estetika modern indonesia

33
ESTETIKA MODERN INDONESIA Pertemuan 8 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK

Upload: buidat

Post on 28-Dec-2016

258 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Estetika Modern Indonesia

ESTETIKA MODERN INDONESIAPertemuan 8

Irma Damayantie, S.Ds., M.DsProdi Desain Interior - FDIK

Page 2: Estetika Modern Indonesia

ESTETIKA MODERN INDONESIA

Page 3: Estetika Modern Indonesia

KARAKTER WACANA ESTETIKA INDONESIA

• Para pemikir lokal kerap tersisihkan dalam wacana estetika di Indonesia. Para penulis cenderung menggunakan hasil pemikiran tokoh-tokoh Barat.

• Kajian tentang tokoh estetika Timur diperlukan untuk memberikan gambaran tentang perpedaan pola pikir dunia Barat dan Timur mengenai estetika.

Page 4: Estetika Modern Indonesia

KARAKTER WACANA ESTETIKA INDONESIA

• Indonesia memiliki puluhan suku bangsa, masing-masing dengan kondisi geografis, pola hidup & berpikir, serta nilai-nilai kosmologi yang unik.

• Namun demikian, keunikan masing-masing bangsa justru memperkaya kebudayaan Indonesia, alih-alih memecah-belah bangsa ini.

• Masing-masing saling menghargai karena kesatuan yang terjalin sebagai bangsa Indonesia.

Page 5: Estetika Modern Indonesia

KARAKTER WACANA ESTETIKA INDONESIA

• Sehingga wacana estetika yang berkembang di Indonesia berangkat dari karakter unik bangsa Indonesia.

• Namun demikian masuknya pengaruh bangsa asing juga mempengaruhi perkembangan wacana estetika di Indonesia, namun tidak menghilangkan karakter khas bangsa Indonesia.

Page 6: Estetika Modern Indonesia

KARAKTER WACANA ESTETIKA INDONESIA

• Tokoh estetika Indonesia dapat dikelompokkan dalam :• Tokoh yang menekankan aspek keluhuran budi dan

moralitas Contoh : Ki Hajar Dewantara

• Tokoh yang mengutamakan citra dan orisinalitas, peradaban Contoh : Romo Mangun

• Tokoh yang menempatkan estetika sebagai bagian dari makna.• Tokoh yang mengetengahkan estetika sebagai penyadaran

religius, yang kemudian berkembang menjadi estetika keagamaan.

Page 7: Estetika Modern Indonesia

KI HAJAR DEWANTARA (1889 – 1959)

• Beliau adalah Bapak Pendidikan Nasional, seorang pendiri Taman Siswa di Yogyakarta.

• Landasan filosofis estetiknya mengemukakan tentang nilai-nilai luhur teradat yang harus menjadi landasan kebudian manusia Indonesia.

Page 8: Estetika Modern Indonesia

KI HAJAR DEWANTARA (1889 – 1959)

• Menurut beliau, adalah penting untuk memberikan kebebasan kepada anak-anak bangsa, namun tetap dalam batasan kodrat alam yang nyata dan menunju ke arah kebudayaan, yaitu keluhuran dan kehalusan hidup manusia.

• Prinsip pendidikan Taman Siswa adalah sistem pawiyatan yang dimodernkan.

• Pawiyatan (pondok, dalam kebudayaan Jawa), adalah kelompok cendikiawan yang bertradisi Jawa.

Page 9: Estetika Modern Indonesia

KI HAJAR DEWANTARA (1889 – 1959)

• Konsentrasi Taman Siswa adalah mempelajari alam dan ilmu keagamaan.

• Gerakan Taman Siswa mendapat simpati bukan karena modern, tapi karena menekankan aspek kehalusan (tidak tercemar, aman, dan seimbang).

• Taman Siswa melahirkan pemikir-pemikir rasionalis-modern seperti : Sukarno, Ali Sastroamijoyo, dll.

Page 10: Estetika Modern Indonesia

KI HAJAR DEWANTARA (1889 – 1959)

• Ide kehalusan dan keseimbangan dasar estetika

yang diharapkan terserap pada kepribadian anak didik

untuk berbudi luhur dan seimbang antara keterampilan

dengan kecerdasan.

• Ide tersebut menjadi dasar sebagian pendidikan seni di

jaman sekarang pola keseimbangan antara

keterampilan dan intelektual.

Page 11: Estetika Modern Indonesia

KI HAJAR DEWANTARA (1889 – 1959)

• Nilai Estetika dihancurkan kedayaannya melalui kehidupan yang semata rasional dan berorientasi dunia. Dengan ide dasar Taman Siswa, anak bangsa ditata ulang agar memiliki keluhuran budi.

Page 12: Estetika Modern Indonesia

KI AGENG SURYOMENTARAM (1892 – 1962)

• Beliau adalah putera Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

• Gagasannya tentang estetika menekankan manusia agar memiliki kepekaan dan kesenangan pada barang-barang yang indah, serta mengerti semua barang yang indah.

Page 13: Estetika Modern Indonesia

KI AGENG SURYOMENTARAM (1892 – 1962)

• Filsafat keindahan beliau bertitik tolak dari pendekatan

dikotomis antara yang indah dan yang kurang indah.

• Dalam memandang keindahan, manusia harus terbebas

dari pikiran rasa senang atau rasa benci, karena rasa

semacam itu akan menutupi keindahan yang sebetulnya.

Page 14: Estetika Modern Indonesia

KI AGENG SURYOMENTARAM (1892 – 1962)

• Bahwa segala sesuatunya memiliki sifat indah sesuai

dengan makna, fungsi, dan keberadaannya.

• Bahwa segala sesuatu itu menjadi buruk karena pikiran

manusia yang memandang dengan rasa kebencian.

Page 15: Estetika Modern Indonesia

DRIYARKARA (1913 – 1967)

• Adalah seorang ahli filsafat yang pemikirannya melingkupi berbagai bidang, dari pendidikan, kebudayaan, negara, agama, juga estetika.

• Menurut beliau, manusia bukan sekedar ‘berada dalam dunia’ tetapi merupakan makhluk yang menjadi satu dengan dunia.

Page 16: Estetika Modern Indonesia

DRIYARKARA (1913 – 1967)

• Bahwa manusia memiliki kebutuhan akan keindahan sebagai bagian dalam memenuhi eksistensinya, manusia mulai menyadari akan nilai estetik dan cita rasa.

• Karya seni dan karya desain, dinilai sebagai upaya manusia untuk membangun dunianya yang lebih baik, yang nyaman, dan akhirnya tenggelam (fatalistik).

• Dalam hal ini, beliau terkontaminasi oleh nilai-nilai teosofik yang mengarah pada proses akhir yang amat pesimistik, yaitu kehancuran.

Page 17: Estetika Modern Indonesia

YB. MANGUNWIJAYA (1929 – 1999)

• Beliau lebih dikenal dengan sebutan Romo Mangun.

• Selain dikenal sebagai pemikir estetika, beliau adalah arsitek yang amat peduli pada kehidupan rakyat kecil.

• Gagasan beliau di bidang estetika adalah mengenai citra.

Page 18: Estetika Modern Indonesia

YB. MANGUNWIJAYA (1929 – 1999)

• Citra merupakan dimensi yang lebih tinggi dibanding guna, dimensi yang bersumber pada jati diri yang mendalam dan berkualitas.

• Citra adalah sebuah pribadi yang terwujud pada karya seni, arsitektur, atau karya desain lainnya.

• Bagi manusia modern, tidak semua wujud artifak harus dihubungkan dengan dunia mistik atau agama. Tapi kemuliaan cara menangkap makna, seperti halnya dalam kebudayaan kuno masih sangat relevan.

Page 19: Estetika Modern Indonesia

YB. MANGUNWIJAYA (1929 – 1999)

• Karya seni atau karya desain, bukan hanya masalah teknis semata, tapi juga harus mampu mencapai dimensi yang telah disentuh oleh alam.

• Citra menunjuk kepada hal transeden, memberi makna, mampu melihat ke depan, dan dapat mengatasi hal-hal watak materialistik.

• Arti, makna, kesejatian, citra, selain mencakup nilai estetik, juga mencakup kenalaran ekologis, karena mendambakan keselarasan terhadap alam, suatu kosmos yang teratur.

Page 20: Estetika Modern Indonesia

SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA (1908 – 1996)

• Sutan Takdir adalah seorang budayawan dan juga sastrawan yang mencetuskan Polemik Budaya tahun 1930-an.

• Sutan Takdir menilai sifat kesenian Indonesia yang dibentuk oleh alam dan lingkungan kebudayaan yang beragam.

Page 21: Estetika Modern Indonesia

SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA (1908 – 1996)

• Bahwa nilai-nilai estetik yang ada di masyarakat terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu nilai-nilai estetik kerakyatan dan nilai-nilai estetik para elit.

• Bahwa kebudayaan Indonesia umumnya tidak dilandasi oleh rasionalitas ilmu pengetahuan yang mengakar kebudayaan Indonesia terlalu dikuasai oleh ‘perasaan’.

• Kebudayaan yang dikuasai oleh perasaan memiliki ciri-ciri tersendiri.

Page 22: Estetika Modern Indonesia

SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA (1908 – 1996)

Ciri-ciri kebudayaan yang dikuasai oleh perasaan :

• Ilmu yang rasional dianggap sebagai sumber nilai yang kering.

• Kemajuannya sangat lambat. Sehingga dalam agama maupun seni, ekspresi memiliki kedudukan yang penting kebudayaan ekspresif.

Page 23: Estetika Modern Indonesia

SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA (1908 – 1996)

• Menurut Takdir, di era modern, kesenian yang memiliki nilai estetik tinggi, jatuh menjadi alat hiburan serta menjadi barang dagangan yang mempunyai nilai ekonomi.

• Kedayaan fungsi estetik mengalami pergeseran substansial, ketika manusia mengabaikan rasionalitas dan ilmu pengetahuan.

• Nilai-nilai estetik pada karya seni/desain memerlukan identitas dan kreativitas manusia pembuatnya.

Page 24: Estetika Modern Indonesia

S. SUDJOJONO (1913 – 1986)

• Beliau adalah pelukis terkenal yang memiliki konsep-konsep estetika radikal.

• Sudjojono adalah salah seorang pendiri Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia).

• Gagasan estetikanya menyerukan pentingnya Nasionalisme, meskipun pengungkapannya internasional (universal)

Page 25: Estetika Modern Indonesia

S. SUDJOJONO (1913 – 1986)

• Estetika kejuangan yang tetap konsisten hingga akhir hayatnya, memiliki analogi dengan estetika Camus (memberontak) dan Freire (pembebasan).

• Untuk menjadi seorang pengungkap nilai estetik dalam berkesenian yang terpenting adalah watak.

• Watak harus menjadi dasar bagi seniman, termasuk juga kesadaran yang tinggi melalui cinta kepada kebenaran.

Page 26: Estetika Modern Indonesia

S. SUDJOJONO (1913 – 1986)

• Seorang seniman dalam mengekspresikan diri hakikatnya merupakan wujud jiwanya sendiri jiwa tampak (jiwa ketok), kesenian adalah jiwa.

• Konsep estetika kejuangan Sudjojono amat populer pada jamannya dan menjadi jargon politik nasional.

Page 27: Estetika Modern Indonesia

S. SUDJOJONO (1913 – 1986)

• Nilai-nilai estetik harus memasyarakat, berpihak kepada rakyat kebanyakan, ikut dalam perjuangan bangsa dan kritis terhadap kekuasaan yang menyimpang.

• Sehingga nilai estetik dalam berkesenian memiliki kedayaan sosial bagi bangsanya.

Page 28: Estetika Modern Indonesia

YASRAF AMIR PILIANG (lahir 1956)

• Beliau memiliki gagasan-gagasan radikal dibanding pemikir lainnya.

• Karyanya adalah “Dunia yang Dilipat”, “Hiperealitas Kebudayaan”, “Dunia yang Menakutkan”, dan sebagainya.

• Beliau amat memahami fenomena estetika Barat, terutama era Posmodern.

Page 29: Estetika Modern Indonesia

YASRAF AMIR PILIANG (lahir 1956)

• Menurutnya, estetika telah mengalami pergeseran penting

sejak pasca industri, dari kebudayaan modern menjadi

kebudayaan posmodern.

• Karya seni dan desain telah dimaknai dengan bahasa

estetik baru, menghasilkan makna-makna baru.

• Dalam wacana konsumerisme, karya seni dan desain

telah menjadi bagian dari gaya hidup, fashion, koleksi,

dan sebagainya.

Page 30: Estetika Modern Indonesia

YASRAF AMIR PILIANG (lahir 1956)

• Praktik estetika yang semula bersifat progresif, rasional

dan serius, kini telah bergeser menjadi eklektik, irasional

dan ironis.

• Realitas telah diruntuhkan dengan maraknya reproduksi

objek, hiper-realitas. Realitas telah lebur dalam fantasi,

fiksi, halusinasi dan nostalgia.

• Kini nilai estetika bergeser menjadi estetika komoditas

dan estetika digital.

Page 31: Estetika Modern Indonesia

RELASI ZAMAN DAN MODEL PERTANDAAN

• Sumber : Yasraf Amir, 1999

Era Prinsip Relasi PertandaanKlasik/ Pra-Modernisme

Form Follows Meaning

Penanda/ Makna Ideologis

Modernisme Form Follows Function

Penanda/ Fungsi

Posmodernisme Form Follows Fun Penanda/ Tanda (makna ironis)

Page 32: Estetika Modern Indonesia

TOKOH ESTETIKA INDONESIA

• Beberapa tokoh lain yang ikut mempengaruhi wacana estetika Indonesia :

• The Liang Gie estetika untuk nilai kemanusiaan

• AAM Djelantik mengadopsi cara pandang estetika klasik,

namun juga mengangkat nilai estetika Timur

Page 33: Estetika Modern Indonesia

TOKOH ESTETIKA INDONESIA

Mudji Sutrisno filsafat keindahan

Tommy F. Awwuy dekonstruksi kebudayaan