evaluasi efektivitas kuliah dalam jaringan (daring) …
TRANSCRIPT
EVALUASI EFEKTIVITAS KULIAH DALAM JARINGAN
(DARING) ATAU KULIAH ONLINE PADA MASA PANDEMI
COVID-19
(Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Pemerintahan
Angkatan 2017-2019 Universitas Muhammadiyah Jember)
Achmad Fahmi Dzulfikri
NIM: 1610521001
Dosen Pembimbing Suyono, S.H., M.Ikom.
Program Studi Ilmu Komunikasi-FISIP
ABSTRAK
Achmad Fahmi Dzulfikri, 2021 Evaluasi Efektivitas Kuliah Dalam Jaringan (daring)
atau Kuliah Online pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2017-2019 Universitas
Muhammadiyah Jember), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Pembimbing Suyono, SH.,
M.I.Kom.
Kata Kunci: Efektivitas, Perkuliahan Daring (Online), Corona Virus Disease 2019
(Corona)
Perkuliahan daring (online) merupakan sarana utama dalam pembelajaran ketika
wabah Pandemi Covid-19. Tidak terkecuali Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Pemerintahan Unmuh Jember yang yang menggunakan sarana aplikasi online, seperti
whatsapp grup, telegram grup, Google Classroom, dan media aplikasi lain ketika
perkuliahan daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perkuliahan
daring pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan di saat Pandemi
Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan
metode wawancara menggunakan kuisioner tertulis. Hasil pengujiannya dihasilkan
bahwa mayoritas mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Fisipol Unmuh
Jember tidak merasakan perkuliahan daring (Online) sebagai metode yang efektif untuk
perkuliahan. Perkuliahan daring memberikan gambaran umum tentang kurang
optimalnya pemahaman materi dan banyaknya tugas yang diberikan pada mahasiswa
sehingga mengakibatkan proses perkuliahan yang kurang efektif. Hasil lain menunjukkan
bahwa mahasiswa siap menghadapi aturan baru the new normal life apabila dilaksanakan
perkuliahan secara tatap muka. Sedangkan menurut responden untuk sistem perkuliahan
yang efektif selama pandemi adalah daring dan luring secara bergantian dengan
memperhatikan prinsip protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19.
PENDAHULUAN
Novel Corona Virus Diseas-19
kasus pertama kali muncul yakni di
Negara China tepatnya di daerah
Provinsi Wuhan pada akhir Desember
2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar
hampir keseluruh Negara di dunia
termasuk Negara Indonesia hanya
dalam jangka waktu beberapa bulan
saja. Sehingga World Healt
Organitation (WHO) suatu organisasi
internasional yang menmahasiswa
dan dosens permasalahan penyakit di
sektor yang berbasecamp di Amerika
Serikat, pada tanggal 11 Maret 2020
menetapkan wabah penyakit yang
diberi nama Corona Virus sebagai
pandemi global. Virus yang
menyerang organ pernafasan manusia
tersebut sangat mudah menyebar luas
serta gejala yang menyerupai sakit
sewajarnya seperti flu dan demam,
membuat kebanyakan orang
menganggap virus tersebut virus yang
tidak terlalu bahaya.
Hal tersebut membuat beberapa
negara menetapkan beberapa
kebijakan untuk memperlakukan
Isolasi Wilayah atau yang biasa
disebut dengan Lockdown dalam
rangka memutuskan mata rantai
penyebaran virus Corona. Di
Indonesia sendiri, diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) untuk
menekan angka penyebaran virus ini.
Karena Indonesia sedang melakukan
PSBB, maka semua kegiatan yang
dilakukan di luar rumah harus
dihentikan hingga pandemi ini
mereda.
Tidak hanya pekerjaan atau
bisnis saja yang bisa dilakukan secara
online. Dalam sistem pendidikan di
sektor pun mengalami perubahan
dimana membuat sebuah program
kuliah online. Sistem kuliah online ini
juga merupakan sebuah inovasi dalam
duania pendidikan, dimana mereka
bisa belajar dari jarak jauh
menggunakan internet. Sesuai dengan
namanya, aktivitas pembelajaran dan
mengurus administrasi pun akan
dilaksanakan secara online. Beberapa
pemerintah daerah memutuskan
menerapkan kebijakan untuk
meliburkan siswa dan mulai
menerapkan metode belajar dengan
sistem daring (dalam jaringan) atau
online. Kebijakan pemerintah ini
mulai efektif diberlakukan di
beberapa wilayah provinsi di
Indonesia pada hari Senin, 16 Maret
2020 yang juga diikuti oleh wilayah-
wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal
tersebut tidak berlaku bagi beberapa
kampus di tiap-tiap daerah. Kampus-
kampus tersebut tidak siap dengan
sistem pembelajaran daring, dimana
membutuhkan media pembelajaran
seperti handphone, laptop, atau
komputer.
Pengurangan dan Peniadaan
kegiatan belajar Mengajar (KBM)
dikampus dinilai menjadi keputusan
yang sangat tepat untuk mengurangi
kontak dan mengurangi kerumunan
massa (social and physical
distancing) pada masa pandemi
Covid-19. Semua kegiatan belajar
mengajar seperti perkuliahan, diskusi,
dan kegiatan lainnya yang sejenis
diupayakan untuk tetap berjalan
dengan melakukan berbagai
penyesuaian atau New Normal.
Sistem pembelajaran daring
(dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara mahasiswa dan dosen
dan siswa tetapi dilakukan melalui
online yang menggunakan jaringan
internet. Mahasiswa dan dosen harus
memastikan kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan, meskipun
siswa berada di rumah. Solusinya,
mahasiswa dan dosen dituntut dapat
mendesain media pembelajaran
sebagai inovasi dengan
memanfaatkan media daring (online).
Hal ini sesuai dengan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia terkait Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19).
Sistem pembelajaran dilaksanakan
melalui perangkat personal computer
(PC) atau laptop yang terhubung
dengan koneksi jaringan internet.
Mahasiswa dan dosen dapat
melakukan pembelajaran bersama
diwaktu yang sama menggunakan
grup di media sosial seperti
WhatsApp (WA), telegram,
instagram, aplikasi Zoom ataupun
media lainnya sebagai media
pembelajaran. Dengan demikian,
mahasiswa dan dosen dapat
memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang
bersamaan, meskipun di tempat yang
berbeda.
Semua sektor merasakan
dampak corona. Sektor pendidikan
salah satunya. Dilihat dari kejadian
sekitar yang sedang terjadi, baik
siswa maupun orangtua siswa yang
tidak memiliki handphone untuk
menunjang kegiatan pembelajaran
daring ini merasa kebingungan,
sehingga pihak kampus ikut mencari
solusi untuk mengantisipasi hal
tersebut. Beberapa siswa yang tidak
memiliki handphone melakukan
pembelajaran secara berkelompok,
sehingga mereka melakukan aktivitas
pembelajaran pun bersama. Mulai
belajar melalui videocall yang
dihubungkan dengan mahasiswa dan
dosen yang bersangkutan, diberi
pertanyaan satu persatu, hingga
mengapsen melalui VoiceNote yang
tersedia di WhatsApp. Materi-
materinya pun diberikan dalam
bentuk video yang berdurasi kurang
dari 2 menit.
Permasalahan yang terjadi
bukan hanya terdapat pada sistem
media pembelajaran akan tetapi
ketersediaan kuota yang
membutuhkan biaya cukup tinggi
harganya bagi siswa dan mahasiswa
dan dosen guna memfasilitasi
kebutuhan pembelajaran daring.
Kuota yang dibeli untuk kebutuhan
internet menjadi melonjak dan
banyak diantara orangtua siswa yang
tidak siap untuk menambah anggaran
dalam menyediakan jaringan internet.
Hal ini pun menjadi
permasalahan yang sangat penting
bagi siswa, jam berapa mereka harus
belajar dan bagaimana data (kuota)
yang mereka miliki, sedangkan
orangtua mereka yang berpenghasilan
rendah atau dari kalangan menengah
kebawah (kurang mampu). Hingga
akhirnya hal seperti ini dibebankan
kepada orangtua siswa yang ingin
anaknya tetap mengikuti
pembelajaran daring.
Pembelajaran daring tidak bisa
lepas dari jaringan internet. Koneksi
jaringan internet menjadi salah satu
kendala yang dihadapi siswa yang
tempat tinggalnya sulit untuk
mengakses internet, apalagi siswa
tersebut tempat tinggalnya di daerah
pedesaan, terpencil dan tertinggal.
Kalaupun ada yang menggunakan
jaringan seluler terkadang jaringan
yang tidak stabil, karena letak
geografis yang masih jauh dari
jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga
menjadi permasalahan yang banyak
terjadi pada siswa yang mengikuti
pembelajaran daring sehingga kurang
optimal pelaksanaannya.
Ramai diberbagai media sosial
yang menceritakan pengalaman
orangtua siswa selama mendampingi
anak-anaknya belajar baik positif
maupun negatif. Seperti misalnya
ternyata ada orangtua yang sering
marah-marah karena mendapatkan
anaknya yang sulit diatur sehingga
mereka tidak tahan dan menginginkan
anak mereka belajar kembali di
kampus.
Kejadian ini memberikan
kesadaran kepada orangtua bahwa
mendidik anak itu ternyata tidak
mudah, diperlukan ilmu dan
kesabaran yang sangat besar.
Sehingga dengan kejadian ini
orangtua harus menyadari dan
mengetahui bagaimana cara
membimbing anak-anak mereka
dalam belajar. Setelah mendapat
pengalaman ini diharapkan para
orangtua mau belajar bagaimana cara
mendidik anak-anak mereka di
rumah.
Perlu disadari bahwa
ketidaksiapan mahasiswa dan dosen
dan siswa terhadap pembelajaran
daring juga menjadi masalah.
Membutuhkan waktu untuk
beradaptasi dengan sistem yang baru
serta harus dibuatnya sistem yang
memungkinkan untuk mempermudah
keduanya melakukan hal yang baru
dalam dunia belajar mengajar.
Perpindahan sistem belajar
konvensional ke sistem daring amat
mendadak, tanpa persiapan yang
matang. Tetapi semua ini harus tetap
dilaksanakan agar proses
pembelajaran dapat berjalan lancar
dan siswa aktif mengikuti walaupun
dalam kondisi pandemi Covid-19.
Kegagapan pembelajaran
daring memang nampak terlihat di
hadapan kita, tidak satu atau dua
kampus saja melainkan menyeluruh
dibeberapa daerah di Indonesia.
Komponen-komponen yang sangat
penting dari proses pembelajaran
daring (online) perlu ditingkatkan dan
diperbaiki. Pertama dan terpenting
adalah jaringan internet yang stabil,
kemudian gawai atau komputer yang
mumpuni,aplikasi dengan platform
yang user friendly, san sosialisasi
daring yang bersifat efisien, efektif,
kontinyu, dan integratif kepada
seluruh stekholder pendidikan.
Solusi atas permasalahan ini
adalah pemerintah harus memberikan
kebijakan dengan membuka gratis
layanan aplikasi daring bekerjasama
dengan provider internet dan aplikasi
untuk membantu proses pembelajaran
daring ini. Pemerintah juga harus
mempersiapkan kurikulum dan
silabus permbelajaran berbasis
daring. Bagi kampus-kampus perlu
untuk melakukan bimbingan teknik
(bimtek) online proses pelaksanaan
daring dan melakukan sosialisasi
kepada orangtua dan siswa melalui
media cetak dan media sosial tentang
tata cara pelaksanaan pembelajaran
daring, kaitannya dengan peran dan
tugasnya.
Dalam proses pembelajaran
daring, penting untuk ditambahkan
pesan-pesan edukatif kepada orangtua
dan peserta didik, tentang wabah
pandemi Covid-19. Dengan demikian
kita dapati pembelajaran yang sama
dengan tatap muka tetapi berbasis
online. Efeknya sangat bagus,
programnya tepat sasaran, dan
capaian pembelajarannya tercapai.
Ada sebuah pelajaran yang
dipetik dari sektor pendidikan di
tengah pandemi Covid-19, yakni
kegiatan belajar tatap muka dengan
mahasiswa dan dosen terbukti lebih
efektif ketimbang secara daring
(online). Hal tersebut dipaparkan oleh
pakar pendidikan Universitas
Brawijaya (UB) Aulia Luqman Aziz
bertepatan dengan Hari Pendidikan
Nasional 2020. “Selamanya profesi
Dosen tidak akan tergantikan oleh
teknologi” papar Luqman dalam
keterangannya di laman resmi UB,
Sabtu (2/5/2020). Menurutnya
pembelajaran penuh secara daring,
akhir-akhir ini banyak menimbulkan
keluhan dari peserta didik maupun
orangtua.
Beberapa mahasiswa dan dosen
di kampus mengaku, jika
pembelajaran daring ini tidak
seefektif kegiatan pembelajaran
konvensional (tatap muka langsung),
karena beberapa materi harus
dijelaskan secara langsung dan lebih
lengkap. Selain itu materi yang
disampaikan secara daring belum
tentu bisa dipahami semua siswa.
Berdasarkan pengalaman mengajar
secara daring, sistem ini hanya efektif
untuk memberi penugasan, dan
kemungkinan hasil pengerjaan tugas-
tugas ini diberikan ketika siswa akan
masuk, sehingga kemungkinan akan
menumpuk.
Mengamati pengalaman dari
beberapa mahasiswa dan dosen
tersebut, maka mahasiswa dan dosen
juga harus siap menggunakan
teknologi sesuai dengan
perkembangan zaman. Mahasiswa
dan dosen harus mampu membuat
model dan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan karakter siswa di
kampusnya. Penggunaan beberapa
aplikasi pada pembelajaran daring
sangat membantu mahasiswa dan
dosen dalam proses pembelajaran ini.
Mahasiswa dan dosen harus terbiasa
mengajar dengan memanfaatkan
media daring kompleks yang harus
dikemas dengan efektif, mudah
diakses, dan dipahami oleh siswa.
Dengan demikian mahasiswa
dan dosen dituntut mampu merancang
dan mendesain pembelajaran daring
yang ringan dan efektif, dengan
memanfaatkan perangkat atau media
daring yang tepat dan sesuai dengan
materi yang diajarkan. Walaupun
dengan pembelajaran daring akan
memberikan kesempatan lebih luas
dalam mengeksplorasi materi yang
akan diajarkan, namun mahasiswa
dan dosen harus mampu memilih dan
membatasi sejauh mana cakupan
materinya dan aplikasi yang cocok
pada materi dan metode belajar yang
digunakan.
Hal yang paling sederhana
dapat dilakukan oleh mahasiswa dan
dosen bisa dengan memanfaatkan
WhatsApp Group. Aplikasi
WhatsApp cocok digunakan bagi
pelajar daring pemula, karena
pengoperasiannya sangat simpel dan
mudah diakses siswa. Sedangkan bagi
pengajar online yang mempunyai
semangat yang lebih, bisa
menngkatkan kemampuannya dengan
menggunakan berbagai aplikasi
pembelajaran daring.
Namun sekali lagi, pilihlah
aplikasi yang sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa dan dosen itu
sendiri. Tidak semua aplikasi
pembelajaran daring bisa dipakai
begitu saja. Namun harus
dipertimbangkan sesuai kebutuhan
mahasiswa dan dosen dan siswa,
kesesuaian terhadap materi,
keterbatasan infrastrukur perangkat
seperti jaringan. Sangat tidak efektif
jika mahasiswa dan dosen mengajar
dengan menggunakan aplikasi Zoom
metting namun jaringan atau signal di
wilayah siswa tersebut tinggal
tidaklah bagus.
Keberhasilan mahasiswa dan
dosen dalam melakukan
pembelajaran daring pada situasi
pandemi Covid-19 ini adalah
kemampuan mahasiswa dan dosen
dalam berinovasi merancang, dan
meramu materi, metode
pembelajaran, dan aplikasi apa yang
sesuai dengan materi dan metode.
Kreatifitas merupakan kunci sukses
dari seorang mahasiswa dan dosen
untuk dapat memotivasi siswanya
tetap semangat dalam belajar secara
daring (online) dan tidak menjadi
beban psikis.
Di samping itu, kesuksesan
pembelajaran daring selama masa
Covid-19 ini tergantung pada
kedisiplinan semua pihak. Oleh
karena itu, pihak kampus/madrasah di
sini perlu membuat skema dengan
menyusun manajemen yang baik
dalam mengatur sistem pembelajaran
daring. Hal ini dilakukan dengan
membuat jadwal yang sistematis,
terstruktur dan simpel untuk
memudahkan komunikasi orangtua
dengan kampus agar putra-putrinya
yang belajar di rumah dapat terpantau
secara efektif.
Dengan demikian,
pembelajaran daring sebagai solusi
yang efektif dalam pembelajaran di
rumah guna memutus mata rantai
penyebaran Covid-19, physical
distancing (menjaga jarak aman) juga
menjadi pertimbangan dipilihnya
pembelajaran tersebut. Kerjasama
yang baik antara mahasiswa dan
dosen, siswa, orangtua siswa dan
pihak kampus/madrasah menjadi
faktor penentu agar pembelajaran
daring lebih efektif.
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan skripsi ini
penulis melihat hasil penelitian
terdahulu yang telah ditulis oleh
beberapa penulis untuk mencari
Efektivitas perkuliahan daring pada
masa pandemi covid-19. Penulis
banyak mendapatkan referensi dari
karya ilmiah yang sudah tertulis dan
diupload di google schoolar. Judul
dan fokus penelitian bisa diibilang
hampir sama, akan tetapi setiap
perbedaan pada objek yang akan
diteliti, maka beda pula hasil yang
akan didapatkan pada setiap karya
ilmiah tersebut.
Penelitian ini dilakukan peneliti
mengacu pada jurnal penelitian
terdahulu yang diteliti oleh
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung tahun
2020 dengan judul “ Efektivitas
Pembalajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19: Sebuah Survey
Online” dalam penelitian tersebut
penulis meneliti bagaimana caranya
agar perkuliahan menggunakan
sistem daring dapat menjadi salah
satu metode yang efektif agar tidak
terganggunya pembelajaran dalam
masa pandemi yang mengharuskan
mahasiswa untuk stay at home dalam
masa PSBB (Pembatasan sosial
berskala besar).
Dalam situasi mewabahnya
Covid-19 di tanah air, perkuliahan di
Perguruan Tinggi memberlakukan
system online. Perkuliahan online
dimana situasi belajar tidak lagi tatap
muka membuat banyak pertanyaan
mengenai efektivitas sistem belajar
ini, termasuk mahasiswa.
Berdasarkan hasil kuesioner terbuka,
mayoritas mahasiswa mengatakan
sistem online dengan Zoom ini adalah
alternatif belajar tatap muka ditengah
mewabahnya Covid-19. Oleh karena
itu mereka berharap efektivitasnya
diharapkan harus setara dengan
perkuliahan konvensional (tatap
muka). Agar perkuliahan online ini
dapat berjalan efektif,
pelaksanaannya harus terencana,
mulai dari kesiapan mahasiswa dan
dosen serta Bahan ajar. Dalam
perkuliahan online, kreativitas dosen
sangat diperlukan dalam
pembelajaran agar kuliah ini berjalan
dengan efektif, sehingga mahaisswa
bisa memahami materi yang
disampaikan. Selain itu, menurut para
mahasiswa, penggunaan alat
elektronik seperti Handphone dan
Laptop yang berlebihan dalam
Pembelajaran, perlu diwaspadai yang
sejatinya berdampak pada kesehatan
psikis dan fisik.
Dalam penelitian tersebut
membahas bahwasanya mereka
mendapatkan kesimpulan applikasi
Zoom dan Whatsapp merupakan
applikasi yang dapat membantu
keefektifitasan perkuliahan daring
pada masa pandemi sekarang ini,
akan tetapi hanya untuk perkuliahan
teori, sedangkan perkuliahan
praktikum dan kuliah lapang sangat
tidak efektif apabila dilakukan
dengan sistem daring menggunakan
aplikasi Zoom dan Whatsapp.
Penelitian terdahulu yang kedua
ditulis oleh Aan Widiyono yang
berjudul “Efektifitas Perkuliahan
Daring (Online) pada Mahasiswa
PGSD di Saat Pandemi Covid 19”
dalam penelitian ini kesimpulan dan
hasil dari penelitian yang ditulis
hampir serupa dengan skripsi yang
saya tulis ini, hanya saja objek
penelitian yang berbeda serta
applikasi apa yang menurut mereka
bisa menjadikan perkuliahan daring
agar tetap efektif untuk perkuliahan-
perkuliahan selanjutnya.
Dalam dua penelitian terdahulu
yang saya dapat dari E-Jurnal di
google scholar bahwasannya kedua
penelitian itu bisa dibilang hampir
sama, hanya saja pada peneliti
pertama meneliti tentang applikasi
mana yang efektif untuk perkuliahan
dalam sistem online tersebut.
Sedangkan peneliti yang kedua hanya
berbeda tentang Objek penelitiannya
saja. Karena perbedaan objek dan
perbedaan lokasi objek untuk
melakukan sistem kuliah daring juga
mempengaruhi keefektivitasan dalam
melakukan perkuliahan sistem
tersebut.
Pada dasarnya perkuliahan
sistem daring pun bisa menjadi
perkuliahan yang efektif, apabila
faktor faktor pendukung bisa
dipenuhi dan faktor faktor
penghambatnya direduksi atau
dikurangi sebanyak mungkin. Seperti
contohnya, pembagian kuota paketan
data untuk mahasiswa harus terus
didistribusikan. Dan tetap di
dijalankannya perkuliahan tatap muka
contoh seminggu sekali untuk
membantu beberapa ketinggalan yang
terjadi di perkuliahan online, dengan
syarat tetep menjalankan protokol
kesehatan yang sudah ada, karena
pada dasarnya civitas akademik di
perkuliahan merupakan wadah yang
mampu untuk menjalankan protokol
kesehatan dengan mudah. Dengan
latar belakang yang berpendidikan
civitas akademik bisa menjadi
panutan masyarakat untuk tetap
menjalankan protokol kesehatan
dengan baik. Dan menjadi promotor
untuk mempromosikan dan
menginromasikan tentang pandemi
yang sedang terjadi di dunia saat ini.
Pengertian Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi adalah ilmu
yang mempelajari cara-cara untuk
mentrasfer ide dari dari satu individu
ke individu lainnya. Proses transfer
itu sendiri dapat melalui media
tertulis, lisan, maupun media yang
lainnya. Ilmu yang mempaljarai suatu
proses penyampaian informasi dari
komunikan dan komunikator yang
bertujuan untuk mempengaruhi lawan
bicara untuk mencapai tujuan
tertentu. Yang biasanya
menggunakan media atau lisan untuk
menyampaikan informasi tersebut
yang biasa disebut channel. Dan
keberhasilan penyampaian informasi
dalam komunikasi sangat dipengaruhi
dengan media atau channel yang
sedikit gangguan agar efektifivitas
dalam penyampaian informasi tetap
terjalankan dan mencapai tujuan yang
diinginkan.
Sedangkan pengertian ilmu
komunikasi menurut para ahli atau
beberapa pakar dalam buku Sasa
Djuarsa Sendjaja, pengantar ilmu
komunikas. Salah satunya yaitu
Berelson dan Stainer, 1964
mengatakan bahwa komunikasi
adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian,
dan lain lain menggunakan simbol-
simbol, seperti kata-kata, gambar,
angka, dan lain-lain.
Pada perkuliahan daring masa
pandemi covid-19 komunikasi yang
terjalin mengharuskan menggunakan
media tambahan untuk proses
pendidikan yang harus dilakukan
dengan jarak jauh tidak bisa untuk
tatap muka dikarenakan surat edaran
dari Kemendikbud untuk Hal ini
sesuai dengan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19) yang mengharuskan
perkuliahan di rumah masing masing
untuk menjalankan imbauan dari
pemerintah terkait dengan PSBB
(pembatasan sosial bersakala besar)
untuk memutuskan rantai penyebaran
corona pada masa pandemi ini. Maka
diharuskan menggunakan media
tambahan yakni Zoom, google meet,
dan WhatsApp Group agar
perkuliahan jarak jauh tetap bisa
dilaksanakan.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
adalah komunikasi yang terjadi antara
dua orang atau bahkan lebih, yang
biasanya tidak diautr secara formal.
Dalam komunikasi interpersonal,
setiap partisipan menggunakan
elemen dari proses komunikasi.
Misalnya, masing-masing pihak akan
membicarakan latar belakang dan
pengalaman masing masing dalam
percakapan tersebut.
Komunikasi sangat penting
bagi semua aspek kehidupan manusia.
Komunikasi manusia dapat
mengekspresikan gagasan, perasaan,
harapan dan kesan kepada sesama
serta memahami gagasan, perasaan
dan kesan orang lain. Komunikasi
tidak hanya mendorong
perkembangan kemanusiaan yang
utuh, tetapi juga menciptakan
mendorong perkembangan
kemanusiaan yang utuh, tetapi juga
menciptakan hubungan sosial yang
sangat diperlukan dalam kelompok
sosail apapun. Komunikasi
memungkinkan terjadinya kerja sama
sosial dan membuat kesepakatan-
kesepakatan penting, dan lain-
lain. Individu yang terlibat dalam
komunikasi memiliki latar belakang,
sosial, budaya, dan pengalaman
psikologis yang berbeda-beda.
Perbedaan indi dapat mempengaruhi
efektivitas sebuah komunikasi.
Sangat penting bagi setiap individu
untuk memahami simbil-simbol yang
digunakan dalam komunikasi, baik
verbal maupun nonverbal.
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi yang melibatkan dua
orang atau lebih. Setiap pihak dapat
menjadi pemberi dan pengirim pesan
sekaligus pada waktu yang
bersamaan.
Dalam proses belajar mengajar
merupakan salah satu bentuk
komunikasi interpersonal
dikarenakan dalam proses
penyamapaian pesan atau materi
perkuliahan dilakukan oleh
komunikator atau pengajar kepada
komunikan atau disini yakni
mahasiswa yang dilakukan untuk
tujuan mempengaruhi mahasiswa
untuk mendapatkan inti dari
informasi dan materi yang
disampaikan.
Akan tetapi pada masa pandemi
covid-19 proses komunikasi
interpersonal dalam perkuliahan
online harus membutuhkan bantuan
tambahan media untuk tetap
terjailnnya komunikasi yang bisa
dijalankan dengan jarak jauh. Agar
tetap bisa menerapkan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintahan dan
tetap bisa mengajar dalam pada masa
pandemi covid-19. Ditambahnya
bantuan untuk perkuliahan online
agar tetap terjalin perkuliahan yang
ada, mengakibatkan banyaknya
gangguan dalam penyampaian materi
tersebut. Dikarenakan media yang
digunakan untuk perkuliahan jarak
jauh butuh banyak faktor pendukung
agar terjalinnya komunikasi yang
berhasil dan tersampaikannya materi
perkuliahan. Tidak beradanya
komunikator dan komunikan didalam
satu tempat yang sama
mengakibatkan kurangnya
efektifivitas dalam komunikasi
interpesonal yang digunakan. Karena
salah satu faktor utama dalam
perkuliahan atau dalam
berkomunikasi yakni tatap muka
antara komunikator dan komunikan
agar tidak terjadi gangguan-gangguan
yang mengkibatkan tidak berhasilnya
komunikasi yang ada.
Efektivitas
Efektivitas adalah suatu tingkat
keberhasilan yang dihasilkan oleh
seseorang atau organisasi dengan cara
tertentu sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai dan telah
direncanakan. Dengan kata lain,
semakin banyak rencana yang
berhasil dicapai maka suatu kegiatan
dianggap semakin efektif.
Secara umum, pengertian
efektivitas ialah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkat keberhasilan
atau pencapaian suatu tujuan yang
diukur dengan kualitas, kuantitas dan
waktu sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya.
Dan Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia “KBBI”, efektivitas
ialah daya guna, keaktifan serta
adanya kesesuaian dalam suatu
kegiatan antara seseorang yang
melaksanakan tugas dengan tujuan
yang ingin dicapai.
Efektivitas memiliki rumusan
yang bisa diambil sebagai landasan
bahwasannya kegiatan yang
dilakukan apakah efektif atau tidak,
yakni:
Efektivitas = (Output Aktual / Output
Target)≥ 1
Bila hasil perbandingan
output aktual dengan output
target < 1 maka efektivitas
tidak tercapai.
Bila hasil perbandingan
output aktual dengan output
target ≥ 1 maka efektivitas
tercapai.
Efektivitas dalam proses belajar
mengajar disektor perKegiatan
belajar mengajar an. Proses belajar
mengajar yang ada baik di sekolah
maupun diperguruan tinggi, sudah
barang tentu mempunyai target bahan
ajar yang harus dicapai oleh setiap
guru dan dosen, yang didasarkan pada
kurikulum yang berlaku pada saat itu.
Kurikulum yang sekarang ada sudah
jelas berbeda dengan kurikulum
zaman dulu, ini ditenggarai oleh
sistem pendidikan dan kebutuhan
akan pengetahuan mengalami
perubahan sesuai dengan kebutuhan
zaman.
Di dalam kamus bahasa
Indonesia Efektivitas berasal dari kata
efektif yang berarti mempunyai
efektif, pengaruh atau akibat, atau
efektif juga dapat diartikan dengan
memberikan hasil yang memuaskan.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan
kembali bahwa efektivitas merupakan
keterkaitan antara tujuan dan hasil
yang dinyatakan, dan menunjukan
derajat kesesuaian antara tujuan yang
dinyatakan dengan hasil yang di
capai.
Kriteria Efektivitas Kegiatan
Belajar Mengajar Didalam Proses
Belajar Mengajar
Banyak faktor yang
mempengaruhi terhadap berhasilnya
sebuah pembelajaran, antara lain
kurikulum, daya serap, presensi guru,
presensi siswa dan prestasi belajar.
Kurikulum berasal dari bahasa
latin yaitu “cuciculum” semula berarti
“a running course, or race cource,
especially a chariot race cource” dan
dalam bahasa perancis “courier” yang
berarti “to run” (berlari). Kemudian
istilah itu dipergunakan untuk
sejumlah “cource” atau mata
pelajaran yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu gelar atau ijazah.
Smith memandang bahwa
kurikulum sebagai “a sequence of
potencial experience of disciplining
children and youth in group ways of
thinking acting” yaitu penekanannya
pada aspek sosial, yakni mendidik
anak menjadi anggota masyarakat.
Dari uraian diatas telah jelas bahwa
kurikulum adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus
dicapai/diselesaikan oleh peserta
didik untuk mendapatkan ijazah
(STTB).
Sebelum abad ke 20 setelah
kurikulum belum banyak digunakan
dalam kontek pendidikan. Para ahli
mencatat bahwa konsep-konsep
tentang kurikulum mulai berkembang
sejak dipublikannya sebuah buku
yang berjudul “The Curriculum” yang
ditulis oleh Franklin Bobblilt pada
tahun 1918. Yang pada garis besarnya
berisi tentang kurikulum sebagai
rencana pelajaran atau bahan ajaran,
kurikulum sebagai pengalaman
belajar dan kurikulum sebagai
rencana belajar.
Daya Serap
Didalam kamus besar bahasa
Indonesia, daya serap diartikan
sebagai kemampuan seseorang atau
suatu menyerap. Daya serap yang di
maksud disini adalah kemampuan
siswa untuk menyerap atau
menguasai materi/bahan ajar yang di
pelajarinya sesuai dengan bahan ajar
tersebut. Kelancaran dalam proses
penyampaian materi pembelajaran
juga berpengaruh kepada daya serap
siswa. Dengan sistem perkuliahan
online yang membuthkan media
applikasi (Zoom dan Google
Clasroom) serta jaringan Internet
yang lancar.
Pembelajaran
Pengertian pembelajaran yakni
pembelajaran berasal dari kata
belajar, yang memiliki arti yaitu
aktivitas perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku yang
dimaksud itu nyata memiliki arti yang
sangat luas yaitu perubahan tingkah
laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak mengerti menjadi
mengerti.
Pada kenyataannya
pembelajaran adalah merupakan
proses kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan dimana saja tanpa ada
ruang dan waktu, karena memang
pembelajaran biasa dilakukan kapan
saja dan dimana saja, walaupun
banyak orang beranggapan bahwa
pembelajaran hanya dilakukan
disekolah atau lembaga tertentu. Dari
uaraian diatas maka dapat ditarik
benang merahnya yaitu pembelajaran
merupakan kegiatan perubahan
tingkah laku secara kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Dasar Tujuan Pembelajaran
Pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka mempengaruhi siswa
agar dapat menyesuaikan diri sebaik
mungkin terhadap lingkungannya dan
dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi
secara adekuat dalam kehidupan
masyarakat. Serta persiapan anak
didik untuk melatih hidup dan terjun
dalam sektor pekerjaan yang
sesungguhnya.
Kegiatan Belajar Mengajar Online
Kegiatan Belajar Mengajar
adalah salah satu kegiatan
komunikasi Interpesonal dengan dua
arah dalam penyampaian pesan
materi dengan sifat mempengaruhi
dan dipengaruhi. Untuk penyampaian
materi pembalajaran dari pengajar
kepada murid/mahasiswa, pengajar
menyampaikan dan murid/mahasiswa
dapat mengutarakan pendapatnya
atau menjawab pertanyaan yang telah
diberikan oleh pengajar.
Sedangkan, Kegiatan Belajar
Mengajar Online kegiatan
komunikasi Interpesonal dengan dua
arah dalam penyampaian pesan
materi dengan sifat mempengaruhi
dan dipengaruhi dengan
menggunakan media Online. Media
yang sangat banyak gangguan atau
trouble dalam penyampaian pesan
didalamnya. Banyak faktor yang
mengakibatkan hal tersebut terjadi,
salah satunya tidak beradanya
komunikator dan komunikan pada
satu tempat, sehingga sering
terjadinya delay arus komunikasi
yang sangat mengganggu
komunikasi. Gangguan dari channel
sangat berpengaruh dalam proses
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
online.
Kegiatan Belajar Mengajar
dapat dilakukan didalam satu tempat
atau didalam suatu forum offline
maupun online, akan tetapi dalam
setiap proses belajar mengajar setiap
gangguan sangat dapat berpengaruh
dalam suksesnya penyampaian materi
yang diberikan tersebut. saling
memPola komunikasi merupakan
model dari proses komunikasi,
sehingga dengan adanya berbagai
macam model komunikasi dan bagian
dari proses komunikasi akan dapat
ditemukan pola yang cocok dan
mudah digunakan dalam
berkomunikasi. Pola komunikasi
identik dengan proses komunikasi,
karena pola komunikasi merupakan
bagian dari proses komunikasi.
Menurut Purwanto (2002),
“secara umum pola komunikasi
(patterns of communications) dapat
dibedakan ke dalam saluran
komunikasi formal (formal
communications channel) dan saluran
komunikasi nonformal (informal
communications channel).
Kemendikbud untuk Hal ini
sesuai dengan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19) yang mengharuskan
perkuliahan di rumah masing masing
untuk menjalankan imbauan dari
pemerintah terkait dengan PSBB
(pembatasan sosial bersakala besar)
untuk memutuskan rantai penyebaran
corona pada masa pandemi ini. Maka
diharuskan menggunakan media
tambahan untum membantu
perkuliahan (jarak jauh menggunakan
sistem perkuliahan online) yakni
Zoom, google meet, dan WhatsApp
Group.
Kerangka Teori
Uncertainty reduction
theory (Teori Reduksi
Ketidakpastian) dirumuskan
oleh Charles Berger dan Richard
Calabrese. Teori ini mengasumsikan
bahwa setiap orang menginginkan
interaksi yang stabil dan dapat
diprediksi yang dapat membantunya
mengurangi ketidakpastian tentang
orang lain dan berbagai kejadian atau
peristiwa lainnya serta dalam
pemyampaian materi perkuliahan.
Teori ini memberikan pendangan
bagaimana ketidakpastian dapat
memberikan motivasi perilaku
komunikasi khususnya
pencarian jenis-jenis informasi,
timbal balik, kedekatan verbal, dan
lain-lain. Serta komunikasi yang tidak
stabil dan susah untuk diprediksi akan
menjadikan komunikasi yang tidak
efektif. Pada perkuliahan dengan
sistem daring yang mengharuskan
pengajar dan mahasiswa tidak berada
pada satu tempat yang sama,
mengakibatkan susahnya untuk
memprediksi interaksi diantara
keduanya, serta rawannya terjadi
komunikasi yang salah faham
diantara keduanya. Dan ketidak
stabilan dalam perkuliahan
menggunakan sistem daring yang
mungkin banyak hambatan yang
mengharuskan setiap komunikan dan
komunikator harus memiliki semua
hal-hal yang meminimalisir hambatan
dan melancarkan interaksi tersebut.
Lokasi dalam perkuliahan sistem
online yang bergantung dengan sinyal
yang baik dan lancar dan modal
Kuota yang cukup banyak,
merupakan salah satu peranti yang
sangat dibutuhkan untuk melancarkan
interaksi dan meminimalisir semua
hambatan yang ada, karena
komunikasi jarak jauh atau
komunikasi tidak tatap muka banyak
hal yang harus dipersiapkan untuk
meminimalisir suatu komunikasi agar
tercapainya komunikasi yang efektif
serta komunikasi yang berhasil.
Banyak faktor yang
mengakibatkan komunikasi yang
tidak pasti atau kurang jelas pesan dan
inti yang dikomunikasikan membuat
komunikasi dua arah tersebut kurang
efektif atau bahkan gagal. Karena
pada teori tersebut dituliskan setiap
orang menginginkan komunikasi
yang stabil dan dapat diprediksi, akan
tetapi dengan menggunakan media
tambahan atau komunikasi online
sangat rentan akan kestabilan dan
sangat susah untuk diprediksi yang
mempermudah setiap orang yang
berkomunikasi mengurangi ketidak
pastian dalam komunikasi tersebut.
Sama halnya dengan kuliah
daring yang ada saat kini, komunikasi
yang kurang stabil dan komunikasi
yang sangat tidak bisa diprediksi
tersebut mengakibatkan banyak
ketidak pastian dalam kegiatan
belajar mengajar yang ada
perkuliahan yang disebabkan
pandemi Covid-19 tersebut. Dengan
diberlakukannya belajar dirumah atau
kuliah daring menurut teori ketidak
pastian tersebut sangat kurang efektif
dalam berkomunikasi serta tukar
pendapat (komunikasi dua arah)
terhadap komunikator dan
komunikan.
Penulis menggunakan teori
tersebut karena dalam penelitian ini
penulis mencari efektifitas dalam
komunikasi yang menggunakan
media tambahan untuk perkuliahan
yang tidak bertatap muka. Dengan
teori tersebut bisa dibilang
komunikasi atau perkuliahan sistem
daring sudah kehilangan satu unsur
dalam komunikasi yang tidak bisa
diprediksi karena tidak bertatap
muka, dan menghasilkan komunikasi
yang tidak efektif, akan tetapi masih
bisa di minimalisir kejadi tersebut
dengan menggunakan beeberapa alat
bantu atau media bantu untuk
meminimalisir ketidak efektifan
dalam perkuliahan tersebut.
Berdasarkan pemaparan
landasan teori sebelum ini, maka
penulis memberikan gambaran
kerangka pemikiran sebagai berikut,
dalam perkuliahan online atau
perkuliahan daring harus
menggunakan media perantara untuk
menjembatani penyampaian materi
dari komunikasi kepada komunikan.
Ada beberapa media perantara antara
lain yakni, Zoom, Google Classroom,
dan Whatsapp Group. Penulis
menggunakan teori Uncertainty
reduction theory (Teori Reduksi
Ketidakpastian) dikarenakan pada
dasarnya setiap proses komunikasi,
komunikator dan komunikan
menginginkan komunikasi yang bisa
diprediksi dan bisa telaah untuk
menghindarkan dari ketidakpastian
yang diakibatkan berbagai macam
faktor penghambat antara lain, SDM
Pengajar kurang menguasai dunia
digitalisasi, biaya untuk membeli
paketan mahal, Provider penyedia
layanan paketan internet (sinyal
burukdan tidak stabik), kurangnya
interaksi dua arah yang baik,
terhambatnya lalu lintas komunikasi
yang bisa mengakibatkan komunikasi
yang tidak efektif.
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan Ilmu
Pemerintahan angkatan 2017-2019
Unmuh Jmber sebagai Objek
Penelitian
Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial
merupakan salah satu Fakultas dari
sembilan Fakultas yang ada di
Universitas Muhammadiyah Jember.
Dengan tiga jurusannya yakni, Ilmu
Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, dan
Akademi Pariwisata. Peneliti hanya
mengambil dua jurusan untuk
dijadikan sample penelitian yakni
jurusan Ilmu komunikasi dan Ilmu
pemerintahan merupakan dua jurusan
yang terdapat di fakultas ilmu sosial
dan ilmu politik Universitas
Muhammadiyah Jember. Dua jurusan
yang memiliki perbedaan yang cukup
signifikan tersebut menjadikan
keduanya saling mengisi dan
melengkapi. Fokus pembelajaran
yang berbeda serta kajian dan
perkuliahan yang berbeda membuat
sudut pandang dan output kuliah dan
praktek dilapangan yang berbeda.
Serta memiliki standar Kegiatan
belajar engajar yang berbeda
sehingga proses pembelajaran yang
diterapkan dikeduanya pun berbeda.
Dengan fokus terhadap administrasi
kepemerintahan serta fokus terhadap
jurnalistik yang notabene lebih sering
berada dilapangan dan praktikum.
Begitupun dalam perkuliahan online
yang diputuskan oleh rektor untuk
diterapkan seluruh KBM di
Universitas Muhammadiyah Jember.
Ilmu pemerintahan yang merupakan
jurusan dengan intensitas tatap muka
yang lebih sering dibanding dengan
Ilmu Komunikasi, sangat terkena
dampaknya dari perkuliahan daring
tersebut. Sedangkan mahasiswa ilmu
komunikasi merupakan jurusan yang
dimana mereka mempunyai
praktikum yang lebih instens
dibanding ilmu pemerintahan, dimana
praktikum atau kuliah lapang bertolak
belakang dengan perkuliahan
menggunakan sistem daring (online)
Berikut jumlah Mahasiswa
Ilmu Komunikasi dan Mahasiswa
Ilmu Pemerintahan angkatan 2017-
2019:
23
Sumber : Pengajaran Fisip
Unmuh Jember
Peneliti mengambil responden
dengan tiga angkatan yang berbeda
dikarenakan setiap angkatan memiliki
tahapan yang berbeda. Angkatan
2017 dengan mahasiswa semester 7
telah menjalani kegaitan belajar
mengjar secara tatap muka langsung,
lebih banyak tatap muka langsungnya
dari pada kuliah daringnya,
sedangakan angkatan 2018 atau
semester 5 bisa dibilang fifty fifty
atau sama banyaknya, kuliah tatap
muka langsung yakni setengah serta
kuliah daring juga setengah. Beda
halnya dengan manahasiswa angkatan
2019 atau semester 3, hanya sedikit
merasakan perkuliahan tatap muka
dan lebih banyak kuliah daring. Dari
ketiga perbedaan itu akan
memunculkan sebuah penelitian yang
bisa ditarik kesimpulan untuk
dijadikan point penting dalam
penelitian ini.
Efektivitas Kegiatan belajar
mengajar menggunakan sistem
Dalam Jaringan (Daring) atau
Online di Masa Pandemi Covid-19
terhadap Mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan Mahasiswa Ilmu
Pemerintahan tahun 2017-2019
Universitas Muhammadiyah
Jember
Kuliah Online atau Kuliah
Dalam Jaringan (Daring) bukanlah
suatu hal baru dalam proses Kegiatan
Belajar Mengajar di perkuliahan masa
kini. Sebelum pandemi covid-19 pun
metode kuliah online sudah sangat
digemari, akan tetapi dengan diikut
sertakan kuliah tatap muka langsung.
Contoh yang sudah banyak dan
nampak yakni Universitas Terbuka.
Mereka menggunakan metode kuliah
daring dengan tujuan untuk tidak
mengganggu mahasiswa yang sibuk
dengan pekerjaannya. Dalam
penelitian ini kuliah online yang
dilaksanakan sangat tidak efektif
karena tidak disertakan kuliah tatap
muka dan meniadakan kuliah tatap
muka berdasarkan surat edaran dari
pemerintahan untuk menaati protokol
kesehatan yang diberlakukan di
sektor pendidikan. Seperti yang sduah
dijalankan oleh perguruan laiinya.
Peneliti melakukan wawancara
terhadap 12 mahasiswa ilmu
komunikasi dan ilmu pemerintahan,
untuk mendapatkan hasil penelitian
untuk dibahas dan dikorelasikan
dengan teori Uncertainty reduction
theory (Teori Reduksi
Ketidakpastian) dirumuskan
oleh Charles Berger dan Richard
Calabrese. Teori ini mengasumsikan
bahwa orang ingin interaksi yang
stabil dan dapat diprediksi yang dapat
membantunya mengurangi
ketidakpastian tentang orang lain dan
berbagai kejadian atau peristiwa
lainnya. Responden pertama yakni
Angkat
an
Mahasisw
a Ilmu
Komunik
asi
Mahasiswa
Ilmu
Pemerintah
an
2017 30 40
2018 45 50
2019 50 66
Total 159 146
mahasiswa Ilmu Pemerintahan
angkatan 2017 berpendapat bahwa:
“Kuliah Daring merupakan
alternatif yang sangat bijaksana
dalam masa pandemi covid-19
ini, dikarenakan pentingnya
menjaga protokol protokol
kesehatan yang berlaku disektor
pendidikan (perkuliahan). Salah
satunya KBM di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik yang
sekarang menggunakan sistem
pemblejaran daring. Akan
tetapi, hakikatnya KBM yang
efektif dan terjalinnya lalu
lintas komunikasi yang lancar
tanpa hambatan. Karena ketika
menggunakan media Online
untuk perkuliahan dan KBM
banyak faktor penghambatnya,
salah satunya Kuota untuk
menggunakan aplikasi online
tersebut (Zoom). Unmuh pernah
mengeluarkan kebijakan
subsidi untuk memberikan
pulsa kepada mahasiswa diawal
awal pandemi, tetapi memasuki
bulan bulan akhir ini sudah
tidak ada lagi subsidi pulsa
untuk mahasiswa agar bisa
melakukan kuliah online. Dan
sekarang perkuliahan online
atau kuliah daring sangat tidak
efektif dikarenakan tidak
adanya subsidi lagi serta setelah
berjalannya waktu untuk
perkuliahan daring sangat
kurang kondusif dan mahasiswa
maupun pengajar (dosen) juga
sudah mulai merasakan
kejenuhan karena kurangnya
dinamika perkuliahan seperti
halnya kuliah tatap muka,
intinya setelah merasakan
dinamika perkuliahan tatap
muka langsung dibandingkan
dengan perkuliahan daring,
sangat berbeda dan sangat tidak
kondusif seperti halnya kuliah
tatap muka. Tidak efisiennya
proses belajar mengajar yang
ditengarai oleh tidak stabilnya
jaringan internet, monotonnya
proses belajar mengajar, tidak
terciptanya dialegtika dan
komunikasi secara langsung.
Akan tetapi kita sebagai
masyarakan yang baik dan taat
kepada pemerintah kita
jalankan saja, toh juga untuk
kebaikan kesehatan.” (sumber,
Fakhri mahasiswa Ilmu
Pemerintahan 2017)
Dari uraian diatas, pendapat
dari mahasiswa ilmu pemerintahan
angkatan 2017 yang sempat
merasakan kuliah tatap muka dalam
jangka waktu yang paling lama
diantara angkatan 2018 dan 2019
sangat merasakan ketidak nyamanan
dan serta ketidak efektifitasan kuliah
daring karena banyak faktor
penghambat dalam penyampaian
materi menggunakan sistem kuliah
daring applikasi. Faktor penghambat
yang mereka rasakan yakni gangguan
provider yang mengaggu kelancaran
dalam kuliah online, dan monotonnya
proses belajar mengajar dan tidak
terciptanya dialegtika, diskusi dan
komunikasi secara langsung. Faktor
faktor tersebut membuktikan
bahwasaanya kuliah online atau
kuliah daring sangat tidak efektif
menurut narasumber yakni
mahasiswa jurusan Ilmu
Pemerintahan angkatan 2017 atau
mahasiswa yang telah meraskan
kuliah offline atau tatap muka dengan
intens sebelumnya. Karena yang
mereka rasakan sebelumnya
pembelajaran menggunakan sistem
tatap muka pada semester semester
sebelumnya. Mereka sangat
merasakan perbedaan yang sangat
mencolok dan sangat berbeda
diantara kedua sistem tersebut.
“Faktor pendukung dalam
KBM online yaitu bisa
dilakukan dimana saja tidak
harus ke kampus, bisa
dilakukan sambil bekerja
atau kegiatan yang tidak bisa
ditinggal. Sedangkan faktor
penghambatnya yaitu sangat
tergantung pada sinyal jika
sinyal tidak mendukung
akan sulit untuk bisa
mengikutin KBM secara
online, kampus sempat
memberikan subsidi pulsa
untuk kelancaran kuliah
online, tetapi kurang merata
dan hanyal diawal-awal saja,
sekarang sudah tidak ada
lagi, serta kurangnya
interaksi antara mahasiswa
dengan dosen, kurang
pahamnya materi yang
disampaikan dosen karena
suara terputus-putus”.
(sumber, Frico mahasiswa
Ilmu Komunikasi 2017)
Pendapat diatas merupakan
ungkapan dari Mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2017, yang juga
merasakan beberapa hambatan yang
hampir sama dirasakan oleh
mahasiswa Ilmu Pemerintahan, yakni
sangat tergantung dengan kelancaran
media untuk kuliah online tersebut
yang salah satu penghambatnya yakni
sinyal putus putus atau kuota yang
kurang. Pihak Kampus sempat
membantu mahasiswa untuk
kelancaran kuliah online dengan
memberikan subsidi pulsa, akan tetapi
subsidi tersebut hanya diawal awal
masa perkuliahan online, dan
sekarang sudah tidak ada.
Dari kedua pendapat
mahasiswa angkatan 2017 keduanya
merasakan ketidak efektifan
perkuliahan online dikarenakan
permasalahan kurangnya kondusif
serta sering terganggunya perkuliahan
dikarenakan sinyal yang kurang
bersahabat serta kuota yang
diperlukan sangat banyak untuk
perkuliahan tersebut, perkulaiahn
dengan sistem online mengakibatkan
komunikasi satu arah saja,
menjadikan kurang hidupnya
perkuliahan yang biasanya terdapat
diskusi dan berdialog dengan
komunikasi dua arah yang dapat
menghidupkan perkuliahan yang
sesungguhnya. Setelah menggunakan
sistem perkuliahan tatap muka selama
perkuliahan sebelumnya, dan
sekarang harus menggunakan sistem
kuliah daring.
Hal tersebut yang sangat
disayangkan oleh mahasiswa
angkatan 2017 baik dari Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan.
Sangat menyayangkan keadaan
pandemi yang sangat berpengaruh
kepada segala aspek kehidupan, dari
ekonomi hingga pendidikan, akan
tetapi pemerintah sangat kurang
sentuhan disektor pendidikan, mal
dan pasar dibukan dengan protokol
kesehatan, akan tetapi sektor
pendidikan masih tidak
diperbolehkan unutk tatap muka.
Sesungguhnya dalam sektor
pendidikan apaibila menggunakan
protokol kesehatan untuk tatap muka
bisa dan memungkinkan untuk
pendidikan dengan sistem tatap muka
langsung agar tetap terjalinnya
perkuliahan yang efektif.
“Perkuliahan tatap muka
sesungguhnya sudah bisa
diterapkan sekarang apabila
dibandingkan dengan sektor
ekonomi seperti pasar dan mall-
mall yang sudah dibuka seperti
lainnya, protokol kesehatan pun
sudah banyak diabaikan
disektor tersebut. Apabila
protokol kesehatan bisa
dijalankan di sektor pasar dan
mall tidak menutup
kemungkinan pada sektor
pendidikan pun seharusnya bisa
diterapkan. Mereka yang
berpendidikan pun sangat bisa
untuk menerapkan protokol
kesehatan yang sudah
diterapkan dimana-mana”
(sumber, Firman mahasiswa
Ilmu Komunikasi 2017)
Mahasiswa angkatan 2017
merasakan perkuliahan daring sangat
tidak efektif karena pada dasarnya
sistem tatap muka bisa dilaksanakan
apabila ada sentuhan dan turun tangan
dari pemerintahan untuk memikirkan
sektor pendidikan juga merupakan hal
yang sangat penting dan sangat
berpengaruh yang terkena dampak
sangat besar dengan adanya PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar)
untuk melaksanakan kegiatan
dirumah. Apabila sektor ekonomi
seperti pasar dan Mall bisa
dijalankan, seharusnya sektor
pendidikan juga bisa dilaksanakan
dengan sistem tatap muka langsung
dengan menggunakan protokol
kesehatan yang dijalankan pada
sektor sektor lainnya. Dirasa
perkuliahan dengan sistem daring
sangat tidak efektif, maka mereka
sangat keberatan apabila perkuliahan
dengan sistem daring, akan tetapi
mahasiswa angkatan 2017 tidak bisa
berbuat banyak hal, hanya bisa
mengikuti kebijakan dari pemerintah
dan dari pihak kampus untuk tetap
kuliah dengan menggunakan sistem
daring. Mungkin pada awal pandemi
sistem ini bisa diterapkan, akan tetapi
memasuki masa masa kini sistem
tatap muka bisa diterapkan kembali
dengan protokol kesehatan yang ada.
Perkuliahan dan KBM
menggunakan sistem tatap muka
untuk saat ini seharusnya bisa untuk
dilaksanakan dan dijalankan, sama
kasus halnya dengan pilkada yang
akan dilaksanakan pada tanggal 9
Desember 2020. Dimana pilkada
serentak tersebut dapat
mengakibatkan berkumpulnya
masyarakat dengan jumlah yang
sangat besar dan keramaian yang
besar akan terjadi berkumpul untuk
menjalankan Pilkada tersebut.
Pemerintah dengan sangat gencarnya
mempromosikan tentang pilkada
serentak tersebut dengan
menggunakan protokol kesehatan
yang akan diterapkan untuk
mencegahnya penyebaran corona dan
pencegahan klaster baru dalam
pilkada. Sangat beda dengan kasus
untuk perkuliahan dan pendidikan
yang ada di Indonesia.
Teman teman angkatan 2017
menggunakan perbandingan untuk
mengatakan pendapatnya tentang
sistem perkuliahan dan pendidikan
dengan menggunakan sistem daring
sangat tidak efektif dan tidak berguna
untuk kebaikan dalam pendidikan.
Pendidikan dan perkuliahan
dibandingkan dengan kegiatan
ekonomi dan kegiatan politik tanggal
9 desember nanti. Perbandingan yang
sangat mencolok diantara kedua
bidang tersebut. Karena sangat tidak
kondusif untuk menerima pesan
pendidikan yang ingin disampaikan
oleh pendidik kepada
murid/mahasiswa. Hanya bisa
melaksanakan dan menjalankan KBM
melalui sistem daring untuk
kedepannya dan hanya bisa berharap
untuk segera menjalankan sistem
tatap muka seperti sedia kala. Untuk
mengurangi ketidak efektifan
perkuliahan menggunakan sistem
daring harus disertai dengan
perkuliahan tatap muka. Karena
perkuliahan yang mempunyai makna
dan arti yang berkesan yakni
perkuliahan yang penuh dengan
diskusi dan saling berdialog untuk
mengeluarkan pendapat yang matang
dan kritis yang dimiliki mahasiswa.
Dengan sistem kuliah online atau
daring sangat tidak memungkinkan
sesi tersebut untuk dilaksanakan.
Pesta demokrasi yang sangat meriah
ini pun juga merupakan pembahasan
yang bisa di diskusikan oleh
mahasiswa khususnya mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
“Dalam masa pandemi covid-19
pembelajaran di Indonesia
menggunakan sistem daring yang
tentunya memiliki dampak besar bagi
pelajar dan mahasiswa. Dalam
pembelajaran daring ini terdapat dua
faktor, yakni faktor pendukung dan
faktor penghambat, faktor pendukung
dalam perkuliahan daring yakni
berupa bantuan paket quota internet
yang di fasilitasi oleh pemerintah
serta dari pihak Kampus, namun
untuk penghambatnya berupa sinyal
yang sering terganggu di beberapa
daerah dan sistem pembelajaran yang
makin rumit dan menitik beratkan
untuk mengerjakan tugas yang diberi
oleh dosen atau pengajar, intinya
perkuliahan melalui sistem daring
sangat tidak efektif jika tidak
dibarengi dengan sistem tatap muka”
(sumber, Yunita mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2018)
Pendapat dari mahasiswa
angkatan 2018 pun memiliki
pendapat yang kurang lebih sama
tentang ketidak efektifian perkuliahan
daring dalam masa pandemi sekarang
ini. Hanya mereka memiliki pendapat
yang berbeda, yakni yang ada
didalam teknis sistem kuliah
daringnya saja. Mereka berpendapat,
gangguan sinyal atau lokasi tempat
dimana mahasiswa berasal sangat
berpengaruh terhadap kelancaran
dalam perkuliahan daring. Banyak
mahasiswa yang berasal dari daerah
yang sangat tergantung dengan sinyal
provider yang mumpuni untuk
menggunakan applikasi yang
digunakan untuk sistem perkuliahan
daring tersebut. Serta kuota dan
paketan yang dibutuhkan untuk
perkuliahan tersebut bukanlah kuota
yang sedikit. Setiap pengeluaran yang
dikeluarkan mahasiswa sudah sangat
banyak untuk keperluan perkuliahan
seperti tugas dan kebutuhan hidup,
belum lagi tugas tugas yang diberikan
oleh dosen dan sekarang harus
membeli ekstra kuota untuk
perkuliahan daring tersebut.
Perkuliahan memang
membuthkan tugas untuk
memperluas wawasan kepada
mahasiswa ketika tidak berada di
kampus. Akan tetapi pada masa
kuliah daring di masa pandemi ini,
tugas yang diberikan sangat tidak
wajar seperti halnya perkuliahan tatap
muka. Dan tugas yang diberikan pun
merupakan tugas praktek yang
dilakukan diluar rumah. Hakikatnya
perkuliahan menggunakan sistem
daring yakni mencegahnya
mahasiswa untuk beraktivitas diluar
rumah dan untuk memutus rantai
penyebaran covid-19 ini, tetapi justru
disuruh dan diberikan tugas untuk
beraktivitas diluar untuk mengerjakan
tugas. Kenyataan yang kontradiktif
dan berlawanan tersebut sempat
membingungkan mahasiswa yang
disuruh menurut kepada peraturan
yang plinplan tersebut.
“Bisa lebih memahami sistem
belajar disektor digital serta
mampu untuk mengembangkan
hal-hal baru yang sudah
didapatkan. Salah satu cara agar
pembelajaran dikatakan efektif
yaitu kita tetap saja melakukan
kegiatan belajar mengajar
dalam bentuk offline atau tatap
muka tapi dengan catatan kita
harus tetap menerapkan
protokol kesehatan, disana saya
yakin antara belajar sama
kesehatan tubuh seimbang atau
sama-sama jalan secara
maksimal” (sumber, mahasiswa
angkatan 2018, wawancara
tanggal 22/11/2020)
Menurut pendapat diatas,
seperti halnya mahasiswa angkatan
2017, mahasiswa angkatan 2018
pun lebih memilih tatap muka
dengan protokol kesehatan yang
sudah diatur oleh peraturan yang
ada. Sistem perkuliahan daring bisa
juga untuk pengenalan perkuliahan
dan wawasana tentang dunia digital
lebih intens, serta lebih membuka
wawasan terhadap dunia digital bisa
menjadi opsi lain untuk melakukan
perkuliahan jarak jauh dan kuliah
daring, akan tetapi tetap disertakan
dan dijalankannya perkuliahan tatap
muka.
Sektor pendidikan dan proses
KBM seharusnya sangat bisa untuk
menerapkan protokol kesehatan
daripada sektor ekonomi seperti jual
beli di pasar dan Mall yang sudah
dibuka untuk umum dan
menerapkan protokol kesehatan
yang ada. Karena di sektor
pendidikan merupakan orang orang
yang mengerti akan peraturan yang
dibuat untuk kebaikan bersama, dan
rata-rata mereka adalah orang yang
berpendidikan dan lebih baiknya
lagi bisa menjadi promotor untuk
mengedukasi masyarakat awam dan
masyarakat disekitarnya untuk
menaati protokol kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk
menjalankan new normal masyarkat
membutuhkan adaptasi dan
pembiasaan untuk menerapkannya.
Mahasiswa dan pelajar atau
pendidik bisa memberikan edukasi
terkait corona virus desease 2019
serta protokol kesehatan agar mulai
terbiasanya masyarakat lainnya.
“Dalam kuliah daring, terdapat
faktor yang mendukung dari
KBM nya seperti bantuan kuota
dari pemerintah dan kampus
serta mahasiswa lebih dapat
menghemat waktu dan tenaga
karena tidak perlu pergi ke
kampus untuk melaksanakan
KBM. Namun adapula faktor
penghambat dari KBM sistem
daring ini seperti adanya
jaringan internet yang tidak
stabil, biaya yang digunakan
untuk membeli kuota internet
tentu melonjak naik dari
sebelumnya, dan juga tidak
semua dosen melek teknologi.”
(sumber, mahasiswa angkatan
2019, wawancara tanggal
22/11/2020)
Pendapat diatas merupakan
pendapat ketidak efektivitasan dari
mahasiswa angkatan 2019 dengan
beberapa alasan yang berbeda lagi
dibandingkan pendapat ketidak
efektivitasan dari angkatan 2017 dan
2018. Mereka berpendapat, gangguan
dari media yang diakbatkan oleh
sinyal yang kurang mendukung dari
provider, serta biaya yang
dikeluarkan untuk membeli kuota
yang dibutuhkan semakin banyak,
dan yang paling beda yakni tidak
semua dosen atau pengajar melek
teknologi. Harus ada pembiasaan dan
adaptasi untuk mempelajari metode
dan sistem perkuliahan daring.
Training dan pendidikan terkait
dengan sistem baru dalam
perkuliahan daring juga harus
dimiliki oleh pengajar atau dosen.
Agar tercapainya kegiatan belajar
mengajar yang efisien dan efektif dan
tersampaikannya pesan yang ingin
disampaikan untuk mahasiswa agar
tidak terjadi kesalahpahaman, serta
tercapainya keberhasilan dalam
komunikasi. Karena hakikatnya
komunikasi yang berhasil yakni
tersampaikannya pesan dari
komunikator kepada komunikan serta
terpengaruhimya komunikan.
Pengajar atau dosen dalam
Sistem kuliah daring yang berposisi
sebagai komunikator harus memiliki
ilmu atau pengalaman dalam
menggunakan sistem yang baru
dikalangan mahasiswa Unmuh
Jember tersebut. Pihak kampus harus
memperhatikan integritas Dosen
untuk mengajar melalui sistem daring
tersebut, agar tercapainya komunikasi
yang berhasil. Adakan workshop
untuk para dosen dan pengajar
bagaimana agar mereka menjadi
komunikator yang baik dalam
perkuliahan daring yang telah melalui
sertifikasi dan pembelajaran agar
setiap perkuliahan yang dilaksanakan
menggunakan applikasi untuk
perkuliahan online bisa tercapai dan
berhasil. Serta membukakan
wawasan kepada dosen dan pengajar
agar melek teknologi terhadap dunia
digital yang mau tidak mau harus
dijalankan agar mengikuti globalisasi
di era 4.0 ini.
Dalam keefektivitasan
perkuliahan menggunakan sistem
kuliah daring responden yang
didapatkan untuk penelitian tersebut
merasakan ketidak efektifitasan
dikarenakan banyaknya beberapa
faktor penghambat dan beberapa
alasan yang responden rasakan juga
utarakan. Pada intinya perkuliahan
menggunakan sistem kuliah daring
sangat tidak efektif. Komunikasi dua
arah yang diharapkan terjadi dalam
perkuliahan tidak bisa dijalankan
dikarenakan terhalangnya tempat
lokasi komunikator dengan
komunikan, serta tidak beradanya
didalam suatu tempat yang sama.
Karena komunikasi dua araha
membutuhkan kondisi tatap muka
antara komunikator dan komunikan.
Responden berharap
perkuliahan tatap muka untuk
dijalankan sedia kala, agar
perkuliahan yang efektif bisa
dijalankan. Meskipun perkuliahan
online dan KBM tetap menggunakan
sistem daring, akan tetapi alangkah
baiknya untuk memberikan
perkuliahan tatap muka. Perkuliahan
daring tetap berjalan dan perkuliahan
tatap muka disisipkan untuk beberapa
kali dalam seminggu agar apa apa
yang tidak mengerti dalam
perkuliahan online bisa di diskusikan
dalam perkuliahan tatap muka. Atau
perkuliahan dengan sistem tatap
muka dijalankan seperti yang sudah
sudah, akan tetapi tetap menerapkan
protokol kesehatan yang ada. Serta
me re-schedul jadwal perkuliahan
yang ada, untuk mencegahnya
kerumunan yang bisa menaikan
tingkat penyebaran virus corona.
Untuk terselengaranya
perkuliahan tatap muka yang lebih
efektif dari pada perkuliahan daring
yang monoton dan satu arah, pihak
kampus memberikan peraturan baru
terkait perkuliahan tatap muka agar
mahasiswa yang melakukan kegiatan
di kampus tetap mengikuti protokol
kesehatan yang berlaku. Serta,
memberikan sanksi yang sesuai untuk
mahasiswa yang melanggar peraturan
kampus dan protokol kesehatan yang
berlaku. Sekiranya perkuliahan online
masih menjadi satu satunya opsi
untuk menjalan KBM, tetap
disertakannya kuliah tatap muka,
tidak setiap hari, mungkin tiga kali
dalam seminggu, untuk mengimbangi
perkuliahan sistem daring.
Metode pembelajaran dalam
jaringan pada masa pandemi
Covid-19 pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan Ilmu
Pemerintahan angaktan 2017-2019
Universitas Muhammadiyah
Jember.
Menurut Hakiman, M.Pd,
pembelajaran daring (kuliah daring)
merupakan pembelajaran tanpa tatap
muka secara langsung antara dosen
dan mahasiswa. Metode
pembalajaran melalui online dengan
menggunakan video conference, e-
learning atau distance learning.
Dosen Fakultas Hukum
Tarbiyah IAIN Surakarta ini
pembelajaran daring menawarkan
media pembelajaran yang variatif
namun juga membutuhkan tanggung
jawab, kemandirian, dan ketekunan
pribadi. Media pembelajaran daring
ini beragam. Dosen dan mahasiswa
bisa memanfaatkan salah satu portal
Dirjen Pendidikan Tinggi, Sistem
Pembelajaran Daring (SPADA).
Portal ini telah lama ada dan
memiliki fungsi untuk menunjang
pembelajaran dengan model tanpa
tatap mukda.
Selain itu, layanan lain yang
cukup akrab dipakai untuk
pembelajaran daring adalah Google
Classroom, Zoom cloud meeting,
hingga WhatsApp Group. Beberapa
model media pembelajaran daring
tersebut dipakai dosen dan
mahasiswa selama perkuliahan tanpa
tatap muka.
“Metode perkuliahan online
yang diterapkan pada
perkuliahan mahasiswa ilmu
pemerintahan yakni
menggunakan applikasi-
applikasi yang dapat
menjalankan live video untuk
proses interaksi yang
dibutuhkan untuk perkuliahan
(applikasi Zoom dan WhatsApp
Group), dan google clasroom
untuk pemberian tugas pada
mahasiswa” (sumber Danar
Ilham Ilmu pemerintahan 2017,
31/12/2020)
Dalam pengakuan sumber,
metode perkuliahan online yang
diterapkan pada mahasiswa Ilmu
Pemerintahan 2017 menggunakan
applikasi untuk membantu
perkuliahan online yakni applikasi
Zoom dan WhatsApp Group untuk
penyampaian materi yang
disampaikan oleh pengajar atau dosen
kepada mahasiswa untuk
berkomunikasi dua arah meskipun
banyak faktor-faktor yang bisa
menjadi penghambat keefektivitasan
dalam perkuliahan tersebut.
Sedangkan dalam pemberian
tugas untuk perkuliahan jarak jauh
mahasiswa dapat membukanya di
dalam applikasi Google Classroom
dan dapat langsung dikerjakan tugas
tersebut dan dikirim kembali
menggunakan akun Google
Classroom. Karena dalam google
clasroom dapat mempermudah
mahasiswa untuk mengerjakan tugas
dikarenakan setiap mahasiswa pasti
memiliki akun google untuk
membuka Google Classroom.
“Sesungguhnya, metode (Zoom,
Google Classroom, WhatsApp
Group) yang diberikan oleh kampus
sudah memenuhi dan dapat
dimengerti oleh mahasiswa. Akan
tetapi, kembali ke hakikat perkuliahan
sesungguhnya, komunikasi
interpersonal membutuhkan tatap
muka yang intens untuk tercapainya
komunikasi yang berhasil. Karena
bagaimanapun juga perkuliahan
online sangat tidak efektif untuk
diterapkan. Tetapi mau gimana lagi.”
(sumber, Yeni mahasiswa Ilmu
Pemerintahan 2018)
Metode perkuliahan online
dengan memberikan kuliah daring
dan tugas menggunakan aplikasi
tambahan merupakan jalan metode
yang sudah benar dan mahasiswa pun
dapat merasakanya. Akan tetapi
mereka tetap kembali meraskan
bahwasannya keefektivitasan
perkuliahan online tersebut tetap
tidak bisa menggantikan perkuliahan
tatap muka untuk soal keefektifitasan
perkuliahan dan keefektifitasan dalam
komunikasi. Dan mengakibatkan
komunikasi yang kurang berhasil
karena tingkat keeefektifitasan yang
sangat kecil.
Karena pada dasarnya, metode
yang diberikan oleh kampus untuk
mempermudah perkuliahan dalam
masa pandemi covid-19 tersebut.
Membantu mahasiswa untuk dapat
melaksanakan perkuliahan layaknya
seperti biasanya, ada teori dan ada
tugas untuk penilaian yang
dibutuhkan oleh pengajar atau dosen.
Karena yang mengerti kebutuhan dan
kemampuan mahasiswanya yakni
kampus itu sendiri. Universitas
Muhammadiyah Jember memberikan
kebijkan untuk perkuliahan daring
dengan beberapa metode untuk
mempermudah perkuliahan. Yakni,
perkuliahan teori yang biasa
dilakukan menggunakan applikasi
Zoom untuk mempermudah dosen
memberikan materi kepada beberapa
mahasiswa secara langsung, dan
diberikan sesi selanjutnya untuk
menanyakan hal yang kurang jelas
kepada dosen dari mahasiswa. Dan
perkuliahan e-learning dan atau
Google Classroom untuk
memberikan tugas yang disertai
pertanyaan dan biasanya ada
beberapa materi yang langsung
dicatat dalam data base Dosen untuk
mengetahui mahasiswa-mahasiswa
yang tidak mengerjakan.
Respon Mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan Mahasiswa Ilmu
Pemerintahan tahun 2017-2019
Universitas Muhammadiyah
Jember dalam Kegiatan belajar
mengajar Daring (Dalam Jaringan)
atau Online pada masa Pandemi
Covid-19.
Metode pembelajaran baru
yang diterapkan untuk mencegah
penyebaran covid-19 yang ditetapkan
oleh Mendikbud pada tanggal 14
April 2020 memiliki pro dan kontra
untuk teknik pelaksanaanya. Metode
yang harus dilaksanakan oleh seluruh
penjuru negara dalam sektor
pendidikan tersebut mengharuskan
seluruh orang yang berkecimpung
didalamnya termasuk mahasiswa dan
dosen didalamnya untuk beradaptasi
dengan sistem pembelajaran baru.
Dewasanya pembelajaran
menggunakan metode daring bukan
hal baru, akan tetapi sistem tersebut
jarang digunakan dalam KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar)
konvensional seperti biasanya.
Perkuliahan menggunakan sistem
daring yang pernah diajarkan atau
digunakan sebelumnya diimbangi
oleh perkuliahan tatap muka, dan hal
tersebut sangat berbeda dengan yang
ada dilapangan sekarang ini. Kuliah
daring hanya menggunakan
perkuliahan sistem Online saja tanpa
diimbangi oleh Perkuliahan tatap
muka.
Berbagai macam respon dari
responden dalam penelitian ini,
mahasiswa Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Pemerintahan angkatan 2017-
2019 sebagai responden yang peneliti
pilih.
“Tidak setuju, menurut saya
perkuliahan daring ini tidak
efektif. Karena banyak kendala
dan banyak persiapan yang
perlu disiapkan untuk
mengikuti perkuliahan daring.
Jika sinyal tidak mendukung
maka akan ketinggalan materi
yang disampaikan oleh dosen
yang mengakibatkan
mahasiswa menjadi tidak
paham, kurang berinteraksi
antara mahasiswa dengan
dosen. Tidak sepenuhnya
informasi atau materi yang
disampaikan dapat diterima
oleh mahasiswa” (sumber
mahasiswa angkatan 2017,
wawancara tanggal
22/11/2020)
Pendapat diatas merupakan
pendapat dari mahasiswa Ilmu
Komunikasi 2017 yang merasakan
kuliah tatap muka lebih lama daripada
mahasiswa angkatan 2018 dan 2019.
Respon yang mereka rasakan yakni
tidak setuju dengan adanya kuliah
daring yang ditetapkan oleh
pemerintah dalam peraturan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Menurut pendapat mereka banyak
gangguan yang dihasilkan dengan
perkuliahan daring tersebut, yang
membuat perkuliahan mereka tidak
efektif dan sangat merugikan.
Sehingga mereka berpendapat tentang
respon mereka terhadap perkuliahan
daring bahawasanya mereka tidak
setuju dengan sistem tersebut.
Ketidak efektifan sistem tersebut
dalam proses dalam penyampaian
materi kuliah menggunakan applikasi
yang tidak tersampaikan dengan baik
menjadi faktor utama penyebab
ketidak setujuan mereka dengan
sistem kuliah daring. Kurangnya
interaksi dalam perkuliahan sistem
daring sangat berpengaruh juga untuk
keefektivitasan dalam perkuliahan
daring tersebut. Karena komunikasi
yang ideal merupakan komunikasi
yang dua arah atau timbal balik yang
tidak delay. Gangguan-gangguan
dalam berkomunikasi yang hanya
dirasakan dalam perkuliahan sistem
daring yang menggunakan media
applikasi seperti Zoom dan Google
Classroom.
“Jika masih ada pandemi seperti
ini sangat setuju untuk
dilakukan daring tetapi jika
pandemi sudah reda alangkah
baiknya dilakukan tatap muka
untuk beberapa kali pertemuan
dan menerapkan protokol
kesehatan karena daring
membosankan dan materi
banyak yang tidak masuk.
Tentunya banyak kendala yang
saya hadapi selama daring ini,
saya rasa materi yang
disampaikan tidak penuh
banyak yang mengulur waktu
bahkan tidak menyampaikan
materi” (sumber mahasiswa
angkatan 2018, wawancara
tanggal 22/11/2020)
Respon yang sedikit berbeda
dengan mahasiswa angkatan 2017,
dalam pendapat diatas mahasiswa
angkatan 2018 memberikan
pendapatnya jika masih ada pandemi
seperti pandemi covid-19 ini sistem
perkuliahan daring merupakan salah
satu sistem yang masih disetujui.
Apabila angka pertumbuhan korban
yang terkena virus tersebut masih
bertambah dengan signifikan, akan
tetapi apabila pertambahan angka
yang sudah tidak signifikan,
perkuliahan tatap muka tetap menjadi
pilihan utama untuk sistem
perkuliahan yang efektif kedepannya,
dengan tetap mematuhi protokol
kesehatan yang sudah berlaku
sekarang ini.
Berbagai bentuk respon dari
mahasiswa Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Pemerintahan terhadap sistem
perkuliahan daring juga disebabkan
oleh ketidak efektivitasan dalam
perkuliahan menggunakan sistem
tersebut. Mahasiswa hanya bisa
mengikuti dan mematuhi peraturan
yang pemerintah berikan, entah
peraturan tersebut efektif untuk
perkuliahan atau tidak, akan tetapi
untuk kesehatan mungkin merupakan
jalan dan pilihan yang tepat untuk
memutus rantai penyebaran virus
corona. Pro dan kontra yang
mahasiswa rasakan merupakan imbas
dari peraturan PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) dalam dunia
pendidikan. Terkorbankannya satu
sektor untuk kebaikan sektor lainnya,
karena pada pandemi seperti sekarang
ini kebijakan yang diberikan harus
benar benar tepat dan tidak asal-
asalan hanya untuk kepentingan
pribadi, tetapi kepentingan bersama
merupakan inti dari masalah yang
melanda Negara Indonesia dan negara
lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti
mengenai “Efektivitas kuliah dalam
jaringan (daring) atau kuliah online
pada mahasiswa ilmu komunikasi
angkatan 2017-2019 dan ilmu
pemerintahan angkatan 2017-2019
pada masa pandemi corona virus
deases 2019 (covid-19).” Penelitian
ini dapat ditarik kesimpulan yang
dilakukan penelitian sebagai berikut:
1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi
dan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
angkatan 2017-2019 merasakan
perkuliahan dengan sistem
perkuliahan daring sangat tidak
efektif untuk penyampaian materi
perkuliahan. Ada beberapa faktor
yang membuat sistem tersebut tidak
efektif digunakan. Tidak terjalinnya
komunikasi yang efektif dan
banyaknya gangguan yang
mengakibatkan komunikasi yang
tidak berhasil dan kurangnya diskusi
didalam perkuliahan yang merupakan
salah satu faktor utama hidupnya
perkuliahan yang baik.
2. Faktor penyebab ketidak
efektifan perkuliahan sistem daring
yakni,
a. Tidak terjalinnya tukar
pendapat dalam
penyampaian materi yang
disampaikan pendidik
kepada murid atau
mahasiswa
b. Banyaknya gangguan
yang terjadi jika
menggunakan media
online untuk proses
pembelajaran, sinyal dan
kuota merupakan
gangguan yang sangat
signifikan mengganggu
lancarnya perkuliahan
online
c. Banyak dosen dan
pengajar yang kurang
faham betul dengan dunia
digital untuk media
pembelajaran Kuliah
daring tersebut, kurang
meleknya teknologi dalam
perkuliahan daring
membuat tidak
tersampainya materi
dengan baik sehingga
tidak efektif
perkuliahannya.
3. Banyak mahasiswa yang
berpendapat perkuliahan tatap muka
bisa dilaksanakan dalam masa
pandemi ini, akan tetapi dengan
kondisi sebagai berikut,
a. Angka pertumbuhan
penyebaran corona tidak
bertambah drastis cenderung
stabil, serta mencegahnya
klaster baru dalam penyebaran
virus corona.
b. Kuliah tatap muka dengan
tetap menjalankan protokol
keseahtan yang sudah ada, dan
gencar mempromosikan atau
pro terhadap protokol
kesehatan yang pemerintah
terapkan, karena masyarakat
masih kurang sadar akan
pentingnya menerapkan
protokol kesehatan.
c. Untuk mencegah ketidak
efektifan dalam perkuliahan
online menurut beberapa
responden mahasiswa, yakni
subsidi bantuan kuota dan
pulsa dari pemerintah dan dari
pihak kampus, dan para
37
pendidik harus melalui
pendidikan dan latihan agar
para pengajar mampu
memberikan materi dalam
perkuliahan.
d. Pemerintah kurang intens
mengurusi dan mengatas
permasalahan di sektor
pendidikan, sehingga seperti
menganak tirikan sektor
pendidikan dibanding sektor
lainnya. Padahal dalam sektor
pendidikan pun sangat terkena
dampak dari PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala
Besar). Pemerintah lebih
intens dalam pengurusan
dalam sektor eknomi saja.
5.1 Saran
Adapun saran yang diajukan
penulis dalam penelitian ini dalam
rangka sebagai referensi penelitian-
penelitian selanjutnya atau hanya
digunakan untuk bahan bacaan
masyarakat awa, yang ingin
mengetahui lebih jelas mengenai
kuliah daring pada masa pandemi
covid19 tersebut.
a. Perlunya sentuhan dari
pemerintah untuk
membantu dalam sektor
pendidikan, pemerataan
bantuan dari pemerintah
keseluruh sektor yang
terdampak. Serta membantu
dalam kelancaran dalam
proses pendidikan daring
tersebut agar terkurangnya
hambatan yang
mengakibatkan ketidak
efektifan dalam perkuliahan
b. Para pendidik atau dosen
harus memiliki sertifikat
dalam pendidikan dan
latihan KBM menggunakan
sistem digital, agar dosen
tetap mengikuti
perkembangan digitalisasi
dalam dunai pendidikan.
Serta menambha wawasan
tentang dunia digital agar
tidak gagap teknologi.
c. Pihak kampus harus
memberikan kemudahan
untuk tetap menajalankan
perkuliahan daring di masa
pandemi corona 19, serta
menyediakan fasilitas yang
memadai untuk perkuliahan
daring dan kelancaran
komunikasi untuk
pemebelajaran yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Darmalaksana, W., Hambali, R.,
Masrur, A., & Muhlas, M.
(2020). Analisis
Pembelajaran Online Masa
WFH Pandemic Covid-19
sebagai Tantangan
Pemimpin Digital Abad 21.
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Masa Work From Home
(WFH) Covid-19 UIN
Sunan Gunung Djati
Bandung, 1-12.
http://digilib.uinsgd.ac.id/id/
eprint/30434
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori
dan Filsafat Komunikasi,
PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003
Hikmat., Hermawan, Endang.,
Aldim., Irwandi. (2020).
Efektivitas Pembalajaran
Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19: Sebuah
Survey Online. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
http://digilib.uinsgd.ac.id/id/
eprint/30625
Mulyana, Deddy, 2008. Ilmu
Komunikasi: Suatu
Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Rohmawati, A. (2015). Efektivitas
Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Usia Dini, 9(1),
15-32.
Sri Wahyuningsih dalam Nuruddin,
dkk. Ed. (2020).
Komunikasi Empati Dalam
Pandemi Covid-19.
Yogjakarta. Aspikom dan
Buku Litera
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta.
Suryana, Y., & Priatna, T. (2008).
Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
Tsabita.