essay mahasiswa dan jurnalistik

3
Nama : Arista Ainurrohmah NRP : 2213030074 Mahasiswa dan Jurnalistik Mahasiswa adalah sebutan bagi orang-orang yang melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi. Mahasiswa selalu mempunyai kedudukan yang lebih di mata masyarakat. Karena mereka menganggap bahwa mahasiswa adalah jaminan di dunia kerja. Selepas dari itu, mahasiswa harus belajar dengan baik agar berhasil di dunia kerja. Menurut fakta, masih banyak lulusan mahasiswa yang masih menjadi pengangguran. Jadi tidak sepenuhnya anggapan dari masyarakat tentang mahasiswa itu benar. Mahasiswa mempunyai peranan yang amat penting bagi masyarakat. Selain belajar. Mahasiswa merupakan penyalur aspirasi rakyat ke pemerintah. Mahasiswa mempunyai banyak akses untuk menyalurakan aspirasi rakyat ke pemerintah. Mahasiswa adalah harapan rakyat. Tetapi pada kenyataannya, pada jaman sekarang, mahasiswa dapat dibedakan menjadi dua. Mahasiswa yang hanya mengejar keberhasilan di dunia kerja dan mahasiswa yang tidak hanya mengejar keberhasilan tetapi juga sebagai penyalur aspirasi. Segala keluhan masyarakat terhadap pemerintah dapat disalurkan melalui mahasiswa. Tetapi hanya segelintir mahasiswa yang mau menunaikan kewajiban ini. Hal ini sangat kontras dengan mahasiswa yang berada di jaman Orde Baru. Sebagian besar mahasiswa bergerak bersama-sama untuk melawan rezim Orde Baru. Mereka mengemban amanat dari seluruh masyarakat Indonesia. Berbeda dengan mahasiswa jaman sekarang. Sebagian besar mahasiswa hanya mau mengejar keberhasilan saja. Mereka seakan tidak peduli dengan segala keluhan-keluhan masyarakat terhadap pemerintah. Hanya segelintir mahasiswa yang masih mau menyalurkan amanat dari masyarakat. Hal ini sungguh sangat ironis. Bagaimana kehidupan masyarakat dapat menjadi sejahtera jika penyalur-nya saja tidak ada. Mahasiswa seharusnya menyadari hal ini. Karena mereka adalah harapan

Upload: arista-ainurrohmah

Post on 26-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Nama : Arista Ainurrohmah

NRP : 2213030074

Mahasiswa dan JurnalistikMahasiswa adalah sebutan bagi orang-orang yang melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi. Mahasiswa selalu mempunyai kedudukan yang lebih di mata masyarakat. Karena mereka menganggap bahwa mahasiswa adalah jaminan di dunia kerja. Selepas dari itu, mahasiswa harus belajar dengan baik agar berhasil di dunia kerja. Menurut fakta, masih banyak lulusan mahasiswa yang masih menjadi pengangguran. Jadi tidak sepenuhnya anggapan dari masyarakat tentang mahasiswa itu benar.Mahasiswa mempunyai peranan yang amat penting bagi masyarakat. Selain belajar. Mahasiswa merupakan penyalur aspirasi rakyat ke pemerintah. Mahasiswa mempunyai banyak akses untuk menyalurakan aspirasi rakyat ke pemerintah. Mahasiswa adalah harapan rakyat. Tetapi pada kenyataannya, pada jaman sekarang, mahasiswa dapat dibedakan menjadi dua. Mahasiswa yang hanya mengejar keberhasilan di dunia kerja dan mahasiswa yang tidak hanya mengejar keberhasilan tetapi juga sebagai penyalur aspirasi. Segala keluhan masyarakat terhadap pemerintah dapat disalurkan melalui mahasiswa. Tetapi hanya segelintir mahasiswa yang mau menunaikan kewajiban ini. Hal ini sangat kontras dengan mahasiswa yang berada di jaman Orde Baru. Sebagian besar mahasiswa bergerak bersama-sama untuk melawan rezim Orde Baru. Mereka mengemban amanat dari seluruh masyarakat Indonesia. Berbeda dengan mahasiswa jaman sekarang. Sebagian besar mahasiswa hanya mau mengejar keberhasilan saja. Mereka seakan tidak peduli dengan segala keluhan-keluhan masyarakat terhadap pemerintah. Hanya segelintir mahasiswa yang masih mau menyalurkan amanat dari masyarakat. Hal ini sungguh sangat ironis. Bagaimana kehidupan masyarakat dapat menjadi sejahtera jika penyalur-nya saja tidak ada. Mahasiswa seharusnya menyadari hal ini. Karena mereka adalah harapan bagi masyarakat. Karena suara mahasiswa sangat berpengaruh. Lalu apa hubungannya dengan jurnalistik?

Sekilas tentang jurnalistik, definisi jurnalistik sangat banyak. Namun pada hakekatnya adalah sama. Para tokoh komunikasi atau tokoh jurnalistik memberikan definisi yang berbeda-beda. Secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day) atau catatan harian (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau media berkala lainnya. Dalam jurnalistik harus ada unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Aktivitas utama dalam jurnalistik adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau trend.

Tanpa disadari setiap harinya semua orang berhadapan dengan jurnalistik, seperti menyaksikan berita di televisi, membaca novel, majalah dan artikel dalam surat kabar atau sekedar melihat-lihat mading di kampus. Menikmati berbagai produk jurnalistik tersebut menjadikan hari-hari yang melelahkan terasa lebih berwarna. Namun tidak semua orang mengetahui bagaimana semua itu sampai di depan mata, terutama bagi mahasiswa. Menjadi konsumen bagi output jurnalistik adalah hal yang biasa. Tetapi menjadi bagian dari behind the scene jurnalistik bukan perkara yang mudah, semudah menikmatinya. Hal itulah yang sekarang kurang dimiliki mahasiswa, sehingga eksistensinya mulai meleset dari peranan yang semestinya.

Bila diamati mahasiswa itu cenderung suka berbicara alias ngomong doang ketimbang berbuat atau paling tidak menyalurkan kreativitas dan aspirasinya melalui bentuk nyata. Orang yang verbalnya baik belum tentu pintar menulis karena menulis memerlukan pemikiran, pengetahuan, imajinasi, dan keseriusan. Orang yang pintar secara akademik juga belum tentu mampu berinteraksi dengan berbagai narasumber sebagai seorang reportase, atau melihat objek yang bagus untuk diabadikan melalui lensa kamera. Untuk itu diperlukan adanya latihan.

Pelatihan jurnalistik merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan terus berkarya. Tujuan pelatihan ini pertama, memberikan fasilitas kemampuan menulis dan analisis jurnalistik baik dalam bentuk tulisan maupun jurnalisme foto. Kedua, membudayakan menulis kepada mahasiswa yang selama ini memang sangat lemah. Ketiga, mengembangkan minat dan bakat mahasiswa agar dapat menumbuhkan kreator-kreator muda dalam dunia jurnalistik. Selain pelatihan, tak heran jika setiap kampus mempunyai media jurnalistik tersendiri sebagai wadah berkecimpungnya mahasiswa-mahasiswi yang gemar melakukan aktivitas jurnalistik, di sela-sela waktu kuliah. Apalagi kampus yang memang khusus mengajarkan mata kuliah atau bidang jurnalistik itu sendiri. Sekarang ini juga semakin banyak diadakan berbagai lomba jurnalistik yang tentunya bertujuan meningkatkan motivasi kita untuk berkarya.

Jurnalistik merupakan arena mendulang kreativitas, menuangkan gagasan-gagasan dan jalan menuju perubahan. Sedangkan para mahasiswa merupakan sumber bakat yang tiada habisnya untuk berbagai inovasi. Sudah seharusnyalah generasi muda bangsa bangkit, melaksanakan peranannya yang semestinya dengan menyalurkan aspirasi masyarakat, menuangkan ide-ide kreatif dan melahirkan karya-karya baru melalui jurnalistik.Lets we begin.