faktor-faktor pelaksanaan pp 23 tahun 2018 …
TRANSCRIPT
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
187
FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN PP 23 TAHUN 2018
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI
JAKARTA DENGAN KESADARAN WAJIB PAJAK
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Endro Andayani1, Aji Prasetyo2, M. Yusuf3
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI)123
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi keadilan,
pengetahuan, administrasi pajak, manfaat pelaksanaan, sanksi dan sosialisasi
Pemerintah, Religiusitas atas pelaksanaan PP No. 23 Tahun 2018 terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM dan kesadaran pajak wajib pajak UMKM serta
bagaimana pengaruh kesadaran pajak sebagai variable intervening terhadap
kepatuhan wajib pajak
Kata Kunci: UMKM, Kepatuhan Wajib Pajak, dan Kesadaran Pajak Wajib Pajak
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of perceptions of justice, knowledge, tax
administration, the benefits of implementation, sanctions and the socialization of
Government, Religiosity over the implementation of PP No. 23 of 2018 on MSMEs
taxpayer compliance and MSMEs taxpayer tax awareness and how the influence
of tax awareness as an intervening variable on tax compliance
Keywords: MSMEs Tax payer Compliance, and Tax payer Tax Awareness
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
188
PENDAHULUAN
Direktorat Pajak terus menerus melakukan upaya meningkatkan
penerimaan pajak dengan menggali potensi penerimaan pajak UMKM dengan
memperluas tingkat keikutsertaan wajib pajak UMKM omset kurang dari 4.8
Milyar dengan menambah subyek pajak yang tidak ada perkecualian untuk
bongkar pasang, menciptakan ekosistem perpajakan yang ramah, Pemetaan
perpajakan yang mudah bagi UMKM pun terus disusun. telah terbit Peraturan
Pemerintah baru yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 2018 yaitu PP 23 Tahun 2018
sebagai pengganti PP 46 Tahun 2013.
UMKM merupakan wirausaha aktif yang dapat menggerakkan dan
memanfaatkan sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat
menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja baru,
penghasilan baru, sebagai penggerak kegiatan ekonomi, dan penghasil produk/jasa
yang diperlukan masyarakat (Sofyan, 2019).
Dalam sektor perpajakan, Peran sendiri UMKM belum mencerminkan
memiliki kontribusi yang dominan sebagaimana pengaruhnya terhadap
perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati menilai, realisasi penerimaan pajak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) semester I 2018 yang masih terlampau rendah, (dalam
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/14/164924926/sri-mulyani-akui-
penerimaan-pajak-umkm-masih-rendah.). Berdasarkan data tersebut dapat
dikatakan bahwa kepatuhan Wajib Pajak UMKM masih rendah .
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
189
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu
pemahaman pelaku UMKM atas Peraturan Pemerintah yang meskipun DJP telah
melakukan sosialiasi , tentang sanksi yang dikenakan ,persepsi keadilan,
pemahaman tentang manfaat , pengetahuan pajak, Akan tetapi dalam penelitian
sebelumnya tidak semua faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kepatuhan
secara parsial , meskipun secara simultan berpengaruh, Oleh karena itu dalam
peneliti ini menggunakan variabel intervaning variabel ini untuk dapat
mengetahui memperlemah dan memperkuat hubungan antar variabel (variabel
moderator), karena tidak dapat diukur dan diamati .
Variabel Kesadaran Pajak ini merupakan usaha yang terus menerus
dilakukan Pemerintah akan tetapi belum seluruhnya terjangkau sosialisasi dari
pemerintah, masih banyak wajib pajak UMKM belum memahami, baik yang
sebelumnya sudah terkena PP No. 23 tahun 2018 ataupun yang Wajib Pajak yang
terkena perluasan PP 23 Tahun 2018 misalnya pedagang yang sifat jualan bongkar
pasang.seperti ada faktor lain yang belum menjadi perhatian dari Pemerintah
selama ini yang juga menjadi faktor penentu atas keberhasilan pelaksanaan PP
No. 23 tahun 2018, yaitu kesadaran wajib pajak.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pajak
Pasal 1 UU Ketentuan Umum Perpajakan menyebutkan, pajak adalah
kontribusi Wajib Pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
190
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi kemakmuran rakyat (Mardiasmo, 2018, hal. 3).
Fungsi Pajak
Pajak memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai Fungsi Anggaran dan
Fungsi Mengatur (Mardiasmo, 2018, hal. 4).
Kesadaran Wajib Pajak
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kesadaran adalah suatu keadaan
mengetahui, mengerti, dan merasa. Kesadaran dalam mentaati peraturan
perundang-undangan pajak yang berlaku yang meliputi faktor–faktor apakah
ketentuan tersebut telah diketahui, diakui, dihargai, dan ditaati. Kesadaran wajib
pajak merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau persepsi yang
melibatkan keyakinan, pengetahuan dan penalaran serta kecenderungan untuk
bertindak sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh sistem dan ketentuan
perpajakan yang berlaku (Ritonga, 2011)
Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan perpajakan adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak
memenuhi semua kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakannya
(Rahayu, 2010)
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
191
Persepsi Keadilan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keadilan diartikan sebagai
sifat (perlakuan, perbuatan dsb) yang adil. Adil sendiri diartikan sebagai (1) sama
berat; tidak berat sebelah; tidak memihak (2) berpihak kepada yang benar;
berpegang pada kebenaran; (3) sepatutnya; tidak sewenang-wenang. Keadilan
(equity attitude) adalah persepsi ekuitas individu sebagai sistem pajak, Jika Wajib
Pajak (WP) dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan merasa tidak adil dengan
jumlah pajak yang harus dibayar maka akan mempengaruhi niat untuk berperilaku
tidak patuh (Basri & Surya, 2014)
Pengetahuan
Pengetahuan pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan Wajib
Pajak sebagai dasar bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah
atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya
dibidang perpajakan (Carolina, 2009).
Administrasi
Administrasi Pajak dalam arti sempit adalah penatausahaan dan pelayanan
terhadap kewajiban – kewajiban dan hak – hak Wajib Pajak, baik penatausahaan
dan pelayanan tersebut dilakukan di kantor fiskus maupun di kantor Wajib Pajak
(Rahman, 2010).
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
192
Manfaat
Manfaat dari Peraturan Pemerintah untuk UMKM adalah untuk
memudahkan tertib administrasi, transparansi dan peningkatan kontribusi
masyarakat dalam pembangunan. Oleh karena itu sudah selayaknya PP 46
dijadikan instrumen untuk menutup defisit penerimaan pajak di tiap-tiap KPP
(Ummami, Zirman, dan Hariyani, 2015).
Sanksi dan Sosialisasi
Sanksi perpajakan terjadi karena terdapat pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan perpajakan (Rosdiana dan Irianto, 2011).
Religiusitas
Religius menunjukkan pada tingkat keterikatan individu dengan nilai
agama yang dianut. Komitmen agama digunakan sebagai variabel kunci untuk
mengukur tingkat relegius individu berdasarkan pada penerapan nilai-nilai agama,
keyakinan dan praktik dalam kehidupan sehari hari (Utama & Wahyudi, 2016)
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018
Pokok pengaturannya adalah pengenaan PPh dengan tarif 0,5% dari
peredaran bruto setiap bulan atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak yang
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
193
memiliki peredaran bruto tidak lebih 4,8 miliar dalam satu tahun. Target
pemajakan dalam ketentuan perpajakan adalah UMKM
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan riset deskriptif. Jenis penelitian ini
dilihat dari tingkat penjelasan, adalah penelitian deskriptif asosiatif, metode
survey dengan rancangan cross-sectional karena pengumpulan data mengenai
sampel yang telah ditentukan dari elemen populasi hanya satu kali yang dilakukan
terhadap UMKM. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Dalam sebuah kuesioner umumnya, kebanyakan pertanyaan adalah pernyataan
alternatif tetap yang meminta responden memilih serangkaian tanggapan yang
sudah ditentukan.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya
akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian
sampel (Arikunto, 2006, hal. 116). Jumlah sampel/ukuran sampel diambil peneliti
dengan menggunakan rumus (Cochran, 1991):
n =
Dimana:
n = Jumlah sampel
= Proporsi populasi = 0,50
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
194
E = Batas toleransi kesalahan (error tolerance), yaitu 8%
= Skor distribusi normal dengan taraf nyata 5%, yaitu = 1,96
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
n = = 150,06 (dibulatkan 150).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berikut ini gambaran t-values Model Struktural Penelitian :
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
195
Gambar 1. t-values Model Struktural Penelitian
Sumber : Output Hasil Penelitian
Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat dibuat ringkasan hasil uji signifikansi
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
196
sebagaimana tabel 2, berikut:
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Signifikansi
No Pengaruh Antar Variabel t-observasi t-value Keputusan
1 Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP Nomor 46
Tahun 2013 Kesadaran Wajib Pajak
2,637 1,96 Berpengaruh
2 Pengetahuan Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun
2013 Kesadaran Wajib Pajak
2,241 1,96 Berpengaruh
3 Administrasi Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun
2013 Kesadaran Wajib Pajak
0,945 1,96 Tidak
Berpengaruh
4 Manfaat Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun
2013 Kesadaran Wajib Pajak
-0,934 1,96 Tidak
Berpengaruh
5 Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP Nomor
46 Tahun 2013 Kesadaran Wajib Pajak
1,967 1,96 Berpengaruh
6 Religiusitas Kesadaran Wajib Pajak -0,262 1,96 Tidak
Berpengaruh
7 Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP Nomor 46
Tahun 2013 Kepatuhan Wajib Pajak
-1,133 -1,96 Tidak
Berpengaruh
8 Pengetahuan Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun
2013 Kepatuhan Wajib Pajak
-2,092 -1,96 Berpengaruh
9 Administrasi Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun
2013 Kepatuhan Wajib Pajak
1,766 1,96 Tidak
Berpengaruh
10 Manfaat Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun
2013 Kepatuhan Wajib Pajak
-2,193 -1,96 Berpengaruh
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
197
11 Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP Nomor
46 Tahun 2013 Kepatuhan Wajib Pajak
4,078 1,96 Berpengaruh
12 Religiusitas Kepatuhan Wajib Pajak 0,444 1,96 Tidak
Berpengaruh
13 Kesadaran Wajib Pajak Kepatuhan Wajib
Pajak
1,158 1,96 Tidak
Berpengaruh
Sumber : data primer, diolah dengan LISREL versi 8.80.
Adapun penjelasan dari tabel 2 adalah sebagai berikut :
1. Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value
(2,637 > 1,96).
2. Pengetahuan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value
(2,241 > 1,96).
3. Administrasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value
(0,945 < 1,96).
4. Manfaat Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (-
0,934 < 1,96).
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
198
5. Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh
terhadap Kesadaran Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi >
t-value (1,967 > 1,96).
6. Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak UMKM di
Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (-0,262 < -1,96).
7. Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi <
t-value (-1,133 < -1,96).
8. Pengetahuan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value (-
2,092 > -1,96).
9. Administrasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value
(1,766 < 1,96).
10. Manfaat Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value (-2,193 > -
1,96).
11. Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi
> t-value (4,078 > 1,96).
12. Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di
Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (0,444 < 1,96).
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
199
13. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (1,158 < 1,96).
Uji Keseluruhan Structural Model
Model struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua
sub struktural, yaitu model Kesadaran Wajib Pajak (η1) dan model Kesadaran
Wajib Pajak (η2). Untuk menilai kebaikan dari keseluruhan model structural
dengan nilai Squared Multiple Correlation (R2). Semakin besar nilai tersebut
semakin baik model yang dihasilkan.
Gambar 2. Struktural Model Jalur Variabel Laten (estimates)
Berdasarkan gambar 2, dapat diringkas sebagaimana tabel 3 berikut:
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Keseluruhan Model Struktural
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
200
No Model Nilai R2 Persamaan
1 Model
Kesadaran
Wajib Pajak
(η1)
0,894 Kesadaran Wajib Pajak = 0,420Persepsi +
0,234Pengetahuan + 0,134 Administrasi -
0,111Manfaat + 0,237Sosialisasi –
0,011Religiusitas, Errorvar. = 0,106
2 Model
Kepatuhan
Wajib Pajak
(η2)
0,982 Kepatuhan Wajib Pajak = 0,277Kesadaran –
0,284Persepsi – 0,338Pengetahuan +
0,371Administrasi – 0,406Manfaat +
1,295Sosialisasi + 0,024Religiusitas,
Errorvar. = 0,0175
Sumber : data primer, diolah dengan LISREL versi 8.80.
Persamaan yang diperoleh dari model Kesadaran Wajib Pajak =
0,420Persepsi + 0,234Pengetahuan + 0,134 Administrasi - 0,111Manfaat +
0,237Sosialisasi – 0,011Religiusitas, R2 = 894. Koefisien determinasi sebesar
0,894 mengindikasikan bahwa nilai variasi total Kesadaran Wajib Pajak mampu
dijelaskan oleh Persepsi, Pengetahuan, Administrasi, Manfaat, Sosialisasi, dan
Religiusitas sebesar 89,4%. Sedangkan persamaan model Kepatuhan Wajib Pajak
= 0,277Kesadaran – 0,284Persepsi – 0,338Pengetahuan + 0,371Administrasi –
0,406Manfaat + 1,295Sosialisasi + 0,024Religiusitas, R2 = 0,982. Koefisien
determinasi sebesar 0,982 mengindikasikan bahwa nilai variasi total Kepatuhan
Wajib Pajak mampu dijelaskan oleh Kesadaran, Persepsi, Pengetahuan,
Administrasi, Manfaat, Sosialisasi, dan Religiusitas sebesar 89,4%.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
201
Pengaruh Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kesadaran wajib pajak adalah Pengaruh antar variabel koefisien
jalur 0,420, t observasi 2,637 hasilnya berpengaruh. Sejalan dengan penelitian
Adimasu & Daare (2017) yang menyatakan bahwa Wajib Pajak juga ditanyai
tentang persepsi mereka tentang keadilan dan keadilan pajak. Sebagian besar
wajib pajak percaya bahwa sistem pajak Ethiopia saat ini tidak adil. Oleh karena
itu, sistem perpajakan yang adil dan merata dapat mendorong mereka untuk secara
sukarela mematuhi sistem perpajakan. Mereka juga ditanya tentang kesadaran
mereka tentang persepsi mereka tentang pengeluaran pemerintah dan sejumlah
besar wajib pajak percaya bahwa pemerintah membelanjakan uang pajak secara
tidak bijaksana dan yang lainnya tidak tahu apakah pemerintah membelanjakan
uang pajak dengan benar atau tidak. Dan wajib pajak juga mengatakan bahwa jika
pemerintah membelanjakan uang pajak dengan benar untuk hal-hal yang
diperlukan, ini mendorong mereka untuk secara sukarela mematuhi undang-
undang perpajakan.
Pengaruh Pengetahuan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kesadaran wajib pajak adalah Pengaruh antar variabel koefisien
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
202
jalur 0,234 , t observasi 2,241 hasilnya berpengaruh. Sejalan dengan penelitian
Andreas & Savitri (2015) pengetahuan pajak mempengaruhi kesadaran pajak.
Pengaruh Administrasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kesadaran wajib pajak adalah Pengaruh antar variabel koefisien
jalur 0,134 , t observasi 0,945 hasilnya tidak berpengaruh. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian Sudrajat & Ompusunggu, dengan demikian
pengetahuan teknologi informasi perpajakan dan sosialisasi teknologi informasi
perpajakan tidak memiliki pengaruh atas kesadaran perpajakan.
Pengaruh Manfaat Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap Kesadaran
Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kesadaran wajib pajak adalah Pengaruh antar variabel koefisien
jalur -0,111, t observasi 0,934 hasilnya tidak berpengaruh. Sejalan dengan hasil
Andreas & Savitri (2015) kemanfaatan nomor id pajak tidak mempengaruhi
kesadaran pajak.
Pengaruh Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018
Terhadap Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
203
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kesadaran wajib pajak adalah Pengaruh antar variabel koefisien
jalur 0,237 , t observasi 1,967 hasilnya berpengaruh. Sejalan dengan penelitian
Andreas & Savitri (2015), dan Muhamad, Asnawi, & Pangayow (2019), variabel
sosialisasi perpajakan berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap
kesadaran perpajakan Hal ini menjelaskan bahwa sosialisasi sangat penting
dilakukan, sehingga apabila sosialisasi yang dilakukan oleh KPP secara langsung
maupun menggunakan media yang efektif maka dapat meningkatkan kesadaran
perpajakan akan hak dan kewajiban perpajakannya.
Pengaruh Religiusitas Terhadap Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di
Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kesadaran wajib pajak adalah Pengaruh antar variabel koefisien
jalur 0,024 , t observasi-0,262 hasilnya tidak berpengaruh. Sejalan beberapa
peneliti Eiya, Ilaboya, & Okoye (2016) tingginya religiusitas tidak menjamin
secara sukarela mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku. Interaksi hubungan
pendidikan pajak dan religiusitas berpengaruh signifikan secara negatif terhadap
kepatuhan pajak. Dalam proses interaksi antara pendidikan pajak dan religiusitas
didalamnya terdapat kajian pengertian pajak menurut undang-undang perpajakan
dan pajak berdasarkan kajian keyakinan agama tertentu yang bertolak belakang.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
204
Orang yang memiliki prinsip bahwa pajak bertentangan dengan keyakinan
agamanya akan berpengaruh pada sikapnya untuk tidak patuh terhadap pajak.
Pengaruh Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kepatuhan Wajib Pajak UMKM adalah Pengaruh antar variabel
koefisien jalur- 0,284 , t observasi-1,113 hasilnya tidak berpengaruh. Keadilan
distributif, dan keadilan retributif ini terbukti dirasakan secara positif oleh
responden tetapi tidak signifikan, sedangkan persepsi keadilan prosedural dalam
sistem perpajakan dan kepercayaan terhadap otoritas pajak dapat meningkatkan
kepatuhan pajak (Faizal, Palil, & Maelah, 2017).
Pengaruh Pengetahuan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kepatuhan Wajib Pajak UMKM adalah Pengaruh antar variabel
koefisien jalur- 0,338 , t observasi-2,092 hasilnya berpengaruh. Sejalan dengan
Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa pemahaman pajak dan
pengetahuan pajak memberikan pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
(Indrawan & Binekas, 2018).
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
205
Pengaruh Administrasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kepatuhan Wajib Pajak UMKM adalah Pengaruh antar variabel
koefisien jalur 0,371 , t observasi 1,766 hasilnya tidak berpengaruh. Sejalan
dengan penelitian Dharma & Ariyanto (2014), dan Purnamasari & Hindria (2018),
bahwa Modernisasi administrasi perpajakan diwakili oleh 4 variabel independen;
struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi, dan budaya
organisasi. Dimana Struktur organisasi tidak signifikan secara statistik dengan
tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, yang berarti bahwa itu tidak
mempengaruhi perilaku kepatuhan wajib pajak. Ini sangat mungkin karena
struktur organisasi administrasi pajak tertentu menjadi milik otoritas absolut
pemerintah di bawah wewenang, sedang 3 variabel lainnya berpengaruh positif.
Pengaruh Manfaat Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kepatuhan Wajib Pajak UMKM adalah Pengaruh antar variabel
koefisien jalur -0,406 , t observasi -2,193 hasilnya adalah berpengaruh negatif.
Wajib Pajak akan mempunyai keinginan untuk memiliki NPWP apabila Wajib
Pajak merasakan manfaat atas memiliki NPWP tersebut. Beberapa diantaranya
adalah dengan memiliki NPWP maka pemilik UMKM akan mendapat kemudahan
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
206
dalam pengurusan administrasi yang mensyaratkan NPWP, misalnya pengajuan
kredit di bank, menjadi konsultan pajak maupun untuk mengikuti lelang
pemerintah (Kurniasi & Halimatusyadiah, 2018).
Pengaruh Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kepatuhan Wajib Pajak UMKM adalah Pengaruh antar variabel
koefisien jalur -1,295 , t observasi 4,078 hasilnya pengaruh. Penelitian ini sejalan
dengan Siahaan & Halimatusyadiah (2018) yang menunjukkan bahwa sanksi
perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi
dimana Wajib Pajak banyak yang tidak setuju dengan sanksi perpajakan yang
diberlakukan oleh Dirjen Pajak, Sedangkan atas Sosialisasi sejalan dengan
penelitian Pitaloka, Kardoyo, & Rusdarti (2018) bahwa sosialisasi memperkuat
peran memahami peraturan pajak tentang wajib pajak terhadap kepatuhan.
Pengaruh Religiusitas Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di
Jakarta
Hasil analisis SEM memberikan estimasi koefisien jalur pada masing-
masing model uji kepatuhan Wajib Pajak UMKM adalah Pengaruh antar variabel
koefisien jalur 0,024, t observasi 0,444 hasilnya tidak pengaruh. Hasil Penelitian
ini sejalan dengan Eiya, Ilaboya, & Okoye (2016) pengaruh religiusitas saja
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
207
terhadap kepatuhan pajak prosentasi kecil , tidak memiliki hubungan yang
signifikan dengan kepatuhan pajak sehingga dapat dikatakan bahwa menjadi
sangat religius tidak menjamin bahwa mereka akan secara sukarela mematuhi
undang-undang perpajakan. Meskipun, orang-orang beragama dengan tingkat
pendapatan tinggi dan tingkat pendidikan yang tinggi juga dapat menempatkan
kewajiban mereka terhadap agama mereka lebih tinggi daripada kewajiban
mereka terhadap pemerintah, karena membayar pajak mungkin tidak menjadi
prioritas yang paling penting.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM Di Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini menjadi temuan yang
menarij, bahwa responden memiliki kesadaran akan kewajiban membayar pajak,
namun tidak serta merta membuat patuh bayar pajak. Hal ini disebabkan karena
penatausahaan dan pelayanan terhadap kewajiban – kewajiban dan hak – hak
Wajib Pajak kurang baik. Responden belum merasakan secara langsung manfaat
dari Peraturan Pemerintah untuk UMKM. Masih terdapat perdebatan tentang
pajak dalam ilmu keagamaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dharma & Ariyanto
(2014) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel kesadaran membayar pajak terhadap variabel kepatuhan Wajib Pajak.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
208
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain :
1. Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value
(2,637 > 1,96).
2. Pengetahuan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value
(2,241 > 1,96).
3. Administrasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value
(0,945 < 1,96).
4. Manfaat Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh terhadap
Kesadaran Wajib Pajak UMKM Di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value
(-0,934 < 1,96).
5. Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh
terhadap Kesadaran Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi
> t-value (1,967 > 1,96).
6. Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak UMKM di
Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (-0,262 < -1,96).
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
209
7. Persepsi Keadilan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi
< t-value (-1,133 < -1,96).
8. Pengetahuan Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value
(-2,092 > -1,96).
9. Administrasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 tidak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value
(1,766 < 1,96).
10. Manfaat Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi > t-value
(-2,193 > -1,96).
11. Sanksi dan Sosialisasi Pelaksanaan PP No. 23 tahun 2018 berpengaruh
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi
> t-value (4,078 > 1,96).
12. Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di
Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (0,444 < 1,96).
13. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM di Jakarta, karena nilai t-observasi < t-value (1,158 < 1,96).
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
210
Adimasu, N. A., & Daare, W. J. (2017). Tax Awareness and Perception Of Tax
Payers And Their Voluntary Tax Compliance Decision: Evidence
FromIndividual Tax Payers In SNNPR, Ethiopia. International Journal of
Scientific and Research Publications, 7(11), 686-695. Diambil kembali
dari http://www.ijsrp.org/research-paper-1117/ijsrp-p7184.pdf
Andreas, & Savitri, E. (2015). The Effect of Tax Socialization, Tax Knowledge,
Expediency of Tax ID Number and Service Quality on Taxpayers
Compliance with Taxpayers Awareness as Mediating Variables. Social
and Behavioral Sciences. 211, hal. 163-169. Procedia.
doi:10.1016/j.sbspro.2015.11.024
Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Basri, Y. M., & Surya, R. A. (2014). Pengaruh Keadilan, Norma Ekspektasi,
Sanksi dan Religiusitas Terhadap Niat dan Ketidak patuhan Pajak.
Akuntabilitas, 7(3), 162-176. doi:10.15408/akt.v7i3.2733
Carolina, V. (2009). Pengetahuan Pajak. Jakarta: SalembaEmpat.
Cochran, W. G. (1991). Teknik Penarikan Sampel (3rd ed.). Depok: Penerbit
Universitas Indonesia.
Dharma, M. T., & Ariyanto, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
Lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama, TigaRaksa Tangerang.
BINUS BUSINESS REVIEW, 5(2), 497-509. Diambil kembali dari
https://media.neliti.com/media/publications/167693-ID-analisis-faktor-
faktor-yang-memengaruhi.pdf
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
211
Eiya, O., Ilaboya, O. J., & Okoye, A. F. (2016). Religiosity and Tax Compliance :
Empirical Evidence From Nigeria, IgbinedionUniversity Journal of
Accounting. Igbinedion University Journal Of Accounting, 1(1), 27-41.
Diambil Kembali Dari Https://Www.Iuokada.Edu.Ng/Publication/Wp-
Content/Uploads/2019/02/Eiya-Ofiafoh-Ilaboya-O.-J-Okoye-A.-Francis.-
Religiosity-And-Tax-Compliance-Empirical-Evidence-From-Nigeria.Pdf
Faizal, S. M., Palil, M. R., & Maelah, R. (2017). Perception on justice, trust and
tax compliance behavior in Malaysia. Kasetsart Journal of Social
Sciences, 38(3), 226-232. doi:10.1016/j.kjss.2016.10.003
Indrawan, R., & Binekas, B. (2018). Pemahaman Pajak dan Pengetahuan Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UKM Understanding of Taxes and
Knowledge of Taxes on Compliance with SME Taxpayers. Jurnal Riset
Akuntansi dan Keuangan, 6(3), 419-428. doi:10.17509/jrak.v6i3.14421
Kurniasi, D., & Halimatusyadiah. (2018). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan,
Pemahaman, Kemudahan Dan Manfaat Yang dirasakan Wajib Pajak
UMKM Terhadap Kepatuhan Memiliki NPWP (Study Pada Wajib Pajak
UMKM di Kota Bengkulu). Jurnal Akuntansi, 8(2), 101-110.
doi:10.33369/j.akuntansi.8.2.101-110
Mardiasmo. (2018). Perpajakan (Revised ed.). Yogyakarta: ANDI.
Muhamad, M. S., Asnawi, M., & Pangayow, B. J. (2019). Pengaruh Sosialisasi
Perpajakan, Tarif Pajak, Sanksi Perpajakan, Dan Kesadaran Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Daerah, 14(1), 69-86. Diambil
kembali dari
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
212
http://ejournal.akuntansiuncen.ac.id/index.php/JurnalAkuntansiUncen/artic
le/view/92
Peraturan Pemerintah. (2018). Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan
Atas Penghasilan Dari Usaha Yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
Pitaloka, L. K., Kardoyo, & Rusdarti. (2018). The Socialization of Tax as a
Moderation Variable Towards the Taxpayer Compliance of Industrial
Performer in Kudus. Journal of Economic Education, 7(1).
doi:10.15294/jeec.v7i1.24059
Purnamasari, D. I., & Hindria, R. (2018). The Effect of Modernization of
Indonesia's Tax Administration System on Tax Compliance: A Study of
Small Medium Enterprises (SMEs) Taxpayers. International Journal of
Computer Networks and Communications Security, 6(3), 61-65. Diambil
kembali dari http://www.ijcncs.org/published/volume6/issue3/p2_6-3.pdf
Rahayu, S. K. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahman, A. (2010). Panduan Pelaksanaan Adminitrasi Pajak: Untuk Karyawan,
Pelaku Bisnis Dan Perusahaan. Bandung: Nuansa.
Rahmawaty, S. (2014). Pengaruh Pengetahuan, Modernisasi Strategi Direktorat
Jendral Pajak, Sanksi Perpajakan dan Religiusitas Yang Dipersepsikan
Terhadap Kepatuhan Perpajakan. Disertasi. Malang: Universitas
Brawijaya.
Ritonga, P. (2011). Analisis pengaruh Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak
Terhadap Kinerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dengan Pelayanan
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
213
Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening di KPP Medan Timur. Medan:
Tesis. Universitas Sumatera Utara. Diambil kembali dari
http://repository.usu.ac.id/handle
Rosdiana, H., & Irianto, E. S. (2011). Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan di
Indonesia. Jakarta: Visimedia Pustaka. Jakarta: Visimedia Pustaka.
Siahaan, S., & Halimatusyadiah. (2018). Pengaruh Kesadaran Perpajakan,
sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi, 8(1),
1-13. Diambil kembali dari
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/JurnalAkuntansi/article/view/7589/37
92
Sofyan, M. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jiwa Kewirausahaan.
JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan), 4(3), 194-204.
doi:10.32503/jmk.v4i3.586
Sudrajat, A., & Ompusunggu, A. P. (2015). Pemanfaatan teknologi Informasi,
Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Perpajakan, dan Kepatuhan Pajak. Jurnal
Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP, 2(2), 193-202. Diambil kembali
dari
http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/jrap/article/download/110/115
Suryadi. (2006). Model Hubungan Kausal Kesadaran, and Kepatuhan Wajib
Pajak Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak;
Suatu Survei di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik, 4(1), 105-
121. Diambil kembali dari
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/404/jbptunikompp-gdl-yulianaika-
20156-2-jurnalk-p.pdf
Jurnal EKSEKUTIF Volume 16 No. 2 Desember 2019
214
Ummami, K., Zirman, & Hariyani, E. (2015). Pengaruh Manfaat yang Dirasakan
Wajib Pajak, Kepercayaan terhadap Aparat Pajak, Sosialisasi Pajak, dan
Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepemilikan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) (Studi Empiris pada Pengusaha UMKM di Kota
Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM), 2(2), 1-16. Diambil kembali
dari http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFEKON/article/view/9714/9378
Utama, A., & Wahyudi, D. (2016). Pengaruh Religiusitas terhadap Perilaku
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal
Lingkar Widyaiswara, 3(2), 1-13. Diambil kembali dari
http://juliwi.com/published/E0302/Juliwi0302_01-13.pdf