estate manager

10
Estate Manager Tugas dan Tanggung Jawab: Menyusun anggaran dan rencana seluruh kegiatan operasional teknis kebun di lapangan, dari land clearance, LC, pembibitan, perawatan, panen, dll Melaksanakan pemeriksaan periodik maupun insidentil untuk setiap kegiatan kebun di lapangan Mengendalikan kegiatan produksi dilapangan dan peningkatannya Mengendalikan biaya operasional agar tercapai hasil yang maksimal namun efisien Bertanggungjawab untuk pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi dan pelaporan yang berada dibawah tanggung jawabnya Membina hubungan yang baik, harmonis dan bersifat kekeluargaan dengan masyarakat setempat Membimbing, membina, memotivasi dan memperhatikan seluruh personil yang berada dibawah tanggung jawabnya Kualifikasi: Laki-laki Usia maksimal 47 tahun Pendidikan min. S1 Pertanian/Agronomy Minimal 3 tahun pengalaman sebagai Estate Manager di perkebunan sawit Mengerti manajemen proyek perkebunan kelapa sawit Memahami kultur teknis budidaya kelapa sawit, mulai dari land clearing, pembibitan sampai panen Rapi dan terorganisir dalam administrasi dan pelaporan Memiliki jiwa kepemimpinan, organizational skill, tegas, disiplin dan mempunyai integritas yang tinggi Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat menjalin

Upload: saman-kurniawan

Post on 29-Nov-2015

1.079 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Estate Manager

Estate Manager

Tugas dan Tanggung Jawab:

Menyusun anggaran dan rencana seluruh kegiatan operasional teknis kebun di lapangan, dari land clearance, LC, pembibitan, perawatan, panen, dll

Melaksanakan pemeriksaan periodik maupun insidentil untuk setiap kegiatan kebun di lapangan

Mengendalikan kegiatan produksi dilapangan dan peningkatannya

Mengendalikan biaya operasional agar tercapai hasil yang maksimal namun efisien

Bertanggungjawab untuk pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi dan pelaporan yang berada dibawah tanggung jawabnya

Membina hubungan yang baik, harmonis dan bersifat kekeluargaan dengan masyarakat setempat

Membimbing, membina, memotivasi dan memperhatikan seluruh personil yang berada dibawah tanggung jawabnya

Kualifikasi:

Laki-laki Usia maksimal 47 tahun

Pendidikan min. S1 Pertanian/Agronomy

Minimal 3 tahun pengalaman sebagai Estate Manager di perkebunan sawit

Mengerti manajemen proyek perkebunan kelapa sawit

Memahami kultur teknis budidaya kelapa sawit, mulai dari land clearing, pembibitan sampai panen

Rapi dan terorganisir dalam administrasi dan pelaporan

Memiliki jiwa kepemimpinan, organizational skill, tegas, disiplin dan mempunyai integritas yang tinggi

Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat menjalin hubungan yang harmonis dan bersifat kekeluargaan dengan masyarakat lokal

Mampu bekerja di bawah tekanan dan menyelesaikan proyek sesuai dengan skedul yang ditentukan

Cakap dalam perencanaan, pengorganisasian, budgeting, monitoring dan evaluasi.

Mampu mengoperasikan komputer dengan menggunakan Microsoft Office

Mampu membuat analisa biaya dan strategi-strategi peningkatan efisiensi biaya

Page 2: Estate Manager

Mampu mengawasi, mengatur proses, memotivasi pekerjaan para bawahan

Bersedia tinggal dan ditempatkan di lokasi kebun

Berbadan sehat Jasmani dan rohani, bebas dari penyakit bawaan kronis

SENIOR ESTATE MANAGER

Tanggung jawab : Berkontribusi dalam pengembangan inovasi perusahaan, strategi jangka

panjang, sasaran dan rencana Perusahaan Mengembangkan dan memperkuat hubungan kerja dengan department

lain serta rekan kerja di Perusahaan Group Mengembangkan dan merekomendasikan strategi pengelolaan kebun

Bersama dengan Chief Development Manager dan Chief Operating Officer menyusun budget capital dan operasional kebun

Menjalankan budget operasional dan capital kebun demi kelangsungan perusahaan yang menguntungkan untuk jangka panjang

Menjalankan budget sesuai dengan parameter keuangan, keadaan fisik, target waktu, kualitas dan efesiensi yang telah ditentukan

Mengelola Estate untuk memastikan bahwa target dapat dicapai melalui penggunaan sumberdaya manusia, keuangan, material dan informasi secara efesien

Memimpin tim Estate dan memelihara hubungan kerja serta semangat kerjasama yang produktif baik didalam Estate maupun dengan estate atau departemen lain

Memastikan bahwa Estate dikelola dan di supervisi secara efesien demi tercapainya produksi yang maksimal dan pemakaian biaya yang efektif dalam penyelesaian program serta pemenuhan standar

Melaksanakan tugas – tugas lain yang terkait dengan pekerjaan yang diminta oleh atasan. Persyaratan : 1. General/ Umum

S1 Pertanian/ kehutanan SPMA dengan pengalaman dibidang Management perkebunan kelapa

sawit minimal 5 tahun Memiliki kepemimpinan yang baik, berpengalaman dalam pengelolaan

sumberdaya manusia selama 3 tahun Memiliki kemampun berkomunikasi yang baik terhadap bawahan, rekan

sekerja dan kepada atasan (diutamakan yang bisa berbahasa Inggris)

Page 3: Estate Manager

2. Technical/ Khusus Dapat mengoperasikan computer (MS Words, MS Excel, MS Power Point) Dapat menggunakan GPS dan Teodolit Menguasai HIT, Mapinfo dan OMP

Page 4: Estate Manager

Factory   Manager Posted on Juli 9, 2012 by ivanemmoy

Nama Jabatan         : Factory Manager.

Golongan               : E s/d D

Departmen/Divisi    : Engineering/Operations.

Lokasi Kerja           : Pabrik.

Atasan Langsung    : Area Manager Engineering.

Rekan Sederajat      : Estate Manager, PPD Manager, Accounting Manager, Administration Engineering Manager, Agronomy Manager.

Bawahan Langsung : Askep, Assisten Pabrik, KTU.

Hubungan Kerja      : (selain dengan atasan langsung)

Kedalam (Intern & Antar Dept):  Antar Departemen.

Keluar: Pabrik/Perkebunan lainnya, Muspida/Muspika, Instansi Pemerintah, Lembaga Penelitian, Kontraktor, Supplier.

URAIAN JABATAN

1. U m u m

1. Mengelola Pabrik dan seluruh aset sumber daya yang berada dibawah pengawasannya.

2. Menyusun rencana dan anggaran tahunan.

3. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengolahan serta aspek lainnya agar mutu dan effisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan biaya yang ekonomis.

4. Menciptakan/menumbuhkan “Sense of Belonging” kepada seluruh personil.

5. Dapat mengantisipasi kejadian yang mungkin merugikan perusahaan.

1. Tugas-tugas Pokok

2.1    Perencanaan

1. Menjabarkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang telah ditetapkan oleh Atasan dalam bentuk program dan kegiatan kerja tahunan.

2. Membuat dan mempersiapkan program dan anggaran tahunan.

Page 5: Estate Manager

3. Menyusun rencana pengolahan yang disesuaikan dengan estimasi buah yang akan diterima dari kebun baik harian, mingguan maupun bulanan.

4. Menyusun rencana perawatan tahunan untuk instalasi pabrik dan seluruh mesin-mesin pengolahan agar pabrik mampu beroperasi secara effisien terhadap kemungkinan fluktuasi panen buah dari kebun sesuai buku pedoman Engineering.

5. Merencanakan pola pengamanan pabrik dan lingkungannya, keselamatan kerja bagi seluruh karyawan (K3) serta pengawasan terhadap limbah buangan Pabrik.

2.2    Koordinasi

1. Koordinasi dengan pabrik lainnya dalam rangka mencapai produktivitas maksimal, pengolahan yang lancar dan kualitas produksi yang tinggi.

2. Mengkoordinasikan sumber daya (personil, alat dan bahan) yang tersedia di pabrik agar semua kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana dengan tingkat effisiensi yang tinggi dan efektif serta sesuai dengan target dan anggaran yang telah ditetapkan.

3. Koordinasi dengan pihak transportir (angkutan) agar pencapaian dan realisasi pengiriman hasil (produksi) dapat terlaksana secara tepat waktu dan dengan tingkat resiko yang rendah terhadap kemungkinan kehilangan serta berbagai aspek lainnya.

4. Koordinasi dengan Purchasing untuk memperoleh dukungan dalam hal pengadaan kebutuhan logistik yang tepat waktu dan sesuai rencana.

5. Koordinasi dengan pihak Kontraktor dalam rangka perawatan (Service Contract) agar dapat terlaksana dan tepat waktu, dengan kwalitas kerja yang baik dan bermutu.

6. Koordinasi dengan instansi dan pihak yang berwenang dan berpengaruh terhadap keamanan dan lingkungannya.

7. Koordinasi dengan Departemen Riset dalam hal analisa dan pemanfaatan limbah (By Product) pabrik

8. Koordinasi dengan Departemen Marketing dalam hal pengiriman dan pemasaran hasil.

9. Koordinasi dengan Bulking Station dalam hal penimbunan hasil (CPO/PKO).

10. Koordinasi dengan CCD Survey untuk pengukuran dan pemetaan yang diperlukan.

11. Koordinasi dengan Manager Pabrik lainnya dilingkungan perusahaan.

12. Koordinasi dengan CCD-CQC dalam rangka pemeriksaan mutu buah di Loading Ramp.

13. Koordinasi dengan pihak Transportir dan kebun dalam hal kelancaran pengiriman buah ke Pabrik agar tidak berpengaruh terhadap pencapaian kapasitas olah pabrik.

2.3    Pelaksanaan

1. Menjabarkan anggaran tahunan.2. Melaksanakan program kerja Pabrik sesuai dengan ketentuan Buku Pedoman Engineering.

3. Melaksanakan pemeriksaan mesin-mesin pengolahan Pabrik secara rutin dan teratur.

Page 6: Estate Manager

4. Melaksanakan seluruh petunjuk/instruksi atasan yang menyangkut Aspek Teknis dan non teknis Pabrik

5. Memimpin rapat kerja secara berkala dan teratur antar Staff dan Kepala unit-unit kerja (Mandor).

6. Pembinaan Karyawan baik melalui pengawasan pekerjaan maupun pelatihan ditempat kerja atau ditempat latihan khusus lainnya.

7. Memberikan instruksi-instruksi kepada bawahan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dan sejalan dengan program yang telah disusun.

8. Memeriksa persediaan suku cadang guna mendukung kelancaran operasional pabrik.

9. Melaksanakan program keselamatan kerja dan keamanan pabrik.

10. Melaksanakan proses produksi secara teratur, effisien guna mencapai produktivitas yang tinggi.

11. Melaksanakan Administrasi Pabrik dan Keuangan dengan dibantu oleh KTU.

12. Melaksanakan pemeliharaan bangunan Pabrik, Kantor, Rumah Ibadah dan bangunan lain yang berada dibawah pengawasannya.

2.4    Pengawasan

1. Mengawasi pelaksanaan program perawatan mesin-mesin (Skedul Maintenance Programme) yang dilakukan oleh bawahannya (Askep/Asisten).

2. Mengawasi pelaksanaan Administrasi Stock Gudang, Stock Produksi dan pengiriman Produksi.

3. Mengawasi kebenaran atas analisa Laboratorium terhadap kerugian-kerugian di Pabrik serta mutu produksi.

4. Memonitor dan mengendalikan pola/mekanisme kegiatan operasional, perawatan, tenaga kerja dan administrasi Pabrik.

5. Mengawasi pelaksanaan sistem yang digunakan dalam hal pencapaian mutu dan tingkat effisiensi sesuai standar yang telah ditetapkan.

6. Mengawasi pemakaian anggaran/budget tahunan untuk menjamin efektifitas dan effisiensi penggunaan biaya.

7. Mengawasi secara keseluruhan aspek pengamanan asset dan sumber daya milik perusahaan yang berada dibawah pengawasannya.

8. Mengawasi penggunaan biaya secara teliti dan ekonomis.

9. Mengawasi pelaksanaan keselamatan kerja dan keamanan Pabrik (Security).

10. Mengawasi kebenaran, ketepatan waktu, tepat guna, akurasi atas seluruh data dan laporan.

2.5    Penyampaian

1. Laporan secara periodik mengenai keadaan Pabrik beserta aspek-aspeknya kepada atasan langsung.

Page 7: Estate Manager

2. Menyampaikan segala hasil, kondisi, prestasi seluruh kegiatan dibawah pengawasannya kepada atasan langsung.

3. Menyampaikan hal-hal yang menyangkut perkembangan teknis yang telah disetujui atasannya kepada bawahannya.

4. Menyampaikan laporan dan informasi hanya kepada departemen lain yang membutuhkan.

2.6    Menerima

1. Laporan secara periodik dari bawahan langsung mengenai segala aspek keadaan Pabrik.2. Informasi dari departemen/divisi lain yang dibutuhkan.

3. Menerima instruksi, petunjuk dan informasi secara lisan dan tertulis dari atasan.

4. Menerima segala hal evaluasi prestasi bawahan.

2.7    Mengusulkan

1. Pelatihan sistem, teknis pekerjaan dan aspek kerja lainnya sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi kepada atasannya.

2. Sasaran dan perubahan target anggaran.

3. Pelatihan dalam rangka pengembangan, mutasi dan promosi serta jumlah kompensasi untuk seluruh karyawan yang berada di bawah pengawasannya.

4. Perubahan Kultur teknis sesuai Buku Pedoman Engineering.

5. Hal-hal yang dianggap perlu untuk peningkatan produksi, menurunkan biaya, percepatan pekerjaan, perawatan dan penyelesaian perbaikan.

6. Hal-hal yang dianggap perlu untuk mengantisipasi kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan.

2.8    Evaluasi

1. Semua hasil kerja dan laporan kegiatan bawahannya (Askep, Asisten, KTU).2. Prestasi kerja dari bawahan langsung dan tidak langsung.

3. Biaya yang sudah dikeluar dan yang akan dikeluarkan lagi dalam hubungannya dengan skala prioritas.

2.9    Menandatangani

1. Menandatangani semua Dokumen, Laporan, SPK, bukti Kas keluar dan masuk, Permintaan dan Pertanggung jawaban Dana, Cheque Rekonsiliasi Bank dan pesanan barang lainnya dalam batas wewenang yang diberikan perusahaan.

2. Menandatangani Laporan Periodik & Insidentil, pembayaran gaji dan upah, Permintaan Catu Beras, surat pengantar CPO/Kernel/Perjalanan Dinas, BAPP, Bon Permintaan & Pengeluaran Barang, General Daily Report, Pembayaran Iuran Astek, Pph Karyawan, Surat Teguran/Peringatan, Izin masuk/keluar pabrik dll sesuai dengan sistem dan prosedur Administrasi keuangan yang berlaku.

1. Tanggung Jawab.

Page 8: Estate Manager

1. Tercapainya semua sasaran (target) dan anggaran dari Pabrik yang berada dibawah pengawasannya.

2. Terlaksananya seluruh instruksi atasan.

3. Seluruh kejadian dan kegiatan di kawasan yang dikelolanya.

4. Terciptanya suasana yang harmonis/aman dan tenteram.

5. Membina kesejahteraan dan kerukunan seluruh masyarakat Pabrik/Kebun seperti : Agama, Pendidikan, Kesehatan/KB, Olah Raga & Rekreasi.

1. Wewenang.

4.1    Memutuskan Sendiri.

1. Memutuskan kegiatan operasional harian dalam batas anggaran tahunan yang ditetapkan.2. Menyetujui pembayaran sampai jumlah tertentu.

3. Merevisi, menunda atau membatalkan keputusan bawahan.

4. Menyetujui/menolak biaya pertanggungjawaban perjalanan dinas bawahan.

5. Melakukan teguran dan mengeluarkan surat peringatan kepada bawahannya.

4.2    Memutuskan dengan Persetujuan Atasan.

1. Dalam hal pemberian sumbangan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan atasan.2. Memutasi/Rotasi Asisten dan Askep dalam lingkungan Pabrik.

3. Menetapkan Permintaan Tambahan dan Perubahan Anggaran untuk meningkatkan kemampuan olah mesin-mesin yang ada.

4. Menandatangani Cheque bersama VP/AME sampai jumlah tertentu.

5. Mengeluarkan SPK/PP lokal sampai jumlah tertentu.

6. Menetapkan evaluasi prestasi bawahan langsung.

7. Menetapkan jenis, waktu pelatihan dan pengembangan Karyawan.

1. Hubungan Antar Departemen.

1. Membina kerjasama yang baik dengan HRD, Kebun, Transportir, Commercial, Accounting, Budget, Perwakilan, Riset, CCD dan D&L.

2. Menyampaikan informasi/dokumen sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu kepada Departemen lain.

3. Melakukan pengawasan atas pelayanan Departemen lain.

1. Kriteria Keberhasilan.

1. Tercapainya target, sasaran dan anggaran.

Page 9: Estate Manager

2. Tercapainya loyalitas kerjasama, motivasi, disiplin dan kejujuran.

3. Tercapainya suasana kerja yang serasi dan harmonis.

4. Laporan yang akurat dan tepat waktu.