faktor-faktor yang berhubungan dengan...

140
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA SMP NEGERI 226 JAKARTA SELATAN TAHUN 2012 SKRIPSI AYU DWI LESTARI 108101000031 PEMINATAN GIZI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H

Upload: phamdan

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA SMP NEGERI 226 JAKARTA

SELATAN TAHUN 2012

SKRIPSI

AYU DWI LESTARI

108101000031

PEMINATAN GIZI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M/1434 H

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Desember 2012

Ayu Dwi Lestari

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Skripsi, Januari 2013

Ayu Dwi Lestari, NIM : 108101000031

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

pada Siswa SMP Negeri 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

xvii + 89 halaman, 24 tabel, 2 bagan, 3 lampiran

ABSTRAK

Buah dan sayur banyak mengandung vitamin, mineral, senyawa fitokimia dan

serat yang berguna bagi tubuh. Sayur dan buah banyak mengandung nutrisi namun

jarang dikonsumsi oleh pelajar, padahal Indonesia adalah negara yang sangat kaya

dengan sayur dan buah. Kurangnya konsumsi buah dan sayur pada remaja usia sekolah

akan menimbulkan resiko gangguan kesehatan di masa yang akan datang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa SMP Negeri 226 Jakarta Selatan

tahun 2012, yang dilaksanakan pada Juli - Oktober 2012 dengan menggunakan desain

penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 106 siswa. Analisis data terdiri

dari analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa konsumsi buah dan

sayurnya kurang (68,9%). Berdasarkan analisis bivariat diketahui faktor yang

berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur adalah pengetahuan gizi (p-

value 0,001), kebiasaan orang tua (p-value 0,016) dan pendapatan orang tua (p-value

0,014). Adapun variabel yang tidak berhubungan dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin (p-value 1), kesukaan (p-value 0,6), pengaruh teman sebaya (p-value 0,678),

media massa/iklan (p-value 0,078), konsumsi fast food (p-value 0,132) dan jumlah

anggota keluarga (p-value 0,833).

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang bisa diberikan adalah mengadakan

penyuluhan dengan sasaran siswa dan orang tuanya, menambahkan ajaran pendidikan

gizi khususnya buah dan sayur pada materi pembelajaran di sekolah serta melakukan

kegiatan lomba poster dan cerdas cermat untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang

pentingnya konsumsi buah dan sayur.

Daftar bacaan : 68 (1989 – 2011)

Kata Kunci : Remaja, Konsumsi, Buah dan Sayur

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

Skripsi, January 2013

Ayu Dwi Lestari, NIM: 108101000031

Factors Associated with Fruit and Vegetable Consumption Behaviour Students at

SMPN 226 Jakarta Selatan in 2012

xvii + 89 pages, 24 tables, 2 charts, 3 attachments

ABSTRACT

Fruits and vegetables contain many vitamins, minerals, phytochemicals and fiber

compounds are useful for the body. Fruits and vegetables contain many nutrients but are

rarely consumed by students, while Indonesia is a country that is very rich in vegetables

and fruits. Lack of fruit and vegetable consumption among adolescents of school age

would pose a risk of health problems in the future.

This research aims to determine the factors associated with fruit and vegetable

consumption behavior students at SMPN 226 Jakarta Selatan in 2012, which was held in

July to October 2012 using a cross sectional study design. Study sample totaled 106

students. Data analysis consisted of univariate and bivariate analysis using chi-square

statistical test.

The results showed that most students of fruit and vegetable consume less fruit

and vegetables (68.9%). Based on bivariate analysis known factors related to fruit and

vegetable consumption behavior is nutrition knowledge (p-value 0.001), habits of

parents (p-value 0.016) and parent income (p-value 0.014). The variables were not

associated in this study were gender (p-value 1), preference (p-value 0.6), peer group

influence (p-value 0.678), mass media/advertising (p-value 0.078), consumption fast

food (p-value 0.132) and the number of family members (p-value 0.833).

Based on this research, advice that can be given is to conduct targeted outreach to

students and their parents, teaching nutrition education in particular adding fruits and

vegetables to learning materials in schools and undertake activities such as poster and

quiz competitions to raise students' awareness about the importance of fruit and

vegetable consumption.

Reading list: 68 (1989 - 2011)

Keywords: Adolescents, Consumption, Fruits and Vegetables

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA SMP NEGERI 226

JAKARTA SELATAN TAHUN 2012

Telah diperiksa, disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim pembimbing dan penguji

skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Januari 2013

Mengetahui,

Drs. M. Farid Hamzens, M.Si Raihana Nadra Alkaff, SKM. MMA.

Pembimbing I Pembimbing II

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, Januari 2013

Mengetahui,

Penguji I

Ratri Ciptaningtyas, Sn.Kes

Penguji II

Catur Rosidati, SKM, MKM

Penguji III

Ir. Itje Aisah Ranida, M.Kes

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

vi

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ayu Dwi Lestari

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 19 Maret 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT 009/009 Ragunan, Pasar Minggu

Jakarta Selatan

No. Telepon : 085693704906

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. TK Kemala Bhayangkari (1994-1996)

2. SD Kemala Bhayangkari 3 (1996-2002)

3. SMPN 41 Jakarta (2002-2005)

4. SMAN 34 Jakarta (2005-2008)

5. S-1 Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif Hidayatullah (2008- Sekarang)

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

teruntuk Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita umatnya.

Selama proses pengerjaan dan pembuatan skripsi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa

penulis tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa mendapat bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sakiman dan Ibu Chotimah atas doa, dukungan

dan kasih sayang yang tak terhingga selama ini. Kakakku Ari Purwanti serta adik-

adikku Triana Agustini dan Yusriah Febrianti atas doa dan dukungannya.

2. Ibu Ir. Febrianti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK

UIN Jakarta.

3. Bapak Drs. M. Farid Hamzens, M.Si dan Ibu Raihana Nadra Alkaff, SKM, MMA

selaku dosen pembimbing fakultas, yang telah memberikan ilmu dan telah

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan masukan yang positif.

4. Ibu Ratri Cyptaningtyas, Sn.Kes, Ibu Catur Rosidati, SKM, MKM, dan Ibu Ir. Itje

Aisah Ranida, M.Kes selaku tim penguji sidang ujian skripsi, yang telah

memberikan kritik dan saran untuk kemajuan skripsi ini.

5. Bapak Drs. H Muhammad Syuhairi, MM selaku Kepala Sekolah dan Bapak

Tusirun, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah SMPN 226 Jakarta, yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan telah membantu

penulis selama proses pengambilan data.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

viii

6. Seluruh guru, staf dan siswa-siswi SMPN 226 Jakarta yang telah berpartisipasi dan

membantu selama proses pengambilan data.

7. Teman-teman terbaikku, Irda Septiani, Ayu Punarsih dan Titah Wulandari, yang

telah meluangkan waktu membantu penulis saat proses pengerjaan skripsi dan selalu

memberikan dukungan, semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-temanku Diah Lestari, Puji Lestari dan Setiawati yang telah memberikan

semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Terutama untuk Diah yang

sudah membantu pada saat pengambilan data di sekolah.

9. Teman-temanku satu angkatan Gizi dan K3 2008 (STOOPELTH) yang telah sama-

sama saling memberi bantuan dan semangat. Semoga tetap kompak selalu.

10. Semua pihak yang mungkin belum penulis sebutkan dan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih mempunyai kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi yang menggunakannya. Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan

dalam penulisan baik yang disengaja maupun yang tidak.

Jakarta, Januari 2013

Ayu Dwi Lestari

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. i

ABSTRAK INDONESIA ...................................................................................... ii

ABSTRAK INGGRIS ........................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iv

LEMBAR PANITIA SIDANG ............................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 5

D. Tujuan ................................................................................................ 7

E. Manfaat .............................................................................................. 9

F. Ruang Lingkup .................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Konsumsi ............................................................................. 11

B. Buah dan Sayur .................................................................................. 11

1. Definisi dan Jenis ......................................................................... 11

2. Manfaat dan Kandungan Gizi ...................................................... 14

3. Anjuran Kecukupan ..................................................................... 16

C. Remaja ............................................................................................... 17

D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Buah dan

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

x

Sayur .................................................................................................. 19

1. Umur ............................................................................................ 20

2. Jenis Kelamin ............................................................................... 21

3. Pengetahuan Gizi ......................................................................... 22

4. Preferensi/Kesukaan .................................................................... 24

5. Teman Sebaya .............................................................................. 25

6. Sosial Budaya .............................................................................. 26

7. Kebiasaan Orang Tua ................................................................... 27

8. Media Massa/Iklan ....................................................................... 29

9. Konsumsi Fast Food .................................................................... 30

10. Pendapatan Orang Tua ................................................................. 31

11. Jumlah Anggota Keluarga ........................................................... 33

E. Kerangka Teori .................................................................................. 33

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN

HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep .............................................................................. 35

B. Definisi Operasional ......................................................................... 37

C. Hipotesis ............................................................................................ 40

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian .............................................................................. 41

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 41

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 41

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 43

E. Pengumpulan Data ............................................................................. 44

F. Pengolahan Data ................................................................................ 44

G. Analisis Data ...................................................................................... 48

BAB V HASIL

A. Gambaran Umum SMPN 226 Jakarta Selatan ................................... 50

B. Analisis Univariat .............................................................................. 50

1. Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ............................................ 50

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xi

2. Jenis Kelamin ............................................................................... 51

3. Preferensi/Kesukaan .................................................................... 52

4. Pengetahuan Gizi ......................................................................... 52

5. Kebiasaan Orang Tua ................................................................... 54

6. Pengaruh Teman Sebaya .............................................................. 55

7. Pengaruh Media Massa/Iklan ....................................................... 55

8. Konsumsi Fast Food .................................................................... 56

9. Jumlah Anggota Keluarga ........................................................... 56

10. Pendapatan Orang Tua ................................................................. 57

C. Analisis Bivariat ................................................................................ 58

1. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 58

2. Hubungan antara Preferensi/Kesukaan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 59

3. Hubungan antara Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 60

4. Hubungan antara Kebiasaan Orang Tua dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 61

5. Hubungan antara Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 62

6. Hubungan antara Pengaruh Media Massa dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 63

7. Hubungan antara Konsumsi Fast Food dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 64

8. Hubungan antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 65

9. Hubungan antara Pendapatan Orang Tua dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 66

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 67

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xii

B. Gambaran Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ................................. 68

C. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ................................................................. 70

1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur ..................................................................................... 70

2. Hubungan Preferensi/Kesukaan dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 71

3. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 72

4. Hubungan Kebiasaan Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 76

5. Hubungan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 79

6. Hubungan Pengaruh Media Massa/Iklan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ........................................................... 80

7. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 82

8. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 83

9. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur ............................................................................ 84

BAB VII PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................... 87

B. Saran .......................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 37

4.1 Pembagian Sampel........................................................................................ 43

4.2 Perhitungan FFQ ........................................................................................... 45

5.1 Distribusi Frekuensi Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Berdasarkan Jenis Kelamin........................................................................... 50

5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ............................................ 51

5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012 ........................................................................... 51

5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Preferensi/Kesukaan Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .................................................................... 52

5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Gizi Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012 ........................................................................... 53

5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Skor Pengetahuan Gizi Tiap

Pertanyaan Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ........................... 53

5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Orang Tua Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012 ........................................................................... 54

5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengaruh Teman Sebaya Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .................................................................... 55

5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengaruh Media Massa/Iklan Siswa

SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ........................................................ 55

5.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Fast Food Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012 ........................................................................... 56

5.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .................................................................... 57

5.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Orang Tua Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .................................................................... 57

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xiv

5.13 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ............................ 58

5.14 Analisis Hubungan antara Preferensi/Kesukaan dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ................... 59

5.15 Analisis Hubungan antara Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ................... 60

5.16 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Orang Tua dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .. 61

5.17 Analisis Hubungan antara Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .. 62

5.18 Analisis Hubungan antara Pengaruh Media Massa/Iklan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .. 63

5.19 Analisis Hubungan antara Konsumsi Fast Food dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 ................... 64

5.20 Analisis Hubungan antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .. 65

5.21 Analisis Hubungan antara Pendapatan Orang Tua dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012 .. 66

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xv

DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan Halaman

2.1 Kerangka Teori ............................................................................................. 34

3.1 Kerangka Konsep.......................................................................................... 36

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

2.1 Tumpeng Gizi Seimbang .............................................................................. 16

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Hasil Analisis Data

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan remaja secara fisik maupun psikis harus diperhatikan. Kebutuhan

fisik dapat dilakukan salah satunya melalui pemenuhan zat gizi yang diperlukan.

Kecepatan pertumbuhan fisik kaum remaja adalah yang kedua tercepat setelah masa

bayi. Kira-kira 20% tinggi badan dan 50% berat badan seseorang dicapai selama

periode ini. Itulah sebabnya diperlukan asupan gizi yang cukup untuk menjamin

pertumbuhan optimal (Khomsan, 2004). Remaja memerlukan energi dan zat gizi

seperti protein, kalsium, seng, zat besi, vitamin, dan serat untuk mencegah

terjadinya defisiensi suatu zat gizi. Remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan

pergaulannya seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya (peer group) sehingga

dapat mempengaruhi kebiasaan makan termasuk jenis makanan yang dikonsumsi

(Wulansari, 2009).

Salah satu masalah umum dari perilaku konsumsi remaja adalah kurangnya

konsumsi buah dan sayur (WHO, 2005). Kurangnya konsumsi sayur dan buah pada

remaja usia sekolah akan menimbulkan resiko gangguan kesehatan di masa yang

akan datang. Berbagai penelitian mengenai konsumsi buah dan sayur dapat beresiko

dalam perkembangan penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan

kanker (WHO, 2003). Hal ini sejalan dengan penelitian Hung et al (2004) terhadap

110.000 pria dan wanita selama 14 tahun menunjukkan bahwa rata-rata orang yang

mengonsumsi tinggi buah dan sayur dapat menurunkan perkembangan penyakit

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

2

kardiovaskuler. Hal ini dilihat pada orang yang konsumsi buah dan sayurnya rendah

(kurang dari 1,5 kali/hari) 30% lebih tinggi terkena penyakit jantung atau stroke

dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi 8 kali/hari atau lebih. Dampak lain

disebutkan dalam laporan WHO (2003) menunjukkan bahwa sebanyak 31%

penyakit jantung dan 11% penyakit stroke di seluruh dunia disebabkan oleh

kurangnya asupan buah dan sayur di dalam tubuh.

Rekomendasi kecukupan konsumsi buah dan sayur menurut WHO (2003)

yaitu sebanyak 400 gram per hari atau sebanyak 3-5 porsi sehari. Selain itu dalam

Dietary Guidelines for American dikatakan bahwa rekomendasi minimal konsumsi

buah adalah 2 kali/hari dan 3 kali/hari untuk konsumsi sayur atau setara dengan

konsumsi buah dan sayur 5 kali/hari. Berbagai penelitian menyebutkan kebanyakan

remaja tidak dapat memenuhi rekomendasi tersebut. Seperti penelitian Munoz et al

(1997) yang membandingkan antara asupan makanan remaja di US dengan yang

dianjurkan didapatkan hasil bahwa hanya sekitar 30% remaja mengonsumsi buah

dan 36% remaja mengosumsi sayur sesuai dengan anjuran.

Di Indonesia, konsumsi buah dan sayur yang dianjurkan terdapat dalam

Tumpeng Gizi Seimbang. Dalam Tumpeng Gizi Seimbang dianjurkan untuk

mengonsumsi buah sebanyak 2-3 porsi dalam sehari dan untuk sayuran dianjurkan

mengonsumsi 3-5 porsi dalam sehari (KFI, 2011). Menurut Almatsier (2004)

konsumsi buah yang dianjurkan yaitu sebanyak 2-3 potong sehari berupa pepaya

atau buah lain sedangkan porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan

sebanyak 1 ½ - 2 mangkok sehari. Kecenderungan kurang konsumsi buah dan sayur

juga terjadi di Indonesia. Kebiasaan makan para remaja cenderung kurang

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

3

mengonsumsi buah dan sayur dan lebih memilih konsumsi makanan siap saji yang

tinggi kandungan kolesterol dan garam tetapi rendah serat (Jahari, 2001 dan

Arisman, 2004).

Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan sayur dan buah namun

asupan sayur dan buah pada remaja sekolah masih kurang dari angka kecukupan

yang dianjurkan. Pentingnya konsumsi sayur dan buah ini masih kurang disadari

oleh penduduk Indonesia. Menurut laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun

2007, prevalensi penduduk kurang makan buah dan sayur usia 10-14 tahun sebesar

93,6%. DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi diatas

prevalensi nasional yaitu sebesar 94,5%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

tentang konsumsi sayuran dan buah-buahan perkapita perhari menurut Provinsi

Kota-Desa Tahun 2007, DKI Jakarta menempati urutan terendah dengan konsumsi

sebesar 71,56 kkal/hari (Aswatini, dkk, 2008). Oleh karena itu pola konsumsi sayur

dan buah ini perlu diperhatikan, khususnya pada usia remaja. Kelompok remaja

perlu mendapat perhatian yang besar karena kualitas sumber daya manusia masa

datang ditentukan oleh kualitas generasi muda masa kini, sehingga untuk

menunjang tercapainya kualitas tersebut diperlukan zat gizi yang seimbang

(Wulansari, 2009).

Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada remaja. Berdasarkan penelitian

Rasmussen et al (2006) menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor determinan

yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dan remaja

yaitu faktor usia, jenis kelamin, sosial ekonomi, preferensi, kebiasaan/asupan makan

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

4

orang tua dan ketersediaan buah dan sayur di rumah. Selain itu, menurut

Worthington (2000) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumsi individu yang dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor

internal, diantaranya kebutuhan dan karakteristik fisiologis, preferensi/kesukaan,

perkembangan psikososial, kepercayaan, citra tubuh/body image, konsep diri dan

status kesehatan, sedangkan faktor eksternal, diantaranya besar dan karakteristik

keluarga, kebiasaan orang tua, sosial budaya, pengetahuan gizi, teman sebaya,

pengalaman individu, media massa/iklan dan fast food (makanan cepat saji).

Penelitian Astriyani (2011) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMAN 57 Jakarta Barat tahun 2011 telah

meneliti beberapa variabel seperti pengetahuan gizi, ketersediaan buah dan sayur,

kesukaan, besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan

orang tua dan peran orang tua. Namun beberapa variabel masih ada yang belum

diteliti yaitu pengaruh teman sebaya, media massa/iklan dan fast food. Peneliti

tertarik untuk meneliti variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 20 siswa yang

dipilih secara acak di SMPN 226 Jakarta Selatan didapatkan siswa kurang

mengonsumsi buah sebesar 70% dan kurang konsumsi sayur sebesar 85%. Kategori

kurang jika konsumsi buah < 2 kali/hari dan sayur < 3 kali/hari. Maka dari itu perlu

dilakukan penelitian mengenai gambaran sesungguhnya tentang kecenderungan

makan sayur dan buah dan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku konsumsi sayur dan buah pada siswa SMP Negeri 226 Jakarta.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

5

B. Rumusan Masalah

Kebutuhan remaja secara fisik maupun psikis harus diperhatikan. Kebutuhan

fisik dapat dilakukan salah satunya melalui konsumsi zat gizi yang diperlukan.

Salah satu masalah umum dari perilaku konsumsi remaja adalah kurangnya

konsumsi buah dan sayur (WHO, 2005). Sebagian besar remaja mengonsumsi buah

dan sayur kurang dari anjuran yang seharusnya. Kurangnya konsumsi sayur dan

buah pada remaja usia sekolah akan menimbulkan resiko gangguan kesehatan

seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker (WHO, 2003). Menurut laporan

Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, prevalensi penduduk kurang makan buah

dan sayur usia 10-14 tahun sebesar 93,6%. DKI Jakarta merupakan salah satu

provinsi dengan prevalensi diatas prevalensi nasional yaitu sebesar 94,5% penduduk

kurang makan buah dan sayur. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan

pada 20 siswa yang dipilih secara acak di SMPN 226 Jakarta Selatan didapatkan

siswa kurang konsumsi buah sebesar 70% dan kurang konsumsi sayur sebesar 85%.

Maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran sesungguhnya tentang

kecenderungan makan sayur dan buah dan mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan perilaku konsumsi sayur dan buah pada siswa SMP Negeri 226

Jakarta.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran umum perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMP

Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

2. Bagaimana gambaran jenis kelamin, preferensi/kesukaan, pengetahuan gizi,

kebiasaan orang tua, pengaruh teman sebaya, pengaruh media massa/iklan,

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

6

konsumsi fast food, jumlah anggota keluarga dan pendapatan orang tua siswa

SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

3. Bagaimana hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

4. Bagaimana hubungan antara preferensi/kesukaan dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

5. Bagaimana hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

6. Bagaimana hubungan antara kebiasaan orang tua dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

7. Bagaimana hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

8. Bagaimana hubungan antara pengaruh media massa/iklan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

9. Bagaimana hubungan antara konsumsi fast food dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

10. Bagaimana hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

11. Bagaimana hubungan antara pendapatan orang tua dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012?

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

7

D. Tujuan

1. Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi sayur

dan buah pada siswa SMPN 226, Jakarta Selatan tahun 2012.

2. Khusus

a. Mengetahui gambaran umum pola konsumsi sayur dan buah pada siswa

SMPN 226, Jakarta Selatan tahun 2012.

b. Mengetahui gambaran jenis kelamin siswa SMP Negeri 226, Jakarta

Selatan tahun 2012.

c. Mengetahui gambaran preferensi/kesukaan siswa SMP Negeri 226, Jakarta

Selatan tahun 2012.

d. Mengetahui gambaran pengetahuan gizi siswa SMP Negeri 226, Jakarta

Selatan tahun 2012.

e. Mengetahui gambaran kebiasaan orang tua siswa SMP Negeri 226, Jakarta

Selatan tahun 2012.

f. Mengetahui gambaran pengaruh teman sebaya siswa SMP Negeri 226,

Jakarta Selatan tahun 2012.

g. Mengetahui gambaran pengaruh media massa/iklan siswa SMP Negeri 226,

Jakarta Selatan tahun 2012.

h. Mengetahui gambaran konsumsi fast food siswa SMP Negeri 226, Jakarta

Selatan tahun 2012.

i. Mengetahui gambaran jumlah anggota keluarga siswa SMP Negeri 226,

Jakarta Selatan tahun 2012.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

8

j. Mengetahui gambaran pendapatan orang tua siswa SMP Negeri 226,

Jakarta Selatan tahun 2012.

k. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012.

l. Mengetahui hubungan antara preferensi/kesukaan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun

2012.

m. Mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012.

n. Mengetahui hubungan antara kebiasaan orang tua dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun

2012.

o. Mengetahui hubungan antara teman sebaya dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012.

p. Mengetahui hubungan antara pengaruh media massa/iklan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun

2012.

q. Mengetahui hubungan antara konsumsi fast food dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012.

r. Mengetahui hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun

2012.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

9

s. Mengetahui hubungan antara pendapatan orang tua dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun

2012.

E. Manfaat

1. SMPN 226 Jakarta Selatan

Dapat menjadi informasi untuk mengetahui gambaran tentang perilaku

konsumsi para siswa dan dapat dijadikan masukan untuk menerapkan kebijakan

berkaitan dengan pentingnya konsumsi makanan yang sehat.

2. Peneliti

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan referensi bagi kalangan

akademisi kesehatan pada umumnya dan peminatan gizi pada khususnya.

Selain itu, dapat dijadikan acuan untuk pengembangan penelitian berikutnya.

3. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan terkait

masalah kesehatan khususnya gizi dan perilaku konsumsi pada remaja usia

sekolah untuk perbaikan di masa depan.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 226 Jakarta Selatan. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juli – Desember 2012 dengan menggunakan sampel

sebanyak 106 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi

mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada

siswa SMP Negeri 226 Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan

cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

10

diperoleh melalui pengisian Food Frequency Questionare (FFQ) dan kuesioner

untuk mendapatkan informasi tentang konsumsi buah dan sayur serta karakteristik

responden. Untuk data sekunder diperoleh dari profil sekolah dan daftar absensi

siswa.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Konsumsi

Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku merupakan suatu kegiatan atau

aktivitas organisme yang bersangkutan, misalnya manusia. Perilaku manusia

mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi,

mengonsumsi makanan dan lain-lain. Bahkan kegiatan internal (internal activity)

seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Dapat

disimpulkan bahwa perilaku adalah berbagai hal yang dikerjakan oleh organisme,

baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dalam Farida (2010),

konsumsi adalah suatu kegiatan dari individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya,

baik berupa barang produksi, bahan makanan dan lain-lain. Dalam penelitian ini,

konsumsi lebih dititikberatkan pada bahan makanan, khususnya konsumsi buah dan

sayur. Jadi, perilaku konsumsi adalah suatu kegiatan atau aktivitas individu untuk

memenuhi kebutuhannya akan bahan makanan agar terpenuhi kecukupan gizi

individu tersebut.

B. Buah dan Sayur

1. Definisi dan Jenis

Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji

dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagai fundamen dan

bunga itu sendiri (Southgate, 1993) dalam (Bahria, 2009). Sebagai negara

tropis, Indonesia sangat kaya akan buah-buahan. Oleh karena itu, patut

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

12

disayangkan jika konsumsi buah-buahan masyarakat masih relatif rendah

dibandingkan negara yang bukan penghasil buah. Berdasarkan ketersediaannya

di pasar, buah-buahan dapat dibedakan menjadi buah bersifat musiman, seperti

durian, mangga, rambutan dan lain-lan dan buah tidak musiman seperti pisang,

nanas, alpukat, papaya, semangka, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan

prioritas pengembangan, buah-buahan dibedakan menjadi buah prioritas

masional yang meliputi jeruk, mangga, rambutan, durian, dan pisang dan buah

prioritas daerah yang meliputi manggis, duku, leci, lengkeng, salak dan markisa

(Astawan, 2008).

Sayur-mayur merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan

(bahan makanan nabati). Bagian tumbuhan yang dapat dibuat sayur, mungkin

daun (sebagian besar sayur adalah daun), batang (wortel adalah umbi batang),

bunga (jantung pisang), buah muda (labu) dapat dikatakan bahwa semua bagian

tumbuhan dapat dijadikan bahan makanan sayur (Sediaoetama, 1989).

Menurut Astawan (2008), berdasarkan bagian tanaman yang dapat

dimakan, sayuran dibedakan menjadi:

a. Sayuran daun seperti kangkung, sawi, katuk, dan bayam.

b. Sayuran bunga seperti brokoli dan kembang kol.

c. Sayuran buah seperti terong, cabe, ketimun dan tomat.

d. Sayuran biji muda seperti asparagus dan rebung.

e. Sayuran akar seperti wortel dan lobak.

f. Sayuran umbi seperti kentang dan bawang.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

13

Menurut Supariasa, dkk (2002), sayuran digolongkan menjadi dua

kelompok berdasarkan kandungan protein dan karbohidrat, yaitu:

a. Sayuran kelompok A

Mengandung sedikit sekali protein dan karbohidrat. Sayuran ini

boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya. Sayuran

yang termasuk kelompok ini adalah: baligo, daun bawang, daun kacang

panjang, daun koro, daun labu siam, daun waluh, daun lobak, jamur segar,

oyong (gambas), kangkung, ketimun, tomat, kecipir muda, kol, kembang

kol, labu air, lobak, papaya muda, pecay, rebung, sawi, seledri, selada,

tauge, tebu terubuk, terong, cabe hijau besar.

b. Sayuran kelompok B

Dalam 1 satuan padanan sayuran kelompom B mengandung 50

kalori, 3 gram protein dan 10 gram karbohidrat. 1 satuan padanan = 100

gram sayuran mentah (sayuran ditimbang bersih dan dipotong biasa seperti

di rumah tangga) = 1 gelas setelah direbus dan ditiriskan (sayuran ditakar

setelah dimasak dan ditiriskan).

Sayuran yang termasuk kelompok ini adalah: bayam, biet, buncis,

daun bluntas, daun ketela rambat, daun kecipir, daun leunca, daun

lompong, daun mangkokan, daun melinjo, daun pakis, daun singkong, daun

papaya, jagung muda, jantung pisang, genjer, kacang panjang, kacang

kapri, katuk, kucai, labu siam, labu waluh, nangka muda, pare, tekokak dan

wortel.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

14

Menurut Rubatzky (1998), berdasarkan kandungan gizi utamanya sayuran

dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Sumber karbohidrat seperti kentang, ubi jalar, biji kacang kering, ubi kayu,

uwi dan talas

b. Sumber lemak seperti beberapa kacang-kacangan dan cucurbit (labu-

labuan)

c. Sumber protein seperti kapri, kacang-kacangan, jagung manis dan daun

kubis-kubisan

d. Sumber provitamin A seperti wortel, ubi jalar (berdaging kuning atau

jingga), labu botol, cabai merah, kapri dan sayuran daun hijau

e. Sumber vitamin C seperti kubis-kubisan, tomat, cabai merah, biji kacang

muda, tauge, dan berbagai sayuran daun

f. Sumber mineral seperti kubis-kubisan dan sebagian besar sayuran daun

lainnya.

2. Manfaat dan Kandungan Gizi

Beberapa studi epidemiologi yang mengkaji secara umum terhadap

tingkah laku sekelompok masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat Cina,

Jepang, dan Korea lebih sedikit terkena kanker dan penyakit jantung koroner

dibandingkan masyarakat Eropa dan Amerika. Masyarakat Korea, Jepang, dan

Cina dikenal sangat suka mengonsumsi sayuran dan buah-buahan serta kedelai

lebih banyak (Khomsan dkk, 2008).

Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang secara alamiah mengandung

berbagai macam vitamin, mineral, senyawa fitokimia serta serat pangan.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

15

Vitamin yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan adalah vitamin C

dan vitamin B kompleks. Beberapa sayuran dan buah-buahan juga merupakan

sumber vitamin A, D, dan E yang sangat potensial. Karetenoid (precursor

vitamin A), vitamin C, dan vitamin E merupakan antioksidan alami yang

berguna untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab penuaan dini, dan

berbagai jenis kanker. Mineral yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-

buahan adalah zat besi (Fe), seng/zinc (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn),

kalsium (Ca) dan Fosfor (P). beberapa dari mineral tersebut seperti Cu, Zn dan

Mn juga merupakan mineral antioksidan. (Astawan dan Kasih, 2008).

Buah-buahan dan sayuran segar juga mengandung enzim aktif yang dapat

mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Selain itu, dalam sayuran dan

buah terdapat dua jenis serat yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan

mikroflora usus, yaitu serat larut air, dan tidak larut air. Serat larut air dapat

memperbaiki performa mikroflora usus sehingga jumlah bakteri baik dapat

tumbuh dengan sempurna. Sedangkan serat tidak larut air akan menghambat

pertumbuhan bakteri jahat sebagai pencetus berbagai macam penyakit

(Khomsan, dkk, 2008).

Setiap buah dan sayur mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang

berbeda. Misalnya belimbing, durian, jambu, jeruk, mangga, melon, papaya,

rambutan, sawo dan sirsak merupakan contoh buah yang mengandung vitamin

C relatif tinggi dibandingkan buah lainnya. Jambu biji, merah garut, mangga

matang, pisang raja dan nangka merupakan sumber provitamin A yang sangat

tinggi. Pada sayuran segar terdapat pigmen (zat pewarna alami), seperti karoten,

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

16

flavonoid dan klorofil. Karoten terdapat pada sayuran berdaun hijau tua seperti

bayam, katuk, daun papaya, kangkung dan daun singkong; sayuran berwarna

kuning oranye seperti wortel dan labu kuning. Tanaman crucifera seperti kol,

brokoli, sawi dan kembang kol merupakan pencegah berbagai kanker (Astawan,

2008).

3. Anjuran Kecukupan Konsumsi

Di negara Indonesia konsumsi buah dan sayur yang dianjurkan terdapat

dalam Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). TGS meragakan 4 prinsip gizi

seimbang yaitu aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas

fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan

tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di

puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi

makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas

potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan

bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan

aktif. Anjuran dalam TGS untuk mengonsumsi buah sebanyak 2-3 porsi dalam

sehari dan untuk sayuran dianjurkan mengonsumsi 3-5 porsi dalam sehari (KFI,

2011).

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang

Sumber : Koalisi Fortifikasi Indonesia,

2011

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

17

Menurut Almatsier (2004) Konsumsi buah yang dianjurkan tiap harinya

adalah sebanyak 200-300 gram atau 2-3 potong sehari berupa papaya atau buah

lain. Dalam ukuran rumah tangga 1 potong papaya (5 x 15 cm) beratnya 100

gram dan 1 buah sedang pisang (3 x 15 cm) beratnya 50 gram. Konsumsi

sayuran yang dianjurkan tiap harinya terdiri dari campuran sayuran daun,

kacang-kacangan, dan sayuran berwarna jingga. Porsi sayuran dalam bentuk

tercampur yang dianjurkan sehari sebanyak 150-200 gram atau 1½ - 2 mangkok

sehari (Almatsier, 2004). Berdasarkan piramida makanan USA anjuran

minimum konsumsi buah pada remaja adalah 2-4 kali perhari dan konsumsi

sayuran adalah 3-5 kali perhari (Wardlaw, 1999).

Konsumsi buah dan sayur harus cukup, tidak boleh kurang ataupun

berlebihan sebab jika kekurangan atau kelebihan dapat menimbulkan efek

negatif bagi tubuh. Kekurangan buah dan sayur dapat menyebabkan tubuh

kekurangan zat-zat gizi seperti vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat dan

dibutuhkan tubuh. Kelebihan buah dan sayur dapat berakibat membebani kerja

dan fungsi ginjal. Vitamin dan mineral diperlukan tubuh, tetapi jika ginjal tidak

mampu mencerna akibat asupan yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang

terkena gagal ginjal (Khomsan, 2003).

C. Remaja

Remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang artinya tumbuh atau

menjadi dewasa. Masa remaja merupakan masa pertumbuhan tercepat kedua setelah

masa bayi, dimana terjadi peralihan, perubahan dari kanak-kanak menjadi dewasa

melalui perubahan biologis, emosi, social, dan kognitif (Brown, 2005). Remaja

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

18

belum sepenuhnya matang baik secara fisik, kognitif, dan psikososial. Dalam masa

pencarian identitas ini, remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan. Masa

remaja berawal pada usia 9-10 tahun dan berakhir di usia 18 tahun (Arisman, 2004).

Menurut Brown (2005), perkembangan psikososial remaja dibagi menjadi tiga

periode:

1. Remaja awal (early adolescence) berusia 11-14 tahun. Pada usia ini terjadi

pertumbuhan fisik yang sangat cepat. Di masa ini, pengaruh teman sebaya

sangat kuat. Di masa ini terjadi pula perkembangan kognitif yang didominasi

oleh konsentrasi dalam berpikir, ego, dan dorongan perilaku.

2. Remaja pertengahan (middle adolescence) berusia 15-17 tahun. Di masa ini

ditandai dengan perkembangan emosi dan indepedensi dari keluarga terutama

orang tua. Selain itu, mereka juga lebih memperhatikan lingkungan social

sekitar mereka yang membuat mereka lebih sering menghabiskan waktu

bersama teman sebaya di luar rumah. Di masa ini, peran teman sebaya juga

berpengaruh terhadap pemilihan makanan. Pemilihan makanan didasarkan atas

kesamaan dengan teman daripada kebutuhan mereka.

3. Remaja akhir (late adolescence) berusia 18-21 tahun. Pada masa ini terjadi

perkembangan jati diri dan kepercayaan moral individu karena ketergantungan

dengan teman sebaya mulai berkurang. Mereka lebih percaya diri dan mampu

dalam menangani kehidupan sosial mereka sendiri. Mereka lebih memikirkan

minat dan tujuan masa depan mereka, lebih stabil dan mampu membuat

keputusan.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

19

Remaja awal cenderung memiliki perilaku makan yang tidak stabil, karena

masih dipengaruhi keluarga dan pengaruh teman juga semakin kuat. Kedua

pengaruh pada masa ini akan sangat menentukan perilaku konsumsi remaja

selanjutnya (Mulyani, 2009 dalam Farisa, 2012). Dalam pengembangan

kemandiriannya, remaja akan meningkatkan partisipasi dalam berhubungan sosial

dan biasanya memiliki aktivitas yang sibuk, sehingga dapat memberi dampak

dengan apa yang mereka makan. Mereka memulai untuk membeli dan menyiapkan

makanan untuk diri mereka sendiri, dan mulai sering makan di luar rumah

(Worthington, 2000).

Usia remaja merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab. Pertama,

remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi karena peningkatan pertumbuhan

fisik. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi

baik asupan maupun kebutuhan gizinya. Ketiga, remaja yang mempunyai kebutuhan

gizi khusus, yaitu remaja yang aktif dalam kegiatan olahraga, menderita penyakit

kronis, sedang hamil melakukan diet secara berlebihan, pecandu alkohol atau obat

terlarang (Almatsier, 2011).

D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Perilaku konsumsi dan pemilihan makanan pada seseorang sangat kompleks

dan dipengaruhi oleh berbagai interaksi faktor. Menurut Apriadji (1986), faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan yaitu terdapat faktor tidak langsung

dan faktor langsung. Faktor tidak langsung yaitu pendapatan keluarga, harga bahan

makanan, tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan. Sedangkan faktor

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

20

langsung yaitu daya beli keluarga, latar belakang sosial budaya, tingkat pendidikan

dan pengetahuan gizi, dan jumlah anggota keluarga.

Menurut Worthington (2000), gaya hidup merupakan faktor langsung yang

mempengaruhi perilaku konsumsi remaja. Gaya hidup tersebut dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal, diantaranya kebutuhan dan

karakteristik fisiologis, preferensi/kesukaan, perkembangan psikososial,

kepercayaan, citra diri, konsep diri dan status kesehatan, sedangkan faktor eksternal,

diantaranya besar dan karakteristik keluarga, kebiasaan orang tua, pengetahuan gizi,

sosial budaya, teman sebaya, pengalaman individu, media massa dan fast food.

Beberapa faktor berikut ini merupakan faktor yang diduga berhubungan

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur :

1. Umur

Kebiasaan makan setiap individu berbeda satu sama lain. Salah satu

faktor yang mempengaruhinya adalah umur (Wulansari, 2009). Umur

mempunyai peran penting dalam menentukan pemilihan makanan. Pada masa

bayi tidak mempunyai pilihan terhadap apa yang mereka makan sedangkan saat

dewasa orang mempunyai kontrol terhadap apa yang mereka makan (Bahria,

2009).

Saat seseorang tumbuh menjadi remaja, pengaruh terhadap kebiasaan

makan mereka sangat kompleks. Remaja merupakan awal mengadopsi perilaku

diet yang cenderung akan menetap pada masa dewasa (Brown, 2005). Menurut

Worthington (2000) berkembangnya kemandirian, meningkatnya partisipasi

dalam kehidupan sosial dan pada umumnya jadwal aktifitas fisik yang sibuk

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

21

akan mempengaruhi apa yang mereka makan. Mereka mulai membeli dan

mempersiapkan makanan untuk dirinya sendiri dan mereka sering makan

dengan cepat dan di luar rumah.

Penelitian yang dilakukan Moore (1997) dalam Farida (2010), ditemukan

bahwa usia remaja lebih sering bertumpu pada makanan fast food yang

mempunyai menu terbatas dan sering menekankan pada makanan tinggi kalori,

lemak dan natrium sehingga sedikit sekali mengonsumsi buah dan sayur.

Semakin dewasa usia seseorang cenderung mengonsumsi buah dan sayur lebih

banyak, terutama pada golongan lanjut usia.

2. Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin akan menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi

bagi seseorang karena pertumbuhan dan perkembangan individu cukup berbeda

antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki memiliki tubuh lebih besar sehingga

kebutuhan gizinya pun lebih besar. Laki-laki umumnya lebih aktif dalam

berolahraga dan kegiatan fisik serta intensitas tumbuh yang lebih besar

(Worthington, 2000). Saat remaja baik laki-laki maupun perempuan, pemilihan

makanannya tidak lagi berdasarkan kebutuhan gizi mereka tetapi mereka akan

makan apapun yang ada ketika mereka lapar (Mc William, 1993)

Hasil penelitian pada orang muda American-Indian dan Alaska Native

menyebutkan bahwa lebih rendah mengonsumsi buah dan sayur pada

perempuan dibandingkan laki-laki (Reynold, 1999). Pada penelitian Milligan et

al (1998) yang dilakukan di Australia menyebutkan bahwa masyarakat berjenis

kelamin perempuan lebih tinggi (4,1%) mengonsumsi 2 buah/hari dan sayuran

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

22

5 kali/hari dibandingkan dengan laki-laki (2,5%). Penelitian Bahria (2009)

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur.

Menurut Arisman (2004) remaja putra memerlukan lebih banyak energi

dibandingkan dengan remaja putri karena perbedaan komposisi tubuh dan

kecepatan pertumbuhan. Para remaja terutama remaja putri mempunyai selera

makan yang berubah-ubah, mereka cenderung lebih memperhatikan jumlah

makanan yang mereka konsumsi. Banyak penelitian yang dilakukan yang

menunjukkan adanya kecenderungan perbedaan konsumsi pangan laki-laki dan

perempuan. Menurut Dewi (1997) dalam Wulansari (2009), remaja laki-laki

cenderung tidak menyukai makanan yang ringan atau tidak mengenyangkan

sehingga asupan makanan pada laki-laki cenderung tinggi. Selain itu, diketahui

pula bahwa sumbangan makanan selingan terhadap total konsumsi ternyata

cukup besar terutama terhadap perempuan.

3. Pengetahuan Gizi

Menurut Suhardjo (1996), pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang

tentang ilmu gizi, zat gizi, serta interaksi antara zat gizi terhadap status gizi dan

kesehatan. Pengetahuan gizi yang baik dapat menghindarkan seseorang dari

konsumsi pangan yang salah atau buruk. Pengetahuan gizi merupakan suatu

landasan kognitif untuk terbentuknya sikap, termasuk sikap dan perilaku

seseorang dalam memilih makanan (Rickert, 1996). Pengetahuan tentang

makanan yang sehat menjadi faktor penting dalam pemilihan makanan karena

pengetahuan tersebut dapat menjadi salah satu faktor untuk mengadopsi

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

23

perilaku makan yang sehat (Gracey, 1996). Notoatmodjo (2004) menyatakan

bahwa kurangnya pengetahuan tentang suatu bahan makanan akan

menyebabkan seseorang salah memilih makanan sehingga akan menurunkan

konsumsi makanan sehat dan akan berdampak pada masalah gizi lainnya.

Pengetahuan gizi merupakan salah satu penyebab rendahnya status gizi

pada remaja. Seringkali remaja kurang mengerti bahwa tiap makanan memiliki

zat gizi yang berbeda dan peranan zat tersebut dalam tubuh mereka. Ketika

seseorang tidak mengerti prinsip dasar gizi dan tidak sadar kandungan zat gizi

pada tiap makanan berbeda maka mereka sulit untuk menentukan makanan

makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka (McWilliams, 1993).

Penelitian Van Duyn (2001), ditemukan bahwa pengetahuan berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur, yaitu diketahui

bahwa pengetahuan gizi dapat meningkatkan 22% konsumsi buah dan sayur.

Sediaoetama (1989) menjelaskan bahwa semakin banyak atau semakin

tinggi pengetahuan gizi seseorang maka semakin diperhitungkan jenis dan

jumlah makanan yang dipilih untuk dikonsumsi. Awam yang tidak mempunyai

cukup pengetahuan gizi akan memilih makanan yang paling menarik panca

indera dan tidak memilih berdasarkan nilai gizi. Sehingga pemenuhan

kecukupan gizi terkadang tidak menjadi prioritas dalam pemenuhan konsumsi

makanan keluarga.

Konsumsi pangan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap

terhadap makanan yang tergantung terhadap lingkungan (Suhardjo, 2003).

Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

24

Selain itu, juga bisa didapat melalui pengalaman yang diperoleh dari informasi

yang disampaikan oleh guru, orang tua, teman, buku, surat kabar, maupun

televisi (Suhardjo, 1996). Hal ini diperkuat oleh pernyataan Hardiansyah dan

Suhardjo (1987) dalam Setiowati (2000) yang menyatakan informasi pangan

dapat diperoleh dari iklan, promosi, pengalaman masa lalu, maupun

pengalaman orang-orang sekitar dalam lingkungan masyarakat.

Menurut Nasution dan Khomsan (1995) pengetahuan gizi menjadi

landasan penting yang menentukan konsumsi pangan keluarga. Individu yang

berpengetahuan gizi baik akan mempunyai kemampuan untuk menerapkan

pengetahuan gizinya di dalam pemilihan maupun pengolahan pangan sehingga

konsumsi pangan yang mencukupi kebutuhan bisa lebih terjamin. Dengan

dibekali pengetahuan gizi yang cukup diharapkan seseorang mampu

menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Suhardjo, 1996).

4. Preferensi/Kesukaan

Preferensi terhadap makanan merupakan sikap seseorang untuk suka atau

tidak suka terhadap makanan (Suharjo, 1986) dalam Pradipta (2011). Kesukaan

terhadap makanan dianggap sebagi faktor penentu dalam mengonsumsi

makanan termasuk buah dan sayur. Pada suatu penelitian menyimpulkan suka

atau tidaknya seseorang terhadap makanan tergantung dari rasa. Karena rasa

merupakan suatu faktor penting dalam pemilihan pangan yang meliputi bau,

tekstur dan suhu (Suhardjo, 1996).

Drewnoski dalam Widyawati (2009) menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesukaan dan preferensi antara lain rasa, aroma, tekstur dan

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

25

kebiasaan makan. Rasa yang tidak disukai anak sejak kecil dapat

mempengaruhi kesukaan dan preferensi anak sehingga mengakibatkan

kurangnya konsumsi buah dan sayur.

Dalam penelitian Domel (1996) menunjukkan hubungan yang kuat antara

preferences dan outcome expectations. Menurut Neumark-Sztainer et al (2003)

dikatakan bahwa kesukaan terhadap makanan akan berhubungan dengan

konsumsi apabila didukung dengan ketersediaan. Jika ketersediaan buah dan

sayur rendah, pola konsumsi buah dan sayur tidak akan mengalami perbedaan

sehingga preferensi tidak berpengaruh. Sedangkan jika preferensi rendah, tetapi

ketersediaan buah dan sayur cukup baik maka konsumsi akan meningkat.

5. Teman Sebaya

Perilaku remaja mulai banyak dipengaruhi oleh teman, termasuk perilaku

konsumsi makanan. Mereka mulai sering menghabiskan waktu dengan teman

dan cenderung berusaha untuk diterima oleh teman. Remaja berusaha keras

untuk bisa sama dengan teman-teman mereka dalam peer group dengan

mengadopsi preferensi makanan dan membuat pilihan makanan berdasarkan

pengaruh teman sebayanya (Brown, 2005). Menurut Khomsan (2003)

pemilihan makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizinya tetapi untuk

bersosialisasi, kesenangan dan takut kehilangan status. Kesibukan remaja di

sekolah seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga atau kegiatan

akademis dan lainnya menyebabkan mereka lebih banyak menghabiskan waktu

dengan teman sebaya dibanding dengan keluarga.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

26

Selain orang tua, pada remaja teman sebaya juga ikut mempengaruhi

perilaku mengonsumsi buah dan sayur. Remaja perempuan mengonsumsi lebih

banyak makanan sehat jika berada di dekat temannya dibandingkan dengan di

dekat ibunya (Salvy et al, 2011 dalam Farisa 2012). Pengaruh kelompok sebaya

selama masa remaja sangat kuat. Ketika anak mulai sekolah, tekanan teman

sebaya mulai mempengaruhi pemilihan makan yang menyebabkan pengabaian

terhadap kebutuhan gizi. Remaja mulai peduli terhadap penampilan fisik dan

perilaku sosial serta berusaha untuk mendapatkan penerimaan dari teman

sebayanya. Tujuan pemilihan makanan mereka berdasarkan penerimaan oleh

teman sebayanya (Barker 2002).

Krolner et al (2011) pengaruh teman sebaya tidak turut mendukung

konsumsi buah dan sayur, yang paling utama karena ada tekanan kuat dari

teman sebaya untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Worthington

(2000) juga menyatakan hal yang sama, ketika bersama dengan teman sebaya

lebih mempengaruhi untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat

dibandingkan ketika sedang bersama orang tua.

6. Sosial Budaya

Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan

penduduk yang kadang-kadang bertentangan dengan prinsip dasar ilmu gizi.

Berbagai budaya memberikan peranan dan nilai yang berbeda-beda terhadap

pangan atau makanan. Misalnya bahan-bahan makanan tertentu oleh suatu

budaya masyarakat dianggap tabu untuk dikonsumsi karena alasan-alasan

tertentu, sementara itu ada pangan yang dinilai sangat baik dari segi ekonomi

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

27

maupun sosial karena mempunyai peranan yang penting dalam hidangan

makanan pada sesuatu perayaan yang berkaitan dengan agama atau

kepercayaan (Suhardjo, 2003).

Unsur sosial dan budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan

penduduk yang kadang bertentangan dengan prinsip ilmu gizi. Berbagai budaya

memberikan peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan atau makanan.

Misalnya bahan makanan tertentu oleh suatu budaya masyarakat dianggup tabu

untuk dikonsumsi karena alasan-alasan tertentu, sehingga akan berpengaruh

terhadap perilaku konsumsi individu tersebut (Suhardjo, 2006).

7. Kebiasaan Orang Tua

Dalam pergaulan remaja mengkategorikan makanan menjadi dua yaitu

junk food dan makanan sehat. Konsumsi junk food dikaitkan dengan teman,

kesenangan, pertambahan berat badan dan perasaan bersalah tetapi saat

mengonsumsi makanan sehat dihubungkan dengan keluarga, makan bersama

keluarga dan kehidupan di rumah (Brown, 2005).

Selama masa anak-anak, orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar

dalam sikap tentang makanan, pemilihan makanan dan pola makan, tetapi

ketika sudah menginjak masa remaja mereka menunjukkan kemandirian.

Remaja dan orang dewasa lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah.

Oleh karena itu pengaruh keluarga terhadap perilaku makan mulai berkurang

(Khomsan, 2003). Berkembangnya tahap kemandirian pada remaja

menyebabkan remaja merasa bebas memilih terhadap makanan yang mereka

makan. Dalam hal ini, orang tua harus tetap memberi anjuran pola makan yang

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

28

sehat karena pola kebiasaan makan anak berawal dari keluarga (Worthington,

2000).

Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang tua secara sadar maupun

tidak sadar telah menuntun kesukaan makan anak dan membentuk gaya yang

berpengaruh terhadap dimana, bagaimana, dengan siapa dan berapa banyak ia

makan (Almatsier, 2011). Anak yang mengonsumsi buah dan sayur. Anak yang

mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak bila orang tua juga suka

mengonsumsi buah dan sayur. Hal tersebut disebabkan perilaku orang dewasa

dalam mengonsumsi sayur dan buah akan mendorong anak-anaknya melakukan

hal yang sama (Pearson et al, 2009).

Konsumsi pangan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap

terhadap makanan yang tergantung terhadap lingkungan. Kebiasaan makan

seseorang merupakan kebiasaan makan keluarga, karena individu tersebut

selama tinggal di dalam keluarganya terus mengalami proses belajar seumur

hidupnya dari keluarga tersebut. Kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh

peranan orang tua (Suhardjo, 2003). Kalau orang tua dapat memperhatikan pola

konsumsi anak-anaknya, maka mereka bisa mengontrol dan menasihati

makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi dan makanan apa yang sebaiknya

dihindari (Khomsan, 2003). Orang tua merupakan model yang baik untuk diet

perilaku makan anak. Dengan memberi contoh maka dengan sendirinya anak

akan mengikuti kebiasaan di rumah dan bisa dibawa ke luar rumah. Anjuran

dalam mengonsumsi buah dan sayur diperlukan dalam mempengaruhi perilaku

makan anak (Monge, 2001) dalam Bahria (2009).

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

29

8. Media Massa/Iklan

Informasi dapat diakses oleh siapapun melalui media massa atau lainnya.

Menurut Fisher dan Diane (2003) media bisa berpengaruh positif dalam

mempromosikan informasi kesehatan dan peningkatan kesadaran atas

pemilihan makanan yang sehat. Menurut Schlenker (2007) perkembangan

teknologi dan media massa juga mempunyai peran dalam pemilihan makanan.

Berg (1986) berpendapat bahwa media massa terutama iklan-iklan perdagangan

dan promosi penjualan sangat mempengaruhi pada pemilihan susunan

makanan. Keunggulan pemakaian media massa adalah dapat menjangkau setiap

orang dalam bentuk yang sama dan dapat menimbulkan pengalaman yang

sama. Media khususnya televisi, mungkin menjadi salah satu informasi paling

penting tentang makanan. Iklan diketahui meningkatkan pengetahuan, sikap

dan perilaku terhadap pola makan (Gibney, 2004) dalam Pradipta (2011).

Keranjingan TV adalah penyakit setiap individu tak terkecuali remaja.

Rata-rata remaja menghabiskan waktunya selama 2,5 jam per hari di depan TV.

Pada kesempatan ini mereka dijejali berbagai iklan tentang makanan atau

minuman. Survey di AS menunjukkan, 65% makanan yang diiklankan melalui

TV berwujud minuman atau makanan manis (berkalori tinggi). Selain itu iklan

di TV juga sering menampilkan makanan snack ringan yang rendah gizinya,

makanan instan yang bias disajikan secara cepat dan aspek lain yang tidak

mendukung semboyan 4 sehat 5 sempurna. Snack yang umumnya menjadi

makanan selingan sering dikonsumsi secara berlebihan apabila kita banyak

meluangkan waktu nonton TV (Khomsan, 2003).

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

30

Hasil penelitian yang dilakukan Jarret et al (2003) didapatkan hasil

bahwa TV dianggap mempunyai peran dalam mendorong seseorang untuk

mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV sebagai pengganti buah dan

sayur sehingga konsumsi buah dan sayur pada remaja masih rendah. Penelitian

Freisling, et al (2009) menunjukkan bahwa remaja yang mendapatkan

informasi gizi dari booklet, internet, artikel majalah dan koran mengonsumsi

buah dan sayur setiap hari sedangkan remaja yang terpapar iklan komersial di

televisi dan radio kemungkinan konsumsi buah dan sayurnya berkurang setiap

harinya.

9. Konsumsi Fast Food

Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia bisa

mempengaruhi pola makan kaum remaja di kota. Khususnya bagi remaja

tingkat menengah keatas, restoran fast food merupakan tempat yang tepat untuk

bersantai. Makanan di restoran fast food ditawarkan dengan harga yang

terjangkau kantong mereka, servisnya cepat dan jenis makanannya memenuhi

selera. Fast food adalah gaya hidup remaja kota (Khomsan, 2003).

Fast food umumnya mengandung tinggi lemak. Lemak pada makanan

dapat menambah palatabilitas makanan, yaitu menambahkan rasa dan sensasi

mulut tertentu terhadap makanan dan mempertinggi rasa puas yang diperoleh

dengan makanan. Makanan sangat dipengaruhi oleh rasa dan tekstur dari lemak

sehingga meningkatkan selera makan (Schlenker, 2007). Selain mengandung

tinggi lemak, fast food juga mengandung kalori, gula, dan sodium (Na) yang

tinggi tetapi rendah serat kasar, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan folat

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

31

Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila terlanjur menjadi pola makan akan

berdampak negatif pada keadaan gizi para remaja (Khomsan, 2003).

Penelitian French, et al (2001) menyatakan bahwa semakin seringnya

remaja mengonsumsi fast food dapat menjadi penghalang dalam pemilihan

konsumsi makanan sehat termasuk buah dan sayur. Konsumsi buah dan sayur

berkurang seiring dengan semakin seringnya remaja mengonsumsi fast food.

Sedangkan penelitian Neumark Sztainer et al (2003) menyatakan tidak ada

hubungan yang signifikan antara konsumsi fast food dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur.

10. Pendapatan Orang tua

Upaya pemenuhan konsumsi makanan yang bergizi berkaitan erat dengan

daya beli rumah tangga. Rumah tangga dengan pendapatan terbatas, kurang

mampu memenuhi kebutuhan makanan yang diperlukan tubuh, setidaknya

keanekaragaman bahan makan kurang bisa dijamin karena dengan uang yang

terbatas tidak akan banyak pilihan. Akibatnya kebutuhan makanan untuk tubuh

tidak terpenuhi (Apriadji, 1986).

Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kuantitas dan kualitas

makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin besar

peluang untuk memilih pangan yang baik. Meningkatnya pendapatan

perorangan maka terjadi perubahan-perubahan dalam susunan makanan

(Suhardjo, 2003). Mayoritas masyarakat yang konsumsi makannya kurang

optimal terutama yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah.

Karena keluarga dengan pendapatan terbatas, besar kemungkinan kurang dapat

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

32

memenuhi kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya

keanekaragaman bahan makanan kurang terjamin karena dengan uang terbatas

itu tidak akan banyak pilihan (Suhardjo, 2006). Dalam hal konsumsi buah dan

sayur, sebagai contoh pada keluarga tidak miskin rata-rata konsumsi buahnya

tinggi karena mereka mampu membeli buah-buahan dan mungkin mereka tahu

manfaatnya bagi kesehatan (Khomsan dkk, 1998).

Dalam penelitian Zenk (2005) ditemukan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat ekonomi dan perilaku konsumsi individu, yaitu

seseorang yang memiliki pendapatan dan status ekonomi tinggi cenderung akan

mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak. Pada penelitian Mac Farlane (2007)

ditemukan bahwa masyarakat yang status ekonominya tinggi selalu tersedia

sayuran dan buah di rumah dan remaja yang status ekonominya rendah

cenderung lebih sedikit mengonsumsi buah, sayur, dan makanan berserat

lainnya dibandingkan dengan makanan tinggi lemak.

Soekirman (2000) menyatakan bahwa tingginya pendapatan cenderung

diikuti dengan tingginya jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi. Tingkat

pendapatan akan mencerminkan kemampuan untuk membeli bahan pangan.

Konsumsi makanan baik jumlah maupun mutunya dipengaruhi oleh faktor

pendapatan keluarga. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Hartoyo (1997)

dalam Bahria (2009) bahwa secara ekonomi, buah termasuk dalam kategori

barang normal dengan nilai elastisitas pengeluaran (pendapatan) bertanda

positif. Artinya, bila terjadi kenaikan pengeluaran (yang menunjukkan adanya

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

33

peningkatan pendapatan) maka konsumsi buah oleh rumah tangga juga akan

meningkat.

11. Jumlah Anggota Keluarga

Menurut Depkes (2008), jumlah anggota keluarga adalah banyaknya

anggota rumah tangga yang bertempat tinggal di rumah tangga tersebut.

Suhardjo (2006) menyatakan bahwa sebagian besar pendapatan digunakan

untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan sedangkan kebutuhan lainnya

kurang tercukupi. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi pola

pengalokasian pangan pada rumah tangga sehingga semakin besar jumlah

anggota keluarga, maka alokasi pangan untuk tiap individu akan semakin

berkurang

Dalam penelitian Wulansari (2009), berdasarkan hasil uji statistik

diketahui tidak ada hubungan yang signifikan antara keluarga kecil dan besar

terhadap perilaku konsumsi individu. Namun, berdasarkan penelitian

Srimaryani (2010), diketahui bahwa jumlah anggota keluarga dengan perilaku

konsumsi individu menunjukkan jumlah anggota keluarga maka akan semakin

besar pangan yang dikonsumsi dan pembagian makanan dalam keluarga

tersebut akan lebih sedikit dibandingkan keluarga dengan jumlah sedikit.

E. Kerangka Teori

Perilaku konsumsi dan pemilihan makanan pada seseorang sangat kompleks

dan dipengaruhi oleh berbagai interaksi faktor. Menurut Worthington (2000)

perilaku konsumsi individu dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor

internal, diantaranya kebutuhan dan karakteristik fisiologis, preferensi/kesukaan,

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

34

pengetahuan gizi, perkembangan psikologis, kepercayaan, citra diri, konsep diri dan

status kesehatan, sedangkan faktor eksternal, diantaranya jumlah anggota keluarga

dan karakteristik keluarga, kebiasaan orang tua, sosial dan budaya, teman sebaya,

pengalaman individu, media massa/iklan dan fast food. Maka peneliti menyusun

kerangka teori seperti dapat dilihat pada bagan 2.1 berikut ini:

Bagan 2.1

Kerangka Teori

Sumber : Worthington (2000)

Faktor Internal :

- Umur

- Jenis Kelamin

- Citra diri

- Konsep diri

- Kepercayaan

- Kebutuhan Fisiologi

Tubuh

- Preferensi/Kesukaan

- Perkembangan Psikologis

- Kesehatan

Faktor Eksternal :

- Pengetahuan Gizi

- Pendapatan

- Pendidikan

- Media Massa/iklan

- Sosial Budaya

- Jumlah Anggota

Keluarga

- Kebiasaan orang tua

- Teman Sebaya

- Fast Food

Gaya Hidup

Perilaku Konsumsi

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

35

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka peneliti menyusun kerangka konsep

di bawah ini. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi sayur dan

buah dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, kesukaan/preferensi, pengetahuan

gizi, media massa/iklan, kebiasaan orang tua, konsumsi fast food, jumlah anggota

keluarga dan pendapatan orang tua. Sedangkan faktor-faktor yang tidak diteliti

dalam penelitian ini diantaranya:

1. Faktor internal

a. Umur: Variabel umur dalam penelitian ini tidak diikutsertakan dikarenakan

populasi dalam penelitian ini bersifat homogen yaitu rentang usia antara

13-15 tahun (usia siswa SMP).

b. Kebutuhan fisiologis tubuh, citra diri, konsep diri, perkembangan

psikologis dan kepercayaan: variabel ini tidak diteliti karena peneliti tidak

melihat dari aspek fisiologis dan psikologisnya.

c. Kesehatan: dalam penelitian ini variabel kesehatan tidak diikutsertakan,

karena diperlukan diagnosa lebih lanjut untuk mengetahui penyakit yang

diderita responden. Peneliti memiliki keterbatasan dalam hal tersebut.

2. Faktor Eksternal

a. Pendidikan: tidak diikutsertakan karena populasi memiliki tingkat

pendidikan yang sama yaitu SMP.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

36

b. Sosial budaya: tidak diikutsertakan dalam penelitian ini karena sosial

budaya dianggap sama (homogen) yaitu sosial budaya masyarakat

perkotaan.

Untuk lebih jelas, kerangka konsep dapat dilihat pada bagan 3.1

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Faktor internal:

- Jenis kelamin

- Preferensi/Kesukaan

Faktor eksternal:

- Pengetahuan gizi

- Kebiasaan orang tua

- Teman sebaya

- Media massa/iklan

- Konsumsi Fast food

- Jumlah Anggota Keluarga

- Pendapatan Orang Tua

Perilaku

Konsumsi Buah

dan Sayur

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

37

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur

1 Konsumsi Buah

dan sayur

Rata-rata jumlah buah dan sayur

yang dikonsumsi responden per

hari

Wawancara FFQ 0. kurang, jika konsumsi

buah < 2 kali dan sayur

< 3 kali dalam sehari

1. cukup, jika konsumsi

buah ≥ 2 kali dan sayur

≥ 3 kali dalam sehari

Ordinal

2 Jenis Kelamin Perbedaan seks yang didapat sejak

lahir yang dibedakan antara laki-

laki dan perempuan

Wawancara Kuesioner 0. laki-laki

1. perempuan

Nominal

3 Preferensi/kesukaan Suka atau tidaknya responden

terhadap buah dan sayur untuk

dikonsumsi setiap hari

Wawancara Kuesioner 0. Tidak suka

1. Suka (Farisa, 2012)

Nominal

4 Pengetahuan Gizi Tingkat score kemampuan

responden dalam menjawab

pengetahuan gizi secara umum

dan pengetahuan gizi mengenai

manfaat, kandungan dan anjuran

konsumsi buah dan sayur

Wawancara Kuesioner 0. kurang, jika total skor

< 80%

1. baik, jika total skor ≥

80% (Khomsan, 2000)

Ordinal

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

38

Lanjutan Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur

5 Kebiasaan orang

tua

Pengaruh kebiasaan orang tua

yang diikuti responden dalam hal

konsumsi buah dan sayur.

Wawancara Kuesioner 0. kurang, jika total skor

< 18

1. baik, jika total skor ≥

18 (Farisa, 2012)

Ordinal

6 Pengaruh Teman

Sebaya

Peranan teman responden yang

dapat memberikan pengaruh

terhadap tingkat konsumsi buah

dan sayur responden.

Wawancara Kuesioner 0. kurang, jika total skor

< 12

1. baik, jika total skor ≥

12 (Farisa, 2012)

Ordinal

7 Media massa/iklan Terpaparnya responden dengan

media informasi baik cetak

ataupun elektronik yang dapat

mempengaruhi konsumsi makan

sayur dan buah

Wawancara Kuesioner 0. Tidak pernah

1. Pernah

(Bahria,2009)

Ordinal

8 Konsumsi fast food Banyaknya tindakan responden

untuk mengonsumsi makanan

cepat saji modern yang disajikan

dan dijual di restoran cepat saji

dan juga makanan cepat saji

tradisional yang dijual di kantin

sekolah maupun di sekitar rumah

dalam waktu satu minggu

Wawancara Kuesioner 0. sering, jika konsumsi

fast food ≥ 3x per

minggu

1. jarang, jika konsumsi

fast food < 3x per

minggu (Feubner, 2003)

Ordinal

Lanjutan Tabel 3.1

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

39

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur

9 Jumlah anggota

keluarga

Banyaknya anggota rumah tangga

yang tinggal dan hidup bersama

dalam satu rumah

Wawancara Kuesioner 0. Besar: > 4 orang

1. Kecil: ≤ 4 orang

(BKKBN, 1992 dalam

Astriyani, 2011)

Ordinal

10 Pendapatan orang

tua

Sejumlah uang yang diperoleh

orang tua dari bekerja dalam satu

bulan

Wawancara Kuesioner 0.Rendah: Jika

pendapatan per bulan

< Rp. 1.529.150

1.Tinggi: Jika

pendapatan per bulan

≥ Rp 1529.150

(Berdasarkan UMR DKI

Jakarta tahun 2012 yaitu

Rp. 1.529.150)

Ordinal

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

40

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur

siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

2. Ada hubungan antara preferensi/kesukaan dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

3. Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

4. Ada hubungan antara kebiasaan orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

5. Ada hubungan antara teman sebaya dengan perilaku konsumsi buah dan sayur

siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

6. Ada hubungan antara pengaruh media massa/iklan dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

7. Ada hubungan antara konsumsi fast food dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

8. Ada hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

9. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa SMP Negeri 226, Jakarta Selatan tahun 2012

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

41

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan

menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini ingin melihat dan menganalisa

hubungan antara variabel independen dan dependen yang dilakukan secara

bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 226 Jakarta Selatan dan berlangsung dari

bulan Juli – Desember 2012.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 226 Jakarta sebanyak 853

siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX. Perhitungan

sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda

dua proporsi seperti di bawah ini (Ariawan, 1998):

𝑛 = 𝑍1−𝛼 2 2𝑃 1 − 𝑃 + 𝑍1−𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2 1 − 𝑃2

2

𝑃1 − 𝑃2 2

Keterangan :

𝑛 : Jumlah sampel minimal yang diperlukan

𝑍1−𝛼 2 : Derajat kepercayaan (95%) = 1,96

𝑍1−𝛽 : Kekuatan uji 80% Z = 0,84

𝑃 : Rata-rata proporsi pada populasi

𝑃 : (P1 + P2 /2) = 0,21

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

42

P1 : proporsi ada peran orang tua terhadap konsumsi buah dan sayur cukup =

0,30 (Astriyani, 2011)

P2 : proporsi tidak adanya peran orang tua terhadap konsumsi buah dan

sayur cukup = 0,12 (Astriyani, 2011)

n = [ 1,96 √2 x 0,21 (1-0,21) + 0,84 √ 0,30 (1-0,30) + 0,12 (1-0,12)]2

(0,30-0,12)2

n = 48 x 2 = 96

Yang dimaksud variabel peran orang tua pada perhitungan sampel diatas sama

artinya dengan variabel kebiasaan orang tua dalam penelitian ini. Untuk

mengantisipasi adanya sampel yang kurang atau hilang maka jumlah sampel

ditambah 10% sehingga total sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 106

siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara systematic random sampling (acak

sistematis), dimana probabilitas terambilnya sebagai sampel adalah 106/853 = 1/8.

Untuk pengambilan sampel pertama dilakukan secara acak dengan diundi kemudian

seterusnya dilakukan penambahan kelipatannya. Jika ada siswa yang tidak hadir saat

pengisian kuesioner berlangsung maka dilakukan pemilihan sampel dengan

menggunakan kelipatan berikutnya.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

43

Tabel 4.1

Pembagian Sampel

No KELAS Jumlah sampel

1 VII 287/853 x 106 = 36

2 VIII 253/853 x 106 = 31

2 IX 313/853 x 106 = 39

Total 106 siswa

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data

(Notoatmodjo, 2005). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah kuesioner dan FFQ. Berikut ini penjelasan tentang instrumen penelitian:

1. Kuesioner digunakan untuk mengisi pertanyaan mengenai variabel jenis

kelamin, preferensi/kesukaan, pengetahuan gizi, media massa/iklan, kebiasaan

orang tua, pengaruh teman sebaya, konsumsi fast food, jumlah anggota keluarga

dan pendapatan orang tua.

2. FFQ digunakan untuk mengetahui gambaran frekuensi konsumsi buah dan

sayur. FFQ bersifat terbuka dimana responden menuliskan sendiri berapa kali

kebiasaan mengonsumsi. Responden hanya mengisi salah satu kolom frekuensi

pada setiap bahan makanan apakah 1 kali per hari, 3 kali per minggu dan

sebagainya. Untuk melihat gambaran frekuensi konsumsi, data yang

ditampilkan berupa distribusi responden menurut kebiasaan mengonsumsi

apakah setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.

E. Pengumpulan Data

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

44

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Jenis data yang

dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan

melalui wawancara langsung kepada siswa SMP Negeri 226 Jakarta dengan

instrumen kuesioner dan form FFQ. Data sekunder berupa daftar absensi siswa dan

profil sekolah.

F. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpul akan diolah dengan berbagai tahap, antara lain:

1. Mengode data (data coding)

Kegiatan ini dilakukan dengan merubah data berbentuk huruf menjadi

angka/bilangan. Pengodean data dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan

kegiatan mengolah dan menganalisis data. Berikut ini adalah penjelasan tentang

kode dari masing-masing variabel:

a. Konsumsi buah dan sayur, terdiri dari 2 kategori yaitu kurang diberi kode

“0” dan cukup diberi kode “1”. Dikatakan kurang jika konsumsi buah < 2

kali/hari dan sayur < 3 kali/hari dan dikatakan cukup jika konsumsi buah ≥

2 kali/hari dan sayur ≥ 3 kali/hari. Untuk mendapatkan data kategori

konsumsi buah dan sayur, data FFQ yang ada perlu diolah lebih lanjut yaitu

dengan terlebih dahulu mengubah setiap frekuensi konsumsi ke dalam

satuan hari. Sebagai contoh si A biasa mengonsumsi buah jeruk 2 kali per

hari, apel 3 kali per minggu, dan mangga 1 kali per bulan.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

45

Tabel 4.2

Perhitungan FFQ

Bahan Makanan

Frekuensi

Perhari Perminggu Perbulan …kali perhari

Jeruk 2 2

Apel 3 3/7 = 0,42

Mangga 1 1/30= 0,03

Total 2,45

Bahan makanan : Jeruk : 2/1 hari = 2 kali perhari

Apel : 3/7 hari = 0,42 kali per hari

Mangga : 1/30 hari = 0,03 kali per hari

Nilai tersebut kemudian dijumlahkan, sehingga didapat hasil = 2,45 kali per

hari. Dengan demikian si A memiliki kebiasaan mengonsumsi sumber buah

2,45 kali per hari.

b. Jenis kelamin, merupakan pertanyaan tertutup. Kode untuk variabel ini

adalah “0” jika laki-laki dan “1” jika perempuan.

c. Preferensi/kesukaan, terdiri dari 2 pertanyaan dengan pilihan jawaban tidak

suka diberi kode “0” dan suka diberi kode “1”. Dikatakan tidak suka jika

responden tidak menyukai buah/sayur atau keduanya. Dikatakan suka, jika

responden menyukai buah dan sayur.

d. Pengetahuan gizi, terdiri dari 15 pertanyaan. Variabel ini dikelompokkan

menjadi 2 kategori yaitu kurang dan baik. Dikatakan kurang jika jumlah

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

46

jawaban benar < 80% diberi kode “0” dan baik jika jawaban benar ≥ 80%

diberi kode “1”.

e. Media massa/iklan, variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu

tidak pernah dan pernah. Dikatakan tidak pernah jika responden tidak

pernah melihat informasi/iklan tentang hubungan buah dan sayur dengan

kesehatan, diberi kode “0”. Dikatakan pernah jika responden pernah

melihat informasi/iklan tentang hubungan buah dan sayur dengan

kesehatan, diberi kode “1”.

f. Kebiasaan orang tua, terdiri dari 6 pertanyaan dengan pilihan jawaban tidak

pernah diberi kode “1”, jarang diberi kode “2”, kadang-kadang diberi kode

“3”, sering diberi kode “4”, selalu diberi kode “5”. Variabel kebiasaan

orang tua dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan median nilai soal

kuesioner. Dikatakan kurang jika skor < 18 diberi kode “0”, dikatakan baik

jika ≥ 18 diberi kode “1”.

g. Pengaruh teman sebaya, terdiri dari 4 pertanyaan dengan pilihan jawaban

tidak pernah diberi kode “1”, jarang diberi kode “2”, kadang-kadang diberi

kode “3”, sering diberi kode “4”, selalu diberi kode “5”. Variabel kebiasaan

orang dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan median nilai soal

kuesioner. Dikatakan kurang jika skor < 12 diberi kode “0”, dikatakan baik

jika ≥ 12 diberi kode “1”.

h. Konsumsi fast food, variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu

sering dan jarang. Dikatakan sering jika jawaban ≥ 3x seminggu diberi

kode “0”, dikatakan jarang jika jawaban < 3x seminggu diberi kode “1”.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

47

i. Jumlah anggota keluarga, terdiri dari 1 pertanyaan. Variabel ini

dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu besar dan kecil. Dikatakan besar

jika jumlah anggota keluarga > 4 orang diberi kode “0” dan dikatakan kecil

jika anggota ≤ 4 orang diberi kode “1”.

j. Pendapatan orang tua, terdiri dari 1 pertanyaan. Variabel ini

dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu rendah dan tinggi. Dikatakan

rendah jika pendapatan per bulan < Rp. 1.529.150 diberi kode “0”,

dikatakan tinggi jika pendapatan per bulan ≥ Rp. 1.529.150 diberi kode

“1”.

2. Penyuntingan data (data editing)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, dikoreksi, diperiksa dan

diseleksi kelengkapannya terlebih dahulu seperti kelengkapan pengisian,

kesalahan pengisian dan konsistensi pengisian. Tahap ini dilaksanakan saat

masih di lapangan dengan memastikan bahwa setiap pertanyaan yang terdapat

di kuesioner telah terisi lengkap, jelas dan konsisten.

3. Membuat struktur data (data structure)

Pertanyaan dalam kuesioner dijadikan template menggunakan perangkat

komputer dan program statistik untuk memudahkan memasukkan data.

4. Memasukkan data (data entry)

Dalam tahap ini dilakukan proses memasukkan data berupa kode jawaban ke

dalam kolom template yang sudah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini

diperlukan ketelitian agar tidak terjadi double entry atau kesalahan

memasukkan data yang lainnya.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

48

5. Pembersihan data (data cleaning)

Dilakukan pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan

data tidak ada yang salah baik dalam memberi kode atau kesalahan pengetikan

sehingga data tersebut dapat dianalisis.

G. Analisis Data

1. Univariat

Analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi setiap variabel

independen dan dependen. Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran

pada masing-masing variabel (independen dan dependen) yang meliputi

frekuensi konsumsi buah dan sayur setiap hari, jenis kelamin,

kesukaan/preferensi, pengetahuan gizi, media massa/iklan, kebiasaan orang tua,

konsumsi fast food, jumlah anggota keluarga dan pendapatan orang tua. Setelah

dianalisis tabel frekuensinya selanjutnya dilakukan intepretasi secara deskriptif.

2. Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang

bermakna antara variabel independen dengan dependen. Uji statistik yang

digunakan adalah uji Chi-Square, karena variabel independen dan dependennya

termasuk dalam jenis variabel kategorik. Adapun rumus Uji Chi Square yaitu:

X2 =

O−E 2

E

dF = (k – 1)(b – 1)

Keterangan:

X2 = Chi Square

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

49

O = Nilai Observasi

E = Nilai ekspektasi

k = Jumlah kolom

b = Jumlah baris

Melalui uji statistik Chi Square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini

digunakan tingkat kemaknaan (α) = 0,05 yaitu jika diperoleh nilai p ≤ 0,05 berarti ada

hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen dan jika

diperoleh nilai p > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel depende

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

50

BAB V

HASIL

A. Gambaran Umum SMPN 226 Jakarta Selatan

SMPN 226 Jakarta Selatan terletak di Jalan Kayu Kapur No. 2 Komp. TNI AL

Pangkalan Jati, Pondok Labu Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Jumlah seluruh

siswa di SMPN 226 Jakarta Selatan adalah 853 orang. Jumlah siswa laki-laki

sebesar 383 orang dan siswa perempuan sebesar 470 orang. Distribusi frekuensi

siswa SMPN 226 Jakarta Selatan tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan

Tahun 2012 Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin N %

Laki-laki 383 44,9

Perempuan 470 55,1

Total 853 100

Sumber: Data Profil SMPN 226 tahun 2012

Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah siswa kelas VII sampai

dengan kelas IX. SMPN 226 memiliki jumlah kelas yang terdiri dari kelas VII

berjumlah 8 kelas, kelas VIII 7 kelas, dan kelas IX terdapat 8 kelas.

B. Analisis Univariat

1. Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Konsumsi buah dan sayur dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua

yaitu kurang dan cukup. Dikatakan kurang jika mengonsumsi buah < 2 kali per

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

51

hari atau sayur < 3 kali per hari. Dikatakan cukup jika mengonsumsi buah ≥ 2

kali per hari dan sayur ≥ 3 kali per hari. Konsumsi buah dan sayur didapatkan

dengan cara wawancara menggunakan metode Food Frequency Questionare.

Gambaran perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja SMPN 226 Jakarta

Selatan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Jumlah (n) Persen (%)

Kurang 73 68,9

Cukup 33 31,1

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki perilaku konsumsi sayur dan buah yang kurang yaitu sebesar 68,9%

sedangkan siswa yang memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur yang cukup

hanya sebesar 31,1%.

2. Jenis Kelamin

Gambaran jenis kelamin siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat

pada tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa SMPN 226 Jakarta

Selatan Tahun 2012

Jenis Kelamin Jumlah (n) Persen (%)

Laki-laki 47 44,3

Perempuan 59 55,7

Total 106 100

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

52

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

siswa berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 55,7% sedangkan siswa

berjenis kelamin laki-laki sebesar 44,3%.

3. Preferensi/Kesukaan

Gambaran preferensi/kesukaan siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat

dilihat pada tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Preferensi/Kesukaan Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012

Preferensi/Kesukaan Jumlah (n) Persen (%)

Tidak suka 20 18,9

Suka 86 81,1

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

siswa menyukai buah dan sayur yaitu sebesar 81,1% sedangkan siswa yang

tidak menyukai buah dan sayur hanya sebesar 18,9%.

4. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu

kurang dan baik. Dikatakan kurang jika < 80% jawaban benar dan baik jika ≥

80% jawaban benar. Gambaran pengetahuan gizi siswa SMPN 226 Jakarta

Selatan dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini:

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

53

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Gizi Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012

Pengetahuan Gizi Jumlah (n) Persen (%)

Kurang 67 63,2

Baik 39 36,8

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki pengetahuan gizi kurang yaitu sebesar 63,2% sedangkan siswa yang

memiliki pengetahuan gizi baik hanya sebesar 36,8%.

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Skor Pengetahuan Gizi Tiap Pertanyaan Siswa

SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

No Pertanyaan Skor Pengetahuan Gizi

Benar Salah

N % n %

1 Kegunaan makanan bagi tubuh kita 94 88,7 12 11,3

2 Pengertian makanan yang bergizi 102 96,2 5 3,8

3 Jenis makanan yang merupakan sumber

energy

75 70,8 31 29,2

4 Zat gizi yang terkandung pada tahu, tempe,

ikan, telur dan daging

86 81,1 20 18,9

5 Yang merupakan sumber serat alami 92 86,8 14 13,2

6 Zat gizi yang terkandung pada buah dan sayur 83 78,3 23 21,7

7 Buah yang banyak mengandung vitamin C 103 97,2 3 2,8

8 Manfaat buah dan sayur bagi kesehatan 46 43,4 60 56,6

9 Yang akan terjadi jika merebus sayuran

terlalu lama

93 87,7 13 12,3

10 Frekuensi yang dianjurkan dalam konsumsi

buah dalam sehari

55 51,9 51 48,1

11 Frekuensi yang dianjurkan dalam konsumsi

sayur dalam sehari

41 38,7 65 61,3

12 Zat gizi yang terkandung dalam buah dan

sayur yang bermanfaat dalam melancarkan

pencernaan

49 46,2 57 53,8

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

54

No Pertanyaan Skor Pengetahuan Gizi

Benar Salah

N % n %

13 Kekurangan zat gizi ini dapat mengakibatkan

xerophtalmia

32 30,2 74 69,8

14 Vitamin yang larut dalam air 50 47,2 56 52,8

15 Kandungan zat gizi yang terdapat dalam

bayam

42 39,6 64 60,4

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui beberapa pertanyaan yang jawaban

salahnya >50% yaitu pertanyaan tentang manfaat buah dan sayur bagi

kesehatan, frekuensi yang dianjurkan dalam mengonsumsi sayur per hari, zat

gizi yang terkandung dalam buah dan sayur yang bermanfaat dalam

melancarkan pencernaan, kekurangan zat gizi ini dapat menyebabkan

xerophtalmia, vitamin yang larut dalam air dan kandungan zat gizi yang

terdapat dalam bayam.

5. Kebiasaan Orang Tua

Gambaran kebiasaan orang tua siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat

dilihat pada tabel 5.7 berikut ini:

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Orang Tua Siswa SMPN 226

Jakarta Selatan Tahun 2012

Kebiasaan Orang Tua Jumlah (n) Persen (%)

Kurang 37 34,9

Baik 69 65,1

Total 106 100

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

55

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki kebiasaan orang tua yang baik yaitu sebesar 65,1% sedangkan siswa

yang memiliki kebiasaan orang tua yang kurang hanya sebesar 34,9%.

6. Pengaruh Teman Sebaya

Gambaran pengaruh teman sebaya siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat

dilihat pada tabel 5.8 berikut ini:

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengaruh Teman Sebaya Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Pengaruh Teman Sebaya Jumlah (n) Persen (%)

Kurang 52 49,1

Baik 54 50,9

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki pengaruh teman sebaya yang baik yaitu sebesar 50,9% sedangkan

siswa yang memiliki pengaruh teman sebaya kurang yaitu sebesar 49,1%.

7. Pengaruh Media Massa/Iklan

Gambaran pengaruh media massa siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat

dilihat pada tabel 5.9 berikut ini:

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengaruh Media Massa/Iklan Siswa

SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Pengaruh Media Massa Jumlah (n) Persen (%)

Tidak pernah 36 34

Pernah 70 66

Total 106 100

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

56

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

pernah terpapar informasi/iklan yaitu sebesar 66% sedangkan siswa yang tidak

pernah terpapar informasi/iklan hanya 34%.

8. Konsumsi Fast Food

Konsumsi fast food dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu

sering dan jarang. Dikatakan sering jika konsumsi ≥ 3x seminggu dan jarang

jika < 3x seminggu. Gambaran konsumsi fast food siswa SMPN 226 Jakarta

Selatan dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini:

Tabel 5.10

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Fast Food pada Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Konsumsi Fast Food Jumlah (n) Persen (%)

Sering 37 34,9

Jarang 69 65,1

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki perilaku konsumsi fast food jarang yaitu sebesar 65,1%. Sedangkan

siswa yang memiliki perilaku konsumsi fast food sering hanya sebesar 34,9%.

9. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua

yaitu besar dan kecil. Dikatakan besar jika > 4 orang dan kecil jika ≤ 4 orang.

Gambaran jumlah anggota keluarga siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat

dilihat pada tabel 5.11 berikut ini:

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

57

Tabel 5.11

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Jumlah Anggota Keluarga Jumlah (n) Persen (%)

Besar 43 40,6

Kecil 63 59,4

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki jumlah anggota keluarga kecil yaitu sebesar 59,4%. Sedangkan siswa

yang memiliki jumlah anggota keluarga besar yaitu sebesar 40,6%.

10. Pendapatan Orang Tua

Pendapatan orang tua dalam penelitian ini dikategorikan menjadi rendah

dan tinggi. Dikatakan rendah jika < Rp. 1.529.150 dikatakan tinggi jika ≥ Rp.

1.529.150. Gambaran pendapatan orang tua siswa SMPN 226 Jakarta Selatan

dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini:

Tabel 5.12

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Orang Tua Siswa SMPN

226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Pendapatan Orang Tua Jumlah (n) Persen (%)

Rendah 34 32,1

Tinggi 72 67,9

Total 106 100

Berdasarkan tabel 5.12 diketahui bahwa dari 106 siswa, sebagian besar

memiliki pendapatan orang tua tinggi yaitu sebesar 67,9%. Sedangkan siswa

yang memiliki pendapatan orang tua rendah yaitu sebesar 32,1%.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

58

C. Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada tabel 5.13

berikut ini:

Tabel 5.13

Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Jenis

Kelamin

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Laki –laki

Perempuan

32

41

68,1

69,5

15

18

31,9

30,5

47

59

100

100

1

Berdasarkan tabel 5.13, hasil analisis hubungan antara jenis kelamin

dengan konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 47 siswa berjenis

kelamin laki-laki terdapat 32 siswa (68,9%) yang konsumsi buah dan sayurnya

kurang. Dari 59 siswa berjenis kelamin perempuan terdapat 41 siswa (69,5%)

yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 1 artinya pada α = 5%

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis

kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

59

2. Hubungan antara Preferensi/Kesukaan dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara kesukaan dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut

ini:

Tabel 5.14

Analisis Hubungan antara Kesukaan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Kesukaan

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Tidak Suka

Suka

15

58

75

67,4

5

28

25

32,6

20

86

100

100

0,6

Berdasarkan tabel 5.14, hasil analisis hubungan antara kesukaan dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang

tidak suka buah dan sayur terdapat 15 (75%) siswa yang perilaku konsumsi

buah dan sayurnya kurang. Dari 86 siswa yang suka buah dan sayur terdapat 58

siswa (67,4%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,6 artinya pada α =

5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

preferensi/kesukaan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

60

3. Hubungan antara Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Hasil analisis bivariat antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada tabel 5.15

berikut ini:

Tabel 5.15

Analisis Hubungan antara Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Pengetahuan

Gizi

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Kurang

Baik

54

19

80,6

48,7

13

20

19,4

51,3

67

39

100

100

0.001

Berdasarkan tabel 5.15, hasil analisis hubungan antara pengetahuan gizi

dengan konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 67 siswa yang

memiliki pengetahuan gizi kurang terdapat 54 siswa (80,6%) yang perilaku

konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 39 siswa yang memiliki pengetahuan

gizi baik terdapat 19 siswa (48,7%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya

kurang sebesar.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,001 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

61

4. Hubungan antara Kebiasaan Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara kebiasaan orang tua dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada

tabel 5.16 berikut ini:

Tabel 5.16

Analisis Hubungan antara Kebiasaan Orang Tua dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Kebiasaan

Orang Tua

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Kurang

Baik

31

42

83,8

60,9

6

27

16,2

39,1

37

69

100

100

0,016

Berdasarkan tabel 5.16, hasil analisis hubungan antara kebiasaan orang

tua dengan konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 37 siswa dengan

kebiasaan orang tua kurang terdapat 31 siswa (83,8%) yang perilaku konsumsi

buah dan sayurnya kurang. Dari 69 siswa dengan kebiasaan orang tua baik

terdapat 42 siswa (60,9%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,016 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan

orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

62

5. Hubungan antara Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada

tabel 5.17 berikut ini:

Tabel 5.17

Analisis Hubungan antara Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Pengaruh

Teman

Sebaya

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Kurang

Baik

37

36

71,2

66,7

15

18

28,8

33,3

52

54

100

100

0,678

Berdasarkan tabel 5.17, hasil analisis hubungan antara pengaruh teman

sebaya dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 52

siswa dengan pengaruh teman kurang terdapat 37 siswa (71,2%) yang perilaku

konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 54 siswa yang pengaruh teman baik

terdapat 36 siswa (66,7%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,678 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengaruh

teman sebaya dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

63

6. Hubungan antara Pengaruh Media Massa/Iklan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara media massa/iklan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada

tabel 5.18 berikut ini:

Tabel 5.18

Analisis Hubungan antara Media Massa/Iklan dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Media Massa/

Iklan

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Tidak pernah

Pernah

29

44

80,6

62,9

7

26

19,4

37,1

36

70

100

100

0,078

Berdasarkan tabel 5.18, hasil analisis hubungan media massa/iklan

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 36 siswa

yang tidak pernah terpapar informasi/iklan terdapat 29 siswa (80,6) yang

perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 70 siswa yang pernah

terpapar informasi/iklan terdapat 44 siswa (62,9%) yang perilaku konsumsi

buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,078 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara media

massa/iklan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

64

7. Hubungan antara Konsumsi Fast Food dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara konsumsi fast food dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada

tabel 5.19 berikut ini:

Tabel 5.19

Analisis Hubungan antara Konsumsi Fast Food dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Konsumsi

Fast Food

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Sering

Jarang

29

44

78,4

63,8

8

22

21,6

36,2

37

69

100

100

0,132

Berdasarkan tabel 5.19, hasil analisis hubungan antara konsumsi fast food

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 37 siswa

dengan konsumsi fast food sering terdapat 29 siswa (78,4%) yang konsumsi

buah dan sayurnya kurang. Dari 69 siswa dengan konsumsi fast food jarang

terdapat 44 siswa (63,8%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,132 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

konsumsi fast food dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

65

8. Hubungan antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara jumlah anggota keluarga dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada

tabel 5.20 berikut ini:

Tabel 5.20

Analisis Hubungan antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Jumlah

Anggota

Keluarga

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Besar

Kecil

29

44

67,4

69,8

14

19

32,6

30,2

43

63

100

100

0,833

Berdasarkan tabel 5.20, hasil analisis hubungan antara jumlah anggota

keluarga dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari

43 siswa dengan jumlah anggota keluarga besar siswa terdapat 29 siswa

(67,4%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 63 siswa

dengan jumlah anggota keluarga kecil terdapat 44 siswa (69,8%) yang perilaku

konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,833 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

jumlah anggota keluarga dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

66

9. Hubungan antara Pendapatan Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara pendapatan orang tua dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 226 Jakarta Selatan dapat dilihat pada

tabel 5.21 berikut ini:

Tabel 5.21

Analisis Hubungan antara Pendapatan Orang Tua dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Pendapatan

Orang Tua

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Total P

Value

Kurang Cukup

n % n % n %

Kurang

Tinggi

29

44

85,3

61,1

5

28

14,7

38,9

34

72

100

100

0,014

Berdasarkan tabel 5.21, hasil analisis hubungan antara pendapatan orang

tua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 34

siswa dengan pendapatan orang tua kurang terdapat 29 siswa (85,3%) yang

perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 72 siswa dengan pendapatan

orang tua tinggi terdapat 44 siswa (61,1%) yang perilaku konsumsi buah dan

sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,014 artinya pada α =

5%, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendapatan

orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

67

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya dari segi desain penelitian yang

digunakan, cross sectional memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menentukan

hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependennya

karena kedua variabel diteliti pada saat bersamaan sehingga tidak bisa diketahui

mana yang terjadi lebih dahulu. Keterbatasan lain yaitu saat pengambilan data

primer dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden

sehingga memungkinkan responden untuk bertanya atau melihat jawaban responden

lain tanpa sepengetahuan peneliti. Hal ini diminimalisir dengan menjelaskan pada

responden agar menjawab kuesioner tersebut sendiri tanpa bertanya pada temannya

karena tidak berpengaruh pada nilai pelajaran sekolah serta mengawasi responden

saat proses pengisian kuesioner.

Penggunaan FFQ dalam pengumpulan data untuk konsumsi buah dan sayur

yang memerlukan daya ingat siswa ketika mengonsumsi buah dan sayur dalam

frekuensi per hari, per minggu, dan per bulan, sehingga siswa bisa saja lupa dengan

makanan yang dikonsumsinya dan hanya mengira-ngira ketika menjawab kuesioner

tersebut. Selain itu, FFQ hanya menggambarkan pola konsumsi buah dan sayur

siswa secara kualitatif, yang hanya dapat diketahui frekuensi konsumsi dalam per

hari, per minggu, atau per bulan. Adanya kemungkinan flat syndrome yaitu siswa

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

68

yang sebetulnya kurang dalam mengonsumsi buah dan sayur cenderung untuk

melaporkan berlebih ataupun sebaliknya.

B. Gambaran Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Perilaku konsumsi sayur dan buah adalah suatu kegiatan atau aktivitas

individu untuk memenuhi kebutuhan akan buah dan sayur agar terpenuhi kecukupan

gizi. Kecukupan konsumsi buah dan sayur dihitung berdasarkan frekuensi rata-rata

dan porsi asupan buah dan sayur dalam sehari selama seminggu (Depkes, 2008)

Di Indonesia, prevalensi konsumsi buah dan sayur pada remaja menurut Riskesdas

tahun 2007 pada remaja usia 10-14 tahun di Indonesia sebesar 93,6%. Berdasarkan

hasil penelitian di SMPN 226 Jakarta Selatan tahun 2012, didapat bahwa sebagian

besar siswa konsumsi buah dan sayurnya kurang yaitu sebanyak 73 orang (68,9%)

dibandingkan siswa yang konsumsi buah dan sayurnya cukup yaitu 33 orang

(31,1%).

Di Indonesia, konsumsi buah dan sayur yang dianjurkan terdapat dalam

Tumpeng Gizi Seimbang. Dalam Tumpeng Gizi Seimbang dianjurkan untuk

mengonsumsi buah sebanyak 2-3 porsi dalam sehari dan untuk sayuran dianjurkan

mengonsumsi 3-5 porsi dalam sehari (KFI, 2011). Menurut Almatsier (2004)

konsumsi buah yang dianjurkan yaitu sebanyak 2-3 potong sehari berupa pepaya

atau buah lain sedangkan porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan

sebanyak 1 ½ - 2 mangkok sehari.

Kebiasaan makan para remaja cenderung kurang mengonsumsi buah dan

sayur dan lebih memilih konsumsi makanan siap saji yang tinggi kandungan

kolesterol dan garam tetapi rendah serat (Jahari, 2001 dan Arisman, 2004). Mc

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

69

Williams (1993) juga mengatakan bahwa remaja cenderung akan memilih makanan

apapun yang tersedia ketika mereka lapar sehingga ketersediaan buah dan sayur di

sekolah juga dapat mendukung remaja dalam mengonsumsi buah dan sayur.

Selain itu, konsumsi buah dan sayur yang kurang juga dimungkinkan

karena remaja lebih memilih makanan cepat saji. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Mudjianto (1994) bahwa sedikitnya remaja yang mengonsumsi buah dan sayur

dikarenakan buah dan sayur bukan merupakan makanan prestige dibandingkan fast

food yang sedang trend di kalangan remaja saat ini sehingga konsumsi buah dan

sayur mereka pun kurang. Brown (2005) juga mengatakan, dari segi

kepraktisannya remaja akan lebih memilih konsumsi fast food dibanding buah dan

sayur karena terbatasnya waktu yang mereka miliki dengan kegiatan di sekolah

maupun di luar sekolah dan harganya relatif murah.

Padahal seperti yang kita ketahui buah dan sayur banyak mengandung zat

gizi yang berguna bagi tubuh seperti berbagai macam vitamin, mineral, senyawa

fitokimia (Astawan dan Kasih, 2008) serta mengandung enzim aktif yang dapat

mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Selain itu, dalam sayuran dan

buah terdapat dua jenis serat yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan

mikroflora usus (Khomsan, dkk, 2008). Berbagai penelitian mengenai konsumsi

buah dan sayur dapat beresiko dalam perkembangan penyakit degeneratif seperti

obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker (WHO, 2003).

Maka dari itu diharapkan sejak dini setiap orang dapat menerapkan pola

makan yang seimbang dan sehat khususnya pada masa anak-anak dan remaja

karena pada masa tersebut merupakan awal mengadopsi perilaku diet yang

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

70

cenderung akan menetap pada masa dewasa sehingga dapat berpengaruh terhadap

kesehatannya dimasa depan.

C. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Perbedaan jenis kelamin akan menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi

bagi seseorang karena pertumbuhan dan perkembangan individu cukup berbeda

antara laki-laki dan perempuan. Saat remaja baik laki-laki maupun perempuan,

pemilihan makanannya tidak lagi berdasarkan kebutuhan gizi mereka tetapi

mereka akan makan apapun yang ada ketika mereka lapar (Mc William, 1993).

Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak siswa berjenis kelamin

perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Dari hasil analisis bivariat juga

didapatkan lebih banyak persentase kurang konsumsi buah dan sayur pada

perempuan dibandingkan laki-laki walaupun perbedaanya tidak terlalu terlihat.

Hal ini serupa dengan penelitian Reynold (1999) yang dilakukan pada orang

muda American-Indian dan Alaska-Native yang menyebutkan bahwa lebih

rendah mengonsumsi buah dan sayur pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Laki-laki memiliki tubuh lebih besar sehingga kebutuhan gizinya pun lebih

besar (Worthington, 2000). Sehingga dapat dikatakan dalam hal asupan

makanan sehari-hari lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan

begitupun untuk buah dan sayur.

Menurut Arisman (2004) remaja putra memerlukan lebih banyak energi

dibandingkan dengan remaja putri karena perbedaan komposisi tubuh dan

kecepatan pertumbuhan. Para remaja terutama remaja putri mempunyai selera

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

71

makan yang berubah-ubah, mereka cenderung lebih memperhatikan jumlah

makanan yang mereka konsumsi. Menurut Dewi (1997) dalam Wulansari

(2009), remaja laki-laki cenderung tidak menyukai makanan yang ringan atau

tidak mengenyangkan sehingga asupan makanan pada laki-laki cenderung

tinggi.

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara

jenis kelamin dengan konsumsi buah dan sayur. Sama halnya dalam penelitian

Domel (1993) yang dilakukan di Augusta Georgia menunjukan bahwa tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan konsumsi buah dan sayur. Tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku makan sayur dan buah

dikarenakan baik siswa laki-laki dan perempuan pemilihan konsumsi buah dan

sayur didasarkan pada pengetahuan, kesukaan dan rasa. Pada penelitian ini

dapat dilihat bahwa pengetahuan siswa baik laki-laki maupun perempuan sama-

sama rendah sehingga mempengaruhi dalam hal konsumsi buah dan sayur.

Dapat disimpulkan jenis kelamin tidak mempengaruhi seseorang dalam

mengonsumsi buah dan sayur.

2. Hubungan Preferensi/Kesukaan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Drewnoski dalam Widyawati (2009) menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesukaan dan preferensi antara lain rasa, aroma, tekstur dan

kebiasaan makan. Rasa yang tidak disukai anak sejak kecil dapat

mempengaruhi kesukaan dan preferensi anak sehingga mengakibatkan

kurangnya konsumsi buah dan sayur.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

72

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara kesukaan

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur. Namun dapat dilihat dari hasil

tabulasi silang menunjukkan kecenderungan responden yang tidak suka sayur

juga kurang konsumsi buah dan sayurnya. Sebesar 75% siswa yang tidak suka

buah dan sayur memiliki perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang

sedangkan 67,4% siswa yang suka sayur memiliki perilaku konsumsi buah dan

sayur kurang.

Tidak adanya hubungan kesukaan buah dan sayur dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur dikarenakan yang mendorong konsumsi buah dan

sayur bukan hanya adanya faktor kesukaan terhadap buah tetapi ada faktor lain

seperti faktor ketersediaan. Menurut Neumark-Sztainer et al (2003) dikatakan

bahwa kesukaan terhadap makanan akan berhubungan dengan konsumsi

apabila didukung dengan ketersediaan. Dapat dikatakan jika ketersediaan buah

dan sayur rendah, pola konsumsi buah dan sayur tidak akan mengalami

perbedaan sehingga preferensi tidak berpengaruh. Jika preferensi rendah, tetapi

ketersediaan buah dan sayur cukup baik maka konsumsi akan meningkat.

3. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Pengetahuan gizi merupakan suatu landasan kognitif untuk terbentuknya

sikap, termasuk sikap dan perilaku seseorang dalam memilih makanan (Rickert,

1996). Pengetahuan tentang makanan yang sehat menjadi faktor penting dalam

pemilihan makanan karena pengetahuan tersebut dapat menjadi salah satu

faktor untuk mengadopsi perilaku makan yang sehat (Gracey, 1996). Menurut

Suhardjo (1996), pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang ilmu

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

73

gizi, zat gizi, serta interaksi antara zat gizi terhadap status gizi dan kesehatan.

Pengetahuan gizi yang baik dapat menghindarkan seseorang dari konsumsi

pangan yang salah atau buruk. Notoatmodjo (2004) juga mengatakan hal yang

sama bahwa kurangnya pengetahuan tentang suatu bahan makanan akan

menyebabkan seseorang salah memilih makanan sehingga akan menurunkan

konsumsi makanan sehat dan akan berdampak pada masalah gizi lainnya. Dapat

dikatakan bahwa pengetahuan gizi merupakan langkah awal dalam

terbentuknya perilaku konsumsi seseorang sehingga dapat dijadikan landasan

dalam memilih makanan sehat dan bergizi termasuk buah dan sayur.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tingkat konsumsi buah

dan sayur antara siswa yang berpengetahuan kurang dan siswa yang

berpengetahuan baik. Dalam penelitian ini siswa yang berpengetahuan gizi baik

cenderung untuk mengonsumsi sayur dan buah secara cukup dibandingkan

dengan siswa yang berpengetahuan gizi kurang. Alasan yang menyebabkan

tingkat konsumsi buah dan sayur pada siswa yang berpengetahuan gizi baik

lebih besar konsumsi buah dan sayurnya dibandingkan dengan siswa yang

berpengetahuan kurang yaitu karena pengetahuan gizi merupakan suatu hal

yang penting dalam pemilihan makanan yang sehat karena pengetahuan tentang

pemilihan makanan yang sehat dapat menjadi faktor predisposing untuk

mengadopsi cara makan yang baik. Berdasarkan hasil uji satatistik

menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur. Hal ini sesuai dengan Penelitian Van Duyn

(2001), ditemukan bahwa pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

74

perilaku konsumsi buah dan sayur, yaitu diketahui bahwa pengetahuan gizi

dapat meningkatkan 22% konsumsi buah dan sayur.

Dari hasil distribusi frekuensi skor tiap pertanyaan menunjukkan

beberapa pertanyaan yang jawaban salahnya lebih dari 50% yaitu pertanyaan

seputar pengetahuan gizi siswa tentang buah dan sayur seperti manfaat buah

dan sayur bagi kesehatan, frekuensi yang dianjurkan dalam mengonsumsi sayur

per hari, zat gizi yang terkandung dalam buah dan sayur yang bermanfaat dalam

melancarkan pencernaan, kekurangan zat gizi ini dapat menyebabkan

xerophtalmia, vitamin yang larut dalam air dan kandungan zat gizi yang

terdapat dalam bayam. Hal ini sesuai dengan pernyataan McWilliams (1993)

yaitu seringkali remaja kurang mengerti bahwa tiap makanan memiliki zat gizi

yang berbeda dan peranan zat tersebut dalam tubuh mereka. Ketika seseorang

tidak mengerti prinsip dasar gizi dan tidak sadar kandungan zat gizi pada tiap

makanan berbeda maka mereka sulit untuk menentukan makanan makanan

yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka. Selain itu, menurut Sediaoetama

(1989) menjelaskan bahwa semakin banyak atau semakin tinggi pengetahuan

gizi seseorang maka semakin diperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang

dipilih untuk dikonsumsi. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan tentang

kandungan dan manfaat zat gizi dalam makanan dapat mempengaruhi

seseorang untuk menentukan konsumsi makanan sehat yang dapat memenuhi

gizi mereka. Jika pengetahuan kurang maka seseorang cenderung untuk

berperilaku konsumsi salah atau buruk dengan tidak mempertimbangkan

kandungan zat gizi makanan tersebut.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

75

Konsumsi pangan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap

terhadap makanan yang tergantung terhadap lingkungan (Suhardjo, 2003).

Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal.

Selain itu, juga bisa didapat melalui pengalaman yang diperoleh dari informasi

yang disampaikan oleh guru, orang tua, teman, buku, surat kabar, maupun

televisi (Suhardjo, 1996). Hal ini diperkuat oleh pernyataan Hardiansyah dan

Suhardjo (1987) dalam Setiowati (2000) yang menyatakan informasi pangan

dapat diperoleh dari iklan, promosi, pengalaman masa lalu, maupun

pengalaman orang-orang sekitar dalam lingkungan masyarakat. Sehingga dapat

disimpulkan sumber pengetahuan siswa juga dapat berasal dari keluarga

terutama orang tua.

Orang tua berpengaruh terhadap perilaku makan anak. Banyak penelitian

menunjukkan bahwa orang tua secara sadar maupun tidak sadar telah menuntun

kesukaan makan anak dan membentuk gaya yang berpengaruh terhadap

dimana, bagaimana, dengan siapa, dan berapa banyak ia makan (Almatsier,

2011). Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa kebiasaan orang tua

memiliki hubungan yang signifikan dengan konsumsi buah dan sayur. Dapat

dikatakan bahwa pengetahuan gizi siswa memiliki keterkaitan dengan

kebiasaan orang tua dalam hal konsumsi buah dan sayur.

Pengetahuan gizi menjadi landasan penting yang menentukan konsumsi

pangan keluarga. Individu yang berpengetahuan gizi baik akan mempunyai

kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizinya di dalam pemilihan

maupun pengolahan pangan sehingga konsumsi pangan yang mencukupi

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

76

kebutuhan bisa lebih terjamin. Dengan dibekali pengetahuan gizi yang cukup

diharapkan seseorang mampu menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan

sehari-hari (Suhardjo, 1996).

4. Hubungan Kebiasaan Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Dalam pergaulan remaja mengkategorikan makanan menjadi dua yaitu

junk food dan makanan sehat. Konsumsi junk food dikaitkan dengan teman,

kesenangan, pertambahan berat badan dan perasaan bersalah tetapi saat

mengonsumsi makanan sehat dihubungkan dengan keluarga, makan bersama

keluarga dan kehidupan di rumah (Brown, 2005). Orang tua berpengaruh

terhadap perilaku makan anak. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang

tua secara sadar maupun tidak sadar telah menuntun kesukaan makan anak dan

membentuk gaya yang berpengaruh terhadap dimana, bagaimana, dengan siapa,

dan berapa banyak ia makan (Almatsier, 2011).

Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan kebiasaan orang tuanya

kurang memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi buah dan sayur kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan

antara kebiasaan orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur. Hal ini

sejalan dengan penelitian Pearson, et al (2009) yang mengatakan bahwa orang

tua yang memberi contoh dan mengonsumsi buah dan sayur bersama anaknya

akan memberikan dampak positif pada kebiasaan makan anak terutama dalam

mengonsumsi buah dan sayur. Anak-anak akan mengonsumsi buah dan sayur

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

77

lebih banyak bila orang tua juga suka mengonsumsi buah dan sayur dengan

baik.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat terlihat bahwa kebiasaan

konsumsi buah dan sayur pada responden dapat dipengaruhi orang tua. Hal ini

selaras dengan penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan

orang tua dengan konsumsi buah dan sayur yang cukup pada responden

sehingga dapat terlihat bahwa peran orang tua saat ini sangat penting dalam

mendorong kebiasaan makan sehat bagi remaja (Khomsan, 2003).

Menurut Khomsan, dkk (1998) dalam penelitiannya menyatakan pada

keluarga dengan tingkat ekonomi lebih tinggi, rata-rata konsumsi buahnya

tinggi karena pada umumnya mereka lebih mampu membeli buah-buahan dan

mungkin lebih tahu manfaat buah bagi kesehatan. Buah-buahan pada keluarga

dengan tingkat ekonomi lebih tinggi biasanya hampir tiap hari tersedia

sedangkan pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah hanya kadang-kadang

saja. Keluarga dengan pendapatan terbatas cenderung tidak dapat memenuhi

kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya

keanekaragaman bahan makanan kurang terjamin, karena dengan uang yang

terbatas tidak akan banyak pilihan bahan makanan yang akan dikonsumsi

(Suhardjo, 2006). Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pendapatan orang

tua memiliki hubungan yang signifikan dengan konsumsi buah dan sayur.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kebiasaan orang tua dalam hal konsumsi

buah dan sayur erat kaitannya dengan keadaan ekonomi keluarga (pendapatan

orang tua).

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

78

Konsumsi pangan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap

terhadap makanan yang tergantung terhadap lingkungan. Kebiasaan makan

seseorang merupakan kebiasaan makan keluarga, karena individu tersebut

selama tinggal di dalam keluarganya terus mengalami proses belajar seumur

hidupnya dari keluarga tersebut. Kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh

peranan orang tua (Suhardjo, 2003). Kalau orang tua dapat memperhatikan pola

konsumsi anak-anaknya, maka mereka bisa mengontrol dan menasihati

makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi dan makanan apa yang sebaiknya

dihindari (Khomsan, 2003). Orang tua merupakan model yang baik untu diet

perilaku makan anak. Dengan memberi contoh maka dengan sendirinya anak

akan mengikuti kebiasaan di rumah dan bisa dibawa ke luar rumah. Anjuran

dalam mengonsumsi buah dan sayur diperlukan dalam mempengaruhi perilaku

makan anak(Monge, 2001) dalam Bahria (2009).

Berkembangnya tahap kemandirian pada remaja menyebabkan remaja

merasa bebas memilih terhadap makanan yang mereka makan. Dalam hal ini,

orang tua harus tetap memberi anjuran pola makan yang sehat karena pola

kebiasaan makan anak berawal dari keluarga (Worthington, 2000). Pola

kebiasaan anak juga bisa terbawa sampai dewasa. Oleh karena itu, kebiasaan

mengonsumsi buah dan sayur sesuai dengan anjuran perlu diterapkan oleh

orang tua sejak dini agar dapat menjaga kesehatan remaja pada tahap kehidupan

selanjutnya menjadi lebih baik.

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

79

5. Hubungan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Perilaku remaja mulai banyak dipengaruhi oleh teman, termasuk perilaku

konsumsi makanan. Mereka mulai sering menghabiskan waktu dengan teman

dan cenderung berusaha untuk diterima oleh teman. Remaja berusaha keras

untuk bisa sama dengan teman-teman mereka dalam peer group dengan

mengadopsi preferensi makanan dan membuat pilihan makanan berdasarkan

pengaruh teman sebayanya (Brown, 2005). Pengaruh kelompok sebaya selama

masa remaja sangat kuat. Ketika anak mulai sekolah, tekanan teman sebaya

mulai mempengaruhi pemilihan makan yang menyebabkan pengabaian

terhadap kebutuhan gizi. Remaja mulai peduli terhadap penampilan fisik dan

perilaku sosial serta berusaha untuk mendapatkan penerimaan dari teman

sebayanya (Barker 2002). Hal ini diperkuat dengan pernyataan Khomsan

(2003) bahwa pemilihan makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi

tetapi untuk bersosialisasi, kesenangan dan takut kehilangan status.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan pengaruh teman

kurang cenderung berperilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang namun

siswa dengan pengaruh teman yang baik juga memiliki kecenderungan untuk

berperilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Hasil uji statistik

menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengaruh teman

sebaya dengan konsumsi buah dan sayur. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Bahria (2009) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

80

signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur.

Tidak adanya hubungan yang signifikan dikarenakan pengaruh teman

sebaya lebih cenderung dalam hal konsumsi makanan yang tidak bergizi. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Krolner et al (2011) bahwa pengaruh teman

sebaya tidak turut mendukung konsumsi buah dan sayur, yang paling utama

karena ada tekanan kuat dari teman sebaya untuk mengonsumsi makanan yang

tidak sehat. Worthington (2000) juga menyatakan hal yang sama yaitu ketika

bersama dengan teman sebaya lebih mempengaruhi untuk mengonsumsi

makanan yang tidak sehat dibandingkan ketika sedang bersama orang tua.

6. Hubungan Media Massa/Iklan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Media terdiri dari televisi radio, film, majalah, Koran dan buku. Pengaruh

yang datang dari media tidak hanya berasal dari isinya tetapi juga dari pesan

iklan yang disampaikan. Media iklan tentang makanan baik itu media cetak

maupun media elektronik memiliki peran dalam perilaku konsumsi. Menurut

Fisher dan Diane (2003) media bisa berpengaruh positif dalam mempromosikan

informasi kesehatan dan peningkatan kesadaran atas pemilihan makanan yang

sehat. Menurut Schlenker (2007) perkembangan teknologi dan media massa

juga mempunyai peran dalam pemilihan makanan. Berg (1986) berpendapat

bahwa media massa terutama iklan-iklan perdagangan dan promosi penjualan

sangat mempengaruhi pada pemilihan susunan makanan.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara media massa/iklan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

81

Namun ada kecenderungan konsumsi buah dan sayur yang cukup lebih tinggi

pada responden yang pernah membaca atau mendengar informasi mengenai

hubungan buah dan sayur terhadap kesehatan dibandingkan pada responden

yang tidak pernah membaca atau mendengar informasi mengenai hubungan

buah dan sayur dengan kesehatan.Terpaparnya seseorang dengan informasi

yang berhubungan dengan kesehatan akan membuat pengetahuannya menjadi

lebih terbuka sehingga lebih baik dalam memilih makanan sehat termasuk buah

dan sayur.

Iklan/ informasi yang sering dilihat siswa lebih banyak iklan komersial di

televisi tentang makanan-makanan ringan yang pada dasarnya bertentangan

dengan nilai gizi. Penelitian Freisling, et al (2009) menunjukkan bahwa remaja

yang mendapatkan informasi gizi dari booklet, internet, artikel majalah dan

koran mengonsumsi buah dan sayur setiap hari sedangkan remaja yang terpapar

iklan komersial di televisi dan radio kemungkinan konsumsi buah dan sayurnya

berkurang setiap harinya. Hasil penelitian yang dilakukan Jarret et al (2003)

didapatkan hasil bahwa TV dianggap mempunyai peran dalam mendorong

seseorang untuk mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV sebagai

pengganti buah dan sayur sehingga konsumsi buah dan sayur pada remaja

masih rendah. Hal ini diperkuat dengan penelitian Rasmusen et al (2006),

bahwa efek seringnya nonton tv akan berhubungan positif dengan penurunan

konsumsi sayur dan buah . Dapat disimpulkan media massa juga penting dalam

menunjang konsumsi buah dan sayur pada remaja.

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

82

7. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Kebiasaan makan para remaja cenderung kurang mengonsumsi buah dan

sayur dan lebih memilih konsumsi makanan siap saji yang tinggi kandungan

kolesterol dan garam tetapi rendah serat (Jahari, 2001 dan Arisman, 2004). Fast

food (makanan cepat saji) adalah gaya hidup remaja kota. Kehadiran fast food

dalam industri makanan di Indonesia bisa mempengaruhi pola makan kaum

remaja di kota.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang

signifikan antara konsumsi fast food dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Neumark Sztainer et al (2003) yang

menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi fast food

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Pada hasil tabulasi silang menunjukkan kecenderungan responden yang

sering mengonsumsi fast food memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur

kurang. Hasil ini sejalan dengan penelitian French, et al (2001) yang

menyatakan bahwa semakin seringnya remaja mengonsumsi fast food dapat

menjadi penghalang dalam pemilihan konsumsi makanan sehat termasuk buah

dan sayur. Konsumsi buah dan sayur berkurang seiring dengan semakin

seringnya remaja mengonsumsi fast food.

Fast food umumnya mengandung tinggi lemak. Lemak pada makanan

dapat menambah palatabilitas makanan, yaitu menambahkan rasa dan sensasi

mulut tertentu terhadap makanan dan mempertinggi rasa puas yang diperoleh

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

83

dengan makanan. Makanan sangat dipengaruhi oleh rasa dan tekstur dari lemak

sehingga meningkatkan selera makan (Schlenker, 2007). Sedangkan pada buah

dan sayur hanya sedikit mengandung lemak, maka dari itu dapat disimpulkan

kecenderungan siswa lebih memilih konsumsi fast food dibandingkan buah dan

sayur karena kandungan lemak dari fast food tersebut.

Selain mengandung tinggi lemak, fast food juga mengandung kalori, gula,

dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat kasar, vitamin A, asam

askorbat, kalsium dan folat Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila

terlanjur menjadi pola makan akan berdampak negatif pada keadaan gizi para

remaja (Khomsan, 2003). Maka dari itu para remaja perlu diberikan edukasi

mengenai dampak negatif dari konsumsi fast food sehingga konsumsi fast food

pada remaja dapat berkurang dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur

mereka.

8. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota rumah tangga yang

bertempat tinggal di rumah tangga tersebut (Depkes, 2008). Pada penelitian ini

menunjukkan persentase siswa yang konsumsi buah dan sayurnya kurang antara

jumlah anggota keluarga yang besar dan kecil tidak begitu berbeda.

Berdasarkan hasil uji statistik juga menunjukkan tidak ada hubungan yang

signifikan antara jumlah anggota keluarga dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

84

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pratiwi (2006) dan

Wulansari (2009) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara keluarga kecil maupun besar terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur.

Tidak adanya hubungan antara variabel jumlah anggota keluarga dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur dapat diasumsikan karena yang

menyebabkan seseorang mengonsumsi buah dan sayur tidak hanya faktor

jumlah anggota keluarga saja tetapi juga dari segi tingkat pendapatan keluarga

tersebut.

Dengan peningkatan jumlah anggota keluarga maka tingkat pengeluaran

rumah tangga untuk makanan akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori

Suhardjo (2006) bahwa sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan bahan makanan sedangkan kebutuhan lainnya kurang tercukupi. Hal

ini dapat diasumsikan bahwa meskipun keluarga tersebut memiliki jumlah

anggota keluarga kecil namun jika tingkat ekonominya rendah maka kebutuhan

akan bahan makanan termasuk buah dan sayur juga akan kurang tercukupi.

9. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Upaya pemenuhan konsumsi makanan yang bergizi berkaitan erat dengan

daya beli rumah tangga. Rumah tangga dengan pendapatan terbatas, kurang

mampu memenuhi kebutuhan makanan yang diperlukan tubuh, setidaknya

keanekaragaman bahan makan kurang bisa dijamin karena dengan uang yang

terbatas tidak akan banyak pilihan. Akibatnya kebutuhan makanan untuk tubuh

tidak terpenuhi (Apriadji, 1986).

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

85

Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kuantitas dan kualitas

makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin besar

peluang untuk memilih pangan yang baik. Meningkatnya pendapatan

perorangan maka terjadi perubahan-perubahan dalam susunan makanan

(Suhardjo, 2003). Hal ini juga sejalan dengan perrnyataan Soekirman (2000)

bahwa tingginya pendapatan cenderung diikuti dengan tingginya jumlah dan

jenis pangan yang dikonsumsi. Tingkat pendapatan akan mencerminkan

kemampuan untuk membeli bahan pangan. Konsumsi makanan baik jumlah

maupun mutunya dipengaruhi oleh faktor pendapatan keluarga.

Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan siswa yang pendapatan

orang tuanya kurang memiliki konsumsi buah dan sayur yang kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan

antara pendapatan orang tua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian Zenk (2005) yang menyatakan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi keluarga dan perilaku

konsumsi individu, yaitu seseorang dengan pendapatan dan status ekonomi

tinggi cenderung akan mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak. Penelitian

Mac Farlane (2007) juga sejalan dengan hal tersebut yaitu masyarakat dengan

status ekonomi tinggi selalu tersedia buah dan sayur di rumah sehingga tingkat

konsumsinya lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga dengan tingkat

ekonomi rendah.

Keluarga dengan pendapatan terbatas cenderung tidak dapat memenuhi

kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

86

keanekaragaman bahan makanan kurang terjamin, karena dengan uang yang

terbatas tidak akan banyak pilihan bahan makanan yang akan dikonsumsi

(Suhardjo, 2006). Menurut Khomsan, dkk (1998) dalam penelitiannya

menyatakan pada keluarga dengan tingkat ekonomi lebih tinggi, rata-rata

konsumsi buahnya tinggi karena pada umumnya mereka lebih mampu membeli

buah-buahan dan mungkin lebih tahu manfaat buah bagi kesehatan. Buah-

buahan pada keluarga dengan tingkat ekonomi lebih tinggi biasanya hampir tiap

hari tersedia sedangkan pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah hanya

kadang-kadang saja.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Hartoyo (1997) dalam Bahria (2009)

bahwa secara ekonomi, buah termasuk dalam kategori barang normal dengan

nilai elastisitas pengeluaran (pendapatan) bertanda positif. Artinya, bila terjadi

kenaikan pengeluaran (yang menunjukkan adanya peningkatan pendapatan)

maka konsumsi buah oleh rumah tangga juga akan meningkat.

Dapat disimpulkan bahwa pendapatan orang tua memiliki pengaruh

dalam hal konsumsi keluarga maupun individu. Maka dari itu hendaknya orang

tua dapat melakukan perencanaan pengalokasian dana tidak hanya untuk

membeli makanan pokok sehari-hari tetapi juga untuk buah dan sayur sehingga

bisa tersedia setiap hari di rumah.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

87

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 226 Jakarta Selatan

dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Siswa yang konsumsi buah dan sayurnya kurang sebesar 68,9%, sedangkan

siswa yang konsumsi buah dan sayurnya cukup sebesar 31,1%.

2. Siswa dengan jenis kelamin perempuan sebesar 55,7%, sedangkan siswa

dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 44,3%.

3. Siswa yang menyukai buah dan sayur sebesar 81,1%, sedangkan siswa yang

tidak menyukai buah dan sayur sebesar 18,9%.

4. Siswa yang memiliki pengetahuan gizi kurang sebesar 63,2%, sedangkan siswa

yang memiliki pengetahuan gizi baik sebesar 36,8%.

5. Orang tua siswa dengan kebiasaan baik sebesar 65,1% sedangkan orang tua

dengan kebiasaan kurang sebesar 34,9%.

6. Siswa yang memiliki pengaruh teman sebaya baik sebesar 50,9%, sedangkan

siswa yang memiliki pengaruh teman sebaya kurang yaitu sebesar 49,1%.

7. Siswa yang pernah terpapar informasi/iklan tentang buah dan sayur sebesar

66% sedangkan siswa yang tidak pernah terpapar informasi/iklan tentang buah

dan sayur sebesar 34%.

8. Siswa dengan konsumsi fast food jarang sebesar 65,1%, sedangkan siswa

dengan konsumsi fast food sering sebesar 34,9%.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

88

9. Siswa dengan jumlah anggota keluarga kecil sebesar 59,4%, sedangkan siswa

dengan jumlah anggota keluarga besar sebesar 40,6%.

10. Orang tua siswa dengan pendapatan tinggi sebesar 67,9%, sedangkan orang tua

siswa dengan pendapatan orang tua rendah sebesar 32,1%.

11. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur adalah

pengetahuan gizi, kebiasaan orang tua dan pendapatan orang tua sedangkan

faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur adalah

jenis kelamin, preferensi/kesukaan, pengaruh teman sebaya, media massa/iklan,

konsumsi fast food dan jumlah anggota keluarga.

B. Saran

1. Pihak sekolah

a. Bekerjasama dengan pihak dinas kesehatan untuk mengadakan penyuluhan

gizi. Materi yang diberikan pada siswa terutama diarahkan pada materi

yang masih kurang diketahui oleh siswa berdasarkan kuesioner

pengetahuan gizi diantaranya kandungan zat gizi dalam buah dan sayur,

manfaat konsumsi buah dan sayur serta frekuensi yang dianjurkan dalam

mengonsumsi buah dan sayur dalam sehari.

b. Target penyuluhan yang dilakukan tidak hanya para siswa tetapi juga orang

tua siswa. Kegiatan dapat dilakukan ketika ada pertemuan orang tua

dengan pihak sekolah atau pada saat pengambilan raport siswa. Untuk

meteri penyuluhan pada orang tua selain materi seputar manfaat buah dan

sayur juga diberikan anjuran untuk para orang tua murid untuk

mengalokasikan pendapatannya untuk membeli buah dan sayur secara rutin

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

89

dan membiasakan konsumsi buah dan sayur setiap hari agar anak-anak

mereka juga mengikuti kebiasaan tersebut.

c. Dapat juga dilakukan kegiatan di sekolah yang dapat meningkatkan

kesadaran siswa dalam mengonsumsi buah dan sayur seperti lomba poster

dan lomba cerdas cermat yang berkaitan dengan kesehatan khususnya

manfaat dan kandungan gizi pada buah dan sayur.

2. Dinas Kesehatan

a. Bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan

kesehatan terutama yang berkaitan dengan konsumsi buah dan sayur

dengan cara yang mudah dipahami serta menarik misalnya seperti

pemutaran video atau menampilkan gambar-gambar seperti gambar

Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), jenis sayuran dan buah-buahan beserta

kandungan gizinya serta anjuran porsi konsumsi buah dan sayur yang tepat.

b. Dapat juga dilakukan kerjasama dengan dinas pendidikan untuk

menambahkan ajaran-ajaran pendidikan gizi terutama yang berkaitan

dengan kandungan gizi dan manfaat makanan bergizi khususnya buah dan

sayur pada mata pelajaran Penjaskes dan IPA.

3. Peneliti lain

a. Diharapkan dapat meneliti variabel yang belum diteliti pada penelitian ini.

b. Diharapkan adanya penelitian lain dengan menggunakan desain yang dapat

menggambarkan hubungan kausalitas agar dapat diketahui penyebab dari

kurangnya konsumsi buah dan sayur.

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Almatsier, Sunita. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Apriadji, Wied Harry. 1986. Gizi Keluarga. PT. Penebar Swadaya Anggota IKAPI.

Jakarta

Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan. Depok:

Jurusan Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Sayuran: Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan

Dengan Sayuran. Jakarta: Dian Rakyat

___________. 2008. Sehat dengan Buah: Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan

Dengan Buah. Jakarta: Dian Rakyat

Astawan, Made dan Kasih, A.L. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Astriyani, Winda. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Buah dan

Sayur Pada Remaja di SMAN 57 Jakarta Barat Tahun 2011. Skripsi. Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Aswatini, dkk. 2008. Konsumsi Sayur dan Buah di Masyarakat Dalam Konteks

Pemenuhan Gizi Seimbang. Jurnal Penelitian Vol III, No 2. Jakarta: Pusat

Penelitian Kependudukan – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI)

Bahria. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Kesukaan dan Faktor Lain dengan

Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja di 4 SMA di Jakarta tahun 2009.

Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Barker, Hellen. 2002. Nutrition and Dietetics: For Health Care. Tenth Edition. UK:

Churchill Livingstone

Berg, Alan. 1989. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: CV Rajawali

Brown, Judith, et al. 2005. Nutrition Through The Life Cycle. Second Edition. USA:

Thomson Wadsworth

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia

(Riskesdas) Tahun 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes

RI

Domel, S.B, et.al. 1996. Psychosocial Predictors of Fruit and Vegetable Consumption

among Elementary School Children. J. Health education research Vol.11 No.3

Pages 299-308

Farida, Ida. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Sayur

dan Buah pada Remaja di Indonesia Tahun 2007. Skripsi. Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta

Farisa, Soraya. 2012. Hubungan Sikap, Pengetahuan, Ketersediaan dan Keterpaparan

Media Massa dengan Konsumsi Buah dan Sayur pada Siswa SMPN 8 Depok

tahun 2012. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Feubner, Robert Tulus. 2003. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Frekuensi

Konsumsi Fast Food di Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Azhar Syifa Budhi,

Kemang, Jakarta tahun 2003. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat

UI

Fisher, Jennifer O dan Diane, Neumark-Sztainer. 2003. Factors Influencing Eating

Behaviors. The Dairy Council Digest. May-June Vol 74 No. 3

Freisling, Heinz et al. 2009. Mass Media Nutrition Information Sources and Association

Fruit and Vegetable Consumption Among Adolescents. Public Health Nutrition;

13(2), 269-275

French, SA et al. 2001. Fast Food Restaurant Use Among Adolescents: Associations

With Nutrient Intake, Food Choices and Behavioral and Psychosocial Variables.

International Journal of Obesity 25, 1823-1833

Gracey, D, et al. 1996. Nutritional Knowledge, Beliefs and Behaviours in Teenage

School Students. J. Health Education Research Vol. 11 No. 2 Pages 187-204

Hung, et al. 2004. Fruit and Vegetable Intake and Risk of Major Chronic Disease. Natl

Cancer Inst; 96: 1577

Jago, Russel et al. 2007. Distance to Food Stores and Adolescent Male Fruit and

Vegetable Consumption: Mediation Effect. Int J Behav Nutr Phys Act; 4: 35

Jahari, Sumarno, dkk. 2001. Epidemiologi Konsumsi Serat di Indonesia. PUSLITBANG

Gizi Depkes RI

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Jarrett, Renee Boynton et al. 2003. Impact of Television Viewing Pattern on Fruits and

Vegetable Consumption Among Adolescents. Pediatrics Journal American.

112;1321-1326

Khomsan, Ali. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: IPB

_________. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

_________. 2004. Peranan Pangan Dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia

Khomsan, Ali dkk. 1998. Pangan Sebagai Indikator Kemiskinan dalam Widyakarya

Pangan dan Gizi VI. LIPI

_________. 2008. Sehat Itu Mudah. Jakarta: Hikmah

Koalisi Fortifikasi Indonesia. 2011. Artikel Tumpeng Gizi Seimbang.

http://www.kfindonesia.org. Diakses pada tanggal 24 September 2012

Krolner, Rikke, et al. 2011. Determinants of Fruit and Vegetable Consumption Among

Children and Adolescent: a Review of Literature. Part II: Qualitative Studies.

International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity 8:112

MacFarlane, Abbie, et.al. 2007. Adolescent Home Food Environment and

Socioeconomic Position. Asia Pac J Clin Nutr;16 (4): 748-756

McWilliams, Margareth. 1993. Nutrition for The Growing Years. Fifth Edition. USA:

Plycon Press, Inc

Milligan, RA, et.al. 1998. Influence of Gender and Socio-economic Status on Dietary

Patterns and Nutrient Intakes in 18-year-old Australians. Aust N Z J Public

Health. 1998 Jun;22(4):485-93

Mudjianto, Trintin T, dkk. 1994. Kebiasaan Makan Golongan Remaja di Enam Kota

Besar di Indonesia. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan Depkes RI Jilid 17

Munoz, et al. 1997. Food Intake of US Children and Adolescents Compared with

Recommendations. Journal of Pediatrics. Sep; 100(3)

Neumark-Sztainer, D, et al. 2003. Correlates of Fruit and Vegetable Intake Among

Adolescent. Preventive Medicine, 37(3), 198-208

Notoatmojo, Sukidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

_________. 2004. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

_________. 2005. Metodologi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Pearson, Natalie, et al. 2009. Parenting Style, Family Structure and Adolescent Dietary

Behaviour. Public Health Nutrition, 13(8), 1245-1253

Pradipta, Ayu. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi

Sayur dan Buah pada Siswa MIN 2 Cempaka Putih, Tangerang Selatan Tahun

2011. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Pratiwi, Wulan. 2006. Analisis Hubungan Pengetahuan Gizi, Sikap dan Preferensi

dengan Kebiasaan Makan Sayuran ibu Rumah Tangga di Perkotaan dan

Pedesaan Bogor. Skripsi. Bogor: IPB

Profil SMPN 226 Jakarta Selatan Tahun 2012

Rasmussen, Mette et al. 2006. Determinants of Fruit and Vegetable Consumption

Among Children and Adolescents: A Review of The Literature Part I:

Quantitative Studies. International Journal of Behavioral Nutrition and Phisical

Activity 3:22

Reynold, Kim D, et.al. 1999. Patterns in Child and Adolescent Consumption of Fruit

and Vegetables: Effect of Gender and Ethnicity Across Four Sites. Journal of the

American College of Nutrition, Vol. 18, No. 3, 248-254

Rickert, V.I. 1996. Adolescent Nutrition Assesment and Management. USA: Chapman

dan Hall

Rubatzky, Vincent E. 1998. Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan Gizi. Jilid I.

Bandung: Penerbit ITB

Schlenker, Eleanor D dan Sara Long. 2007. Williams’ Essentials of Nutrition and Diet

Therapy. Ninth Edition. USA: Mosby

Sediaoetomo, Ahmad Djaelani. 1989. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di

Indonesia. Jilid II. Jakarta: PT Dian Rakyat

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

Srimaryani, Diah Imas. 2010. Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi pada Rumah

Tangga Peserta Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota dan Kabupaten

Bogor. Skripsi. Bogor: IPB

Suhardjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

_______. 2003. Sosio Budaya Gizi. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB

_______. 2006. Pangan, Gizi dan Pertanian. Jakarta: UI Press

Supariasa, I Dewa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Van Duyn, MA, et.al. 2001. Association of Awareness, Intrapersonal and Interpersonal

Factors, and Stage of Dietary Change with Fruit and Vegetable Consumption: a

National Survey. American Journal of Health and Promotion. Nov-Dec;16(2):69-

78

WHO, 2003. Fruit and Vegetable Promotion Initiative Report of The Meeting. Geneva.

25-26 Agustus 2003

Wardlaw, Gordon M. 1999. Perspective in Nutrition. Fourth Edition. USA: Mc gram-

Hill

WHO, 2005. Nutrition in adolescence: Issues and chalanges for the health sector:

Issues in adolescent health and development. WHO Press

WHO/FAO. 2003. Expert Report on Diet, Nutrition and The Prevention of Chronic

Disease. United Nations; Technical Report Series 916

Widyawati, Ira Kusuma. 2009. Analisis Preferensi Pangan Masyarakat dan Daya

Dukung Gizi Menuju Pencapaian Diversifikasi Pangan Kabupaten Bogor.

Skripsi. Bogor: IPB

Worthington, Bonnie S. 2000. Nutrition Throughout The Life Cycle. Fourth Edition.

USA: Mc Graw Hill Book Companies, Inc

Wulansari, Natalia D. 2009. Konsumsi Serta Preferensi Buah dan Sayur Pada Remaja

SMA Dengan Status Sosial Ekonomi Yang Berbeda Di Bogor. Skripsi. Bogor:

IPB

Zenk, Shannon N. 2005. Fruits and Vegetable Intake in African Americans: Income and

Store Characteristics. Am Journal Prev Med; 29(1): 1-9

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi
Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

LAMPIRAN 2

Kuesioner Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan

Assalammu’alaikum wr wb, Saya Ayu Dwi Lestari, Mahasiswi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi. Dalam rangka penelitian, maka saya mohon kesediaan kamu untuk

menjadi responden dalam penelitian saya dengan mengisi pertanyaan pada kuesioner ini.

Mohon menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini dengan lengkap dan

sejujur-jujurnya. Tidak ada nilai yang benar atau salah sehingga kamu tidak perlu ragu

dan takut untuk menjawab semua pertanyaan sesuai dengan pengetahuan dan kebiasaan

kamu sehari-hari. Semua jawaban akan saya rahasiakan dan saya berharap agar kamu

juga merahasiakan jawaban kuesioner ini dari teman-teman kamu. Jika kamu bersedia,

silahkan isi kuesioner ini. Terima kasih

A. Data Diri Responden

A1 Nama Lengkap

A2 Umur/tgl lahir

A3 Jenis Kelamin

A4 Kelas

A5 No telp/Hp

Petunjuk pengisian

1. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada pilihan

jawaban telah disediakan.

2. Jika ada pilihan sebutkan, isilah titik-titik (…………..…..) dengan jawaban

sesuai yang kamu ketahui.

3. Kolom kode [ ] tidak perlu diisi (akan diisi oleh peneliti)

Pertanyaan Kode

B. Pengetahuan Gizi

B1 Apa kegunaan makanan bagi tubuh kita?

a. Sebagai penambah tenaga karena mengenyangkan

b. Untuk pertumbuhan dan penambah tenaga

c. Sebagai penambah tenaga, sumber vitamin dan mineral, sumber zat

pertumbuhan

[ ]

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

d. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh

B2 Makanan yang bergizi adalah makanan yang …………….

a. Rasanya enak dan lezat

b. Cukup kandungan zat gizinya

c. Dapat mengenyangkan

d. Harganya mahal

[ ]

B3 Manakah makanan yang merupakan sumber energi?

a. Daging sapi, ikan dan telur

b. Nasi, mie, bihun dan roti

c. Pisang, pepaya dan jeruk

d. Daun singkong, bayam dan kangkung

e. Tidak tahu

[ ]

B4 Tahu, tempe, ikan, telur dan daging adalah makanan sumber?

a. Protein

b. Karbohidrat

c. Vitamin

d. Mineral

e. Tidak tahu

[ ]

B5 Darimanakah sumber serat makanan alami?

a. Telur dan susu

b. Sayuran, buah-buahan, umbi-umbian dan serealia

c. Suplemen serat

d. Daging sapi, keju dan ikan

e. Tidak tahu

[ ]

B6 Sayur dan buah banyak mengandung zat gizi?

a. Karbohidrat

b. Vitamin

c. Protein

d. Lemak

e. Tidak tahu

[ ]

B7 Vitamin C banyak terkandung dalam………

a. Alpukat

b. Rambutan

c. Jeruk

d. Apel

e. Tidak tahu

[ ]

B8 Apa manfaat buah dan sayur bagi kesehatan?

a. Mencegah osteoporosis

b. Sebagai zat antioksidan

c. Untuk menghambat reaksi pembengkakan jaringan tubuh

d. Tidak tahu

e. Lainnya, sebutkan …………………………

[ ]

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

B9 Merebus sayuran terlalu lama dapat menyebabkan:

a. Bertambah lezat

b. Tidak mudah dicerna

c. Vitamin dan mineral banyak berkurang

d. Mengubah rasa

e. Tidak tahu

[ ]

B10 Menurut kamu, sebaiknya berapa kali kita makan buah setiap hari?

a. 1x sehari

b. 2x sehari

c. 5x sehari

d. 2 hari sekali

e. Tidak tahu

[ ]

B11 Menurut kamu, sebaiknya berapa kali kita makan sayur setiap hari?

a. 1x sehari

b. 2x sehari

c. 3x sehari

d. 2 hari sekali

e. Tidak tahu

[ ]

B12 Kandungan pada buah dan sayur yang bermanfaat untuk melancarkan

pencernaan adalah:

a. Serat

b. Vitamin C

c. Vitamin A

d. Zat Besi

e. Tidak tahu

[ ]

B13 Xerophtalmia adalah penyakit akibat kekurangan zat gizi ……..

a. Vitamin C

b. Vitamin A

c. Kalsium

d. Zat Besi

e. Tidak tahu

[ ]

B14 Vitamin yang larut dalam air adalah ………

a. Vitamin C

b. Vitamin D

c. Vitamin E

d. Vitamin K

e. Tidak tahu

[ ]

B15 Bayam banyak mengandung ………..

a. Vitamin C

b. Protein

c. Lemak

d. Zat Besi

e. Tidak tahu

[ ]

C. Preferensi/Kesukaan

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

C1

Apakah kamu suka buah?

a. Ya (langsung ke C3)

b. Tidak

[ ]

C2 Jika jawabannya tidak, apa alasan kamu tidak menyukai buah?

a. rasanya tidak enak

b. tidak tersedia

c. tidak bermanfaat bagi tubuh

d. lainnya, sebutkan…………………..

[ ]

C3 Sebutkan buah kesukaan kamu? (maksimal 3)

……………………………….

C4 Pengolahan buah apa yang paling kamu sukai?

a. buah-buahan segar

b. jus buah segar

c. buah kalengan

d. dicampur dengan makanan/minuman lain

e. lainnya, sebutkan ………………………..…

[ ]

C5 Apakah kamu suka sayur?

a. Ya (langsung ke C7)

b. Tidak

[ ]

C6 Jika jawabannya tidak, apa alasan kamu tidak menyukai sayur?

a. rasanya tidak enak

b. tidak tersedia

c. tidak bermanfaat bagi tubuh

d. lainnya, sebutkan……………

[ ]

C7 Sebutkan sayuran kesukaan kamu? (maksimal 3)

……………………………….

C8 Pengolahan sayur apa yang paling kamu sukai?

a. sayuran segar

b. sayuran dimasak

c. jus sayuran segar

d. dicampur dengan makanan/minuman lain

e. lainnya, sebutkan ……………………

[ ]

D. Pengaruh Teman sebaya

D1

Ketika bersama denganmu, apakah teman kamu makan sayur?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

D2 Jika teman kamu makan sayur apakah kamu ikut makan sayur? [ ]

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

D3 Ketika bersama denganmu, apakah teman kamu makan buah?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

D4 Jika teman kamu makan buah apakah kamu ikut makan buah?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

E. Media massa

E1

Pernahkah kamu membaca, mendengar atau melihat informasi mengenai

hubungan buah dan sayur dengan kesehatan?

a. Ya

b. Tidak (Langsung Ke E6)

[ ]

E2 Jika pernah, darimana biasanya informasi tersebut didapat?

1. Buku 4. Televisi 7. Lainnya, sebutkan ……......

2. Koran 5. Radio

3. Majalah 6. Internet

[ ]

E3 Sebutkan contoh iklan/informasi mengenai buah dan sayur tersebut:

………………………………………………………..

E4 Apakah informasi yang didapat membuat kamu tertarik untuk

mengonsumsi buah dan sayur?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

E5 Apakah informasi tersebut mempengaruhi kamu dalam mengonsumsi buah

dan sayur?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

E6 Pernahkah kamu melihat, mendengar atau membaca iklan makanan ringan,

snack, dan fast food?

a. Ya

b. Tidak (Langsung ke F1)

[ ]

E7 Jika pernah, darimana biasanya kamu melihat iklan tersebut?

1. Buku 4. Televisi 7. Lainnya, sebutkan ……......

[ ]

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

2. Koran 5. Radio

3. Majalah 6. Internet

E8 Sebutkan contoh iklan tentang makanan ringan, snack dan fast food

tersebut:

………………………………………………………

E9 Apakah iklan tersebut membuat kamu tertarik untuk mengonsumsi

makanan ringan, snack dan fast food?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

E10 Apakah informasi tersebut mempengaruhi kamu dalam mengonsumsi

makanan ringan, snack, dan fast food?

a. Ya

b. Tidak

[ ]

F. Fast Food

F1

Apa jenis fast food (yang dijual di restoran cepat saji atau gerobak pinggir

jalan) yang sering kamu konsumsi? (jawaban maksimal 3)

a. Fried chicken (Ayam

Goreng)

b. Hamburger

c. Sandwich

d. Hotdog

e. Pizza

f. Donuts

g. Kentang goreng

h. Batagor

i. cimol

j. cakwe

k. cireng

l. mie pangsit

m. mie bakso

n. gorengan (bakwan, pisang,

singkong, tempe, ubi, dll)

o. lainnya, sebutkan …………

[ ]

F2 Berapa kali kamu mengonsumsi jenis-jenis makanan diatas?

a. < 1 kali seminggu

b. 1-2 kali seminggu

c. 3-5 kali seminggu

d. >6 kali seminggu

e. > 1kali sehari

[ ]

F3 Dalam 1 kali konsumsi, biasanya berapa banyak yang kamu makan?

a. 1 buah (porsi)

b. 2 buah (porsi)

c. > 2 buah (porsi)

[ ]

G. Jumlah anggota keluarga

G1 Berapa jumlah anggota keluarga kamu? (termasuk kamu)

a. 1-2 orang

b. 3-4 orang

c. 5-6 orang

d. > 6 orang

[ ]

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Kuesioner Frekuensi Makan

Petunjuk pengisian:

1. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom frekuensi makan per hari/ per

minggu/per bulan.

2. Tidak perlu mengisi semua kolom frekuensi, tetapi salah satu yang paling

sesuai dengan kebiasaan makan kamu.

No Bahan makanan Frekuensi Makan

per hari Per minggu Per bulan

1x 2-3x 4-5x ≥ 6x 5-6x 2-4x 1x 1-3x < 1x

Sayuran

1 Bayam

2 Kangkung

3 Brokoli

4 Buncis

5 Sawi

6 Toge

7 Wortel

8 Selada

9 Kacang Panjang

10 Kol

11 Terong

12 Daun Pepaya

13 Daun singkong

14 Daun katuk

15 Gado-gado

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

16 Capcay

17 Sayur Sop

18 Karedok

19 Urap

20 Lain-Lain……..

Buah :

1 Alpukat

2 Anggur

3 Apel

4 Belimbing

5 Jambu air

6 Jambu biji

7 Jeruk

8 Mangga

9 Melon

10 Nanas

11 Pepaya

12 Pisang

13 Semangka

14 Pear

15 Salak

16 Nangka

17 Jus (……….......)

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

18 Es buah

19 Rujak

20 Asinan

21 Buah kaleng

(….……)

22 Lain-Lain………

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Kuesioner Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 226 Jakarta Selatan

Assalammu’alaikum wr wb, Saya Ayu Dwi Lestari, Mahasiswi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Kesehatan Masyarakat

Peminatan Gizi. Dalam rangka penelitian, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

untuk mengisi pertanyaan pada kuesioner ini. Mohon menjawab seluruh pertanyaan

yang ada dalam kuesioner ini dengan lengkap dan sejujur-jujurnya. Tidak ada nilai yang

benar atau salah sehingga Bapak/Ibu tidak perlu ragu untuk menjawab semua pertanyaan

sesuai dengan kebiasaan sehari-hari. Semua jawaban akan saya rahasiakan. Jika

Bapak/Ibu bersedia, silahkan isi kuesioner ini. Terima kasih

Data Diri Orang Tua

1 Nama

2 Orang Tua Dari

3 No telp/Hp

H. Kebiasaan Orang tua Kode

H1

Apakah anda makan sayur setiap hari?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

H2 Jika anda makan sayur apakah anak anda ikut makan sayur?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

H3 Apakah anda menganjurkan anak anda untuk makan sayur setiap hari?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

[ ]

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

e. tidak pernah

H4 Apakah anda makan buah setiap hari?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

H5 Jika anda makan buah apakah anak anda ikut makan buah?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

H6 Apakah anda menganjurkan anak anda untuk makan buah setiap hari?

a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang

d. jarang

e. tidak pernah

[ ]

I. Pendapatan orang tua

I1 Berapa jumlah pendapatan anda dalam 1 bulan?

a. < Rp. 1.529.150

b. Rp. 1.529.150-Rp. 2.000.000

c. > Rp. 2.000.000

[ ]

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

LAMPIRAN 3

Hasil Analisis Data

UNIVARIAT

knsumsi_bhsyr

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 73 68.9 68.9 68.9

cukup 33 31.1 31.1 100.0

Total 106 100.0 100.0

jenis_kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid laki laki 47 44.3 44.3 44.3

Perempuan 59 55.7 55.7 100.0

Total 106 100.0 100.0

preferensi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak suka 20 18.9 18.9 18.9

suka 86 81.1 81.1 100.0

Total 106 100.0 100.0

total_pngtahuan2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 67 63.2 63.2 63.2

baik 39 36.8 36.8 100.0

Total 106 100.0 100.0

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

kebiasaan_ortu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 37 34.9 34.9 34.9

baik 69 65.1 65.1 100.0

Total 106 100.0 100.0

pengruh_tmn

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 52 49.1 49.1 49.1

baik 54 50.9 50.9 100.0

Total 106 100.0 100.0

pngrh_iklan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak pernah 36 34.0 34.0 34.0

Pernah 70 66.0 66.0 100.0

Total 106 100.0 100.0

konsmsi_fastfood

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid sering 37 34.9 34.9 34.9

jarang 69 65.1 65.1 100.0

Total 106 100.0 100.0

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

jml_anggtkeluarga

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid besar 43 40.6 40.6 40.6

kecil 63 59.4 59.4 100.0

Total 106 100.0 100.0

pdptn_ortu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid rendah 34 32.1 32.1 32.1

tinggi 72 67.9 67.9 100.0

Total 106 100.0 100.0

BIVARIAT

jenis_kelamin * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

jenis_kelamin laki laki Count 32 15 47

% within jenis_kelamin 68.1% 31.9% 100.0%

perempuan Count 41 18 59

% within jenis_kelamin 69.5% 30.5% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within jenis_kelamin 68.9% 31.1% 100.0%

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .024a 1 .877

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .024 1 .877

Fisher's Exact Test 1.000 .521

Linear-by-Linear

Association .024 1 .877

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

14.63.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jenis_kelamin (laki laki

/ perempuan) .937 .410 2.141

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang .980 .756 1.269

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup 1.046 .593 1.846

N of Valid Cases 106

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

preferensi * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

preferensi tidak suka Count 15 5 20

% within preferensi 75.0% 25.0% 100.0%

Suka Count 58 28 86

% within preferensi 67.4% 32.6% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within preferensi 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .432a 1 .511

Continuity Correctionb .152 1 .697

Likelihood Ratio .446 1 .504

Fisher's Exact Test .600 .356

Linear-by-Linear

Association .428 1 .513

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

6.23.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for preferensi (tidak suka / suka) 1.448 .478 4.386

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.112 .830 1.490

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .768 .339 1.740

N of Valid Cases 106

total_pngtahuan2 * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

total_pngtahuan

2

kurang Count 54 13 67

% within total_pngtahuan2 80.6% 19.4% 100.0%

baik Count 19 20 39

% within total_pngtahuan2 48.7% 51.3% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within total_pngtahuan2 68.9% 31.1% 100.0%

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 11.685a 1 .001

Continuity Correctionb 10.245 1 .001

Likelihood Ratio 11.503 1 .001

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear

Association 11.575 1 .001

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

12.14.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for total_pngtahuan2 (kurang / baik) 4.372 1.828 10.461

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.654 1.174 2.331

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .378 .213 .673

N of Valid Cases 106

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

kebiasaan_ortu * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

kebiasaan_ortu kurang Count 31 6 37

% within kebiasaan_ortu 83.8% 16.2% 100.0%

baik Count 42 27 69

% within kebiasaan_ortu 60.9% 39.1% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within kebiasaan_ortu 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.898a 1 .015

Continuity Correctionb 4.878 1 .027

Likelihood Ratio 6.306 1 .012

Fisher's Exact Test .016 .012

Linear-by-Linear

Association 5.843 1 .016

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

11.52.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kebiasaan_ortu

(kurang / baik) 3.321 1.223 9.019

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.376 1.087 1.744

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .414 .188 .912

N of Valid Cases 106

pengruh_tmn * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

pengruh_tmn kurang Count 37 15 52

% within pengruh_tmn 71.2% 28.8% 100.0%

Baik Count 36 18 54

% within pengruh_tmn 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within pengruh_tmn 68.9% 31.1% 100.0%

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .249a 1 .618

Continuity Correctionb .084 1 .773

Likelihood Ratio .249 1 .618

Fisher's Exact Test .678 .387

Linear-by-Linear

Association .246 1 .620

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

16.19.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pengruh_tmn (kurang / baik) 1.233 .541 2.813

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.067 .826 1.379

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .865 .490 1.530

N of Valid Cases 106

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

pngrh_iklan * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

pngrh_iklan tidak pernah Count 29 7 36

% within

pngrh_iklan 80.6% 19.4% 100.0%

Pernah Count 44 26 70

% within

pngrh_iklan 62.9% 37.1% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within

pngrh_iklan 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 3.473a 1 .062

Continuity Correctionb 2.697 1 .101

Likelihood Ratio 3.645 1 .056

Fisher's Exact Test .078 .048

Linear-by-Linear

Association 3.441 1 .064

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

11.21.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pngrh_iklan (tidak pernah / pernah) 2.448 .940 6.376

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.282 1.007 1.631

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .524 .252 1.088

N of Valid Cases 106

konsmsi_fastfood * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

konsmsi_fastfood sering Count 29 8 37

% within

konsmsi_fastfood 78.4% 21.6% 100.0%

jarang Count 44 25 69

% within

konsmsi_fastfood 63.8% 36.2% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within

konsmsi_fastfood 68.9% 31.1% 100.0%

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.398a 1 .121

Continuity Correctionb 1.765 1 .184

Likelihood Ratio 2.485 1 .115

Fisher's Exact Test .132 .091

Linear-by-Linear

Association 2.375 1 .123

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

11.52.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for konsmsi_fastfood

(sering / jarang) 2.060 .818 5.189

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.229 .962 1.571

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .597 .300 1.188

N of Valid Cases 106

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

jml_anggtkeluarga * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

jml_anggtkeluarg

a

besar Count 29 14 43

% within jml_anggtkeluarga 67.4% 32.6% 100.0%

kecil Count 44 19 63

% within jml_anggtkeluarga 69.8% 30.2% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within jml_anggtkeluarga 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .069a 1 .793

Continuity Correctionb .002 1 .961

Likelihood Ratio .068 1 .794

Fisher's Exact Test .833 .479

Linear-by-Linear

Association .068 1 .794

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

13.39.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jml_anggtkeluarga (besar / kecil) .894 .388 2.061

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang .966 .742 1.257

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup 1.080 .610 1.911

N of Valid Cases 106

pdptn_ortu * knsumsi_bhsyr

Crosstab

knsumsi_bhsyr

Total kurang cukup

pdptn_ortu Rendah Count 29 5 34

% within pdptn_ortu 85.3% 14.7% 100.0%

Tinggi Count 44 28 72

% within pdptn_ortu 61.1% 38.9% 100.0%

Total Count 73 33 106

% within pdptn_ortu 68.9% 31.1% 100.0%

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25921/1/ayu dwi... · Alamat : Jln. Syaridin No. 11 RT ... 35 . B. Definisi ... 5.1 Distribusi

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 6.299a 1 .012

Continuity Correctionb 5.222 1 .022

Likelihood Ratio 6.850 1 .009

Fisher's Exact Test .014 .009

Linear-by-Linear

Association 6.240 1 .012

N of Valid Casesb 106

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

10.58.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pdptn_ortu (rendah / tinggi) 3.691 1.278 10.662

For cohort knsumsi_bhsyr = kurang 1.396 1.108 1.759

For cohort knsumsi_bhsyr = cukup .378 .160 .893

N of Valid Cases 106