evaluasi program pengembangan masyarakat pada bidang...

98
i ABSTRAK Abdullah Alamudin Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang Diklat Kerja Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang) Kabupaten Tangerang Globalisasi membawa pengaruh keberbagai sendi kehidupan tidak terkecuali kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin lama semakin pesat perkembangannya. Perkembangan teknologi yang semakin luas itu menuntut setiap manusia harus siap menghadapinya. Ironisnya, pendidikan sekolah formal kurang dapat memberikan kontribusi lebih dalam menghadapi dunia pasar kerja, terutama di kawasan Kabupaten Tangerang yang merupakan kawasan sentra industri. Merupakan suatu kewajiban pemerintahan Kabupaten Tangerang mengurus dan memberdayakan masyarakatnya, salah satunya adalah dengan didirikannya Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang yang merupakan lembaga pengembangan masyarakat di bidang mesin industri. Berdasarkan pernyataan di atas muncullah pertanyaan program pendidikan dan pelatihan apa saja yang diadakan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang tersebut? Dan bagaimana peran Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang dalam mengembangkan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang? Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam pelatihan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang? Setelah mengadakan penelitian langsung di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang, peneliti menemukan bahwa program-program pelatihan yang di adakan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam mengembangkan kemampuannya khususnya dibidang mesin industri. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode tersebut digunakan untuk memaparkan data yang berkaitan dengan Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang. Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga yang mempunyai peran dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dengan banyaknya program-program pelatihan yang diadakan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang.

Upload: hoangkhanh

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

i

ABSTRAK

Abdullah Alamudin

Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang Diklat Kerja

Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang) Kabupaten Tangerang

Globalisasi membawa pengaruh keberbagai sendi kehidupan tidak terkecuali kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin lama semakin pesat

perkembangannya. Perkembangan teknologi yang semakin luas itu menuntut

setiap manusia harus siap menghadapinya. Ironisnya, pendidikan sekolah formal

kurang dapat memberikan kontribusi lebih dalam menghadapi dunia pasar kerja,

terutama di kawasan Kabupaten Tangerang yang merupakan kawasan sentra

industri. Merupakan suatu kewajiban pemerintahan Kabupaten Tangerang

mengurus dan memberdayakan masyarakatnya, salah satunya adalah dengan

didirikannya Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang yang merupakan lembaga

pengembangan masyarakat di bidang mesin industri.

Berdasarkan pernyataan di atas muncullah pertanyaan program pendidikan

dan pelatihan apa saja yang diadakan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang

tersebut? Dan bagaimana peran Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang dalam

mengembangkan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang? Apa

yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam pelatihan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang?

Setelah mengadakan penelitian langsung di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang, peneliti menemukan bahwa program-program pelatihan yang di

adakan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam mengembangkan kemampuannya khususnya dibidang mesin

industri. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi kualitatif

yang bersifat deskriptif. Metode tersebut digunakan untuk memaparkan data yang

berkaitan dengan Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang.

Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga yang mempunyai

peran dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat. Hal tersebut

dapat terlihat dengan banyaknya program-program pelatihan yang diadakan di

Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang.

Page 2: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

ii

KATA PENGANTAR

��� ا ا���� ا�����

Alhamdulillah adalah kata yang pantas penulis utarakan pada kesempatan

yang paling berbahagia ini. Karena berkat nikmat, rahmat, dan hidayah Allah

SWT., penulis masih dapat melaksanakan aktifitas keseharian sampai saat ini.

Sholawat dan salam terlimpah curah kepada manusia pilihan yang memberikan

contoh teladan bagi umat manusia, yaitu Nabi besar Muhmmad SAW yang telah

menunjukan jalan yang terang dengan ilmu pengetahuan bagi seluruh umat

manusia di dunia.

Berkat rahmat dan hidayah-Nya pula serta do’a dari semua pihak, penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, karena

motivasi yang mereka berikan penulisan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini,

diantaranya adalah:

1. Dr. H. Murodi, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam dan Dra. Wati Nilamsari, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam.

Page 3: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

iii

3. Dr. A. Ilyas Ismail, M.A selaku dosen pembimbing skripsi dalam

penyusunan skripsi ini, yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis disela-sela aktivitas beliau agar

penulis mendapat skripsi yang baik.

4. Seluruh dosen dan staff Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun

tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis atas didikannya

selama ini.

5. Kepada pimpinan dan staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyediakan pelayanan literatur sebagai referensi skripsi penulis.

6. Almarhum ayahanda tercinta Hasan Ali Bajuber yang memimpikan

keberhasilan anaknya yang selalu ada di dalam hati dan Ibunda tercinta

Fatimah yang yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang serta

do’anya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran dalam mendidik dan

membesarkan penulis, semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kasih

sayang kepadanya, kepada kakakku Muhamad Faisal dan Acih (istri) serta

adikku Fuad Faozi yang tidak henti-hentinya memberikan semangatnya,

keponakanku Muhamad Rizki, serta keluargaku yang lain terima kasih atas

semua motivasi yang telah diberikan.

7. Keluarga besar Ali Bajuber dan Muhamad Bajrie yang telah memberikan

motivasi dan bantuannya dalam bentuk apapun yang tak terhitung

jumlahnya.

Page 4: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

iv

8. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Husainy, Serpong-Tangerang, Habib Ali

Alwy bin Husein bin Thahir beserta keluarga, seluruh staff pengajar

Yayasan Tarbiyah Nur As-Sholihat dari unit pendidikan MI, MTs, MA,

Nur As-Sholihat dan SMA IT Al-Husainy, serta seluruh staff pengajar

SMP Al-Hasaniyah, Jelupang.

9. Seluruh teman-teman pembina Pondok Pesantren Al-Husainy yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat

dan terima kasih atas segala motivasi dan berbagai pengalaman kepada

penulis.

10. Untuk Sri Handayani, calon pendamping hidupku yang selalu memberikan

masukan dan motivasinya selama ini dan mudah-mudahan sampai akhir

nanti masukan itu terus mengalir.

11. Pihak Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, Bapak

Malikin Mubarakah, Bapak Alcaf Mahajaya, dan Bapak Fachury, yang

telah membantu penulis dalam pemberian keterangan sebagai modal

penulisan skripsi penulis.

12. Teman-teman PMI angkatan 2002, terutama Hendra Hidayat, Irfan Dadi,

Dumyati, Akup Supriyadi, Mia Rosmalia, dan yang lainnya.

13. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima

kasih atas segala dukungan sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini,

semoga Allah membalas kebaikan semuanya.

Page 5: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

v

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun

demikian penulis tidak berkecil hati dan menjadi suatu harapan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat di masa yang akan datang.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan yang penulis miliki baik dalam

penyajian, bentuk tulisan, maupun isi dan bahasa yang digunakan pada skripsi ini,

penulis mengharapkan adanya kritik, saran, maupun perbaikan yang bertujuan

untuk penyempurnaan skripsi ini.

Jakarta, Oktober 2008

Penulis

Page 6: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABLE ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 7

D. Metodologi Penelitian ............................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka..................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan.............................................................. 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Evaluasi Program................................................... 14

B. Pengertian Pengembangan Masyarakat.................................... 15

1. Model-model Pengembangan Masyarakat ........................ 20

2. Tahapan Pengembangan Masyarakat................................ 24

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Otonomi Daerah dan Latar Belakang Keberadaan Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang................. 31

B. Visi, Misi, Tugas Pokok, Fungsi, Sasaran, dan Indikator

Kinerja ................................................................................... 37

C. Fasilitas dan Sarana Latihan.................................................... 40

D. Sumber Daya Manusia ........................................................... 41

E. Pembiayaan Operasional ........................................................ 43

F. Jenis Pelatihan Kejuruan ......................................................... 45

G. Bentuk Kerjasama dengan Pihak Lain ..................................... 47

BAB IV PENGEMBANGAN MASYARAKAT PADA BIDANG

DIKLAT KERJA BADAN PENDIDIKAN, PELATIHAN,

PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN

(BADIKLATLITBANG) KABUPATEN TANGERANG

A. Kebutuhan Masyarakat akan Program Pelatihan...................... 48

Page 7: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

vii

B. Bentuk-bentuk Program Pendidikan dan Pelatihan .................. 51

C. Peran Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang dalam Proses Pengembangan Masyarakat .............. 54

D. Analisis SWOT....................................................................... 55

E. Faktor Pendukung dan Penghambat......................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 65

B. Saran....................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

viii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

1. Sejarah Keberadaan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang............................................................................ 36

2. Jumlah Pegawai Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang Berdasarkan Tingkan Pendidikan Terakhir Tahun

2007 ...................................................................................................... 42

3. Sumber Anggaran Dana Bidang Diklat Kerja Tahun 2001-2004

dan Data Kinerja Kerja Tahun 2001-2004.............................................. 44

4. Sumber Anggaran Dana Bidang Diklat Kerja dan Penempatan

Kerja Tahun 2004-2006 ......................................................................... 56

Page 9: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak era reformasi bergulir (tahun 1998) sampai dengan sekarang yang

terjadi akibat ketidak percayaan rakyat terhadap kinerja pemerintah sehingga

mengakibatkan berakhirnya era orde baru belum juga membawa Indonesia pada

suatu keadaan yang sejahtera. Hal tersebut bertolak belakang dengan tujuan yang

hendak dicapai bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-

undang Dasar (UUD) 1945 dimana tujuan negara Indonesia adalah untuk

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia.

Sejalan dengan itu, maka perlu adanya Pembangunan Nasional. Yaitu

suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu dengan

sengaja dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah yang menjadi pelopor

pembangunan maupun masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan.

Pembangunan Nasional sebagaimana digariskan dalam GBHN (Garis-garis Besar

Haluan Negara) merupakan cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Pembangunan Nasional mencakup upaya peningkatan semua segi

kehidupan bangsa, dapat berupa pembangunan aspek fisik, sosial, budaya,

ekonomi dan pertahanan dan keamanan, dapat pula berupa pembangunan

Page 10: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

x

ideologi.1 Oleh karena itu, maka pembangunan nasional pada hakikatnya adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya.

Hal tersebut berarti bahwa konsep pembangunan nasional berarti membentuk

manusia secara utuh agar lebih baik secara fisik, kehidupan bermasyarakat,

kehidupan berbudaya, berkecukupan ekonomi maupun kenyamanan dalam

pertahanan dan keamanan dan juga membentuk pola pikir manusia agar lebih baik

dari aspek pengetahuan, keyakinan, sikap, dan niat karena proses tersebut

merupakan proses penyadaran sehingga diharapkan akan mampu merubah

perilaku manusia.2 Seperti penyadaran pentingnya kesehatan lingkungan maka

dilakukan berbagai penyuluhan agar masyarakat dapat terhindar dari berbagai

penyakit.

Suatu keadaan yang dilematis, justru perubahan status ekonomi

masyarakat di Indonesia seakan tidak menemui titik terang, bahkan jauh dari

perubahan. Kenaikan harga diberbagai sektor membuat rakyat semakin terjepit

dalam kemiskinan dan membuat makna kesejahteraan semakin tidak terlihat. Dari

fenomena ini sehingga banyak kita lihat acara-acara televisi yang

mengatasnamakan “kerakyatan” muncul, seperti bedah rumah, uang kaget, dan

masih banyak lainnya. Sebenarnya jika pemerintah menyadarkan diri, acara yang

ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi tersebut merupakan sindiran bagi

pemerintah karena ketidak mampuan pemerintah dalam mengatur, melindungi,

dan mensejahterakan masyarakat.

1 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

IntervensiKomunitas (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003), h. 39 2 Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan untuk Rakyat (Jakarta: Cides, 1996), h. 20-21.

Page 11: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xi

Pembangunan Nasional itu sendiri tidak akan berhasil jika tidak adanya

partisipasi dari masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang

mempunyai tujuan untuk pembangunan harus lebih ditingkatkan. Keterlibatan

warga masyarakat itu sendiri tidak sebatas hanya dalam aspek kognitif dan praktis

saja (perencanaan dan pelaksanaan), tetapi juga perlu adanya keterlibatan

emosional pada pelaksanaan program tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberi

kekuatan dan perasaan untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang mencakup

seluruh bangsa. Keterlibatan emosional masyarakat tersebut dengan melibatkan

masyarakat dalam tahap assesment (penilaian) dan tahap evaluasi, sehingga

program yang dijalankan benar-benar program yang dibutuhkan masyarakat.3

Konsep lain dari sebuah gerakan perubahan yaitu mesti adanya

pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah demi tercapainya tujuan tersebut,

dimana masyarakat diberdayakan untuk dapat melihat dan memilih sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya.4

Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang dicanangkan pemerintah

tidak dapat menolong sepenuhnya masyarakat, karena hal tersebut tidak didukung

dengan kebijakan pemerintah yang terus menerus menaikan harga BBM (Bahan

Bakar Minyak) yang berdampak pada kenaikan harga semua bahan pokok

kebutuhan masyarakat.

Keadaan yang rumit tersebut diperparah dengan kemajuan globalisasi yang

salah satunya adalah dibukanya zona perdagangan pasar bebas yang

mengharuskan setiap negara harus siap untuk bersaing tanpa terkecuali baik

3 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 295.

4 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari

Ideologi, Strategi, sampai Tradisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 29.

Page 12: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xii

negara kecil, negara berkembang, maupun negara maju dengan mengandalkan

keahlian mereka masing-masing.

Persoalan yang terjadi di Indonesia adalah masih terbentangnya jurang

kesenjangan antara si kaya dengan si miskin. Si kaya mungkin akan dengan

mudah mendapatkan kemampuan-kemampuan yang memudahkan dirinya untuk

dapat bersaing dan siap menghadapi tantangan zaman tersebut tanpa

memperdulikan biaya yang harus dikelurkan, berbanding terbalik dengan yang

dialami oleh si miskin yang harus berjuang bagi dirinya sendiri untuk tetap hidup

(survive) tanpa memperdulikan kemajuan zaman yang semakin hari semakin

berkembang.

Kata kunci dari semua masalah di Indonesia terletak pada kebijakan

pemerintah terhadap publik (Government Policy for Public). Sejatinya secara

teoritis idealis kebijakan publik adalah kebijakan yang berupaya untuk merespon

masalah dan kebutuhan konkrit yang berkembang di Indonesia.5 Idealnya ketika

pemerintah melihat masalah publik yang sedang berjangkit maka secara akurat

dan cepat pemerintah mengeluarkan kebijakan dan langsung

mengimplementasikannya demi kehidupan rakyat. Yang terjadi, ironisnya seperti

yang dipaparkan sebelumnya diatas, ketika rakyat mengalami keterpurukan

ekonomi, pemerintah justru menaikan harga BBM dan tarif listrik yang keduanya

justru merupakan kebutuhan vital rakyat. Idealisnya pula globalisasi seharusnya

mempromosikan kesejahteraan terhadap negara penganutnya, akan tetapi pada

tingkatan faktualitas globalisasi hanya konsep permainan politik dalam

komunikasi massa (The Politic Playing) Amerika dan sebagian antek-anteknya di

5 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika

Aditama, 2005), h. 44.

Page 13: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xiii

Eropa. Pasalnya negara berkembang, seperti India, Vietnam, Thailand, benua

Afrika, benua Amerika bagian selatan serta Indonesia yang mengikuti konsep

pasar bebas hanya menjadi kelinci ekonomi saja bagi mereka.6

Penekanan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan

kemampuan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan pedesaan adalah

dengan cara pemberian pembelajaran dan keterampilan yang berbasis life skill.

Bermula dari berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah

khususnya dibidang pendidikan. Hampir pada semua lembaga pendidikan formal

yang ada di Indonesia kurang bahkan tidak bisa memberikan keterampilan lebih

kepada siswa didiknya. Dengan demikian yang dibutuhkan adalah belajar bebas

dan otonomi orang yang belajar dilindungi. Pada konteks ini peran pendidikan

luar sekolah sangat dibutuhkan yaitu pendidikan di luar lembaga formal.

Telah disebutkan di atas bahwa semakin pesatnya pengaruh globalisasi

menyebabkan seseorang harus siap dengan berbagai keahlian. Tanpa keahlian

sangat sulit bagi seseorang untuk bisa survive. Tanpa keahlian, seseorang tidak

mungkin mendapatkan peluang untuk memenangkan kompetensi hidup yang kian

keras.

Salah satu program yang sudah dikembangkan oleh pemerintah dalam

memberikan keahlian kepada masyarakat adalah dibukanya program-program

pendidikan dan pelatihan keterampilan khusus yang dilaksanakan dan dilakukan

oleh Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Badan Diklat

Kerja Badiklatlitbang) yang lebih dikenal sebelumnya dengan nama KLK

6 Ibid., h. 48.

Page 14: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xiv

(Kelompok Latihan Kerja) atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang terdapat pada

setiap kabupaten di Indonesia.

Berawal dari permasalahan tersebut di atas, kabupaten Tangerang adalah

salah satu kabupaten yang menyedot banyak tenaga kerja di bidang industri. Hal

tersebut tidak di sia-siakan oleh jajaran pemerintah Kabupaten Tangerang untuk

mengembangkan sumber daya manusianya (SDM) baik wilayah Tangerang pada

khususnya maupun wilayah sekitar Tangerang, karena hal tersebut merupakan

aset kemajuan wilayah Tangerang sendiri khususnya dalam memberantas

pengangguran dan kemiskinan.

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai program-program yang dilakukan

oleh Badan Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang yang merupakan

sarana bagi masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya dalam meningkatkan

pengetahuan keterampilan khususnya dalam bidang industri. Ketertarikan untuk

mengadakan penelitian tersebut penulis jadikan judul skripsi penulis dengan

mengambil judul penelitian skripsi Evaluasi Program Pengembangan

Masyarakat pada Bidang Diklat Kerja Badan Pendidikan, Pelatihan,

Penelitian, dan Pengembangan (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang)

Kabupaten Tangerang.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka

penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas seputar kegiatan

Page 15: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xv

yang terkait dengan program-program yang diadakan oleh Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang bagi masyarakat.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas sebagai

berikut:

a. Apa yang menjadi alasan masyarakat membutuhkan program

pelatihan?

b. Program pelatihan apa saja yang diselenggarakan oleh Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang bagi

masyarakat?

c. Bagaimana peran Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang dalam proses pengembangan masyarakat?

d. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan program pelatihan pada Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui alasan masyarakat membutuhkan program

pelatihan.

b. Untuk mengetahui program pelatihan keterampilan bagi masyarakat

yang diselenggarakan oleh Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang.

Page 16: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xvi

c. Untuk mengetahui kontribusi Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang dalam program pengembangan masyarakat.

d. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang.

2. Manfaat Penelitian

a. Penulisan skripsi ini diharapkan sebagai bahan evaluasi bagi Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan pada bidang

keterampilan yang ditujukan bagi masyarakat Tangerang khususnya

dan sekitar.

b. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat pada bangku

kuliah dengan fakta di lapangan.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode penelitian adalah studi mengenai metode-metode ilmiah

yang digunakan dalam penelitian. Sutrisno Hadi menyebutnya sebagai

"pelajaran yang memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk

research". Metode-metode ilmiah tersebut meliputi metode penelitian,

metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan metode

analisis data.7

7 Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta:

Yayasan Kelopak, 2004), h. 46.

Page 17: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xvii

Metode yang digunakan lebih menekankan kepada strategi,

proses, dan pendekatan dalam memilih jenis, karakteristik, serta dimensi

ruang dan waktu, dan data yang diperlukan.8

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Adapun penelitiannya menggunakan penelitian survey dengan

penekanan pada penelitian deskriptif.

Menurut Bondan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Sedangkan menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pangamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri

dan hubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan

dalam peristilahannya.9

2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelian

Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi penelitian

adalah metode proposif, yaitu sebelum mengadakan penelitian, terlebih

dahulu penulis menentukan lokasi penelitian.

Penelitian dilakukan pada Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. Raya Serpong km. 12,

Tangerang 15322. Telp. (021) 5383042 faks. (021) 5387484.

8 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah, Skripsi, Disertasi

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005)), h. 52. 9 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989),

h: 3.

Page 18: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xviii

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang

terpilih menjadi lokasi dalam penelitian ini dikarenakan selain jaraknya

mudah dijangkau oleh penulis, lembaga tersebut dianggap cocok oleh

penulis karena mempunyai konsep pengembangan masyarakat yang

notabenya sesuai dengan program jurusan yang penulis sedang tekuni.

3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber utama dari penelitian ini adalah aktifitas objek penelitian

(Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang) dan

dokumen file yang merupakan data primer. Selain itu juga didapat dari

didukung dengan bahan-bahan kepustakaan lainnya.

Adapun tekhnik pengumpulan data yang ditempuh penulis

meliputi penelitian kepustakaan dan lapangan dengan analisis penelitian

kualitatif. Dalam penelitian ini penulis berusaha mencari dan membaca

sebanyak mungkin sumber yang ada kaitannya dengan permasalahan

yang akan dibahas dalam skripsi ini, baik berupa buku, majalah, dan

lain-lain. Kesemua bahan bacaan itu, penulis jadikan sebagai landasan

teoritis untuk dipaparkan dalam kerangka awal mengenai objek

penelitian.

Dalam penelitian lapangan, untuk memperoleh data dan

informasi yang akurat penulis melakukan pengamatan (observation),

wawancara (interview) dan dokumen file yang diperoleh dari subjek

penelitian.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Page 19: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xix

Subjek penelitian dari skripsi ini adalah Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang itu sendiri. Sedangkan yang

menjadi objek dari penelitian ini adalah program-program yang ada di

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum menjadi Bidang Diklat Kerja (masih Balai Latihan Kerja),

pernah ada yang melakukan penelitian yang serupa dengan peneliti dengan

judul penelitian Upaya Balai Latihan Kerja dalam Meningkatkan Sumber

Daya Manusia di kawasan Jakarta Selatan, yang dilakukan oleh Dina

Apriyani. Dalam pembahasan tersebut penelitian lebih mengarah kepada

kelembagaan yaitu Balai Latihan Kerja kemudian program pemberdayaan

masyarakat seperti langkah BLK dalam meningkatkan kualitas SDM., tingkat

keberhasilan yang diukur dari dan keberhasilan ujian akhir. Langkah BLK

tersebut tidak diiringi dengan faktor kebutuhan masyarakat.

Penelitian yang penulis lakukan ini memaparkan lebih luas mengenai

program yang terdapat di Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang, faktor

kebutuhan masyarakat dan tingkat keberhasilan yang diukur dari penempatan

kerja.

Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis mendapatkan

penjelasan yang memadai tentang program-program yang terdapat di Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang, profil lembaga, data anggaran, serta data

kelulusan dan penyerapan kerja siswa didik.

Page 20: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xx

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penjelasan dan pembahasan penelitian ini,

secvara sistematis penulisannya dibagi ke dalam lima bab, terdiri dari sub-

sub bab. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB VI PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB VII TINJAUAN TEORETIS

Terdiri atas pengertian evaluasi program, pengertian

pengembangan masyarakat yang berisi tentang model-model

pengembangan masyarakat dan tahapan-tahapan pengembangan

masyarakat.

BAB VIII GAMBARAN UMUM

Menguraikan tentang otonomi daerah dan latar belakang

keberadaan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang, visi, misi, tugas pokok, fungsi, sasaran, dan indikator

kinerja Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten Tangerang,

fasilitas dan sarana latihan, sumber daya manusia Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, pembiayaan

operasional Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang, jenis pelatihan kejuruan pada Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, bentuk kerjasama dengan

pihak lain.

Page 21: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxi

BAB IX PENGEMBANGAN MASYARAKAT PADA BIDANG DIKLAT

KERJA BADAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENELITIAN,

DAN PENGEMBANGAN (BADIKLATLITBANG)

KABUPATEN TANGERANG

Menerangkan tentang kebutuhan masyarakat akan program

pelatihan, bentuk-bentuk program pendidikan dan pelatihan, peran

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang dalam

proses pengembangan masyarakat, analisis SWOT, faktor

pendukung dan penghambat.

BAB X PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penelitian ini yang terdiri dari

kesimpulan dan saran.

Page 22: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxii

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Sejak era reformasi bergulir (tahun 1998) sampai dengan sekarang yang

terjadi akibat ketidak percayaan rakyat terhadap kinerja pemerintah sehingga

mengakibatkan berakhirnya era orde baru belum juga membawa Indonesia pada

suatu keadaan yang sejahtera. Hal tersebut bertolak belakang dengan tujuan yang

hendak dicapai bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-

undang Dasar (UUD) 1945 dimana tujuan negara Indonesia adalah untuk

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia.

Sejalan dengan itu, maka perlu adanya Pembangunan Nasional. Yaitu

suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu dengan

sengaja dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah yang menjadi pelopor

pembangunan maupun masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan.

Pembangunan Nasional sebagaimana digariskan dalam GBHN (Garis-garis Besar

Haluan Negara) merupakan cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Pembangunan Nasional mencakup upaya peningkatan semua segi

kehidupan bangsa, dapat berupa pembangunan aspek fisik, sosial, budaya,

ekonomi dan pertahanan dan keamanan, dapat pula berupa pembangunan

Page 23: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxiii

ideologi.10

Oleh karena itu, maka pembangunan nasional pada hakikatnya adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya.

Hal tersebut berarti bahwa konsep pembangunan nasional berarti membentuk

manusia secara utuh agar lebih baik secara fisik, kehidupan bermasyarakat,

kehidupan berbudaya, berkecukupan ekonomi maupun kenyamanan dalam

pertahanan dan keamanan dan juga membentuk pola pikir manusia agar lebih baik

dari aspek pengetahuan, keyakinan, sikap, dan niat karena proses tersebut

merupakan proses penyadaran sehingga diharapkan akan mampu merubah

perilaku manusia.11

Seperti penyadaran pentingnya kesehatan lingkungan maka

dilakukan berbagai penyuluhan agar masyarakat dapat terhindar dari berbagai

penyakit.

Suatu keadaan yang dilematis, justru perubahan status ekonomi

masyarakat di Indonesia seakan tidak menemui titik terang, bahkan jauh dari

perubahan. Kenaikan harga diberbagai sektor membuat rakyat semakin terjepit

dalam kemiskinan dan membuat makna kesejahteraan semakin tidak terlihat. Dari

fenomena ini sehingga banyak kita lihat acara-acara televisi yang

mengatasnamakan “kerakyatan” muncul, seperti bedah rumah, uang kaget, dan

masih banyak lainnya. Sebenarnya jika pemerintah menyadarkan diri, acara yang

ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi tersebut merupakan sindiran bagi

pemerintah karena ketidak mampuan pemerintah dalam mengatur, melindungi,

dan mensejahterakan masyarakat.

10

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

IntervensiKomunitas (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003), h. 39 11 Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan untuk Rakyat (Jakarta: Cides, 1996), h. 20-21.

Page 24: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxiv

Pembangunan Nasional itu sendiri tidak akan berhasil jika tidak adanya

partisipasi dari masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang

mempunyai tujuan untuk pembangunan harus lebih ditingkatkan. Keterlibatan

warga masyarakat itu sendiri tidak sebatas hanya dalam aspek kognitif dan praktis

saja (perencanaan dan pelaksanaan), tetapi juga perlu adanya keterlibatan

emosional pada pelaksanaan program tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberi

kekuatan dan perasaan untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang mencakup

seluruh bangsa. Keterlibatan emosional masyarakat tersebut dengan melibatkan

masyarakat dalam tahap assesment (penilaian) dan tahap evaluasi, sehingga

program yang dijalankan benar-benar program yang dibutuhkan masyarakat.12

Konsep lain dari sebuah gerakan perubahan yaitu mesti adanya

pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah demi tercapainya tujuan tersebut,

dimana masyarakat diberdayakan untuk dapat melihat dan memilih sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya.13

Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang dicanangkan pemerintah

tidak dapat menolong sepenuhnya masyarakat, karena hal tersebut tidak didukung

dengan kebijakan pemerintah yang terus menerus menaikan harga BBM (Bahan

Bakar Minyak) yang berdampak pada kenaikan harga semua bahan pokok

kebutuhan masyarakat.

Keadaan yang rumit tersebut diperparah dengan kemajuan globalisasi yang

salah satunya adalah dibukanya zona perdagangan pasar bebas yang

mengharuskan setiap negara harus siap untuk bersaing tanpa terkecuali baik

12

Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 295. 13

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari

Ideologi, Strategi, sampai Tradisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 29.

Page 25: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxv

negara kecil, negara berkembang, maupun negara maju dengan mengandalkan

keahlian mereka masing-masing.

Persoalan yang terjadi di Indonesia adalah masih terbentangnya jurang

kesenjangan antara si kaya dengan si miskin. Si kaya mungkin akan dengan

mudah mendapatkan kemampuan-kemampuan yang memudahkan dirinya untuk

dapat bersaing dan siap menghadapi tantangan zaman tersebut tanpa

memperdulikan biaya yang harus dikelurkan, berbanding terbalik dengan yang

dialami oleh si miskin yang harus berjuang bagi dirinya sendiri untuk tetap hidup

(survive) tanpa memperdulikan kemajuan zaman yang semakin hari semakin

berkembang.

Kata kunci dari semua masalah di Indonesia terletak pada kebijakan

pemerintah terhadap publik (Government Policy for Public). Sejatinya secara

teoritis idealis kebijakan publik adalah kebijakan yang berupaya untuk merespon

masalah dan kebutuhan konkrit yang berkembang di Indonesia.14 Idealnya ketika

pemerintah melihat masalah publik yang sedang berjangkit maka secara akurat

dan cepat pemerintah mengeluarkan kebijakan dan langsung

mengimplementasikannya demi kehidupan rakyat. Yang terjadi, ironisnya seperti

yang dipaparkan sebelumnya diatas, ketika rakyat mengalami keterpurukan

ekonomi, pemerintah justru menaikan harga BBM dan tarif listrik yang keduanya

justru merupakan kebutuhan vital rakyat. Idealisnya pula globalisasi seharusnya

mempromosikan kesejahteraan terhadap negara penganutnya, akan tetapi pada

tingkatan faktualitas globalisasi hanya konsep permainan politik dalam

komunikasi massa (The Politic Playing) Amerika dan sebagian antek-anteknya di

14

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika

Aditama, 2005), h. 44.

Page 26: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxvi

Eropa. Pasalnya negara berkembang, seperti India, Vietnam, Thailand, benua

Afrika, benua Amerika bagian selatan serta Indonesia yang mengikuti konsep

pasar bebas hanya menjadi kelinci ekonomi saja bagi mereka.15

Penekanan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan

kemampuan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan pedesaan adalah

dengan cara pemberian pembelajaran dan keterampilan yang berbasis life skill.

Bermula dari berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah

khususnya dibidang pendidikan. Hampir pada semua lembaga pendidikan formal

yang ada di Indonesia kurang bahkan tidak bisa memberikan keterampilan lebih

kepada siswa didiknya. Dengan demikian yang dibutuhkan adalah belajar bebas

dan otonomi orang yang belajar dilindungi. Pada konteks ini peran pendidikan

luar sekolah sangat dibutuhkan yaitu pendidikan di luar lembaga formal.

Telah disebutkan di atas bahwa semakin pesatnya pengaruh globalisasi

menyebabkan seseorang harus siap dengan berbagai keahlian. Tanpa keahlian

sangat sulit bagi seseorang untuk bisa survive. Tanpa keahlian, seseorang tidak

mungkin mendapatkan peluang untuk memenangkan kompetensi hidup yang kian

keras.

Salah satu program yang sudah dikembangkan oleh pemerintah dalam

memberikan keahlian kepada masyarakat adalah dibukanya program-program

pendidikan dan pelatihan keterampilan khusus yang dilaksanakan dan dilakukan

oleh Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Badan Diklat

Kerja Badiklatlitbang) yang lebih dikenal sebelumnya dengan nama KLK

15 Ibid., h. 48.

Page 27: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxvii

(Kelompok Latihan Kerja) atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang terdapat pada

setiap kabupaten di Indonesia.

Berawal dari permasalahan tersebut di atas, kabupaten Tangerang adalah

salah satu kabupaten yang menyedot banyak tenaga kerja di bidang industri. Hal

tersebut tidak di sia-siakan oleh jajaran pemerintah Kabupaten Tangerang untuk

mengembangkan sumber daya manusianya (SDM) baik wilayah Tangerang pada

khususnya maupun wilayah sekitar Tangerang, karena hal tersebut merupakan

aset kemajuan wilayah Tangerang sendiri khususnya dalam memberantas

pengangguran dan kemiskinan.

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai program-program yang dilakukan

oleh Badan Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang yang merupakan

sarana bagi masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya dalam meningkatkan

pengetahuan keterampilan khususnya dalam bidang industri. Ketertarikan untuk

mengadakan penelitian tersebut penulis jadikan judul skripsi penulis dengan

mengambil judul penelitian skripsi Evaluasi Program Pengembangan

Masyarakat pada Bidang Diklat Kerja Badan Pendidikan, Pelatihan,

Penelitian, dan Pengembangan (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang)

Kabupaten Tangerang.

H. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka

penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas seputar kegiatan

Page 28: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxviii

yang terkait dengan program-program yang diadakan oleh Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang bagi masyarakat.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas sebagai

berikut:

a. Apa yang menjadi alasan masyarakat membutuhkan program

pelatihan?

b. Program pelatihan apa saja yang diselenggarakan oleh Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang bagi

masyarakat?

c. Bagaimana peran Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang dalam proses pengembangan masyarakat?

d. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan program pelatihan pada Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang?

I. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui alasan masyarakat membutuhkan program

pelatihan.

b. Untuk mengetahui program pelatihan keterampilan bagi masyarakat

yang diselenggarakan oleh Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang.

Page 29: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxix

c. Untuk mengetahui kontribusi Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang dalam program pengembangan masyarakat.

d. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang.

2. Manfaat Penelitian

a. Penulisan skripsi ini diharapkan sebagai bahan evaluasi bagi Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan pada bidang

keterampilan yang ditujukan bagi masyarakat Tangerang khususnya

dan sekitar.

b. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat pada bangku

kuliah dengan fakta di lapangan.

J. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode penelitian adalah studi mengenai metode-metode ilmiah

yang digunakan dalam penelitian. Sutrisno Hadi menyebutnya sebagai

"pelajaran yang memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk

research". Metode-metode ilmiah tersebut meliputi metode penelitian,

metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan metode

analisis data.16

16

Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta:

Yayasan Kelopak, 2004), h. 46.

Page 30: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxx

Metode yang digunakan lebih menekankan kepada strategi,

proses, dan pendekatan dalam memilih jenis, karakteristik, serta dimensi

ruang dan waktu, dan data yang diperlukan.17

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Adapun penelitiannya menggunakan penelitian survey dengan

penekanan pada penelitian deskriptif.

Menurut Bondan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Sedangkan menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pangamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri

dan hubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan

dalam peristilahannya.18

2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelian

Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi penelitian

adalah metode proposif, yaitu sebelum mengadakan penelitian, terlebih

dahulu penulis menentukan lokasi penelitian.

Penelitian dilakukan pada Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. Raya Serpong km. 12,

Tangerang 15322. Telp. (021) 5383042 faks. (021) 5387484.

17

Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah, Skripsi, Disertasi

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005)), h. 52. 18

Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989),

h: 3.

Page 31: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxi

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang

terpilih menjadi lokasi dalam penelitian ini dikarenakan selain jaraknya

mudah dijangkau oleh penulis, lembaga tersebut dianggap cocok oleh

penulis karena mempunyai konsep pengembangan masyarakat yang

notabenya sesuai dengan program jurusan yang penulis sedang tekuni.

3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber utama dari penelitian ini adalah aktifitas objek penelitian

(Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang) dan

dokumen file yang merupakan data primer. Selain itu juga didapat dari

didukung dengan bahan-bahan kepustakaan lainnya.

Adapun tekhnik pengumpulan data yang ditempuh penulis

meliputi penelitian kepustakaan dan lapangan dengan analisis penelitian

kualitatif. Dalam penelitian ini penulis berusaha mencari dan membaca

sebanyak mungkin sumber yang ada kaitannya dengan permasalahan

yang akan dibahas dalam skripsi ini, baik berupa buku, majalah, dan

lain-lain. Kesemua bahan bacaan itu, penulis jadikan sebagai landasan

teoritis untuk dipaparkan dalam kerangka awal mengenai objek

penelitian.

Dalam penelitian lapangan, untuk memperoleh data dan

informasi yang akurat penulis melakukan pengamatan (observation),

wawancara (interview) dan dokumen file yang diperoleh dari subjek

penelitian.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Page 32: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxii

Subjek penelitian dari skripsi ini adalah Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang itu sendiri. Sedangkan yang

menjadi objek dari penelitian ini adalah program-program yang ada di

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

K. Tinjauan Pustaka

Sebelum menjadi Bidang Diklat Kerja (masih Balai Latihan Kerja),

pernah ada yang melakukan penelitian yang serupa dengan peneliti dengan

judul penelitian Upaya Balai Latihan Kerja dalam Meningkatkan Sumber

Daya Manusia di kawasan Jakarta Selatan, yang dilakukan oleh Dina

Apriyani. Dalam pembahasan tersebut penelitian lebih mengarah kepada

kelembagaan yaitu Balai Latihan Kerja kemudian program pemberdayaan

masyarakat seperti langkah BLK dalam meningkatkan kualitas SDM., tingkat

keberhasilan yang diukur dari dan keberhasilan ujian akhir. Langkah BLK

tersebut tidak diiringi dengan faktor kebutuhan masyarakat.

Penelitian yang penulis lakukan ini memaparkan lebih luas mengenai

program yang terdapat di Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang, faktor

kebutuhan masyarakat dan tingkat keberhasilan yang diukur dari penempatan

kerja.

Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis mendapatkan

penjelasan yang memadai tentang program-program yang terdapat di Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang, profil lembaga, data anggaran, serta data

kelulusan dan penyerapan kerja siswa didik.

Page 33: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxiii

L. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penjelasan dan pembahasan penelitian ini,

secvara sistematis penulisannya dibagi ke dalam lima bab, terdiri dari sub-

sub bab. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB XI PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB XII TINJAUAN TEORETIS

Terdiri atas pengertian evaluasi program, pengertian

pengembangan masyarakat yang berisi tentang model-model

pengembangan masyarakat dan tahapan-tahapan pengembangan

masyarakat.

BAB XIII GAMBARAN UMUM

Menguraikan tentang otonomi daerah dan latar belakang

keberadaan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang, visi, misi, tugas pokok, fungsi, sasaran, dan indikator

kinerja Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten Tangerang,

fasilitas dan sarana latihan, sumber daya manusia Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, pembiayaan

operasional Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang, jenis pelatihan kejuruan pada Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, bentuk kerjasama dengan

pihak lain.

Page 34: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxiv

BAB XIV PENGEMBANGAN MASYARAKAT PADA BIDANG DIKLAT

KERJA BADAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENELITIAN,

DAN PENGEMBANGAN (BADIKLATLITBANG)

KABUPATEN TANGERANG

Menerangkan tentang kebutuhan masyarakat akan program

pelatihan, bentuk-bentuk program pendidikan dan pelatihan, peran

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang dalam

proses pengembangan masyarakat, analisis SWOT, faktor

pendukung dan penghambat.

BAB XV PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penelitian ini yang terdiri dari

kesimpulan dan saran.

Page 35: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxv

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Evaluasi Program

Menurut asal katanya, evaluasi berarti penilaian.19 Sedangkan program

adalah rancangan mengenai asas serta usaha (di ketatanegaraan, perekonomian,

dan sebagainya) yang akan dijalankan.20

Evaluasi adalah pengidentifikasian keberhasilan dan/atau kegagalan suatu

rencanan kegiatan atau program. Evaluasi berusha mengidentifikasi mengenai apa

yang sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program.21

Secara umum dikenal dua tipe evaluasi, yaitu on-going evaluation atau

evaluasi terus-menerus dan ex-post evaluation atau evaluasi akhir. Tipe evalusi

yang pertama dilaksanakan pada interval periode waktu tertent, misalnya per tri

wulan atau per semester selama proses implementasi (biasanya pada khir phase

atau tahap suatu rencana). Tipe evaluasi yang kedua dilakukan setelah

implementasi suatu program atau rencana.

Evaluasi dilakukan bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan.

2. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran.

3. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang

mungkin terjadi di luar rencana (externalities).

19 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 310. 20

Ibid., h. 897. 21 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika

Aditama, 2005), h. 119.

Page 36: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxvi

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program adalah

suatu proses penilaian mengenai tingkat keberhasilan suatu program atau

kegagalan suatu program itu ketika diterapkan.

B. Pengertian Pengembangan Masyarakat

Menurut asal katanya, pengembangan masyarakat terdiri dari dua konsep,

yaitu "pengembangan" dan "masyarakat".

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses,

cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan pengembangan masyarakat masih

dalam penggalan kata pengembangan adalah proses kegiatan bersama yang

dilakukan oleh penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya.22

Sedangkan pengertian "masyarakat" dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.23

Istilah Pengembangan Masyarakat mempunyai sejarah yang panjang dan

selalu dikait-kaitkan dengan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Istilah "pengembangan masyarakat" berawal digunakan oleh pemerintah

kolonial Inggris dalam sebuah konferensi (1948) di negeri jajahannya Afrika,

untuk menggantikan istilah "pendidikan massa". Dalam konferensi tersebut

menghasilkan definisi mengenai "Pendidikan Massa" dan memutuskan bahwa

pada masa yang akan datang terminologi tersebut sebaiknya diganti dengan nama

"Pengembangan Masyarakat".

22

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., h. 538. 23 Ibid., h. 721.

Page 37: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxvii

Berbeda dengan Inggris, di Amerika istilah "pengorganisasian

masyarakat" lebih dikenal dibandingkan dengan istilah "pengembangan

masyarakat", dimana masyarakat diberdayakan dengan cara harus lebih aktif

dalam menggalang dana demi memenuhi kebutuhannya.

Banyak para pakar yang memberikan batasan tentang kedua istilah

tersebut yang berkembang di Inggris maupun di Amerika. Namun, dari bahasan

yang dikemukakan oleh para pakar tersebut menyimpulkan bahwa baik

"pengorganisasian masyarakat" ataupun "pengembangan masyarakat" hanya

terletak pada faktor tempat dimana metode tersebut digunakan.

Faktor tempat yang dimaksudkan di mana pengorganisasian masyarakat

lebih mengarah pada daerah perkotaan (komunitas relatif sudah berkembang).

Sedangkan pengembangan masyarakat lebih mengarah pada daerah pedesaan,

dimana masyarakatnya relatif belum berkembang.24

Berdasarkan dua pengertian yang berbeda antara pengorganisasian

masyarakat (di Amerika) dan pengembangan masyarakat (di Inggris), Brokesha

dan Hodge memberikan perbedaan dari kedua istilah tersebut berdasarkan history

masing-masing istilah tersebut, antara lain:

1. Mereka meyakini bahwa pengorganisasian masyarakat di Amerika pada

mulanya berkembang (lebih banyak dikembangkan) di dalam negeri.

Sedangkan untuk bangsa Inggris, pengembangan masyarakat pada umumnya

diujicobakan di Afrika (pada negara-negara koloni Inggris).

2. Menurut mereka proses pengembangan masyarakat yang dilakukan

pemerintah Inggris merupakan respon pragmatis terhadap kebutuhan yang

24 Ibid., h. 200.

Page 38: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxviii

dirasakan daerah koloni mereka, yang pada dasarnya merasa kurang

mendapatkan layanan yang memadai di bidang pendidikan, kesehatan, dan

kesejahteraan dalam arti sempit. Sedangkan di Amerika, pengorganisasian

masyarakat di mulai dari pengembangan sektor pertanian, yang baru

kemudian bergerak ke masalah perkotaan.25

Menurut Edi Suharto pengembangan atau pembangunan merupakan

usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Bidang-bidang pembangunan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi,

pendidikan, kesehatan, dan sosial-budaya.26

Sedangkan masyarakat menurut Edi Suharto memiliki 2 konsep, yaitu:27

1. Masyarakat sebagai sebuah "tempat bersama", yakni sebuah wilayah geografi

yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah

perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.

2. Masyarakat sebagai "kepentingan bersama", yakni kesamaan kepentingan

berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama

pada masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama berdasarkan

identifikasi kebutuhan tertentu seperti halnya pada kasus para orang tua yang

memiliki anak dengan kebutuhan khusus (anak cacat fisik) atau bekas para

pengguna pelayanan kesehatan mental.

Menurut pandangan Brokesha dan Hodge, pengembangan masyarakat

adalah:28

25

Ibid., h. 216. 26

Edi Suharto, , op. cit., h. 39. 27

Ibid. 28

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003), h. 199.

Page 39: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xxxix

"A movement designed to promote better living for the whole community

with the active participation, and, if possible, on the initiative of the

community… it includes the whole range of development activities in the

district whether these are undertaken by government or unofficial

bodies… (Community Development) must make use of the cooperative

movement and must be put into effect in the closest association whit local

government bodies".

"Suatu gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup

keseluruhan komunitas melalui partisipasi aktif, dan jika memungkinkan,

berdasarkan inisiatif masyarakat… hal ini meliputi berbagai kegiatan

pembangunan di tingkat distrik, baik dilakukan oleh pemerintah ataupun

lembaga-lembaga non pemerintah… (pengembangan masyarakat) harus

dilakukan melalui gerakan yang kooperatif dan harus berhubungan dengan

bentuk pemerintahan lokal terdekat".

Pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metode yang

memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu

memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi

kehidupannya. Twelventrees "pengembangan masyarakat" adalah "the process of

assisting ordinary people to improve their own communities by undertaking

collective actions.29

Para ahli ada yang menyamakan istilah pengembangan masyarakat dengan

pemberdayaan masyarakat yang jika dilihat mempunyai arti serupa dengan

pengembangan sumber daya manusia.

Istilah pemberdayaan masyarakat mengacu kepada kata empowerment

yang berarti penguatan, yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi

yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Pemberdayaan masyarakat pada

hakikatnya adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

terutama yang pada saat sekarang sedang tidak mampu melepaskan diri dari

29 Edi Suharto, op. cit., h. 38.

Page 40: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xl

perangkap kemiskinan dan keterbelakangan, yang berarti memberdayakan adalah

membantu seseorang/masyarakat menemukan kemampuan menuju kemandirian.30

Jadi, pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada

pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang

mengorganisir diri mereka.

Dalam pembukaan Temu Karya Pengembangan Program Pemberdayaan

Masyarakat bagi Kepala Badan/Dinas/Kantor PMD Provinsi, Kabupaten dan Kota

di Batu, Malang, Jawa Timur tahun 2003, DR. Andi Partadinata mengatakan

secarakonsepsional pemberdayaan atau empowerment memiliki dua makna pokok

yaitu pertama, memberikan kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau

mendelegasikan otoritas kepada masyarakat (to give power or authority to), agar

masyarakat memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan dalam rangkan

membangun diri dan lingkungan secara mandiri; kedua, meningkatkan

kemampuan masyarakat (to give ability to or anable) melalui pelaksanaan

berbagai kebijakan dan program pembangunan, agar kondisi kehidupan

masyarakat dapat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan.31

Menurut pengertian lain, pemberdayaan atau pengembangan adalah upaya

memperluas horison pilihan bagi masyarakat banyak. Hal ini berarti bahwa

masyarakat diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat

bagi dirinya. Dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah masyarakat

yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mengadakan pilihan-

30 Misbahul Ulum, dkk., Model-model Kesejahteraan Sosial Islam Perspektif Normatif,

Filosofis, dan Praktis (Yogyakarta: PMI-Dakwah UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan IISEP-

CIDA), h. 79. 31 Andi Partadinata, ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Aparatur dan Pengembangan

Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Desa", Jurnal Berdaya 1, no. 6 (Juni, 2003), h. 17.

Page 41: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xli

pilihan.32

Dalam konsep ini Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei

menyamakan pemberdayaan dengan konsep pengembangan sumber daya

manusia.

Pengembangan masyarakat juga dapat dilihat dari persepsi makro dan

mikro, Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah suatu proses

peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu

tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan di sini mencakup perencanaan,

pambangunan, dan pengelolaan sumber daya manusia.

Pengembangan masyarakat secara mikro adalah suatu proses perencanaan

pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai

suatu hasil optimal.33

Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong

anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama,

mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama

untuk memenuhi kebutuhan tersebut.34

Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, dapat

disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat adalah suatu model gerakan

dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar dengan maksud tercapainya

suatu keinginan bersama masyarakat tersebut.

1. Model-model Pengembangan Masyarakat

32 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari

Ideologi, Strategi, sampai Tradiri (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 29. 33 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), h. 39. 34 Edi Suharto, op. cit., h. 39

Page 42: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xlii

Model pengembangan masyarakat merupakan bagian dari intervensi

makro dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial. Adapun yang dimaksud dengan

intervensi makro menurut beberapa pendapat para ahli adalah:35

Netting, mengemukakan bahwa intervensti makro adalah "Macro

practice is professionally directed intervention and communities". (Intervensi

makro merupakan bentuk intervensi langsung yang dirancang dalam rangka

melakukan perubahan secara terencana pada tingkat organisasi dan

komunitas).

Rothman dan Tropman memberikan argumen tentang intervensi

makro bahwa "Macro intervention involves methods of professional changing

that target system above the level of the individual, group, and family, i.e.,

organization, communities, and regional and national entities. Macro

practice deals with aspects of human service activity that are non clinical in

nature, but rather focus on broader social approaches to human betterment".

(Intervensi makro mencakup bebagai metode profesional yang digunakan

untuk mengubah sistem sasaran yang lebih besar dari individu, kelompok dan

keluarga, yaitu: oraganisasi, komunitas baik di tingkat lokal, regional maupun

nasional secara utuh. Praktek makro berhubungan dengan aspek pelayanan

masyarakat yang pada dasarnya bukan hal yang bersifat klinis, tetapi lebih

memfokuskan pada pendekatan sosial yang lebih luas dalam rangka

meningkatkan kehidupan yang lebih baik di masyarakat).

Jack Rothman mengembangkan tiga model dalam memahami konsepsi

tentang pengembangan masyarakat: (1) Pengembangan masyarakat lokal (locality

35 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 57-58.

Page 43: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xliii

development); (2) Perencanaan sosial (social planing); (3) Aksi sosial (social

action).

a. Pengembangan Masyarakat Lokal

Pengembangan masyarakat lokal adalah proses yang ditujukan

untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui

partisipasi aktif serta inisiatif anggota masyarakat itu sendiri. Anggota

masyarakat dipandang bukan sebagai klien yang bermasalah melainkan

sebagai masyarakat yang unik dan memiliki potensi, hanya saja potensi

tersebut belum dikembangkan.

Pengembangan masyarakat lokal pada dasarnya merupakan proses

interaksi antara anggota masyarakat setempat yang difasilitasi oleh pekerja

sosial. Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan

mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan yang

diharapkan.

Pengembangan masyarakat lokal lebih bernuansa bottom up

dimana setiap anggota masyarakat bertanggung jawab untuk menentukan

tujuan dan memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Model pertama ini lebih berorientasi pada "tujuan proses" (process goal)

daripada tujuan tugas atau tujuan hasil (task or product goal).36

Dimana

masyarakat dicoba untuk diintegrasikan serta dikembangkan kapasitasnya

(community integration dan community capacity) dalam upaya

memecahkan masalah mereka secara kooperatif berdasarkan kemauan dan

36 Edi Suharto, op. cit., h. 42.

Page 44: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xliv

kemampuan menolong diri sendiri (self help) dengan prinsip-prinsip

demokratis.37

b. Perencanaan Sosial

Perencanaan sosial menunjuk pada proses pragmatisuntuk

menentukan keputusan dan menteapkan tindakan dalam memecahkan

masalah sosial tertentu dan biasanya berhubungan dengan masalah-

masalah sosial yang kongkrit (concrete social problem) seperti

kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf),

kesehatan masyarakat yang buruk, dan lain-lain. Adapun nama-nama

bagian (departemen) merekajuga mencirikan hal ini, seperti Deperteman

Kesehatan, Direktorat Penyalahgunaan Obat dan Narkotika, Departemen

Sosial, dan lain sebagainya.38

Perencanaan sosial lebih berorientasi pada "tujuan tugas" (task

goal). Pekerja sosial berperan sebagai perencana sosial yang memandang

anggota masyarakat sebagai "konseumen" atau "penerima pelayanan"

(beneficiaries). Keterlibatan para penerima pelayanan dalam proses

pembuatan kebijakan, penentuan tujuan, dan pemecahan masalah bukan

merupakan prioritas, karena pengambilan keputusan dilakukan oleh para

pekerja sosial di lembaga-lembaga formal baik pemerintah maupun

swasta.39

c. Aksi Sosial

Tujuan dan sasaran utama aksi sosial adalah perubahan-perubahan

fundamental dalam kelembagaan dan struktur masyarakat melalui proses

37 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 70

38 Ibid., h. 71.

39 Edi Suharto, op. cit., h. 44.

Page 45: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xlv

pendistribusian kekuasaan (distribution of power), sumber (distribution of

resources), dan pengambilan keputusan (distribution of decision making).

Pendekatan aksi sosial didasarisuatu pandangan bahwa masyarakat

adalah sistem klienyang seringkali menjadi "korban" ketidakadilan

struktur. Aksi sosial berorientasi baik pada tujuan proses dan tujuan hasil.

Masyarakat diorganisir melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan

tindakan-tindakan aktual untuk mengubah struktur kekuasaan agar lebih

memenuhi prinsip demokrasi, kemerataan (equality) dan keadilan

(equity).40

2. Tahapan Pengembangan Masyarakat

Tahapan pengembangan masyarakat yang biasa dilakukan pada

beberapa organisasi pelayanan masyarakat, antara kelompok yang satu

dengan yang lain mempunyai beberapa perbedaan dan persamaan. Hal

tersebut bisa dilihat dari dua buku yang penulis jadikan sebagai bahan

rujukan, yaitu: Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat karya Edi

Suharto dan Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas karya Isbandi Rukminto Adi. Namun, secara garis besar tahapan

pengembangan masyarakat dapat dirumuskan menjadi lima tahapan, antara

lain:

a. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangat erat kaitannya dengan asesmen kebutuhan

(need assessment). Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai kekurangan yang

mendorong masyarakat untuk mengatasinya. Asesmen kebutuhan dapat

40 Ibid., h. 45.

Page 46: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xlvi

diartikan sebagai penentuan besarnya atau luasnya suatu kondisi dalam suatu

populasi yang ingin diperbaiki atau penentuan kekurangan dalam kondisi

yang direalisasikan.

Terdapat lima jenis kebutuhan yang terdapat di masyarakat, antara

lain:41

1). Kebutuhan absolut (absolute need) adalah kebutuhan minimal atau

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia agar dapat

mempertahankan kehidupannya (survive).

2). Kebutuhan normatif (normative need) adalah kebutuhan yang

didefinisikan oleh ahli atau tenaga profesional. Kebutuhan ini biasanya

didasarkan standar tertentu.

3). Kebutuhan yang dirasakan (felt need) adalah sesuatu yang dianggap

atau dirasakan orang sebagai kebutuhannya. Kebutuhan ini merupakan

petunjuk tentang kebutuhan yang nyata (real need). Akan tetapi,

kebutuhan ini berbeda dari satu orang ke orang lainnya, karena sangat

tergantung ada persepsi orang yang bersangkutan mengenai sesuatu

yang diinginkannya pada suatu waktu tertentu.

4). Kebutuhan yang dinyatakan (stated need) adalah kebutuhan yang

dirasakan yang diubah menjadi kebutuhan berdasarkan banyaknya

permintaan. Besarnya kebutuhan ini tergantung pada seberapa orang

yang memerlukan pelayanan sosial.

41 Ibid., h. 76-77.

Page 47: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xlvii

5). Kebutuhan komparatif (comparative need) adalah kesenjangan (gap)

antara tingkat pelayanan yang ada di wilayah-wilayah yang berbeda

untuk kelompok orang yang memiliki karakteristik sama.

Dalam proses penilaian (assessment) dapat digunakan teknik SWOT,

dengan melihat Kekuatan (strength), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan

(Opportunities), dan Ancaman (Threat). Dengan menggunakan tehnik ini

dalam proses assessment masyarakat sudah dilibatkan secara aktif agar

mereka dapat merasakan bahwa permasalahan yang sedang dibicarakan

benar-benar permasalahan yang sedang dibicarakan benar-benar

permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri. Disamping itu,

pada tahap ini pelaku perubahan juga memfasilitasi warga untuk menyusun

prioritas dari permasalahan yang akan ditindaklanjuti pada tahap

berikutnya.42

b. Penentuan Tujuan

Isbandi Rukminto Adi menyebut tahapan kedua ini dengan tahapan

perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahap ini agen

perubah secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir tentang

masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.43

Tujuan dapat didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang ingin

dicapai. Maksud utama penentuan tujuan adalah untuk membimbing program

ke arah pemecahan masalah. Tujuan dapat menjadi target yang menjadi dasar

bagi pencapaian keberhasilan program. Terdapat dua jenis atau tingkat

tujuan, yaitu, tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektive). Tujuan

42 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 252

43 Ibid., h. 253.

Page 48: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xlviii

umum dirumuskan secara luas sehingga pencapaiannya tidak dapat diukur.

Sedangkan tujuan khusus merupakan pernyataan yang spesifik dan terukur

mengenai jumlah yang menunjukkan kemajuan ke arah pencapaian tujuan

umum. Rumusan tujuan khusus yang baik memiliki beberapa ciri:44

1). Berorientasi pada keluaran (output) bukan pada proses atau masukan

(input).

2). Dinyatakan dalam istilah yang terukur.

3). Tidak hanya menunjukkan arah perubahan (misalnya meningkatkan),

tetapi juga tingkat perubahan yang diharapkan (misalnya 10 persen).

4). Menunjukkan jumlah populasi secara terbatas.

5). Menunjukkan pembatasan waktu

6). Realistis dalam arti dapat dicapai dan menunjukkan usaha untuk

mencapainya.

7). Relevan dengan kebutuhan dan tujuan umum.

c. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Program

Pada tahap penyusunan dan pengembangan rencana program atau

menurut istilah Isbandi Rukminto Adi tahapan pemformulasikan rencana

aksi yaitu tahapan dimana agen perubah membantu masing-masing

kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa

yang akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.45

Dalam proses perencanaan sosial, para perencana dan pihak-pihak

terkait atau para pemangku kepentingan (stakeholders) selayaknya bersama-

sama menyusun pola rencana intervensi yang koprhensif. Pola tersebut

44

Edi Suharto, op. cit., h. 77. 45 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 254.

Page 49: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xlix

menyangkut tujuan-tujuan khusus, strategi-strategi, tugas-tugas dan prosedur-

prosedur yang ditujukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

dan pemecahan masalah. Suatu rencanan biasanya dikembangkan dalam

suatu pola yang sistematis dan pragmatis dimana bentuk-bentuk kegiatan

dijadwalkan dengan jelas. Program dapat dirumuskan sebagai suatu

perangkat kegiatan yang saling tergantung dan diarahkan pada pencapaian

satu atau beberapa tujuan khusus (objektives). Penyusunan program dalam

proses perencanaan sosial mencakup keputusan tentang apa yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam proses perumusan program.46

1). Identifikasi program alternatif. Penyusunan program merupakan tahap

yang membutuhkan kreativitas. Karenya sebelum satu program dipilih

ada baiknya jika diidentifikasi beberapa program alternatif.

2). Penentuan hasil program. Bagian dari identifikasi program alternatif

adalah penentuan hasil apa yang akan diperoleh dari setiap program

laternatif. Hasil dapat dinyatakan dalam tiga tahapan, yaitu:

pelaksanaan tugas, unit pelayanan, dan jumlah konsumen.

3). Penentuan biaya. Informasi tentang biaya mencakup keseluruhan

biaya program maupun biaya per hasil.

4). Kriteria pemilihan program. Setelah program-program alternatif

diidentifikasi, maka harus dilakukan pilihan diantara mereka.

Pemilihan dapat dilakukan atas dasar rasional, yakni bersandar pada

kriteria tertentu. Kriteria yang tergolong rasional adalah menyangkut

46 Edi Suharto, op. cit., h. 78-79.

Page 50: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

l

pentingnya, efisensi, efektivitas, fisibilitas (feasibility), keadilan dan

hasil-hasil tertentu.

d. Pelaksanaan Program (Implementasi Program)

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial

(penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang

sudah direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di

lapangan bila tidak ada kerjasama antara agen perubah dan warga

masyarakat, maupun kerjasama antar warga.47

Tahap implementasi program intinya menunjuk pada perubahan

proses perencanaan pada tingkat abstraksi yang lebih rendah. Penerapan

kebijakan atau pemberian pelayanan merupakan tujuan, sedangkan operasi

atau kegiatan-kegiatan untuk mencapainya adalah alat pencapaian tujuan.

Ada dua prosedur dalam melaksanakan program, yaitu:48

1). Merinci prosedur operasional untuk melaksanakan program.

2). Merinci prosedur agar kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana.

e. Evaluasi Program

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap

program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya

dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada tahap

ini diharapkan akan terbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk

melakukan pengawasan secara internal. Sehingga dlaam jangka panjang

47 Isbandi, Rukminto Adi, loc. cit.

48 Edi Suharto, loc. cit.

Page 51: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

li

diharapkan akan dapat membentuk suaut sistem dalam masyarakat yang lebih

"mandiri" dengan memanfaatkan sumber daya yag ada.49

Pada tahap evaluasi program, analisis kembali kepada permulaan

proses perencanaan untuk menentukan apakah tujauan yang telah ditetapkan

dapat dicapai. Evaluasi menjadikan perencanaan sebagai suatu proses yang

berkesinambungan. Evaluasi baru dapat dilaksanakan kalau rencana sudah

dilaksanakan. Namun demikian, perencanaan yang baik harus sudah dapat

menggambarkan proses evaluasi yang akan dilaksanakan.50

49

Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 256. 50 Edi Suharto, op. cit., h. 79-80.

Page 52: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lii

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Otonomi Daerah dan Latar Belakang Keberadaan Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang

Lahirnya era reformasi di penghujung tahun 1990 membawa perubahan-

perubahan fundamental dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam tata

hubungan politik pemerintahan dan kenegaraan. Agenda resmi pemerintahan saat

itu adalah pengejawantahan desentralisasi dalam bingkai otonomi daerah.

Menjawab tantangan itu, pemerintah era reformasi telah mengeluarkan dua paket

kebijakan tentang otonomi daerah, yaitu Undang-undang No. 22 Tahun 1999

tentang Pemeritahan Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Kuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.51

Namun, kedua Undang-undang tersebut direvisi total dengan

dikeluarkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua Undang-undang sebelumnya tersebut

direvisi karena dianggap cenderung desentralisasi (sedikit campur tangan

pemerintah). Hal tersebut akan positif jika diikuti oleh kesiapan yang memadai

dari daerah dalam menerima dan mengimplementasikan otonomi.52

Dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 yang dimaksud dengan

otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

51 H. Jazuli Juwaini, Otonomi Sepenuh Hati (Jakarta: Al-I'tishom Cahaya Umat, 2007), h.

20. 52 Ibid., h. 72.

Page 53: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

liii

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

seempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini berarati mengganti

konsep otonomi daerah Undang-undang No. 22 Tahun 1999 yang hanya mengatur

wewenang Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah, sementara kewenangan

Pemerintah Kabupaten/Kota tidak diatur secara jelas.

Dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

bahwa dalam penerapan otonomi harus tetap dalam prinsip otonomi luas, nyata,

dan bertanggung jawab. Luas, berarti daerah memiliki kewenangan membuat

kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa,

dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan

rakyat. Prinsip otonomi nyata bahwa untuk menangani urusan pemerintahan

dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah

ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup, dan berkembang sesuai dengan potensi

dan kekhasan daerah. Adapun yang dimaksud prinsip otonomi bertanggung jawab

adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan

dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk

memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang

merupakan bagian utama dari tujuan nasional.53

Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah adalah konsekuensi langsung dari Undang-undang

No. 32 tahun 2004. Jika Undang-undang No. 32 tahun 2004 mengatur mekanisme

power sharing, maka Undang-undang No. 33 tahun 2004 mengatur mekanisme

financial sharing.54 Undang-undang No. 33 tahun 2004 merupakan penjabaran

53 Ibid., h. 41.

54 Ibid., h. 60.

Page 54: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

liv

lebih lanjut dari UU. No. 32 tahun 2004. Prinsip umum yang diatur dalam UU.

No. 32 tahun 2004 dijabarkan dalam UU. No. 33 tahun 2004 antara lain: (1)

Penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah didanai

dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah. (2) Penyelenggaraan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah di daerah didanai dan

atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara. (3) Administrasi pendanaan

penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut dilakukan secara terpisah.55

Berdasarkan kondisi obyektif Kabupaten Tangerang yang sebagian besar

perekonomiannya ditopang oleh sektor industri yang tumbuh di berbagai kawasan,

maka ditetapkan visi Kabupaten Tangerang "Terwujudnya Masyarakat

Tangerang yang Beriman, Maju, Mandiri, Berorientasi Industri dan

Berwawasan Lingkungan".

Kemudian yang dimaksud dengan:

1. Masyarakat Kabupaten Tangerang; adalah kelompok orang dengan segala

aspek kehidupannya, yang meliputi sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial

budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi yang

memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang ada di

Kabupaten Tangerang;

2. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

serta hidup rukun antar umat manuisa. Terpenuhinya kebutuhan manusia dari

segi materi memerlukan penyeimbang dari sisi rohani, sehingga terjamin

keseimbangan mental dan spiritual;

55 Ibid., h. 62.

Page 55: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lv

3. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup yang lebih baik,

proaktif, kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan

masing-masing anggota masyarakat;

4. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung

jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain atau dikendalikan

oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor Negara

Keasatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD

1945;

5. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah pada pertimbangan

ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya

teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi

kebutuhan sendiri tapi berorietasi pasar;

6. Berwawasan Lingkungan; berarti berorientasi pembangunan

mempertimbangkan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap

pelaku pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan

memberi manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan; 56

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi pemerintah

Kabupaten Tangerang sebagai berikut:

1. Memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

beriman, sehat, cerdas, produktif, partisipatif dan kompetitif;

2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif di bidang agrobisnis, manufaktur,

dan jasa serta mewujudkan demokrasi ekonomi bagi pengembangan koperasi,

usaha kecil dan menengah serta sektor informal;

56 www.kabupatenkab.com., 5 Maret 2008.

Page 56: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lvi

3. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan

lingkungan melalui perencanaan pelaksanaan dan pengendalian;

4. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good government) dan kemandirian

otonomi daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

5. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.57

Dalam melaksanaan Program Pembangunan Daerah (PROPEDA)

Kabupaten Tangerang tahun 2003-2007 sebagai pedoman untuk melaksanakan

Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah yang merupakan tahapan perencanaan

tahunan dalam rangka mewujudkan Visi Daerah yang telah disepakati bersama

antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat Kabupaten Tangerang, Pemerintah

Daerah menuangkannya ke dalam 5 Kebijakan Umum Pembangunan Kabupaten

Tangerang yang akan dilaksanakan selama sepuluh tahun kedepan salah satu

diantaranya adalah "Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui

Pendidikan Keterampilan, Produktivitas bekerja, Etos Kerja dan Perluasan

Kesempatan Kerja serta Peningkatan Kualitas Kesehatan Fisik dan

Mental".58

Sehubungan dengan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang

telah menetapkan Peratauran Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Organisai Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang dan dipertegas dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Bupati Tangerang Nomor 25 Tahun 2004

tanggal 19 Juli 2004 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja Bidang Diklat

Kerja Kabupaten Tangerang membentuk Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Kabupaten Tangerang yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Diklat

57

Ibid. 58 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 57: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lvii

Litbang, yang sebelumnya bernama Unit Pelaksana Teknis Kerja (UPT)

Tangerang.

Bidang Diklat Kerja Badan Pendidikan Pelatihan, Penelitian, dan

Pengembangan Kabupaten Tangerang merupakan lembaga pengelola kegiatan

pelatihan kerja di Kabupaten Tangerang yang berdiri sejak tahun 2004 yang

sebelumnya bernama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan Pelatihan

Kerja (Diklat Kerja). Pada awalnya lembaga ini merupkan latihan kerja yang

berada langsung di bawah koordinasi Departemen Tenaga Kerja dengan nama

Kursus Latihan Kerja (KLK). Kemudian pada tauhn 1997 KLK mengalami

perubahan nama menjadi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).

Seiring dengan bergulirnya pelaksanaan otonomi daerah yang ditandai

dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan Undang-undang

No. 33 tahun 2004 revisi dari Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No. 25 tentang Perimbangan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan pengaruh besar terhadap keberadaan

lembaga tersebut.

Gambar III.1

Sejarah Keberadaan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang 59

KLK (KURSUS LATIHAN KERJA)

Tahun 1985 Kepmenaker No. 181

Tahun 1984 s/d 1997

BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI

Tahun 1997 Kepmenaker No. 88 Tahun 1997 s/d 2001

59 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 58: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lviii

UPT. DIKLAT KERJA KAB. TANGERANG

Perda No. 11 Tahun 2001 & SK. Bupati no 95 tahun 2001

BIDANG DIKLAT KERJA

BADAN PENDIDIKAN PELATIHAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN

(BADIKLATLITBANG) KAB. TANGERANG

Perda No. 16 Tahun 2004 & SK. Bupati No. 25 Tahun 2004

Dalam bagan tersebut, perubahan nama lembaga sering dilakukan. Hal ini

seiring kebijakan pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat dan untuk

lebih meningkatkan kinerja lembaga tersebut.

Dari tahun 1985 sampai 2001 lembaga ini masih dalam kerangka

pemerintah pusat di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja, setelah adanya

Undang-undang tentang otonomi daerah dari tahun 2001 sampai seterusnya

lembaga tersebut dikelola sendiri oleh pemerintahan otonom dalam hal ini

kabupaten. Hal tersebut dimaksudkan agar lembaga tersebut bisa disesuaikan

dengan tingkat kebutuhan SDM daerah tersebut.

B. Visi, Misi, Tugas Pokok, Fungsi, Sasaran, dan Indikator Kinerja

1. Visi Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten Tangerang

Visi Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang mengacu pada salah

satu Misi Kabupaten Tangerang yaitu: "Peningkatan kualitas sumber daya

manusia (SDM) yang beriman, sehat, cerdas, produktif, partisipasi dan

kompetitif". Berdasarkan kondisi obyektif terhadap seluruh sumber daya

untuk meraih masa depan yang lebih baik, maka Bidang Pendidikan dan

Page 59: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lix

Pelatihan Kerja menetapkan Visi sebagai berikut: "Terwujudnya sumber

daya manusia yang kompeten di bidang Industri 2008".60

2. Misi Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten Tangerang

Untuk mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi Bidang Diklat

Kerja Kabupaten Tangerang sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keterampilan disesuaikan

dengan perkembangan industri di pasar kerja.

b. Memberikan layanan informasi pendidikan dan pelatihan keterampilan

dibidang industri kepada masyarakat.

c. Menjalin kerjasama dengan pihak ke tiga dalam bidang pendidikan dan

pelatihan tenaga kerja.

3. Tugas Pokok Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten

Tangerang

Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang mempunyai tugas pokok:

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program Diklat Kerja yang

meliputi penyediaan kurikulum Diklat Kerja, penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan kerja serta mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan

kerja.61

4. Fungsi Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten Tangerang

Fungsi Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang adalah sebagai

berikut:

a. Penyusunan bahan kebijakan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

tenaga kerja

60

Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang. 61 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 60: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lx

b. Penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

c. Pelaksanaan seleksi untuk pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

d. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

e. Pelaksanaan perencanaan, monitoring dan evaluasi pendidikan dan

pelatihan tenaga kerja

f. Penyediaan dan pemeliharaan sarana serta prasarana pendidikan dan

pelatihan tenaga kerja

g. Pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pendidikan dan

pelatihan tenaga kerja

5. Sasaran dan Indikator Kinerja Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang

Kabupaten Tangerang

Sasaran dan indikator kinerja Bidang Diklat Kerja Kabupaten

Tangerang adalah:

a. Tersedianya sarana dan prasarana Bidang Diklat Litbang yang memadai

sesuai dengan kebutuhan.

Indikator Kinerja:

Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana Bidang Diklat Kerja

Kabupaten Tangerang

b. Tersedianya tenaga terampil yang profesional dan berdaya saing tinggi

sesuai dengan kebutuhan pasar kerja melalui pendidikan dan pelatihan.

Indikator Kinerja:

1). Meningkatnya jumlah lulusan Bidang Diklat Kerja yang terampil

melalui pelatihan keterampilan dan pemagangan

2). Meningkatnya jenis pelatihan

Page 61: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxi

3). Tersedianya dokumen perencanaan kebutuhan latihan

C. Fasilitas dan Sarana Latihan

Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang berada di atas lahan dengan

luas total 43.505 m2 yang terletak di daerah Serpong, Kabupaten Tangerang. Luas

tanah tersebut dipergunakan untuk sarana perkantoran dan perumahan dengan

masing-masing luasnya:62

1. Tanah untuk perkantoran : 26.690 m2

2. Tanah untuk perumahan : 16.815 m2

Pada luas tanah perkantoran di bangun beberapa sarana, antara lain:

1. Kantor administrasi : 588 m2

2. Work shop/ruang praktek : 4.123 m2

3. Asrama : 700 m2

4. Rumah dinas : Type 70 (1 unit)

Type 36 (18 unit)

Jumlah ruang work shop/ruang praktek yang terdapat pada Bidang Diklat

Kerja Kabupaten Tangerang berjumlah 7 ruang ditambah dengan 1 ruang teori.

Adapun ruang work shop tersebut antara lain:

1. Work shop teknologi dan mekanik : 6 unit

2. Work shop las : 2 unit

3. Work shop automotive : 3 unit

4. Work shop listrik : 4 unit

5. Work shop elektronika : 4 unit

62 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 62: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxii

6. Work shop bangunan : 1 unit

7. Work shop aneka kejuruan : 1 unit

8. Ruang teori : 5 unit

D. Sumber Daya Manusia Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang Kabupaten

Tangerang

Sumber daya manusia yang terdapat pada Bidang Diklat Kerja Kabupaten

Tangerang berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Tangerang dengan No. 25

Tahun 2004 berjumlah 50 orang PNS (Pegawai Negeri Sipil), 5 orang TKK

(Tenaga Kerja Kontrak), dan 2 TKS (Tenaga Kerja Sukarelawan), dengan struktur

sebagai berikut:63

1. Ka. Bidang Diklat Kerja : 1 orang

2. Kasubid : 3 orang

3. Kelompok Jabatan Fungsional : 30 orang

4. Pegawai Pelaksana : 16 orang

5. TKK : 5 orang

6. Sukwan : 2 orang

Kelompok Jabatan Fungsional/Instruktur yang sudah berpengalaman baik

di dalam negeri/luar negeri yang terdiri dari kejuruan-kejuruan sebagai berikut:

1. Teknologi Mekanik : 10 orang

2. Instruktur Las : 6 orang

3. Instruktur Automotive : 4 orang

4. Instruktur Listrik : 5 orang

63 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 63: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxiii

5. Instruktur Elektronika : 2 orang

6. Instruktur Bangunan : 1 orang

7. Instruktur Tataniaga : 1 orang

8. Instruktur Aneka Kejuruan : 1 orang

Tabel III.2

Jumlah Pegawai Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Terakhir Tahun 200764

Pendidikan Terakhir

Klasifikasi

Strata 2

S-2

Strata 1

S-1

D3

A3

D2

A2

SMU

SMK

KPAA

SLTP

SD

Struktural

Personil

Administrasi

Instruktur:

- Otomotif

- Listrik

- Teknologi

mekanik

- Las

- Elektronika

- Bangunan

- Tata niaga

- Aneka Kejuruan

TKK

Tenaga

Sukwan/Honorer

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

3

14

2

2

6

3

-

-

-

1

-

-

-

1

10

-

3

4

3

-

-

-

-

-

-

-

1

3

1

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

3

8

-

-

-

-

-

-

1

-

5

2

-

4

2

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

JUMLAH 2 19 11 4 11 6 1 1 2

64 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 64: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxiv

Dalam bagan di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan para pegawai

yang berada di Bidang Diklat Kerja beragam dari tingkat SD sampai S2, dengan

tingkat pendidikan sampai S1 paling banyak diantara tingkat pendidikan lainnya.

E. Pembiayaan Operasional Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang

Kabupaten Tangerang

Dalam melaksanakan aktivitasnya, pihak Bidang Diklat Kerja Kabupaten

Tangerang membutuhkan anggaran dana yang berasal dari APBN, APBD, dan

juga swadana atau dari pihak ke-3. Biaya dari ketiga sumber tersebut digunakan

untuk membiayai pendidikan bagi peserta yang mengikuti pendidikan dan

pelatihan Bidang Diklat Kerja Kab. Tangerang.

Bagi kegiatan pelatihan yang sumber anggaran dananya dari APBN

maupun APBD di kelola oleh pihak Bidang Diklat Kerja Kab. Tangerang

berdasarkan ketentuan yang ditentukan dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah (Kabupaten Tangerang).

Proporsi dana APBN dan APBD ditentukan berdasarkan perencanaan

APBN dan APBD, sedangkan sumber dana swadana dari pihak ke-3 berasal dari

pihak yang berkepentingan dalam kepelatihan ini.

Sebagaimana dikutip dalam wawancara dengan Pelaksana Subid.

Kesiswaan, Alcaf Mahajaya:

"..sumber dana diperoleh dari 3 sumber APBN, APBD, dan Swadana.

Swadana sendiri adalah sumber yang diperoleh dari peserta didik yang mengikuti pelatihan di sini dengan anggaran dana yang berbeda-beda"65

65 Alcaf Mahajaya, Pelaksana Subid. Kesiswaan, Wawancara Pribadi, Tangerang, 8 April

2008.

Page 65: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxv

160

280

328

256

169

282

337

197

157

249269

128151

180209

112

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2001 2002 2003 2004

TARGET

REALISASI

LULUSAN

PENEMPATAN

113 109

86

124113 109

86

124

102 100

84

100

0

20

40

60

80

100

120

140

2001 2002 2003 2004

REALISASI

LULUSAN

PENEMPATAN

0

220

304

424

0

227

308

433

0

195

281

356

0

183224

341

0

100

200

300

400

500

2001 2002 2003 2004

TARGET

REALISASI

LULUSAN

PENEMPATAN

Tabel III.3

Sumber Anggaran Dana Bidang Diklat Kerja Tahun 2001-2004 dan Data Kinerja

Bidang Diklat Kerja Tahun 2001-2004.66

APBN

DIPDA/APBD

SWADANA

Keterangan dari bagan tersebut adalah:

1. Target merupakan jumlah yang hendak dicapai dalam penyerapan peserta

didik dengan anggaran yang disediakan baik oleh Pemerintah Pusat

(APBN) ataupun Pemerintah Daerah (APBD).

66 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 66: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxvi

2. Realisasi adalah jumlah peserta yang mengikuti pelatihan (bisa melebihi

atau kurang dari target).

3. Lulusan merupakan jumlah peserta yang berhasil mengikuti pelatihan

sampai pelatihan selesai.

4. Penempatan adalah follow up dari pelatihan, yaitu banyaknya peserta

didik yang kerja di bidang industri (pabrik).

Dalam bagan tersebut dapat dilihat bahwa peran Pemerintah Daerah

(APBD) dari tahun 2001-2003 kurang dapat terlihat. Namun dimulai tahun 2004

peran Pemerintah Daerah sudah mulai kelihatan, hal tersebut dapat dilihat dari

target yang diharapkan oleh pemerintah daerah lebih besar daripada yang

dianggarkan oleh pemerintah pusat (APBN).

Kemudian dari anggaran swadana (anggaran personal peserta didik)

terlihat bahwa minat masyarakat dari tahun ke tahun tidak pernah putus dengan

jumlah peserta di atas rata-rata 100 orang, penurunan terjadi hanya pada tahun

2003.

Terlihat dalam bagan tersebut bahwa adanya sinergi antara kebutuhan

masyarakat dengan anggaran operasional (APBN, APBD, dan swadana).

F. Jenis Pelatihan Kejuruan pada Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang

Kabupaten Tangerang

Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang menyediakan 7 bidang

kejuruan dan 1 tata niaga dalam upaya memberikan pelatihan kepada masyarakat,

ke-7 bidang kejuruan dan tata niaga tersebut antara lain:

1. Automotive

a. Mobil bensin

Page 67: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxvii

b. Mobil diesel

c. Sepeda motor

2. Teknologi Mekanik

a. Kerja dasar

b. Kerja mesin konvensional

c. Kerja mesin CNC

d. Pneumatik dan hidrolik

3. Teknik Pengelasan

a. Kerja plat

b. Las gas

c. Las listrik

d. Las Tig

e. Las Mig

4. Teknik Listrik

a. Instalasi penerangan

b. Instalasi tenaga

c. Teknik pendingin

d. Gulung dinamo

5. Teknik Elektronika

a. Peralatan audio

b. Televisi

c. Teknik digital

d. PLC

e. Control elektro pneumatik

Page 68: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxviii

6. Teknik Bangunan

a. Furniture

b. Konstruksi kayu

c. Konstruksi batu

d. pembesian

7. Aneka Kejuruan: Menjahit

8. Tata Niaga

G. Bentuk Kerjasama dengan Pihak Lain

Dalam proses pelatihan, Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang tidak melepas siswa didiknya begitu saja. Dalam penempatan kerja

para lulusannya, Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang

menjalin kerjasama dengan dengan sejumlah perusahaan industri di Kabupaten

Tangerang. Proses penempatan kerja dilakukan dengan memperhatikan prestasi

peserta didik dan kebutuhan pihak ketiga. Kerjasama ini dilakukan hanya sebatas

pada penempatan kerja para lulusan peserta pendidikan dan pelatihan di Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, sementara bentuk kerjasama

dalam bentuk lainnya belum terealisasi.

Page 69: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxix

BAB IV

PENGEMBANGAN MASYRAKAT PADA BIDANG DIKLAT KERJA

BADAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENELITIAN, DAN

PENGEMBANGAN (BADIKLATLITBANG) KABUPATEN TANGERANG

A. Kebutuhan Masyarakat akan Program Pelatihan

Kesadaran masyarakat akan kebutuhan pendidikan semakin meluas seiring

dengan munculnya negara-negara yang baru merdeka dengan segala

kekurangannya akibat penjajahan yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Sisi lain yang berpengaruh akan kesadaran kebutuhan pendidikan adalah

kemajuan ilmu dan teknologi, perkembangan ekonomi, perkembangan politik, dan

banyak hal lain yang hampir melanda semua negara.

Realitas lain adalah makin dibutuhkannya berbagai macam keahlian dalam

menyongsong kehidupan yang semakin kompleks dan penuh tuntutan, maka wajar

masyarakat menghendaki berbagai penyelenggaraan pendidikan dengan program-

program keahlian. Berbagai keahlian dalam menyongsong kehidupan tersebut

terkadang kurang mereka dapatkan di lembaga pendidikan formal (sekolah),

bahkan tidak mereka dapatkan sama sekali. Oleh karena itu, banyak siswa dari

lembaga formal tersebut mencari berbagai keahlian tambahan seperti kursus, baik

yang dilaksanakan oleh lembaga swasta maupun pemerintah.

Permasalahan tersebut banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, tidak

terkecuali di kota besar seperti Kabupaten Tangerang yang sebagian besar

pendapatan daerahnya dihasilkan oleh bidang industri. Sangatlah wajar jika

masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya menghendaki adanya pelatihan bagi

Page 70: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxx

mereka minimal untuk menunjang kehidupannya ataupun untuk menghadapi pasar

kerja yang banyak didomisili oleh dunia industri. Seperti dikutip dalam sebuah

wawancara dengan peserta didik yang telah mengikuti pelatihan di Bidang “saya

ikut pelatihan untuk menambah pengetahuan”.67

Dalam wawancara tersebut terlihat bahwa pengetahuan peserta didik lebih

karena kurangnya pengetahuan yang mereka dapatkan di dunia pendidikan formal.

Salah satu lembaga kursus yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk

menambah kemampuan mereka dalam bidang keterampilan khususnya bidang

mesin adalah Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang yang lebih dikenal oleh

masyarakat BLK.

"Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang mengajarkan berbagai keterampilan

kepada masyarakat dalam bidang mesin industri. Masyarakat lebih mengenal lembaga ini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang) dengan BLK,

karena penamaan sebelumnya berdasarkan SK Bupati Tangerang. Namun, tidak merubah kinerja badan ini.".68

Dalam penyelenggaraannya, Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang selalu

membuka kelas umum yeng lebih dikenal dengan diklat swadana dimana siswa

mendaftarkan diri berdasarkan kemampuannya dan pembiayaan sendiri. Seperti

dikutip dalam sebuah wawancara pribadi.

"Pelatihan disini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang) menunggu

anggaran biaya yang dikeluarkan dari APBN dan APBD. Namun, tidak

menutup bagi siswa yang ingin ikut pelatihan tanpa harus menunggu

anggaran tersebut, karena Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang sendiri

membuka peluang bagi mereka dengan mengadakan pelatihan setiap bulan

yang dimulai setiap tanggal 20 setiap bulannya".69

67

Sri Wardaya, Peserta didik asal BSD-Serpong Lulusan Tahun 2008, Wawancara

Pribadi, Tangerang, 8 Mei 2008. 68

Fachury, Pelaksana Subid. Operasional, Wawancara Pribadi, Tangerang, 2 Juli 2008. 69 Malikin Mubarokah, M.Si., Pelaksana Operasional, Wawancara Pribadi, Tangerang, 8

April 2008.

Page 71: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxi

Pernyataan tersebut dipertegas oleh bapak Alcaf Mahajaya bahwa:

"Setiap bulan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang selalu membuka

pendaftaran yang akan dilaksanakan setiap tanggal 20 setiap bulannya dengan jumlah minimal 3 siswa didik".70

Alasan dibukanya pelatihan yang dilaksanakan setiap bulannya di Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang lebih dikarenakan minat masyarakat yang tidak

pernah putus. Seperti dikutip dalam sebuah wawancara dengan Alcaf Mahajaya

ketika ditanyakan jumlah peserta diklat "…setiap bulan pasti ada yang mendaftar

dengan jumlah peserta yang tidak menentu, tapi walaupun sedikit kita tetap

melatihnya".71

Dalam wawancara tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa animo

masyarakat akan pendidikan keterampilan bidang mesin yang di adakan oleh

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang sangat besar. Hal ini yang membuat Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang tidak pernah mundur untuk memberikan pelatihan

kepada mereka (siswa didik) walau jumlahnya sedikit.

Alasan lainnya banyaknya peserta yang mengikuti pendidikan dan

pelatihan di Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang karena adanya asumsi

bahwa Bidang Diklat Kerja melakukan penyaluran kerja walaupun pada tidak

pernah adanya perjanjian dalam hal tersebut.

Seperti dikutip dalam sebuah wawancara pribadi dengan peserta didik

yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di Bidang Diklat Kerja ketika

ditanya tentang pendapatnya tentang keberadaan Bidang Diklat Kerja.

70 Alcaf Mahajaya, Pelaksana Subid. Kesiswaan, Wawancara Pribadi, Tangerang, 2 Juli

2008. 71 Ibid.

Page 72: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxii

“….membantu masyarakat untuk menambah pengetahuan bidang mesin

juga membantu masyarakat dalam mencari kerja”. 72

B. Bentuk-bentuk Program Pendidikan dan Pelatihan

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, perlu dibedakan antara bentuk program

pendidikan dan pelatihan dengan jenis-jenis kejuruan. Jenis-jenis kejuruan telah

dibahas dalam bab II yang jumlahnya semua ada 8 kejuruan yaitu:

1. Automotive

2. Teknologi Mekanik

3. Teknik Pengelasan

4. Teknik Listrik

5. Teknik Elektronika

6. Teknik Bangunan

7. Aneka Kejuruan

8. Tata Niaga

Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk-bentuk program pelatihan

adalah pola pendidikan dan pelatihan berlangsung dan lebih berdasarkan pada

tempat, anggaran dana ataupun dengan tingkat pelatihan.

Adapun bentuk-bentuk program pendidikan dan pelatihan yang terdapat di

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang yaitu:73

1. Program Diklat Institusional

Program pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh keterampilan

tingkat dasar dari berbagai kejuruan yang pelaksanaannya dibengkel/Bidang

72

Sopian, Peserta didik asal Kecamatan Mauk Lulusan Tahun 2008, Wawancara Pribadi,

Tangerang, 8 Mei 2008. 73 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 73: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxiii

Diklat Kerja untuk tenaga kerja tingkat operator. Latihan dasar ini

dibutuhkan minimal 480 jam (+ 3 bulan) pelatihan. Peserta didik dibuka

untuk umum dan mendapatkan sertifikat.

Pendidikan dan pelatihan pada program ini tidak dipungut biaya,

karena program pelatihan ini dibiayai oleh anggaran dana yang berasal dari

APBN atau APBD.

Dalam sebuah wawancara pribadi dengan Bapak Malikin Mubarokah,

M.Si. (8 April 2008) "program diklat institusional adalah program yang

anggaran dananya berasal dari APBN atau dari APBD dan tidak dipungut

biaya apapun dari peserta didik".74

Program ini sangat positif karena memberikan kesempatan bagi

mereka yang tidak mampu dalam hal ekonomi untuk bisa mengikuti pelatihan

kerja sehingga mereka bisa bekerja dan memperbaiki keadaan ekonomi

mereka.

2. Program Non Institusional

Ditujukan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di daerah

yaitu di lokasi di mana peserta diklat berada, instruktur beserta peralatan dan

bahan akan mendatangi tempat latihan. Pelaksanaan pelatihan di kelurahan-

kelurahan dengan lama latihan 240 jam pelajaran, yang diarahkan untuk

peningkatan produktivitas bagi para pengusahan Home industri/Usaha

Mandiri dengan jenis keterampilan yang menggunakan alat portable.

Ketika ditanyakan kepada Bapak Alcaf Mahajaya tentang pelaksanaan

program non institusional (8 April 2008) beliau menjelaskan:

74 Malikin Mubarokah, M.Si., op.cit., 8 April 2008.

Page 74: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxiv

"…program ini perlu adanya partisipasi aktif dari daerah tersebut,

dalam hal ini pemerintah kelurahan. Para instruktur dan peralatannya kami datangkan dari sini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang).

Intinya ada partisipasi aktif dari pemerintah terkait".75

Masyarakat memang sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan kerja

yang seperti ini. Selain tanpa biaya juga masyarakat bisa menggunakan

fasilitas yang diberikan tanpa harus mendatangi ke tempat kursus yang jauh.

3. Program Diklat CBT (Competency Basic Traning)

Program ini merupakan pola pelatihan yang berdasarkan kebutuhan

pasar kerja dengan pendekatan keterampilan spesialis (MES). Program ini

merupakan program spesialisasi, karena peserta didik lebih diarahkan pada

bidang dan keahliannya dan orientasinya lebih kepada teknisi.

Khusus program ini, peserta didik harus benar-benar merupakan

lulusan sekolah kejuruan dengan jurusan tertentu, adapun SLTA haruslah

jurusannya IPA. Khusus program ini pula sertifikat yang diberikan berjumlah

dua buah, 1 sertifkat diberikan karena telah mengikuti pelatihan dan 1

satunya lagi diberikan untuk bidang keahliannya.

Dalam sebuah wawancara pribadi dijelaskan oleh Bapak Alcaf

Mahajaya:

"semua program dibuka untuk umum dan mendapatkan sertifikat

namun untuk program ini lebih bersifat spesialisasi, karena siswa

didik pada dasarnya sudah mempunyai kemampuan tertentu,

pelatihan lebih ditujukan untuk pendalaman saja. Sertifikat yang

diberikannya pun 2 buah, 1 karena telah mengikuti pelatihan dan

satunya lagi karena spesialisasinya, contohnya teknisi AC, TV, dan lain-lain".76

4. Program Diklat Swadana

75 Ibid.

76Alcaf Mahajaya, op.cit., 2 Juli 2008.

Page 75: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxv

Diklat ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan sesuai dengan

kebutuhan calon peserta. Pilihan jurusan dan biaya telah dibicarakan sebelum

pelatihan dilaksanakan.

Pelatihan pada program ini dilaksanakan setiap tanggal 20 setiap

bulan. Dijelaskan oleh Bapak Alcaf Mahajaya "program ini dilaksanakan

setiap tanggal 20 pada setiap bulan dengan biaya yang berbeda-beda pada

setiap jurusannya…".77

5. Program on The Job Training

Program yang lebih dikenal dengan program Tailor Made ini

merupakan pelatihan singkat untuk peningkatan produktivitas dan

keterampilan bagi tenaga kerja yang sudah memiliki keterampilan tingkat

dasar 50 jam pelajaran sampai dengan 120 jam pelajaran dalam bidang atau

sub kejuruan tertentu. Program ini merupakan program lanjutan dari yang

sudah dilaksanakan oleh peserta didik sebelumnya.

C. Peran Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang

dalam Proses Pengembangan Masyarakat

Seperti dijelaskan dalam bab II, bahwa pengembangan masyarakat adalah

suatu model gerakan dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar dengan

maksud tercapainya suatu keinginan bersama masyarakat tersebut. Sedangkan

peran serndiri berarti ikut ambil bagian di suatu kegiatan.78

77

Ibid. 78

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 855.

Page 76: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxvi

Dalam proses pengembangan masyarakat, Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang mempunyai kewajiban mengembangkan

masyarakat Kabupaten Tangerang.

Peran Bidang Diklat Kerja dapat dirasakan oleh masyarakat, hal ini dengan

pendidikan dan pelatihan yang diadakannya ditambah dengan pembinaan mental

bagi peserta didik supaya siap dalam dunia kerja.

Berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan serta pembinaan mental bagi

peserta didik, dikutip dalam sebuah wawancara dengan Sopian dan Dedi dari

Kecamatan Mauk lulusan 2007 yang mengatakan “saya yakin dengan kemampuan

saya ini”, ataupun yang di ucapkan oleh Sri Wardaya lulusan tahun 2007 asal

BSD “Insya Allah, saya yakin”. Dalam wawancara tersebut adanya keyakinan

yang tertanam dalam diri mereka, dimana adanya makna tersirat bahwa mereka

puas dengan pendidikan dan pelatihan yang diadakan di adakan dan di pelajari

oleh Bidang Diklat Kerja, juga adanya pembinaan kepada mereka sehingga yakin

dengan kemampuan yang mereka miliki.

D. Analisis SWOT

Berdasarkan analisis dengan menggunakan teori SWOT dimana dicari

faktor Kekuatan (strength), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan

(Opportunities), dan Ancaman (Threat) program pada Bidang Diklat Kerja itu

sendiri.

1. Kekuatan (strength): Kebijakan Otonomi Daerah

Seiring bergulirnya Undang-undang No. 32 tentang otonomi daerah,

membuat pemerintah daerah melakukan berbagai macam kebijakan demi

Page 77: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxvii

80

96

64

88100

64

84 88

60

81 80

58

0

20

40

60

80

100

120

2004 2005 2006

TARGET

REALISASI

LULUSAN

PENYERAPAN

88

56

29

85

56

2930 27 28

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006

TARGET

REALISASI

LULUSAN

kemajuan daerahnya masing-masing, tidak terkecuali dengan Kabupaten

Tangerang yang mengeluarkan Perda No. 16 Tahun 2004 dan SK. Bupati No.

25 Tahun 2004 dengan mendirikan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

dengan maksud supaya dapat tersaring SDM yang kompeten di bidang mesin

industri. Kekuatan otonomi daerah tersebut membuka peluang bagi

pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mengembangkan SDM-nya, salah

satunya terlibat dalam penyusunan program pelatihan untuk pengembangan

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang.

Kekuatan lain dalam pengembangan masyarakat di kawasan

Kabupaten Tangerang adalah adanya dukungan dari Pemerintah baik Pusat

maupun Daerah dalam penganggaran biaya operasional.

Tabel III.4

Sumber Anggaran Dana Bidang Diklat Kerja dan Penempatan Kerja Tahun 2004-

2006.79

DIPDA/APBD INSTITUSIONAL

APBN NON INSTITUSIONAL

79 Sumber: Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Page 78: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxviii

88

56

29

85

56

2930 27 28

0

20

40

60

80

100

2004 2005 2006

TARGET

REALISASI

LULUSAN

232216

0

228212

0

0

50

100

150

200

250

2004 2005 2006

REALISASI

LULUSAN

80

96

64

88100

64

84 88

60

81 80

58

0

20

40

60

80

100

120

2004 2005 2006

TARGET

REALISASI

LULUSAN

PENYERAPAN

APBN INSTITUSIONAL DAN PEMAGANGAN

PROGRAM TEKNISI/D.III

SWADANA /S K B

Bagan di atas merupakan bagan berdasarkan program pendidikan dan

pelatihan yang diikuti oleh peserta didik. Target merupakan sasaran yang

ingin di capai oleh Bidang Diklat Kerja dan pemerintah berdasarkan

anggaran baik dari pusat (APBN) ataupun dari daerah (APBD). Dapat terlihat

bahwa terjadi naik-turun jumlah peserta, penurunan drastis terjadi pada tahun

2006 dimana semua program pendidikan dan pelatihan mengalami penurunan

yang lebih parah adalah program swadana /S K B dimana tidak ada peserta

yang mengikuti pelatihan. Anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah

(APBN atau APBD) disesuaikan dengan kinerja dan jumlah peserta tahun

sebelumnya.

Page 79: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxix

Namun, dapat diambil kesimpulan bahwa minat masyarakat dalam

mengikuti pendidikan dan pelatihan di Bidang Diklat Kerja walaupun

mengalami penurunan tidaklah pernah surut.

2. Kelemahan (Weaknesses): Output Pendidikan Formal

Pendidikan sekolah yang diharapkan oleh masyarakat tidak dapat

memberikan kontribusi lebih kepada mereka, output dari sekolah-sekolah

tinggi (SMA dan sederajat) kurang dapat memberikan kontribusi dalam hal

pengenalan mereka di dunia kerja karena minimnya pendidikan tentang dunia

kerja, hal tersebut diperparah dengan banyaknya anak putus sekolah.

Kabupaten Tangerang adalah salah satu kawasan yang penghasilan tertinggi

daerahnya disumbangkan oleh sektor industri.

Hal lain yang menjadi kelemahan adalah minimnya tingkat keaktifan

masyarakat dalam mengikuti segala bidang pendidikan dan pelatihan di

Bidang Diklat Kerja yang merupakan salah satu pintu gerbang pengetahuan

tentang dunia industri.

Kelemahan lainnya berkaitan dengan otonomi daerah adalah

munculnya primordialisme yaitu suatu paham yang menganggap

kelompoknya lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya. Mengenai

hal ini, pihak Bidang Diklat Kerja semaksimal mungkin berupaya agar

peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan adalah peserta yang berasal

dari Kabupaten Tangerang. Walaupun ada peserta dari luar daerah jumlahnya

bisa dihitung.

3. Kesempatan (Opportunities): Peluang Dunia Industri

Page 80: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxx

Letak geografis Kabupaten Tangerang yang di apit oleh wilayah DKI

Jakarta dan Kabupaten Bogor memungkinkan wilayah Kabupaten Tangerang

menjadi daerah transit bagi yang melakukan mobilitas di kedua wilayah

tersebut.

Kesempatan lainnya yang terbuka adalah banyak sektor industri yang

berkembang di wilayah Kabupaten Tangerang. Hal ini mengundang

banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Tangerang.

Total luas lahan industri di kawasan Kabupaten Tangerang sekitar 3.398 ha.

dengan jumlah perusahan yang beroperasi tercatat mencapai lebih dari 655

perusahaan.80

Jika kesempatan dalam dunia industri di Kabupaten Tangerang dapat

dimanfaatkan maka tidak mustahil maka angka pengangguran di Kabupaten

Tangerang akan berkurang.

Kesempatan itu dapat dibantu dengan mengikuti pendidikan dan

pelatihan di Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang yang

mempunyai koneksi ke beberapa pabrik yang berada di kawasan Kabupaten

Tangerang. Walaupun budaya seperti ini tidaklah bagus, namun jika

dilakukan untuk hal-hal positif maka tidaklah menjadi masalah. Unit bidang

industri (pabrik) biasanya lebih melihat peserta yang disalurkan oleh Bidag

Diklat Kerja.

4. Ancaman (Threat)

Hal mendasar yang patut diperhitungkan oleh bangsa Indonesia,

khususnya pemerintah saat ini ialah menjadikan negara besar dalam jumlah

80 www.kabupatenkab.com., 1 Juli 2008.

Page 81: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxi

mutu sumber daya manusianya. Perbaharuan-perbaharuan dalam dunia

pendidikan mesti ditingkatkan untuk menghasilkan output yang siap dalam

dunia pasar kerja. Kabupaten Tangerang adalah salah satu kawasan besar

baik secara geografis maupun tingkat penghasilan daerahnya, haruslah lebih

meningkatkan perannya dalam dunia pendidikan khususnya dalam

penyediaan sarana dan prasarana bagi pendidikan-pendidikan formal yang

berada di kawasan Kabupaten Tangerang agar output yang diharapkan dapat

tereralisasi di Kabupaten Tangerang.

Hal yang juga merupakan ancaman bagi Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang adalah kemajuan bidang industri yang

semakin lama semakin berkembang, hal ini harus dicermati oleh

pemerintahan Kabupaten Tangerang. Hal ini akan meninggalkan kesan

bahwa pendidikan dan pelatihan dengan program dan pelatihan-pelatihan

kejuruan yang diadakan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang sudah tidak

dapat dipakai di dunia pasar kerja industri.

"mesin-mesin di sini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang) sudah ada sejak dulu. Kebanyakan mesin yang digunakan di

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang merupakan

mesin kecil, sedangkan banyak perusahaan yang menggunakan mesin-

mesin besar..".81

5. Kesimpulan Analisis

Jika diambil kesimpulan dari analisis bahwa Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang dengan pendidikan dan pelatihan yang diadakannya

mengalami kemunduran. Hal ini nampak dari kinerja Bidang Diklat Kerja

81 Alcaf Mahajaya, op.cit., 8 April 2008.

Page 82: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxii

dan anggaran yang terus turun walaupun peluang dunia industri yang ada di

kawasan Kabupaten Tangerang sangat luas.

Penurunan tersebut dikarenakan minat masyarakat akan pendidikan

dan pelatihan yang terus menurun hal tersebut berarti menambah tingginya

minat masyarakat untuk tidak terjun di dunia industri keadaan tersebut di

perparah dengan mesin industri yang digunakan sebagai sarana pendidikan

dan pelatihan yang digunakan dalam media pembelajaran di Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang sudah tidak layak pakai.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat

Banyak hal yang menjadi faktor pendukung Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang dalam pelaksanaan pendidikan pelatihan:

1. Adanya perhatian pemerintah dengan selalu menganggarkan belanjanya.

Walaupun terkadang terlambat, namun anggaran dari pemerintah khususnya

pemerintah daerah selalu menganggarkan bagi pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang.

Dalam sebuah wawancara dengan Bapak Alcaf Mahajaya "anggaran dari

pemerintah sering terlambat (APBN dan APBD), sehingga pelatihan sering

terlambat..".82

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang kompetitif sehingga membantu

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

82 Ibid., 8 April 2008.

Page 83: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxiii

"sarana dan prasarana di sini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang

Kabupaten Tangerang) disediakan oleh pemerintah daerah dan sudah sebelumnya.."83

3. Adanya kerjasama dengan perusahaan-perusahaan industri yang berada di

kawasan Kabupaten Tangerang.

Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan pada Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, antara

lain:

1. Terlambatnya anggaran APBN dan APBD yang mengharuskan kalender

pendidikan mundur.

2. Mesin-mesin industri yang dianggap sudah lama, sehingga sudah tidak sesuai

lagi dengan dunia kerja di saat sekarang.

"mesin-mesin di sini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang) sudah ada sejak dulu. Kebanyakan mesin yang digunakan di

Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang merupakan mesin kecil, sedangkan banyak perusahaan yang menggunakan mesin-

mesin besar..".84

3. Seringnya nama lembaga diganti yang menyebabkan struktur kepengurusan

dan kebijakan berubah-ubah.

Dalam sebuah wawancara dengan Bapak Fachury:

"…ketika nama berubah semua berubah, termasuk kepengurusan. Namun,

visi dan misi serta kerja Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten

Tangerang masih diarahkan seperti sebelumnya..".85

83 Malikin Mubarokah, M.Si., op.cit., 8 April 2008.

84 Alcaf Mahajaya, op.cit., 8 April 2008.

85 Fachury, op.cit, 2 Juli 2008.

Page 84: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxiv

Perubahan nama pun membuat segala kebijakan pimpinan berubah,

hal ini senada dengan yang diucapkan oleh Bapak Alcaf Mahajaya dalam

sebuah wawancara pribadi:

"perubahan pimpinan membuat perubahan kebijakan dan pola pikir,

pimpinan sekarang mempunyai kebijakan berbeda dengan sebelumnya".86

4. Faktor siswa didik yang menyangkut masalah kedisiplinan, domisili, dan pola

pikir.

"domisili mereka yang jauh sangat berpengaruh, namun itu merupakan

resiko yang mesti mereka hadapi. Terkadang mereka sering terlambat".87

Selain itu Bapak Alcaf Mahajaya juga memberikan faktor lain yang

menghambat pendidikan dan pelatihan yaitu faktor kedisiplinan:

"kedisiplinan anak-anak didik sangat kita tekankan, karena ini

berpengaruh nanti ketika dia bekerja".88

5. Tidak digunakannya asrama yang luasnya 700 m2 yang berada Bidang Diklat

Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang untuk fasilitas kelancaran

pendidikan dan pelatihan, namun untuk kepentingan pemerintah Kabupaten

Tangerang kedepan.

Fasilitas asrama tersebut justru menjadi sia-sia ketika lahan yang

begitu luas namun tidak bisa dimanfaatkan oleh Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang.

Di kutip dalam sebuah wawancara dengan Bapak Malikin:

"Bidang Diklat Kerja Badiklalitbang mempunyai asrama dengan daya

tampung 64 orang, namun belum kami gunakan".89

86 Alcaf Mahajaya, op.cit., 2 Juli 2008.

87 Malikin Mubarokah, M.Si., op.cit., 8 April 2008.

88 Alcaf Mahajaya, op.cit., 8 April 2008.

89 Malikin Mubarokah, M.Si., op.cit., 8 April 2008.

Page 85: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxv

Namun dalam sebuah wawancara dengan Bapak Alcaf Mahajaya

dikatakan tentang keberadaan asrama tersebut "ada wacana yang mengatakan

tahun 2008, fungsi asrama dirubah oleh pemerintah Kabupaten Tangerang untuk

pra jabatan Pemda".90

90 Alcaf Mahajaya, op.cit., 8 April 2008.

Page 86: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxvi

BAB V

PENUTUP

M. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan pada Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang, penulis menyimpulkan berbagai hal yang

dapat dijadikan kesimpulan akhir dari penulisan ini, antara lain:

1. Masyarakat mengikuti program pelatihan di Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang selain untuk menambah pengetahuan juga karena

mengharapkan adanya penyaluran kerja di Bidang Diklat Kerja.

2. Program-program dan jurusan-jurusan pendidikan dan pelatihan yang

diselenggarakan membantu masyarakat dalam mengenal mesin-mesin

industri. Adapun program pelatihan kejuruan yang di adakan adalah:

automotive, teknologi mekanik, teknik pengelasan, teknik listrik, teknik

elektronika, teknik bangunan, aneka kejuruan, dan tata niaga

3. Dalam proses pengembangan masyarakat, Bidang Diklat Kerja

Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang sudah semaksimal mungkin

berupaya untuk mengembangkan masyarakat khususnya masyarakat

Kabupaten Tangerang yaitu melalui program dan jurusan pendidikan dan

pelatihan yang diselenggarakannya.

4. Faktor pendukung: adanya pembiayaan baik APBN maupun APBD,

tersedianya sarana dan prasarana yang kompetitif, dan adanya kerjasama

dengan perusahaan-perusahaan industri. Sedangkan faktor penghambat

tidak bisa mengembangkan sumber dana, seringnya nama badan

Page 87: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxvii

berganti, masalah kedisiplinan, domisili, dan pola pikir peserta didik,

belum berfungsinya asrama bagi siswa didik, anggaran yang minim dari

pemerintah daerah, dan fasilitas mesin lama.

B. Saran-saran

1. Pemerintah agar bisa terus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang

diperlukan oleh Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang dalam bidang

sarana dan prasarana bagi program pelatihan.

2. Lebih mengembangkan kinerja dan fungsinya sebagai lembaga yang

mempunyai fungsi sebagai lembaga pemberdayaan atau

mengembangkan masyarakat.

3. Lebih ditingkatkan lagi promosi ke daerah-daerah yang memang jauh

wilayahnya dengan tidak harus menunggu keaktifan daerah tersebut.

4. Bagi masyarakat agar terus mendukung program pelatihan-pelatihan

yang disponsori oleh pemerintah seperti yang dilakukan oleh Bidang

Diklat Kerja Badiklatlitbang, karena sekecil apapun kontribusi yang

telah dilakukan pemerintah semata-mata untuk pembangunan bangsa

Indonesia baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.

Page 88: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxviii

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Andreas, Kamus Lengkap 200 Juta; Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris,

Surabaya: Fajar Mulya, 1999.

Juwaini, Jazuli, Otonomi Sepenuh Hati, Jakarta: Al-I'tishom Cahaya Umat, 2007.

Kartasasmita, Ginandjar, Pembangunan untuk Rakyat, Jakarta: Cides, 1996.

Machendrawaty, Nanih dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat

Islam dari Ideologi, Strategi, sampai Tradiri, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001.

Maleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1989.

Muhtadi, Asep Saeful dan Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah,

Bandung: CV. Pustaka Setia, 2003.

Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka

Cipta, 2003.

Partadinata, Andi, ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Aparatur dan

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Desa", Jurnal

Berdaya 1 no. 6, Juni 2003.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Rukminto Adi, Isbandi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

IntervensiKomunitas (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI,

2003.

Sudjana, Nana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah, Skripsi, Disertasi,

Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.

Suharto, Edi, Analisis Kebijakan Publik, Bandung: ALFABETA, 2005.

Page 89: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

lxxxix

_________, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika

Aditama, 2005.

Ulum, Misbahul, dkk., Model-model Kesejahteraan Sosial Islam Perspektif

Normatif, Filosofis, dan Praktis, Yogyakarta: PMI-Dakwah UIN Sunan

Kalijaga bekerjasama dengan IISEP-CIDA.

Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Jakarta: Yayasan Kelopak, 2004.

Page 90: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xc

DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) DENGAN PESERTA

PELATIHAN DI BIDANG DIKLAT KERJA BADIKLATLITBANG

KABUPATEN TANGERANG

Nama : Sopian

Asal : Mauk, Tangerang

Jurusan : Mesin Perkakas

Waktu : 8 Mei 2008

T : Apa yang menjadi tujuan ikut pelatihan?

J : Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan.

T : Darimana anda mengetahui keberadaan Bidang Diklat Kerja ini?

J : Dari teman yang telah mengikuti pelatihan di sini. Banyak teman-teman dari

Mauk yang ikut pelatihan di sini.

T : Berapa lama ikut pelatihan?

J : Pelatihan yang kami ikuti totalnya 100 jam tepatnya 2 minggu lebih.

T : Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan Bidang Diklat Kerja ini?

J : Bagus, karena banyak membantu masyarakat untuk menambah pengetahuan

bidang mesin juga membantu masyarakat dalam kerja.

T : Apakah anda yakin dengan kemampuan yang telah anda miliki

sekarang?

J : Setelah mengikuti pelatihan, saya yakin dengan kemampuan saya ini.

INTERVIEW

(Sopian)

Page 91: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xci

DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) DENGAN PESERTA

PELATIHAN DI BIDANG DIKLAT KERJA BADIKLATLITBANG

KABUPATEN TANGERANG

Nama : Dedi

Asal : Mauk, Tangerang

Jurusan : Mesin Perkakas

Waktu : 8 Mei 2008

T : Apa yang menjadi tujuan ikut pelatihan?

J : Untuk mencari ilmu.

T : Darimana anda mengetahui keberadaan Bidang Diklat Kerja ini?

J : Dari teman di Mauk yang pernah ikut pelatihan.

T : Berapa lama ikut pelatihan?

J : Pelatihan yang kami ikuti totalnya 100 jam tepatnya 2 minggu lebih.

T : Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan Bidang Diklat Kerja ini?

J : Bagus.

T : Apakah anda yakin dengan kemampuan yang telah anda miliki

sekarang?

J : Saya yakin.

INTERVIEW

(Dedi)

Page 92: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xcii

DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) DENGAN PESERTA

PELATIHAN DI BIDANG DIKLAT KERJA BADIKLATLITBANG

KABUPATEN TANGERANG

Nama : Sri Wardaya

Asal : BSD, Serpong, Tangerang

Jurusan : Mesin Perkakas

Waktu : 8 Mei 2008

T : Apa yang menjadi tujuan ikut pelatihan?

J : Untuk menambah pengetahuan.

T : Darimana anda mengetahui keberadaan Bidang Diklat Kerja ini?

J : Dari kakak yang ikut pelatihan di sini. Setelah ikut pelatihan di sini dia

langsung kerja.

T : Berapa lama ikut pelatihan?

J : Pelatihan yang kami ikuti totalnya 100 jam tepatnya 2 minggu lebih.

T : Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan Bidang Diklat Kerja ini?

J : Bagus, karena banyak membantu masyarakat untuk menambah pengetahuan

dan pengalaman.

T : Apakah anda yakin dengan kemampuan yang telah anda miliki

sekarang?

J : Insya Allah, saya yakin.

INTERVIEW

(Sri Wardaya)

Page 93: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xciii

DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) DENGAN STAF

ADMINISTRASI BIDANG DIKLAT KERJA BADIKLATLITBANG

KABUPATEN TANGERANG

Nama : Alcaf Mahajaya

NIP : 160 041 805

Pangkat/gol : Penata Muda Tk. I/Pelaksana Subid Kurikulum

Waktu : 8 Mei 2008

T : Metode apa yang digunakan dalam pelatihan?

J : Metode yang kami gunakan adalah pendekatan personal, hal ini agar peserta

didik merasa nyaman dan tidak canggung dalam mengikuti pelatihan.

T : Adakah pembinaan lain selain keterampilan di Bidang Diklat Kerja ini?

J : Dalam melakukan pelatihan kami tidak hanya sebatas memberikan

keterampilan (mesin industri), tetapi kami juga memberikan kepada mereka

pelatihan-pelatihan yang kami singkat PFMD (pembinaan fisik, mental dan

kedisiplinan). Hal ini diperlukan karena peserta didik agar terbiasa dengan

terpaan-terpaan yang akan mereka hadapi nanti. Pembinaan tersebut salah

satunya adalah kerapihan dalam berpakaian, kuku, ataupun rambut. Kami

juga memberikan pembinaan pola pikir, agar mereka bisa lebih maju dalam

berpikir.

T : Apa harapan bapak setelah peserta didik menyelesaikan pelatihan di

Bidang Diklat Kerja?

J : Semua pihak berharap mereka bisa berhasil setelah mengikuti pelatihan.

Minimal setelah mengikuti pelatihan mereka bisa mengembangkan diri

mereka dengan bekal yang telah mereka peroleh. Dalam bahasa kami tidak

ada yang menganggur, artinya jika mereka tidak diterima di perusahaan

tertentu mereka bisa membuka bengkel sesuai dengan bekal yang telah

mereka peroleh di sini.

T : Bagaiman peran Bidang Diklat Kerja dalam penempatan kerja bagi

siswa didik?

J : Sebenarnya dalam penempatan kerja siswa didik, kita (Bidang Diklat Kerja)

mempunyai komitmen akan semaksimal mungkin menyalurkan mereka, itu

Page 94: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xciv

pun jika ada perusahaan yang membutuhkan. Namun, dalam pembicaraan

awal dengan peserta didik kami tidak pernah menyebutkan ada penyaluran

kerja bagi mereka, namun jika ada akan kami hubungi. Hal ini dimaksudkan

agar tidak ada harapan yang terlalu berlebihan dari siswa didik kepada

Bidang Diklat Kerja ini.

T : Bagaimana monitoring yang bapak lakukan bagi siswa didik di

perusahaan tertentu?

J : Monitoring itu perlu, hal ini diperlukan agar kita mengetahui kinerja mereka

yang pernah mengikuti pelatihan. Hal lain juga diperlukan agar Bidang Diklat

Kerja mengetahi kebutuhan perusahaan yang menjalin kerjasama (kebutuhan

pasar).

INTERVIEW

Alcaf Mahajaya NIP. 160 041 805

Page 95: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xcv

DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) DENGAN KEPALA SUBID

BIDANG DIKLAT KERJA BADIKLATLITBANG KABUPATEN

TANGERANG

Nama : Malikin Mubarokah, M.Si

NIP : 160 024 914

Pangkat/gol : Penata Tk. I (III/d)

Waktu : 8 Mei 2008

T : Apakah penyusunan program pelatihan melibatkan dinas tertentu?

J : Untuk anggaran dana yang bersumber dari APBN dan APBD kesepakatan

pelatihan dibahas bersama antara pemerintah maupun Bidang Diklat Kerja

Kabupaten Tangerang. Hal ini disesuaikan berdasarkan kebutuhan, sehingga

Bidang Diklat Kerja Kabupaten Tangerang kurang bisa mengembangkan

program pelatihan karena sudah ada.

T : Darimana sumber anggaran dana untuk pelatihan-pelatihan di Bidang

Diklat Kerja ini?

J : Pelatihan disini (Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang) menunggu anggaran

biaya yang dikeluarkan dari APBN dan APBD. Namun, tidak menutup bagi

siswa yang ingin ikut pelatihan tanpa harus menunggu anggaran tersebut,

karena Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang sendiri membuka peluang bagi

mereka dengan mengadakan pelatihan setiap bulan yang dimulai setiap

tanggal 20 setiap bulannya.

T : Apakah ada persyaratan tertentu bagi siswa didik yang mengikuti

pelatihan di Bidang Diklat Kerja?

J : Tidak ada persyaratan tertentu untuk mengikuti pelatihan di sini, yang penting

lulusan SMA atau sederajat dan membayar administrasi, selebihnya tidak ada

persyaratan lain.

T : Darimana saja instruktur berbagai jurusan didatangkan?

J : Dalam menunjang pendidikan dan pelatihan, instruktur yang berada di sini

merupakan instruktur yang berpengalaman yang kami sekolahkan atau pun

yang didatangkan dari pusat.

Page 96: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xcvi

T : Dari wilayah mana saja peserta didik yang mengikuti pelatihan di

Bidang Diklat Kerja ini?

J : Peserta didik yang mengikuti pelatihan berasal dari kawasan Kabupaten

Tangerang khususnya, namun banyak juga yang berasal dari luar daerah

seperti Bogor dan daerah lainnya.

INTERVIEW

Malikin Mubarokah, M.Si

NIP. 160 024 914

Page 97: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xcvii

DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) DENGAN KEPALA BIDANG

DIKLAT KERJA BADIKLATLITBANG KABUPATEN TANGERANG

Nama : Fachury

NIP : 160 038 514

Pangkat/gol : Penata Muda/Pelaksana Subid Operasional

Waktu : 2 Juli 2008

T : Apa saja yang diajarkan di Bidang Diklat Kerja?

J : Di sini (Bidang Diklat Kerja) hanya mengajarkan kepada masyarakat

keterampilan di bidang mesin industri.

T : Kenapa sering sekali Bidang Diklat Kerja berganti nama?

J : Walaupun nama lembaga terus berubah namun tetap kinerja lembaga

berorientasi pada bidang ini karena hal ini lebih dibutuhkan dalam dunia

pasar kerja. Bergantinya nama lembaga karena kebijakan pemerintah daerah

yang mempunyai wewenang lebih dalam memberdayakan masyarakat. Ketika

nama berubah semua berubah, termasuk kepengurusan. Namun, visi dan misi

serta kerja Bidang Diklat Kerja Badiklatlitbang Kabupaten Tangerang masih

diarahkan seperti sebelumnya.

T : Bagaimana cara penyaluran kerja peserta didik setelah mengikuti

pelatihan?

J : Kami tidak membuka pernyataan akan menempatkan mereka kerja setelah

lulus, namun kami akan berusaha menghubungi mereka jika ada kesempatan

dari perusahaan yang mengadakan kerjasama dengan kami.

T : Jika ada perusahaan yang membutuhkan. Bagaimana cara pihak Bidang

Diklat menghubungi peserta didik yang sudah lulus tersebut?

J : Sebelumnya kami minta kepada peserta didik nomor handphone mereka, atau

setidak-tidaknya nomor yang bisa dihubungi beserta alamatnya. Hal ini

supaya kami mudah menghubungi mereka.

Page 98: Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada Bidang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8555/1/ABDULLAH... · Bidang Diklat Kerja Badiklatlibang adalah lembaga

xcviii

T : Bagaimana menjaga keharmonisan kerja sesama staff, khususnya

Kepala/Pimpinan. Karena kepemimpinan seorang pemimpin bisa

berdampak kepada keharmonisan kerja para bawahannya?

J : Seorang pemimpin itu harus terbuka menerima saran dan kritik bawahannya.

Saya rasa karena pimpinan kami terbuka, keharmonisan kerja masih terjaga

sampai saat ini.

INTERVIEW

Fachury

NIP. 160 038 514