evaluasi efektivitas kuliah dalam jaringan (daring) …

31
EVALUASI EFEKTIVITAS KULIAH DALAM JARINGAN (DARING) ATAU KULIAH ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2017-2019 Universitas Muhammadiyah Jember) Achmad Fahmi Dzulfikri NIM: 1610521001 Dosen Pembimbing Suyono, S.H., M.Ikom. Program Studi Ilmu Komunikasi-FISIP [email protected] ABSTRAK Achmad Fahmi Dzulfikri, 2021 Evaluasi Efektivitas Kuliah Dalam Jaringan (daring) atau Kuliah Online pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2017-2019 Universitas Muhammadiyah Jember), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Pembimbing Suyono, SH., M.I.Kom. Kata Kunci: Efektivitas, Perkuliahan Daring (Online), Corona Virus Disease 2019 (Corona) Perkuliahan daring (online) merupakan sarana utama dalam pembelajaran ketika wabah Pandemi Covid-19. Tidak terkecuali Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Unmuh Jember yang yang menggunakan sarana aplikasi online, seperti whatsapp grup, telegram grup, Google Classroom, dan media aplikasi lain ketika perkuliahan daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perkuliahan daring pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan di saat Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara menggunakan kuisioner tertulis. Hasil pengujiannya dihasilkan bahwa mayoritas mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Fisipol Unmuh Jember tidak merasakan perkuliahan daring (Online) sebagai metode yang efektif untuk perkuliahan. Perkuliahan daring memberikan gambaran umum tentang kurang optimalnya pemahaman materi dan banyaknya tugas yang diberikan pada mahasiswa sehingga mengakibatkan proses perkuliahan yang kurang efektif. Hasil lain menunjukkan

Upload: others

Post on 18-Feb-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EVALUASI EFEKTIVITAS KULIAH DALAM JARINGAN

(DARING) ATAU KULIAH ONLINE PADA MASA PANDEMI

COVID-19

(Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Pemerintahan

Angkatan 2017-2019 Universitas Muhammadiyah Jember)

Achmad Fahmi Dzulfikri

NIM: 1610521001

Dosen Pembimbing Suyono, S.H., M.Ikom.

Program Studi Ilmu Komunikasi-FISIP

[email protected]

ABSTRAK

Achmad Fahmi Dzulfikri, 2021 Evaluasi Efektivitas Kuliah Dalam Jaringan (daring)

atau Kuliah Online pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2017-2019 Universitas

Muhammadiyah Jember), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Pembimbing Suyono, SH.,

M.I.Kom.

Kata Kunci: Efektivitas, Perkuliahan Daring (Online), Corona Virus Disease 2019

(Corona)

Perkuliahan daring (online) merupakan sarana utama dalam pembelajaran ketika

wabah Pandemi Covid-19. Tidak terkecuali Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu

Pemerintahan Unmuh Jember yang yang menggunakan sarana aplikasi online, seperti

whatsapp grup, telegram grup, Google Classroom, dan media aplikasi lain ketika

perkuliahan daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perkuliahan

daring pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan di saat Pandemi

Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan

metode wawancara menggunakan kuisioner tertulis. Hasil pengujiannya dihasilkan

bahwa mayoritas mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Fisipol Unmuh

Jember tidak merasakan perkuliahan daring (Online) sebagai metode yang efektif untuk

perkuliahan. Perkuliahan daring memberikan gambaran umum tentang kurang

optimalnya pemahaman materi dan banyaknya tugas yang diberikan pada mahasiswa

sehingga mengakibatkan proses perkuliahan yang kurang efektif. Hasil lain menunjukkan

bahwa mahasiswa siap menghadapi aturan baru the new normal life apabila dilaksanakan

perkuliahan secara tatap muka. Sedangkan menurut responden untuk sistem perkuliahan

yang efektif selama pandemi adalah daring dan luring secara bergantian dengan

memperhatikan prinsip protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19.

PENDAHULUAN

Novel Corona Virus Diseas-19

kasus pertama kali muncul yakni di

Negara China tepatnya di daerah

Provinsi Wuhan pada akhir Desember

2019. Virus ini menular dengan

sangat cepat dan telah menyebar

hampir keseluruh Negara di dunia

termasuk Negara Indonesia hanya

dalam jangka waktu beberapa bulan

saja. Sehingga World Healt

Organitation (WHO) suatu organisasi

internasional yang menmahasiswa

dan dosens permasalahan penyakit di

sektor yang berbasecamp di Amerika

Serikat, pada tanggal 11 Maret 2020

menetapkan wabah penyakit yang

diberi nama Corona Virus sebagai

pandemi global. Virus yang

menyerang organ pernafasan manusia

tersebut sangat mudah menyebar luas

serta gejala yang menyerupai sakit

sewajarnya seperti flu dan demam,

membuat kebanyakan orang

menganggap virus tersebut virus yang

tidak terlalu bahaya.

Hal tersebut membuat beberapa

negara menetapkan beberapa

kebijakan untuk memperlakukan

Isolasi Wilayah atau yang biasa

disebut dengan Lockdown dalam

rangka memutuskan mata rantai

penyebaran virus Corona. Di

Indonesia sendiri, diberlakukan

kebijakan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) untuk

menekan angka penyebaran virus ini.

Karena Indonesia sedang melakukan

PSBB, maka semua kegiatan yang

dilakukan di luar rumah harus

dihentikan hingga pandemi ini

mereda.

Tidak hanya pekerjaan atau

bisnis saja yang bisa dilakukan secara

online. Dalam sistem pendidikan di

sektor pun mengalami perubahan

dimana membuat sebuah program

kuliah online. Sistem kuliah online ini

juga merupakan sebuah inovasi dalam

duania pendidikan, dimana mereka

bisa belajar dari jarak jauh

menggunakan internet. Sesuai dengan

namanya, aktivitas pembelajaran dan

mengurus administrasi pun akan

dilaksanakan secara online. Beberapa

pemerintah daerah memutuskan

menerapkan kebijakan untuk

meliburkan siswa dan mulai

menerapkan metode belajar dengan

sistem daring (dalam jaringan) atau

online. Kebijakan pemerintah ini

mulai efektif diberlakukan di

beberapa wilayah provinsi di

Indonesia pada hari Senin, 16 Maret

2020 yang juga diikuti oleh wilayah-

wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal

tersebut tidak berlaku bagi beberapa

kampus di tiap-tiap daerah. Kampus-

kampus tersebut tidak siap dengan

sistem pembelajaran daring, dimana

membutuhkan media pembelajaran

seperti handphone, laptop, atau

komputer.

Pengurangan dan Peniadaan

kegiatan belajar Mengajar (KBM)

dikampus dinilai menjadi keputusan

yang sangat tepat untuk mengurangi

kontak dan mengurangi kerumunan

massa (social and physical

distancing) pada masa pandemi

Covid-19. Semua kegiatan belajar

mengajar seperti perkuliahan, diskusi,

dan kegiatan lainnya yang sejenis

diupayakan untuk tetap berjalan

dengan melakukan berbagai

penyesuaian atau New Normal.

Sistem pembelajaran daring

(dalam jaringan) merupakan sistem

pembelajaran tanpa tatap muka secara

langsung antara mahasiswa dan dosen

dan siswa tetapi dilakukan melalui

online yang menggunakan jaringan

internet. Mahasiswa dan dosen harus

memastikan kegiatan belajar

mengajar tetap berjalan, meskipun

siswa berada di rumah. Solusinya,

mahasiswa dan dosen dituntut dapat

mendesain media pembelajaran

sebagai inovasi dengan

memanfaatkan media daring (online).

Hal ini sesuai dengan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia terkait Surat

Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang

Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan

dalam Masa Darurat Penyebaran

Corona Virus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran dilaksanakan

melalui perangkat personal computer

(PC) atau laptop yang terhubung

dengan koneksi jaringan internet.

Mahasiswa dan dosen dapat

melakukan pembelajaran bersama

diwaktu yang sama menggunakan

grup di media sosial seperti

WhatsApp (WA), telegram,

instagram, aplikasi Zoom ataupun

media lainnya sebagai media

pembelajaran. Dengan demikian,

mahasiswa dan dosen dapat

memastikan siswa mengikuti

pembelajaran dalam waktu yang

bersamaan, meskipun di tempat yang

berbeda.

Semua sektor merasakan

dampak corona. Sektor pendidikan

salah satunya. Dilihat dari kejadian

sekitar yang sedang terjadi, baik

siswa maupun orangtua siswa yang

tidak memiliki handphone untuk

menunjang kegiatan pembelajaran

daring ini merasa kebingungan,

sehingga pihak kampus ikut mencari

solusi untuk mengantisipasi hal

tersebut. Beberapa siswa yang tidak

memiliki handphone melakukan

pembelajaran secara berkelompok,

sehingga mereka melakukan aktivitas

pembelajaran pun bersama. Mulai

belajar melalui videocall yang

dihubungkan dengan mahasiswa dan

dosen yang bersangkutan, diberi

pertanyaan satu persatu, hingga

mengapsen melalui VoiceNote yang

tersedia di WhatsApp. Materi-

materinya pun diberikan dalam

bentuk video yang berdurasi kurang

dari 2 menit.

Permasalahan yang terjadi

bukan hanya terdapat pada sistem

media pembelajaran akan tetapi

ketersediaan kuota yang

membutuhkan biaya cukup tinggi

harganya bagi siswa dan mahasiswa

dan dosen guna memfasilitasi

kebutuhan pembelajaran daring.

Kuota yang dibeli untuk kebutuhan

internet menjadi melonjak dan

banyak diantara orangtua siswa yang

tidak siap untuk menambah anggaran

dalam menyediakan jaringan internet.

Hal ini pun menjadi

permasalahan yang sangat penting

bagi siswa, jam berapa mereka harus

belajar dan bagaimana data (kuota)

yang mereka miliki, sedangkan

orangtua mereka yang berpenghasilan

rendah atau dari kalangan menengah

kebawah (kurang mampu). Hingga

akhirnya hal seperti ini dibebankan

kepada orangtua siswa yang ingin

anaknya tetap mengikuti

pembelajaran daring.

Pembelajaran daring tidak bisa

lepas dari jaringan internet. Koneksi

jaringan internet menjadi salah satu

kendala yang dihadapi siswa yang

tempat tinggalnya sulit untuk

mengakses internet, apalagi siswa

tersebut tempat tinggalnya di daerah

pedesaan, terpencil dan tertinggal.

Kalaupun ada yang menggunakan

jaringan seluler terkadang jaringan

yang tidak stabil, karena letak

geografis yang masih jauh dari

jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga

menjadi permasalahan yang banyak

terjadi pada siswa yang mengikuti

pembelajaran daring sehingga kurang

optimal pelaksanaannya.

Ramai diberbagai media sosial

yang menceritakan pengalaman

orangtua siswa selama mendampingi

anak-anaknya belajar baik positif

maupun negatif. Seperti misalnya

ternyata ada orangtua yang sering

marah-marah karena mendapatkan

anaknya yang sulit diatur sehingga

mereka tidak tahan dan menginginkan

anak mereka belajar kembali di

kampus.

Kejadian ini memberikan

kesadaran kepada orangtua bahwa

mendidik anak itu ternyata tidak

mudah, diperlukan ilmu dan

kesabaran yang sangat besar.

Sehingga dengan kejadian ini

orangtua harus menyadari dan

mengetahui bagaimana cara

membimbing anak-anak mereka

dalam belajar. Setelah mendapat

pengalaman ini diharapkan para

orangtua mau belajar bagaimana cara

mendidik anak-anak mereka di

rumah.

Perlu disadari bahwa

ketidaksiapan mahasiswa dan dosen

dan siswa terhadap pembelajaran

daring juga menjadi masalah.

Membutuhkan waktu untuk

beradaptasi dengan sistem yang baru

serta harus dibuatnya sistem yang

memungkinkan untuk mempermudah

keduanya melakukan hal yang baru

dalam dunia belajar mengajar.

Perpindahan sistem belajar

konvensional ke sistem daring amat

mendadak, tanpa persiapan yang

matang. Tetapi semua ini harus tetap

dilaksanakan agar proses

pembelajaran dapat berjalan lancar

dan siswa aktif mengikuti walaupun

dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kegagapan pembelajaran

daring memang nampak terlihat di

hadapan kita, tidak satu atau dua

kampus saja melainkan menyeluruh

dibeberapa daerah di Indonesia.

Komponen-komponen yang sangat

penting dari proses pembelajaran

daring (online) perlu ditingkatkan dan

diperbaiki. Pertama dan terpenting

adalah jaringan internet yang stabil,

kemudian gawai atau komputer yang

mumpuni,aplikasi dengan platform

yang user friendly, san sosialisasi

daring yang bersifat efisien, efektif,

kontinyu, dan integratif kepada

seluruh stekholder pendidikan.

Solusi atas permasalahan ini

adalah pemerintah harus memberikan

kebijakan dengan membuka gratis

layanan aplikasi daring bekerjasama

dengan provider internet dan aplikasi

untuk membantu proses pembelajaran

daring ini. Pemerintah juga harus

mempersiapkan kurikulum dan

silabus permbelajaran berbasis

daring. Bagi kampus-kampus perlu

untuk melakukan bimbingan teknik

(bimtek) online proses pelaksanaan

daring dan melakukan sosialisasi

kepada orangtua dan siswa melalui

media cetak dan media sosial tentang

tata cara pelaksanaan pembelajaran

daring, kaitannya dengan peran dan

tugasnya.

Dalam proses pembelajaran

daring, penting untuk ditambahkan

pesan-pesan edukatif kepada orangtua

dan peserta didik, tentang wabah

pandemi Covid-19. Dengan demikian

kita dapati pembelajaran yang sama

dengan tatap muka tetapi berbasis

online. Efeknya sangat bagus,

programnya tepat sasaran, dan

capaian pembelajarannya tercapai.

Ada sebuah pelajaran yang

dipetik dari sektor pendidikan di

tengah pandemi Covid-19, yakni

kegiatan belajar tatap muka dengan

mahasiswa dan dosen terbukti lebih

efektif ketimbang secara daring

(online). Hal tersebut dipaparkan oleh

pakar pendidikan Universitas

Brawijaya (UB) Aulia Luqman Aziz

bertepatan dengan Hari Pendidikan

Nasional 2020. “Selamanya profesi

Dosen tidak akan tergantikan oleh

teknologi” papar Luqman dalam

keterangannya di laman resmi UB,

Sabtu (2/5/2020). Menurutnya

pembelajaran penuh secara daring,

akhir-akhir ini banyak menimbulkan

keluhan dari peserta didik maupun

orangtua.

Beberapa mahasiswa dan dosen

di kampus mengaku, jika

pembelajaran daring ini tidak

seefektif kegiatan pembelajaran

konvensional (tatap muka langsung),

karena beberapa materi harus

dijelaskan secara langsung dan lebih

lengkap. Selain itu materi yang

disampaikan secara daring belum

tentu bisa dipahami semua siswa.

Berdasarkan pengalaman mengajar

secara daring, sistem ini hanya efektif

untuk memberi penugasan, dan

kemungkinan hasil pengerjaan tugas-

tugas ini diberikan ketika siswa akan

masuk, sehingga kemungkinan akan

menumpuk.

Mengamati pengalaman dari

beberapa mahasiswa dan dosen

tersebut, maka mahasiswa dan dosen

juga harus siap menggunakan

teknologi sesuai dengan

perkembangan zaman. Mahasiswa

dan dosen harus mampu membuat

model dan strategi pembelajaran yang

sesuai dengan karakter siswa di

kampusnya. Penggunaan beberapa

aplikasi pada pembelajaran daring

sangat membantu mahasiswa dan

dosen dalam proses pembelajaran ini.

Mahasiswa dan dosen harus terbiasa

mengajar dengan memanfaatkan

media daring kompleks yang harus

dikemas dengan efektif, mudah

diakses, dan dipahami oleh siswa.

Dengan demikian mahasiswa

dan dosen dituntut mampu merancang

dan mendesain pembelajaran daring

yang ringan dan efektif, dengan

memanfaatkan perangkat atau media

daring yang tepat dan sesuai dengan

materi yang diajarkan. Walaupun

dengan pembelajaran daring akan

memberikan kesempatan lebih luas

dalam mengeksplorasi materi yang

akan diajarkan, namun mahasiswa

dan dosen harus mampu memilih dan

membatasi sejauh mana cakupan

materinya dan aplikasi yang cocok

pada materi dan metode belajar yang

digunakan.

Hal yang paling sederhana

dapat dilakukan oleh mahasiswa dan

dosen bisa dengan memanfaatkan

WhatsApp Group. Aplikasi

WhatsApp cocok digunakan bagi

pelajar daring pemula, karena

pengoperasiannya sangat simpel dan

mudah diakses siswa. Sedangkan bagi

pengajar online yang mempunyai

semangat yang lebih, bisa

menngkatkan kemampuannya dengan

menggunakan berbagai aplikasi

pembelajaran daring.

Namun sekali lagi, pilihlah

aplikasi yang sesuai dengan

kebutuhan mahasiswa dan dosen itu

sendiri. Tidak semua aplikasi

pembelajaran daring bisa dipakai

begitu saja. Namun harus

dipertimbangkan sesuai kebutuhan

mahasiswa dan dosen dan siswa,

kesesuaian terhadap materi,

keterbatasan infrastrukur perangkat

seperti jaringan. Sangat tidak efektif

jika mahasiswa dan dosen mengajar

dengan menggunakan aplikasi Zoom

metting namun jaringan atau signal di

wilayah siswa tersebut tinggal

tidaklah bagus.

Keberhasilan mahasiswa dan

dosen dalam melakukan

pembelajaran daring pada situasi

pandemi Covid-19 ini adalah

kemampuan mahasiswa dan dosen

dalam berinovasi merancang, dan

meramu materi, metode

pembelajaran, dan aplikasi apa yang

sesuai dengan materi dan metode.

Kreatifitas merupakan kunci sukses

dari seorang mahasiswa dan dosen

untuk dapat memotivasi siswanya

tetap semangat dalam belajar secara

daring (online) dan tidak menjadi

beban psikis.

Di samping itu, kesuksesan

pembelajaran daring selama masa

Covid-19 ini tergantung pada

kedisiplinan semua pihak. Oleh

karena itu, pihak kampus/madrasah di

sini perlu membuat skema dengan

menyusun manajemen yang baik

dalam mengatur sistem pembelajaran

daring. Hal ini dilakukan dengan

membuat jadwal yang sistematis,

terstruktur dan simpel untuk

memudahkan komunikasi orangtua

dengan kampus agar putra-putrinya

yang belajar di rumah dapat terpantau

secara efektif.

Dengan demikian,

pembelajaran daring sebagai solusi

yang efektif dalam pembelajaran di

rumah guna memutus mata rantai

penyebaran Covid-19, physical

distancing (menjaga jarak aman) juga

menjadi pertimbangan dipilihnya

pembelajaran tersebut. Kerjasama

yang baik antara mahasiswa dan

dosen, siswa, orangtua siswa dan

pihak kampus/madrasah menjadi

faktor penentu agar pembelajaran

daring lebih efektif.

TINJAUAN PUSTAKA

Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini

penulis melihat hasil penelitian

terdahulu yang telah ditulis oleh

beberapa penulis untuk mencari

Efektivitas perkuliahan daring pada

masa pandemi covid-19. Penulis

banyak mendapatkan referensi dari

karya ilmiah yang sudah tertulis dan

diupload di google schoolar. Judul

dan fokus penelitian bisa diibilang

hampir sama, akan tetapi setiap

perbedaan pada objek yang akan

diteliti, maka beda pula hasil yang

akan didapatkan pada setiap karya

ilmiah tersebut.

Penelitian ini dilakukan peneliti

mengacu pada jurnal penelitian

terdahulu yang diteliti oleh

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Islam Negeri

Sunan Gunung Djati Bandung tahun

2020 dengan judul “ Efektivitas

Pembalajaran Daring Selama Masa

Pandemi Covid-19: Sebuah Survey

Online” dalam penelitian tersebut

penulis meneliti bagaimana caranya

agar perkuliahan menggunakan

sistem daring dapat menjadi salah

satu metode yang efektif agar tidak

terganggunya pembelajaran dalam

masa pandemi yang mengharuskan

mahasiswa untuk stay at home dalam

masa PSBB (Pembatasan sosial

berskala besar).

Dalam situasi mewabahnya

Covid-19 di tanah air, perkuliahan di

Perguruan Tinggi memberlakukan

system online. Perkuliahan online

dimana situasi belajar tidak lagi tatap

muka membuat banyak pertanyaan

mengenai efektivitas sistem belajar

ini, termasuk mahasiswa.

Berdasarkan hasil kuesioner terbuka,

mayoritas mahasiswa mengatakan

sistem online dengan Zoom ini adalah

alternatif belajar tatap muka ditengah

mewabahnya Covid-19. Oleh karena

itu mereka berharap efektivitasnya

diharapkan harus setara dengan

perkuliahan konvensional (tatap

muka). Agar perkuliahan online ini

dapat berjalan efektif,

pelaksanaannya harus terencana,

mulai dari kesiapan mahasiswa dan

dosen serta Bahan ajar. Dalam

perkuliahan online, kreativitas dosen

sangat diperlukan dalam

pembelajaran agar kuliah ini berjalan

dengan efektif, sehingga mahaisswa

bisa memahami materi yang

disampaikan. Selain itu, menurut para

mahasiswa, penggunaan alat

elektronik seperti Handphone dan

Laptop yang berlebihan dalam

Pembelajaran, perlu diwaspadai yang

sejatinya berdampak pada kesehatan

psikis dan fisik.

Dalam penelitian tersebut

membahas bahwasanya mereka

mendapatkan kesimpulan applikasi

Zoom dan Whatsapp merupakan

applikasi yang dapat membantu

keefektifitasan perkuliahan daring

pada masa pandemi sekarang ini,

akan tetapi hanya untuk perkuliahan

teori, sedangkan perkuliahan

praktikum dan kuliah lapang sangat

tidak efektif apabila dilakukan

dengan sistem daring menggunakan

aplikasi Zoom dan Whatsapp.

Penelitian terdahulu yang kedua

ditulis oleh Aan Widiyono yang

berjudul “Efektifitas Perkuliahan

Daring (Online) pada Mahasiswa

PGSD di Saat Pandemi Covid 19”

dalam penelitian ini kesimpulan dan

hasil dari penelitian yang ditulis

hampir serupa dengan skripsi yang

saya tulis ini, hanya saja objek

penelitian yang berbeda serta

applikasi apa yang menurut mereka

bisa menjadikan perkuliahan daring

agar tetap efektif untuk perkuliahan-

perkuliahan selanjutnya.

Dalam dua penelitian terdahulu

yang saya dapat dari E-Jurnal di

google scholar bahwasannya kedua

penelitian itu bisa dibilang hampir

sama, hanya saja pada peneliti

pertama meneliti tentang applikasi

mana yang efektif untuk perkuliahan

dalam sistem online tersebut.

Sedangkan peneliti yang kedua hanya

berbeda tentang Objek penelitiannya

saja. Karena perbedaan objek dan

perbedaan lokasi objek untuk

melakukan sistem kuliah daring juga

mempengaruhi keefektivitasan dalam

melakukan perkuliahan sistem

tersebut.

Pada dasarnya perkuliahan

sistem daring pun bisa menjadi

perkuliahan yang efektif, apabila

faktor faktor pendukung bisa

dipenuhi dan faktor faktor

penghambatnya direduksi atau

dikurangi sebanyak mungkin. Seperti

contohnya, pembagian kuota paketan

data untuk mahasiswa harus terus

didistribusikan. Dan tetap di

dijalankannya perkuliahan tatap muka

contoh seminggu sekali untuk

membantu beberapa ketinggalan yang

terjadi di perkuliahan online, dengan

syarat tetep menjalankan protokol

kesehatan yang sudah ada, karena

pada dasarnya civitas akademik di

perkuliahan merupakan wadah yang

mampu untuk menjalankan protokol

kesehatan dengan mudah. Dengan

latar belakang yang berpendidikan

civitas akademik bisa menjadi

panutan masyarakat untuk tetap

menjalankan protokol kesehatan

dengan baik. Dan menjadi promotor

untuk mempromosikan dan

menginromasikan tentang pandemi

yang sedang terjadi di dunia saat ini.

Pengertian Ilmu Komunikasi

Ilmu Komunikasi adalah ilmu

yang mempelajari cara-cara untuk

mentrasfer ide dari dari satu individu

ke individu lainnya. Proses transfer

itu sendiri dapat melalui media

tertulis, lisan, maupun media yang

lainnya. Ilmu yang mempaljarai suatu

proses penyampaian informasi dari

komunikan dan komunikator yang

bertujuan untuk mempengaruhi lawan

bicara untuk mencapai tujuan

tertentu. Yang biasanya

menggunakan media atau lisan untuk

menyampaikan informasi tersebut

yang biasa disebut channel. Dan

keberhasilan penyampaian informasi

dalam komunikasi sangat dipengaruhi

dengan media atau channel yang

sedikit gangguan agar efektifivitas

dalam penyampaian informasi tetap

terjalankan dan mencapai tujuan yang

diinginkan.

Sedangkan pengertian ilmu

komunikasi menurut para ahli atau

beberapa pakar dalam buku Sasa

Djuarsa Sendjaja, pengantar ilmu

komunikas. Salah satunya yaitu

Berelson dan Stainer, 1964

mengatakan bahwa komunikasi

adalah proses penyampaian

informasi, gagasan, emosi, keahlian,

dan lain lain menggunakan simbol-

simbol, seperti kata-kata, gambar,

angka, dan lain-lain.

Pada perkuliahan daring masa

pandemi covid-19 komunikasi yang

terjalin mengharuskan menggunakan

media tambahan untuk proses

pendidikan yang harus dilakukan

dengan jarak jauh tidak bisa untuk

tatap muka dikarenakan surat edaran

dari Kemendikbud untuk Hal ini

sesuai dengan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia

terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun

2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan dalam Masa Darurat

Penyebaran Corona Virus Disease

(COVID-19) yang mengharuskan

perkuliahan di rumah masing masing

untuk menjalankan imbauan dari

pemerintah terkait dengan PSBB

(pembatasan sosial bersakala besar)

untuk memutuskan rantai penyebaran

corona pada masa pandemi ini. Maka

diharuskan menggunakan media

tambahan yakni Zoom, google meet,

dan WhatsApp Group agar

perkuliahan jarak jauh tetap bisa

dilaksanakan.

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal

adalah komunikasi yang terjadi antara

dua orang atau bahkan lebih, yang

biasanya tidak diautr secara formal.

Dalam komunikasi interpersonal,

setiap partisipan menggunakan

elemen dari proses komunikasi.

Misalnya, masing-masing pihak akan

membicarakan latar belakang dan

pengalaman masing masing dalam

percakapan tersebut.

Komunikasi sangat penting

bagi semua aspek kehidupan manusia.

Komunikasi manusia dapat

mengekspresikan gagasan, perasaan,

harapan dan kesan kepada sesama

serta memahami gagasan, perasaan

dan kesan orang lain. Komunikasi

tidak hanya mendorong

perkembangan kemanusiaan yang

utuh, tetapi juga menciptakan

mendorong perkembangan

kemanusiaan yang utuh, tetapi juga

menciptakan hubungan sosial yang

sangat diperlukan dalam kelompok

sosail apapun. Komunikasi

memungkinkan terjadinya kerja sama

sosial dan membuat kesepakatan-

kesepakatan penting, dan lain-

lain. Individu yang terlibat dalam

komunikasi memiliki latar belakang,

sosial, budaya, dan pengalaman

psikologis yang berbeda-beda.

Perbedaan indi dapat mempengaruhi

efektivitas sebuah komunikasi.

Sangat penting bagi setiap individu

untuk memahami simbil-simbol yang

digunakan dalam komunikasi, baik

verbal maupun nonverbal.

Komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah

komunikasi yang melibatkan dua

orang atau lebih. Setiap pihak dapat

menjadi pemberi dan pengirim pesan

sekaligus pada waktu yang

bersamaan.

Dalam proses belajar mengajar

merupakan salah satu bentuk

komunikasi interpersonal

dikarenakan dalam proses

penyamapaian pesan atau materi

perkuliahan dilakukan oleh

komunikator atau pengajar kepada

komunikan atau disini yakni

mahasiswa yang dilakukan untuk

tujuan mempengaruhi mahasiswa

untuk mendapatkan inti dari

informasi dan materi yang

disampaikan.

Akan tetapi pada masa pandemi

covid-19 proses komunikasi

interpersonal dalam perkuliahan

online harus membutuhkan bantuan

tambahan media untuk tetap

terjailnnya komunikasi yang bisa

dijalankan dengan jarak jauh. Agar

tetap bisa menerapkan kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintahan dan

tetap bisa mengajar dalam pada masa

pandemi covid-19. Ditambahnya

bantuan untuk perkuliahan online

agar tetap terjalin perkuliahan yang

ada, mengakibatkan banyaknya

gangguan dalam penyampaian materi

tersebut. Dikarenakan media yang

digunakan untuk perkuliahan jarak

jauh butuh banyak faktor pendukung

agar terjalinnya komunikasi yang

berhasil dan tersampaikannya materi

perkuliahan. Tidak beradanya

komunikator dan komunikan didalam

satu tempat yang sama

mengakibatkan kurangnya

efektifivitas dalam komunikasi

interpesonal yang digunakan. Karena

salah satu faktor utama dalam

perkuliahan atau dalam

berkomunikasi yakni tatap muka

antara komunikator dan komunikan

agar tidak terjadi gangguan-gangguan

yang mengkibatkan tidak berhasilnya

komunikasi yang ada.

Efektivitas

Efektivitas adalah suatu tingkat

keberhasilan yang dihasilkan oleh

seseorang atau organisasi dengan cara

tertentu sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai dan telah

direncanakan. Dengan kata lain,

semakin banyak rencana yang

berhasil dicapai maka suatu kegiatan

dianggap semakin efektif.

Secara umum, pengertian

efektivitas ialah suatu keadaan yang

menunjukkan tingkat keberhasilan

atau pencapaian suatu tujuan yang

diukur dengan kualitas, kuantitas dan

waktu sesuai dengan yang telah

direncanakan sebelumnya.

Dan Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia “KBBI”, efektivitas

ialah daya guna, keaktifan serta

adanya kesesuaian dalam suatu

kegiatan antara seseorang yang

melaksanakan tugas dengan tujuan

yang ingin dicapai.

Efektivitas memiliki rumusan

yang bisa diambil sebagai landasan

bahwasannya kegiatan yang

dilakukan apakah efektif atau tidak,

yakni:

Efektivitas = (Output Aktual / Output

Target)≥ 1

Bila hasil perbandingan

output aktual dengan output

target < 1 maka efektivitas

tidak tercapai.

Bila hasil perbandingan

output aktual dengan output

target ≥ 1 maka efektivitas

tercapai.

Efektivitas dalam proses belajar

mengajar disektor perKegiatan

belajar mengajar an. Proses belajar

mengajar yang ada baik di sekolah

maupun diperguruan tinggi, sudah

barang tentu mempunyai target bahan

ajar yang harus dicapai oleh setiap

guru dan dosen, yang didasarkan pada

kurikulum yang berlaku pada saat itu.

Kurikulum yang sekarang ada sudah

jelas berbeda dengan kurikulum

zaman dulu, ini ditenggarai oleh

sistem pendidikan dan kebutuhan

akan pengetahuan mengalami

perubahan sesuai dengan kebutuhan

zaman.

Di dalam kamus bahasa

Indonesia Efektivitas berasal dari kata

efektif yang berarti mempunyai

efektif, pengaruh atau akibat, atau

efektif juga dapat diartikan dengan

memberikan hasil yang memuaskan.

Dari uraian diatas dapat dijelaskan

kembali bahwa efektivitas merupakan

keterkaitan antara tujuan dan hasil

yang dinyatakan, dan menunjukan

derajat kesesuaian antara tujuan yang

dinyatakan dengan hasil yang di

capai.

Kriteria Efektivitas Kegiatan

Belajar Mengajar Didalam Proses

Belajar Mengajar

Banyak faktor yang

mempengaruhi terhadap berhasilnya

sebuah pembelajaran, antara lain

kurikulum, daya serap, presensi guru,

presensi siswa dan prestasi belajar.

Kurikulum berasal dari bahasa

latin yaitu “cuciculum” semula berarti

“a running course, or race cource,

especially a chariot race cource” dan

dalam bahasa perancis “courier” yang

berarti “to run” (berlari). Kemudian

istilah itu dipergunakan untuk

sejumlah “cource” atau mata

pelajaran yang harus ditempuh untuk

mencapai suatu gelar atau ijazah.

Smith memandang bahwa

kurikulum sebagai “a sequence of

potencial experience of disciplining

children and youth in group ways of

thinking acting” yaitu penekanannya

pada aspek sosial, yakni mendidik

anak menjadi anggota masyarakat.

Dari uraian diatas telah jelas bahwa

kurikulum adalah sejumlah mata

pelajaran yang harus

dicapai/diselesaikan oleh peserta

didik untuk mendapatkan ijazah

(STTB).

Sebelum abad ke 20 setelah

kurikulum belum banyak digunakan

dalam kontek pendidikan. Para ahli

mencatat bahwa konsep-konsep

tentang kurikulum mulai berkembang

sejak dipublikannya sebuah buku

yang berjudul “The Curriculum” yang

ditulis oleh Franklin Bobblilt pada

tahun 1918. Yang pada garis besarnya

berisi tentang kurikulum sebagai

rencana pelajaran atau bahan ajaran,

kurikulum sebagai pengalaman

belajar dan kurikulum sebagai

rencana belajar.

Daya Serap

Didalam kamus besar bahasa

Indonesia, daya serap diartikan

sebagai kemampuan seseorang atau

suatu menyerap. Daya serap yang di

maksud disini adalah kemampuan

siswa untuk menyerap atau

menguasai materi/bahan ajar yang di

pelajarinya sesuai dengan bahan ajar

tersebut. Kelancaran dalam proses

penyampaian materi pembelajaran

juga berpengaruh kepada daya serap

siswa. Dengan sistem perkuliahan

online yang membuthkan media

applikasi (Zoom dan Google

Clasroom) serta jaringan Internet

yang lancar.

Pembelajaran

Pengertian pembelajaran yakni

pembelajaran berasal dari kata

belajar, yang memiliki arti yaitu

aktivitas perubahan tingkah laku.

Perubahan tingkah laku yang

dimaksud itu nyata memiliki arti yang

sangat luas yaitu perubahan tingkah

laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari

yang tidak mengerti menjadi

mengerti.

Pada kenyataannya

pembelajaran adalah merupakan

proses kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan dimana saja tanpa ada

ruang dan waktu, karena memang

pembelajaran biasa dilakukan kapan

saja dan dimana saja, walaupun

banyak orang beranggapan bahwa

pembelajaran hanya dilakukan

disekolah atau lembaga tertentu. Dari

uaraian diatas maka dapat ditarik

benang merahnya yaitu pembelajaran

merupakan kegiatan perubahan

tingkah laku secara kognitif, afektif

dan psikomotorik.

Dasar Tujuan Pembelajaran

Pendidikan adalah suatu proses

dalam rangka mempengaruhi siswa

agar dapat menyesuaikan diri sebaik

mungkin terhadap lingkungannya dan

dengan demikian akan menimbulkan

perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi

secara adekuat dalam kehidupan

masyarakat. Serta persiapan anak

didik untuk melatih hidup dan terjun

dalam sektor pekerjaan yang

sesungguhnya.

Kegiatan Belajar Mengajar Online

Kegiatan Belajar Mengajar

adalah salah satu kegiatan

komunikasi Interpesonal dengan dua

arah dalam penyampaian pesan

materi dengan sifat mempengaruhi

dan dipengaruhi. Untuk penyampaian

materi pembalajaran dari pengajar

kepada murid/mahasiswa, pengajar

menyampaikan dan murid/mahasiswa

dapat mengutarakan pendapatnya

atau menjawab pertanyaan yang telah

diberikan oleh pengajar.

Sedangkan, Kegiatan Belajar

Mengajar Online kegiatan

komunikasi Interpesonal dengan dua

arah dalam penyampaian pesan

materi dengan sifat mempengaruhi

dan dipengaruhi dengan

menggunakan media Online. Media

yang sangat banyak gangguan atau

trouble dalam penyampaian pesan

didalamnya. Banyak faktor yang

mengakibatkan hal tersebut terjadi,

salah satunya tidak beradanya

komunikator dan komunikan pada

satu tempat, sehingga sering

terjadinya delay arus komunikasi

yang sangat mengganggu

komunikasi. Gangguan dari channel

sangat berpengaruh dalam proses

KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

online.

Kegiatan Belajar Mengajar

dapat dilakukan didalam satu tempat

atau didalam suatu forum offline

maupun online, akan tetapi dalam

setiap proses belajar mengajar setiap

gangguan sangat dapat berpengaruh

dalam suksesnya penyampaian materi

yang diberikan tersebut. saling

memPola komunikasi merupakan

model dari proses komunikasi,

sehingga dengan adanya berbagai

macam model komunikasi dan bagian

dari proses komunikasi akan dapat

ditemukan pola yang cocok dan

mudah digunakan dalam

berkomunikasi. Pola komunikasi

identik dengan proses komunikasi,

karena pola komunikasi merupakan

bagian dari proses komunikasi.

Menurut Purwanto (2002),

“secara umum pola komunikasi

(patterns of communications) dapat

dibedakan ke dalam saluran

komunikasi formal (formal

communications channel) dan saluran

komunikasi nonformal (informal

communications channel).

Kemendikbud untuk Hal ini

sesuai dengan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia

terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun

2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan dalam Masa Darurat

Penyebaran Corona Virus Disease

(COVID-19) yang mengharuskan

perkuliahan di rumah masing masing

untuk menjalankan imbauan dari

pemerintah terkait dengan PSBB

(pembatasan sosial bersakala besar)

untuk memutuskan rantai penyebaran

corona pada masa pandemi ini. Maka

diharuskan menggunakan media

tambahan untum membantu

perkuliahan (jarak jauh menggunakan

sistem perkuliahan online) yakni

Zoom, google meet, dan WhatsApp

Group.

Kerangka Teori

Uncertainty reduction

theory (Teori Reduksi

Ketidakpastian) dirumuskan

oleh Charles Berger dan Richard

Calabrese. Teori ini mengasumsikan

bahwa setiap orang menginginkan

interaksi yang stabil dan dapat

diprediksi yang dapat membantunya

mengurangi ketidakpastian tentang

orang lain dan berbagai kejadian atau

peristiwa lainnya serta dalam

pemyampaian materi perkuliahan.

Teori ini memberikan pendangan

bagaimana ketidakpastian dapat

memberikan motivasi perilaku

komunikasi khususnya

pencarian jenis-jenis informasi,

timbal balik, kedekatan verbal, dan

lain-lain. Serta komunikasi yang tidak

stabil dan susah untuk diprediksi akan

menjadikan komunikasi yang tidak

efektif. Pada perkuliahan dengan

sistem daring yang mengharuskan

pengajar dan mahasiswa tidak berada

pada satu tempat yang sama,

mengakibatkan susahnya untuk

memprediksi interaksi diantara

keduanya, serta rawannya terjadi

komunikasi yang salah faham

diantara keduanya. Dan ketidak

stabilan dalam perkuliahan

menggunakan sistem daring yang

mungkin banyak hambatan yang

mengharuskan setiap komunikan dan

komunikator harus memiliki semua

hal-hal yang meminimalisir hambatan

dan melancarkan interaksi tersebut.

Lokasi dalam perkuliahan sistem

online yang bergantung dengan sinyal

yang baik dan lancar dan modal

Kuota yang cukup banyak,

merupakan salah satu peranti yang

sangat dibutuhkan untuk melancarkan

interaksi dan meminimalisir semua

hambatan yang ada, karena

komunikasi jarak jauh atau

komunikasi tidak tatap muka banyak

hal yang harus dipersiapkan untuk

meminimalisir suatu komunikasi agar

tercapainya komunikasi yang efektif

serta komunikasi yang berhasil.

Banyak faktor yang

mengakibatkan komunikasi yang

tidak pasti atau kurang jelas pesan dan

inti yang dikomunikasikan membuat

komunikasi dua arah tersebut kurang

efektif atau bahkan gagal. Karena

pada teori tersebut dituliskan setiap

orang menginginkan komunikasi

yang stabil dan dapat diprediksi, akan

tetapi dengan menggunakan media

tambahan atau komunikasi online

sangat rentan akan kestabilan dan

sangat susah untuk diprediksi yang

mempermudah setiap orang yang

berkomunikasi mengurangi ketidak

pastian dalam komunikasi tersebut.

Sama halnya dengan kuliah

daring yang ada saat kini, komunikasi

yang kurang stabil dan komunikasi

yang sangat tidak bisa diprediksi

tersebut mengakibatkan banyak

ketidak pastian dalam kegiatan

belajar mengajar yang ada

perkuliahan yang disebabkan

pandemi Covid-19 tersebut. Dengan

diberlakukannya belajar dirumah atau

kuliah daring menurut teori ketidak

pastian tersebut sangat kurang efektif

dalam berkomunikasi serta tukar

pendapat (komunikasi dua arah)

terhadap komunikator dan

komunikan.

Penulis menggunakan teori

tersebut karena dalam penelitian ini

penulis mencari efektifitas dalam

komunikasi yang menggunakan

media tambahan untuk perkuliahan

yang tidak bertatap muka. Dengan

teori tersebut bisa dibilang

komunikasi atau perkuliahan sistem

daring sudah kehilangan satu unsur

dalam komunikasi yang tidak bisa

diprediksi karena tidak bertatap

muka, dan menghasilkan komunikasi

yang tidak efektif, akan tetapi masih

bisa di minimalisir kejadi tersebut

dengan menggunakan beeberapa alat

bantu atau media bantu untuk

meminimalisir ketidak efektifan

dalam perkuliahan tersebut.

Berdasarkan pemaparan

landasan teori sebelum ini, maka

penulis memberikan gambaran

kerangka pemikiran sebagai berikut,

dalam perkuliahan online atau

perkuliahan daring harus

menggunakan media perantara untuk

menjembatani penyampaian materi

dari komunikasi kepada komunikan.

Ada beberapa media perantara antara

lain yakni, Zoom, Google Classroom,

dan Whatsapp Group. Penulis

menggunakan teori Uncertainty

reduction theory (Teori Reduksi

Ketidakpastian) dikarenakan pada

dasarnya setiap proses komunikasi,

komunikator dan komunikan

menginginkan komunikasi yang bisa

diprediksi dan bisa telaah untuk

menghindarkan dari ketidakpastian

yang diakibatkan berbagai macam

faktor penghambat antara lain, SDM

Pengajar kurang menguasai dunia

digitalisasi, biaya untuk membeli

paketan mahal, Provider penyedia

layanan paketan internet (sinyal

burukdan tidak stabik), kurangnya

interaksi dua arah yang baik,

terhambatnya lalu lintas komunikasi

yang bisa mengakibatkan komunikasi

yang tidak efektif.

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Mahasiswa Ilmu

Komunikasi dan Ilmu

Pemerintahan angkatan 2017-2019

Unmuh Jmber sebagai Objek

Penelitian

Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial

merupakan salah satu Fakultas dari

sembilan Fakultas yang ada di

Universitas Muhammadiyah Jember.

Dengan tiga jurusannya yakni, Ilmu

Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, dan

Akademi Pariwisata. Peneliti hanya

mengambil dua jurusan untuk

dijadikan sample penelitian yakni

jurusan Ilmu komunikasi dan Ilmu

pemerintahan merupakan dua jurusan

yang terdapat di fakultas ilmu sosial

dan ilmu politik Universitas

Muhammadiyah Jember. Dua jurusan

yang memiliki perbedaan yang cukup

signifikan tersebut menjadikan

keduanya saling mengisi dan

melengkapi. Fokus pembelajaran

yang berbeda serta kajian dan

perkuliahan yang berbeda membuat

sudut pandang dan output kuliah dan

praktek dilapangan yang berbeda.

Serta memiliki standar Kegiatan

belajar engajar yang berbeda

sehingga proses pembelajaran yang

diterapkan dikeduanya pun berbeda.

Dengan fokus terhadap administrasi

kepemerintahan serta fokus terhadap

jurnalistik yang notabene lebih sering

berada dilapangan dan praktikum.

Begitupun dalam perkuliahan online

yang diputuskan oleh rektor untuk

diterapkan seluruh KBM di

Universitas Muhammadiyah Jember.

Ilmu pemerintahan yang merupakan

jurusan dengan intensitas tatap muka

yang lebih sering dibanding dengan

Ilmu Komunikasi, sangat terkena

dampaknya dari perkuliahan daring

tersebut. Sedangkan mahasiswa ilmu

komunikasi merupakan jurusan yang

dimana mereka mempunyai

praktikum yang lebih instens

dibanding ilmu pemerintahan, dimana

praktikum atau kuliah lapang bertolak

belakang dengan perkuliahan

menggunakan sistem daring (online)

Berikut jumlah Mahasiswa

Ilmu Komunikasi dan Mahasiswa

Ilmu Pemerintahan angkatan 2017-

2019:

23

Sumber : Pengajaran Fisip

Unmuh Jember

Peneliti mengambil responden

dengan tiga angkatan yang berbeda

dikarenakan setiap angkatan memiliki

tahapan yang berbeda. Angkatan

2017 dengan mahasiswa semester 7

telah menjalani kegaitan belajar

mengjar secara tatap muka langsung,

lebih banyak tatap muka langsungnya

dari pada kuliah daringnya,

sedangakan angkatan 2018 atau

semester 5 bisa dibilang fifty fifty

atau sama banyaknya, kuliah tatap

muka langsung yakni setengah serta

kuliah daring juga setengah. Beda

halnya dengan manahasiswa angkatan

2019 atau semester 3, hanya sedikit

merasakan perkuliahan tatap muka

dan lebih banyak kuliah daring. Dari

ketiga perbedaan itu akan

memunculkan sebuah penelitian yang

bisa ditarik kesimpulan untuk

dijadikan point penting dalam

penelitian ini.

Efektivitas Kegiatan belajar

mengajar menggunakan sistem

Dalam Jaringan (Daring) atau

Online di Masa Pandemi Covid-19

terhadap Mahasiswa Ilmu

Komunikasi dan Mahasiswa Ilmu

Pemerintahan tahun 2017-2019

Universitas Muhammadiyah

Jember

Kuliah Online atau Kuliah

Dalam Jaringan (Daring) bukanlah

suatu hal baru dalam proses Kegiatan

Belajar Mengajar di perkuliahan masa

kini. Sebelum pandemi covid-19 pun

metode kuliah online sudah sangat

digemari, akan tetapi dengan diikut

sertakan kuliah tatap muka langsung.

Contoh yang sudah banyak dan

nampak yakni Universitas Terbuka.

Mereka menggunakan metode kuliah

daring dengan tujuan untuk tidak

mengganggu mahasiswa yang sibuk

dengan pekerjaannya. Dalam

penelitian ini kuliah online yang

dilaksanakan sangat tidak efektif

karena tidak disertakan kuliah tatap

muka dan meniadakan kuliah tatap

muka berdasarkan surat edaran dari

pemerintahan untuk menaati protokol

kesehatan yang diberlakukan di

sektor pendidikan. Seperti yang sduah

dijalankan oleh perguruan laiinya.

Peneliti melakukan wawancara

terhadap 12 mahasiswa ilmu

komunikasi dan ilmu pemerintahan,

untuk mendapatkan hasil penelitian

untuk dibahas dan dikorelasikan

dengan teori Uncertainty reduction

theory (Teori Reduksi

Ketidakpastian) dirumuskan

oleh Charles Berger dan Richard

Calabrese. Teori ini mengasumsikan

bahwa orang ingin interaksi yang

stabil dan dapat diprediksi yang dapat

membantunya mengurangi

ketidakpastian tentang orang lain dan

berbagai kejadian atau peristiwa

lainnya. Responden pertama yakni

Angkat

an

Mahasisw

a Ilmu

Komunik

asi

Mahasiswa

Ilmu

Pemerintah

an

2017 30 40

2018 45 50

2019 50 66

Total 159 146

mahasiswa Ilmu Pemerintahan

angkatan 2017 berpendapat bahwa:

“Kuliah Daring merupakan

alternatif yang sangat bijaksana

dalam masa pandemi covid-19

ini, dikarenakan pentingnya

menjaga protokol protokol

kesehatan yang berlaku disektor

pendidikan (perkuliahan). Salah

satunya KBM di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik yang

sekarang menggunakan sistem

pemblejaran daring. Akan

tetapi, hakikatnya KBM yang

efektif dan terjalinnya lalu

lintas komunikasi yang lancar

tanpa hambatan. Karena ketika

menggunakan media Online

untuk perkuliahan dan KBM

banyak faktor penghambatnya,

salah satunya Kuota untuk

menggunakan aplikasi online

tersebut (Zoom). Unmuh pernah

mengeluarkan kebijakan

subsidi untuk memberikan

pulsa kepada mahasiswa diawal

awal pandemi, tetapi memasuki

bulan bulan akhir ini sudah

tidak ada lagi subsidi pulsa

untuk mahasiswa agar bisa

melakukan kuliah online. Dan

sekarang perkuliahan online

atau kuliah daring sangat tidak

efektif dikarenakan tidak

adanya subsidi lagi serta setelah

berjalannya waktu untuk

perkuliahan daring sangat

kurang kondusif dan mahasiswa

maupun pengajar (dosen) juga

sudah mulai merasakan

kejenuhan karena kurangnya

dinamika perkuliahan seperti

halnya kuliah tatap muka,

intinya setelah merasakan

dinamika perkuliahan tatap

muka langsung dibandingkan

dengan perkuliahan daring,

sangat berbeda dan sangat tidak

kondusif seperti halnya kuliah

tatap muka. Tidak efisiennya

proses belajar mengajar yang

ditengarai oleh tidak stabilnya

jaringan internet, monotonnya

proses belajar mengajar, tidak

terciptanya dialegtika dan

komunikasi secara langsung.

Akan tetapi kita sebagai

masyarakan yang baik dan taat

kepada pemerintah kita

jalankan saja, toh juga untuk

kebaikan kesehatan.” (sumber,

Fakhri mahasiswa Ilmu

Pemerintahan 2017)

Dari uraian diatas, pendapat

dari mahasiswa ilmu pemerintahan

angkatan 2017 yang sempat

merasakan kuliah tatap muka dalam

jangka waktu yang paling lama

diantara angkatan 2018 dan 2019

sangat merasakan ketidak nyamanan

dan serta ketidak efektifitasan kuliah

daring karena banyak faktor

penghambat dalam penyampaian

materi menggunakan sistem kuliah

daring applikasi. Faktor penghambat

yang mereka rasakan yakni gangguan

provider yang mengaggu kelancaran

dalam kuliah online, dan monotonnya

proses belajar mengajar dan tidak

terciptanya dialegtika, diskusi dan

komunikasi secara langsung. Faktor

faktor tersebut membuktikan

bahwasaanya kuliah online atau

kuliah daring sangat tidak efektif

menurut narasumber yakni

mahasiswa jurusan Ilmu

Pemerintahan angkatan 2017 atau

mahasiswa yang telah meraskan

kuliah offline atau tatap muka dengan

intens sebelumnya. Karena yang

mereka rasakan sebelumnya

pembelajaran menggunakan sistem

tatap muka pada semester semester

sebelumnya. Mereka sangat

merasakan perbedaan yang sangat

mencolok dan sangat berbeda

diantara kedua sistem tersebut.

“Faktor pendukung dalam

KBM online yaitu bisa

dilakukan dimana saja tidak

harus ke kampus, bisa

dilakukan sambil bekerja

atau kegiatan yang tidak bisa

ditinggal. Sedangkan faktor

penghambatnya yaitu sangat

tergantung pada sinyal jika

sinyal tidak mendukung

akan sulit untuk bisa

mengikutin KBM secara

online, kampus sempat

memberikan subsidi pulsa

untuk kelancaran kuliah

online, tetapi kurang merata

dan hanyal diawal-awal saja,

sekarang sudah tidak ada

lagi, serta kurangnya

interaksi antara mahasiswa

dengan dosen, kurang

pahamnya materi yang

disampaikan dosen karena

suara terputus-putus”.

(sumber, Frico mahasiswa

Ilmu Komunikasi 2017)

Pendapat diatas merupakan

ungkapan dari Mahasiswa Ilmu

Komunikasi 2017, yang juga

merasakan beberapa hambatan yang

hampir sama dirasakan oleh

mahasiswa Ilmu Pemerintahan, yakni

sangat tergantung dengan kelancaran

media untuk kuliah online tersebut

yang salah satu penghambatnya yakni

sinyal putus putus atau kuota yang

kurang. Pihak Kampus sempat

membantu mahasiswa untuk

kelancaran kuliah online dengan

memberikan subsidi pulsa, akan tetapi

subsidi tersebut hanya diawal awal

masa perkuliahan online, dan

sekarang sudah tidak ada.

Dari kedua pendapat

mahasiswa angkatan 2017 keduanya

merasakan ketidak efektifan

perkuliahan online dikarenakan

permasalahan kurangnya kondusif

serta sering terganggunya perkuliahan

dikarenakan sinyal yang kurang

bersahabat serta kuota yang

diperlukan sangat banyak untuk

perkuliahan tersebut, perkulaiahn

dengan sistem online mengakibatkan

komunikasi satu arah saja,

menjadikan kurang hidupnya

perkuliahan yang biasanya terdapat

diskusi dan berdialog dengan

komunikasi dua arah yang dapat

menghidupkan perkuliahan yang

sesungguhnya. Setelah menggunakan

sistem perkuliahan tatap muka selama

perkuliahan sebelumnya, dan

sekarang harus menggunakan sistem

kuliah daring.

Hal tersebut yang sangat

disayangkan oleh mahasiswa

angkatan 2017 baik dari Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan.

Sangat menyayangkan keadaan

pandemi yang sangat berpengaruh

kepada segala aspek kehidupan, dari

ekonomi hingga pendidikan, akan

tetapi pemerintah sangat kurang

sentuhan disektor pendidikan, mal

dan pasar dibukan dengan protokol

kesehatan, akan tetapi sektor

pendidikan masih tidak

diperbolehkan unutk tatap muka.

Sesungguhnya dalam sektor

pendidikan apaibila menggunakan

protokol kesehatan untuk tatap muka

bisa dan memungkinkan untuk

pendidikan dengan sistem tatap muka

langsung agar tetap terjalinnya

perkuliahan yang efektif.

“Perkuliahan tatap muka

sesungguhnya sudah bisa

diterapkan sekarang apabila

dibandingkan dengan sektor

ekonomi seperti pasar dan mall-

mall yang sudah dibuka seperti

lainnya, protokol kesehatan pun

sudah banyak diabaikan

disektor tersebut. Apabila

protokol kesehatan bisa

dijalankan di sektor pasar dan

mall tidak menutup

kemungkinan pada sektor

pendidikan pun seharusnya bisa

diterapkan. Mereka yang

berpendidikan pun sangat bisa

untuk menerapkan protokol

kesehatan yang sudah

diterapkan dimana-mana”

(sumber, Firman mahasiswa

Ilmu Komunikasi 2017)

Mahasiswa angkatan 2017

merasakan perkuliahan daring sangat

tidak efektif karena pada dasarnya

sistem tatap muka bisa dilaksanakan

apabila ada sentuhan dan turun tangan

dari pemerintahan untuk memikirkan

sektor pendidikan juga merupakan hal

yang sangat penting dan sangat

berpengaruh yang terkena dampak

sangat besar dengan adanya PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar)

untuk melaksanakan kegiatan

dirumah. Apabila sektor ekonomi

seperti pasar dan Mall bisa

dijalankan, seharusnya sektor

pendidikan juga bisa dilaksanakan

dengan sistem tatap muka langsung

dengan menggunakan protokol

kesehatan yang dijalankan pada

sektor sektor lainnya. Dirasa

perkuliahan dengan sistem daring

sangat tidak efektif, maka mereka

sangat keberatan apabila perkuliahan

dengan sistem daring, akan tetapi

mahasiswa angkatan 2017 tidak bisa

berbuat banyak hal, hanya bisa

mengikuti kebijakan dari pemerintah

dan dari pihak kampus untuk tetap

kuliah dengan menggunakan sistem

daring. Mungkin pada awal pandemi

sistem ini bisa diterapkan, akan tetapi

memasuki masa masa kini sistem

tatap muka bisa diterapkan kembali

dengan protokol kesehatan yang ada.

Perkuliahan dan KBM

menggunakan sistem tatap muka

untuk saat ini seharusnya bisa untuk

dilaksanakan dan dijalankan, sama

kasus halnya dengan pilkada yang

akan dilaksanakan pada tanggal 9

Desember 2020. Dimana pilkada

serentak tersebut dapat

mengakibatkan berkumpulnya

masyarakat dengan jumlah yang

sangat besar dan keramaian yang

besar akan terjadi berkumpul untuk

menjalankan Pilkada tersebut.

Pemerintah dengan sangat gencarnya

mempromosikan tentang pilkada

serentak tersebut dengan

menggunakan protokol kesehatan

yang akan diterapkan untuk

mencegahnya penyebaran corona dan

pencegahan klaster baru dalam

pilkada. Sangat beda dengan kasus

untuk perkuliahan dan pendidikan

yang ada di Indonesia.

Teman teman angkatan 2017

menggunakan perbandingan untuk

mengatakan pendapatnya tentang

sistem perkuliahan dan pendidikan

dengan menggunakan sistem daring

sangat tidak efektif dan tidak berguna

untuk kebaikan dalam pendidikan.

Pendidikan dan perkuliahan

dibandingkan dengan kegiatan

ekonomi dan kegiatan politik tanggal

9 desember nanti. Perbandingan yang

sangat mencolok diantara kedua

bidang tersebut. Karena sangat tidak

kondusif untuk menerima pesan

pendidikan yang ingin disampaikan

oleh pendidik kepada

murid/mahasiswa. Hanya bisa

melaksanakan dan menjalankan KBM

melalui sistem daring untuk

kedepannya dan hanya bisa berharap

untuk segera menjalankan sistem

tatap muka seperti sedia kala. Untuk

mengurangi ketidak efektifan

perkuliahan menggunakan sistem

daring harus disertai dengan

perkuliahan tatap muka. Karena

perkuliahan yang mempunyai makna

dan arti yang berkesan yakni

perkuliahan yang penuh dengan

diskusi dan saling berdialog untuk

mengeluarkan pendapat yang matang

dan kritis yang dimiliki mahasiswa.

Dengan sistem kuliah online atau

daring sangat tidak memungkinkan

sesi tersebut untuk dilaksanakan.

Pesta demokrasi yang sangat meriah

ini pun juga merupakan pembahasan

yang bisa di diskusikan oleh

mahasiswa khususnya mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

“Dalam masa pandemi covid-19

pembelajaran di Indonesia

menggunakan sistem daring yang

tentunya memiliki dampak besar bagi

pelajar dan mahasiswa. Dalam

pembelajaran daring ini terdapat dua

faktor, yakni faktor pendukung dan

faktor penghambat, faktor pendukung

dalam perkuliahan daring yakni

berupa bantuan paket quota internet

yang di fasilitasi oleh pemerintah

serta dari pihak Kampus, namun

untuk penghambatnya berupa sinyal

yang sering terganggu di beberapa

daerah dan sistem pembelajaran yang

makin rumit dan menitik beratkan

untuk mengerjakan tugas yang diberi

oleh dosen atau pengajar, intinya

perkuliahan melalui sistem daring

sangat tidak efektif jika tidak

dibarengi dengan sistem tatap muka”

(sumber, Yunita mahasiswa Ilmu

Komunikasi 2018)

Pendapat dari mahasiswa

angkatan 2018 pun memiliki

pendapat yang kurang lebih sama

tentang ketidak efektifian perkuliahan

daring dalam masa pandemi sekarang

ini. Hanya mereka memiliki pendapat

yang berbeda, yakni yang ada

didalam teknis sistem kuliah

daringnya saja. Mereka berpendapat,

gangguan sinyal atau lokasi tempat

dimana mahasiswa berasal sangat

berpengaruh terhadap kelancaran

dalam perkuliahan daring. Banyak

mahasiswa yang berasal dari daerah

yang sangat tergantung dengan sinyal

provider yang mumpuni untuk

menggunakan applikasi yang

digunakan untuk sistem perkuliahan

daring tersebut. Serta kuota dan

paketan yang dibutuhkan untuk

perkuliahan tersebut bukanlah kuota

yang sedikit. Setiap pengeluaran yang

dikeluarkan mahasiswa sudah sangat

banyak untuk keperluan perkuliahan

seperti tugas dan kebutuhan hidup,

belum lagi tugas tugas yang diberikan

oleh dosen dan sekarang harus

membeli ekstra kuota untuk

perkuliahan daring tersebut.

Perkuliahan memang

membuthkan tugas untuk

memperluas wawasan kepada

mahasiswa ketika tidak berada di

kampus. Akan tetapi pada masa

kuliah daring di masa pandemi ini,

tugas yang diberikan sangat tidak

wajar seperti halnya perkuliahan tatap

muka. Dan tugas yang diberikan pun

merupakan tugas praktek yang

dilakukan diluar rumah. Hakikatnya

perkuliahan menggunakan sistem

daring yakni mencegahnya

mahasiswa untuk beraktivitas diluar

rumah dan untuk memutus rantai

penyebaran covid-19 ini, tetapi justru

disuruh dan diberikan tugas untuk

beraktivitas diluar untuk mengerjakan

tugas. Kenyataan yang kontradiktif

dan berlawanan tersebut sempat

membingungkan mahasiswa yang

disuruh menurut kepada peraturan

yang plinplan tersebut.

“Bisa lebih memahami sistem

belajar disektor digital serta

mampu untuk mengembangkan

hal-hal baru yang sudah

didapatkan. Salah satu cara agar

pembelajaran dikatakan efektif

yaitu kita tetap saja melakukan

kegiatan belajar mengajar

dalam bentuk offline atau tatap

muka tapi dengan catatan kita

harus tetap menerapkan

protokol kesehatan, disana saya

yakin antara belajar sama

kesehatan tubuh seimbang atau

sama-sama jalan secara

maksimal” (sumber, mahasiswa

angkatan 2018, wawancara

tanggal 22/11/2020)

Menurut pendapat diatas,

seperti halnya mahasiswa angkatan

2017, mahasiswa angkatan 2018

pun lebih memilih tatap muka

dengan protokol kesehatan yang

sudah diatur oleh peraturan yang

ada. Sistem perkuliahan daring bisa

juga untuk pengenalan perkuliahan

dan wawasana tentang dunia digital

lebih intens, serta lebih membuka

wawasan terhadap dunia digital bisa

menjadi opsi lain untuk melakukan

perkuliahan jarak jauh dan kuliah

daring, akan tetapi tetap disertakan

dan dijalankannya perkuliahan tatap

muka.

Sektor pendidikan dan proses

KBM seharusnya sangat bisa untuk

menerapkan protokol kesehatan

daripada sektor ekonomi seperti jual

beli di pasar dan Mall yang sudah

dibuka untuk umum dan

menerapkan protokol kesehatan

yang ada. Karena di sektor

pendidikan merupakan orang orang

yang mengerti akan peraturan yang

dibuat untuk kebaikan bersama, dan

rata-rata mereka adalah orang yang

berpendidikan dan lebih baiknya

lagi bisa menjadi promotor untuk

mengedukasi masyarakat awam dan

masyarakat disekitarnya untuk

menaati protokol kesehatan dalam

kehidupan sehari-hari. Untuk

menjalankan new normal masyarkat

membutuhkan adaptasi dan

pembiasaan untuk menerapkannya.

Mahasiswa dan pelajar atau

pendidik bisa memberikan edukasi

terkait corona virus desease 2019

serta protokol kesehatan agar mulai

terbiasanya masyarakat lainnya.

“Dalam kuliah daring, terdapat

faktor yang mendukung dari

KBM nya seperti bantuan kuota

dari pemerintah dan kampus

serta mahasiswa lebih dapat

menghemat waktu dan tenaga

karena tidak perlu pergi ke

kampus untuk melaksanakan

KBM. Namun adapula faktor

penghambat dari KBM sistem

daring ini seperti adanya

jaringan internet yang tidak

stabil, biaya yang digunakan

untuk membeli kuota internet

tentu melonjak naik dari

sebelumnya, dan juga tidak

semua dosen melek teknologi.”

(sumber, mahasiswa angkatan

2019, wawancara tanggal

22/11/2020)

Pendapat diatas merupakan

pendapat ketidak efektivitasan dari

mahasiswa angkatan 2019 dengan

beberapa alasan yang berbeda lagi

dibandingkan pendapat ketidak

efektivitasan dari angkatan 2017 dan

2018. Mereka berpendapat, gangguan

dari media yang diakbatkan oleh

sinyal yang kurang mendukung dari

provider, serta biaya yang

dikeluarkan untuk membeli kuota

yang dibutuhkan semakin banyak,

dan yang paling beda yakni tidak

semua dosen atau pengajar melek

teknologi. Harus ada pembiasaan dan

adaptasi untuk mempelajari metode

dan sistem perkuliahan daring.

Training dan pendidikan terkait

dengan sistem baru dalam

perkuliahan daring juga harus

dimiliki oleh pengajar atau dosen.

Agar tercapainya kegiatan belajar

mengajar yang efisien dan efektif dan

tersampaikannya pesan yang ingin

disampaikan untuk mahasiswa agar

tidak terjadi kesalahpahaman, serta

tercapainya keberhasilan dalam

komunikasi. Karena hakikatnya

komunikasi yang berhasil yakni

tersampaikannya pesan dari

komunikator kepada komunikan serta

terpengaruhimya komunikan.

Pengajar atau dosen dalam

Sistem kuliah daring yang berposisi

sebagai komunikator harus memiliki

ilmu atau pengalaman dalam

menggunakan sistem yang baru

dikalangan mahasiswa Unmuh

Jember tersebut. Pihak kampus harus

memperhatikan integritas Dosen

untuk mengajar melalui sistem daring

tersebut, agar tercapainya komunikasi

yang berhasil. Adakan workshop

untuk para dosen dan pengajar

bagaimana agar mereka menjadi

komunikator yang baik dalam

perkuliahan daring yang telah melalui

sertifikasi dan pembelajaran agar

setiap perkuliahan yang dilaksanakan

menggunakan applikasi untuk

perkuliahan online bisa tercapai dan

berhasil. Serta membukakan

wawasan kepada dosen dan pengajar

agar melek teknologi terhadap dunia

digital yang mau tidak mau harus

dijalankan agar mengikuti globalisasi

di era 4.0 ini.

Dalam keefektivitasan

perkuliahan menggunakan sistem

kuliah daring responden yang

didapatkan untuk penelitian tersebut

merasakan ketidak efektifitasan

dikarenakan banyaknya beberapa

faktor penghambat dan beberapa

alasan yang responden rasakan juga

utarakan. Pada intinya perkuliahan

menggunakan sistem kuliah daring

sangat tidak efektif. Komunikasi dua

arah yang diharapkan terjadi dalam

perkuliahan tidak bisa dijalankan

dikarenakan terhalangnya tempat

lokasi komunikator dengan

komunikan, serta tidak beradanya

didalam suatu tempat yang sama.

Karena komunikasi dua araha

membutuhkan kondisi tatap muka

antara komunikator dan komunikan.

Responden berharap

perkuliahan tatap muka untuk

dijalankan sedia kala, agar

perkuliahan yang efektif bisa

dijalankan. Meskipun perkuliahan

online dan KBM tetap menggunakan

sistem daring, akan tetapi alangkah

baiknya untuk memberikan

perkuliahan tatap muka. Perkuliahan

daring tetap berjalan dan perkuliahan

tatap muka disisipkan untuk beberapa

kali dalam seminggu agar apa apa

yang tidak mengerti dalam

perkuliahan online bisa di diskusikan

dalam perkuliahan tatap muka. Atau

perkuliahan dengan sistem tatap

muka dijalankan seperti yang sudah

sudah, akan tetapi tetap menerapkan

protokol kesehatan yang ada. Serta

me re-schedul jadwal perkuliahan

yang ada, untuk mencegahnya

kerumunan yang bisa menaikan

tingkat penyebaran virus corona.

Untuk terselengaranya

perkuliahan tatap muka yang lebih

efektif dari pada perkuliahan daring

yang monoton dan satu arah, pihak

kampus memberikan peraturan baru

terkait perkuliahan tatap muka agar

mahasiswa yang melakukan kegiatan

di kampus tetap mengikuti protokol

kesehatan yang berlaku. Serta,

memberikan sanksi yang sesuai untuk

mahasiswa yang melanggar peraturan

kampus dan protokol kesehatan yang

berlaku. Sekiranya perkuliahan online

masih menjadi satu satunya opsi

untuk menjalan KBM, tetap

disertakannya kuliah tatap muka,

tidak setiap hari, mungkin tiga kali

dalam seminggu, untuk mengimbangi

perkuliahan sistem daring.

Metode pembelajaran dalam

jaringan pada masa pandemi

Covid-19 pada mahasiswa Ilmu

Komunikasi dan Ilmu

Pemerintahan angaktan 2017-2019

Universitas Muhammadiyah

Jember.

Menurut Hakiman, M.Pd,

pembelajaran daring (kuliah daring)

merupakan pembelajaran tanpa tatap

muka secara langsung antara dosen

dan mahasiswa. Metode

pembalajaran melalui online dengan

menggunakan video conference, e-

learning atau distance learning.

Dosen Fakultas Hukum

Tarbiyah IAIN Surakarta ini

pembelajaran daring menawarkan

media pembelajaran yang variatif

namun juga membutuhkan tanggung

jawab, kemandirian, dan ketekunan

pribadi. Media pembelajaran daring

ini beragam. Dosen dan mahasiswa

bisa memanfaatkan salah satu portal

Dirjen Pendidikan Tinggi, Sistem

Pembelajaran Daring (SPADA).

Portal ini telah lama ada dan

memiliki fungsi untuk menunjang

pembelajaran dengan model tanpa

tatap mukda.

Selain itu, layanan lain yang

cukup akrab dipakai untuk

pembelajaran daring adalah Google

Classroom, Zoom cloud meeting,

hingga WhatsApp Group. Beberapa

model media pembelajaran daring

tersebut dipakai dosen dan

mahasiswa selama perkuliahan tanpa

tatap muka.

“Metode perkuliahan online

yang diterapkan pada

perkuliahan mahasiswa ilmu

pemerintahan yakni

menggunakan applikasi-

applikasi yang dapat

menjalankan live video untuk

proses interaksi yang

dibutuhkan untuk perkuliahan

(applikasi Zoom dan WhatsApp

Group), dan google clasroom

untuk pemberian tugas pada

mahasiswa” (sumber Danar

Ilham Ilmu pemerintahan 2017,

31/12/2020)

Dalam pengakuan sumber,

metode perkuliahan online yang

diterapkan pada mahasiswa Ilmu

Pemerintahan 2017 menggunakan

applikasi untuk membantu

perkuliahan online yakni applikasi

Zoom dan WhatsApp Group untuk

penyampaian materi yang

disampaikan oleh pengajar atau dosen

kepada mahasiswa untuk

berkomunikasi dua arah meskipun

banyak faktor-faktor yang bisa

menjadi penghambat keefektivitasan

dalam perkuliahan tersebut.

Sedangkan dalam pemberian

tugas untuk perkuliahan jarak jauh

mahasiswa dapat membukanya di

dalam applikasi Google Classroom

dan dapat langsung dikerjakan tugas

tersebut dan dikirim kembali

menggunakan akun Google

Classroom. Karena dalam google

clasroom dapat mempermudah

mahasiswa untuk mengerjakan tugas

dikarenakan setiap mahasiswa pasti

memiliki akun google untuk

membuka Google Classroom.

“Sesungguhnya, metode (Zoom,

Google Classroom, WhatsApp

Group) yang diberikan oleh kampus

sudah memenuhi dan dapat

dimengerti oleh mahasiswa. Akan

tetapi, kembali ke hakikat perkuliahan

sesungguhnya, komunikasi

interpersonal membutuhkan tatap

muka yang intens untuk tercapainya

komunikasi yang berhasil. Karena

bagaimanapun juga perkuliahan

online sangat tidak efektif untuk

diterapkan. Tetapi mau gimana lagi.”

(sumber, Yeni mahasiswa Ilmu

Pemerintahan 2018)

Metode perkuliahan online

dengan memberikan kuliah daring

dan tugas menggunakan aplikasi

tambahan merupakan jalan metode

yang sudah benar dan mahasiswa pun

dapat merasakanya. Akan tetapi

mereka tetap kembali meraskan

bahwasannya keefektivitasan

perkuliahan online tersebut tetap

tidak bisa menggantikan perkuliahan

tatap muka untuk soal keefektifitasan

perkuliahan dan keefektifitasan dalam

komunikasi. Dan mengakibatkan

komunikasi yang kurang berhasil

karena tingkat keeefektifitasan yang

sangat kecil.

Karena pada dasarnya, metode

yang diberikan oleh kampus untuk

mempermudah perkuliahan dalam

masa pandemi covid-19 tersebut.

Membantu mahasiswa untuk dapat

melaksanakan perkuliahan layaknya

seperti biasanya, ada teori dan ada

tugas untuk penilaian yang

dibutuhkan oleh pengajar atau dosen.

Karena yang mengerti kebutuhan dan

kemampuan mahasiswanya yakni

kampus itu sendiri. Universitas

Muhammadiyah Jember memberikan

kebijkan untuk perkuliahan daring

dengan beberapa metode untuk

mempermudah perkuliahan. Yakni,

perkuliahan teori yang biasa

dilakukan menggunakan applikasi

Zoom untuk mempermudah dosen

memberikan materi kepada beberapa

mahasiswa secara langsung, dan

diberikan sesi selanjutnya untuk

menanyakan hal yang kurang jelas

kepada dosen dari mahasiswa. Dan

perkuliahan e-learning dan atau

Google Classroom untuk

memberikan tugas yang disertai

pertanyaan dan biasanya ada

beberapa materi yang langsung

dicatat dalam data base Dosen untuk

mengetahui mahasiswa-mahasiswa

yang tidak mengerjakan.

Respon Mahasiswa Ilmu

Komunikasi dan Mahasiswa Ilmu

Pemerintahan tahun 2017-2019

Universitas Muhammadiyah

Jember dalam Kegiatan belajar

mengajar Daring (Dalam Jaringan)

atau Online pada masa Pandemi

Covid-19.

Metode pembelajaran baru

yang diterapkan untuk mencegah

penyebaran covid-19 yang ditetapkan

oleh Mendikbud pada tanggal 14

April 2020 memiliki pro dan kontra

untuk teknik pelaksanaanya. Metode

yang harus dilaksanakan oleh seluruh

penjuru negara dalam sektor

pendidikan tersebut mengharuskan

seluruh orang yang berkecimpung

didalamnya termasuk mahasiswa dan

dosen didalamnya untuk beradaptasi

dengan sistem pembelajaran baru.

Dewasanya pembelajaran

menggunakan metode daring bukan

hal baru, akan tetapi sistem tersebut

jarang digunakan dalam KBM

(Kegiatan Belajar Mengajar)

konvensional seperti biasanya.

Perkuliahan menggunakan sistem

daring yang pernah diajarkan atau

digunakan sebelumnya diimbangi

oleh perkuliahan tatap muka, dan hal

tersebut sangat berbeda dengan yang

ada dilapangan sekarang ini. Kuliah

daring hanya menggunakan

perkuliahan sistem Online saja tanpa

diimbangi oleh Perkuliahan tatap

muka.

Berbagai macam respon dari

responden dalam penelitian ini,

mahasiswa Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Pemerintahan angkatan 2017-

2019 sebagai responden yang peneliti

pilih.

“Tidak setuju, menurut saya

perkuliahan daring ini tidak

efektif. Karena banyak kendala

dan banyak persiapan yang

perlu disiapkan untuk

mengikuti perkuliahan daring.

Jika sinyal tidak mendukung

maka akan ketinggalan materi

yang disampaikan oleh dosen

yang mengakibatkan

mahasiswa menjadi tidak

paham, kurang berinteraksi

antara mahasiswa dengan

dosen. Tidak sepenuhnya

informasi atau materi yang

disampaikan dapat diterima

oleh mahasiswa” (sumber

mahasiswa angkatan 2017,

wawancara tanggal

22/11/2020)

Pendapat diatas merupakan

pendapat dari mahasiswa Ilmu

Komunikasi 2017 yang merasakan

kuliah tatap muka lebih lama daripada

mahasiswa angkatan 2018 dan 2019.

Respon yang mereka rasakan yakni

tidak setuju dengan adanya kuliah

daring yang ditetapkan oleh

pemerintah dalam peraturan PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Menurut pendapat mereka banyak

gangguan yang dihasilkan dengan

perkuliahan daring tersebut, yang

membuat perkuliahan mereka tidak

efektif dan sangat merugikan.

Sehingga mereka berpendapat tentang

respon mereka terhadap perkuliahan

daring bahawasanya mereka tidak

setuju dengan sistem tersebut.

Ketidak efektifan sistem tersebut

dalam proses dalam penyampaian

materi kuliah menggunakan applikasi

yang tidak tersampaikan dengan baik

menjadi faktor utama penyebab

ketidak setujuan mereka dengan

sistem kuliah daring. Kurangnya

interaksi dalam perkuliahan sistem

daring sangat berpengaruh juga untuk

keefektivitasan dalam perkuliahan

daring tersebut. Karena komunikasi

yang ideal merupakan komunikasi

yang dua arah atau timbal balik yang

tidak delay. Gangguan-gangguan

dalam berkomunikasi yang hanya

dirasakan dalam perkuliahan sistem

daring yang menggunakan media

applikasi seperti Zoom dan Google

Classroom.

“Jika masih ada pandemi seperti

ini sangat setuju untuk

dilakukan daring tetapi jika

pandemi sudah reda alangkah

baiknya dilakukan tatap muka

untuk beberapa kali pertemuan

dan menerapkan protokol

kesehatan karena daring

membosankan dan materi

banyak yang tidak masuk.

Tentunya banyak kendala yang

saya hadapi selama daring ini,

saya rasa materi yang

disampaikan tidak penuh

banyak yang mengulur waktu

bahkan tidak menyampaikan

materi” (sumber mahasiswa

angkatan 2018, wawancara

tanggal 22/11/2020)

Respon yang sedikit berbeda

dengan mahasiswa angkatan 2017,

dalam pendapat diatas mahasiswa

angkatan 2018 memberikan

pendapatnya jika masih ada pandemi

seperti pandemi covid-19 ini sistem

perkuliahan daring merupakan salah

satu sistem yang masih disetujui.

Apabila angka pertumbuhan korban

yang terkena virus tersebut masih

bertambah dengan signifikan, akan

tetapi apabila pertambahan angka

yang sudah tidak signifikan,

perkuliahan tatap muka tetap menjadi

pilihan utama untuk sistem

perkuliahan yang efektif kedepannya,

dengan tetap mematuhi protokol

kesehatan yang sudah berlaku

sekarang ini.

Berbagai bentuk respon dari

mahasiswa Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Pemerintahan terhadap sistem

perkuliahan daring juga disebabkan

oleh ketidak efektivitasan dalam

perkuliahan menggunakan sistem

tersebut. Mahasiswa hanya bisa

mengikuti dan mematuhi peraturan

yang pemerintah berikan, entah

peraturan tersebut efektif untuk

perkuliahan atau tidak, akan tetapi

untuk kesehatan mungkin merupakan

jalan dan pilihan yang tepat untuk

memutus rantai penyebaran virus

corona. Pro dan kontra yang

mahasiswa rasakan merupakan imbas

dari peraturan PSBB (Pembatasan

Sosial Berskala Besar) dalam dunia

pendidikan. Terkorbankannya satu

sektor untuk kebaikan sektor lainnya,

karena pada pandemi seperti sekarang

ini kebijakan yang diberikan harus

benar benar tepat dan tidak asal-

asalan hanya untuk kepentingan

pribadi, tetapi kepentingan bersama

merupakan inti dari masalah yang

melanda Negara Indonesia dan negara

lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti

mengenai “Efektivitas kuliah dalam

jaringan (daring) atau kuliah online

pada mahasiswa ilmu komunikasi

angkatan 2017-2019 dan ilmu

pemerintahan angkatan 2017-2019

pada masa pandemi corona virus

deases 2019 (covid-19).” Penelitian

ini dapat ditarik kesimpulan yang

dilakukan penelitian sebagai berikut:

1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi

dan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

angkatan 2017-2019 merasakan

perkuliahan dengan sistem

perkuliahan daring sangat tidak

efektif untuk penyampaian materi

perkuliahan. Ada beberapa faktor

yang membuat sistem tersebut tidak

efektif digunakan. Tidak terjalinnya

komunikasi yang efektif dan

banyaknya gangguan yang

mengakibatkan komunikasi yang

tidak berhasil dan kurangnya diskusi

didalam perkuliahan yang merupakan

salah satu faktor utama hidupnya

perkuliahan yang baik.

2. Faktor penyebab ketidak

efektifan perkuliahan sistem daring

yakni,

a. Tidak terjalinnya tukar

pendapat dalam

penyampaian materi yang

disampaikan pendidik

kepada murid atau

mahasiswa

b. Banyaknya gangguan

yang terjadi jika

menggunakan media

online untuk proses

pembelajaran, sinyal dan

kuota merupakan

gangguan yang sangat

signifikan mengganggu

lancarnya perkuliahan

online

c. Banyak dosen dan

pengajar yang kurang

faham betul dengan dunia

digital untuk media

pembelajaran Kuliah

daring tersebut, kurang

meleknya teknologi dalam

perkuliahan daring

membuat tidak

tersampainya materi

dengan baik sehingga

tidak efektif

perkuliahannya.

3. Banyak mahasiswa yang

berpendapat perkuliahan tatap muka

bisa dilaksanakan dalam masa

pandemi ini, akan tetapi dengan

kondisi sebagai berikut,

a. Angka pertumbuhan

penyebaran corona tidak

bertambah drastis cenderung

stabil, serta mencegahnya

klaster baru dalam penyebaran

virus corona.

b. Kuliah tatap muka dengan

tetap menjalankan protokol

keseahtan yang sudah ada, dan

gencar mempromosikan atau

pro terhadap protokol

kesehatan yang pemerintah

terapkan, karena masyarakat

masih kurang sadar akan

pentingnya menerapkan

protokol kesehatan.

c. Untuk mencegah ketidak

efektifan dalam perkuliahan

online menurut beberapa

responden mahasiswa, yakni

subsidi bantuan kuota dan

pulsa dari pemerintah dan dari

pihak kampus, dan para

37

pendidik harus melalui

pendidikan dan latihan agar

para pengajar mampu

memberikan materi dalam

perkuliahan.

d. Pemerintah kurang intens

mengurusi dan mengatas

permasalahan di sektor

pendidikan, sehingga seperti

menganak tirikan sektor

pendidikan dibanding sektor

lainnya. Padahal dalam sektor

pendidikan pun sangat terkena

dampak dari PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala

Besar). Pemerintah lebih

intens dalam pengurusan

dalam sektor eknomi saja.

5.1 Saran

Adapun saran yang diajukan

penulis dalam penelitian ini dalam

rangka sebagai referensi penelitian-

penelitian selanjutnya atau hanya

digunakan untuk bahan bacaan

masyarakat awa, yang ingin

mengetahui lebih jelas mengenai

kuliah daring pada masa pandemi

covid19 tersebut.

a. Perlunya sentuhan dari

pemerintah untuk

membantu dalam sektor

pendidikan, pemerataan

bantuan dari pemerintah

keseluruh sektor yang

terdampak. Serta membantu

dalam kelancaran dalam

proses pendidikan daring

tersebut agar terkurangnya

hambatan yang

mengakibatkan ketidak

efektifan dalam perkuliahan

b. Para pendidik atau dosen

harus memiliki sertifikat

dalam pendidikan dan

latihan KBM menggunakan

sistem digital, agar dosen

tetap mengikuti

perkembangan digitalisasi

dalam dunai pendidikan.

Serta menambha wawasan

tentang dunia digital agar

tidak gagap teknologi.

c. Pihak kampus harus

memberikan kemudahan

untuk tetap menajalankan

perkuliahan daring di masa

pandemi corona 19, serta

menyediakan fasilitas yang

memadai untuk perkuliahan

daring dan kelancaran

komunikasi untuk

pemebelajaran yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Darmalaksana, W., Hambali, R.,

Masrur, A., & Muhlas, M.

(2020). Analisis

Pembelajaran Online Masa

WFH Pandemic Covid-19

sebagai Tantangan

Pemimpin Digital Abad 21.

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Masa Work From Home

(WFH) Covid-19 UIN

Sunan Gunung Djati

Bandung, 1-12.

http://digilib.uinsgd.ac.id/id/

eprint/30434

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori

dan Filsafat Komunikasi,

PT. Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2003

Hikmat., Hermawan, Endang.,

Aldim., Irwandi. (2020).

Efektivitas Pembalajaran

Daring Selama Masa

Pandemi Covid-19: Sebuah

Survey Online. UIN Sunan

Gunung Djati Bandung.

http://digilib.uinsgd.ac.id/id/

eprint/30625

Mulyana, Deddy, 2008. Ilmu

Komunikasi: Suatu

Pengantar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Rohmawati, A. (2015). Efektivitas

Pembelajaran. Jurnal

Pendidikan Usia Dini, 9(1),

15-32.

Sri Wahyuningsih dalam Nuruddin,

dkk. Ed. (2020).

Komunikasi Empati Dalam

Pandemi Covid-19.

Yogjakarta. Aspikom dan

Buku Litera

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R

& D. Bandung: Alfabeta.

Suryana, Y., & Priatna, T. (2008).

Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung:

Tsabita.