etika dan bisnis

16

Upload: lilik-mafula

Post on 11-Jan-2015

2.575 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

etika dan bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Etika dan bisnis
Page 2: Etika dan bisnis

Pengertian Etika• Secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani

yang dalam bentuk tunggal yaitu ethos dan dalam bentuk jamaknya yaitu ta etha. “Ethos” yang berarti sikap, cara berpikir, watak kesusilaan atau adat.

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah etika diartikan sebagai:

- Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak- Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu

golongan masyarakat- Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang

hak dan kewajiban moral.

Page 3: Etika dan bisnis

• Menurut Gray: Etika merupakan nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima oleh suatu golongan tertentu atau individu.

• Menurut Magnis Suseno & Sony Keraf: Dalam memahami etika, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan dan memahami etika dan moralitas.

Page 4: Etika dan bisnis

Teori Teologi• Etika Teleologi

telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu.• Etika Deotologi Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’

yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Contoh : kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang tersebut harus beribadah,  menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Page 5: Etika dan bisnis

• Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.

Contoh : asisten rumah tangga yang mempunyai hak untuk mendapatkan gaji bulanannya setelah ia melakukan kewajibannya mengurus rumah dan sebagainya.

 • Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh 

seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral. memandang  sikap atau akhlak seseorang.  Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Contoh keutamaan :

Kebijaksanaan : seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana dalam segala urusan.

Page 6: Etika dan bisnis

Etika dan Etiket Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan

santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.

Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu: Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah

tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.

Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

Page 7: Etika dan bisnis

Perbedaan etika dan etiket• Asal kata

Etika : Ethics → MoralEtiket : Ethiquetle → Sopan Santun

• MaknaEtika : menunjukkan apakah perbuatan itu boleh/tidak, baik/burukEtiket : dari beberapa cara melakukan, ditentukan cara terbaik (pada kalangan tertentu)

• Masa berlakuEtika : selalu berlaku, tidak bergantung pada ada tidaknya yang melihatEtiket : berlaku sesaat ketika ada yang melihat

Page 8: Etika dan bisnis

… perbedaan Etika dan Etiket

• SifatEtika : absolut, tidak dapat ditawarEtiket : relatif, berlaku pada satu budaya setempat belum tentu berlaku pada tempat lain

• SifatEtika : terintegrasi (luar/dalam) diri manusiaEtiket : lahiriah saja

Page 9: Etika dan bisnis

Antara Moral dan Hukum

• Hubungan Moral dan HukumMoral menunjukkan pada perbuatan yang sedang dinilaiKualitas Hukum ditentukan oleh Moralnya, karenanya Hukum harus dinilai dengan norma Moral.

• Sebaliknya moral pun membutuhkan hukum, moral akan mengambang saja apabila tidak dikukuhkan, diungkapkan dan dilembagakan dalam masyarakat. Dengan demikian hukum dapat meningkatkan dampak sosial moralitas.

Page 10: Etika dan bisnis

… antara Moral dan Hukum• Perbedaan Moral dan Hukum

Hukum bersifat obyektif karena hukum dituliskan dan disusun dalam kitab undang-undang. Sedangkan Moral bersifat subyektif dan akibatnya seringkali diganggu oleh pertanyaan atau diskusi yang menginginkan kejelasan tentang etis dan tidaknya.

• Hukum hanya membatasi ruang lingkupnya pada tingkah laku lahiriah manusia saja. Sedangkan moralitas menyangkut perilaku batin seseorang.

• Sanksi hukum dapat dipaksakan, sedangkan sanksi moral satu-satunya adalah pada kenyataan bahwa hati nuraninya akan merasa tidak tenang.

• Sanksi hukum pada dasarnya didasarkan pada kehendak masyarakat, sedangkan moralitas tidak akan dapat diubah oleh masyarakat

Page 11: Etika dan bisnis

Etika dan Agama• Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk

memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:

1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama.

2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.

3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggungsinggung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama.

4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan pandangan dunia.

Page 12: Etika dan bisnis

Etika dan moral

Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaiturasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif. Rasionalberarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritisberarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. Sistematisartinya membahas langkah demi langkah. Normatifmenyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya.

Page 13: Etika dan bisnis

Pengertian bisnis dan etika bisnis

bisnis adalah kegiatan manusia dalam mengorganisasikan sumberdaya untuk menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

Etika bisnis adalah aturan main prinsip dalam organisasi yang menjadi pedoman membuat eputusan dan tingkah laku .

Page 14: Etika dan bisnis

Etika Deskriptif

• Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.

• Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

Page 15: Etika dan bisnis

Etika Normatif

• Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.

• Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Page 16: Etika dan bisnis

Perbedaan Etika deskriptif dan normatif

Etika Deskriptif • Memberikan fakta sebagai dasar untuk

mengambil keputusan tentang perilaku yang dilakukan.

Etika Normatif• Memberikan penilaian sekaligus memberikan

norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan