faktor-faktor yang memengaruhi pembiayaan sektor...

137
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR KONTRUKSI PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012-2016 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Almira Putri W NIM : 11140850000055 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN

SEKTOR KONTRUKSI PADA PERBANKAN SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2012-2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Almira Putri W

NIM : 11140850000055

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

ii

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

iii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

v

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Almira Putri W

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1996

3. Alamat : Jl. Jati Mulya No. 106 Rt 003/006,

Kel. Pangkalan Jati, Kec. Cinere, Depok

4. Telepon : 087789314517

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDIT Miftahul Ulum Tahun 2002-2008

2. Mts Pesantren Al-Hamidiyah Depok Tahun 2008-2011

3. MA Pesantren Al-Hamidiyah Depok Tahun 2011-2014

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota ISPAH (Ikatan Santri Pesantren Al-Hamidiyah) (2011)

2. Ketua MUSAN (Musyawarah Santri) (2013)

3. Anggota ISPAH (Ikatan Santri Pesantren Al-Hamidiyah) (2013)

4. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah

(2015-2016)

5. Kepanitian IBDAYS (Islamic Banking Days) Perbankan Syariah

(2015&2016)

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Bank BNI Syariah KCP UIN Jakarta (Magang)

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Wigna Wignantri

2. Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 27 Desember 1965

3. Pekerjaan : Wiraswasta

4. Ibu : Haryati

5. Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 23 Februari 1969

6. Pekerjaan : Polri

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

vii

ABSTRACT

This study proves that there are factors that can affect the financing of Islamic

Banking Sector construction in Indonesia. As for some of the factors that analyzed

are inflation and the exchange rate as a representation of the monetary instruments,

Financing to Deposit Ratio (FDR), Non-Performing Financing Construction Sector

(NPFcs), and third-party Funds as a representation of the internal factor of Islamic

banking. The method of data analysis that used in this study is Vector Auto

Regression/Vector Error Correction models (VECM/VAR). The results showed, a

test based on short term VECM estimation , Financing only to Deposits Ratio

(FDR) who has the positive effect. In the long run inflation effect positive. While

Non-Performing Financing Construction Sector (NPFcs), and third-party Funds

have the negative effect. Only Financing to Deposit Ratio (FDR) that do not affect

the long term. Based on a test of IRF, shock that occurs in the exchange rate and

Financing to Deposit Ratio (FDR) responded tend to be positive. While the shock

is happened on inflation, Non Performing Financing Construction Sector (NPFcs)

and third-party Funds responded tends to be negative. FEVD test shows that the

variable Financing to Deposit Ratio (FDR) had the greatest contribution towards

the financing of the construction Sector.

Keywords : Construction Sector Financing, inflation, exchange rate, Financing

to Deposit Ratio (FDR), Non-Performing Financing Construction Sector

(NPFcs), third-party Funds, VECM

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

viii

ABSTRAK

Penelitian ini membuktikan bahwa ada faktor-faktor yang dapat memengaruhi

Pembiayaan Sektor Kontruksi Perbankan Syariah di Indonesia. Adapun beberapa

faktor yang dianalisis adalah Inflasi dan Kurs sebagai representasi dari faktor

instrumen moneter, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

Sektor Kontruksi (NPFsk), dan Dana Pihak Ketiga sebagai representasi dari faktor

internal Perbankan syariah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode Vector Auto Regression/Vector Error Correction Model

(VAR/VECM). Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji estimasi VECM

dalam jangka pendek hanya Financing to Deposit Ratio (FDR) yang bepengaruh

positif. Dalam jangka panjang inflasi berpengaruh positif. Sedangkan kurs, Non

Performing Financing Sektor Kontruksi (NPFsk), dan Dana Pihak Ketiga

berpengaruh negatif. Hanya Financing to Deposit Ratio (FDR) yang tidak

berpengaruh jangka panjang. Berdasarkan uji IRF, shock yang terjadi pada kurs dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) direspon cenderung positif. Sedangkan shock

yang terjadi pada inflasi, Non Performing Financing Sektor Kontruksi (NPFsk) dan

Dana Pihak Ketiga direspon cenderung negatif. Uji FEVD menunjukkan bahwa

variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki kontribusi paling besar

terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi.

Kata kunci : Pembiayaan Sektor Kontruksi, inflasi, Kurs, Financing to Deposit

Ratio (FDR), Non Performing Financing Sektor Kontruksi (NPFsk), Dana

Pihak Ketiga, VECM

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Faktor-faktor yang memengaruhi Pembiayaan Sektor

Kontruksi pada Perbankan Syariah Periode 2012 – 2016”. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai

pihak mulai dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

berjasa dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, khususnya :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, pertolongan, dan

kemudahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Terimakasih Allah, tidak

cukup hanya dengan kata-kata untuk mengungkapkan rasa syukur dan

terimakasih hamba-Mu yang tidak luput dari dosa ini.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. M.Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan, Bapak Dr. Amilin, SE,.

Ak., CA., QIA., BKP., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Ade

Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H., selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, M.A., selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

x

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA. Selaku Ketua Jurusan dan Ibu Fitri

Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

wawasan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat kepada penulis.

5. Ibu Aini Masruroh SEI., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu, membimbing, memberikan arahan dan saran, memberikan motivasi, serta

memberikan banyak pengetahuan dan wawasan ilmu yang sangat bermanfaat

bagi penulis.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan

yang bermanfaat dan berharga serta motivasi dan dukungan bagi penulis selama

perkuliahan.

7. Seluruh Staff Tata Usaha dan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal segala

kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Ayahanda tercinta wigna dan Ibunda tercinta haryati, yang memberikan

semuanya baik materi maupun non materi sehingga dapat menempuh pendidikan

sampai sekarang, yang tidak pernah lelah mengasihi dan mencintai anaknya

lebih dari siapapun , yang telah memberikan segenap kasih sayang serta doanya

yang tidak pernah terputus kepada penulis, yang selalu memberikan nasihat,

motivasi, dan dukungan dalam menjalani kehidupan ini. Terima kasih ibu dan

bapak yang tidak terhingga atas segala ridha, doa, dan kerja keras yang telah

kalian berikan kepada anakmu ini.

9. Sahabat-sahabat yang selalu menemani penulis yakni Mala, Jasmine, dan Rizka

yang telah memberikan waktunya, motivasi, keceriaan, kehebohan, dukungan,

dan doa selama ini kepada penulis.

10. Kepada sahabat-sahabat yang selalu meminta Pertolongan Allah selama masa

perkuliahan yakni Vicka, Zulisa, Rahmi, Lita, Arinda, Luthfia, Lavena, Dewi,

dan Qisthi yang selalu memberikan keceriaan, motivasi, nasihat, dukungan,

pembelajaran, dan doa selama ini kepada penulis.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xi

11. Kepada Adit yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi, bantuan, dan doa

selama ini kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan yakni Angkatan 2014 Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada kalian semua karena sudah memberikan

banyak sekali pengalaman hidup yang bermacam, ilmu yang bermanfaat dan

berharga, motivasi, dukungan, kebahagiaan selama masa perkuliahan kepada

penulis.

Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi

tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

dapat menjadi amal bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 1 April 2018

Almira Putri W

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xii

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...............................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................v

RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................vi

ABSTRACT ......................................................................................................vii

ABSTRAK .........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................ix

DAFTAR ISI .....................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvi

DAFTAR GRAFIK ...........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................10

C. Batasan Masalah................................................................................10

D. Rumusan Masalah............................................................................ .11

E. Tujuan Penelitian .............................................................................11

F. Manfaat Penelitian ...........................................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................13

A. Landasan Teori .................................................................................13

1. Perbankan Syariah

a. Bank Umum Syariah ............................................................13

b. Unit Usaha Syariah ..............................................................15

2. Pembiayaan

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xiii

a. Pengertian Pembiayaan ........................................................18

b. Fungsi Pembiayaan ..............................................................19

c. Tujuan Pembiayaan ..............................................................19

d. Pembiayaan Berdasarkan Akad ...........................................21

e. Jenis-jenis Pembiayaan Bank Syariah ...................................26

3. Sektor Kontruksi di Indonesia.....................................................27

4. Pembiayaan Sektor Kontruksi Perbankan Syariah......................27

5. Inflasi ..........................................................................................29

6. Kurs ............................................................................................32

7. Financing to Deposit Ratio (FDR) ..............................................34

8. Non Performing Financing (NPF) ..............................................36

9. Dana pihak Ketiga .......................................................................41

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................44

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ...............48

D. Kerangka Pemikiran .........................................................................53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................53

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................54

B. Jenis dan Sumber Data .....................................................................54

C. Metode Penentuan Sampel ...............................................................55

D. Metode Pengumpulan Data ...............................................................55

E. Metode Analisis Data .......................................................................56

F. Operasional Variabel Penelitian .......................................................61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................66

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .....................................66

B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................................73

1. Uji Stasioneritas Data .................................................................73

2. Uji Lag Optimal ..........................................................................75

3. Uji Stabilitas VAR ......................................................................75

4. Uji Kointegrasi ...........................................................................76

5. Uji Kausalitas Granger ...............................................................77

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xiv

6. Uji Vector Error Correction Model (VECM) .............................80

7. Uji Impulse Response Function (IRF).........................................84

8. Uji Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) ...............89

C. Interpretasi ........................................................................................92

BAB V PENUTUP ............................................................................................100

A. Kesimpulan ......................................................................................100

B. Saran ................................................................................................101

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................103

LAMPIRAN ......................................................................................................107

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia ..............3

Tabel 1.2 Pembiayaan BUS dan UUS berdasarkan Sektor Ekonomi ................4

Tabel 1.3 Pembiayaan Non-Lancar BUS dan UUS

berdasarkan Sektor Ekonomi .............................................................6

Tabel 1.4 Jumlah Pembiayaan Sektor Kontruksi, Pembiayaan total, dan

Persentase Rasio .................................................................................7

Tabel 1.5 Faktor-faktor yang Memengaruhi .......................................................9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................45

Tabel 3.1 Variabel dan Sumber Data .................................................................55

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian..........................................................64

Tabel 4.1 Hasil Uji Stasioneritas Tingkat Level ................................................74

Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas Tingkat First Difference ................................74

Tabel 4.3 Hasil Uji Lag Optimal ........................................................................75

Tabel 4.4 Hasil Uji Stabilitas VAR ....................................................................76

Tabel 4.5 Hasil Uji Kointegrasi .........................................................................77

Tabel 4.6 Hasil Uji Kausalitas Granger ..............................................................78

Tabel 4.7 Hasil Uji VECM ................................................................................81

Tabel 4.8 Hasil Uji FEVD ..................................................................................90

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah .....................................................22

Gambar 2.2 Skema Pembiayaan Salam .............................................................23

Gambar 2.3 Skema Pembiayaan Istishna ...........................................................23

Gambar 2.4 Skema Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah Bittamlik ........................24

Gambar 2.5 Skema Pembiayaan Musyarakah ...................................................25

Gambar 2.6 Skema Pembiayaan Mudharabah ...................................................26

Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran .......................................................................53

Gambar 4.1 Perkembangan Pembiayaan Sektor Kontruksi BUS dan UUS periode

2012-2016 .........................................................................................67

Gambar 4.2 Perkembangan Inflasi periode 2012-2016 ......................................68

Gambar 4.3 Perkembangan Kurs periode 2012-2016 ........................................69

Gambar 4.4 Perkembangan Financing to Deposit Ratio periode 2012-2016 ....70

Gambar 4.5 Perkembangan Non Performing Financing periode 2012-2016 ....71

Gambar 4.6 Perkembangan Dana Pihak Ketiga periode 2016-2016...................73

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.6 Hasil Uji IRF Inflasi ..........................................................................85

Grafik 4.7 Hasil Uji IRF Kurs ............................................................................86

Grafik 4.8 Hasil Uji IRF Financing to Deposit Ratio ........................................87

Grafik 4.9 Hasil Uji IRF Non Performing Financing ........................................88

Grafik 4.10 Hasil Uji IRF Dana Pihak Ketiga ...................................................89

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian .................................................................107

Lampiran 2 Hasil Uji Penelitian VAR/VECM ..................................................109

1. Uji Stasioneritas ....................................................................................109

2. Uji Lag Optimal .....................................................................................113

3. Uji Stabilitas VAR ..................................................................................113

4. Uji Kointegrasi ........................................................................................114

5. Uji Kausalitas Granger ............................................................................115

6. Uji Estimasi VECM ................................................................................116

7. Uji Impulse Response Function (IRF).....................................................118

8. Uji Variance Error Decomposition (FEVD)...........................................119

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang aktif

menjalankan kemajuan pada sektor ekonomi. Salah satu sektor ekonomi

adalah sektor kontruksi. Pengembangan sektor kontruksi memiliki peran

dalam pembangunan infrastruktur untuk penyediaan sarana dan prasarana.

Saat ini pembangunan sarana prasarana sedang marak dijalankan dan tidak

luput dari kerjasama dengan perusahaan sektor kontruksi. Perbankan syariah

juga terlibat sebagai penyedia modal dalam bentuk pembiayaan.

Pentingnya kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas peredaran

uang, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. Stabilitas uang

beredar berarti stabilitas ekonomi. Menjaga stabilitas ekonomi untuk

kebijakan moneter salah satunya adalah nilai tukar rupiah, nilai tukar rupiah

merupakan salah satu tanggung jawab Otoritas Moneter (Bank Indonesia)

karena bersama dengan stabilitas harga dan laju inflasi yang terkontrol

merupakan dua prasyarat penting bagi pencapaian kelangsungan

pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian nasional. Besarnya

kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan ke masyarakat

merupakan komponen penting dari peningkatan suplai uang di dalam

ekonomi (Tambunan, 2012).

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

2

Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) 2012, sektor konstruksi

di Indonesia memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto

(PDB) yaitu sebesar 861 triliun rupiah pada tahun 2012. Sektor konstruksi

menyumbangkan 10,45 persen terhadap total PDB seluruh sektor yang

berjumlah 8.242 triliun rupiah.

Kusumawati (2013) mengemukakan, penyelenggaraan konstruksi

dan infrastruktur Indonesia perlu adanya perbaikan dan dikembangkan

untuk menghadapi persaingan dengan negara asing. Dengan adanya

program Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan Master Plan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2025, dimana

persaingan akan semakin bebas. Hal ini penting dilakukan mengingat

komitmen Indonesia dalam ASEAN Framework Agreement on Services

(AFAS) yang menitikberatkan pada kesiapan sektor jasa, seperti

infrastruktur dan konstruksi. Pencapaian kondisi pembangunan sektor

konstruksi yang optimal memerlukan kontribusi serta dukungan dari

seluruh masyarakat Indonesia beserta seluruh aspek kelembagaan. Salah

satunya lembaga keuangan khususnya perbankan maupun perbankan

syariah yang sangat diperlukan untuk membantu akses permodalan dalam

mendukung penyelenggaraan kegiatan konstruksi melalui penyaluran kredit

atau pembiayaan.

Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang bergerak

sebagai lembaga intermediaries dimana sebagai perantara antara pihak yang

mempunyai dana dan pihak yang membutuhkan dana. Di indonesia, industri

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

3

perbankan syariah di prediksi masih akan berkembang dengan tingkat

pertumbuhan yang cukup tinggi dari lembaga keuangan syariah. Perbankan

syariah menerapkan sistem profit loss sharing dan tidak menerapkan prinsip

bunga tetapi menerapkan prinsip bagi hasil. Jenis perbankan mulai

diperkenalkan semenjak tahun 1992 melalui munculnya peraturan Undang-

Undang (UU) No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah (PP) No.72 tahun

1992 dan disempurnakan dengan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah.

Menurut statistik Bank Indonesia, perkembangan dan pertumbuhan

perbankan syariah di Indonesia setiap tahunnya cukup memuaskan, yaitu

tumbuh antara 40-45 persen pertahun. Sampai dengan tahun 2014, sudah

ada 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 bank syariah dalam bentuk Unit

Usaha Syariah (UUS), dan 163 BPRS. Pada tahun 2016, sudah ada 13 Bank

Umum Syariah (BUS), 21 bank syariah dalam bentuk Unit Usaha Syariah

(UUS), dan 166 BPRS, di tahun 2016 jumlah bank syariah dalam bentuk

Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami penurunan dikarenakan berubah

menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

Tabel 1.1

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah 2016

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

BUS 3 5 6 11 11 11 11 12 12 13

UUS 26 27 25 23 24 24 23 22 22 21

BPRS 114 131 138 150 155 158 160 163 164 166

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

4

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat perkembangan perbankan

syariah di Indonesia pada tahun 2007 sampai 2016 mengalami peningkatan

dimana jumlah BUS, UUS dan BPRS. Hal ini menunjukkan bahwa

perbankan syariah banyak diminati dan terus mengalami pertumbuhan baik

setiap tahunya.

Kegiatan operasional di perbankan syariah adalah penghimpunan

dana, penyaluran dana, dan jasa perbankan. Dalam penyaluran dana,

perbankan syariah sudah ikut menyumbangkan pembiayaan pada sektor

ekonomi di Indonesia. Salah satunya adalah pembiayaan sektor kontruksi.

Tabel 1.2

Pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha

Syariah (UUS) berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah tahun 2016 diolah

Berdasarkan tabel 1.2, dapat dilihat perkembangan pembiayaan

pada sektor ekonomi yang dilakukan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Sektor Ekonomi 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian, kehutanan,

dan sarana pertanian

2.809 3.165 5.679 7.950 8.531

Pertambangan 2.094 3.018 4.597 6.145 6.604

Perindustrian 5.008 6.029 13.300 17.982 19.745

Listrik, gas, dan air 3.159 4.663 5.492 6.427 8.117

Kontruksi 7.142 8.086 11.669 11.193 14.435

Perdagangan, restoran,

dan hotel

12.624 14.314 24.287 28.094 33.362

Pengangkutan,

pergudangan, dan

komunikasi

4.321 5.387 12.192 11.072 10.921

Jasa dunia usaha 37.150 47.598 66.810 67.715 75.848

Jasa sosial/masyarakat 7.878 12.085 11.022 10.883 11.442

Lain-lain 65.319 79.778 44.282 45.535 59.002

Total 147.505 184.122 199.330 212.996 248.007

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

5

syariah pada setiap sektornya memiliki peningkatan dan penurunan. Pada

pembiayaan sektor kontruksi cenderung mengalami peningkatan dari tahun

2012 sebesar 7.124 miliar menjadi 11.669 miliar pada tahun 2014. Pada

tahun 2015 pembiayaan sektor kontruksi mengalami penurunan menjadi

11.193 miliar.

Pada pembiayaan perbankan syariah, semakin meningkatnya jumlah

pembiayaan, maka kemungkinan risiko untuk mengalami pembiayaan

bermasalah semakin besar. Pembiayaan merupakan aktivitas utama bank

dalam hal untuk menyalurkan dananya dan untuk mendapatkan keuntungan

bagi bank. Oleh karena itu BUS dan UUS harus lebih berhati-hati untuk

mengalokasikan dananya dalam bentuk pembiayaan.

Dalam LM-FEB UI (2016), Pemerintah Indonesia juga mendirikan

BUMN dibawah koordinasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia

yang bernama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero). BUMN ini

dimaksudkan untuk menjadi katalis dalam percepatan pembangunan

infrastruktur nasional. Sumber dana berasal dari deposito (dana jangka

pendek dari bank), pasar modal, pemerintah, investor, dll.

Keterbatasan modal dan ketergantungan pada sumber pendanaan

yang berasal dari pemerintah mengakibatkan PT. SMI belum berperan

optimal dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur mengakibatkan

pemerintah menciptakan pembiayaan pembangunan melalui skema

Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Namun, alternatif tersebut belum

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

6

sukses kaena terkendala beberapa hal seperti kurangnya minat investor

swasta untuk masuk ke proyek-proyek dan kurangnya kelembagaan dan

regulasi yang mengatur kerjasama antara pemerintah dan perusahaan

swasta (LM-FEB UI, 2016).

Maka dari itu, perusahaan swasta masih perlu melakukan

pembiayaan melalui Perbankan Syariah dikarenakan regulasi dan

pengawasan yang lebih jelas dibandingkan dengan skema Kerjasama

Pemerintah Swasta (KPS) yang dimiliki pemerintah.

Tabel 1.3

Pembiayaan Non-lancar (NPF) Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) berdasarkan Sektor Ekonomi

(dalam Miliar Rupiah)

Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah 2016

Berdasarkan tabel 1.3, dapat dilihat perkembangan pembiayaan non-

lancar (NPF) yang terjadi pada sektor ekonomi Bank Umum Syariah dan

Sektor Ekonomi 2012 2013 2014 2015 2016

Pertanian,

kehutanan, dan

sarana pertanian

103 166 404 431 380

Pertambangan 57 21 439 422 578

Perindustrian 122 256 524 876 1.336

Listrik, gas, dan air 16 10 395 835 901

Kontruksi 280 405 854 576 507

Perdagangan,

restoran, dan hotel

548 604 1.536 2.229 2.222

Pengangkutan,

pergudangan, dan

komunikasi

341 317 837 515 565

Jasa dunia usaha 788 1286 1.889 1.296 2.024

Jasa

sosial/masyarakat

124 205 585 419 308

Lain-lain 889 1.559 1.519 1.649 1.477

Total 3.269 4.828 8.632 9.248 10.298

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

7

Unit Usaha syariah pada setiap sektornya memiliki peningkatan dan

penurunan. Pada pembiayaan non-lancar (NPF) sektor kontruksi cenderung

mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 280 miliar menjadi 854

miliar pada tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2014 sampai dengan 2016

mengalami penurunan. Jumlah pendapatan non lancar pada pembiayaan

sektor kontruksi cenderung besar karena pembiayaan yang dilakukan pada

sektor kontruksi mengalami peningkatan.

Tabel 1.4

Jumlah Pembiayaan Sektor Konstruksi, Pembiayaan Total,

dan Persentase Rasio

Tahun Pembiayaan Sektor

Kontruksi (dlm

miliar)

Pembiayaan

Total (dlm miliar)

Persentase

Rasio (dlm

persen)

2012 75.659 1.448.461 5,15

2013 92.164 2.037.300 4,52

2014 117.868 2.297.667 5,13

2015 139.409 2.455.758 5,67

2016 135.297 2.690.801 5,02

Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah 2016 diolah

Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat pembiayaan perbankan syariah

yang disalurkan untuk sembilan sektor, salah satunya adalah sektor

kontruksi dimana pembiayaan sektor kontruksi merupakan objek penelitian.

Pada tabel 1.4 dapat dilihat, besarnya pembiayaan sektor kontruksi yang

disalurkan BUS dan UUS mengalami peningkatan yang signifikan dari

tahun 2012 sampai dengan 2015. Namun pada tahun 2016 pembiayaan

sektor kontruksi mengalami penurunan. Rasio pembiayaan sektor kontruksi

terhadap total pembiayaan mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2012

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

8

sampai dengan 2013 walaupun pembiayaan sektor kontruksi mengalami

peningkatan namun rasio nya mengalami penurunan. Pada tahun 2014

sampai dengan 2015 rasio nya mengalami peningkatan. Pada tahun 2016

penurunan pembiayaan sektor kontruksi diikuti dengan penurunan rasio

pembiayaan sektor kontruksi terhadap pembiayaan total.

Penelitian tentang faktor penentu pembiayaan perbankan syariah di

Indonesia dilakukan oleh Nugroho (2009) menggunakan metode

VAR/VECM. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah

DPK, Laba per Aset (LPA), NPF, Kredit Bank Umum (KBU), Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Jakarta Islamic Index (JII), IPI. Dari

penelitian tersebut, memberikan penjelasan bahwa penetu pembiayaan yang

terjadi pada perbankan syariah di dasarkan pada faktor internal dan

eksternal perbankan syariah dan penelitian yang dilakukan oleh

Adzimatinur (2014) menggunakan metode VAR/VECM. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Tingkat Bagi Hasil (TBH), Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit

Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO). Dari penelitian tersebut, menjelaskan

bahwa penentu pembiayaan yang terjadi pada perbankan syariah didasarkan

pada faktor internal Perbankan Syariah.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

9

Tabel 1.5

Faktor-faktor yang Memengaruhi

Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah dan BI 2016

Berdasarkan tabel 1.5, menjelaskan bahwa pada faktor- faktor yang

memengaruhi mengalami peningkatan dan fluktuatif setiap tahunya. Pada

NPF dan DPK mengalami kenaikan setiap tahun. Sedangkan FDR, inflasi,

dan Kurs mengalami fluktatif.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan

sektor kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia pernah dilakukan

sebelumnya dan dihasilkan kesimpulan bahwa pembiayaan sektor kontruksi

dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal perbankan syariah.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba meneliti lebih

lanjut penelitian diatas dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Pembiayaan Sektor Kontruksi pada Perbankan Syariah di Indonesia

Periode 2012-2016”

TAHUN

Faktor-faktor

Financing

to Deposit

Ratio

Non

Performing

Financingsk

(dalam miliar)

Dana Pihak

Ketiga

(dalam

miliar)

Inflasi Nilai Tukar Mata

Uang (dalam

rupiah)

2012 100,00% 280 147.512 4,30% 9.654,89

2013 100,32% 405 183.534 8,38% 12.087,1

2014 91,50% 854 217.858 8,36% 12.438,29

2015 96,45% 576 231.175 3,35% 13.854,6

2016 91,34% 507 279.335 3,02% 13.417,67

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

10

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka muncul permasalahan

yang dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Di indonesia sedang dilakukan pembangunan khususnya pembangunan

infrastruktur yang merupakan komponen dalam sektor kontruksi dimana

Bank syariah membantu akses permodalan melalui penyaluran

pembiayaan padahal sudah disediakan lembaga pembiayaan infrastruktur

milik pemerintah.

2. Masih adanya kesenjangan dari hasil penelitian terdahulu mengenai

pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi pembiayaan sektor ekonomi.

C. Batasan Masalah

Agar bahasan penelitian ini tidak menyimpang dari yang diharapkan,

maka peneliti memberikan batasan permasalahan. Adapun batasan masalah

pada penelitian ini adalah :

1. Objek dalam penelitian ini hanya di fokuskan pada Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah di Indonesia.

2. Periode yang diambil dalam penelitian ini selama 5 tahun, yaitu 2012,

2013, 2014, 2015, dan 2016.

3. Faktor yang difokuskan dalam penelitian ini adalah inflasi, kurs, Financing

to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance Sektor Kontruksi

(NPFsk), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk mengetahui pengaruhnya

terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi pada Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah di Indonesia.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

11

D. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan sektor kontruksi

pada perbankan syariah di Indonesia periode 2012-2016?

2. Bagaimana pengaruh Kurs terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada

perbankan syariah di Indonesia periode 2012-2016?

3. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap pembiayaan

sektor kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia 2012-2016?

4. Bagaimana pengaruh Non Performing Finance terhadap pembiayaan

sektor kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia 2012-2016?

5. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan sektor

kontruksi pada Perbankan Syariah di Indonesia periode 2012-2016?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka

tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi pembiayaan

sektor kontruksi pada Perbankan Syariah di Indonesia periode 2012-2016

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah :

1. Bagi pihak perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengkaji dan

pengambilan keputusan terkait dengan penyaluran pembiayaan.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

12

2. Bagi pihak akademisi

Penilitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji penyaluran

pembiayaan.

3. Bagi pihak masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menginformasikan

kepada masyarakat apabila ingin melakukan lebih lanjut mengenaik

penyaluran pembiayaan.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

13

BAB II

Landasan Teori

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

a. Bank Umum Syariah

Menurut UU No. 21 Tahun 2008, Bank Umum Syariah adalah Bank

Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Bank Umum Syariah dapat melakukan penawaran umum efek

melalui pasar modal sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi:

1) Menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad

wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

2) Menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito,

Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah

3) Menyalurkan Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad

mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah

4) Menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

14

salam, Akad istishna’, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan

Prinsip Syariah

5) Menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain

yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

6) Menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada Nasabah berdasarkan Akad ijarah dan/atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah

7) Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah atau

Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

8) Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan

berdasarkan Prinsip Syariah

9) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga

pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan

Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad ijarah, musyarakah,

mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah

10) Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang

diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia

11) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga

berdasarkan Prinsip Syariah

12) Melakukan Penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

15

13) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

berdasarkan Prinsip Syariah

14) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan Nasabah berdasarkan Prinsip Syariah

15) Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah

16) Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan

Prinsip Syariah

17) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan

dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BUS dapat berusaha menjadi bank devisa dan bank non devisa. Bank

devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau

yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti

transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, pembukaan letter of credit, dan

sebagainya (Soemitra, 2014).

b. Unit Usaha Syariah

Menurut UU No. 21 Tahun 2008, Unit Usaha Syariah, yang

selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum

Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit

yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit

kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri

yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi

sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

16

syariah. UUS dapat menjadi Bank Umum Syariah tersendiri setelah

mendapat izin dari Bank Indonesia.

Kegiatan usaha UUS meliputi:

1) Menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad

wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

2) Menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito,

Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah

3) Menyalurkan Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad

mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah

4) Menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad

salam, Akad istishna’, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan

Prinsip Syariah

5) Menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain

yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

6) Menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada Nasabah berdasarkan Akad ijarah dan/atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariahmelakukan pengambilalihan utang

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

17

berdasarkan Akad hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah

7) Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan

berdasarkan Prinsip Syariah

8) Membeli dan menjual surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan

atas dasar transaksi nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain,

seperti Akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah,

atau hawalah

9) Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang

diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.

10) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antarpihak ketiga

berdasarkan Prinsip Syariah

11) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

berdasarkan Prinsip Syariah

12) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan Nasabah berdasarkan Prinsip Syariah

13) Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan

Prinsip Syariah

14) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan

dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip

Syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

18

2. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain

selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk

pembiayaan berdasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada penerima

dana, bahwa dana dalam bentuk pembiayaan yang diberikan pasti akan

terbayar. Penerima pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi

pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan berkewajiban untuk

mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya sesuai dengan

jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan

(Ismail,2011)

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa:

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

19

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau

bagi hasil.

b. Fungsi pembiayaan

Pembiayaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perekonomian. Secara garis besar fungsi pembiayaan di dalam

perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai

berikut :

1) Pembiayaan Dapat Meningkatkan Utility (daya guna) dari

Modal

2) Pembiayaan Meningkatkan Utility (daya guna) Suatu Barang

3) Pembiayaan Menimbulkan Kegairahan Berusaha

Masyarakat

4) Pembiayaan Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi

c. Tujuan Pembiayaan

Dalam membahas tujuan pembiayaan , mencakup ruang lingkup

yang luas pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari

pembiayaan yaitu (Rivai dan veitzhal, 2008) :

1) Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari

pembiayaan berupa keuntungan yang di raih dari bagi hasil yang

diperoleh dari hasil usaha yang dikelola bersama nasabah. Oleh

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

20

karena itu, bank hanya akan menyalurkan pembiayaan kepada usaha-

usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan

pembiayaan yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan

kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga

keuntungan (profitability) dari suatu pembiayaan sehingga kedua

unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan

merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan yang terjelma dalam

bentuk hasil yang diterima.

2) Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan

harus benar- benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat

benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena

itu, dengan keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang

diberikan dalam bentuk modal, barang atau jasa itu betul-betul

terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability)

yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Menurut (Karim, 2010), Dalam menyalurkan dananya pada

nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi

kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan

penggunaannya, yaitu:

a) Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

b) Pembiayaan dengan prinsip sewa

c) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

d) Pembiayaan dengan akad pelengkap

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

21

Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan

banyak ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang

atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kategori ini

adalah produk yang menggunakan prinsip jual-beli murabahah,

salam, dan istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa

atau ijarah. Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntungan

bank ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati di muka.

Produk perbankan yang masuk ke dalam kelompok ini adalah

musyarakah dan mudharabah.

Pada kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan

dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil.

Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil

yang disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk ke dalam

kelompok ini adalah musyarakah dan mudharabah. Sedangkan

pembiayaan dengan akad pelengkap ditujukan untuk memperlancar

pembiayaan dengan menggunakan tiga prinsip di atas.

d. Pembiayaan berdasarkan Akad

A. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli

Karim (2010) menyatakan, prinsip jual beli dilaksanakan

sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau

benda (transfer property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di

depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

22

Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk

pembayaranya dan waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai

berikut (Karim, 2010) :

1. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli dimana pihak

bankmenyebut jumlah keuntungan. Bank bertindak sebagai penjual,

sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli

bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Murabahah

2. Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan

secara tangguh sementara pembayaran dilakukan runai. Bank

bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.

Sekilas transi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini

SUPPLIER

BANK

NASABAH

1. Supplier menjual secara tunai

2. Bank membeli secara tunai

3. Menjual secara cicilan

4. membayar secara cicilan plus keuntungan

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

23

kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus

ditentukan secara pasti.

Gambar 2.2

Skema Pembiayaan Salam (Antonio, 2001)

3. Pembiayaan Istishna

Produk istishna menyerupai produk salam, tapi dalam

istishna pembayaranya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa

kali (termin) pembayaran. Skema istishna dalam bank syariah

umumnya di aplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan

kontruksi.

Gambar 2.3

Skema Pembiayaan Istishna (Antonio, 2001)

Nasabah

Penjual

Pembeli

Bank

4. kirim barang

Nasabah

Penjual

Pembeli

Bank

4. kirim barang

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

24

B. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi

pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi

perbedaanya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli

objek transaksinya adalah barang pada ijarah objek transaksinya

adalah jasa.

Pada masa akhir sewa, bank dapat saja menjual barang yang

disewakanya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah

dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan

berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati

pada awal perjanjian.

Gambar 2.4

Skema Pembiayaan Ijarah Muntahhiyah Bittamlik (Antonio,2001)

Penjual

Objek sewa

Nasabah

Bank

A. Milik

B. Milik

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

25

C. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

1. Pembiayaan Musyarakah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah

(syirkah). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para

pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka

miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan

dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama

memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud

maupun tidak berwujud.

Gambar 2.5

Skema Pembiayaan Musyarakah

2. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama anatara dua belah

pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu

perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan

Nasabah

( pemilik dana dan

pelaksana usaha)

Usaha

Bank

(Pemilik dana)

Bagi hasil

usaha

Dana

Musyarakah

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

26

kerjasama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahibul

maal dan keahlian dari mudharib

Gambar 2.6

Skema Pembiayaan Mudharabah

e. Jenis-jenis Pembiayaan Bank Syariah

Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dapat dibagi

menjadi dua hal yaitu (Antonio, 2001) :

1. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

Menurut keperluanya, pembiayaan produktif dapat

dibagi dua hal berikut :

a) pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan peningkatan produksi secara

kuantitatif dan kualitatif, dan untuk keperluan perdagangan

atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

Bank

(Pemilik dana)

Bank

(Pemilik dana) Dana

Mudharabah

Bagi hasil

usaha

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

27

b) pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas yang

erat kaitanya dengan itu.

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan

untuk memenuhi kebutuhan.

3. Sektor Kontruksi di Indonesia

Kontruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa

bangunan atau kontruksi yang menyatu dengan lahan tempat

kedudukanya. Kegiatan kontruksi melitputi perencanaan, persiapan,

pembuatan, pembongkaran, dan perbaikan/perombakan bangunan

(Badan Pusat Statistika 2015).

(Helmi, Sigit, dan Widiarno, 2008) mengemukakan, sektor

kontruksi di Indonesia adalah salah satu pilar utama bagi pembagunan

bangsa dan perekonomian. Di era globalisasi ini, sektor kontruksi

menghadapi tantangan berat dalam isu pendorong. Pendorong seperti

pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, kecepatan perubahan

dalam teknologi komunikasi dan informasi menghasilkan isu yang

memberikan dampak berbeda dalam masyarakat, perusahaan, dan pada

berbagai sektor publik dan pemerintah.

Sektor kontruksi terlibat dalam berbagai sektor pembangunan :

1. bendungan, kanal, dan pekerjaan pembangkit tenaga air

2. jalan dan jalan kereta api

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

28

3. terowongan

4. jembatan

5. bangunan pantai

6. lapangan terbang

7. instalasi air bersih

8. industri bangunan (bangunan perkotaaan, sarana bangunan

komersial, sarana umum)

4. Pembiayaan Sektor Kontruksi Perbankan Syariah

Pembiayaan sektor kontruksi di Indonesia termasuk ke dalam

pembiayaan produktif yaitu pembiayaan investasi. Dimana pembiayaan

kontruksi digunakan untuk memodali pembangunan infrastruktur di

Indonesia.

Dalam perbankan konvensional, perhitungan kredit modal kerja

kontruksi (Plafond KMK Kontruksi) dapat dijabarkan sebagai berikut :

T = Termin pertama ( max 65%)

NP = Nilai Proyek ( Nilai awal/ Nilai Sisa Proyek)

P = Pajak ( Ppn 10%)

UM = Uang Muka Proyek (tergantung ketentuan umum

kontrak)

Antonio (2001) menyatakan, pada umumnya, pembiayaan investasi

diberikan dalam jumlah besar dan pengedapanya cukup lama. Oleh

(T ( NP - P – K) – ( % UM x NP ) )

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

29

karena itu, perlu disusun proyeksi arus kas (projected cash flow) yang

mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat

diketahui berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi.

Setelah itu, barulah disusun jadwal amortisasi yang merupakan angsuran

pembiayaan. Pembiayaan investasi bank syariah biasanya menggunakan

skema musyarakah mutanaqishah.

Kusumawati (2013) mengemukakan bahwa, terdapat empat akad

utama yang mendasari pembiayaan sektor konstruksi pada perbankan

syariah yaitu akad Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Isthisna dan

Qard. Menurut data Statistik Perbankan Syariah pada Desember 2012,

pembiayaan sektor konstruksi dilihat dari sisi akad yang mendasari

didominasi oleh akad Murabahah yaitu sebesar 3.689 Miliar Rupiah,

kemudian diikuti oleh akad Musyarakah sebesar 3.209 Miliar Rupiah,

akad Mudharabah sebesar 201,8 Miliar Rupiah, akad Isthisna sebesar

34,71 Miliar Rupiah dan akad Qard yaitu sebesar 6,5 Miliar Rupiah.

5. Inflasi

Sukirno (2002) mengemukakan, Dalam berbagai literatur

disebutkan bahwa inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara

umum secara terus menerus dari suatu perekonomian. Inflasi adalah

gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan

berlangsung secara terus menerus. Inflasi yang berarti kenaikan harga

barang dan jasa terjadi karena permintaan pasar bertambah lebih besar

dibandingkan dengan penawaran barang di pasar. Dengan kata lain

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

30

terlalu banyak uang yang memburu barang terlalu sedikit. Secara umum

inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari

barang/komoditas dan jasa selama satu periode waktu tertentu. Inflasi

dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan

nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas .

Inflasi diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation) yaitu tingkat

perubahan tingkat harga secara umum. Persamaanya adalah sebagai

berikut (Karim,2008) :

Dalam Karim (2008), menurut Paul A. Samuelson, seperti sebuah

penyakit, inflasi dapat digolongkan menurut tingkat keparahanya, yaitu

sebagai berikut :

1) Modern Inflation: karakteristiknya adalah kenaikan

tingkat harga yang lambat. Umumnya disebut sebagai

‘inflasi satu digit’

2) Galloping inflation: inflasi pada tingkat ini terjadi pada

tingkatan 20% sampai dengan 200% pertahun.

3) Hyper inflation: inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan

yang sangat tinggi yaitu jutaan sampai triliyunan persen

per tahun.

Selain itu,inflasi dapat digolongkan karena penyebab-

penyebabnya yaitu sebagai berikut :

Rate Of Inflation = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑡−𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑡−1

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑡−1x100%

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

31

1) Natural Inflation dan Human Error Inflation: terjadi

karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak

mempunyai kekuasaan dalam mencegahnya. Sedangkan

human error inflation adalah inflasi yang terjadi karena

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia itu

sendiri.

2) Actual/Anticipated/Expected Inflation dan Unanticipated

/Unexpected Inflation: pada expected inflation tingkat

suku bunga pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku

bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi. Sedangkan

pada unexpected inflation tingkat suku bunga pinjaman

nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi

terhadap efek inflasi.

3) Demand Pull dan Cost Push Inflation: demand pull

inflation diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang

terjadi pada sisi permintaan agregat dari barang dan jasa

pada suatu perekonomian. Cost push inflation adalah

inflasi yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan

pada sisi penawaran agregat barang dan jasa pada suatu

perekonomian.

4) Spiralling Inflation: inflasi yang diakibatkan oleh inflasi

yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang

sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari ifnlasi yang

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

32

terjadi sebelumnya lagi dan begitu seterusnya.

5) Imported Inflation dan Domestic Inflation: imported

inflation bisa dikatakan adalah inflasi di negara lain yang

ikut dialami oleh suatu negara karena harus menjadi price

taker dalam pasar perdagangan internasional. Domestic

inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya terjadi di

dalam negeri suatu negara yang tidak begitu

mempengaruhi negara-negara lainya.

6. Nilai Tukar Mata Uang/Kurs

Exchange Rate (nilai tukar uang) atau kurs mata uang adalah

catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga

mata uang domestic (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga

mata uang domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar uang

merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata

uang yang lainya dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain

transaksi perdagangan internasional, turisme, investasi internasional, dll

(Karim, 2008).

Menurut Mishkin (2011), harga dari satu mata uang dalam mata

uang yang lain disebut sebagai kurs. Kurs memengaruhi perekonomian

dan kehidupan kita sehari-hari karena ketika dollar AS menjadi lebih

berharga relatif terhadap mata uang asing, barang-barang luar negeri

menjadi lebih murah untuk orang amerika dan barang-barang amerika

menjadi lebih mahal. Begitu juga sebaliknya.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

33

Ada dua macam transaksi kurs :

1. Transaksi spot/ tunai (spot transaction) meliputi pertukaran segera

(dua hari) dan deposito bank. Kurs spot (spot exchange rate) adalah

kurs untuk transaksi spot.

2. Transaksi forward (forward transaction) meliputi pertukaran

deposito bank untuk beberapa waktu ke depan yang ditentukan. Kurs

forward (forward exchange rate) adalah kurs untuk transaksi

forward.

Kebijakan moneter setiap negara pasti berbeda, sehingga antara

negara yang satu dengan negara lainya tidaklah menerapkan sistem kurs

yang sama. Sistem kurs terdiri dari (Hasibuan, 2002) :

a. Sistem Kurs Tetap

Sistem kurs tetap atau fixed exchange rate system merupakan suatu

sistem kurs apabila kurs yang diberlakukan adalah tetap antara uang

suatu negara terhadap mata uang negara asing, misalnya Dolar

Amerika (USD)

b. Sistem kurs megambang

Sistem kurs megambang atau floating exchange rate merupakan

kurs atau harga valuta asing yang terbentuk atas dasar kemampuan

pasar, karena dibiarkan bebas.

c. Sistem kurs mengambang terkendali

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

34

Sistem kurs mengambang terkendali atau managed floating

exchange rate system merupakan suatu sistem kurs yang dibiarkan

mengambang terhadap mata uang basing lainya, setelah nilai

tukarnya terhadap mata uang asing (misal USD) ditetapkan terlebih

dahulu.

7. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio merupakan rasio pembiayaan syariah

terhadap total DPK pada perbankan syariah di Indonesia. FDR

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan

pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar

pemberian yang disalurkan bank maka pendapatan yang diperoleh bank

akan naik.

Menurut Muhammad (2014), FDR adalah perbandingan anatara

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang

berhasil dikerahkan oleh bank. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur

samapai sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak

ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas bank

tersebut. Sehingga semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti

digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank

yang mempunyai angka rasio lebih kecil.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

35

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP tanggal

29 Mei 1993, besarnya Financing to Deposit Ratio yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%, yang berarti bank boleh

memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun asal tidak melebihi 110%. Rumus untuk

mengukur tingkat FDR yaitu :

Menurut Dendawijaya (2009), batas maksimum untuk Financing

to Deposit Ratio adalah sebesar 110%, dimana apabila melebihi batas

tersebut berarti likuiditas bank sudah termasuk kategori buruk, sebagian

praktisi perbankan menyepakati batas aman dari FDR adalah sebesar

80% dengan batas toleransi antara 85% - 100%.

Jika angka rasio Financing to Deposit Ratio suatu bank berada

pada angka dibawah 80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan

bahwa bank tersebut hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh

dana yang dihimpun. Karena fungsi utama bank adalah sebagai

intermediasi (perantara) antara pihak yang memiliki kelebihan dana

dengan pihak yang kekurangan dana, maka dengan rasio Financing to

Deposit Ratio 60% berarti 40% dari seluruh dana yang dihimpun tidak

disalurkan kepada pihak yang membutuhkan, sehingga dapat dikatakan

bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Namun,

apabila rasio FDR bank mencapai lebih dari 110%, berarti total

pembiayaan yang disalurkan oleh bank tersebut melebihi dana yang

FDR = Pembiayaan Yang Disalurkan

Dana Pihak Ketigax100%

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

36

dihimpun oleh bank tersebut, dikarenakan dana yang dihimpun dari

masyarakat jumlahnya sedikit. Oleh karena itu, bank dalam hal ini juga

dapat dikatakan tidak menjalankan fungsinya intermediasi dengan baik.

Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio menunjukkan semakin

kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Apabila

rasio Financing to Deposit Ratio bank berada pada standar yang telah

ditentukan, maka keuntungan yang diperoleh bank tersebut akan

meningkat (Yuliany, 2014).

8. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Finance (NPF) merupakan persentase jumlah

pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan perbankan syariah.

Besaran rasio Non Performing Financing / Non Performing Loan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan BI Nomor

15/2/PBI/2013 adalah maksimal 5%. Jika melebihi 5% maka akan

mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan. Berikut

merupakan rumus untuk mengukur tingkat Non Performing Financing

(Djamil, 2012) :

Bila risiko pembiayaan bermasalah meningkat, margin/bunga

kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi islam sektor

perbankan tidak mengenal instrument bunga, sistem keuangan islam

NPF = Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaanx100%

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

37

menetapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian bukan kepada

tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan dimuka.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 9/24/DPbS tanggal 30

Oktober 2007, Kriteria penilaian peringkat Non Performing Financing

(NPF) adalah sebagai berikut :

1) Peringkat 1, Nilai NPF <2%, Predikat Sangat Baik

2) Peringkat 2, Nilai 2% < NPF< 5%, Predikat Baik

3) Peringkat 3, Nilai 5% < NPF< 8%, Predikat Cukup Baik

4) Peringkat 4, Nilai 8% < NPF< 12%, Predikat Kurang Baik

5) Peringkat 5 NPF > 12%, Predikat Tidak Baik

Dari perspektif bank, terjadinya kredit bermasalah disebabkan

oleh berbagai faktor yang dapat dibedakan sebagai berikut (Siamat,

2004) :

1. Faktor Internal

Faktor internal kredit bermasalah berhubungan dengan

kebijakan dan strategi yang ditempuh pihak bank

a. Kebijakan perkreditan yang ekspansif

Bank yang memiliki kelebihan dana sering

menetapkan kebijakan perkreditan yang terlalu ekspansif

yang melebihi pertumbuhan kredit secara wajar yaitu dengan

menetapkan sejumlah target kredit yang harus dicapai untuk

kurun waktu tertentu cenderung pejabat kredit menempuh

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

38

langkah-langkah yang lebih agresif dalam penyaluran kredit

sehingga mengakibatkan tidak lagi selektif dalam memilih

calon debitur dan kurang menetapkan prinsip-prinsip

perkreditan yang sehat dalam menilai permohonan kredit

sebagaimana seharusnya.

b. Penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan

Pejabat bank sering tidak mengikuti dan kurang

disiplin dalam menerapkan prosedur perkreditan sesuai

dengan pedoman dan tata cara dalam suatu bank. Hal yang

sering terjadi bank tidak mewajibkan calon debitur membuat

studi kelayakan dan menyampaikan dan menyampaikan data

keuangan yang lengkap. Penyimpangan sistem dan prosedur

perkreditan tersebut bisa disebabkan karena jumlah dan

kualitas sumber daya manusia, khususnya yang menangani

masalah perkreditan belum memadai. Di samping itu salah

satu penyebab timbulnya kredit bermasalah tersebut dari sisi

intern bank adalah adanya pihak dalam bank yang sangat

dominan dalam pemutusan kredit atau pembiayaan.

c. Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit

Untuk mengukur kelemahan sistem administrasi dan

pengawasan kredit bank dapat dilihat dari dokumen kredit

yang seharusnya diminta dari debitur tapi tidak dilakukan

oleh bank berkas perkreditan tidak lengkap dan tidak teratur,

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

39

pemantauan terhadap usaha debitur tidak dilakukan secara

rutin, termasuk peninjauan langsung pada lokasi usaha

debitur secara periodic. Lemahnya sistem administrasi dan

pengawasan tersebut menyebabkan kredit yang secara

potensial akan mengalami masalah tidak dapat dilacak

secara dini sehingga bank terlambat melakukan langkah-

langkah pencegahan.

d. Lemahnya informasi kredit

Sistem informasi yang tidak berjalan sebagaimana

seharusnya akan memperlemah keakuratan pelaporan bank

yang pada gilirannya sulit melakukan deteksi dini. Hal

tersebut dapat menyebabkan terlambatnya pengambilan

langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah

terjadinya kredit bermasalah

e. Itikad kurang baik dari pihak bank

Pemilik atau pengurus bank seringkali

memanfaatkan keberadaan banknya untuk kepentingan

kelompok bisnisnya dengan sengaja melanggar ketentuan

kehati-hatian perbankan terutama legal lending limit.

Skenario lain adalah pemilik atau pengurus bank

memberikan kredit kepada debitur yang sebenarnya fiktif.

Padahal kredit tersebut digunakan untuk tujuan lain.

Skenario ini sering terjadi karena adanya kerja sama antara

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

40

pemilik dan pengurus bank yang memiliki itikad kurang

baik.

2. Faktor Ekstenal

Faktor eksternal ini sangat terkait dengan kegiatan usaha

debitur yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah antara

lain terdiri dari:

a. Penurunan kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga

kredit

Penurunan kegiatan ekonomi dapat disebabkan oleh

adanya kebijakan penyejukan ekonomi atau akibat kebijakan

pengetatan uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang

menyebabkan tingkat bunga naik dan pada gilirannya debitur

tidak lagi mampu membayar cicilan pokok dan bunga kredit.

b. Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat

oleh debitur

Dalam kondisi persaingan yang tajam, sering bank

menjadi tidak rasional dalam pemberian kredit dan akan

diperburuk dengan keterbatasan kemampuan teknis dan

pengalaman petugas bank dalam pengelolaan kredit.

c. Kegagalan usaha debitur

Kegagalan usaha debitur dapat terjadi karena sifat

usaha debitur yang sensitive terhadap pengaruh eksternal.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

41

Misalnya kegagalan dalam pemasaran produk karena

perubahan harga pasar.

d. Debitur mengalami musibah

Musibah bisa saja dapat terjadi pada debitur,

misalnya meninggan dunia lokasi usahanya mengalami

kebakaran atau kerusakan sementara usaha debitur tidak

dilindungi dengan asuransi.

3. Loan Review

Loan review dimaksudkan untuk memperkecil kemungkinan

terjadinya kerugian akibat tidak dibayarnya kembali kredit yang

akhirnya harus dihapuskan dari pembukuan bank. Tingginya

persentase terjadinya kredit bermasalah pada suatu bank sangat

ditentukan oleh penilaian kredit oleh pejabat kredit. Penilaian

kredit yang baik berdasarkan prinsip-prinsip analisis kredit yang

sehat akan dapat meminimalkan timbulnya kredit bermasalah.

9. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dendawijaya (2009) menyatakan, Bank berugas memberikan

pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi

keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu berada di

tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana

dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada masyarakat.

Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan

masyarakat bahwa bank menyelesaikan permasalahan keuangan

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

42

dengan sebaik-baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh

semua bank. Untuk itu, bank selalu berusaha memberikan pelayanan

(service) yang dapat memuaskan masyarakat.

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan

sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai

80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dana masyarakat

terdiri atas beberapa jenis. Yaitu sbagai berikut :

a. Simpanan Giro (Demand Deposit)

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainya atau

dengan cara pemindahbukuan.

Dalam pelaksanaanya, giro ditatausahakan oleh bank dalam

suatu rekening yang disebut ‘rekening koran’. Jenis rekening

giro ini dapat berupa :

a) Rekening atas nama perorangan

b) Rekening atas nama suatu badan usaha/lembaga

c) Rekening bersama/gabungan

Menurut (Siamat, 1993), sifat sumber dana ini dapat

dikategorikan sangat labil, karena pemegang rekening giro dapat

menarik dananya setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

43

dulu kepada bank. Jenis simpanan masyarakat ini tidak memiliki

jatuh tempo.

b. Simpanan Deposito (Time Deposit)

Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak

ketiga pada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan dalam

jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian.

Menurut (Siamat, 1993), dilihat dari sudut biaya dana, dana

bank yang bersumber dari simpanan dalam bentuk deposito

merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dengan sumber

dana lainya, misalnya giro atau tabungan. Kelebihan sumber dana

ini adalah sifatnya yang dapat dikategorikan sebagai sumber dana

semi tetap, karena penarikanya dapat diperkirakan dengan

berdasarkan tanggal jatuh temponya sehingga tingkat fluktuasinya

dapat diantisipasi.

Dana deposito akan mengendap di bank karena para

pemegangnya tertarik dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan

oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo

dananya dapat ditarik kembali. Terdapat berbagai jenis deposito,

yakni :

a) Deposito Berjangka

b) Sertifikat Deposito

c) Deposit On Call

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

44

c. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu. Program tabungan yang pernah diperkenankan

pemerintah sejak tahun 1971 adalah tabanas, taska, tappelpram,

tabungan ongkos naik haji, dan lain-lain.

Selain tiga macam bentuk dana pihak ketiga diatas, masih terdapat

beberapa macam dana pihak ketiga lainya yang diterima bank. Akan

tetapi, dana-dana ini sebagian besar berbentuk dana sementara, seperti

uang titipan, uang transfer, setoran jaminan L/C, garansi bank dalam

proses temder suatu proyek pembangunan, dan lain-lain. Jenis dana pihak

ketiga semacam ini sukar disusun perencanaanya dan bersifat sementara.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti dalam melakukan

penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Untuk mendukung

materi dalam penelitian ini, maka peneliti telah meringkas beberapa penelitian

terdahulu yang terkait, diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

45

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Penelitian

Persamaan Perbedaan

1

Nida Nazaahah

Kusumawati

(2013)

“Analisis

pembiayaan

sektor kontruksi

pada perbankan

syariah di

Indonesia”

Pada penelitian ini Nida

Nazaahah Kusumawati:

• Menggunakan

variabel inpenden

FDR, Inflasi, NPF,

dan DPK tetapi NPF

yang dipakai oleh

peneliti NPF secara

keselurahan.

• Variabel dependen

Pembiayaaan Sektor

Kontruksi di

Indonesia

• Menggunakan

metode

VAR/VECM

Pada penelitian ini Nida

Nazaahah Kusumawati:

• Tidak menggunakan

variabel independen

nilai tukar mata

uang/kurs dan NPF

Pembiayaan sektor

kontruksi.

• Data yang digunakan

tahun 2006-2012

2

Zakiah Noor

Nasution

(2016)

“Faktor-faktor

yang

memengaruhi

pembiayaan

bermasalah sektor

kontruksi pada

Bank Umum

Syariah dan Unit

Usaha Syariah di

Indonesia periode

2012-2015”

Pada penelitian ini Zakiah

Noor Nasution:

• Menggunakan

variabel independen

FDR

Pada penelitian ini Zakiah

Noor Nasution :

• Tidak menggunakan

variabel independen

Inflasi, Kurs, dan DPK

• Menggunakan variabel

dependen Pembiayaan

bermasalah Sektor

Kontruksi

• Data yang digunakan

tahun 2012-2015

• Metode OLS

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

46

No.

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Penelitian

Persamaan Perbedaan

3 Anisa

Kurniasih

Fauziyah

(2015)

“Pengaruh

variabel makro

ekonomi terhadap

pembiayaan

bermasalah sektor

industri

manufaktur pada

perbankan

syariah periode

2009-2013”

Pada penelitian ini Anisa

Kurniasih :

• Menggunakan

variabel independen

Inflasi

• Variabel

dependennya

pembiayaan dalam

sektor ekonomi

Pada penelitian ini Anisa

Kurniasih :

• Tidak menggunakan

variabel independen

Kurs, FDR, NPF, dan

DPK

• Data yang digunakan

tahun 2009-2013

• Menggunakan metode

OLS

4

Fauziyah

Adzimatinur

(2014)

“Faktor-faktor

yang

memengaruhi

besaran

pembiayaan

perbankan

syariah di

Indonesia tahun

2010-2013”

Pada penilitian ini

Fauziyah Adzimatinur :

• Menggunakan

variabel independen

DPK, dan FDR

• Menggunakan

metode

VAR/VECM

Pada penelitian ini Fauziyah

Adzimatinur :

• Tidak memakai

variabel independen

Kurs, NPFsk, dan

Inflasi

• Variabel dependen nya

pembiayaan perbankan

syariah secara

keseluruhan

• Data yang digunakan

tahun 2010-2013

5 Irfan Syauqi

Beik dan

Winda Nur

Aprianti

(2012)

Analisis Faktor-

faktor yang

memengaruhi

pembiayaan Bank

Syariah untuk

sektor pertanian

di Indonesia

Pada penilitian ini Irfan

Syauqi Beik dan Winda

Nur Aprianti :

• Menggunakan

variabel independen

Inflasi, dan NPF

tetapi NPF yang

dipakai oleh peneliti

NPF secara

keselurahan.

• Variabel dependen

nya termasuk dalam

pembiayaan sektor

ekonomi

• Metode yang

digunakan

VAR/VECM

pada penelitian ini Irfan

Syauqi Beik dan Winda Nur

Aprianti :

• Tidak memakai

variabel independen

Kurs, FDR, NPF sektor

kontruksi, dan DPK

• Data yang digunakan

Juli 2004-Desember

2010

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

47

No

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Penelitian

Persamaan Perbedaan

6. Muhammad

Fakhri

Nugraha

(2014)

Analisis faktor-

faktor yang

memengaruhi

pembiayaan

perbankan

syariah pada

sektor jasa dunia

usaha di

Indonesia

Pada penelitian ini

Muhammad Fakhri

Nugraha :

• Menggunakan

variabel independen

Inflasi, FDR, NPF,

dan DPK tetapi

NPF yang dipakai

oleh peneliti NPF

sektor jasa dunia

usaha.

• Variabel dependen

nya termasuk dalam

pembiayaan sektor

ekonomi

pada penelitian ini

Muhammad Fakhri Nugraha :

• Tidak menggunakan

variabel independen

Kurs dan NPF sektor

kontruksi.

• Data penelitin tahun

2009-2013

• Menggunakan metode

OLS

7.

Suprihatin

(2017)

Pengaruh Kurs,

inflasi, Dana

Pihak Ketiga

(DPK), dan

Pendapatan Bank

terhadap

Pembiayaan pada

Bank Umum

Syariah Devisa

periode 2014-

2016

Pada penelitian ini

Suprihatin :

• Menggunakan

variabel independen

Kurs, Inflasi, dan

DPK

• Variabel dependen

nya Pembiayaan

pada perbankan

syariah

Pada penelitian ini Suprihatin :

• Tidak menggunakan

variabel independen

DPK dan NPF sektor

kontruksi.

• Data penelitian tahun

2014-2016

• Menggunakan metode

OLS

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

48

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1) Hubungan inflasi dengan Pembiayaan Sektor Kontruksi

(Sukirno, 2002) mengemukakan, Dalam berbagai literatur disebutkan

bahwa inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara umum secara

terus menerus dari suatu perekonomian. Inflasi disebabkan oleh berbagai

faktor antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya

likuiditas di pasar yang memicu konsumsi bahkan spekulasi, sampai

termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Penelitian

yang dilakukan Nugraha (2014) mengatakan bahwa inflasi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan Sektor Jasa Dunia

Usaha. Berdasarkan penelitian Beik dan Winda (2013) inflasi tidak

NO

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Penelitian

Persamaan Perbedaan

8.

Eva Hardini

Fauziah (2016)

Pengaruh DPK,

CAR, inflasi,

nilai tukar rupiah,

dan tingkat bagi

hasil terhadap

komposisi

pembiayaan

mudharabah

Pada penelitian ini Eva

Hardini Fauziah :

• Menggunakan

variabel independen

Nilai Tukar Rupiah,

Inflasi, dan DPK

• Variabel dependen

nya Pembiayaan

pada perbankan

syariah

Pada penelitian ini Eva

Hardini Fauziah :

• Tidak menggunakan

variabel independen

FDR dan NPF sektor

Kontruksi

• Variabel dependen nya

Pembiayaan pada

perbankan syariah

BPRS

• Menggunakan metode

OLS

• Data penelitian Juni

2009- Juni 2015

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

49

berpengaruh signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang

terhadap Pembiayaan Sektor Pertanian. Berdasarkan penelitian

Kusumawati (2013) inflasi berpengaruh signifikan positif dalam jangka

panjang terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi di Indonesia.

Berdasarkan uraian penelitian diatas, peneliti mencoba merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh inflasi terhadap pembiayaan sektor

kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh inflasi terhadap pembiayaan sektor kontruksi

pada perbankan syariah di Indonesia

2) Hubungan KURS terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

Menurut Karim (2008), Exchange Rate (nilai tukar uang) atau kurs

mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign

currency) dalam harga mata uang domestic (domestic currency) atau

resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing.

Berdasarkan penelitian (Pratiwi, 2015), apabila kurs mengalami perubahan,

bank akan mendapatkan keuntungan, namun di sisi lain, perubahan kurs

juga akan mengakibatkan perlikau masyarakat berubah. Jika kurs mata uang

asing (USD) mengalami fluktuasi, hal ini akan membuat minat masyarakat

untuk memiliki valas terutama dolar AS semakin besar dan dimungkinkan

mereka akan mengurangi saving bahkan mereka akan mengambil sebagian

dana simpananya di bank. Sehingga bank akan mengalami kekurangan dana

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

50

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dengan demikian apabila kurs

semakin tinggi, maka penyaluran dana Bank Syariah akan semakin rendah.

Berdasarkan uraian penelitian diatas, peneliti mencoba merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh kurs terhadap pembiayaan sektor

kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia.

H2 : Terdapat pengaruh kurs terhadap pembiayaan sektor kontruksi

pada perbankan syariah di Indonesia

3) Hubungan FDR terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh

bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Rasio

ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang

bersumber dari dana pihak ketiga (Muhammad, 2005). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Nida (2013) mengemukakan bahwa variabel

FDR berpengaruh positif jangka pendek dan berpengaruh jangka panjang

terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Berdasarkan penelitian Fauziyah

(2014) mengemukakan bahwa variabel FDR berpengaruh negatif jangka

panjang terhadap besaran pembiayaan perbankan syariah di Indonesia.

Berdasarkan uraian penelitian diatas, peneliti mencoba merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

51

H0 : Tidak terdapat pengaruh FDR terhadap pembiayaan sektor

kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia.

H3 : Terdapat pengaruh FDR terhadap pembiayaan sektor kontruksi

pada perbankan syariah di Indonesia

4) Hubungan NPFsk terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

Non Performing Finance (NPF) merupakan persentase jumlah

pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan perbankan syariah.

Besaran rasio Non Performing Financing / Non Performing Loan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan BI Nomor

15/2/PBI/2013 adalah maksimal 5%. Jika melebihi 5% maka akan

mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan. NPFsk disini

berarti pembiayaan bermasalah pada sektor kontruksi. Berdasarkan

penelitian Irfan dan Winda (2013) NPFsp atau pembiayaan bermasalah

sektor pertanian tidak berpengaruh signifikan dalam jangka pendek maupun

jangka panjang terhadap pembiayaan sektor pertanian. Berdasarkan

penelitian Muhammad (2014) NPFjdu atau pembiayaan bermasalah Jasa

Dunia Usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan Jasa Dunia

Usaha.

Berdasarkan uraian penelitian diatas, peneliti mencoba merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh NPFsk terhadap pembiayaan sektor

kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

52

H4 : Terdapat pengaruh NPFsk terhadap pembiayaan sektor kontruksi

pada perbankan syariah di Indonesia

5) Hubungan DPK terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

Dana pihak ketiga (DPK) adalah dana yang ebrasal dari masyarakat

atau nasabah yang terdiri dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka,

sertifikat deposito dan kewajiban segera lainya (Slamet, 2006). Dalam

penelitian Nida (2013) DPK berpengaruh signifikan jangka panjang secara

negatif terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Berdasarkan penelitian Irfan

(2013) DPK berpengaruh signifikan jangka pendek dan jangka panjang

secara negatif terhadap pembiayaan sektor pertanian. Dalam penelitian

Muhammad (2014) DPK berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

sektor Jasa Dunia Usaha.

Berdasarkan uraian penelitian diatas, peneliti mencoba merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh DPK terhadap pembiayaan sektor

kontruksi pada perbankan syariah di Indonesia.

H5 : Terdapat pengaruh DPK terhadap pembiayaan sektor kontruksi

pada perbankan syariah di Indonesia

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

53

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian teori dan penelitian terdahulu ysng telah diuraikan

diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan pada

gambar 2.7 dibawah ini :

Gambar 2.7

Kerangka Pemikiran

Analisis dan Kesimpulan

1. Inflasi (INF)

2. Nilai Tukar Mata Uang/KURS (Kurs)

3. Financing to Deposit Ratio (FDR)

4. Non Performing Finance (NPF)

5. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Analisis faktor-faktor yang memengaruhi pembiayaan sektor kontruksi dengan Vector

Auto Regression (VAR/VECM)

Pengumpulan Data Time Series

Uji Stasioneritas Data

Tidak Stasioner

Impulse Response dan

Variance Decomposition

-Uji lag optimal

-Uji Kausalitas Granger

-Uji Stabilitas VAR

VAR pada first difference/ second difference

Stasioner

VAR pada Level

Terkointegrasi Tidak Terkointegrasi

VECM VAR

Uji Kointegrasi

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Secara umum penelitian hanya mencakup Perbankan Syariah di

Indonesia yaitu Bank Unit Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

Dengan ruang lingkup waktu yang digunakan adalah dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2016. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitian

kausalitas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh

antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini bersifat kuntitatif dengan menggunakan data time series.

Penelitian ini menguji pengaruh inflasi, kurs, Financing to Deposit Ratio,

Non Performing Financing Sektor Kontruksi, dan Dana Pihak Ketiga.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat data

sekunder yang berupa deret waktu (time series) per bulan. Periode penelitian

dimulai dari Januari 2012 hingga Desember 2016. Rincian data yang

digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

55

Tabel 3.1 Variabel dan Sumber Data

No. Variabel Sumber Data

1. Total Pembiayaan Sektor Kontruksi Statistik Perbankan

Syariah Otoritas Jasa

Keuangan (SPS-OJK)

2. Total Inflasi Bank Indonesia (BI)

3. Total Kurs Bank Indonesia (BI)

4. Total Financing to Deposit Ratio

(FDR)

Statistik Perbankan

Syariah Otoritas Jasa

Keuangan (SPS-OJK)

5. Non Performing Financing Sektor

Kontruksi (NPFsk)

Statistik Perbankan

Syariah Otoritas Jasa

Keuangan (SPS-OJK)

6. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Statistik Perbankan

Syariah Otoritas Jasa

Keuangan (SPS-OJK)

C. Metode Penentuan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) periode 2012-2016 yang ada

di Indonesia. Untuk pengambilan sampel metode yang digunakan adalah non

probability sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:

1. Studi Kepustakaan, yaitu memperoleh berbagai data dari literatur,

jurnal-jurnal yang dipublikasikan, laporan penelitian sebelumnya, serta

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

56

berbagai sumber lainnya yang dianggap mempunyai hubungan dengan

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

2. Data sekunder, sumber data yang diperoleh peneliti dari laporan-

laporan yang terpercaya. Sumber data tersebut diperoleh dari Laporan

Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (SPS-OJK) dan

Laporan Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan secara resmi oleh

Otoritas Jasa Keungan (OJK) (www.ojk.go.id) dan Bank Indonesia (BI)

(www.bi.go.id).

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis Vector

Autoregressive (VAR)/Vector Error Correction Model (VECM) dan

sebagai alat analisis adalah program Eviews 9.

(Ariefianto, 2012) Vector Autoregression adalah pengembangan

dari model ADL. VAR melonggarkan asumsi variabel yang ebrsifat eksogen

pada ADL. Dalam kerangka VAR, dimungkinkan untuk melakukan estimasi

terhadap serangkaian variabel yang diduga mengalami endogenitas.

VECM merestriksi hubungan jangka panjang variabel endogen

agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasinya, namun tetap

memberikan keadaan dinamisasi jangka pendek. Istilah kointegrasi juga

dikenal sebagai error karena adanya deviasi terhadap keseimbangan jangka

panjang dikoreksi secara bertahap melalui series parsial penyusunan jangka

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

57

pendek, persamaan matematis standar VECM yang didapat dari model VAR

adalah sebagai berikut (Rusydiana, 2009) :

П dan Γ adalah adalah fungsi dari Ai, matriks П dapat

didekomposisi ke dalam 2 matriks berdimensi (n × r) α dan β: П = αβT,

dimana α disebut matriks penyesuian dan β sebagai vektor kointegrasi dan

r adalah rank kointegrasi. Hal ini dapat diuji dengan menggunakan uji akar

unit. Saat tidak bisa ditemukan akar unit maka metode ekonometrik

tradisional dapat diterapkan.

[ ∆𝐼𝑁𝐹𝐿𝐴𝑆𝐼∆𝐾𝑈𝑅𝑆∆𝐹𝐷𝑅

∆𝑁𝑃𝐹𝑠𝑘∆𝐷𝑃𝐾 ]

𝑖𝑡

=

[ 𝛼0

𝛼1

𝛼2

𝛼3

𝛼4

𝛼5]

+ ∑ 𝜏𝑖𝑡

𝑘

𝑡−1

[ ∆𝐼𝑁𝐹𝐿𝐴𝑆𝐼∆𝐾𝑈𝑅𝑆∆𝐹𝐷𝑅

∆𝑁𝑃𝐹𝑠𝑘∆𝐷𝑃𝐾 ]

𝑖𝑡

+ 𝜋

[ ∆𝐼𝑁𝐹𝐿𝐴𝑆𝐼∆𝐾𝑈𝑅𝑆∆𝐹𝐷𝑅

∆𝑁𝑃𝐹𝑠𝑘∆𝐷𝑃𝐾 ]

𝑖𝑡−1

+

[ 𝑣0

𝑣1

𝑣2

𝑣3

𝑣4

𝑣5]

Dimana:

𝛼0 = Intersep

𝛼1 − 𝛼5 = Koefisien variable

𝐼𝑁𝐹𝐿𝐴𝑆𝐼𝑖𝑡 = Inflasi (persen)

𝐾𝑈𝑅𝑆𝑖𝑡 = Nilai Tukar Mata Uang (rupiah)

𝐹𝐷𝑅𝑖𝑡 = Financing to Deposit Ratio (persen)

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

58

𝑁𝑃𝐹𝑠𝑘𝑖𝑡 = Non Performing Financing Sektor Kontruksi

(persen)

𝐷𝑃𝐾𝑖𝑡 = Dana Pihak Ketiga (rupiah)

𝑣0 − 𝑣5 = Error term

a. Uji Stasioneritas

Dalam mengestimasi sebuah model yang akan digunakan, langkah

awal yang dilakukan adalah uji stasioneritas data atau disebut dengan unit

root test. Nilai yang mengandung unit root atau non-stasioner, apabila

digunakan dalam perhitungan statistik pada model regresi sederhana, maka

kemungkinan besar estimasi akan gagal mencapai nilai yang sebenarnya

atau disebut sebagai spourious estimation (Gujarati, 2003).

b. Pemilihan Lag Optimum

Langkah yang selanjutnya adalah penentuan jumlah lag yang

optimal yang digunakan dalam model. Pengujian lag ini dilakukan dengan

memanfaatkan beberapa informasi dengan menggunakan Akaike

Information Criterion (AIC) dan Schwarz Information Criterion (SC).

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan lag optimal yang akan

digunakan dalam mngestimasi model.

c. Uji Stabilitas VAR

Sebelum dilakukan analisis Impulse Response Function (IRF) dan

Forecasting Error Variance Decomposition (FEVD), sistem persamaan

VAR ini harus diuji terlebih dahulu stabilitasnya melalui VAR stability

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

59

condition check. Uji stabilitas VAR dilakukan dengan menghitung akar-

akar dari fungsi polinomial. Model VAR tersebut dikatakan stabil, apabila

semua akar dari fungsi polinomial tersebut berada di dalam unit circle atau

jika nilai absolutnya lebih kecil dari satu sehingga IRF dan FEVD yang

dilakukan dianggap valid (Juanda dan Junaidi, 2012).

d. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi bertujuan untuk menentukan apakah variabel-

variabel yang tidak stasioner terkointegrasi atau tidak. Pengujian

kointegrasi dilakukan untuk memperoleh hubungan jangka panjang antar

variabel yang telah memenuhi persyaratan selama proses integrasi yaitu

dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu derajat

satu (1). Hubungan kointegrasi dalam sebuah sistem persamaan

menandakan bahwa dalam sistem tersebut terdapat error correction model

yang mengambarkan adanya dinamisasi dalam jangka pendek secara

konsisten dengan hubungan jangka panjangnya (Sukmana dan Yusoff,

2005).

Setelah dilakukan uji kointegrasi, maka nilai trace statistic dan

critical value akan diperbandingkan pada taraf nyata 5 persen. Jika trace

statistic lebih besar dari critical value sebesar 5 persen maka terdapat

kointegrasi dalam sistem persamaan. Setelah melalui uji kointegrasi dan

didapatkan bahwa persamaan terkointegrasi, maka dilanjutkan pada analisis

VECM yang akan menghasilkan analisis jangka panjang dalam persamaan

tersebut.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

60

e. Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas Granger dilakukan untuk melihat hubungan

kausalitas antara variabel-variabel yang terdapat dalam model (Juanda dan

Junaidi, 2012). Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa perilaku peubah

ekonomi tidak hanya mempunyai hubungan satu arah, namun juga memiliki

hubungan dua arah.

Ariefianto (2012) mengemukakan Granger Causality/ kausalitas

granger adalah murni suatu konsep statistik. Dalam konsep ini X dikatakan

menyebabkan Y jika realisasi X terjadi lebih dahulu daripada Y dan realisasi

Y tidak terjadi mendahului realisasi X. Dengan demikian secara empiris Uji

granger kausalitas dapat dilaukan dengan menggunakan model VAR.

f. Uji Estimasi VECM

Restricted VAR atau disebut juga VECM yaitu bentuk dari VAR

yang terestriksi karena data tidak stasioner namun terkointegrasi

(Liembono, 2013). VECM digunakan untuk menghitung hubungan jangka

panjang dan jangka pendek antarvariabelnya. Hasil VECM dikatakan

memiliki pengaruh jika nilai t-statistik lebih besar dari pada nilai t-tabel,

maka hasil tersebut dapat diktakan terdapat hubungan jangka panjang atau

jangka pendek antar variabel.

g. Impulse Response Function (IRF) dan Forecasting Error

Variance Decomposition (FEVD)

Untuk memperdalam estimasi VECM, digunakan analisis Impluse

Response Function (IRF). Analisis IRF merupakan salah satu alat analisis

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

61

penting di dalam sistem VAR yang mampu menangkap respon dari variabel

endogen akibat adanya goncangan (shock).

Selain IRF, juga digunakan analisis Forecasting Error Variance

Decomposition (FEVD). Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa

besar pengaruh acak guncangan dari variabel tertentu terhadap variabel

endogen. Dengan metode ini dapat diketahui kekuatan dan kelebihan

masing-masing variabel dalam memengaruhi variabel yang lainnya dalam

kurun waktu yang panjang (Juanda dan Junaidi, 2012).

F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Ada dua jenis variabel

yang digunakan pada penelitian ini, yaitu variable bebas (independen) dan

variable terikat (dependen). Yang dimaksud dengan variabel independen

adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel dependen

sementara itu, variabel dependen adalah variabel yang diakibatkan atau

yang dipengaruhi oleh variabel independen. Adapun variabel – variabel

yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat pada penelitian ini pembiayaan sektor kontruksi

pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dalam

periode waktu 2012 sampai dengan 2016. Pembiayaan sektor kontruksi

adalah sektor penting dalam mendukung proyek pembangunan/infrastruktur

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

62

di Indonesia. Pengembangan sektor konstruksi memerlukan peran sektor

perbankan untuk membantu akses permodalan melalui penyaluran

kredit/pembiayaan. Data Pembiayaan Sektor Kontruksi diambil dari OJK

berupa data bulanan Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

2) Variabel Bebas (Independen)

Ada lima variabel bebas pada penelitian ini yaitu Inflasi, Kurs,

Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF), dan

Dana Pihak Ketiga (DPK). Adapun penjambaranya adalah sebagai berikut:

a. Inflasi (X1)

Inflasi merupakan salah satu masalah dalam perekonomian yang

selalu dihadapi setiap negara dengan tingkat inflasi yang berbeda setiap

waktu. Oleh karena inflasi tidak dapat dihindari, maka dibutuhkan kebijakan

makro ekonomi dalam mengatasi inflasi yakni menstabilkan harga dan

memprediksikan terjadinya inflasi. Sehingga masyarakat mampu

mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Data inflasi di ambil dari

website Bank Indonesia berupa data bulanan mulai dari Januari 2012 sampai

dengan Desember 2016.

b. Kurs (X2)

Exchange Rate (nilai tukar uang) atau kurs mata uang adalah

catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga

mata uang domestic (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga

mata uang domestik dalam mata uang asing. Penelitian ini menggunakan

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

63

nilai tukar rupiah Indonesia (Rp) terhadap Dolar AS (USD). Kurs mata uang

asing diukur dengan menggunakan kurs UKA tengah dolar terhadap rupiah.

Data kurs di ambil dari website Bank Indonesia berupa data bulanan mulai

dari Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

c. Financing to Deposit Ratio (X3)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio pembiayaan

syariah terhadap total DPK pada perbankan syariah di Indonesia. FDR

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan

yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar pemberian

yang disalurkan bank maka pendapatan yang diperoleh bank akan naik. Data

FDR di ambil dari OJK berupa data bulanan mulai dari Januari 2012 sampai

dengan Desember 2016.

d. Non Performing Financing (X4)

Non Performing Financing (NPF) merupakan persentase jumlah

pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan perbankan syariah.

Besaran rasio Non Performing Financing / Non Performing Loan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan BI Nomor

15/2/PBI/2013 adalah maksimal 5%. Jika melebihi 5% maka akan

mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan. Penelitian ini

menggunakan Non Performing Financing Sektor Kontruksi(NPFsk). Data

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

64

NPFsk di ambil dari OJK berupa data bulanan mulai dari Januari 2012

sampai dengan Desember 2016.

e. Dana Pihak Ketiga (X5)

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting dalam

kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika

mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Data mengenai total

DPK terdiri dari total tabungan mudharabah maupun wadiah, giro wadiah,

dan deposito mudharabah. Data DPK di ambil dari OJK berupa data

bulanan mulai dari Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi

Operasional

Pengukuran Skala

Pembiayaan

Sektor

Kontruksi

Pengembangan

sektor konstruksi

memerlukan peran

sektor perbankan

untuk membantu

akses permodalan

melalui penyaluran

kredit/pembiayaan.

Total Pembiayaan yang di Salurkan

pada Sektor Kontruksi

Rupiah

Inflasi Kenaikan harga

barang dan jasa yang

bersifat umum pada

periode tertentu

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑡 − 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑡−1

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑡−1x100%

Rasio

Kurs Harga mata uang

Rupiah (IDR) yang

dinyatakan dalam

Dollar (USD)

𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ =𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑗𝑢𝑎𝑙 + 𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑖

2

Rupiah

Financing to

Deposit Ratio

(FDR)

Rasio pembiayaan

syariah terhadap

total DPK pada

FDR= Pembiayaan Yang Disalurkan

Dana Pihak Ketigax100%

Rasio

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

65

Variabel Definisi

Operasional

Pengukuran Skala

perbankan syariah di

Indonesia

Pembiayaan

Bermasalah

Sektor

Kontruksi

(NPFsk)

Rasio perbandingan

pembiayaan

bermasalah sektor

kontruksi terhadap

total pembiayaan

sektor kontruksi

NPFsk = Pembiayaan Bermasalah SK

Total Pembiayaan SKx100%

Rasio

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

Dana yang berhasil

dihimpun oleh bank

dari masyarakat

yang memiliki dana

Total Dana Pihak Ketiga yang

dihimpun pada BUS dan UUS

Rupiah

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

66

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang sudah

terkumpul. Data yang terkumpul diantaranya terdapat variabel independen

yaitu Inflasi, Kurs, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing

Financing (NPF), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sedangkan variabel

dependenya yaitu Pembiayaan Sektor Kontruksi. Berikut akan dijelaskan

mengenai perkembangan dari variabel-variabel yang sudah disebutkan

diatas :

1. Perkembangan Pembiayaan Sektor Kontruksi BUS dan UUS

periode 2012- 2016

Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar

produk pembiayaan syariah terbagi kedalam 6 kategori yang dibedakan

bedasarkan tujuan penggunaanya yaitu; pembiayaan bedasarkan pola

jual beli dengan akad murabahah, salam, atau istishna, pembiayaan bagi

hasil bedasarkan akad mudharabah atau musyarakah, pembiayaan

bedasarkan akad qardh, pembiayaan berdasarkan penyewaan barang

bedasarkan akad ijarah atau ijarah muntahiyya bittamlik, pengambil

alihan utang bedasarkan akad hawalah, dan pembiayaan multijasa

(Soemitra, 2014).

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

67

Menurut (Kusumawati, 2013) pembiayaan sektor konstruksi

dilihat dari sisi akad yang mendasari didominasi oleh akad Murabahah,

Musyarakah, akad Mudharabah, akad Isthisna dan akad Qardh.

Data untuk Pembiayaan Sektor Kontruksi pada Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dapat ditunjukkan oleh

gambar grafik berikut ini :

Gambar 4.1

Perkembangan Pembiayaan Sektor Kontruksi BUS dan UUS

periode 2012-2016

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama periode

penelitian 2012-2016 perkembangan Pembiayaan Sektor Kontruksi

mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif. Tingkat

pembiayaan sektor kontruksi terjadi pada juli 2015 mengalami kenaikan

yang cukup besar yakin sebesar 11.983 Miliar dan tingkat Pembiayan

Sektor Kontruksi terendah terjadi pada bulan januari 2012 sebesar 5.610

Miliar.

5610 6269 64347926 7723

10919 11273 1198310816 10826

0

5000

10000

15000

Jan-12 Jul-12 Jan-13 Jul-13 Jan-14 Jul-14 Jan-15 Jul-15 Jan-16 Jul-16Dal

am M

ilyar

Ru

pia

h

Pembiayaan Sektor Kontruksi

Pembiayaan Sektor Kontruksi

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

68

2. Perkembangan Inflasi Periode 2012 – 2016

Inflasi dapat diartikan sebagai indikator untuk melihat tingkat

perubahan yang terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara

terus-menerus dan saling mempengaruhi. Inflasi digunakan untuk

peningkatan persediaan uang yang terkadang dilihat sebagai penyebab

meningkatnya harga di suatu negara. Di indonesia, inflasi selalu terjadi

setiap tahun.

Data untuk variabel Inflasi dapat ditunjukkan oleh gambar grafik

berikut ini :

Gambar 4.2

Perkembangan Inflasi periode 2012 – 2016

Sumber : Statistika Bank Indonesia yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama

periode penelitian 2012-2016 perkembangan Inflasi mengalami

kenaikan dan penurunan secara fluktuatif. Tingkat Inflasi pada juli 2013

mengalami kenaikan yang cukup besar yakin sebesar 8,61% dan tingkat

Inflasi terendah terjadi pada bulan Juli 2016 sebesar 3,21%.

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

Jan

-12

Jul-

12

Jan

-13

Jul-

13

Jan

-14

Jul-

14

Jan

-15

Jul-

15

Jan

-16

Jul-

16

Dal

am P

erse

nta

se

INFLASI

INFLASI

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

69

Dari data diatas inflasi yang terjadi indonesia masih tergolong

inflasi ringan yaitu inflasi yang kurang dari 10% per tahun.

3. Perkembangan Kurs Periode 2012 – 2016

Kurs atau nilau tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata

uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestic

(domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik

dalam mata uang asing.

Gambar 4.3

Perkembangan Kurs periode 2012 – 2016

Sumber : Statistika Bank Indonesia yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama

periode penelitian 2012-2016 perkembangan kurs mengalami kenaikan

dan penurunan secara fluktuatif. Tingkat Inflasi pada Januari 2014

mengalami kenaikan yang cukup besar yakin sebesar 12.179,65 dan

tingkat kurs terendah terjadi pada bulan Januari 2012 sebesar 9.109,14.

9109,149456,599687,3310073,39

12179,6511689,0712579,113374,7913889,0513118,82

0

5000

10000

15000

DA

LAM

RU

PIA

H

Kurs Mata Uang

Kurs Mata Uang

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

70

Data kurs yang digunakan adalah kurs tengah terhadap mata

uang dolar Amerika (USD).

4. Perkembangan Financing to Deposit Ratio BUS dan UUS Periode

2012 – 2016

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara seluruh

jumlah kredit/pembiayaan yang diberikan dengan dana yang diterima.

Tingginya laju pertumbuhan DPK yang lebih cepat dari

pertumbuhan pembiayaan mengakibatkan kondisi FDR mengarah

kepada kondisi lebih baik. Tingginya pertumbuhan DPK tersebut terkait

dengan return bank syariah yang cukup baik seiring dengan kebijakan

penurunan suku bunga di perbankan konvensional.

Gambar 4.4

Perkembangan Financing to Deposit Ratio periode 2012-2016

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama

periode penelitian 2012-2016 perkembangan Financing to Deposit

87,27%99,91% 100,63%104,83%100,07% 99,89% 99,62% 100,07% 96,75% 93,13%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

Financing to Deposit Ratio

Financing to Deposit Ratio

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

71

Ratio mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif. Tingkat

FDR pada juli 2013 mengalami kenaikan yang cukup besar yakin

sebesar 104,83% dan tingkat FDR terendah terjadi pada bulan Januari

2012 sebesar 87,27%.

5. Perkembangan Non Performing Financing BUS dan UUS Periode

2012 – 2016

Menurut kamus Bank Indonesia, Non Performing Financing

(NPF) atau Non Performing Loan (NPL) adalah kredit bermasalah yang

terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan, dan

macet. Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF

untuk bank syariah. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah Non

Performing Financing (NPF) yang terjadi pada pembiayaan sektor

kontruksi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

Gambar 4.5

Perkembangan Non Performing Financing periode 2012-2016

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama periode

penelitian 2012-2016 perkembangan Non Performing Financing Sektor

0,62% 0,63% 0,47% 0,43% 0,34%0,54% 0,61% 0,56% 0,46% 0,49%

0,00%

0,20%

0,40%

0,60%

0,80%

NON PERFORMING FINANCE PSK

Non Performing Finance PSK

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

72

Kontruksi (NPFsk) Pembiayaan Sektor Kontruksi mengalami kenaikan

dan penurunan secara fluktuatif. Tingkat NPF PSK pada juli 2012

mengalami kenaikan yang cukup besar yakni sebesar 0,63% dan tingkat

NPFsk terendah terjadi pada bulan Januari 2014 sebesar 0,34%.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tanggal

12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Umum

dan Bank Syariah, semakin tinggi nilai NPF (diatas 5%) maka bank

tersebut dinyatakan dalam kondisi tidak sehat. Namun pada grafik diatas

tingkat NPF PSK masih berada dibawah 5% bahkan dibawah 1% yang

berarti Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)

dalam Pembiayaan Sektor Kontruksi mampu mengantisipasi risiko

untuk menjaga likuiditas dan profitabilitas.

6. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BUS dan UUS Periode 2012 –

2016

Dalam UU perbankan RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan,

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat

kepad abank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk

giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainya yang

dipersamakan dengan itu.

Komposisi DPK pada Perbankan Syariah sesuai dengan fungsinya

yaitu sebagai penghimpun dana dan sumber utama dalam kegiatan

operasional.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

73

Gambar 4.6

Perkembangan Dana Pihak Ketiga periode 2012-2016

Sumber : Statistika Perbankan Syariah OJK yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama

periode penelitian 2012-2016 perkembangan Dana Pihak Ketiga

mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahun. Tingkat DPK pada

Juli 2016 mengalami kenaikan yang cukup besar yakin sebesar 243.184

Miliar dan tingkat DPK terendah terjadi pada bulan Januari 2012

sebesar 116.518 Miliar.

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Stasioneritas Data

Metode yang digunakan pada uji stasioneritas data adalah Uji

Augmanted Dicey Fuller (ADF) dengan taraf nyata 5%. Jika nilai test

statistic dari ADF lebih kecil dari critical values (nilai kritis) atau jika

probabilitas test statistic dari ADF lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan

bahwa data yang digunakan tidak terdapat unit root (akar unit) atau

sudah stasioner.

116518 121018 148751 166453 177930 194299 210761 216083 229034 243184

0

100000

200000

300000

DA

LAM

MIL

YAR

RU

PIA

H DANA PIHAK KETIGA

Dana Pihak Ketiga

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

74

Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan Uji ADF, tidak

ada data yang digunakan stasioner pada tingkat level dan pada tingkat

first difference semua data variabel stasioner pada taraf nyata 5%.

Tabel 4.1 Hasil Uji Stasioneritas Tingkat Level

Data Variabel

Level

ADF Statistic Critical

Value

Keterangan

Inflasi -2,071767 -2,912631 Tidak Stasioner

Kurs -1,1595667 -2,911730 Tidak Stasioner

FDR -2,790926 -2,911730 Tidak Stasioner

NPFsk -2,758850 -2,911730 Tidak Stasioner

LN_DPK -0,803877 -2,911730 Tidak Stasioner

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas Tingkat First Difference

Data Variabel

First Difference

ADF Statistic Critical

Value

Keterangan

Inflasi -5,676818 -2,912631 Stasioner

Kurs -6,114992 -2,912631 stasioner

FDR -6,429300 -2,913549 Stasioner

NPFsk -8,451636 -2,912631 Stasioner

LN_DPK -9,031233 -2,912631 Stasioner

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

2. Uji Lag Optimal

Pada penelitian ini, penentuan lag optimal didasarkan pada nilai

Schwarz Information Criteriation (SC) dan Hannan Quinnon (HQ). Lag

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

75

dengan nilai Schwarz Information Criteriation (SC) dan Hannan

Quinnon (HQ) terendah menunjukkan lag optimal. Pada penelitian ini,

dilakukan pengujian panjang lag 1 hingga lag 5. Hasil pengujian ini

menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini memiliki lag optimal

1. Dimana nilai Akaike Information Criterion (AIC) terendah yaitu

9,246786 pada lag 1, nilai Schwarz Information Criterion (SC) terendah

yaitu 10,77966 pada lag 1, dan nilai Hannan Quinnon (HQ) terendah

yaitu 9,839560 pada lag 1.

Tabel 4.3 Hasil Uji Lag Optimal

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 -527.7857 NA 10.83899 19.41039 19.62937 19.49507

1 -212.2866 550.6893 0.000421* 9.246786* 10.77966* 9.839560*

2 -185.4310 41.01593 0.000615 9.579307 12.42607 10.68017

3 -146.0457 51.55883* 0.000615 9.456208 13.61686 11.06517

4 -107.6886 41.84412 0.000727 9.370495 14.84504 11.48755

5 -75.93771 27.70989 0.001349 9.525007 16.31344 12.15015 Sumber: Output Eviews 9, data diolah

3. Uji Stabilitas VAR

Hasil dari estimasi persamaan VAR perlu di uji kestabilanya.

Dapat dikatakan stabil apabila nilai modulusnya lebih kecil atau kurang

dari 1. Pada penelitian ini, nilai modulus dari seluruh roots kurang dari

1 pada lag 1 dan menyebabkan model menjadi stabil pada lag tersebut.

Dengan kondisi ini dapat ditunjukkan bahwa hasil IRF dan FEVD

dinyatkan valid.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

76

Tabel 4.4 Hasil Uji Stabilitas VAR

Root Modulus

0.989116 0.989116

0.900225 - 0.203399i 0.922918

0.900225 + 0.203399i 0.922918

0.813596 0.813596

0.634867 0.634867

0.415828 - 0.401797i 0.578233

0.415828 + 0.401797i 0.578233

0.100664 - 0.359028i 0.372873

0.100664 + 0.359028i 0.372873

-0.356397 0.356397

-0.177669 - 0.179267i 0.252394

-0.177669 + 0.179267i 0.252394

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

4. Uji Kointegrasi

Menentukan keberadaan kointegrasi antar variabel untuk

menentukan metode apa yang akan digunakan perlu dilakukan Uji

Kointegrasi. Jika tidak kointegrasi, maka penelitian dilanjutkan dengan

metode VAR. Jika kointegrasi, maka penelitian dilanjutkan dengan

metode VECM untuk menganalisi hubungan jangka pendek dan jangka

pendek antar data variabel yang digunakan.

Uji kointegrasi penelitian ini menggunakan Johansen Trace

Statistic Test. Jika nilai Trace Statistic lebih besar dari Critical Value

(nilai kritis), dalam penelitian ini yang digunakan sebesar 5%. Maka ada

kointegrasi antar variabel. Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

77

terdapat satu persamaan. Hal ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh

jangka panjang pada penelitian ini, sehingga metode VECM adalah

metode yang digunakan pada penelitian ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Kointegrasi

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.649721 154.6636 95.75366 0.0000

At most 1 * 0.571447 94.86918 69.81889 0.0002

At most 2 0.267742 46.57072 47.85613 0.0657

At most 3 0.241681 28.80822 29.79707 0.0647

At most 4 0.181947 13.03913 15.49471 0.1134

At most 5 0.027542 1.591915 3.841466 0.2071

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

5. Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas berfungsi untuk melihat hubungan antar variabel

satu dengan variabel lainya mempunyai hubungan satu arah, dua arah,

atau tidak ada hubungan antar variabelnya. Nilai kritis yang digunakan

adalah 5% atau 0,05. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari critical value

(nilai kritis), maka ada hubungan diantara variabel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Kausalitas Granger

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

INFLASI does not Granger Cause LN_PSK 59 0.01650 0.8982

LN_PSK does not Granger Cause INFLASI 0.26817 0.6066

KURS does not Granger Cause LN_PSK 59 0.40976 0.5247

LN_PSK does not Granger Cause KURS 11.1577 0.0015

FDR does not Granger Cause LN_PSK 59 1.95131 0.1680

LN_PSK does not Granger Cause FDR 5.97730 0.0177

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

78

NPFSK does not Granger Cause LN_PSK 59 1.87837 0.1760

LN_PSK does not Granger Cause NPFSK 0.05330 0.8183

LN_DPK does not Granger Cause LN_PSK 59 2.81896 0.0987

LN_PSK does not Granger Cause LN_DPK 0.16328 0.6877

KURS does not Granger Cause INFLASI 59 3.29545 0.0748

INFLASI does not Granger Cause KURS 5.05639 0.0285

FDR does not Granger Cause INFLASI 59 1.56740 0.2158

INFLASI does not Granger Cause FDR 4.77769 0.0330

NPFSK does not Granger Cause INFLASI 59 0.83720 0.3641

INFLASI does not Granger Cause NPFSK 0.50653 0.4796

LN_DPK does not Granger Cause INFLASI 59 1.23189 0.2718

INFLASI does not Granger Cause LN_DPK 3.06658 0.0854

FDR does not Granger Cause KURS 59 1.32572 0.2545

KURS does not Granger Cause FDR 5.78281 0.0195

NPFSK does not Granger Cause KURS 59 0.92665 0.3399

KURS does not Granger Cause NPFSK 0.00999 0.9208

LN_DPK does not Granger Cause KURS 59 3.69504 0.0597

KURS does not Granger Cause LN_DPK 1.41157 0.2398

NPFSK does not Granger Cause FDR 59 0.07440 0.7860

FDR does not Granger Cause NPFSK 0.00926 0.9237

LN_DPK does not Granger Cause FDR 59 6.12883 0.0164

FDR does not Granger Cause LN_DPK 2.34460 0.1313

LN_DPK does not Granger Cause NPFSK 59 0.18045 0.6726

NPFSK does not Granger Cause LN_DPK 0.01864 0.8919

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Berdasarkan hasil Uji Kausalitas Granger diatas, pada penelitian

ini terdapat hubungan satu arah secara signifikan memengaruhi antara

variabel Pembiayaan Sektor Kontruksi (PSK) dan variabel Kurs yang

ditunjukkan oleh probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0015

yang signifikan pada taraf 5%.

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

79

Terdapat hubungan satu arah secara signifikan memengaruhi

antar variabel Pembiayaan Sektor Kontruksi (PSK) dan variabel FDR

yang ditunjukkan oleh probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar

0,0177 yang signifikan pada taraf 5%.

Terdapat hubungan satu arah secara signifikan memengaruhi

antar variabel inflasi dan variabel kurs yang ditunjukkan oleh

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0285 yang signifikan

pada taraf 5%.

Terdapat hubungan satu arah secara signifikan memengaruhi

antara variabel inflasi dan variabel FDR yang ditunjukkan oleh

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0330 yang signifikan

pada taraf 5%.

Terdapat hubungan satu arah secara signifikan memengaruhi

antara variabel kurs dan variabel FDR yang ditunjukkan oleh

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,0195 yang isgnifikan

pada taraf 5%.

Dari semua variabel penelitian yang digunakan, semua variabel

hanya berhubungan satu arah secara signifikan.

6. Uji Vector Error Correction Model (VECM)

Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa semua ada satu

persamaan yang terkointegrasi. Hal ini menyatakan bahwa model

yang tepat untuk menganalisis pengaruh jangka pendek dan jangka

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

80

panjang variabel inflasi, kurs, FDR, NPFsk, dan DPK terhadap

Pembiayaan Sektor Kontruksi (PSK) adalah dengan metode VECM.

Hasil uji VECM menyatakan signifikan dan mempunyai pengaruh

jangka pendek dan jangka panjang jika nilai t-statistik lebih besar dari

t-tabel yang telah ditetapkan yaitu 5% atau 0,05.

Tabel 4.7 Hasil Uji VECM

Variabel

Jangka Pendek

Koefisien T-Statistik Keterangan

ECT -0,000999 -0,02830 Tidak Signifikan

Inflasi (-1) 0,001891 1,61469 Tidak Signifikan

Kurs (-1) 3,000005 0,99412 Tidak Signifikan

FDR (-1) 0,012464 3,29078 Signifikan

NPFsk (-1) 0,084958 0,88441 Tidak Signifikan

LN_DPK (-1) -0,053819 -0,12981 Tidak Signifikan

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Variabel

Jangka Panjang

Koefisien T-Statistik Keterangan

Inflasi (-1) 0,100043 4,25036 Signifikan

Kurs (-1) -0,000205 -3,60738 Signifikan

FDR (-1) 0,13649 1,34636 Tidak signifikan

NPFsk (-1) 0,680769 -2,10736 Signifikan

LN_DPK (-1) -0,200841 -1,74526 Signifikan

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

81

Error Correction Term (ECT) adalah residual yang diakibatkan

metode ECM. Jika koefisien ECT < 1 maka model yang digunakan

valid. Dari hasil penelitian diatas memperlihatkan bahwa ECT < 1 yaitu

sebesar -0,000999, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian

diatas valid. T-tabel yang digunakan pada 5% yaitu sebesar 1,67412,

dimana t-satistic harus lebih besar dari t-tabel untuk berpengaruh secara

signifikan.

Hasil penelitian diatas menunjukkan persamaan jangka pendek

pada model, hanya variabel FDR yang berpengaruh terhadap variabel

Pembiayaan Sektor Kontruksi (PSK) karena nilai t hitung variabel lebih

besar dari nilai t-tabel 5% yaitu sebesar 1,67412. Koefisien yang

diperoleh oleh FDR adalah 0,012464. Variabel inflasi, kurs, NPFsk, dan

DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Sektor

Kontruksi secara jangka pendek.

Dalam persamaan jangka panjang pada model, ada empat

variabel yang berpengaruh terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

(PSK) yaitu inflasi, kurs,NPFsk, dan DPK. Inflasi, kurs, NPFsk,dan

DPK memiliki nilai t hitung variabel lebih besar dari nilai t-tabel 5%

yaitu sebesar 1,67412 dimana inflasi bernilai positif sebesar 4,25036

dengan koefisien 0,100043, kurs bernilai negatif sebesar -3,60738

dengan koefisien -0,000205, NPFsk bernilai negatif sebesar -2,10736

dengan koefisien -0,680769, dan DPK bernilai negatif sebesar -1,74526

dengan koefisien -0,200841. Variabel FDR tidak berpengaruh

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

82

signifikan terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi secara jangka

panjang.

Berdasarkan hasil VECM tersebut, variabel inflasi memiliki

hubungan signifikan yang positif pada jangka panjang. Dengan

demikian, dalam penelitian ini menolak H0 yang menyatakan inflasi

tidah berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi.

Hasil uji ini, nilai koefisien inflasi sebesar 0,100043, ini menunjukkan

bahwa setiap adanya peningkatan inflasi sebesar 1% maka akan diikuti

dengan peningkatan rasio Pembiayaan Sektor Kontruksi sebesar

0,100043%.

Berdasarkan hasil VECM tersebut, variabel kurs atau nilai tukar

mata uang memiliki hubungan signifikan negatif pada jangka panjang.

Dengan demikian, dalam penelitian ini menolak H0 yang menyatakan

kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor

kontruksi. Hasil uji ini, nilai koefisien kurs pada jangka panjang sebesar

-0,000205, ini menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan kurs

sebesar 1% maka akan diikuti dengan penurunan rasio Pembiayaan

Sektor Kontruksi sebesar 0,000205%.

Berdasarkan hasil VECM tersebut, variabel FDR memiliki

hubungan signifikan positif pada jangka pendek. Dengan demikian,

dalam penelitian ini menolak H0 yang menyatakan FDR tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

83

ini, nilai koefisien FDR pada jangka pendek sebesar 0,013649, ini

menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan FDR sebesar 1% maka

akan diikuti dengan kenaikan rasio Pembiayaan Sektor Kontruksi

sebesar 0,013649%.

Berdasarkan hasil VECM tersebut, variabel NPFsk atau

pembiayaan bermasalah sektor kontruksi memiliki hubungan signifikan

negatif pada jangka panjang. Dengan demikian, dalam penelitian ini

menolak H0 yang menyatakan NPFsk tidak berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji ini, nilai koefisien

NPFsk pada jangka panjang sebesar 0,680769, ini menunjukkan bahwa

setiap adanya peningkatan NPFsk sebesar 1% maka akan diikuti dengan

penurunan rasio Pembiayaan Sektor Kontruksi sebesar 0,680769%.

Berdasarkan hasil VECM tersebut, variabel DPK memiliki

hubungan signifikan terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi. Dengan

demikian, dalam penelitian ini menolak H0 yang menyatakan DPK

tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi.

Hasil uji ini, nilai koefisien DPK pada jangka panjang sebesar -

0,200841, ini menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan DPK

sebesar 1% maka akan diikuti dengan penurunan rasio Pembiayaan

Sektor Kontruksi sebesar 0,200841%.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

84

7. Uji Impulse Response Function (IRF)

Uji Impulse Response Function (IRF) berfungsi untuk melihat

respon variabel pembiayaan sektor kontruksi akibat adanya

shock/guncangan dari variabel Inflasi, Kurs, FDR, NPFsk, dan DPK.

Garis horizontal menandakan waktu periode terjadinya

shock/guncangan dan garis vertikal merupakan respon yang dihasilkan

dari shock/guncangan dari satu variabel terhadap variabel yang lain.

Dari hasil IRF tersebut, akan diketahui respon dinamika jangka panjang

setiap variabel jika terdapat shock/guncangan sebesar satu standar error

dan dapat melihat berapa lama variabel merespon guncangan dari

variabel lain hingga variabel dapat stabil kembali.

Grafik 4.6 Hasil Uji IRF

-.04

.00

.04

.08

10 20 30 40 50 60

Response of LN_PSK to INFLASI

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa adanya

shock/guncangan dari variabel inflasi dimana pada periode awal

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

85

direspon negatif dan pada periode akhir cenderung direspon negatif

oleh Pembiayaan Sektor Kontruksi. Pada periode ke- 1 belum direspon

oleh variabel PSK, memasuki periode ke- 2 variabel PSK merespon

secara negatif shock/guncangan yang diberikan oleh variabel inflasi

sebesar -0,005155%. Dan untuk periode selanjutnya mengalami trend

negatif yang ditunjukkan pada periode ke-60 sebesar -0,10048%.

Grafik 4.7 Hasil Uji IRF

-.04

.00

.04

.08

10 20 30 40 50 60

Response of LN_PSK to KURS

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Berbeda dengan shock/guncangan yang diberikan pada variabel

kurs, pada shock/guncangan yang diberikan variabel kurs terhadap

variabel PSK menunjukkan trend yang positif sejak awal periode

sampai dengan akhir periode. Dalam periode pertama, variabel PSK

merespon positif sebesar 0,009335%. Untuk periode selanjutnya

mengalami trend positif seperti yang ditunjukkan pada periode ke-2

sampai dengan periode ke -60 yaitu sebesar 0,006434%.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

86

Grafik 4.8 Hasil uji IRF

-.04

.00

.04

.08

10 20 30 40 50 60

Response of LN_PSK to FDR

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Respon variabel PSK terhadap shock/guncangan yang diberikan

variabel FDR hampir sama dengan respon terhadap shock/guncangan

yang diberikan variabel kurs. Walapun direspon secara positif sejak

awal periode. Pada awal periode seperti yang ditunjukkan oleh periode

ke- 2 variabel PSK merespon positif sebesar 0,030955%. Untuk periode

selanjutnya mengalami trend positif yang mengalami peningkatan

seperti yang ditunjukkan dan pada periode ke-60 merespon positif

sebesar 0,039267%.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

87

Grafik 4.9 Hasil Uji IRF

-.04

.00

.04

.08

10 20 30 40 50 60

Response of LN_PSK to NPFSK

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Hasil uji grafik diatas. respon variabel PSK terhadap

shock/guncangan yang diberikan variabel NPFsk berbanding terbalik

dengan respon terhadap shock/guncangan yang diberikan variabel

FDR. Shock/guncangan yang diberikan NPFsk direspon secara positif

pada awal periode sampai dengan periode ke-8 dan periode ke- 9

sampai dengan periode ke- 60. Pada awal periode seperti yang

ditunjukkan oleh variabel PSK merespon positif sebesar 0,006644%.

Untuk periode selanjutnya mengalami trend negatif seperti yang

ditunjukkan dan pada periode ke-60 sebesar -0,002586%.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

88

Grafik 4.10 Hasil Uji IRF

-.04

.00

.04

.08

10 20 30 40 50 60

Response of LN_PSK to LN_DPK

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Hasil uji grafik diatas. respon variabel PSK terhadap

shock/guncangan yang diberikan variabel DPK berbanding terbalik

dengan respon terhadap shock/guncangan yang diberikan variabel

NPFsk. Shock/guncangan yang diberikan DPK cenderung direspon

secara negatif pada awal periode sampai dengan periode ke- 60. Pada

awal periode seperti yang ditunjukkan oleh variabel PSK merespon

negatif sebesar -0,000848%. Untuk periode selanjutnya mengalami

trend negatif seperti yang ditunjukkan dan pada periode ke-60 sebesar

-0,001207%.

8. Uji Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Uji Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) berfungsi

untuk mengukur seberapa besar kontribusi pengaruh dari variabel-

variabel independen terhadap bariabel dependen. Metode tersebut dapat

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

89

mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel independen

memengaruhi variabel dependen dalam waktu jangka panjang.

Tabel 4.8 Hasil Uji FEVD

Period S.E. LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK 1 0.052054 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

2 0.087002 88.37519 0.351104 0.141874 10.53920 0.583130 0.009506

3 0.112123 84.57824 0.229984 0.778605 13.96780 0.408363 0.037006

4 0.132695 82.40413 0.166250 1.298495 15.65925 0.411811 0.060064

5 0.151026 81.26492 0.139816 1.528207 16.61200 0.371180 0.083875

6 0.168164 80.51594 0.152069 1.583899 17.33834 0.320636 0.089114

7 0.184394 79.94896 0.192544 1.564712 17.93229 0.272308 0.089178

8 0.199835 79.48624 0.249358 1.517232 18.42852 0.232662 0.085993

9 0.214562 79.09691 0.313295 1.460844 18.84506 0.201829 0.082061

10 0.228643 78.76418 0.379291 1.403450 19.19680 0.178353 0.077927

11 0.242139 78.47638 0.444305 1.348477 19.49625 0.160627 0.073961

12 0.255102 78.22529 0.506620 1.297353 19.75319 0.147279 0.070268

13 0.267577 78.00473 0.565299 1.250547 19.97531 0.137218 0.066895

14 0.279604 77.80993 0.619925 1.208045 20.16865 0.129610 0.063839

15 0.291218 77.63709 0.670404 1.169605 20.33799 0.123830 0.061083

16 0.302452 77.48307 0.716835 1.134888 20.48719 0.119413 0.058601

17 0.313333 77.34529 0.759427 1.103528 20.61937 0.116014 0.056365

18 0.323888 77.22159 0.798447 1.075169 20.73707 0.113378 0.054347

19 0.334141 77.11012 0.834181 1.049479 20.84238 0.111317 0.052523

20 0.344112 77.00934 0.866916 1.026157 20.93703 0.109691 0.050869

21 0.353821 76.91791 0.896931 1.004935 21.02246 0.108395 0.049367

22 0.363284 76.83472 0.924484 0.985576 21.09987 0.107352 0.047998

23 0.372519 76.75877 0.949816 0.967870 21.17029 0.106504 0.046748

24 0.381540 76.68924 0.973145 0.951636 21.23457 0.105806 0.045603

25 0.390358 76.62541 0.994668 0.936713 21.29343 0.105226 0.044550

26 0.398988 76.56664 1.014562 0.922960 21.34752 0.104738 0.043581

27 0.407439 76.51239 1.032986 0.910256 21.39736 0.104323 0.042687

28 0.415722 76.46219 1.050083 0.898492 21.44341 0.103966 0.041859

29 0.423845 76.41562 1.065977 0.887573 21.48609 0.103656 0.041090

30 0.431818 76.37232 1.080784 0.877416 21.52573 0.103383 0.040376

31 0.439647 76.33197 1.094602 0.867949 21.56263 0.103142 0.039710

32 0.447341 76.29429 1.107522 0.859105 21.59707 0.102926 0.039088

33 0.454906 76.25903 1.119624 0.850828 21.62928 0.102731 0.038506

34 0.462348 76.22597 1.130980 0.843066 21.65946 0.102555 0.037961

35 0.469673 76.19493 1.141654 0.835775 21.68780 0.102393 0.037448

36 0.476886 76.16571 1.151703 0.828914 21.71446 0.102245 0.036966

37 0.483991 76.13818 1.161178 0.822447 21.73957 0.102108 0.036512

38 0.490994 76.11219 1.170126 0.816341 21.76328 0.101980 0.036083

39 0.497899 76.08762 1.178589 0.810568 21.78568 0.101861 0.035677

40 0.504710 76.06435 1.186604 0.805102 21.80690 0.101750 0.035293

41 0.511430 76.04229 1.194205 0.799919 21.82701 0.101645 0.034929

42 0.518063 76.02135 1.201423 0.794998 21.84610 0.101547 0.034583

43 0.524612 76.00144 1.208285 0.790320 21.86424 0.101454 0.034254

44 0.531081 75.98249 1.214817 0.785867 21.88151 0.101366 0.033941

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

90

45 0.537472 75.96444 1.221042 0.781624 21.89797 0.101282 0.033643

46 0.543787 75.94721 1.226981 0.777576 21.91367 0.101203 0.033359

47 0.550031 75.93076 1.232653 0.773711 21.92866 0.101127 0.033088

48 0.556204 75.91504 1.238075 0.770016 21.94299 0.101055 0.032828

49 0.562309 75.89999 1.243264 0.766480 21.95670 0.100986 0.032580

50 0.568349 75.88558 1.248233 0.763093 21.96983 0.100921 0.032342

51 0.574326 75.87177 1.252998 0.759847 21.98242 0.100858 0.032114

52 0.580240 75.85851 1.257569 0.756732 21.99449 0.100797 0.031895

53 0.586096 75.84579 1.261959 0.753740 22.00609 0.100739 0.031685

54 0.591893 75.83355 1.266178 0.750866 22.01724 0.100684 0.031483

55 0.597634 75.82179 1.270235 0.748101 22.02796 0.100630 0.031289

56 0.603320 75.81047 1.274141 0.745440 22.03827 0.100579 0.031102

57 0.608954 75.79956 1.277903 0.742876 22.04821 0.100529 0.030922

58 0.614535 75.78905 1.281528 0.740406 22.05779 0.100481 0.030748

59 0.620067 75.77891 1.285025 0.738023 22.06703 0.100435 0.030581

60 0.625549 75.76912 1.288400 0.735723 22.07594 0.100391 0.030419

Sumber: Output Eviews 9, data diolah

Berdasarkan hasil uji FEVD tersebut, diketahui bahwa awal

periode semua variabel berkontribusi secara bergantian. Namun dari

pertengahan periode sampai akhir periode terlihat bahwa variabel FDR

yang berkontribusi paling besar terhadap variabel Pembiayaan Sektor

Kontruksi kemudian diikuti dengan inflasi, diikuti dengan NPFsk, lalu

diikuti dengan kurs dan DPK memiliki kontribusi paling kecil terhadap

variabel Pembiayaan Sektor Kontruksi.

Pada periode pertama, fluktuasi Pembiayaan Sektor Kontruksi

masih dipengaruhi oleh variabel PSK itu sendiri. Namun, pada periode

akhir variabel PSK lebih banyak dipengaruhi oleh variabel FDR sebesar

22,07594% dan diikuti oleh variabel inflasi sebesar 1,288400% serta

selanjutnya diikuti oleh variabel DPK sebesar 0,100391%. Selanjutnya

diikuti variabel kurs sebesar 0,735723%. Varibel yang memiliki

kontribusi terkecil adalah NPFsk sebesar 0,030419%.

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

91

Dari hasil kontribusi pada akhir periode, Pembiayaan Sektor

Kontruksi masih memiliki kontribusi terbesar terhadap variabel PSK itu

sendiri, ini disebabkan karena masih banyak variabel lain diluar

variabel penelitian yang memengaruhi PSK itu sendiri. Diantara

variabel independen dalam penelitian ini variabel FDR memiliki

kontribusi terbesar sebesar 22,07594%, hal ini disebabkan jumlah DPK

dan jumlah pembiayaan total pada perbankan syariah di Indonesia yang

terus meningkat di setiap periodenya dimana salah satu rasio untuk

mengukur FDR adalah pembiayaan total dan pembiayaan sektor

kontruksi salah satu komponen dari pembiayaan total pada perbankan

syariah dan FDR merupakan rasio untuk menghitung likuiditas Bank

Syariah.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

Dari hasil penelitian pada uji VECM, inflasi berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada jangka panjang.

Maka penelitian ini menolak H0 yang menyatakan inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji

estimasi VECM koefisien inflasi sebesar 4,25036. Ini menyatakan

bahwa inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan

sektor kontruksi.

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

92

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nida Nazaahah K (2013), inflasi berpengaruh signifikan positif pada

jangka panjang terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil

menunjukkan hubungan inflasi dengan pembiayaan sesuai dengan teori

bahwa semakin tinggi inflasi menunjukkan semakin tinggi pula

pembiayaan yang disalurkan.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Irfan Syauqi B dan Winda Nur A (2013), inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor pertanian dan juga tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fakhri Nugraha

(2014), inflasi tidak bepengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor

jasa dunia usaha. Hal ini dikarenakan oleh karakter akad dalam

keuangan syariah yang seluruhnya berbasis pada sektor riil, sehingga

pembiayaan yang diberikan bank syariah akan mendorong terjadinya

keseimbangan antara sektor riil dan sektor keuangan.

Menurut analisis, ketika inflasi naik harga-harga barang juga

akan naik. Kebutuhan pun juga ikut meningkat sehingga pembiayaan

yang dibutuhkan nasabah mengalami peningkatan. Inflasi merupakan

proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus yang

disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah konsumsi

masyarakat yang meningkat. Maka dari itu peningkatan pembiayaan

sektor kontruksi salah satu penyebab meningkatnya inflasi karena

pembiayaan adalah konsumsi masyarakat.

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

93

2. Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan Sektor Kontruksi

Dari hasil penelitian pada uji VECM, kurs berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada jangka panjang.

Maka penelitian ini menolak H0 yang menyatakan inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji

estimasi VECM koefisien inflasi sebesar -3,60738. Ini menyatakan

bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap pembiayaan

sektor kontruksi.

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Suprihatin (2017), kurs berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia dengan arah hubungan

negatif. Penelitian ini mendukung teori yang menyatakan jika kurs

semakin tinggi makan penyaluran dana Bank Syariah akan semakin

rendah. Hal ini disesabakan karena minat masyarakat untuk memiliki

mata uang asing terutama Dollar AS masih cukup tinggi,.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Eva Hardini Fauziah

(2013), kurs berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan

mudharabah. Kurs selalu mengalami perubahan pada setiap waktunya.

Dengan menguatnya kurs rupiah terhadap Dollar AS, mencerminkan

perekonomian yang semakin mantap akan menurunkan risiko yang

pada akhirnya akan direspon oleh dunia usaha dengan meningkatnya

pembiayaan mudharabah.

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

94

Menurut analisis, kurs berpengaruh negatif terhadap

pembiayaan sektor kontruksi pada jangka panjang dikarenakan, data

yang didapat menyatakan bahwa kurs setiap tahun mengalami kenaikan

dan fluktuatif. Dengan meningkatnya kurs maka pembiayaan sektor

kontruksi mengalami penurunan. Hal ini mendukung teori dimana

ketika kurs meningkat minat masyarakat terhadap Dollar AS masih

cukup besar, sehingga masyarakat akan menarik dananya dari bank

yang menyebabkan bank akan mengalami kesulitan dalam

menyalurkan dana.

3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Pembiayaan Sektor

Kontruksi

Dari hasil penelitian pada uji VECM, FDR berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada jangka pendek.

Maka penelitian ini menolak H0 yang menyatakan FDR tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji

estimasi VECM koefisien FDR sebesar 0,012464. Ini menyatakan

bahwa FDR berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan sektor

kontruksi.

Hasil ini serupa dengan penelitian sebelumnya yang

mengatakan bahwa FDR berpengaruh pada pembiayaan dikarenakan

FDR melihat perbandingan total pembiayaan yang disalurkan dengan

jumlah dana pihak ketiga, seperti hasil penelitian dari Nida Nazaahah

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

95

K (2013) yang menyatakan bahwa hasil FDR berpengaruh positif pada

jangka pendek dan berpengaruh negatif pada jangka panjang. FDR

merupakan perbandingan pembiayaan sektor kontruksi terhadap total

DPK. Ketika FDR sektor kontruksi meningkat maka akan

meningkatkan rasio pembiayaan untuk sektor kontruksi. Namun secara

FDR total dalam jangka panjang berpengaruh negatif dan ketika FDR

mengalami peningkatan maka terjadi penurunan rasio pembiayaan

sektor kontruksi.

Muhammad Fakhri N (2014) juga menambahkan, FDR

berpengaruh positif pada pembiayaan syariah sektor jasa dunia usaha

yang termasuk dalam pembiayaan sektor ekonomi. Ketika FDR

perbankan syariah naik, artinya kemampuan perbankan syariah untuk

melakukan pembiayaan juga semakin naik maka perbankan syariah

akan mengambil kebijakan menaikkan jumlah pembiayaan.

Menurut analisis, FDR juga membandingkan antara

pembiayaan dengan dana pihak ketiga. Hasil menunjukkan hubungan

FDR dengan pembiayaan sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi

FDR menunjukkan semakin tinggi pula pembiayaan yang disalurkan

dari dana pihak ketiga. FDR lebih fokus pada kewajiban jangka pendek

atau likuditas.

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

96

4. Pengaruh Non Performing Financing Sektor Kontruksi terhadap

Pembiayaan Sektor Kontruksi

Dari hasil penelitian pada uji VECM, NPFsk berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada jangka panjang.

Maka penelitian ini menolak H0 yang menyatakan NPFsk tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji

estimasi VECM koefisien NPFsk sebesar -2,10736. Ini menyatakan

bahwa NPFsk berpengaruh signifikan negatif terhadap pembiayaan

sektor kontruksi.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nida Nazaahah K (2013), NPF berpengaruh signifikan negatif pada

jangka pendek dan jangka panjang. Ketika terjadi peningkatan pada

NPF akan menurunkan rasio pembiayaan sektor kontruksi.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Fakhri Nugraha (2014), NPFjdu atau pembiayaan

bermasalah jasa dunia usaha tidak berpengaruh signifikan pada

pembiayaan sektor jasa dunia usaha. NPFjdu lebih kecil daripada tiga

sektor lainya yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan NPFjdu

diabaikan. Penilitian Irfan syauqi B dan Winda Nur A (2013), NPFsp

atau pembiayaan bermasalah sektor pertanian tidak berpengaruh

signifikan pada pembiayaan sektor pertanian. Hal ini dikarenakan

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

97

bahwa fokus permasalahan sebenarnya lebih kepada belum tersedianya

skim pembiayaan yang tepat bagi sektor pertanian.

Menurut analisis, semakin tinggi NPFsk atau pembiayaan

bermasalah pembiayaan sektor kontruksi semakin rendah pembiayaan

sektor kontruksi. Hal ini menyebabkan dana perbankan syariah menjadi

tidak dapat berputar dari satu nasabah ke nasabah lain, karena terjadi

pembiayaan macet. Pembiayaan bermasalah yang tinggi akan

menurunkan minat bank syariah untuk menyalurkan pembiayaan pada

sektor kontruksi dan memberikan penyaluran dana pada sektor lain

yang memiliki NPF lebih rendah dari NPFsk.

5. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Sektor

Kontruksi

Dari hasil penelitian pada uji VECM, DPK berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada jangka panjang.

Maka penelitian ini menolak H0 yang menyatakan DPK tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor kontruksi. Hasil uji

estimasi VECM koefisien DPK sebesar -1,055977. Ini menyatakan

bahwa DPK berpengaruh signifikan negatif terhadap pembiayaan

sektor kontruksi.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Nida Nazaahah K

(2013), DPK berpengaruh signifikan secara negatif dalam jangka

panjang pada pembiayaan sektor kontruksi. Hasil ini sesuai dengan data

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

98

bahwa ketika DPK mengalami peningkatan namun rasio pembiayaan

sektor kontruksi justru mengalami penurunan.

Irfan Syauqi B dan Winda Nur A (2013), DPK berpengaruh

signifikan secara negatif dalam jangka pendek dan panjang pada

pembiayaan sektor pertanian. Hal ini terjadi karena keputusan internal

industri perbankan syariah yang mengalokasikan kenaikan jumlah DPK

untuk disalurkan pada sektor-sektor lain yang lebih menguntungkan,

sehingga kenaikan jumlah DPK tersebut tidak diikuti kenaikan

pembiayaan sektor pertanian.

Dalam penelitian Fauziyah Adzimatinur (2014), DPK

berpengaruh signifikan secara negatif pada jangka panjang pada

besaran pembiayaan perbankan syariah. Dana pihak ketiga merupakan

sumber dana bagi pembiayaan pada perbankan.

Menurut analisis, DPK berpengaruh negatif pada jangka panjang

disebabkan oleh penghimpunan dana dari DPK meningkat tetapi dana

yang dihimpun tidak dialokasikan hanya pada sektor kontruksi tetapi

untuk penyaluran dana lainya dan perbankan syariah belum

memfokuskan penghimpunan dana untuk sektor kontruksi. Kondisi ini

juga diperkuat dengan fakta yang terdapat pada grafik menggambarkan

penurunan pembiayaan sektor kontruksi ketika DPK mengalami

peningkatan.

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi

pembiayaan sektor kontruksi. Faktor-faktornya adalah Inflasi, Kurs, FDR,

DPK, dan NPFsk atau pembiayaan bermasalah sektor kontruksi. Faktor-

faktor yang dipakai bukan hanya dari internal bank syariah, untuk

mendukung penelitian ini penulis menambahkan inflasi dan kurs agar

mendapat hasil yang lebih maksimal. Sedangkan Pembiayaan sektor

kontruksi adalah variabel dependen yang dipakai untuk di analisis.

1. Berdasarkan hasil uji VECM, Inflasi berpengaruh terhadap pembiayaan

sektor kontruksi dalam jangka panjang dengan koefisien 0,100043.

2. Berdasarkan hasil uji VECM, kurs berpengaruh negatif terhadap

pembiayaan sektor kontruksi dalam jangka panjang dnegan koefisien -

0,000205.

3. Berdasarkan hasil uji VECM, Financing to Deposit Ratio (FDR)

berpengaruh positif pada jangka pendek terhadap pembiayaan sektor

kontruksi dengan koefisien 0,012464.

4. Berdasarkan hasil uji VECM, NPFsk berpengaruh negatif jangka

panjang terhadap pembiayaan sektor kontruksi dengan koefisien

0,680769.

5. Berdasarkan hasil uji VECM, Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh

negatif terhadap pembiayaan sektor kontruksi dalam jangka panjang

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

100

dengan koefisien -0,200841.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Hasil dalam penelitian ini ada variabel inflasi yang memiliki

pengaruh positif jangka panjang, variabel kurs yang memiliki

pengaruh negatif jangka panjang, variabel FDR yang memiliki

pengaruh positif jangka pendek, variabel NPFsk memiliki pengaruh

negatif jangka panjang, dan variabel DPK yang memiliki pengaruh

negatif jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa variabel DPK

belum memaksimalkan dan belum memfokuskan dana yang

dihimpun dari masyarakat untuk pembiayaan sektor kontruksi.

Sebaiknya, lebih difokuskan untuk penyaluran dana sektor kontruksi

dengan akad mudharabah muqayyadah karena akad tersebut

nasabah dapat menghimpun dana dan meminta penyaluran dana

yang telah dihimpun untuk sektor tertentu.

2. Penelitian ini hanya melihat pengaruh dari beberapa faktor yang

dipakai peneliti dalam memengaruhi Pembiayaan Sektor Kontruksi

(PSK). Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk menggunakan

variabel lainya yang mewakili faktor internal perbankan syariah

lainya atau faktor eksternal yang sekiranya memengaruhi

Pembiayaan Sektor Kontruksi agar terlihat perbandingan dan bisa

melihat variabel lain diluar penelitian yang lebih berpengaruh

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

101

terhadap pembiayaan sektor kontruksi pada perbankan syariah di

Indonesia.

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

102

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Antonio, Muhammad Syafi’i, “Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek”,

Gema Insani Press, Jakarta, 2009.

Ariefianto, Moch. Doddy, “Ekonometrika”, Erlangga, Jakarta, 2012

Basri, Faisal, “Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi

Kebangkitan Indonesia”, Erlangga, Jakarta, 2002

Basuki, Agus Tri dan Prawoto, Nano, “Analisis Regresi dalam Penelitian

Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi dengan aplikasi SPSS & Eviews”,

PT. Raja Grafindo Persada, Depok, 2016

Case, Karl E dan Ray C Fair, “Prinsip-prinsip Ekonomi”, Erlangga, 2007

Dendawijaya, Lukman, “Manajemen Perbankan” , Ghalia Indonesia,

Jakarta, 2009

Ismail, “Perbankan Syariah”, Kencana, Jakarta, 2011

Juanda, Bambang dan Junaidi, “Ekonometrika Deret Waktu: Teori &

Aplikasi”, IPB Press, 2012

Karim, Adiwarman A, “Bank Islam, Analisis Fiqh dan Keuangan”,

Rajawali Pers Bank Indonesia, Jakarta, 2012

Karim, Adiwarman, “Ekonomi Makro Islami”, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2007

Mishkin, Frederic S, “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan”,

Salemba Empat, Jakarta, 2008

Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, UPP.AMM, YKPN,

Yogyakarta, 2002.

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

103

Prathama, Rahardja, “Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar”, Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2008

Rivai, Veithzal “Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi”,

Bumi aksara, Jakarta, 2007

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004

Soemitra, Andri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Kharisma

Putra Utama, Jakarta, 2009

Sukirno, Sadono, “Makro Ekonomi Modern”, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2007

Widiarno, Bambang, dkk, “Kontruksi Indonesia : melintasi sejarah

menyongsong masa depan”, Departemen permukiman dan Prasarana

Wilayah, Jakarta, 2008

B. Penelitian / Jurnal

Annisa KF, “Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap Pembiayaan

Bermasalah Sektor Industri Manufaktur pada Perbankan Syariah

periode 2019-2013”, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015

Adzimatinur, “Faktor-faktor yang memengaruhi Besaran Pembiayaan

Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2010-2013”, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2014

Beik, Irfan Syauqi dan Aprianti, “Analisis Faktor-Faktor yang

Memengaruhi Pembiayaan Bank Syariah untuk Sektor Pertanian di

Indonesia”, Jurnal Agro Ekonomi, Volume 31 No. 1, Bogor, 2013

Fauziah, Eva Hardini, “Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah,

dan Tingkat Bagi Hasil terhadap Komposisi Pembiayaan”, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2016

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

104

Kusumawati, Nida N, ”Analisis pembiayaan Sektor Kontruksi pada

Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal al-Muzara’ah, Vol I, No.

2, Bogor, 2013

Nugraha, Muhammad Fakhri, “Analisis Faktor-faktor yang memengaruhi

Pembiayaan Perbankan Syariah pada Sektor Jasa Dunia Usaha di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian

Bogor, Bogor, 2014

Nugroho, Ris Yuwono Y, “Analisis Faktor-faktor Penentu Pembiayaan

Perbankan Syariah di Indonesi Aplikasi Model Vector Error

Correction”, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor,

2009

Sukmana, R dan R. M Yusoff., “Are Funds Deposited in Islamic Bank

Guided by Profit Motive? An Empirical Analysis on Malaysia” Oxford

University on Global Conference in Business and Economics, 2005

Suprihatin, “Pengaruh Kurs, Inflasi, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan

Pendapatan Bank terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa periode 2014-2016”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta, 2017

Suryadi, Geri, dkk, “Analisis Pembiayaan Sektor Perdagangan Hotel dan

Restoran pada Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal Al-

Muzara’ah, Vol. 2, Nomor 2, Institut Pertanian Bogor, 2013

Widyastuti dan Anwar, “Penggunaan Variabel Instrument Moneter Syariah

untuk Menganalisis Kinerja Perbankan Syariah”, Jurnal

Akuntabilitas :102, Jakarta, 2009

Zakiah NN, “Faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah

sektor kontruksi pada Bank Umum Syariah(BUS) dan Unit Usaha

Syariah(UUS) periode 2012-2015”, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Jakarta, 2016

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

105

C. Laporan

Peraturan Bank Indonesia nomor 15/2/PBI/2013

Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP Tanggal 29 Mei 1993

Surat Edaran Bank Indonesia No 9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007

Laporan Bank Indonesia

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan

Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

106

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

VARIABEL DEPENDEN

VARIABEL INDEPENDEN

LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK

8,632306 3,65 9109,14 87,27 0,62 11,6658

8,641532 3,56 9025,76 90,49 0,63 11,64934

8,639588 3,97 9165,33 87,13 0,62 11,69223

8,540324 4,5 9175,5 95,39 0,62 11,64936

8,679142 4,45 9290,24 97,95 0,65 11,65448

8,694837 4,53 9451,14 98,59 0,63 11,68922

8,743372 4,56 9456,59 99,91 0,63 11,70369

8,766394 4,58 9499,84 101,03 0,64 11,7254

8,810907 4,31 9566,35 102,1 0,59 11,75727

8,860641 4,61 9597,14 100,84 0,58 11,80897

8,87989 4,32 9627,95 101,19 0,56 11,83986

8,873748 4,3 9645,89 100 0,37 11,90166

8,769352 4,57 9687,33 100,63 0,47 11,91003

8,781709 5,31 9686,65 102,17 0,48 11,92368

8,840001 5,9 9709,42 102,62 0,5 11,9827

8,843759 5,57 9724,05 103,08 0,42 11,97363

8,964951 5,47 9760,91 102,08 0,45 12,00676

8,986947 5,9 9881,53 104,43 0,46 12,00741

8,977904 8,61 10073,39 104,83 0,43 12,02247

9,006141 8,76 10572,5 102,53 0,45 12,04486

9,030017 8,4 11346,24 103,27 0,46 12,05351

9,057655 8,32 11366,9 103,03 0,47 12,06691

9,042986 8,37 11613,1 102,58 0,49 12,0799

8,997889 8,38 12087,1 100,32 0,44 12,12016

8,951958 8,22 12179,65 100,07 0,34 12,08915

8,97221 7,75 11935,1 102,03 0,42 12,0904

8,995289 7,32 11427,05 102,22 0,37 12,10595

9,015298 7,25 11435,75 95,5 0,37 12,13085

8,911934 7,32 11525,94 99,43 0,33 12,15889

9,009936 6,7 11892,62 100,8 0,32 12,16249

9,29826 4,53 11689,06 99,89 0,54 12,17715

9,376194 3,99 11706,67 98,99 0,62 12,18566

9,396322 4,53 11890,77 99,71 0,55 12,19167

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

107

9,386308 4,83 12144,87 98,99 0,64 12,24106

9,393245 6,23 12158,3 94,62 0,85 12,25317

9,364691 8,36 12438,29 91,5 0,72 12,2916

9,330166 6,96 12579,1 99,62 0,61 12,25848

9,322508 6,29 12749,84 99,55 0,65 12,25628

9,355911 6,38 13066,82 100,36 0,63 12,26899

9,347054 6,79 12947,76 99,53 0,55 12,27361

9,357984 7,15 13140,53 99,84 0,55 12,27997

9,397649 7,26 13313,24 100,9 0,54 12,27129

9,391244 7,26 13374,79 100,07 0,56 12,28342

9,404096 7,18 13781,75 99,98 0,62 12,28468

9,381348 6,83 14396,1 99,26 0,56 12,29826

9,385805 6,25 13795,86 98,84 0,53 12,29887

9,320808 4,89 13672,57 99,59 0,6 12,30427

9,323133 3,35 13854,6 96,45 0,41 12,35093

9,288782 4,14 13889,05 96,75 0,46 12,34163

9,293578 4,42 13515,7 95,23 0,48 12,35371

9,313168 4,45 13193,14 96,04 0,66 12,35732

9,317489 3,6 13179,86 95,07 0,65 12,36226

9,298534 3,33 13419,65 93,19 0,67 12,38156

9,298534 3,45 13355,05 94,46 0,52 12,39395

9,289706 3,21 13118,82 93,13 0,49 12,40157

9,309824 2,79 13165 92,18 0,47 12,40837

9,310819 3,07 13118,24 92,04 0,49 12,48189

9,380252 3,31 13017,24 92,29 0,43 12,48627

9,416623 3,57 13310,5 91,43 0,42 12,50795

9,432123 3,02 13417,67 91,34 0,37 12,54017

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

108

Lampiran 2: Hasil Uji Penelitian VAR/VECM

1. Uji Stasioneritas

a) Tingkat Level

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.071767 0.2566

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: LN_PSK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.464937 0.5442

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: KURS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.159566 0.6861

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

109

Null Hypothesis: FDR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.790926 0.0657

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: NPFSK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.758850 0.0705

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: LN_DPK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.803877 0.8106

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

110

b) Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.676818 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.114992 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LN_PSK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.301763 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

111

Null Hypothesis: D(FDR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.429300 0.0000

Test critical values: 1% level -3.550396

5% level -2.913549

10% level -2.594521 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(NPFSK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.451636 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LN_DPK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.031233 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

112

2. Uji Lag Optimal

3. Uji Stabilitas VAR

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK

Exogenous variables: C

Date: 03/18/18 Time: 12:43

Sample: 1 60

Included observations: 55

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -527.7857 NA 10.83899 19.41039 19.62937 19.49507

1 -212.2866 550.6893 0.000421* 9.246786* 10.77966* 9.839560*

2 -185.4310 41.01593 0.000615 9.579307 12.42607 10.68017

3 -146.0457 51.55883* 0.000615 9.456208 13.61686 11.06517

4 -107.6886 41.84412 0.000727 9.370495 14.84504 11.48755

5 -75.93771 27.70989 0.001349 9.525007 16.31344 12.15015

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 2

Date: 03/18/18 Time: 12:44 Root Modulus 0.989116 0.989116

0.900225 - 0.203399i 0.922918

0.900225 + 0.203399i 0.922918

0.813596 0.813596

0.634867 0.634867

0.415828 - 0.401797i 0.578233

0.415828 + 0.401797i 0.578233

0.100664 - 0.359028i 0.372873

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

113

4. Uji Kointegrasi

0.100664 + 0.359028i 0.372873

-0.356397 0.356397

-0.177669 - 0.179267i 0.252394

-0.177669 + 0.179267i 0.252394 No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Date: 03/18/18 Time: 12:44

Sample (adjusted): 4 60

Included observations: 57 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK

Lags interval (in first differences): 1 to 2

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.649721 154.6636 95.75366 0.0000

At most 1 * 0.571447 94.86918 69.81889 0.0002

At most 2 0.267742 46.57072 47.85613 0.0657

At most 3 0.241681 28.80822 29.79707 0.0647

At most 4 0.181947 13.03913 15.49471 0.1134

At most 5 0.027542 1.591915 3.841466 0.2071 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.649721 59.79444 40.07757 0.0001

At most 1 * 0.571447 48.29846 33.87687 0.0005

At most 2 0.267742 17.76251 27.58434 0.5150

At most 3 0.241681 15.76909 21.13162 0.2386

At most 4 0.181947 11.44722 14.26460 0.1332

At most 5 0.027542 1.591915 3.841466 0.2071 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

114

5. Uji Kausalitas Granger

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 03/18/18 Time: 12:48

Sample: 1 60

Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. INFLASI does not Granger Cause LN_PSK 59 0.01650 0.8982

LN_PSK does not Granger Cause INFLASI 0.26817 0.6066 KURS does not Granger Cause LN_PSK 59 0.40976 0.5247

LN_PSK does not Granger Cause KURS 11.1577 0.0015 FDR does not Granger Cause LN_PSK 59 1.95131 0.1680

LN_PSK does not Granger Cause FDR 5.97730 0.0177 NPFSK does not Granger Cause LN_PSK 59 1.87837 0.1760

LN_PSK does not Granger Cause NPFSK 0.05330 0.8183 LN_DPK does not Granger Cause LN_PSK 59 2.81896 0.0987

LN_PSK does not Granger Cause LN_DPK 0.16328 0.6877 KURS does not Granger Cause INFLASI 59 3.29545 0.0748

INFLASI does not Granger Cause KURS 5.05639 0.0285 FDR does not Granger Cause INFLASI 59 1.56740 0.2158

INFLASI does not Granger Cause FDR 4.77769 0.0330 NPFSK does not Granger Cause INFLASI 59 0.83720 0.3641

INFLASI does not Granger Cause NPFSK 0.50653 0.4796 LN_DPK does not Granger Cause INFLASI 59 1.23189 0.2718

INFLASI does not Granger Cause LN_DPK 3.06658 0.0854 FDR does not Granger Cause KURS 59 1.32572 0.2545

KURS does not Granger Cause FDR 5.78281 0.0195 NPFSK does not Granger Cause KURS 59 0.92665 0.3399

KURS does not Granger Cause NPFSK 0.00999 0.9208 LN_DPK does not Granger Cause KURS 59 3.69504 0.0597

KURS does not Granger Cause LN_DPK 1.41157 0.2398 NPFSK does not Granger Cause FDR 59 0.07440 0.7860

FDR does not Granger Cause NPFSK 0.00926 0.9237 LN_DPK does not Granger Cause FDR 59 6.12883 0.0164

FDR does not Granger Cause LN_DPK 2.34460 0.1313 LN_DPK does not Granger Cause NPFSK 59 0.18045 0.6726

NPFSK does not Granger Cause LN_DPK 0.01864 0.8919

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

115

6. Uji Estimasi VECM ( T tabel = 1,67412)

Vector Error Correction Estimates

Date: 03/18/18 Time: 12:45

Sample (adjusted): 3 60

Included observations: 58 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

LN_PSK(-1) 1.000000

INFLASI(-1) 0.100043

(0.02354)

[4.25036]

KURS(-1) -0.000205

(5.7E-05)

[-3.60738]

FDR(-1) 0.013649

(0.01014)

[ 1.34636]

NPFSK(-1) -0.680769

(0.32304)

[-2.10736]

LN_DPK(-1) -0.200841

(0.36834)

[-1.74526]

C -4.703250

Error Correction: D(LN_PSK) D(INFLASI) D(KURS) D(FDR) D(NPFSK) D(LN_DPK)

CointEq1 -0.000999 1.851037 162.0785 -0.106975 0.028227 0.047904

(0.03529) (0.43872) (164.667) (1.57013) (0.05353) (0.01345)

[-0.02830] [ 4.21921] [ 0.98428] [-0.06813] [ 0.52729] [ 3.56287]

D(LN_PSK(-1)) 0.239754 -3.472463 -140.4705 0.126136 0.277431 -0.037422

(0.14848) (1.84602) (692.885) (6.60678) (0.22525) (0.05657)

[ 1.61469] [-1.88105] [-0.20273] [ 0.01909] [ 1.23164] [-0.66146]

D(INFLASI(-1)) 0.001891 0.180077 48.93935 0.511413 -0.001410 -0.001303

(0.01010) (0.12561) (47.1462) (0.44955) (0.01533) (0.00385)

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

116

[ 0.18721] [ 1.43362] [ 1.03803] [ 1.13762] [-0.09200] [-0.33859]

D(KURS(-1)) 3.00E-05 0.000450 0.234525 0.001021 -1.82E-05 -2.37E-08

(3.0E-05) (0.00038) (0.14095) (0.00134) (4.6E-05) (1.2E-05)

[ 0.99412] [ 1.19746] [ 1.66394] [ 0.75944] [-0.39679] [-0.00206]

D(FDR(-1)) 0.012464 -0.095083 -7.766512 -0.156691 0.001179 -0.001194

(0.00379) (0.04709) (17.6740) (0.16852) (0.00575) (0.00144)

[ 3.29078] [-2.01926] [-0.43943] [-0.92978] [ 0.20522] [-0.82765]

D(NPFSK(-1)) 0.084958 2.044374 355.8769 -5.500938 -0.215164 0.036994

(0.09606) (1.19429) (448.263) (4.27427) (0.14573) (0.03660)

[ 0.88441] [ 1.71179] [ 0.79390] [-1.28699] [-1.47647] [ 1.01072]

D(LN_DPK(-1)) -0.053819 -6.382049 -1294.828 2.349055 -0.628687 -0.349511

(0.41459) (5.15437) (1934.64) (18.4471) (0.62894) (0.15796)

[-0.12981] [-1.23818] [-0.66929] [ 0.12734] [-0.99959] [-2.21259]

C 0.008397 0.111859 81.28626 -0.102116 0.001383 0.021153

(0.00947) (0.11777) (44.2034) (0.42149) (0.01437) (0.00361)

[ 0.88642] [ 0.94981] [ 1.83891] [-0.24228] [ 0.09621] [ 5.86081]

R-squared 0.296931 0.342514 0.098235 0.122561 0.102574 0.267423

Adj. R-squared 0.198501 0.250466 -0.028012 -0.000280 -0.023066 0.164862

Sum sq. resids 0.135482 20.94117 2950188. 268.2301 0.311797 0.019669

S.E. equation 0.052054 0.647166 242.9069 2.316161 0.078968 0.019834

F-statistic 3.016679 3.721036 0.778115 0.997719 0.816410 2.607454

Log likelihood 93.42296 -52.75539 -396.5696 -126.7091 69.25111 149.3877

Akaike AIC -2.945619 2.095013 13.95068 4.645141 -2.112107 -4.875439

Schwarz SC -2.661420 2.379212 14.23487 4.929340 -1.827908 -4.591240

Mean dependent 0.013631 -0.009310 75.72259 0.014655 -0.004483 0.015359

S.D. dependent 0.058144 0.747515 239.5746 2.315837 0.078073 0.021703

Determinant resid covariance (dof adj.) 0.000389

Determinant resid covariance 0.000160

Log likelihood -240.2883

Akaike information criterion 10.14787

Schwarz criterion 12.06622

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

117

7. Uji Impulse Response Function (IRF)

Respo

nse of LN_PS

K:

Period LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK 1 0.052054 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

2 0.063086 -0.005155 0.003277 0.028244 0.006644 -0.000848

3 0.062797 -0.001529 0.009335 0.030955 0.002683 -0.001983

4 0.062264 -0.000600 0.011435 0.031643 0.004601 -0.002434

5 0.063451 -0.001618 0.010951 0.032121 0.003486 -0.002925

6 0.065066 -0.003334 0.009967 0.033378 0.002452 -0.002464

7 0.066440 -0.004740 0.009171 0.034555 0.001384 -0.002263

8 0.067517 -0.005841 0.008595 0.035526 0.000569 -0.002005

9 0.068349 -0.006682 0.008163 0.036282 -6.57E-05 -0.001854

10 0.069011 -0.007352 0.007821 0.036878 -0.000568 -0.001721

11 0.069540 -0.007888 0.007546 0.037354 -0.000969 -0.001620

12 0.069964 -0.008318 0.007325 0.037734 -0.001291 -0.001538

13 0.070304 -0.008663 0.007147 0.038040 -0.001549 -0.001472

14 0.070577 -0.008939 0.007005 0.038284 -0.001756 -0.001419

15 0.070795 -0.009160 0.006891 0.038480 -0.001921 -0.001377

16 0.070970 -0.009337 0.006800 0.038637 -0.002054 -0.001343

17 0.071110 -0.009479 0.006727 0.038763 -0.002160 -0.001316

18 0.071221 -0.009592 0.006669 0.038863 -0.002245 -0.001294

19 0.071311 -0.009683 0.006622 0.038944 -0.002313 -0.001277

20 0.071383 -0.009756 0.006585 0.039008 -0.002367 -0.001263

21 0.071440 -0.009814 0.006555 0.039060 -0.002411 -0.001252

22 0.071486 -0.009861 0.006531 0.039101 -0.002445 -0.001243

23 0.071523 -0.009898 0.006512 0.039134 -0.002473 -0.001235

24 0.071553 -0.009928 0.006496 0.039160 -0.002496 -0.001230

25 0.071576 -0.009952 0.006484 0.039182 -0.002514 -0.001225

26 0.071595 -0.009971 0.006474 0.039199 -0.002528 -0.001221

27 0.071610 -0.009986 0.006466 0.039212 -0.002539 -0.001219

28 0.071622 -0.009999 0.006460 0.039223 -0.002549 -0.001216

29 0.071632 -0.010009 0.006455 0.039232 -0.002556 -0.001214

30 0.071640 -0.010016 0.006451 0.039239 -0.002562 -0.001213

31 0.071646 -0.010023 0.006447 0.039244 -0.002567 -0.001212

32 0.071651 -0.010028 0.006445 0.039249 -0.002570 -0.001211

33 0.071655 -0.010032 0.006443 0.039252 -0.002573 -0.001210

34 0.071658 -0.010035 0.006441 0.039255 -0.002576 -0.001209

35 0.071661 -0.010038 0.006440 0.039258 -0.002578 -0.001209

36 0.071663 -0.010040 0.006439 0.039259 -0.002579 -0.001208

37 0.071665 -0.010041 0.006438 0.039261 -0.002581 -0.001208

38 0.071666 -0.010043 0.006437 0.039262 -0.002582 -0.001208

39 0.071667 -0.010044 0.006437 0.039263 -0.002582 -0.001208

40 0.071668 -0.010045 0.006436 0.039264 -0.002583 -0.001207

41 0.071668 -0.010045 0.006436 0.039264 -0.002584 -0.001207

42 0.071669 -0.010046 0.006436 0.039265 -0.002584 -0.001207

43 0.071669 -0.010046 0.006435 0.039265 -0.002584 -0.001207

44 0.071670 -0.010047 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

45 0.071670 -0.010047 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

46 0.071670 -0.010047 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

47 0.071670 -0.010047 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

118

48 0.071671 -0.010047 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

49 0.071671 -0.010048 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

50 0.071671 -0.010048 0.006435 0.039266 -0.002585 -0.001207

51 0.071671 -0.010048 0.006435 0.039267 -0.002585 -0.001207

52 0.071671 -0.010048 0.006435 0.039267 -0.002585 -0.001207

53 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002585 -0.001207

54 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002585 -0.001207

55 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002585 -0.001207

56 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002586 -0.001207

57 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002586 -0.001207

58 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002586 -0.001207

59 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002586 -0.001207

60 0.071671 -0.010048 0.006434 0.039267 -0.002586 -0.001207

8. Uji Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Varian

ce Decomposition

of LN_PS

K:

Period S.E. LN_PSK INFLASI KURS FDR NPFSK LN_DPK 1 0.052054 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

2 0.087002 88.37519 0.351104 0.141874 10.53920 0.583130 0.009506

3 0.112123 84.57824 0.229984 0.778605 13.96780 0.408363 0.037006

4 0.132695 82.40413 0.166250 1.298495 15.65925 0.411811 0.060064

5 0.151026 81.26492 0.139816 1.528207 16.61200 0.371180 0.083875

6 0.168164 80.51594 0.152069 1.583899 17.33834 0.320636 0.089114

7 0.184394 79.94896 0.192544 1.564712 17.93229 0.272308 0.089178

8 0.199835 79.48624 0.249358 1.517232 18.42852 0.232662 0.085993

9 0.214562 79.09691 0.313295 1.460844 18.84506 0.201829 0.082061

10 0.228643 78.76418 0.379291 1.403450 19.19680 0.178353 0.077927

11 0.242139 78.47638 0.444305 1.348477 19.49625 0.160627 0.073961

12 0.255102 78.22529 0.506620 1.297353 19.75319 0.147279 0.070268

13 0.267577 78.00473 0.565299 1.250547 19.97531 0.137218 0.066895

14 0.279604 77.80993 0.619925 1.208045 20.16865 0.129610 0.063839

15 0.291218 77.63709 0.670404 1.169605 20.33799 0.123830 0.061083

16 0.302452 77.48307 0.716835 1.134888 20.48719 0.119413 0.058601

17 0.313333 77.34529 0.759427 1.103528 20.61937 0.116014 0.056365

18 0.323888 77.22159 0.798447 1.075169 20.73707 0.113378 0.054347

19 0.334141 77.11012 0.834181 1.049479 20.84238 0.111317 0.052523

20 0.344112 77.00934 0.866916 1.026157 20.93703 0.109691 0.050869

21 0.353821 76.91791 0.896931 1.004935 21.02246 0.108395 0.049367

22 0.363284 76.83472 0.924484 0.985576 21.09987 0.107352 0.047998

23 0.372519 76.75877 0.949816 0.967870 21.17029 0.106504 0.046748

24 0.381540 76.68924 0.973145 0.951636 21.23457 0.105806 0.045603

25 0.390358 76.62541 0.994668 0.936713 21.29343 0.105226 0.044550

26 0.398988 76.56664 1.014562 0.922960 21.34752 0.104738 0.043581

27 0.407439 76.51239 1.032986 0.910256 21.39736 0.104323 0.042687

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39715... · 2018-05-23 · FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

119

28 0.415722 76.46219 1.050083 0.898492 21.44341 0.103966 0.041859

29 0.423845 76.41562 1.065977 0.887573 21.48609 0.103656 0.041090

30 0.431818 76.37232 1.080784 0.877416 21.52573 0.103383 0.040376

31 0.439647 76.33197 1.094602 0.867949 21.56263 0.103142 0.039710

32 0.447341 76.29429 1.107522 0.859105 21.59707 0.102926 0.039088

33 0.454906 76.25903 1.119624 0.850828 21.62928 0.102731 0.038506

34 0.462348 76.22597 1.130980 0.843066 21.65946 0.102555 0.037961

35 0.469673 76.19493 1.141654 0.835775 21.68780 0.102393 0.037448

36 0.476886 76.16571 1.151703 0.828914 21.71446 0.102245 0.036966

37 0.483991 76.13818 1.161178 0.822447 21.73957 0.102108 0.036512

38 0.490994 76.11219 1.170126 0.816341 21.76328 0.101980 0.036083

39 0.497899 76.08762 1.178589 0.810568 21.78568 0.101861 0.035677

40 0.504710 76.06435 1.186604 0.805102 21.80690 0.101750 0.035293

41 0.511430 76.04229 1.194205 0.799919 21.82701 0.101645 0.034929

42 0.518063 76.02135 1.201423 0.794998 21.84610 0.101547 0.034583

43 0.524612 76.00144 1.208285 0.790320 21.86424 0.101454 0.034254

44 0.531081 75.98249 1.214817 0.785867 21.88151 0.101366 0.033941

45 0.537472 75.96444 1.221042 0.781624 21.89797 0.101282 0.033643

46 0.543787 75.94721 1.226981 0.777576 21.91367 0.101203 0.033359

47 0.550031 75.93076 1.232653 0.773711 21.92866 0.101127 0.033088

48 0.556204 75.91504 1.238075 0.770016 21.94299 0.101055 0.032828

49 0.562309 75.89999 1.243264 0.766480 21.95670 0.100986 0.032580

50 0.568349 75.88558 1.248233 0.763093 21.96983 0.100921 0.032342

51 0.574326 75.87177 1.252998 0.759847 21.98242 0.100858 0.032114

52 0.580240 75.85851 1.257569 0.756732 21.99449 0.100797 0.031895

53 0.586096 75.84579 1.261959 0.753740 22.00609 0.100739 0.031685

54 0.591893 75.83355 1.266178 0.750866 22.01724 0.100684 0.031483

55 0.597634 75.82179 1.270235 0.748101 22.02796 0.100630 0.031289

56 0.603320 75.81047 1.274141 0.745440 22.03827 0.100579 0.031102

57 0.608954 75.79956 1.277903 0.742876 22.04821 0.100529 0.030922

58 0.614535 75.78905 1.281528 0.740406 22.05779 0.100481 0.030748

59 0.620067 75.77891 1.285025 0.738023 22.06703 0.100435 0.030581

60 0.625549 75.76912 1.288400 0.735723 22.07594 0.100391 0.030419