ex-cc-aaji-06-001 investor daily – 10/06/2016, hal. 14...

10
EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life

Upload: trannhan

Post on 10-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

EX-CC-AAJI-06-001

Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life

Page 2: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Harian Jakarta Pos – 10/06/2016, hal. 15 All Good (BNI Life)

Page 3: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

WARTA EKONOMI 09 Juni 2016 21:59:00 WIB Bni Life Optimistis Raih Pertumbuhan Positif Tahun 2016 http://wartaekonomi.co.id/read/2016/06/09/102872/bni-life-optimistis-raih-pertumbuhan-positif- tahun-2016.html

WE Online, Jakarta - Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia, Manajemen PT BNI Life Insurance optimistis memperoleh pertumbuhan positif di tahun 2016 ini. Perusahaan mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp907 miliar pada kuartal I tahun 2016, atau tumbuh diatas 20% dari periode yang sama tahun 2015

Menurut Direktur Utama PT BNI Life Insurance Budi T.A. Tampubolon, optimisme tersebut mengacu pada tren pertumbuhan industri asuransi Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh positif. "Kami optimistis BNI Life akan meneruskan tren positif ada tahun ini, setelah pencapaian 2015 yang tumbuh 124%, seiring dengan semakin tingginya awareness dan kesadaran masyarakat terhadap asuransi," Ujar Budi, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Untuk menopang kinerjanya BNI Life senantiasa menghadirkan produk-produk berkualitas melalui empat saluran distribusi yaitu, Bancassurance, Employee Benefits, Agency dan Syariah.

"Kami akan fokus di produk-produk andalan kami hingga 2016, yang sangat potensial adalah produk Hy End Pro, Hy End Pro merupakan produk asuransi yang memberikan gabungan manfaat endowment (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta nilai tunai. selain itu produk ini memiliki keunggulan memberikanreturn pasti dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan," Ujar Budi.

Wakil Direktur Utama PT BNI Life Insurance Geger Maulana Menambahkan, Bahwa dua produk unit link andalan perusahaan yaitu BNI Life Stabil Syariah dan BNI Life Syariah Berimbang mendapatkan predikat "Sangat Bagus". "Pencapaian ini tak lepas dari pengelolaan investasi yang prudent oleh manajemen BNI Life, dikelola secara khusus oleh komite investasi kami," Jelas Geger.

Momentum perbaikkan perekonomian menjadi kesempatan yang baik untuk melakukan perencanaan investasi, BNI Life optimistis hal itu tidak berdampak signifikan terhadap asuransi jiwa nasional, sebab potensi pasar asuransi jiwa masih sangat tinggi.

"Penetrasi asuransi jiwa dan umum konvensional baru mencapai 2,37% pada kuartal I 2016 dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 257 juta jiwa. berbekal produk-produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar, kami optimistis dapat mencapai target untuk berada di posisi lima besar asuransi nasional dari sisi ekuitas dan kinerja pada 2019," Tutup Budi.

Penulis/Editor: Vicky Fadil

Page 4: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Harian Kontan - 09/06/2016, hal. 24 Premi Taspen Life Tertopang Induk Usaha

Page 5: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Tribun Pekanbaru – 9/6/2016, hal. 6 Capaian Target Sudah 80 Persen

Page 6: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Tribun Jogja – 09/06/2016, hal. 3 Taspen Life Merabah Segmen Ritel

Page 7: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Harian Sindo – 10/06/2016, hal. 19 AXA Dorong Pendapatan Premi Baru

Page 8: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Harian kontan – 09/06/2016, hal. 24 Distribusi Produk Lewat Digital Marak

Page 9: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Oktaviano DB Hana Jum'at, 10/06/2016 06:19 WIB Investasi Asuransi Jiwa: Obligasi, Reksa Dana Dan Saham Potensial http://finansial.bisnis.com/read/20160610/215/556408/investasi-asuransi-jiwa-obligasi-reksa-dana-dan- saham-potensial

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah instrumen investasi seperti obligasi korporasi, reksa dana dan saham diyakini potensial untuk merealisasikan pertumbuhan hasil investasi industri asuransi jiwa hingga akhir kuartal II/2016. Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Elin Waty mengakui hingga saat ini realisasi hasil investasi bertumbuh signifikan. Elin optimistis pengelolaan dana investasi pun masih akan mampu memberikan imbal hasil yang maksimal dengan pilihan sejumlah instrumen yang potensial. Menurutnya, hingga saat ini surat utang korporasi atau obligasi menjadi pilihan yang menjanjikan untuk meraup hasil investasi maksimal. Instrumen itu diyakini menjadi opsi yang tepat bagi alokasi investasi di tengah menurunnya imbal hasil deposito berjangka. “Dengan perubahan yanga ada kami harus melakukan penyesuaian strategi, seperti saat ini pemerintah terus mendorong penurunan suku bunga acuan yang berdampak pada penurunan suku bunga deposito," ujarnya, Kamis (9/6/2016). Selain obligasi, Elin mengungkapkan instrumen investasi di pasar modal, yakni reksa dana dan saham pun masih menjanjikan hasil investasi yang optimal. Pasar modal dalam negeri dinilai masih menjadi tujuan investor asing untuk menanam modal. Dengan begitu, tren positif dinilai masih akan terwujud dalam kinerja pasar modal Indonesia. Di sisi lain, para investor lokal pun diyakini akan mulai meningkatkan alokasi dananya kepada saham dan reksa dana seiring penurunan imbal hasil deposito. “Pasar modal Indonesia masih dalam posisi bagus. Saya kira akan positif,” ungkap Elin. Elin menjelaskan pihaknya pun hingga saat ini sudah memenuhi kewajiban investasi yang tertuang dalam Peraturan OJK No. 1/2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. Dalam regulasi itu, perusahaan asuransi jiwa diwajibkan memiliki surat berharga negara (SBN) dalam portofolio investasi minimal 30% pada akhir 2017. Sementara, hingga 31 Desember 2016, alokasi investasi itu diberi batas minimal 20%. “Bahkan sebelum peraturan itu dirilis kami sudah penuhi. Jadi, tinggal kami memperhatikan kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, perbandingan antara asset dan liabilities yang harus match 100%,” ujarnya.

Page 10: EX-CC-AAJI-06-001 Investor Daily – 10/06/2016, hal. 14 ...aaji.or.id/file/uploads/content/file/Kliping Berita AAJI - 10 Juni... · (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan, dalam statistik asuransi, mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp8,79 triliun per April 2016. Realisasi itu bertumbuh 124,32% (year-on-year/yoy) sebab pada periode yang sama tahun lalu total hasil investasi industri tercatat sebesar Rp3,92 triliun. Pada periode itu nilai investasi industri per April 2016 sebesar Rp302,56 triliun atau tumbuh 8,33% (yoy). Pertumbuhan alokasi investasi pada obligasi dan sukuk korporasi bertumbuh 17,37% (yoy) menjadi Rp25,75 triliun. Nilai reksa dana dan saham juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 15,12% dan 4,88% (yoy) menjadi Rp78,72 triliun dan Rp89,94 triliun. Sementara itu, nilai investasi deposito berjangka dan sertifikat deposito menurun 1,29% (yoy) menjadi Rp43,51 triliun. Sedangkan, SBN mencatatkan peningkatan alokasi sebesar 8,88% (yoy) menjadi Rp48,84 triliun.