evaluasi model struktur geologi dan pola mineralisasi uranium sektor lemajung barat, cekungan...

13
ISSN 1410-1998 Prosidir" Dm *0ntosillmiahDaurBahanBakarNuklirV P2TBDU I lllljlf imi |l|| lllll llin nill lllll mii Iflll IIII lin iri 2000 ID0200104 EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT Ngadenin, Priyo Sularto Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir- BATAN ABSTRAK EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya data elemen bidang pelapisan ( SO ) dan bidang kesekisan ( S1 ) dari pengukuran inti bor yang tidak masuk ke dalam model struktur geologi yang selama ini dipakai dan dijumpainya vein-vein mineralisasi U pada beberapa inti bor yang tidak selalu sejajar dengan S1, padahal asumsi selama ini vein-vein tersebut selalu sejajar dengan S1. Permasalahan ini dijumpai waktu pendataan inti bor dalam rangka peningkatan perhitungan sumberdaya U dari kategori terindikasi menjadi terukur. Tujuannya adalah menentukan kelayakan terhadap model struktur geologi dan pola mineralisasi U yang dipakai selama ini. Metoda yang digunakan adalah dengan mengulang pemetaan struktur geologi permukaan berskala 1 : 1000. Hasil pemetaan memperlihatkan terdapat perbedaan kemiringan SO antara model struktur geologi baru dengan model lama. Pada model baai S0 hanya miring 45° ke Tenggara hingga vertikal sementara pada model lama SO miring miring 40° ke Tenggara hingga vertikal dan miring 50 ° ke Baratlaut hingga vertikal. Walaupun terdapat perbedaan kemiringan S0 tetapi secara substansial keduanya mempunyai kemiripan sistem pelipatannya sehingga kedua model masih bisa diterapkan pada pemboran di sektor Lemajung Barat. Pola mineralisasi U hasil pemetaan ulang terbagi dalam tiga tipe yaitu : tipe satu mineralisasi U berbentuk lensa yang berasosiasi dengan turmalin berarah Barat - Timur dan vertikal; tipe dua mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah Barat - Timur miring 70° ke Utara dan sejajar dengan S1; serta tipe tiga mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 110° - 130° miring 60° ke Timur Laut hingga subvertikal sementara pola mineralisasi U lama hanya terdiri satu tipe yaitu berupa fraktur-fraktur terbuka berarah Barat - Timur miring 70° ke Utara dan sejajar dengan S1. Oleh karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pola mineralisasi U baru dengan pola lama maka pendataan inti bor tidak bisa mengacu pola mineralisasi U lama tetapi harus mengikuti pola mineralisasi U baai. ABSTRACT EVALUATION OF GEOLOGICAL STRUCTURE AND URANIUM MNERALIZATION MODELIN WEST LEMAJUNG SECTOR, KALAN BASIN, WEST KALIMANTAN. The fieldwork is based on the data ofstrike ( SO) and schistosity ( S1) of cores that could not penetrate the geological stmcture model and result of observation on some cores has shown that U mineralization veins are not always parallel to S1. The problems were encountered in core drill data to improve the estimation of U resources from indication category to measured category. The purpose of the evaluation is to establish the advisability of geological structure model and U mineralization model which was applied by this time. The research used remapping ofgeolocical structure with surface method in the scale of 1:1000. The result of remapping shows the difference of the dipping between new geological sttvcture model and the old model. The dipping of the new model is to South Easth until vertical and the old model is to North West until vertical and to South Easth until vertical. Despite the difference between both of them, the substantive of folding system is identical so that the new and old models can be applied in drilling in West Lemajung sector. U mineralization model of remapping result consists of 3 types : type 1 U mineralization lens form with West - East direction and vertical dipping which is associated with tourmaline, type 2 U mineralization filling in the open fractures with West - East direction and 70° to Norfh dipping and parailel with S1, and type 3 U mineralization fill in opening fractures with N 110°-130° E the direction and 60° to North East until subvertical dipping while the old model is only one type. It is U mineralization filling in the open fractures with West - East the direction and 70° to North the dipping and parallet with S1. Because ofthis significant difference, data collection of drill core must follow the new mineralization model. 41

Upload: ersina-rakhma-moechsin

Post on 08-Feb-2016

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASIURANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,KALIMANTAN BARAT

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Prosidir"Dm*0ntosillmiahDaurBahanBakarNuklirVP2TBDU I lllljlf imi | l | | lllll llin nill lllll mii Iflll IIII lin iri 2000

ID0200104

EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASIURANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,

KALIMANTAN BARAT

Ngadenin, Priyo SulartoPusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir- BATAN

ABSTRAK

EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI URANIUMSEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN, KALIMANTAN BARAT. Penelitian inidilatarbelakangi oleh adanya data elemen bidang pelapisan ( SO ) dan bidang kesekisan ( S1 )dari pengukuran inti bor yang tidak masuk ke dalam model struktur geologi yang selama inidipakai dan dijumpainya vein-vein mineralisasi U pada beberapa inti bor yang tidak selalu sejajardengan S1, padahal asumsi selama ini vein-vein tersebut selalu sejajar dengan S1.Permasalahan ini dijumpai waktu pendataan inti bor dalam rangka peningkatan perhitungansumberdaya U dari kategori terindikasi menjadi terukur. Tujuannya adalah menentukankelayakan terhadap model struktur geologi dan pola mineralisasi U yang dipakai selama ini.Metoda yang digunakan adalah dengan mengulang pemetaan struktur geologi permukaanberskala 1 : 1000. Hasil pemetaan memperlihatkan terdapat perbedaan kemiringan SO antaramodel struktur geologi baru dengan model lama. Pada model baai S0 hanya miring 45° keTenggara hingga vertikal sementara pada model lama SO miring miring 40° ke Tenggara hinggavertikal dan miring 50 ° ke Baratlaut hingga vertikal. Walaupun terdapat perbedaan kemiringan S0tetapi secara substansial keduanya mempunyai kemiripan sistem pelipatannya sehingga keduamodel masih bisa diterapkan pada pemboran di sektor Lemajung Barat. Pola mineralisasi U hasilpemetaan ulang terbagi dalam tiga tipe yaitu : tipe satu mineralisasi U berbentuk lensa yangberasosiasi dengan turmalin berarah Barat - Timur dan vertikal; tipe dua mineralisasi U yangmengisi fraktur-fraktur terbuka berarah Barat - Timur miring 70° ke Utara dan sejajar dengan S1;serta tipe tiga mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 110° - 130° miring 60°ke Timur Laut hingga subvertikal sementara pola mineralisasi U lama hanya terdiri satu tipe yaituberupa fraktur-fraktur terbuka berarah Barat - Timur miring 70° ke Utara dan sejajar dengan S1.Oleh karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pola mineralisasi U baru denganpola lama maka pendataan inti bor tidak bisa mengacu pola mineralisasi U lama tetapi harusmengikuti pola mineralisasi U baai.

ABSTRACT

EVALUATION OF GEOLOGICAL STRUCTURE AND URANIUM MNERALIZATIONMODELIN WEST LEMAJUNG SECTOR, KALAN BASIN, WEST KALIMANTAN. The fieldworkis based on the data ofstrike ( SO) and schistosity ( S1) of cores that could not penetrate thegeological stmcture model and result of observation on some cores has shown that Umineralization veins are not always parallel to S1. The problems were encountered in core drilldata to improve the estimation of U resources from indication category to measured category. Thepurpose of the evaluation is to establish the advisability of geological structure model and Umineralization model which was applied by this time. The research used remapping ofgeolocicalstructure with surface method in the scale of 1:1000. The result of remapping shows thedifference of the dipping between new geological sttvcture model and the old model. The dippingof the new model is to South Easth until vertical and the old model is to North West until verticaland to South Easth until vertical. Despite the difference between both of them, the substantive offolding system is identical so that the new and old models can be applied in drilling in WestLemajung sector. U mineralization model of remapping result consists of 3 types : type 1 Umineralization lens form with West - East direction and vertical dipping which is associated withtourmaline, type 2 U mineralization filling in the open fractures with West - East direction and 70°to Norfh dipping and parailel with S1, and type 3 U mineralization fill in opening fractures with N110°-130° E the direction and 60° to North East until subvertical dipping while the old model isonly one type. It is U mineralization filling in the open fractures with West - East the direction and70° to North the dipping and parallet with S1. Because ofthis significant difference, data collectionof drill core must follow the new mineralization model.

41

Page 2: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir VP2TBDUdan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebmari 2000

ISSN 1410-1998

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum bidang pelapisan (SO)di sektor Lemajung berarah Baratdaya-Timurlaut, di Lemajung Barat pelapisanmiring 60° ke Tenggara, di bagian Tengahmenjadi vertikal dan membalik miring 60° keBaratlaut di Lemajung Timur. Bidangkesekisan (S1) berarah Barat - Timur miring70° ke Utara.

Pada 1976 CEA - BATANmenginterpretasikan jalur-jalur mineralisasi Uberdasarkan koreiasi antar paritan. Korelasitersebut menghasilkan 38 bidangmineralisasi (BM) yang relatif saling sejajar,berarah Barat - Timur miring 70° ke Utaraserta sejajar dengan S1. m ( Gambar 1).

Untuk mengetahui ekstensi vertikaljalur-jalur mineralisasi U dan kondisi geologibawah permukaan maka tahapan kegiatanberikutnya adalah meiakukan pemboranberinti.

Guna membantu pengukuran dataS0 dan S1 bawah permukaan dari inti boryang sebenarnya (sesuai permukaan) secaracepat dan akurat sewaktu pemboran makadiperlukan model struktur geologi. Untukkeperluan tersebut, CEA pada 1976membuat model struktur geologi secaraglobal yang dipersiapkan untuk diaplikasikanpadax 33 pemboran di sektor Lemajungsecara keseluruhan baik Lemajung Baratmaupun Lemajung Timur.

Model tersebut dicirikan oleh S1yang berarah umum Barat - Timur miring 40°-80° ke Utara, S0 berarah umum Baratdaya -Timurlaut miring 40° ke Tenggara hinggavertikal dan miring 50 ° ke Baratlaut hinggavertikal dengan sumbu lipatan berarah N 65°E menunjam 30° ke Timurlaut'11 (Gambar 2).

Mengingat terdapat perbedaankemiringan pelapisan antara Lemajung Baratdan Lemajung Timur yang cukup signifikanmaka sebelum pemboran mencapai sektorLemajung Timur, pada 1977 CEA membuatmodel struktur geologi khusus untukdiaplikasikan pada pemboran yang terletak disekitar Lemajung Timur dengan caramelakukan pemetaan struktur geologipermukaan di sektor tersebut.

Pemetaan menghasilkan suatumodel yang dicirikan oleh S1 berarah umumBarat - Timur miring 40°- 70° ke Utara, S0

berarah umum Baratdaya - Timurlaut miring70° ke Tenggara hingga vertikal, sumbulipatan berarah N50° E menunjam 40° keTimurlaut|2) (Gambar 3).

Dalam rangka perhitungansumberdaya U di sektor Lemajung secarakeseluruhan maka diperlukan bentukgeometri bijih U. Pada tahun 1988 BATANmencoba menginterpretasikan bentukgeometri bijih U dengan cara mengkorelasidata antar lubang bor hasil pemboran CEAdan hasil pemboran BATAN.

Dengan asumsi pola mineralisasi Uberupa vein-vein yang saling sejajar berarahBarat - Timur miring 70° ke Utara dan sejajarS1, maka korelasi menghasilkan 48kelompok vein mineralisasi atau 48 bidangmineralisasi (BM) yang mempunyai ketebalanbervariasi dari ukuran sentimetrik hinggametrik|3].

Ke 48 vein-vein tersebut tersebardari Lemajung Timur hingga Lemajung Barat,terdapat dalam suatu lapisan favorabel(metalanau dan metapelit sekistosan) yangberarah Baratdaya - Timurlaut miring 50°hingga 74° ke Tenggara di Lemajung Barat,menjadi vertikal di bagian tengah sektor iniserta membalik miring 50°- 75° ke Baratlautdi Lemajung Timur. Lapisan favorabeltersebut diapit oleh lapisan steril berupametapelit tipe Jeronang.(Gambar 4).

Dengan mendasarkan pada bentukgeometri bijih berupa 48 BM, selanjutnyadilakukan estimasi sumberdaya Umenggunakan metoda "General Out Line".Hasil perhitungan memperoleh sumberdayaU sebesar 1815 ton U3O8I3l

Untuk meningkatkan kepercayaanhasil perhitungan sumberdaya U dari kategoriterindikasi nnenjadi kategori terukur dilakukandengan cara perapatan lubang bor dari jarakrata-rata 100 meter menjadi 25 meter.

Aplikasi model struktur geologi globaldi sektor Lemajung Barat pada waktuperapatan lubang bor menghadapi masalahyaitu kadang-kadang data elemen S0 dan S1dari inti bor tidak masuk ke dalam model.Selain itu pola mineralisasi U yang selama inidiasumsikan sejajar dengan S1 ternyata daripengamatan beberapa inti bor polamineralisasi tersebut tidak selalu sejajardengan S1.

Dengan adanya permasalahantersebut yaitu hasi! pengamatan inti bor yang

42

Page 3: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

menunjukkan bahwa vein-vein mineralisasi Utidak selalu sejajar S1 dan adanya dataelemen SO dan S1 yang tidak masuk modelstuktur geologi maka perlu dilakukanevaluasi, baik evaluasi terhadap modelstruktur geologi maupun polamineralisasinya.

Evaluasi tersebut perlu dilakukankarena tidak masuknya data SO dan S1 intibor dalam model struktur geologi akanberpengaruh terhadap kelengkapan databawah permukaan sehingga akanberpengaruh terhadap hasil korelasi antarlubang bor yang pada akhirnya akanberpengaruh terhadap metoda dan hasilperhitungan sumberdaya U.

Untuk mengevaluasi model strukturgeologi dan pola mineralisasi U diperlukanpemetaan struktur geologi permukaankhusus di sektor Lemajung Barat.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan menentukankelayakan model struktur geologi dan polamineralisasi U dengan cara membandingkanmodel struktur geologi dan pola mineralisasiU lama dengan hasil pemetaan ulang.

Lokasi

Lokasi penelitian terletak di sektorLemajung Barat, cekungan Kalan,Kalimantan Barat. Secara administratiptermasuk kecamatan Ella llir, KabupatenSintang, Kalimantan Barat. (Gambar 5).

TATA KERJA

Peralatan Kerja

Peralatan kerja terdiri dari peralatanpemetaan geologi yaitu kompas, palu, loupe,kamera dan detektor elemen radioaktif SPP2NF serta alat pengolah data berupastereonet wulff dan komputer serta peralatantulis lainnya.

Metoda Kerja

Metoda yang digunakan adalahdengan melakukan pemetaan strukturgeologi permukaan berskala 1 : 1.000 padadaerah seluas 0,35 km2. Pemetaan dilakukanpada singkapan-singkapan baru hasil bukaanjalan oleh buldoser.

Hasil pengukuran kemudian diolahdan disajikan dengan menggunakan kanvas

wulff hemisfer atas, berupa stereogramproyeksi polar dan atau siklografik.

Untuk mengetahui pola mineralisasiU di permukaan dilakukan dengan pendataanbidang-bidang yang terisi mineralisasi U danpendataan elemen strukturfrakturasi.

Model struktur geologi dibuatberdasarkan pendataan elemen strukturlipatan (S0 dan S1 serta sumbu pelipatanmikro).

Secara umum model struktur geologiterdiri atas model lipatan dan modelfrakturasi. Pada tulisan ini yang dimaksudmodel struktur geologi adalah model lipatansaja.

Model dibuat dengan tahapansebagai berikut: pendataan elemen strukturlipatan di setiap singkapan terpilih,karakterisasi lipatan di setiap singkapanterpilih, korelasi karakteristik antar singkapan,pembagian domain struktur lipatanberdasarkan kesamaan sistem lipatan danpenggabungan data orientasi S0, S1 dansumbu lipatan ke dalam satu stereogrampada masing-masing domainnya. Hasilpenggabungan tersebut merupakan modelstruktur geologi.

HASIL

Geologi

Secara umum S0 berarah Baratdaya- Timurlaut miring 65° ke Tenggara di bagianBarat dan menjadi vertikal di bagian Timursektor ini. S1 berarah Baratdaya Barat -Timurlaut Timur hingga Barat - Timur miring60° ke Utara hirtgga subvertikal.

Litologinya terdiri atas metapelitbiotit, metapelit sekistosan, metalanau danmetapelit andalusit.

Metapelit biotit, segar berwarna abu-abu kehijauan, lapuk abu-abu kecoklatan,ukuran butir lempung. Komposisi mineralterdiri dari felspar, kuarsa, biotit, andalusitdan mineral opak.

Metapelit sekistosan, segar berwarnaabu-abu kehijauan, lapuk abu-abukecoklatan, ukuran butir lempung. Komposisimineral terdiri atas felspar, serisit, kuarsa,biotit, klorit dan minera! opak.

Metalanau, segar berwama abu-abu,lapuk abu-abu kecoklatan, ukuran butir lanauhingga pasir halus. Komposisi mineral terdiriatas kuarsa, felspar, biotit, turmalin, oksida

43

Page 4: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

Pmsiding Presentasi Hmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDUdan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari2000

ISSN 1410-1998

besi, pirit dan material glas. Struktur sedimenparalel laminasi hingga perlapisan.

Metapelit andalusit, segar berwarnaabu-abu, lapuk coklat kemerahan, ukuranbutir lempung. Komposisi mineral terdiri atasfelspar, kuarsa, andalusit, biotit dan mineralopak.

Sesar-sesar yang berkembangadalah sesar sinistral Baratdaya Selatan-Timurlaut Utara, sesar dekstral Barat-Timuryang di beberapa tempat berkembangmenjadi sesar normal dan sesar sinistralBaratlaut Utara-Tenggara Selatan (Gambar6).

Model Struktur Geologi

Hasil pendataan elemen SO dan S1serta sumbu lipatan mikro di sektor LemajungBarat setelah diplot dalam peta sesuai lokasipengamatan masing-masing terlihat bahwaSO berarah Baratdaya - Timurlaut hinggaBaratdaya Barat - Timurlaut Timur miring 45°ke Tenggara hingga vertikal, S1 berarahBaratdaya Barat - Timurlaut Timur hinggaBarat - Tinnur miring 47° ke Utara hinggasubvertikal, sumbu lipatan menunjam 5° - 25°ke arah Timurlaut.

Dengan kenampakan sepertitersebut diatas maka secara umum sektorLemajung Barat dikelompokkan menjadi satudomain lipatan saja sehingga hanya akanterbentuk satu model saja (Gambar 7).

Hasi! penggabungan orientasi SO, S1dan sumbu lipatan menghasilkan suatumodel yang ditandai oleh SO berarahBaratdaya -Timurlaut miring 45° ke Tenggarahingga vertikal, S1 berarah Baratdaya Barat -Timurlaut Timur hingga Barat -Timur miring50° ke Utara hingga subvertikal sumbulipatan berarah N57° E menunjam 30° keTimurlaut (Gambar 8).

Pola Mineralisasi U

Hasil pengamatan singkapan dilapangan mempelihatkan bahwa polamineralisasi U dapat dikelompokkan menjadi3 tipe yaitu:

1. Mineralisasi U yang berbentuk lensa danberasosiasi dengan turmalin, berarahBarat - Timur dan vertikal denganketebalan 3-10 meter (lokasipengamatan 06, 09 dan 10) (Gambar 9).

2. Mineralisasi U yang menempati bidang-bidang terbuka berarah Barat - Timurmiring 70° ke Utara dan sejajar S1.

Mineralisasi U berasosiasi dengankuarsa felspatik dan pirit denganketebalan berkisar antara 1 sentimeterhingga 2 meter (lokasi pengamatan 01,11,14,15,16, 20.) (Gambar 10a & 10b).

3. Mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 110°-130° Emiring 70° ke Timurlaut hinggasubvertika! (lokasi pengamatan 01,07).Perangkap struktur mineralisasi tipe iniberhubungan dengan terbentuknya sesarmendatar sinistral berarah BaratlautUtara - Tenggara Selatan (Gambar 11adan11b).

Semua tipe mineralisasi tersebuthanya terdapat di lapisan favorabel(metalanau dan metapelit sekistosan), dilapisan steril baik metapelit andalusit maupunmetapelit biotit mineralisasi tidak dijumpai

BAHASAN

Hasil pemetaan ulang menunjukkanbahwa pola mineralisasi U di sektorLemajung Barat dapat dikelompokkanmenjadi 3 tipe, yaitu mineralisasi U yangberasosiasi dengan turmalin berbentuk lensaberarah Barat-Timur dan vertikal, mineralisasiU yang mengisi bidang-bidang terbuka yangberarah Barat - Timur miring 70° ke Utaradan sejajar S1, dan mineralisasi U yangmengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N110- 130° E miring 70° ke Timurlaut hinggasubvertikal sementara pola lama hanya terdiridari satu tipe yaitu berupa vein-vein yangberarah Barat - Timur miring 70° ke Utaradan sejajar S1.

Oleh karena perbedaan tersebutcukup signifikan maka pendataan inti bortidak bisa mengacu pola mineralisasi U lamayang bersifat global tetapi harus mengikutipola mineralisasi U baru hasil pemetaanulang yang bersifat lokal.

Model struktur geologi hasilpemetaan ulang (model baru) secarasubstansial mempunyai kemiripan denganmode! lama yang dibuat CEA tahun 1976,perbedaannya terletak pada kemiringan S0.Pada model baru terlihat S0 miring 45°keTenggara hingga vertikal sementara modellama S0 miring 40° ke Tenggara dan keBaratlaut hingga vertikal. Untuk S1 maupunsumbu lipatannya relatif mempunyaiorientasi yang sama.

Adanya data SO dan S1 hasilpengukuran inti bor yang tidak masuk ke

44

Page 5: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Pmsiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir VP2TBDUdan P2BGN -BATANJakarta, 22 Pebmari 2000

dalam model lama disebabkan olehkekeliruan identifikasi S1 pada inti bor olehpendata terutama pada lubang bor LEML 31,33, 35 dan 36. Pendata terdahulu selalumengasumsikan bahwa bidang yang terisimineralisasi U adalah S1, ternyata dari hasilpemetaan ulang terlihat bahwa di lokasisekitar lubang bor LEML 31, 33, dan 36(lokasi pengamatan 07), mineralisasi Udikontrol oleh fraktur-fraktur terbuka berarahN1100 - 130° E miring 70° ke Timurlauthingga subvertikal sehingga bidang yangterisi mineralisasi U di lokasi ini adalahfraktur-fraktur terbuka berarah N110°-130° Emiring 70° ke Timurlaut hingga subvertikal,bukanmerupakanSl

Sementara itu untuk pendataan disekitar lubang bor LEML 35 (lokasipengamatan 01) terlihat mineralisasi terdiridari dua tipe yaitu mineralisasi U yangmengisi bidang-bidang terbuka yang berarahBarat - Timur miring 70° ke Utara dan sejajarS1 dan mineralisasi U yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N110°-130° E miring70° ke Timurlaut hingga subvertikal sehinggadata S0 dan S1 inti bor LEML 35 kadangtidak masuk kedalam model. Data S0 dan S1yang tidak masuk model di lokasi ini karenayang dianggap S1 ternyata adalah fraktur-fraktur terbuka berarah N110°-130° E.

Dari hasil pengecekan di lapanganternyata data S0 dan S1 yang tidak masukmodel disebabkan oleh kesalahan identifikasidata S1 pada inti bor oleh teknisi kontrolgeologi pemboran. Para teknisi kontrolgeologi pemboran selalu mengasumsikanbahwa bidang yang terisi mineralisasi Uadalah S1.

Pada lokasi - lokasi tertentu (lokasipengamatan 11, 14, 15, 16 dan 20) kadangasumsi tersebut menjadi benar karenamineralisasi U di lokasi ini memang sejajarS1.

Untuk kasus di lubang bor 35 (lokasipengamatan 01) asumsi tersebut bisa benaratau bisa salah, karena mineralisasi di lokasiini terdiri dari dua tipe yaitu mineralisasi Uyang sejajar S1 dan yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N110°-130° E. Untukmineralisasi U yang sejajar S1 maka asumsitersebut menjadi benar tetapi untukmineralisasi yang mengisi fraktur-frakturterbuka berarah N1100-130° E maka asumsitersebut menjadi salah.

Untuk lokasi di lubang bor 31, 33,dan 36 (lokasi pengamatan 07) asumsi

tersebut menjadi salah karena yang dianggapS1 ternyata fraktur berarah N110° - 130° Emiring 70° ke Timurlaut hingga subvertikal.

SIMPULAN

1. Model struktur geologi baru baru hasilpemetaan ulang secara substansial yaitusistem pelipatannya mempunyaikemiripan dengan model global yangdibuat CEA tahun 1976 sehingga keduamodel masih dapat diterapkan padapemboran di sektor Lemajung Barat.

2. Terdapat perbedaan yang cukupsignifikan antara poia mineralisasi U barudengan pola mineralisasi U lama yaitupada pola mineralisasi U baru hasilpemetaan ulang terdiri dari tiga tipesementara pola mineralisasi U lamahanya terdiri satu tipe. Oleh karenaperbedaannya cukup signifikan makapendataan inti bor tidak bisa mengacupola lama tetapi harus mengikuti polabaru hasil pemetaan ulang.

SARAN

Walaupun terdapat kemiripan antaramodel struktur geologi baru dengan modellama tetapi untuk pendataan S0 dan S1 intibor di sektor Lemajung Barat pada kegiatandi tahun mendatang disarankanmenggunakan model struktur geologi baru,karena model lama dibuat untuk sektorLemajung secara keseluruhan yaituLemajung Barat dan Timur.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. LILLIE, "Structures DesMineralizations De la Haute KalanSecteurs Lemajung et KetungauEsquisse Tectonique Regionale",Laporan CEA RSI No. 71, Nopember1976.

[2]. LILLIE, "Etude Tectonique DesSecteurs Lemajung Est - AmirEngkala - Rabau - Haute Jeronang",Laporan CEA RSI No. 83, Juni, 1977.

[3]. PPBGN - BATAN, "PenentuanBidang Mineralisasi dan EstimasiCadangan Uranium sektorLemajung", Laporan Akhir BidangEvaluasi dan Teknik Penambangan,Jakarta, 1988 (Tidak dipublikasikan).

45

Page 6: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

Pmsiding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

TANYA JAWAB

Kosim Affandi

• Berdasarkan model struktur geologi yangdibuat oleh CEA dihitung cadangansebesar 1815 ton U3O8 terindikasidengan model struktur geologi baru yangtelah dievaluasi apakah bisa digunakanuntuk meningkatkan cadangan dariterindikasi menjadi terukur.

Ngadenin

• Secara langsung model struktur geologitidak bisa dipergunakan untukmeningkatkan cadangan dari kategoriterindikasi menjadi kategori terukur.Dengan model struktur geologi baruhanya bisa dipergunakan untukmenginterpretasikan bentuk geometribijih. Peningkatan cadangan hanya bisadicapai dengan jcara memperapat jarakantar lubang bor. Untuk lokasi diLemajung Barat maka kategori cadanganterukur bisa dicapai dengan kerapatanjarak lubang bor ± 25 meter.

Sartapa

• Bagaimana hubungan antara ketiga tipemineralisasi U yang ditemukan.

• Bagaimana kronologi ketiga tipe tersebut.

Ngadenin

• Hubungan antara ketiga tipe mineralisasiU tersebut adalah tipe satu dan duaterbentuknya berhubungan denganproses metamorfisme (synmetamorfik)sedangkan tipe ketiga post metamorfik.

• Kronologinya adalah yang pertamaterbentuk adalah tipe satu, yang keduatipe dua dan ketiga tipe tiga.

Fazal Riza

• Tujuan adalah menentukan kelayakanterhadap model struktur geologi dan polamineralisasi U sebelum meningkat padaperhitungan sumber daya U kategoriteaikur. Apakah layak model tersebutditerapkan.

Ngadenin

• Walaupun terdapat perbedaankemiringan bidang perlapisan antaramodel staiktur geologi baru denganmodel lama tetapi secara subtansial yaitusistem pelipatannya mempunyaikemiringan sehingga model strukturgeologi lama masih layak diaplikasikanpada pada sektor Lemajung Barat.

• Untuk pola mineralisasinya, karenaterdapat perbedaan yang cukupsignifikan antara pola lama dengan polabaru maka pola lama sudah tidak bisadipergunakan lagi tetapi harusmenggunakan pola baru.

46

Page 7: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebmari 2000

LAMPIRAN..

N 600

S&CL

Q

it Jeronong Afas

Sdwah

O Lokast lubang bormineralisasi U

Gambar 1. Peta Jalur mineralisasi Uranium Sektor Lemajung, Cekungan Kalan,Kalimantan Barat ( CEA- BATAN, 1976 )

47

Page 8: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

Prosiding Presentasi llm'iah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

Gambar 2. Model Struktur Geologi Global Sektor Lemajung ( CEA, 1976 )

Y H

Gambar 3. Model Struktur Geologi Sektor Lemajung Timur ( CEA, 1977)

48

Page 9: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir VP2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

r?7co I78O0 17900 reooo moo >82QQ

I9ICO

igcoo

13900

.&G0O

18700

1860«

Bawoh

- — ' 5 Jolur minerolisosf VO Lokasi lu&artg bor— Sesor

§> Saris kontur--> Sungai

I3?OS

19 CK>0

IfiSOO

I8S0O

i77oo rraoo i7soo raooo IBIOO

Gambar4. Peta Jalur Mineralisasi Uranium Sektor Lemajung, Cekungan Kalan,Kalimantan Barat ( BATAN, 1988 )

49

Page 10: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

\

Gambar 5. Peta lokasi penelitian.i7 SOO tSIOO . IB2O0

Gambar 6. Peta Geologi Sektor Lemajung Barat, Cekungan Kalan, Kalimantan Barat.

50

Page 11: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Pmsiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

!77O2 iraoo (WCO J800O I8ZOO

I H3CO

«

0 4O SOM

Gambar 7. Peta Elemen Struktur Lipatan Sektor Lemajung Barat, Cekungan Kalan,Kalimantan Barat

Gambar 8. Moclel Struktur Geologi ( Baru) Sektor Lemajung Barat

51

Page 12: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir VP2TBDU dan P2BGN-8ATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

ISSN 1410-1998

Gambar 9. Penampang Utara - Selatan Mineralisasi Uranium Berbentuk Lensa Berarah Barat -Timur, Berasosiasi Dengan Turmalin

US

•25MGambariOa. Penampang Utara - Selatan Mineralisasi Uranium Mengisi Fraktur - fraktur

Berarah Barat - Timur Dan Sejajar S1

+ E

~.—I -—s

Gambar 10b. Stereogram Polar Fraktur - fraktur Sejajar S1 Yang Terisi Mineralisasi Uranium

52

Page 13: EVALUASI MODEL STRUKTUR GEOLOGI DAN POLA MINERALISASI  URANIUM SEKTOR LEMAJUNG BARAT, CEKUNGAN KALAN,  KALIMANTAN BARAT

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir VP2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000

Gambar 11a. Penampang Utara - Selatan Mineralisasi Uranium Yang Mengisi Fraktur-frakturBerarahN110°-130°E

w

Gambar 11b. Stereogram Polar Fraktur-fraktur Berarah N 110°-130° E Yang Terisi MineralisasiUranium

53