csr dan etika bisnis

19
MAKALAH PENGANTAR BISNIS “CSR & Etika Bisnis” Disusun oleh : Arsyad Mulyadi 021401316 KELAS C116 FAKULTAS BISNIS & MANAJEMEN | PRODI MANAJEMEN S1 Mata Kuliah : Pengantar Bisnis Dosen : Bpk. Riski Taufik Hidayah CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Upload: denaagustina

Post on 08-Jul-2015

1.394 views

Category:

Business


9 download

DESCRIPTION

Semoga Bermanfaat Untuk Kalian Semua :)

TRANSCRIPT

Page 1: CSR Dan Etika Bisnis

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

“CSR & Etika Bisnis”

Disusun oleh :

Arsyad Mulyadi

021401316

KELAS C116

FAKULTAS BISNIS & MANAJEMEN | PRODI MANAJEMEN S1

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Dosen : Bpk. Riski Taufik Hidayah

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Page 2: CSR Dan Etika Bisnis

adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

Perkembangan Corporate Social Responsibility

World Business Council for Sustainable Development memberikan definisi Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai: “business’ commitment to contribute to sustainable economic development, working with employees, their families, the local community, and society at large to improve their quality of life.” Yaitu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerjasama dengan para pegawai, keluarga mereka, komunitas lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup bersama. Lebih lanjut lagi World Business Council menambahkan: “Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large” Yaitu komitmen dunia usaha yang terus-menerus untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.

Di negara lain seperti Amerika Serikat, CSR telah berkembang menjadi etika bisnis yang begitu penting dan memberikan tekanan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengimplementasikannya. Pentingnya CSR juga dapat kita lihat dari beberapa pernyataan eksekutif perusahaan besar yang ada di sana. Seperti contohnya CEO Kellog yang menyatakan bahwa terdapat berbagai kriteria suatu perusahaan yang sukses. Kriteria yang utama adalah keuntungan dan naiknya nilai saham. Namun ada kriteria lain yang sangat penting untuk kita pegang, yaitu tanggung jawab sosial. Phil Knight, CEO Nike juga turut menyatakan bahwa keberhasilan Nike dan setiap perusahaan global pada abad 21 ini diukur melalui dampak yang kami hasilkan kualitas kehidupan masyarakat, selain melalui kenaikan harga saham maupun margin keuntungan.

Pada tahun 2002 berdasarkan hasil survei KPMG, suatu firma profesional di Amerika Serikat yang bergerak di bidang jasa, terhadap 250 perusahaan besar, telah terjadi peningkatan yang signifikan atas jumlah perusahaan yang melaporkan bentuk tanggung jawab sosial mereka (CSR), yaitu dari 35 % pada tahun 1999 menjadi 45 % pada tahun 2002. Adapun bentuk CSR yang menjadi trend di Amerika Serikat, antara lain seperti kontribusi uang tunai, grants, paid advertising, promotional sponsorship, technical expertise, in-kind contributions, employee volunteers. Implementasi CSR diawali dengan diajukannya Corporate Social Initiatives (inisiatif sosial perusahaan). Inisiatif sosial perusahaan dapat didefinisikan sebagai major activities undertaken by a

Page 3: CSR Dan Etika Bisnis

corporation to support social causes and to fulfill commitments to corporate social responsibility, yaitu berbagai kegiatan atau aktivitas utama perusahaan yang dilakukan untuk mendukung aksi sosial guna memenuhi komitmen dalam tanggung jawab sosial perusahaan. Inisiatif sosial dapat langsung berasal dan dilakukan oleh perusahaan terkait, ataupun dapat merupakan inisiatif atau proposal yang berasal dari pihak lain seperti lembaga non-profit, dan inisiatif sosial kemudian diwujudkan dalam bentuk kerjasama di antara kedua belah pihak. Di Ameriksa Serikat, terlihat kecenderungan perusahaan-perusahaan yang melihat CSR tidak lagi menjadi kewajiban yang dapat membebani perusahaan, tetapi justu dapat dijadikan sebagai alat atau strategi baru dalam hal pemasaran atau marketingperusahaan. Dalam suatu artikel di Harvard Business Review tahun 1994, Craig Smith mengetengahkan “The New Corporate Philanthropy,” yang menjelaskan sebagai suatu perpindahan kepada bermunculannya komitmen-komitmen jangka panjang perusahaan-perusahaan untuk memperhatikan atau turut serta dalam suatu inisiatif atau permasalahan sosial tertentu, seperti memberikan lebih banyak kontribusi dana, dan hal ini dilakukan dengan cara yang juga akan dapat mencapat tujuan-tujuan atau sasaran bisnis perusahaan. Dalam artikelnya, Smith juga memberikan beberapa ulasan singkat dalam sejarah yang menjadi tolak ukur perubahan atau evolusi atas pandangan perusahaan-perusahaan terhadap CSR di Amerika Serikat. Sekitar tahun 1950-an, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menarik segala restriksi hukum dan menyatakan tidak berlaku segala aturan tidak tertulis yang menghalangi keterlibatan perusahaan dalam isu-isu sosial. Sehingga, pada tahun 1960-an, dengan telah ditariknya halangan-halangan tersebut diatas, perusahaan-perusahaan mulai merasakan adanya tekanan atas diri mereka untuk menunjukkan tanggung jawab sosial mereka, dan banyak perusahaan yang mulai mendirikan in-house foundations atau unit khusus untuk menangani hal ini. ]Pada tahun 1970-an dan 1980-an, banyak perusahaan yang cenderung menyokong isu-isu sosial yang paling tidak terkait dengan bisnis perusahaan mereka, menyokong beraneka ragam isu sosial (tidak terpaku hanya satu), dan bentuk tanggung jawab sosial disalurkan melalui suatu yayasan atau unit lain yang terpisah dari perusahaan. Hal ini dapat dilihat dalam kasus Exxon Valdez Oil Spill (tumpahan minyak Exxon) pada tahun 1989.

Pada tahun 1990-an, cara pandang pun berubah dimana CSR suatu perusahaan tidak hanya diarahkan untuk turut mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan, tapi perseroan tersebut juga harus menyokong kegiatan-kegiatan dengan memanfaatkan keahlian dalam bidang pemasaran (marketing expertise), bantuan teknis perseroan (technical assistance), dan sukarelawan dari kalangan pegawai. David Hess, Nikolai Rogovsky, dan Thomas W.Dunfee menyatakan bahwa salah satu faktor yang turut mengubang cara pandang terhadap CSR adalah “moral marketplace factor,” yang menambah pentingnya penerimaan atau cara pandang terhadap moralitas suatu perusahaan (corporate morality) yang akan turut mempengaruhi konsumen, investor dan para pegawai dalam memilih ataupun berinvestasi.

Dari pemaparan diatas, secara garis besar, ada 2 bentuk pendekatan terhadap CSR, yaitu pendekatan tradisional (traditional approach) dan pendekatan baru (new approach). Dalam pendekatan tradisional, CSR oleh perusahaan-perusahaan hanya dipandang oleh sebagai kewajiban semata (fulfilling an obligation), sedangkan dalam pendekatan baru, CSR tidak hanya dipandang sebagai kewajiban yang harus dipenuhi, tetapi juga dapat turut membantu mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan. Di Amerika Serikat juga beredar wacana bahwa apabila suatu perusahaan berpartisipasi dalam isu-isu sosial, tidak hanya perusahaan tersebut akan kelihatan baik di mata para konsumen, investor, dan analis keuangan, tapi perusahaan tersebut akan memiliki reputasi yang baik di mata Congress, atau bahkan di dalam ruang pengadilan apabila terlibat dalam suatu perkara. Kotler dan Lee menyebutkan bahwa setidaknya ada 6 opsi untuk “berbuat kebaikan” (Six options for Doing Good) sebagai inisiatif sosial perusahaan yang dapat ditempuh dalam rangka implementasi CSR, yaitu:

Page 4: CSR Dan Etika Bisnis

1. Cause Promotions Suatu perusahaan dapat memberikan dana atau berbagai macam kontribusi lainnya, ataupun sumber daya perusahaan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas suatu isu sosial tertentu, ataupun dengan cara mendukung pengumpulan dana, partisipasi dan rekruitmen sukarelawan untuk aksi sosial tertentu. Contohnya perusahaan kosmetika terkemuka di Inggirs, The Body Shop, mempromosikan larangan untuk melakukan uji produk terhadap hewan. The Body Shop sendiri. mengklaim bahwa produk-produk yang dijualnya tidak diuji coba terhadap hewan. Hal ini dapat dilihat pada kemasan produk-produk The Body Shop yang mencantumkan kata-kata against animal testing.

2. Cause-Related Marketing Suatu perusahaan dalam hal ini berkomitmen untuk berkontribusi atau menyumbang sekian persen dari pendapatannya dari penjualan suatu produk tertentu miliknya untuk isu sosial tertentu. Contohnya seperti Unilever yang memberikan sekian persen dari penjualan sabun produksinya, Lifebuoy, untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dalam masyarakat, dengan cara membangun fasilitas kamar kecil dan wastafel di sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil. Kemudian Danone, yang juga merupakan produsen air mineral AQUA memberikan sekian persen hasil penjualannya untuk membangun jaringan air bersih di daerah sulit air di Indonesia.

3. Corporate Social Marketing Suatu perusahaan dapat mendukung perkembangan atau pengimplementasian kampanye untuk merubah cara pandang maupaun tindakan, guna meningkatkan kesehatan publik, keamanan, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat. Contohnya seperti Unilever yang memrpoduksi pasta gigi Pepsodent mendukung kampanye gigi sehat. Kemudian Phillip Morris di Amerika Serikat mendorong para orang tua untuk berdiskusi dengan anak-anak mereka mengenai konsumsi tembakau.

4. Corporate Philanthropy Dalam hal ini, suatu perusahaan secara langsung dapat memberikan sumbangan, biasanya dalam bentuk uang tunai. Pendekatan ini merupakan bentuk implementasi tanggung jawab sosial yang paling tradisional. Contohnya suatu perusahaan dapat langsung memberikan bantuan uang tunai ke panti -panti sosial, ataupun apabila tidak uang tunai, dapat berupa makanan ataupun alat-alat yang diperlukan.

5. Community Volunteering Dalam hal ini, perusahaan dapat mendukung dan mendorong pegawainya, mitra bisnis maupun para mitra waralabanya untuk menjadi sukarelawan di organisasi-organisasi kemasyarakatan lokal. Contohnya suatu perusahaan dapat mendorong atau bahkan mewajibkan para pegawainya untuk terlibat dalam bakti sosial atau gotong-royong di daerah dimana perusahaan itu berkantor. Contoh lainnya seperti perusahaan-perusahaan yang memproduksi komputer ataupun piranti lunak mengirim orang-orangnya ke sekolah-sekolah untuk melakukan pelatihan-pelatihan langsung menyangkut keterampiran komputer.

6. Socially Responsible Business Practices Misalnya perusahaan dapat mengadopsi dan melakukan praktek-praktek bisnis dan investasi yang dapat mendukung isu-isu sosial guna meningkatkan kelayakan masyarakat (community well-being) dan juga melindungi lingkungan. Seperti contohnya Starbucksbekerjasama dengan Conservation International di Amerika Serikat untuk mendukung petani-petani guna meminimalisir dampak atas lingkungan mereka.

Manfaat corporate social responsibility bagi perusahaan diantaranya:

Meningkatkan citra perusahaan

Memperkuat “brand” perusahaan

Mengembangkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan

Page 5: CSR Dan Etika Bisnis

Membedakan perusahaan dengan pesaingnya

Menghasilkan inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pengaruh perusahaan

Membuka akses untuk investasi dan pembiayaan bagi perusahaan

Meningkatkan harga saham

Hukum corporate social responsibility

Sebelum lahirnya Undang-undang Penanaman Modal dan Undang-undang Perseroan Terbatas yang baru, tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility merupakan etika bisnis yang tidak tertulis di Indonesia. Namun kini etika ini telah normatif dengan diundangkannya Undang-undang No.40 tahun 2007 dan Undang-undang No.25 tahun 2007. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15 menyebutkan bahwa setiap penanam modal berkewajiban : menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. Penjelasan atas Pasal 15 (b) lebih lanjut menerangkan bahwa ”tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 yang menentukan bahwa: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Dalam penjelasan Pasal 74 ayat (3) dijelaskan lebih lanjut bahwa yang dimaksud ”dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang terkait.

Perusahaan – perusahaan yang melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR)

Perusahaan PT Indosat

Page 6: CSR Dan Etika Bisnis

Sebagai bentuk komitmen Indosat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat,

Indosat telah melaksanakan berbagai progam, yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan

masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih baik. Salah satunya yaitu program CSR tahun 2009 yaitu

“Satukan Cinta Negeri” sebagai bentuk refleksi komitmen dan tanggungjawab Indosat sebagai

perusahaan di Indonesia yang peduli atas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, serta upayanya untuk senantiasa berkarya, memberikan manfaat.

Program Indosat “Satukan Cinta Negeri” diterapkan melalui berbagai aktifitas antara lain adalah:

1. Indonesia Belajar

Program Indonesia belajar terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain: Program Indosat Science and Multimedia School (ISMS) yaitu program bantuan perangkat

multimedia untuk 103 sekolah, pada tahun 2010 Indosat menggelar lomba mangajar Guru Fisika ISMS yang diarahkan menjadi kompetisi pemanfaatan perangkat yang telah digunakan dan diikuti oleh perwakilan guru Fisika dari 103 sekolah yang telah mendapatkan perangkat ISMS.

Pada tahun 2010 ini Indosat tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan masyarakat Aceh. Dua sekolah dasar di Aceh yang merupakan bantuan dari Indosat yaitu: Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli, dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar. Indosat telah memberikan hasil yang baik bagi pengembangan pendidikan dan menjadikan sekolah unggulan di Kabupaten dan Propinsi. Program peningkatan Kompetensi Guru IPA dan Matematika diselenggarakan oleh Indosat bekerjasama dengan 3 universitas antara lain Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta dan Universitas Negeri Padang sebagai penyedia tenaga pengajar dan juga fasilitas laboratorium. 2. Indonesia Sehat

Page 7: CSR Dan Etika Bisnis

Program Indonesia sehat melalui kegiatan mobil klinik memberikan pelayanan kesehatan gratis sejak 2007 dengan 16 armada mobil yang tersebar di 8 regional operasional Indosat bekerjasama dengan mitra yaitu Rumah Zakat, Pos Keadilan Peduli Umat, Bulan Sabit Merah Indonesia dan Dompet Dhuafa. Mobil Klinik Indosat beroperasi di 5-10 titik lokasi setiap bulan di setiap kota dengan jadwal dua hingga tiga titik setiap minggunya. Hingga akhir Desember 2010, ke enambelas mobil klinik sehat keliling ini telah melayani 450.715 pasien dengan komposisi 36% melayani anak dan balita, 31% melayani ibu-ibu, dan 33% melayani masyarakat umum (termasuk manula). 3. Indonesia Hijau

Program Indonesia hijau terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain: Mulai tahun 2008 Indosat meluncurkan program sejuta pohon bagi Indonesia yang dalam

pelaksanaannya program ini diwujudkan dalam beberapa aktifitas, seperti “tanam dan pelihara pohon bagi karyawan”, kerjasama penanaman dan pemeliharaan pohon di kawasan hutan lindung di Rinjani-Lombok bersama WWF Indonesia, serta menggandeng pemerintah daerah dan perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini total pohon yang telah di tanam sejumlah 200.531 pohon.

Pada tahun 2009, Indosat melaksanakan program penghijauan di Blora, Jawa Tengah yang disebut dengan Kampung Jati Indosat, dengan menanam 10.000 pohon jati di desa Tawangrejo, Blora. Jawa tengah untuk menghijaukan kawasan perbukitan.

Pada tahun 2010, Indosat berpartisipasi dalam program pemerintah yaitu “Penanaman Satu milyar pohon Indonesia” dengan memberikan 43.000 pohon bekerjasama dengan Departemen Kehutanan dan mitra Indosat. Pelaksanaan program dilaksanakan di waduk Jatiluhur sebagai resapan air melalui program menanam dan memelihara dan pelaksanaan program daerah aliran sungai yang terletak di sepanjang sungai Citarum , Cisadane, Ciapus dan Cihedeung. 4. Berbagi Bersama Indosat

Program berbagi bersama Indosat ini terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain: Bantuan korban Bencana

PT. Indosat selalu memberikan kepedulian kepada masyarakat yang terkena musibah bencana. Perusahaan langsung menurunkan tim SAR untuk memberikan bantuan evakuasi kepada masyarakat. Bantuan berupa makanan dan obat-obatan juga diberikan terutama untuk wilayah-wilayah pengungsian, dimana 2 bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan vital yang harus ada secara terus menerus.

Page 8: CSR Dan Etika Bisnis

SMS Cinta Dhuafa Program SMS Cinta Dhuafa dilaksanakan di bulan Ramadhan, dengan mengetik CDF kirim ke

5000, para pelanggan Indosat dapat berpartisipasi untuk menyisihkan sebagian rezekinya bagi mereka yang membutuhkan di Bulan puasa Ramadhan. Hasil dari SMS tersebut disalurkan kepada yayasan dan lembaga yang membutuhkan bantuan.

SMS Donasi Korban Bencana Dalam program Donasi Korban bencana, pelanggan Indosat dapat memberikan donasi bantuan melalui sms. Dana yang terkumpul akan diberikan kepada para korban yang membutuhkan bantuan untuk kebutuhan mereka pasca bencana.

Program Ramadhan Tahun 2010, Indosat memberikan bantuan 3010 Al-qur’an dan hadist yang dibagikan kepada masyarakat sekitar di 8 regional dan 35 kantor cabang Indosat, dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan/pembelajaran Al-Qur’an bagi masyarakat sekitar. 5. Indosat Peduli

Indosat peduli merupakan program Indosat dalam memberikan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana dan juga kegiatan pembinaan komunitas di daerah yang rawan bencana. Program Indosat peduli ini terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:

Bantuan senilai lebih dari Rp 2 Milyar tersebut terdiri dari bantuan uang tunai senilai Rp 500 juta yang diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat, bantuan senilai Rp 400 juta berupa barang-barang sesuai kebutuhan di lokasi bencana diserahkan dan disalurkan melalui Satkorlak Sumatera Barat, bantuan berupa 200 unit StarOne dengan pulsa bagi para relawan, Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit, fasilitas kesehatan cuma-cuma melalui Mobil Klinik Keliling Indosat, posko telekomunikasi yang menyediakan fasilitas telekomunikasi gratis di 5 posko/titik, serta program layanan bagi pelanggan IM3 dan Mentari berupa perpanjangan masa aktif, bonus 60 SMS dan 60 menit percakapan.

Indosat juga mengajak para pelanggannya untuk turut berpartisipasi memberikan kepedulian kepada para korban gempa melalui SMS Donasi peduli bencana Tasikmalaya dan Sumatera Barat. Jumlah donasi yang terkumpul untuk program ini adalah Rp 21.802.365,- (untuk gempa di Tasikmalaya) dan Rp 995.300.460,- (untuk gempa di Padang) dan keseluruhan donasi tersebut sudah dialokasikan kepada Komunitas Postel untuk pembangunan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan di kedua wilayah tersebut.

Perusahaan Aqua

Page 9: CSR Dan Etika Bisnis

Perseroan telah berdiri selama hampir 36 tahun dan selama itu pula Perseroan sangat bergantung pada

sumber daya air sebagai bahan baku utamanya. Ketersediaan air untuk kelangsungan usaha Perseroan

sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sumber air yang tidak terlepas dari keberadaan masyarakat

yang tinggal dalam radius tertentu di sekitarnya yang merupakan bagian dari lingkungan itu sendiri.

Perseroan menyadari pentingnya keseimbangan antara sumber air, Perseroan dan masyarakat di

lingkungan sekitar sebagai salah satu syarat terciptanya pertumbuhan berkelanjutan. Perseroan

berkomitmen menjalankan berbagai kegiatan atau program dalam rangka menciptakan keseimbangan

serta wujud Tanggungjawab Sosial Perseroan. Perseroan sudah menerapkan pendekatan berbasis

masyarakat dalam menjalankan program-program sosialnya dengan melakukan kemitraan dengan

masyarakat, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yanglain. Pertumbuhan Berkelanjutan

dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Sustainable Development and Corporate Social Responsibility –

SD&CSR) telah menjadi bagian dari kebijakan strategis Perseroan di bawah payung “AQUA Lestari”, yaitu

perkembangan berkelanjutan berbasis masyarakat. Kegiatan-kegiatan atau program yang telah

dilaksanakan Perseroan di lingkungan pabriknya antara lain:

1. Konservasi Lingkungan

Perseroan turut berkontribusi dalam inisiatif-inisiatif konservasi lingkungan. Fokus kegiatan konservasi

yang dilakukan Perseroan pada saat ini adalah pembibitan pohon keras dan pohon buah, yang

merupakan langkah awal dari kegiatan konservasi di hutan dan daerah tangkapan air. Program yang

dinamakan “Hutan Sekolah” dirancang untuk melibatkan sekolah-sekolah supaya ikut serta dalam upaya

pelestarian lingkungan. Selama Tahun 2008, sudah 3 sekolah yang terlibat, yakni SDN Babakan Pari 2,

SDN Dukuh dan Madrasah Al Barokah. Murid dan guru dari ketiga sekolah dengan pendampingan

Perseroan dan Kebun Raya Bogor, mengembangkan pembibitan pohon keras dan buah di lingkungan

sekolah.

Selain itu, dilakukan juga penanaman pohon di daerah sekitar daerah sumber dan pembagian pohon

manggis sebanyak 4.000 buah yang dilakukan dalam dua tahap kepada 1.665 Kepala Keluarga di Desa

Tangkil, Kecamatan Ciawi sebagai lanjutan dari program tahun lalu di Desa Babakan Pari. Pada tahun ini,

Perseroan juga mulai bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al- Amin dalam program pembibitan

Pohon Puspa dan Albasia yang nantinya digunakan untuk program konservasi Gunung Salak.

Perseroan dalam melakukan kegiatannya selalu mengacu pada kebutuhan masyarakat sekitar, dan

bekerja sama dengan pemerintah, sekolah dan masyarakat di daerah sekitar Pabrik dalam pembibitan,

pendistribusian dan penanaman pohon, baik di daerah konservasi, lingkungan desa, pekarangan masyarakat maupun di sekitar sumber AQUA.

2. Air Bersih Hidup Sehat

Program Air Bersih Hidup Sehat merupakan program yang dirancang oleh Perseroan untuk berkontribusi

Page 10: CSR Dan Etika Bisnis

dalam upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kesehatan lingkungan. Pada

tahun 2008, Perseroan mengimplementasikan program tersebut di Kampung Darmaga, Babakan Pari,

yang lokasinya berdekatan dengan Sumber Air Kubang. Sebelum program tersebut dilaksanakan,

masyarakat menggunakan air yang berasal dari rembesan sawah yang disalurkan ke kolam

penampungan air. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari -hari seperti mandi, cuci, masak,

wudhu dan kebutuhan lainnya. Di dalam program ini, kegiatan yang di lakukan adalah pembangunan

instalasi pompa, penampungan air, MCK umum, dan tempat wudhu yang dapat dimanfaatkan oleh

sekitar 320 orang yang merupakan penduduk Rt 4 - Rw 2, Desa Babakan Pari. Pada pelaksanaan Program

Air Bersih Hidup Sehat ini, Perseroan bekerja sama dengan Panitia Sarana Air Bersih yang dibentuk

secara mandiri oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ditunjukkan dengan keterlibatan yang aktif

dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan fasilitas yang telah terbangun. Kontribusi Perseroan

dalam program ini berbentuk bantuan teknis, peralatan dan material bangunan, pompa, listrik, serta

pemipaan. Selain pembangunan sarana-sarana tersebut, Perseroan merencanakan untuk melanjutkan

program ini dengan pelatihan dan penyuluhan perilaku hidup bersih bagi masyarakat.

3. Pendidikan

Sejak akhir tahun 2007 Perseroan berpartisipasi dalam mengembangkan program pendidikan di sekitar

lokasi Pabrik Perseroan. Program pendidikan yang telah dikembangkan, mengutamakan pola

transparansi dan kemitraan, baik melalui capacity building (perencanaan, pelaksananaan, pelaporan)

dan pendanaan. Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, baik dari sisi kebijakan pemerintah

maupun Perseroan maka disusunlah Program Bantuan Sekolah (Supporting School Program). Program

ini bertujuan untuk memperkaya dalam bentuk dukungan pendidikan dari Perseroan.

Secara rutin, Perseroan mulai memberikan kontribusi tersebut kepada 25 SD/MI sekitar lokasi pabrik

berupa pengembangan infrastruktur maupun kelengkapan lain yang terkait dengan aktiv itas belajar-

mengajar di sekolah-sekolah tersebut.

Di samping itu, Perseroan juga turut mengembangkankampanye lingkungan hidup bagi murid-murid

sekolah melalui RAMSAR Game. Pendidikan tentang lingkungan hidup yang disampaikan melalui

permainan ini, dapat dimainkan di dalam kelas. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan

kecintaan anak-anak sebagai generasi penerus akan arti pentingnya pelestarian lingkungan.

4. Bantuan Sosial

Selain tiga program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga ditunjukkan dengan

melakukan bantuan-bantuan sosial, antara lain:

Khitanan masal dan pembagian hewan kurban setiap tahun di sekitar pabrik

Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah

Indonesia Cabang Sukabumi.

Perbaikan saluran air untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik Citeureup.

Perseroan tetap terus melaksanakan program-program tanggung jawab sosialnya secara bertahap, dan

berkesinambungan dengan melibatkan para pemangku kepentingan. Pengeluaran Perseroan dalam

program sosial pada tahun 2008 sejumlah Rp. 1,5 milyar yang dialokasikan untuk program-program dan

bantuan sosial untuk masyarakat di sekitar pabrik-pabrik milik Perseroan.

Program-program CSR AQUA berada dalam suatu payung besar yang dinamakan AQUA LESTARI. Di

dalam AQUA LESTARI ini, terdapat empat program utama yaitu:

Konservasi dan pendidikan lingkungan

Page 11: CSR Dan Etika Bisnis

Pertanian organik dan manajemen sumber daya air berkelanjutan

Pemantauan dan pengurangan emisi karbon serta

Akses air bersih dan penyehatan lingkungan yang biasa disebut sebagai WASH.

Selain lelakukan program CSR disekitar lingkungan pabrik, PT Aqua juga turut melakukan program CSR di

sebagian besar wilayah Indonesia. Berikut diantaranya beberapa kutipan berita program-program CSR

yang dilakukan di beberapa wilayah Indonesia:

1. Program Air Bersih di NTT

Masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mendapat akses air bersih. Pa-

dahal, air bersih merupakan faktor penting untuk mewujudkan hidup sehat. Di beberapa

daerah di Nusa Tenggara Timur masih banyak warganya yang mengalami kelangkaan air

bersih. Untuk mendapatkan air bersih, tak jarang mereka harus berjalan kaki dengan

jarak yang jauh. Alhasil, banyak anak-anak yang kehilangan waktu bermain karena harus

mengambil air. Di salah satu desa di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur,

jarak sumber air dengan rumah penduduk sangat jauh. “Dibutuhkan satu jam untuk

pergi pulang membawa air dalam jerigen tiap harinya,” ujar Sustainable Development &

CSR Aqua Danone Indonesia Binahidra Logiardi.

Kelangkaan air bersih memang menjadi sumber munculnya berbagai persoalan di TTS.

Masa depan sekolah tak terurus karena anak-anak harus berkonsentrasi penuh mencari

air bersih. Belum lagi penyakit demam berdarah, malaria, dan diare akut silih berganti

mendera mereka. “Berangkat dari situlah, Aqua Danone Indonesia melalui Aqua untuk

Anak Indonesia (AuAI) berkomitmen aktif membantu memperbaiki kesejahteraan anak

Indonesia. Pemberdayaan masyarakat di TTS merupakan tahap pertama program Satu

untuk Sepuluh yang diluncurkan hari ini. Sementara, riset awal di TTS sudah di lak-

sanakan Maret hingga Juni 2008. Program untuk TTS ini bakal berlangsung hingga

pertengahan 2008,” ujar Brand Director Aqua, Didi Nugrahadi.

Lebih lanjut, Didi mengatakan, sebagai bentuk nyata Satu untuk Sepuluh, pihak Aqua

akan menyediakan 10 liter air bersih bagi komunitas untuk kebutuhan memasak,

mencuci, dan mandi dari setiap 1 liter botol Aqua ukuran 600 mililiter dan 1.500 mililiter

berlabel khusus yang terjual sejak Juli 2007 sampai dengan September 2007.

Kembali ke TTS, lanjut Didi, selain penyuluhan hidup sehat, Aqua juga akan

mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke kawasan penduduk melalui titik-titik

pengambilan air. Pembangunan infrastruktur semisal penempatan pipa-pipa penyaluran

akan dilakukan. “Kita perpendek jarak mungkin menjadi 50 meter dari 710 meter tadi,”

kata Didi. Selanjutnya, pemeliharaan menjadi perhatian Aqua pula, selain program

berkesinambungan untuk mengikutsertakan warga setempat memelihara sumber air.

“Kami akan pelihara itu berkelanjutan sampai dengan 10 tahun,” kata Didi. Sejatinya,

tambah, Didi, di samping Satu untuk Sepuluh, masih ada dua inisiatif AuAI yang terus

berlangsung yakni Danone Nations Cup (DNC) dan Ramsar Game. Tiga mata kegiatan itu

terangkum dalam tiga elemen AuAI. DNC yang digelar sejak 2000 adalah festival sepak

bola tahunan untuk anak-anak usia 10-12 tahun. Sampai sekarang sudah sekitar 15 juta

anak seluruh dunia berpartisipasi dalam DNC. Lalu, Ramsar Game yakni board game

untuk edukasi pelajar mengenai siklus air dan perlindungan.

Kemudian pada 13 Agustus 2009, Danone AQUA hari ini bersama-sama mengumumkan

Page 12: CSR Dan Etika Bisnis

peluncuran program komunitas jangka panjang ”1L AQUA untuk 10 L Air Bersih” atau

lebih dikenal dengan nama program lanjutan ”Satu untuk Sepuluh”. Program Satu untuk

Sepuluh merupakan program penjangkauan masyarakat yang bertujuan untuk

mempromosikan hidup sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan

kesehatan.

Baskorohadi Sukatmo, Brand Director, DANONE AQUA mengatakan, ”Untuk setiap liter

produk AQUA berlabel khusus yang dijual, program ini berkomitmen untuk memberikan

10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Satu untuk Sepuluh tahap II

ini merupakan kelanjutan dari program tahap pertama. Pada tahap pertama, kami telah

menyediakan akses air bersih kepada lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa

desa di Kecamatan Boking dan Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap II, AQUA

menargetkan untuk menjangkau 18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan

Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana di NTT.”

Kami kembali mengimplementasikan program baru di NTT mengingat proyek SUS 2007

merupakan program yang menunjukkan keberhasilan di mana telah memberikan

kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat yang tinggal di TTS

(Timor Tengah Selatan), NTT (Sebagai contoh, sebelum implementasi program, waktu

yang diperlukan untuk memperoleh air adalah 46 menit. Sekarang diperkirakan menjadi

20 menit. Jarak tempuh untuk memperoleh air sebelum program ini dilakukan adalah

700 meter. Dan sekarang diperkirakan menjadi 200 meter).

Pertama-tama karena masalah kelangkaan air tetap menjadi suatu tantangan besar yang

harus ditangani melalui pendekatan baru. Kedua – karena hal ini sejalan dengan

semangat kelanjutan dan tujuan pendekatan, adalah penting untuk tetap fokus dan

berkomitmen terhadap tantangan kelangkaan air ini untuk menciptakan dampak yang

berkesinambungan. Implementasi program Satu Untuk Sepuluh di Nusa Tenggara Timur

dilaksanakan oleh AQUA yang bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat

Internasional, Action Contre la Faim (ACF). Selain itu, dalam rangka kelanjutan

pemberdayaan kapasitas masyarakat lokal, kami juga bekerja sama dengan Lembaga

Swadaya Masyarakat Lokal, yaitu YASNA dan pemerintah daerah TTS.

Rama Furry, Communications Officer, Action Contre la Faim, menjelaskan, “Terdapat

tiga kunci utama yang menentukan keberhasilan program. Pertama yaitu perbaikan

akses air bersih yang diukur dengan jumlah air yang tersedia dan jarak tempuh yang

lebih dekat dan waktu yang lebih singkat untuk memperoleh kebutuhan air minum dan

memasak bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk

terbiasa hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi

yang tepat melalui proses participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan

kelanjutan program”.

Dia menambahkan, “Keberhasilan program akan dievaluasi dan diukur berdasarkan

peningkatan akan tiga hal tersebut. Kemajuan dilihat dengan membandingkan kondisi

sebelum dan sesudah implementasi program. Dari evaluasi ini kami dapat mengukur

efektivitas program, baik secara fisik melalui instalasi akses air dan perubahan perilaku

kebiasaan hidup sehat di mana menunjukkan peningkatan signifikan.

Binahidra Logiardi, Sustainable Development & Social Responsibility, DANONE AQUA,

menjelaskan ” Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kita semua, namun tidak semua

Page 13: CSR Dan Etika Bisnis

orang bisa mengakses air bersih dalam kehidupannya sehari -hari. Banyak daerah di

berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yang mengalami kesulitan untuk

memperoleh air dikarenakan topografi daerah tersebut membutuhkan sistem

infrastruktur pasokan air bersih untuk memungkinkan masyarakat sekitar agar dapat

mengakses air bersih tersebut. Selain akses air bersih, sanitasi, kesehatan lingkungan

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pra sejahtera juga merupakan hal penting,

kesemuanya ini saling terkait. Air merupakan kehidupan, sanitasi merupakan martabat,

keduanya mendukung tercapainya kesehatan lingkungan yang berkesinambungan yang

pada akhirnya juga akan memberi kontribusi pada tercapainya pengembangan

kesejahteraan masyarakat dunia”.

Binahidra menambahkan, “AQUA memiliki program CSR yang disebut WASH (Water

Access, Sanitation, Hygiene Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan

bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif

dan berkelanjutan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan

dengan penyediaan air bersih di Indonesia”. Salah satu program WASH adalah program

Satu untuk Sepuluh ini. Program Satu untuk Sepuluh sejalan dan mendukung program

Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna memerangi

kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia dengan target di tahun 2015.

2. Program Pembangunan Desa Sosio-eko-bisnis

Berkaitan dengan program pemerintah Go Organic 2010, Danone Aqua

memfasilitasi pengembangan masyarakat menuju desa sosio eko bisnis di Desa

Karanglo, Kecamatan Polonharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Corporate Sosial

Responsibilty dari Danone Aqua ini ini dihadiri Menteri Pertanian Suswono sekaligus

memberikan pengarahan kepada petani di Laboratorium Pertanian Desa di Desa

Karanglo, Klaten pada Rabu, 17 Februari 2010. Kegiatan yang melibatkan Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulyo Desa Karanglo merupakan pendekatan sosial dan

lingkungan komunitas yang inovatif serta multipihak dengan tujuan pelestarian

lingkungan, terutama sumber daya air dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami bangga dapat mendukung program pemerintah Go Organic 2010. Ini sesuai

dengan komitmen ganda perusahaan terhadap kegiatan usaha dan sosial,” kata

Pimpinan Danone Aqua Parmaningsih Hadinegoro dalam acara Wilujengan Garap

Pasiten. Selama ini kata dia, pihaknya telah berupaya meningkatkan produktivitas

pertanian masyarakat dan ekonomi produktif lainnya yang berbasis ramah lingkungan

melalui program Aqua Lestari.

Hal senada juga diungkapkan oleh Koordinator Jawa Tengah untuk Sustainable

Development dan Social Responsibility Danone Aqua, Fainta Susilo Negoro. Ia

mengatakan keberhasilan berbagai program dari Hulu ke Hilir, termasuk peresmian

Laboratorium Pertanian Desa di Desa Karanglo, kecamatan Polonharjo, merupakan

suatu bentuk kelanjutan dari program CSR Danone Aqua yang didukung oleh Pemda,

LSM, gapoktan dan masyarakat setempat.

Perusahaan membantu melakukan reboisasi taman nasional, penanaman bibit pohon,

menyediakan akses air bersih, pemetaan penggunaan lahan dan air irigasi sampai

dengan melakukan pelatihan manajemen pertanian dengan tujuan untuk memajukan

Page 14: CSR Dan Etika Bisnis

serta memberikan manfaat.

Sementara Menteri Pertanian Suswono mengatakan proyek kerjasama ini menjadi salah

satu proyek percontoan dari sistem pertanian anorganik menjadi sistempertani an

organik. “Program ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia untuk mengolah tanah

yang rusakakibat sistem pertanian anorganik yang menggunakan pupuk kimia," kata dia.

3. Program Pelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan, dan

Peningkatan Ekonomi

Koordinator CSR Danone Aqua wilayah Jatim Arief Fatullah mengatakan, sejauh

ini, Aqua Lestari sudah berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, utamanya

penyelamatan sumber mata air, sekaligus menjalankan program pemberdayaan

masyarakat untuk meningkatkan derajat hidup dan ekonomi. Berbagai program CSR

sudah dijalankan secara berkesinambungan di Pandaan, Kebon candi, Pasuruan, dengan

melibatkan berbagai pihak.

Di bidang penanaman, lebih dari 30.000 pohon pada 2008-2009, pihaknya sudah

menjalin bekerja sama dengan Perum Perhutani, Yayasan Kaliandra, Lembaga

Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dayurejo dalam mengelola hutan asuh di lereng

Gunung Arjuno. Program itu dilanjutkan pada 2010 dengan menanam 50.000 pohon.

"Melalui kegiatan ini telah terbentuk 3 kelompok pengasuh hutan, 2 kawasan hutan

asuh seluas 72 hektare, dan partisipasi nyata masyarakat melalui LMDH terealisasi

secara nyata," tegasnya.

Guna menunjang hutan asuh juga diadakan kegiatan pemberdayaan ekonomi

masyarakat desa hutan, beberapa aktivitas sudah dijalankan di Dusun Gamoh, Dusun

Guthean, dan Desa Dayurejo. Berbagai kegiatan positif itu antara lain pemberian

bantuan 4 ternak sapi untuk para pengasuh hutan, pengembangan budidaya sirih

sebanyak 5.000 bibit, pelatihan pembuatan minyak atsiri, dan penyediaan 1 alat

destilasi, serta pembuatan arang dari limbah kayu. Aktivitas itu dilakukan melalui pola

kemitraan multipihak. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat

secara bertahap. Selain itu, untuk mencegah penebangan pohon untuk arang. Setelah

kegiatan itu diterapkan, hasilnya sangat menggembirakan, yakni warga pembuat arang

dari kayu semakin lama makin berkurang.

Konservasi juga dilakukan Danone Aqua di kawasan hutan lindung Bromo Tengger

bekerja sama dengan LSM Satu Daun, LMDH, dan Perhutani setempat. Program sudah

diwujudkan dengan menanam 6.600 pohon di Kecamatan Tosari dan 12.000 pohon

ditanam di Kecamatan Puspo. Hasilnya, penghijauan seluas 20 hektare lahan kritis.

"Pohon-pohon yang sudah ditanam selanjutnya dirawat oleh masyarakat di sekitar

hutan lindung," ujarnya.

Keuntungan lain yang bisa diambil masyarakat adalah mereka juga dapat menanam

rumput gajah untuk makanan ternak. "Dengan demikian tidak hanya hutan lindung yang

semakin hijau, tetapi masyarakat setempat juga dapat mengembangkan perekonomian,

sekaligus mendapatkan lahan rumput untuk pakan ternak," ujarnya.

Di bidang pendidikan Danone Aqua merintis kerjasama dengan sekolah dan pemerintah

desa di berbagai wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Program Sekolah Sahabat Mata Air

itu fokus terhadap pendidikan dan membangun kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Page 15: CSR Dan Etika Bisnis

Program tersebut dijalankan di 15 SMA/SMK di Kabupaten Pasuruan, 2 SMA/SMK di

Kota Pasuruan, dan satu SMK di Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaan program,

Danone Aqua menjalin kerja sama dengan melibatkan Yayasan Satu Daun, Dinas

Pendidikan, BLH Pasuruan, DKP Pasuruan, LMDH, dan masyarakat.

4. Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Direktur Sustainable Development Department Danone Aqua, Yann Brault

menjelaskan, Danone memiliki komitmen ganda. Yakni, keberhasilan bisnis dan

perkembangan sosial. Yann menjelaskan, ada beberapa program CSR yang dijalankan

Aqua. Antara lain, program pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).

Menurut Yann. saat ini ada sekitar delapan DAS yang masuk ke program CSR Aqua.

"Program ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni hulu dan hilir," ujar Yann. Di hulu,

tambahnya, dilakukan dengan melakukan perlindungan hutan dan merehabilitasi lahan

kritis. Pertanian di sekitar aliran sungai pun dibuat agar lebih ramah lingkungan yang

arahnya menuju pertanian organik. Selain itu. Aqua juga melakukan pengolahan

sampah.

Aqua pun ikut serta dalam program penanaman pohon. Tahun ini, Yann menargetkan

dapat menanam 400 ribu pohon, termasuk mangrove. "Untuk bagian hilir, kami

sesuaikan dengan daerah di sekitar DAS. Untuk masyarakat laut misalnya, maka kami

membuat program untuk melindungi daerah laut." papar Yann.

Kegiatan CSR Aqua lainnya adalah program air bersih yang berjalan sejak 2007. Program

ini bertujuan untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan

lingkungan. "Kami memang selalu mengutamakan untuk melakukan pemberdayaan

masyarakat di setiap program CSR yang dijalankan. Intinya adalah engage bersama

komunitas dan maju bersama," tambahnya. Saat ini. kata Yann, program ini dijalankan di

16 lokasi di seluruh Indonesia. Sekitar 21 proyek yang sudah selesai dan 10 lainnya masih berjalan.

ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Page 16: CSR Dan Etika Bisnis

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility) 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya

perkembangan informasi dan teknologi 4. Menciptakan persaingan yang sehat 5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan” 6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar 8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha

ke bawah 9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa

peraturan perundang-undangan Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak

adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu:

1. Sistematik Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul

mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi. 2. Korporasi

Page 17: CSR Dan Etika Bisnis

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan. 3. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :

Produk yang baik

Managemen yang baik

Memiliki Etika

Kasus etika bisnis dalam peraktek

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang

pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT. PLN sudah seharusnya dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata.

Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkan karena PT. PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki. Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga. Dapat disimpulkan bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara. Pasal 33 mengamanatkan bahwa perekonomian Indonesia akan ditopang oleh 3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan Usaha Milik Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik perseorangan. Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Contoh kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN adalah:

Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi, Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.

Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode 11-25 Juli 2008. Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem

Page 18: CSR Dan Etika Bisnis

kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan terjadi juga permasalahan serupa untuk pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU Muara Karang.

Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.

Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan http://bismar.wordpress.com/2009/12/23/tanggungjawab-sosial-perusahaan/

Page 19: CSR Dan Etika Bisnis

http://halfkill.wordpress.com/2012/11/26/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-csr/ http://aranda-luangkaly.blogspot.com/2012/11/kegiatan-csr-perusahaan-aqua.html http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html http://antilicious.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/