ex -cc aaji 06 001 bisnis indonesia – 02/05/2016 (kinerja ... berita aaji - 02...dalam menemukan...

8
EX-CC-AAJI-06-001 Bisnis Indonesia – 02/05/2016 (KINERJA ASURANSI JIWA) Premi Diproyeksikan Tumbuh 25%

Upload: hoangthien

Post on 01-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EX-CC-AAJI-06-001 Bisnis Indonesia – 02/05/2016 (KINERJA ASURANSI JIWA) Premi Diproyeksikan Tumbuh 25%

Investor Daily – 02/05/2016, hal.23 Allianz Bukukan Premi Rp 10,04 T

02/05/2016 07:14 WIB

Allianz Indonesia Prediksi Tumbuh 5% Di Atas PDB http://finansial.bisnis.com/read/20160502/215/543614/allianz-indonesia-prediksi-tumbuh-5-di-atas-pdb

Bisnis.com, JAKARTA -- Allianz Indonesia menargetkan sepanjang 2016 premi perusahaan dapat tumbuh 5% di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

Joachim Wessling, Country Manager & Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia, mengatakan untuk mengejar target itu perusahaan akan menjalankan beberapa strategi. Dia mengatakan untuk Allianz Life pihaknya akan berfokus pada peningkatan produktivitas dan profesionalitas tenaga pemasaran.

Perusahaan juga lebih menekankan penjualan pada produk pada aspek proteksinya. Selain itu pemasaran juga mengedepankan multi distribusi dan multi segmentasi produk. Sementara untuk asuransi umum di bawah Allianz Indonesia yakni Allianz Utama maka perusahaan akan melakukan beberapa inisiatif untuk mendukung strategi perusahaan dengan mitra bisnis dan nasabah melalui interaksi digital secara lebih efektif dan efisien.

"Allianz Utama ingin memberikan technical excellence, yaitu menjadi yang unggul dalam segala hal bagi mitra bisnis dan nasabah kami," kata Joachim melalui surat elektronik, Senin (2/5/2016).

Sementara untuk tahun buku 2015, Joachim mengatakan secara keseluruhan laba Allianz Indonesia yang terdiri dari Allianz Life dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terkoreksi 0,4%. Namun demikian, laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) perusahaan selama 4 tahun terakhir tetap menunjukkan tren positif dengan tumbuh 4% untuk pendapatan premi bruto dan 36% untuk laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan yang diaudit, laba Allianz Life mengalami penurunan 5,5% dari Rp957 miliar di 2014 menjadi Rp904 miliar di 2015. Sementara Allianz Utama naik sebesar 22,6% menjadi Rp 37,41 miliar dibandingkan 2014 sebesar Rp30,52 miliar.

Sementara untuk beban dan manfaat yang dibayar, Allianz Life berhasil menekan dari Rp8,94 di 2014 menjadi Rp5,09 triliun akhir tahun lalu atau terpangkas 43%. Meski klaim relatif stabil, perusahaan dapat meminimalisir kenaikan cadangan klaim.

"Penurunan pada pendapatan premi bruto dan laba bersih gabungan disebabkan oleh besarnya tantangan yang dihadapi oleh lini usaha asuransi jiwa di tahun 2015," katanya.

Dia mengatakan perlambatan kondisi ekonomi membuat turunnya minat masyarakat untuk menambah jenis perlindungan. Sedangkan lini asuransi umum tumbuh lebih baik karena peningkatan penetrasi yang dilakukan dari jalur distribusi keagenan.

Strategi multi segmen dan multi distribusi yang kami terapkan membuat kami tetap leluasa dan cekatan dalam menemukan peluang dan melakukan pendekatan yang tepat terhadap kebutuhan nasabah," katanya.

Dengan model multi segemen ini, Joachim mengatakan meski terjadi penurunan pendapatan, basis nasabah justru meningkat. Dia menjelaskan tahun lalu jalur distribusi keagenan menyumbangkan 34% premi bruto atau Rp2,99 triliun. Jumlah ini nail 10,6% dibandingkan 2014. Bancassurancemenyumbangkan 49% bisnis dengan premi Rp4,32 triliun. sedangkanHealth & Corporate Solution menyumbang 17% bisnis dengan premi Rp1,5 triliun. Sedangkan dana kelolaan Allianz Life hingga akhir tahun lalu mencapai Rp25,22 trilliun di tahun 2015.

"Jumlah tertanggung meningkat sebesar 12% baik dari nasabah segmen korporat maupun individual," kata dia.

01/05/2016 16:06 WIB

Taspen Makassar Terima Setoran Iuran JKK Dan JKm Rp7,8 Miliar http://finansial.bisnis.com/read/20160501/215/543486/taspen-makassar-terima-setoran-iuran-jkk-dan- jkm-rp78-miliar

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Taspen (Persero) Cabang Utama Makassar mencatat penghimpunan iuran jaminan kecelakaan kerja maupun jaminan kematian dari pemerintah daerah di wilayah kerja perseroan mencapai Rp7,8 miliar yang terealisasi di kuartal I/2016. Secara kumulatif, setoran JKK dan JKm itu dibayarkan oleh 17 pemerintah daerah dalam cakupan operasional Taspen Makassar untuk seluruh PNS yang berada dalam naungannya. Kepala Taspen Cabang Utama Makassar, Sidik Adi Pramono, mengatakan tingkat kepatuhan pemerintah daerah yang cenderung tinggi ikut mendukung realisasi pembayaran premi jaminan kerja tersebut. "Khusus di wilayah kami ada 19 pemda, tetapi ada dua pemda yang belum merealisasikan kewajiban pembayaran premi," katanya, Minggu (1/4/2016). Kendati tidak menyebut pemda tersebut, Sidik merincikan penyebab keterlambatan di mana salah satu menjadwalkan pembayaran premi JKK dan JKm pada Mei 2016 mendatang sedangkan pemda lainnya pada Juli 2016 lantaran keterlambatan pengesahan APBD. Selain Pemda, perusahaan juga mencatat sudah ada 13 DPRD yang juga telah membayar iuran JKK dan JKM, sehingga posisi April total iuran mencapai Rp7,5 miliar. Kepesertaan anggota DPRD sendiri sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 70/2015 mencakup kepesertaan Calon PNS, PNS, PPPK, Pejabat Negara, Ketua dan Anggota DPRD. "Masih ada enam DPRD belum gabung, ada yang memang belum dianggarkan, tapi masih ada juga yang belum respon sama sekali. Ada juga Pemda sudah bayar tapi DPRDnya belum menganggarkan," papar Sidik. Tahun ini, lanjut Sidik, dana kelolaan untuk JKK dan JKM ditarget mampu mencapai Rp26 miliar hingga akhir tahun. Target tersebut sejalan dengan incaran iuran tahun lalu sebesar Rp13 miliar untuk jangka waktu enam bulan sejak lounching produk terbaru perseroan ini. "Realisasi tahun lalu Rp10 miliar, artinya masih nunggak Rp3 miliar lagi. Tunggakan tahun lalu ini juga berasal dari 3 dari 13 DPRD yang sudah bayar untuk tahun ini," bebernya. Kendati demikian, Sidik yakin Pemda dan DPRD yang masih menunggak akan menganggarkannya di APBD perubahan. Menjaga dan mengawal hal itu pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Pengaudit Keuangan (BPK) baik pusat ataupun daerah yang akan menjadikannya sebagai salah satu obyek audit. "Kalau tidak diakui sebagai hutang, maka akan menjadi catatan hasil audit nantinya," tutupnya. Sekedar diketahui, jumlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) wilayah cakupan KCU Makassar sebanyak 167.632 PNS dari 19 Pemda di Sulawesi selatan kecuali Palopo, Tanah toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara dan Lutim yang masuk dalam cakupan wilayah kerja PT Taspen cabang Palopo.

Dirikan Asuransi, BTPN Ingin Kuasai 70% Saham Investor Daily – 01/05/2016, hal.8

Bisnis Indonesia- 30/04/2016 Pertumbuhan Dipatok Ekspansif