f1jltan dae~ ..rr-f - palembang.bpk.go.id · beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai...

10
t!t\ 'f1JltAN DAE~ KJ\l3UPATEN LARA T ~OMOR ~ ..rr-f 2005 <l TAllu 'I'~~ANG (I lJ pJ~SUNGAllJAN BM'V MUTU LIMBAH CAIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 14 TAHUN 2005 ~GlJ BAHMA'I' 't'tJIw-l < ~G MAHA ESA BUP,,"!,}~ '.T, :~. bahW q b "I" Paya dalam pengelolaan k I" ~e ag" ~a It<\~ . datl PElngendalian pencemaran air, PEl~la~ li~ra kualitasnya agar tetap bermq~ \.l l~eagj.. kehidupan manusia serta mahhtL aat ,. lln . '" hid up l~ ·.ya, ~ bahwq de' gan meningkatnya perke~b !l j.~dustri dan pembangunan, se~akitl a~ga ta~bah pula kemungkinan reslko ~ er ~ ::nCemaran di perairan yang diSebq\;)l~hayal Ph asil buangan limbahnya; ~an 0 e bahw q .d sSarkan pertimbangan sebagqiQ:). bedi~aksud pada huruf a dan b, perlu ana ~ uk Peraturan Daerah tental1~ tnemb e ulu Air Sungai dan Baku Mutu 1. Baku ..-ir' "'~lbbah c~ ·

Upload: doannga

Post on 28-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

t!t\ 'f1JltAN DAE~ KJ\l3UPATEN LARA T

~OMOR ~ ..rr-f 2005<l TAllu'I'~~ANG

(I lJ pJ~SUNGAllJAN BM'V MUTU LIMBAH CAIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHATNOMOR 14 TAHUN 2005

~GlJ BAHMA'I''t'tJIw-l <~G MAHA ESABUP,,"!,} ~ '.T,

:~. bahWq b "I" Paya dalam pengelolaank I" ~e ag"~a It<\~ . datl PElngendalian pencemaranair, PEl~la~ li~ra kualitasnya agar tetapbermq~ \.l l~eagj.. kehidupan manusia sertamahhtL aat ,. lln .

'" hid up l~ ·.ya,~ bahwq de' gan meningkatnya

perke~b !l j.~dustri dan pembangunan,se~akitl a~ga ta~bah pula kemungkinanreslko ~ er ~ ::nCemaran di perairan yangdiSebq\;)l~hayalPh asil buangan limbahnya;

~an 0 ebahwq .d sSarkan pertimbangansebagqiQ:). bedi~aksud pada huruf a dan b,perlu ana ~ uk Peraturan Daerahtental1~ tnembe ulu Air Sungai dan BakuMutu1. Baku ..-ir'

"'~lbbah c~ ·

Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959tentang Pembentukan Daerah Tingkat IIdan Kotapraja di Sumatera Selatan(Lembaran Negara republik IndonesiaTahun 1959 Nomor 73; TambahanLembaran Negara Nomor 1821);

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981tentang Hukum Acara Pidana (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1981Nomor 76, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3209);

8. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004tentang Sumber Daya Air (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 32, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4377);

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984ten tang Perindustrian (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274)

Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985tentang Perikanan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1985 Nomor 16,Tambahan Lembaran Negara Nomor3299);

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990tentang Konservasi Sumber Daya AlamHayati dan Ekosistemnya (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 49, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3419);

9. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Nomor4389);

10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4437);

Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990tentang Pariwisata (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3247);

11. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan AntaraPemerintah Pusat dan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Nomor4438);

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1997 Nomor 68, Tambahan

12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun1982 tentang Tata Pengaturan Air(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1982 Nomor 37, TambahanLembaran Negara Nomor 3225);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun1991 tentang Sungai (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3445);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor20 Tahun 2000 tentang PembentukanOrganisasi dan Tatakerja BadanIKantorLembaga Teknis Daerah dalam KabupatenLahat sebagaimana telah diubah denganPeraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor22 Tahun 2002;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun1999 tentang Analisis Mengenai DampakLingkungan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun2000 tentang Kewenangan Pemerintah danKewenangan Propinsi sebagai DaerahOtonom (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 54,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

DEWAN PERWAKILAN RAKYATDAERAH KABUPATEN LAHAT

danBUPATI LAHAT

PERATORAN DAERAH TENTANG BAKUMUTU AIR SUNGAl DAN BAKU MUTULIMBAH CAlR.16. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun

2001 tentang Pengelolaan BahanBerbahaya Beracun (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2001 Nomor138); BABI

KETENTUAN UMUM

17. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air danPengendalian Pencemaran Air (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2001Nomor 153, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4161);

Dalam Peraturan Daerah InI, yang dimaksuddengan:

18. Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor17 Tahun 2000 tentang KewenanganKabupaten Lahat sebagai Daerah Otonom;

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerahbeserta Perangkat Daerah Otonom yang lainsebagai Badan Eksekutif Daerah.

4. Badan adalah Badan PengendalianDampak Lingkungan Daerah KabupatenLahat.

7. Sumber air adalah sumber air dan wadahair yang terdapat di permukaan tanah,seperti sungai, empang, danau dan waduk.

12. Pencemaran air adalah masuknya ataudimasukkannya mahluk hidup, zat, energidan atau komponen lain ke dalam air olehkegiatan manusia, sehingga kualitas airturun sampai pada tingkat tertentu yangmenyebabkan air turun sampai pada tingkattertentu yang menyebabkan air tidak dapatberfungsi lagi sesuai peruntukannya.

5. Kepala Badan adalah Kepala BadanPengendalian Dampak Lingkungan DaerahKabupaten Lahat.

6. Air adalah semua air yang terdapat di atasdan di bawah permukaan tanah, kecualiair laut dan air fosil.

8. Pengendalian pencemaran air adalah upayapencegahan dan penanggulanganpencemaran air serta pemulihan kualitas airuntuk menjamin kualitas air agar sesuaidengan baku mutu air.

13. Industri adalah kegiatan ekonomi yangmengelola bahan mentah, bahan baku,barang setengah jadi dan atau barang jadi,barang dengan nilai lebih tinggi untukpenggunaannya termasuk rancang bangundan perekayasaan industri.

9. Baku mutu air adalah ukuran batas ataukadar mahluk hidup, zat, energi ataukomponen yang ada atau harus ada danatau unsur pencemar yang ditenggangkeberadaannya di dalam air.

14. Beban pencemaran adalah jumlah suatuparameter pencemaran yang terkandungdalam sejumlah air atau limbah.

15. Baku mutu limbah cair adalah batas kadardan jumlah unsur pencemaran yangditenggang adanya dalam limbah cair untukdibuang dari suatu kegiatan tertentu.

10. Limbah cair adalah limbah dalam wujudcair yang dihasilkan oleh kegiatan industriyang dibuang ke lingkungan dan didugadapat menurunkan kualitas lingkungan.

16. Debit maksimum adalah debit tertinggiyang masih diperbolehkan dibuang kelingkungan.

11. Badan Usaha adalah suatu badan usahayang meliputi perseroan terbatas, perseroankomanditer, perseroan lainnya, BadanUsaha Milik Negara atau Daerah dengannama dan bentuk apapun, persekutuan,firma, kongsi, koperasi, yayasan atauorganisasi yang sejenis, lembaga, danapensiun, bentuk usaha tetap serta badanusaha lainnya.

17. Mutu Limbah Cair adalah kondisi limbahcair yang dinyatakan dengan debit, kadardan beban pencemaran

18. Daya tampung beban pencemaran adalahkemampuan air pada sumber air untukmenerima beban pencemaran limbah tanpamengakibatkan turunya kualitas airsehingga melampaui baku mutu air yangditetapkan sesuai peruntukannya.

MAKSUD DAN TUJUANPasa12

BAB III

PENGAWASANDANPENGENDALIANPasa14

Maksud dilakukannya penetapan baku mutu airsungai dan baku mutu limbah cair adalah sebagaiupaya untuk menjaga, memelihara danmempertahankan mutu air sungai agar tetapberfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Dalam rangka mempertahankan kualitas air sungaidengan peruntukan yang telah ditetapkan, perludilakukan pembinaan kepada masyarakat danpelaku usaha dan atau kegiatan agar dalampemanfaatan air sungai terse but tidak terjadiperubahan peruntkan dan fungsinya

Tujuan ditetapkannya baku mutu air sungai danbaku mutu limbah cair adalah sebagai berikut :

a. Untuk memberikan pedoman kepada pelakuusaha dan atau kegiatan dalam setiappembuangan limbah cair agar tidak melebihiketentuan baku mutu limbah cair yang telahditetapkan.

b. Sebagai alat pengawasan dan pengendaliantingkat pencemaran dan atau kerusakan airsungai, agar air sungai tetap berfungsi sesuaidengan peruntukannya.

c. Agar warga masyarakat tetap dapatmemanfaatkan air sungai sebagai salah satusumber daya alam untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebagai upaya mempertahankan kualitas air sungaisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, bagi setiappenanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajibuntuk membuang limbah cairnya sesuai denganketantuan baku mutu limbah cair yang telahditetapkan.

Kegiatan untuk memenuhi ketentuan baku mutu airsungai dan baku mutu limbah cair yang telahditetapkan adalah sebagai berikut :a. Pengambilan sample air sungai sample limbah

cair yang dihasilkan dari setiap usaha dan ataukegiatan.

b. Melakukan pengukuran parameter lapanganterhadap sample air sungai dan sample limbahcair tersesbut.

c. Melakukan pemeriksaan secara kimiawiterhadap sample air sungai dan sample arrlimbah di laboratorium.

d. Melakukan analisa terhadap data hasil ujilaboratorium untuk mengambil kesimpulandalam menentukan langkah selanjutnya.

e. Menyampaikan hasil analisa limbah tersebut,kepada pelaku usaha dan data kegiatan.

a. Melakukan pengelolaan limbah cair sehinggamutu limbah cair yang dibusng ke lingkungantidak melampaui baku mutu limbah cair yangtelah ditetapkan.

b. Membuat saluran pembuangan limbah cair yangkedap air sehingga tidak terjadi perembesanlimbah cair ke lingkungan.

c. Memasang alat ukur debit atau laju alir limbahcair dan melakukan pencatatan debit harianlimbah cair tersebut.

(1) Pengambilan dan pemeriksaan sample air sungaidan debit limbah cair untuk menentukanmemenuhi atau tidak sample tersebut denganbaku mutu air sungai dan baku mutu limbahcair yang telah ditetapkan, dilakukan secaraperiodik minimal 3 (tiga) bulan sekali dan atausewaktu-waktu diperlukan.

d. Tidak melakukan pengenceran limbah cair,termasuk mencampurkan buangan air bekaspendingin ke dalam aliran pembuangan limbahcarr.

(2) Pelaksanaan pengambilan dan pemeriksaansample air sungai dan limbah cair sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilaksanakan olehBadan Pengendalian Dampak LingkunganDaerah Kabupaten Lahat.

e. Memeriksa kadar parameter baku mutu limbahcair sebagairnana tercantum pada lampiran IIyang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari Peraturan Daerah ini secara periodiksekurang-kurangnya 1 (satw kali dalam sebulan.

f. Memisahkan saluran pembuangan limbah cairdengan air hujan.

g. Melakukan pencatatan produksi bulanansenyatanya.

h. Menyampaikan laporan tentang catatan debitharian, kadar parameter baku mutu limbah cair,produksi bulanan senyatanya sebagaimanadimaksud pada huruf c, e dan g, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali kepada BupatiLahat melalui Badan Pengendalian DampakLingkungan Daerah Kabupaten Lahat, dan atauinstansi teknis lainnya yang dianggap perlumenurut prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaku usaha dan atau kegiatan bertanggung jawabatas limbah cair yang dihasilkan dari setiap usahadan atau kegiatan berkewajiban untuk :

Air yang dapat digunakansebagai bahan baku airminum dan atau peruntukan lainnya.

(1) Terhadap pelaku usaha dan atau kegiatan yangbelum memenuhi ketentuan baku mutu limbahcair yang telah ditetapkan, dilakukanpembinaan melalui peringatan sebanyak 3 (tiga)kali berturut-turut dengan tenggang waktu yangdisesuaikan dengan dampak yang ditimbulkan.

Air yang dapat digunakanUntuk keperluan rekreasiAir, pertanian dan peter-Nakan.

(2) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud padaayat (1), tidak dipatuhi dan atau tidakdiindahkan, Bupati berwenang melakukanpenutupan dan penyegelann terhadap tempatusaha dan atau kegiatan serta pencabutanlzmya.

Air yang dapat digunakanUntuk keperluan pertani-an,peternakan, usahaindustri dan PembangkitListrik (PLTA).

Air yang dapat digunakanuntuk pertanian dan atauperuntukan lainnyadengan persyaratan yangsama

BABV

BAKU MUTU AIR SUNGAI

PasallO

(1) Baku mutu air sungai dalam daerah harusdisesuaikan dengan kriteria dan klasifikasi mutuau.

(2) Baku mutu air sungai sebagaimana dimaksudpada ayat (1), adalah sebagaimana tercantumdalam lampiran I yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Kriteria mutu air untuk setiap kelas sebagaimanadimaksud dalam pasal 11, tercantum dalamlampiran I yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BABIVBAKU MUTU LIMBAH CAIR

Peruntukan air sungai menurut klasifikasi mutu airterdiri dari : (1) Baku Mutu Limbah Cair untuk jenis industri

adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran

II yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(3) Baku Mutu Limbah Cair bagi jenis-jenis industrisebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkanberdasarkan beban pencemaran dan kadar,kecuali jenis industri farmasi dan industripestisida formulasi pengemasan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf w dan huruf y,ditetapkan berdasarkan kadar.

(2) Baku Mutu Limbah Cair untuk jenis-jenisindustri, adalah sebagai berikut :a. Soda kostik / klorb. Pelapis logamc. Penyamakan kulitd. Minyak sawite. Sabun, deterjen dan produk-produk minyak

nabati.f. Pulp dan kertasg. Kareth. Gula1. TapiokaJ. Tekstilk. Pupuk1. Ethanolm. Mono Sodium Glumate (MSG)n. Kayu Lapiso. Susu, makanan yang terbuat dari susup. Minuman ringanq. Birr. Baterai sel kerings. Catt. Farmasiu. Pestisidav. Pengilangan minyak bumiw. Kegiatan eksplorasix. Kegiatan eksplorasi dan produksi MIGASy. Kegiatan pengilangan LNG dan LPG terpaduz. Kegiatan instalasi, depopt dan terminal

minyakaa. Rumah sakitbb. Hotelce. Cold storage / pengalengan / pembekuan ikan

/ udangdd. Industri lem kayuee. Keeap dan produk-produk dari kedelaiff. Produk-produk makanan lain (kopi, permen,

mie dan biskuit)

(4) Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana dimaksuddalam Lampiran III yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini, setiap saat tidak boleh dilampaui.

(5) Perhitungan tentang debit limbah eairmaksimum dan beban peneemaran maksimumadalah sebagaimana tereantum dalam LampiranIV yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(6) Untuk industri yang tidak termasuk dalamLampiran II Peraturan Daerah ini, Baku MutuLimbah Cairnya berpedoman pada Lampiran IIIPeraturan Daerah ini.

(7) Untuk mempermudah dan meningkatkan fungsipengawasan dan pengendalian peneemaran dankegiatan swapantau yang dilakukan oleh pihakindustri / pemrakarsa maka parameter yangtereantum dalam Lampiran III PeraturanDaerah 1m, dapat disederhanakan setelahmelalui proses penelitian.

(8) Proses penelitian sebagaimana dimaksud padaayat (7), menyangkut komponen bahan baku,bahan pendukung dan bahan lainnya, baik yangterpengaruh oleh proses maupun tidak, yangdiidentifikasikan terdapat dalam komponenlimbah yang dihasilkan.

9) Hasij penelitian harus dilaporkan dan mendapatpers:tujuan dari Bupati Lahat melalui KepalaBadnn Pengendalian Dampak LingkunganDaerah Kabupaten Lahat.

g. Mendatangkan orang ahli dalamhubungannya dengan pemeriksaan perkara.

BABVIIPENYIDIKAN

Pasal14

h. Mengadakan penghentian penyidikansetelah mendapat petunjuk dari penyidikbahwa tidak terdapat cukup bukti atauperistiwa terse but bukan merupakan tindakpidana dan selanjutnya melalui penyidikmemberitahukan hal terse but kepadaPenuntut Umum, tersangka ataukeluarganya.

1. Mengadakan tindakan lain yang menuruthukum dapat dipertanggungjawabkan.

1) Selain pejabat penyidik umum yang bertugasmen.;idik tindak pidana, penyidikan tindakpidana sebagaimana dimaksud dalam PeraturanDaerah ini, dapat juga dilakukan oleh PenyidikPegElwai Negeri Sipil (PPNS) di lingkunganPemerintah Kabupaten Lahat yangpengangkatannya sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepadaPenuntut Umum.

2) Dalam pelaksanaan tugas penyidikan, PenyidikPegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) pasal ini, berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dariseseorang tentang adanya tindak pidana.

BABVIIIKETENTUAN PIDANA

Pasal15

b. Melakukan tindakan pertama pada saat ituditempat kejadian dan melakukanpemeriksaan.

c. Menyuruh berhenti seorang tersangka danmemeriksa tanda pengenal diri tersangka.

d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat.

Pelanggaran atas ketentuan yang tercantum dalamPeraturan Daerah ini, diancam pidana sesuaidengan ketentuan Peraturan Perundang-undanagnyang berlaku.

e. Mengambil sidik jadi dan memotretseseorang.

BABIXKETENTUANPENUTUP

Pasal16

f. Memanggil orang untuk didengan dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi.

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya,memerintahkan pengundangan Peraturan Daerahini dengan penempatannya dalam Lembaran DaerahKabupaten Lahat.

Ditetapkan di Lahatpada tanggal 18 November 2005

Diundangkan di Lahatpada tanggal 23 November 2005

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN LAHAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAHATTAHUN 2005 NOMOR 14