estimasi kebutuhan -...
TRANSCRIPT
Tahun Kunsumsi Total (Liter)Gayam Nonggunong Ra’as Arjasa Kangayan Sapeken Masalembu Total
2013 1.985.587 228.971 2.180.642 4.367.677 365.931 3.394.745 3.462.689 15.986.2422014 1.973.838 228.388 2.193.870 4.346.151 362.002 3.396.409 3.455.548 15.956.2072015 1.970.048 228.329 2.201.936 4.331.518 359.510 3.398.026 3.381.095 15.870.4632016 1.969.299 228.253 2.204.018 4.329.538 358.948 3.398.042 3.372.886 15.860.9842017 1.949.956 227.287 2.225.147 4.295.508 352.938 3.400.652 3.367.972 15.819.4602018 1.947.005 227.175 2.229.369 4.288.236 351.618 3.401.370 3.336.708 15.781.4812019 1.939.902 226.828 2.237.734 4.274.891 349.230 3.402.444 3.317.526 15.748.5532020 1.930.466 226.350 2.248.388 4.258.022 346.190 3.403.713 3.311.176 15.724.3052021 1.921.009 225.894 2.259.086 4.240.552 343.101 3.405.132 3.294.052 15.688.8262022 1.915.338 225.619 2.265.861 4.229.690 341.140 3.406.015 3.276.116 15.659.7802023 1.906.076 225.159 2.276.367 4.212.885 338.137 3.407.324 3.264.171 15.630.1182024 1.897.724 224.749 2.285.888 4.197.540 335.396 3.408.540 3.250.503 15.600.3392025 1.889.998 224.373 2.294.789 4.183.168 332.831 3.409.696 3.234.099 15.568.9542026 1.882.138 223.985 2.303.815 4.168.711 330.240 3.410.835 3.220.434 15.540.1582027 1.873.511 223.561 2.313.639 4.152.904 327.419 3.412.084 3.206.735 15.509.853
Estimasi Kebutuhan BBMHasil Estimasi
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
3.500.000
4.000.000
4.500.000
5.000.000
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
BBM (Lite
r)
Konsumsi BBM
Gayam
Nonggunong
Ra’as
Arjasa
Kangayan
Sapeken
Masalembu
Node Keterangan CakupanA P. Sapudi Kec. Nonggunong & Kec. GayamB P. Ra'as Kec. Ra'asC P. Kangean Kec. Arjasa & Kec. KangayanD P. Sapeken Kec. SapekenE P. Masalembu Kec.Masalembu
No Kecamatan
1 Gayam
2 Nonggunong
3 Ra’as
4 Arjasa
5 Kangayan
6 Sapeken
7 Masalembu
Dari 7 kecamatan tersebut ditentukan titik Utama operasikapal yaitu lokasi yang akan disinggahi kapal selama prosesdistribusi berlangsung :
Sumber: BPS Kabupaten Sumenep
Penentuan Titik DistribusiPenentuan Titik Distribusi
Kondisi operasi:• Kendaraan harus kembali ke pelabuhan utama untuk mengisi
muatan, bahan bakar , dan perbekalan ABK.• Setiap titik yang dilayani hanya dikunjungi satu kali dalam
satu periode pengiriman.• Konsep operasi ini diselesaikan dengan konsep Travelling
Salesman Problem (TSP)• Karena dalam komoditi yang akan didistribusikan adalah
BBM, maka titik origin adalah yang dipakai haruslah DepoPertamina dengan fasilitas pelabuhan yang bisa melakukankegiatan loading muatan BBM.
• Origin distribusi yang dipakai adalah Depo PertaminaBanyuwangi.
Penentuan Rute
Node Keterangan CakupanX Depo Pertamina BanyuwangiA P. Sapudi Kec. Nonggunong & Kec. GayamB P. Ra'as Kec. Ra'asC P. Arjasa Kec. Arjasa & Kec. KangayanD P. Sapeken Kec SapekenE P. Masalembu Kec.Masalembu
NoJarak X A B C D E1 2 3 4 5 6 7
1 X 0 79 67 94 112 1152 A 79 0 19 62 89 903 B 67 19 0 51 87 934 C 94 62 51 0 43 955 D 112 89 87 43 0 116
6 E 115 90 93 95 116 0
Penentuan RutePenentuan Titik Distribusi
Jarak Antar Lokasi
• Hasil optimasi perencanaan rute didapatkanrute optimum dengan fungsi tujuan jarakterpendek yaitu:
X‐B‐A‐C‐D‐E‐kembali ke X(Depo pertamnina Banyuwangi-Pulau Raas-Pulau Sapudi-Pulau Arjasa-
Pulau Sapeken-Pulau Masalembu_Kembali Ke banyuwangi)
• Jarak yang ditempuh adalah 422 nm
Pola Operasi
Keluaran dalam perencanaan kapal adalah• Ukuran Utama PayloadPanjang (L)Lebar (B)Sarat (T)Tinggi (H)
• Kecepatan kapal• Kecepatan Bongkar Muat
Perencanaan kapal
Batasan dalam perencanaan kapal• Stabilitas, • freeboard, • displacement, • trim, kapasitas, • dan waktu operasi (RTD)• Batasan ukuran utama terhadap kapal pembanding
Perencanaan kapal
Batasan dalam perencanaan kapal:Syarat Teknis Item Unit Symbol Min Max
Froude Number Fn = V/(g*Lpp)0.5 0,24
Stabilitas
MG pada sudut oleng 00 m MG0 0,15
Lengan statis pada sudut oleng >300 m Ls30 0,2
Sudut kemiringan pada Ls maksimum deg Lsmaks 25Lengan dinamis pada 300 m.rad Ld30 0,055Lengan dinamis pada 400 m.rad Ld40 0,09Luas Kurva GZ antara 300 - 400 m.rad 0,03
Freeboard Fs mm F 483,56Displacement Koreksi displacement % -0,50% 0,51%
Trim Selisih Trim % 0% 1,00%Kondisi Trim
Kapasitas payload % 100% 110%
Perencanaan kapal
Fungsi objektif dari optimasi :• Unit Biaya pengangkutan
• Dengan asumsi load factor 100 %
=
u = Unit biaya produksiCc = Capital costVc = Voyage costOc = Operational costCH = Cargo Handling CostQ = Jumlah Muatan yang diangkut
Perencanaan kapal
Analisa Pola Distribusi• menganalisa pola distribusi berdasarkan hasil optimasi.
Analisa ini meliputi hubungan antara payload kapal, lamaround trip, dan laju konsumsi BBMmasyarakat.
• Rute: Depo Pertamina Banyuwangi→ P. Ra’as→ P. Sapudi→P. Kangean → P. Sapeken → P. Masalembu → kembali Kedepo pertamina Banyuwangi, dengan jarak 422 nm
• Payload : 503,67 ton
• Round trip kapal : 6 hari
Analisa Pola Distribusi• Penyesuaian Payload yang dibongkar di tiap titik dengan laju
Konsumsi per titik distribusi.• Konsumsi harian masyarakat adalah sebagai berikut:
Analisa Pola Distribusi• Dari prosentase tersebut akan ditantukan berapa banyaknya
BBM yang akan dibongkar di tiap titik distribusi dalam satukali kedatangan, sehingga bisa diketahui berapa lamanyaBBM tersebut akan habis dan apakah bisa mencukupi sampaikedatangan kapal selanjutnya;
Analisa Kelayakan Pengoperasian Kapal• Struktur biaya dalam model ini antara lain adalah
investment, operational cost, voyage cost dan cargohandling cost
• wilayah Kepulauan kabupaten Sumenep masuk pada daerahpemasaran V.
• Berdasarkan hasil analisis unit biaya transportasi laut BBM(Intan 2013), untuk daerah Pemasaran V, memiliki rata-rataunit biaya sebesar Rp 649/liter
• Biaya itu merupakan biaya dari kapal pengangkut BBM yangdioperasikan di daerah pemasaran V yang terdiri dari biayatotal Bunker, Port Charges dan TCH yang kemudian dibagidengan total cargo
Analisa Kelayakan Pengoperasian Kapal
256
383
207 213
649
220 236 242
356
0
100
200
300
400
500
600
700
I II III IV V VI VII VII
UNIT COST
DAERAH PEMASARAN
Unit cost transportasi laut BBM tiap derah pemasaran
average unit cost (intan 2013) Hasil optimasi
Analisa Kelayakan Pengoperasian Kapal
Kesimpulan• Dengan menggunakan metode Travelling SalesmanProblem (TSP) diperoleh rute minimum yakni, Depo Pertamina Banyuwangi → P. Ra’as → P.
Sapudi → P. Kangean → P. Sapeken → P.Masalembu → kembali Ke depo pertaminaBanyuwangi,
jarak 422 nm
Kesimpulan• Desain kapal pengangkut BBM memiliki panjang43,4 meter, lebar 7,638 meter, tinggi 5,262 meter,sarat 3,055 meter, dengan kecepatan 8,7 knotdengan payload sebasar 503, 67 ton, terdiri dari ;
BBM jenis solar sebesar 288,10 ton / 331,15 liter BBM jenis bensin 215,57 ton / 283,64 liter
Kesimpulan• Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, total unit biaya
adalah sebesar Rp. 356/liter dan untuk analisis kelayakaninvestasi pengangkutan dilakukan dengan membandingkannilai unit cost dengan rata-rata unit biaya daerah PemasaranV sebesar Rp 649/liter. Dengan demikian pengoperasiankapal ini bisa dikatakan layak karena unit cost yang dihasilkanmasih jauh dibawah rata-rata unit cost transportasi laut BBMdaerah pemasaran V.
Saran• Pada penelitian ini hanya menghitung mengenai transportasi
laut saja, tanpa menghitung kebutuhan sarana danprasarana pendukung. Oleh karena itu perlu dilakukan studiselanjutnya mengenai fasilitas pendukung distribusi BBM dikepulauan.
• Pada penelitian ini, perancangan desain konseptual hanyadilakukan sampai pada tahap preliminary design danmengasumsikan bahwa kapal dapat dioperasikan. Kiranyaperlu dilakukan studi lanjut hingga tahap detail design.
• Pada penelitian ini kebutuhan BBM diasumsikan linier tiapwaktu, namun ada kemungkinan bahwa pada saat-saatterntentu terjadi lonjakan kebutuhan maupun penurunankebutuhan. Oleh karena itu perlu adanya penelitianmengenau fluktuasi kebutuhan BBM sehingga diketahuidampaknya pada pengoperasian kapal.