evaluasi sistem pengendalian internal yang mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus...

43
1 1. PENDAHULUAN Pengendalian Internal dipandang penting dilakukan dalam suatu perusahaan, baik perusahaan jasa, manufaktur atau dagang. Pengendalian Internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan ( Romney dan Steinbart, 2008) . Pelaksanaan pengendalian internal dalam suatu perusahaan dilakukan oleh pelaku usaha didalamnya. Dengan diterapkannya sistem pengendalian internal dalam suatu organisasi perusahaan, diharapkan secara menyeluruh harta perusahaan dapat dilindungi dari kerusakan fisik dan kecurangan manusia dalam hal ini pegawai, selain itu juga terjaminnya keakuratan data dan terhindarnya kesalahan pencatatan baik disengaja atau tidak disengaja (Omposunggu, 2002). Dalam perusahaan manufaktur terdapat proses produksi yang mengolah bahan mentah hingga menjadi barang yang siap untuk dijual. Oleh karena itu untuk menghasilkan produk yang bermutu diperlukan adanya sistem yang membantu dalam menjalankan suatu usaha, yaitu sistem informasi yang memberi kemudahan dalam menjalankan kegiatan proses produksi (Hastoni dan Andrianto, 2005). PT Charoen Pokhpand, yang berlokasi di Jalan Patimura KM.1, mempunyai sistem pengendalian internal guna meminimalisasi tingkat resiko yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen COSO (Committee of Sponsoring Organization) yang saling berhubungan, yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan (Monitoring). Selain itu untuk meminimalisasi tingkat resiko yang muncul, kehandalan data juga diperlukan dalam semua transaksi yang menyangkut siklus produksi, oleh karenanya dibutuhkan formulir atau dokumen yang lengkap dan jelas untuk mendokumentasikan informasi yang berkaitan

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

1

1. PENDAHULUAN

Pengendalian Internal dipandang penting dilakukan dalam suatu

perusahaan, baik perusahaan jasa, manufaktur atau dagang. Pengendalian Internal

adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang yang dipergunakan untuk

menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan

memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan

kebijakan yang telah ditetapkan ( Romney dan Steinbart, 2008) .

Pelaksanaan pengendalian internal dalam suatu perusahaan dilakukan

oleh pelaku usaha didalamnya. Dengan diterapkannya sistem pengendalian

internal dalam suatu organisasi perusahaan, diharapkan secara menyeluruh harta

perusahaan dapat dilindungi dari kerusakan fisik dan kecurangan manusia dalam

hal ini pegawai, selain itu juga terjaminnya keakuratan data dan terhindarnya

kesalahan pencatatan baik disengaja atau tidak disengaja (Omposunggu, 2002).

Dalam perusahaan manufaktur terdapat proses produksi yang mengolah

bahan mentah hingga menjadi barang yang siap untuk dijual. Oleh karena itu

untuk menghasilkan produk yang bermutu diperlukan adanya sistem yang

membantu dalam menjalankan suatu usaha, yaitu sistem informasi yang memberi

kemudahan dalam menjalankan kegiatan proses produksi (Hastoni dan Andrianto,

2005).

PT Charoen Pokhpand, yang berlokasi di Jalan Patimura KM.1,

mempunyai sistem pengendalian internal guna meminimalisasi tingkat resiko

yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik

dapat dilihat berdasarkan lima komponen COSO (Committee of Sponsoring

Organization) yang saling berhubungan, yaitu: lingkungan pengendalian,

penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta

pemantauan (Monitoring). Selain itu untuk meminimalisasi tingkat resiko yang

muncul, kehandalan data juga diperlukan dalam semua transaksi yang

menyangkut siklus produksi, oleh karenanya dibutuhkan formulir atau dokumen

yang lengkap dan jelas untuk mendokumentasikan informasi yang berkaitan

Page 2: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

2

dengan transaksi di dalam departemen produksi sehingga menghasilkan output

informasiyang andal dan dapat dipercaya.

PT Charoen Pokhpand merupakan perusahaan manufaktur yang

bergerak dalam bidang makanan (olahan daging ayam). Depertemen Produksi PT

Charoen Pokhpand mempunyai karyawan produksi kurang lebih 1000 orang yang

terbagi dalam enam bagian, yaitu: Bagian Penerimaan, Bagian Penggantungan

Ayam, Bagian Penanganan, Bagian Penyiangan, Bagian Packing, dan Bagian

Gudang. PT Charoen Pokhpand merupakan perusahaan yang pada awalnya

didirikan di Cikande, Jawa Barat. Pada tujuh tahun belakangan ini sebagian besar

kegiatan produksinya dipindahkan ke Salatiga, sehingga diperlukan sistem

pengendalian internal yang baik guna menyesuaikan lingkungan kerja yang baru.

Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan secara keseluruhan, PT

Charoen Pokhpand sudah menerapkan sistem pengendalian internal di siklus

produksi, sementara itu dalam praktiknya masih ada beberapa masalah yang

muncul. Contohnya, adanya masalah teknis produksi yaitu kurangnya

ketersediaan peralatan produksi seperti pisau pemotong, sarung tangan, sepatu

boot, dan masker. Masalah lain yang muncul adalah toleransi yang terlalu tinggi

terhadap perencanaan produksi serta pengawasan terhadap karyawan masih

lemah, terlihat masih terjadinya pencurian terhadap produk yang dilakukan oleh

karyawan produksi. Berdasarkan uraian sebelumnya, persoalan yang diangkat

dalam penelitian ini mengenai kemampuan sistem pengendalian internal di siklus

produksi PT Charoen Pokhpand yang dilihat berdasarkan lima komponen COSO

(Committee of Sponsoring Organization) yaitu: lingkungan pengendalian,

penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan

monitoring.

Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi sistem pengendalian internal di

siklus produksi yang sudah diterapkan di PT Charoen Pokhpand berdasarkan

COSO. Hal ini didasarkan pada masih munculnya kelemahan sistem pengendalian

internal di siklus produksi, sehingga dianggap perlu untuk diberikan rekomendasi.

Manfaat dari penelitian ini, 1) Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan

Page 3: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

3

informasi sistem pengendalian internal yang berlaku padaperusahaan. 2) Bagi

perusahaan, agar dapat lebih meningkatkan kualitas sistem pengendalian internal

pada siklus produksi

2. KERANGKA TEORITIS

2.1.Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian intemal didefinisikan sebagai organisasi dan semua metode

serta ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk

mengamankan kekayaan perusahaan. Memelihara kecermatan dan sampai

seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi ( Harahap, 1995 ) dalam ( Ihsan

dan Sulastri, 2005). Sistem pengendalian internal merupakan faktor yang

menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan yang dihasilkan perusahaan,

dengan demikian perlu adanya konsep- konsep yang mendasarinya yaitu tanggung

jawab manajemen, jaminan yang memadai, pengolahan data dan keterbatasan

pengendalian (Kwang Bu, 2006).

Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization) pengendalian

internal didefinisikan sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan

komisaris, pihak manajemen, dan karyawan yang berada diarahan dewan

komisaris serta pihak manajemen, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa

tujuan pengendalian sudah dicapai. Terdapat lima komponen pengendalian

internal yang saling berhubungan (Romney dan Steinbart, 2008), yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian: Inti dari bisnis apapun adalah orang- orangnya, ciri

dan sifat perorangan, termasuk integritas, nilai- nilai etika, dan kompetensi,

serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang

mengemudikan organisasi dan dasar tempat segala hal terletak.

2. Aktivitas Pengendalian: Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat

dan dilaksanaan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang

diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko pencapaian

tujuan organisasi, secara efektif dijalankan.

3. Penilaian resiko: Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan resiko

yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi

Page 4: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

4

dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan dan kegiatan lainnya, agar

organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat

mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang

terkait.

4. Informasi dan Komunikasi: Disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem

informasi dan komunikasi. Informasi dan komunikasi ini memungkinkan

orang- orang atau anggota dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar

informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan

mengendalikan operasinya.

5. Pengawasan: Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai

dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat bereaksi secara dinamis,

berubah sesuai tuntutan keadaan.

2.2. SIKLUS PRODUKSI

Siklus produksi adalah keseluruhan yang terjadi dalam pengolahan bahan

baku sampai pada produk jadi (Mulyadi 2001) dalam (Aryati 2004). Siklus

produksi dalam perusahaan manufaktur yang diproduksinya berdasarkan pesanan

dari pembeli terdiri dari dua transaksi, yaitu transaksi manufaktur dan aktifitas

perhitungan fisik persediaan. Jaringan prosedur yang membentuk masing- masing

transaksi tersebut adalah (Aryati, 2004) :

1. Transaksi manufaktur:

a. Prosedur bahan baku

b. Prosedur pencatatan bahan baku

c. Prosedur pencatatan tenaga kerja langsung

d. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik

e. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya

f. Prosedur pencatatan cost produk selesai

2. Transaksi aktifitas perhitungan fisik persediaan:

a. Prosedur perhitungan fisik

b. Prosedur kompilasi

c. Prosedur penentuan cost persediaan

d. Prosedur adjustment cost persediaan

Page 5: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

5

Tujuan utama siklus produksi adalah untuk mempermudah perubahan

bahan baku menjadi produk jadi, selain itu siklus produksi bertujuan

untukmenjaga tingkat mutu produk, karena dalam siklus produksi mencakup

fungsi- fungsi perencanaan dan pengendalian produksi, pengolahan bahan baku

dan transfer barang jadi (Hastoni dan Andrianto, 2005).

3. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini obyek penelitian yang digunakan adalah sistem

pengendalian internal departemen produksi PT Charoen Pokhpand Indonesia

(CPI). Metode untuk memperoleh data dilakukan melalui beberapa tahap, dimulai

dengan melakukan wawancara kepada Manajer Produksi menyangkut aktivitas

produksi PT Charoen Pokhpand serta alur proses produksi dan profil perusahaan.

Selanjutnya menyerahkan kuesioner untuk diisi oleh Manajer Produksi yang

didalamnya terdapat pernyataan menyangkut prosedur produksi dilihat

berdasarkan lima komponen COSO (Committee of Sponsoring Organization),

yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian,

informasi dan komunikasi, dan pengawasan. Pernyataan dalam kuesioner

digunakan untuk menilai kekuatan sistem pengendalian internal yang sudah

diterapkan dengan scoring. Pernyataan yang kuat diberikan skor 5 sampai yang

lemah diberikan skor 1.Kuesioner ini digunakan untuk mengukur penerapan

sistem pengendalian internal di PT Charoen Pokhpand dengan dasar lima

komponen COSO.

Selain menyerahkan kuesioner kepada Manajer produksi, disebarkan juga

30 kuesioner kepada karyawan departemen produksi. Dalam kuesioner tersebut

terdapat lima belas pernyataan menyangkut peran manajemen dan peran karyawan

dalam siklus produksi. Seperti halnya kuesioner untuk Manajer produksi,

penilaian pada kuesioner yangdisebarkan kepada karyawan juga dengan

menggunakan cara scoring. Jawaban Selalu diberi skor 4, Kadang- kadang skor 3,

Belum pernah skor 2, dan Tidak pernah skor 1. Hasil jawaban kuesioner

kemudian diinput dan dilakukan penilaian rata- ratauntuk kemudian diolah

menggunakan SPSS 16, dengan uji deskriptif frekuensi. Hasil uji deskriptif

Page 6: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

6

frekuensi digunakan sebagai dasar analisis peran manajemen menurut karyawan

produksi serta kepatuhan mereka terhadap prosedur pengendalian internal yang

telah ditetapkan di departemen produksi PT Charoen Pokhpand. Selain

kelimabelas pernyataan yang diajukan, penulis juga menyertakan satu pertanyaan

dalam kuesioner tersebut, pertanyaan menyangkut apakah masih ada masalah

yang mengganggu aktivitas produksi. Tahapan terakhir untuk mengetahui apakah

data atau informasi menyangkut siklus produksi didokumentasikan dengan

baik,dilakukan jugaanalisis beberapa formulir atau dokumen tercetak menyangkut

kejelasan serta kelengkapan nama atribut di dokumen tercetak.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Alur Sistem Produksi PT Charoen Pokhpand

Kuantitas produk yang akan diproduksi didasarkan pada permintaan dari

konsumen melalui bagian penjualan. Proses ini dibantu dengan adanya

penggunaan sistem yang sudah terkomputerisasi dan terintregasi pada siklus

produksi PT Charoen Pokhpand, yaitu SAP. SAP adalah suatu software yang

dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya secara lebih efektif dan efisien, SAP sendiri merupakan singkatan

dari System Application and Product in Data Processing (Training SAP 2007)

dalam (Singgih 2012).

Berikut sistem produksi PT Charoen Pokhpand di setiap tahap proses

produksinya, diawali dengan penerimaan ayam hidup (bahan baku) dari pihak

supplier pembawa ayam, setelah sebelumnya melalui proses penimbangan, berat

ayam hidup kemudian diinput dalam sistem SAP pada dokumen SPPA (Surat

Perintah Penangkapan Ayam), yang selanjutnya menghasilkan informasi data

ayam Delivery Order. Data ayam Delivery Order digunakan sebagai dasar proses

selanjutya yaitu proses penggantungan dan penghitungan ayam, yang

menghasilkan informasi jumlah ayam masuk dan kemudian di input kembali di

dalam sistem SAP. Ayam hidup yang sudah dihitung kemudian masuk dalam

proses pemotongan. Pada proses pemotongan ayam, keluar formulir efektifitas

Page 7: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

7

produksi. Formulir tersebut digunakan untuk menilai keefektifan dan keefisienan

ayam yang dihasilkan setelah proses pemotongan ayam, untuk menilai kesesuaian

kuantitas dengan perencanaan semula.

Proses defeathering dan pengeluaran jeroan ayam di bagian penanganan,

dilakukan pada ayam yang sudah dipotong. Proses tersebut menghasilkan

informasi jumlah ayam tanpa jeroan.Informasi jumlah ayam tanpa jeroan

kemudian kembali di input dalam sistem SAP. Ayam yang telah dipisahkan

dengan jeroanya, kemudian dibersihkandan nantinya akan menghasilkan ayam

bersih.Ayam bersih tersebut kemudian diperiksa kualitasnya dengan

menggunakan formulir quality control. Ayam yang telah diperiksa kualitasnya,

kemudian disortasi di bagian penyiangan. Berdasarkan proses sortasi keluar data

jumlah dan berat ayam bersih serta produk setengah jadi (ayam tanpa jeroan).

Pada bagian penyiangan juga terdapat proses perhitungan, proses cut-up

dan metal detecting pada jumlah ayam bersih yang dihasilkan.Pada tahap metal

detecting, ayam diuji apakah mengandung logam atau tidak, apabila mengandung

logam produk jadi akan dikeluarkan dari produksi dan dinyatakan sebagai produk

tidak layak. Apabila produk tidak mengandung logam, produk akan melalui

tahapan selanjutnya di bagian pembekuan dan packing.

Proses pada bagian pembekuan dan packing dimulai dengan input data

hasil produksi tanpa tulang dan bebas logam di sistem SAP yang menghasilkan

data hasil produksi. Selanjutnya ayam hasil produksi dipacking sesuai dengan

klasifikasi yang sudah direncanakan sebelumnya. Dari proses packing keluar data

finished good yang kemudian di input di sistem SAP. Finished good disimpan

dalam bagian cold storage untuk kemudian dikeluarkan saat bagian pemuatan

meminta barang untuk dimuat dan dikirimkan kepada konsumen. Metode ABC

(Activity Based Costing) merupakan metode yang digunakan oleh PT Charoen

Pokhpand. Hal ini sesuai dengan hakikat ABC yang diungkapka oleh Mulyadi

(2001) dalam Martusa dan Adie (2011) yaitu dalam menghasilkan cost object

(produk atau jasa), sumber daya yang dikeluarkan oleh perusahaan berupa biaya-

Page 8: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

8

biaya didasarkan atas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga

digunakan metode ABC dalam input data pada SAP guna mengurangi timbulnya

resiko kesalahan perhitungan biaya.

4.2. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal PT Charoen Pokhpand Siklus

Produksi Berdasarkan COSO

Perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian internal yang

memadai. Dengan adanya sistem pengendalian internal tersebut yang digunakan

untuk meminimalisasi tingkat kecurangan yang mungkin akan terjadi,

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan produksi, serta menjaga data yang

terkait siklus produksi agar tetap handal. Begitu pula dengan PT Charoen

Pokhpand yang juga mempunyai sistem pengendalian internal yang dilihat

berdasarkan dari lima komponen pengendalian internal menurut COSO

(Committee of Sponsoring Organization) yang saling berkaitan, yaitu:

Lingkungan Pengendalian

Karyawan di siklus produksi bekerja untuk menghasilkan produk utama

Slaughterhouse yaitu ayam utuh, ayam potong,dan ayam tanpa tulang.

Berdasarkan wawancara dengan Manajer Produksi, sebagian besar karyawan di

departemen produksi adalah karyawan wanita, dengan alasan menurut perusahaan

karyawan wanita memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada karyawan

pria. Karyawan produksi bekerja dalam sebuah sub tim kecil di enam bagian

departemen produksi Bagian Penerimaan, Bagian Penggantungan Ayam, Bagian

Penanganan, Bagian Penyiangan, Bagian Packing,dan Bagian Gudang. Hubungan

kerjasama serta solidaritas antar karyawan dalam satu tim dengan tim lain terjalin

dengan baik, meskipun telah terdapat pemisahan tugas yang jelas sesuai dengan

tanggung jawab serta wewenang di setiap bagian. Sebagai contoh karyawan pada

bagian penanganan tidak boleh membantu ataupun diperbantukan dalam aktivitas

bagian penyiangan, apabila hal itu terjadi dikhawatirkan akan timbul kesalahan

dalam aktivitas produksi di bagian penyiangan.

Page 9: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

9

Manajer produksi sebagai pimpinan tertinggi di Departemen Produksi

berperan juga dalam pengawasan terhadap karyawan berkompetensi rendah yang

dilihat dalam KPI (Key Performance Indicator) meliputi target reject, kualitas

produksi, kerjasama tim dan kepemimpinan, serta terlibat juga dalam pelatihan

karyawan baru. Perusahaan juga terbuka secara penuh terhadap pemerintah

mengenai pelaporan keuangan dan segala aktivitas bisnis yang menyangkut

kegiatan produksi PT Charoen Pokhpand. Pihak manajemen Departemen Produksi

telah memahami kebijakan pemerintah menyangkut cara pemotongan atau

penyembelihan ayam yang halal, dalam hal ini perusahaan bekerjasama dengan

MUI (Majelis Ulama Indonesia) dengan diadakannya audit oleh pihak MUI dan

sosialisasi kepada karyawan produksi bagian penggantungan ayam (sembelih)

yang dilakukan setiap tahunnya untuk pengakuan produk halal. Perusahaan juga

mendaftarkan produknya ke BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

seperti yang sudah menjadi peraturan pemerintah, guna meningkatkan

kepercayaan konsumen terhadap produk PT Charoen Pokhpand.

Proses pengambilan keputusan dalam Departemen Produksi oleh pihak

manajemen juga dilakukan secara konsisten, keputusan dibuat setelah

mempertimbangkan secara seksama fakta- fakta yang terjadi dan dirapatkan

dalam rapat koordinasi yang dilakukan setiap bulannya. Manajer Produksi

menjalin hubungan yang baik dengan karyawan, agar tercipta integritas dan nilai

etika yang baik.

Penilaian Resiko

PT Charoen Pokhpand mempunyai misi perusahaan yang resmi disusun

dan dikomunikasikan ke seluruh karyawan departemen produksi yaitu menjadi

produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam khususnya

dan bahan lain umumnya, serta menjadi perusahaan yang bertanggung jawab,

peduli terhadap dampak lingkungan di dalam menjalankan kegiatan. Tingkat

aktivitas produksi serta tujuannya dievaluasi secara berkala sesuai dengan misi PT

Charoen Pokhpand.

Page 10: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

10

Pada setiap proses produksi selalu ada rencana produksi jangka pendek

maupun jangka panjang yang dikomunikasikan setiap minggunya ke karyawan

produksi. Prosedur ini dinamakan briefing mingguan guna meminimalisasi resiko

terjadinya missed target yang sudah direncanakan. PT Charoen Pokhpand selalu

melakukan aktivitas produksi berdasarkan perencanaanyang sudah dibuat, baik

perencanaanharian, mingguan, maupun bulanan yang bertujuan untuk

menghindari terjadinya kelebihan ataupun kekurangan bahan baku produksi.

Ketika perusahaan mengalami kelebihan bahan baku, yang akan terjadi adalah

kelebihan biaya yang dikeluarkan (over cost), namun ketika perusahaan

mengalami kekurangan bahan baku. Hal ini berpengaruh pada munculnya biaya

stockout yaitu biaya hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pendapatan karena

bahan baku yang diperlukan tidak tersedia. Terjadinya stockout ini dapat

menyebabkan proses produksi tertunda dan perusahaan kehilangan pendapatan

penjualan serta kepercayaan dari para pelanggan ( Romney danSteinbart,2008).

Anggaran atau biaya produksi dikembangkan oleh Departemen

Accounting yang bertanggung jawab dan mengikuti prosedur yang telah

ditentukan. Departemen Accounting PT Charoen Pokhpand tidak hanya bertugas

menghitung dan mencatat hal yang menyangkut transaksi pembiayaan, tetapi juga

bertugas sebagai controlling biaya yang dikeluarkan di Departemen Produksi. Hal

ini dimaksudkan untuk mengurangi munculnya resiko terlalu banyak biaya

produksi yang dikeluarkan (over budget) namun tidak diikuti dengan kualitas dan

kuantitas produk yang sesuai target perencanaan.

Studi biaya dilakukan sebelum menentukan bahan baku serta segala

sesuatu yang mendukung aktivitas produksi yang akan dipakai. Mekanisme dan

prosedur PT Charoen Pokhpand yang telah ada di dalam Departemen Produksi

digunakan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan dan bereaksi terhadap

peristiwa-peristiwa baru yang mempengaruhi tujuan perusahaan seperti:

perubahan ekonomi, perubahan peraturan pemerintah, dan perubahan tekhnologi.

Page 11: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

11

Aktivitas Pengendalian

Key Performance Indicator (KPI) digunakan sebagai dasar hasil

penilaian kinerja karyawan yang dilakukan setiap tahunnya yang digunakan oleh

perusahaan sebagai control kualitas produk serta kualitas sumber daya manusia di

dalam Departemen Produksi. Apabila muncul produk yang tidak sesuai standar

serta terjadi kesalahan ataupun kecurangan dari karyawan, PT Charoen Pokhpand

bisa secepatnya melakukan perbaikan yang dibicarakan sebelumnya dalam rapat

koordinasi setiap bulannya pada setiap departemen. Manajer Produksi juga

melakukan tinjauan mendadak terhadap karyawan produksi guna mengetahui

kesalahan- kesalahan yang mungkin dilakukan.

Aktivitas produksi PT Charoen Pokhpand telah didokumentasikan dalam

sistem SAP yang terkomputerisasi dan terintegrasi ke departemen lain, seperti

contohnya Departemen Accounting. Akses ke sistem program SAP dan data

dikendalikan untuk menghindari kemungkinan resiko kehilangan data transaksi

pada Departemen Produksi PT Charoen Pokhpand. Aktivitas pengendalian lain

yang sudah perusahaan lakukan adalah dilakukannya review dan rekonsiliasi

laporan dalam kegiatan produksi. Setiap pengeluaran barang selalu mendapat

persetujuan dari pihak yang diberikan otorisasi, dan dilakukan penghitungan ulang

disetiap bagian. Pembatasan penggunaan aset didokumentasikan dengan baik

dalam formulir bukti serah terima barang pada setiap bagian di Departemen

Produksi yang penggunaannya dipantau oleh pihak manajemen yaitu supervisor

dan koordinator setiap bagian.

Peralatan, perlengkapan, persediaan, serta asset lainnya secara fisik

dijamin dan dihitung secara berkala. Rencana pemulihan juga dilakukan oleh

pihak manajemen produksi apabila terjadi bencana alam atau pun masalah internal

seperti kebakaran pabrik, mesin rusak, dalam perusahaan untuk meminimalkan

tingkat kerugian.

Page 12: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

12

Informasi dan Komunikasi

Semua transaksi di Departemen Produksi sudah dicatat dalam sistem SAP

dan akan terintregrasi ke departemen lain yang berhubungan. Selain itu untuk

mempermudah komunikasi antar departemen yang saling berkait, PT Charoen

Pokhpand juga menggunakan jaringan internet, contohnya informasi permintaan

produk dari departemen pemasaran dilakukan via e-mail pada departemen

produksi sebagai dasar dilakukannya perencanaan produksi. Selain itu karena PT

Charoen Pokhpand menggunakan ABC (Activity Based Costing) yang setiap

kegiatannya menimbulkan biaya, dengan sistem yang terkomputerisasi dan sudah

terintegrasi maka akan mempermudah Departemen Accounting untuk menghitung

biaya yang akan dibebankan disetiap tahap atau aktivitas produksi. Informasi

dievaluasi dan diklasifikasikan berdasarkan integritas kerahasiaan dan

ketersediaan karyawan yang memiliki otoritas atau tanggung jawab untuk

mengaksesnya dalam sistem SAP yang sebelumnya dilatih terlebih dahulu

pengoperasian SAP untuk memahami tanggung jawab mereka terkait dengan

informasi tersebut.

Pihak Manajemen Produksi mendorong kepercayaan antara karyawan,

supervisor dan departemen yang lain. Karyawan produksi didorong untuk

memberikan rekomendasi dan ide sebagai perbaikan PT Charoen Pokhpand

kedepannya. Turut diinformasikan hal- hal penting seperti perubahan prosedur,

atau perubahan perencanaan produksi oleh Koordinator bagian setiap minggunya

kepada karyawan produksi.

Monitoring

Dalam aktivitas pengawasan atau monitoring PT Charoen Pokhpand

membuat aturan untuk mereview seluruh aktivitas maupun data yang menyangkut

siklus produksi setiap bulannya, hal ini dilakukan untuk mengawasi seluruh

Page 13: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

13

kegiatan produksi agar tetap berjalan sesuai rencana yang telah disusun. Apabila

terjadi penyimpangan akan ditindak lanjuti secara tepat waktu.

Pengawasan lainnya juga berkaitan dengan kinerja karyawan, persediaan

aset dan hal teknis produksi yaitu pemantauan terhadap mesin, fasilitas

pendukung produksi (ketersediaan sepatu, sarung tangan, pisau pemotong, masker

dan lain- lain) oleh supervisor dan koordinator setiap bagian di dalam Departemen

Produksi agar kegiatan produksi berjalan lancar tanpa terkendala masalah teknis

dan pengendalian internal serta pemantauan terhadap karyawan. Selain itu

manajemen secara berkala mengevaluasi efektifitas proses penilaian resiko,

sehingga dilakukan akurasi dan ketepatan waktu di sistem SAP pada saat

informasi dibutuhkan mengurangi resiko ketidakandalan data.

4.3. Peran Manajemen dan Kepatuhan Karyawan dalam Prosedur Produksi

Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada karyawan produksi, serta

uji Descriptive Frequency yang dilakukan berikut hasil penjelasannya:

Gambar1: Grafik Peran Manajemen Produksi

10 10

16 17

4

17

21 20 20

13 13

25

6

9

0 0 1 0 0

5

0 0 0 0 0 1 2 0

0

5

10

15

20

25

30

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

JUM

LAH

RES

PO

ND

EN

PERNYATAAN

Selalu Kadang-Kadang Belum Pernah Tidak Pernah

Page 14: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

14

Keterangan X:

X1 Pihak manajemen produksi telah memberikan informasi mengenai

prosedur produksi dengan baik kepada seluruh karyawan produksi.

X2 Manajemen produksi menyebar luaskan visi dan kebijakan perusahaan

terutama pada divisi produksi kepada seluruh karyawan.

X3 Pimpinan berperan serta dalam peningkatan kualitas produk yang

dihasilkan bagian produksi.

X4 Pimpinan melakukan control secara berkala.

X5 Fasilitas- fasilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan

produksi.

X6 Karyawan mendapat pelatihan sebelum melaksanakan tugasnya.

X7 Pihak manajemen sudah menindak tegas bagi karyawan yang melakukan

kesalahan dalam kegiatan produksi.

Grafik di atas menunjukkan tujuh pernyataan terkait peran manajemen

dalam aktivitas pengendalian internal. Berdasarkan grafik tersebut terlihat pihak

manajemen produksi sudah melakukan aktivitas pengendalian internal guna

meningkatkan kualitas produksi serta mewujudkan tujuan produksi yang sudah

direncanakan, namun terkadang prosedur yang telah diterapkan tidak dijalankan

oleh pihak manajemen.

Peran Karyawan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran karyawan dalam kepatuhan

terhadap prosedur produksi :

Page 15: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

15

Gambar 2: Grafik Peran Karyawan

Keterangan X:

X1 Karyawan sudah melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan prosedur

produksi yang berlaku di perusahaan.

X2 Karyawan telah melaksanakan proses produksi sesuai dengan job

description anda.

X3 Karyawan telah mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan guna

mewujudkan visi perusahaan.

X4 Karyawan melakukan tindakan yang melanggar peraturan dalam divisi

produksi.

X5 Karyawan menganggap kesalahan- kesalahan kecil yang dilakukan tidak

merugikan perusahaan.

X6 Kesalahan yang sengaja dilakukan oleh karyawan biasanya disebabkan

karena mengikuti rekan kerja lainnya.

X7 Biasanya kesalahan yang muncul adalah kesalahan-kesalahan yang tidak

disengaja.

X8 Masih ada masalah- masalah muncul yang menghambat kegiatan produksi.

26 27

24

0

5 3

17

6 4 3

6

18

13

16

12

21

0 0 0

3

8

5

1 0 0 0 0

9

4 6

0

3

0

5

10

15

20

25

30

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

JUM

LAH

RES

PO

ND

EN

PERNYATAAN

selalu kadang-kadang belum pernah tidak pernah

Page 16: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

16

Kedelapan pertanyaan diajukan juga kepada responden yaitu karyawan

produksi PT Charoen Pokhpand bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan

mereka terhadap prosedur produksi. Peran karyawan dalam siklus produksi sangat

penting sebagai salah satu wujud keberhasilan PT Charoen Pokhpand dalam

meningkatkan profit perusahaan.

Berdasarkan grafik diatas ditunjukkan bahwa sebenarnya karyawan

sudah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh

perusahaan, namun masih terlihat bahwa karyawan melakukan tindakan di luar

prosedur perusahaan yang dianggap sebagai kesalahan kecil yang tidak merugikan

perusahaan.

Selain ke lima belas pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan kepada

responden, disertakan juga satu pertanyaan kepada karyawan mengenai masalah-

masalah yang muncul dalam kegiatan produksi. Hasil yang didapatkan, responden

menjawab bahwa masih ada masalah yang muncul yaitu mesin rusak, listrik mati,

ketidak tersediaannya fasilitas penunjang kegiatan produksi (masker, pisau

pemotong, sarung tangan, sepatu yang jumlahnya terbatas dan sudah rusak), serta

tidak dilaksanakanya kegiatan briefing setiap minggunya. Berdasarkan paparan

dari karyawan tersebut perusahaan belum memberikan fasilitas yang memadai

untuk menunjang kegiatan produksi dan melaksanakan prosedur briefing

mingguan guna meningkatkan kualitas hasil produksi.

4.4. Dokumen Yang Terkait Siklus Produksi

Untuk menghasilkan output informasi yang dapat diandalkan, diperlukan

juga input informasi yang lengkap dan handal, oleh karena itu diperlukan suatu

catatan atau formulir yang lengkap untuk mendokumentasikan setiap transaksi

pada siklus produksi. Begitu juga dalam pelaksanaan siklus produksi PT Charoen

Pokhpand, digunakan berbagai dokumen atau catatan yang membantu kelancaran

kegiatan produksi. Berikut dokumen tercetak yang menyangkut siklus produksi

PT Charoen Pokhpand:

Page 17: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

17

1. SPPA (Surat Perintah Penangkapan Ayam) atau Bukti Penerimaan Ayam

Surat Perintah Penangkapan Ayam digunakan untuk bukti penerimaan

ayam hidup yang masuk di perusahaan. Pada Bukti Penerimaan Ayam atribut

sudah cukup lengkap untuk menginput data sehingga menghasilkan informasi

yang lengkap pula. Formulir ini berisi: Kode supplier, Nama supplier, Nomer

antri truk, Jam antri truk, Jam datang truk, Tanggal/Bulan/Tahun, Nomer plat truk,

Nomer antri truk actual, Jam mulai bungkar, jam selesai bongkar, Nomer bukti

timbang, Berat ayam (Berat timbang I. Berat timbang II, Berat kotor), Jumlah

ayam dalam truk, serta keterangan- keterangan kondisi ayam yang dibawa

supplier, selain itu selalu ada kolom tanda tangan untuk pihak yang berwenang.

2. Surat Bukti Pengeluaran Barang Evisceration,Cut-up, dan Packing

Pada transaksi evisceration,cut-up, dan packing mempunyai formulir

Bukti Pengeluaran Barang. Formulir ini digunakan sebagai informasi untuk

aktifitas proses produksi selanjutnya. Misalnya informasi pada Bukti Pengeluaran

Barang evisceration digunakan sebagai input informasi pada proses selanjutnya

yaitu Sortation (sortasi).

Terdapat beberapa atribut di dalam Bukti Pengeluaran Barang, yaitu:

Jenis transaksi, Plant, Lokasi, Departemen, Tanggal, No. Slip, No. Reservation,

Kode, Nama Barang, Batch, Satuan, Keterangan, dan kolom tanda tangan untuk

pihak berwenang.

3. Delivery Order

Delivery Order merupakan formulir yang digunakan untuk

menginformasikan rincian pemesanan produk dari pelanggan, informasi

didalamnya berisi Tanggal, No. DO, No. PO, Kepada (Nama pelanggan), Alamat,

Kode barang, Nama barang, Banyak, Jumlah dan No. Truck. Selain itu kolom

tanda tangan untuk pihak- pihak berwenang diantaranya tanda tangan penerima

barang (pelanggan), supir, bagian pengeluaran barang dan bagian penjualan.

Page 18: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

18

Delivery order ini diberikan kepada kepala gudang untuk pengeluaran produk

pesanan pelanggan.

4. Surat Pengantar Bongkar (SPB)

Surat Pengantar Bongkar digunakan sebagai surat pengantar truk /

supplier untuk pengeluaran produk jadi. Dalam surat ini terdapat dua kolom yang

diisi oleh penimbang dan diisi oleh pembongkar. Pada kolom yang diisi oleh

penimbang terdiri dari atribut: No., Tanggal, Nama barang, Nama supplier, No.

Truck, No. sample test, No. bukti timbang, Lokasi gudang, No. surat jalan,

sedangkan yang diisi oleh pembongkar terdiri dari aribut: Jumlah, Kondisi barang,

dan keterangan. Selain itu pada bagian bawah formulir disertakan bagian tanda

tangan untuk Penimbang, Supir, dan Penerima.

5. Bukti Timbang

Formulir Bukti Timbang digunakan untuk surat keterangan keluarnya

finished good dari cold storage atau gudang penyimpanan oleh bagpian

distributor. Dalam formulir ini didokumentasikan informasi- informasi sebagai

berikut: No. Truk, Jenis barang, No. Seri, Tanggal, Jam, Berat, Berat bersih, No.

DO, No. SPB/SPPA, Jumlah Bagian, dan Penimbang.

Secara keseluruhan dokumen tercetak untuk mendokumentasikan setiap

transaksi yang berkaitan dengan kegiatan produksi sudah cukup baik, selain itu

guna mengurangi resiko kehilangan dokumen, setiap dokumen yang tercetak

dirangkap tiga.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di departemen produksi PT

Charoen Pokhpand Indonesia (CPI), meliputi hasil wawancara dan pemberian

kuesioner menyangkut penerapan sistem pengendalain internal berdasarkan lima

komponen COSO yang saling berkaitan dengan Manajer Produksi, menyebarkan

kuesioner ke karyawan produksi menyangkut peran manajemen produksi dan

karyawan, serta menganalisis dokumen tercetak pada transaksi siklus produksi.

Page 19: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

19

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara keseluruhan karyawan dan Manajer

Produksi sudah menerapkan atau melaksanakan prosedur dan norma Sistem

pengendalian internal PT Charoen Pokhpand. Tapi masih terdapat beberapa

masalah yang perlu diperbaiki yaitu, adanyamesin rusak, pemadaman listrik,

ketidaktersediaannya sepatu boot, pisau pemotong, sarung tangan, serta masker

yangsesuai dengan jumlah karyawan produksi, selain itu kegiatan briefing

mingguan yang belum dilakukan dan ketidakjelasan dokumen tercetak mengenai

nama atribut yang dipakai.

5.1. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak diperolehnya semua

dokumen yang tercetak yang menyangkut transaksi di siklus produksi PT Charoen

Pokhpand, karena alasan kerahasiaan perusahaan. Selain itu karena menggunakan

pendekatan persepsi dalam penelitian ini, sehingga jawaban sepenuhnya ada pada

narasumber, oleh karena itu akan lebih baik digunakan pendekatan yang lain

untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

20

DAFTAR PUSTAKA

Romney, M.B, and Paul John Steinbart. 2008. Edisi 11. Accounting Information

Systems. New Jersey:Prentice Hall, Inc

Omposunggu, Halomoan. 2002. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

terhadap Efektivitas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal. Jurnal

Ilmiah Akuntansi. Mei 2002. Vol.1 No.2

Hastoni & Andrianto, Toni. 2005. Peranan Sistem dan Prosedur Produksi. Jurnal

Ilmiah Ranggading. Vol. 5 No.2, Oktober 2005: 99-105

Kwang Bu. 2006. Peranan Internal Audit Dalam Menunjang Efektivitas Sistem

Pengendalian Internal Penggajian Pada PT. XYZ. . Volume No. 2,

Oktober 2006:118-122

Aryati, Dewi. 2004. Pengujian Kepatuhan terhadap Informasi dan Komunikasi

(Salah Satu Elemen Dalam Struktur Pengendalian Internal pada Siklus

Produksi), (Studi Kasus pada Perusahaan Plastik Bintang Fajar

Sukoharjo). Universitas Kristen Satya Wacana

Martusa, Riki dan Adie, Agnes Fransisca. 2011. Peranan Activity- Based Costing

System Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Kain Yang

Sebenarnya Untuk Penetapan Harga Jual. Jurnal Ilmiah Akuntansi.

Nomor 04. Januari-April 2011

Singgih, Cuk Triono. 2012. Penerapan Program Modul Purchase Dengan Internal

Control Pada PT AJBS Swalayan. Jurnal Ekonomi “Ekonomi Muda

Kreatif”. Volume 1 Nomor 1

Page 21: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

21

Lampiran 1. Uji Deskriptif Frekuensi Peran Manajemen Produksi

X1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 20 64.5 66.7 66.7

4 10 32.3 33.3 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 20 64.5 66.7 66.7

4 10 32.3 33.3 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 3.2 3.3 3.3

3 13 41.9 43.3 46.7

4 16 51.6 53.3 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

Page 22: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

22

X4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 13 41.9 43.3 43.3

4 17 54.8 56.7 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 3.2 3.3 3.3

3 25 80.6 83.3 86.7

4 4 12.9 13.3 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 2 6.5 6.7 6.7

2 5 16.1 16.7 23.3

3 6 19.4 20.0 43.3

4 17 54.8 56.7 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

Page 23: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

23

X7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 9 29.0 30.0 30.0

4 21 67.7 70.0 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

Page 24: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

24

Lampiran 2. Uji Deskriptif Frekuensi Peran Karyawan

X1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 4 12.9 13.3 13.3

4 26 83.9 86.7 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 3 9.7 10.0 10.0

4 27 87.1 90.0 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 6 19.4 20.0 20.0

4 24 77.4 80.0 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

Page 25: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

25

X4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 9 29.0 30.0 30.0

2 3 9.7 10.0 40.0

3 18 58.1 60.0 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 4 12.9 13.3 13.3

2 8 25.8 26.7 40.0

3 13 41.9 43.3 83.3

4 5 16.1 16.7 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 6 19.4 20.0 20.0

2 5 16.1 16.7 36.7

3 16 51.6 53.3 90.0

Page 26: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

26

4 3 9.7 10.0 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 3.2 3.3 3.3

3 12 38.7 40.0 43.3

4 17 54.8 56.7 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

X8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 3 9.7 10.0 10.0

3 21 67.7 70.0 80.0

4 6 19.4 20.0 100.0

Total 30 96.8 100.0

Missing System 1 3.2

Total 31 100.0

Page 27: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

27

Lampiran 3. Kuesioner Sistem Pengendalian Internal PT Charoen Pokhpand

(kuesioner diajukan untuk Manajer Departemen produksi).

Page 28: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

28

Page 29: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

29

Page 30: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

30

Page 31: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

31

Page 32: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

32

Page 33: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

33

Lampiran 4. Kuesioner Peran Manajemen dan Peran Karyawan (diajukan untuk

karyawan)

KUESIONER

Perempuan/ Laki-laki

Umur:

Pendidikan terakhir:

Bagian:

PERAN MANAJEMEN

PERNYATAAN Selalu Kadang-

Kadang

Belum

Pernah

Tidak

Pernah

1. Pihak manajemen produksi telah

memberikan informasi mengenai

prosedur produksi dengan baik

kepada seluruh karyawan

produksi

2. Manajemen produksi menyebar

luaskan visi dan kebijakan

perusahaan terutama pada divisi

produksi kepada seluruh

karyawan.

3. Pimpinan berperan serta dalam

peningkatan kualitas produk

yang dihasilkan bagian produksi.

4. Pimpinan melakukan control

secara berkala.

5. Fasilitas- fasilitas yang

dibutuhkan untuk meningkatkan

kegiatan produksi.

6. Karyawan mendapat pelatihan

sebelum melaksanakan tugasnya.

7. Pihak manajemen sudah

menindak tegas bagi karyawan

yang melakukan kesalahan

dalam kegiatan produksi.

PERAN KARYAWAN

PERNYATAAN Selalu Kadang-

Kadang

Belum

Pernah

Tidak

Pernah

1. Anda sudah melaksanakan

kegiatan produksi sesuai dengan

prosedur produksi yang berlaku

di perusahaan.

2. Anda melaksanakan proses

produksi sesuai dengan job

description anda.

3. Anda telah mematuhi kebijakan

yang telah ditetapkan guna

mewujudkan visi perusahaan.

4. Anda melakukan tindakan yang

melanggar peraturan dalam

divisi produksi.

5. Anda menganggap kesalahan-

kesalahan kecil yang anda

Page 34: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

34

lakukan tidak banyak merugikan

perusahaan.

6. Kesalahan yang memang anda

sengaja biasanya dilakukan

karena anda mengikuti kesalahan

yang sama oleh teman kerja

anda.

7. Biasanya kesalahan yang muncul

adalah kesalahan-kesalahan yang

tidak disengaja..

8. Masih ada masalah- masalah

muncul yang sedikit banyak

menghambat kegiatan produksi,

*bila jawaban nomer 8 Selalu atau

Kadang- kadang, tuliskan masalah yang

muncul dibawah ini:

*Centang jawaban pilihan anda pada tempat yang sudah tersedia. Dan jawablah pertanyaan

sesuai perintah.

Page 35: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

35

Lampiran 5. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT

Charoen Pokhpand (Bukti Penerimaan Ayam)

Page 36: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

36

Lampiran 6. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT

Charoen Pokhpand (Formulir di bagian Evisceration)

Page 37: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

37

Lampiran 7. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT

Charoen Pokhpand (Formulir di bagian cut- up)

Page 38: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

38

Lampiran 8. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT

Charoen Pokhpand (Formulir bagian Packing dan warehouse)

Page 39: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

39

Lampiran 9: Flowchart dan Alur Proses Siklus Produksi PT Charoen Pokhpand

Mulai

SPPAMenimbang

ayam hidup

Data berat ayam

hidup

Menginput data berat

ayam hidup

1

Data ayam DO

Ayam hidup masuk

Ayam hidup masuk

1

Data ayam DO

Penyembeli

han ayam

Formulir efektifitas

produksi

Perhitungan

ulang

jumlah

ayam

masuk

Jumlah ayam

masuk

Ayam hidup/ BB

2

Page 40: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

40

2

Data ayam masuk

Proses

pengeluar

an jeroan

Proses

sortasi

Data jumlah dan

berat ayam bersih

3

Ayam masuk/

BB

Data jmlh ayam

tanpa jeroan

Form Quality control

Ayam tanpa

jeroan

3

Data jumlah dan

berat ayam bersih

Ayam tanpa jeroan

Proses

cut-up

&metal

detecting

Produk setengah jadi

(ayam utuh,ayam

potong,&ayam tanpa

tulang)

Sesuai

TIDAK

YA

Produk tdk

layak

Produk

setengah jadi

Data jumlah

produk setengah

jadi

4

4

Data jumlah

produk setengah

jadi

Proses

Packing

Data jumlah dan

berat produk/FG

Produk jadi/

FG

Proses

pengeluar

an barang

DO barang keluar

SELESAI

Page 41: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

41

Alur Proses Slaughterhouse

Timbang truckscale

1. Unloading

2. Sortation I (Ante Mortem Inspection)

TEMPAT PENERIMAAN

3. On Feet Hanging

RUANG PENGANTUNGAN

RUANG PENANGANAN

4. Defeathering section

5. Re – cheking

6. Head Pulling

7. Feet Cutting

RUANG PENYIANGAN

8. Evisceration

9. Sortation II (Post Mortem Inspection)

10. Chilling

11. On Neck Hangging

19. Cut up proses

20.Metal Detecting

RUANG PEMBEKUAN DAN PACKING

AIR BLAST FREEZER

21.Air Blast Freezing

PACKING ROOM

22.Karton/ Karung Packing

COLD STORAGE

23.Cold Storaging

TEMPAT PEMUATAN

24.Loading

Page 42: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

42

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yuni Purwanti

Alamat : Jl. Patimura no.114 Salatiga

Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 21 Juni 1991

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No. telepon : 085640733744

Email : [email protected]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1. TK Taruna Tama , Salatiga (1994-1997)

2. SD Kutowinangun IX , Salatiga (1997-2003)

3. SMP Kr. Satya Wacana , Salatiga (2003-2006)

4. SMAN 1 Tengaran (2006-2009)

5. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Progdi Akuntansi, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga (2009-2014)

Pengalaman Organisasi :

1. Sie. Acara DIES NATALIS KE 51 Fakultas Ekonomika dan Bisnis(2010)

2. Koord. Pubdokjin National Seminar On Accounting 2011” Penyusunan

Laporan Keuangan Berbasis SAK 2010” (2011)

3. Koord. Pubdokjin National Seminar On Accounting 2011”Penyusunan

Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP” (2011)

4. Panitia English Conversation Club(2011)

5. Sie. Pubdokjin Economic Friendly Night (2012)

6. Koord. Konsumsi Pesta Rakyat Ekonomi (2013)

Page 43: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal yang Mendukung pada ... · yang akan muncul di dalam siklus produksi. Pengendalian internal yang baik dapat dilihat berdasarkan lima komponen

43