fais hal nyak amu

1
PUSKESMAS PEKUNCEN TENSION TYPE HEADACHE SOP No. Dokumen : SOP 198703 1 015 NIP. 1965030 No. Revisi : 00 Terbitan : 0 Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1 1.Pengertian Tension type headache (TTH) atau nyeri kepala tegang otot adalah nyeri kepala bilateral yang menekan, mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai mual (bila ada minimal) dan/atau muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia. 2.Tujuan Memberikan petunjuk baku dalam penatalaksanaan dan pengelolaan Pasien dengan TTH 3.Penegakan diagnosa Diagnosis TTH ditegakkan sesuai kriteria diagnostik nyeri kepala kelompok studi nyeri kepala PERDOSSI 2005 yang diadaptasi dari IHS (International Headache Society) a.Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan nyeri kepala. b.Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari. c.Sedikitnya memiliki 2 karakteristik nyeri kepala berikut: 1.lokasi bilateral 2.menekan/mengikat (tidak berdenyut) 3.intensitas ringan atau sedang 4.tidak diperberat oleh aktivitas rutin (berjalan, naik tangga) d.Tidak dijumpai: 1.Mual atau muntah (bisa anoreksia) 2.Lebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia. e.Tidak berkaitan dengan kelainan lain 4.Pemeriksaan Penunjang Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dll (atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder). Radiologi: atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder 5.Terapi Beberapa obat yang terbukti efektif mengatasi TTH: Parasetamol/asetaminofen 500–1000 mg Aspirin 500–1000 mg Ibuprofen 200–800 mg Ketoprofen 25–50 mg Naproxen 375–550 mg Diclofenac 12,5–100 mg Terapi nonfarmakologis: kontrol diet, hindari faktor pencetus, hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif, dan ergotamine. 6. Edukasi dan followup 1. Menghindari atau berpantang kafein. 2. Menghindari stres, ketegangan mental, dan konflik emosional. 3. Tanyakan tentang keluhan pasien setelah obat habis. 4. Mintalah untuk kontrol kembali apabila keluhan masih ada atau tidak berkurang untuk dilakukan pemeriksaan tambahan. 5. Mintalah pasien untuk mengingat-ingat pencetus TTH dan mencoba untuk menghindari pencetusnya. Pencetus TTH antara lain: dehidrasi, kelaparan, pekerjaan/beban terlalu berat. 6. Rekomendasikan pasien untuk relaksasi seusai bekerja dan beristirahat cukup di malam hari. 6.Referensi 1. Bendtsen L, Evers S, Linde M, et al. EFNS (European Federation of Neurological Societies) guideline on the treatment of tension-type headache: report of an

Upload: rendra

Post on 10-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fais Hal Nyak Amu

PUSKESMAS PEKUNCEN

TENSION TYPE HEADACHE

SOP

No. Dokumen : SOP1 015NIP. 1965030

No. Revisi : 00Terbitan : 0Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1

1.Pengertian Tension type headache (TTH) atau nyeri kepala tegang otot adalah nyeri kepala bilateral yang menekan, mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai mual (bila ada minimal) dan/atau muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.

2.Tujuan Memberikan petunjuk baku dalam penatalaksanaan dan pengelolaan Pasien dengan TTH

3.Penegakan diagnosa Diagnosis TTH ditegakkan sesuai kriteria diagnostik nyeri kepala kelompok studi nyeri kepala PERDOSSI 2005 yang diadaptasi dari IHS (International Headache Society) a.Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan nyeri kepala. b.Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari. c.Sedikitnya memiliki 2 karakteristik nyeri kepala berikut: 1.lokasi bilateral 2.menekan/mengikat (tidak berdenyut) 3.intensitas ringan atau sedang 4.tidak diperberat oleh aktivitas rutin (berjalan, naik tangga) d.Tidak dijumpai: 1.Mual atau muntah (bisa anoreksia) 2.Lebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia. e.Tidak berkaitan dengan kelainan lain

4.Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dll (atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder). Radiologi: atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder

5.Terapi Beberapa obat yang terbukti efektif mengatasi TTH: Parasetamol/asetaminofen 500–1000 mg Aspirin 500–1000 mg Ibuprofen 200–800 mg Ketoprofen 25–50 mg Naproxen 375–550 mg Diclofenac 12,5–100 mg Terapi nonfarmakologis: kontrol diet, hindari faktor pencetus, hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif, dan ergotamine.

6. Edukasi dan followup 1. Menghindari atau berpantang kafein. 2. Menghindari stres, ketegangan mental, dan konflik emosional. 3. Tanyakan tentang keluhan pasien setelah obat habis. 4. Mintalah untuk kontrol kembali apabila keluhan masih ada atau tidak berkurang untuk dilakukan pemeriksaan tambahan. 5. Mintalah pasien untuk mengingat-ingat pencetus TTH dan mencoba untuk menghindari pencetusnya. Pencetus TTH antara lain: dehidrasi, kelaparan, pekerjaan/beban terlalu berat. 6. Rekomendasikan pasien untuk relaksasi seusai bekerja dan beristirahat cukup di malam hari.

6.Referensi1. Bendtsen L, Evers S, Linde M, et al. EFNS (European Federation of Neurological Societies) guideline on the treatment of tension-type headache: report of an EFNS task force. Eur J Neurol 2010;17(11):1318-25. 2. Bendtsen L, Jensen R. Tension-Type Headache. Neurol Clin 2009;27:525–35. 3. Crystal SC, Grosberg BM. Tension-type headache in the elderly.Curr Pain Headache Rep Dec 2009;13(6):474-8. 4. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Neurologi. 2006.

7.Dokumen Terkait