epi lepsi

Upload: istari

Post on 10-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Epilepsi ialah manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Status epileptikus ialah aktivitas kejang yang berlangsung terus – menerus lebih dari 30 menit tanpa pulihnya kesadaran. Dalam praktek klinis lebih baik mendefinisikannya sebagai setiap aktivitas serangan kejang yang menetap selama lebh dari 10 menit. Status mengancam adalah serangan kedua yang terjadi dalam waktu 30 menit tanpa pulihnya kesadaran diantar serangan.

TRANSCRIPT

  • PEMBIMBING :DR. TUMPAL SIAGIAN, SPS

    OLEH :MUTHIAH BERNIATI06 - 070Refarat Epilepsi

  • Definisi epilepsiManifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan.

    Status epileptikus aktivitas kejang yang berlangsung terusmenerus lebih dari 30 menit tanpa pulihnya kesadaran.

  • Perbedaan epilepsi idiopatik dan epilepsi simptomatik

    Epilesi idiopatikPenyebab tidak diketahui.Tidak dapat dibuktikan adanya lesi pada otak.Ditemukan pada banyak kasus akibat jaringan otak yang abnormal aktif karena cedera,infeksi atau sebab-sebab yang tidak diketahui.Umumnya faktor genetik lebih berperan.

    Epilepsi simptomatikPenyebab diketahui.Ada kelainan serebral yang mempermudah terjadinya respon kejang.Pada anak-anak penyebab yang paling sering ialah cedera lahir dan anoxia, lesi inflamasi pada otak, cerebrovascular accident, cedera kepala dan malformasi otak kongenital.

  • Klasifikasi ILAE 1981I . Kejang parsial ( fokal, lokal )Parsial sederhana: Dapat dengan manifestasi motor, autonomik, somatosensori, psikik.Parsial kompleksDengan gangguan kesadaran sejak onsetOnset parsial sederhana diikuti penurunan kesadaranKejang parsial menjadi tonik-klonik umum secara sekunder Parsial sederhana menjadi tonik-klonik umumParsial kompleks menjadi tonik-klonik umum

  • Klasifikasi ILAE 1981II. Kejang umumAbsensHanya gangguan kesadaranDengan komponen klonik ringanDengan komponen atonikDengan komponen tonikDengan automatismeDengan komponen autonomik ( 2-6 dapat terjadi sendiri atau dalam kombinasi )Absens atipikMioklonikKlonikTonikTonik-klonikAtonik atau astatikIII. Tidak dapat diklasifikasi

  • Sindrom epilepsi yang khas pada anakSindrom epilepsi epilepsi yang ditandai adanya sekumpulan gejala dan tanda klinis yang terjadi bersama-sama, meliputi jenis serangan, etiologi, anatomi, factor pencetus, umur onset, berat penyakit, kronisitas, dan kadang-kadang prognosis.

    Contohnya:Sindrom WestSindrom Lennox-GastautSindrom West Atipik

  • Penyebab epilepsi simptomatikPenyebab intrakranial :Cedera lahir dan anoksiaLesi inflamasi pada otakCerebrovascular accidentCedera kepalaMalformasi otak kongenitalPenyebab ekstrakranial :Gagal jantungGangguan pernapasanGangguan metabolisme ( hipoglikemia, hiperglikemia, uremia )Gangguan keseimbangan elektrolitIntoksikasi obatGangguan hidrasi ( dehidrasi, hidrasi lebih )

  • Epilepsi parsial sederhanagejala motorgejala autonomikgejala somatosensori atau sensori khususgejala psikis ( gangguan fungsi luhur )

  • SERANGAN PARSIAL KOMPLEKS MUNGKIN DIMULAI SEBAGAI SERANGAN PARSIAL SEDERHANA YANG DIIKUTI TERGANGGUNYA KESADARAN ATAU HILANGNYA KESADARAN DAN DAPAT DIIKUTI DENGAN AUTOMATISME. PASIEN MUNGKIN MENGALAMI KEADAAN MIMPI, GANGGUAN DAYA INGAT TERMASUK FENOMENA DJ VU ATAU HALUSINASI, ATAU KOSONG SAJAEpilepsi kompleks

  • Epilepsi parsial kemudian menjadi umumSawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan umum.Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum.Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan kompleks lalu berkembang menjadi bangkitan umum.

  • Epilepsi tonik-klonik umumTerjadi dimana saja,kapan sajaTerjadi mendadakFase Tonik:hilang kesadaran, kontraksi tonik, tidak dapat bernafas, sianosis (berlangsung 1 menit)Fase Klonik: hilang kesadaran, gerakan berulang, menyakiti diri sendiri, inkontinensia urin/alvi, pernafasan ireguler, sianosis (beberapa menit)

  • Epilepsi tonik umumKontraksi otot yang kaku menyebabkan ekstremitas menetap dalam 1 posisiDeviasi bola mata dan kepala ke 1 sisiRotasi seluruh batang tubuhWajah distorsi,pucat menjadi merah dan kebiruan karena tidak dapat bernafasEkstensi kepala, leher dan batang tubuh (tonik aksial)

  • Epilepsi klonik umumKadang-kadang tidak memperlihatkan fase tonik, hanya sentakan klonikFase postiktal biasanya pendekDapat terjadi gerakan klonik menjadi tonik kemudian klonik lagi (klonik-tonik-klonik)Sering pada anak

  • Epilepsi absenceSerangan timbul 10 detikPada usia mudaSatu periode bisa 10 kaliTidak menyadari apa yang terjadi disekitarnya untuk beberapa saatSaat kejang berlangsung kelopak mata berkedip-kedip cepat

  • Epilepsi atonikDrop attacksTidak mengalami aura sebelumnyaKehilangan kesadaranTidak terjadi awitan fokalKejang bilateral dan simetris

  • Epilepsi mioklonikKejang tiba-tiba, simetris, kejang anggota badanHilang kesadaran, tidak di dahului auraSerangan mungkin sekali saja atau dapat berulang-ulang dengan cepatnya

  • Epilepsi spasme infantilLighting attackNodding attackSalaam/jacknife attackPada EEG terlihat gambaran khas hypsarhythmiaSerangan mungkin dicetuskan oleh bunyi/ penanganan (handling) dan dapat terjadi banyak kali sehari

  • Epilepsi Lennox-GastautKeterbelakangan mentalSerangan kejang parah berupa campuran serangan tonik, lena atipik, atonik dan tonik-klonik, sering terjadi setiap hariCorak EEG khas berupa gelombang lambat dan paku yang difus

  • Tanda khas kejadian yang mirip epilepsiBreath-holding spell (Serangan Napas-terhenti sejenak)SinkopKelainan psikiatrikMigren

  • AnamnesisIdentitas pasien Serangan: suasanawaktufaktor pencetusgejala-gejala sebelum serangangejala-gejala sewaktu serangangejala-gejala sesudah serangansaksi mata yang melihat seranganRiwayat medis:riwayat neurologisriwayat psikiatrisriwayat keadaan yang mungkin sebagai penyebab (misalnya trauma kepala, infeksi otak)riwayat perinatal dan perkembanganriwayat keluarga

  • Pemeriksaan penunjang pada epilepsi1) Pemeriksaan Laboratorium.Pemeriksaan Darah, dilakukan pemeriksaan darah tepi rutin, pemeriksaan lain yang sesuai dengan indikasi (kadar gula darah, elektrolit).Pemeriksaan cairan serebrospinalis (bila perlu) untuk mengetahui tekanan, warna, kejernihan, berdarah, xantrokrom, jumlah sel, hitung jenis sel, kadar protein, gula, NaCl dan pemeriksaan lain atas indikasi.

    2) Pemeriksaan Elektroensefalogram.Pemeriksaan ini berguna membantu kita dalam mendiagnosa epilepsy. Kelainan EEG yang paling sering dijumpai disebut epileptiform discharge atau epileptiform activy (Sidell dan Daly 1936).Kadang rekaman EEG dapat menemukan focus serta jenis epilepsy apakah fokal, multifocal, kortikal, subkortikal, misalnya peptit mal mempunyai gambaran 3 cps spike and wave dan spasme infantile mempunyai gambaran hipsaritmia. Pemeriksaan EEG harus dilakukan secara berkala, perlu diingatkan bahwa kira-kira 8-12% dari penderita epilepsy mempunyai gambaran EEG yang normal.

  • Penatalaksanaan Status Epileptikus SimptomatikMenit ke-10 hingga ke-20Observasi aktifitas seranganBeri oksigenPerhatikan tanda vital & EKGNaCl 0,9% i.v, periksa gula darah, kimia darah, hematologiMenit ke-6 hingga ke-9Hipoglikemia/gula darah tidak diperika, berikan 50 ml glukosa 50 % bolus intravena disertai 100 mg tiamin intravenapada anak: 2 ml/kgBB/glukosa 25%

  • Menit ke-20 hingga ke-60Pada dewasa: 0,2 mg/kgBB diazepam dengan kecepatan 5 mg/menit sampai maksimum 20 mg.Jika serangan masih ada setelah 5 menit dapat diulangi lagi. Diazepam harus diikuti dengan dosis rumat fenitoin Setelah 60 menitPada dewasa: fenitoin 20 mg/kgBB, kecepatan

  • 5. Lima menit pertamaStatus masih berkelanjutan, maka berikan fenitoin tambahan 5 mg/kg sampai maksimum 30 mg/kg. Status menetap, berikan 20 mg/kg fenobarbital i.v, kecepatan 60 mg/menit. Bila apneu, berikan bantuan ventilasi atau intubasi. Jika status menetap anastesi umum dengan pentobarbiatal, midazolam dan propofol.

    Cara lainnya dengan pemberian 50 mg diazepam dalam 250 ml dekstrosa 5% intravena dengan kecepatan 20 tetes/menit selama 2-3jam, namun hati-hati karena dapat menyebabkan depresi pernapasan. 100mg fenobarbital intramuscular. Bila sawan menetap beri narcosis umum, pasien dirawat di ruang ICU agar dapat dilakukan pemantauan system kardiorespirasi dan bila terjadi kegagalan respirasi sebagai efek samping pengobatan dapat segera dilakukan resusitasi.

  • Jenis Obat untuk Pengobatan Rumat

    Obat Bentuk kejang Dosismg/kgBB/hari 1. Fenobarbital Semua bentuk kejang 3-8 2. Dilantin (difenilhidantoin) Semua bentuk kejang kecuali bangkitan petit mal, mioklonik atau akinetik 5-10 3. Mysoline (primidon) Semua bentuk kejang kecuali petit mal 12-25 4. Zarontin (etoksusimid) Petit mal 20-60 5. Diazepam Semua bentuk kejang 0,2-0,5 6. Diamox (asetasolamid) Semua bentuk kejang 10-90 7. Prednison Spasme infantil 2-3 8. Deksametason Spasme infantil 0,2-0,3 9. Adrenokortikotropin Spasme infantil 2-4

  • Komplikasi epilepsiPada epilepsi yang berat dapat terjadi retardasi mental, perkembangan fisik terhambat, dan intelektualnya tergangguTrauma atau cederaKerusakan otak yang permanen dan kematian

  • Penatalaksanaan komplikasiPertahankan fungsi vital ( memperbaiki pernapasan, hipotermi, hipotensi )Memberikan OAE untuk membrantas kejang:DiazepamLorazepamFenitoinFenobarbital

  • ***************************