evaluasi rs
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 evaluasi rs
1/6
EVALUASI PRODUK AKHIR
Kontrol kualitas dan pengujian produk akhir
Tujuan program ini menghasilkan produksi yang terus menerus
dalam kualitas yang baik untuk obat-obatan kemas kembali berdasarkancara pembuatan obat yang baik. Kontrol kualitas yang dilakukan dalam
proses produksi, pengemasan kembali dan kelengkapan etiket dan label.
Dalam proses produksi dan pengemasan kembali QC dilakukan pada
saat :
1. In Process Control
Termasuk proses tertulis, pelatihan formal untuk operator dari
masing-masing sistem pemilihan peralatan, ealuasi bentuk sampaipengemasan, mengecek ulang tahap kerja dalam setiap proses. !ada
tahap produksi, perlu dilakukan kontrol pada setiap tahap pengerjaan
resep yang meliputi tahap penimbangan "at aktif, pencampuran "at
aktif, dan dalam pembagian serbuk dalam peracikan puleres.
#edangkan untuk produk obat steril perlu dilakukan sterilisasi.
#terilisasi dapat dilakukan dengan pemanasan basah dengan
menggunakan autoklaf, pemanasan kering dengan menggunakanoen, penambahan bakterisid, dengan penyaringan, dengan mengaliri
formaldehid atau etilen dioksida dalam bentuk gas atau dengan
menggunakan teknis aseptis.
2. $ji !roduk %khir
Dilakukan untuk menentukan apakah produk memenuhi standar
yang berlaku seperti sebelum dikemas kembali.
%. $ji hasil produk obat steril :
&. $ji batas mikroba
'enurut () )*, uji batas mikroba dilakukan untuk memperkirakan
jumlah mikroba aerob iabel di dalam semua jenis perbekalan
farmasi, mulai dari bahan baku hingga sediaan jadi, dan untuk
-
8/18/2019 evaluasi rs
2/6
menyatakan perbekalan tersebut perbekalan farmasi tersebut bebas
dari spesies mikroba tertentu.
!rosedur metode lempeng sebagai berikut: dilarutkan atau
disuspensikan &+,+ gram spesimen padat atau &+,+ ml spesimen cair
ke dalam larutan dapar fosfat p , dan media (C#D /Fluid Casein
Soybean Digest 0 hingga diperoleh &++ ml. 1ika perlu encerkan cairan
lebih lanjut sedemikian rupa hingga & ml diharapkan dapat
menghasilkan 2+ -2++ koloni. !ipet & ml enceran akhir masing-
masing ke dalam ca3an petri steril, tambahkan &4-+ ml media
#CD% /Soybean Casein Digest Agar 0 campur dengan cara
memiringkannya dan biarkan isi ca3an memadat pada suhu kamar.5alikkan ca3an dan inkubasi selama 67 8 jam. #etelah diinkubasi,
amati pertumbuhan dalam lempeng, hitung jumlah koloni dan dari
kedua lempeng nyatakan rata-rata jumlah mikroba tiap gram atau
ml spesimen. 1ika tidak ditemukan koloni mikroba di dalam ca3an
dengan enceran a3al /&:&+0, nyatakan hasil pengujian sebagai: 9
kurang dari &+ mikroba per gram atau ml spesimen.
. $ji sterilitas
a. %sas
larutan uji dimasukkan ke dalam media perbenihan, inkubasi
selama &6 hari, untuk media tioglikolat cair diinkubasi pada suhu 2++-
24+ C, bila menggunakan medium Soybean-Casein digest diinkubasi
pada suhu +o 8 4oC. %pabila terjadi kekeruhan ; pertumbuhan
mikroorganisme maka sediaan tersebut tidak steril.
b. 'etode uji Terdapat dua metode, inokulasi langsung ke dalam media
uji dan teknik penyaringan dengan
-
8/18/2019 evaluasi rs
3/6
$mumnya digunakan metode inokulasi langsung ke dalam
media perbenihan. *olume tertentu spesimen ditambah olume
tertentu media uji, inkubasi selama tidak kurang dari &6 hari,
kemudian amati pertumbuhan secara isual sesering mungkin
sekurang-kurangnya pada hari ke-2 atau ke-6 atau ke-4, pada
hari ke- atau hari ke-7 dan pada hari terakhir dari masa uji.
2. $ji p
Cek p larutan dengan menggunakan p meter atau kertas
indikator uniersal.
Dengan p meter : #ebelum digunakan, periksa elektroda dan
jembatan garam. Kalibrasi p meter. !embakuan p meter : 5ilas
elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel
dengan sedikit larutan uji. 5aca harga p. =unakan air bebas C>
untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.
6. $ji kebocoran
?etakkan ampul di dalam "at 3arna / biru metilen +,4 8 &@ 0
dalam ruangan akum. Tekanan atmosfer berikutnya kemudianmenyebabkan "at 3arna berpenetrasi ke dalam lubang, dapat
dilihat setelah bagian luar ampul dicuci untuk membersihkan "at
3arnanya.
5 $ji kejernihan
!emeriksaan dilakukan secara isual biasanya dilakukan oleh
seseorang yang memeriksa 3adah bersih dari luar di ba3ah
penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap reAeksi ke
dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dengan
rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-
benar bebas dari partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata.
-
8/18/2019 evaluasi rs
4/6
B. $ji stabilitas
Dilakukan terhadap sediaan dengan melakukan uji stabilitas
jangka panjang dan uji stabilitas jangka pendek. $ji stabilitas
jangka panjang biasanya dilakukan selama atau 2 tahun dengan
melakukan pengambilan sampel sebanyak 4 atau kali tergantung
lamanya uji dilakukan, kondisi untuk jangka pendek biasanya
dilakukan selama B bulan. Kondisi untuk uji stabilitas jangka
panjang adalah 2++ C + C dan B+@ 4@ h. #edangkan uji
stabilitas jangka pendek biasanya dilakukan selama B bulan.
Kondisi untuk uji stabilitas dipercepat adalah 6++C +C dan 4@
4@ h. !engujian memerlukan pengambilan sampel dari jumlah
produksi setiap container yang dihasilkan.
. !enetapan kadar "at aktif !enetapan kadar "at aktif dilakukan secara kuantitatif untuk
mengetahui jumlah kadar "at aktif dengan alat Kromatogra< Cair
Kinerja Tinggi /KCKT0 dengan metode sesuai dengan monogra< "at
aktif.
5. $ji hasil produksi obat nonsteril
&0 !enampilan
-
8/18/2019 evaluasi rs
5/6
isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh
lebih dari yang ditetapkan di kolom %, dan setiap kapsul tidak
lebih dari yag ditetapkan kolom 5.
5obot rata-rata !enyimpangan
bobot rata-rata /@0
% 5
&+ mg atau lebih ± &+@ ±2 +
@
?ebih dari &+ mg ± ,4@ ± &4
@
$ntuk kapsul yang berisi bahan obat cair atau pasta, timbang &+
kapsul dan timbang lagi satu persatu. Kemudiian isi semua kapsuldikeluarkan cangkang kapsul dicuci dengan Eter dan dibiarkan
hingga tidak berbau Eter. #eluruh bagian cangkang kapsul
ditimbang dan hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap iai
kapsul. !erbedaan dalam persen bobot tiap kapsul terhadap bobot
rata-rata tiap kapsul tidak lebih dari ,4@.
20 Faktu hancur
Faktu yang diperlukan kapsul untuk hancur ditentukan oleh alah
disintegrator . Kecuali dinyatakan lain, 3aktu yang diperlukan untuk
menghancurkan kelima kapsul tidak boleh lebih dari &4 menit.
60 Keseragaman olumeGaluasi ini dilakukan pada sediaan cair. Tujuannya yaitu untuk
mengetahui keseragaman olume dari sediaan cair. Dilakukan
dengan cara mengambil sediaan secara acak, kemudian
dimasukkan ke dalam gelas ukur dan melihat kesesuaian jumlah
olume sediaan yang direncanakan dengan sediaan yang dibuat.
40 #tabilitas
#tabilitas dapat dide
-
8/18/2019 evaluasi rs
6/6
!emeriksaan kestabilam digunakan sebagai dasar penentuan batas
kadalu3arsa, cara penyimpanan yang perlu dicantumkan pada
label.Ketidakstabilan formulasi dapat dideteksi dengan pengamatan
penampilan