euthanasia pilihan terakhir agian

12
DAFTAR ISI Daftar isi ...……………………………………………………………. Skenario ………………………………………………………………. Brain Storming ……………………………………………………….. Hipotesis ……………………………………………………………… Sasaran belajar ………………………………………………………... L.O.1 : Memahami dan Menjelaskan Etika L.I.1 : Etika Normatif L.I.2 : Etika Deskriptif L.O.2 : Memahami dan Menjelaskan Etika Klinis L.O.3 : Memahami dan Menjelaskan Kaidah Dasar Bioetik Kedokteran L.O.4 : Memahami dan Menjelaskan Euthanasia L.I.1 : Definisi Euthanasia L.I.2 : Jenis Euthanasia L.I.3 : Tata Cara Euthanasia L.I.4 : Pihak-pihak yang memutuskan Euthanasia L.O.5 : Memahami dan Menjelaskan Hukum Euthanasia L.I.1 : Hukum Negara tentang Euthanasia L.I.2 : Kode Etik Kedokteran L.I.3 : Pandangan Islam tentang Euthanasia Daftar Pustaka …………………………………………………………

Upload: edita

Post on 17-Jul-2016

84 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

(not completed)

TRANSCRIPT

Page 1: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

DAFTAR ISI

Daftar isi ...…………………………………………………………….

Skenario ……………………………………………………………….

Brain Storming ………………………………………………………..

Hipotesis ………………………………………………………………

Sasaran belajar ………………………………………………………...

L.O.1 : Memahami dan Menjelaskan Etika

L.I.1 : Etika NormatifL.I.2 : Etika Deskriptif

L.O.2 : Memahami dan Menjelaskan Etika KlinisL.O.3 : Memahami dan Menjelaskan Kaidah Dasar Bioetik KedokteranL.O.4 : Memahami dan Menjelaskan Euthanasia L.I.1 : Definisi Euthanasia L.I.2 : Jenis Euthanasia L.I.3 : Tata Cara Euthanasia L.I.4 : Pihak-pihak yang memutuskan EuthanasiaL.O.5 : Memahami dan Menjelaskan Hukum Euthanasia L.I.1 : Hukum Negara tentang Euthanasia L.I.2 : Kode Etik Kedokteran L.I.3 : Pandangan Islam tentang Euthanasia

Daftar Pustaka …………………………………………………………

Page 2: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

SKENARIO

Euthanasia Pilihan Terakhir Again

Indosiar.com, Jakarta – Bagi Agian Isna Nauli Siregar, Euthanasia adalah pilihan terkhir untuk melepaskan diri dari penderitaannya akibat penyakit yang secara medis sulit disembuhkan. Sang suami Panca Satria Hasan Kusuma dengan gigih terus berjuang mencari kepastian hukum, agar keinginannya untuk mengakhiri hidup istrinya terkaabul. Kendati sistem hukum di Indonesia belum mengakuinya.

Telah lebih dari 3 bulan, Agian Isna Nauli Siregar hanya tergolek tanpa daya di rumah sakit. Sejumlah uang telah dikeluarkan Panca Satria Hasan Kusuma demi kesembuhan istrinya. Namun hingga kini tidak ada perubahan yang berarti terlihat dari dalam diri Agian.

Kenyataan pahit ini membuat Hasan pasrah dan rela melepaskan istrinya dengan cara Euthanasia atau disuntik mati. Keputusan akhir diperjuangkan Hasan karena telah habisanya dana yang dimiliki dan tidak tahan melihat penderitaan istrinya yang sulit untuk disembuhkan.

Kesedihan Hasan bertambah, karena sejak istrinya sakit ia sangat jarag bertemu dengan anak-anaknya. Perjuangan menempuh jalan akhir melalui Euthanasia, hingga kini masih terus dilakukan.

Sudah 3 bulan Agian mengalami stroke setelah menjalani operasi seksio di Rumah Sakit Islam Bogor. Sebelumnya, pasien mengalami henti nafas dan henti jangtung selama 1 bulan. Mereka kini menunggu keputusan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Pusat yang menangani masalah ini.

Page 3: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

Kata Sulit :

1. Euthanasia : Tindakan mengakhiri dengan sengaja makhluk yang mengalami sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar perikemanusiaan.

2. Stroke : Serangan otak yang biasanya disertai dengan kelumpuhan3. Operasi seksio : Operasi dimana dokter melakukan pembukaan pada perut dan rahim

untuk mengeluarkan bayi.4. Kendati : Kata penghubung untuk menandai hal tidak bersyarakat misalnya

meskipun,biarpun.5. Tergolek : Terbaring6. Henti Nafas : Keadaan yang disebabkan oleh banyak hal,misalnya serangan stroke,

keracunan obat, tenggelam7. Henti Jantung : keadaan terhentinya alran darah dalam system sirkulasi

tubuh secara tiba-tiba akibat terganggunya efektifitas kontraksi jantung saat sistolik

Pertanyaan : 1. Kenapa euthanasia sulit dilakukan di Indonesia? (hukum Euthanasia di Indonesia)2. Jika dokter melaksanakan euthanasia,apakah dokter melaksankan atau melanggar

kode etik?3. Atas dasar apa euthanasia boleh dilakukan?4. Penyakit apa yang memicu dilakukannya euthanasia?5. Pihak-pihak mana yang boleh memutuskan untuk dilakukannya euthanasia pada

pasien?6. Ada berapa macam euthanasia?7. Dalam kasus di skenario, termasuk euthanasia jenis apa?8. Apa pandangan islam tentang euthanasia?9. Bagaimana tata cara melakukan euthanasia?

Jawaban:1. Karena mayoritas di Indonesia agamanya muslim, jadi diharamkan.Dalam aspek

hokum belum jelas sehingga apabila dilakukan dianggap membunuh.2. Melanggar kode etik kedokteran, karena dokter menghilangkan nyawa orang lain.3. Atas permintaan pasien, keluarga pasien, keputusan dokter, dan fisik atau kondisi

pasien.4. Penyakit yang tidak dapat diobati, seperti kanker, penyakit yang terlalu akut dan telah

lama dialami.5. Pasien itu sendiri, keluarga pasien, dan dokter yang menangani.6. Umumnya ada 3 jenis, yaitu:

euthanasia aktif: suntik matieuthanasia pasif: melepas alat bantu pengobatanauto euthanasia: euthanasia pasif atas permintaan pasien.

7. Termasuk euthanasia aktif.8. Diharamkan, karena yang berhak menghidupkan dan mematikan manusia adalah

Allah SWT.9. Melepas alat bantu pengobatan, suntik, pemberhentian obat, dan menunda operasi.

Page 4: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

Etika normatif menjelaskan tentang norma-norma yang menjadi rujukan dalam

bertindak, yaitu:

o penilaian dan himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai

dengan norma yang berlaku, dan

o berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki

oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.

Page 5: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

L.O.4 Memahami dan Menjelaskan EuthanasiaL.I.1: Definisi Euthanasia

Euthanasia berasal dari Bahasa Yunani, eu berarti indah,bagus,terhormat atau gracefully and with dignity dan thanatos yang berarti mati. Dengan demikian,euthanasia dapat diartikan mati dengan baik.Dalam Bahasa Arab,euthanasia disebut dengan qatl al-Rahmah atau taisir al-Maut. Definisi euthanasia dalam Ikatan Dokter Belanda: “Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.” Menurut ahli medis istilah euthanasia memiliki makna khusus yang berarti mengakhiri dengan sengaja kehidupan seseorang dengan cara kematian yang tenang dan mudah untuk menamatkan pasiennya. Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia disebutkan bahwa istilah euthanasia dipergunakan dalam tiga arti, yaitu :

1. Berpindah kea lam baka dengan tenang dan aman, tanpa penderitaan, untuk orang yang beriman dengan menyebut nama Allah di bibir

2. Ketika hidup berakhir, penderitaan si sakit diringankan dengan memberikan obat penenang

3. Mengakhiri pasien dan hidup seseorang yang sakit dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri dan keluarganya.

L.I.2 Jenis-jenis EuthanasiaJenis-jenis EuthanasiaDilihat dari cara dilaksanakan, euthanasia dapat dibedakan atas:

1. euthanasia pasif2. euthanasia aktifEuthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau

pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia.Euthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan secara medic melalui intervensi aktif

oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia.Euthanasia aktif dapat pula dibedakan atas:1. euthanasia aktif langsung (direct)2. euthanasia aktif tidak langsung (indirect)Euthanasia aktif langsung adalah dilakukannya tindakan medic secara terarah yang

diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien, atau memperpendek hidup pasien. Juga dikenal sebagai mercy killing.

Euthanasia aktif tidak langsung adalah di mana dokter atau tenaga kesehatan melakukan tindakan medic untuk meringankan penderitaan pasien, namun adanya resiko tersebut dapat memperpendek atau mengakhiri hidup pasien.

Ditinjau dari permintaan, euthanasia dibedakan atas:1. euthanasia voluntir atau euthanasiasukarela (atas permintaan pasien)2. euthanasia involuntir (tidak atas permintaan pasien)Euthanasia atas permintaan pasien adalah euthanasia yang dilakukan atas permintaan

pasien secara sadar dan diminta berulang-ulang.Euthanasia tidak atas permintaan, adalah euthanasia yang dilakukan pada pasien yang

(sudah) tidak sadar, dan biasanya keluarga pasien yang meminta.

Page 6: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

LI. 3 Tata Cara

Tindakan euthanasia dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni:

a. Langsung dan sukarela: memberi jalan kematian dengan cara yang dipilih pasien. Tindakan ini dianggap sebagai bunuh diri.

b.  Sukarela tetapi tidak langsung: pasien diberitahu bahwa harapan untuk hidup kecil sekali sehingga pasien ini berusaha agar ada orang lain yang dapat mengakhiri penderitaan dan hidupnya.

c. Langsung tetapi tidak sukarela: dilakukan tanpa sepengetahuan pasien, misalnya dengan memberikan dosis letal pada anak yang lahir cacat.

d. Tidak langsung dan tidak sukarela: merupakan tindakan euthanasia pasif yang dianggap paling mendekati moral.

LI. 4 Pihak-pihak yang Boleh Memutuskan

1. Dokter2. Keluarga yang merawat3. Pasien4. Penilaian dua orang dokter spesialis5.

Page 7: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

L.O.5 Memahami dan Menjelaskan Hukum Euthanasia

L.I.1 Hukum Negara

Pasal 304

Barangsiapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 306

(2)    Jika mengakibatkan kematian pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Pasal 338

Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun

Pasal 340

Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Pasal 344

Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun

Pasal 345

Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.

Pasal 359

Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

L.I.2 Kode Etik Kedokteran1. Pasal 2 “Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya

Page 8: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

sesuai dengan standar profesi tertinggi”. Jelasnya bahwa seorang dokter dalam melakukan kegiatan kedokterannya sebagai seorang profesi dokter harus sesuai dengan ilmu kedokteran mutakhir, hukum dan agama.

2. Pasal 7d “Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup insani”. Artinya dalam setiap tindakan dokter harus bertujuan untuk memelihara kesehatan dan kebahagiaaan manusia. Jadi dalam menjalankan profesinya seorang dokter tidak boleh melakukan:1. Menggugurkan kandungan (Abortus Provocatus),2. Mengakhiri kehidupan seorang pasien yang menurut ilmu dan pengetahuan

tidak mungkin akan sembuh lagi (euthanasia)

L.I.3 Pandangan Islam tentang Euthanasia

“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu sebab yang benar.”(QS Al-An’aam : 151)

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisaa` : 29).

“… Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan” (QS Ali Imran (3) : 156)

“ Dan siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”(QS An-Nisaa` : 93)

Page 9: Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

“…bahwa siapa yang membunuh seorang manusia,bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya…”(QS.Al-Maidah(5):32)

Dalam perspektif hukum Islam semua bentuk Euthanasia hukumnya haram, karena adanya unsur tujuan dan niat agar mati. 1.Euthanasia Aktif dilihat dari segi kode etik kedokteran,KUHP, apalagi hukum Islam merupakan perbuatan terlarang dan bentuk tindakan bunuh diri atau membunuh orang.2.Euthanasia Pasif dan Auto euthanasia jika diniati supaya mati termasuk perbuatan yang diharamkan. Hukumnya wajib jika kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan melakukan pengobatan secara medis dan beralih ke pengobatan alternatif non-medis yang Islami atau dengan usaha lain dengan berdoa,bersabar,tawakal, dan lain-lain.