adsorben - gas co -...
TRANSCRIPT
ADSORBEN - GAS CO A. Lasryza, 2012
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.00
20406080
100120140160180200
Volu
me
@ S
TP (c
c/g)
Tekanan Relatif (P/Po)
H800
Fly Ash pada 540 oC
Karakter uji
Fly ash 540 oC
Lumpur Aktif
(H800) Surface Area (m2/g)
32.444 116.953
Diameter Pori (nm)
10.248 3.84
Jumlah Fe2O3
3.9 % (%wt)
5.26 % (%wt)
Lumpur dengan aktifasi kimia dan fisika memiliki potensi sebagai adsorben gas CO
21
ADSORBEN-METHYL ORANGE A.A. Jalil, 2010
• Hasil studi dari A.A Jalil tentang adsorbsi methyl orange (MO) dengan suhu kalsinasi 550 oC yang diaktifasi dengan HCl memiliki kapasitas adsorbsi hingga 333,33 mg/g (massa teradsorbsi / massa adsorben)
• Dari hasil uji BET surface area Lumpur aktif 550 oC = 45,59 m2/g, sedang 800 oC= 116,953 m2/g
Sehingga, Dimungkinkan lumpur yang diaktifasi pada kondisi yang sama (asam) dengan suhu kalsinasi lebih tinggi (800 oC) memiliki kapasitas adsorbsi > 333.33 mg/g
22
ADSORBEN-ETANOL Al-Shaleh, 2004
Type Adsorben Max. Water adsorbed (g H2O/g Adsorbent)
Surface Area (m2/g)
Type 3A 0.23 450 Type 4A 0.205 727 Palm Stone 0.13 461 Natural Corncobs 0.115 405 Activated Palm Stone 0.158 560
Oak 0.118 418 Activated Oak 0.154 546 H800 < 0.1 116.9
Potensinya kecil sebagai adsorbent untuk pemurnian etanol
23
BATU BATA MERAH Lasino dkk, 2010
Mampu dimanfaatkan sebagai batu bata merah dengan suhu kalsinasi
Jenis senyawa % massa (LM)
Standar bata merah
Al2O3 14 % 10 – 35 % SiO2 44.8 % 50 – 70 % K2O 3,1 % 0 % CaO 5,24 % 0,5 – 15 % TiO2 2,09 % 0 % MnO 0,46 % 0 % Fe2O3 30,2 % 2 – 8 % MgO 0 % 0,2 – 5 % SO3 0 % 0 – 0.5 %
Menggumpal Pada suhu 1000 oC
25
BETON GEOPOLIMER Antoni dkk, 2013
Semakin tinggi puncak dengan rentang 26o – 27o muncul semakin besar kekuatan tekannya, dimungkinkan Lumpur dengan aktifasi memiliki kekuatan tekan > 36,67
26
SEMEN PORTLAND Tsakiridis, 2004 ; Siswati, 2011
Dengan tambahan CaO lumpur panas Sidoarjo memiliki potensi yang sama dengan lumpur merah jika dimanfaatkan sebagai semen Portland.
Jenis senyawa
Standarisasi bahan baku
LM
SiO2 19 – 25 % 44,8 % Fe2O3 0.3 – 6 % 30,2 % Al2O3 2 – 8 % 14 % CaO 60 – 65 % 5,24 %
Jenis senyawa
LM Lumpur Merah
SiO2 44,8 % 6,8% Fe2O3 30,2 % 40,8% Al2O3 14 % 19,95% CaO 5,24 % 12,6 %
Perbandingan dengan lumpur merah sebagai semen portland yang
memiliki kekuatan tekan 55 MPa
27
• Berdasarkan hasil karakterisasi, pada kondisi basa (NaOH 3M), kondisi lumpur paling optimum adalah lumpur yang dikalsinasi pada suhu 200 oC , sedangkan pada kondisi asam (HCl 3M) adalah lumpur yang dikalsinasi pada suhu 800 oC.
• Hasil aktifasi kimia dan fisika dapat meningkatkan performansi pemanfaatan lumpur panas Sidoarjo sebagai adsorben dan bahan bangunan (Bata merah, beton geopolimer dan semen portland).
28
TERIMA KASIH ^_^
Silahkan bertanya bagi yang kurang jelas…
Struktur dasar mineral liat
Mineral Lempung
Amorf- Allophane group
Kristalin
Tipe 2 lapisan Tipe 3 lapisan
Equidimensional - Kaolinite- NacriteElongate- Halloysite group
Regular mixed layered type- Chlorite group
Expanding Lattice
Equidimensional- Montmorilonite- Saucinite
Elongate- Nontronite- Saponite- Hectorite
Chainstructure type- Attpulgite- Sepiolite- PalygorskiteNon-Expanding Latice- illite-Phengite
PENGGOLONGAN MINERAL LEMPUNG (RIEDER, 1995)
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200-60
-40
-20
0
20
40
Hea
t Flo
w (m
W)
Temperatur (oC)
LM 200 600 800 1000
ekso
200 400 600 800 1000 1200-80
-60
-40
-20
0
20
40
Hea
t Flo
w (m
W)
Temperatur (oC)
LM H800 H1000
ekso
DSC
Lumpur dengan aktifasi NaOH 3M Lumpur dengan aktifasi HCl 3M
XRF (Arista, 2011)
Lumpur dengan aktifasi HCl 3M
Jenis Senyawa
% wt Tanpa
kalsinasi Kalsinasi
200 oC Kalsinasi
600 oC Al2O3 14 % 10,1 % 6,2 % SiO2 44,8 % 27,6 % 30 % K2O 3,1 % 4,44 % 4,53 % CaO 5,24 % 6,9 % 7,68 % TiO2 2,09 % 2,76 % 2,79 % MnO 0,46 % 6,65 % 0,65 % Fe2O3 30,2 % 42,84 % 43,27 %
XRD – Parameter Kisi
Jenis Sampel
Quartz Illite a (Ȧ) c (Ȧ) a (Ȧ) b (Ȧ) c (Ȧ) β (o)
LM 4,914 5,406 5,117 8,678 10,257 100,085 H 200 4,911 5,400 5,142 8,688 10,134 99,743 H 600 4,918 5,408 5,183 8,778 10,026 99,939 H 800 4,920 5,410 5,229 8,722 10,014 100,447
H 1000 4,928 5,415 5,100 8,989 10,373 96,613 N 200 4,913 5,407 5,156 8,264 10,671 99,841 N 600 4,915 5,402 5,176 8,780 10,025 99,916 N 800 4,915 5,406 5,246 8,593 10,317 98,613
N 1000 4,928 5,419 4,339 9,089 10,217 96,786
XRD – Ilustrasi Perbesaran kisi kristal
Heksagonal, quartz
Monoclinic, Illite
FTIR – Pergeseran puncak
Jenis Sampel λ ( cm-1) Cahaya tidak ditransmisikan (%)
LM 991,76 74,75 H200 991,76 56,297 H600 1016,827 55,3603 H800 1016,827 32,3143
H1000 1062,63 23,117 N200 998,51 55,84798 N600 1016,827 28,72852 N800 1016,827 20,74666
N1000 1035,149 20,13235