evaluasi p embelajaran

181

Upload: sari-ningsih

Post on 15-Nov-2014

283 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi p embelajaran
Page 2: Evaluasi p embelajaran

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2009

Page 3: Evaluasi p embelajaran

Deskripsi Mata Kuliah/ Latihan- Konsep dasar evaluasi- macam alat evaluasi- Aspek perilaku yang dievaluasi- Mengembangkan Alat Evaluasi- Mengkalibrasi alat evaluasi

Kompetensi DasarDiharapkan peserta dapat memahami konsep dasar evaluasi, memahami macam-macam alat evaluasi, memahami aspek-aspek perilaku yang dievaluasi, mengembangkan alat evaluasi dan mengkalibrasi alat evaluasi serta mampu menentukan kondisi akhir peserta diklat.

Page 4: Evaluasi p embelajaran

Materi Pokok1. Konsep Dasar Evaluasi

Pengertian Fungsi dan tujuan Objek Evaluasi Ruang lingkup Prinsip Pendekatan Ciri-Ciri Evaluasi

2. Pengembangan Instrumen Tes3. Pengembangan Instrumen Non Tes

Strategi Pelatihan1. Teori 40%2. Praktek 60%

Page 5: Evaluasi p embelajaran

Raw input proses Out put

Internal environment

External environment

feedback

Out come impact

Page 6: Evaluasi p embelajaran

Sistem Pembelajaran

Planning Pengembangan Kurikulum : SK KD Indikator RPP

Acting Proses Pembelajaran: Pengelolaan Kelas, Strategi,

Metode, Media dll Observing

Testing Measurement Evaluating Reflecting

Intrepreting to improve to prove

GC

Page 7: Evaluasi p embelajaran

Konsep Dasar Evaluasi

Page 8: Evaluasi p embelajaran

Pengertian Evaluasi, tes, pengukuran, dan asesmen

Test Alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sampel tingkah

laku Measurement (Pengukuran )

Proses pemerolehan sebuah pengambilan dengan angka (kuantitatif) mengenai sejauh mana seseorang individu memperoleh sebuah karakteristik tertentu (hasil pengukuran adalah skor)

Asesment Sejumlah prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai penampilan siswa Evaluating

Proses sistematik pengumpulan, pengadministrasian dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauhmana siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Page 9: Evaluasi p embelajaran

Tujuan Evaluasi

Mendeskripsikan kemampuan belajar peserta didik Mengetahui tingkat keberhasilan PBM Menentukan tindak lanjut hasil penilaian Memberikan pertanggungjawaban Mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta

didik efektifitas metode pembelajaran Merangsang peserta didik untuk belajar Menemukan faktor-faktor keberhasilan dan

ketidakberhasilan sebuah pembeljaran/ diklat

Page 10: Evaluasi p embelajaran

Manfaat Evaluasi

Umum Memahami kondisi peserta (motivasi, sarana, prasarana, dll Membuat keputusan: kelanjutan program, penangana masalah Meningkatkan kualitas PBM: Komponen PBM

Khusus Bagi peserta

Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran: memuaskan atau tidak memuaskan

Bagi widyaiswara/ pengajar Mendeteksi pesrta diklat: melanjutkan, remidial Ketepatan materi Ketepatan metode

Bagi instansi Hasil belajar cermin kualitas instansi Membuat program instansi Pemenuhan standar

Page 11: Evaluasi p embelajaran

Macam Evaluasi

Placement (penilaian awal) kesiapan penempatan seleksi

Formatif (penilaian proses)-- improve diagnostik

Sumatif (penilaian akhir) – prove -- judgement

Page 12: Evaluasi p embelajaran

Objek dan Ruang Lingkup Evaluasi

Objek Input: kemampuan, kepribadian, sikap, intelegensi Proses: materi, metode, cara penilaian, sarana, media, sistem

administrasi, guru, personal lainnya Out put: achivement (prestasi belajar)

Ruang Lingkup Program kurikulum (kurikulum: Tujuan pendidikan, isi, strategi,

sarana prasarana Proses pembelajaran, kegiatan guru, kegiatan siswa, pola

interaksi guru-siswa, keterlaksanaan program belajar mengajar Hasil belajar

Page 13: Evaluasi p embelajaran

Prinsp Evaluasi

Comprehensive Cognitive domain Affective domain Psycomotor domain

Continuitas Teratur, terencana, terjadwal, dan terus menerus

Objectivity Tidak tercampur dengan kepentingan lain

Page 14: Evaluasi p embelajaran

SISTEM PENILAIAN (GRADING)

Criterion Reference Test (CRT)/ Penilaian Acuan patokan (PAP) absolute grading Ketuntasan absolut penilaian yang didasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

Norm Reference Test (NRT)/ Penilaian Acuan Norma (PAN) relative grading Pemahaman relatif peserta penilain yang didasarkan pada norma kemampuan

kelompok.

Page 15: Evaluasi p embelajaran

PAP PAN

Dapat menentukan batas kelulusan (pasing grade) sebelum data hasil diperoleh

Batas lulus diperoleh setelah ada data

Patokan kelulusan dapat ditentukan secara pasti dan tepat terlepas dari keadaan hasil tes yang diperoleh siswa

Patokan kelulusan sangat bergantung atas hasil tes yang didapat oleh siswa

Menggambarkan tarap penguasaan siswa terhadap bahan ajar pelajaran yang dipelajari

Menggambarkan kedudukan siswa dalam kelompoknya

Kemungkinan lulus semua atau gagal dapat terjadi

Kemungkinan lulus atau gagal selalu ada betapa tingginya atau rendahnya skor-skor siswa

Perbandingan PAP dan PAN

Page 16: Evaluasi p embelajaran

PAP Penilaian berdasarkan atas tujuan instruksional yang telah

ditentukan. Artinya nilai yang diberikan kepada peserta tes menunjukan tingkat pencapaian tujuan instruksional atau tingkat penguasaan terhadap materi yang telah ditentukan.

Yang menjadi acuan patokan adalah tujuan instruksional atau tingkat penguasaan materi.

Misal seseorang dikatakan telah menguasai suatu pokok bahasan atau lulus bila telah dapat menjawab betul 80% butir pertanyaan. Jadi apabila kurang dari 80% dianggap belum berhasil.

Untuk keperluan penilain acuan patokan pertama-tama skor mentah dikonversi ke nilai 1-100, dengan rumus:

100maksimumskor

xX

N iKeterangan:N = NilaiXi = Skor yang diperoleh

Page 17: Evaluasi p embelajaran

Nilai Skala 1-100

Nilai Skala 1- 4 Nilai Kualitatif

80 – 10070 – 7960 – 6950 – 59

< 50

43210

ABCD

E/G

Contoh:

Page 18: Evaluasi p embelajaran

PAN Penilain ini menggunakan kelompok sebagai acuan/ kriteria. Nilai seorang siswa ditentukan oleh posisinya dalam

kelompoknya. Cara penilaian ini bertitik tolak dari asumsi bahwa distribusi

segala sesuatu di dunia ini membentuk suatu kurva normal. Artinya segala sesuatu tersebar secara proporsional, seperti manusia ada yang sangat pandai, pandai, sedang, kurang, dan sangat kurang membentuk suatu kurva normal.

Ada beberapa cara untuk pemberian nilai dengan menggunakan acuan norma, misalnya dengan tranformasi linear.

Page 19: Evaluasi p embelajaran

Untuk keperluan acuan norma menggunakan rumus

aam

imii XS

S

xXN

Keterangan:Ni = skor akhir observasi ke-iXmi = skor mentah observasi ke-iXi = rata-rata skor mentahSm = standar deviasi skor mentahSa = standar deviasi skor akhirXa = rata-rata skor akhir

Rata-rata ideal =

Standar Deviasi ideal =

2

IdealMaksimumSkor

3

IdealMean

Page 20: Evaluasi p embelajaran

Skor mentah Nilai (1 – 10 )

Skor rerata + 2,25 Simpangan baku(SB)Skor rerata + 1,75 SBSkor rerata + 1,25 SBSkor rerata + 0,75 SBSkor rerata + 0,25 SBSkor rerata - 0,25 SBSkor rerata - 0,75 SBSkor rerata - 1,25 SBSkor rerata - 1,75 SBSkor rerata - 2,25 SB

10987654321

Teknil lain:

Page 21: Evaluasi p embelajaran

Contoh:Misal diketahui rata-ratanya 61,9 dan simpangan bakunya 12

61,9 + 2,25(12) = 88,9 89 - …. 10

61,9 + 1,75 (12) = 82,9 83 – 88 9

61,9 + 1,25(12) = 76,9 77 – 82 8

61,9 + 0,75 (12) = 70,9 71 – 76 7

61,9 + 0,25 (12) = 64,9 65 – 70 6

61,9 – 0,25(12) = 58,9 59 – 64 5

61,9 – 0,75 (12)= 52,9 53 – 58 4

61,9 – 1,25(12) = 46,9 47 – 52 3

61,9 – 1,75(12)= 40,9 41 – 46 2

61,9 – 2,25(12) 34,9 35 - 40 1

Page 22: Evaluasi p embelajaran

Prosedur Evaluasi

Perencanaan- merumuskan tujuan- menetapkan aspek yang harus dinilai- menentukan metode evaluasi- memilih atau menyusun alat-alat evaluasi- menentukan kriteria- menetapkan frekuensi evaluasi

Pengumpulan data pelaksanaan evaluasi memeriksa hasil evaluasi memberikan naskah atau skor

Interpretasi Penggunaan hasil evaluasi

Page 23: Evaluasi p embelajaran

TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 24: Evaluasi p embelajaran

Fungsi Tujuan Pembelajaran

Sebagai pedoman baik bagi kegiatan mengajar maupun kegiatan belajar, mengkomunikasikan maksud pembelajaran kepada pihak lain, dan menjadi pedoman bagi penilaian belajar siswa.

Page 25: Evaluasi p embelajaran

Tujuan dan

Sasaran Pendidikan

Memberi arah proses pembelajaran

Mengkomunikasikan maksud pembelajaran kepada pihak lain

Memberikan landasan bagi penilaian belajar siswa

Page 26: Evaluasi p embelajaran

ASPEK PRILAKU

Page 27: Evaluasi p embelajaran

Prilaku Kognitif Ingatan(remember)

Kemampuan untuk mengingat atau manghapal sesuatu yang pernah dipelajari berupa fakta, istilah, prinsip, teori, proses pola struktur ( menyebutkan, mencocokan, menyatakan kembali, dn melukiskan kembali.

Memahami (Understand) Kemampuan mnterjemahkan dan mengorganisasikan bahan-bahan yang diterima ke dalam

bahasanya sendiri (menjelaskan, merumuskan, menyimpulkan, memberi contoh) Menerapkan (Apply)

Kemampuan untuk menggunakan teori-teori, prinsip-prinsip, rumus-rumus, atau abstraksi-abstraksi dalam situasi tertentu atau dalam situasi konkrit (menghitung, menggunakan, mengoperasikan, menghasilkan)

Menganalisis(Analyze) Kemampuan untuk menguraikan suatu keseluruhan atau suatu sistem hubungan dalam unsur-unsur

yang membentuknya, mengidentifikansikan hubungan antara unsur-unsur dan cara unsur-unsur tersebut diorganisasikan (menguraiakan, memisah-misahkan, memerinci, mengidentifikasi dan memilih)

Mengevaluasi(Evaluation) Kemampuan untuk mempertimbangkan suatu ide, situasi, nilai, metode berdasarkan suatu aturan

atau kriteria tertentu (membandingkan, menilai, mempertentangkan mempertentangkan) Mencipta(Create)

Kemampuan mencipta Mengeneralisasikan Merencanakan Menghasilkan

Page 28: Evaluasi p embelajaran

Prilaku Afektif Penerimaan (Receiving)

Menyadari (menerima dan memperhatiakn) akan sesuatu fenomena yang menjadi stimulus baginya (mengikuti, memperhatikan, menanyakan, menjawab, memilih , menunjuk)

Respon (Responding) Secara internal melibatkan diri dan berpartisipasi aktif terhadap sesuatu yng

menjadi stimulus baginya ( menyambut, meperbincangkan, menyesuaikan, menuliskan, mngemukakan, menyetujui)

Penghargaan (Valuing) Memberi nilai tertentu kepada sesuatu yang diterimanya (mengusulkan,

memprakarsai, mengidentifikasikan diri, menghendaki, mengakui dengan tulus)

Pengorganisasian (Organization) Mengkonseptualisasikan sesuatu nilai dan mengorganisasikannya ke dalam

sistem nilai yang sudah ada ( mengintegrasiakn, mempertahankan, menyelaraskan, menimbang-nimbang)

Karakterisasi (Characterization) Mengintegrasikan dan menerapkan sesuatu nilai menjadi bagian terpadu

dari dirinya ( teguh dalam pendidiran, konsisten dalam bertindak, punya keyakinan)

Page 29: Evaluasi p embelajaran

Prilaku Psikomotor

Menirukan Menirukan sesuatu yang diajarkan (mengikuti, mngulangi,

meniru) Memanipulasi

Memperagakan suatu keterampilan seperti yang diajarkan (mengikuti petunjuk, mencoba sendiri, mengutak-atik)

Mengartikulasikan Kemampuan mengkordinasiakn tindakan-tindakan

(melakukan dengan harmonis, meragakan dengan teratur) Menaturalisasikan

Melakukan kegiatan secara alami.

Page 30: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN INSTRUMEN

Page 31: Evaluasi p embelajaran

Pengertian Instrumen: alat yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data baik berbentuk tes maupun non tes

Jenis Instrumen Tes

o Tes tertuliso Lisano Perbuatan

Non tes o Wawancara (interview)o Angket (Quisioner)o Observasio Dokumnetasi

Page 32: Evaluasi p embelajaran

Ciri Instrumen yang baik

Valid Mengukur apa yang seharusnya diukur, sahih, tepat Semua Butir Valid

Reliabilitas Konsisten, tetap, ajeg, kepercayaan, keterandalannya Mempunyai tingkat reliabilitas tinggi

Kepraktisan Mudah dan murah dalam pelaksanaan dan

pengadministrasian

Page 33: Evaluasi p embelajaran

Validitas

Sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Ada 2 macam validitas: (1) validitas logical (teoritik)/ face validity

Validitas content (isi) Validitas construct (konstruk, konsep)

(2) validitas empiris (kriteria) Validitas isi (content)

Seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten atau materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran (dalam GBPP)

Tehnik : expert judgement, panel Yang dinilai: isi sesuai dengan kurikulum, bahasa yang baik dan

benar, penulisan instrumen sesuai dengan kaidah

Page 34: Evaluasi p embelajaran

Validitas konstruk (konsep) Mempermasalahkan sejauhmana item-item tes mampu mengukur apa yang benar-

benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.

Tehnik: expert judgement, panel Yang dinilai: perumusan konstruk(def. konseptual), penentuan dimensi dan indikator,

penjabaran dan penulisan butir item. (blueprint/ kisi-kisi) Validitas empiris

Validitas ditentukan berdasarkan kriteria baik internal maupun eksternal Validitas internal

Menjadi kriteria tes atau instrumen itu sendiri (instrumen sebagai satu kesatuan/ skor total

Mengkorelasikan tiap butir dengan skor total Kriteria”valid” jika r hitung > r tabel pada tingkat kepercayaan tertentu (misal = 0,05) Jika jenis data kontinum/ interval rumus yg digunakan adalah korelasi (r ) person

product moment

Jika data dikotomi (1, 0) maka rumus yg digunakan korelasi biserial

22

2222

yx

xyr

YYXXN

YXXYr

i

i

t

tibis q

p

s

xxr

Page 35: Evaluasi p embelajaran

Validitas Eksternal Yang kriteria adalah diluar tes itu sendiri seperti hasil ukur

instrumen baku (tes intelegensi) Caranya mengkorelasikan skor hasil ukur dengan

hasil ukur skor instrumen baku Kriteria: “valid” jika r hitung > r tabel pada alpha

tertentu Validitas prediktif

Kriteria eksternal yang digunakan adalah ukuran atau penampilan masa yang akan datang ( tes PT dgn IPK)

Validitas konkuren Kriteria eksternal yang digunakan adalah ukuran atau

penampilan saat ini atau bersamaan (tes sumatif dengan tes harian)

Page 36: Evaluasi p embelajaran

Reliabilitas

Sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya

Ada dua macam reliabilitas: konsistensi tanggapan

Tehnik test retest Tehnik splithalf (belah dua) Bentuk ekivalen

Konsistensi gabungan item Data interval: koefisien alpha crobach Data dikotomi: Kuder Richardson (KR-20 dan KR-21) Data Komposit/ Gabungan: reliabilitas hoyt

Page 37: Evaluasi p embelajaran

Pengembangan Instrumen Tes

Page 38: Evaluasi p embelajaran

Pengertian

TesTest is an instrument or systematic prosedure for measuring a sample of behavior

Sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel perilaku

TestingMerupakan saat pada waktu tes itu dilaksanakan

TesteeResponden yang sedang mengerjakan

TesterOrang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap resonden

Page 39: Evaluasi p embelajaran

Prosedur Test

Pre test (awal)/ placement kesiapan penempatan Seleksi Pre test

Proces Test / Formatif test (proses) Tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan proses

pembelajaran. Hasil tes ini dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki strategi mengajar Diagnostic Test Tes digunakan untuk mendiagnosis kesukaran-kesukaran

dalam belajar termasuk kesalahan pemahaman konsep Postest /Sumatif Test (akhir) Tes untuk menentukan keberhasilan belajar atau kompetensi

dasar yang dicapai oleh peserta didik.

Page 40: Evaluasi p embelajaran

Jenis Tes

Lisan (oral test): komunikasi langsung antara tester dan testee

Tulisan (written test): disajikan secara tertulis pd lembar soal dan testee mengerjakan dalam lembar jawaban

Tindakan (performance test): tes dalam bentuk tindakan/ tugas/ praktek /berdasar petunjuk , dan tester mengamati dengan lembar pengamatan

Pemilihan jenis tes tergantung: Aspek tingkah laku Waktu yang tersedia Jumlah peserta tes Kelengkapan pasilitas tersedia

Page 41: Evaluasi p embelajaran

Bentuk Tes

Uraian (Essay Examination) Uraian Bebas (Extended Response) Uraian Terbatas (Restricted Response)

Objektif (objective ) True False Matching Complention Multiple choice Short Answer

Page 42: Evaluasi p embelajaran

Essay Examination

Page 43: Evaluasi p embelajaran

TES URAIAN(Essay Examination)

Pengertian yaitu tes yang berisi pertanyaan yang menuntut

siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri (dengan cara mengekspresikan pikiran)

Kondisi

Page 44: Evaluasi p embelajaran

Tes Uraian/Essai Bila jumlah peserta terbatas Waktu untuk menyiapkan tes terbatas (Untuk

memeriksa banyak) Bila tujuan menuntut mengekspresikan pikiran Ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis

secara langsung: Sikap, nilai, dll. Agar peserta memperoleh pengalaman ujian yang

lebih variatif

Penggunaan

Klasifikasi

Page 45: Evaluasi p embelajaran

Klasifikasi Uraian Bebas (Extended Response) uraian tidak dibatasi Contoh :

Coba saudara jelaskan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat !

Apa yang saudara ketahui tentang NKKBS ? Mengapa kesehatan berpengaruh terhadap kualitas

hidup manusia ?

Page 46: Evaluasi p embelajaran

Uraian Terbatas (Restricted Response) pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan : Ruang lingkup, sudut pandang, atau indikator-indikatornya

Contoh : Coba saudara jelaskan tiga faktor penyebab pertumbuhan

penduduk ! Apa makna NKKBS ditinjau dari aspek jumlah anak dalam suatu

keluarga ! Bagaimana hubungan kesehatan dengan kualitas hidup

manusia dalam hal ekonomi, pendidikan, dan lingkungan ?

Klasifikasi

Sifat

Page 47: Evaluasi p embelajaran

Sifat Mengutamakan pada kekuatan (power tests) dan bukan pada kecepatan (speed tests)

Beri waktu yang cukup Beri kesempatan untuk mengerjakan soal yang

lebih mudah (tidak perlu berurutan) Jangan sampai kerjasama Dalam hal tertentu, boleh open book Ada baiknya dibahas

Menyusun

Page 48: Evaluasi p embelajaran

Menyusun Soal

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan soal yang memadai :

A. Aspek isi yang diukur Tentukan secara jelas abilitasnya :

pemahaman konsep, aplikasi, analisis atau aspek kognitif lainnya.

Page 49: Evaluasi p embelajaran

Pilih materi yang esensial Susun soal dari yang mudah menuju

yang sulit Gunakan bentuk uraian terbatas atau

terstruktur

Page 50: Evaluasi p embelajaran

B. Aspek bahasa Gunakan bahasa yang baik dan benar,

mudah dipahami, tidak mengecoh, tidak berbelit-belit.

Page 51: Evaluasi p embelajaran

C. Aspek teknis penyajian soal

Jangan mengulang pertanyaan untuk materi yang sama

Perhatikan waktu yang tersedia Beri bobot yang berbeda sesuai dengan

tingkat kesulitan soal

Page 52: Evaluasi p embelajaran

D. Segi jawaban Siapkan jawaban atas setiap pertanyaan

yang diajukan Tentukan skor maksimal dan minimal

Pemeriksaan

Page 53: Evaluasi p embelajaran

Pemeriksaan, Skoring, dan

Penilaian

Ada dua cara pemeriksaan jawaban soal uraian :

Diperiksa seorang demi seorang Diperiksa soal demi soal

Skoring

Page 54: Evaluasi p embelajaran

Skoring

Bentuk : skala 1 – 4 atau 1 – 10, atau 1 – 100,

Gunakan sistem bobot, berdasarkan tingkat kesulitan soal, untuk memberi penghargaan kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan sulit.

Contoh

Page 55: Evaluasi p embelajaran

Contoh :Siswa Dandy

Nilai rata-rata sebelum diberi bobot adalah 16/5 = 3,2 Nilai rata-rata setelah diberi bobot adalah 54/16 = 3,3

Nomor Soal

Nilai yang Diperoleh

Bobot Nilai

Total Nilai

12345

23344

23335

499

1220

∑16 ∑54

Menilai

Page 56: Evaluasi p embelajaran

Contoh :Siswa Santi

Nilai rata-rata sebelum diberi bobot adalah 16/5 = 3,2 Nilai rata-rata setelah diberi bobot adalah 48/16 = 3,0

Nomor Soal

Nilai yang Diperoleh

Bobot Nilai

Total Nilai

12345

43342

23335

899

1210

∑16 ∑48

Menilai

Page 57: Evaluasi p embelajaran

Aspek yang dipertimbangkan dalam menilai soal esai

Kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan,

Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari penyajian gagasan jawaban,

Bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan gagasan.

Contoh

Page 58: Evaluasi p embelajaran

Contoh Jenis Butir Soal Uraian

1. Bersifat ingatan yang terpilihSebutkan tiga cara mencegah erosi di lahan kritis!

2. Bersifat ingatan evaluatifSebutkan nama dua tokoh yang paling besar peranannya dalam pembaharuan Islam di Indonesia dalam abad keduapuluh!

W.S. Monroe & R.E. Carter

Page 59: Evaluasi p embelajaran

Contoh Jenis Butir Soal Uraian

3. Membandingkan dua hal terbatas

Bandingkan taktik dan strategi perjuangan mencapai kemerdekaan antara Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta!

4. Membandingkan dua hal secara umum

Bandingkanlah binatang pemakan tumbuh-tumbuhan dengan binatang buas!

W.S. Monroe & R.E. Carter

Page 60: Evaluasi p embelajaran

lanjutan

5. Mengambil keputusanApakah sebaiknya hukuman mati diterapkan di negara kita! Berikan alasan jawaban anda

6. Menguraikan sebab-akibatApakah sebab tumbuh-tumbuhan yang selalu terlindung dari sinar matahari kelihatan kurus dan kemudian mati?

Page 61: Evaluasi p embelajaran

lanjutan

7. Menjelaskan penggunaan atau pengertian suatu frasa atau penyataan dalam suatu karanganJelaskan arti frasa “makan hati” dalam kalimat berikut ini! Ibu tua itu selalu makan hati melihat kelakuan anaknya.

8. Meringkas suatu karanganUraikanlah secara singkat siklus hujan (tidak lebih dari seratus kata)!

Tugas

Page 62: Evaluasi p embelajaran

Keunggulan

dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi (kompleks)

dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau

penalaran, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis

mengembangkan keterampilan memecahkan masalah (problem solving)

mudah membuat soalnya (keuntungan teknis) tidak memberi kesempatan berspekulasi.

Page 63: Evaluasi p embelajaran

Kelemahan Sampel tes sangat terbatas Sifatnya sangat subyektif Kurang reliabel Memerlukan waktu yang cukup Jawaban kadang “ngawur”

Page 64: Evaluasi p embelajaran

Tes Objektif

Page 65: Evaluasi p embelajaran

TES OBYEKTIF

Pengertian Butir soal yang telah mengandung

kemungkinan jawaban yang harus dipilih

Butir soal yang jawabannya hanya dapat dinilai benar atau salah

Page 66: Evaluasi p embelajaran

TIPE TES OBJEKTIF

Benar – Salah (True – False) Menjodohkan (Matching) Pilihan Ganda (Multiple Choice)

Jawaban Singkat (Short Answer) Melengkapi (Completion)

Page 67: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL BENAR-SALAH

Pengertian Bentuk tes yang soal-soalnya berupa

pernyataan yang benar dan salah (substansinya)

Variasi Dengan Koreksi (with correction) Tanpa Pembetulan (without correction)

Page 68: Evaluasi p embelajaran

1. Tuliskan huruf B-S pada awal masing-masing item

B – S Tes obyektif banyak memberi peluang kepada testee untuk berspekulasi

2. Susun pernyataan yang benar dan salah secara acak dan berimbang

3. Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks

Kaidah Penulisan

Page 69: Evaluasi p embelajaran

lanjutan

4. Hindari pernyataan yang masih dapat diperdebatkan kebenarannya atau kesalahannyaB – S Kekayaan sangat dipengaruhi

oleh pendidikan

5. Hindari pernyataan negatif gandaB – S Padi tidak tumbuh di tempat

yang tidak beriklim panas

Page 70: Evaluasi p embelajaran

4. Hindari pernyataan yang mengandung kata-kata: kadang-kadang, selalu, umumnya, seringkali, tidak ada, tidak pernah, dan sejenisnya.

lanjutan

Page 71: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL MENJODOHKAN

PengertianYaitu butir soal yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal atau stem atau premis, dan kolom kedua adalah kolom jawaban

Page 72: Evaluasi p embelajaran

Prinsip Penulisan Soal

Pernyataan di kolom pertama dan jawaban di kolom kedua masing-masing haruslah homogen.

Pernyataan di kolom kedua harus lebih banyak dari pernyataan kolom pertama

Page 73: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL JAWABAN SINGKAT

PengertianYaitu tipe butir soal yang berbentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan satu kata, satu frasa atau satu formula.

Page 74: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Pergunakan kata-kata yang menuntut jawaban yang singkat dan tertentu.

Jangan menggunakan kalimat yang langsung diambil dari buku atau catatan.

Untuk menanyakan istilah atau definisi sebaiknya digunakan kalimat tanya secara langsung.

Page 75: Evaluasi p embelajaran

Dalam menanyakan perhitungan hendaknya ditetapkan tingkat ketepatan yang dituntut, terutama untuk angka desimal.

Sebaiknya hanya satu jawaban untuk satu pertanyaan.

Page 76: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL MELENGKAPI

PengertianYaitu suatu butir soal yang meminta atau memerintahkan peserta tes untuk melengkapi suatu kalimat dengan suatu frasa, satu angka atau satu formula

Page 77: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Rumuskan butir soal yang mengukur hasil belajar yang penting saja.

Rumuskan butir soal yang mengandung permasalahan yang bersifat spesifik

Rumuskan butir soal yang mengharuskan peserta memberi jawaban yang secara faktual benar.

Page 78: Evaluasi p embelajaran

Gunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigius.

Bila yang ditanyakan menyangkut angka atau jumlah dari satuan tertentu, maka sebaiknya nyatakan satuan tersebut dalam soal.

Setiap butir soal sebaiknya berisi satu jawaban yang harus dikerjakan oleh peserta tes.

Page 79: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL PILIHAN GANDA

Pengertian

Suatu tes yang terdiri atas suatu pernyataan (stem) yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih salah satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan (option)

Page 80: Evaluasi p embelajaran

Pilihan ganda terdiri dari bagian pernyataan (stem) dan alternatif jawaban (option)

kunci jawaban dan pengecoh (Distractor)

Page 81: Evaluasi p embelajaran

Prinsip Pokok Penulisan Soal Pilihan

Ganda Saripati permasalahan harus

ditempatkan pada pokok soal (stem) Hindari pengulangan kata-kata yang

sama dalam pilihan

Page 82: Evaluasi p embelajaran

Hindari rumusan kata yang berlebihan Kalau pokok soal merupakan pernyataan

yang belum lengkap, maka kata atau kata-kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tenga-tengah apalagi di awal kalimat.

Page 83: Evaluasi p embelajaran

Susunan alternatif dibuat teratur dan sederhana

Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar

Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah.

Page 84: Evaluasi p embelajaran

Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi “semua benar” atau “ semua salah”

Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif. Jika terpaksa menggunakan pernyataan negatif maka kata negatif tersebut digarisbawahi atau cetak tebal.

Page 85: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL

MELENGKAPI

PengertianYaitu suatu butir soal yang meminta atau memerintahkan peserta tes untuk melengkapi suatu kalimat dengan suatu frasa, satu angka atau satu formula

Page 86: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Rumuskan butir soal yang mengukur hasil belajar yang penting saja.

Rumuskan butir soal yang mengandung permasalahan yang bersifat spesifik

Page 87: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Rumuskan butir soal yang mengharuskan peserta memberi jawaban yang secara faktual benar.

Gunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigius.

Page 88: Evaluasi p embelajaran

Bila yang ditanyakan menyangkut angka atau jumlah dari satuan tertentu, maka sebaiknya nyatakan satuan tersebut dalam soal.

Setiap butir soal sebaiknya berisi satu jawaban yang harus dikerjakan oleh peserta tes.

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Page 89: Evaluasi p embelajaran

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL

JAWABAN SINGKAT

PengertianYaitu tipe butir soal yang berbentuk pertanyaan yang dapat dijawab dengan satu kata, satu frasa atau satu formula.

Page 90: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Pergunakan kata-kata yang menuntut jawaban yang singkat dan tertentu.

Jangan menggunakan kalimat yang langsung diambil dari buku atau catatan.

Page 91: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Untuk menanyakan istilah atau definisi sebaiknya digunakan kalimat tanya secara langsung.

Sebaiknya hanya satu jawaban untuk satu pertanyaan.

Page 92: Evaluasi p embelajaran

Petunjuk Penulisan Butir Soal

Dalam menanyakan perhitungan hendaknya ditetapkan tingkat ketepatan yang dituntut, terutama untuk angka desimal.

Page 93: Evaluasi p embelajaran

Kelebihan

waktu untuk mengerjakan soal relatif singkat reliabilitas lebih tinggi proses penyekoran sangat mudah proses penilaian dapat dilalukan secara

objektif

Page 94: Evaluasi p embelajaran

Kelemahan

kemungkinan menebak jawaban tidak mengetahui jalan pikiran testi dlam

menjawab persoalan membatasi kreatifitas siswa dalam mnyusun

jawaban sendiri bahan ajar yang diungkap terbatas apda hal-

hal faktual

Page 95: Evaluasi p embelajaran

Pensekoran Jawaban Tes Objektif

Pensekoran jawaban soal test objektif biasanya dilakukan secara dikhotomus, yakni jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.

Skor akhir sama dengan jumlah jawaban benar. Bila diasumsikan tes objektif ada kesempatan

untuk menebak, maka pensekoran dengan rumus tebakan ( guessing formula).

Page 96: Evaluasi p embelajaran

Rumus tebakan untuk soal B – S

S = (B – G)

Keterangan:S = skor akhirB = jumlah jawaban benarG = jumlah jawaban salah

Apabila yang dikosongkan (tidak diisi) tidak dianggap salah, rumusnya menjadi:

S = D – (TD) – ( 2 x G)

Keterangan:S = skor akhirD = jumlah soal yang dijawabTD= jumlah soal yang tidak dijawabG = jumlah jawaban salah

Page 97: Evaluasi p embelajaran

Rumus Tebakan untuk Pilihan Jamak

Keterangan:S = skor akhirB = jumlah jawaban benarG = jumlah jawaban salahK = jumlah kemungkinan jawabanJika soal yang dibiarkan (tidak diisi) tidak dianggap salah ,maka rumusnya:

Keterangan:S = skor akhirD = jumlah soal yang dijawabTD= jumlah soal yang tidak dijawabB = jumlah jawaban benarG = jumlah jawaban salahK = jumlah kemungkinan jawaban

1

K

GBS

)1(

))((

K

GKTDDS

Page 98: Evaluasi p embelajaran

Rumus Tebakan untuk Menjodohkan

Keterangan:S = skor akhirB = jumlah jawaban benarG = jumlah jawaban salahN = jumlah soal

Jika soal yang dikosongkan tidak dihitung, maka rumusnya:

Keterangan:S = skor akhirD = jumlah soal yang dijawabTD = jumlah soal yang tidak dijawabN = jumlah soal

)1(

))((

N

SNTDDS

1

N

GBS

Page 99: Evaluasi p embelajaran

Ciri- Ciri Tes yang Baik

Valid Ketepatan (mengungkap aspek-aspek hasil belajar secara tepat)

Reliabilitas tinggi Ketetapan, keajegan, atau kemantapan , dapat dipercaya.

Kualitas item Tingkat kesulitan

Memiliki tingkat kesukaran yang seimbang/ proporsional ( sukar 20%, sedang 50%, mudah 30%)

Daya Beda Mampu membedakan peserta tes satu dengan yang lainnya

Efektiftifitas distractor(pengecoh)– pilihan ganda Kepraktisan

Mudah dan murah dalam pelaksanaan dan pengadministrasisan

Page 100: Evaluasi p embelajaran

Analisis Butir

Page 101: Evaluasi p embelajaran

Pengertian Meningkatkan mutu soal yang telah ditulis Tujuannya:

Mengakaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum dipergunakan.

Membantu meningkatkan mutu tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif.

Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam tes atau dalam pembelajaran

Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuan yang ditelah ditetapkan, menentukan mana materi yang belum atau sudah dikuasai.

Page 102: Evaluasi p embelajaran

Manfaat Soal yang telah ditelaah

Menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya

Meningkatkan kualitas soal butir melalui tiga komponen yaitu: tingkat kesukaran, daya beda dan pengecoh soal

Memberikan informasi kepada pemberi tes dan peserta tes

Page 103: Evaluasi p embelajaran

Analisis Butir

Analisis Butir Secara kualitatif Penelaahan butir berdasar kaidah-kaidah

penulisan soalnya

Analisis Butir Secara Kuantitatif Penelaahan butir berdasar data empirik

Page 104: Evaluasi p embelajaran

Analisis Butir Secara Kualitatif Dilaksanakan berdasar kaidah penulisan soalnya ( tes tertulis,

perbuatan dan sikap) Penelaahan dilakukan sebelum digunakan/ diujikan Aspek yang ditelaah adalah:

segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/ pedoman pensekorannya

Bahan yang diperlukan: Kisi-kisi, kurikulum dan buku sumber

Page 105: Evaluasi p embelajaran

Teknik Analisis Secara Kualitatif

Teknik moderator Teknik panel

Page 106: Evaluasi p embelajaran

Teknik Moderator Teknik diskusi Terdapat satu orang wasit/ penengah Setiap butir didiskusikan secara bersama para ahli Setiap penelaah dipersilakan untuk

mengomentari/ memperbaiki berdasar ilmu yang dimilikinya

Setiap komentar/ masukan dicatat oleh notulis

Kelemahannya memerlukan waktu lama

Page 107: Evaluasi p embelajaran

Teknik Panel Penelaahan berdasar kaidah penulisan butir

Materi Konstruksi Bahasa/ budaya Kunci jawaban/ pedoman pensekoran

Para penelaah diberikan: Butir soal yang akan ditelaah Format penelaahan Pedoman penilaian/ penelaahan

Para penelaah bekerja sendiri-sendiri Penelaah dipersilakan memperbaiki langsung dan memberikan

komentarnya

Page 108: Evaluasi p embelajaran

Kriteria Penelaah/ Ahli Menguasai materi Pengembang kurikulum Ahli pengujian/ tes Berlatar psikologi Ahli bahasa Ahli kebijakan Latar pendidikan relevan Komitmen dibidangnya Pengalaman

Page 109: Evaluasi p embelajaran

No Apek yang ditelaahNomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. Materi

1. Soal sesuai dengan indikator (menurut tes tertulis untuk bentuk uraian)

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai

3. Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat

Contoh: Format Penelaahan Tes Uraian

Mata Pelajaran :……………………………Kelas/semeter :…………………………….Penelaah :…………………………….

Berilah tanda (V) bila sesuai dengan aspek yang ditelaah!

Page 110: Evaluasi p embelajaran

B. Konstruksi

5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

7. Ada pedoman penskorannya

8. Tebel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca

Page 111: Evaluasi p embelajaran

C. Bahasa/Budaya

9. Rumusan kalimat soal komunikatif

10. Butir soal menggunakan bahasa indonesia yang baku

11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu

13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa

Page 112: Evaluasi p embelajaran

Komentar: ……………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Format lain terlampir

Page 113: Evaluasi p embelajaran

Analisis Butir Kuantitatif

Penelaahan butir didasarkan data empirik Dilakukan setelah soal diujicobakan

Program Komputer Analisis Butir Klasik

Iteman, Excel Model Respon Butir Soal (Item Response Theory)

Ascal, Rascal, Bigstep, Quest, NCSS, PASS Generability Theory

Facet

Page 114: Evaluasi p embelajaran

Analisis Butir Klasik

Validitas Tingkat Kesukaran Daya Beda Efektifitas Distrator Reliabilitas

Page 115: Evaluasi p embelajaran

Analisis IRT (Item Response Theory)

Satu parameter(model Rasch): Tingkat kesukaran

Dua parameter: Tingkat kesukaran Daya beda

Tiga parameter Tingkat kesukaran Daya beda Menebak (guessing)

Empat parameter Tingkat kesukaran Daya beda Menebak Penyebab lain

Page 116: Evaluasi p embelajaran

Analisis Generalibility Theory (GT) Kita mengharapkan skor yang diamati (observed scores) dapat

menginformasikan secara konsisten nilai yang diharapkan dari hasil-hasil pengukuran pada kondisi yang ekivalen

Skor/hasil pengamatan dengan butir tertentu dari suatu situasi tertentu diharapkan dapat digeneralisasikan pada skor/hasil pengamatan keseluruhan butir yg mungkin dibuat sebagai indikator suatu konsep/konstruk dan seluruh situasi/kondisi.

Jadi, konsep Generalizability mengacu pada sejauh mana hasil pengamatan tertentu itu dapat digeneralisasikan ke keseluruhan pengamatan yang mungkin dilakukan (universe of generalization)

Efek manusia Efek situasi waktu pelaksanaan Efek butir

Page 117: Evaluasi p embelajaran

Uji validitas Ketepatan (mengungkap aspek-aspek hasil

belajar secara tepat) Reliabilitas

Ketetapan, keajegan, atau kemantapan , dapat dipercaya.

Kalibrasi Instrumen Klasik

Page 118: Evaluasi p embelajaran

R product moment Dwi serial

Validitas

Teoritik Empirik

Construct Content Internal Eksternal

r butir predictive

Konruen/ concurent

Kontinum dikotomi

( 1,2,3,…)( 1, 0 )

22ti

tiit

xx

xxr

i

i

t

ti

dwiit q

p

S

xxr

.

Contoh

Page 119: Evaluasi p embelajaran

KR-20

Alpha conbach

Reliabilitas

Konsistensi tanggapan Konsistensi gabungan item

Test re test method

Equivalen

Split half

Skor dikotomi

Skor kontinum

21

1 tkk S

pq

k

kr

2

2

11 t

i

S

S

k

kr

Gabungan

Analisis Hoyt

b

eb

RJK

RJKRJKr

Analisis Hoyt

Contoh

Page 120: Evaluasi p embelajaran

TINGKAT KESUKARAN

proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut

Artinya semakin sedikit peserta tes yang menjawab benar suatu butir soal maka dikatakan butir soal tersebut sulit

Indeks: berkisar antara 0,0 sampai dengan 1,0

Contoh

Page 121: Evaluasi p embelajaran

Dihitung dengan rumus

Ket:

P = proporsi menjawab benar atau tingkat

kesukaran

∑x = banyaknya peserta tes yang

menjawab benar

Sm = skor maksimum

N = jumlah peserta tes

NS

XP

m

Page 122: Evaluasi p embelajaran

Tabel Tingkat Kesukaran

Tkt Kesukaran Nilai P

SukarSedangMudah

0,00 – 0,250,26 – 0,750,76 – 1,00

Page 123: Evaluasi p embelajaran

DAYA BEDA

Indeks yang menunjukkan kemampuan butir soal membedakan kelompok peserta tes yang berprestasi tinggi (kelompok atas) dan kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah)

Contoh

Page 124: Evaluasi p embelajaran

Rumus

Ba – Bb

D = ---------------

0,5T

Keterangan:D = Daya bedaBa = jumlah kelompok atas yang menjawab

benarBb = jumlah kelompok bawah yang menjawab

benarT = jumlah peserta tes (kel. Atas dan bawah)

Contoh

Page 125: Evaluasi p embelajaran

Tabel Daya Beda

Tkt Kesukaran Nilai P

Sangat baikBaik

Cukup direvisiDibuang

0,40 – 10,30 – 0,390,20 – 0,290,00 – 0,19

Page 126: Evaluasi p embelajaran

Efektifitas Distrator

Distraktor / pengecoh adalah pilihan (option) jawaban salah yang ditujukan untuk mengecoh jawaban benar (kunci jawaban) supaya tidak mudah menebak

Efektif jika minimal tiap pilihan jawaban ada yang memilih oleh 5% peserta

Contoh

Page 127: Evaluasi p embelajaran

Konstruksi Tes

1. Penentuan Tujuan dibuat tes2. Analisis kurikulum dan bahan ajar3. Kisi-kisi4. Menentukan Tujuan Pembelajaran5. Pembuatan butir soal6. Analisis Kualitatif: Validitas Content --- expert judgement/

panel: ranah materi, konstruksi/ kaidah, bahasa7. Revisi berdasar expert/ panel8. Uji coba (try out)9. Analisis Kuantitatif /Kalibrasi (validitas, reliabilitas, analisis item

:daya beda, tingkat kesukaran, efektifitas distraktor)10. Sortir11. Reproduksi dan dokumentasi

Page 128: Evaluasi p embelajaran

Penetapan tujuan tes

Untuk apa tes dibuat ( sumatif, diagnostik, seleksi dll. )

Tujuan berpengaruh terhadap konstruksi tes

Page 129: Evaluasi p embelajaran

Analisis Kurikulum dan bahan ajar

Teoritis : kemauan kurikulum, tujuan, materi, aspek

Empiris (pelaksanaan riil ): untuk keperluan pembobotan, tujuannya agar proporsional:

tes objektif : banyak soal karena tiap soal sama bobotnya

test uraian: berpengaruh pada skoring

Page 130: Evaluasi p embelajaran

Indikator/Kompetensi

Jumlah jam pertemuan (dlm kurikulum)

Jumlah halaman dalam buku

bobot

ABCDEF

468626

20 hal30 hal

24201222

(4x4) + 20 =36 -- 36/256 x100% = 14%(4x6) + 30 = 54 -- 54/256x100% = 21%(4x8) + 24 = 56 -- 56/256x100% = 22%(4x6) + 20 = 44 --44/256 x 100% = 17%(4x2) + 12 = 20 -- 20/256 x 100% = 8%(4x6) + 22 = 22 -- 22/256 x 100% = 18%

32 128 256 100%

1 : 4 ( 4 x lipat )

Contoh Analisis Kurikulum

Page 131: Evaluasi p embelajaran

Kisi-kisi Pemetaan tiap butir Kompetensi dan indikator Bobot/ proporsi tiap indikator Aspek ( Kognitif, apektif, psikomotorik) Tingkat kesukaran (sukar, mudah sedang) Nomor butir Bobot butir (uraian) Penentuan jumlah soal

waktu pelaksanaan Bentuk soal

Page 132: Evaluasi p embelajaran

Indikator/Kompete

nsi

Bobot

Jumlah butir

Jumlah soalSK 20% SD 50% MD 30%

C1 C2 C3 C1 C2 C3 C1 C2 C3

ABCDEF

142122178

18

1-1--1

-11-1-

-1-1--

1121-1

121112

1112-1

-111-1

1111-1

1-1-1-

14/100X40=5,6=621/100X40=8,4=822/100X40=8.8=917/100X40=6,8=78/100 X40 =3,2=318/100X40=7,2=7

8 20 12 40

Kisi-Kisi Tes Objektif

Page 133: Evaluasi p embelajaran

Indikator/

Kompetensi

Bobot

Jumlah butir

Jumlah soal

SK 20% SD 50% MD 30%

C1 C2 C3 C1 C2 C3 C1 C2 C3

ABCDEF

142122178

18

------

-1(13)

----

----1(8)

-

1(14)

-----

-1(8)

-1(10)

-1(10)

--1(15)

---

--1(7)

---

---1(8)

--

-----1(8)

14/100X10=1,4=121/100X10=2,1=222/100X10=2,2=217/100X10=1,7=28/100 X10 =0,8=118/100X10=1,8=2

2 5 3 10

Kisi-Kisi Tes Uraian

Page 134: Evaluasi p embelajaran

Menulis tujuan pembelajaran/ indikator

Penulisan TPK ( Tujuan Pembelajaran Khusus) atau indikator sesuai ketentuan pembuatan TPK : Audiensi, Behaviour, Condition dan Degree

Page 135: Evaluasi p embelajaran

Menulis butir soal

Menulis butir soal harus memperhatikan: kesesuain dengan tujuan/ indikator kebenaran isi (conten ) ketepatan konstruksi / kaidah ketertiban bahasa

Page 136: Evaluasi p embelajaran

Analisis Kualitatif (Validasi konten)

Untuk validasi konsep/ isi dilakukan dengan:

penilaian ahli (expert judgement) justifikasi ahli atau

dipanel

Page 137: Evaluasi p embelajaran

Uji coba (try out)

Uji coba diberikan kepada kelompok yang ekivalen dengan kelompok sesungguhnya.

Page 138: Evaluasi p embelajaran

Analisis Kuantitatif /Kalibrasi

Analisis Kuantitatif /Kalibrasi ( analisis hasil uji coba: validitas, reliabilitas, Analisa item: daya beda, tingkat kesukaran, dan

efektifitas distraktor/ pengecoh) )

Page 139: Evaluasi p embelajaran

No. butir

Validitas Daya beda Tingkat kesukaran

Keterangan Reliabilitas

1 Valid Baik sekali Sukar Terpakai r = 0,83tinggi (butir yang terpakai saja)

2 Valid Baik Sedang Terpakai

3 Gugur Sedang Sedang Dibuang

Dst Valid jelek mudah Dibuang

Contoh Penyortiran

Page 140: Evaluasi p embelajaran

Reproduksidan pengadministrasian

Merakit kembali soal-soal setelah disortir yang siap dipakai kepada kelompok yang sesungguhnya.

Menggandakan sesuai kebutuhan Memasukan ke bank soal dengan menyertakan

karakteristik tiap butir Validitas Tingkat kesukaran Daya beda Siapa pembuatnya Telah diujicobakan diamana dan kapan

Page 141: Evaluasi p embelajaran
Page 142: Evaluasi p embelajaran

Tugas

Buat sebuah instrumen tes Bentuk uraian dan objektif (gabungan) Jumlah butir objektif 10 butir Jumlah butir uraian 5 butir Banyak responden 20 orang Hasilnya diskor Buat tabel hasil uji coba

Page 143: Evaluasi p embelajaran

No butir

1 2 3 .. 11 12 … Totalresponden

1 1 1 0 5 2

2 0 1 1 4 2

jumlah

Contoh tabel hasil uji coba

Page 144: Evaluasi p embelajaran

Pengembangan Instrumen Non Tes

Page 145: Evaluasi p embelajaran

Non tes adalah seperangkat pertanyan atau pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah (seperti: kuisioer atau inventori)

Interview pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan secara lisan secara langsung kepada responden dengan dengan menggunakan pedoman wawancara

Kuisioner berisi seperangkat pertanyan atau pernyataan dimana peserta didik diminta untuk merespon atau memberi jawaban, tanggapan, atau pendapat terhadap pertanyaan tersebut atau pernyataan tersebut

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung dari sumber datanya dengan cara mengumpulkan dokumen seperti hasil karya, data diri/ inventori, porto folio dll, Contoh Inventori adalah instrumen yang berisi tentang laporan diri, yaitu

keadaan peserta didik, kehadiran peserta didik, kemajuan belajar, perkembangan kompetensi peserta didik, ataupun potensi peserta didik.

Pengertian

Page 146: Evaluasi p embelajaran

Non Test Afektif : Aspek Psikologis Psikomotor : Performace

Page 147: Evaluasi p embelajaran

Pengembangan Instrumen Afektif

Pengertian Prilaku yang dimunculkan seseorang sebagai

pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk bereaksi didalam lingkungan tertentu. Prilaku afektif tidak tampak oleh mata tetapi ditafsirkan berdasar prilaku atau gejala yang ditimbulkannya, seperti sikap, nilai-nilai, interest (minat), motivasi, dsb yang berhubungan dengan atribut-atribut psikologis. Untuk mengukur prilaku afektif digunakan skala sikap.

Page 148: Evaluasi p embelajaran

Prilaku Afektif

Receiving (menerima nilai) Responding (membuat respon terhadap nilai) Valuing (menghargai nilai-nilai yang ada) Organization (mengorganisasikan nilai) Characterization (mengamalkan nilai secara

konsisten (karakterisasi))

Page 149: Evaluasi p embelajaran

Jenis Skala Sikap

1. Summated rating scales atau skala rating (skala Likert)

Menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap suatu objek sikap, mulai dari yang sangat negatif sampai dengan sangat positif. Untuk skala sikap Likert digunakan skala lima angka. Skala 1 (satu) berarti sangat negatif dan skala 5 (lima) berarti sangat positif untuk pernyataan positif, dan sebaliknya untuk pernyataan negatif.

Page 150: Evaluasi p embelajaran

Skala Likert Pernyataan positif Pernyataan negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat Tidak setuju 1 5

NoPernyataan SS S R TS STS

1 Guru yang baik tidak pernah memukul murid

2 Murid yang dipukul guru di sekolah akan bersikap negatif terhadap sekolah

3 …

Skala Sikap ( Likert)

Page 151: Evaluasi p embelajaran

Equal appearing interval atau skala interval tampak setara ( skala Thurstone)

Skala thurstone adalahh skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dadn jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (80 -100) pernyataan yang rtelevan dengan variabel yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20 - 200) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk variabel yang hendak diukur

Page 152: Evaluasi p embelajaran

Skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Unfavorable feelings favorable feelings Netral

Nilai 1 menyatakan sangat tidak mendukung (unfavaorable feelings), sedang nilai 11 menyatakan sangat mendukung (favorable feelings)

Langkah –langkah dalam membuat skala Thurstone:

• Buatlah sejumalh pernyataan sikap ( 80-100) untuk dua set.• Berikan kepada judges untuk dinilai. (20 – 200) orang.• Buat distribusi frekuensi, frekuensi proforsi, dan proporsi

kumulatif.• Tentuka nilai-nilai skala /Median (S) dan interquartil range (Q)• Susun pernyataan berdasar nilai S• Dari S yang sama atau hampir sama ambil nilai Q paling rendah.• Pilih 20-22 butir untuk masing-masing skala. Buat dua set untuk menghitung koefisien reliabilitasnya.• Berikan kepada responden, untuk memilih mana butir pernyataan yang cocok dengan sikapnya.• Jumlah nilai S dari jawaban responden, kemudian hitung nilai

rata- ratanya yang merupakan skor responden.

Page 153: Evaluasi p embelajaran

Cummulatif scales atau skala kumulatif (skala Guttman)

Skala guttman adalah sederetan pernyataan tenatng opini terhadap suatu objek sikap secara berurutan. Responden diminta untuk menyatakan pendapatnya tentang pernyataan itu. Bila ia setuju dengan pernyataan pada nomor urut tertentu, maka semua pernyataan dibawahnya dianggap disetujui.

Misal: pengguguran kandungan dapat diterima apapun alasannya. Pengguguran kandungan dapat diterima bila untuk alasan KB. Pengguguran kandungan dapat diterima bila sebagaia akibat

perkosaan. Pengguguran kandungan dapat diterima bila ternya bayi dalam

kandungan mengalami cacat serius. Pengguguran kandungan dapat diterima bila ibu dalam keadaan

bahaya.

Bila responden setuju pernyataan no. 3 berarti keseluruhan pernyataan 4 dan 5 juga dianggap setuju. Dan dianggap tidak setju dengan pernyataan di atasnya yaitu nomor 1 dan 2.

Page 154: Evaluasi p embelajaran

Semantic differential Scales (skala diferensial semantik (Osgood)

Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap yang tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban yang sangat posisitf terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.

Contoh: Gaya Kepepimpinan Kepala SekolahDemokrasi 7 6 5 4 3 2 1 OtoriterBertanggungjawab 7 6 5 4 3 2 1 Tdk

bertanggungjawab

Memberi kepercayaan7 6 5 4 3 2 1 MendominasiMenghargai bawahan7 6 5 4 3 2 1 Tdk menghargai

Responden yang memberikan penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif, sedang responden yang memberikan penilaian angka 1 berarti persepsinya terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negatif.

Page 155: Evaluasi p embelajaran

Proses Pengembangan Instrumen Non tes

1. Pengembangan Konsep/ konstruk

Butir Instrumen

Teori 1 Teori 2 Teori 3 Teori 4 Teori n

Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis

Sintesa

( Definisi Konseptual)

Definisi Operasional

Dimensi Dimensi Dimensi

Indikator Indikator Indikator indikator Indikator

Page 156: Evaluasi p embelajaran

2. Membuat kisi-kisi atau blueprint (tabel spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir)

DIMENSI INDIKATOR PERNYATAAN JUMLAH

Positif Negatif + - ∑

INTRINSIK

1. berusaha untuk bersemangat dalam belajar 1,2,3 4,5 1 1

2. menerima pekerjaan dengan tanggungjawab pribadi

2 1 1

3. menyelesaikan tugas dengan baik 3 1 1

4. ulet/pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan

4 1 1

5. optimis 5 1 1

EKSTRINSIK

1. berusaha untuk bersemangat dalam belajar 6 1 1

2. menerima pekerjaan dengan tanggungjawab pribadi

7 1 1

3. menyelesaikan tugas dengan baik 8 1 1

4. ulet/pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan

9 1 1

5. optimis 10 1 1

JUMLAH PERNYATAAN 5 5 10

Page 157: Evaluasi p embelajaran

3. Menetukan Skala Summated rating scales atau skala rating

(skala Likert) Equal appearing interval atau skala interval

tampak setara (skala Thurstone) Cummulatif scales atau skala kumulatif (skala

Guttman) Semantic differential Scales (skala diferensial

sematik (Osgood)

Page 158: Evaluasi p embelajaran

4. Menulis butir pernyataan atau pertanyaan

Kaidah penyusunan butir instrumen skala sikap

pernyataan harus dibuat menarik dan berguna jangan membuat pernyataan yang tidak menyakinkan, sehingga orang menjawab “tidak

tahu”. Pernyataan dibuat berkenaan dengan pendapat atau perasaan, jangan terlalu rasional Hindari pernyataan yang bersifat faktual atau dapat dintepretasikan sebagai fakta Kalimat-kalimat dibuat pendek. Hindari pernyataan yang dapat diinterprtasikan lebih dari satu macam cara. Hindari kalimat-kalimat yang “double negatif”. Hindari kalimat yang double barreled seperti saya suka kimia dan tidak suka fisika. Pernyataan harus dibuat supaya orang berpikir Pernyataan harus singkat, sedapat mungkin tidak lebih dari 20 kata. Hindari kalimat-kalimat yang terlalu langsung. Hindari pernyataan yang mengadung kata-kata: semua, selalu, tidak satupun, tidak

pernah. Pernyataan dalam bentuk kalimat tunggal tidak ganda atau komplek. Hindari pemakaian kata-kata yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh responden yang

akan meneriuma instrumen.

Page 159: Evaluasi p embelajaran

5. Analisis Kualitatif ( Validitas Konstruks)

6. Revisi berdasarkan rekomendasi ahli

7. Uji coba

8. Analisis Kuantitatif ( kalibrasi)

9. Sortir

10. Reproduksi dan pengadminsitrsian

Page 160: Evaluasi p embelajaran

Pengembangan Instrumen Psikomotor

Page 161: Evaluasi p embelajaran

Pengertian

Aspek psikomotorik berhubungan dengan kemampuan gerak atau manipulasi yang bukan disebabkan oleh kematangan biologis. Kemampuan gerak atau manipulasi tersebut dikendalikan oleh kematangan psikologis. Jadi kemampuan tersebut adalah kemampuan yang dapat dipelajari

Page 162: Evaluasi p embelajaran

Aspek Kognitif (Harrow)

a. Menirukanb. Memanipulasic. Mengartikulasikand. Menaturalisasikan

Selanjutnya harrow mengidentifikasi domain psikomotorik kedalam enam taksonomi

reflex movement (gerakan reflek, gerak lamiah) basic-fundamental (gerakan dasar) perceftual abilities (kemampuan perseptual) physical abilities (kemampuan pisik skilled movement (gerakan terampil) non-discursive communication (komunikasi non

diskursif)

Page 163: Evaluasi p embelajaran

Jenis Instrumen Psikomotorik

1. Rating Scale Alat pengukuran yang menggunakan suatu

prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi tentang sesuatu yang diobservasi. Rating scale berisikan seperangkat pernyataan tenatng karakterisitik atau kualitas dari sesuatu yang diukur.

Page 164: Evaluasi p embelajaran

a. Numerical rating scalePernyataan tentang sutau karakteristik tertentu dari sesuatu yang akan diukur keberadaannya, diikuti oleh angka yang menunjukkan kualitas keberadaannya.

b. Descriptive graphic rating scalePengukuran karakteristik dilakukan dengan memberi tanda tertentu pada suatu kontinum grafis.

c. Ranking methods rating scaleAlat penilai untuk menentukan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok.

Page 165: Evaluasi p embelajaran

d. Comparative rating scaleAlat penilaian dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seseorang dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan keterampilan rata-rata. Mula-mula buatlah kriteria yang merupakan keterampilan rata-rata umurnya. Kemudian bandingkanlah hasil pekerjaan siswa dengan kriteria tersebut. Contoh hasil tulisan siswa dibandingkan dengan tulisan rata-rata umurnya.

e. Paired comparison rating scalePenilain dengan cara membandingkan hasil kerja atau tugas seorang siswa dengan siswa lainnya.

Page 166: Evaluasi p embelajaran

2. Cheklist

Alat pengukuran untuk menyatakan ada tidaknya suatu unsur, komponen, karakteristik, atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu kesatuan yang kompleks. Dalam cek pengamat hanya menyatakan ada tidaknya suatu hal yang diamati, bukan memberi peringkat atau derajat kualitas hal tersebut.

Page 167: Evaluasi p embelajaran

3. Anecdotal record (catatan Kejadian)

Merupakan catatan seketika yang berisi peristiwa atau kenyataan yang spesifik dan menarik mengenai sesuatu yang diamati atau yang terlihat secara kebetulan.

Ketentuan dalam anecdotal record: Berisi deskripsi faktual tenatng peristiwa yang secara jelas

mencatat apa, kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana peristiwa itu terjadi.

Harus bermakna terpisah dari yang lainnya, berkenaan dgn seoarang siswa. deskripsi faktual harus dipisahkan dari interpretasi atau

catatan lainnya.

Page 168: Evaluasi p embelajaran

Nama : Mualimin Kelas : II ATempat : dalam kelas Tanggal: 5/2/2005Pencatat :Umar Bakri waktu : pk..s/d..

Peristiwa:

Interpretasi:

Contoh:

Page 169: Evaluasi p embelajaran

4. Sosiometrik

Penilaian untuk mengukur penerimaan seseorang dalam keompoknya dan kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dalam lingkungannya

Page 170: Evaluasi p embelajaran

PENILAIAN DENGAN PORTOFOLIO

Page 171: Evaluasi p embelajaran

Pendahuluan

Diilhami oleh para profesional (fotografer, artis, seniman, dll) yang mengumpulkan karya-karya terbaik/ prestasi terbaik yang ia capai sebagai bukti pencapaian kerja dibidang yang ia tekuni

Page 172: Evaluasi p embelajaran

Pengertian Portofolio

Koleksi atau kumpulan karya yang dikembangkan oleh siswa dan guru. Dalam mengembangkan portofolio siswa dibimbing oleh guru. (Tierney, Carter, Desai)

Page 173: Evaluasi p embelajaran

Fortofolio dalam pembelajaran

kumpulan sampel pekerjaan siswa yang dihasilkan dari kegiatan belajaranya sebagai dokumentasi dari perkembangan belajarnya dari waktu-kewaktu

Portofolio dismpan dalam map/ por/ folder atau kotak khusus atau media lain yang sesuai.

Isi fortofolio harus relevan dengan tujuan pembelajaran.

Penilaian portofolio melibatkan tiga jenis penilaian: Penilaian oleh diri sendiri Penilain oleh guru Penilian kolaboratif

Penilain isi portofolio dilakukan berdasarkan suatu kriteria yang yang ditetapkan

Page 174: Evaluasi p embelajaran

Isi sebuah portofolio

Sebuah folder Karya-karya terpilih Lembaran komentar

Page 175: Evaluasi p embelajaran

Kategori portofolio Show case portofolio

kumpulan pekerjaan terbaik siswa yang dipilih sendiri oleh mereka untuk tujuan eksibisi/ dipertontonkan terhadap guru, teman, orangtua, atau fihak lain.

Collection portofolio atau working folder berisi satuan-satuan pekerjaan siswa berupa rancangan/draf,

pekerjaan yang sedang dikerjakan, maupun produk akhir pekerjaan mereka. Fokus dari portofolio jemis ini adalah proses dan produk dari kegiatan belajar siswa.

Assesment portofolio berisi satuan-satuan pekerjaan siswa yang dikumpulkan untuk

tujuan penilian.

Page 176: Evaluasi p embelajaran

Manfaat portofolio

menghubungkan kegiatan penilaian dengan pembelajaran.

memfasilitasi efektifitas KBM memberikan perspektive multidimensional

tentang perkembangan siswa dari waktu ke waktu.

Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangan diri melalui self dan peer assesment

Page 177: Evaluasi p embelajaran

Perencanaan penggunaan penilaian dengan portofolio

Menetapkan tujuan penilaian (sesuai dengan silabus) Menetapkan bagaimana informasi yang diperoleh dari

penilaian portofolio akan digunakan. Mengelompokkan siswa Memonitor perkembangan siswa Mendiagnosa kekuatan dan kelemahan siswa Memodifikasi materi pelajaran

Mengidentifikasi jenis portofolio yang akan dikembangkan

Show case Collection Assesment

Page 178: Evaluasi p embelajaran

Mencocokan isi portofolio dengan tujuan pembelajaran

Menetapkan jenis kemampuan belajaran siswa yang akan digunakan Rubrik skor Skala nilai Daftar cek Catatan anecdotal Survey Format peer dan self assesment

Menetapkan jadwal penyerahan Bentuk penyampaian hasil

Ringkasan naratif Lembar profil siswa Surat kepada orang tua Konsultasi

Page 179: Evaluasi p embelajaran

Nama: Faisal Kelas: IV a

Bertamasya ke YogyakartaSaya bertamasya ke Yogyakarta, saya berangkat pada

hari sabtu, dan saya berangkat dengan kereta api Cisadane di kelas ekonomi. dstAlasan dimasukan Komentar guru Komperensi

- Merupakan karya terakhir berdasar pengalaman nyata

- Karangan yang membanggakan

Karangan sangat baik. Banyak pengalaman yang kamu alami dan kamu masukan ke dalam karangan

- Belum sepenuhnya memahami kapan harus menggunakan tanda baca.

- Pengembangan kalimat belum beragam

Contoh : Portofolio

Karangan dari faisal

Page 180: Evaluasi p embelajaran

Penggunaan Hasil Penilaian

Kepentingan administratif

Catatan pribadi siswa (tingkah laku, minat, kecakapan dsb)

Data laporan kepada orangtua murid Laporan-laporan periodik tentang kemajuan

sekolah

Page 181: Evaluasi p embelajaran

Kepentingan pengajaran

Menentukan status masing-masing murid dalam berbagai mata pelajaran dan dalam berbagai tujuan kurikulum

Mengidentifikasi murid yang pandai, normal dan lambat belajar. Mengompokan murid-murid di dalam kelas untuk tujuan-tujuan

pengajaran. Membuat analisis diagnostik tentang kesulitan-kusulitan murid

dan menilai pertumbuhannya. Menentukan status individu murid atau kelas pada permulaan

atau akhir tahun ajaran atau kuartal

Kepentingan bimbingan penyuluhanpemberian bimbingan dan pemberian nasihat terhadap murid dalam hal pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.