epsitaksis, corpus alienum pada hidung

Upload: mentari-handayani

Post on 23-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 epsitaksis, corpus alienum pada hidung

    1/4

    1. Deformitas : perubahan bentuk tubuh abnormal

    sebagian atau semuanya

    2. Closed fracture costae : diskontinuitas tulang rusuk tapi

    tidak terlihat dari luar

    3. Pneumothorax : adanya udara dalam rongga pleura

    karena adanya kebocoran pada dinsing thorax

    4. tekanan darah !"#! mm$g

    nadi 14!x per menit tidak normal

    %% 3&' per menit

    #. hidung berdarah hebat

    sesak

    mengerang memegang dada

    &. Perdarahan hebat : kondisi di mana darah keluar

    dari pembuluh darah

    (. )oto x ray nasal dan thoraks P* cito :

    )oto +radiograf, yang dihasilkan dari

    pembuatan film rekaman hidung bagian dalam

    dengan mele-atkan sinarx atau sinar gamma

    +radiografi hidung,

    II MENETAPKAN PERMASALAHAN

    1. *pa yang menyebabkan /P abnormal0 nadi abnormal0 dan apa efeknya

    2. engapa timbul gealageala berikut: hidung berdarah hebta0 sesak0 nyeri dada

    3. *pa hubungan gealageala tersebut

    III MENGANALISIS MASALAH

    1. asalah pasien: hidung berdarah hebat0 sesak0 nyeri dada

    2. Pemeriksaan dokter: deformitas tulang hidung0 /P !"#! mm$g0 nadi 14!x per menit0 %%

    3&' per menit0 nyeri tekan pada dada kanan +closed fracture costae dextra 30 40 #,0

    pneumothorax

    3. Diinginkan foto x ray nasal dan thorax P* cito

    4. Pasien meninggal dunia setelah selesai difoto

    IV MENARIK KESIMPULAN

    eradi trauma sistem respirasi +deformitas0 fraktur, dari alur nafas atasba-ah

    V MENENTUKAN TUJUAN BELAJAR

    1. 5pistaksis

    Definisi

    5tiologi

    *natomi hidung

    Patofisiologi

    Diagnosis banding

    ata laksana

    2. Pneumothorax

    6enis

    *natomi paru

    7eala

    Diagnosis fisik

    Diagnosis penunang

  • 7/24/2019 epsitaksis, corpus alienum pada hidung

    2/4

    Diagnosis banding

    ata laksana

    8omplikasi

    3. 9yeri dada akibat closed fracture costae

    acam

    7eala diagnosis fisik

    Diagnosis banding ata laksana

    onitoring indikator keberhasilan

    8omplikasi

    4. rauma sistem respirasi

    rauma hidung

    rauma laring

    #. eninggal cepat

    8omunikasi terhadap keluarga pasien

    Ciriciri kematian akibat pneumothorax

    ;topsi pasien

    &. /enda asing di hidung

    1. Deformitas kelainan bentuk tubuh0perubahan bentuk.

    2. Pe!mot"ora# adanya udara yang masuk ke rongga dada karena trauma0udara

    masuk ke pleura sehingga paru susah kontraksi < relaksasi.

    $. T"ora# PA %ito permintaan foto rontgen thorax posteroanterior dengan permintaan

    darurat yang cepat.

    &. Sesa'(keadaan pernafasan yang membutuhkan bantuan otototot bantuan pernafasan

    dan ditandai pula dengan meningkatnya frekuensi pernafasan.

    ). *+ose fra%t!re, %ostae( patahnya tulang rusuk yang masih berada dalam lapisan

    kulit0tandatandanya teradinya perubahan -arna +kebiruan, dan memar

    Sesa' afas

    Definisi:

    =ukar bernafas yang dirasakan oleh pasien0 adi bersifat subektif. /ila oleh pemeriksa

    tampak pasien sukar bernafas sifatnya obektik0 maka disebut ga-at nafas. 8eadaan sesak

    nafas dan ga-at nafas dapat disebabkan oleh sumbatan saluran nafas0 kelainan paru0

    kelainan >askuler paru0 dll.

    Etiologi:

    *sma : batuk0 mengi

    ?nfeksi paru +pneumonia, : batuk0 panas0 sesak napas

    *lergi +pembengkakan pada tenggorok yang menyebabkan teradinya sumbatan, : ri-ayat makan

    makanan yang menyebabkan alergi +seafood0 kacang0 telur0 dll,

    =akit antung +disertai nyeri dada,

    rauma dada +kecelakaan yang mengenai dada, : ri-ayat benturan keras di daerah dada0 sesak

    napas0 nyeri dada0 ada kerusakan pada dada +patah tulang,0 perdarahan

    Manifestasi:

  • 7/24/2019 epsitaksis, corpus alienum pada hidung

    3/4

    Peningkatan umlah frekuensi napas +de-asa @2!x"menitA anak @3!x"menitA

    bayi@4!x"menit,

    8ebiruan pada sekitar bibir0 uunguung ari

    *danya suara napas tambahan seperti ngorok0 serak0 grokgrok0 mengi

    Penatalaksanaan:

    *pabila korban sadar :

    *mankan posisi korban

    *ktifkan sistem ga-at darurat +memanggil pertolongan : orang sekitar0 ambulan,

    anyakan obatobatan dan penyakit yang diderita korban

    /erikan obatobatan +apabila korban memiliki penyakit khusus0 contoh : sakit

    antung, dan tibatiba tidak sadar

    *pabila korban tidak sadar :

    engecek respon korban +dengan memanggil atau merangsang nyeri B penekanan

    pada kuku korban,

    *ktifkan sistem ga-at darurat +memanggil pertolongan : orang sekitar0 ambulan,

    Periksa apakah korban bernapas secara normal atau tidakA +lihat breathing,

    Periksa denyut nadi korbanA +lihat CP%,

    *or-!s a+ei!m

    Definisi:

    /enda asing yang kebanyakan berupa bendabenda kecil misalnya bii buah0 benik dan

    sebagainya. 8ebanyakan ditemukan pada anakanak dan biasanya unilateral.

    Etiologi:)actor Prediposisi

    1. sia yaitu pada anakanak0 dimana mereka sering memasukkan segala sesuatu ke dalam

    mulut0 gigi geligi yang belum lengkap dan refleks menelan yang belum sempurna.

    2. 6enis kelamin0 lebih sering pada lakilaki.

    3. ingkungan dan kondisi sosial.

    4. 8egagalan mekanisme proteksi0 misalnya penurunan kesadaran0 keadaan umum buruk0

    penyakit serebro>askuler0 dan kelainan neurologik.

    #. )aktor kecerobohan0 misalnya kebiasaan menaruh benda di mulut0 makan dan minum

    tergesagesa.

    )aktor fisiologik dan sosiologik

    1. Pertumbuhan gigi belum lengkap0 belum terbentuk gigi molar0 belum dapat menelan

    makanan padat secara baik0 kemampuan anak membedakan makanan yang dapat dimakan

    dan tidak dapat dimakan belum sempurna. /enda tersangkut pada saat makan sambil

    terta-a0 bicara menangis0 dan berlari.

  • 7/24/2019 epsitaksis, corpus alienum pada hidung

    4/4

    2. Pada orang tua0 terutama yang mempunyai gangguan neurologis dan berkurangnya refleks

    menelan dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol0 stroke0 parkinson0 trauma0 dementia uga

    mempunyai risiko yang besar untuk teradinya aspirasi.

    Pathogenesis:

    /enda asing yang tersangkut di trakea akan menyebabkan stridor0 dapat ditemukan dengan

    auskultasi +audible stridor, dan palpasi di daerah leher +palpatory thud,. 6ika benda asing

    menyumbat total trakea akan timbul sumbatan alan napas akut yang memerlukan tindakan segera

    untuk membebaskan alan napas. 7eala pada de-asa umumnya sama dengan geala pada anak

    tetapi geala paru termasuk edema paru banyak ditemukan.

    8ecurigaan adanya aspirasi benda asing muncul bila terdapat geala batuk yang paroksisimal

    +paroxysmal coughing, yang timbul tibatiba0 rasa tercekik +choking, pada -aktu makan atau

    choking"coughing yang timbul bila diketahui adanya obek yang kecil atau partikel makananterutama kacang di dalam angkauan si anak

    Manifestasi:

    7eala klinik yang timbul tergantung pada enis benda asing0 ukuran0 sifat iritasinya

    terhadap mukosa0 lokasi0 lama benda asing di saluran napas0 dan ada atau tidaknya komplikasi..

    Pemeriksaan:

    Persiapan ekstraksi benda asing harus dilakukan sebaikbaiknya dengan tenaga

    medis"operator0 kesiapan alat yang lengkap. /esar dan bentuk benda asing harus diketahui dan

    mengusahakan duplikat benda asing serta cunam yang sesuai benda asing yang akan dikeluarkan.

    /enda asing yang taam harus dilindungi dengan memasukkan benda tersebut ke dalam lumen

    bronkoskop. /ila benda asing tidak dapat masuk ke lumen alat maka benda asing kita tarik secara

    bersamaan dengan bronkoskop.

    Terapi:

    Pemeriksaan fisik dan radiologi sering menunukkan dugaan benda asing saluran napas

    tanpa diagnosis pasti. Pada keadaan ini harus dibuktikan adanya benda asing secara endoskopi

    untuk menyingkirkan dari diagnosis diferensial. 8eterlambatan mengeluarkan benda asing akan

    menambah tingkat kesulitan