evaluasi kegiatan ruang belajar masyarakat
TRANSCRIPT
1. Terbentuknya sistem yang memungkinkan terjadinya keberlanjutan proses belajar kolektif masyarakat
2. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kebutuhan peningkatan kapasitas masyarakat
3. Berkembangnya kegiatan berbasis pengalaman lokal yang memungkinkan terjadinya proses belajar kolektif masyarakat
4. Diperkuatnya jiwa, peran dan tugas pelaku dalam rangka pengembangan ruang belajar
5. Dikembangkannya tempat pelatihan masyarakat di desa, kecamatan dan kabupaten
1. Menjaga setiap proses sesuai dengan aturan, prinsip dan kebijakan RBM
2. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
3. Menjaga kualitas kegiatan agar tetap sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
4. Mengendalikan pemanfaatan DOK RBM sesuai dengan peruntukannya
5. Mengendalikan setiap pelaku RBM menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan fungsinya
Serang Tangerang Tangsel Lebak Pandeglang
Workshop Sosialisasi
Workshop Sosialisasi
Workshop Sosialisasi
Workshop Sosialisasi
Workshop Sosialisasi
Workshop Penyusunan Modul
Workshop Penyusunan Modul
Workshop Penyusunan Modul
Workshop Penyusunan Modul
Workshop Penyusunan Modul
TOT TPM TOT TPM KAB
TOT TPM KAN
TOT TPM
Advokasi Hukum & Pengembangan Media
1. Penulisan, penerbitan, invitasi kapasitas pelaku
2. Pengembangan media kabupaten3. Pelatihan lanjut advokasi hukum4. Pelatihan lanjut pengawasan berbasis
masyarakat (CBM)5. Workshop evaluasi hasil RBM6. Penghargaan atas kinerja
1. Konsultan dan fasilitator hanya berfungsi sebagai pengendali pelaksanaan RBM
2. Konsultan dan fasilitator menyediakan kebutuhan materi pengembangan RBM
3. Kelompok kerja diberikan keleluasaan melaksanakan kegiatan RBM
4. Audit berkala terhadap penggunaan DOK RBM
1. Masyarakat dipersepsikan mempunyai kehendak untuk meningkatkan kapasitas diri
2. Perwujudan DOUM.3. Pengembangan lebih lanjut dari pelatihan –
pelatihan masyarakat yang sudah dilakukan di kecamatan.
4. Memberi ruang publik untuk belajar secara kritis di kabupaten yang diarahkan pada sesuatu yang bersifat strategis bukan lagi teknis
5. Mendekatkan entitas masyarakat kepada penyusun regulasi.
6. Advokasi pemenuhan-pemenuhan hak rakyat melalui 5 koridor pemberdayaan sebagai wujud integrasi vertikal
1. Pengembangan diskusi kritis internal dengan tema – tema aktual/issu lokal yang menarik
Masalah – masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan
Pengkajian kebijakan lokal yang menyangkut hajat hidup rakyat
Integrasi Perencanaan partisipatif dengan Perencanaan Politis - Teknokratis
2. Diskusi dengan mendatangkan narasumber dari birokrasi, LSM, legislatif dsb dengan tujuan memperkuat wawasan pelaku RBM
3. Diskusi kritis dan kegiatan-kegiatan RBM ditekankan pada 3 hal yaitu ; advokasi hukum, pengawasan berbasis masyarakat dan pengembangan media