ernanto arisandi-371942-ideologi pancasila.doc

32
MAKALAH EKSISTENSI IDEOLOGI PANCASILA DI TENGAH PERADABAN DUNIA Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Hukum Disusun Oleh: ERNANTO ARISANDI (14/371942/PHK/08257) 1

Upload: ernanto

Post on 27-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

MAKALAH

EKSISTENSI IDEOLOGI PANCASILA DI TENGAH

PERADABAN DUNIA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Hukum

Disusun Oleh:

ERNANTO ARISANDI (14/371942/PHK/08257)

FAKULTAS HUKUM

MAGISTER ILMU HUKUM

UNIVERSITAS GAJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

1

Page 2: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari beraneka ragam

adat, suku dan budaya bangsa. Namun perbedaan itu menjadikan bangsa

Indonesia menjadi kuat dan kokoh. Bangsa Indonesia memiliki dasar negara

yang melambangkan kepribadian dan sifat bangsa Indonesia yang terlambang

dalam pancasila.

Setelah dicapai konsensus untuk menjadikan pancasila sebagai satu-

satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

sampai saat ini bangsa kita benar-benar membudayakan dan mengamalkan

nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila. Salah satu dimensi

gerakan pembudayaan itu, yang juga pengamalan dalam kehidupan nyata

adalah pengembangan pemikiran tentang nilai-nilai pancasila yang relevan

dengan kebutuhan perkembangan masyarakat dan tuntutan perubahan zaman

tetapi tetap berada dalam kerangka atau hakekat yang sesungguhnya. Sejalan

dengan pengembangan pemikiran tersebut, pancasila dijadikan pedoman bagi

bangsa Indonesia.

Sejak berakhirnya perang dingin yang kental diwarnai persaingan

ideologi antara blok barat yang mempromosikan liberalisme-kapitalisme dan

blok timur yang mempromosikan komunisme-sosialisme, tata pergaulan dunia

mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Beberapa kalangan

mengatakan bahwa dengan berakhirnya perang dingin maka beakhir pula

periode bipolar dan mulai memasuki periode multipolar.

Periode multipolar yang dimulai tahun 1990-an yang kita alami selama

sekitar satu dekade akhirnya juga harus berakhir seiring munculnya doktrin

unilateralisme. Dunia sekarang ini cenderung masuk kembali ke arah

persaingan antar bangsa dan negara, hal ini mengakibatkan kedudukan

ideologi nasional suatu negara akan sangat berperan dalam mengembangkan

kemampuan bersaing negara yang bersangkutan dengan negara lain.

2

Page 3: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

Uraian di atas menjadi landasan penulis untuk mengetahui dan

mengkaji lebih jauh lagi tentang eksistensi dan peran ideologi pancasila dalam

menghadapi peradaban dunia (global).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah terurai di atas terdapat beberapa permasalahan

yang melandasi penulis untuk mengkaji lebih lanjut terhadap eksistensi dan

peran ideologi pancasila di tengah peradaban dunia. Adapun rumusan masalah

pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana eksistensi ideologi pancasila di tengah peradaban dunia?

2. Bagaimana mengoptimalkan peran ideologi pancasila di tengah peradaban

dunia?

3. Bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat indonesia akan

pentingnya mengamalkan ideologi pancasila dalam kehidupan?

3

Page 4: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Dalam ensiklopedia politik dan pembangunan (1988) dijelaskan bahwa

istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idein yang artinya melihat

dan logia yang berarti kata/ajaran. Istilah ideologi pertama kali diperkenalkan

oleh A. Destult de Tracy untuk menyebutkan suatu cabang filsafat yaitu

science des idees sebagai ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain. Pengertian

ideologi pada awalnya berarti ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan atau

buah pikiran. Menurut Marxisme, ideologi adalah pandangan hidup yang

dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu

dalam bidang politik atau sosial. Ideologi bagi karl max (pencetus marxisme)

diartikan sebagai Uberbau atau “bangunan atas” yang didirikan di atas basis

ekonomi yang menentukan coraknya. Oleh karena itu, maka kebenaran

ideologi bersifat relatif dan semu serta mengandung kebenaran hanya menurut

golongan tertentu (yang berkuasa).

Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang

tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk

mencapainya. Jika diterapkan untuk negara, maka ideologi diartikan sebagai

kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap

menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial

maupun dalam kehidupan bernegara.

Jadi ideologi adalah gabungan antara pandangan hidup yang

merupakan yang merupakan nilai –nilai yang telah mengkristal dari suatu

bangsa serta dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi

pedoman hidup suatu bangsa, selain itu, Ideologi merupakan hasil reflesi

manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia

kehidupannya. Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi

dengan masyarakat negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin realistis

dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal.

4

Page 5: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara,

namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

Aspek Idealitas : yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila

pancasila yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Hikikat nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam

pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh tersebut bersumber

pada filsafat pancasial (nilai-nilai filosofis yamng terkandung dalam pancasila

Aspek Realitas : artinya mampu dijabarkan dalam segala aspek kehidupan

nyata, maka suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan

berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, pancasila selain memiliki nilai-

nilai ideal serta normatif pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan

masyarakat secara nyata (kontrik) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun

dalam penyalenggaraan negara. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi

terbuka tidak bersifat “utopis”yang hanya berisi ide-ide yang bersifat mengawang

melainkan suatu ideologi yang bersifat “realistis”.

Aspek Normalitas : yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila

perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma-norma kenegaraan. Dalam pengertian

ini pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan norma

tertib hukum tertinggi dalam negara Indonesia serta merupakan states fundamental

norm (pokok kaidah negara yang fundamental)

Aspek Fleksibilitas : yakni Pancasila sebagi suatu ideologi tidak bersifat

kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini

dimaksudkan bahwa ideologi pancasila bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan

sennntiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan zaman, ilmu

pengetahuan dan teknologi. Selain itu Pancasila juga mampu menyaring budaya-

budaya asing yang masuk di Negara Indonesia dengan kelima hakekat dari

pancasila yang juga merupakan esensi dari nilai-nilai pancasila yang sifatnya

universal sehingga dalam nilai tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-

nilai yang baik dan benar

Pancasila dijadikan ideologi dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai

falsafah dan pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar Negara. Selain

5

Page 6: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara

bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh

para pendiri negara Republik Indonesia. Pancasila juga memiliki karakter utama

sebagai ideologi nasional. adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa

Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal ini disebabkan dimaksudkan

bahwa ideologi pancasila bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan senantiasa

mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan

teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan

ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung

didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih konkrit, sehingga

memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah

aktual yang senentiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan

iptek dan zaman.

Sebagai ideologi terbuka, pancasila memiliki keterbukaan dan fleksibilitas

dalam pelaksanaannya. Pancasila mampu memberikan orientasi,wawasan, asas

dan pedoman normatif dalam seluruh bidang kehidupan negara. Ideologi besar

yang berkembang di dunia, seperti paham liberalis yang bercorak individualistis

menjelaskan hak asasi manusia yang melekat sejak lahir tidak bisa diganggu

gugat. Sedangkan idiologi sosialis menjelaskan setiap individu tidak memiliki hak

individu lagi, yang ada hanyalah kepentingan sosial.

Di tengah perkembangan peradapan manusia, Pancasila dapat

menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman karena sifatnya sebagai ideologi

terbuka. Ideologi pancasila bukanlah ideologi yang tertutup bagi ideologi baru dan

perkembangan yang ada. Ideologi pancasila mengakui adanya pergeseran dan

perubahan nilai sebagai tanda adanya dinamika dalam masyarakat untuk mencari

kemajuan.

Sebagai dasar kehidupan kebangsaan, pancasila dapat memperkokoh

integrasi nasional, memperkuat kepribadian bangsa, menumbuhkan kepercayaan

pada diri sendiri dan membuka prospek ke depan serta dapat memberikan

harapan. Sedangkan kedudukannya sebagai dasar kehidupan kenegaraan,

6

Page 7: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

pancasila dapat mendobrak kemacetan dua ideologi besar ( ideologi Liberalisme

dan ideologi sosialisme ). Dalam hal ini, pancasila sebagai ideologi yang dapat

memberikan solusi terhadap masalah pokok dan menampilkan orientasi dan arah

baru yang tanggap dan relevan dengan perkembangan zaman.

Sebagai dasar strategi nasional, pancasila dapat menanamkan motivasi

nasional untuk mengadakan perubahan mendasar dalam wujud revolusi damai,

memberikan alternatif model pembangunan yang akan dilaksanakan, serta

mewujudkan tingkat ketahanan nasional menuju tercapainya perdamaian. Guna

mencapai itu, nilai-nilai pancasila perlu diwujudkan dalam sistem kehidupan

politik, budaya, serta keamanan dan ketertiban.

Pancasila mampu memberikan orientasi dasar bagi seluruh bidang

kehidupan bangsa dan Negara secara memadai, dalam konteks ini berarti

pancasila dapat mendobrak kemacetan-kemacetan dua ideologi besar. Ini berarti

bahwa pembangunan tidak lain adalah sebagai upaya mewujudkan nilai-nilai

Pancasila secara terarah dan teratur.

Ditelaah secara dalam, eksistensi Pancasila dalam keberadaan terhadap

ideologi besar dunia lain , dapat dijelaskan

1. Didalam pancasila terdapat hubungan vertical, yaitu hubungan

manusia dan sesamanya dan hubungan dengan alam sekitar.

2. Pancasila menjunjung tinggi asas keterbukaan, yaitu asas yang

terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun.

3. Pancasila menghargai adnya hak asasi manusia. Hak asasi dalam

konteks Pancasila terkait dengan masalah wajib asasi.

Kemampuan Pancasila sebagai ideologi bangsa sebagai dasar

kehidupan kebangsaan dan kenegaraan serta sebagai dasar strategi nasional.

Pancasila sebagai ideologi dapat memberikan solusi terhadap segala

permasalahan dunia saat ini, menampilkan orientasi dan arah baru yang

tanggap dan relevan dengan perkembangan zaman.

7

Page 8: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

B. Pancasila sebagai Ideologi

Pancasila dijadikan ideologi karena pancasila memiliki nilai-nilai

falsafah dan telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar negara. Selain itu,

pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara

Indonesia ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh para

pendiri negara Republik Indonesia. Pancasila juga memiliki karakter utama

sebagai ideologi nasional yang menjadi metode bagi seluruh bangsa Indonesia

untuk mencapai cita-citanya yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia berisikan ajaran mengenai

1. Ketuhanan yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

pemusyawaratan keadilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Nilai-nilai itu berpangkal dari alam pikiran kebudayaan Indonesia dan

terkait dengan perjuangan bangsa. Pancasila sebagai ideologi berarti suatu

pikiran yang memuat pandangan dasar masyarakat dan negara Indonesia yang

bersumber pada kebudayaan Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi dalam pemersatu bangsa kita yang majemuk

menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri.

1. Ideologi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Negara Indonesia tidak dapat hidup lestari dan jaya apabila pancasila

hanya menjadi jiwa bagi bangsa dan negara saja dan tidak meresap ke dalam

jiwa masyarakatnya. Manusia yang hidup bersama sebagai masyarakat,

kehidupan mereka dapat kita amati dan pahami. Sudah barang tentu setiap

masyarakat yang hidup di zaman modern seperti sekarang, hidup di bawah

naungan suatu negara, akan tetapi untuk memahami kehidupannya sebagai

masyarakat, kita memusatkan perhatian pada hubungan antara manusia dan

antar kelompok di dalamnya. Untuk melestarikan hubungan itu secara rukun

8

Page 9: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

dan damai dengan sendirinya timbul nilai-nilai sosial yang kemudian

dikonsolidasikan menjadi kaedah-kaedah sosial yang di dasarkan pada nilai-

nilai dalam pancasila. Oleh karena itu, kehidupan bermasyarakat pada

hakekatnya merupakan pengamalan kebudayaan masyarakat itu sendiri,

sedangkan kebudayaan masyarakat di Indonesia mempunyai akar-akarnya di

dalam adat-istiadat yang berada di bawah naungan pancasila.

2. Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Hendaknya kita ketahui, pancasila sebagai ideologi dalam berbangsa

dan bernegara adalah diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia,

kemudian dijadikan pandangan hidup bangsa dan pada saatnya akan menjadi

suatu dasar filsafat yang sekaligus akan menjadi ideologi bangsa dan negara.

Sebagai suatu ideologi, maka pancasila merupakan sumber cita-cita dan

harapan nilai-nilai serta norma-norma yang dianggap baik, sehingga

kesejahteraan hidup bangsa Indonesia akan tercapai.

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki konsekuensi bahwa segala

sesuatu tujuan dalam pemerintahan ataupun segala sesuatu yang berhubungan

dengan hidup kenegaraan harus dilandasi dalam hal titik tolak

pelaksanaannya, dibatasi dalam gerak pelaksanaannya dan diarahkan dalam

mencapai tujuan dengan asas kerohanian pancasila. Dengan menyatakan cita-

cita yang ingin dicapai ini maka sumbernya adalah pada sila kelima dalam

pancasila yaitu untuk mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat yang

dengan sendirinya diliputi dan dijiwai oleh keempat sila lainnya.

Selanjutnya dalam rangka penerapan ideologi di bidang kenegaraan

yaitu politik, karena ideologi merupakan suatu asas kerohanian dan bersifat

asasi, sedangkan politik adalah suatu kebijakan yaitu pelaksanaan ideologi

selaras dengan keadaan, kondisi waktu serta tempat. Oleh karena itu, dengan

bersumber pada ideologi pancasila, dapat dikembangkan berbagai macam

kebijakan.

Dipandang dari aspek fleksibilitas, pancasila sebagai suatu ideologi

tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis dan

9

Page 10: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasila bersifat aktual,

dinamis, antisipasif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan

perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Sebagai ideologi terbuka, pancasila memiliki keterbukaan dan

fleksibilitas dalam pelaksanaannya. Pancasila mampu memberikan

orientasi,wawasan, asas dan pedoman normatif dalam seluruh bidang

kehidupan negara. Ideologi besar yang berkembang di dunia, seperti paham

liberalis yang bercorak individualistis menjelaskan hak asasi manusia yang

melekat sejak lahir tidak bisa diganggu gugat. Sedangkan ideologi sosialis

menjelaskan setiap individu tidak memiliki hak individu lagi, yang ada

hanyalah kepentingan sosial.

Di tengah perkembangan peradaban manusia, pancasila dapat

menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman karena sifatnya sebagai

ideologi terbuka. Ideologi pancasila bukanlah ideologi yang tertutup bagi

ideologi baru dan perkembangan yang ada. Ideologi pancasila mengakui

adanya pergeseran dan perubahan nilai sebagai tanda adanya dinamika dalam

masyarakat untuk mencari kemajuan.

Sebagai dasar kehidupan kebangsaan, pancasila dapat memperkokoh

integrasi nasional, memperkuat kepribadian bangsa, menumbuhkan

kepercayaan pada diri sendiri, dan membuka prospek ke depan serta dapat

memberikan harapan. Sedangkan kedudukannya sebagai dasar kehidupan

kenegaraan, pancasila dapat mendobrak kemacetan dua ideologi besar

( ideologi Liberalisme dan ideologi sosialisme ). Dalam hal ini, pancasila

sebagai ideologi yang dapat memberikan solusi terhadap masalah pokok dan

menampilkan orientasi dan arah baru yang tanggap dan relevan dengan

perkembangan zaman.

Sebagai dasar strategi nasional, pancasila dapat menanamkan motivasi

nasional untuk mengadakan perubahan mendasar dalam wujud revolusi damai,

memberikan alternatif model pembangunan yang akan dilaksanakan, serta

10

Page 11: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

mewujudkan tingkat ketahanan nasional menuju tercapainya perdamaian.

Guna mencapai itu, nilai-nilai pancasila perlu diwujudkan dalam sistem

kehidupan politik, budaya, serta keamanan dan ketertiban.

Pancasila mampu memberikan orientasi dasar bagi seluruh bidang

kehidupan bangsa dan negara secara memadai, dalam konteks ini berarti

pancasila dapat mendobrak kemacetan – kemacetan dua ideologi besar. Ini

berarti bahwa pembangunan tidak lain adalah sebagai upaya mewujudkan

nilai-nilai Pancasila secara terarah dan teratur.

Jika ditelaah secara dalam, eksistensi ideologi pancasila terhadap

keberadaan ideologi besar dunia dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pancasila dalam dirinya memuat adanya hubungan vertikal, hubungan

manusia dengan sesama dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya

hubungan yang demikian ini dinamakan “Theotropococmocentris”.

Sedangkan ideologi liberalisme-individualisme dan komunisme-sosialisme

menitik beratkan pada hubungan horizontal atau “Antrocoposmocentris”

namun demikian liberalisme dan individualisme keberadaannya mengakui

adanya tuhan tetapi bukan prioritas utama.Masalah kepercayaan terhadap

tuhan liberalisme-individualisme sepenuhnya menjadi hak asasi setiap

individu masing-masing dan lembaga, negara dalam hal ini pemerintah

tidak campur mengaturnya sehingga agama tidak dimasukkan dalam

kurikulum di sekolah-sekolah.Sedangkan komunisme-sosialisme sama

sekali tidak mengakui adanya tuhan,dan percaya pada tuhan dianggap

sebagai racun masyarakat.

2. Pancasila dalam dirinya menitikberatkan pada keselarasan, keserasian dan

keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan sosial, antara

kebutuhan spiritual kebutuhan material antara kehidupan lahir dan

kebutuhan batin sedangkan liberalisme-individualisme menitikberatkan

pada kebutuhan individu-individu akan menjadi baik.

3. Pancasila dalam dirinya mengutamakan musyawarah mufakat dalam

mengambil keputusan, mengutamakan dialog dan kebersamaan namun jika

tidak mencapai kesepakatan maka bisa ditempuh dengan cara voting.

11

Page 12: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

Liberalisme-individualisme dalam mengambil keputusan selalu

menggunakan voting suara terbanyak. Lain lagi dengan komunisme-

sosialisme dalam mengambil keputusan berasal di tangan pemimipin partai

sehingga apa yang telah diputuskan oleh pemimpin partai tidak dapat

dibantah lagi dan harus dijalankan. Jadi sistem diktator mutlak berlaku

dalam ideologi komunisme-sosialisme ini.

4. Pancasila dalam dirinya tidak menghendaki adanya oposisi. Kompetisi

yang diutamakan adalah kebersamaan dan kegotong royongan. Sistem

mayoritas dan minoritas ditiadakan, meskipun mayoritas usulan yang

disampaikan tidak memiliki bobot kualitas akan tetapi usulan tersebut

tetap dapat diterima dan dilaksanakan. Sedangkan dalam liberalisme

sistem kompetisi dan oposisi justru dihormati dan dijunjung tinggi dalam

persaingan atau kompetisi, masing-masing organisasi partai politik

berlomba-lomba untuk memperoleh dukungan suara mayoritas karena

yang memperoleh mayoritas berhak menjalankan pemerintah. Sedangkan

mereka yang tidak memperoleh suara mayoritas berhak menjadi oposisi

dan berhak melontarkan kritik sebagaimana halnya dengan komunisme-

sosialisme. Negara penganut faham sosialisme-komunisme di dalam

sistem pemerintahannya memberlakukan sistem satu partai yaitu partai

utamanya adalah partai komunis yang dipimpin oleh seorang ketua partai

dan semua kebijakan politik yang mencakup kepemimpinan pusat yang

dalam hal ini ketua partai komunis, sehingga sistem pemerintahannya

bersifat diktator, bentuk-bentuk mayoritas, minoritas dan oposisi

ditiadakan.

5. Sistem pemerintahan yang berdasarkan Pancasila, menjunjung tinggi asas-

asas keterbukaan, artinya terbuka terhadap kritik yang sekiranya dapat

membangun, membawa kemajuan dan pembaharuan. Sedangkan penganut

faham liberalisme-individualisme menjunjung tinggi asas keterbukaan dan

kebangsaan sehingga partai politik yang menjadi oposisi bebas

melontarkan kritikan bahkan kadang-kadang sampai dapat menjatuhkan

pemerintahan yang berkuasa dimana jika dalam sistem pemerintahan

12

Page 13: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

pancasila tidak diperkenankan.Untuk faham komunisme-sosialisme yang

berlaku adalah sistem tertutup, artinya masyarakat tidak diperkenankan

mengkritik kebijaksanaan politik yang telah dicanangkan. Semua harus

taat meskipun kenyataan terjadi kekurangan di sana-sini, terjadi

ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.

Kemampuan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang berperan

sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan serta sebagai dasar

strategi nasional. Pancasila sebagai ideologi dapat memberikan solusi

terhadap segala permasalahan dunia saat ini, menampilkan orientasi dan arah

baru yang tanggap dan relevan dengan perkembangan zaman.

D. Hakekat dan Fungsi Ideologi Pancasila

Ideologi merupakan hasil dari refleksi nilai-nilai yang ada dalam

masyarakat yang berisikan tujuan, landasan dan pandangan hidup dalam

kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hakekat dari ideologi

pancasila adalah mencerminkan sifat cara berpikir masyarakat dan

membentuk masyarakat sesuai cita-cita. Dengan demikian ideologi bukan

sekedar pengetahuan teori saja, melainkan sudah menjadi keyakinan yang

mendalam dan menjadi suatu komitmen yang tinggi untuk mengamalkan dan

menjalankannya.

1. Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berketuhanan

Yang Maha Esa

Dasar ontologis Negara kebangsaan Indonesia yang berdasarkan

Pancasila adalah hakikat manusia ‘monopluralitas’.Manusia secara filosofis

memiliki unsure ‘susunan kodrat’ jasmani (raga) dan rokhani (jiwa),sifat

kodrat sebagai makhluk individu dan makhluk social,serta kedudukan kodrat

sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai makhluk

pribadi.Penjelmaan hakikat manusia ‘monopluralitas’ tersebut dalam suatu

persekutuan hidup yang disebut bangsa dan Negara adalah suatu Negara

kebangsaan yang integralistik dan ber-Ketuhanan yang Maha Esa.

13

Page 14: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

Sesuai dengan makna Negara kebangsaan Indonesia yang berdasarkan

Pancasila adalah kesatuan integral,maka memiliki sifat

kebersamaan,kekeluargaan serta religiusitas.Pengertian ini maka Negara

Pancasila pada hakikatnya Negara ber-Ketuhanan yang Maha Esa.Setiap

individu yang hidup dalam suatu bangsa adalah sebagai makhluk Tuhan,maka

Negara sebagai totalitas integral adalah Berketuhanan.

Negara tidak memaksa dan tidak memaksakan agama karena agama

adalah merupakan suatu keyakinan batin yang tercermin dalam hati sanubari

dan tidak dapat dipaksakan.Tidak ada satupun agama yang membenarkan

untuk memaksakan kepada orang lain untuk menganutnya.Negara menjamin

kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agama dan untuk beribadah

menurut agama dan kepercayaan masing masing.

Kebebasan beragama dan kebebasan agama adalah merupakan hak

asasi manusia yang paling mutlak,karena langsung bersumber pada martabat

manusia yang berkedudukan kodrat sebagai pribadi dan sebagai makhluk

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Kebebasan ini bukanlah pemberian negara.

a) Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Pertama Pancasila sebagai dasar filsafat Negara adalah

“Ketuhanan Yang Maha Esa”.Maka sila tersebut merupakan sumber nilai

dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara,baik yang

bersifat material maupun spiritual.Dengan kata lain,segala aspek

penyelenggara Negara harus sesuai dengan hakikat nilai nilai yang berasal

dari Tuhan.

Hal ini ditegaskan Moh Hatta bahwa sila “Ketuhanan Yang Maha

Esa” merupakan dasar yang memimpin cita cita kenegaraan kita untuk

menyelenggarakan yang baik bagi masyarakat dan penyelenggara Negara.

Hakikat “Ketuhanan Yang Maha Esa” secara ilmiah filosofis

mengandung makna terdapat kesesuaian hubungan sebab akibat antara

Tuhan,manusia dengan Negara.Hakikat Tuhan sebagai “Causa Prima”

(sebab pertama).

14

Page 15: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

Dalam hubungannya dengan negara,manusia dengan negara terdapat

hubungan sebab akibat yang langsung karena negara adalah merupakan

lembaga kemanusiaan,lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh manusia

dan segala tujuannya untuk manusia.Negara kebangsaan menurut pancasila

adalah negara kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa dalam arti

memiliki kebebasan dalam memeluk agama sesuai dengan keimanan dan

ketaqwaan masing masing,Pasal 29 ayat 1 dan ayat 2.

b) Hubungan Negara Dengan Agama

Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu persekutuan hidup

bersama sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu

dan makhluk sosial.

1) Hubungan Negara dengan Agama Menurut Pancasila

Menurut Pancasila negara adalah berdasarkan atas ketuhanan yang

maha esa atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Ha ini termuat na

hal ini ter penjelasan pembukaan UUD 45 yaitu pada pokok pikiran yang

keempat.Rumusan yang demikian ini menunjukan bahwa negara indonesia

yang berdasrkan pancasila adalah bukan negara sekuler yang memisahkan

negara dengan agama,kar ena hal ini tercantum dalam pasal 29 ayat

(1),bahwa negara adlah berdsarkan atas ketuhanan yang Maha Esa.Hal ini

berarti bahwa negara sebagai sebagi persekutuan hidup adalah

Berketuhanan yang Maha Esa.Demikian pula yang terkandung dalam pasal

29 ayat (1) tersebut juga mengandung suatu pengertian bahwa negara

Indonesia adalah negara yang bukan hanya mendasrkan pada suatu agama

tertentu atau bukan negar agama dan juga bukan negara Theokrasi.Negara

pancasila pada hakikatnya mengatasi segala agama ,menjamin kehidupan

beragama dan umat beragama,karena beragama adalah hak asai yang

bersifat mutlak.

Pasal 29 ayat (2) memberikan kebebasan pada seluruh warga

negara untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai agama dan

menjalankan ibadah sesuai dengan keimanan dan ketaqwaan masing-

15

Page 16: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

masing.Negara kebangsaan yang berketuhanan yang maha esa adalah

nagara yang merupakan penjelmaan dari akibat kodrat mausia sebagai

individu makhluk ,sosial dan manusia adalah sebagai pribadi dan makhluk

Tuhan yang Maha Esa.

2) Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Theokrasi

Hubungan negara dengan dengan agama menurut paham Theokrasi

bahwa antara agama dengan agama tidak dapat dipisahkan.Negara

menyatu dengan agama,pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-

firman Tuhan,segala tata kehidupan masyarakat,bangsa dan negara

didasarkan atas firman-firman Tuhan. Dengan demikian agama mengusai

masyarakat politis (Heuken dalam Suhadi, 1998:114). Dalam pratekgara

kenegaraan terdapat dua macam negara Theohrasi yaitu Negara Theokrasi

Langsung dan Negara Theokrasi tidak Langsung.

3) Hubungan Negara dengan Agama menurut Sekulerisme

Paham Sekulerisme membedakan dan memisahkan antara agama

dan negara. Oleh karena itu dalam suatu negara yang berpaham

serkulerisme bentuk sistem serta segala aspek kenegaraan tidak ada

hubungannya dengan agama. Sekulerisme berpandangan bahwa negara

adalah msalah-masalah keduniawan manusia dengan manusia,adapun

agama adalah urusan akherat yang menyangkut hubunagan manusia

dengan Tuhan.

2. Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berkemanusiaan

yang Adil dan Beradab

Negara pada hakikatnya menurut filsafat Pancasila adalah

merupakan suatu persekutuan hidup manusia,yang merupakan penjelmaan

sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta

manusia sebagai makhluk Tuhan yanag Maha Esa. Negara adalah lembaga

kemanusiaan, lembaga kemasyarakatan yang bertujuan demi tercapainya

harkat dan martabat manusia serta kesejahteraan lahir maupun batin.

16

Page 17: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

Sehingga tidak mengherankan jika kalau manusia adalah merupakan

subjek pendukung pokok negara. Oleh karena itu adalah suatu negara

kebansaan yang berketuhanan yang Maha Esa,dan berkemanusiaan yang

Adil dan Beradab.

3. Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan

Negara menurut filsafat pancasila adalah dari, oleh dan untuk

rakyat. Hakikat rakyat adalah sekelompok manusia yang bersatu yang

memiliki tujuan tertentu dan hidup dalam suatu wilayah negara. Maka itu

Negara harus sesuai dengan hakikat rakyat. Rakyat adalah sebagai

pendukung pokok dan sebagai asal mula kekuasaan negara.

Negara kebangsaan yang berkedaulatan rakyat berarti kekuasaan

tertinggi adalah di tangan rakyat dan sistem kenegaraan dilakukan oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR), negara seperti itu disebut negara

demokrasi. Rakyat merupakan penjelmaan sifat manusia sebagai individu

dan makhluk sosial. Oleh karena itu, demokrasi kerakyatan adalah

demokrasi monodualis yang artinya kita mempunyai hak dan

tanggungjawab.

Demokrasi monodualis mengembangkan demokrasi kebersamaan

berdasarkan asas kekeluargaan. Rincian pokok-pokok kerakyatan yang

terkandung dalam sila keempat adalah sebagai berikut ;

1. Warga Negara Indonesia dan masyarakat Indonesia mempunyai

kedudukan dan hak yang sama.

2. Dalam menggunakan hak-haknya selalu memperhatikan dan

mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat.

3. Tidak diperkenankan memaksakan kehendak orang lain karena pada

hakekatnya kita mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

4. Sebelum mengambil keputusan hendaknya diadakan musyawarah.

5. keputusan diusahakan ditentukan secara musyawarah.

6. musyawarah mufakat diliputi suasana dan semangat kebersamaan.

17

Page 18: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

4. Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan yang Berkeadilan Sosial

Negara pancasila adalah negara kebangsaan yang berkeadilan

sosial yang artinya negara sebagai penjelmaan manusia sebagai makhluk

Tuhan YME, sifat kodrat individu dan makhluk sosial bertujuan

mewujudkan suatu keadilan dalam hidup besama. Manusia harus adil

terhadap diri sendiri, Tuhannya, orang lain, masyarakat dan lingkungan

sekitar. Dalam hidup bersama harus terwujud suatu keadilan, yaitu :

1. Keadilan distributif(keadilan membagi) yaitu negara terhadap

warganya.

2. Keadilan legal(keadilan bertaat) yaitu warga negara terhadap negaranya

untuk menaati peraturan perundangan.

3. Keadilan komutatif(keadilan antar sesama warga negara) yaitu keadilan

warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik.

Indonesia sebagai negara kebangsaan adalah berkeadilan sosial

dalam mensejahterakan warganya, demikian pula dalam pergaulan

masyarakat internasional berprinsip dasar pada kemerdekaan serta

keadilan dalam hidup masyarakat. Maka negara kebangsaan yang

berkeadilan sosial harus merupakan suatu negara yang berdasarkan atas

hukum. Sehingga harus memenuhi tiga syarat pokok, yaitu :

1. Pengakuan dan perlindungan atas HAM.

2. Peradilan yang bebas.

3. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuk.

Konsekuensinya Indonesia harus mengakui dan melindungi HAM

yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (1) dan (2). pasal 28 ayat

(2), pasal 31 ayat (1). Dalam realisasinya pembangunan nasional

merupakan suatu upaya unuk mencapai tujuan Negara yang harus

meletakkan asas keadilan sebagai dasar operasional serta dalam penentuan

berbagai macam kebijaksanaan dalam pemerintahan Negara.

18

Page 19: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Ideologi pancasila sangat berperan untuk menjaga kelestarian nilai-nilai

budaya bangsa Indonesia karena ideologi pancasila mengandung banyak

ajaran kebaikan dan selaras dengan identitas dan budaya yang telah kita

miliki.

2. Pancasila berfungsi sebagai identitas, pandangan dan landasan dalam

menjalankan kehidupan agar tercapai tujuan dan cita-cita yang dimiliki

oleh bangsa indonesia.

3. Ideologi pancasila berperan besar sebagai penyeleksi budaya-budaya asing

yang mulai merambat masuk ke dalam sendi-sendi budaya indonesia agar

kita tidak kehilangan identitas dan budaya bangsa.

B. Saran

Adapun saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya setiap elemen masyarakat menyadari bahwa kelestarian

identitas dan budaya bangsa Indonesia ada di tangan mereka.

2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas akan pentingnya

mengamalkan ideologi pancasila untuk menghadapi peradaban dunia.

3. Perlu adanya kajian lebih lanjut.

19

Page 20: ERNANTO ARISANDI-371942-IDEOLOGI PANCASILA.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Oetojo Oesman. 1992. Pancasila sebagai Ideologi. BP-7 Pusat. Jakarta.

2. Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Paradigma . Yogyakarta.

3. Dwi Siswo,dkk. 2002.Pendidikan Pancasila.UNY Press. Yogyakarta.

4. Sunarsu,dkk.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.UNY Press.Yogyakarata.

5. Rukiyati, dkk.2008.Pendidikan Pancasila.UNY Press.Yogyakarta.

6. http://www.suara pembaruan.com/nyus/2004/05/17/editor/edit04.htm

20