estetika uas

11
PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah menjadikan Negara Indonesia memiliki cirri yang khas di mancanegara. Perkembangan batik yang sudah menempuh perjalanan berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang khas disetiap daerahnya. Seiring perkemangan jaman, berpengaruh terhadap kehidupan kebutuhan manusia. Perlu adanya inovasi agar Batik terus digunakan sebagai warisan budaya dan tidak hilang ditengah modernisasi. I.2 Rumusan Masalah Batik adalah warisan budaya asli Indonesia. Seiring perkembangan jaman modernisasi telah mengubah sebuah budaya. Batik harus dilestarikan keberadaannya. Oleh karena itu bagaimana untuk mengenmbangkan batik agar bisa terus digunakan di jaman modern yang semuanya didominasi oleh kebarat-baratan ? I.3 Tujuan 1. Meinfromasikan apa itu batik ? 2. Perkembangan batik tradisional menjadi batik modern 3. Perbedaan batik tradisional dan batik modern

Upload: naufal90

Post on 05-Dec-2015

67 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

UAS

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Batik merupakan salah kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah menjadikan Negara Indonesia memiliki cirri yang khas di mancanegara. Perkembangan batik yang sudah menempuh perjalanan berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang khas disetiap daerahnya.

Seiring perkemangan jaman, berpengaruh terhadap kehidupan kebutuhan manusia. Perlu adanya inovasi agar Batik terus digunakan sebagai warisan budaya dan tidak hilang ditengah modernisasi.

I.2 Rumusan Masalah

Batik adalah warisan budaya asli Indonesia. Seiring perkembangan jaman modernisasi telah mengubah sebuah budaya. Batik harus dilestarikan keberadaannya. Oleh karena itu bagaimana untuk mengenmbangkan batik agar bisa terus digunakan di jaman modern yang semuanya didominasi oleh kebarat-baratan ?

I.3 Tujuan

1. Meinfromasikan apa itu batik ?

2. Perkembangan batik tradisional menjadi batik modern

3. Perbedaan batik tradisional dan batik modern

1.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2

A. TENTANG BATIK......................................................................................................................3

B. SEJARAH BATIK DI INDONESIA..........................................................................................4.

C. PERKEMBANGAN BATIK TRADISIONAL KE BATIK MODERN...................................5,

D. MACAM-MACAM BATIK MODERN.....................................................................................7.

DAFTAR RUJUKAN........................................................................................................................8.

2.

A. Tentang Batik

Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa“amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak – menggunakan canting atau cap – dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia(khususnya Jawa) sejak lama. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik ahdalah lazim bagi kaum lelaki.Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keratonYogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. UNESCO menunjuk batik Indonesia sebagai mahakarya warisan budaya manusia pada 2 Oktober 2009.

3.

B. Sejarah Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

Jaman Majapahit

Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit.

4.

Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

C. Perkembangan Batik Tradisional ke Batik Modern

Batik memang merupakan sebuah hasil seni budaya Indonesia yang sangat mengagumkan. Batik telah digunakan lebih banyak orang saat ini dengan berbagai macam varian motif yang telah dikerjakan dengan berbagai macam cara. Batik juga telah banyak dikembangkan dengan lebih banyak motif dan disesuaikan dengan model baju yang lebih modern. Batik modern merupakan batik yang ada pada jaman sekarang ini. Baik dari jenis motifnya, maupun dari cara membuatnya. Batik ini biasanya sudah tidak terlihat sisi keunikannya yang biasanya dilihat dari motifnya. Namun batik ini cukup diminati bagi kalangan tertentu.

Mungkin selama ini masyarakat masih rancu dengan apa yang disebut dengan batik modern. Quintanova, salah seorang pengamat batik menjelaskan istilah modern dalam konteks batik dapat dilihat dari beberapa segi:

Yang pertama modern dalam arti motif dan yang kedua modern dalam teknis pembuatan. Contoh modernisasi motif diantaranya memadukan dua motif batik dalam satu kain misalnya perpaduan antara lereng dengan kawung menjadi motif lereng-kawung. Batik kontemporer bahkan mengaplikasikan motif-motif modern atau bahkan abstrak dalam kain yang diproses dengan teknis pembuatan batik.

Modern yang kedua adalah dalam hal teknis. Batik printing adalah salah satu bentuk modernisasi teknis pembuatan batik. Namun istilah batik printing yang dikenal masyarakat sebenarnya bukan termasuk batik karena tidak melalui tahapan pembuatan batik.

5.

Proses pembuatan batik secara singkat harus melalui beberapa tahap, penggambaran motif, pelapisan dengan malam, pewarnaan, dan terakhir proses lorot (penghilangan malam). Tanpa proses tersebut sebuah kain tidak bisa dikatakan batik tetapi hanya tekstil yang bermotif batik.

Inovasi lain dalam hal teknis pembuatan adalah dengan printing malam seperti yang dilakukan di Desa Wisata Batik Kliwonan dimana malam yang panas dicetak pada sebuah kain secara massal. Dengan proses ini dimungkinkan membuat batik dengan jumlah besar dan dalam waktu singkat tetapi tidak menyimpang dari aturan proses pembuatan batik tidak telebih d pencarian guru terhadap meneladani

Perlu Inovasi agar Batik Bisa Bertahan

Batik modern merupakan usaha agar batik lebih memasyarakat. Demi menjangkau konsumen kaum muda, keberadaan batik modern memang sangat perlu. Dengan motif yang bervariasi maka kaum muda tidak lagi enggan menggenakan kain batik dan perlahan-lahan stereotype batik sebagai pakaian untuk yang lebih “senior” bisa terkikis.

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang mencolok dalam hal pengerjaannya. Dari segi motif dan aturan yang berlaku memang batik tradisional terkesan lebih terikat. Batik tradisional dalam pengerjaan motifnya terikat pada aturan dan isen-isen tertentu. Sedangkan batik modern lebih mudah di dalam teknik pengerjaan dan terkesan lebih bebas karena tidak ada suatu aturan yang membatasinya. Batik ini memang lebih menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Banyak yang lebih menonjolkan sisi keindahan dan menyesuaikannya dengan model baju yang lebih modern agar tidak terlihat terlalu kuno. Perbedaan cara pengerjaan ini tentu saja berdampak pada sisi eksklusif dari batik ini. Batik tradisional cenderung memiliki sisi eksklusif yang lebih tinggi dan memang batik tradisional cenderung memiliki harga yang lebih mahal bila dijumpai di pasaran.

6.

Macam Batik Modern

DAFTAR RUJUKAN

https://crownbatik.wordpress.com/artikel-batik/

http://laltlayunimakalah.blogspot.com/2014/09/makalah-tentang-batik.html

http://rafresiunazira.blogspot.com/2011/08/makalah-batik-modern.html

http://www.hanleebatik.com/perbedaan-batik-tradisional-dan-batik-modern

www.google.com. Lu justice enjoy er

8.