evaluasi hasil metode terapi spiritual...

97
EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) BAGI PECANDU ROKOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: PRAPTI ANGGOROWATI 1110054100050 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: lamkiet

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL

EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) BAGI

PECANDU ROKOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

PRAPTI ANGGOROWATI

1110054100050

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih
Page 3: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih
Page 4: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Srata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah dicantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah ,Jakarta.

Jakarta, 24 Agustus 2014

Prapti Anggorowati

Page 5: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

i

ABSTRAK

Prapti Anggorowati

1110054100050

Evaluasi Hasil Metode Terapi SEFT Bagi Pecandu Rokok.

Rokok merupakan masalah terbesar di Indonesia. Indonesia sebagai

Negara mayoritas muslim tertulis oleh fatwa MUI rokok haram hukumnya, namun

belum ada Undang-undang RI tentang pelarangan merokok. Banyak perokok

yang ingin berhenti merokok, namun tidak tahu bagaimana cara berhenti dalam

jangka panjang. Berhenti merokok adalah hal paling sulit yang dilakukan oleh

orang yang sudah kecanduan rokok. Terapi Spiritual Emotional Freedom

Technique (SEFT) hadir untuk menangani problema masalah fisik maupun psikis

salah satunya adalah untuk terapi penyembuhan masalah rokok.

SEFT merupakan perpaduan antara ilmu Akupuntur dan Psikologi yang

disempurnakan dengan sentuhan Spiritual yang bersifat universal. SEFT berusaha

untuk menyembuhkan pasien dengan teknik penggabungan dari 15 teknik terapi

yang telah dipraktekkan oleh banyak ahli psikologi, psikiater, maupun terapis di

seluruh dunia yang kemudian dikemas menjadi lebih sederhana tetapi mempunyai

dampak yang luar biasa.

Atas dasar pemaparan diatas penulis bermaksud meneliti dan melakukan

evaluasi hasil metode Terapi SEFT bagi pecandu rokok. Penelitian ini

menggunakan purposive sampling, yakni dalam pemilihan informan penulis

memilih 4 klien dengan 2 laki-laki dan 2 perempuan perokok, 3 terapis yang

menangani klien, dan 1 pendiri Terapi SEFT. Penulis melakukan pengamatan

ketika terapi berlangsung. Untuk teknik wawancara penulis melakukan

wawancara kepada informan yang telah penulis tentukan. Penulis juga

mengumpulkan dokumen yang bersifat resmi dalam penelitian ini.

Dari hasil penelitiannya dapat diketahui tahapan terapi SEFT bagi pecandu

rokok. Tahapan pertama yaitu Set up, tahapan ini klien diminta untuk psrah

terhadap penyakit yang diderita. Kedua Tune In yaitu terapis memberikan

bayangan nikmatnya rokok, dan terakhir Tapping, yaitu terapis mengetuk bagian

titik tubuh klien. Dari evaluasi hasil dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Efisiensi,

Efektivitas, dan Dampak. Dalam hal Efisiensi terapi SEFT efisien dalam hal

waktu, dari hal Efektifitas Terapi SEFT efektif bagi penyembuhan rokok. Dalam

hal dampak penulis membagi kembali 3 bagian yaitu secara fisik, psikis, maupun

sosialnya. Dalam hal fisik klien merasa lebih baik setelah tidak merokok. Dalam

hal psikis jiwa klien menjadi lebih tenang dan rileks. Dalam kehidupan sosialnya,

Orangtua klien senang klien sudah tidak merokok. Dalam lingkungan bermainnya

klien tetap diterima dilingkungannya.

Page 6: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim alhamdulillahirobil ‘alamin. Puji syukur

senantiasa penulis panjatkan senantiasa kehadirat Allah SWT pemilik segala daya

dan upaya, kekuasaannya serta yang telah juga memberikan rahmat hidayahnya

kepada hambanya. Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurah limpahkan

kepada junjungan dan panutan umat manusia Baginda Rasullulah Muhammad

SAW yang telah memberikan suri taudalan dalam kehidupan bermasyarakat,

bernegara, dan berbangsa. Penyertaan sholawat diharapkan semoga dapat

memberikan safa’at dikemudian hari. Karena tidak terlepas kuasanya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Evaluasi Hasil Metode Terapi Spiritual

Emotional Freedom Technique (SEFT) Bagi Pecandu Rokok” ini disusun guna

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos), pada Jurusan

Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini

tidaklah luput dari sumbangsih berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta dekanat.

Page 7: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

iii

3. Bapak Ismet Firdaus, M.Si sebagai Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan banyak waktunya dan telah sabar membimbing penulis dalam

penyusunan skripsi.

4. Ibu Siti Napsiyah, MSW sebagai Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial,

5. Bapak Ahmad Zaky, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Kesejahteraan

Sosial.

6. Segenap Dosen Pengajar pada Program Studi Kesejahteraan Sosial.

7. Bapak Rakiyo dan Ibu Lestari, selaku kedua Orang Tua penulis yang telah

memberikan do’a, semangat, dan kesabaran kepada penulis.

8. Bude dan Pakde, Keluarga penulis yang telah memberikan semangat.

9. Bapak Ahmad Faiz Zainuddin, M.Sc, selaku Pendiri Terapi SEFT.

10. Ibu Rosa Sartika Utami. S.Kom.i, Selaku perwakilan manajemen

PT.ALBI, yang telah mengizinkan penulis dalam melakukan penelitian.

11. Para Terapis SEFT yang telah membantu penulis dalam penelitian.

12. Kakak penulis, Ka Erly, Mas Widi, Imam, Ka Yuni, Mas Erwan yang

penulis hormati.

13. Arifin, orang yang spesial yang selalu mendukung dan menyemangati

penulis.

14. Sahabat dekat penulis Lusi Melani dan Noviyani yang telah setia dalam

membantu penulis dalam suka dan duka.

15. Para My Genggongs Fifi, Ika, Pite, Shabrina, Tina, Eky, Putera, lufiarna.

16. Kawan seperjuangan Tanjung Pasir Jehan, Dysa, Udin, Miftah, Fadly,

Samsul, Daus.

Page 8: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

iv

17. Kawan seperjuangan PSTW Isnan dan Hafiz.

18. Teman-teman Kessos angkatan 2010 yang penulis banggakan. Dan

terakhir,

19. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang

telah mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT, memberikan dan melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap

semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 24 Agustus 2014

Penulis,

Prapti Anggorowati

Page 9: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI. ............................................................................................................ v

DAFTAR TABEL.. ............................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. ................................................... 9

D. Metodologi Penelitian. ............................................................... 10

E. Pedoman Penulisan Skripsi. ....................................................... 19

F. Tinjauan Pustaka. ....................................................................... 19

G. Sistematika Penulisan. ............................................................... 20

BAB II LANDASAN TEORI

A. Evaluasi. ..................................................................................... 22

1. Pengertian Evaluasi. ............................................................. 22

2. Model Evaluasi..................................................................... 23

3. Kriteria Evaluasi................................................................... 26

4. Manfaat Evaluasi. ................................................................. 26

Page 10: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

vi

B. Terapi. ........................................................................................ 28

1. Pengertian Terapi. ................................................................ 28

2. Fungsi dan Tujuan. ............................................................... 28

C. Rokok. ........................................................................................ 29

1. Pengertian Rokok. ................................................................ 29

2. Jenis Tembakau. ................................................................... 30

3. Dampak Merokok................................................................. 33

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 37

B. Visi Dan Misi. ............................................................................. 38

C. Alamat Perusahaan. ..................................................................... 39

D. Struktur Organisasi. .................................................................... 40

E. Terapi SEFT ................................................................................ 42

F. Alur Pendaftaran Pasien .............................................................. 48

G. Tahapan Terapi SEFT ................................................................. 49

H. Tujuan Terapi SEFT .................................................................... 53

I. Profil Founder. ............................................................................ 54

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Tahapan Terapi SEFT Bagi Pecandu Rokok ................................ 56

B. Evaluasi Hasil Metode Terapi SEFT............................................. 65

1. Efisiensi ................................................................................. 65

2. Efektivitas ............................................................................. 66

3. Dampak ................................................................................. 70

Page 11: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ................................................................................ 75

B. Saran. ........................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA. ............................................................................................. 77

LAMPIRAN. ............................................................................................................ 82

Page 12: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Rancangan Informan. .......................................................... 15

2. Tabel 2. Struktur Organisasi ............................................................. 40

3. Tabel 3. Jumlah Karyawan ................................................................ 41

4. Tabel 4. Alur Pendaftaran Pasien ...................................................... 48

Page 13: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki berbagai macam masalah sosial. Salah satu

masalah sosial yang dekat dengan lingkungan adalah masalah rokok.

Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,

meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku

sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana diketahui

bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang akan

mengganggu kesehatan tubuh kita.

Beberapa jam tidak merokok membuat mereka gelisah dan mulut

terasa tidak enak sehingga bingung melakukan sesuatu. Kecanduan rokok

sudah menjadi masalah serius yang dihadapi dunia. Dirjen Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan atau disingkat P2PL Kementrian

Kesehatan atau disingkat Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama mengatakan

data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 Indonesia masih menjadi

negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta

perokok setelah Cina dan India, sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen

wanita di Indonesia adalah perokok. Sementara itu, perokok pada anak dan

remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97 juta warga Indonesia adalah

Page 14: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

2

perokok pasif. Persentase perokok di kalangan remaja usia 15-19 tahun

sebesar 38,4 persen laki-laki dan 0,9 persen perempuan.1

Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian

terbesar di dunia. Diduga hingga menjelang tahun 2030 kematian akibat

merokok akan mencapai 10 juta orang pertahunnya. Sejauh ini, wabah

rokok telah terjadi di Negara-negara maju. Dan pada tahun 2030

diperkirakan tidak kurang dari 70 persen kematian yang disebabkan oleh

rokok akan terjadi di Negara berkembang.2

Rokok dibagi menjadi 2 bagian yaitu perokok aktif dan pasif.

Perokok pasif menghirup asap rokok yang tersebar disekelilingnya.

Perokok pasif tidak kalah berbahayanya dibandingkan dengan perokok

aktif karena mereka menghirup aliran samping (sidestream) dan aliran

utama (mainstream). Aliran samping adalah asap rokok yang berasal dari

ujung rokok yang terbakar, sedangkan aliran utama adalah asap rokok

yang telah dihisap oleh perokok lalu kemudian dihembuskan kembali ke

udara. Kandungan asap rokok yang tersebar ke udara sangatlah berbahaya.

Menurut penelitian ada 4000 senyawa kimia berbahaya yang terdapat pada

asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

beracun yaitu memiliki 2 kali konsentrasi nikotin dan tar, 3 kali jumlah zat

karsinogenik, 5 kali kadar karbonmonoksida dan 50 kali jumlah amonia

lebih banyak. Menghirup asap rokok orang lain atau menjadi perokok pasif

1 Ayu Rahmaningtyas, “61,4 juta penduduk Indonesia perokok aktif”, artikel diakses pada

10 Januari 2014 dari http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/31/15/744854/61-4-juta-

penduduk-indonesia-perokok-aktif 2 Tjandra Yoga Aditama, Tuberkolosis, Rokok, dan Perempuan, (Jakarta: Balai Penerbit

FKUI, 2006), h.31.

Page 15: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

3

lebih berbahaya tiga kali lipat dibandingkan menghisap rokok sendiri atau

perokok aktif. Hal tersebut dikarenakan racun rokok terbesar dihasilkan

oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Asap

tersebut merupakan hasil dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar,

karena racun yang dihisap lewat hidung tidak terfilter, sedangkan racun

rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang

dihisap.3

Saat ini, kecenderungan wanita yang merokok porsinya hampir

sama dengan jumlah pria yang merokok. Entah karena stres atau gaya

hidup yang tidak benar, perokok wanita setiap tahunnya selalu meningkat.

Hal ini berbahaya, karena beberapa penelitian mengungkapkan jika

ancaman kesehatan bagi perokok wanita sering lebih besar daripada

perokok pria. Salah satunya adalah resiko perokok wanita mengalami

kanker paru-paru cenderung 5x lebih besar dibandingkan perokok pria,

meskipun kebiasaan merokok mereka berdua sama. Hal ini karena wanita

mempunyai hormon estrogen yang dapat memperbesar resiko terkena

kanker paru. Cara pandang pola fikir (mindset) seseorang terutama

perempuan dapat mempengaruhi perasaan yang sedang dialami dan

menghasilkan sebuah tindakan. Ketika seorang berada di sebuah dilema

dan kegelisahan maka ia akan mencoba sesuatu yang belum ia pernah

lakukan, seperti hal nya merokok. Mindset sendiri memiliki pengertian

sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu

3Tim Dinas Kesehatan, “Perokok Pasif Beresiko 3 kali Lipat”, artikel diakses pada 12

Januari 2014 dari http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/berita/199-bahaya-perokok-pasif

Page 16: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

4

serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi

kenyataan yang dapat dipastikan disetiap tempat dan waktu yang sama.4

Penelitian dari berbagai Negara menunjukan bahwa faktor yang

mendorong untuk memulai rokok sangat beragam, baik berupa faktor dari

dalam sendiri atau personal, sosio-kultural dan pengaruh lingkungannya.

Faktor personal yang paling kuat adalah mencari bentuk jati diri. Dalam

iklan-iklan kebiasaan merokok dilambangkan sebagai lambang

kematangan, kedewasaan, popularitas, bahkan lambang kecantikan,

kehidupan yang sexy serta feminisme. 5

Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 100 produsen rokok,

walaupun sebagian besar merupakan produsen berskala kecil. Sebaliknya

dari sisi kesehatan, tidak ada sisi positif yang bisa didapatkan dari barang

satu ini. Sebatang rokok memiliki 4.000 bahan kimia dalam bentuk

partikel dan gas yang bersifat beracun. Diantaranya hydrogen sianida,

acetone (penghapus cat), amomia (pembersih lantai), naphthylamine,

methanol (bahan bakar roket), butane (bahan pembuat korek api),

cadmium (salah satu bahan aki mobil). Dari ribuan kandungan zat pada

rokok itu, tiga kandungan yang paling bahaya adalah tar, nikotin, dan

karbon monoksida.6

4 Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif, (Bandung: Gita Print, 2009), h.123.

5 Tjandra Yoga Aditama, Rokok dan Kesehatan, (UI-Press, 1997), h.54.

6 Kompas, “Soal Jumlah Perokok Semakin Meningkat” artikel diakses pada 12 Januari

2014 dari http://www.kompas.com/kompas-read/xml/06145/jumlahperokok/06243.html.

Page 17: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

5

Gambar 1. Rokok dan Kandungannya

Sumber: Internet Kemenkes. 2012

Dari gambar diatas adalah kandungan yang ada di dalam sebatang

rokok. Racun yang paling penting adalah Tar, Nikotin, dan Monoksida

yang menyebabkan berbagai macam penyakit seperti jantung, liver,

kanker, stroke, impotensi, keguguran dan masih banyak lagi penyakit

mematikan lainnya.7

Rokok sendiri adalah bagian dari NAPZA golongan Adiktif, yang

bersifat ketergantungan (ketagihan). Peraturan pemerintah No. 109 tahun

2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa

produk tembakau bagi kesehatan pasal 1 yaitu, Zat Adiktif adalah bahan

yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang membahayakan

kesehatan dengan ditandai perubahan perilaku, kognitif, dan fenomena

fisiologis, keinginan kuat untuk mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan

dalam mengendalikan penggunaannya, memberi prioritas pada

7 Nusantaraku, “Kandungan Rokok Yang Sangat Mematikan”, artikel diakses pada 10

Januari 2014 dari http://depkes.go.id/site/smokinggokills/kandungan-zat-berbahaya-dalam-rokok/

Page 18: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

6

penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi

dan dapat menyebabkan keadaan gejala putus zat.8

Dalam hal penanganan rokok sebenarnya pemerintah pernah

mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk pengendalian tembakau salah

satunya yaitu mengeluarkan Peraturan Pemerintah atau disingkat PP No.

81/1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, namun kemudian

diperlunak menjadi PP No. 19/2003.9

Untuk saat ini undang-undang di Indonesia khusus untuk

pelarangan merokok belum ada, tentu cukup sulit untuk melakukan

pelarangan terhadap perokok tersebut, namun terdapat fatwa yang

dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa rokok hukumnya

haram karena banyak mudharat (tidak bermanfaat).10

Hal tersebut

dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 195 bahwa kerugian

dari merokok itu sendiri.

Q.S Al-Baqarah: 195 yang berbunyi :

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di Jalan Allah, dan janganlah

kamu menjerumuskan dirimu dengan tanganmu sendiri ke dalam

8 Tim Depkes, “PP tentang pelarangan merokok” artikel diakses pada 20 Januari 2014

dari http://www.depkes.go.id/downloads/InfoTerkini_PP109_2012_Tentang_Tembakau.pdf 9 “PP No. 81/1999 tentang pengamanan Rokok Bagi Kesehatan diperlunak menjadi PP

19/2003”, Republika 31 Mei 2013, h.2. 10

Kemenag, “Fatwa MUI, Rokok Hukumnya Makruh dan Haram” artikel diakses pada 12

Februari 2014 dari http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=81811www.metrotvnews.com

Page 19: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

7

kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang baik”. (Qs. Al-Baqarah, ayat 195).11

Dari ayat diatas dijelaskan janganlah kamu melakukan sebab yang

menjadi kebinasaanmu. Wajhud dilalah (aspek pendalilan) dari ayat diatas

adalah merokok termasuk perbuatan yang mencampakkan diri sendiri

kedalam kebinasaan karena di dalam tiap batang rokok yang dinyalakan

akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia beracun yang membahayakan

dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu

sedutan maut.

Di dalam buku mengenai Penyalahgunaan NAZA Prof. Dr. H.

Dadang Hawari, Psikiater menjelaskan bagi mereka yang sudah kecanduan

tembakau (rokok) bila pemakaian diberhentikan akan timbul sindrom

putus tembakau atau ketagihan dan ketergantungan dengan gejala-gejala

sebagai berikut :

1. Ketagihan tembakau

2. Mudah tersinggung dan marah

3. Cemas dan gelisah

4. Tidak dapat diam, tidak tenang

5. Nyeri kepala

6. Mengantuk

7. Gangguan pencernaan.12

11

Alquran Al Baqarah ayat 159 12

Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA, (Jakarta: FKUI, 2006)

h.62-63.

Page 20: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

8

Berangkat dari itu semua maka perlu dicarikan solusi atau

pemecahan masalah bagi pecandu rokok. Cara pemecahan solusi untuk

berhenti merokok merupakan hal yang tidak mudah. Dalam keadaan

marah energi dalam tubuh kita menjadi tidak seimbang dan relaksasi

cukup membantu dalam menyeimbangkannya kembali. Relaksasi mampu

membawa klien ke dalam kondisi yang tenang dan nyaman, menekan rasa

tegang dengan cara timbal balik, sehingga timbul counter conditioning &

penghilangan. Hal ini sesuai dengan tata cara yang harus dilakukan dalam

terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) yakni: khusu’

(yakin), ikhlas dan pasrah (syukur). Spiritual yang dimaksud di dalam

SEFT adalah menambahkan kekuatan do’a yang disertai keihklasan dan

kepasrahan untuk memperkuat efek terapi. Solusi alternatif yang

ditawarkan dalam penelitian ini adalah terapi SEFT. Terapi SEFT adalah

tehnik yang menggabungkan antara sistem kerja energi psikology dan

spiritual dengan penggabungan 15 teknik psikoterapi yang diyakini dapat

membantu menyembuhkan permasalahan fisik dan emosi.

Berkaitan dengan hal itu maka penulis tertarik membahas metode

terapi SEFT, yang didirikan oleh Founder Ahmad Faiz Zainuddin, yang

telah melakukan banyak penyembuhan terhadap beragai macam penyakit

termasuk pecandu rokok, dengan judul “Evaluasi Hasil Terapi Spiritual

Emotional Freedom Technique (SEFT) Bagi Pecandu Rokok”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Page 21: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

9

1. Pembatasan Masalah

Topik dalam penelitian ini adalah “Evalusi Hasil Metode Terapi

SEFT bagi Pecandu Rokok”. Agar pembahasan ini lebih terarah dalam

mencapai sasaran maka penulis memberikan batasan penelitian pada

penyembuhan untuk pecandu rokok yang dilakukan dengan terapi SEFT.

Berbicara tentang penyembuhan dengan terapi SEFT, tentulah

berpengaruh sangat banyak. Dalam hal ini penulis hanya membatasi

tahapan terapi seft bagi pecandu rokok dan evaluasi hasil yang dicapai

terapi SEFT bagi pecandu rokok.

Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar lebih terfokus pada

masalah yang diteliti, karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana

penelitian.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian tentang “Evaluasi Hasil Metode Terapi SEFT Bagi

Pecandu Rokok”:

1. Bagaimana tahapan terapi SEFT bagi pecandu rokok?

2. Bagaimana evaluasi hasil yang dicapai dari pengobatan terapi SEFT

bagi pecandu rokok?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini, antara lain:

Page 22: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

10

1. Untuk mengetahui tahapan terapi SEFT bagi pecandu rokok.

2. Untuk mengetahui evaluasi hasil yang dicapai terapi SEFT bagi

pecandu rokok.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan akan

memberikan manfaat dari berbagai pihak.

a. Manfaat Akademik

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

kontribusi pemikiran dalam rangka kajian akademis mengenai

pengobatan Terapi SEFT dalam kasus merokok.

b. Manfaat Praktis

1. Memberikan masukan kepada para terapis dalam melayani klien

pecandu rokok.

2. Menjadi bahan rekomendasi bagi lembaga sosial ataupun non sosial

yang memiliki perhatian terhadap klien perokok yang sulit

disembuhkan.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai

dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

permasalahan yang diselidiki. Penggunaan metodologi ini dimaksudkan

untuk menentukan data valid, akurat, dan signifikan dengan permasalahan

Page 23: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

11

sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang

diteliti.

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititatif, pendekatan

kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu bersifat

luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendefinisikan suatu konsep, serta

memberikan suatu kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala

ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik bemakna

dilapangan.13

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengutamakan

segi kualitas data, teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain

terdiri atas berbagai teknik pengamatan yang mendalam.14

Menurut

Bogdan Taylor, pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif dalam berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang perilaku yang diamati.15

Sedangkan menurut Anselm Strauss penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara

lainnya dari pengukuran.16

13

Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2001), h. 39. 14

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiolog, (Jakarta; Gak Ekonomi UI, 2000) Edisi ke 2, h.

252. 15

Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 30. 16

H.M Djunaidi Ghani, Dasar-Dasar Penilitian Kualitatif. Prosedur. Tehnik dan Teori

Ground , (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2001) cet 1, h 11.

Page 24: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

12

Penulis memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian

karena berharap didapatkannya hasil penelitan yang menyajikan data yang

akurat, dan digambarkan secara jelas dari kondisi sebenarnya.

2. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif.

Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian

akan berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan

tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara catatan lapangan,

catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.17

3. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Tempat Penelitian

Terapi SEFT berada di bawah wewenang PT. Armina

Logos Berjaya International (ALBI) yang beralamat di Jl. Salemba

Raya No. 5, Gedung Menara Salemba Lt.7, Jakarta Pusat. Penelitian

ini dilakukan oleh terapis SEFT yang menangani pecandu rokok

secara individual.

b. Waktu penelitian

Penulis melakukan pra penelitian pada tanggal 29 Desember 2013

– 31 Januari 2014. Dilanjutkan dengan penelitian di lapangangan pada

tanggal 01 April 2014 – 24 Juni 2014.

4. Teknik Pengumpulan Data

17

Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kalitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), cet. 28, h. 11.

Page 25: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

13

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.18

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

a. Observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya

selain panca indera lainnya seperti telinga, mulut dan kulit.19

Yang

dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian ini

dapat diamati oleh penulis. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun

melalui pengamatan penulis melalui penggunaan panca indera.

Penelitan dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi penelitian,

kemudian mengamati metode tersebut berlangsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

dilakukan oleh pewawancara yag mengajukan pertanyaan dan

terwawancara yang memberikan jawaban atau pertanyaan itu.20

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan pendapat,

persepsi, perasaan, pengetahuan dan pengalaman serta penginderaan

seseorang dengan tujuan memperoleh informasi. Penulis melakukan

wawancara langsung dengan beberapa Terapis dan klien yang diterapi.

18

Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: ALFABETA, 2005),

h.10. 19

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h.174. 20

Ibid, h.186.

Page 26: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

14

c. Dokumentasi

Dokumen menurut Guba dan Lincoln dalam bukunya Lexy J

Moleong mendifinisikan dokumen sebagai bahan tertulis ataupun film

yang dipersiapkan karena adanya permintaan seseorang penyidik.21

Dalam dokumentasi ini penulis dapat memperoleh data-data

tertulis melalui arsip-arsip, foto-foto kegiatan, catatan serta buku yang

memiliki keterkaitan dengan terapi SEFT.

5. Teknik Pemilihan Informan

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, tehnik pemilihan

informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling

yaitu pengambilan sampel dari populasi yang didasarkan atas tujuan atau

pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti, dalam sampling ini

penulis berusaha menguji pertimbangan-pertimbangannya untuk dapat

memasukan unsur yang dianggap khusus dari suatu populasi dimana

penulis mencari informasi.22

Dalam hal pemilihan informan penulis mengambil 4 klien yaitu; 2

laki-laki dan 2 perempuan perokok yang melakukan pengobatan terapi

SEFT. Penulis memilih 4 informan tersebut berdasarkan perbedaan

propesi dan penyebab merokok yang berbeda. Hal ini akan menjadi

perbandingan penulis dalam menelaah evaluasi hasil program Terapi

SEFT dalam penyembuhan kasus merokok. Penulis juga mengambil 3

terapis yang menangani klien untuk triangulasi data. Dan terakhir peneliti

21

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h.216. 22

Jusuf Soewadji, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Jurusan Sosiologi, 2003), cet.1,

h.100.

Page 27: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

15

mengambil 1 informan yaitu pendiri Terapi SEFT untuk mengetahui

penemuan metode Terapi SEFT.

Berdasarkan pada konteks tersebut, maka peneliti memilih subyek-

subyek penelitian diantaranya:

Tabel 1.

Rancangan Informan

No. Informan Jumlah Pertanyaan yang

Diajukan

1. Founder 1 orang Sejarah penemuan metode

terapi SEFT

2. Terapis 3 Orang Pelaksanaan metode terapi

SEFT

3. Klien 4 Orang Pengaruh setelah

melakukan terapi SEFT

Sumber: Data Primer

6. Sumber Data

Bila dilihat dari sumbernya, teknik pengumpulan data terbagi dua

bagian, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data penulis yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh

Page 28: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

16

penulis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian.23

Jadi data

primer merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber,

sehingga penulis terlibat langsung. Dalam penelitian ini, data

diperoleh dari founder, terapis, dan klien.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia atau sudah

dikumpulkan dari bahan bacaan.24

Data ini merupakan data yang

diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang berkaitan dengan

penelitian maupun instansi yang terkait lainnya. Dalam penelitian ini

diantaranya data yang diperoleh dari studi kepustakaan.

7. Teknik Analisis Data

Setelah data lapangan terkumpul, hasil penelitian tersebut diolah dan

dianalisis dengan teknik deskriptif analisis secara kompeherensif dan

mendalam sesuai dengan data dan informasi dari hasil wawancara

kemudian dipadukan dengan catatan lapangan yang dibuat oleh penulis

pada saat penelitian berlangsung, kemudian mengkelompokkan data-data

yang ada, yaitu dengan menggunakan data yang bersifat deskriptif untuk

mendapatkan gambaran yang kongkrit tentang evaluasi program metode

terapi SEFT dalam kasus merokok. Metode yang digunakan dalam skripsi

ini adalah analisis deskriptif.

23

Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2004), h.24. 24

Nasution, Metode Research: Penelitian ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) Cet. 12.

H.143.

Page 29: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

17

Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi secara garis

besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Reduksi data, yaitu dimana penulis mencoba memilih data yang

relevan dengan evaluasi program metode terapi SEFT bagi pecandu

rokok.

b. Penyajian data, setelah data mengenai data tersebut disusun dan

disajikan dalam bentuk narasi, visual gambar, matrik, bagan, tabel

dan lain sebagainya.

c. Penyimpulan atas apa yang disajikan, pengambilan kesimpulan

dengan menghubungkan dari tema tersebut sehingga memudahkan

untuk menarik kesimpulan.

8. Keabsahan Data

Di dalam buku penelitian kualitatif Burhan Bugin mengatakan

bahwa dalam melakukan penelitian kualitatif seringkali menghadapi

persoalan dalam menguji keabsahan hasil penelitian, hal tersebut

dikarenakan oleh beberapa hal, yaitu karena; (1) Subjektifitas penulis

merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, (2) alat penulis

yang diandalkan adalah wawancara dan observasi (apapun bentuknya)

mendukung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan

apalagi tanpa kontrol dalam observasi patisipatif, (3) sumber data kualitatif

yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.25

25

Burhan Bugin, Penelitian Kuantitatif Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Social

Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009)

Page 30: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

18

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kali ini

pendekatannya lebih kepada triangulasi. Adapun triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.26

Denzin (1979) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik dan teori.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam metode kualitiatif (Patton 1987:331). Hal itu

dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, misalnya untuk mengetahui pelaksanaan metode terapi

SEFT yang dilakukan oleh Terapis untuk pecandu rokok

perempuan dengan Terapis Laki-laki untuk pecandu rokok laki-

laki.

b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

pendidikan tinggi, menengah, atau orang pemerintahan. Misalnya

dalam hal ini peneliti membandingkan jawaban yang diberikan

oleh Terapis Zulfahmi Yasir dengan Terapis Hilda Nur Fadilah.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan. Misalkan dalam hal ini penulis

membandingkan dengan kumpulan media cetak maupun elektronik

26

Molelong, Metode Penelitian Kualitatif, h.330.

Page 31: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

19

berupa brosur, leflet, buku terapi SEFT dan internet, sehingga akan

menghasilkan keabsahan data yang akurat dan disajikan dalam

penelitian ini.

E. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah teknik penulisan yang dilakukan dalam

skripsi ini merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang

diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini disusun dan dianalisa berdasarkan beberapa buku dan

internet yang menjelaskan teori-teori tentang judul yang penulis ingin

bahas, serta data-data yang ditemukan dilapangan.

Sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut, penulis kemukakan

suatu tinjauan pustaka sebagai langkah awal dari penyusunan skripsi yang

peneliti buat agar terhindar dari kesamaan judul dan lain-lainnya dari

skripi-skripsi sebelumnya. Setelah mengadakan suatu kajian kepustakaan,

maka penulis menemukan skripsi yang hampir sama dengan penulis buat,

tetapi dari berbagai segi berbeda, lebih lanjut akan peneliti paparkan

dibawah sebagai berikut :

Nama : Siti Izzatul Yazidah

NIM : 107054102584

Page 32: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

20

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Program Studi Kesejahteraan Sosial

Judul Skripsi : Terapi Ilahiyah Bagi Korban Napza di

Pondok Pesantren Hikmah Syahadah

Kampung Kadongdong Kabupaten

Tangerang

Dalam skripsi ini Siti Izzatul Yasidah membahas mengenai terapi

ilahiyah untuk korban NAPZA di Pondok Pesantren Hikmah Syahadah,

Kadongdong, Tangerang. Disini penulis melihat bahwa metode yang

dipakai untuk pengobatan korban NAPZA dengan menggunakan

pendeketan yang bersifat religius hampir sama dengan penulis, hanya

berbeda pada teknik terapi, sasaran dan tempat penelitiannya.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penyajian dalam skripsi ini

dijabarkan atas 5 bab yang terdiri dari sub-sub bab yang saling berkaitan,

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis membahas mengenai Latar Belakang

Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Tinjauan Pustaka,

dan Sistematika Penulisan.

Page 33: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

21

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini penulis membahas mengenai Definisi

Evaluasi, Jenis Jenis Evaluasi, Manfaat Evaluasi, Definisi

Terapi, Tujuan dan Manfaat Terapi serta pengertian rokok

dan efek merokok.

BAB III : Profil Lembaga

Dalam bab ini penulis membahas mengenai Profil

Perusahaan, Visi dan Misi, Tujuan, Alamat Perusahaan,

Struktur Organisasi, Terapi SEFT, Tahapan Terapi SEFT,

Profil Founder.

BAB IV : Temuan dan Analisis.

Dalam bab ini penulis membahas mengenai temuan dan

analisis yang akan dijelaskan.

BAB V: PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 34: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

22

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai evaluasi hasil metode terapi

seft yang menjadi bahasan penting dimana didalamnya meliputi: evaluasi yang dibagi

menjadi kedalam beberapa pembahasan: Pengertian Evaluasi, Model evaluasi,

Kriteria Evaluasi, serta manfaat dan kegunaan evaluasi. Penulis juga akan

menjelaskan mengenai Terapi; yaitu pengertian terapi, fungsi dan tujuan terapi serta

penjelasan mengenai rokok.

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi secara etimologi adalah penaksiran, perkiraan keadaan dan

penentuan nilai. Sedangkan berdasarkan pengertiannya, evaluasi adalah

mengkritisi suatu layanan atau program dengan melihat kekurangan atau

kelebihan pada konteks input, proses, ataupun hasil.1

Hal yang sama juga dikatakan Suharsimi Arikunto bahwa, evaluasi

adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu

program atau layanan. Dengan demikian penelitian evaluasi dilakukan untuk

mengetahui tingkat efektivitas pelaksanaan program dengan cara mengukur

hal-hal yang berkaitan dengan terlaksankan program tersebut.2

1 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah,: Dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Desember 2006) h. 124. 2 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1998). Cet.

Ke-1, h.8.

Page 35: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

23

Mengevaluasi berarti “menguji dan menentukan suatu nilai, kualitas,

kadar kepentingan, jumlah, derajad atau keadaan, seorang pengevaluasi

berusaha memberi jawaban atas suatu program pembangunan atau suatu

aktivitas serta kebutuhan para pengambil keputusan dari program atau

aktivitas tersebut.3

Evaluasi dapat mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi formatif, yaitu

evaluasi yang dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang

sedang berjalan (program, orang, penduduk, dan sebagainya). Fungsi sumatif,

evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi, atau

lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi

kebutuhan suatu layanan, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi,

motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat.4

2. Model evaluasi

Dalam kaitan dengan kegiatan evaluasi, biasanya dikaitkan dengan

jenis-jenis evaluasi yang akan digunakan. Pieterzk, Ramler, Renner, Ford, dan

Gilbert (1990:12) mengemukakan tiga tipe evaluasi, yaitu evaluasi input

(inputs), evaluasi proses (process), dan evaluasi hasil (outcomes). Pembagian

3Mochtar Buchori, Riset Partisipatris Riset Pembebasan, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1993), H. 68-69. 4 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program, (Jakarta: Rineka Cipta), h.4.

Page 36: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

24

ini dilakukan atas dasar kronoligis perjalanan sebuah kegiatan. Ketiga jenis

penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut:5

a).Evaluasi Input

Evaluasi ini memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam

pelaksanaan suatu program. Tiga unsur (3) variable utama yang terkait

dengan evaluasi input adalah klien, staf, dan program. Dari ketiga unsur diatas

penulis uraikan sebagai berikut:

a. Peserta program (klien), meliputi : usia, jenjang pendidikan, dan latar

belakang keluarga.

b. Pelaksanaan (staf), meliputi : aspek demografi, seperti latar belakang

pendidikan dan pengalaman propesi.

c. Program, meliputi : cara pelaksanaan program, dan sumber-sumber

rujukan yang tersedia.

b). Evaluasi proses

Evaluasi proses menurut Pieterzek, dkk (1990;14 dan 111-116) adalah

memfokuskan diri pada aktifitas program yang melibatkan interaksi langsung

antara klien dengan staf yang merupakan pusat dari pencapaian tujuan.

(objektif program). Dalam evaluasi ini yang dinilai adalah perjalanan operasi

lembaga dan kualitas layanan yang diberikan. Tipe evaluasi ini diawali

5Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan dan Intervensi Komunitas, (Jakarta:

FEUI, 2001) h.128.

Page 37: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

25

dengan analisis dari sistem pemberian layanan dari suatu program. Dalam

upaya mengkaji nilai komponen pemberian layanan, hasil analisis harus dikaji

berdasarkan kriteria yang relevan seperti; kebijakan lembaga, tujuan process

(process goals) dan kepuasan klien.

c). Evaluasi Hasil

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai seberapa jauh tujuan-tujuan yang

sudah direncanakan tercapai (overall impact) dari suatu pelayanan terhadap

penerima layanan.6 Dengan demikian, evaluasi ini diarahkan pada dampak

keseluruhan dari suatu pelayanan terhadap pasien yang menjadi penerima

layanan ketika layanan telah selesai. Pertanyaan yang utama yang muncul

dalam evaluasi ini adalah; bila suatu layanan telah berhasil mencapai

tujuannya, bagaimana penerima layanan akan berbeda setelah ia menerima

layanan tersebut? Berdasarkan pertanyaan ini seorang evaluator akan

mengkonstruksikan kriteria keberhasilan dari suatu layanan. Kriteria

keberhasilan ini akan dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu

program. (programme oriented) ataupun pada terjadinya perubahan klien

(client oriented). 7

Pertanyaan kunci yang ingin dijawab dalam evaluasi ini adalah :

1. Apakah tujuan pelayanan klien tercapai pada tingkat yang sesuai dengan

yang diharapkan?

6Isbandi ,Pengembangan dan Intervensi Komunitas, h.129.

7Ibid h.129.

Page 38: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

26

2. Apakah pelayanan menghasilkan perubahan pada penerima layanan?

Jenis evaluasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

evaluasi hasil. Dalam hal evaluasi hasil penulis akan menjelaskan hasil

dari metode terapi SEFT bagi pecandu rokok.

3. Kriteria Evaluasi

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang digunakan untuk

suatu proses evaluasi, Feurstein mengajukan beberapa indikator yang perlu

untuk dipertimbangkan. Indikator yang penulis ambil menurut Feurstin di

dalam buku Isbandi Rukminto Adi8 yaitu:

1. Indikator Efisiensi

Dalam indikator ini menunjukan apakah sumber daya dan aktifitas yang

dilaksanakan berguna.

2. Indikator Dampak

Indikator ini melihat apakah sesuatu yang sudah dilakukan benar-benar

memberikan suatu perubahan pada penerima layanan.9

3. Indikator Evektifitas

Dalam indikator ini membahas mengenai hubungan antara hasil output

dengan outcomes.10

8 Isbandi Rukminto, “Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas”, h.130. 9 Isbandi Rukminto, “Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas”, h.130-132 10

Nurul Hidayati, S.Ag, M.pd,“Evaluasi Program” (Fidkom: 2008), h.63.

Page 39: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

27

4. Manfaat dan kegunaan Evaluasi

Menurut Feurstin ada sepuluh manfaat dan kegunaan evaluasi yang

dikutip oleh Isbandi Rukminto Adi antara lain:

a. Pencapaian, guna apa yang sudah dicapai

b. Mengukur kemajuan, Melihat kemajuan dikaitkan dengan objek

program

c. Meningkatkan pemantauan, agar tercapai manajemen yang lebih

baik

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan, agar dapat

memeprkuat program itu sendiri.

e. Melihat apakah usaha yang sudah dilakukan secara efektif.

f. Biaya dan manfaat (cost benefit) melihat apakah biaya yang

dikeluarkan cukup masuk akal (reasonable).

g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengelola

kegiatan program secara lebih baik.

h. Berbagai pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam

kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut

melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan

telah berhasil dengan baik.

i. Meningkatkan keefektifkan. Agar dapat memberikan dampak yang

lebih luas.

Page 40: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

28

j. Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik. Karena

memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari

masyakarat, komunitas fungsional dan komunitas lokal.11

B. Terapi

1. Pengertian terapi

Terapi diambil dari kata Yunani yaitu therapia yang berarti

penyembuhan.12

Terapi menurut bahasa Inggris yang asal katanya ialah

“therapy yang berarti terapi, pengobatan. Sedangkan menurut bahasa Arab

terapi sepadan dengan kata “Syafa- Yasyfi- Syifaan, yang berarti pengobatan,

mengobati, menyembuhkan.”13

Psikoterapi berasal dari bahasa yunani yaitu pshyco (jiwa) dan

therapia (penyembuhan). Psikoterapi secara harafiah berarti menyembuhkan

pikiran atau jiwa. Secara umum arti psikoterapi dapat diartikan sebagai

penyembuhan pikiran melalui metode-meode psikologis yang diterapkan oleh

praktisi yang terlatih dan bersertifikat.14

11

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan,Pengembangan Masyarkat dan Komunitas ,

(Jakarta:FEUI) , h. 127. 12

Richard Nelson Jones, Teori dan Praktik Konseling dan Terapi, (Jakarta: Pustaka Belajar ,

2011), h.2. 13

“Pelayanan Terapi, Rumah Lentera Hati”, artikel diakses pada 25 Maret 2014 dari

http://www.slbn-sragen.sch.id/unit-unit/terapi 14

Richard Nelson Jones, Teori dan Praktik Konseling dan Terapi, (Jakarta: Pustaka Belajar ,

2011), h.2.

Page 41: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

29

2. Fungsi dan Tujuan Terapi

Terapi sendiri mempunyai fungsi dan tujuan sebagai berikut :

1. Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar

2. Mengurangi tekanan emosional

3. Mengembangkan potensi klien

4. Mengubah kebiasaan

5. Memodifikasi struktur kognisi

6. Memperoleh pengetahuan tentang diri

7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan

interpersonal

8. Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan

9. Mengubah kondisi fisik

10. Mengubah kesadaran diri.

11. Mengubah lingkungan sosial.15

C. Rokok

1. Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga

120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang

berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu

15

Purwandari, Buku Pegangan Kuliah Psikoterapi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2003, h.39,

artikel dapat di download di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf

Page 42: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

30

ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut

pada ujung lainnya.16

Rokok merupakan bagian dari NAPZA golongan zat adiktif. Menurut

Peraturan Pemerintah No.109 tahun 2012 Pasal 1 ayat 1 Zat Adiktif adalah

bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang membahayakan

kesehatan dengan ditandai perubahan perilaku,kognitif, dan fenomena

fisiologis, keinginan kuat untuk mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan dalam

mengendalikan penggunaannya, memberi prioritas pada penggunaan bahan

tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan dapat

menyebabkan keadaan gejala putus zat.17

Rokok adalah salah satu produk

tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup

asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang

dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies

lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan

atau tanpa bahan tambahan.18

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

secara jelas menyatakan pengamanan penggunaan bahan yang mengandung

16

Lawrence M.tierney,dkk, Diagnosis dan Terapi Kedokteran, penerjemah Abdul Gofir,

(Jakarta; Salemba Medika, 2002) h. 7.

17 “Peraturan Pemerintah RI” No. 109 tahun 2012 TENTANG PENGAMANAN BAHAN

YANG MENGANDUNG ZAT ADIKTIF BERUPA PRODUK TEMBAKAU BAGI KESEHATAN”

fffartikel diakses pada 28 April 2014 dari

http://www.depkes.go.id/downloads/InfoTerkini_PP109_2012_Tentang_Tembakau.pdf

18

Lawrence M.tierney, Diagnosis dan terapi kedokteran, (Jakarta: Salemba Medika, 2002)

penerjemah Abdul Gofir, h.8.

Page 43: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

31

zat adiktif ( yang meliputi tembakau & produk yang mengandung tembakau )

harus memenuhi standar dan/atau persyaratan yang ditetapkan. Selain itu,

setiap orang yang memproduksi dan atau memasukkan rokok ke wilayah

Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Dalam UU itu juga

mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok guna melindungi masyarakat dari

bahaya asap rokok.19

2. Jenis Tembakau

1. Flue-curred tobacco

Flue curred tobacco lebih dikenal sebagia tembakau Virginia yang

dikembangkan di North Carolina pada pertengahan abad ke 19. Daun

tembakau jenis ini berwarna terang, dan merupakan tembakau yang

dipakai dalam conventional british cigarrret. Juga meupakan

komponen utama dalam American Blend brand. Tembakau jenis ini

mengandung kadar gula tinggi (15-24 %). Daun tembakau ini

dikeringkan dalam barak gelap sehingga berkurangnya kelembabpan

dapat diatur.Pemanasan dilakukan dengan menggunakan bahan bakar

kayu.

2. Light Air-cured Tobacco

Daun tembakau yang berwarna pirang ini berasal dari Ohio.Tembakau

jenis ini mengandung banyak gula (ditambahkan dari luar karena

mudah menyerap gula).Tembakau ini dikeringkan dalam barak yang

19

“UU RI nomer 36 tahun 2009 tentang Kesehatan” artikel diakses pada 28 April 2014 dari

http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf

Page 44: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

32

rindang dengan ventilasi yang baik tanpa bantuan pemanasan dari luar.

Tembakau jenis ini banyak digunakan dengan cara dikunyah, sebagai

salah satu campuran tembakau yang diiisap dengan pipa, dan dalam

American blend cigarret.

3. Marryland Tobacco

Tembakau yang diproduksi di Negara bagian Maryyland dan secara

terbatas di Italia ini termasuk light air-cured tobacco.Tembakau jenis

ini mengandung sedikit nikotin dan mempunyai aroma yang netral,

serta dapat dibakar sampai habis dan tidak menyisakan abu.

4. Dark tobacco

Tembakau jenis ini mirip dengan tembakau yang dipakai orang

Indian.Dark Tobacco tergolong air-cured tobacco yang mengalami

fermentasi sehingga kadar gulanya rendah, serta asapnya bersifat

alkalis. Tembakau jenis ini banyak digunakan sebagai lapisan luar dan

isi cerutu, sebagai tembakau yang dikunyah dan yang dihisap dengan

menggunakan pipa, serta dalam rokok Prancis dan Spanyol.Juga

banyak digunakan dalam bidi di India dan rokok kretek di Indonesia.

5. Oriental Tobacco

Tembakau oriental ini dibudidayakan di Turki dan Eropa Tenggara

pada abad ke 16. Proses pengeringannya adalah dengan sinar matahari,

serta dibiarkan mengalami fermentasi selama disimpan. Aroma yang

khas berasal dari getah yang dihasilkan oleh trikoma pada permukaan

Page 45: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

33

daun tembakau jenis ini. Karena aromanya ini, tembakau jenis oriental

tetap dipakai dalam American blend cigarette.

6. Rokok kretek

Rokok kretek atau rokok cengkeh mulai dikenal di Indonesia sejak

awal abad ke-20. Cengkeh mengandung eugenol, suatu anestesi lokal,

yang dpaat mengurangi perasaan tidak enak di tenggorokan akibat

asap rokok.20

3. Dampak merokok

a. Perokok Pasif

Perokok pasif berpotensi terkena berbagai macam penyakit,

diantaranya :

Resiko kanker paru-paru

Resiko penyakit asma

Resiko infeksi telinga

Perokok pasif pada ibu hamil berdampak pada janin dapat

mengakibatkan :

Berat badan bayi baru lahir rendah

Kelahiran bayi premature

Memperparah asma dan alergi pada bayi

20

Satya Joewana, M.D., Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif

Penyalahgunaan Napza, (Jakarta; Buku Kedokteran EGC, 2005), edisi ke 2, h.184-186.

Page 46: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

34

Syndrom kematian bayi mendadak

Perokok pasif pada anak-anak dapat mengakibatkan :

Asma

Infeksi paru-paru

Peningkatan resiko berkembangnya tuberkolosis jika terpapar

carrier

Alergi

kesulitan belajar dan sulit konsentrasi

Terhambatnya perkembangan otak dan efek perilaku karena

terganggunya sistem syaraf.

Peningkatan kerusakan gigi

Memperbesar peluang penyakit bronchitis

Memperbesar resiko kematian dan kerusakan organ tubuh

Hanya 30 menit terpapar perokok pasif dapat mempengaruhi

bagaimana pembuluh darah mengatur aliran darah, untuk tingkat yang sama

dengan yang terlihat pada orang yang merokok. Eksposur jangka panjang

untuk perokok pasif dapat menyebabkan perkembangan aterosklerosis

(penyempitan pembuluh darah).21

b. Perokok Aktif

21

Tim Dinkes, “Perokok Pasif Beresiko 3 kali lipat” artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari

http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/berita/199-bahaya-perokok-pasif

Page 47: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

35

Menurut Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH,

merokok dalam jumlah banyak atau aktif dari segi kesehatan dapat

menyebabkan:

1. Kanker Paru-Paru

Dari banyaknya kasus kanker paru-paru diketahui 90 persen

disebabkan oleh rokok, hal tersebut karena rokok masuk dengan cara

inhalasi ke dalam paru-paru. Zat yang ada pada asap rokok tersebut

bisa merangsang sel dalam paru-patu untuk tumbuh secara tidak

normal. Dan diperkirakan bahwa 1 dari 10 perokok sedan dan 1 dari 5

perokok berat akan meninggal karena kanker paru-paru.

2. Kanker Payudara

Merokok tidak hanya menjadi kebiasaan para pria, banyak dari wanita

juga yang memang memiliki kebiasaan merokok.Bahaya Merokok

bagi wanita sendiri sangat negatif karena bisa mengakibatkan kanker

payudara.

3. Penyakit Jantung

Jantung akan bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah

karena asap rokok mengandung nikotin. Lalu kandungan karbon

moniksida yang ada pada asap rokok pun bisa membuat jantung

memompa darah lebih banyak lagi, hasilnya tentu akan terkena

serangan jantung. Bahkan sebagian besat akan berdampak pada

penyakit jantung koroner dan juga diabetes melitus.

Page 48: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

36

4. Impotensi

Merokok juga bisa meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50%.Hal

tersebut bisa terjadi karena rokok bsia merusak pembuluh darah, dan

nikotin yang ada pada rokok bisa mempersempit arteri hingga akiran

darah terganggu. Jika seseorang sudah mengalami masalah impotensi

maka hal tersebut bisa menjadi peringatan dini karena rokok juga bisa

merusak organ lain dalam tubuh.22

Bahaya akibat merokok juga dijelaskan oleh Direktur Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes

RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTC.Untuk

wanita yang tengah mengandung, merokok bisa menyebabkan keguguran,

berat badan janin berkuran, bayi akan mengalami gangguan pernafasan,

pertumbuhan janin (fisik dan IQ) yang melambat, kejang pada kehamilan,

gangguan imunitas bayi, dan bisa terjangkit penyakit telinga dan masih

banyak dampak merokok yang berbahaya lainnya baik bagi kesehatan pria

dan juga wanita.23

22

“Menkes Ungkap Dampak Rokok Terhadap Kesehatan dan Ekonomi” artikel diakses pada

27 April 2014 dari http://www.kemkes.go.id/index.php?vw=2&id=NW.201406020002 23

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI “Rokok

Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun” artikel diakses pada 27 April 2014 dari

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2051

Page 49: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

37

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Armina Logos Berjaya International

PT. Armina Logos Berjaya Internasional (ALBI) didirikan oleh

Bpk. H. Umyung Mustika SE, Bpk. H. Ahmad Faiz Zainuddin S.Psi. M,sc,

Ibu Hj. Ir Darneli Guril, dan dipimpin oleh Bpk. H. Hamid A., SE, CPA.

Bpk. H.Umyung Mustika SE adalah Presiden Direktur PT. KANZ Berjaya

International (KBI) yang telah terbukti berhasil memberikan dukungan

manajemen dan pemasaran pada PT. Arminareka Perdana dan PT. Armina

Utama sukses dalam memberikan kemudahan kepada Ummat Islam untuk

menunaikan ibadah Haji dan Umrah, melalui KANZ Support System.

Awalnya Bpk. H. Ahmad Faiz Zainuddin, S. Psi. M.sc adalah Master

Trainer dan penulis buku Healing, success, happiness, greatness yang juga

penemu Terapi SEFT menggratiskan terapi pada setiap kegiatan, namun

yang terjadi banyak sekali permasalahan yang dialami. Akhirnya beliau

bersama Bpk. Umyung Mustika SE mendirikan PT. Armina Logos

Berjaya Internasional pada tahun 2010, yang dikhususkan untuk program

training SEFT dengan dikeluarkan tarif sesuai perusahaan tetapkan.1

PT. Armina Logos Berjaya Internasional (ALBI) adalah

perusahaan yang bergerak pada bidang training provider. Training yang

dikelola ALBI mencakup bidang healing, success, happiness, greatness

1 Brosur ALBI terbaru Januari 2014

Page 50: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

38

yang meliputi semua dimensi holistik manusia, yakni: spiritual, emotional,

intelectual, social, and physic. Orientasi kedepan ALBI & Co tidak hanya

bergerak dalam bidang bisnis namun menjadi motor penggerak bagi

gerakan sosial bagi bangsa Indonesia menuju pada kehidupan yang lebih

baik sesuai visi dan misi ALBI.2

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

1. Membangun peradaban LOGOS. LOGOS adalah singkatan dari

loving God, blessing others and personal excellent. LOGOS adalah visi,

mindset, karakter, dan action dari seseorang untuk selalu mengabdikan

hidupnya (ibadah) untuk mencintai Tuhan, menjadi berkah/memberikan

manfaat bagi sesama dan selalu memperbaiki diri terus menerus.

2. Membawa Indonesia bebas dari kemiskinan dan penderitaan

(free on pain and poverty) pada tahun 2020.

Misi :

1. Mewujudkan LOGOS Village. LOGOS Village adalah sebuah

project mewujudkan kehidupan manusia yang terintegrasi mulai dari

sekolah, perumahan, perkantoran, supermarket, dan semua infrastruktur

pendukungnya mulai dari sabang sampai merauke yang dihuni oleh

mayoritas orang-orang yang berhati LOGOS.

2 Brosur Albi terbaru Januari 2014

Page 51: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

39

2. Melahirkan 5 (lima) juta orang berhati LOGOS berkantong

BOSS. Kalimat berhati LOGOS berkantong BOSS adalah jargon kita untuk

membawa Indonesia bebas dari kemiskinan dan penderitaan pada tahun

2020. Berhati LOGOS artinya adalah hati yang selalu mengabdikan

hidupnya (ibadah) untuk mencintai Tuhan, menjadi berkah/memberikan

manfaat bagi sesama dan selalu memperbaiki diri terus menerus.

Sedangkan berkantong BOSS adalah target minimal penghasilan penduduk

Indonesia Rp. 5.000.000,- per bulan (berdasarkan pada tingkat inflasi

tahun 2012).3

C. Alamat Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Armina Logos Berjaya Internasional (ALBI)

Kantor direksi : Gedung Menara Salemba Lt. VII, Jl. Salemba

Raya No. 5 Jakarta Pusat

Telepon : (021) 3984 2428

Faximile : (021) 3984 2427

Email : [email protected]

Website : www.klikalbi.com4

3 Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014

4 “Informasi ALBI” Artikel diakses pada 10 April 2014 dari http://klikalbi.com/contactus

Page 52: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

40

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Tabel 2. Struktur Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Annual General Meeting (AGM)

Hj. Ir Darneli Guril, Subaebasni, Heru Syam

Dewan Komisaris

Board Of Comisioner (BOC

Hj. Ir Darneli Guril

IT System

Manager

Syamsul

Hidayat

Bussines

Developmen

t Manager

Event &

Training

Manager

Maria Ulfah

Accounting

Manager

Dahlia

Rahma

Finance

Manager

Registration

Activation

Manager

Agni

Suryadi P

AP System

Manager

Dewan Direksi

Board of Dorector (BOD)

H. Ahmad Faiz

Zainuddin S.Psi. M,sc,

H. Umyung Mustika SE,

Harmanto

General Manager (GM)

. H. Hamid A., SE, CPA

Page 53: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

41

Jumlah Karyawan dan Deskripsi Pengembangan Kompetensinya

a. Karyawan berdasarkan Golongan/ Jabatan

Realisasi tenaga kerja sampai dengan 31 Desember 2013.

Tabel 3.

Jumlah karyawan

No. Uraian Tahun/ Year Description

2012 2013 2014

1. Komisaris 3 3 3

2. Direksi 3 3 3

3. General

Manager

1 1 1

4. Manager 5 7 7

5. Supervisor 15 19 19

6. Staff 58 62 68

7. Kontrak 5 2 4

TOTAL 90 97 97

b. Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi Karyawan

Uraian

Traning

Tahun/year 2012 Tahun/ Year 2013

Number Of

Trainee

Investasi (Rp) Number Of

Trainee

Investasi

(Rp)

Healing &

Succes

30 105.000.000 38 133.000.000

SOP & KPI 4 40.000.000 3 30.000.000

Service

Excellent

50 75.000.000 45 67.500.000

5

5 Dokumen Pribadi Perusahaan

Page 54: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

42

E. Terapi SEFT

Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) merupakan

perpaduan antara ilmu Akupuntur dan Energy Psikologi yaitu

memanfaatkan sistem energy tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran,

emosi, dan perilaku yang disempurnakan dengan sentuhan Spiritual.

Dalam hal spiritual yang dimaksud adalah SEFT percaya semua

kesembuhan berasal dari Tuhan-nya ataas kepercayaan agama masing-

masing dari kekuatan do‟a. Tehnik SEFT ini digagas pertama kali dan

terus menerus dikembangkan oleh seorang putera Indonesia sekaligus

didaftarkan sebagai karya intelektual dan karya anak bangsa yaitu H.

Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi, M.Sc.

SEFT adalah teknik pemberdayaan diri yang menggabungkan 15

macam teknik terapi (termasuk kekuatan spiritual) yang diproses oleh

Ahmad Faiz Zainuddin sehingga menghasilkan sintesa sebuah teknik

pemberdayaan diri yang sederhana tetapi efektif untuk mengatasi berbagai

macam masalah fisik dan emosi (seperti sakit kepala berkepanjangan,

nyeri punggung, asma, alergi, mudah capek, hingga penyakit kronis seperti

diabetes, darah tinggi dan lainnya seperti; emosi, trauma, depresi,

kecanduan rokok, phobia, stress, insomnia, malas, bosan, gugup, galau,

cemas, tidak percaya diri, maksimalkan potensi dan kekuatan yang ada

dalam diri setiap individu, meningkatkan kinerja untuk mencapai peak

performance, membersihkan emosi negatif untuk meraih kedamaian hati

dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain secara cepat,

mudah dan universal.

Page 55: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

43

Teknik ini dapat dikatakan berhasil, karena SEFT merupakan

penggabungan dari 15 teknik terapi yang telah dipraktekkan oleh banyak

ahli psikologi, psikiater, maupun terapis di seluruh dunia yang kemudian

dikemas menjadi lebih sederhana tetapi mempunyai dampak yang efektif.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan Bpk.

Ahmad Faiz Zainudin selaku pendidiri SEFT;

“SEFT ini gabungan dari 15 macam teknik psikoterapi yang ada,

mulai dari terapi Gestald, EMDR, NLP, sistematis, pshycoanalisa, logo

terapy, sedhona, ercksonian, provocative, suggestion, creative visual,

relakasasi meditasi, energy, powerfull, loving kidness sudah 15 saya

sebutkan tadi kita coba jadi 1 teknik terapi, walaupun sedikit saya

masukan.”6

Tehnik SEFT menggabungkan 15 macam teknik terapi yang sudah dikenal

luas di dunia, berikut penggabungannya:

1. NLP (Neuro Linguistic Programming)

Neouro Linguistic Programming adalah cara kerja terapi yang

sistematik. Artinya kita melihat orang sabagai sebuah sistem

dalam sebuah sistem. Menurut teorinya NLP ingin menyelidik

tentang bagaimana kompleksnya seseorang.7 Dalam peroses

terapi NLP pada saat kita melakukan „set up’, kita telah

melakukan proses reframing dan anchoring yang biasa

dilakukan di NLP. Pada saat seseorang melakukan tapping, itu

berarti orang tersebut sedang melakukan proses breaking the

pattern.

6 Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014

7 Stephen Palmer, “Konseling dan Psikoterapi” diterjemahkan dari Intoduction To

Counsleing and Psychotherapy, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2011) h.277.

Page 56: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

44

2. Systematic desensitization

Pada saat kita melakukan tapping pada orang yang mengidap

phobia, trauma, kecemasan, dan berbagai masalah psikologis

lainnya maka dalam SEFT kita sekaligus melakukan proses

systemic desensitization. Ketika terapi berlangsung kita

membuat yang awalnya klien sangat sensitive dapat tidak

menjadi sensitive kembali.

3. Pshycoanalisa

Terapi psikoanalisa yang dikemukakan oleh Sigmund Feud.

Terapi Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan

yang lebih bersifat psikologis daripada dengan cara-cara fisik.8

Ketika kita berusaha menemukan akar masalah (finding the

core issues) dari keluhan fisik, SEFT menggunakan teknik

psikoanalisa. Psikoanalisa berasumsi bahwa apapun yang kita

rasakan saat ini sebenarnya berasal dari segala hal yang kita

alami dimasa lalu.

4. Logotherapy

Dengan keikhlasan, kepasrahan, dan rasa syukur pada saat

melakukan SEFT, kita telah memberikan makna spiritual atas

penderitaan yang kita rasakan (meaning in suffering). Hal ini

menurut Victor E. Frankl (founder logotherapy) membuat kita

mampu bertahan dalam kondisi apapun. Kenyataannya dalam

8 Stephen Palmer, Konseling dan Psikoterapi, h.14.

Page 57: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

45

SEFT sikap ikhlas, pasrah, dan rasa syukur tersebut diucapkan

ketika terapi berlangsung.

5. EMDR

Pada bagian akhir dari proses SEFTing, kita akan melakukan

beberapa gerakan mata (nine gamut procedure). Kemampuan

kita melakukan kendali atas gerakan mata ini berpengaruh pada

kemampuan kita mengendalikan emosi kita. Proses SEFTing

selain berfungsi melepaskan hambatan-hambatan emosi, juga

melatih kita untuk memiliki kendali penuh atas kondisi emosi

kita.

6. Sedona Methode

Dalam Sedona Methode, proses melepaskan segala penyakit

disebut sebagai letting go. Satu kondisi yang akan

mempercepat proses penyembuhan baik luka fisik maupun

emosi. Dalam SEFT sikap ikhlas dan pasrah yang dilatih terus

menerus akan menghasilkan kemampuan menerima dan

melepaskan segalanya dengan nyaman dan bahagia (let go, let

God).

7. Ericksonian Hypnosis

Dalam proses SEFTing, kita melakukan hypnosis ringan diri

(mild hypnosis) dalam bentuk sugesti diri dan afrimasi dengan

menggunakan pilihan kata yang memiliki efek hypnosis

(hypnotic word). Proses ini juga digunakan dalam hypnosis

aliran Ericksonian.

Page 58: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

46

8. Provocative Therapy

Terapi provocative juga digunakan dalam proses SEFTing, saat

“indidvidu” dipaksa masuk kedalam kondisi yang paling tidak

menyenangkan, paling menyakitkan. Pada masa itulah

dilakukan ketukan (tapping), sehingga keluhan pasien menjadi

hilang.

9. Suggestion and affirmation

Dalam proses SEFTing, dan Deep SEFT kita banyak

melakukan pengulangan kata-kata yang memberdayakan diri

(suggestion and affirmation) kondisi akan menciptakan harapan

dan rasa optimis yang terprogram dalam alam bawah sadar

kita. Harapan dan rasa optimis yang muncul akan membantu

proses penyembuhan indidvidu tersebut.

10. Creative visualization

Teknik ini menstimulasikan titik-titik akupuntur di tubuh.

Teknik ini mengubah kondisi fisik kita (kesehatan,

kesejahteraan, prestasi, dan lain sebagainya) dengan

menugubah kondisi pikiran kita. Proses tapping yang dilakukan

pada titik-titik akupuntur di sepanjang jalur energy meridian

akan menetralisir gangguan sistem energy tubuh.

11. Relaxation and meditation

Dalam perkembangannya meditasi menjadi praktek yang

sangat umum untuk dipraktekan. Menjadi salah satu teknik

penyembuhan fisik maupun psikis. Metode menghilangkan

Page 59: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

47

stress sangat popular serta bahan riset yang menarik.hingga

saat ini, terdapat lebih dari 500 riset mutakhir yang

mempelajari efektivitas meditasi dalam penyembuhan berbagai

penyakit (termasuk kanker, jantung, dan penyakit kronis lain),

mengatasi berbagai gangguan emosi. Dalam prakteknya SEFT

menggunakan teknik simple meditation juga. Satu praktek yang

tidak ditemukan dalam EFT versi Original. Saaft kita

melakukan SEFT, kita dianjurkan melakukan dalam kondisi

meditative (Yakin, Khusu, Ikhlas, pasrah dan syukur). Dengan

begitu efek SEFT akan terasa lebih efektif.

12. Gestald therapy

Terapi Gestalt adalah pendekatan eksistensial atau humanistic

pada konseling dan psikoterapi yang telah digunakan selama

lebih dari 50 tahun.9 Dalam proses SEFTing, kita banyak

melakukan pengulangan kata-kata yang memberdayakan diri.

Kondisi ini akan menciptakan harapan dan rasa optimis yang

terprogram dalam alam bawah sadar kita. Harapan dan rasa

optimis yang muncul akan membantu proses penyembuhan

indidvidu tersebut.

13. Energy pshycology

Proses tapping yang dilakukan pada acupoints di sepanjang

jalur energy meridian akan menetralisir gangguan sistem

energy tubuh.

9 Stephen Palmer, Konseling dan Psikoterapi, h.147.

Page 60: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

48

14. Powerfull prayer

Kondisi yang sangat dianjurkan dalam proses tapping adalah

indidvidu diminita untuk yakin, khusyu, ikhlas, pasrah, dan

bersyukur.

15. Loving-kindness Therapy

Prof. Decher Keltner dari University California Berkley dalam

bukunya, Born to be Good, menjelaskan berbagai penelitian

ilmiah yang menyimpulkan bahwa cinta kasih dan kebaikan

akan menyembuhkan kita dan menyembuhkan orang yang kita

kasihi. Saat melakukan SEFTing, energy cinta kasih dan

kebaikan hati sang SEFTer akan membantu kesembuhan

kliennya.10

F. Alur Pendaftaran Pasien Terapi

Tabel 4.

Alur Pendaftaran Pasien

10

Ahmad Faiz Zainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, (Jakarta:

Afzan Publishing) h. 100.

Calon

Pasien/

Klien

menghubungi

perusahaan/

menghubungi

terapis terdekat

Mendaftar Proses

Terapi

Melakukan Evaluasi

Terhadap Pasien yang

diterapi

Page 61: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

49

G. Tahapan Terapi SEFT

a. The Set UP

The Set-Up bertujuan untuk memastikan agar aliran energi

tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk

menetralisir “Psyhcological Reversal” atau “Perlawanan

Psikologis” (biasanya berupa pikiran negative spontan atau

keyakinan bawah sadar negative).

Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:

Saya tidak dapat berhenti merokok

Saya tidak dapat bicara di depan public

Saya adalah korban pelecehan seksual yang malang

Dari contoh uraian psychological Reversal diatas, jika

keyakinan atau pikiran negative diatas terjadi makan inilah

obatnya:

“Ya.. Allah meskipun saya… (keluhan penyakit), saya

ikhlas, menerima sakit/ masalah saya ini, saya pasrahkan pada-Mu

kesembuhan saya”

Hal ini diperoleh dari wawancara penulis dengan Bpk.

Ahmad Faiz Zainudin selaku pendiri terapi SEFT:

“Kata-kata The Set-Up Words maksutnya yaitu beberapa

kata yang perlu anda ucapkan dengan penuh perasaan untuk

menetralisir Psychological Reversal keyakinan dan pikiran negatif.

Dalam bahasa religiousnya, the Set-Up words adalah doa

kepasrahan kita pada Tuhan kita menurut kepercayaan masing-

masing sambil mengucapkan Ya.. Allah atau Ya Tuhan meskipun

saya… sebutkan keluhan penyakit, saya ikhlas, menerima sakit/

Page 62: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

50

masalah saya ini, saya pasrahkan pada-Mu kesembuhan saya. The

Set-Up itu sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama adalah

mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu‟,

ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali. Dan yang kedua adalah sambil

mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan dada kita ,

tepatnya di bagian Sore Spot yaitu daerah di sekitar dada atas yang

jika ditekan terasa agak sakit atau mengetuk dengan dua ujung jari

di bagian Karate Chop”11

.

b. The Tune-in

Tune in adalah keadaan dimana terapis akan memberikan

suatu bayangan kepada pasien mengenai penyakit yang sedang ia

derita. Klien akan memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik

tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin di

hilangkan sehingga akan terjadi reaksi negative seperti menangis,

marah, sedih.

Hal ini diperoleh dari wawancara penulis dengan pendiri

Terapi SEFT Bpk. Ahmad Faiz Zainudin:

“Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara

merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran

kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal tersebut,

hati dan mulut kita mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah… yaa

Allah..” kemudian untuk masalah emosi, kita melakukan Tune-In

dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu

yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita

hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif seperti marah, sedih, takut,

hati dan mulut kita mengatakan, “Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya

pasrah…” Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah

ke 3 yaitu tapping. Pada proses inilah Tune-In yang dibarengi

tapping kita menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik”.12

c. The Tapping

Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari

pada titik-titik tertentu di tubuh sambil melakukan Tune-In. titik-

11

Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014 12

Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014

Page 63: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

51

titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major Energy

Meridians”, yang jika di ketuk beberapa kali akan berdampak pada

ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang klien rasakan.

Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang

kembali.

Berikut adalah titik-titik tersebut:

Cr = Crown, Pada titik dibagian atas kepala

EB = Eye Brow, Pada titik permulaan alis mata

SE = Side of the Eye, Di atas tulang disamping mata

UE = Under the Eye, 2 cm dibawah kelopak mata

UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung

Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir

CB = Collar Bone, Di ujung tempat bertemunya tulang dada,

collar bone dan tulang rusuk pertama

UA = Under the Arm, Di bawah ketiak sejajar dengan putting

susu (pria) atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita)

BN = Bellow Nipple, 2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau

di perbatasan antara tulang dada dan bagian bahwa payudara

IH = Inside of Hand, Di bagian dalam tangan yang berbatasan

dengan telapak tangan

OH = Outside of Hand, Di bagian luar tangan yang berbatasan

dengan telapak tangan

Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku

Page 64: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

52

IF = Index Finger, Jari telunjuk di samping luar bagian bawah

kuku (dibagian yang menghadap ibu jari)

MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah

kuku (di bagian yang menghadap ibu jari)

RF = Ring Finger, Jari manis di samping luar bagian bawah

kuku (di bagian yang menghadap ibu jari)

BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian

bawah kuku (di bagian yang menghadap ibu jari)

KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang

kita gunakan untuk mematahkan balok saat karate

GS = Gamut Spot, Di bagian antara perpanjangan tulang jari

manis dan tulang jari kelingking.

Hal ini diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan Bpk.

Ahmad Faiz Zainuddin:

“Titiknya itu ada 18 pertama dari atas bagian kepalanya,

bagian alisnya, disamping matanya, dibawah kelopak mata,

Tepat dibawah hidung, dibawah bagian bibir dan dagu, di

antara tulang dada dan rusuk, dibawah ketiak, dibawah dada

atau puting, di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan

telapak tangan, di bagian luar tangan yang berbatasan dengan

telapak tangan, di bagian jempol samping luar bawah kuku

telapak tangan, kemudian jari telunjuk di samping luar dibawah

kuku telapak tangan, jari manis di samping luar bagian bawah

kuku, jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku,

kemudian samping telapak tangan di kelingking, terakhir

diantara jari manis dan kelingking”.13

13

Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014

Page 65: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

53

H. Tujuan Terapi SEFT

Tujuan Terapi SEFT yaitu:

1. Untuk mengatasi masalah fisik dan emosi (seperti sakit kepala

berkepanjangan, nyeri punggung, asma, alergi, mudah capek, hingga

penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi dan lainnya; emosi :

trauma, depresi, kecanduan rokok, phobia, stress, insomia, malas,

bosan gugup, galau, cemas, tidak percaya diri dan lainnya).

2. Memaksimalkan potensi dan kekuatan yang ada dalam diri setiap

individu.

3. Meningkatkan kinerja untuk mencapai peak performance,

membersihkan sampah-sampah emosi untuk meraih kedamaian hati

dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain secara

cepat, mudah & universal.14

I. Profil Founder

Bpk. H. Ahmad Faiz Zainuddin, S.psi, M.sc, pria kelahiran

Surabaya, 12 Januari 1977 adalah pendiri (founder) Terapi Spritiual

Emotional Freedom Technique atau biasa disebut SEFT dan juga penulis

buku best seller, “SEFT for Healing, Succes, Happines, and Greatness”.

Beliau merupakan lulusan sarjana Psikology Universitas Airlangga

Surabaya, kemudian melanjutkan study S2 nya di Universitas Tech

14

Ahmad FaizZainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, (Jakarta:

Afzan Publishing) h. 72

Page 66: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

54

Malaysia, dan juga melakukan study di Technopreneurship and Inovation

di Nanyang Tech University di Negara Singapore.15

Beliau amat prihatin akan keadaan penyakit yang terjadi di

Indonesia. Awal dari itulah kprihatinan beliau ingin mencarikan teknik

terapi yang sesuai dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Akhirnya beliau

memutuskan belajar mengenai berbagai macam terapi selama 6 tahun,

dengan menghabiskan milyaran rupiah. Beliau belajar langsung dari

pendiri Emotional Freedom Technique, yaitu Garry Craig (USA)

mengenai terapi psikologis. Kemudian beliau juga belajar dengan pendiri

Bodymind Integration yaitu John Hartung di Amerika. Kemudian dengan

Steve Wells dari Australia, serta ketua Asosiasi Energy Pshycology

wilayah Asia-pasifik, Joseph Guan (Singapore), Pakar Psycho Energetic

Aura Technology (PEAT), dan Carol Saito (Italy).

Setelah sekian tahun mempelajari berbagai macam teknik terapi,

beliau menggabungkan semua macam teknik terapi.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan Bpk.

Ahmad Faiz Zainuddin:

“yaa walaupun sedikit teknik dari segalam macam terapi,

tapi semuanya ada di SEFT ini”16

.

Beliau merasa semua macam tekniknya itu benar namun

permasalahn akan selalu terus ada jika tidak ada tambahan nilai spriritual

dari masing masing klien. Akhirnya beliau dirikanlah Spritual Emotional

15

Ahmad FaizZainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, (Jakarta:

Afzan Publishing) h. 229. 16

Wawancara pribadi dengan bpk. Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014.

Page 67: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

55

Freedom Technique. Dimana selain penyakit psikologis yang di derita

klien, klien juga harus yakin dengan adanya keyakinan agama masing-

masing, dengan rasa khusyu, pasrah, ikhlas agar dapat mencintai

Tuhannya.

Beliau mendapatkan 2 penghargaan Museum Rekor Indonesia

(MURI) atas terapi inovatifnya dalam mengatasi kecanduan rokok untuk

1400 pelajar dan kecanduan Narkoba untuk 500 Narapidana di Lembaga

Pemasyarakatan Cipinang. Tahun 2008 mendapatkan penghargaan sebagai

alumni berprestasi dari Universitas Airlangga.

Mengikuti berbagai short course dalam bidang “HR Emprowment

& Innovation di Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Australia,

China, India, USA (Silicon Valley, Stanfor University, University Of

California Berkley, University Of Washington, UCLA) dan Kanada di

University Of Britsih Columbia.17

17

Ahmad FaizZainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, (Jakarta:

Afzan Publishing) h. 229.

Page 68: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

56

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil temuan data diperoleh suatu informasi tentang

tahapan terapi SEFT yang dilakukan oleh seorang terapis terhadap

pecandu rokok sebagai upaya peningkatan penyembuhan dari setiap klien.

Dalam bab ini penulis akan menganalisis tahapan dan evaluasi hasil yang

dilakukan terapis pada setiap klien pecandu rokok.

A. Tahapan Terapi SEFT bagi Pecandu Rokok

Dalam bagian ini penulis ingin menjelaskan mengenai tahapan

terapi SEFT bagi pecandu rokok beserta gambaran kasus merokok,

menurut hasil temuan yang penulis temui berdasarkan hasil wawancara

dan pengamatan dengan klien;

a. Klien SA

Nama : Santi Widiastuti

Umur : 20 tahun

Alamat : Bojong Rawa Lumbu, bekasi timur.

Pekerjaan : Part time Pizza Hut delivery

Pendidikan : SMA Al-Muhajirin Bekasi.

Ayah : (alm) Bambang

Ibu : Badriah M

Anak ke : 1 dari 1 bersaudara

Status : belum menikah

Page 69: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

57

Klien SA (perempuan) umur 20 tahun, anak ke 1 dari 1 bersaudara

pasangan (alm) bapak Bambang dan Ibu Badriah. Klien SA tinggal di

daerah Bekasi dan bekerja parttime di salah satu restaurant di Bekasi.

Klien SA merokok sejak kelas 5 SD. Klien SA merokok karena kesepian

dan kurang perhatian dari orang tuanya. Orang tua klien juga sering

bertengkar sehingga membuat klien sering menangis dan frustasi. Klien

SA melampiaskan dengan merokok. Hal ini diperoleh dari pengakuan

klien dengan penulis berdasarkan hasil wawancara:

“Saya coba ngerokok itu waktu kelas 5 SD sama sepupu saya, jadi

saya ini punya kakak tapinya kakak tiri, ibu saya dulunya punya anak 2,

bapak saya juga punya anak dari isterinya yang dulu ada 3, nah saya ini

hasil pernikahan ibu dan bapak saya. Kakak tiri saya semuanya udah pada

nikah dan gak tinggal disini, Ibu sama bapak saya dagang dan pulangnya

seminggu sekali. Ibu sama bapak juga sering berantem, bikin pusing,

ngerokok aja tapi sekarang bapak udah meninggal, agak sedih tambah

sepi”.1

Selama merokok klien SA sering sesak ketika bangun tidur, namun

klien belum pernah mengecek mengenai riwayat kesehatannya. Hal ini

diperoleh dari pengakuan klien;

“Belom pernah ngecek sih kesehataannya, cuma kalo bangun tidur

aja suka sesek nafasnya”.2

Klien SA memutuskan untuk mengikuti Terapi SEFT yang

diadakan di daerah Bekasi. Tahapan terapi SEFT pada klien SA dimulai

dari tahapan Set up. Pada tahapan ini klien SA diminta untuk menceritakan

permasalahan yang dialaminya dan memasrahkan apa yang sedang klien

SA derita. Hal ini diperoleh dari wawancara terapis:

1 Wawancara Pribadi dengan Santi, Bekasi, 23 Juni 2014

Page 70: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

58

“Saya suruh mengikuti perkataan saya “Ya Allah walaupun saat ini

saya ingin sekali merokok tapi saya ingin berhenti demi kesehatan saya,

keluarga saya. Saya ikhlas menerima rasa ini, ridho ini, dan saya

pasrahkan kesembuhan saya kepadaMu” kata-kata itu diulang hingga 3

kali”3

Setelah tahapan Set up dilanjutkan ke tahapan Tune in. Dalam

tahapan ini klien diberi sebuah sugesti bagaimana nikmat sebuah rokok.

Hal ini diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan terapis.

“Lalu yang kedua Tune In, saya suruh Santi membayangkan pada

saat merokok apa dia enak dan menikmati rokoknya, dibayangkan semakin

rasanya tuh merokok, lalu dicoba disuruh menghisap rokoknya dan saya

tanyakan masih enak atau udah berubah”.

Kemudian dilanjutkan tahapan akhir yaitu Tapping. Pada saat

bersamaan dengan tune in, klien SA dilakukakn tapping, yaitu proses

mengetuk bagian bagian tubuh tertentu klien oleh terapis. Dari hasil proses

putaran pertama tahapan terapi SEFT, klien langsung merasakan

perubahan dari efek terapi, yaitu rokok menjadi pahit. Hal ini diperoleh

dari wawancara penulis dengan terapis.

“Lalu saya lanjutkan kembali yang ketiga, di tapping sambil

menghisap rokoknya, memakai 9 titik juga dari atas bagian kepalanya,

alisnya bagian kanan, disamping matanya bagian kanan, dibawah kelopak

mata bagian kanan, Tepat dibawah hidung, dibawah bagian bibir dan dagu,

dagian tulang dada bagian kanan, kemudian di bawah ketiak bagian kanan,

dan dibawah dada bagian kanan. Setelah itu saya tanyakan ada perubahan

atau tidak, ternyata pahit dan mual”

Setelah proses terapi klien SA putaran pertama selasai, dilanjutkan

proses putaran kedua untuk memaksimalkan terapi, agar klien benar-benar

tidak ingin merokok.

3 Wawancara pribadi dengan Terapis Hilda, Bekasi, 23 Juni 2014.

Page 71: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

59

b. Klien N

Nama : Nurhanani

Umur : 21 tahun

Alamat : Pangkalan jati baru, cinere, Depok

Pekerjaan : Mahasiswi

Pendidikan : SMA

Ayah : Muhammad Ali

Ibu : Euis Siti Murtasih

Anak ke : 7

Status : Belum menikah

Klien N (perempuan) umur 21 tahun, anak ke 7 dari 8 bersaudara

pasangan Bpk. Muhammad Ali dan Euis Siti Murtasih. Klien N tinggal di

daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan. Klien N kuliah di salah satu

perguruan tinggi swasta di Jakarta. Klien N merokok sejak kelas 5 SD.

Klien menjadi perokok aktif ketika klien duduk bangku SMP. Klien N

merokok karena awalnya penasaran melihat iklan rokok, melihat orang –

orang merokok, dan juga Ayah klien merokok. Hal ini diperoleh dari

wawancara klien kepada penulis:

“Saya ngerokok karena iseng aja waktu pas SD kelas 5 pengen

tahu, ngeliat orang ngerokok, penasaran aja gitu, terusnya juga Ayah saya

ngerokok, makanya jadi tambah penasaran, udah gitu awalnya nyoba ko

ternyata saya langsung gampang gt ngerokok, biasanya orang kan batuk-

batuk, ini saya engga, yaudah lanjut aja dari situ”.4

4 Wawancara Pribadi dengan Nani, Depok, 21 Juni 2014.

Page 72: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

60

Klien N mencoba merokok dan akhirnya menjadi kecanduan. Klien

N juga terkena penyakit paru – paru ketika SMP, Klien di rawat di salah

satu Rumah Sakit di Jakarta.

“Iya waktu SMP kena paru-paru, terus dirawat di rumah sakit

seminggu. Terusnya terakhir kambuh lagi paru – paru nya pas SMA

dirawat seminggu juga”.5

Klien N memutuskan untuk melakukan terapi pada dirinya agar

berhenti merokok. Pada saat terapi klien N penulis melihat langsung ketika

klien N di terapi. Pada tanggal 30 April 2014 penulis juga melihat

langsung berjalannya terapi klien Nani. Pada saat itu klien Nani bertemu

untuk kedua kalinya dengan terapis Hana. Terapis Hana sudah datang

terlebih dahulu di taman kampus UIN Jakarta sekitar pukul 13.15.

Kemudian klien Nani datang pukul 13.30. Klien Nani mengenakan

pakaian berwarna putih, celana jeans, jilbab biru. Penulis melihat terapis

berjabat tangan dengan pasien, kemudian mereka berbincang. Terapis

memulai terapinya dengan meminta klien melepas jam tangan , gelang,

dan hp klien. Setelah itu sekitar pukul 13.40 terapis memulai terapinya

dengan tahapan Terapi SEFT. Saat itu raut wajah klien agak pucat,

kemudian gerak tubuh klien santai sambil menghisap rokok sesuai

petunjuk terapis, kemudian klien diketuk kepalanya, setelah itu merokok

kembali, raut wajah klien berubah pucat, kemudian klien meneteskan air

mata. Terapis berusaha terus mengetuk bagian bagian tubuh klien sambil

mengucapkan kalimat terapi SEFT. Klien mematikan rokoknya, sambil

terus menangis. Sekitar pukul 14.35 penulis melihat klien dan terapis

5 Wawancara Pribadi dengan Nani, Depok, 21 Juni 2014

Page 73: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

61

menyudahi terapinya. Klien meminum air putih dan raut wajah klien

kembali lebih tenang.6

c. Klien SU

Nama : Suryana

Umur : 19

Alamat : Jln. Cilobak 1 No.50

Pekerjaan : belum bekerja

Pendidikan : SMP

Ayah : Matrozi

Ibu : Suanah

Anak ke : 4

Status : Belum menikah

Klien SU (laki-laki) umur 19 tahun, anak ke 4 dari 4 bersaudara

pasangan Bpk. Matrozi dan Ibu Suannah. Klien SU tinggal didaerah

Cinere, Depok. Klien SU belum bekerja. Klien sewaktu duduk dibangku

SMK tidak selesai, klien hanya sampai duduk di bangku kelas 2 SMK.

Klien SU merokok sejak kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Klien

SU merokok dikarenakan melihat teman-teman sekolahnya. Klien SU

akhirnya mencoba merokok agar lebih diterima oleh teman bermainnya

hingga menjadi kecanduan. Hal ini diperoleh dari pengakuan klien dengan

penulis dari hasil wawancara:

“Waktu SMP itu saya ngeroko iseng-iseng aja liat temen-temen

pada ngeroko, pada nongkrong gitu. Yang lain pada ngeroko, saya jadi

ikutan, malu lah pada ngeroko ya ikut aja nimbrung ngeroko. Pertama

6 Hasil Pengamatan Pribadi Klien Nani, Tangerang, 30 April 2014.

Page 74: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

62

ditempat tongkrongan beraninya, lama-lama dirumah karna saking

pengennya, abis makan mulut asem. Orang tua pertama marah, soalnya

kaka saya ngeroko juga kena TBC tapi sekarang udah berhenti ngerokok.

Orang tua takut saya kena TBC juga, tapi ampe sekarang sih belom kena

untungnya. Yaudah dari situ terusnya pengen terus kaya kecanduan”7.

d. Klien F

Nama : Faisal Maulana

Umur : 20 tahun

Alamat : Jl. Pangkalan jati 2 gang palestina No.18a

Pekerjaan : Karyawan

Pendidikan : SMK

Ayah : Rohmain

Ibu : Siti Suhamdah

Anak ke : 2 dari 3 Bersaudara

Status : Belum Menikah

Klien F (laki-laki) umur 22 tahun, anak ke 2 dari 3 bersaudara

pasangan Bpk. Rohmain dan Ibu Siti Suhamdah. Klien F tinggal di daerah

Cinere, Depok. Klien F bekerja di sebuah percetakan di daerah Kemang,

Jakarta Selatan. Klien F merokok sejak kelas 6 SD. Klien F merokok

disebabkan karena pergaulan di lingkungan tempat tinggalnya. Klien F

saat itu baru pertama kali berkumpul bermain dengan teman-teman

lingkungan rumahnya. Disana ia bermain dengan teman dari segala usia.

Teman yang umurnya lebih tua dianggap sebagai “senior” yang berkuasa.

Klien diajari merokok dan minuman keras. Akhirnya klien mencoba

merokok dan minuman keras, karena “dicekoki”. Klien menjadi sifat

7 Wawancara Pribadi dengan Suryana, Depok, 21 Juni 2014

Page 75: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

63

pemarah dan tidak takut terhadap Orang tua. Klien merokok di depan

orang tua. Orang tua klien memarahi klien, namun klien membantah dan

tidak menghiraukan. Hal ini diperoleh dari pengakuan klien terhadap

penulis, sesuai hasil wawancara:

“Awalnya itu kelas 6 SD nongkrong deket rumah. Nongkrong

sama anak pantaran, sama orang dewasa juga. Nah itu awal mulanya

nongkrong waktu abis teraweh gitu. Nongkrong main petasan. Disitu ada

yang pendiem karena baru kenal. Ada juga yang nakal. Nah temen saya

yang nakal ini temenan sama orang dewasa yang suka mabok minuman,

ngerokok, gitu gitu. Terus saya diajak ama temen saya yang nakal itu buat

nongkrong sama mereka yang suka minum. Yaudah saya kehasut kan tuh,

disitu dah saya nyoba – nyoba karena ga enak kalo ga ngeroko atau

minum. Kaya dicekok gitu, minum juga. Dulu rokok saya djarum super

awal-awal, kalo mau beli patungan karena masih bocah kan ya. Dari situ

dah saya mulainya ngerokok, dimana aja saya ngeroko, dirumah depan

orang tua juga berani”.8

Klien SU dan klien F diterapi bersamaan. Tahapan terapi pada

klien SU dan F yaitu dimulai dari Set up. Sebelum melakukan tahapan Set

up Terapis Zulfahmi berbeda dengan Terapis Hana dan Hilda dimana

terapis memberikan preview mengenai bahaya merokok dan kerugian dari

merokok, melalui tayangan video. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara

penulis dengan terapis:

“Untuk pasien S dan F kebetulan mereka saya terapi bersamaan.

Tahapan terapinya pertama saya memberi preview dulu tentang rokok,

kemudian saya lebih bertanya dulu, apakah pasien benar benar niat untuk

berhenti merokok. Kemudian saya suruh nyalakan rokok dan rasakan dulu

bagaimana rasa rokok yang sedang mereka hisap”9

Setelah terapis memberikan preview mengenai rokok, terapis

memulai tahapan set up. Klien SU dan F mengikuti ucapan dari terapis,

8 Wawancara Pribadi dengan Faisal, Depok, 24 Juni 2014

9 Wawancara Pribadi dengan Terapis Zulfahmi, Tangerang, 16 Juni 2014.

Page 76: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

64

ucapan yang bersifat spiritual. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara

penulis dengan terapis:

“saya suruh mereka mengikuti ucapan saya “Ya allah walaupun

saya saat ini belum bisa berhenti merokok, saya ikhlas ya Allah” sampai 3

kali sambil mengetuk bagian atas dada, kemudian mengucap “Ya Allah

saya ridho, saya pasrah” sambil mengetuk bagian atas kepala sampai 3

kali”

Setelah melakukan set up dilakukan tahapan berikutnya yaitu tune

in. Dalam keadaan inilah klien diperdalam emosinya. Hal ini diperoleh

dari hasil wawancara penulis dengan terapis:

“Kemudian dilanjutkan dengan tune in, ditahap ini pasien benar

benar merasakan nikmatnya merokok, keinginan merokoknya besar, ketika

klien merasakan kenikmatan merokok, kemudian saya ucapkan kembali

“Ya Allah walaupun saya belum bisa juga berhenti merokok, saya ikhlas

ya Allah” sampai 3 kali “Ya Allah saya ridho ya Allah”

Ketika tahapan tune in berlangsung terapis melakukan tapping

terhadap klien. Pada tahap ini akan terjadi efek yang timbul bagi klien,

untuk klien SU terlihat langsung klien muntah sedangkan klien F

tenggorokannya hanya sakit. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara

penulis dengan terapis:

“pada saat itu sambil melakukan langkah tapping. Tapping saya

lakukan putaran pertama dibagian kanan secara instan mulai saya ketuk

dari kepala hingga bagian bawah dada. Kemudian saya suruh nyalakan

rokok kembali, klien S merasa mual dan muntah, pusing, klien F sakit

dibagian tenggorokan namun keinginan untuk merokok masih ada”.10

Setelah putaran pertama selesai, terapis kembali melakukan

putaran kedua. Tahapan kembali dimulai dari set up, tune in dan tapping.

10

Wawancara Pribadi dengan Terapis Zulfahmi, Tangerang, 16 Juni 2014.

Page 77: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

65

Dari hasil penelitian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

tahapan terapi SEFT terdiri dari 3 tahapan yaitu; Set up, Tune in dan

Tapping. Pada tahapan Set Up klien pecandu rokok diminta untuk pasrah

terhadap penyembuhannya. Kemudian pada tahapan Tune in, klien diberi

sugesti yang membangkitkan emosi klien, seperti menikmati rokok atau

membayangkan bahaya rokok. Ketika klien ada di emosi yang mendalam,

terapis melakukan tapping terhadap klien. Tapping ini mengetuk bagian-

bagian tertentu yang ada di tubuh klien, sehingga akan menghasilkan

dampak langsung ketika selesai dilakukan tapping. Dampak langsung yang

dirasakan dari setiap klien berbeda-beda, hal ini disebabkan dari tingkat

konsentrasi klien ketika melakukan terapi.

B. Evaluasi Hasil Terapi SEFT bagi Pecandu Rokok

Pada analisis evaluasi hasil terapi seft bagi pecandu rokok, maka

penulis akan menganalisis berdasarkan model Evaluasi hasil teori

Pieterzek sesuai dengan indikator evaluasi hasil yang terdapat di BAB II.

Menurut hasil temuan dari sumber data yang ditemukan dari hasil

wawancara dan triangulasi data, sebagai berikut:

1. Efisiensi;

Dalam indikator ini penulis menjelaskan bagaimana Terapi

SEFT bermanfaat dan praktis dalam penyembuhan klien, sesuai

dengan sumber daya yang ada.

Page 78: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

66

Dalam hal efisiensi klien merasa teknik terapi SEFT ini

efisien dalam hal waktu sehingga klien tidak memerlukan berhari-

hari untuk terapi. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara penulis

dengan 4 klien:

“Kalau menurut saya terapi nya ya ampuh sih, saya kaga di

sugestiin gitu, terus di ketuk pake jari. Pertama nya saya aga ga

percaya, terus pas saya jadi pasiennya, Alhamdulillah terbukti

ternyata ampuh”11

“Kalau menurut saya sih terapinya sederhana tekniknya

tapi cukup efektif dan efisien, ga buang-buang waktu sampe

berhari-hari”12

“Ya tekniknya sih sederhana, tapi ngefek cuma beberapa

menit, efisien menurut saya dari segi waktu”.13

“Terapinya sederhana, praktis, ga buang waktu banyak,

kata terapisnya sih kalo udah ikut trainingnya bisa praktekin

sendiri dirumah.”14

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

Terapi SEFT praktis dan efisien dalam penyembuhan klien rokok.

Hal tersebut dijelaskan dari pernyataan klien mengenai efisien

dalam hal waktu.

2. Efektivitas;

Dalam indikator efektivitas penulis akan menjelaskan

bagaimana analisis hubungan antara indikator hasil output dengan

outcomes. Menurut penjelasan klien, terapi SEFT memiliki hasil

yang langsung ketika diterapi. Setiap klien merasakan langsung

11

Wawancara Pribadi dengan Santi, Bekasi, 23 Juni 2014. 12

Wawancara Pribadi dengan Nani, Depok, 21 Juni 2014. 13

Wawancara Pribadi dengan Suryana, Depok, 21 Juni 2014. 14

Wawancara Pribadi dengan Faisal, Depok, 24 Juni 2014.

Page 79: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

67

efek dari pertama kali terapi. Hal ini diperoleh dari hasil

wawancara penulis dengan klien Santi;

“Hasilnya putaran pertama tuh langsung rasanya pait,

puyeng, tapi badan yang tadinya ga enak jadi seger gitu. Yang

kedua kalinya muntah, terus rasanya ga pengen sama sekali

ngeroko”.15

Penulis juga membandingkan hasil wawancara dengan klien

Nani;

“Jadi saya itu diterapi 2 hari, nah hari pertama itu dua kali

puteran, puteran pertama saya ngerasanya baru pait aja, tapi masih

pengen nyoba gitu ngerokonya. Putaran kedua rokonya masih pait,

pusing. Tapi masih pengen ngerokok lagi. Hari kedua saya diterapi

lagi itu Cuma 1 kali putaran, hasilnya itu langsung ga enak banget,

rokoknya tambah pait bgt, pengen muntah, pusing”.16

Hal tersebut juga dijelaskan oleh klien Suryana;

“Waktu hasil pertama kali terapi itu enek gitu, mual pengen

muntah, roko rasanya pait. Terus waktu yang kedua langsung

muntah terus, ampe ada darah sedikit muntahnya, buat ngeroko

lagi rasanya udah ga mau”.17

Penulis juga melakukan pengamatan langsung untuk klien

Faisal dan Suryana. Klien Faisal dan Suryana diterapi secara

bersamaan oleh terapis Zulfahmi. Pada tanggal 5 Mei 2014 sekitar

jam 13.30 peneliti melihat terapis sedang melakukan praktek

terhadap klien Suryana di ruangan tertutup di Aula UMJ. Pada saat

itu terapis berjabat tangan dan memperkenalkan diri kepada klien.

Klien Suryana mengenakan kaos berwarna hitam, celana jeans, dan

mengenakan topi. Terapis memulai terapinya sekitar pukul 13.50.

15

Wawancara Pribadi dengan Santi, Bekasi, 23 Juni 2014. 16

Wawancara Pribadi dengan Nani, Depok, 21 Juni 2014. 17

Wawancara Pribadi dengan Suryana, Depok, 21 Juni 2014.

Page 80: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

68

klien dipersilahkan duduk dan disediakan air mineral. Pada saat

awal terapi berlangsung raut wajah klien Suryana tampak santai

dan bersemangat untuk terapi. Klien Suryana disuruh melepaskan

barang-barang jam tangan, topi, dan handphone. Kemudian klien

Suryana diberi aba-aba mengikuti instruksi dari terapis. Klien

Suryana diperlihatkan gambaran (preview) mengenai rokok,

dampak merokok. Setelah itu klien menutup matanya memasuki

tahap terapi berikutnya raut wajah klien SU mulai sedih, klien SU

diberi aba-aba untuk mengikuti ucapan terapis. Kemudian klien SU

berubah wajahnya menjadi menangis, tahap berikutnya wajah klien

SU mulai gelisah dan semakin panik. Setelah itu klien SU batuk-

batuk ketika disuruh merokok, kemudian klien SU diketuk

kepalanya, setelah itu klien ingin muntah, ketika disuruh merokok

kembali, klien tidak ingin. Kemudian terapis kembali mengetuk

bagian tubuh klien, klien akhirnya muntah, dan raut wajah klien

berubah pucat pasi terlihat kelelahan, berkeringat. Terapi selesai

sekitar pukul 14.40.18

Hal tersebut penulis peroleh dari hasil

wawancara dengan klien Faisal;

“Pertama cuma ngerasa panas doang di leher sama mual,

cuma masih pengen ngerokok. Yang kedua batuk-batuk, terus

pusing banget, leher panas, dan udah ga pengen ngeroko”.19

Penulis juga melakukan pengamatan langsung ketika klien

Faisal diterapi. Klien Faisal diterapi bersamaan dengan klien

Suryana. Pada tanggal 5 Mei 2014 sekitar jam 13.30 peneliti

18

Hasil pengamatan pribadi penulis, Tangerang, 5 Mei 2014. 19

Wawancara Pribadi dengan Faisal, Depok, 24 Juni 2014

Page 81: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

69

melihat Terapis Zulfahmi sedang melakukan praktek terapi

terhadap klien F di ruangan tertutup di Aula UMJ. Pada saat itu

terapis berjabat tangan dan memperkenalkan diri kepada klien.

Klien F mengenakan kaos berwarna hitam dan celana jeans hitam.

Terapis memulai terapinya sekitar pukul 13.50, klien dipersilahkan

duduk dan disediakan air mineral. Pada saat awal terapi

berlangsung raut wajah klien F santai. Kemudian memasuki tahap

berikutnya raut wajah klien F mulai gelisah, kemudian kembali

santai. Tahap berikutnya ketika diketuk klien disuruh untuk

mencoba merokok, tenggorokan klien merasa panas, klien mulai

cemas, namun klien tidak bisa sampai muntah, namun klien merasa

mual dan pusing. Raut wajah klien bertambah pucat, matanya

memerah. Ketika di ketuk kembali bagian tubuhnya oleh terapis,

dan disuruh mencoba merokok kembali klien batuk batuk dan

semakin panas tenggorokan. Raut wajah klien masih pucat dan

berkeringat. Terapi selesai sekitar pukul 14.45.20

Terapi SEFT memiliki efek langsung saat putaran pertama

terapi. Menurut klien ketika terapi putaran pertama klien

merasakan efek langsung seperti mual, pusing, dan rasa rokok

menjadi pahit. Hal tersebut Penulis juga membandingkan hasil

wawancara klien dengan terapis Zulfahmi:

“Jadi waktu hasil putaran pertama pasien S batuk

batuk, kemudian muntah. Kemudian pasien F hanya batuk dan

merasa tenggorokannya panas, namun kecendrungan merokok

20

Hasil pengamatan pribadi penulis, Tangerang, 5 Mei 2014.

Page 82: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

70

masih ada. Hasil putaran kedua pasien S kepalanya pusing,

muntah kembali, dan benar – benar tidak berani mencoba

menghisap rokok, untuk pasien F mulai mual dan tenggorokan

mulai panas”.21

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa Terapi SEFT efektif dalam penyembuhan masalah rokok.

3. Dampak

Dalam indikator ini penulis akan menjelaskan apakah

sesuatu yang sudah dilakukan benar-benar memberikan suatu

perubahan secara jangka panjang pada penerima layanan (klien).

Dalam hal ini terapi SEFT telah melakukan suatu perubahan

terhadap klien perokok dalam 3 faktor yaitu fisik, psikis, dan

sosialnya, setelah 1 bulan dari waktu Terapi.

Untuk dampak klien Santi secara fisik klien merasa lebih

baik setelah berhenti merokok, klien sudah tidak merasakan sesak

ketika bangun tidur. Dari segi psikis klien Santi saat ini sudah

merasa lebih tenang jiwanya. Hal ini diungkap melalui wawancara

penulis dengan klien Santi:

1) Fisik:

“Alhamdulillah sekarang badan berasa enakan,

biasanya bangun tidur berasa sesek nafasnya, tapi

sampai sekarang udah engga.”

2) Psikis;

“Ya secara jiwa saya lebih tenang dalam menghadapi

masalah, udah ga ngelampiasin ke rokok lagi, jadi

lebih sering curhat aja, ke pacar, temen deket”.

21

Wawancara Pribadi dengan Terapis Zulfahmi, Tangerang, 16 Juni 2014.

Page 83: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

71

3) Sosial:

“Kalau dari keluarga, ya soalnya Ibu saya orang nya

cuek ya biasa aja, cuma waktu itu dia bilang bagus

kalo udah ga ngerokok. kalo Bapak saya udah

meninggal. Kalau pacar sendiri ngedukung banget dan

seneng saya berhenti ngerokok. Kalau dari temen-

temen ya ngehargain saya udah ga ngerokok, ga pernah

nawarin lagi kalau lagi nongkrong”22

Hal ini juga diungkap oleh klien Nani, klien Nani secara

psikis merasa jiwanya lebih tenang setelah terapi. Dari segi sosial

keluarga klien mendukung klien berhenti merokok. Hal ini

diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan klien N;

1) Fisik;

“Rasanya sih enakan gitu, badan seger gitu, udah

jarang batuk juga sekarang. Cuma belom di cek lagi

paru-parunya.”

2) Psikis;

“Kalo sekarang jiwa sama pikiran saya lebih fresh gitu,

kalau dulu suka ga tenang, sekarang ngerasa lebih

tenang aja.”

3) Sosial;

“Ya keluarga seneng banget, pacar juga dukung banget,

Cuma kalau temen kadang suka iseng kalo lagi

nongkrong masih suka nawarin, tapi berusaha nolak ko

dan kita masih temenan kaya biasanya aja”23

Berbeda dengan klien Suryana secara fisik ketika bermain

futsal. Klien merasa nafas menjadi lebih panjang dibanding

22

Wawancara Pribadi dengan Santi, Bekasi, 23 Juni 2014 23

Wawancara Pribadi dengan Nani, Depok, 21 Juni 2014

Page 84: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

72

sebelum ia maish merokok. hal ini diungkap dari hasil wawancara

penulis dengan klien;

1) Fisik;

“Perubahan fisik badan lebih seger gitu, pas main futsal

juga nafas lebih panjang. Kan kalo dulu kalo lagi main

futsal, nafasnya gampang cape gitu, berapa menit main

udah cape.”

2) Psikis

“Sekarang saya merasa lebih tenang, baru ngerasa

kesehatan itu penting, dulu buang-buang uang buat

ngerokok.”

3) Sosial;

“Orang tua sih seneng saya berhenti, katanya ga buang-

buang duit lagi, ga ngeganggu juga udahan asepnya.

Kalau dari temen-temen itu kadang nawarin mulu, tapi

karna saya udah niat sih ya gamau, tapi masih temenan

dan main futsal juga masih”.24

Pernyataan sama juga dijelaskan oleh klien Faisal secara

fisik dengan klien Suryana. Namun secara psikis klien Faisal masih

belum bisa konsentrasi ketika bekerja, karena kebiasaan klien

merokok. Hal tersebut diperoleh dari hasil wawancara penulis

dengan klien:

1) Fisik;

“Badan berasa seger, futsal juga nafasnya lebih panjang.

Udah ga begitu sesek nafasnya kaya dulu, kalo abis

bangun tidur.”

2) Psikis;

“Secara jiwa saya ya seperti biasa aja si, cuma lebih

tenang aja kalo sekarang. Cuma pas kalo kerja agak

susah konsentrasi, karena biasa ngeroko itu jadi plong”

24

Wawancara Pribadi dengan Suryana, Depok, 21 Juni 2014

Page 85: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

73

3) Sosial:

“Orang tua sih saya seneng berhenti merokok, karena

saya juga punya adek jadi udah ga ganggu asepnya.

Kalau pacar juga seneng saya udah ga ngerokok. Kalau

temen kerjaan juga seneng saya ga ngerokok lagi, kalo

temen main kadang suka nawarin lagi, tapi saya

berusaha buat nahan. Karena kalo saya coba lagi saya

takut pengen lagi”25

Penulis juga membandingkan hasil wawancara klien

dengan terapis sebagai triangulasi data. Hal ini dilakukan agar

suatu data dapat dikatakan sebagai data yang akurat.

Untuk klien Faisal dan Suryana penulis membandingkan

dengan jawaban terapis Zulfahmi;

“Kalau saat ini klien merasa segar badannya, nafas

mereka juga lebih panjang ketika bermain futsal. Secara

psikis mereka lebih merasa tenang fikiran maupun jiwanya.

Kalau saya dengar, keluarga pasien S dan F senang mereka

berhenti merokok, karena dapat mengurangi pengeluaran

mereka, dan juga keluarga tidak lagi merasa terganggu

dengan asap rokok yang mereka keluarkan. Kalau bagi

teman mereka merasa senang klien sudah tidak merokok

walaupun ada beberapa teman yang masih suka nawarin

mereka rokok”26

Untuk klien Nani Penulis juga membandingkan hasil

wawancara dengan Terapis Hana;

“Saat ini klien merasa badannya lebih segar, dan

jarang batuk-batuk, namun untuk kesehatan paru-paru klien

belum dapat mengecek kembali. Secara psikis klien Nani

merasa lebih tenang, dan lebih dekat dengan agamanya,

dengan melakukan solat 5 waktu dengan tepat waktu,

berserah diri kepada Tuhan YME. Secara sosial dalam

lingkungan keluarganya merasa lebih dekat, karena tidak

perlu lagi takut untuk merokok, Dari temannya klien nani

25

Wawancara Pribadi dengan Faisal, Depok, 24 Juni 2014. 26

Wawancara Pribadi dengan Terapis Zulfahmi, Tangerang, 16 Juni 2014.

Page 86: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

74

merasa temannya senang dia sudah tidak merokok,

walaupun ada yang masih suka untuk nawarin rokok, tapi

klien berusaha menolak”.27

Untuk Klien Santi penulis juga membandingkan hasil

wawancara dengan Terapis Hilda;

“Kalau secara kesehatan klien merasa bangun tidur

tidak sesak lagi seperti dulu ia merokok. Secara psikis klien

Santi sekarang lebih sabar dan tenang ketika sedang

mendapat masalah, lebih sering curhat ke saya dan tidak

mau lagi melampiaskan ke merokok. Alhamdulillah tidak

ada perubahan apa-apa, tetap bermain bersama temannya,

namun ia tidak mau lagi tergoda untuk merokok. Kalau dari

segi keluarganya saya dengar juga senang, dan pacar klien

demikian”.28

Dari hasil temuan diatas dapat disimpulkan bahwa dampak

Terapi SEFT secara fisik, psikis, maupun sosial klien terdapat

perubahan yang cukup secara berkelanjutan. Klien saat ini setelah

berhenti merokok, Secara fisik mereka menjadi lebih sehat dari

dibandingkan sebelum mereka merokok. Dalam hal psikis 3 dari 4

klien merasa tenang setelah tidak merokok. Dalam hal lingkungan

keluarga setiap klien merasa lebih baik klien berhenti merokok,

dalam hal lingkungan bermain, klien tetap masih diterima bemain

oleh teman-temannya.

27

Wawancara Pribadi dengan Terapis Hana, Ciputat Tangerang, 17 Juni 2014 28

Wawancara Pribadi dengan Terapis Hilda, Bekasi, 23 Juni 2014

Page 87: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahapan terapi SEFT bagi pecandu rokok yaitu dimulai dari

tahapan Set Up. Set-Up bertujuan untuk memastikan agar aliran energy

tubuh kita terarahkan dengan tepat. Dalam hal pecandu rokok, klien

mengikuti ucapan terapis yaitu untuk pasrah terhadap masalah yang

diderita. Tahapan kedua yaitu Tune in, tahapan adalah keadaan dimana

terapis akan memberikan suatu bayangan kepada pasien mengenai

penyakit yang sedang ia derita. Klien akan memikirkan sesuatu atau

peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang

ingin di hilangkan sehingga akan terjadi reaksi negative seperti menangis,

marah, sedih. Bagi pecandu rokok, terapis memberikan bayangan

mengenai nikmatnya rokok dan kemudian bahaya merokok. Pada saat

Tune ini inilah Tahapan terakhir yaitu Tapping dilakukan, pada tahapan ini

terapis mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di

tubuh sambil melakukan Tune-In. Pada tahapan ini jika di ketuk beberapa

kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit

yang klien rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan

seimbang kembali. Pada klien rokok akan langsung terjadi reaksi seperti

mual, pahit, dan pusing.

Page 88: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

76

Evaluasi hasil Metode Terapi SEFT bagi pecandu rokok terbagi

menjadi 3 bagian, yaitu efisiensi, efektivitas, dan dampak. Dalam hal

efisiensi, terapi SEFT merupakan terapi yang praktis dan efisien dari segi

waktu. Dalam hal efektivitas dapat disimpulkan bahwa terapi SEFT efektif

dalam penyembuhan pecandu rokok. Dari segi hal dampak penulis

membagi menjadi 3 bagian yaitu secara fisik, psikis, maupun sosial setelah

melakukan terapi SEFT. Secara fisik klien merasa lebih sehat selepas dari

merokok. Secara psikis; jiwa klien merasa lebih tenang tanpa merokok dan

setelah melakukan terapi. Secara sosial; keluarga klien beryukur klien

sudah tidak merokok, untuk teman klien juga menerima klien walaupun

klien tidak merokok.

B. Saran-saran

Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis dapat menyarankan

beberapa hal dalam kemajuan agar terapi SEFT lebih dikenal oleh

masyarakat awam:

1. Lebih sering mengadakan workshop maupun iklan ke berbagai

daerah, agar masyarakat awam lebih mengenal terapi SEFT.

2. Peningkatan dalam hal segi tempat praktek untuk para terapis

ketika membuka praktek. Mengingat terapi ini dilakukan oleh Terapis

ditempat masing-masing.

Page 89: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

77

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adi, Rukminto Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan dan Intervensi

Komunitas. Jakarta:FEUI, 2001.

Aditama, Tjandra Yoga. Tuberkolosis, Rokok, dan Perempuan. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI, 2006.

Aditama, Tjandra Yoga. Rokok dan Kesehatan, Jakarta; UI-Press, 1997.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan, Jakarta: PT. Bina

Aksara, 1998.

Buchori, Mochtar. Riset Partisipatris Riset Pembebasan, Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Bugin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2001.

Bugin, Burhan. Penelitian Kuantitatif Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Social Lainnya. Jakarta: Kencana, 2009.

Elfiky, Ibrahim. Terapi Berpikir Positif., Bandung: Gita Print, 2009.

Ghani, Djunaidi H.M. Dasar-Dasar Penilitian Kualitatif. Prosedur.

Tehnik dan Teori Ground , Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2001.

Hawari, Dadang. Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA. Jakarta:

FKUI, 2006.

Page 90: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

78

Hidayati, Nurul S.Ag. M.pd. Evaluasi Program. FIDKOM; 2008

Joewana, Satya M.D., Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan

Zat Psikoaktif Penyalahgunaan Napza. Jakarta; Buku Kedokteran

EGC, 2005,

Jones, Nelson Richard, Teori dan Praktik Konseling dan Terapi, Jakarta:

Pustaka Belajar , 2011.

Moleong, M.A,Lexy J. Metodologi Penelitian Kalitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2010.

Nasution. Metode Research: Penelitian ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara,

2011.

Palmer,Stephen. “Konseling dan Psikoterapi” diterjemahkan dari

Intoduction To Counsleing and Psychotherapy. Yogyakarta:

Penerbit Pustaka Pelajar, 2011.

Ruslan, Rosadi. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi.

Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2004.

Salam, Syamsir. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006.

Soewadji, Jusuf. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Jurusan Sosiologi,

2003.

Sugiyono, Prof. Dr. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:

ALFABETA, 2005.

Page 91: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

79

Sunarto, Kamanto, Pengantar Sosiolog, Jakarta; Gak Ekonomi UI, 2000.

Tayibnapis, Farida Yusuf, Evaluasi Program, Jakarta: Rineka Cipta

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Tierney, M. Lawrence, dkk. Diagnosis dan Terapi Kedokteran,

penerjemah Abdul Gofir, Jakarta; Salemba Medika, 2002.

Zainuddin, Faiz Ahmad, SEFT for healing, success, happiness, and

greatnes, Jakarta: Afzan Publishing,

INTERNET

Ayu Rahmaningtyas, “61,4 juta penduduk Indonesia perokok aktif”,

artikel Diaksespada10Januari2014dari:

http://nasional.sindonews.com/read.html

Tim Dinas Kesehatan, “Perokok Pasif Beresiko 3 kali Lipat”, artikel

diakses pada12Januari2014dari:

http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/berita/199-bahaya-

perokok-pasif

Kompas, “Soal Jumlah Perokok Semakin Meningkat” artikel diakses pada

12 Januari 2014 dari http://www.kompas.com/kompas.html

Nusantaraku, “Kandungan Rokok Yang Sangat Mematikan”, artikel

diakses pada 10 Januari 2014 dari http://promkes.depkes.go.id

Page 92: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

80

Tim Depkes, “PP tentang pelarangan merokok” artikel diakses pada 20

Januari 2014 dari http://www.depkes.go.id

Kemenag, “Fatwa MUI, Rokok Hukumnya Makruh dan Haram” artikel

diakses pada 12 Februari 2014 dari http://kemenag.go.id

“Pelayanan Terapi, Rumah Lentera Hati”, artikel diakses pada 25 Maret

2014 dari http://www.slbn-sragen.sch.id/unit-unit/terapi

Peraturan Pemerintah RI” No. 109 tahun 2012 TENTANG

PENGAMANAN BAHAN YANG MENGANDUNG ZAT

ADIKTIF BERUPA PRODUK TEMBAKAU BAGI

KESEHATAN” artikel diakses pada 28 April 2014 dari

http://www.depkes.go.id/downloads

Purwandari, Buku Pegangan Kuliah Psikoterapi, Universitas Negeri Yogyakarta,

2003, h.39, artikel dapat di download di

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf

UU RI nomer 36 tahun 2009 tentang Kesehatan” artikel diakses pada 28

April 2014 dari

http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Ke

sehatan.pdf

Tim Dinkes, “Perokok Pasif Beresiko 3 kali lipat” artikel diakses pada 20

Maret 2014 dari http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php

Menkes Ungkap Dampak Rokok Terhadap Kesehatan dan Ekonomi”

artikel diakses pada 27 April 2014 dari

http://www.kemkes.go.id/index.php

Page 93: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

81

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI

“Rokok Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun” artikel diakses

pada 27 April 2014 dari http://www.depkes.go.id

DOKUMENTASI

Observasi Pribadi Klien Nani tanggal 30 April 2014.

Observasi Pribadi Klien Suryana tanggal 5 Mei 2014

Observasi Pribadi Klien Faisal 5 Mei 2014.

Brosur Terbaru ALBI Januari 2014.

Dokumen Pribadi terbaru perusahaan.

WAWANCARA

Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014.

Wawancara Pribadi dengan Terapis Hana, Ciputat Tangerang, 17 Juni

2014.

Wawancara Pribadi dengan Terapis Zulfahmi, Tangerang, 17 Juni 2014.

Wawancara Pribadi dengan Terapis Hilda, Bekasi, 23 Juni 2014.

Wawancara Pribadi dengan Santi, Bekasi, 23 Juni 2014.

Wawancara Pribadi dengan Nani, Depok, 21 Juni 2014.

Wawancara Pribadi dengan Suryana, Depok, 21 Juni 2014.

Wawancara Pribadi dengan Faisal, Depok, 24 Juni 2014.

Page 94: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih

LAMPIRAN

Foto-foto;

Page 95: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih
Page 96: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih
Page 97: EVALUASI HASIL METODE TERAPI SPIRITUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26386/1/Prapti... · asap tembakau ini. Asap rokok dalam konsentrasi tinggi dapat lebih