala hal yang berhubungan dengan hidupnya. Dia lupa kalau aku perempuan. Aku juga butuh perhatian. Bukan rayuan–rayuan kosong yang membuatku setengah bermimpi. Kusumpahi diriku sendiri. Aku telah kehilangan akal dan logikaku. Persis seperti kerbau. Dungu. Brak!!! Motor yang kukendarai menghantam mobil yang melintas tiba-tiba. Tubuhku terpental ke belakang. Aku melihat orang ramai berkerumun cepat sekali. Mengapa aku tidak mati saja? Mati pun Guntoro juga tidak akan peduli! Aku menyesali diri.

Page 16: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

16

e. Cerpengram 5 : Beranda Foto dan Gambar

Cerpengaram 5 ; berbeda dengan cerpengram 1-4. Cerpengram 5 merupakan laman untuk

memancing imajinasi kita. Cerpengram 5 terdiri dari foto/gambar. Foto/ gambar ini dapat

membantu kita untuk berimajinasi. Ketika melihat foto/gambar kita ajak pikiran kita berimajinasi.

Kita coba memunculkan berbagai hal melalui foto/gambar tersebut tentang berbagai hal dengan

berpedoman pada cerpengram 1-4. Jika kita sudah bisa memunculkan tokoh, karakter, profil,

membuat kalimat pembuka, narasi, dialog dan penutupnya maka kita telah mampu berimajinasi

dengan apa yang kita lihat. Foto/gambar hanyalah media untuk kita membangun imajinasi, dapat

membantu kita dalam mendeskripsikan hal yang detil dengan situasi dan setting. Kita tidak akan

tersesat dalam mendeskripsikan situasi, rumah, sosial, jalanan, lokasi dan lain sebagainya dengan

melihat literatur langsung. Selanjutnya, dengan gambar dan foto/gambar kita coba membuat

cerita yang sangat pendek (short short story). Menulis cerita sangat pendek ini (200-300

kata/beberapa alenia) merupakan pemanasan ketika hendak menulis.

Dengan terus berlatih, tanpa foto/gambar maka kita dapat berimajinasi dan bermain dengan

kata-kata. Untuk itu, jangan pikirkan akan menggunkan gaya bahasa apa, namun kita mulai saja

untuk menulis, menulis dan menulis. Kalau kita belum memulainya, maka jangan katakan kita

tidak bisa.

Page 17: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

17

Berikut contoh-contoh gambar yang dapat dijadikan media untuk memancing Imajinasi kita.

Gambar 1 : Sungai Musi

Gambar 2 : Kebun Teh di Gunung Dempo

Gambar 3: Pantai Pedati Bengkulu

Page 18: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

18

Gambar 4: Topeng Monyet

Gambar 5: Suku Anak Dalam Sungai Jernih Muratara

Page 19: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

19

Simpulan Banyaknya peminat di dunia kepenulisan khususnya menulis cerpen, memunculkan

berbagai metode dan strategi kepenulisan yang semuanya menawarkan kemudahan dalam

menulis. Banyaknya pandangan dan pentujuk untuk mudah menulis cerpen, semuanya

memilki kelebihan dan kekurangan. Meskipun yag disampaikan semua menyatakan teknik

praktis untuk penulis cerpen pemula.

Menulis adalah proses melahirkan tulisan yang berisi ide atau gagasan. Lingkungan sosial

dapat menjadi literatur untuk menumbuhkan imajinasi. Dengan memperhatikan lingkungan sosial,

dapat mengoptimalkan kepekaan jiwa. lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Salah satu

metode kepenulisan fiksi terutama cerpen, yaitu metode cerpengram. Metode cerpengram

dikemukakan Peng Kheng Sun, dengan langkah-langkah; Cerpengram 1; membuat daftar nama dan

profilnya tokoh. Cerpengram 2; Menampilkan fisik tokoh. Cerpengram 3: Anatomi Cerpen yaitu

mulai dari pembuka, narasi, dan penutup. Cerpengram 4; Isi Cerpen, yaitu membuat daftar dialog,

deskripsi, dan konflik. Cerpengram 5: Beranda foto dan Gambar, sebagai media untuk berimajinasi,

baik pada setting maupun karakter tokoh.

Banyaknya buku yang menyarankan kemudahan kepenulisan, metode cerpengram

merupakan alternatif yang paling mudah untuk penulis cerpn pemula. Keunggulannya

cerpengram diantaranya: Memudahkan proses menulis cerpen, memudahkan belajar

menulis cerpen dari karya-karya terbaik yang sudah di publikasikan, memudahkan

mempelajari teori menulis cerpen karena belajar sembari mempraktikkannya, memudahkan

mengenali pola penulisan bagian-bagian cerpen seperti pembuka, penutup, dialog, konflik,

dan sebagainya, memudahkan berimajinasi untuk membangun cerita, membantu

menekukan ide untuk menulis cerpen, membuat menulis menjadi kegiatan menyenagkan.

Dari uraian di maka dapat disimpulkan, menulis cerpen bagi pemula bukan sesuatu

yang sulit. Dengan metode cerpengram, dan ketekunan penulis, pasti akan menghasilakan

karya yang bermutu.

Page 20: METODE CERPENGRAM CARA MUDAH MENULIS …stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/58538190927CERPEn.pdf · mengapa banyak sekali komunitas-komunitas kepenulisan dikalangan remaja khususnya

20

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin.2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo B Rahmanto. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta. Karnisius Endraswara,Suwardi. 2011.Metodologi Penelitain Satra. Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Caps. Jakob Sumardjo dan Saini KM. 1988. Apresiasi Kesusatraan. Jakarta Gramedia Kosasih. E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung. Yrama Widya Nurgiyantoro, Burhan. 2005.Teori Pengkajian Fiksi. Yogjakarta; Gajah Mada University Perss. Sambodja asep. Cara Mudah menulis Fiksi. Jakarta: Buku Pop Sumardjo, Jakop. Menulis Cerpen. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Sumardjo, Jokob dan Saini KM. 1990. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia ______. 2007. Menulis Cerpen. Yogjakarta. Pustaka Pelajar Sun, Peng Kheng. Cerpengram, Metode Mudah dan Menyenangkan Menulis Cerpen Bagi Pemula.Jakarta. PT Alex Media Komputindo. Kompas Gramedia Tarigan, Hendry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa Thahar. Hariris Effendi.2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa