external ventrikulo drainage

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi cairan otak (Liquid Cerebro Spinal/ LCS) dalam jumlah tertentu, untuk kemudian didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai akhirnya diserap kembali. Dalam keadaan dimana terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan penyerapan kembali, terjadi penumpukan cairan otak di ventrikel. Kondisi inilah yang dalam istilah medis dikenal sebagai “hydrocephalus”. Hidrosefalus merupakan penumpukan LCS sehingga menekan jaringan otak. Jumlah cairan bisa mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 liter, sehingga tekanan intrakranial sangat tinggi. Hidrosefalus sering di jumpai sebagai kelainan konginetal namun bisa pula oleh sebab postnatal. Angka kejadian hidrosefalus kira-kira 30 % yang di temui sejak lahir, dan 50% pada 3 bulan pertama. Frekuensi hidrosefalus ini utero 2:2000 bayi, dan kira-kira 12% dari semua kelainan konginetal. Pasien hidrosefalus memerlukan perawatan khusus dan benar karena pada anak yang mengalami hidrosefalus ada kerusakan saraf yang menimbulkan kelainan neurologis berupa gangguan kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan 1

Upload: choirun-nisa-nur-aini

Post on 20-Nov-2015

261 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam keadaan normal, tubuh memproduksi cairan otak (Liquid Cerebro Spinal/ LCS) dalam jumlah tertentu, untuk kemudian didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai akhirnya diserap kembali. Dalam keadaan dimana terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan penyerapan kembali, terjadi penumpukan cairan otak di ventrikel. Kondisi inilah yang dalam istilah medis dikenal sebagai hydrocephalus.Hidrosefalus merupakan penumpukan LCS sehingga menekan jaringan otak. Jumlah cairan bisa mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 liter, sehingga tekanan intrakranial sangat tinggi. Hidrosefalus sering di jumpai sebagai kelainan konginetal namun bisa pula oleh sebab postnatal. Angka kejadian hidrosefalus kira-kira 30 % yang di temui sejak lahir, dan 50% pada 3 bulan pertama. Frekuensi hidrosefalus ini utero 2:2000 bayi, dan kira-kira 12% dari semua kelainan konginetal. Pasien hidrosefalus memerlukan perawatan khusus dan benar karena pada anak yang mengalami hidrosefalus ada kerusakan saraf yang menimbulkan kelainan neurologis berupa gangguan kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan resiko terjadi dekubitus. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan mengalirkan CSS ke ruang lain dan untuk menurunkan tekanan intracranial. Dikenal dengan metode external ventricular drainage, dimana CSS dikeluarkan dari intracranial melalui suatu lubang.

B. Rumusan masalah1. Bagaimana definisi eksternal ventrikulo drainage2. Bagaimana manifestasi klinis dan komplikasi pemasangan eksternal ventrikulo drainage 3. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi pemasangan eksternal ventrikulo drainage 4. Bagaimana persiapan dan prosedur yang dapat dilakukan pada eksternal ventrikulo drainage C. TujuanTujuna umum :Untuk megetahui penanganan pasien dengan eksternal ventrikulo drainageTujuan khusus : 1. Untuk mengetahui definisi eksternal ventrikulo drainage2. Untuk mengetahui manifestasi klinis dan komplikasi pemasangan eksternal ventrikulo drainage 3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemasangan eksternal ventrikulo drainage 4. Untuk mengatahui bagaimana persiapan dan prosedur yang dapat dilakukan pada eksternal ventrikulo drainage

D. Manfaat1. Memberikan informasi seputar eksternal ventrikulo drainage 2. Menambah pengetahuan bagaiman melakukan eksternal ventrikulo drainage dan resikonya seperti apa3. Dapat dijadikan referansi untuk pembuatan makalah selanjutnya

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiEVD dikenal sebagai extra venticular drain atau ventriculostomy, merupakan alat yang digunakan dalam bedah saraf berfungsi mengurangi tekan intracranial yang meningkat ketika aliran CSS disekitar otak terhambat. External ventriculo Drainage(EVD) adalah pemasangan kateter kedalam ventrikel lateral melalui lubang yang dibuat pada tengkorak untuk drainase cairan serebrospinal yang disebut juga ventrikulostomi. Drainase CSF dari ventrikulostomi adalah metode sementara untuk mengurangi tekanan intrakranial secara cepat dan yang stabil atau selama hidrosefalus akut yang berkaitan dengan perdarahan sub arakhnoid (sub arachnoid hemorrhage).Kateter ventrikulostomi disambungkan dengan kantong drainase. Ventrikulostomi dapat dipasang hanya untuk selama drainase cairan serebro spinal atau kantong drainase dapat disambungkan ke sistem untuk memonitor tekanan intra kranial dalam ventrikel yang mempunyai kemampuan untuk drainase CSF.Ketika akan melakukan drainase CSF, perawat dapat mengalirkan cairanserebro spinal secaraperiodik sesuai permintaan dokter. Walaupun ini bukan batas target sesungguhnya, cairan ini dibutuhkan untuk menurunkan tekanan intra cranial, data saat ini 20 hingga 25 mmHg sebagai batas atas tertinggi yang mana terapi menurunkan tekanan intra cranial dapat dimulai. Ketika tekanan intra cranial sampai atau melebihi batas yang ditetapkan oleh dokter (misalnya, 20 atau 25 mmHg) stopcock dibuka dan cairan serebro spinal dialirkan berdasarkan permintaan dokter( misalnya, 5 menit).

B. TujuanBerikut ini adalah tujuan pengeringan dan pemantauan aliran CSF dari sistem ventrikel: Untuk mengontrol dan mengurangi ICP Untuk mengevaluasi CSF sitologi dan kimia dan untuk memantau tren Untuk memberikan jalankeluar sementara CSFdalamkeadaan malfungsiatau terinfeksi CSF shunts

C. IndikasiIndikasi untuk EVD atau monitor cairan intracranial termasuk:1. Hydrocephalus2. Hemorrhage3. Tumor4. Meningitis atau5. Trauma kepala

D. Kontraindikasi1. Pasien menjalani terapi antikoagulan pada pasien gangguan sirkulasi2. Pasien memiliki infeksi permukaan kepala3. Pasien memliki brain abscess

E. Manifestasi klinisPeningkatan cairan intracranial jika tekanan lebih dari 15 mmHg. Tanda-tanda klinis umum dari awal hipertensi intracranial yaitu:1. Muntah proyektil2. Sakit kepala3. Kejang4. Fotofobia5. Lemas6. Nistagmus7. DiplopiaPada beberapa peningkatan darah intracranial terjadi kejadaran melemah, perubahan reflek anggota tubuh berubah, pupil melebar, gerakan sepontan tubuh menurun dan reaksi pupil pada cahaya menurun. Tanda yang muncul terjadi secara unilateral atau bilateral tergantung penyebab peningkatan tekanan intracranial.Pada pre-morbid high level tekanan intracranial:1. Pernapasan sepontan terdepressed2. Terjadi hipertensi3. Detak jantung melambat/ triad Cushing

F. KomplikasiKomplikasi drainase eksternal cairan cerebrospinal (CSF) adalah sebagai berikut:1. Infeksi, terutama meningitis, ventriculitis, dan infeksi luka, membatasi durasi pemantauan dari situs tunggal untuk kurang dari 5 hari meminimalkan risiko infeksi2. Perdarahan intrakranial dan defisit neurologis permanen karena CSF berlebih3. Perdarahan intraserebral dan edema, mengarah ke peningkatan lebih lanjut dalam ICP, yang disebabkan oleh tusukan otaksering selama penyisipan ventrikelkateter , meminimalkan jumlah tusukan membantu mencegah komplikasi ini4. Runtuhnya dinding ventrikel, pada pasien kecil, mengakibatkan obstruksi kateter danp redisposisi herniasitentorial, CSF rilis berlebihan sebelum kateter sistem melekat pada garis pasien harus dihindari untuk mencegah komplikasi ini5. Terlalu banyak atau tidak adekuatnya drainase dari csf disebabkan oleh ketinggian yang salah buret drainase, pemutusan atau dislogment dari EVD, bocor disekitar lokasi pembuangan6. Tidak akurat pengukuran tekanan intrakranial (pembuangan harus ditutup pada saat pengukuran ICP)

G. Perawatan Pasien dengan EVD1. EVD hanya boleh di klem, jika: Permintaan MO Mengukur ICP (hanya sementara). Membaca ICP per jam dengan memutar kran OFF untuk drainase dan ON untuk catheter dan transduser. Setelah obsevasi gelombang ICP, dan mendapatkan pembacaan, putar kran ON untuk drainase Setelah pemberian obat intrathecal Mendapatkan ICP spesimen2. Catatan ICP tiap jam dengan kran OFF untuk drainase untuk mengambil pengukuran3. Catatan jumlah dari drainase per jam4. Setiap saat tingkat kepala pasien diubah dalam kaitannya dengan ruang tetes, putar kran OFF untuk drainase sampai dapat kembali ditetapkan. Lamanya waktu drain diklem harus dijaga ke minimum drainase- tergantung pasien.5. Memelihara dressing tetap kering di area insersi EVD.

H. Penatalaksanaan, Persiapan Dan ProsedurManagement pengeluaran cairan intracranial dapat dilakukan drainage EVD. Manajemen lainnya termasuk urgent surgical decompression, pemberian agen osmotic seperti manitol, diuretic, hiperventilasi mekanik sementara untuk mengurangi peningkatan CO2 dalam darah yang menyebabkan vasokonstriksi serebral.Pasien yang telah masuk perawatan operasi memerlukan monitoring ketika kembali keruang PICU, NICU sampai hilang efek anastesi dan penilaian neurologi.

Pengambilan sampel CIS dilakukan secara steril pada pagi hari setiap 24 jam, kecuali permintaan dari ahli saraf. Pelaksanaan prosedur akan membutuhkan 1-2 perawat yang kometen dan percaya diri pada proses urini dan telah memiliki sertifikat dalam tindakan EVD.Tabung plastic ditempatkan oleh ahli bedah saraf, ahli saraf atau perawat ICU dan para mesid perawatan kritis untuk menglirkan cairan dari ventrikel otak yang akan menyebabkan dekompresi dan memantau tekanan intracranial.

1. Peralatan EVD dengan tekanan tabung koneksi untuk monitor dengan sistem drainage Pita pengukur ditandai dengan centimeter Carpenters spirit level (water pass tukang kayu) Order dokter untuk drainase CSF dan tingkat dari ICP dimana untuk dimulai drainase 2. Prosedur Posisi kepala pasien ditinggikan 30-45 derajat atau sesuai yang diperintahkan Tingkat transeduer ke tragus tersebut (external auditory meatus) Puncak posisi drainase ditetapkan pada tingkat sentimeter sesuai dengan yang diperintahkan ahli bedah saraf. Ini biasa 5-20 cm diatas tingkt tragus. Untuk menentukan tingkat yang diperlukan, menempatkan pita pengukur pada tiang IV. Mengukur keatas dari tingkat transducer pada tiang IV. Ketingkat sentimeter yang memerintahkan, kemudian menandai titik ini Mengamankan burette ke tingkay IV dengan pessure line diatas burette level yang telah ditandai Mendokumentasikan ICP predrainase Menghidupkan kran pada kateter kran dan ventrikular sistem Meninggalkan kran pada posisi pada waktu lama untuk mengeluarkan CSF Obsservasi burette untuk meneteskan CSF, jika tidak menetes periksa posisi kran. Jika kran dalam posisi benar dan tetesan CSF tidak bisa dilihat, beritahu MO Selama drainase, bentuk gelombang pada monitor tidak mencerminkan ICP

BAB IIIPENUTUP

A. SimpulanEksternal ventrikulo drainage merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah medis seperti hydrocephalus. Prinsip yang digunakan merupakan mengalirkan LCS keruang lain dan untuk menurunkan tekanan intracranial. Da indikasi maupun kontra indikasi yang muncul jika dilakukan tindakan tersebut untuk itu harus teliti dan tepat dalam melakukan prosedur tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. B. SaranSaran yang dapat diberikan oleh penulis sebagi berikut : 1. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai bebereapa informasi eputar eksternal ventrikulo drainage2. Bagi tenaga kesehatan dapat dijadikan referensi informasi untuk membantu menangani pasien dengan eksternal ventrikulo drainage3. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagia tambahan informasi guna penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmusyaraf.blogspot.com/2014/11/komplikasi-pemasangan-evd-externa.htmlhttp://ilmusyaraf.blogspot.com/2014/11/pengertian-dan-tujuan-pemasangan-evd.htmlhttp://ilmusyaraf.blogspot.com/2014/11/perawatan-pasien-dengan-evd-externa.htmlhttp://ilmu-kesehatan-masyarakat2.blogspot.com/2014/11/lp-dan-askep-external-vertricular.html1