estetika

2
Estetika – Kelas N Jocelyn Gracia S. / 2013420078 Modigliani Tiga hal yang menimbulkan perasaan yang mendalam bagi saya saat menonton film ini yaitu—baik kagum, terharu, gembira, maupun sedih— pertama, bagaimana jatuh-bangun dan tragisnya kehidupan para seniman, khususnya Modigliani sendiri yang merupakan tokoh utama dari film ini. Dari ia sudah terkenal, bertemu istrinya, punya anak, hidup bersama, lalu dibelit hutang, harus pindah ke rumah yang jauh lebih sederhana, dipenjara bersama sahabatnya sendiri, sampai divonis dengan penyakit kronis akibat kebiasaan minum-minum yang dimilikinya. Pada akhirnya ia pun mati tragis karena tubuhnya yang sudah lemah karena penyakit yang dideritanya itu tidak mampu menahan pukulan-pukulan dari perampok yang muncul saat hari pentingnya, hari saat lukisan terhebatnya akan dilombakan. Yang kedua, hubungan putus-sambung antar Picasso dan Modigliani, yang tadinya mereka saling bersaing, mengejek-ejek, dan menjatuhkan, pada akhirnya karena kerendahan hati Modigliani, hubungan tersebut menjadi hubungan persahabatan yang mendalam sesama pelukis kawakan. Bahkan saat adegan klimaks ketika lukisan Modigliani diperlihatkan saat kompetisi, Picasso sendirilah yang mengawali tepuk tangan yang menjadi gegap gempita. Yang ketiga, ke-eksentrikan Modigliani sebagai seorang pelukis, yaitu ia tidak mau menggambarkan mata dari objek yang dilukisnya apabila ia merasa belum mengenal jiwa orang tersebut. Dalam hal ini saya juga merasa terharu saat lukisan Modigliani disingkap dalam kompetisi tersebut, dan ternyata, pada akhirnya, Modigliani yang sebelumnya tidak pernah melukis mata siapapun yang di lukisnya, melukis mata istrinya. Adegan ini sangatlah indah, perasaan yang terbentuk karena sebelumnya telah ditunjukkan bagaimana ia dan istrinya bersama-sama telah mengalami manis-pahitnya kehidupan, dan dalam event yang sangat klimaks ini, Modigliani benar-benar mengekspresikan isi hatinya untuk menggambarkan mata, pintu jiwa dari istrinya sendiri. Saya ikut terharu ketika istrinya menangis melihat lukisan tersebut, serta semua tamu dalam kompetisi itu, bertepuk tangan dengan sepenuh hati. Yang keempat, adalah adegan sebelum klimaks ketika pelukis-pelukis terkenal saling berkompetisi melukiskan karya terbaik mereka. Secara umum, saya suka sekali dengan lukisan. Sebelum masuk ke jurusan yang

Upload: jocelyn-gracia

Post on 22-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

modigliani estetika apresiasi film

TRANSCRIPT

Page 1: estetika

Estetika – Kelas N Jocelyn Gracia S. / 2013420078

ModiglianiTiga hal yang menimbulkan perasaan yang mendalam bagi saya saat

menonton film ini yaitu—baik kagum, terharu, gembira, maupun sedih—pertama, bagaimana jatuh-bangun dan tragisnya kehidupan para seniman, khususnya Modigliani sendiri yang merupakan tokoh utama dari film ini. Dari ia sudah terkenal, bertemu istrinya, punya anak, hidup bersama, lalu dibelit hutang, harus pindah ke rumah yang jauh lebih sederhana, dipenjara bersama sahabatnya sendiri, sampai divonis dengan penyakit kronis akibat kebiasaan minum-minum yang dimilikinya. Pada akhirnya ia pun mati tragis karena tubuhnya yang sudah lemah karena penyakit yang dideritanya itu tidak mampu menahan pukulan-pukulan dari perampok yang muncul saat hari pentingnya, hari saat lukisan terhebatnya akan dilombakan.

Yang kedua, hubungan putus-sambung antar Picasso dan Modigliani, yang tadinya mereka saling bersaing, mengejek-ejek, dan menjatuhkan, pada akhirnya karena kerendahan hati Modigliani, hubungan tersebut menjadi hubungan persahabatan yang mendalam sesama pelukis kawakan. Bahkan saat adegan klimaks ketika lukisan Modigliani diperlihatkan saat kompetisi, Picasso sendirilah yang mengawali tepuk tangan yang menjadi gegap gempita.

Yang ketiga, ke-eksentrikan Modigliani sebagai seorang pelukis, yaitu ia tidak mau menggambarkan mata dari objek yang dilukisnya apabila ia merasa belum mengenal jiwa orang tersebut. Dalam hal ini saya juga merasa terharu saat lukisan Modigliani disingkap dalam kompetisi tersebut, dan ternyata, pada akhirnya, Modigliani yang sebelumnya tidak pernah melukis mata siapapun yang di lukisnya, melukis mata istrinya. Adegan ini sangatlah indah, perasaan yang terbentuk karena sebelumnya telah ditunjukkan bagaimana ia dan istrinya bersama-sama telah mengalami manis-pahitnya kehidupan, dan dalam event yang sangat klimaks ini, Modigliani benar-benar mengekspresikan isi hatinya untuk menggambarkan mata, pintu jiwa dari istrinya sendiri. Saya ikut terharu ketika istrinya menangis melihat lukisan tersebut, serta semua tamu dalam kompetisi itu, bertepuk tangan dengan sepenuh hati.

Yang keempat, adalah adegan sebelum klimaks ketika pelukis-pelukis terkenal saling berkompetisi melukiskan karya terbaik mereka. Secara umum, saya suka sekali dengan lukisan. Sebelum masuk ke jurusan yang saya pilih sekarang—yakni arsitektur—saya hampir mengambil jurusan fine art/seni rupa, khususnya dalam hal melukis. Oleh sebab itu, saya paling menyukai adegan ini, dimana adegan tersebut menunjukkan betapa para pelukis itu betul-betul sangat mendalami apa yang dilukisnya, betapa mereka mempunyai passion yang berapi-api dalam bidang tersebut, sehingga mereka sampai terlihat seperti orang gila yang sudah melupakan dunia lain di sekelilingnya. Adegan itu adalah saat para pelukis, seperti Picasso dan Modigliani, sama-sama melukis mahakarya terhebat mereka, untuk dimasukkan dalam kompetisi yang paling final, kompetisi yang paling mereka idam-idamkan untuk ikut serta. Saya merasa

Page 2: estetika

Estetika – Kelas N Jocelyn Gracia S. / 2013420078

sedikit memahami perasaan para pelukis yang berhasrat untuk menciptakan karya terhebat mereka itu.