evaluasi salep.docx

Upload: anto-suryanto

Post on 07-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EVALUASI SALEPA. UJI ORGANOLEPTISUji organoleptis dilakukan untuk melihat kestabilan fisik dari sediaan salep yang meliputi uji warna, bau dan konsistensi dari salep sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat.B. UJI KESETABILANEvaluasi kestabilan salep dilakukan sebe-lum dan sesudah penyimpanan dipercepat. Pe-nyimpanan dipercepat dilakukan secara berselang-seling pada suhu 5oC dan 35oC, masing-masing selama 12 jam dengan 10 siklus.C. UJI pHPenentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Alat pH meter dicelupkan konsentrasi 10% dan 20% memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih baik jika dibandingkan langsung ke dalam sediaan gel. Kemudian dilihat sampai angka konstan. pH dari tiap sediaan dengan berbagai formulasi yaitu 5. pH ini sesuai dengan pH yang cocok untuk kulit yaitu sekitar 4,5-6 (salep yang dibuat ini diperuntukan sebagai obat luar untuk kulit).Sebanyak 0,5 g salep ektrak daun Kemangi diencerkan dengan 5 ml aquades, kemudian pH stik dicelupkan selama 1 menit. Perubahan warna yang terjadi pada pH stik menunjukkan nilai pH dari salep.D. UJI HOMOGENITASSediaan salep pada bagian atas, tengah, dan bawah diambil kemudian diletakkan pada plat kaca lalu digosok dan diraba.E. UJI DAYA SEBARUji daya sebar ini dilakukkan untuk melihat pengaruh pemberian tekanan dari beban yang diberikan. Uji daya sebar ini dapat melihat seberapa efektifkah kira-kira salep dapat menyebar dan terserap oleh kulit. Ditimbang 0,5 g salep, diletakkan ditengah antara dua kaca arloji. Kaca arloji bagian atas dibebani dengan meletakkan anak timbangan dengan bobot 150 g. Pengukuran dilakukan hingga diameter penyebaran gel konstanF. UJI DAYA LEKATUji daya lekat ditujukan untuk melihat kira-kira seberapa lamakah salep menempel dikulit. Sediaan yang menggunakan basis paraffin vaslin album memiliki daya lekat lebih kecil dibandingkan dengan basis yang menggunakan sera alba dengan vaslin maupun setil alkohol dengan vaslin. Hal ini mungkin dapat dipengaruhi oleh nilai viskositas intrinsik dari masing-masing basis.Pemeriksaan daya lekat dilakukan dengan meletakkan salep sebanyak 0,5 g diatas gelas objek yang telah diketahui luasnya dan gelas objek yang lain diletakkan di atas salep tersebut. Kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Dipasang gelas objek pada alat tes, beban seberat 80 gram kemudian dilepaskan dan dicatat waktunya hingga kedua gelas objek ini terlepas 12.G. UJI VISKOSITASViskositas diukur sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat dengan menggunakan viskometer Brookfield dengan spindel No.64 pada 50 putaran per menit (rpm).Sediaan salep diaduk selama 60 detik, lalu dituang ke dalam gelas piala 100 ml, kemudian viskositasnya diukur pada kecepatan 5, 10, 20, 30 dan 50 rpm. Sifat aliran ditentukan dengan mem-buat rheogram hubungan antara shearing stress (tekanan geser) dengan rate of shear (kecepatan geser). Tekanan geser dinyatakan dalam satuan dyne.cm-2, sedangkan kecepatan geser dinyatakan dalam putaran per menit (rpm).

H. UJU PROTEKTIFUji protektif dari salep bertujuan untuk melihat seberapa tahankah sediaan salep kita untuk menangkal basa. Uji protektif ini dilakukkan dengan membuat kotak persegi 10x10cm pada kertas saring yang dibasahi oleh indikator pp, lalu ditunggu sampai kering kemudian diolesi dengan sediaan salep. Sediakan juga kertas saring lain yang diberi tanda kotak persegi 3x3cm yang pinggirnya diolesi dengan vaslin padat dengan tujuan agar reaksi tidak menyebar kemana-mana sehingga memudahkan pengamatan. Setelah itu 2 kertas saring dengan perlakuan tadi ditempel kemudian kotak 3x3cm ditetesi oleh KOH. Waktu yang dibutuhkan sampai terbentuknya warna merah muda dicatat. Semakin lama terbentuknya warna merah muda, maka sediaan semakin memiliki tingkat proteksi yang sangat baik.