etika hukum seminar

3
ASAS HUKUM KESEHATAN Asas hukum adalah norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum (Bellefroid dalam Mertokusumo, 1986:32). Sedangkan menurut Eikema Hommes asas hukum tidak boleh dianggap sebagai norma hukum yang konkret, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar umum atau petunjuk bagi hukum yang berlaku. Di dalam hal inimaka asas hukum bukanlah peraturan hukum yang konkrit, melainkan merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya. Asas hukum diterapkan secara tidak. Pada umumnya asas hukum akan berubah mengikuti perkembangan masyarakat dan terpengaruh pada waktu dan tempat. Namun, P.Scholten menyatakan bahwa ada empat asas yang sifatnya sangat universal. Asas tersebut yaitu: a. Asas Kepribadian: Manusia menghendaki adanya kebebasan individu, sehingga berharap ada pengakuan kepribadian manusia, dimana manusia dipandang sebagai subjek hukum penyandang hak dan kewajiban b. Asas Persekutuan: Manusia menghendaki persatuan, kesatuan, cinta kasih dan keutuhan masyarakat berdasarkan ketertiban c. Asas Kesamaan: menghendaki adanya keadilan, dimana manusia dipandang sederajat di dalam hukum (equality before the law) d. Asas Kewibawaan: Menunjukkan bahwa hukum berwenang memberi keputusan yang mengikat para pihaknya. Di dalam ilmu kesehatan dikenal beberapa asas: a. Sa science et sa conscience……. Ya ilmunya dan ya hati nuraninya, maksud dari pernyataan asas ini adalah bahwa kepandaian seorang ahli kesehatan tidak boleh bertentangan dengan hati nurani dan kemanusiaannya. Biasanya digunakan pada pengaturan hak-hak dokter, dimana dokter berhak menolak dilakukannya tindakan medis jika bertentangan dengan hati nuraninya. b. Agroti Salus Lex Suprema……. Keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi. c. Deminimis noncurat lex……. Hukum tidak mencampuri hal-hal yang sepele. Hal ini berkait dengan kelalaian yang dilakukan oleh

Upload: joanna-mac-guirre

Post on 03-Jul-2015

178 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Hukum Seminar

ASAS HUKUM KESEHATAN

Asas hukum adalah norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum (Bellefroid dalam Mertokusumo, 1986:32). Sedangkan menurut Eikema Hommes asas hukum tidak boleh dianggap sebagai norma hukum yang konkret, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar umum atau petunjuk bagi hukum yang berlaku.

Di dalam hal inimaka asas hukum bukanlah peraturan hukum yang konkrit, melainkan merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya. Asas hukum diterapkan secara tidak. Pada umumnya asas hukum akan berubah mengikuti perkembangan masyarakat dan terpengaruh pada waktu dan tempat. Namun, P.Scholten menyatakan bahwa ada empat asas yang sifatnya sangat universal. Asas tersebut yaitu:

a. Asas Kepribadian: Manusia menghendaki adanya kebebasan individu, sehingga berharap ada pengakuan kepribadian manusia, dimana manusia dipandang sebagai subjek hukum penyandang hak dan kewajiban

b. Asas Persekutuan: Manusia menghendaki persatuan, kesatuan, cinta kasih dan keutuhan masyarakat berdasarkan ketertiban

c. Asas Kesamaan: menghendaki adanya keadilan, dimana manusia dipandang sederajat di dalam hukum (equality before the law)

d. Asas Kewibawaan: Menunjukkan bahwa hukum berwenang memberi keputusan yang mengikat para pihaknya.

Di dalam ilmu kesehatan dikenal beberapa asas:a. Sa science et sa conscience……. Ya ilmunya dan ya hati nuraninya, maksud dari pernyataan asas

ini adalah bahwa kepandaian seorang ahli kesehatan tidak boleh bertentangan dengan hati nurani dan kemanusiaannya. Biasanya digunakan pada pengaturan hak-hak dokter, dimana dokter berhak menolak dilakukannya tindakan medis jika bertentangan dengan hati nuraninya.

b. Agroti Salus Lex Suprema……. Keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi.c. Deminimis noncurat lex……. Hukum tidak mencampuri hal-hal yang sepele. Hal ini berkait

dengan kelalaian yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Selama kelalaian tersebut tidak berdampak merugikan pasien maka hukum tidak akan menuntut.

d. Res Ipsa liquitur……. Faktanya telah berbicara. Digunakan di dalam kasus-kasus mal praktek dimana kelalaian yang terjadi tidak perlu pembuktian lebih lanjut karena faktanya terlihat jelas.Asas –asas ini mendasari berlakunya peraturan atau ketentuan yang konkret.

SUMBER HUKUM KESEHATAN

Sumber hukum adalah tempat ditemukannya hukum. Namun sumber hukum juga seringkali digunakan di dalam beberapa arti:

a. Sebagai asas hukum: sebagai suatu yang merupakan permulaan hukumb. Menunjukkan hukum yang terdahulu: codex hukum romawi, codex hukum Perancis.

Page 2: Etika Hukum Seminar

c. Sebagai sumber berlakunya hukum: yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan hukum:penguasa atau masyarakat

d. Sebagai sumber darimana dapat mengenal hukum: undang-undang, kode etik, dokumen, dll.e. Sebagai sumber yang menimbulkan hukum.

Sumber hukum dibagi menjadi :a. Materiil: tempat darimana materi hukum diambil. Sumber hukum ini merupakan factor yang

membantu pembentukan hukum.b. Formil: tempat darimana suatu ketentuan mendapatkan legitimasi atau kekuatan hukum.

Hal ini menyangkut bentuk dan cara bagaimana suatu ketentuan dapat secara resmi berlaku

UNDANG-UNDANG SEBAGAI SUMBER HUKUM KESEHATAN

Ketetapan atau keputusan penguasa yang dilihat dari isinya merupakan undang-undang dan mengikat setiap orang secara umum yang berada dalam wilayah kompetensinya. Hal ini kemudian dapat disebutkan sebagai undang-undang dalam arti materiil

Sementara di dalam arti formil, undang-undang berarti keputusan penguasa yang jika dilihat dari bentuk dan cara terjadinya atau cara pengesahannya disebut undang-undang.

KEKUATAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG

Kekuatan berlakunya undang-undang menyangkut berlakunya undang-undang secara operasional. Undang-undang memiliki persyaratan untuk dapat berlaku:

1. Kekuatan berlaku yuridisSuatu undang-undang disebut berlaku yuridis apabila persyaratan formalnya telah

terpenuhi. Misalnya telah memenuhi criteria sebagai undang-undang, disahkan oleh lembaga yang berwenang, mengatur suatu bidang secara umum, dll.

2. Kekuatan berlaku sosiologisYang dimaksud dengan berlaku secara sosiologis adalah suatu undang-undang berlaku

sebagai kenyataan di dalam masyarakat. Ada teori berlaku sosiologis:- Teori kekuatan: hukum berlaku secara sosiologis apabila dipaksakan berlakunya oleh

masyarakat.- Teori pengakuan: hukum berlaku sosiologis apabila diterima dan diakui oleh

masyarakat.3. Kekuatan berlaku filosofis

Hukum mempunyai makna filosofis jika ketentuan tersebut sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif tertinggi.

Page 3: Etika Hukum Seminar