epidemiologi indeks periodontal

7
Epidemiologi Penyakit Periodontal Untuk mengukur prevalensi penyakit, keparahan dan hubungannya terhadap faktor-faktor lain seperti usia, kebersihan mulut, nutrisi, dst. Sudah diperkenalkan berbagai macam indeks khusus dalam upaya untuk memberikan ukuran yang obyektif. Indeks Indeks kondisi gingiva ditentukan berdasarkan warna, perubahan kontur, perdarahan segera pada saat penyondean, waktu perdarahan, pengukuran eksudat cairan gingiva, jumlah sel darah putih pada cairan gingiva dan histologi gingiva. Indeks- indeks kerusakan periodontal terutama tergantung pada hasil pengukuran pada poket. Indeks inflamasai yang sering digunakan adalah indeks Gingival (Loe dan Silness, 1963. Tiga indeks periodontal yang akan dibicarakan disini adalah Indeks Periodontal (Russell, 1956), Indeks Penyakit Periodontal (Lamfjord, 1959), dan Indeks kebutuhan Perawatan Periodontal Komunitas (CPITN, Ainamo,1983). Indeks gingiva (GI) Keparahan kondisi ini dinyatakan dalam skala 0 sampai 3 0 = gingiva normal 1 = inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit oedema, tidak ada perdarahan waktu penyondean. 2 = inflamasi sedang, kemerahan, oedema, dan mengkilat, perdarahan waktu penyondean 3 = inflamasi parah , kemerahan yang nyatadan oedema, ulserasi, kecenderungan perdarahan spontan.

Upload: yock-headshooter

Post on 28-Dec-2015

204 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Epidemiologi indeks periodontal

TRANSCRIPT

Page 1: Epidemiologi indeks periodontal

Epidemiologi Penyakit Periodontal

Untuk mengukur prevalensi penyakit, keparahan dan hubungannya terhadap faktor-faktor lain

seperti usia, kebersihan mulut, nutrisi, dst. Sudah diperkenalkan berbagai macam indeks

khusus dalam upaya untuk memberikan ukuran yang obyektif.

Indeks

Indeks kondisi gingiva ditentukan berdasarkan warna, perubahan kontur, perdarahan segera

pada saat penyondean, waktu perdarahan, pengukuran eksudat cairan gingiva, jumlah sel

darah putih pada cairan gingiva dan histologi gingiva. Indeks-indeks kerusakan periodontal

terutama tergantung pada hasil pengukuran pada poket. Indeks inflamasai yang sering

digunakan adalah indeks Gingival (Loe dan Silness, 1963. Tiga indeks periodontal yang akan

dibicarakan disini adalah Indeks Periodontal (Russell, 1956), Indeks Penyakit Periodontal

(Lamfjord, 1959), dan Indeks kebutuhan Perawatan Periodontal Komunitas (CPITN,

Ainamo,1983).

Indeks gingiva (GI)

Keparahan kondisi ini dinyatakan dalam skala 0 sampai 3

0 = gingiva normal

1 = inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit oedema, tidak ada perdarahan

waktu penyondean.

2 = inflamasi sedang, kemerahan, oedema, dan mengkilat, perdarahan waktu

penyondean

3 = inflamasi parah , kemerahan yang nyatadan oedema, ulserasi, kecenderungan

perdarahan spontan.

Unit gingiva mesial , bukal, distal, dan lingual diberi skore secara terpisah. Indeks ini

terutama sangat sensitif pada gingivitis dini.

Indeks-indeks kerusakan periodontal

1. Indeks periodontal (Russell, 1956)

Semua gigi diperiksa, skore yang digunakan pada indeks ini adalah sebagai berikut:

0= negatif. Tidak ada inflamasi dan jaringan pendukung maupun gangguan fungsi

karena kerusakan jaringan pendukung

1= gingivitis ringan. Terlihar daerah inflamasi ringan pada tepi bebas gingiva, tetapi

daerah ini tidah sampai mengelilingi gigi.

Page 2: Epidemiologi indeks periodontal

2 = Gingivitis. Inflamasi mengelilingi gigi, tetapi tidak terlihat kerusakan atau dalam

perlekatan gigi nya.

6 = gingivitis dengan pembentukan poket. Perlekatan epitelial rusak dan terlihat

adanya poket, tidak ada gangguan mastikasi, gigi melekat kuat dalam soketnya dan

tidak bergeser

8 = kerusakan tahap lanjut dengan hilangnya fungsi mastikasi. Gigi depan goyang

kadang bergeser. Nyeri pada perkusi dengan alat logam dan dapat terdepresi kedalam

soketnya.

Peraturan, jika meragukan berikan skore terendah

2. Indeks Penyakit Periodontal (PDI) (Ramfjord, 1959)

Indek penyakit periodontla yang di perkenalkan oleh Ramfjord adalah merupakan

perluasan dari indeks Russell. Indeks Ramfjord di didisain terutama untuk

menentukan luas kedalaman poket di bawah tautan semento enamel.

Skornya adalah sebagai berikut

0 = sehat

1 = perubahan inflamasi ringan sampai sedang yang belum meluas ke sekitar jaringna

gigi,

2 = perubahan inflamasi ringan sampai sedang yang sudah terbuka meluas ke

jaringan gigi

3 = gingivitis yang parah , ditandai dengan kemerahan yang nyata kecunderungan

perdarahan yang ulserasi.

4 = Perluasan poket sedalam 3mm apikal dari daerah pertautan enamel sementum

5 = perluasan sedalam 3-6 mm

6 = perluasan seadalam 6 mm

Tanda lain dari PDI adalah bahwa hanya enam gigi geligi yaitu 6/14 atas, 41/6 bawah

yang digunakan dalam pemeriksaan dan pengukuran. Data dari gigi geligi ini

digunakan mewakili gigi geligi lain secara keseluruhan dan skore rata-ratanya adalah

skore dari pasien.

3. Indeks kebutuhan perawatan periodontal komunitas (CPITN)

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang adekuat bagi komuniatas tertentu,

seringkali perlu di tentukan kebutuhan perawatan. CPITN (Ainamo dkk, 1983)

Page 3: Epidemiologi indeks periodontal

terbukti merupakan sistem yang paling sering digunakan untuk tujuan ini dan

menggunakan metode berikut ini :

a. Sistem pemberian skor adalah

Kedo 0 tidak ada poket atau perdarahan gingiva saat penyondean

Kode 1 pendarahan gingiva pada saat penyondean

Kode 2 kalkulus supra dan sub gingiva

Kode 3 poket sedalam 3,5-5,5 mm

Kode 4 poket >6mm

Disini menggunakan sonde berujung bulat yang khusu dengan diameter

sebesar 0,5 mmdengan panjang 3,5- 5,5 mm dan berwarna hitam.

b. Gigi geligi di bagi menjadi 6 segmen ( 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior) dimana

di setiap segmen terdapat satu atau beberapa gigi yang tidak perlu di cabut.

c. Bila digunakan untuk tujuan epidemiologi, biasanya dilakukan pemeriksaan

terhadap 10 gigi tertentu. Bila digunakan untuk perawatan 6 gigi indeks di periksa

pada anak-anak dan remaja sedangkan pada individu dewasa semua gigi diperiksa

(20thn)

d. Rencana perawatan dittentukan dengan landasan pada

Kode 0 tidak memerlukan perawatan

Kode 1 memerlukan perbaikan perawatan gigi di rumah

Kode 2 dan 3 memerlukan scaling dan perbaikan perawatan gigi di rumah

Kode 4 memerlukan perawatan yang lebih rumit, misalnya scaling, perbaikan

perawatan gigi dirumah dan operasi (Manson, 2012)

Menurut Caranza edisi 9, ada beberapa macam indeks dalam diagnosis penyakit periodontal,

antara lain: (Caranza, 2002)

1. Kriteria untuk indeks gingiva (Loe H. 1967)

0 = gingiva normal

1 = inflamasi ringan; sedikit ada perubahan warna dan sedikit edema. tidak berdarah

ketika di prob.

2 = inflamasi sedang; tampak kemerahan, edema, dan glazing. Berdarah ketika di prob.

3 = inflamasi yang parah; kemerhaan yang jelas, dan edema. Ulserasi. Cenderung berdarah

spontan.

Page 4: Epidemiologi indeks periodontal

2. Kriteria untuk indeks gingiva termodifikasi (Lobene RR. 1986)

0 = tidak ada inflamasi

1 = inflamasi ringan; sedikit ada perubahan warna, sedikit perubahan tekstur tapi tidak

seluruh marginal atau papilari gingiva.

2 = inflamasi ringan; sedikit ada perubahan warna, sedikit perubahan tekstur pada seluruh

marginal atau papilari gingiva.

3 = inflamasi sedang; tampak kemerahan, edema, glazing dan atau hipertropi dari

marginal atau papilari gingiva

4 = inflamasi yang parah; kemerhaan yang jelas, edema, glazing dan atau hipertropi dari

marginal atau papilari gingiva. Ulserasi. Cenderung berdarah spontan.

3. Kriteria untuk indeks periodontal (Russel, 1954)

0 = negatif. Tidak ada inflamasi dan jaringan pendukung maupun gangguan fungsi karena

kerusakan jaringan pendukung

1 = gingivitis ringan. Terlihar daerah inflamasi ringan pada tepi bebas gingiva, tetapi

daerah ini tidah sampai mengelilingi gigi.

2 = Gingivitis. Inflamasi mengelilingi gigi, tetapi tidak terlihat kerusakan atau dalam

perlekatan gigi nya.

6 = gingivitis dengan pembentukan poket. Perlekatan epitelial rusak dan terlihat adanya

poket, tidak ada gangguan mastikasi, gigi melekat kuat dalam soketnya dan tidak bergeser

8 = kerusakan tahap lanjut dengan hilangnya fungsi mastikasi. Gigi depan goyang kadang

bergeser. Nyeri pada perkusi dengan alat logam dan dapat terdepresi kedalam soketnya.

4. Kriteria untuk indek penyakit periodontal (Ramfjord. 1959)

G0 = tidak ada inflamasi

G1 = inflamasi gingiva ringan sampai sedang, tidak memperluas seluruh sekitar gigi

G2 = inflamasi gingiva sedang sampai parah, memperluas di seluruh sekitar gigi

G3 = gingivitis yang parah, kemerahan yang jelas, cenderung berdarah dan ulserasi.

DAPUS

Carranza, 2002, Clinical Periodontology 9ed. Philadelphia. W.B. Saunders Company

Manson, J.D. 199. Buku Ajar Periodonti 2ed. Jakarta. Hipokrates