essay museum benteng vredeburg
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Museum Benteng Vredeburg
Oleh: Rini Ariyanti
Apa yang kamu ketahui tentang museum? Apakah kamu pernah mengunjungi
museum? Lalu museum apa saja yang pernah kamu kunjungi? Dan apa tujuanmu
mengunjungi museum?
Museum merupakan bangunan yang menyimpan barang-barang bersejarah yang
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menambah pengetahuan warga
masyarakat, terutama kaum pelajar. Namun pada kenyataannya, museum hanya
digunakan sebagai tempat wisata saja. Para wisatawan hanya berfoto ria dengan benda-
benda bersejarah itu tanpa mencari tahu sejarahnya.
Salah satu museum terkenal di Kota Yogyakarta yaitu Museum Benteng
Vredeburg. Museum yang didirikan pada tanggal 28 Oktober ini terletak di Jalan
Ahmad Yani, Yogyakarta. Sebuah tempat yang cukup strategis untuk menarik perhatian
pengunjung. Museum bersejarah ini mempunyai banyak koleksi barang kuno nan
bersejarah. Pada bagian utara, terdapat 17 lokasi yang menjadi tempat kunjungan
wisatawan, di antaranya kolam selatan; gerbang selatan; ruang tamu VIP; ruang
pengenalan; ruang P dan P, ruang P dan K, dan ruang audio visual; storage koleksi;
genset; kamar mandi; minirama 1; ruang kepala, TU, admin; MI; ruang perawatan dan
fumigasi; anjungan barat daya; anjungan tenggara; bengkel preparasi; tempat parkir
karyawan; dan sumur. Sedangkan pada bagian selatan, terdapat 13 lokasi yang terdiri
dari jembatan dan kolam utama barat; gerbang barat; gerbang timur; ruang bimbingan
dan edukasi; ruang pameran temporer dan minirama 3; ruang auditorium dan minirama
4; guest house; perpustakaan; storage koleksi; ruang satpam; kantin, mushola; minirama
2, anjungan barat laut; dan tanah lapang (open space). Informasi ini dapat dijumpai pada
papan denah setelah gerbang barat.
Ruang minirama I sedang dalam tahap rekonstruksi. Terhitung dari bulan
Oktober sampai akhir tahun 2011, dan para pengunjung dilarang memasuki ruang
diorama I ini.
Ruang minirama II berisi dukungan Sri sultan Hamengku Buwono terhadap
proklamasi Republik Indonesia, perebutan senjata Jepang di Gayam, perebutan
Percetakan Sinar matahari di selatan Hotel Garuda, penurunan hinomaru di Gedung
Agung, pengeboman Balai Mataram-Radio Republik Indonesia Sonobudoyo,
pertempuran Kota Baru, pengangkutan APWI ke Jakarta, kegiatan MA di Kota Baru,
pembentukan Tentara Keamanan Rakyat, kongres pemuda di Yogyakarta, pemerintah
Republik Indonesia hijrah ke Yogyakarta, kegiatan pemuda pelajar masa revolusi,
berdirinya Universitas Gadjah Mada, kegiatan Palang Merah Indonesia, pembentukan
Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara, kegiatan pabrik senjata di Demakijo,
gerakan seniman masa revolusi, tertembaknya pesawat Dakota VT-CCA, serta
pelantikan Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar Tentara Negara Indonesia. Pada
ruang diorama II ini terdapat 19 diorama, mulai dari diorama 12 sampai diorama 30.
Keterangan mengenai adegan diorama cukup lengkap.
Pada ruang ini,, ditemukan mesin Heidelberg asal Jerman yang tidak
ditempatkan pada lemari kaca, seperti benda-benda yang lainnya. Hal ini dapat
menyebabkan mesin pencetak surat kabar “Sedya Tama” pada masa penjajahan menjadi
rusak karena disentuh-sentuh oleh pengunjung.
Rini Ariyanti
XI IPA 2
SMA Negeri 4 Yogyakarta