etampira

3
Christina Desi Kurnia Wati – 118114106 Alexander Budi Kuncoro – 118114115 Elisabet Asri Yunita Sari – 118114116 Agustina Iswara Mahanani - 118114117 1. Mekanisme kerja a. Etambutol Etambutol bekerja pada pertumbuhan basil yang bereplikasi. Etambutol menggangu biosintesis dinding sel arabinogalaktan menghambat dinding sel arabinan dan menginduksi akumulasi D-arabinofuranosil-P- decaprenol yang merupakan perantara dalam biosintesis arabinan. Etambutol akan menghambat arabinosil transferase mikobakteri yang disandi oleh operon embB. Protein embB terlibat dalam pembentukan motif terminal hexaarabinofuranosit selama sintesis arabinogalaktan. Arabinosil transferase berperan dalam reaksi polimerisasi arabinoglikan, suatu komponen esensial dari dinding sel mikobakteri. b. Pirazinamid Pirazinamid nerupakan prodrug yang membutuhkan aktivasi terlebih dahulu untuk menjadi bentuk aktifnya. Pirazinamid akan diubah menjadi asam pirazinoat, sebagai bentuk aktif dari pirazinamid, oleh enzim piraziamidase mikokabterium yang disandi oleh operon pmcA. Asam pirazinoat tersebut akan mengganggu

Upload: elisabet-asri-yunita-sari

Post on 13-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etambutol etambutol

TRANSCRIPT

Page 1: etampira

Christina Desi Kurnia Wati – 118114106

Alexander Budi Kuncoro – 118114115

Elisabet Asri Yunita Sari – 118114116

Agustina Iswara Mahanani - 118114117

1. Mekanisme kerja

a. Etambutol

Etambutol bekerja pada pertumbuhan basil yang bereplikasi. Etambutol

menggangu biosintesis dinding sel arabinogalaktan menghambat dinding sel

arabinan dan menginduksi akumulasi D-arabinofuranosil-P-decaprenol yang

merupakan perantara dalam biosintesis arabinan.

Etambutol akan menghambat arabinosil transferase mikobakteri yang disandi oleh

operon embB. Protein embB terlibat dalam pembentukan motif terminal

hexaarabinofuranosit selama sintesis arabinogalaktan. Arabinosil transferase

berperan dalam reaksi polimerisasi arabinoglikan, suatu komponen esensial dari

dinding sel mikobakteri.

b. Pirazinamid

Pirazinamid nerupakan prodrug yang membutuhkan aktivasi terlebih dahulu untuk

menjadi bentuk aktifnya. Pirazinamid akan diubah menjadi asam pirazinoat,

sebagai bentuk aktif dari pirazinamid, oleh enzim piraziamidase mikokabterium

yang disandi oleh operon pmcA. Asam pirazinoat tersebut akan mengganggu

metabolisme membran sel mikobakterium serta fungsi pada transport selnya.

Asam pirazinoat diproduksi intraseluler dan akan mencapai permukaan sel dengan

cara effluk dan difusi pasif dan memiliki target pada fatty acid synthase gene.

Apabila asam pirazinoat terakumulasi akan menurunkan pH intraseluler pada

tingkat suboptimal sehingga terjadi penonaktifan enzim sasaran seperti asam

lemak sintase. Ekstraseluler yang memiliki pH asam akan mendukung

pembentukan asam pirazinoat terprotonasi yang akan menembus membran dan

mengganggu membran tersebut. Asam pirazinoat yang terprotonasi akan

membawa proton ke dalam sel dan menyebabkan sitoplasma menjadi asam dan

runtuhnya membran akibat kandungan proton, hal tersebut akan mempengaruhi

transportasi dalam membran. Oleh sebab itu, pirazinamid hanya aktif pada

suasana pH yang asam.

Page 2: etampira

2. Obat etambutol dan pirazinamid harus diberikan dalam kombinasi

Bakteri mikobakterium dapat secara intrinsik mengalami resisten terhadap antibiotik.

Mikobakterium memiliki kemampuan dalam pertumbuhan yang lebih lambat

dibandingkan dengan bakteri lain. Dinding sel mikobakterium mengandung banyak

lipid, sehingga tidak semua obat secara permeabel dapat terpenetrasi ke dalam

mikobakterium. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlunya kombinasi dua obat atau

lebih dan mencegah terjadinya resistensi. Tujuan terapi kombinasi yaitu untuk

meningkatkan efektivitas yang lebih baik dan mencegah terjadinya resistensi pada

monoterapi.