pemahaman mengenai pengendalian internal

26
Makalah Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Auditing 1 yang diampu oleh bapak Zulfikar Ismail Kelompok 9 : Gita Sarastya Widayanti 115020300111047 Fery Handoko 115020300111053 Dita Widya Putri 115020300111059 Nurvita Anggraeni 115020300111070 M. Januar Setiawan 115020300111113 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Upload: fery-handoko

Post on 28-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

Makalah

Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Auditing 1 yang diampu oleh bapak Zulfikar Ismail

Kelompok 9 :

Gita Sarastya Widayanti 115020300111047

Fery Handoko 115020300111053

Dita Widya Putri 115020300111059

Nurvita Anggraeni 115020300111070

M. Januar Setiawan 115020300111113

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya

Malang

2013

Page 2: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan

keuangan paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris,manajemen, dan personal lain yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:

1.      Keandalan pelaporan keuangan

2.      Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3.      Efektivitas dan efisiensi operasi

B. Perumusan masalah

1.      Sebutkan Defenisi pengendalian intern?

2.      Apakah tujuan Tujuan pengendalia  intern?

3.      Apakah keterbatasan pengendalian intern suatu Entitas?

4.      Siapakah yang bertanggungjawab atas pengendlian intern suatu entitas?

5.      Apa sajakah unsur pengendalian intern?

6.      Bagaimana pemahaman atas pengendalian intern dan pengujian pengendalian?

7.      Bagaimana dokumentasi informasi tentang pengendalian intern yang berlaku?

8.      Apakah sumber informasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran

pengendalian intern yang berlaku?

9.      Bagaimana hasil pemahaman terhadap pemgendalian intern?

Page 3: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN

            Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas merupakan faktor

yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas.Oleh

karena itu,sebelum auditor melaksanakan audit secara mendalam atas informasi yang

tercantumdalam laporan keuangan,standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan

auditor memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.

Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman tentang

pengendalian intern yang memadai untuk merencanakan audit dengan melaksanakan

prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan audit atas

laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern tersebut dioperasikan.

Setelah memperoleh pemahaman tersebut, auditor menaksir risiko pengendalian

untuk asersi yang terdapat dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen

pengungkapan dalam laporan keuangan.

Auditor dapat menaksir risiko pengendalian pada tingkat maksimum

(probabilitas tertinggi bahwa salah saji material dapat terjadi dalam suatu asersi,

tidak mungkin efektif, atau karena evaluasi terhadap efektivitasnya tidak akan

efisien. Sebagai alternatifnya, auditor dapat memperoleh bukti audit tentang

efektivitas baik desain maupun operasi suatu pengendalian yang mendukung risiko

pengendalian taksiran rendah.

Bukti audit semacam itu dapat diperoleh dari pengujian pengendalian yang

direncanakan atau dilaksanakan bersamaan dengan pemerolehan atau dari prosedur

yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman yang tidak secara khusus

direncanakan sebagai pengujian pengendalian.

Auditor harus mendapatkan bukti audit tentang sifat dan lingkup perubahan

signifikan dalam pengendalian intern, termasuk perubahan kebijakan, prosedur dan

personel, yang terjadi setelah masa interim.

SA Seksi 326 [PSA No. 07] Bukti Audit menyatakan bahwa hampir semua

pekerjaan auditor independen dalam membentuk pendapatnya atas laporan keuangan

terdiri dari pemerolehan dan evaluasi bukti audit tentang asersi dalam laporan

keuangan. Asersi ini terkandung dalam saldo akun, golongan transaksi, dan

Page 4: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

komponen pengungkapan dalam laporan keuangan dan digolongkan ke dalam lima

golongan utama berikut ini:

1. Keberadaan atau keterjadian

2. Kelengkapan

3. Hak dan kewajiban

4. Penilaian atau alokasi

5. Penyajian dan pengungkapan

Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit, auditor mempertimbangkan asersi

tersebut dalam hubungannya dengan saldo akun atau golongan transaksi tertentu.

Pada waktu auditor memperoleh bukti audit mengenai desain dan operasi

pengendalian selama masa interim, ia harus menentukan bukti audit tambahan apa

yang harus diperoleh untuk masa yang tersisa. Dalam membuat keputusan tersebut,

auditor harus mempertimbangkan pentingnya asersi yang bersangkutan,

pengendalian khusus yang dievaluasi selama masa interim, tingkat efektivitas desain

dan operasi pengendalian yang dievaluasi tersebut, hasil pengujian pengendalian

yang digunakan dalam membuat evaluasi terhadap lamanya waktu yang masih tersisa

dan bukti audit mengenai desain dan operasi yang mungkin diperoleh dari pengujian

substantif yang dilakukan dalam masa yang tersisa.

Auditor harus mendapatkan bukti audit tentang sifat dan lingkup perubahan

signifikan dalam pengendalian intern, termasuk perubahan kebijakan, prosedur dan

personel, yang terjadi setelah masa interim.

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN KEDUA

            Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi sebagai berikut:

“ Pemahaman memadai ataspengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat,saat, dan lingkup pengujian yang akan

dilakukan”.

            Sebelum diuraikan secara mendalam maksud standar pekerjaan lapangan

kedua ini,akan diuraikan lebih dahulu konsep pengendalian intern sebagai objek yang

harus di pahami oleh auditor.

Page 5: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

DEFINISI PENGENDALIAN INTERN

            SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan

keuangan paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris,manajemen, dan personal lain yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:

1.      Keandalan pelaporan keuangan

2.      Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3.      Efektivitas dan efisiensi operasi

Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini:

1.      Pengendalian intern merupakan proses.Artinya suatu rangkaian tindakan

yang bersifat pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan,bukan hanya

sebagai tambahan, dari infrastruktur entitas.

2.     Pengendalian intern dijalankan oleh orang.Artinya bukan hanya terdiri

dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari

setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen,

dan personal lain.

3.      Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan

memadai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan

komisaris entitas.

4.     Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling

berkaitan;pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.

TUJUAN PENGENDALIAN INTERN

            Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah untuk

memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan.(1)

keandalan informasi keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi. Oleh karena itu tidak semua tujuan

pengendalian intern tersebut relevan dengan audit atas laporan keuangan, tanggung

jawab auditor dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua sebagaimana

disajikan di atas, hanya di batasi pada golongan tujuan pertama keandalan pelaporan

keuangan.Oleh karena itu,auditor berkewajiban untuk memahami pengendalian

Page 6: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

intern yang ditujukan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan

keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi  berterima umum di

Indonesia.

KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN SUATU ENTITAS

Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern sebagai berikut:

1.      Kesalahan dalam pertimbangan.Seringkali, manajemen dan personal

lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang

diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya

informasi,kertebatasan waktu atau tekanan lain.

2.      Gangguan.Personal secara keliru memahami perintah atau membuat

kesalahan karena kelalaian,tidak adanya perhatian atau

kelelahan,perubahan yang bersifat sementara dalam personal atau dalam

sistem dan prosedur.

3.      Kolusi.Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan

yang dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian intern yang

dibangun untuk kekayaan entitas dan tidak terungkapnya

ketidakberesan atau tidak terdeteksi kecurangan oleh pengendalian

intern yang dirancang.

4.      Pengabaian oleh manajemen.Manajemen dapat mengabaikan kebijakan

atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti

keuntungan pribadi manajer,penyajian kondisi keuangan yang

berlebihan, atau kepatuhan semu.

5.     Biaya lawan manfaat.Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan

pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yangdiharapkan dari

pengendalian intern tersebut. 

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENGENDALIAN INTERN

SUATU ENTITAS?

            Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian intern beserta

perannya sebagai berikut:

Page 7: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

1.      Manajemen.Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan

menyelenggarakan secara efektif pengendalian intern

organisasinya.Direktur utama perusahaan bertanggung jawab untuk

menciptakan atmosfer pengendalian di tingkat puncak, agar kesadaran

terhadap pentingnya pengendalian menjadi tumbuh di seluruh

organisasi.

2.      Dewan komisaris dan komite audit.Bertanggung jawab untuk

menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka

dalam mengembangkan dan menyelenggaran  pengendalian intern.

3.      Auditor intern.Bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi

memadai atau tidaknya pengendalian intern entitas dan membuat

rekomendasi peningkatannya.

4.      Personal lain entitas.Peran dan tanggung jawab semua personal lain

yang menyediakan informasi atau menggunakan informasi yang

dihasilkan oleh pengendalian intern harus ditetapkan dan

dikomunikasikan dengan baik.

5.      Auditor independen.Sebagai bagian dari prosedur auditnya terhadap

laporan keuangan, auditor dpat menemukan kelemahan pengendalian

intern kliennya,sehingga ia dapat mengkomunikasikan temuan auditnya

tersebut kepada manajemen,komite audit,atau dewan komisaris.

6.      Pihak luar lain.Bertanggung jawab atas pengendalian intern entitas

adalah badan pengatur, seperti Bank Indonesia dan Bapepam.

UNSUR PENGENDALIAN INTERN

1)    Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu

organisasi dan mempengaruhi kesadaran personal organisasi tentang

pengendalian.Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam

suatu entitas antara lain:

a)      Nilai integritas dan etika

b)      Komitmen terhadap kompetensi

Page 8: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

c)      Dewan komisaris dan komite audit

d)     Filosofi dan gaya operasi manajemen

e)      Struktur organisasi

f)       Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab

g)      Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

2)     Penaksiran resiko

Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap

risiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan,seperti:

a)     Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akuntansi

yang belum pernah dikenal.

b)      Perubahan standar akuntansi.

c)      Hukum dan peraturan baru.

d)     Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang

digunakan untuk pengolahan informasi.

e)      Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengelolaan

dan pelaporan informasi dan personal yang terlibat di dalam fungsi

tersebut.

3)     Informasi dan Komunikasi

Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi,merakit, menggolongkan,

menganalisis, mencatat,dan melaporkan transaksi suatu entitas,serta

meynelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.

Suatu sistem informasi meliputi metode dan mencatat bahwa:

Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid

Menjelaskan, secara tepat waktu, transaksi secara cukup rinci untuk

memungkinkan klasifikasi yang tepat dari transaksi untuk pelaporan

keuangan.

Mengukur nilai transaksi dengan cara yang memungkinkan mereka merekam

nilai moneter yang tepat dalam laporan keuangan.

Menentukan periode waktu di mana transaksi terjadi untuk memungkinkan

pencatatan transaksi dalam periode akuntansi yang tepat

Page 9: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

Komunikasi melibatkan memberikan pemahaman tentang peran dan tanggung

jawab individu yang berkaitan dengan pengendalian internal atas pelaporan

keuangan. Komunikasi mengambil bentuk seperti manual kebijakan,

akuntansi dan manual pelaporan keuangan, dan memorandum.

4)       Aktivitas Pengendalian

Adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat memberikan keyakinan bahwa

petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan.Kebijakan dan prosedur ini

memberikan keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk

mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.Aktivitas pengendalian memiliki

berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi.

5)       Pengendalian Pengelolahan Informasi

Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk pengolahan

informasi umumnya dan terutama informasi akuntansinya.Pengendalian

pengelolahan informasi dibagi menjadi dua, yaitu: pengendalian umum dan

pengendalian aplikasi.

6)       Pemantauan

Adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang

waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personal yang semestinya melakukan

pekerjaan tersebut,baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalain.

PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DAN PENGUJIAN

PENGENDALIAN

a)      Mengapa Auditor Perlu Memperoleh Pemahaman tentang Pengendalian Intern

Kliennya?

Secara umum,auditor perlu memperoleh pemahaman tentang pengendalian

intern kliennya untuk perencanaan auditnya.Secara khusus,pemahaman auditor

tentang pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk

digunakan dalam kegiatan berikut ini:

Page 10: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

·         Kemungkinan dapat atau tidaknya audit dilaksanakan.

·         Salah saji material yang potensial dapat terjadi.

·         Risiko deteksi.

·         Perancangan pengujian substantif.

b)       Pemahaman atas Pengendalian Intern

Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian intern,auditor

menggunakan 3 macam prosedur audit berikut:

·         Mewawancarai karyawan perusahaan yang berkaitan dengan unsur

pengendalian.

·         Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan.

·         Melakukan pengamatan atas kegiatan perusahaan

c)       Pemahaman atas Lingkungan Pengendalian

Informasi tentang lingkungan pengendalian umumnya dikumpulkan oleh

auditor dengan cara:permintaan keterangan dari manajer yang bertanggung jawab

atas unsur pengendalian intern,inspeksi dokumen dan catatan,dan pengamatan atas

kegiatan perusahaan.

d)      Pemahaman atas penaksiran Risiko

Auditor harus mengumpulkan informasi tentang bagaimana manajemen

mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan secara

wajar dan kepedulian manajemen terhadap risiko tersebut,serta bagaimana

manajemen merancang aktivitas pengendalian untuk mengatasi risiko tersebut.

e)       Pemahaman atas Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi entitas sangat menentukan risiko salah saji dalam laporan

keuangan.Sistem akuntansi yang didesain dengan baik dan diimplementasikan

denagn baik akan menghasilkan informasi yang andal.

f)        Pemahaman atas Aktivitas Pengendalian

Page 11: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

Informasi tentang aktivitas pengendalian umumya diperoleh auditor

bersamaan dengan pengumpulan informasi mengenai lingkungan pengendalian dan

aktivitas pengendalian.

g)       Pemahaman atas Pemantauan

Auditor harus memahami jenis aktivitas yang digunakan oleh klien untuk

memantau efektivitas pengendalian intern untuk menghasilkan laporan keuangan

yang andal.

PENGUJIAN  PENGENDALIAN:

PENGUJIAN ADANYA KEPATUHAN

            Untuk menentukan apakah informasi mengenai pengendalian yang

dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada,auditor melakukan dua macam pengujian:

a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu

b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

PENGUJIAN TINGKAT KEPATUHAN

            Dalam pengujian pengendalian terhadap pengendalian intern,auditor tidak

hanya berkepentingan terhadap eksistensi unsur-unsur pengendalian intern,namun

auditor juga berkepentingan terhadap tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian

intern.

DOKUMENTASI  INFORMASI TENTANG PENGENDALIAN INTERN YANG

BERLAKU

            Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk

mendokumentasikan informasi mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam

perusahaan:

1.       Kuesioner pengendalian intern baku

Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai oleh auditor dalam

mendokumentasikan informasi pengendalian intern kliennya.

2.       Uraian tertulis

Page 12: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan

uraian terinci cara pelaksanaan fungsinya.Penggunaan uraian tertulis hanya

praktis diterapkan pada audit atas laporan keuangan perusahaan yang kecil

saja.

3.       Bagan alir sistem

Cara ini suatu sistem yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol

tertentu.Simbol-simbol yang dapat digunakan oleh auditor untuk membuat

deskripsi pengendalian intern kliennya.

SUMBER INFORMASI UNTUK MEMPEROLEH GAMBARAN

PENGENDALIAN INTERN YANG BERLAKU

            Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit

terhadap pengendalian intern kliennya adalah:

·         Bagan organisasi dan deskripsi jabatan

·         Buku pedoman akun

·         Buku pedoman sistem akuntansi

·         Permintaan Keterangan kepada karyawan inti

·         Permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana

·         Laporan,kertas kerja,dan program audit auditor intern

·         Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi,dokumen,perlatan

mekanis,dan media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi

·         Laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan

laporan auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.

HASIL PEMAHAMAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN

            Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu

kertas kerja,yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien,pengaruh

kelemahan dan kekuatan pengendalian intern tersebut terhadap luas prosedur audit

yang akan dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk

memperbaiki bagian-bagian yang lemah dalam pengendalian intern.

Page 13: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

AUDIT INTERN (INTERNAL AUDITING)

Untuk mencapai tujuan tersebut auditor intern melaksanakan kegiatan-kegiatan

berikut ini:

a.       Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dan

mendorong penggunaan pengendalian intern yang efektif dengan

biaya yang minimum.

b.       Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen

puncak di patuhi

c.       Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian.

d.       Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai

bagian dalam perusahaan.

e.       Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

Page 14: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN

PENGENDALIAN

Penetapan risiko pengendalian adalah proses penilaian tentang efektivitas

rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern

suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan

keuangan.

Risiko pengendalian ditetapkan untuk masing-masing asersi laporan keuangan,

tetapi auditor biasanya memulai dengan menetapkan risiko untuk asersi -asersi

kelompok transaksi. Hasil penetetapan risiko tersebut kemudian digabungkan

sedemrikian rupa sehingga dapat ditetapkan risiko pengendalian untuk asersi-asersi

saldo rekening yang bersangkutan.

Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu

melakukan hal -hal sebagai berikut :

1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur

untuk mendapatkan pemahaman tentang apakah pengendalian yang

berhubungan dengan asersi telah dirancang dan dioperasikan oleh

manajemen perusahaan.

2. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi

perusahaan. Salah saji bisa diidentifikasi untuk asersi-asersi yang berkaitan

dengan masing-masing kelompok transaksi dan untuk asersi-asersi pada

setiap saldo rekening yang bersangkutan. Contoh salah saji potensial bisa

diidentifikasi untuk asersi-asersi pengeluaran kas dan untuk dua rekening

utama yang terpengaruh oleh pengeluaran kas yaitu kas dan utang dagang.

3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan akan

mampu untuk mencegah dan mendeteksi salah saji. Auditor

mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan baik dengan menggunakan

perangkat lunak komputer maupun secara manual, yaitu dengan

menggunakan daftar pengecekan. Penetapan pengendalian yang diperlukan

harus dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan pertimbangan–

Page 15: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

pertimbangan lain. Contoh apabila volume transaksi pengeluaran kas tinggi,

maka pengecekan independen menjadi cukup penting. Sebaliknya apabila

volume pengeluaran kas begitu banyak maka rekonsiliasi bank independen

dipandang cukup.

4. Melakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian-pengendalian

yang diperlukan pengendalian harus memberi bukti tentang efektivitas

rancangan dan / atau pengoperasian penngndalian yang diperlukan.

5. Mengevaluasi bukti dan menetapkan risiko. Penetapan akhir risiko

pengendalian untuk asersi –asersi laporan keuangan didasarka pada evaluasi

atas bukti yang dipeoleh dari : (prosedur-prosedur untuk mendapatkan

pemahaman tentang kebijakan dan prosedur SPI, dan (2) pengujian

pengendalian yang bersangkutan. Informasi bisa diperoleh dalam berbagai

bentuk, seperti : dokumen, bukti elektronis, perhitungan, bukti lisan, atau

bukti fisik. Apabila tipe bukti diatasmendukung kesimpulan yang sama

tentang efektivitas suatu pengendalian, maka tingkat keyakinannya akan

semakin besar. Sebaliknya apabila bukti-bukti trsebut memberikan

kesimpulan yang berbeda, maka keyakinnya berkurang.

Page 16: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

PENUTUP

KESIMPULAN

1.   SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuanagn

paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan

oleh dewan komisaris,manajemen, dan personal lain yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:

a.   Keandalan pelaporan keuangan

b.   Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

c.  Efektivitas dan efisiensi operasi

2.   Tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam

pencapaian tiga golongan tujuan.(1) keandalan informasi keuanagn, (2) kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi.

3.   Untuk menentukan apakah informasi mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh

auditor benar-benar ada,auditor melakukan dua macam pengujian:

a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu

b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

Page 17: Pemahaman Mengenai Pengendalian Internal

Daftar Pustaka

Bank Indonesia. 1995. Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank.

BEPEKA. 1995. Standar Audit Pemerintahan.

BPKP. Norma Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern BUMN/BUMD, Surat

Edaran Kepala BPKP No. 797/K/1985. 24 Desember 1985.

Brink and Witt. 1982. Modern Internal Auditing. 4th edition. Ronald Press

Publication.

Carmichael and Willingham. 1988. Perpectives in Auditing. 4th edition. Mc. Graw-

Hill Book Co.

Cashin. 1988. Handbook for Auditors. 2th edition, M. Graw-Hill.

Chammbers. 1981. Internal Auditing. Pitman Books Ltd.

Courtemanche. 1986. The New Internal Auditing. Ronald Press Publication.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Cetakan ke-

1. Penerbit STIE YKPN.

Kell and Bayton. 1992. Modern Auditing. 5th edition. John Wiley & Sons Inc.

Kiger and Scheiner. 1994. Auditing. Houghton Mifflin Co.