sejarah dunia-oservasi benteng vredeburg dan taman sari yogyakarta

39
BENTENG VREDEBURG DAN TAMAN SARI YOGYAKARTA (Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia) Dosen Pengampu: KHOIRUNNISA, M.pd Disusun Oleh : Asep Firdaos (13130061) Deni Saputro (13130063) Nanang Edy Lugito (13130059) Anisah Novitatia P (13130095) JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 26 NOVEMBER 2014

Upload: azhep27

Post on 26-Dec-2015

171 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Benteng Vredeburg dan Taman Sari Yogyakarta

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

BENTENG VREDEBURG DAN TAMAN SARI YOGYAKARTA

(Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia)

Dosen Pengampu:

KHOIRUNNISA, M.pd

Disusun Oleh :

Asep Firdaos (13130061)

Deni Saputro (13130063)

Nanang Edy Lugito (13130059)

Anisah Novitatia P (13130095)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

26 NOVEMBER 2014

Page 2: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan dan manfaat ............................................................................. 2

D. Metode penelitian ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4

A. Sejarah Benteng Vredeburg ................................................................ 4

B. Masa Jepang ............................................................................................ 8

C. Masa Kemerdekaan ................................................................................. 9

D. Koleksi Musium ....................................................................................... 13

E. Sejarah Taman Sari ............................................................................. 20

F. Istana Air Penuh Keindahan Dan Rahasia .......................................... 21

G. Masjid Bawah Tanah Tamansari ........................................................ 27

BAB III PENUTUP ................................................................................... 29

A. Kesimpulan ......................................................................................... 29

B. Saran ................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku/Internet

Hasil Dialog

Dokumenter

Page 3: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan taufiq serta hidayahNya. Sholawat serta salam semoga terjunjung kehadirat

nabi Muhammad SAW yang telah membawa zaman kegelapan menuju zaman

terang-benerang yakni agama Islam. Kami dari kelompok 6 telah menyelesaikan

makalah yang berjudul BENTENG VREDEBURG DAN TAMAN SARI

YOGYAKARTA yang di ajukan untuk memenuhi tugas Sejarah Dunia yang

ditugaskan oleh dosen pembimbing KHOIRUNNISA, M.pd

Dalam kesempatan ini kami akan meneliti tentang beberapa sumber

sejarah yang berada kota Yogjakarta, antara lain, Benteng Vredeburg, dan Taman

Sari. Dalam hal ini kami akan mengkaji tentang sejarah beserta peninggalan

sejarah, asal muasalnya dan sebagainya. Untuk mengetahui kebenaran sejarah

langsung dengan mata kita sendiri.

Secara umum, Penelitian sejarah itu merupakan penelitian yang sangat

penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat

rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara

mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-

bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh

kesimpulan yang kuat.

Page 4: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana asal usul Benteng Vredeburg?

2. Apa yang terjadi pada Masa Jepang?

3. Bagaimana pada Masa Kemerdekaan?

4. Apa saja Koleksi MusiumBenteng Vredeburg?

5. Bagaimana asal usul atau sejarah Taman Sari?

6. Apa saja yang ada pada Istana Air Penuh Keindahan Dan Rahasia?

7. Bagaimana kondisi Masjid Bawah Tanah Tamansari?

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Mengetahu Sejarah Benteng Vredeburg.

2. Mengetahui dan merenungi kejadian pada Masa Jepang

3. Mengetahu dan memahami pada Masa Kemerdekaan

4. Mengetahui dan menjaga Koleksi Musium

5. Mengetahui asal usul atau Sejarah Taman Sari

6. Mengetahu Istana Air Penuh Keindahan Dan Rahasia di dalamnya.

7. Mengetahu asal usul Masjid Bawah Tanah Tamansari.

D. METODE PENELITIAN

1) Studi Kepustakaan

Dalam studi ini kami melakukan pencarian-pencarian tentang sumber

sejarah. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber sejarah

melalui kajian terhadap sumber-sumber tertulis, di antaranya melalui, buku-

buku sejarah, maupun buku panduan museum, web site dan lain-lain.

2) Wawancara

Dengan metodewawancara langsung kepada narasumber, peneliti

terasa terbantu dengan sumber ini, selain menguatkan informasi dan

memperjelas sejarah, pun juga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk di

makalah kita.

Page 5: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

3

3) Observasi

Dengan terjun langsung kelapangan kami melakukan peneliti bisa

berinteraksi langsung dengan sumber sejarah, ataupun melakukan wawancara,

dan dapat mendokumentasikan sumber sejarah yang berkaitan.

Page 6: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH BENTENG VREDEBURG

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya

Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berrhasil

menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran

Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak) adalah merupakan hasil politik

Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu

itu.1

Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan

oleh Sultan Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai

muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun

sebuah benteng di dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda

dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut

maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam

mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng

yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap

ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat

dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade.

Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-

jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.2

Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang

dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi

kekuatan yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial

1id.wikipedia.org/wiki/Museum_Benteng_Vredeburg 2Ibid

Page 7: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

5

Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I. Oleh

karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.3

1. Tahun 1760 – 1765

Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang (Museum

Benteng Vredeburg Yogyakarta), pada tahun 1760 atas permintaan Belanda,

Sultan HB I telah membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk

bujur sangkar. Di keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka

atau bastion. Oleh sultan keempat sudut tersebut diberi namaJayawisesa (sudut

barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut), Jayaprakosaningprang (sudut barat

daya) dan Jayaprayitna(sudut tenggara).4

Menurut penuturan Nicolas Hartingh, bahwa benteng tersebut keadaannya

masih sangat sederhana. Tembok dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang

penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren. Bangunan di dalamnya terdiri atas

bambu dan kayu dengan atap ilalang. Sewaktu W.H.Ossenberch menggantikan

kedudukan Nicolas Hartingh, pada tahun 1765 diusulkan kepada sultan agar

benteng diperkuat menjadi bangunan yang lebih permanen agar lebih menjamin

kemanan. Usul tersebut dikabulkan, selanjutnya pembangunan benteng dikerjakan

di bawah pengawasan seorang Belanda ahli ilmu bangunan yang bernama Ir.

Frans Haak.5

Pada awal pembangunan ini (1760) status tanah merupakan milik

kasultanan. Tetapi dalam penggunaannya dihibahkan kepada Belanda (VOC)

dibawah pengawasan Nicolas Hartingh, gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa

di Semarang.6

2. Tahun 1765 – 1788

Usul Gubernur W.H. Van Ossenberg (pengganti Nicolaas Hartingh) agar

bangunan benteng lebih disempurnakan, dilaksanakan tahun 1767. Periode ini

3Ibid 4Ibid 5Ibid 6Ibid

Page 8: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

6

merupakan periode penyempurnaan Benteng yang lebih terarah pada satu bentuk

benteng pertahanan.7

Menurut rencana pembangunan tersebut akan diselesaikan tahun itu juga.

Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembangunan tersebut berjalan sangat

lambat dan baru selesai tahun 1787. Hal ini terjadi karena pada masa tersebut

Sultan yang bersedia mengadakan bahan dan tenaga dalam pembangunan benteng,

sedang disibukkan dengan pembangunan Kraton Yogyakarta. Setelah selesai

bangunan benteng yang telah disempurnakan tersebut diberi

nama Rustenburg yang berarti 'Benteng Peristirahatan'.8

Pada periode ini secara yuridis formal status tanah tetap milik kasultanan

tetapi secara de facto penguasaan benteng dan tanahnya dipegang oleh Belanda.9

3. Tahun 1788 – 1799

Periode ini merupakan saat digunakannya benteng secara sempurna oleh

Belanda (VOC). Bangkrutnya VOC tahun 1799 menyebabkan penguasaan

benteng diambil alih oleh Bataafsche Republic (Pemerintah Belanda). Sehingga

secara de facto menjadi milik pemerintah kerajaan Belanda.10

Pada periode ini status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik

kasultanan, secara de facto dikuasai Belanda.11

4. Tahun 1799 – 1807

Status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik kasultanan, tetapi

penggunaan benteng secara de facto menjadi milik Bataafsche Republik

(Pemerintah Belanda) di bawah Gubernur Van Den Burg. Benteng tetap

difungsikan sebagai markas pertahanan.12

5. Tahun 1807 – 1811

7Ibid 8Ibid 9Ibid 10Ibid 11Ibid 12Ibid

Page 9: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

7

Pada periode ini benteng diambil alih pengelolaannya oleh Koninkrijk

Holland (Kerajaan Belanda). Maka secara yuridis formal status tanah tetap milik

kasultanan, tetapi secara de facto menjadi milik Pemerintah Kerajaan Belanda di

bawah Gubernur Herman Willem Daendels.13

6. Tahun 1811 – 1816

Ketika Inggris berkuasa di Indonesia 1811 – 1816, untuk sementara

benteng dikuasai Inggris di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.

Namun dalam waktu singkat Belanda dapat mengambil alih. Secara yuridis formal

benteng tetap milik kasultanan.14

7. Tahun 1816 – 1942

Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga

banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang

dibangun tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-

bangunan yang lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali.

Benteng Rustenburg segera diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan

yang rusak. Setelah selesai bangunan benteng yang semula

bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang berarti 'Benteng

Perdamaian'. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara Kasultanan

Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu.15

Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu bujur sangkar.

Pada keempat sudutnya dibangun ruang penjagaan yang

disebut seleka atau bastion. Pintu gerbang benteng menghadap ke barat dengan

dikelilingi oleh parit. Di dalamnya terdapat bangunan-bangunan rumah perwira,

asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit dan rumah

residen. Di Benteng Vredeburg ditempati sekitar 500 orang prajurit, termasuk

petugas medis dan paramedis. Disamping itu pada masa pemerintahan Hindia

Belanda digunakan sebagai tempat perlindungan para residen yang sedang

13Ibid 14Ibid 15Ibid

Page 10: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

8

bertugas di Yogyakarta. Hal itu sangat dimungkinkan karena kantor residen yang

berada berseberangan dengan letak Benteng Vredeburg. Sejalan dengan

perkembangan politik yang berjadi di Indonesia dari waktu ke waktu, maka terjadi

pula perubahan atas status kepemilikan dan fungsi bangunan Benteng

Vredeburg.16

Status tanah benteng tetap milik kasultanan, tetapi secara de facto

dipegang oleh pemerintah Belanda. Karena kuatnya pengaruh Belanda maka

pihak kasultanan tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi masalah

penguasaan atas benteng. Sampai akhirnya benteng dikuasai bala Tentara Jepang

tahun 1942 setelah Belanda menyerah kepada Jepang dengan ditandai

dengan Perjanjian Kalijati bulan Maret 1942 di Jawa Barat.17

B. MASA JEPANG

Tanggal 7 Maret 1942, pemerintah Jepang memberlakukan UU nomor 1

tahun 1942 bahwa kedudukan pimpinan daerah tetap diakui tetapi berada di

bawah pengawasan Kooti Zium Kyoku Tjokan (Gubernur Jepang) yang berkantor

di Gedung Tjokan Kantai (Gedung Agung). Pusat kekuatan tentara Jepang

disamping ditempatkan di Kotabaru juga di pusatkan di Benteng Vredeburg.

Tentara Jepang yang bermarkas di Benteng Vredeburg adalah Kempeitei yaitu

tentara pilihan yang terkenal keras dan kejam.18

Disamping itu benteng Vredeburg juga digunakan sebagai tempat

penahanan bagi tawanan orang Belanda maupun Indo Belanda yang ditangkap.

Juga kaum politisi Indonesia yang berhasil ditangkap karena mengadakan gerakan

menentang Jepang.19

Guna mencukupi kebutuhan senjata, tentara Jepang mendatangkan

persenjataan dari Semarang. Sebelum dibagikan ke pos-pos yang memerlukan

terlebih dulu di simpan di Benteng Vredeburg. Gudang mesiu terletak di setiap

16Ibid 17Ibid 18Ibid 19Ibid

Page 11: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

9

sudut benteng kecuali di sudut timur laut. Hal itu dengan pertimbangan bahwa di

kawasan tersebut keamanan lebih terjamin. Penempatan gudang mesiu di setiap

sudut benteng dimaksudkan untuk mempermudah disaat terjadi perang secara

mendadak.20

Penguasaan Jepang atas Benteng Vredeburg berlangsung dari tahun 1942

sampai dengan tahun 1945, ketika proklamasi telah berkumandang dan

nasionalisasi bangunan-bangunan yang dikuasai Jepang mulai dilaksanakan.

Selama itu meskipun secara de facto dikuasai oleh Jepang tetapi secara yuridis

formal status tanah tetap milik kasultanan.21

Dari uraian itu dapat dikatakan bahwa pada masa pendudukan Jepang

(1942-1945) bangunan benteng Vredeburg difungsikan sebagai markas tentara

Kempeitei, gudang mesiu dan rumah tahanan bagi orang Belanda dan Indo

Belanda serta kaum politisi RI yang menentang Jepang.22

C. MASA KEMERDEKAAN

1. 1945-1970-an

Berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia disambut dengan

perasaan lega oleh seluruh rakyat Yogyakarta. Ditambah dengan keluarnya

Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Pernyataan 5 September 1945)

yang kemudian diikuti oleh Sri Paku Alam VIII yang berisi dukungan atas

berdirinya negara baru, Negara Republik Indonesia, maka semangat rakyat

semakin berapi-api.23

Sebagai akibatnya terjadi berbagai aksi spontan seperti pengibaran bendera

Merah Putih, perampasan bangunan dan juga pelucutan senjata Jepang. Masih

kuatnya pasukan Jepang yang berada di Yogyakarta, menyebabkan terjadinya

kontak senjata seperti yang terjadi di Kotabaru Yogyakarta. Dalam aksi

20Ibid 21Ibid 22Ibid 23Ibid

Page 12: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

10

perampasan gedung ataupun fasilitas lain milik Jepang, Benteng Vredeburg juga

menjadi salah satu sasaran aksi.24

Setelah benteng dikuasai oleh pihak RI untuk selanjutnya penanganannya

diserahkan kepada instansi militer yang kemudian dipergunakan sebagai asrama

dan markas pasukan yang tergabung dalam pasukan dengan kode Staf “Q”

dibawah Komandan Letnan Muda I Radio, yang bertugas mengurusi perbekalan

militer. Oleh karena itu tidak mustahil bila pada periode ini Benteng Vredeburg

disamping difungsikan sebagai markas juga sebagai gudang perbekalan termasuk

senjata, mesiu, dan sebagainya. Pada tahun 1946 di dalam komplek Benteng

Vredeburg didirikan rumah sakit tentara untuk melayani korban pertempuran.

Namun dalam perkembangannya rumah sakit tersebut juga melayani tentara

beserta keluarganya.25

Ketika tahun 1946 kondisi politik Indonesia mengalami kerawanan di saat

perbedaan persepsi akan arti revolusi yang sedang terjadi. Meletuslah peristiwa

yang dikenal dengan “Peristiwa 3 Juli 1946”, yaitu percobaan kudeta yang

dipimpin oleh Jenderal Mayor Soedarsono. Karena usaha tersebut gagal maka

para tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut seperti Mohammad Yamin, Tan

Malaka dan Soedarsono ditangkap. Sebagai tahanan politik mereka pernah

ditempatkan di Benteng Vredeburg.26

Pada masa Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948) Benteng

Vredeburg yang waktu itu dijadikan markas militer RI menjadi sasaran

pengeboman pesawat-pesawat Belanda. Kantor Tentara Keamanan Rakyat yang

berada di dalamnya hancur. Setelah menguasai lapangan terbang Maguwo, tentara

Belanda yang tergabung dalam Brigade T pimpinan Kolonel Van Langen berhasil

menguasai kota Yogyakarta, termasuk Benteng Vredeburg. Selanjutnya Benteng

Vredeburg dipergunakan sebagai markas tentara Belanda yang tergabung dalam

IVG (Informatie voor Geheimen), yaitu dinas rahasia tentara Belanda. Di samping

itu Benteng Vredeburg juga difungsikan sebagai asrama prajurit Belanda dan juga

24Ibid 25Ibid 26Ibid

Page 13: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

11

dipakai untuk menyimpan senjata berat seperti tank, panser dan kendaraan militer

lainnya.27

Ketika terjadi Serangan Umum 1 Maret 1949, sebagai usaha untuk

menunjukkan kepada dunia internasional bahwa RI bersama dengan TNI masih

ada, Benteng Vredeburg menjadi salah satu sasaran di antara bangunan-bangunan

lain yang dikuasai Belanda seperti kantor pos, stasiun kereta api, Hotel

Toegoe, Gedung Agung, dan tangsiKotabaru. Kurang lebih 6 enam jam kota

Yogyakarta dapat dikuasai oleh TNI beserta rakyat pejuang. Baru setelah bala

bantuan tentara Belanda yang didatangkan dariMagelang tiba ke Yogyakarta, TNI

dan rakyat mundur ke luar kota dan melakukan perjuangan gerilya.28

Setelah Belanda meninggalkan kota Yogyakarta, Benteng Vredeburg

dikuasai oleh APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia). Kemudian

pengelolaan benteng diserahkan kepada Militer Akademi Yogyakarta. Pada waktu

itu Ki Hadjar Dewantara pernah mengemukakan gagasannya agar Benteng

Vredeburg dimanfaatkan sebagai ajang kebudayaan. Akan tetapi gagasan itu

terhenti karena terjadi peristiwa “Tragedi Nasional” Pemberontakan G 30 S tahun

1965. Waktu itu untuk sementara Benteng Vredeburg digunakan sebagai tempat

tahanan politik terkait dengan peristiwa G 30 S yang langsung berada di bawah

pengawasan Hankam.29

Rencana pelestarian bangunan Benteng Vredeburg mulai lebih terlihat

nyata setelah tahun 1976 diadakan studi kelayakan bangunan benteng yang

dilakukan oleh Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta. Setelah diadakan penelitian maka usaha ke

arah pemugaran bangunan bekas Benteng Vredeburg pun segera dimulai.30

2. Tahun 1977 – 1992

27Ibid 28Ibid 29Ibid 30Ibid

Page 14: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

12

Dalam periode ini status penguasaan dan pengelolaan benteng pernah

diserahkan dari pihak HANKAM kepada Pemerintah Daerah Yogyakarta.

Tanggal 9 Agustus 1980 diadakan penandatanganan piagam perjanjian tentang

pemanfaatan bangunan bekas Benteng Vredeburg oleh Sri Sultan HB IX (pihak I)

dan Mendibud Dr. Daoed Joesoef (pihak II).31

Pada periode ini Benteng Vredeburg pernah dipergunakan sebagai ajang

Jambore Seni (26 – 28 Agustus 1978), Pendidikan dan latihan Dodiklat POLRI.

Juga pernah dipergunakan sebagai markas Garnisun 072 serta markas TNI AD

Batalyon 403. Meski demikian secara yuridis formal status tanah tetap milik

kasultanan.32

Dengan pertimbangan bahwa bangunan bekas Benteng Vredeburg tersebut

merupakan bangunan bersejarah yang sangat besar artinya maka pada tahun 1981

bangunan bekas Benteng Vredeburg ditetapkan sebagai benda cagar budaya

berdasarkan Ketetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

0224/U/1981 tanggal 15 Juli 1981.33

Tentang pemanfaatan bangunan Benteng Vredeburg, dipertegas lagi oleh

Prof. Dr. Nugroho Notosusanto (Mendikbud RI) tanggal 5 November 1984 yang

mengatakan bahwa bangunan bekas Benteng Vredeburg akan difungsikan sebagai

museum perjuangan nasional yang pengelolaannya diserahkan kepada

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.34

Piagam perjanjian serta surat Sri Sultan Hamengku Buwono IX Nomor

359/HB/85 tanggal 16 April 1985 menyebutkan bahwa perubahan-perubahan tata

ruang bagi gedung-gedung di dalam kompleks benteng Vredeburg diijinkan sesuai

dengan kebutuhan sebagai sebuah museum. Untuk selanjutnya dilakukan

pemugaran bangunan bekas benteng dan kemudian dijadikan museum. Tahun

1987 museum telah dapat dikunjungi oleh umum.35

31Ibid 32Ibid 33Ibid 34Ibid 35Ibid

Page 15: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

13

3. Tahun 1992 sampai sekarang

Melalui Surat Keputusan Mendikbud RI Prof. Dr. Fuad Hasan nomor

0475/O/1992 tanggal 23 November 1992 secara resmi Benteng Vredeburg

menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng

Yogyakarta.36

Untuk meningkatkan fungsionalisasi museum ini maka mulai tanggal 5

September 1997 mendapat limpahan untuk mengelola Museum Perjuangan

Yogyakarta di Brontokusuman Yogyakarta, dari Museum Negeri Propinsi DIY

Sonobudoyo. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor KM 48/OT.001/MKP/2003 tanggal 5 Desember 2003 Museum Benteng

Vredeburg Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berkedudukan di

lingkungan Kementerian dan Kebudayaan Deputi Bidang Sejarah dan

Purbakala.37

Selanjutnya Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata Nomor : KM 48/OT.001/MKP/2003 tanggal 5 Desember 2003

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mempunyai Kedudukan, Tugas Pokok

dan Fungsi yaitu sebagai museum khusus merupakan Unit Pelaksana Teknis yang

berkedudukan di lingkungan Kementerian dan Kebudayaan Deputi Bidang

Sejarah dan Purbakala yang bertugas melaksanakan pengumpulan, perawatan,

pengawetan, penelitian, penyajian, penerbitan hasil penelitian dan memberikan

bimbingan edukatif kultural mengenai benda dan sejarah perjuangan bangsa

Indonesia di wilayah Yogyakarta.38

D. KOLEKSI MUSIUM

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan koleksi-koleksisebagai

berikut:

36Ibid 37Ibid 38Ibid

Page 16: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

14

1. Koleksi Bangunan

a. Selokan atau parit, dibuat mengelilingi benteng yang pada awalnya

dimaksudkan sebagai rintangan paling luar terhadap serangan musuh,

namun seiring perkembangan jaman parit tersebut kemudian hanya

digunakan untuk sara drainase dan pembuangan saja.

b. Jembatan, pada awalnya dibuat jembatan gantung, namun seiring

perkembangan tehnologi kendaraan perang kemudian diganti kendaraan

paten.

c. Tembok Benteng, berfungsi sebagai pertahanan, pengintaian, penempatan

meriam-meriam kecil dan senjata tangan.

d. Pintu Benteng, Digunakan sebagai sarana keluar masuk benteng. Pintu

gerbang berjumlah 3 yaitu Pintu Barat, Timur dan Selatan. tetapi yang

disebelah selatan dibuat lebih kecil saja.

e. Bangunan-bangunan didalam benteng [Bagian tengah benteng] berfungsi

sebagai barak prajurit dan perwira, yang kemudian dialihfungsikan sebagai

tangsi militer.

f. Munumen Serangan Oemoem 1 maret 1949.39

2. Koleksi Realia, merupakan koleksi yang berupa benda[material] yang benar-

benar nyata bukan tiruan dan berperan langsung terjadinya peristiwa sejarah,

antara lain berupa peralatan rumah tangga, senjata, naskah pakaian, peralatan

dapur dan lain-lain.40

3. Koleksi Foto, miniatur, replika, lukisan dan atau benda hasil visualisasi

lainnya.41

4. Koleksi Adegan sejarah dalam bentuk miniatur yaitu

a. Ruang Mini Rama I, terdiri dari11 buah yang menggambarkan peristiwa

sejarah dari jaman Perang Pangeran Diponegoro sampai masa pendudukan

jepang. [1825 - 1945]

39http://selerawisata.blogspot.com/2012/03/benteng-vredeburg.html 40Ibid 41Ibid

Page 17: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

15

b. Ruang Mini Rama II terdiri dari 19 buah yang menggambarkan peristiwa

sejak Proklamasi Kemerdakaan hingga masa agresi militer Belanda I

[1945 - 1947]

c. Ruang Mini Rama III terdiri dari 18 buah yang menggambarkan peristiwa

bersejarah semanjak Perjanjian Renville sampai dengan pengakuan

kedaulatan RIS [1948 - 1949]

d. Ruang Mini Rama IV terdiri dari 7 buah yang menggambarkan peristiwa

sejarah periode NKRI sampai masa Orde Baru [1950 - 1974].42

1. Dorama I

a. Prajurit Pangeran Diponegoro

Pada akhir bulan juli 1825, di selarong telah berkumpul beberapa orang

bangsawan Yogyakarta. Selanjutnya Pangeran Diponegoro memerintahkan untuk

mobilitasasi penduduk desa si sekitar salarong dan bersiap melakukan perang. Ia

juga membuat perencanaan strategis dan langkah-langkah taktis untuk

memastikan sasaran yang akan diserang. 43

b. Kongres Budi Utomo Di Yogyakarta

Setelah Boedi Oetomo terbentuk tanggal 20 Mei 1908, segera di bentuk

cabang-cabang di daerah. Selanjutnya diadakan kongres I di Gedung Kweekshool

Jetis Yogyakarta tanggal 3-5 Oktober 1908, dihadiri 400 peserta mewakili Jakarta,

Bogor, Magelang, Surabaya, Purbolinggo dan Yogyakarta. Ikut hadir pejabat

Belanda, bangsawan Paku Alaman, Bupati Temanggung, Biora dan Magelang,

serta 6 opsir Legiun Mengkunegaran Solo. Kongres berhasil memutuskan tujuan

42Ibid

43ObservasiBenteng Vredeburg Yogyakarta

Page 18: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

16

organisasi, membentuk pengurus dan menetapkam Yogyakarta sebagai pusat

Boedi Oetomo.44

c. Berdirinya Organisasi Muhammadiyah

Muhammadiyah berarti pengikut Nabi Muhamad, didirikan K.H.Ahmad

Dahlan tanggal 18 November 1912 di Kauman Yogyakarta. Muhammadiyah lahir

sebagai jawaban atas keperhatinan kehidupan beragama banyak menyimpang dari

tuntunan pokok Al-Quran & As-Sunah seperti khurofat (takhayul), Bid’ah dan

Syirik. Selain kehidupan pendidikan & sosial masyarakat belum mengalami masa

masa cerah, akibat adanya diskriminasi dari belanda. Muhammadiyah bergerak di

bidang dakwah, pendidikan dan social.45

d. Pemogokan Kaum Buruh Di Pabrik Gula Sekitar Yogyakarta

Awal abad XX kehidupan buruh pabrik gula di Yoyakarta sangat

memperhatikan karena sewa tanah & upah buruh sangat rendah. Untuk itu, RM.

Suryopranata menuntut kenaikan upah dan sewa tanah. Karena tuntutan tidak

dipenuhi, seluruh buruh pabrik gula di Yogyakarta mogok pada tnggal 20

Agustus 1920. Berkat kegigihannya, Belanda akhirnya memenuhi tuntutan, upah

dinaikan dari £15,-, dampak pemogokan pun meluas ke buruh perhubungan,

pegadaia, & perusahaan kreta api.46

e. Berdirinya Tamansiswa

Tamansiswa lahir sebagai jawaban atas kondisi pendidikan lebih banyak

berorientasi pada kepentingan Belanda. Hal tersebut mengilhami Ki Hajar

Dewantara mendirikan National Onderwijs Instituut Tamansiswa pada tanggal 3

Juli 1922. Tamansiswa terkenal dengan Sistem Among yang mendasarkan pada

dua landasan pokok yaitu Kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan &

44Ibid 45Ibid 46Ibid

Page 19: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

17

menggerakkan kekuatan lahir-batin, serta Kodrat alam sebagai syarat untuk

menghidupkan & mencapai kemajuan secepat-cepatnya dan sebaik-sebaiknya.47

f. Kongres Perempuan Indonesia Pertama

Tanggal 22-25 Desember 1928 atas prakasara Ny.Sukonto, Nyi Hajar

Dewantara, dan Nn.Sujantin diadakan Kongres Perempuan Indonesia I bertepatan

di Dalem Joyodipura Yogyakarta. Kongres dihadiri 1000 orang wakil dan 30

organisasi wanita,. Kongres memutuskan antara lain: mendirikan federasi bersama

“Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia”(PPPI), menerbitkan surat

kabar, mendirikan Studie Fonda, memperkuat kependudukan putri dan mencegah

perkawinan anak.48

g. Kongres Jong Java Di Yogyakarta

Pada tanggal 7 Maret 1915 di gedung STOVIA Jakarta lahir perkumpulan

pemudan Indonesia dengan nama Tri Koro Dharmo. Selanjutnya, nama Tri Koro

Dharmo diubah menjadi Jong Java akan melebur dan menyatu dengan organisasi

pemuda lainnya. Keputusan diambil sebagai realitas dari keputusan Sumpah

pemuda tanggal 28 Oktober 1928.49

h. Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Pada tanggal 22 Oktober 1939 Sri Sultan HB VIII wafat sehingga terjadi

kekosongan kekuasaan di Kasultanan Yogyakarta. Sebagai pengganti raja adalah

GRM. Dorojatun. Penobatan dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 1940. Karena

GRM. Dorejatun belum menjadi Putra mahkota, penobatan dilakukan dua kali.

Tepat jam 11.00 WIB GRM. Dorejatun dinobatkan sebagai Putra Mahkota dan

lima menit kemudian dinobatkan menjadi Sultan dengan gelar Sampayan Dalem

47Ibid 48Ibid 49Ibid

Page 20: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

18

Ingkang Sinuwun kanjang Sultan Hemengku Buwono Senapati Ingalaga

Ngabdurrkhman Sayldin Panatagama Khalifatullah kaping IX.50

i. Masuknya Jepang Di Yogyakarta

Jepang masuk ke Yogyakarta pada tanggal 6 Maret 1942 melalui Jalan

Solo, berjalan ke barat dan setelah sampai ke perempatan Tugu belok ke selatan

menuju Jl. Malioboro dan Gedung Gubernuran (Gedung Agung sekarang).

Pasukan bergerak menggunakan truk, bersepeda dan bahkan ada yang jalan kaki.

Untuk menarik simpati rakyat, serdadu Jepang menyerukan, “Nippon Indonesia

Sama-sama”, mengumandangkan lagu Indonesia Raya, serta secara demonstratif

menusuk-nusuk gambar Ratu Belanda dengan bayonet.51

j. Latihan Kemiliteran Peta/Heiho/Anak-anak Sekolah/Seinendan/Keibodan

Setelah Jepang berkuasa di Indonesia segera dikeluarkan UU No.1 yang

menyatakan bahwa Tentara jepang untuk sementara melangsungkan pemerintahan

militer dalam segala bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Anak-anak sekolah

sebelum memulai pelajaran harus senam “Talso”, mengikuti kebiasaan Jepang

yaitu kepala gundul memakai pet/topi model serdadu Jepang, latihan baris

berbaris, penanaman semangat kebaktian (Hokoseisyin) meliputi tiga hal yaitu

mengobrakan diri, mempertebal persaudaraan dan melaksanakan sesuatu dengan

bukti.52

k. Penurunan Bendera Hinomaru dan Pengibaran Bendera Merah Putih Di

Gedung Cokan Kantai (Gedung Agung)

Setelah berita proklamasi sampai ke Yogyakarta, Sri Sultan Ilyas HB IX

mengumpulkan pemuda dilanjutkan maklumat September 1945, serta kesepakatan

untuk menggalakan pemasangan bendera Merah putih (tanggal 20 September

1945). Pagi harinya, para pemuda dengan berapi-api mengibarkan bendera Merah

50Ibid 51Ibid 52Ibid

Page 21: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

19

Putih di rumah-rumah, pabrik-pabrik, toko-toko, intansi, serta kendaraan. Bendera

Himonaru di gedung Cokan Kantai berhasil diruntuhkan & diganti dengan

bendera Merah Putih oleh para pemuda. Peristiwa itu disaksikan ribuan

masyarakat pada tanggal 21 September 1945.53

l. Pembentukan Tentara Keamana Rakyat

Setelah merdeka Indonesia belum memiliki tentara. Sebagai embiro

dibentuklah BKR (Badan Keamanan Rakyat) pada tanggal 22 Agustus 1945.

Anggota BKR adalah bekas peta dan HEIHO, bersenjatakan senjata tajam dan

senjata hasil pelujutan tentara Jepang. Kedatangan sekutu pada bulan September

1945 menyebabkan eksitensi BKR sulit dipertahankan. Untuk itu, pada tanggal 5

Oktober 1945 dibentuk TKR dengan maklumat pemerintah, “untuk memperkuat

perkasaan keamanan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat”.54

2. Dorama II

m. Kongres Pemuda Di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Oktober 1945 di Balai Mataram Yogyakarta diadakan

rapat perwakilan pemuda Jakarta, Bandung, Surabaya dan Staf wartawan

Kementrian Penerangan. Rapat sepakat untuk mengadakan Kongres Pemuda

seluruh Indonesia pada tanggal 10-11 November 1945 diadakan Kongres Pemuda

Indonesia di Balai Mataram.55

n. Pemerintah Republik Indonesia hijrah Ke Yogyakarta

Kondisi keamanan di jakarta sudah tidak memungknkan lagi untuk

penyelenggaraan pemerintah RI. Ada pembunuhan terhadap PM Sutan Sjahrir

(tanggal 26 Desember 1945), terhadap Amir Sjarifudin (tanggal 28 Desember

1945), dengan adanya pendaratan pasukan marinir Belanda di Tanjung priok

tanggal 30 Desember 1945, oleh karena itu, tanggal 3 Januari 1946 memutuskan

53Ibid 54Ibid 55Ibid

Page 22: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

20

Ibukota RI ke Yogyakarta. Selanjutnya pada tanggal 4 Januari Presiden Soekarno,

Drs. Muhammad Hatta dan pemimpin yang lainnya ke Yogyakarta.56

o. Kegiatan Pemuda, Pelajar, Mobpel, Gapi, TP, Pada Masa Revolusi 1946

Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, para pelajar tidak tinggal

diam. Mereka membentukorganisasi pelajar berorientasi perjuangan. Demikian

pula dengan para pemuda dan pelajar di Yogyakarta. Mereka menceburkan diri

dalam kancah perjuangan bersama GAPI (Gabungan Pemuda Indonesia),

MOBPEL (Mobilitas Pelajar), IPI (Ikatan Pelajar Indonesia), dan TP (Tentara

Pelajar). Hal ini dilakuakan untuk berjaga-jaga apabila musuh menyerang.

Nampak para pemuda berlatih kemiliteran di lapangan Bumijo.57

E. SEJARAH TAMAN SARI

Yogyakarta adalah sebuah daerah yang memiliki sejarah panjang tentang

perjuangan bangsa Indonsia. Bahkan dulunya ibukota Indonesia juga terletak di

kota yang terkenal dengan masakan gudek ini. Maka tak heran disini terdapat

beberapa tempat-tempat bersejarah yang sekarang dijadikan obyek wisata.

Mengunjungi tempat wisata sejarah selain memang untuk berekreasi juga bisa

menambah pengetahuan kita. Salah satu tempat wisata sejarah di Jogja adalah

Taman Sari.58

Taman Sari yang berada di sebelah selatan Kraton Yogyakarta ini

merupakan warisan budaya yang hingga kini masih dijaga. Tak hanya wisatawan

lokal saja yang tertarik untuk mengunjungi bangunan yang dulunya digunakan

untuk pemandian para raja ini, wisatawan asing juga sering terlihat. Dilihat dari

penamaanya Tamansari terdiri dari dua kata yaitu taman dan sari yang berarti

indah. Jadi tamansari adalah sebuah taman yang indah yang terletak di belakang

kraton. Untuk memasukinya anda bisa melalui jalur belakang. Saat memasuki

56Ibid 57Ibid 58http://siputnews.com/gaya-hidup/wisata/sejarah-taman-sari-wisata-dekat-kraton-yogyakarta/

Page 23: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

21

pintu gerbang biasanya para pengunjung akan ditawari untuk menggunakan jasa

guide yang siap menceritakan seluk beluk ataupun sejarah tamansari.59

Tamansari dibangun pada jaman kekuasaan Sultan Hamengku buwana I

dan selesai pada pemerintahan Sultan Hameng Kubuwana II. Arseitek bangunan

tamansari adalah seorang portugis maka tak heran arsitekturnya kental dengan

nuansa Eropa. Kendati demikian tetap mempertahankan makna simbolik jawa.

Komplek tamansari terdiri dari kolam besar, kanal air, kolam pemandian dan

ruang-ruang khusus. Menurut cerita tamansari adalah tempat pemandian bagi para

raja yang berkuasa serta keluarganya. Selain itu ada juga bangunan sumur

gemuling yang digunakan sebagai mushola untuk beribadah. Di sekitar tamansari

ada sebuah lorong, konon lorong tersebut merupakan penghubung antara kraton

dan pantai parangkusumo. Lorong tersebut digunakan untuk melakukan

pertemuan antara Kraton dan Ratu Pantai Selatan yang dikenal Nyi Roro Kidul.

Namun sekarang lorong tersebut sudah ditutup dengan alasan tertentu.60

Tamansari adalah bangunan yang memiliki multifungsi. Selain digunakan

untuk peristirahatan tamansari juga digunakan untuk benteng pertahanan. Tembok

yang mengelilingi tamansari meski umurnya sudah tua namun tetap kokoh. Pada

2006 silam ketika terjadi gempa hebat, benteng tersebut tetap kokoh berdiri.

Demikianlah info sejarah tamansari Yogyakarta yang bisa kami berikan.61

F. ISTANA AIR PENUH KEINDAHAN DAN RAHASIA

Keindahan arsitekturnya yang kuno, dan pemandangan yang menakjubkan

membuat Taman Sari sangat mempesona. Lorong-lorong dan bangunannya

menjadikan Taman Sari penuh rahasia yang akan terus dikuak.62

Masa setelah Perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi membangun

keraton sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

59Ibid 60Ibid 61Ibid 62http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/historic-and-heritage-sight/tamansari/

Page 24: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

22

Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I

membangun keraton di tengah sumbu imajiner yang membentang di antara

Gunung Merapi dan Pantai Parangtritis. Titik yang menjadi acuan pembangunan

keraton adalah sebuah umbul (mata air). Untuk menghormati jasa istri-istri Sultan

karena telah membantu selama masa peperangan, beliau memerintahkan Demak

Tegis seorang arsitek berkebangsaan Portugis dan Bupati Madiun sebagai mandor

untuk membangun sebuah istana di umbul yang terletak 500 meter selatan

keraton. Istana yang dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian dari

bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan di sekitarnya itu sekarang

dikenal dengan nama Taman Sari.63

"Dari atas Gapura Panggung ini Sultan biasa menyaksikan tari-tarian di

bawah sana. Bangunan-bangunan di sampingnya merupakan tempat para penabuh

dan di tengah-tengah biasa didirikan panggung tempat para penari menunjukkan

kepiawaian dan keluwesan mereka," terang seorang pemandu ketika YogYES

memasuki Taman Sari. Dari Gapura Panggung, pemandu membawa YogYES

masuk ke area yang dulunya hanya diperbolehkan untuk Sultan dan keluarganya,

kolam pemandian Taman Sari. Gemericik air langsung menyapa. Airnya yang

jernih berpadu apik dengan tembok-tembok krem gagah yang mengitarinya.

Kolam pemandian di area ini dibagi menjadi tiga yaitu Umbul Kawitan (kolam

untuk putra-putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir), dan Umbul

Panguras (kolam untuk Raja).64

Sebuah periuk tempat istri-istri Sultan bercermin masih utuh berdiri ketika

YogYES memasuki menara tempat pribadi Sultan. Ornamen yang menghiasi

periuk memberi kesan glamor terhadap benda yang terletak di samping lemari

pakaian Sultan tersebut. Bisa dibayangkan, 200 tahun lalu seorang wanita cantik

menunggu air di periuk ini hingga tenang lalu dia menundukkan kepalanya,

memperbaiki riasan dan sanggulnya, memperindah raganya sembari bercermin.

Selain periuk dan kamar pribadi Sultan, di menara yang terdiri dari tiga tingkat ini

63Ibid 64Ibid

Page 25: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

23

ada tangga dari kayu jati yang masih utuh terawat sehingga memberi kesan antik

bagi siapa pun yang melihatnya. Naik ke tingkat paling atas, pantulan mentari dari

kolam di bawahnya dan seluruh area Taman Sari terlihat dengan jelas. Mungkin

dahulu Sultan juga menikmati pemandangan dari atas sini, pemandangan Taman

Sari yang masih lengkap dengan danau buatannya dan bunga-bunga yang

semerbak mewangi.65

Selepas menikmati pemandangan dari atas menara, pemandu lalu

membawa YogYES menuju Gapura Agung, tempat kedatangan kereta kencana

yang biasa dinaiki Sultan dan keluarganya. Gapura yang dominan dengan

ornamen bunga dan sayap burung ini menjadi pintu masuk bagi keluarga Sultan

yang hendak memasuki Taman Sari. Pesanggrahan tepat di selatan Taman Sari

menjadi tujuan berikutnya. Sebelum berperang, Sultan akan bersemedi di tempat

ini. Suasana senyap dan hening langsung terasa ketika YogYES masuk. Di sini,

Sultan pastilah memikirkan berbagai cara negosiasi dan strategi perang supaya

kedaulatan Keraton Yogyakarta tetap terjaga. Areal ini juga menjadi tempat

penyimpanan senjata-senjata, baju perang, dan tempat penyucian keris-keris

jaman dahulu. Pelatarannya biasa digunakan para prajurit berlatih pedang.66

YogYES pun berpisah dengan pemandu di depan Gapura Agung. Namun,

ini bukan berarti perjalanan terhenti karena masih ada beberapa tempat yang harus

disinggahi seperti Sumur Gumuling dan Gedung Kenongo. Untuk menuju tempat

tersebut, Anda harus melewati Tajug, lorong yang menghubungkan Taman Sari

dengan keraton dan juga Pulo Kenongo. Lorong bawah tanah yang lebar ini

memang untuk berjaga-jaga apabila keraton dalam keadaan genting. Ruang

rahasia banyak tersembunyi di tempat ini. Keluar dari Tajug, Anda akan melihat

bekas dari Pulo Kenongo yang dulunya banyak ditumbuhi bunga kenanga yang

menyedapkan Taman Sari. YogYES pun menuju Sumur Gumuling, masjid bawah

tanah tempat peribadatan raja dan keluarga. Bangunan dua tingkat yang didesain

memiliki sisi akustik yang baik. Jadi, pada zaman dahulu, ketika imam

65Ibid 66Ibid

Page 26: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

24

mempimpin shalat, suara imam dapat terdengar dengan baik ke segala penjuru.

Sekarang pun, hal itu masih dapat dirasakan. Suara percakapan dari orang-orang

yang ada jauh dari kita terasa seperti mereka sedang berada di samping kita.

Selain itu, Untuk menuju ke pusat masjid ini, lagi-lagi harus melewati lorong-

lorong yang gelap. Sesampainya di tengah masjid yang berupa tempat berbentuk

persegi dengan 5 anak tangga di sekelilingnya, keagungan semakin terasa. Ketika

menengadahkan kepala terlihat langit biru. Suara burung yang terdengar dari

permukiman penduduk di area Taman Sari semakin menambah tenteram

suasana.67

Persinggahan terakhir adalah Gedung Kenongo. Gedung yang dulunya

digunakan sebagai tempat raja bersantap ini merupakan gedung tertinggi se-

Taman Sari. Di tempat ini Anda dapat menikmati golden sunset yang mempesona.

Keseluruhan Taman Sari pun bisa dilihat dari sini, seperti Masjid Soko Guru di

sebelah timur dan ventilasi-ventilasi dari Tajug. Puas dengan kesegaran air dari

Taman Sari, langit akan menyapa. Pemandangan yang indah sekaligus

mempesona ditawarkan Taman Sari. Pesona air yang apik berpadu dengan

tembok-tembok bergaya campuran Eropa, Hindu, Jawa, dan China menjadi nilai

yang membuat Taman Sari tak akan terlupakan.68

1. Pagar Istana Air Tamansari

Tamansari kemudian banyak disebut sebagai Istana Air (water castle)

yang karena nilai arsitektur dan keunikan pada lekukan bangunan dan air yang

terisi dikolam kolam. Dalan sejarahnya yang disampaikan oleh beberapa orang

yang menjadi guide Istana Air Tamansari menyebutkan bahwa Taman ini

dipergunakan oleh Raja Mataram (Jogja) untuk melakukan mandi pada bulan-

bulan tertentu. Ada sedikit kemistikan yang terjadi di sekitar area kolam kala itu.

Ketika Raja hendak masuk ke Istana Air Tamansari maka disambut dengan musik

gamelan yang dilagukan dari bangunan-bangunan kecil di kanan dan kiri yang ada

67Ibid 68ibid

Page 27: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

25

di depan Istana Air Tamansari. Lalu ada upacara tertentu untuk menyambut Raja

dan orang-orang yang hendak masuk ke Istana Air Tamansari.69

2. Taman di Tamansari Jogjakarta

Istana Air Tamansari ini dibangun ketika pada tahun 1758-1769 oleh Raja

Mataram (Jogja) yang bernama Sultan Hamengku buwono I. Walaupun

kondisinya berbeda dengan ketika Istana Air Tamansari ini dibuat, namun

kondisinya masih tetap terjaga dan masih nampak sebagian besar yang bisa

menjadi simbol keunikan dan artistik dari bangunan tersebut. Bangunan-bangunan

yang masih tersisa misalnya Sumur Gemuling (Gumuling), Gedhong Gapura

Hageng ( Hageng = besar) didekat pintu masuk, Umbul Pasiraman (yang sekarang

ada kolam-kolam ketika pertama masuk), Gedhong Gapura Panggung ( Kolam

yang terdapat bangunan kembar di sisi kanan dan kiri berekatan dengan kolam),

dan beberapa bangunan yang hendak menuju ke Sumur Gemuling yang sekarang

menjadi tempat bagi masyarakat jogjakarta. Dulu, antara Istana Air Tamansari dan

Sumur Gemuling merupakan taman-taman yang indah dan sejuk, namun sekarang

hanya tersisa taman kecil yang berada di paling belakang Istana Air Tamansari.70

3. Pemandian Para Raja di Tamansari

Walaupun tak seindah dan sesejuk ketika jaman dulu Istana ini dibuat,

namun keunikan dan artistik dari bentuk bangunan Tamansari bisa menyenangkan

untuk dinikmati. Cuaca yang panas tidak menjadi persoalan, apalagi ketika

melihat kolam-kolam air yang menyegarkan dan menyejukan seolah memanggil

untuk segera berendam. Namun karena memang Istana Air Tamansari ini

merupakan bangunan cagar budaya, tidak lagi diperbolehkan untuk para Petualang

nyegur dan berendam. Istana Air Tamansari sangat pas untuk dijadikan alternatif

69https://coretanpetualang.wordpress.com/petualangan-budaya/sejarah-jawa/menjelajah-kesejukan-

istana-air-tamansari-jogjakarta-water-castle/ 70Ibid

Page 28: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

26

tambahan ketika ingin menyusuri Jogja untuk melihat keindahan dan keunikan

Jawa dijamannya hingga sekarang.71

Kalau berpetualang hari ahad, tipsnya adalah datang pagi ke Istana Air

Tamasari lalu berjalan beberapa meter ke arah belakang menuju Sumur Gumuling.

Nah, sebelum jam menunjukan pukul 10.00 am silakan untuk segera berkunjung

ke Keraton Jogjakarta untuk melihat tari dan iringan musik gamelan yang

mengugah rasa, kalau boleh dinilai maka tari dan musik di keraton Jogja bisa

dinilai sepuluh plus (10+). Selain gerakan tarian yang sangat bagus, juga tabuhan

musik gamelan yang membuat pendengarnya untuk tetap terdiam menikmati.72

4. Pintu masuk ke kolam Tamansari

Untuk menuju Istana Air Tamansari Yogyakarta petualang memang perlu

ekstra berkendara terutama bagi yang belum pernah sama sekali berpetualang di

Jogja. Istana Air Tamasari terletak di Jalan Taman sekitar 10 menit dari keraton

Ngayogyakarta Hadiningrat, bagi yang melalui jalur barat (Jakarta atau Kebumen)

bisa menuju jalan lingkar barat (Ring Road Barat tapi bukan menuju jalan ini,

hanya melewati) setelah melalui Jalan Wates lalu lurus menuju jalan RE

Martadinata – Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan – Belok kiri menuju Jalan Nyai

Ahmad Dahlan – lurus Jalan Ngasem – belok kiri Jalan Taman. Kalau dari

Magelang atau Semarang, bisa melalui jalan Magelang kearah selatan melewati

Jalan Tentara Pelajar – Jalan Letnan Jendral Suprapto – belok kiri ke arah jalan

Kyai Haji Ahmad Dahlan – Jalan Nyai Haji Ahmad Dahlan – Jalan Taman. Jika

dari arah timur atau Surakarta atau Klaten bisa melalui Prambanan ke arah barat

menuju pertigaan Janti ( naik ke jalan layang) belok kiri ke arah Ring Road Timur

– Jalan Kusumanegara – Jalan Sultan Agung – Jalan Nyai Ahmad Dahlan. Atau

dari jalan Janti (Jogja Expo Center) ke arah Jalan Ngeksigondo – Jalan Perintis

Kemerdekaan – Jalan mentri Supeno – Jalan Kolonel Sugiyono lurus ke Jalan

71Ibid 72Ibid

Page 29: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

27

Sutoyo belok kanan ke jalan gading (ada gapura plengkung / setengah lingkaran)

melewati alun-alun selatan – Jalan Taman.73

G. MASJID BAWAH TANAH TAMANSARI

Di sisi lain Taman Sari terdapat sebuah bangunan yang berbentuk

lingkaran yang dipergunakan sebagai masjid oleh warga kraton. Bangunan masjid

ini sangat unik karena berbentuk lingkaran dan berlantai dua dengan pintu yang

menyerupai jendela di tiap lantai. Disebut demikian karena memang letaknya di

bawah tanah. Pintu depan berbentuk persegi, tidak cukup besar, sehingga kita

harus menundukkan kepala jika akan masuk. Setelah masuk nampak lorong

bawah tanah yang berbentuk tangga.74

Di dalam ruangan yang melingkar tersebut terdapat tangga untuk naik ke

lantai di atasnya. Di bawah tangga terdapat sebuah sumur yang digunakan sebagai

tempat berwudhu, namun sekarang sumur tersebut sudah ditutup karena

dikhawatirkan dapat membahayakan para pengunjung karena umur bangunan

yang sudah sangat tua.75

Masjid Taman Sari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Bawah

Tanah, terletak di dalam kawasan keraton Yogyakarta dan juga merupakan salah

satu fasilitas yang terdapat di komplek Taman sari atau komplek permandian Raja

Yogya.76

Masjid bawah tanah ini, memiliki arsitektur yang unik yaitu berbentuk

melingkar dengan rongga-rongga jendela di masing-masing sisinya. Terdiri dari

dua lantai dimana lantai bawah dipakai oleh jemaah wanita dan lantai atas untuk

jemaah pria. Di setiap lantai dapat kita temui ruangan tersendiri untuk imam yang

memimpin solat. Kedua lantai dihubungkan dengan lima buah tangga yang

73ibid 74http://keunikan-sejarah.blogspot.com/2013/05/taman-sari.html 75Ibid 76ibid

Page 30: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

28

melintang ditengah-tengah ruangan masjid tersebut, disertai kolam untuk

berwudhu tepat di bawah tangga.77

Untuk saat ini tidak tampak lagi masjid tersebut dipakai untuk berjemaah

oleh para umat Islam, lebih digunakan untuk tempat rekreasi. Dapat dilihat bahwa

sekarang ini banyak sekali pengunjung yang mendatangi kompleks ini untuk

berekreasi. Di masjid tersebut juga sudah tidak terdapat mimbar, sajadah, kubah

dan kita juga tahu kolam yang untuk berwudhu pun sekarang telah ditutup. Hal

tersebut dikarenakan takut adanya pengunjung yang terjatuh kedalam kolam

tersebut. Kita tahu bahwa komplek tersebut sekarang ini penuh dengan

pengunjung yang berdatangan baik orang-orang Jogja sendiri, luar Jogja bahkan

mancanegara (bule).78

77ibid 78Ibid

Page 31: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

29

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

SEJARAH BENTENG VREDEBURG

Rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda

mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di dekat

kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga

keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud

Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala

perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak

tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju

kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai

benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa

berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-

waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.

Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun benteng

dikabulkan.

-Tahun 1760 – 1765 -Tahun 1811 – 1816

-Tahun 1765 – 1788 -Tahun 1816 – 1942

-Tahun 1788 – 1799 - MASA JEPANG

-Tahun 1799 – 1807

- MASA KEMERDEKAAN

1945-1970-an Tahun 1977 – 1992 Tahun 1992 sampai sekarang

KOLEKSI MUSIUM

Page 32: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

30

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan koleksi-koleksisebagai

berikut:

-Koleksi Bangunan

-Koleksi Realia

koleksi yang berupa benda[material] yang benar-benar nyata bukan tiruan dan

berperan langsung terjadinya peristiwa sejarah, antara lain berupa peralatan

rumah tangga, senjata, naskah pakaian, peralatan dapur dan lain-lain.

-Koleksi Foto, miniatur, replika, lukisan dan atau benda hasil visualisasi

lainnya.

-Koleksi Adegan sejarah dalam bentuk patung tokoh dan pergerakannya

SEJARAH TAMAN SARI

Tamansari dibangun pada jaman kekuasaan Sultan Hamengku buwana I

dan selesai pada pemerintahan Sultan Hameng Kubuwana II. Arseitek bangunan

tamansari adalah seorang portugis maka tak heran arsitekturnya kental dengan

nuansa Eropa. Kendati demikian tetap mempertahankan makna simbolik jawa.

Tamansari adalah bangunan yang memiliki multifungsi. Selain digunakan untuk

peristirahatan tamansari juga digunakan untuk benteng pertahanan. Tembok yang

mengelilingi tamansari meski umurnya sudah tua namun tetap kokoh. Pada 2006

silam ketika terjadi gempa hebat, benteng tersebut tetap kokoh berdiri.

Pagar Istana Air Tamansari

Tamansari kemudian banyak disebut sebagai Istana Air (water castle)

yang karena nilai arsitektur dan keunikan pada lekukan bangunan dan air yang

Page 33: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

31

terisi dikolam kolam. Lalu ada upacara tertentu untuk menyambut Raja dan orang-

orang yang hendak masuk ke Istana Air Tamansari.

Taman di Tamansari Jogjakarta

Istana Air Tamansari ini dibangun ketika pada tahun 1758-1769 oleh Raja

Mataram (Jogja) yang bernama Sultan Hamengku buwono I. Walaupun

kondisinya berbeda dengan ketika Istana Air Tamansari ini dibuat, namun

kondisinya masih tetap terjaga dan masih nampak sebagian besar yang bisa

menjadi simbol keunikan dan artistik dari bangunan tersebut. Pemandian Para

Raja di Tamansari

Kalau berpetualang hari ahad, tipsnya adalah datang pagi ke Istana Air

Tamasari lalu berjalan beberapa meter ke arah belakang menuju Sumur Gumuling.

Nah, sebelum jam menunjukan pukul 10.00 am silakan untuk segera berkunjung

ke Keraton Jogjakarta untuk melihat tari dan iringan musik gamelan yang

mengugah rasa, kalau boleh dinilai maka tari dan musik di keraton Jogja bisa

dinilai sepuluh plus (10+). Selain gerakan tarian yang sangat bagus, juga tabuhan

musik gamelan yang membuat pendengarnya untuk tetap terdiam menikmati.

Masjid Bawah Taman Sari

Di sisi lain Taman Sari terdapat sebuah bangunan yang berbentuk

lingkaran yang dipergunakan sebagai masjid oleh warga kraton. Bangunan masjid

ini sangat unik karena berbentuk lingkaran dan berlantai dua dengan pintu yang

menyerupai jendela di tiap lantai. Disebut demikian karena memang letaknya di

bawah tanah. Pintu depan berbentuk persegi, tidak cukup besar, sehingga kita

harus menundukkan kepala jika akan masuk. Setelah masuk nampak lorong

bawah tanah yang berbentuk tangga.

Di dalam ruangan yang melingkar tersebut terdapat tangga untuk naik ke

lantai di atasnya. Di bawah tangga terdapat sebuah sumur yang digunakan sebagai

tempat berwudhu, namun sekarang sumur tersebut sudah ditutup karena

Page 34: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

32

dikhawatirkan dapat membahayakan para pengunjung karena umur bangunan

yang sudah sangat tua.

Masjid Taman Sari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Bawah

Tanah, terletak di dalam kawasan keraton Yogyakarta dan juga merupakan salah

satu fasilitas yang terdapat di komplek Taman sari atau komplek permandian Raja

Yogya.

B. SARAN

Kita sebagai warga negara terutama warga negara indonesia,sepantasnya kita

menjaga kekayaan budaya yang ada di dalamnya, entah itu budaya yang masih

ada maupun budaya yang telah tinggal puingya. Di kota jogja kita menemukan

budaya yang masih ada baik dari segi keindahan kota jogja maupun arsitektur

yang ada didalamnya,disana kita banyak menjumpai tempat tempat sejarah yang

sekaligus menjadi icon kota jojga tersebut maka dari itu jagalah kekayaan yang

ada disana.

Page 35: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku/Internet

id.wikipedia.org/wiki/Museum_Benteng_Vredeburg

http://selerawisata.blogspot.com/2012/03/benteng-vredeburg.html

observasi

http://siputnews.com/gaya-hidup/wisata/sejarah-taman-sari-wisata-dekat-kraton-

yogyakarta/

http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/historic-and-heritage-

sight/tamansari/

https://coretanpetualang.wordpress.com/petualangan-budaya/sejarah-

jawa/menjelajah-kesejukan-istana-air-tamansari-jogjakarta-water-castle/

http://keunikan-sejarah.blogspot.com/2013/05/taman-sari.html

B. Hasil Dialog

Narasumber : pak parjio

Lokasi masjid bisa dijangkau dari parkiran sepeda motor di depan pintu

masuk Tamansari ke arah utara. Kemudian belok kiri hingga menemukan pintu

masuk. Ikuti lorong tersebut hingga menemukan bangunan masjid berbentuk bulat

dan berwarna coklat muda atau krim.

Namun jangan dibayangkan bentuk masjid ini seperti kebanyakan masjid

lainnya. Karena juga difungsikan sebagai benteng, bentuk bangunan ini terlihat

kokoh dan besar. Sejak tahun 1812 bangunan masjid sudah tidak difungsikan.

Masjid tersebut didirikan tahun 1765. Kata dia, masjid bawah tanah

merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono I dan difungsikan hingga

masa kepemimpinan Sultan HB II.

Page 36: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

"Masjid juga difungsikan sebagai benteng perlindungan bawah tanah," kata Parjio

.

Ia mengatakan, masjid tak lagi digunakan setelah Keraton membangun

Masjid Gedhe Kauman yang berada di sebelah barat Alun-alun lor Yogyakarta.

"Tidak lagi dipakai setelah ada gempa besar dan dibangun masjid gedhe

Kauman," lanjutnya.

Menurutnya, Masjid Sumur Gumuling sangat unik, karena dibangun

bawah tanah agar suara muazin atau khatib terdengar ke seluruh penjuru masjid.

Di masing-masing lantai terdapat dua mihrab atau tempat berdiri imam untuk

memimpin salat jemaah.

Pada bagian dalam bangunan masjid, terdapat sumur dikelilingi lima

tangga yang melambangkan jumlah rukun Islam. Persis di bawah tangga yang

saling bertemu di tengah terdapat kolam air dari sumur gumuling.

Bagian atas masjid membentuk bulatan tanpa atap. Di bagian dinding juga

terdapat banyak ventilasi sehingga cahaya matahari leluasa menerangi bagian

dalam masjid.

"Disebut gumuling karena bentuknya bulat seperti guling," kata juru pelihara

masjid tersebut, Cipto Wiarjo (70), warga setempat.

Menurutnya keunikan bangunan masjid adalah dibangun dengan tembok

tebal. Hampir sekitar 1,25 meter ketebalannnya. Kata dia, batubata direkatkan

tidak dengan semen seperti sekarang namun menggunakan bahan alami seperti

putih telur.

Ia mengatakan masjid tersebut ramai dikunjungi wisatawan. Diantaranya

untuk foto narsis atau prewedding dan lainnya. Dengan berkunjung ke masjid

tersebut menyiratkan jejak perkembangan islam di Keraton Yogyakarta dan

kemegahan arsitektur masa lalu.

Page 37: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

C. Dokumenter

Anggota Kelompok

Masjid di bawah tanah Taman Sari Tempat peristirahatan setelah di bom

Page 38: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

Kongres Budi Utomo Di Yogyakarta Berdirinya Organisasi Muhammadiyah

Pemogokan Kaum Buruh Di Pabrik Gula Berdirinya Tamansiswa

Kongres Perempuan Indonesia Kongres Jong Java Di Yogyakarta

Page 39: SEJARAH DUNIA-Oservasi Benteng Vredeburg Dan Taman Sari Yogyakarta

Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX Masuknya Jepang Di Yogyakarta

Pemerintah Republik Indonesia hijrah Ke Yogyakarta

Latihan Kemiliteran Peta/Heiho/Anak-anak Sekolah/Seinendan/Keibodan

Penurunan Bendera Hinomaru dan Pengibaran Bendera Merah Putih Di Gedung

Cokan Kantai (Gedung Agung)