faktor-faktor yang memengaruhi perilaku...

116
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.) Oleh: Fathya Firlianda NIM: 1113070000031 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU

MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.)

Oleh:

Fathya Firlianda

NIM: 1113070000031

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Januari 2019

C) Fathya Firlianda

D) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Menabung pada Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

E) xiv + 81 halaman + lampiran

F) Mahasiswa mempunyai masalah dalam hal pengelolaan keuangan, salah

satunya kesulitan dalam hal menabung. Perilaku menabung dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik itu faktor psikologis maupun demografis. Penelitian ini

bertujuan untuk mengukur dan menguji pengaruh pengetahuan keuangan,

kontrol diri (kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol keputusan),

sosialisasi keuangan orang tua, kelompok teman sebaya, dan pendapatan

terhadap perilaku menabung.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini

adalah seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah

23.622 mahasiswa, sampel pada penelitian ini adalah 393 mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling (purposive

sampling). Penulis menggunakan alat ukur perilaku menabung Werneryd

(1999), alat ukur pengetahuan menabung Chen dan Volve (1998), alat ukur

sosialisasi keuangan dan alat ukur kelompok teman sebaya Otto (2009), serta

alat ukur kontrol diri dari Averill (1973). Uji validitas alat ukur menggunakan

teknik confirmatory factor analysis (CFA). Analisis data menggunakan teknik

analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pengetahuan keuangan, kontrol diri (kontrol perilaku, kontrol

kognitif, kontrol keputusan), sosialisasi keuangan orang tua, kelompok teman

sebaya dan pendapatan terhadap perilaku menabung. Hasil uji hipotesis minor

menunjukan dua variabel yang berpengaruh terhadap perilaku menabung yaitu

kontrol kognitif dan kelompok teman sebaya. Sedangkan pengetahuan

keuangan, kontrol perilaku, kontrol keputusan, sosialisasi keuangan orang tua,

dan pendapatan berpengaruh terhadap perilaku menabung tetapi tidak

signifikan.

Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk mengkaji dan

mengembangkan dari hasil penelitian ini. Misalnya, dengan menambahkan

variabel lain yang terkait dengan perilaku menabung yang dapat dianalisis

sebagai IV seperti motif menabung, religiusitas, minat dan motivasi menabung

yang memungkinkan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku menabung

pada mahasiswa.

G) Bahan bacaan: 69 ; buku; 17 + jurnal; 35 + tesis; 2 + artikel; 4+ skripsi; 7 +

disertasi; 2 + bahan ajar; 3.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) January 2019

C) Fathya Firlianda

D) Factors Affecting Savings Behavior on State Islamic University of Syarif

Hidayatullah Jakarta

E) xiv + 81 pages + appendix

F) Students have problems in terms of financial management, one of which is

the difficulty in saving. Savings behavior be influenced by various factors,

both psychological and demographic factors. This study aims to measure and

test the effect of financial knowledge, self control (behavioral control,

cognitive control, and decision control), financial socialization, peer group,

and income to saving behavior.

This study uses a quantitative approach. The population of this study were

students of State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, which

numbered 23.622 students, the sample in this study was 393 students. This

study uses a nonprobability technique sampling (purposive sampling).The

author uses a savings behavior scale Werneryd (1999), financial sknowledge

scale Chen and Volve (1998), financial ssocialization scale and peer group

scale Otto (2009) and self-control measure from Averill (1973). The validity

test of the measurement scale using the confirmatory factor analysis (CFA)

technique. Data analysis using multiple regression analysis techniques.

The results showed that there was a significant effect of financial

knowledge, self control (behavioral control, cognitive control, decision

control), financial socialization, peer group and income to saving behavior.

The results of the minor hypothesis test showed two variables that influence

saving behavior, namely cognitive control and peer group. While financial

knowledge, behavior control, decision control, financial socialization, and

income have an effect on saving behavior but are not significant.

The author recommends further researchers to review and develop the

results of this study. For example, by adding other variables related to saving

behavior that can be analyzed as IV example saving motives, religiousity,

interest and motivations to saving may have a major influence on student

saving behavior.

G) Reading material:69 ; books; 17 + journals; 35 + thesis; 2+ article; 4 +

essays;7 + dissertations;1 + teaching material; 3.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Passion merupakan relevansi dari mengerjakan apa yang kita cintai, dan

mencintai apa yang kita kerjakan.”

-Anonim

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah

berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang

yang apabila ditimpa musibah, meraka mengucapkan ‘Innalillahi wa

inna ilaihi raaji’un’. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan

sempurna dan rahmat dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang

yang mendapat petunjuk.”

-QS Al-Baqarah : 155 – 157

Skripsi ini penulis persembahkan untuk Papa & Mama yang

telah memberikan kasih sayang secara penuh dan

pengorbanan tanpa syarat demi kebahagiaan serta mas

depan.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Menabung

pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., beserta sahabat, keluarga,

dan pengikutnya sampai akhir zaman nanti.

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M. Ag., M. Si., Dekan Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Natris Indriyani, M. Si. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan arahan selama proses perkuliahan.

3. Bapak Ikhwan Lutfi, M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan waktu, saran, kritik, serta dukungan kepada penulis selama ini.

4. Ibu Puti Febriyosi M.Psi selaku dosen pembimbing seminar proposal yang

telah memberikan masukan, kritik dan saran untuk penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan ilmu dan membantu selama proses

perkuliahan.

6. Seluruh responden penelitian yang bersedia meluangkan waktunya untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ix

7. Kedua orang tuaku Bapak Achmad Nazarudin Said dan Ibu Desnawati serta

Octavianus Marundury S.Ip selaku suamiku, yang telah memberikan

dukungan moril maupun materil, serta doa yang tidak pernah terhenti.

8. Kedua ibu dan bapak mertua, kedua adik dan adik ipar, Bapak I Wayan

Swasta dan seluruh keluarga besar yang sudah memberikan keyakinan untuk

tetap berfikir positif, memberikan dukungan serta doa kepada Penulis.

9. Nisa, Rere, Wafa, Fitri, Elnica, Tiara, Tiani, Dini, Wati, Vivi, Kimmy, Zani,

Kiki, Rani, Tita, Memet Citra yang selama ini selalu sabar membantu penulis,

mau berdiskusi dan memberikan masukan dan dukungan.

10. Teman-teman Psikologi angkatan 2013 khususnya kelas A, Forkat Al-Anfaal

LDK Syahid, Komda Psikologi, DEMA Fakultas Psikologi dan Alumni Rohis

SMAN 74 Jakarta yang telah menjadi bagian dalam hidup penulis.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

dukungan, bantuan, doa, dan semangat yang telah diberikan untuk membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan, maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun sebagai

perbaikan dan bahan penyempurnaan. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 31 Januari 2019

Penulis

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1-13

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Pembatasan Dan Perumusan Masalah ............................................................... 10

1.2.1 Pembatasan Masalah ............................................................................... 10

1.2.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 11

1.3 Tujuan Dan Manfaat.......................................................................................... 12

1.3.1.Tujuan....................................................................................................... 12

1.3.2 Manfaat..................................................................................................... 13

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................ 14-37

2.1 Perilaku Menabung ............................................................................................ 14

2.1.1 Pengertian Perilaku Menabung ................................................................ 14

2.1.2 Indikator Perilaku Menabung .................................................................. 16

2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Menabung ........................... 16

2.1.4 Pengukuran Perilaku Menabung .............................................................. 19

2.2 Pengetahuan Keuangan ...................................................................................... 20

2.2.1 Pengertian Pengetahuan Keuangan .......................................................... 20

2.2.2 Indikator Pengetahuan Keuangan ............................................................ 21

2.2.3 Pengukuran Pengetahuan Keuangan ........................................................ 22

2.3 Kontrol Diri ........................................................................................................ 23

2.3.1 Pengertian Kontrol Diri ........................................................................... 23

2.3.2 Aspek-aspek Kontrol Diri ........................................................................ 24

2.3.3 Pengukuran Kontrol Diri ......................................................................... 25

2.4 Sosialisasi Keuangan ........................................................................................ 27

2.4.1 Pengertian Sosialisasi Keuangan ............................................................. 27

2.4.2 Indikator Sosialisasi Keuangan ............................................................... 28

2.4.3 Pengukuran Sosialisasi Keuangan ........................................................... 28

2.5 KelompokTeman Sebaya ................................................................................... 29

2.5.1 Pengertian Kelompok Teman Sebaya ...................................................... 29

2.5.2 Indikator Kelompok Teman Sebaya ........................................................ 31

2.5.3 Pengukuran Kelompok Teman Sebaya .................................................... 31

2.6 Pendapatan ......................................................................................................... 32

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xi

2.5.1 Pengertian Pendapatan ............................................................................. 32

2.5.2 Pengukuran Pendapatan ........................................................................... 33

2.6 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 33

2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 36

2.6.1 Hipotesis Mayor ....................................................................................... 37

2.6.2 Hipotesis Minor ....................................................................................... 37

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 38-56

3.1 Populasi Sampel ................................................................................................. 38

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 39

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................ 41

3.4 Uji Validitas Konstruk ....................................................................................... 45

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Perilaku Menabung ............................................. 46

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Pengetahuan Keuangan ...................................... 47

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Kontrol Perilaku ................................................. 48

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Kontrol Kognitif ................................................. 49

3.4.5 Uji Validitas Konstruk Kontrol Keputusan ............................................. 50

3.4.6 Uji Validitas Konstruk Sosialisasi Keuangan .......................................... 51

3.4.7 Uji Validitas Konstruk Kelompok Teman Sebaya .................................. 53

3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................................... 54

BAB 4 HASIL PENELITIAN .......................................................................... 57-67

4.1 Gambaran Subjek Penelitian .............................................................................. 57

4.2 Hasil Analisis Deskriptif .................................................................................... 58

4.3 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................. 61

4.3.1 Hipotesis Mayor ....................................................................................... 61

4.3.2 Hipotesis Minor ....................................................................................... 63

4.3.3 Proporsi Varian ........................................................................................ 66

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ......................................... 68-75

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 68

5.2 Diskusi ............................................................................................................... 68

5.3 Kelebihan dan Limitasi Penelitian ..................................................................... 73

5.4 Saran .................................................................................................................. 74

5.4.1 Saran Teoritis ........................................................................................... 74

5.4.2 Saran Praktis ............................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 76

LAMPIRAN ............................................................................................................ 82

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blueprint Instrumen Perilaku Menabung .......................................... 41

Tabel 3.2 Blueprint Intsrumen Pengetahuan Keuangan .................................... 42

Tabel 3.3 Blueprint Instrumen Kontrol Diri ...................................................... 43

Tabel 3.4 Blueprint Instrumen Sosialisasi Keuangan ........................................ 43

Tabel 3.5 Blueprint Instrumen Kelompok Teman Sebaya ................................. 44

Tabel 3.6 Skor pernyataan item favorable dan unfavorable .............................. 45

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Perilaku Menabung ........................................... 47

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Pengetahuan Keuangan ..................................... 48

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Kontrol Perilaku ................................................ 49

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Kontrol Kognitif ............................................... 50

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Kontrol Keputusan ............................................ 51

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Sosialisasi Keuangan ........................................ 52

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Kelompok Teman Sebaya ................................. 54

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian .............................................................. 57

Tabel 4.2 Deskripsi statistik variabel penelitian ................................................ 59

Tabel 4.3 Norma kategorisasi skor .................................................................... 60

Tabel 4.4 Kategorisasi skor variabel penelitian ................................................. 60

Tabel 4.5 Model summary .................................................................................. 62

Tabel 4.6 Hasil uji F ........................................................................................... 62

Tabel 4.7 Koefisien regresi ................................................................................ 63

Tabel 4.8 Proporsi varian ................................................................................... 66

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 36

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner

Lampiran B Hasil Uji Validitas

Lampiran C Hasil Analisis Data

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Thung et.al (2012) menyatakan bahwa menabung memainkan peran yang sangat

penting bagi proses pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara.

Gadinasyrin (2014) menjelaskan bahwa apabila setiap individu memiliki tabungan

yang tinggi, maka dana yang terhimpun dari masyarakat pun akan tinggi.

Menabung di Bank berpengaruh untuk meningkatkan kegiatan investasi di suatu

negara, apabila investasi meningkat maka pertumbuhan ekonomi pun juga akan

meningkat. Rustow (dalam Sirine dan Utami, 2016) menjelaskan bahwa negara

dengan tingkat tabungan yang tinggi akan menjadi negara dengan perekonomian

yang kuat karena pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai Maret 2017 bahwa program

tabungan simpanan pelajar (SimPel) mencapai 4,1 juta rekening yang tersebar di

267 bank dari bank umum maupun BPR seluruh Indonesia. Rasio savings to

GDP Indonesia terbilang masih relatif rendah yaitu sekitar 30,87% dibanding

dengan negara-negara Asia lainnya, seperti Tiongkok (40,87 %) dan Singapura

(46,73). Tingkat kepemilikan rekening di Indonesia juga masih rendah yaitu

hanya sekitar 19% dari total penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun.

Rendahnya budaya menabung saat ini ditunjukkan dengan menurunnya Marginal

Propensity to Save (MPS/keinginan untuk menabung) dari 0,87 pada tahun 2007

menjadi 0,44 pada tahun 2014 yang menunjukan arti bahwa masyarakat Indonesia

cenderung semakin konsumtif (Chandra, 2016).

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2

Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Probo Sukesi, menyatakan bahwa

hingga akhir bulan Juni 2016, dana yang ada di Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

masih didominasi oleh deposito dibandingkan dengan tabungan. Biaya bunga dari

deposito lebih banyak dibanding bunga yang harus dibagikan kepada nasabah

dalam program tabungan. Jumlah dana yang ada saat ini dari Deposito telah

mencapai Rp 2,75 triliun. Sementara, tabungan hanya berjumlah Rp 1,26 triliun

atau sekitar 45,81%. Artinya, dengan deposito yang besar maka beban bunga

yang dikeluarkan oleh kalangan BPR masih tinggi. Bank Indonesia mencatat

presentase tabungan dan kredit di perbankan juga masih timpang. Hal ini

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menabung masih rendah.

Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perilaku

menabung masyarakat Indonesia, salah satunya dengan mencanangkan produk

terbaru perbankan nasional Gerakan Indonesia Menabung dengan meluncurkan

program “Tabunganku” pada tahun 2012. Gerakan ini merupakan kelanjutan dari

program “Ayo ke Bank” pada 27 Januari 2008, yang dimaksudkan untuk

mendorong dan menumbuhkan budaya menabung dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mengurangi budaya perilaku

konsumtif. Pemerintah mengharapkan agar gerakan ini dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan

pekerjaan dan membantu memobilisasi dana untuk pembangunan infrastuktur

negara secara mandiri agar tercapai keadilan sosial. Hasil dari program ini belum

terlihat signifikan pengaruhnya kepada masyarakat Indonesia karena kesadaran

masyarakat akan pentingnya menabung masih kurang (Kansong, 2016).

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3

Menurut Gadinasyrin (2014) perilaku menabung merupakan suatu sikap yang

positif, dimana didalamnya tersimpan makna yang luar biasa yaitu sikap untuk

menahan diri dan jujur. Menabung memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk

simpanan keuangan, memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang, melatih

sikap hidup hemat dan mandiri, berjaga terhadap kemungkinan di masa yang akan

datang. Sedangkan jika tidak menabung maka tidak akan memiliki dana untuk

kebutuhan yang sifatnya mendadak dan urgent, dapat memicu sikap boros dan

perilaku konsumtif, serta mendorong bertumbuhnya sikap bergantung kepada

orang lain, dan yang terburuknya yaitu akan menimbulkan hutang

berkepanjangan.

Menabung merupakan salah satu cara untuk meningkatkan standar kehidupan

seseorang untuk menjadi lebih baik. Agama islam juga mengajarkan masyarakat

untuk menabung sebagai salah satu cara untuk berjaga saat miskin dan

membutuhkan serta sebagai salah satu bentuk persiapan untuk hari esok.

Menabung merupakan suatu implementasi dari sikap yang positif dan merupakan

cara bagaimana Allah SWT menjamin agar seseorang terhindar dari kemiskinan.

Dalam QS. Al Isra' (17) ayat 27 menjelaskan bahwa "Sesungguhnya pemboros-

pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar

kepada Tuhannya”. Hadits Riwayat Bukhari: “...Rasulullah saw pernah membeli

kurma dari Bani Nadhir dan menyimpannya untuk perbekalan setahun buat

keluarga...”. “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan

kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.”. Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi

Muhammad saw menganjurkan umatnya untuk menabung.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4

Pandangan dunia barat juga sejalan dengan pandangan Islam, bahwa perilaku

menabung dan upaya penghematan merupakan suatu kebajikan (Canova, 1999).

Di negara maju, mayoritas penduduknya memiliki sikap hidup positif yang

bercirikan: memiliki etika yang tinggi dan terpuji sebagai prinsip utama,

integritas, penuh tanggung jawab, menghormati hak orang lain namun juga

menjunjung tinggi haknya sendiri, hormat pada hukum dan aturan, mau bekerja

keras, selalu berusaha menjadikan dirinya lebih baik, mendahulukan tabungan dan

investasi daripada bersenang-senang atau ikut lomba gengsi, menghargai waktu

sebagai bagian dari kebiasaan menghargai janji dan semua ucapan yang telah

disampaikan baik lisan maupun tertulis. Sedangkan di negara terbelakang,

berkembang atau kurang maju, ternyata hanya sedikit saja penduduknya yang

punya sikap hidup positif seperti yang diuraikan di atas (Basri, 2009).

Meskipun di dalam ajaran agama islam maupun pandangan dunia barat

menjelaskan mengenai pentingnya menabung, tetapi pada kenyataannya hal ini

belum mampu direalisasikan dengan baik di negara Indonesia. Rendra (2012)

mengatakan bahwa menabung belum menjadi suatu kebiasaan bagi sebagian besar

masyarakat Indonesia karena banyak masyarakat yang menggangap bahwa

kegiatan menabung merupakan perilaku yang sulit untuk dilakukan meskipun

mereka secara sadar mengetahui keutamaan dan manfaat dari menabung. Hal ini

menimbulkan suatu disonansi kognitif pada masyarakat Indonesia. Masyarakat

berpendapat bahwa kebiasaan menabung hanya berlaku bagi individu yang

memiliki sisa uang dalam jumlah besar sedangkan bagi masyarakat yang

berpenghasilan menengah kebawah atau rendah cenderung kesulitan dalam hal

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5

menyisihkan uangnya untuk ditabung. Hal ini merupakan pola pikir yang keliru

mengenai perilaku menabung.

Otto (2009) menjelaskan bahwa penelitian mengenai menabung saat ini

banyak berfokus pada rumah tangga dan para pekerja sehingga cenderung ada

pengabaian terhadap pelajar dan mahasiswa universitas. Gadinasyrin (2014) juga

menjelaskan bahwa perilaku menabung pada mahasiswa saat ini telah mengalami

penurunan, terutama ketika memasuki jenjang pendidikan S1. Triani (2017)

mengatakan bahwa mahasiswa adalah salah satu komponen masyarakat yang

cukup besar jumlahnya dan memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan

bangsa. Pada masa kuliah, mahasiswa beralih dari sifat ketergantungan menuju

sifat mandiri secara keuangan dan menjadi waktu yang paling tepat untuk

melakukan simulasi pengelolaan keuangan untuk membentuk sikap dan cara

pandang mahasisswa terhadap uang.

Gadinasyrin (2014) mengatakan bahwa kota besar di Indonesia mengalami

perkembangan simbol pergaualan remaja seperti pusat perbelanjaan, factory

outlet, cafe, dan mall secara pesat yang menyebabkan rendahnya perilaku

menabung dan meningkatkan perilaku konsumtif terutama pada mahasiswa. Hasil

penelitian yang dilakukan Gadinasyin (2014) pada mahasiswa FPEB UPI,

menjelaskan bahwa mahasiswa menggunakan uang yang didapat dari orang

tuanya untuk nongkrong, membeli pulsa, nonton dibiskop, belanja online,

membeli pakaian dan hanya sedikit untuk ditabung. Beberapa mahasiswa

berpersepsi bahwa keputusan untuk menabung tidak terlalu penting karena

mahasiswa masih mendapatkan uang saku dari orang tua setiap bulan. Mahasiswa

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

6

yang memiliki sikap konsumtif yang tinggi menyebabkan perilaku menabung

menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan dan dijadikan suatu budaya,

sehingga akan menimbulkan banyak permasalahan yang kompleks.

Hal ini juga didukung oleh wawancara dan pemberian kuesioner dengan

pertanyaan terbuka pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis kepada

20 mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Temuan yang

dihasilkan dari studi pendahuluan yakni kondisi perilaku menabung pada sebagian

besar mahasiswa termasuk kedalam kategori rendah disebabkan karena

ketidakmampuannya dalam mengelola keuangan dengan baik. Pengelolaan

keuangan mahasiswa tergolong buruk karena ketika mendapatkan uang di awal

bulan digunakan untuk keperluan konsumtif sehingga sudah habis dipakai

sebelum sampai di akhir bulan. Kendala yang ditemukan pada mahasiswa dalam

menabung disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan,

minat menabung, dan antusias mahasiswa untuk menabung termasuk rendah.

Kendala lain yaitu mahasiswa juga belum mandiri penuh secara keuangan dan

motivasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan menabung bersifat jangka pendek.

Sirine dan Utami (2016) menyebutkan bahwa terdapat berbagai faktor-faktor

yang memengaruhi perilaku menabung pada mahasiswa yaitu literasi atau

pengetahuan keuangan, sosialisasi orang tua, teman sebaya dan pengendalian diri.

Thung et.al (2012) juga menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku

menabung pada mahasiswa yaitu literasi keuangan, sosialisasi orang tua, pengaruh

dari rekan dan kontrol diri. Wahana (2014) menyebutkan bahwa literasi keuangan,

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

7

kontrol diri dan pendapatan merupakan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku

menabung mahasiswa.

Penelitian tentang perilaku menabung telah dilakukan oleh beberapa

peneliti yang dihubungkan dengan literasi keuangan (Cude et.al, 2006; Sabri &

MacDonald, 2010; Thung et.al, 2012). Sabri dan McDonald (2010) mengatakan

bahwa literasi keuangan mempunyai hubungan yang positif dan efeknya

signifikan terhadap perilaku menabung. Peneliti lain (Lusardi, 2005; Lusardi,

2008) juga menyatakan bahwa literasi keuangan sebagai penentu utama dari

perilaku menabung. Literasi keuangan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan

keuangan. Pengelolaan keuangan seseorang sangat ditentukan oleh pengetahuan

keuangan yang dimiliki oleh setiap individu. Pengetahuan keuangan merupakan

faktor penting yang akan membantu meminimalisir resiko keuangan dan membuat

keputusan menabung. Pengetahuan keuangan menjadi suatu hal yang sangat

penting dan diperlukan untuk menangani permasalahan keuangan seperti

menyiapkan suatu anggaran, memilih investasi, asuransi dan kredit serta membuat

keputusan untuk perilaku manajemen keuangan. Individu yang memiliki

pengetahuan keuangan akan mampu mengutamakan kebutuhan yang diperlukan

dan menyimpan sebagian uangnya untuk kebutuhan jangka panjang serta

kebutuhan masa depan. (Naila, 2013)

Penentu penting lain dari perilaku menabung dan pengelolaan keuangan

individu adalah kontrol diri (Sirine & Utami, 2016). Kontrol diri memainkan

peranan penting untuk mengimplementasikan perilaku menabung. Ketika

seseorang memiliki kontrol diri yang baik dan tinggi maka akan cenderung

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

8

mengendalikan pengelolaan keuangannya dengan lebih baik sehingga

memunculkan niat untuk menabung. Menurut Seong et.al (2011), terdapat

pengaruh yang signifikan dari kontrol diri terhadap perilaku hemat seseorang.

Temuan menunjukkan bahwa orang lebih cenderung untuk menabung jika

mampu mengendalikan diri melalui penerapan penganggaran dan penilaian

biaya ekonomi. Averill (1973) menjelaskan bahwa kontrol diri memiliki tiga

aspek utama yaitu: kontrol perilaku, kontrol kognitif dan kontrol keputusan.

Ketiga aspek ini menjadi penting bagi individu dalam menentukan model perilaku

mana yang akan ditampilkan.

Penelitian Otto (2009) menunjukkan hasil bahwa orang tua memiliki peran

dalam mendorong anak-anaknya untuk memiliki keterampilan menabung dengan

memberikan sosialisasi keuangan dan kontrol terhadap anaknya dalam hal

pengelolaan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Furnham (1999) yang

menganalisis tentang perilaku menabung dan berbelanja anak-anak muda

menunjukkan hasil bahwa perilaku menabung dan sikap hemat seseorang

dipengaruhi oleh permintaan dan persyaratan orang tua terhadap anaknya

mengenai pengelolaan keuangan yang tepat. Gerungan (2004) mengatakan bahwa

keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia,

dimana didalam keluarga juga dijadikan tempat belajar dan tempat untuk

berinteraksi dengan kelompok. Interaksi dalam keluarga terutama orang tua

merupakan interaksi yang primer. Menurut Gadinasyrin (2014) dengan

diterapkannya perilaku menabung sejak usia dini oleh orang tua mereka terhadap

anaknya maka perilaku ini akan dapat bertahan hingga dewasa nanti.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

9

Pada dasarnya, pribadi manusia tidak sanggup hidup seorang diri tanpa

lingkungan psikis atau rohaniyah walaupun secara biologis-fisiologis

memungkinkan manusia dapat mempertahankan dirinya pada tingkat kehidupan

vegetatif. Ketika seseorang sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, maka

terdapat peraturan dan norma yang harus dipatuhi guna melanjutkan hubungan

dengan kelompok teman sebaya, selain itu juga harus menyesuaikan diri dengan

norma yang sudah terbentuk di dalam kelompoknya serta mengebelakangkan

keinginan individual demi kebutuhan kelompoknya (Gerungan, 2004). Penelitian

Thung et.al (2012) menemukan kelompok teman sebaya memiliki pengaruh

penting terhadap perilaku menabung pada mahasiswa universitas. Kelompok

teman sebaya dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dibandingkan dengan

orang tua. Teman sebaya juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

pengelolaan keuangan seseorang terutama pada remaja, sebab secara kuantitatif

waktu yang dihabiskan oleh remaja lebih banyak dengan kelompok teman sebaya

dibandingkan dengan orang tua.

Penelitian Kibet (2009) menyebutkan bahwa faktor lain yang memengaruhi

perilaku menabung adalah pendapatan, karena logikanya adalah jika semakin

besar pendapatan yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin besar pula

peluang untuk menabung, begitupun sebaliknya. Wahana (2014) juga mengatakan

bahwa pendapatan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku

menabung pada mahasiswa. Penelitian lain yang dilakukan oleh Marwati (2018)

menemukan hasil bahwa pendapatan memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap perilaku menabung pada mahasiswa. Priaji (2011) di dalam

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

10

penelitiannya mengenai intensi menabung pada masyarakat Tangerang Selatan

juga menemukan hasil bahwa pendapatan secara positif memengaruhi intensi

menabung walaupun hasilnya tidak signifikan.

Dari fenomena dan beberapa penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka penulis ingin mengetahui ada atau tidak pengaruh dari pengetahuan

keuangan, kontrol diri, sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan

pendapatan terhadap perilaku menabung pada mahasiswa Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis

tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang

memengaruhi perilaku menabung pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Mahasiswa memiliki banyak masalah kompleks dalam mengelola keuangan

terutama ketika memasuki jenjang pendidikan S1. Perilaku menabung perlu

dimiliki agar mahasiswa dapat mengelola keuangannya dengan baik. Faktor-

faktor yang dapat memengaruhi perilaku menabung perlu diperhatikan. Berikut

pembatasan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Perilaku menabung adalah suatu pengaturan dimana suatu konsumsi ditunda

demi keamanan di kehidupan mendatang (Warneryd, 1999).

2. Pengetahuan keuangan adalah memahami ilmu dasar keuangan serta dapat

menerapkan dengan benar dalam mengelola dan mengambil keputusan

keuangan (Chen dan Volpe, 1998)

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

11

3. Kontrol diri adalah kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku,

mengelola informasi yang tidak diinginkan, dan memilih tindakan berdasarkan

yang diyakininya yang terdiri atas kontrol perilaku, kontrol keputusan dan

kontrol kognitif (Averill, 1973).

4. Sosialisasi keuangan adalah proses untuk memperoleh pembelajaran secara

menyeluruh mengenai praktik keuangan dari orang tua terhadap anaknya sejak

kecil hingga dewasa (Otto, 2009).

5. Kelompok teman sebaya adalah suatu kelompok anak-anak dengan tingkat

umur yang sama dimana terjadi interaksi dalam hubungan pergaulan yang

simetris dan timbal balik (Otto, 2009).

6. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima (per bulan) yang diukur dalam

satuan mata uang (Rupiah). Pendapatan dalam penelitian ini diukur dengan

total penerimaan mahasiswa yang berasal dari transfer orang tua/saudara,

beasiswa atau pekerjaan sampingan.

7. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang memiliki rekening

tabungan di Bank dengan rentangan usia (18 – 24 tahun).

1.2.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pengetahuan keuangan, kontrol diri,

sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan terhadap

perilaku menabung mahasiswa?

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

12

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan pengetahuan keuangan terhadap

perilaku menabung mahasiswa?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan kontrol perilaku dalam kontrol diri

terhadap perilaku menabung mahasiswa?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan kontrol kognitif dalam kontrol diri

terhadap perilaku menabung mahasiswa?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan kontrol keputusan dalam kontrol diri

terhadap perilaku menabung mahasiswa?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan sosialisasi keuangan terhadap perilaku

menabung mahasiswa?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan pengaruh kelompok teman sebaya

dalam kontrol diri terhadap perilaku menabung mahasiswa?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan pendapatan terhadap perilaku

menabung mahasiswa?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan,

kontrol diri (kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan ), sosialisasi

keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan terhadap perilaku

menabung pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh masing-masing

variabel terhadap perilaku menabung mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

13

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

memberikan kontribusi yang positif bagi berkembangnya ilmu pengetahuan,

khsusunya dalam bidang Psikologi, khususnya dalam Psikologi Industri dan

Organisasi dan Psikologi Sosial.

2. Manfaat secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bermanfaat

untuk mengetahui fakta mengenai perilaku menabung yang selama ini belum

diketahui atau disadari oleh mahasiswa serta dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan juga dapat membantu penerapan edukasi praktis serta

pertimbangan dalam mengatur keuangan yang lebih baik, dan juga dapat

dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian yang terkait

juga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat seperti keluarga, pihak bank dan

pemerintah dalam meningkatkan perilaku menabung, khususnya pada

mahasiswa.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku Menabung

2.1.1 Pengertian Perilaku Menabung

Menurut pandangan ahli ekonomi klasik yang terkenal Keynes (1935)

menjelaskan bahwa tabungan merupakan bagian dari pendapatan suatu periode

tertentu yang tidak habis dikonsumsi. Menabung adalah kelebihan dari

pendapatan yang melebihi pengeluaran konsumsi dalam suatu periode tertentu,

atau sebagai selisih antara kekayaan bersih pada akhir periode dan kekayaan

bersih pada awal periode. Tabungan dapat juga diartikan sebagai sisa pendapatan

yang tidak dibelanjakan guna memenuhi suatu kebutuhan.

Mengacu pada Theory of Planned Behavior (TPB) yang diperkenalkan

oleh Ajzen (1991) yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned

Action menjelaskan mengenai tiga konsep di antaranya: sikap terhadap perilaku

(attitude towards the behavior), norma subjektif (subjective norm) dan

kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control). Perceived

Behavior Control (PBC) menunjukkan suatu hal dimana individu merasa bahwa

tampil atau tidaknya suatu perilaku adalah dibawah pengendaliannya secara

penuh. Individu cenderung tidak akan membentuk suatu niat atau intensi yang

kuat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, jika individu mempercayai

bahwa individu tidak memiliki sumber atau kesempatan untuk melakukannya.

Meskipun individu memiliki sikap positif dan percaya bahwa kelompok yang

berpengaruh bagi individu akan menyetujui.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

15

Menurut Werneryd (1999) dalam bukunya yang berjudul The Psychology of

Saving: A Study on Economic Psychology menyatakan bahwa perilaku menabung

suatu pengaturan dimana suatu konsumsi ditunda demi keamanan di kehidupan

mendatang. Perilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa

disiplin dalam hal mengatur keuangan demi terpenuhinya kebutuhan di masa

depan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat positif apabila dengan

konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Menabung dalam

juga dimaksudkan sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan tidak

menghabiskan uang untuk periode saat ini karena untuk digunakan di masa

depan. Di sisi lain, orang cenderung mendefinisikan tabungan secara lebuh luas

yaitu sebagai kegiatan investasi, menempatkan uang di rekening bank,

berspekulasi dan melunasi hipotik.

Bank Indonesia (2010) menjelaskan bahwa menabung adalah suatu kegiatan

menyisihkan uang untuk mencapai target dana tertentu supaya dapat digunakan

untuk suatu tujuan tertentu di masa yang akan datang. Perilaku menabung

merupakan suatu perilaku yang dilakukan seseorang dengan menyisikan sebagian

pendapatannya untuk dapat disimpan dan digunakan di masa depan. Perilaku

menabung didasarkan pada besar pendapatan yang diterima untuk keperluan

konsumsi dan pendapatan yang akan disisihkan untuk ditabung. Hal lainnya yaitu

adanya suatu kesanggupan untuk menabung serta ada kemauan untuk menabung,

dimana keduanya saling berhubungan satu sama lain. Ketika keduanya saling

berkesinambungan maka akan mengarahkan ke perilaku keuangan yang baik demi

kesejahteraan individu.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

16

Gadinasyrin (2014) juga menjelaskan bahwa perilaku menabung merupakan

sikap yang positif, dimana didalamnya terdapat makna yang luar biasa, yaitu sikap

menahan diri dan jujur. Pola konsumsi masyarakat sangat berpengaruh terhadap

perilaku menabung. Dengan diterapkannya perilaku menabung sejak usia dini,

maka perilaku ini akan terbawa hingga dewasa nanti dan menjadi suatu kebiasaan.

Menurut Wahana (2014) perilaku menabung merupakan suatu keputusan dari

seseorang apakah akan memilih untuk melakukan kegiatan menabung atau tidak

melakukan kegiatan menabung. Keputusan seseorang untuk menabung atau tidak

akan sangat menentukan perilaku seseorang dalam mengelola keuangannya

dengan baik.

Berdasarkan definisi menurut para ahli, penulis menyimpulkan bahwa

perilaku menabung merupakan suatu perilaku dimana suatu konsumsi ditunda

demi keamanan untuk kehidupan di masa yang akan datang.

2.1.2 Indikator perilaku menabung

Perilaku menabung merupakan variabel yang undimensional dimana menurut

Werneryd (1999) terdapat tiga indikator yaitu:

1. Persepsi kebutuhan masa depan yaitu suatu pandangan mengenai kebutuhan

akan masa depan seperti melakukan menabung secara teratur dan

berkesinambungan demi terpenuhinya kebutuhan akan masa depan.

2. Keputusan menabung yaitu mengambil sebuah keputusan untuk melakukan

perilaku menabung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

3. Tindakan penghematan yaitu melakukan suatu kegiatan penghematan dalam

kegiatan menabung seperti menjalani pola hidup sederhana.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

17

2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku menabung

Dari berbagai artikel yang telah dibaca penulis, ada faktor-faktor yang

memengaruhi perilaku menabung, yaitu:

1. Literasi atau Pengetahuan Keuangan

Penelitian oleh Sabri dan MacDonald (2010) mengungkapkan bahwa literasi

atau pengetahuan keuangan merupakan faktor penting dalam memprediksi

perilaku menabung individu. Selain itu, penelitian Sirine dan Utami (2016)

juga menunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki efek positif terhadap

perilaku menabung mahasiswa.

2. Kontrol Diri

Kontrol diri berkorelasi signifikan pada variabel perilaku menabung pada

mahasiswa (Wahana, 2014). Penelitian Lim et.al (2011) juga penelitian Sirine

dan Utami (2016) mengungkapkan bahwa kontrol diri memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap perilaku menabung. Kontrol diri yang kuat atas

keputusan menabung, investasi dan konsumsi individu merupakan salah satu

yang mempengaruhi perilaku menabung yang baik (Webley dan Nyhus,

2006).

3. Sosilasasi Keuangan Orang tua

Penelitian Amilia et.al (2018) menjelaskan bahwa sosialisasi orang tua

berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku menabung. Triani (2017) dan

Putra (2018) menyebutkan bahwa sosialisasi orang tua berpengaruh positif

terhadap perilaku menabung mahasiswa. Artinya, orang tua memberikan

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

18

peran yang penting bagi proses belajar anak mengenai keuangan serta

pengelolaan keuangan yang baik.

4. Teman Sebaya

Penelitian Wulandari dan Hakim (2015) menjelaskan bahwa teman sebaya

beroengaruh terhadap manajemen keuangan pribadi khususnya menabung

pada mahasiswa. Otto (2009) memperkuat temuan bahwa perilaku menabung

mahasiswa lebih berorientasi kepada rekan individu karena individu banyak

menghabiskan waktu dengan teman sebaya.

5. Motif Menabung

Penelitian Marwati (2018) menunjukan bahwa motif menabung memberikan

pengaruh yang besar terhadap perilaku menabung mahasiswa, karena pada

dasarnya tanpa adanya motif menabung maka individu cenderung tidak

melakukan kegiatan menabung dan lebih suka menghabiskan uang jangka

pendek.

6. Religiusitas

Zulhari (2005) mengungkapkan bahwa terhadap hubungan yang signifikan

antara religiusitas dengan perilaku menabung di bank syariah.

7. Pendapatan

Prediktor signifikan yang bepengaruh dalam perilaku menabung adalah

pendapatan (Kibet, 2009). Keynes dalam Sukirno (2004) faktor pendapatan

erat kaitannya dengan teori tabungan. Besarnya tabungan yang dilakukan oleh

rumah tangga bukan bergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga,

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

19

melainkan bergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah

tangga.

Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku menabung diatas,

penulis mengambil faktor yaitu pengetahuan keuangan, kontrol diri, sosialisasi

keuangan, kelompok teman sebaya dan pendapatan. Alasan penulis mengambil

faktor pengetahuan keuangan karena pengetahuan merupakan hal penting yang

utama ketika individu akan melakukan pengelolaan keuangan yang terbaik bagi

kesejahteraannya. Selanjutnya, kontrol diri merupakan faktor psikologi positif

yang berasal dari internal individu sehingga menjadi penting karena keputusan

yang diambil individu berdasarkan pengendalian diri secara penuh. Sosialisasi

keuangan orang tua dan kelompok teman sebaya merupakan norma subyektif

yang memengaruhi individu dalam mengambil suatu keputusan keuangan yang

tepat. Selanjutnya, pendapatan juga merupakan hal yang utama sebab ketika

seseorang melakukan keputusan menabung maka individu memiliki pendapatan

yang dapat dikelola dengan seimbang untuk dapat dihabiskan untuk konsumsi

serta sebagian disisihkan untuk ditabung. Dari penelitian sebelumnya juga banyak

penelitian yang mengatakan bahwa semua hal diatas memengaruhi perilaku

menabung.

2.1.3 Pengukuran Perilaku Menabung

Terdapat beberapa pengukuran perilaku menabung diantaranya, yaitu :

1. Pengukuran perilaku menabung menggunakan skala pengukuran dari

Werneryd (1999). Skala ini dibuat menggunakan skala Likert.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

20

2. Pengukuran perilaku menabung menggunakan skala yang diadaptasi dan

dikembangkan dari Thung et.al (2012) yang terdiri dari 8 item. Skala ini

dibuat menggunakan skala Likert.

3. Pengukuran perilaku menabung yang dikembangkan oleh penelitian Marwati

(2018) terdiri dari 14 item pernyataan. Skala ini dibuat menggunakan skala

Likert.

Berdasarkan penjelasan beberapa alat ukur di atas, sesuai yang telah

digunakan dalam penelitian sebelumnya terkait dengan perilaku menabung,

penulis memutuskan untuk menggunakan alat ukur yang mengacu pada Werneryd

(1999) yang telah dimodifikasi dan dikembangkan oleh penulis sesuai dengan

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2.2 Pengetahuan keuangan

2.2.1 Pengertian pengetahuan keuangan

Pengetahuan keuangan menurut Chen dan Volpe (1998) adalah memahami ilmu

dasar keuangan serta dapat menerapkan dengan benar dalam mengelola dan

mengambil keputusan keuangan. Garman dan Forgue (2006) mendefinisikan

pengetahuan keuangan sebagai pengetahuan mengenai fakta keuangan pribadi

dan istilah untuk pengelolaan keuangan pribadi yang sukses. Pengetahuan

keuangan merupakan salah satu bagian dari literasi keuangan. Pengetahuan

mengenai keuangan saat ini menjadi hal yang sangat penting bagi individu agar

tidak salah langkah dalam mengambil keputusan untuk pengelolaan keuangan

yang tepat. Pengetahuan keuangan juga sangat berguna untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kesuksesan pada kehidupan pribadi seseorang.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

21

Menurut Ida dan Chynthia Yohana Dwinta (2010) pengetahuan keuangan

merupakan dasar faktor kritis dalam pengambilan keputusan keuangan secara

bijaksana. Pengetahuan keuangan merupakan salah satu hal penting dalam literasi

keuangan. Menurut Yopie dan Dewi Astuti (2015) pengetahuan keuangan

merupakan kemampuan untuk memahami, menganalisis dan mengelola keuangan

untuk membuat sesuatu keputusan keuangan yang tepat agar terhindar dari

masalah keuangan. Individu pasti mengingkan untuk memiliki kehidupan yang

berkualitas dan terhindar dari masalah keuangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengetahuan

keuangan adalah memahami ilmu dasar keuangan serta dapat menerapkan dengan

benar dalam mengelola dan mengambil keputusan keuangan.

2.2.2. Indikator pengetahuan keuangan

Indikator yang digunakan dalam pengukuran pengetahuan keuangan Chen dan

Volve (1998) yaitu:

1. Pengetahuan umum keuangan pribadi adalah proses perencanaan dan

pengendalian keuangan dari unit individu. Pengetahuan secara umum

mengenai pengelolaan keuangan pribadi seperti keamanan menyimpan uang

dirumah, pengetahuan mengenai instrumen keuangan pribadi, dan

pengetahuan mengenai perencanaan keuangan yang tepat bagi pribadi.

2. Pengetahuan investasi adalah pengetahuan mengenai suatu bentuk

pengalokasian pendapatan yang dilakukan saat ini untuk memperoleh manfaat

keuntungan (return) di kemudian hari yang dapat melebihi modal investasi

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

22

yang dikeluarkan pada saar ini. Pengetahuan mengenai investasi seperti

keuntungan dan kerugian dari investasi saham dan obligasi.

3. Pengetahuan tabungan dan utang adalah pengetahuan mengenai transaksi dan

bentuk simpanan di Bank dalam bentuk tabungan (uang yang tidak

dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga di masa depan)

dan bagaimana cara mengelola utang yang tepat.

4. Pengetahuan asuransi adalah pengetahuan mengenai jenis asuransi dan premi

asuransi yang tepat sebagai salah satu bentuk pengendalian resiko yang

dilakukan dengan cara mengalihkan atau transfer resiko dari satu pihak ke

pihak lain.

2.2.3 Pengukuran pengetahuan keuangan

Terdapat beberapa pengukuran pengetahuan keuangan diantaranya, yaitu :

1. Pengukuran pengetahuan keuangan yang dikembangkan oleh Chen dan Volve

(1998). Skala ini dibuat menggunakan skala Likert.

2. Pengukuran pengetahuan keuangan menggunakan skala yang diadaptasi dan

dikembangkan dari oleh Thung et.al (2012). Skala ini dibuat menggunakan

skala Likert.

3. Pengukuran pengetahuan keuangan yang dikembangkan oleh Andrew dan

Linawati (2014) yang terdiri dari 10 item. Skala ini dibuat menggunakan skala

Likert.

Berdasarkan penjelasan beberapa alat ukur di atas, penelitian ini menggunakan

alat ukur yang dikembangkan oleh Chen dan Volpe (1998) dan diadaptasi oleh

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

23

penulis. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model skala

Likert dengan empat opsi jawaban.

2.3 Kontrol Diri

2.3.1 Pengertian kontrol diri

Averill (1973) menjelaskan mengenai pengertian kontrol diri yaitu suatu variabel

psikologi yang mencakup kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku,

kemampuan individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan, dan

kemampuan individu untuk memilih tindakan berdasarkan yang individu yakini.

Adanya kontrol diri menjadikan individu dapat memandu, mengarahkan dan

mengatur perilakunya dengan kuat pada akhirnya menuju pada konsekuensi yang

positif.

Kontrol diri adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengatur

emosi dan keinginan seseorang. Hal ini ditandai dengan disiplin diri dan

kemampuan untuk menunda kepuasan. Kontrol diri mengacu kepada kapasitas

untuk menahan suatu respons yang akan memunculkan respons yang berbeda.

Kontrol diri memegang perenan penting dalam memahami sifat dasar dan fungsi

dari kontrol diri. Biasanya kontrol diri sering dibahas kaitannya dengan

kemampuan menunda kepuasan dan menilai konsekuensi jangka pendek dan

jangka panjang perilaku (Baumeister 2002).

Tangney et.al (2004) menjelaskan tentang kontrol diri merupakan suatu

kemampuan untuk mengesampingkan atau mengubah respon batin dari seseorang,

seperti menahan diri dari kecenderungan perilaku yang menganggu atau perilaku

yang tidak diinginkan.Kontrol diri menurut Ghufron (2014) dijelaskan sebaagai

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

24

suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungan.

Selain itu, kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku

sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan

sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik

perhatian, keinginan mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, dan

menutupi perasaannya.

Jadi, kontrol diri dalam penelitian ini adalah kemampuan individu untuk

memodifikasi perilaku, mengelola informasi yang tidak diinginkan, dan memilih

tindakan berdasarkan yang ia yakini.

2.3.2 Aspek-aspek kontrol diri

Averil (1973) membagi jenis kontrol diri menjadi 3 yaitu kontrol perilaku, kontrol

kognitif dan kontrol keputusan, penjelasannya yaitu:

1. Kontrol perilaku, merupakan kesiapan seorang merespon suatu stimulus yang

secara langsung memperoleh keadaan tidak menyenangkan dan langsung

mengantisipasinya. Kemampuan ini terperinci menjadi dua komponen, yaitu :

pertama, mengatur pelaksanaan yang merupakan kemampuan individu untuk

menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan. Kedua,

kemampuan memodifikasi stimulus yaitu merupakan kemampuan untuk

mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki

dihadapi. Individu yang mempunyai kemampuan mengontrol diri yang baik

akan mampu mengatur perilaku dengan menggunakan kemampuan dirinya

dan jika tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

25

Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengetahui

bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi.

2. Kontrol kognitif yaitu kemampuan individu dalam mengolah informasi yang

tidak diinginkan, dengan menginterpretasi, menilai atau menghubungkan

suatu kejadian dengan mengurangi tekanan dalam kerangka kognitif sebagai

adaptasi psikologis. Aspek ini terdiri atas dua komponen yaitu

mempertimbangkan keadaan dan melakukan penilaian. Dengan informasi

yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak

menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan dengan berbagai

pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan

menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-

segi positif secara subjektif.

3. Kontrol keputusan yaitu kemampuan individu untuk memilih hasil atau suatu

tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini. Terbagi menjadi dua aspek

yaitu kemampuan mengantisipasi peristiwa dan kemampuan menafsirkan

peristiwa. Aspek ini merujuk pada kemampuan individu dalam membuat

pertimbangan dan menilai situasi terlebih dahulu sebelum melakukan

tindakan. Kemampuan mengontrol diri terletak kepada kekuatan dari ketiga

aspek. Kemampuan mengontrol diri ditentukan oleh seberapa jauh salah satu

aspek mendominasi atau kombinasi tertentu dari berbagai aspek dalam

mengontrol diri.

2.3.2 Pengukuran kontrol diri

Terdapat beberapa pengukuran kontrol diri diantaranya, yaitu :

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

26

1. Skala pengukuran yang dikembangkan oleh Averill (1973) yang telah banyak

digunakan oleh peneliti lain, terdiri atas tiga aspek didalamnya, antara lain

mengukur mengenai behavioral control (adanya kontrol perilaku), cognitive

control (adanya kontrol kognitif/proses berfikir), decisional control (adanya

kontrol keputusan). Skala ini buat dengan menggunakan skala Likert.

2. The Self Control Behavior Inventory yang dikembangkan oleh Tangney et.al

(2004) merupakan sekumpulan daftar periksa untuk penilaian perilaku secara

observasional melalui perilaku yang memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan tindakan self-report. Akan tetapi, pengukuran ini jauh lebih sulit

untuk digunakan karena membutuhkan waktu pengamat yang terlatih dan

sampel perilaku yang representatif untuk observasi.

3. The Self Control Schedule dikembangkan oleh Rosenbaum (1980) yaitu

ditujukan secara khusus dan digunakan pada sampel klinis yang berfokus

kepada penggunaan strategi seperti adanya self-diistraction dan reframing

kognitif dalam memecahkan masalah perilaku tertentu. (Tangney et.al, 2004)

4. Pengukuran kontrol diri yang dikembangkan dan diadaptasi oleh Thung et.al

(2012) yang terdiri dari 10 item dan digambarkan merupakan unidimensional.

Skala ini dibuat menggunakan skala Likert.

Berdasarkan penjelasan beberapa alat ukur di atas, sesuai yang telah

digunakan dalam penelitian sebelumnya terkait dengan kontrol diri, maka penulis

memutuskan untuk menggunakan alat ukur yang mengacu dan diadaptasi dari

teori Averill (1973) yang telah dimodifikasi oleh penulis. Skala pengukuran ini

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

27

menggunakan skala Likert.Alat ukur kontrol diri dari Averill masih banyak

digunakan oleh beberapa peneliti hingga saat ini.

2.4 Sosialisasi Keuangan

2.4.1 Pengertian sosialisasi keuangan

Menurut Bandura (1986) sosialisasi orang tua termasuk kedalam suatu

pembelajaran sosial. Sosialisasi orang tua adalah proses belajar mengenai nilai-

nilai dan norma-norma, kebiasaan, sikap dan tingkah laku yang berlaku di dalam

masyarakat yang dipelajari melalui orang tua sebagai media sosialisasinya. Dalam

sosialisasi ada hubungan tiga arah yang saling mengunci dan berpengaruh

anatar satu dengan yang lainnya yaitu tingkah laku, lingkungan dan peristiwa-

peristiwa batin yang memengaruhi persepsi dan tindakan. Danes (1994)

menyatakan bahwa sosialisasi keuangan adalah proses memperoleh dan

mengembangkan nilai-nilai, sikap, standar, norma, pengetahuan, dan perilaku

yang berkontribusi untuk mengelola keuangan dan kesejahteraan individu.

Menurut Otto (2009) menjelaskan bahwa sosialisasi keuangan adalah proses

untuk memperoleh pembelajaran secara menyeluruh mengenai praktik keuangan

praktik keuangan seperti perbankan, penganggaran, tabungan, asuransi dan

penggunaan kartu kredit dari orang tua terhadap anaknya sejak kecil hingga

dewasa. Sosialisasi keuangan menurut Gudmunson (2011) dalah proses yang

meliputi sikap keuangan, pengetahuan keuangan, dan kemampuan keuangan.

Kemampuan yang mendorong individu untuk melakukan dan memiliki

keterampilan yang menjadi kemahiran dalam menentukan sikap keuangan.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

28

Jadi sosialisasi keuangan orang tua dalam penelitian ini adalah proses untuk

memperoleh pembelajaran secara menyeluruh mengenai praktik keuangan dari

orang tua terhadap anaknya sejak kecil hingga dewasa.

2.4.2 Indikator sosialisasi keuangan

Indikator sosialisasi keuangan orang tua menurut Otto (2009) yaitu:

1. Penanaman kedisiplinan yaitu penanaman nilai dan norma kedisiplinan pada

anak-anaknya secara berkesinambungan.

2. Kebebasan serta penyerasiannya adalah orang tua memberikan kebebasan

kepada anak dalam hal memilih dan menentukan sikap atau perilaku akan

tetapi orangtua senantiasa untuk menyerasikan dengan nilai dan norma yang

berlaku agar anak tidak salah dalam berperilaku.

3. Penghargaan adalah orang tua memberikan penghargaan atau reward kepada

anaknya untuk membentuk atau memperkuat perilaku yang baik seperti

perilaku menabung.

4. Keteladanan adalah orang tua memberikan contoh dan menjadi penutan bagi

anak-anaknya terutama dalam hal berperilaku hemat dan menabung.

2.4.3 Pengukuran sosialisasi keuangan

Terdapat beberapa pengukuran sosialisasi keuangan diantaranya, yaitu :

1. Pengukuran sosialisasi keuangan yang dikembangkan oleh Otto (2009)

dengan menggunakan skala Likert.

2. Alat ukur yang digunakan dan dikembangkan oleh Gudmunson (2011). Alat

ukur ini pada akhirnya akan menghasilakan mengenai perilaku keuangan dan

kesehajteraan keuangan.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

29

3. Alat ukur sosialisasi keuangan yang dikembangkan dari Thung et.al (2012)

dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari 8 item.

4. Pengukuran sosialisasi orang tua yang didefinisikan menjadi pendidikan

keuangan dalam keluarga yang terdiri dari 6 item yang dikembangkan oleh

Triani (2017) menggunakan skala Likert.

Berdasarkan penjelasan beberapa alat ukur di atas, penulis memutuskan untuk

menggunakan alat ukur yang mengacu dan diadaptasi dari Otto (2009) yang telah

dimodifikasi oleh penulis. Skala pengukuran ini menggunakan skala Likert.

2.5 Kelompok teman sebaya

2.5.1 Pengertian kelompok teman sebaya

Menurut Mapierre (1982) mengenai kelompok teman sebaya adalah suatu

lingkungan sosial pertama dimana remaja belajar untuk hidup bersama dengan

orang lain yang bukan merupakan anggota keluarganya. Lingkungan teman

sebaya adalah lingkungan yang baru akan tetapi tidak jauh berbeda dengan

lingkungan keluarga, yakni memiliki nilai, norma serta aturan tersendiri di dalam

kelompoknya. Kelompok teman sebaya dijadikan salah satu lingkungan untuk

tempat belajar bagaimana bersosialisasi dan bertingkah laku dengan orang lain.

Menurut Hurlock (1999), kelompok teman sebaya adalah kelompok anak

remaja tertentu yang saling berinteraksi dimana didalamnya terdapat peraturan

dan tradisi hingga bahasa tersendiri. Kelompok teman sebaya juga dianggap

sebagai salah satu agen atau lembaga sosialisasi yang primer dan penting

disamping keluarga yang mengajarkan cara hidup bermasyarakat. Remaja sebagai

agen sosialisasi dengan teman sebayanya memberikan pengaruh penting karena

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

30

remaja banyak menghabiskan waktu bersama dengan kelompok teman sebayanya

baik disekolah maupun diluar sekolah.

Piaget dan Sullivian (dalam Santrock, 2007) mengatakan bahwa kelompok

teman sebaya merupakan sekumpulan anak-anak atau remaja yang memiliki usia

atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi.

Kelompok teman sebaya memberikan sebuah tempat untuk para remaja

melakukan sosialisasi dalam suasana dan aturan-aturan serta norma bersama yang

diciptakan oleh kelompoknya sendiri. Kelompok teman sebaya memberikan

kontribusi baik secara positif maupun negatif bagi perkembangan kepribadian

remaja. Kelompok teman sebaya menurut Otto (2009) adalah suatu kelompok

anak-anak dengan tingkat umur yang sama dimana terjadi interaksi dalam

hubungan pergaulan yang simetris dan timbal balik, dimana ketika remaja

hubungan dengan teman sebaya menjadi lebih kuat dibandingkan dengan

hubungan seorang anak terhadap orangtuanya.

Menurut Ivor Morish (dalam Ahmadi, 2007) kelompok teman sebaya adalah

kelompok yang terdiri atas sejumlah individu yang sama, para individu yang

merupakan anggota kelompok teman sebaya memiliki persamaan dalam berbagai

aspeknya. Persamaan yang penting terutama terdiri atas persamaan usia dan status

sosialnya. Kelompok teman sebaya juga merupakan kelompok persahabatan

sebagai media untuk mewujudkan nilai sosial dalam melakukan prinsip

kerjasama, tanggung jawab dan kompetisi. Jadi, sebagaimana yang telah

dijabarkan mengenai pengertian menurut para ahli. Penulis menyimpulkan bahwa

kelompok teman sebaya dalam penelitian ini adalah suatu kelompok anak-anak

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

31

dengan tingkat umur yang sama dimana terjadi interaksi dalam hubungan

pergaulan yang simetris dan timbal balik.

2.5.1 Indikator kelompok teman sebaya

Menurut Thung et.al (2012) mengemukakan bahwa indikator-indikator dari

kelompok teman sebaya yaitu :

1. Melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya, yakni dengan melakukan

interaksi satu sama lain didalam pergaulan sehingga tumbuh rasa saling

percaya dalam satu kelompok dan terjalin hubungan yang simetris dan saling

timbal balik.

2. Memberikan dorongan serta dukungan dari teman sebaya, yakni setiap

anggota kelompok akan memberikan motivasi yang mendorong serta

dukungan yang positif kepada temannya.

3. Memberikan pengetahuan atau pengalaman baru dari teman sebaya, yakni

dengan saling berbgi pengetahuan juga pengalaman yang baru satu sama

lainnya untuk menjadi suatu pembelajaran sosial.

4. Mengikuti kebiasaan dari teman sebaya atau tidak jauh berbeda dengan

konformitas karena hal ini merupakan hal yang sangat berpengaruh dan

menjadi acuan pada masa remaja.

2.5.2 Pengukuran kelompok teman sebaya

Terdapat beberapa pengukuran teman sebaya, diantaranya, yaitu :

1. Pengukuran kelompok teman sebaya yang dikembangkan oleh Otto (2009).

Skala dibuat menggunakan skala Likert.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

32

2. Alat ukur teman sebaya yang diadaptasi dan dikembangkan dari Thung et.al

(2012) dengan menggunakan skala Likert.

3. Pengukuran teman sebaya yang dikembangkan oleh Marwati (2018). Skala ini

dibuat menggunakan skala Likert.

Berdasarkan penjelasan beberapa alat ukur di atas, sesuai yang telah

digunakan dalam penelitian sebelumnya terkait dengan teman sebaya, penulis

memutuskan untuk menggunakan dan memodifikasi alat ukur yang mengacu

pada Thung et.al (2012) dengan menggunakan skala Likert dengan 4 opsi pilihan

jawaban.

2.6 Pendapatan

2.6.1 Pengertian Pendapatan

Suroto (2000) mendefinisikan pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa

uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri

yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan

merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

dan sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang baik secara langsung

maupun tidak langsung. Keynes dalam Priaji (2011) memberikan rumusan

mengenai saving atau tabungan, formulasinya adalah S = Y – C, dimana

tabungan dimaksudkan dengan suatu pendapatan yang akan dikurangi dengan

pengeluaran konsumsi.

Lee et.al (2000) juga menemukan temuan bahwa ketika pendapatan rendah

maka akan menurunkan kemungkinan untuk dapat menabung. Cnoqvist dan

Siegel (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa perilaku menabung

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

33

berkorelasi positif dengan beberapa variabel diantaranya adalah income growth

(pertumbuhan pendapatan). Jadi, pengertian pendapatan dalam penelitian ini

adalah jumlah uang yang diterima perbulan dari aktivitasnya berupa menjual

produk dan/atau jasa kepada pelanggan atau perusahaan sampai pada saat

pengumpulan data penelitian yang diukur dalam satuan mata uang (Rupiah).

2.6.2 Pengukuran pendapatan

Alat ukur variabel pendapatan, adalah jumlah uang yang diterima (per bulan) yang

diukur dalam satuan mata uang (Rupiah). Pendapatan dalam penelitian ini diukur

dengan total penerimaan mahasiswa yang berasal dari transfer orang tua,

beasiswa atau pekerjaan sampingan. Pendapatan dikategorisasikan menjadi 4

bagian yaitu (< Rp. 1000000), (Rp. 1000000 – Rp.2000000), (Rp. 2000000 –

Rp.3000000) dan (Rp. 3000000 – Rp.4000000).

2.7 Kerangka Berpikir

Banyak tokoh psikologi ekonomi yang mengkaji perilaku tertentu, salah satunya

adalah mengenai perilaku menabung.perilaku menabung menjadi salah satu kajian

yang banyak dilakukan karena sangat berpengaruh terhadap diri sendiri maupun

negara. Pada mahasiswa S1 khususnya hal ini menjadi penting sebab mahasiswa

diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Mahasiswa mempunyai tanggung jawab secara keuangan

dan diharapkan mampu membuat keputusan keuangan yang tepat dalam rangka

mencapai kesuksesan dan kemakmuran di masa depan. Mahasiswa merupakan

agen perubahan salah satunya dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu diperlukan

hal-hal yang bisa diduga untuk memperkuat perilaku menabung, yaitu

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

34

pengetahuan keuangan, kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan,

sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan.

Pengetahuan keuangan memprediksikan perilaku menabung. Mahasiswa

dengan pengetahuan keuangan yang baik dan lengkap akan mampu menerima

manfaat menabung dan permasalahan yang terjadi apabila menabung tidak

dilakukan. Keyakinan yang positif ini akan mendorong individu melakukan

perilaku menabung dan manajemen keuangannya dengan tepat. Penelitian Sabri

dan MacDonald (2010) juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki

pengetahuan lebih besar pada keuangan pribadi cenderung memiliki perilaku

menabung efektif.

Mahasiswa dengan level kontrol diri yang tinggi akan memiliki kemampuan

untuk mengidentifikasi dan mengatur emosi serta keinginannya dengan tepat.

Mahasiswa yang memiliki kontrol diri yang kuat, mereka mampu membuat

pertimbangan dengan memilih sebelum mengambil sebuah keputusan Hal ini

ditandai dengan disiplin diri dan kemampuan untuk menunda kepuasan yang

akan mendorongnya untuk menabung. ketika seseorang memiliki kemampuan

untuk mengontrol dirinya sendiri yang tergantung kepada dua kekuatan yaitu

keinginan dan kemauan. Kontrol diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku menabung menurut penelitian Lim et.al (2011) . Menurut penelitian

Seong (2011) terdapat pengaruh yang signifikan dari kontrol diri terhadap

perilaku hemat.

Sosialisasi keuangan orang tua memengaruhi perilaku menabung pada

mahasiswa. Dalam sosialisasi, keluarga merupakan agen sosialisasi pertama

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

35

termasuk orang tua didalamnya. Orang tua dapat menjadi panutan yang akan

memberikan teladan mengenai perkembangan penganggaran keuangan mereka.

Orang tua yang memberikan sosialisasi kepada anaknya sejak usia dini maka akan

berpengaruh pada saat anak berusia dewasa. Sosialisasi yang dilakukan oleh orang

tua kepada anaknya dengan baik akan memberikan pengaruh yang besar bagi

kesejahteraan hidupnya. Menurut penelitian Widayati (2014) terdapat pengaruh

yang signifikan dari sosialisasi keuangan orang tua terhadap perilaku menabung.

Kelompok teman sebaya juga memberikan pengaruh terhadap mahasiswa

dalam hal pengelolaan keuangan terutama perilaku menabung pada mahasiswa.

Teman sebaya menjadi hal yang utama dalam menjalani masa perkuliahan yang

akan menjadi salah satu kunci dalam memberikan informasi dan juga berperan

sebagai penasehat keuangan. Remaja banyak menghabiskan waktu dengan

temannya terutama dalam pergaulan. Ketika remaja sangat dekat dengan

temannya, maka kepercayaan terhadap teman sebaya akan meningkat.Kebutuhan

pengakuan diri juga sangat besar dalam masa ini. Dalam islam disebutkan bahwa

akhlak seseorang bergantung kepada dengan siapa kita bergaul. Jika kita bergaul

dengan penjual minyak wangi, maka akan terkena wanginya. Begitupun

sebaliknya.

Secara logika, tabungan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh tingkat

pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan maka akan semakin tinggi pula

tabungan yang dimiliki. Pendapatan yang dimiliki oleh seseorang jika dikelola

dengan baik dan benar maka akan meningkatkan kesejahteraan seseorang, salah

satunya dengan menabung. Semakin tinggi pendapatan maka porsi uang yang

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

36

akan ditabung menjadi semakin besar dan berarti kebutuhan akan menabung

menjadi semakin tinggi pula. Menurut penelitian Abdullah dan Majid (2003)

menunjukan hasil bahwa pendapatan memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku menabung.

Terdapat kerangka berpikir 2.1 yang akan menjelaskan tentang variabel

independen (pengetahuan keuangan, kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol

keputusan, sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan) yang

memengaruhi variabel dependen (perilaku menabung).

Kontrol Diri

Bagan 2.1

Kerangka berpikir penelitian

2.7 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat pengaruh variabel independen yang

telah ditentukan terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam

Pengetahuan

keuangan

Perilaku

Menabung Kontrol Perilaku

Kontrol Kognitif

Kontrol Keputusan

Sosialisasi

Keuangan

KelompokTeman

Sebaya

Pendapatan

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

37

penelitian ini adalah pengetahuan keuangan, kontrol diri (kontrol perilaku, kontrol

kognitif dan kontrol keputusan), sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya,

dan pendapatan.

2.7.1 Hipotesis Mayor

Ha: Ada pengaruh yang signifikan variabel pengetahuan keuangan, kontrol diri

(kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan), sosialisasi

keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan terhadap perilaku

menabung.

2.7.2 Hipotesis Minor

H1: Ada pengaruh yang signifikan pengetahuan keuangan terhadap perilaku

menabung mahasiswa.

H2: Ada pengaruh yang signifikan kontrol perilaku pada variabel kontrol diri

terhadap perilaku menabung mahasiswa.

H3: Ada pengaruh yang signifikan kontrol kognitif pada variabel kontrol diri

terhadap perilaku menabung mahasiswa.

H4: Ada pengaruh yang signifikan kontrol keputusan pada variabel kontrol diri

terhadap perilaku menabung mahasiswa.

H5: Ada pengaruh yang signifikan sosialisasi keuangan terhadap perilaku

menabung mahasiswa.

H6: Ada pengaruh yang signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku

menabung mahasiswa.

H7: Ada pengaruh yang signifikan pendapatan terhadap perilaku menabung

mahasiswa.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 23.622 mahasiswa. Sedangkan

sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan rumus dari Slovin untuk

menghitung besarnya sampel, sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Total Populasi

e = Batas Toleransi Eror

N= 23.622

=393,34 1 + 23.622 (0.05

2)

Hasil sampel yang didapatkan adalah 393,34 yang dibulatkan menjadi 393

mahasiswa S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-

probability sampling technique dimana anggota populasi tidak memiliki peluang

yang sama untuk menjadi sampel Pengambilan sampel dilakukan secara

nonprobability sampling, karena peneliti tidak memiliki data populasi yang

memadai. Sedangkan metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu

hanya individu yang memenuhi kriteria yang dapat menjadi sampel penelitian.

Kriterianya adalah mahasiswa aktif Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berusia (18-24) tahun dan memiliki rekening tabungan di bank

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

39

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat (dependet

variable) dan variabel bebas (independent variable). Adapun kedua variabel

tersebut adalah:

a) Variabel terikat (dependent variable) : perilaku menabung

b) Variabel bebas (independent variable): pengetahuan keuangan, kontrol diri,

sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan. Kontrol diri

memiliki tiga aspek yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol

keputusan.

Dalam mengukur variabel–variabel tersebut dibutuhkan definisi operasional

agar dapat memberikan informasi–informasi yang diperlukan untuk pengukuran.

Adapun definisi operasional dari variabel–variabel yang akan di teliti dirumuskan

sebagai berikut:

1. Perilaku Menabung

Perilaku menabung adalah suatu pengaturan dimana suatu konsumsi ditunda

demi keamanan di kehidupan mendatang. Perilaku menabung dalam penelitian ini

diukur dengan indikator sebagai berikut: kebutuhan masa depan, keputusan

menabung, dan tindakan penghematan.

2. Pengetahuan keuangan

Pengetahuan keuangan didefiniskan sebagai memahami ilmu dasar keuangan serta

dapat menerapkan dengan benar dalam mengelola dan mengambil keputusan

keuangan. Pengetahuan keuangan dalam penelitian ini diukur dengan indikator

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

40

sebagai berikut: pengetahuan umum keuangan pribadi, pengetahuan investasi,

pengetahuan tabungan dan utang, dan pengetahuan asuransi.

3. Kontrol diri

Kontrol diri adalah kemampuan individu untuk memodifikasi perilaku, mengelola

informasi yang tidak diinginkan, dan memilih tindakan berdasarkan yang di

yakininya yang terdiri dari:

a) Kontrol perilaku, dengan indikator kemampuan mengendalikan perilaku dan

kemampuan mengatur stimulus.

b) Kontrol kognitif, dengan indikator kemampuan mengantisipasi suatu

peristiwa atau kejadian dan kemampuan menafsirkan peristiwa atau kejadian,

c) Kontrol keputusan, dengan indikator kemampuan mengambil keputusan dan

kemampuan memilih tindakan.

4. Sosialisasi keuangan

Sosialisasi keuangan adalah proses untuk memperoleh pembelajaran secara

menyeluruh mengenai praktik keuangan dari orang tua terhadap anaknya sejak

kecil hingga dewasa. Sosialisasi orang tua dalam penelitian ini diukur dengan

indikator sebagai berikut: penanaman kedisiplinan, kebebasan serta penyerasian,

penghargaan, dan keteladanan.

5. Kelompok teman sebaya

Kelompok teman sebaya adalah suatu kelompok anak-anak dengan tingkat umur

yang sama dimana terjadi interaksi dalam hubungan pergaulan yang simetris dan

timbal balik. Kelompok teman sebaya dalam penelitian ini diukur dengan

indikator sebagai berikut: interaksi sosial yang dilakukan, dorongan dan dukungan

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

41

teman sebaya, memberikan pengetahuan atau memberikan pengalaman baru ,dan

kebiasaan teman sebaya.

6. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima (per bulan) yang diukur dalam

satuan mata uang (Rupiah). Pendapatan dalam penelitian ini diukur dengan total

penerimaan mahasiswa yang berasal dari transfer orang tua/saudara, beasiswa

atau pekerjaan sampingan yang dikategorisasikan menjadi 4 bagian yaitu : (< Rp.

1000000), (Rp. 1000000 – Rp.2000000), (Rp. 2000000 – Rp.3000000) dan (Rp.

3000000 – Rp.4000000).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kuesioner, berikut

instrumen untuk mengukur variabel dependen dan variabel independen:

1. Perilaku Menabung

Penulis menggunakan alat ukur pengembangan instrumen perilaku menabung dari

Werneryd (1999) yang terdiri dari 14 item. Penulis menggunakan kuesioner dan

memodifikasi skala likert menjadi rentang dari sangat tidak setuju (skala 1)

sampai sangat setuju (skala 4). Blueprint skala perilaku menabung terdapat dalam

tabel 3.1

Tabel 3.1

Blueprint Skala Perilaku Menabung

No Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1

Melakukan pengambilan

keputusan untuk menabung

Menabung untuk memenuhi

kebutuhan masa depan

Menabung sebagai salah

satu tindakan penghematan

1, 2 ,3

5, 7, 8 ,9

10, 11, 13

4

6

12,14

4

5

5

Jumlah 14

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

42

2. Pengetahuan Keuangan

Penulis menggunakan alat ukur pengembangan instrumen mengenai pengetahuan

keuangan dari Chen dan Volve (1998) yang terdiri atas 15 item pernyataan.

Penulis menggunakan dan memodifikasi skala likert menjadi rentang dari sangat

tidak setuju (skala 1) sampai sangat setuju (skala 4) untuk memudahkan

responden dalam menjawab dan mengestimasi waktu responden. Blueprint skala

pengetahuan keuangan terdapat dalam tabel 3.2

Tabel 3.2

Blueprint Skala pengetahuan keuangan

No Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1

Memiliki pengetahuan umum

mengenai keuangan pribadi

Memiliki pengetahuan mengenai

investasi

Memiliki pengetahuan mengenai

tabungan dan utang

Memiliki pengetahuan mengenai

asuransi

1,2,3

4,5,

7,9,11,12

14,15

-

6

8,10

13

3

3

6

3

Jumlah 15

3. Kontrol Diri

Penulis menggunakan alat ukur pengembangan instrumen dari Averill (1973)

yang mengukur 3 dimensi yaitu kontrol perilaku, kontrol kgnitif, dan kontrol

keputusan yang terdiri atas 20 item pernyataan. Penulis menggunakan dan

memodifikasi skala likert menjadi rentang dari sangat tidak setuju (skala 1)

sampai sangat setuju (skala 4) untuk memudahkan responden dalam menjawab

dan mengestimasi waktu responden. Skor yang tinggi menghasilkan Blueprint

skala kontrol diri terdapat dalam tabel 3.3

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

43

Tabel 3.3

Blueprint Skala Kontrol Diri

No Dimensi Indikator Item

Jumlah Favorable Unfav

1 Kontrol

Perilaku

Memiliki kemampuan

mengendalikan keadaan

Memiliki kemampuan

mengatur stimulus

1,2

5,7

3,4,8

6

5

3

2 Kontrol

Kognitif

Memiliki kemampuan

mengantisipasi peristiwa

atau kejadian

Memiliki kemampuan

menafsirkan peristiwa atau

kejadian

9,10,11,12

15

-

13,14

4

3

3 Kontrol

Keputusan

Memiliki kemampuan

mengambil keputusan

Memiliki kemampuan

memilih tindakan

16,17,20

18,19

-

-

3

2

Jumlah 20

4. Sosialisasi Keuangan

Penulis menggunakan alat ukur pengembangan instrumen sosialisasi keuangan

dari Otto (2009) yang terdiri dari 12 item pernyataan. Penulis menggunakan dan

memodifikasi skala likert menjadi rentang dari sangat tidak setuju (skala 1)

sampai sangat setuju (skala 4). Blueprint skala sosialisasi keuangan terdapat

dalam tabel 3.4

Tabel 3.4 Blueprint Skala Sosialisasi keuangan

No Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1

Orang tua memberikan

penanaman kedisiplinan terhadap

anaknya terutama mengenai

pengelolaan keuangan

Orang tua memberikan kebebasan

kepada anaknya dalam

berperilaku serta penyerasiannya

Orang tua memberikan

penghargaan yang positif kepada

anaknya

Orangtua memberikan contoh dan

suri teladan bagi anaknya

1,2

4,6,

8,9

10,12

3

5

7

11

3

3

3

3

Jumlah 12

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

44

5. Kelompok Teman Sebaya

Penulis menggunakan alat ukur pengembangan instrumen pengaruh teman sebaya

dari Thung et.al (2012) yang terdiri dari 13 item pernyataan. Penulis

menggunakan dan memodifikasi skala dengan menambahkan jumlah item dan

juga mengubah rentang skala likert menjadi dari sangat tidak setuju (skala 1)

sampai sangat setuju (skala 4) untuk memudahkan responden dalam menjawab

dan mengestimasi waktu responden. Blueprint skala teman sebaya terdapat dalam

tabel 3.5

Tabel 3.5

Blueprint Skala kelompok teman sebaya

No Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1

Melakukan interaksi sosial dengan

teman sebaya

Memberikan dorongan serta

dukungan dari teman sebaya

Memberikan pengetahuan atau

pengalaman baru dari teman sebaya

Mengikuti kebiasaan dari teman

sebaya

1,3

4,5,6

8,9,10

11,12

2

7

-

13

3

4

3

3

Jumlah 13

6. Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah penerimaan yang diperoleh mahasiswa pada peridoe

tertentu (per bulan) yang diukur dalam satuan mata uang (rupiah). Pendapatan

diukur dengan total penerimaan mahasiswa yang berasal dari transfer orang

tua/saudara, beasisswa atau pekerjaan sampingan. Untuk variabel pendapatan,

data akan diperoleh dari pengisian data diri responden yang tercantum pada saat

pengisian angket.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

45

Dapat disimpulkan pada penelitian ini instrumen pengumpulan data

menggunakan kuesioner skala likert, kuesioner terdiri dari item favorable dan

unfavorable dengan empat pilihan jawaban dan rentang skor 1-4. Penskoran item

favorable dan unfavorable dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Tabel Skor Untuk Pernyataan Favorable dan unfavorable Dalam Skala

Likert

Kategori Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum dilakukan analisis data, setiap instrumen yang digunakan diuji

validitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui instrumen yang digunakan

valid atau tidak, hendak mengukur apa yang ingin diukur atau tidak. Uji validitas

bisa dengan menggunakan metode analisis faktor, yaitu confirmatory factor

analysis.

Confirmatory factor analysis (CFA) dapat dilakukan dengan menggunakan

bantuan software statistik yaitu lisrel, dalam penelitian ini penulis menggunakan

lisrel versi 8.70. Instrumen yang digunakan diliat modelnya sudah fit atau tidak

dengan nilai P-value > 0.05 (tidak signifikan) yang artinya model dengan satu

faktor atau unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu

faktor saja. Jika model belum fit yaitu mendapatkan nilai P-value < 0.05, maka

model dilakukan modifikasi saat pengujian validitasnya sampai mendapatkan nilai

P-value > 0.05. Setelah mendapatkan model yang fit, yang dilakukan selanjutnya

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

46

adalah menginterpretasi item apakah sudah valid atau tidak, item yang valid

memiliki nilai T-value > 1.96 dan memiliki arah muatan faktor yang positif (untuk

item yang favorable, jika item unfavorable maka diubah cara menskoringnya agar

mendapatkan muatan faktor yang positif). Item yang valid akan dimasukkan saat

analisis data, dan item yang tidak valid akan di-drop (Umar, 2014).

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Perilaku Menabung

Pada uji validitas konstruk perilaku menabung, penulis menguji 14 item apakah

bersifat unidimensional mengukur perilaku menabung atau tidak. Hasil awal uji

validitas konstruk perilaku menabung didapatkan model satu faktor yang tidak fit,

dengan Chi-Square = 512.14 df = 77, P-value = 0.00000, dan RMSEA = 0.120.

Karena hasil awal didapatkan model satu faktor yang tidak fit, maka penulis

melakukan modifikasi, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 17

kali, didapatkan model satu faktor yang fit karena nilai P-value > 0.05, yang

berarti model unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur hanya

satu faktor saja yaitu perilaku menabung, dengan Chi-Square = 76.83, df = 60, P-

value = 0.07046, dan RMSEA = 0.027.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item perilaku menabung dapat dilihat pada tabel 3.7

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

47

Tabel 3.7

Muatan faktor item perilaku menabung No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

1 0.21 0.06 3.43

2 0.43 0.06 7.01

3 0.33 0.06 5.60

4 0.39 0.06 6.65

5 0.63 0.06 11.23

6 0.41 0.06 6.77

7 0.67 0.06 11.97

8 0.36 0.06 6.24

9 0.30 0.06 5.10

10 0.18 0.06 2.98

11 0.43 0.06 7.28

12 0.23 0.06 3.87

13 0.15 0.06 2.45

14 0.04 0.06 0.62

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.7 terdapat satu item dengan nilai T-value < 1.96

harus di-drop dan tidak bisa diikut serta pada analisis berikutnya, yaitu item 14.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk pengetahuan keuangan

Pada uji validitas konstruk pengetahuan keuangan, penulis menguji 15 item

apakah bersifat unidimensional mengukur pengetahuan keuangan atau tidak. Hasil

awal uji validitas konstruk pengetahuan keuangan didapatkan model satu faktor

yang tidak fit, dengan Chi-Square = 237.90, df = 90, P-value = 0.00000, dan

RMSEA = 0.065. Karena hasil awal didapatkan model satu faktor yang tidak fit,

maka penulis melakukan modifikasi, di mana kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan

modifikasi sebanyak 11 kali, maka didapatkan model satu faktor yang fit karena

nilai P-value > 0.05, yang berarti model unidimensional dapat diterima bahwa

seluruh item mengukur hanya satu faktor saja yaitu pengetahuan keuangan,

dengan Chi-Square = 100.44, df = 79, P-value = 0.05221, dan RMSEA = 0.026.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

48

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item pengetahuan keuangan dapat dilihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8

Muatan faktor item pengetahuan keuangan No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

1 0.47 0.06 8.40

2 0.56 0.05 10.25

3 0.53 0.06 9.50

4 0.45 0.06 7.75

5 0.52 0.06 9.18

6 0.56 0.06 9.99

7 0.32 0.06 5.54

8 0.15 0.06 2.42

9 0.16 0.06 2.73

10 0.16 0.06 2.60

11 0.11 0.06 1.93

12 -0.10 0.06 -1.60

13 0.21 0.06 3.44

14 -0.14 0.06 -2.28

15 -0.12 0.06 -2.07

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.8 terdapat empat item dengan nilai T-value < 1.96

harus di-drop dan tidak bisa diikut serta pada analisis berikutnya, yaitu item 11,

item 12, item 14 dan item 15.

3.4.3 Uji Validitas Konstruk kontrol perilaku

Pada uji validitas konstruk kontrol perilaku penulis menguji 8 item apakah

bersifat unidimensional mengukur kontrol kognitif atau tidak. Hasil awal uji

validitas konstruk kontrol perilaku didapatkan model satu faktor yang tidak fit,

dengan Chi-Square = 65.87, df = 20, P-value = 0.00000, dan RMSEA = 0.076.

Karena hasil awal didapatkan model satu faktor yang tidak fit, maka penulis

melakukan modifikasi, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

49

dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 4

kali, maka didapatkan model satu faktor yang fit karena nilai P-value > 0.05,

yang berarti model unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur

hanya satu faktor saja yaitu kontrol perilaku, dengan Chi-Square = 18.33, df = 16,

P-value = 0.30518, dan RMSEA = 0.019.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item kontrol perilaku dapat dilihat pada tabel 3.9

Tabel 3.9

Muatan faktor item kontrol perilaku No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

1 0.24 0.06 3.88

2 0.40 0.06 6.22

3 0.44 0.06 7.15

4 0.73 0.07 10.15

5 0.49 0.06 7.59

6 0.15 0.06 2.38

7 0.01 0.06 0.16

8 0.25 0.06 4.06

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.9 terdapat satu item dengan nilai T-value < 1.96

harus di-drop dan tidak bisa diikut serta pada analisis berikutnya, yaitu item 7.

3.4.4 Uji Validitas Konstruk kontrol kognitif

Pada uji validitas konstruk kontrol kognitif penulis menguji 7 item apakah bersifat

unidimensional mengukur kontrol kognitif atau tidak. Hasil awal uji validitas

konstruk kontrol kognitif didapatkan model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-

Square = 61.46, df = 14, P-value = 0.00000, dan RMSEA = 0.093. Karena hasil

awal didapatkan model satu faktor yang tidak fit, maka penulis melakukan

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

50

modifikasi, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 4 kali, maka

didapatkan model satu faktor yang fit karena nilai P-value > 0.05, yang berarti

model unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur hanya satu

faktor saja yaitu kontrol kognitif, dengan Chi-Square = 12.98, df = 10, P-value =

0.22468, dan RMSEA = 0.028.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item kontrol kogntif dapat dilihat pada tabel 3.10

Tabel 3.10

Muatan faktor item kontrol kognitif No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

9 0.27 0.05 4.98

10 0.95 0.08 11.21

11 0.60 0.07 9.09

12 0.40 0.08 5.20

13 -0.11 0.05 -2.06

14 0.23 0.05 4.28

15 0.18 0.05 3.47

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.10 terdapat satu item dengan nilai T-value < 1.96

harus di-drop dan tidak bisa diikut serta pada analisis berikutnya, yaitu item 13.

3.4.5 Uji Validitas Konstruk kontrol keputusan

Pada uji validitas konstruk kontrol keputusan penulis menguji 5 item apakah

bersifat unidimensional mengukur kontrol keputusan atau tidak. Hasil awal uji

validitas konstruk kontrol keputusan didapatkan model satu faktor yang tidak fit,

dengan Chi-Square = 86.14, df = 5, P-value = 0.00000, dan RMSEA = 0.203.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

51

Karena hasil awal didapatkan model satu faktor yang tidak fit, maka penulis

melakukan modifikasi, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 2

kali, maka didapatkan model satu faktor yang fit karena nilai P-value > 0.05,

yang berarti model unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur

hanya satu faktor saja yaitu kontrol keputusan, dengan Chi-Square = 5.90, df = 3,

P-value = 0.11642, dan RMSEA = 0.050.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item kontrol keputusan dapat dilihat pada tabel 3.11

Tabel 3.11

Muatan faktor item kontrol keputusan No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

16 0.47 0.11 4.35

17 0.14 0.06 2.26

18 0.91 0.19 4.75

19 0.18 0.06 2.85

20 0.16 0.06 2.62

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.11 semua item bermuatan positif dengan nilai T-

value > 1.96 maka semua item akan di ikutsertakan pada analisis selanjutnya.

3.4.6 Uji Validitas Konstruk sosialisasi keuangan

Pada uji validitas konstruk sosialisasi keuangan, penulis menguji 12 item apakah

bersifat unidimensional tidak. Hasil awal uji validitas konstruk sosialisasi

keuangan didapatkan model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square =

139.51, df = 54, P-value = 0.00000, dan RMSEA = 0.064. Karena hasil awal

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

52

didapatkan model satu faktor yang tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi,

di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 8 kali, maka didapatkan model

satu faktor yang fit karena nilai P-value > 0.05, yang berarti model

unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur hanya satu faktor

saja yaitu sosialisasi keuangan, dengan Chi-Square = 58.44, df = 46, P-value =

0.10318, dan RMSEA = 0.026.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item sosialisasi keuangan dapat dilihat pada tabel 3.12

Tabel 3.12

Muatan faktor item sosialisasi keuangan No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

1 0.54 0.06 8.96

2 0.11 0.06 1.67

3 0.05 0.06 0.86

4 0.23 0.06 3.83

5 0.55 0.06 9.52

6 0.61 0.06 10.26

7 0.01 0.06 0.15

8 0.37 0.06 5.73

9 0.07 0.06 1.12

10 0.46 0.06 7.89

11 0.27 0.06 4.47

12 0.28 0.06 4.37

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.12 terdapat empat item dengan nilai T-value <

1.96 harus di-drop dan tidak bisa diikut serta pada analisis berikutnya, yaitu item

2, item 3, item 7 dan item 9.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

53

3.4.7 Uji Validitas Konstruk kelompok teman sebaya

Pada uji validitas konstruk kelompok teman sebaya, penulis menguji 13 item

apakah bersifat unidimensional atau tidak. Hasil awal uji validitas konstruk

kelompok teman sebaya didapatkan model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-

Square = 236.78, df = 65, P-value = 0.00000, dan RMSEA = 0.082. Karena hasil

awal didapatkan model satu faktor yang tidak fit, maka penulis melakukan

modifikasi, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi 18 kali, maka didapatkan

model satu faktor yang fit karena nilai P-value > 0.05, yang berarti model

unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur hanya satu faktor

saja yaitu kelompok teman sebaya, dengan Chi-Square = 62.76, df = 47, P-value

= 0.06179, dan RMSEA = 0.029.

Setelah didapatkan model satu faktor yang fit, langkah selanjutnya adalah

melihat nilai T-value dan koefisien muatan faktor setiap item. Jika T-value > 1.96

dan koefisien muatan faktor positif maka item dapat dilanjutkan untuk

dimasukkan ke dalam analisis data berikutnya, nilai T-value dan koefisien muatan

faktor item kelompok teman sebaya dapat dilihat pada tabel 3.13

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

54

Tabel 3.13

Muatan faktor item kelompok teman sebaya No. Item Koefisien Standar Eror T-value Signifikan

1 0.32 0.06 5.86

2 0.76 0.07 11.30

3 0.56 0.06 10.06

4 0.58 0.07 8.45

5 0.07 0.06 1.10

6 0.13 0.06 2.46

7 0.21 0.06 3.75

8 0.25 0.06 4.53

9 0.05 0.06 0.87

10 0.25 0.06 4.12

11 0.14 0.06 2.61

12 0.34 0.06 5.24

13 0.17 0.06 3.00

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1.96), tanda = tidak signifikan

Berdasarkan pada tabel 3.13 terdapat satu item dengan nilai T-value < 1.96

harus di-drop dan tidak bisa diikut serta pada analisis berikutnya, yaitu item 5 dan

item 9.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh pengetahuan keuangan,

kontrol diri (kontrol perilaku, kontrol kognitif dan kontrol keputusan), sosialisasi

keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan, maka penulis mengolah data

yang didapat dengan menggunakan teknik multiple regression analysis (analisis

regresi berganda) dengan bantuan software SPSS.. Teknik analisis regresi

berganda ini digunakan agar dapat menjawab hipotesis nihil yang ada di Bab 2.

Dengan dependent variable yaitu perilaku menabung, dan independent variable

pengetahuan keuangan, kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan,

sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan maka persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ + b₄X₄ + b₅X₅ + b₆X₆ + b₇X₇ + e

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

55

Dengan penjelasan sebagai berikut:

Y = Perilaku menabung

a = Konstan intersepsi

b = Koefisien regresi

X1 = Pengetahuan keuangan

X2 = Kontrol perilaku

X3 = Kontrol kognitif

X4 = Kontrol keputusan

X5 = Sosialisasi keuangan

X6 = Kelompok teman sebaya

X7 = Pendapatan

e = Residual

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi

berganda antara perilaku menabung (DV) dengan pengetahuan keuangan, kontrol

diri, sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan (IV).

Besarnya perilaku menabung yang disebabkan oleh koefisien determinasi

berganda atau R2.

R2

menunjukkan variasi atau perubahan dependent variable (Y) disebabkan

independent variable (X) atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

independent variable (X) terhadap dependent variable (Y) atau merupakan

perkiraan proporsi varians dan perilaku menabung yang dijelaskan oleh

pengetahuan keuangan,kontrol diri (kontrol perilaku, kontrol kognitif dan kontrol

keputusan), sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan. Untuk

mendapatkan nila R2

digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

R2 = Proporsi

SSreg = Sum of Square Regression (jumlah kuadrat regresi)

SSy = Sum of Square Y (jumlah kuadrat Y)

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

56

Selanjutnya, untuk membuktikan apakah regresi Y dan X signifikan atau

tidak, maka digunakanlah uji F, untuk membuktikan hal tersebut menggunakan

rumus :

Dimana pembilang disini adalah R2

dengan df-nya (dilambangkan k), yaitu

sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan penyebutnya (1- R2) dibagi dengan dfnya

N-k-1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya,

dapat dilihat apakah IV yang diujikan memiliki pengaruh terhadap DV.

Kemudian penulis melakukan uji T dari tiap-tiap IV yang dianalisis. Maksud

uji T adalah melihat apakah signifikan dampak dari tiap IV terhadap DV. Uji T

dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana b adalah koefisien regresi adalah Sb adalah standar error dari b. hasil

uji T ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh penulis

nantinya. Dalam penelitian ini, perhitungan statistik dilakukan dengan

menggunakan sistem komputerisasi program SPSS versi 17.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

57

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini berjumlah 393 orang yang merupakan mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut adalah gambaran sampel yang menjadi

subjek dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Gambaran umum subjek penelitian Demografi Responden N = 393 n (%)

Jenis Kelamin Perempuan

Laki-laki

243 (61.8)

150 (38.2)

Usia 18 tahun

19 tahun

20 tahun

21 tahun

22 tahun

23 tahun

24 tahun

25 (6.4)

35 (8.9)

75 (19.1)

91 (23.2)

118 (30.0)

43 (10.9)

6 (1.5)

Fakultas FAH

FDI

FDIK

FEB

FIDKOM

FISIP

FITK

FKIK

FSH

FST

FU

FPSI

9 (2.3)

2 (0.5)

25 (6.4)

61 (15.5)

12 (3.1)

51 (13.0)

57 (14.5)

46 (11.7)

18 (4.6)

40 (10.2)

14 (3.6)

58 (14.8)

Jumlah Pendapatan (per bulan) < Rp. 1000000

Rp. 1000000 – Rp.2000000

Rp. 2000000 – Rp.3000000

Rp. 3000000 – Rp.4000000

20 (5.1)

149 (37.9)

181 (46.1)

43 (10.9)

Pekerjaan Sampingan Ya

Tidak

222 (56.5)

171 (43.5)

Beasiswa Ya

Tidak

61 (15.5)

332 (84.6)

Status Tempat Tinggal Tinggal dengan orang tua

Kos

Lain-lain

126 (32.1)

251 (63.9)

16 (4.0)

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

58

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa responden yang lebih banyak

berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 243 orang (61.8%). Usia responden terbanyak adalah usia 22

tahun (30.0%). Responden terbanyak yang berpartisipasi adalah mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 61 orang (15.5%%) dan Fakultas Dirasat

Islamiyah yang paling sedikit berpartisipasi yaitu sebanyak 2 orang (0.5%).

Rentangan pendapatan yang diakumulasi dari uang bulanan mahasiswa, pekerjaan

sampingan dan beasiswa terbanyak yang diterima selama sebulan adalah Rp.

2.000.000- Rp. 3.000.000 sebanyak 181 orang (46.1%). Responden lebih banyak

memiliki pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 222 orang (56.5%). Responden

lebih banyak tidak menerima beasiswa yakni sebanyak 332 orang (84.6%).

Responden lebih banyak tinggal di kos-kosan yakni sebanyak 251 orang (63.9).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan t-score. Data mentah

penelitian yang didapatkan atau raw score diubah menjadi z-score, penggunaan z-

score bertujuan untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Pada

z-score masih terdapat bilangan yang bermuatan negatif, untuk menghilangkan

bilangan negatif, maka z-score diubah menjadi t-score yang semuanya menjadi

bilangan positif. Z-score yang diubah menjadi t-score menggunakan rumus

Data yang sudah diubah menjadi t-score sudah berada pada satuan yang sama

dengan mean = 50 dan standar deviasi = 10, sehingga dapat digunakan untuk

menjelaskan hasil deskripsi variabel pada penelitian ini. Perhitungan analisis

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

59

deskriptif akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0, dan hasil

deskriptif penelitian ini terdapat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Perilaku menabung 393 19.57 77.66 50.0000 10.00000

Pengetahuan keuangan 393 25.58 81.21 50.0000 10.00000

Kontrol perilaku 393 24.05 76.76 50.0000 10.00000

Kontrol kognitif 393 23.22 72.57 50.0000 10.00000

Kontrol keputusan 393 24.28 77.74 50.0000 10.00000

Sosialisasi keuangan 393 23.19 75.89 50.0000 10.00000

Kelompok teman sebaya 393 13.02 80.67 50.0000 10.00000

Valid N (listwise) 393 28.29 68.47 50.0000 10.00000

393

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian

sebanyak 393 orang dengan skor perilaku menabung terendah 19.57 dan tertinggi

77.66. Pengetahuan keuangan dengan skor terendah 25.58 dan tertinggi 81.21.

Kontrol perilaku dengan skor terendah 24.05 dan tertinggi 76.76. Kontrol kognitif

dengan skor terendah 23.22 dan tertinggi 72.57. Kontrol keputusan dengan skor

terendah 24.28 dan tertinggi 77.74. Sosialisasi keuangan dengan skor terendah

23.19 dan tertinggi 75.89. Kelompok teman sebaya dengan skor terendah 13.02

dan tertinggi 80.67. Mean pada semua variabel adalah 50 dan Standar Deviasi

pada semua variabel adalah 10.

Setelah diketahui deskripsi stastistik variabel penelitian, maka dapat

dilakukan kategorisasi skor variabel penelitian, dari kategorisasi skor variabel

penelitian dapat diketahui seberapa banyak responden yang terdapat pada kategori

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

60

skor rendah dan tinggi untuk setiap variabelnya. Untuk kategorisasi ditetapkan

sesuai norma yang terdapat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Pedoman Kategorisasi Skor

Kategori Rumus

Tinggi X>Mean

Rendah X≤Mean

Berdasarkan norma kategorisasi skor yang telah ditentukan, maka dapat

dilakukan kategorisasi skor variabel penelitian. Kategorisasi skor variabel

penelitian terdapat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Kategorisasi skor variabel Variabel Kategori Skor dan Frekuensi

Rendah % Tinggi %

Perilaku Menabung 195 49.6% 198 50.4%

Pengetahuan Keuangan 187 47.6% 206 52.4%

Kontrol Perilaku 226 57.5% 167 42.5%

Kontrol Kognitif 172 43.8% 221 56.2%

Kontrol Keputusan 245 62.3% 148 37.6%

Sosialisasi Keuangan 194 49.4% 199 50.6%

Kelompok Teman Sebaya 215 54.7% 178 45.3%

N = 393(100%)

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa variabel perilaku menabung sebanyak

195 responden (49.6 %) masuk kategori rendah, dan 198 responden (50.4%)

masuk kategori tinggi.Variabel pengetahuan keuangan sebanyak 187 responden

(47.6%) masuk kategori rendah, dan 206 responden (52.4%) masuk pada kategori

tinggi. Variabel kontrol kognitif sebanyak 172 responden (43.8%) masuk kategori

rendah, dan 221 responden (56.2%) masuk kategori tinggi. Variabel sosialisasi

orang tua sebanyak 194 responden (49.4%) masuk kategori rendah, dan 199

responden (50.6 %) masuk kategori tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

61

hasil kategorisasi skor variabel perilaku menabung, pengetahuan keuangan,

kontrol kognitif dan sosialisasi keuangan didominasi oleh kategori tinggi.

Variabel kontrol perilaku sebanyak 226 responden (57.5%) masuk kategori

rendah, dan 167 responden (42.5 %) masuk kategori tinggi. Variabel kontrol

keputusan sebanyak 245 responden (62.3%) masuk kategori rendah, dan 148

responden (37.6%) masuk kategori tinggi. Variabel kelompok teman sebaya

sebanyak 215 responden (54.7%) masuk kategori rendah, dan 178 responden

(45.3%) masuk kategori tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan hasil

kategorisasi skor variabel kontrol perilaku, kontrol keputusan dan teman sebaya

didominasi oleh kategori rendah.

4.3 Hasil Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan teknik analisis berganda, seperti

yang sudah dijelaskan pada bab tiga teknik analisis data, dalam regresi ada tiga

hal yang dilihat. Pertama melihat R square untuk mengetahui variasi variabel

dependen yang disebabkan oleh variabel independen. Kedua melihat hasil dari uji

F, yaitu untuk mengetahui apakah R square yang sudah didapatkan signifikan atau

tidak. Dan ketiga melihat uji T, yaitu untuk mengetahui koefisien regresi masing-

masing variabel independen beserta signifikansinya.

4.3.1 Hipotesis Mayor

Untuk menjawab hipotesis mayor, pertama dapat dilihat dari R square yang

didapatkan. Dari R square yang didapatkan akan diketahui berapa persentase

variasi variabel dependen pada penelitian ini adalah perilaku menabung yang

disebabkan oleh keseluruhan variabel independen pada penelitian adalah variabel

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

62

pengetahuan keuangan, kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan,

sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan. R square dapat

dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Model summary

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .808

.654 .647 5.93886

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui perolehan R square sebesar 0.654. Artinya

sebesar 65.4 % variasi dari perilaku menabung dapat dijelaskan oleh pengetahuan

keuangan, kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan, sosialisasi

keuangan, kelompok teman sebaya, dan pendapatan. Sedangkan 34.6 % sisanya

dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Setelah R square didapatkan, selanjutnya penulis melakukan uji F untuk

menganalisa dampak dari seluruh variabel independen yang diteliti terhadap

perilaku menabung. Hasil dari uji F terdapat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

25621.012

13578.988

39200.000

7

385

392

3660.145

35.270

103.775 .000a

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui nilai signifikan yaitu .000a (p < 0.05), maka

hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh

variabel independen terhadap variabel dependen ditolak. Artinya ada pengaruh

yang signifikan pengetahuan keuangan, kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

63

keputusan, sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya dan pendapatan terhadap

perilaku menabung.

4.3.2 Hipotesis Minor

Setelah melihat R square dan signifikansinya, hal terakhir yang dilihat dari

analisis regresi berganda adalah melihat koefisien regresi dari setiap variabel

independen. Koefisien regresi setiap variabel independen didapatkan dari hasil uji

T, koefisien regresi setiap variabel independen ditampilkan pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Koefisien regresi

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 4.711 3.314 1.422 .156

Pengetahuan keuangan .024 .031 .024 .771 .442

Kontrol perilaku .016 .035 .016 .464 .643

Kontrol kognitif .799 .031 .799 25.614 .000

Kontrol keputusan .014 .033 .014 .437 .663

Sosialisasi keuangan -.046 .036 -.046 -1.296 .196

Kelompok teman sebaya .089 .036 .089 2.512 .012

Pendapatan .168 .414 .013 .406 .406

Berdasarkan tabel 4.7 telah diketahui koefisien regresi setiap variabel

independen, dan dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Perilaku menabung = 4.711 + 0.024 pengetahuan keuangan + 0.016 kontrol

perilaku + 0.799 kontrol kognitif + 0.014 kontrol keputusan + -0.046 sosialisasi

keuangan + 0.089 kelompok teman sebaya + 0.168 pendapatan + e

Untuk mengetahui koefisien regresi yang signifikan bisa dilihat pada kolom

nilai signifikan. Jika sig. < 0.05 maka koefisien regresi memiliki pengaruh yang

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

64

signifikan terhadap variabel dependen. Berikut adalah penjelasan koefisien regresi

setiap variabel independen:

1. Besar koefisien regresi variabel pengetahuan keuangan sebesar 0.024 dengan

sig .= 0.442 (sig. > 0.05). Artinya bahwa variabel pengetahuan keuangan

secara positif tidak memengaruhi perilaku menabung. Jadi, semakin tinggi

pengetahuan keuangan maka semakin tinggi pula perilaku menabung dan hal

ini secara statistik tidak signifikan.

2. Besar koefisien regresi variabel kontrol perilaku sebesar 0.016 dengan sig. =

0.643 (sig. > 0.05). Artinya bahwa pengaruh kontrol perilaku dalam kontrol

diri secara positif tidak memengaruhi perilaku menabung. Jadi, semakin tinggi

kontrol perilaku seseorang maka semakin tinggi perilaku menabung, namun

hal ini secara statistik tidak signifikan.

3. Besar koefisien regresi variabel kontrol kognitif sebesar 0.799 dengan sig. =

0.000 (sig. < 0.05). Artinya bahwa variabel kontrol kognitif dalam kontrol diri

secara positif memengaruhi perilaku menabung secara signifikan. Arah

koefisien regresi variabel kontrol keputusan adalah positif, yang artinya

semakin tinggi kontrol kognitif yang dimiliki maka akan semakin tinggi pula

perilaku menabung, begitu juga sebaliknya dan hal ini secara statistik

signifikan.

4. Besar koefisien regresi variabel kontrol keputusan sebesar 0.014 dengan sig. =

0.663 (sig. > 0.05). Artinya bahwa variabel pengaruh kontrol keputusan dalam

kontrol diri secara positif tidak memengaruhi perilaku menabung.. Jadi,

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

65

semakin tinggi kontrol keputusan maka semakin tinggi pula perilaku

menabung mahasiswa tetapi secara statistik tidak signifikan.

5. Besar koefisien regresi variabel sosialisasi keuangan sebesar -0.046 dengan

sig. = 0.196 (sig. > 0.05). Artinya bahwa variabel pengaruh sosialisasi

keuangan secara negatif tidak memengaruhi perilaku menabung. Jadi, semakin

tinggi sosialisasi keuangan maka semakin rendah perilaku menabung

mahasiswa dan hal ini secara statistik tidak signifikan.

6. Besar koefisien regresi variable kelompok teman sebaya sebesar 0.089 dengan

sig. = 0.012 (sig. < 0.05). Artinya bahwa variabel kelompok teman sebaya

secara positif memengaruhi perilaku menabung secara signifikan. Arah

koefisien regresi variabel kelompok teman sebaya adalah positif, yang artinya

semakin tinggi teman sebaya yang dimiliki maka akan semakin tinggi pula

perilaku menabung, begitu juga sebaliknya dan hal ini secara statistik

signifikan.

7. Besar koefisien regresi variabel pendapatan sebesar 0.168 dengan sig. = 0.685

(sig. > 0.05). Artinya bahwa variabel pendapatan secara positif tidak

memenegaruhi perilaku menabung. Jadi, semakin tinggi pendapatan maka

semakin tinggi perilaku menabung mahasiswa dan hal ini secara statistik tidak

signifikan.

Berdasarkan tabel 4.7 dan penjelasan yang telah dijabarkan diketahui bahwa

dua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku menabung yaitu

variabel kontrol kognitif dan kelompok teman sebaya. Untuk mengetahui variabel

independen mana yang memberikan pengaruh paling besar dapat dilihat dari nilai

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

66

beta, karena nilai beta merupakan nilai baku yang sudah berada pada satuan yang

sama sehingga dapat digunakan untuk membandingkan data. Berdasarkan nilai

beta yang terdapat pada tabel 4.7 diketahui bahwa variabel kontrol kognitif

memberikan pengaruh paling besar terhadap perilaku menabung daripada variabel

independen lainnya dengan nilai beta sebesar 0.799.

4.3.3 Proporsi Varian

Untuk mengetahui seberapa besar proporsi varian setiap variabel independen atau

sumbangan dari setiap variabel independen terhadap perilaku menabung maka

dilakukan analisis variabel independen satu-persatu. Besarnya proporsi varian

dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Proporsi varian

Model R Square

R Square

Change

Change Statistics

F Change df1 df2

Sig. F

Change

Pengetahuan keuangan .009 .009 3.370 1 391 .067

Kontrol perilaku .012 .003 1.166 1 390 .281

Kontrol kognitif .647 .636 701.401 1 389 .000

Kontrol keputusan .648 .000 .438 1 388 .509

Sosialisasi keuangan .648 .000 .164 1 387 .685

Kelompok Teman

sebaya

.653 .006 6180 1 386 .013

Pendapatan .654 .000 .165 1 385 .685

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui nilai besaran sumbangan variabel

independen dan signifikansinya terhadap penambahan varian dari perilaku

menabung. Penjelasan proporsi varian masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

1. Pengetahuan keuangan memberikan sumbangan sebesar 0.9 % terhadap varian

perilaku menabung.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

67

2. Kontrol perilaku memberikan sumbangan sebesar 0.3 % terhadap varian

perilaku menabung.

3. Kontrol kognitif memberikan sumbangan sebesar 63.6 % terhadap varian

perilaku menabung.

4. Kontrol keputusan memberikan sumbangan sebesar 0.00 % terhadap varian

perilaku menabung.

5. Sosialisasi keuangan memberikan sumbangan sebesar 0.00 % terhadap varian

perilaku menabung.

6. Kelompok teman sebaya memberikan sumbangan sebesar 0.6 % terhadap

varian perilaku menabung.

7. Pendapatan memberikan sumbangan sebesar 0.00 % terhadap varian perilaku

menabung.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

68

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor yaitu dengan melihat R square dan

signifikansinya, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

signifikan secara bersama-sama variabel pengetahuan keuangan, kontrol perilaku,

kontrol kognitif, kontrol keputusan, sosialisasi keuangan, kelompok teman sebaya,

dan pendapatan terhadap perilaku menabung pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor dengan melihat koefisien regresi dan

signifikansi masing-masing variabel independen terhadap perilaku menabung,

diketahui bahwa terdapat dua variabel independen dengan koefisien regresi yang

signifikan memengaruhi perilaku menabung yaitu kontrol kognitif dan kelompok

teman sebaya. Variabel pengetahuan keuangan, kontrol perilaku, kontrol

keputusan, sosialisasi keuangan, dan pendapatan memiliki pengaruh terhadap

perilaku menabung tetapi tidak signifikan secara statistik.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa 50.4% mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta memiliki perilaku menabung yang baik. Artinya, mereka

menganggap ketika mereka menabung maka dirasakan baik untuk kesejahteraan

keuangan di kehidupan pada masa yang akan datang. Namun, sebagian lainnya

49.6% menganggap bahwa perilaku menabung tergolong kurang baik. Tentunya,

bagi mahasiswa yang memiliki perilaku menabung ini perlu mendapatkan

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

69

perhatian karena menabung merupakan perilaku yang penting untuk kesejahteraan

keuangan individu di masa depan mengingat mahasiswa merupakan calon penerus

bangsa yang akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara Indonesia.

Hasil penelitian dari delapan variabel, menunjukan bahwa variabel kontrol

kognitif memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perilaku

menabung pada mahasiswa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin

tinggi kontrol kognitif seseorang maka akan semakin tinggi pula perilaku

menabung. Perkembangan kontrol kognitif pada mahasiswa berada dalam tahap

operasional formal sesuai perkembangan kognitif Piaget, sehingga kemampuan

menalarnya tinggi untuk mengantisipasi peristiwa atau kejadian dan kemampuan

untuk menafsirkan peristiwa atau kejadian serta lebih matang dalam hal

mengambil keputusan termasuk tindakan ekonomi. Mahasiswa juga sudah dapat

berfikir abstrak, idealis serta logis, sehingga mampu menyusun secara sistematis

untuk memutuskan menabung. Mahasiswa menabung berdasarkan kepada

tuntutan pengetahuan dan pengalaman pada kebutuhan (Solicha, 2015).

Sedangkan variabel kontrol perilaku memberikan hasil tidak signifikan

terhadap perilaku menabung. Didalam teori psikologi aliran behaviourism yang

dikemukakan oleh Skinner mengenai Operant Conditioning mengungkapkan

bahwa reaksi lebih dikontrol oleh konsekuensi suatu perilaku daripada oleh

kejadian yang mendahuluinya. Konsekuensi dari perilaku terbagi menjadi dua

yaitu penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment) (Solicha, 2015).

Penguatan untuk melakukan kegiatan menabung pada mahasiswa cenderung

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

70

lemah sehingga menyebabkan banyak mahasiswa yang kesulitan dan mengalami

kendala dalam menabung. Selain kurangnya penguatan, tidak ada juga hukuman

yang diterima apabila mahasiswa tidak menabung. Namun hal ini tidak didukung

oleh penelitian Taufiqurrohman (2014) yang mengatakan bahwa kontrol perilaku

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menabung pada

mahasiswa.

Variabel kontrol keputusan memberikan hasil yang tidak signifikan terhadap

perilaku menabung pada mahasiswa. Dalam mengambil sebuah keputusan yang

paling penting adalah mengenali situasi yang dihadapinya terutama situasi yang

paling penting dan mendesak (Soebandono, 2015). Mahasiswa rata-rata

mengalami masalah yang kompleks mengenai pengelolaan keuangan. Uang yang

ada di awal bulan banyak digunakan untuk berfoya-foya atau memenuhi gaya

hidup, dan kehabisan uang di akhir bulan sehingga keputusan mahasiswa untuk

melakukan kegiatan menabung cenderung tidak dilakukan. Hal ini tidak sejalan

dengan penelitian Wahana, 2014; Sirine dan Utami, 2016; Marwati, 2018 yang

menyatakan bahwa kontrol diri memberikan pengaruh terhadap perilaku

menabung.

Variabel berikutnya yang diteliti memprediksi perilaku menabung adalah

kelompok teman sebaya. Mahasiswa termasuk sebagai kategori remaja akhir yaitu

antara 18 sampai 25 tahun yang memasuki masa peralihan dewasa awal.

Mahasiswa cenderung menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman kos,

teman kuliah, ataupu teman organisasi yang cenderung seumuran atau sebaya

sehingga intensitas interaksi dengan teman sebaya menjadi hal yang utama dalam

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

71

menjalani kehidupan masa perkuliahan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Triani (2017) dan Erskine et.al (2005) yang mengatakan bahwa teman sebaya

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung mahasiswa.

Tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Sirine dan Utami (2016) menunjukan hasil

dimana variabel teman sebaya tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap perilaku menabung.

Variabel berikutnya yang diteliti memprediksi perilaku menabung adalah

pengetahuan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian ini pengetahuan keuangan

memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap perilaku menabung.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triani (2017). Akan

tetapi, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa pengetahuan keuangan berkorelasi positif dengan perilaku

menabung (Sabri & MacDonald, 2010; Wahana, 2014, Marwati, 2018). Generasi

muda saat ini lebih cenderung berperilaku konsumtif. Mahasiswa kesulitan dalam

mengatur keuangan disebabkan salah satunya karena kurangnya pengetahuan

mengenai pengaturan keuangan tentang manajemen efektif terhadap personal

finance.

Selanjutnya yaitu variabel sosialisasi keuangan memiliki pengaruh positif

tetapi tidak signifikan terhadap perilaku menabung pada hasil penelitian ini. Hasil

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triani (2017). Penyebabnya

dapat dikaitkan karena beberapa faktor yaitu saat seorang anak tidak mendapatkan

sosialisasi meliputi keterampilan dan pendidikan keuangan yang baik dalam

keluarga maka anak tidak mampu mengelola keuangan pribadinya dengan baik

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

72

dan berdampak pada perilaku menabung. Kedua, orangtua kurang berkomunikasi

dengan anaknya terutama mengenai masalah keuangan. Namun, hasil ini tidak

sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sosialisasi orang

tua berkorelasi positif dengan perilaku menabung, semakin tinggi sosialisasi orang

tua maka semakin tinggi perilaku menabung (Thung et.al, 2012; Widayati, 2014;

Sirine & Utami, 2016; Marwati, 2018).

Variabel independen yang terakhir yang diteliti dalam penelitian ini adalah

pendapatan. Secara teori, semakin tinggi pendapatan seseorang maka peluang

untuk menabung juga semakin tinggi. Karena jika semakin tinggi pendapatan

maka porsi uang yang akan ditabung akan semakin besar dan berarti kebutuhan

akan menabung menjadi semakin tinggi. Tetapi dalam penelitian ini ditemukan

hasil bahwa pendapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku menabung mahasiswa. Mahasiswa memiliki masalah keuangan yang

kompleks terutama ketika menjalani masa perkuliahan karena mahasiswa

cenderung belum mandiri secara finansial. Hal ini sejalan dengan penelitian

Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Abdullah dan Majid (2003), Wahana (2014) dan Marwati (2018) yang

menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh positif dan signifikan.

Sebagai perbandingan, terdapat teori yang sejalan dengan penelitian ini.

Tuveson et.al (2011) mengatakan ada tiga konsep yang terdapat dalam Theory of

Planned Behavior (TPB) yang dirumuskan oleh Ajzen dan Fishbein yang

memengaruhi perilaku menabung adalah sikap terhadap perilaku (attitude

towards the behavior), norma subjektif (subjective norm) dan kontrol

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

73

perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control). Penelitian ini sejalan

dengan penelitian Sirine dan Utami (2016) yang menjelaskan bahwa variabel

independen erat kaitannya dengan tiga konsep yang terdapat dalam Theory of

Planned Behavior. Konsep sikap terhadap perilaku tercermin melalui variabel

pengetahuan keuangan sedangkan norma subjektif tercermin melalui variabel

sosialisasi keuangan dari orang tua serta pengaruh kelompok teman sebaya,

sedangkan kontrol perilaku tercermin dalam variabel kontrol diri. Ditambah

dengan penelitian Kibet (2009) yang menyebutkan bahwa faktor yang

memengaruhi tabungan salah satunya adalah pendapatan.

5.3 Kelebihan dan Limitasi Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan pengaruhnya terhadap perilaku menabung. Dari

penelitian ini juga dapat diketahui, untuk meningkatkan perilaku menabung bisa

dengan meningkatkan kontrol kognitif serta pengaruh dari teman sebaya terhadap

mahasiswa.

Penulis menyadari adanya beberapa kendala dan kekurangan yang dialami

selama penelitian diantaranya: kondisi pada beberapa responden yang merasa

jenuh saat mengisi kuesioner dikarenakan penulis menyebarkan kuesioner secara

tidak teratur waktunya seperti setelah mereka selesai perkuliahan. Di dalam

instrumen pengetahuan keuangan juga terdapat istilah-istilah spesifik mengenai

keuangan yang tidak banyak diketahui seperti obligasi dan saham sehingga

banyak membuat responden mempertanyakannya Hal-hal ini yang mungkin saja

dapat membuat bias hasil penelitian.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

74

5.4 Saran

Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

5.4.1 Saran teoritis

1. Proporsi varians keseluruhan variabel independen menyumbangkan sebesar

65.4% dan 34.6% sisanya kemungkinan disumbangkan oleh variabel lain yang

tidak diteliti. Disarankan untuk penelitian selanjutnya menambahkan variabel

lain yang dapat memengaruhi perilaku menabung selain yang ada pada

penelitian ini. Misalnya seperti motif menabung, religiusitas dan status sosial

ekonomi.

2. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kontrol kognitif dan kelompok teman

sebaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menabung, untuk

penelitian selanjutnya agar dapat diteliti juga faktor apa saja yang dapat

meningkatkan kontrol kognitif dan teman sebaya agar dapat meningkatkan

perilaku menabung pada mahasiswa.

3. Responden penelitian kurang seimbang pada kategori jenis kelamin, fakultas,

dan umur. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat difokuskan dengan

jumlah responden yang seimbang dan karakteristik yang tidak bervariasi misal

mahasiswa semester 1 pada Fakultas Psikologi.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang mengambil teori yang sama, diharapkan dapat

lebih menyempurnakan dengan memperhatikan proses pengambilan data

seperti mengadaptasi alat ukur perilaku menabung, memperhatikan teknik

sampling, dan metode pengambilan data agar penelitian selanjutnya dapat

berkembang menjadi lebih baik.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

75

5.4.2 Saran praktis

1. Berdasarkan hasil penelitian ini kontrol kognitif memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perilaku menabung pada mahasiswa. Mahasiswa

diharapkan dapat mengontrol kognitif atau kemampuan menalarnya terutama

dalam hal mengenai pengelolaan keuangan dalam menabung agar dapat

meningkatkan perilaku menabung pada mahasiswa. Salah satu caranya adalah

dengan mengetahui manfaat dan pentingnya menabung agar dapat terlaksana

perilaku menabung serta tercapai kesejahteraan dan pengelolaan keuangan

yang sehat.

2. Berdasarkan penelitian ini, kelompok teman sebaya memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perilaku menabung. Mahasiswa diharapkan dapat saling

memberikan pengaruh dan saran yang positif terhadap rekannya terutama

dalam hal pengelolaan keuangan. Salah satu caranya adalah dengan

meningkatkan hubungan yang positif dengan teman sebaya dengan

mendiskusikan mengenai pengelolaan keuangan yang tepat bagi mahasiswa.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

76

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. (1991). The theory of planned behaviour. Organizational Behaviour

and Human Decision Processes, 50, 179-211.

Averil,J.F. (1973). Personal Control Over Averssive Stimuli and it’s relationship

to stress. Psychological Bulletin, 80, 286-303.

Abdullah, N dan Majid, M. S. A. (2003). The Influence of Religiosity,

Income, Consumption, on Saving Behaviour : The Case of

International Islamic University Malaysia (Iium). Journal of Islamic

Economics, 4, 33-55.

Ahmadi, A & Sholeh, M. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Al-Qur’an dan Terjemahannya. (2006). Departemen Agama. Jakarta : Maghfiroh

Pustaka.

Amalia, Suri et.al. (2018). Pengaruh melek finansial, sosialisasi orang tua dan

teman sebaya terhadap perilaku menabung mahasiswa bidik misi fakultas

ekonomi universitas samudra. Jurnal Samudra Ekonomika, 2(2), 97-108.

Andrew, Vincentius dan Linawati, Nanik. (2014). Hubungan Faktor Demografi

dan Pengetahuan Keuangan Dengan Perilaku Menabung Karyawan di

Surabaya. Jurnal Finesta, (2), 35-39.

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action. Englewood Cliffs.

NJ : Prenctice Hall.

Basri, Faisal & Munandar, Haris. (2009). Lanskap Ekonomi Indonesia Kajian dan

Renungan Terhadap Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru,

dan Prospek Perekonomian Indonesia. Jakarta: Kencana.

Baumeister, Roy F. (2002). Yielding to Temptation: Self-Control Failure,

Impulsive Purchasing, and Consumer Behavior. Journal of Consumer

Research, (28), 670–676.

Chandra, A. A. (2016). Jokowi Ajak Masyarakat Menabung di Hari

Menabung Nasional. Diunduh tanggal 05 Januari 2018 dari

https://www.finance.detik.com/moneter/3333155/jokowi-ajak-masyarakat-

menabung-di-hari-menabung-nasional.html.

Canova, L., Rattazi. A.M.M., & Webley, P. (2005). The hierarchical structure of

saving motives. Elsevier: Journal of Economic Psychology, (26), 21-34.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

77

Chen, Haiyang and Ronal P. Volpe. (1998). An Analysis of Personal Financial

Literacy Among Collage Students.Financial Service Review, 7(2),107-128

Cude, B., Lawrence, F., Lyons, A., Metzger, K., LeJeune, E., Marks, L., &

Machtmes, K. (2006). College students and literasi keuangan: What

they know and whatwe need to learn. Proceedings of the Eastern Family

Economics and Resource Management Association, 102-109.

Cronqvist, Henrik & Siegel, Stephan. (2010). The origins of savings behavior.

Stockholm, Sweden : Institute for financial reserach, SIFR. Drottninggatan

89, SE 113-60, 1- 54.

Danes, S.M. (1994). Parental Perceptions of Children’s Financial Socialization.

Journal of Financial Counseling and Planning, 5, 127-194.

Dr.W.A.Gerungan, Dipl.Psych. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika

Aditama.

Erawati, Neni dan Susanti. (2015). Pengaruh literasi keuangan, pembelajaran di

perguruan tinggi, dan pengalaman bekerja terhadap perilaku keuangan

mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri surabaya. Jurnal

Pendidikan Akuntansi, 5(1).

Erskine, M., C. Kier, A. Leung, dan R. Sproule. (2005). Peer crowd, work

experience, and financial saving behaviour of young canadians.

Journal of Economic Psychology, (27), 262-284.

Furnham, A. (1999). The saving and spending habits of young people. Journal of

Economic Psychology, (20), 677-697.

Gadinasyrin, Pelangi Valent. (2014). Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku

menabung : studi pada kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi. Bandung : Universitas

Pendidikan Indonesia.

Garman, E. Thomas & Forgue, Raymond E. (2006). Personal Finance

International Edition. Canada : South Western Cengage Learning.

Ghufron, M. Nur dan Risnawati, Rini. (2011). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta:

Ar-uzz Media.

Gudmonson. Clinton. (2011). Family Financial Socialization : Theory and Critical

Review. Journal of Family and Economic, 32(4), 644-667.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

78

Hakim, Lukman & Wulandari. (2015). Pengaruh Love of Money, Pendidikan

Keuangan di Keluarga, Hasil Belajar Manajemen Keuangan, dan Teman

Sebaya terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa. Jurnal

Pendidikan Akuntansi, 3 (3), 1-6.

Hurlock. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Edisi Kelima (Terjemahan oleh Istiwidayanti).

Jakarta: Erlangga.

Huston, S.J. (2010). Measuring financial literacy. The journal of Consumer

Affairs,(44), 296-316.

Ida & Yohana Dwinta, Chyntia. (2010). Pengaruh Locus of Control, Financial

Knowledge, Income terhadap Financial Manajement Behavior. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, 12(3), 131-144

Kansong, Usman (2016). 95% Menabung Menjadi Gerakan Nasional. Diunduh

tanggal 28 Desember 2018, dari

http://www.mediaindonesia.com/menabung-menjadi-gerakan-

nasional.html.

Keynes, Maynard John. (1935). The general theory of emplyoment, interest, and

money. The University of Adelaide Library Electronic Text Collection.

Kibet, Lawrence K, Mutai, Benjamin K., Ouma, Desterjo E., Owour, George.

(2009). Determinans of household saving: case study of small holder

farmers, entrepreneurs and teachers in rural areas of Kenya. Journal of

Development and Agricultural Economic, (7), 137-143

Lawang, Robert M.Z. (1985). Pengantar Sosiologi. Karunika: Jakarta.

Lee, Seonglim, Park, Myung-Hee, Montalo, Catherine P.(2000). The effect of

family life cycle and financial management practices on household saving

patterns. Journal of Korean Home Economic Association English Edition:

(1)

Lim. C. S., B. K. Sia dan G. J. Gan. (2011). The analysis of psychological factors

affecting savers in Malaysia. Journal of Middle Easter Finance and

Economy ,(12),77-85.

Lusardi, A. (2005). Financial Education and the Saving Behavior of African

American and Hispanic Households. Report for the US Department of

Labor . Available at http://www.dartmouth.edu.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

79

Lusardi, A. (2008). Households saving Behavior : The Role of financial literacy

Information and Financial Education Programs. Report for the Dartmouth

Collage and NBER. Retrieved at http://www.dartmouth.edu

Marwati, Desi Resti. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menabung Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta. Skripsi. Yogykarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mappiere, Andi. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Muhlis. (2011). Perilaku Menabung di Perbankan Syariah Jawa tengah. Disertasi.

Semarang: Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro.

Naila Al Kholilah dan R Irmani. (2013). Studi Financial Management Behavior

pada Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking, 3(1), 69-80.

Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

Diunduh tanggal 5 Januari 2018, dari

http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-danperlindungan

konsumen/Pages/Literasi-Keuangan.aspx

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Rancangan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor /POJK.07/2016 Tentang Peningkatan Literasi Dan

Inklusi Keuangan Di Sektor Jasa Keuangan Untuk Konsumen

Dan/Atau Masyarakat. Diunduh tanggal 5 Januari 2018, dari

http://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-

keuangan/rancanganregulasi/Documents/RPOJK%20Literasi%20dan%20I

nklusi%20Keuangan.pdf

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan

2016. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Otto, Annette. (2009). The Economic Psychology of Adolescent Saving. Thesis.

Germany: Johanner Guttenberg University of Mainz.

Priaji ,Vita Widyan. (2011). Faktor-faktor yang memengaruhi intensi menabung

di bank syariah. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN.

Putra, Bima Harya. (2018). Pengaruh Sosialisasi Keuangan Keluarga Terhadap

Perilaku Menabung Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi Manajemen

dan Keuangan, (2), 107-114.

Rendra, Rissa. (2012). Dinamika Pengambilan Keputusan Menabung pada

Pedagang Kecil di Pasar Gede Surakarta. Thesis. Yogyakarta: Program

Pascasarjana Universitas Gajah Mada.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

80

Rick, Armin. (2010). The saving behavior of German families : heteregeneity in

the effect of children on annual saving, saving motives and the regularity

of saving.Universitat Mannheim: Mannheimer Forschungsinsitut

Okonomic und Demographicher Wandel.

Sabri, M.F, MacDonald, M, Masud, Jariah, Paim, L. Hira, T.K., & Othman

M.A (2008). Financial Behavior and Problems Among College

Students in Malaysia: Research and Education Implication Consumer

Interest Annual. Vol 54.

Sabri, M. F., dan M. MacDonald. (2010). Savings behaviour and financial

problems among college students: The role of literasi keuangan in

Malaysia. Cross Cultural Communication,(6),103-110.

Santrock, John W. (2007). Adoslence (Fifth edition). New york: McGraw-Hill.

Seong, Lim Chee, et.al .( 2011). The Analysis of Psycological Factors Affecting

Savers in Malaysia. Euro Journals Middle Eastern Finance and

Economics., ISSN: 1450-2889 Issue 12

Sirine, Hani & Utami, Dwi. S. (2016). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Perilaku Menabung Di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan bisnis,

(19) 27-52.

Soebandono, J.P. (2015). Bahan perkuliahan Psikologi Industri dan Organisasi.

Tidak dipublikasikan.

Solicha.(2015). Bahan perkuliahan Psikologi Pendidikan. Tidak dipublikasikan.

Sukirno, S. (2004). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Suroto. (2000). Strategi Pembangunan dan Perencanaan Perencanaan

Kesempatan Kerja. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Taufiqurrohman, Ahiq Muhammad. (2014). Pengaruh Kontrol Perilaku dan Niat

Terhadap Perilaku Menabung Mahasiswa (Suatu Kasus pada Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Triani Muthia. (2017). Analisis Saving Behaviour pada Mahasiswa S1 di Kota

Padang. Skripsi. Padang: Universitas Andalas.

Tangney, J.P, Baumeister, R.F., & Boone A,.L.(2004). High self control predicts

good adjustment, less pathology, better grades, and interpersonal success.

Journal of Personality, 271 – 322.

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

81

Thung, Chai Ming, et.al. (2012). Determinants of Saving Behavior Among

The University Students in Malaysia. A Research Project Submitted in

Partial Fulfillment of the Requirement for The Degree of Bachelor of

Commerce (Hons) Accounting, Faculty of Business and Finance, Journal

in Department of Commerce and Accounting, University Tungku Abdul

Rahman. RM1P T1G3. 1-109.

Tuveson, Joakim., dan Shiyu Yu.(2011). Student saving, does it exist? A study of

student’s behavior, attitude towards saving and motivation to save. Thesis.

Umea School of Business.

Umar, J. (2014). Bahan perkuliahan analisis faktor. Tidak dipublikasikan.

Wahana, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Mahasiswa Dalam Menabung (Studi Kasus Mahasiswa S1 FEB

Undip Tembalang). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Diponegoro.

Webley, P., & E.K.Nyhus. (2005). Parent’s influence of future orientation and

saving. Journal of Economic Psychology, 27(1), 140-164.

Werneryd, Karl-Erik. (1999). The psychology of saving : A study on economic

psychology. Cheltenham United Kingdom: Edward Elgar Publisher.

Widayati, I. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Finansial

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 1 (1).

Yopie, Kurnia Erista Halim & Astuti, Dewi. (2015). Financial Stressors, Financial

Behavior, Risk Toleance, Financial Knowledge, dan Kepuasan Financial.

Journal FINESTA, 3(1), 19-23.

Zulhairi. (2005). Hubungan religiusitas dengan intensi menabung di bank syariah

pada pemeluk agama Islam. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

82

LAMPIRAN A: KUESIONER

KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum.Wr.Wb. Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam.

Saya Fathya Firlianda, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta semester akhir, saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk

penyusunan tugas akhir kuliah (skripsi). Saya membutuhkan bantuan Anda untuk

menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi angket ini. Jawaban Anda

tidak dilihat benar atau salah, dan kerahasiaan jawaban Anda terjamin. Jawaban

terbaik adalah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri, perasaan, dan pikiran

Anda tanpa pengaruh dari siapapun. Kejujuran Anda dalam melengkapi kuesioner

ini sangat saya harapkan. Sebelumnya saya berterimakasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu untuk mengisi angket ini.

Hormat saya,

Fathya Firlianda

DATA RESPONDEN

Inisial / Nama :

Usia :

Fakultas/ Jurusan :

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b.Perempuan

Status Tinggal : a. Dengan Ortu b. Kos c. Lainnya.............

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi.

..............................................

(Inisial/Nama dan Tanda Tangan)

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

83

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta memilih pernyataan yang

sesuai dengan diri Anda, dan bukan yang idealnya terjadi pada diri Anda.

Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang Anda pilih dari keempat alternatif

jawaban yang tersedia pada tiap-tiap pernyataan, yaitu:

STS : Bila Anda merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan.

TS : Bila Anda merasa Tidak Setuju dengan pernyataan.

S : Bila Anda merasa Setuju dengan pernyataan.

SS : Bila Anda merasa Sangat Setuju dengan pernyataan.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan, seluruh

jawaban adalah benar selama itu sesuai dengan diri Anda.

Contoh Pengisian

Jika Anda Sangat Setuju merasakan hal yang terdapat dalam pernyataan, maka

Anda dapat memberi tanda (√) pada kolom STS (Sangat Tidak Setuju).

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya mudah untuk memaafkan

oranglain

Perilaku Menabung

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya menyisihkan uang saya secara

teratur untuk masa depan.

2. Saya menabung di Bank untuk

tambahan modal membuka usaha di

akhir masa pensiun nanti.

3. Dengan menabung di Bank saya

dapat memiliki bekal uang untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi.

4 Dengan menabung di Bank saya

dapat memiliki jaminan masa depan

yang lebih baik untuk saya maupun

keluarga saya nantinya.

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

84

5. Saya memutuskan untuk menabung

di Bank secara periodik.

6. Saya memutuskan tidak menabung di

Bank karena itu membatasi

keinginan saya untuk membelanjakan

uang.

7. Saya menabung untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu.

8. Saya memutuskan menabung di

Bank karena yakin itu adalah

keputusan yang baik dan tepat.

9. Saya memutuskan menabung di

Bank karena adanya jaminan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

10. Agar dapat berhemat untuk

kepentingan menabung di Bank, saya

sering membandingkan harga

sebelum saya melakukan pembelian.

11. Agar dapat berhemat untuk

kepentingan menabung di Bank, saya

membeli barang yang benar-benar

menjadi kebutuhan utama.

12. Saya tidak peduli dalam melakukan

perencanaan penghematan keuangan

dan anggaran bulanan.

13. Saya selalu menerapkan pola hidup

sederhana demi menghemat

pengeluaran saya.

14. Saya mudah mengeluarkan uang saya

untuk kegiatan konsumtif.

Pengetahuan Keuangan

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya mengetahui bahwa menyimpan

sebagian uang di rumah tidak

sepenuhnya aman.

2. Saya memahami dengan baik

instrumen-instrumen keuangan

seperti : obligasi dan saham.

3. Saya memiliki pengetahuan dalam

membuat perencanaan keuangan

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

85

yang baik dan benar.

4. Saya memahami dengan baik

bagaimana menginvestasikan uang.

5. Saya mempertimbangkan terlebih

dahulu untung dan rugi sebelum

melakukan investasi.

6. Saya tidak mengetahui bahwa dividen

merupakan keuntungan saham.

7. Dengan memiliki tabungan membuat

kita lebih mudah ketika akan menarik

uang dimana saja dengan

menggunakan fasilitas ATM.

8. Saya tidak banyak mengetahui

mengenai berbagai manfaat dari

menabung di Bank.

9. Saya memahami dengan baik terkait

transaksi tabungan (pembukaan

rekening dan penyetoran, penarikan,

pemindahbukuan, tata cara

perhitungan dan pembukuan bunga

tabungan, penuitupan rekening

tabungan)

10. Saya tidak memahami dengan baik

bagaimana mengelola hutang saya.

11. Saya memahami dengan baik

mengatur keuangan agar tidak

berhutang kepada siapapun.

12. Pinjaman kredit untuk kegiatan

produktif lebih baik daripada

pinjaman kredit untuk kegiatan

konsumtif

13. Saya kurang memahami dan

mengetahui tentang premi asuransi.

14. Saya mengetahui bagaimana memilih

jenis asuransi yang baik dan tepat.

15. Dengan memiliki asuransi membuat

hidup saya lebih terjamin.

Kontrol Diri

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya selalu memikirkan akibat

sebelum bertindak.

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

86

2. Saya dapat menempatkan diri sesuai

dengan situasi.

3. Ketika saya memperoleh uang, saya

bisa menghabiskan atau

membelanjakan uang tersebut secara

mendadak (sekitar 1-2 hari)

4. Saya suka mengambil keputusan

secara cepat dan tidak

memperdulikan akibatnya

5. Ketika saya mempunyai uang lebih,

saya memutuskan untuk menabung

uang tersebut di Bank.

6. Saya sulit menolak ajakan teman

untuk pergi berbelanja.

7. Saya suka hidup berfoya-foya

8. Ketika suku bunga naik saya

memutuskan untuk menabung di

Bank.

9. Saya lebih memilih membeli suatu

barang atau jasa sesuai dengan

kebutuhan bukan keinginan.

10. Tingkat pengeluaran diusahakan

lebih kecil dari tingkat pendapatan.

11. Salah satu cara saya untuk mengemat

uang adalah dengan membeli suatu

barang atau jasa pada saat ada

program diskon, pameran, dan

sejenisnya.

12. Konsumsi barang dan jasa yang saya

lakukan sebisa mungkin sesuai

dengan perencanaan anggaran

pengeluaran.

13. Saya lebih fokus dengan apa yang

terjadi kepada saya dalam jangka

pendek daripada jangka panjang.

14. Saya tdak mempertimbangkan

manfaat suatu barang ketika akan

membeli

15. Saya orang yang dapat menahan

keinginan balanja saat tidak memiliki

cukup uang.

16. Saya lebih memilih melakukan

kegiatan positif lain ketika diajak

berbelanja.

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

87

17. Saya selalu yakin dengan keputusan

yang saya ambil.

18. Saya mempertimbangkan banyak hal

ketika akan menabung di Bank.

19. Saya akan bertanggung jawab

terhadap pilihan yang saya ambil.

20. Saya yakin bahwa keputusan

menabung di Bank adalah keputusan

yang baik untuk masa depan.

Sosialisasi Keuangan Orang tua

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Menabung adalah sesuatu yang saya

kerjakan secara teratur karena orang

tua saya berhemat sekecil apapun.

2. Ketika saya meminta dibelikan

sesuatu kepada orang tua, mereka

akan menyuruh saya menabung

terlebih dahulu untuk mendapatkan

sesuatu yang saya inginkan.

3. Orang tua saya tidak pernah

menetapkan tanggal yang sama

setiap memberi uang bulanan.

4. Orang tua membiarkan saya

memiliki kartu kredit namun

menerapkan aturan ketat dalam

penggunaan kartu kredit yang saya

miliki.

5. Orang tua saya memberi kebebasan

kepada saya dalam menggunakan

uang yang saya miliki.

6. Saya diberi kebebasan dalam

mengatur keuangan, tetapi orang tua

selalu mengajak saya diskusi tentang

bagaimana memaksimalkan uang

yang ada.

7. Orangtua saya tidak bangga terhadap

saya karena saya menabung di Bank.

8. Orang tua saya bangga terhadap saya

karena saya menabung.

9. Orang tua saya akan memberi

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

88

tambahan uang bulanan ketika saya

berhasil membeli barang yang

dibutuhkan dengan uang yang saya

kumpulkan sendiri.

10. Orang tua mengajarkan saya untuk

membuat catatan rutin mengenai

uang yang keluar dan masuk.

11. Orang tua kurang memberikan

contoh yang baik kepada saya saat

melakukan manajemen keuangan

12. Orang tua saya selalu memberikan

pengertian kepada saya tentang kerja

keras orang tua dalam mencari

nafkah agar saya lebih menghargai

uang.

Kelompok Teman Sebaya

No PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya mendiskusikan masalah-

masalah manajemen keuangan,

khususnya menabung dengan teman-

teman saya.

2. Saya melibatkan teman-teman saya

dalam aktivitas belanja yang saya

lakukan.

3. Sejauh saya tahu, bahwa beberapa

teman saya secara teratur menabung

dalam suatu rekening tabungan.

4. Teman saya menganjurkan saya

untuk menabung di Bank.

5. Teman saya mengingatkan saya agar

tidak boros.

6. Teman saya mengingatkan agar

memikirkan akibatnya sebelum

membeli suatu barang.

7. Saya menyempatkan waktu luang

saya dengan teman-teman saya.

8. Teman saya memberikan informasi

terkait manfaat menabung di Bank

yang saya tidak ketahui sebelumnya.

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

9. Saya mendapatkan pengalaman baru

ketika pergi bersama teman-teman.

10. Teman saya memberikan informasi

mengenai bagaimana mengelola

keuangan yang baik.

11. Sama seperti teman saya, saya

menabung di Bank secara periodik

untuk keperluan mendatang.

12. Sama seperti teman saya, saya

mengatur dan membuat perencanaan

keuangan seperti melakukan

perbandingan uang tabungan dengan

belanja saya.

13. Sama seperti teman saya, saya sering

membeli sesuatu hanya berdasarkan

keinginan.

1. Apakah Anda bekerja part time?

a. Ya

b. Tidak

Jika jawaban Tidak maka lanjut ke pertanyaan nomor 3.

2. Berapa rata-rata pendapatan per bulan dari bekerja?

3. Apakah saat ini Anda menerima beasiswa?

a. Ya

b. Tidak

Jika jawaban Tidak maka lanjut ke pertanyaan nomor 5.

4. Berapa jumlah beasiswa yang Anda terima setiap bulannya?

5. Berapa rata-rata uang saku Anda per bulan dari orang tua/saudara?

*Mohon periksa kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada jawaban

yang terlewati

*Mohon untuk melengkapi data diri

Terimakasih

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

90

LAMPIRAN B: Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas perilaku menabung

UJI VALIDITAS PERILAKU MENABUNG

DA NI=14 NO=393 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14

PM SY FI=PM.COR

MO NX=14 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PERILAKU MENABUNG

FR TD 4 1 TD 5 2 TD 6 1 TD 6 4 TD 6 2 TD 12 10 TD 10 6 TD 8 3 TD 11 6 TD

3 2 TD 6 3 TD 13 11 TD 12 9 TD 10 9 TD 13 2 TD 13 9 TD 14 7

PD

OU TV SS MI

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

91

Hasil uji validitas pengetahuan keuangan

UJI VALIDITAS KONSTRUK LITERASI KEUANGAN

DA NI=15 NO=393 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

PM SY FI=FL.COR

MO NX=15 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

LITERASI KEUANGAN

FR TD 10 9 TD 8 3 TD 5 4 TD 13 12 TD 15 9 TD 13 4 TD 13 6 TD 12 10 TD 14

2 TD 7 5 TD 10 3

PD

OU TV SS MI

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

92

Hasil uji validitas kontrol perilaku

UJI VALIDITAS KONSTRUK KONTROL PERILAKU

DA NI=8 NO=393 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

PM SY FI=KP.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

KP

FR TD 6 2 TD 7 6 TD 5 2 TD 8 1

PD

OU TV SS MI

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

93

Hasil uji validitas kontrol kognitif

UJI VALIDITAS KONTROL KOGNITIF

DA NI=7 NO=393 MA=PM

LA

X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

PM SY FI=KK.COR

MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

KK

FR TD 6 4 TD 5 3 TD 5 4 TD 4 2

PD

OU TV SS MI

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

94

Hasil uji validitas kontrol keputusan

UJI VALIDITAS KONTROL KEPUTUSAN

DA NI=5 NO=393 MA=PM

LA

X16 X17 X18 X19 X20

PM SY FI=KKEP.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

KKEP

FR TD 5 4 TD 4 2

PD

OU TV SS MI

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

95

Hasil uji validitas sosialisasi orangtua

UJI VALIDITAS SOSIALISASI OT

DA NI=12 NO=393 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12

PM SY FI=SO.COR

MO NX=12 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SOSIALISASI

FR TD 12 11 TD 9 7 TD 3 2 TD 4 2 TD 8 1 TD 2 1 TD 3 1 TD 12 6

PD

OU TV SS MI

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

96

Hasil uji validitas kelompok teman sebaya

UJI VALIDITAS KONSTRUK PTS

DA NI=13 NO=393 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13

PM SY FI=PTS.COR

MO NX=13 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PTS

FR TD 5 1 TD 10 9 TD 12 10 TD 7 3 TD 10 7 TD 11 10 TD 12 8 TD 8 5 TD 12

5 TD 13 4 TD 10 4 TD 11 6 TD 9 4 TD 9 8 TD 5 4 TD 12 2 TD 13 1 TD 4 2

PD

OU TV SS MI

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

97

LAMPIRAN C: Hasil Analisis data

Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TPERILAKUMENABUNG 393 19.57 77.66 50.0000 10.00000

TLITERASIKEUANGAN 393 25.58 81.21 50.0000 10.00000

TKONTROLPERILAKU 393 24.05 76.76 50.0000 10.00000

TKONTROLKOGNITIF 393 23.22 72.57 50.0000 10.00000

TKONTROLKEPUTUSAN 393 24.28 77.74 50.0000 10.00000

TSOSIALISASIORANGTUA 393 23.19 75.89 50.0000 10.00000

TPENGARUHTEMANSEBAYA 393 13.02 80.67 50.0000 10.00000

TPENGHASILAN 393 28.29 68.47 50.0000 10.00000

Valid N (listwise) 393

Regresi Bersama

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

98

Regresi Proporsi

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

99

Frekuensi

usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 18 25 6.4 6.4 6.4

19 35 8.9 8.9 15.3

20 75 19.1 19.1 34.4

21 91 23.2 23.2 57.5

22 118 30.0 30.0 87.5

23 43 10.9 10.9 98.5

24 6 1.5 1.5 100.0

Total 393 100.0 100.0

fakultas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid FAH 9 2.3 2.3 2.3

FDI 2 .5 .5 2.8

FDIK 25 6.4 6.4 9.2

FEB 61 15.5 15.5 24.7

Fidkom 12 3.1 3.1 27.7

Fisip 51 13.0 13.0 40.7

FITK 57 14.5 14.5 55.2

FKIK 46 11.7 11.7 66.9

FSH 18 4.6 4.6 71.5

FST 40 10.2 10.2 81.7

FU 14 3.6 3.6 85.2

Psikologi 58 14.8 14.8 100.0

Total 393 100.0 100.0

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

100

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 150 38.2 38.2 38.2

Perempuan 243 61.8 61.8 100.0

Total 393 100.0 100.0

pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <1000000 20 5.1 5.1 5.1

1000000-2000000 149 37.9 37.9 43.0

2000000-3000000 181 46.1 46.1 89.1

3000000-4000000 43 10.9 10.9 100.0

Total 393 100.0 100.0

pekerjaansampingan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 171 43.5 43.5 43.5

ya 222 56.5 56.5 100.0

Total 393 100.0 100.0

beasiswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 332 84.5 84.5 84.5

ya 61 15.5 15.5 100.0

Total 393 100.0 100.0

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

101

statustempattinggal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Orangtua 126 32.1 32.1 32.1

Kos 251 63.9 63.9 96.0

Lain-lain 16 4.0 4.0 100.0

Total 393 100.0 100.0

Uji Normalitas Sebaran Data

Histogram

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48925/1/FATHYA... · PERILAKU . MENABUNG PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

102

Plot