evaluasi kebijakan rencana tata ruang terhadap perubahan peruntukan
TRANSCRIPT
EVALUASI KEBIJAKAN RENCANA TATA RUANG TERHADAP PERUBAHAN PERUNTUKAN
PERUMAHAN MENJADI PERDAGANGAN DAN JASA KOMERSIAL DI KOTA SURABAYA
Lili Indah Aryani 0851010027Yoerina Dwi Octora 0851010045
Syahfitri 0851010062Chris Andistya Budi 0851010086Rahmad Ramadhan 0851010011
LATAR BELAKANG
Luas Surabaya ± 33.300 Ha dan jumlah penduduk (tahun 2003) sebesar ± 2.640.564 jiwa terus mengalami perkembangan pesat. Diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2010 akan meningkat hingga ± 2.682.203 jiwa.
Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) sebagai acuan tata ruang yang digunakan oleh pemerintahan kota Surabaya banyak dilanggar oleh masyarakat maupun pemerintahan kota sendiri. Pelanggaran itu adalah tidak sesuainya pembangunan dengan perutukan tanahnya dan berubahnya fungsi peruntukan yang telah di tetapkan dalam RTRK.
IDENTIFIKASI MASALAH
Mengacu pada Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) Surabaya dan ketentuan Perencanaan Kawasan
Perumahan yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan perubahan peruntukan perumahan daerah
kawasan pinggiran Surabaya menjadi daerah komersial.
PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini :
1) Faktor–faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan peruntukan perumahan menjadi daerah komersial?
2) Bagaimana pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat, swasta atau oleh pemerintahan sendiri terhadap kebijakan pemerintah di bidang tata ruang kota?
3) Bagaimana cara pengendalian pemanfaatan lahan oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta?
PEMBATASAN MASALAH
Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kota Surabaya pada proses perubahan peruntukan perumahan menjadi daerah komersial khususnya di daerah pinggiran kota yaitu Kelurahan Banjar Sugihan, Kelurahan Manukan Kulon, dan Kelurahan Manukan Wetan.
Macam pelanggaran terhadap kebijakan tata ruang pemerintah kota yang dilakukan oleh seluruh segment mempengaruhi efektifitas tata ruang kota.
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1) Mengidentifikasi faktor–faktor yang mempengaruhi adanya perubahan peruntukan.
2) Mengkaji perkembangan kebijakan pemerintah di bidang tata ruang yang dilanggar oleh masyarakat, swasta atau pemerintah sendiri.
3) Mengkaji efektifitas pengendalian pemanfaatan ruang di kota Surabaya
HIPOTESIS
“Kebijakan Tata Ruang yang dilanggar pemerintah kota, masyarakat, dan swasta memicu terjadinya perubahan lahan yang semula untuk perumahan menjadi
jasa komersial.”
Termasuk dalam Hipotesis Assosiatif, karena pada jurnal ini kebijakan tata ruang lahan yang dilanggar berpengaruh terhadap alih fungsi lahan perumahan menjadi perdagangan dan jasa komersial.
VARIABEL PENELITIAN
PERINCIAN JENIS PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA KOMERSIAL
Perutukan perdagangan dan jasa meliputi kegiatan seperti dalam table 1 berikut ini :
METODE PENELITIAN
1. Metode Analythical Hierarchi Process (AHP), untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses perubahan peruntukan.
2. Ambang batas, untuk menggambarkan hambatan fisik, atau keterbatasan pada pembangunan kota oleh lingkungan alam dan buatan.Faktor-faktor ambang batas meliputi :
a) Lingkungan alam (sungai, morfologi, banjir, tanah).b) Penggunaan lahan yang ada (perumahan,
perdagangan, peribadatan, perindustrian).c) Utilitas umum dan sistem transportasi.
3. Teknik super impose, untuk mengetahui perkembangan tata ruang dan penyimpangan tata ruang. Data yang disuper impose adalah Rencana Teknik Ruang Kota, implementasi rencana tata ruang, dan peta harga tanah.
Penelitian ini masuk pada penelitian kualitatif (tentang kehidupan sosial secara realita dan kompleks).
Termasuk jenis penelitian korelasional (membahas tentang pengukuran sejauh mana hubungan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain secara serentak berdasarkan keadaan realitanya).
GAMBARAN UMUM KAWASAN
Studi ini dilakukan di sebagian wilayah Kelurahan Banjar
Sugihan (34,20 Ha), Kelurahan Manukan Kulon (61,16 Ha) dan
Kelurahan Manukan Wetan (67,95 Ha), dengan total luas
wilayah sekitar 163 Ha. Wilayah ini terletak di pinggiran kota yang
kondisinya saat ini didominasi oleh kawasan perumahan
PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING PADA KAWASAN PENELITIAN
PERUBAHAN KOMPOSISI JENIS PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH STUDI
MATRIKS HASIL PENGISIAN QUESIONER
KESIMPULAN
Faktor yang berpengaruh pada perubahan penggunaan lahan.
Perubahan peruntukan lahan perumahan menjadi perdagangan dan jasa kommersial, kecenderungan pada jenis kegiatan perdagangan retail.
Hal ini terjadi di karenakan belum menyebarnya kegiatan fasilitas perdagangan retail terutama pada kawasan perumahan kelas menengah ke bawah dan keberadaan PKL yang menyebar terutama di ruang terbuka hijau (Taman Jalan ) dan di trotoar.
Kebijakan Tata Ruang yang Dilanggar.
Yang menyebabkan terjadinya perubahan penggunan lahan dari perumahan menjadi perdagangan dan jasa komersial adalah
a. Penggunaan bangunan yang tidak sesuai IMB.b. Ketentuan zoning yang meliputi Koefisien Dasar
Bangunan (KDB) dan Garis Sempadan Bangunan(GSB), baik yang berada di depan, samping maupun belakang.
c. Perubahan siteplan yang lebih didasarkan pada perkembangan pasar sehingga berubah dari yang direncanakan dalam perijinan .
Ketidak efektifan Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dikarenakan :
a. Adanya legitimasi masyarakat yang didasarkan pada kegiatan sosial ekonomi.
b. Muatan rencana dalam RTRK yang kurang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat di lapangan, menyebabkan penegakan ketentuan yang ada menjadi tidak optimal
c. Kemampuan aparat pemerintah yang belum sepenuhnya utuh mengenai persepsi dan implementasi terhadap ketentuan dan atau muatan rencana dalam Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK)
Tenkyuuu… . . ^_^
Tenkyuuu… . . ^_^