faktor-faktor yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN
DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI
Dosen :
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc
Oleh:
Mastika Wardhani
P056132142.46E
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3
Latar Belakang ..................................................................................... 3
Tujuan ................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
Sistem Informasi dan Kegunannya ....................................................... 5
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen .......... 8
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 10
Kesuksesan Sistem Informasi ............................................................... 13
Kegagalan Sistem Informasi ................................................................. 13
BAB IV KESIMPULAN................................................................................... 17
Kesimpulan .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi,
sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang
dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan
peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang
menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi
bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting
untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-
keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan
dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu cara bagi sebuah
perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan kebutuhan dari stakeholders.
Seringkali perusahaan mengeluarkan dana yang jumlahnya sangat besar demi
perubahan sistem informasinya kearah yang lebih canggih dan rumit dengan harapan
4
dapat membantu mempermudah operasi perusahaan dengan tidak lagi
menggantungkan keputusan pada penilaian subjektif manusia semata tetapi dibantu
dengan alat sehingga keputusan yang diambil diharapkan lebih tepat dan objektif
serta dapat meminimalkan biaya operasi perusahaan. Kehadiran sistem informasi
tidak hanya dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasinya dalam
operasionalnya tetapi juga dapat meningkatkan nilai atau value dari sebuah
perusahaan sehingga akan lebih memuaskan pemegang saham dan menarik bagi
investor bahkan sebagai jaminan bahwa standar mutu produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut telah sangat terukur dengan baik dan kualitas yang dihasilkan
sangat baik. Namun demikian tidak sedikit juga perusahaan gagal menerapkan sistem
informasi maupun perubahan sistem informasi yang telah berjalan dan menghabiskan
biaya yang sangat besar. Kegagalan dalam pembangunan maupun penerapan sistem
informasi dapat terjadi pada sebagian atau seluruhnya dari struktur sistem informasi
yang dibangun oleh perusahaan. Makalah ini membahas faktor apa saja yang
mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan pembangunan dan penerapan sistem
informasi dalam sebuah organisasi.
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan dan kegagalan pembangunan dan penerapan sistem informasi dalam sebuah
organisasi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi dan Kegunannya
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan
batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan
(O’Brien dan Marakas 2009). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang
sederhana dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan
baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan
informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk
yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data
sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa
yang terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat
langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih
dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan.Adapun manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2009),
yaitu:
1. Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup
bagian keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya
manusia.
2. Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari
proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
6
3. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan
efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisnis.
4. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah
keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.
5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan
jaringan bisnis masa kini.
Penggunaan Sistem informasi maka akan tercapai peningkatan layanan
kepada customer dan pertumbuhan organisasi secara lebih efisien dan lebih
memungkinkan jaringan unit kerja serta layanan dengan cakupan yang lebih luas.
Sistem Informasi juga merupakan dukungan yang dapat diandalkan untuk proses
pengambilan keputusan bagi eksekutif dalam suatu organisasi.
7
Komponen Sistem Informasi :
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau
8
lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan
mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
8. Komponen control
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem informasi untuk pengendalian operasional. Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan
efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang
sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Sistem informasi untuk pengendalian manajemen. Informasi pengendalian
manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
Sistem informasi untuk perencanaan strategis. Tujuan perencanaan strategis
adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama,
sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
Sistem informasi manajemen berdasarkan fungsi organisasi. Sistem informasi
manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas
9
fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem
membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang
berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut database, model base dan
beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam
masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis
dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh
datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar sehingga memungkinkan
berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data
yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.
Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan
keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan
proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah
satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan
sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan
strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi
kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber
daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara
optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan
11
memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung
maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa
peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan
berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Sistem Informasi dapat dikatakan berhasil bagi sebuah perusahaan apabila
dapat menjalankan fungsinya dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan
sehingga menunjang pertumbuhan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas
perusahaan. Sistem Informasi dikatakan gagal apabila tidak dapat menjalankan
fungsinya secara sebagian atau seluruhnya dalam menunjang kegiatan operasional
perusahaan sehingga kehadirannya hanya merupakan beban bagi aspek pembiayaan
perusahaan atau dengan kata lain investasi yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia.
Rosemary Cafasaro menyatakan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan
kesuksesan atau kegagalan penerapan sistem informasi dalam suatu
organisasi/perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan tersebut antara
lain karena adanya dukungan dari manajemen eksekutif, keterlibatan end-user
(pemakai akhir), penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas, perencanaan yang
matang dan harapan perusahaan yang nyata. Beberapa hal yang menunjukkan
penyebab kegagalan berdasarkan faktor-faktor tersebut adalah ketika pihak
manajemen eksekutif tidak mendukung sistem evaluasi dan pengambilan keputusan
dalam perusahaan, sehingga dapat menimbulkan ‘komando’ yang membingungkan,
dari pihak end user diharapkan timbal-balik atas apa yang telah diterima sebagai
bahan evaluasi. Pengembangan sistem informasi sebagai salah satu sarana pencapaian
tujuan perusahaan, sehingga keduanya harus relevan, serta perlu disiapkan dengan
baik dan matang. Selain itu, perusahaan harus memiliki harapan yang nyata, yaitu
yang ingin dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga efektivitas dari
pengembangan atau penerapan sistem informasi dapat terjadi. Menurut O’brien
sistem informasi merupakan kolaborasi dari 5 elemen yang tampak dalam gambar
sebagai berikut yaitu: software, hardware, netware, dataware dan brainware. Kelima
12
elemen ini harus tersedia dan dapat berkolaborasi agar sistem informasi dapat
berjalan.
Faktor-faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem
menurut Laudon (2007):
1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui
polling terhadap pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter
seperti volume transaksi on-line.
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau
interview.
3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff
dari sistem informasi.
4. Tujuan yang dicapai.
5. Imbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau
peningkatan penjualan dan profit.
McLeod (1995) menambahkan kegagalan dalam penerapan sistem informasi
akan menyebabkan penurunan mutu pelayanan perusahaan. Jika penurunan ini
dirasakan oleh konsumen maka akan berakibat pada menurunnya tingkat kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan. Kegagalan penerapan sistem informasi ini juga dapat
menurunkan produktivitas perusahaan. Keberhasilan dalam penerapan sistem
informasi akan meningkatkan kualitas perusahaan sehingga pada akhirnya
meningkatkan penerimaan perusahaan, menurunkan biaya, pertumbuhan perusahaan
dan tentu saja akan meningkatkan pandangan konsumen terhadap perusahaan.
Ketiga pendapat mengenai ukuran kesuksesan, faktor faktor penyebab
kegagalan serta akibat yang timbul dari kegagalan penerapan sistem informasi dapat
disimpulkan bahwa terdapat peran yang sangat dominan dari manusia sebagai end
user yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan maupun penerapan
sistem informasi sehingga keberhasilan penerapn sistem informasi tidak
hanya tergantung pada kecanggihan sistem yang dibuat maupun besarnya dana yang
telah dikeluarkan untuk meningkagtkan maupun membangun sistem informasi. Pada
13
akhirnya apabila terjadi kegagalan dalam penerapan sistem informasi maka
perusahaan tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga akan terjadi
penurunan mutu pelayanan maupun produk yang dihasilkan tidak dapat mengimbangi
persaingan.
Kesuksesan Sistem Informasi
Keberhasilan penerapan sistem informasi (SI) akan mendukung perusahaan
mencapai tujuan yang mencakup aspek keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran
serta sumber daya manusia. Perusahaan yang telah berhasil dalam penerapan SI
menjadikan SI sebagai sumber informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan serta pengembangan produk yang dihasilkan sehingga fakt kesalahan
manusia dapat diminimalkan.
Ukuran penggunaan yang diperoleh melalui polling atau kuesioner terhadap
pengguna SI di suatu perusahaan akan menunjukkan seberapa besar tingkat
keberhasilan penerapan SI. Keberhasilan penerapan SI juga akan memberikan
dampak secara tidak langsung pada aspek keuangan perusahaan. Dengan keberhasilan
penggunaan SI operasional perusahaan lebih terukur sehingga efisiensi akan tercapai
dan hal tersebut akan membantu perusahaan mencapai economies of scale yang
secara simultan akan membawa perusahaan untuk memiliki daya saing yang tangguh.
Ketika penerapan SI sukses dilaksanakan maka akan terjadi peningkatan profit
dan akan menaikkan nilai saham perusahaan sehingga pada akhirnya investasi
terhadap SI yang mahal akan menghasilkan kepuasan bagi para pemegang saham.
Kegagalan Sistem Informasi
Sebagai sebuah investasi jangka panjang bagi perusahaan maka perencanaan
pengembangan dan penerapan Sistem Informasi (SI) telah direncanakan dengan
sangat komprehensif sehingga pada akhirnya mendapat dukungan dari jajaran
eksekutif maupun pemegang saham. Namun demikian ternyata perencanaan yang
matang tersebut bukan menjadi jaminan bahwa pada penerapannya dikemudian hari
SI akan berhasil menjalankan fungsinya mendukung misi perusahaan sebagai sebuah
14
organisasi. Kehadiran SI tidak hanya memiliki sisi positif sebagai pendukung
keberhasilan suatu perusahaan tetapi juga terdapat sisi negatif seperti misalnya ketika
ada peralihan teknologi sehingga terjadi pengurangan penggunaan tenaga manusia
maka hal tersebut merupakan sisi negatif bagi sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan.
Peter Ong pada artikel majalah SWA edisi Januari 2003 mengatakan bahwa
banyak proyek implementasi dari teknologi informasi seperti costumer relationship
management (CRM) terbukti jauh dari sukses. Peter Ong juga mengutip hasil studi
Gartner yang mengatakan bahwa 2/3 CRM gagal mencapai sasaran. Sedangkan
menurut Betty Alisyahbana pada majalah tersebut juga menyatakan bahwa banyak
proyek teknologi informasi yang gagal di Indonesia lantaran tidak memiliki arahan
dan tahapan yang baik.
Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan penerapan Sistem
Informasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kurangnya dukungan dari jajaran eksekutif.
Pada saat pembangunan SI sedang berlangsung jajaran eksekutif akan
memberi dukungan penuh pada persetujuan pendanaan proyek dan perencanaan pada
tingkat fungsi dalam organisasi. Pada saat implementasi dukungan eksekutif
diperlukan sebagai end user dalam SI yang akan memanfaatkan dan mempelajari
peralihan SI sebagai sistem yang baru dalam menjalakan tugas pada perusahaan.
Kurangnya peranan eksekutif dalam mendukung pelaksanaan penerapan SI bisa
dalam bentuk penolakan untuk memakai sistem yang baru yang mungkin lebih rumit
karena harus dipelajari terlebih dahulu maupun tidak maksimal dalam menggunakan
SI. Hal tersebut akan mempengaruhi SI secara keseluruhan karena SI merupakan
sistem yang terintegrasi mencakup semua level manajemen dalam perusahaan.
2. Kurangnya dukungan end user
Kurangnya dukungan end user dapat disebabkan karena:
Pengetahuan yang kurang memadai untuk menggunakan SI
Pengguna akhir atau end user merupakan penentu keberhasilan penerapan SI
karena rancangan SI yang telah dibuat sedemikian rupa akan sia sia apabila
15
end user tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup sebagai pengguna
akhir sehingga tidak ada feedback pada saat tahap awal penerapan yang akan
mengakibatkan tidak ada kontrol terhadap keberhasilan penerapan.
Kurangnya motivasi untuk menggunakan SI
Kehadiran SI maupun pembaruan dari SI yang telah ada ke arah yang lebih
baik seringkali ditanggapi karyawan sebagai ancaman akan terjadinya
pengurangan pegawai, sehingga mereka sebagai end user kurang memberikan
apresiasi yang positif pada kehadiran SI. Pada tahap perencanaan vendor SI
kurang memahami kebutuhan user. Salah satu faktor yang menyebabkan
kegagalan penerapan SI adalah terjadi kesenjangan antara kebutuhan user
dengan apa yang ditawarkan atau dikerjakan oleh vendor SI, hal tersebut
dapat terjadi karena kurangnya keterlibatan user dalam tahap perencanaan
kebutuhan SI yang benar benar akan digunakan dimasa yang akan datang
sehingga vendor menawarkan produk SI yang mungkin saja over estimate
terhadap kebutuhan SI organisasi ataupun bisa juga under estimate.
Perusahaan kurang memahami kebutuhan SI yang sesuai untuk organisasinya
Perusahaan dapat saja salah dalam memperkirakan kebutuhan SI bagi
organisasinya, dengan hanya mengandalkan penawaran dari vendor SI
maupun karena dana yang tersedia besar sehingga tidak mempertimbangkan
kebutuhan yang realitis. Semakin besar cakupan SI semakin besar pula dana
yang harus dibelanjakan dan semakin besar risikonya.
Pemeliharaan fasilitas SI yang tidak memadai
Setelah SI berjalan maka diperlukan fasilitas pemeliharaan yang meliputi
pemeliharan software teknologi informasi yang digunakan juga hardware,
tanpa adanya pemeliharaan yang berkelanjutan maka setiap kerusakan kecil
akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada sistem yang berjalan
saling berhubungan.
Masalah-masalah kegagalan dalam penerapan sistem informasi ini bukan
hanya karena faktor teknis dari sistem informasi tetapi juga sebab yang bersifat non-
16
teknis yang kebanyakan berasal dari faktor-faktor organisasi. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1. Desain
Sebuah sistem mungkin didesain dengan interaksi pemakai(interface)yang
relative sedikit.Interface adalah bagian dari sistem dimana pemakai akhir berinteraksi.
Sistem informasi dikatakan gagal jika desainnya tidak cocok dengan struktur, budaya,
dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Manajemen dan organisasi memandang
bahwa teknologi sistem informasi sangat berhubungan erat debgan komponen-
komponen organisasi seperti tugas-tugas, struktur, orang-orang dan budaya. Seluruh
komponen ini saling tergantung, maka perubahan yang terjadi pada satu elemen akan
mempengaruhi elemen yang lainnya.
2. Data
Data dalam sistem mempunyai tingkat ketidakakurasian dan konsistensi yang
tinggi. Informasi dalam bidang-bidang tertentu bahkan membingungkan,atau tidak
ditujukan secara tepat untuk tujuan-tujuan bisnis.
3. Biaya
Beberapa sistem arahnya bagus, tetapi dalam implementasi dan
pengoprasiannya memerlukan biaya diatas anggaran .dalam kasus semacam ini,
pengeluaran yang demikian besar tidak dapat dipertimbangkan semata-mata dari nilai
bisnis yang ditampilkan oleh sistem informasi tersebut tapi juga harus diperhatikan
manfaat secara keseluruhan.
4. Operasi
Sistem tidak akan berjalan dengan baik jika informasi tidak disediakan secara
tepat waktu dan efisien karena operasi komputer yang mengendalikan pemprosesan
informasi tidak berjalan sebagaimana mestinya.sebuan sistem yang on-line secara
operasional dikatakan tidak cukup jika waktu responnya demikian lama.
17
BAB IV
KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesukesan penerapan sistem informasi, antara lain adanya dukungan dari manajemen
eksekutif, keterlibatan end user, penggunaan kebutuhan perusahaan yang jelas,
perencanaan yang matang, dan harapan perusahaan yang nyata. Sementara alasan
kegagalan penerapan sistem informasi antara lain karena kurangnya dukungan
manajemen eksekutif dan input dari end-user, pernyataan kebutuhan dan spesifikasi
yang tidak lengkap dan selalu berubah-ubah, serta inkompetensi secara teknologi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, Kenneth C, Laudon, Jane P. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Palgrave,
Basingstoke
McLeod Raymond, Jr. 1995, Management Information System, A Study of Computer
Based Information System, 6th edition, Prentice Hall International,
Englewood cliffs. New Jersey
O’Brien. J.A 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
O’Brien, J.A and George Marakas 2009. Management Information System. Ninth
Edition. McGraw-Hill.Inc. Boston.