respon masyarakat karihkil ciseeng bogor terhadap sinetron...

80
RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP SINETRON CAHAYA DI RCTI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Epi Sumarni NIM: 104051001750 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: hoanghanh

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG

BOGOR TERHADAP SINETRON CAHAYA DI RCTI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Epi Sumarni

NIM: 104051001750

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2008

Epi Sumarni

Page 3: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG

BOGOR TERHADAP SINETRON CAHAYA DI RCTI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Epi Sumarni

NIM: 104051001750

Pembimbing

Dra. Armawati Arbi, M.Si

NIP: 150 246 288

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 4: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor

Terhadap Sinetron Cahaya di RCTI” telah diujikan pada sidang munaqasyah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

20 Juni 2008, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam.

Jakarta, 20 Juni 2008

Dewan Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Murodi, M.A. Umi Musyarofah, M.A.

NIP.150 254 102 NIP.150 281 980

Penguji I Penguji II

Drs. Jumroni, M.Si. Drs. Wahidin Saputra, M.A.

NIP.150 254959 NIP.150 276 299

Pembimbing

Dra.Armawati Arbi,M.Si

NIP.150 246 288

Page 5: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa ditujukan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan kepada segenap ummatnya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kategori sempurna,

keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah berkat bimbingan, bantuan

dan saran-saran dari semua pihak yang terkait. Tanpa partisipasi dari pihak

tersebut, upaya peneliti dalam penulisan skripsi ini tidak berarti apa-apa. Karena

itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan, kepada:

1. Teristimewa untuk kedua orang tua ku (Umi Laini dan Bapak Muhammad

Odih) yang senantiasa memanjatkan Do’anya kepada Allah SWT untuk

kelancaran studi dan keselamatan anaknya dalam meraih cita-cita.

2. Bapak Dr. Murodi, MA., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Arif Subhan, MA., selaku Pudek Akademik Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Wahidin Saputra, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi Dan

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

5. Umi Musyarofah, MA., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Dan

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

6. Dra. Armawati Arbi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

berkenan mencurahkan perhatian dan meluangkan waktunya untuk

memberikan pengarahan dan petunjuk yang sangat berharga bagi peneliti,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang dengan sabar dan ikhlas mentransformaskan ilmu-ilmunya

kepada peneliti selama masa perkuliahan.

ii

Page 6: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

8. Kepada Bapak Mahfudin selaku Lurah Karihkil dan Bapak Ketua RW dan

RT, yang telah mempermudah peneliti dalam memperoleh data.

9. Untuk kakak-kakak dan adik ku (A Ita, A Asep, A Budi, Teh Lilih, A

Chandra, A Kayat dan Iip) terima kasih atas segala bantuan, baik itu

berupa dukungan moril maupun material.

10. Untuk para responden (masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor), yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi angket.

11. Buat sahabat-sahabat terbaik ku (Umi, Ela, Ida dan Nurul), yang selalu

mengingatkan dan memberikan dukungan kepada peneliti. Terima kasih

atas semuanya……… semoga kita akan terus bersahabat.

12. Untuk teman-teman anak KPI A angkatan 2004, yang telah memberikan

dukungan kepada peneliti, terutama (Shofie, Ana, AB3, Widy dan semua

teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak

mengurangi rasa sayang peneliti kepada semuanya.

13. Buat teman-teman kosan (Sella dan Copie), yang selalu menemani hari-

hari peneliti selama di Kosan, terima kasih atas semuanya.

14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu persatu,

yang ikut berpartisipasi membantu peneliti dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini mungkin masih banyak kekurangan dalam

berbagai hal. Namun demikian, peneliti berusaha membuat semua kekurangan

tersebut menjadi sesuatu yang dapat diperbaiki ke depannya nanti. Sekali lagi

peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah membimbing. Semoga mendapatkan imbalan yang lebih baik dari

Allah SWT.

Jakarta, Juni 2008

Peneliti

iii

Page 7: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

ABSTRAK

Epi Sumarni

“Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron Cahaya di

RCTI”

Film cerita yang dibuat untuk media televisi, yang dalam wacana televisi

Indonesia dibuat sinema elektronik (sinetron), sudah menjadi bagian dari wacana publik dalam ruang sosial masyarakat. Cerita sinetron tidak hanya sekedar

menjadi sajian menarik di luar kaca, tetapi juga telah menjadi bahan diskusi atau

bahan “ngerumpi baru” di antara para ibu dikelompok arisan, antara anggota

keluarga, bahkan tidak jarang, nilai-nilai di dalamnya hadir sebagai rujukan

perilaku para penggemarnya. Sinetron Cahaya adalah sinetron yang menceritakan

tentang persahabatan, percintaan dan lain sebagainya, namun jika dilihat dan

ditelisik lebih dalam lagi, dalam sinetron Cahaya terselip dan tergambar sisi sosial

dan moral dalam alur ceritanya. Berdakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara,

salah satunya adalah dengan menggunakan media televisi. Berdakwah lewat

televisi tidak mesti berbentuk ceramah, namun bisa juga berbentuk seperti

sandiwara atau sinetron, sinetronpun tidak mesti harus religi, sinetron yang

mendidik, yang mengajarkan kepada kebaikan atau sinetron yang di dalam

ceritnya memasukkan pesan-pesan yang baik, dalam hal ini (pesan sosial, moral,

dan lain sebagainya). Dan itu pun termasuk ke dalam salah satu bentuk cara berdakwah

Bagaimana respon masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor terhadap sinetron Cahaya yang meliputi kognitif, afektif dan behavioral (tindakan)

penonton? Teori yang digunakan dalam peneitian ini adalah teori S-O-R (Stimulus-

Organism-Respon). Yaitu salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa

memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience

(penonton/pendengar)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan

metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan

dokumentasi.

Respon yang didapat dari penonton memang positif, menurut peneliti hasil

tersebut karena alur ceritanya menarik, tidak mudah ditebak jalan ceritanya,

akting pemain yang meyakinkan, serta cara pengemasan atau setting sinetron yang

bagus. Menyaksikan sinetron ini, responden memperoleh pengetahuan tentang

etika, sehingga penonton merespon positif.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat

RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor menyatakan bahwa sinetron Cahaya yang

ditayangkan di RCTI, mendapatkan respon yang baik (positif). Dari sinetron Cahaya responden mendapatkan pengetahuan dan informasi berupa cara bersikap

dan berperilaku yang baik dan tidak (kognitif). Responden juga memberikan kesan atau sikap yang baik pula terhadap sinetron Cahaya (afektif). Kemudian

sinetron Cahaya juga sedikit banyak menciptakan imitasi dikalangan masyarakat (responden).

Page 8: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 7

D. Metodologi Penelitian ..................................................... 8

E. Sistematika Penelitian ..................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Respon............................................................................. 13

1. Teori S-O-R ............................................................. 13

2. Pengertian Respon...................................................... 14

3. Macam-Macam Respon.............................................. 16

a. Kognitif ............................................................... 16

b. Afektif ................................................................. 16

c. Behavioral ............................................................ 16

4. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon .......................... 17

B. Masyarakat ...................................................................... 18

1. Pengertian Masyarakat ................................................. 18

2. Jenis-Jenis Masyarakat ................................................. 19

3. Fungsi Masyarakat ....................................................... 20

C. Sinetron .......................................................................... 21

1. Pengertian Sinetron ................................................... 21

2. Kategori Cerita Sinetron ............................................ 23

3. Unsur-unsur Sinetron ................................................ 24

Page 9: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

BAB III PROFIL STASIUN TELEVISI RCTI DAN GAMBARAN

UMUM SINETRON CAHAYA

A. Sejarah Berdirinya Stasiun Televisi RCTI ....................... 26

B. Napak Tilas Perjalanan Stasiun Televisi RCTI ................ 28

C. Profil Stasiun Televisi RCTI ........................................... 29

D. Visi dan Misi Stasiun Televisi RCTI ............................... 30

E. Sarana Penunjang Stasiun Televisi RCTI ........................ 31

F. Gambaran Umum Sinetron Cahaya .................................. 32

G. Cast and Crew Sinetron Cahaya ....................................... 33

H. Sinopsis Sinetron Cahaya................................................. 34

BAB IV RESPONS MASYARAKAT RW 01 KARIHKIL

CISEENG BOGOR TERHADAP SINETRON

CAHAYA

A. Tinjauan Daerah Penelitian .............................................. 38

B. Profil Responden .............................................................. 39

C. Deskripsi dan Analisis Data Mengenai Respons

Masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap

Sinetron Cahaya .............................................................. 43

1. Kognitif Penonton ...................................................... 45

2. Afektif Penonton ........................................................ 51

3. Behavioral Penonton ................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 65

B. Saran-Saran ..................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….. 70

Page 10: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

DAFTAR TABEL

TABEL 1 Jenis Kelamin Responden ......................................................... 39

TABEL 2 Jenis Usia Responden ............................................................... 40

TABEL 3 Jenis Pekerjaan Responden ....................................................... 41

TABEL 4 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ................................... 43

TABEL 5 Mulai Menonton Sinetron Cahaya ............................................ 45

TABEL 6 Alasan Menyaksikan Sinetron Cahaya .................................... 47

TABEL 7 Mengerti Isi Dari Sinetron Cahaya ........................................... 48

TABEL 8 Tanggapan Mengenai Akting Para Pemain Sinetron Cahaya .... 49

TABEL 9 Cara Mengemas (Setting) Sinetron Cahaya .............................. 50

TABEL 10 Perasaan Saat Menyaksikan Sinetron Cahaya .......................... 52

TABEL 11 Tokoh/Pemain Utama Yang Paling Disukai ............................ 53

TABEL 12 Alur Cerita Episode Pertama Sinetron Cahaya ........................ 55

TABEL 13 Kesan Seteleh Menonton Sinetron Cahaya .............................. 56

TABEL 14 Pendapat Tentang Sinetron Cahaya ......................................... 57

TABEL 15 Suka Meniru Gaya Penampilan Para Pemain ........................... 58

TABEL 16 Suka Meniru Gaya Berbicara Para Pemain .............................. 59

TABEL 17 Mengidolakan Para Pemain Sinetron Cahaya .......................... 61

TABEL 18 Sinetron Ini Memberikan Manfaat ........................................... 62

TABEL 19 Manfaat Yang Didapatkan Setelah Menyaksikan

Sinetron Cahaya ..................................................................... 63

Page 11: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang Masalah

Media massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak,

bahkan mungkin kehadiran media massa dapat mempengaruhi cara hidup dan

perilaku seseorang.1

Di antara sekian banyak media massa yang ada pada saat ini, televisi

merupakan media massa elektronik yang paling banyak dinikmati oleh

masyarakat. Karena media televisi dianggap media yang paling efektif dalam

penggunaannya. Televisi merupakan gabungan media dengar (audio) dengan

media gambar (visual) yang bersifat informatif, hiburan, pendidikan maupun

gabungan dari ketiganya.

Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang

menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan

informasi yang bersifat massa. Globalisasi informasi dan komunikasi setiap media

massa jelas melahirkan satu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai

sosial dan budaya manusia.2

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan

pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol

dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman,

1 Siti Mutmainah dan Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2005), Cet. Ke-8, h. 9.1. 2 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), Cet. Ke-1, h. 8.

Page 12: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu.

Televisi membujuk kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi.

Televisi memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide

tentang bagaimana kita ingin menjalani hidup ini. Ringkasnya, televisi mampu

memasuki relung-relung kehidupan kita lebih dari yang lain. 3

Televisi sebagai media yang muncul belakangan dibandingkan media

cetak dan radio, ternyata memberikan nilai yang sangat spektakuler dalam sisi

pergaulan hidup manusia saat ini.

Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukan bahwa

media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa revolusi media elektronik, khususnya

media televisi di dunia, telah mencapai tahap yang paling canggih dan

spektakuler. Hadirnya televisi swasta di Indonesia, dengan berbagai macam acara

yang menarik, terus menerus diikuti perkembangannya oleh pemirsa.

Pemirsa televisi telah dihadapkan kepada banyak alternatif tontonan dari

berbagai acara televisi yang berbeda.

Dari sekian banyak acara yang ada di televisi, acara sinetron tampaknya

paling sering mendapat sambutan hangat dari pemirsa. Para penggemar sinetron

umumnya merasa cemas jika ketinggalan salah satu episode cerita sinetron

kesayangannya. Mereka seolah ”merasa kehilangan sesuatu yang berharga” ketika

tertinggal salah satu episode saja. Ini menandakan, perhatian pemirsa terhadap

sinetron, sangat luar biasa dibandingkan dengan acara lainnya.

3 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), Cet Ke-

1, h.1.

Page 13: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Film cerita yang dibuat untuk media televisi, yang dalam wacana televisi

Indonesia disebut sinema elektronik (sinetron), sudah menjadi bagian dari wacana

publik dalam ruang sosial masyarakat. Cerita sinetron tidak hanya sekedar

menjadi sajian menarik di layar kaca, tetapi juga telah menjadi bahan diskusi atau

bahan ”ngerumpi baru” di antara para ibu, kelompok arisan, antar anggota

keluarga, bahkan tidak jarang, nilai-nilai sosial di dalamnya hadir sebagai rujukan

perilaku para penggemarnya.4

Banyaknya sinetron yang menggambarkan sisi sosial dan moral dalam

kehidupan masyarakat, tentu sangat bermanfaat bagi pemirsa dalam menentukan

sikap. Pesan-pesan sinetron terkadang terungkap secara simbolis dalam alur cerita.

5

Seperti halnya sinetron Cahaya yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI

setiap hari senin sampai dengan minggu pada pukul 20.00 WIB.

Meskipun sinetron ini banyak menceritakan tentang percintaan,

persahabatan dan lain sebagainya, namun jika kita lihat lebih dalam lagi, terselip

dan tergambar sisi sosial dan moral di dalam alur cerita sinetron ini.

Di mana pada episode awal sinetron Cahaya menceritakan tentang

“Cahaya (yang diperankan oleh Naysila Mirdad) adalah korban dari kesulitan

keuangan suatu keluarga, untuk menutupi kebutuhan keluarga, Hendra ayahnya

(yang diperankan oleh Yadi Timo) tega menjual Cahaya ke tempat pelacuran.

Cahaya yang semula mengira dibawa untuk dijadikan sebagai pembantu, sangat

kaget mendapati dirinya ternyata dikirim ke tempat pelacuran.”

4 Muh. Labib, Potret Sinetron Indonesia; Antara Keahlian Virtual dan Realitas Sosial,

(Jakarta: PT. Mandar Utama Tiga Books Division, 2002), h. 5 Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, h. 129-136.

Page 14: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Dari sepenggal cerita di atas, terselip sisi sosial dan moral yang

menggambarkan bahwa “kemiskinan itu dapat membawa seseorang ke dalam

kekufuran (kejahatan).”

Dan jika kita lihat lebih dalam lagi, cerita di atas juga menceritakan

tentang perdagangan perempuan, padahal dalam agama Islam perbuatan

(perzinahan dan pelacuran) sangat dilarang keras dengan hukuman yang amat

berat. Islam sama sekali tidak bisa mentolelir pelacuran dan perzinahan,

sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah an-Nur ayat 2 sebagai berikut:

��������� �� ������

���������� ���� �������

�☺�� !�"# ���$��# %&'���� � ()�� *��+�,-�.� �☺�1 2����3�4

��5 657�8 9:� ;�< =�>?��

';@?�# �, 9:�*

�BC@��D��� EFGHI�� � �����J�8D�� �☺���1�⌧�'

2�⌧LM:�N HO�"# '5P�?�# �☺D�

RS6

Artinya:

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah

tiap-tiap seseorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas

kasihan kepada keduanya mencegah untuk (menjalankan) agama Allah

SWT, jika kamu beriman kepada Allah SWT, dan hari kiamat, dan

hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan

dari orang-orang yang beriman.”

Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dalam bentuk ceramah,

sandiwara, sinetron dan lain sebagainya. Salah satu bentuk tayangan yang

ditampilkan oleh stasiun televisi adalah dalam bentuk sinetron. Sekarang ini

banyak sekali stasiun-stasiun televisi yang menyuguhkan sinetron-sinetron yang

Page 15: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

religius, bahkan ada dalam satu stasiun televisi menayangkan lebih dari satu judul

sinetron religi.

Kita seharusnya bangga dan senang dengan maraknya sinetron religi yang

bermunculan dibeberapa stasiun televisi, itu berarti menandakan bahwa dakwah

yang disampaikan melalui media elektronik, dalam hal ini televisi mengalami

kemajuan, karena seperti yang kita ketahui bersama selama ini, sinetron religi

hanya ditayangkan pada bulan Ramadhan saja.

Namun sekarang ini, sinetron religi sudah jarang ditayangkan di beberapa

stasiun televisi, meskipun hanya sebagian dari sekian banyak stasiun televisi.

Jarang ditayangkannya sinetron religi, mungkin mengisyaratkan bahwa para

penonton sudah mulai bosan atau jenuh dengan alur cerita yang hampir sama dan

hampir setiap waktu ditayangkan di stasiun televisi di Indonesia.

Dari sinilah seharusnya para praktisi dan para pengelola stasiun televisi

(khususnya bagi para pembuat sinetron yang bernuansa Islam/religi) agar mulai

membuat sinetron yang ringan, mudah dicerna oleh penonton, tidak

membosankan, mendidik, menghibur (tidak mesti religi), namun tidak melupakan

atau tetap menyelipkan (pesan dan nilai dakwah serta hal-hal yang bermanfaat

bagi para penonton) dalam sinetron tersebut.

Dari latar belakang di atas, maka peneliti mencoba untuk mengetahui

seberapa besar respon masyarakat terhadap sinetron cahaya yang ditayangkan di

stasiun televisi RCTI.

Namun sebelumnya, peneliti akan sedikit menjelaskan tentang respon yang

peneliti teliti. Respon dalam kamus istilah psikologi dijelaskan bahwa respon

adalah setiap perilaku yang timbul karena adanya suatu stimulus.

Page 16: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Konsep tentang respon merupakan suatu konsep yang sangat umum dalam

psikologi, dan adakalanya dipakai dalam hubungannya dengan perilaku apa saja.

Sekalipun demikian sebenarnya perilaku merupakan suatu respon, hanya bila

perilaku tersebut dihasilkan oleh karena adanya suatu stimulus. Suatu sinonim

yang sering digunakan sebagai padanan respon dalam percakapan sehari-hari

adalah jawaban. Oleh karena itu, respon dalam pengertian tertentu adalah jawaban

terhadap stimulus.6

Respon adalah tanggapan; reaksi; jawaban.7 Jadi pengertian respon dalam

skripsi ini adalah sebuah tanggapan; reaksi; jawaban masyarakat (dalam hal ini

masyarakat yang berdomisili di RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor) terhadap sinetron

Cahaya. Respon ini bersifat langsung tanpa memerlukan waktu yang lama untuk

mendapatkan jawaban dari objek yang kita teliti. Untuk itulah peneliti mengambil

judul “Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron

Cahaya di RCTI.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memperjelas dan mempermudah proses penelitian ini, maka

peneliti memberikan batasan sebagai berikut:

Sinetron yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sinetron Cahaya.

Masyarakat yang peneliti teliti adalah laki-laki dan perempuan yang berdomisili di

RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor yang usianya berkisar antara 15-45 tahun, karena

mereka dianggap lebih sering atau suka menonton sinetron.

6 Frank J. Bruno, Istilah Kunci Psikologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), Cet Ke-1, h. 257.

7 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka,1988), Ed Ke-3, Cet Ke-1, h. 218.

Page 17: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

2. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana respon masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor terhadap

sinetron Cahaya.

a. Kognitif penonton

b. Afektif penonton

c. Behavioral penonton

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar respon

masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor terhadap sinetron Cahaya, yang

meliputi respon kognitif, afektif dan behavioral penonton.

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan

dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam

bidang ilmu dakwah dan komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru, khususnya bagi

peneliti dan masyarakat. Selain itu pula diharapkan penelitian ini dapat

memberikan sebuah kontribusi yang nyata berupa aspirasi dan informasi kepada

pihak-pihak yang terkait.

Page 18: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang

berupa menarik faktor-faktor dan informasi dari data lapangan yang ditemui

secara angka dengan melihat inti objek penelitian berdasarkan tingkat beragam

dalam data lapangan yang bisa didapat secara akurat, tepat dan terpercaya. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti.8 Populasi

dalam penelitian ini adalah masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor yang

menyaksikan sinetron Cahaya, Yang populasinya berjumlah 620 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian sasaran dalam penelitian yang dianggap dapat

mewakili sifat-sifat khalayak sasaran secara keseluruhan.9 Sampel dalam

penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berdomisili di RW 01 Karihkil

Ciseeng Bogor yang usianya berkisar antara 15-45 tahun yang menyaksikan

tayangan sinetron Cahaya (dengan menanyai mereka terlebih dahulu apakah

mereka menonton Cahaya atau tidak). Sampel penelitian ini sebanyak 15% dari

keseluruhan jumlah populasi yaitu sebanyak 93 responden.

8 Rackmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:

Kencana, 2006), Cet Ke1, h.149. 9 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), Cet Ke-1, h. 13

Page 19: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah dengan cara

sampel random atau sampel acak, sehingga semua objek dianggap sama. Dengan

demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk

memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.

3. Tahap Pengumpulan Data

a. Observasi, “yaitu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mancatat secara sistematis gejala-gajala yang

diselidiki.”10

Dalam hal ini peneliti hanya melakukan pengamatan yang

sifatnya tidak langsung, yaitu menonton sinetron Cahaya yang

ditayangkan di stasiun televisi RCTI.

b. Angket, “yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden.”11 Dalam hal ini peneliti

menyebarkan angket kepada masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng

Bogor dengan menggunakan teknik bola salju.

c. Dokumentasi, “yaitu mengumpulkan data yang berkaitan dengan

penelitian, berupa buku-buku, majalah, artikel-artikel dari internet,

surat kabar dan sebagainya.”

4. Tahap Analisis Data

Data-data yang peneliti peroleh dari hasil penyebaran angket, akan

dianalisis, yang kemudian peneliti kritisi. Metode yang peneliti gunakan adalah

statistik deskriptif dengan menggunakan statistik prosentase sebagai berikut:

10

Chalid Harbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. Ke-4, h.

70. 11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineke Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.151.

Page 20: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Rumus prosentase

P = F X 100%

N

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden.12

Langkah-langkah analisis data

a. Evaluating : memeriksa kembali jawaban-jawaban responden untuk

diteliti, ditelaah, dan dirumuskan pengelompokkannya untuk

memperoleh data-data yang akurat.

b. Tabulating : mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban

responden ke dalam tabel, kemudian dicari persentasenya untuk

kemudian dianalisa.

c. Analisis dan interpretasi : yaitu mengubah data kuantitatif menjadi

bentuk verbal (kata-kata) sehingga kata-kata persentase menjadi lebih

bermakna.

d. Kesimpulan : yaitu peneliti memberikan kesimpulan dari hasil analisa

dan penafsiran data.

Adapun mengenai teknik penulisan skripsi ini, peneliti berpijak pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syarif

12

Anas Sarjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1997),

Cet. Ke-8, h. 40.

Page 21: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Hidayatullah Jakarta press tahun 2007 dengan beberapa perubahan sesuai dengan

petunjuk Dosen pembimbing.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan lebih terarah mengenai pokok

permasalahan yang dijadikan pokok pembahasan skripsi ini, maka peneliti

membagi pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang mencakup: latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab kedua, merupakan bab landasan teoritis yang mencakup tentang

respon yang meliputi teori S-O-R, pengertian respon, macam-macam respon:

kognitif, afektif, dan behavioral, serta faktor-faktor terbentuknya respon.

Masyarakat yang meliputi pengertian masyarakat, jenis-jenis masyarakat, dan

fungsi masyarakat. sinetron yang meliputi pengertian sinetron, kategori cerita

sinetron serta unsur-unsur sinetron.

Bab ketiga, merupakan bab mengenai profil stasiun televisi RCTI dan

gambaran umum sinetron Cahaya. mulai dari sejarah singkat berdirinya televisi

RCTI, napak tilas perjalanan stasiun televisi RCTI, profil, visi dan misi, sampai

dengan sarana penunjang yang ada di stasiun televisi RCTI. Gambaran umum

sinetron Cahaya, cast and crew serta sinopsis sinetron Cahaya .

Bab keempat, merupakan tanggapan masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor

terhadap sinetron Cahaya, yang meliputi: tinjauan daerah penelitian, profil

responden serta deskripsi dan analisis data mengenai respon masyarakat RW 01

Page 22: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Desa Karihkil Ciseeng Bogor terhadap sinetron Cahaya, meliputi respon kognitif,

afektif dan behavioral penonton.

Bab kelima, merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan dan

saran-saran dari semua permasalahan yang ada dalam skripsi ini, juga dilengkapi

dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 23: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Respon

1. Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response, yang

semula berasal dari psikologi, yang muncul antara tahun 1930 dan 1940. kalau

kemudian menjadi juga teori komunikasi, hal ini dikarenakan objek material dari

psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi

komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.13

Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang

terdapat dalam ilmu komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media

massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai

audience (penonton atau pendengar).14

Menurut teori ini efek yamg ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap

stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini

adalah: pesan (stimulus, S), Komunikan (Organism, O), dan Efek (Response, R).15

Dari ketiga elemen utama teori stimulus-organism-respon terdapat efek

(respon) yang merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu.

13

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), Cet. Ke-3, h. 254. 14

S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), Cet. Ke-

9, h. 5.20. 15 Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 254.

Page 24: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

2. Pengertian Respon

Respon dalam kamus istilah psikologi dijelaskan bahwa respon adalah

setiap perilaku yang timbul, karena adanya suatu stimulus.

Konsep tentang respon merupakan suatu konsep yang sangat umum dalam

psikologi, dan adakalanya dipakai dalam hubungannya dengan perilaku apa saja.

Sekalipun demikian sebenarnya perilaku merupakan suatu respon, hanya bila

perilaku tersebut dihasilkan oleh karena adanya suatu stimulus. Suatu sinonim

yang sering digunakan sebagai padanan respon dalam percakapan sehari-hari

adalah jawaban. Oleh karena itu, respon dalam pengertian tertentu adalah jawaban

terhadap stimulus.16

Stimulus adalah rangsang perubahan dalam energi fisik yang

menggiatkan suatu reseptor. Lebih umumnya, sebarang perubahan dalam energi

eksternal atau internal yang menyiagakan atau mengaktifkan suatu organisme atau

suatu tanda untuk berekasi atau berbuat.17 Beberapa perilaku tidak dimunculkan,

tetapi nampak dari luar. Perilaku yang serupa itu sering dianggap timbul dengan

sendirinya, dan ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori respon, kita dapat

menyebutnya sebagai perilaku yang terjadi dengan sendirinya, perilaku spontan,

atau pun perilaku yang sesuai dengan kehendak kita, atau tergantung dari

kerangka kerja teoritiknya.18

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

respon adalah tanggapan; reaksi; jawaban.19

Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah

reaksi psikologis metabolic terhadap tibanya suatu rangsang; ada yang bersifat

16

Frank J. Bruno, Istilah Kunci Psikologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), Cet. Ke-1, h. 257.

17 J. P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet.

Ke-9, h. 486. 18

Frank J. Bruno, Istilah Kunci Psikologi, h. 257. 19

h Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka,1988), Ed Ke-3, Cet Ke-1, h. 218.

Page 25: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

refleksi dan reaksi emosional langsung, adapula yang bersifat terkendali.20

Sedangkan menurut Scheerer, respon (balas) adalah proses pengorganisasian

rangsang. Rangsang-rangsang proksimal diorganisasikan sedemikian rupa

sehingga terjadi refrensentasi fenomenal dari rangsang-rangsang proksimal itu.

Proses inilah yang disebut respon.21

Astrid S. Susanto mengatakan, respon adalah reaksi penolakan atau

pengiyaan ataupun sikap acuh tak acuh yang terjadi dalam diri seseorang setelah

menerima pesan.22

Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa

respon adalah tanggapan; reaksi.23

Pengertian Respon Menurut Para Tokoh

Menurut Poerwadarminta, respon diartikan sebagai tanggapan reaksi dan

jawaban.24

Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi

serangkaian komunikasi. Sedangkan menurut Ahmad Subandi, mengemukakan

respon dengan istilah umpan balik yang memiliki peranan atau pengaruh dalam

menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.25

20

Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan

Kebudayaan Nusantara,1997), Cet Ke-1,h.964. 21

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2000), Cet Ke-5, h.84. 22

Astrid S.Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, (Jakarta: Bina Cipta, 1998) 23

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Iindonesia Kontemporer, (Jakarta:

English Modern Press,1991), h.1268. 24

Poerwadarminta, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), Cet Ke-

3, h. 43. 25 Ahmad Subandi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Cet Ke 2, h. 50.

Page 26: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

3. Macam-Macam Respon

a. Respon kognitif, ialah respon yang berhubungan dengan pikiran atau

penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya

tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas.26 atau

terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau

dipercayai atau dipersepsi khalayak. Hal ini berkaitan dengan transmisi

pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi.

b. Respon afektif, ialah respons yang berkaitan dengan perasaan, timbul

apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau

dibenci khalayak. Hal ini berkaitan dengan emosi, sikap, atau nilai.

c. Respon behavioral, ialah respon yang merujuk pada perilaku nyata

yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau

kebiasaan berperilaku.27

Sedangkan menurut Agus Sujanto dalam bukunya Psikologi Umum,

mengemukakan macam-macam tanggapan sebagai berikut:

Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu:

a. Tanggapan audit adalah tanggapan terhadap apa-apa yang telah

didengarnya, baik berupa suara, ketukan dan lain sebagainya.

b. Tanggapan visual adalah tanggapan terhadap sesuatu yang dilihatnya.

c. Tanggapan perasa adalah tanggapan sesuatu yang dialami oleh dirinya.

Tanggapan menurut terjadinya , yaitu:

a. Tanggapan ingatan adalah ingatan massa lampau, artinya tanggapan

terhadap kejadian yang telah lalu.

26

Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 318. 27

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),

Cet. Ke-21, h. 219.

Page 27: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

b. Tanggapan fantasi adalah tanggapan masa kini artinya tanggapan

terhadap sesuatu yang telah terjadi.

c. Tanggapan pikiran adalah tanggapan masa datang atau tanggapan

terhadap yang akan terjadi.

Tanggapan menurut lingkungannya:

a. Tanggapan benda, yakni tanggapan benda yang ada di sekitarnya.

b. Tanggapan kata-kata, yakni tanggapan seseorang terhadap ucapan atau

kata-kata yang dilontarkan oleh lawan bicara. 28

4. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon

Ketika manusia lahir di dunia, sejak itulah manusia langsung menerima

stimulus, sekaligus dituntut untuk menjawab dan mengatasi semua pengaruh.

Manusia dengan alat inderanya dan sesuai dengan fungsinya, terus

memperhatikan, menggali segala sesuatu di sekitarnya. Allah SWT telah

mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha menggunakan alat inderanya

dalam menggali lingkungan sekitar serta aspek eksternal (yang mempengaruhi

dari luar diri manusia). Seperti yang dikatakan oleh Bimo Walgito ”alat indera itu

alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya.”29

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi apabila terpenuhi faktor

penyebabnya. Hal itu perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan dapat

menganggapi dengan baik pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan

tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua

stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan terhadap

28

Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Aksara Baru,1991), h. 31-32 29 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 185.

Page 28: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik dirinya. Dengan demikian,

maka akan ditanggapi oleh individu selain tergantung pada stimulus juga

tergantung pada keadaan individu itu sendiri dengan kata lain, stimulus akan

mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada dua faktor, yaitu:

b. faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam individu. Manusia itu

terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang

mengadakan tanggapan sesuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua

unsur tersebut. Apabila terganggu salah satu unsur saja, maka akan melahirkan

hasil tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang melakukan

tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara satu orang dengan

orang lain.

Unsur jasmani meliputi keberadaan, keutuhan dan cara bekerjanya alat

indera, urat saraf dan bagian-bagian tertentu pada otak

Unsur-unsur rohani dan pisiologis yang meliputi keberadaan, perasaan

(feeling), akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi, dan sebagainya.

c. Faktor eksternal, yaitu factor yang ada pada lingkungan (faktor pisis).

Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan

faktor stimulus.30

B. Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat

30 Bimo Walgito, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 6

Page 29: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk. Sedangkan pengertian

penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau

menduduki tempat tertentu.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan

kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam

lingkungannya.

Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi

dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk saat

kelompok manusia yang memiliki ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan

itu, antara orang tua dan anak, antara ibu dan ayah, antara kakek dan cucu. Antara

sesama kaum laki-laki dan wanita, larut melalui suatu kehidupan yang teratur dan

berpadu dalam suatu kelompok manusia, yang disebut masyarakat.

2. Jenis-Jenis Masyarakat

Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat

digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat

modern).

a. Masyarakat Sederhana

Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja

cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain

tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola

perekonomian (masyarakat primitif tidak atau belum sedemikian rumit seperti

pada masyarakat maju.

b. Masyarakat Maju (modern)

Page 30: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab

dengan sebutan kelompok-kelompok kemasyarakatan yang tumbuh dan

berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Organisasi kemasyarakatan itu dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan

terbatas sampai pada cakupan nasional, regional, maupun internasional. Dalam

lingkungan maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan

masyarakat industri.31

3. Fungsi Masyarakat

Masyarakat adalah suatu tipe sistem sosial, sama halnya dengan sebuah

perusahaan, universitas, angkatan bersenjata, dan lain-lain. Bedanya masyarakat

merupakan sistem sosial yang paling tinggi tingkat kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan sendiri. Dengan kata lain masyarakat sebagai suatu sistem

sosial mengatur dan mengintegrasikan ketiga lingkungan utama dan kedua

lingkungan sekunder hingga derajat tertentu, yang tidak mampu dilakukan oleh

sistem sosial lainnya.

Masyarakat sebagai suatu tipe sistem sosial dapat dianalisa dari empat

fungsinya yang diperlukan, yakni:

a. Fungsi Pemeliharaan Pola

Fungsi ini berkaitan dengan hubungan antara masyarakat sebagai sistem

sosial dengan sub-sistem kultural. Fungsi ini mempertahankan prinsip-prinsip

tertinggi dari masyarakat sambil menyediakan dasar dalam berperilaku menuju

realitas tertinggi.

31

Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), Cet. Ke.1, h. 85-

86.

Page 31: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

b. Fungsi Integrasi.

Fungsi ini mencakup koordinasi yang diperlukan antara unit-unit yang

menjadi bagian dari suatu sistem sosial, khususnya berkaitan dengan kontribusi

unit-unit pada organisasi dan fungsinya unit-unit terhadap keseluruhan sistem.

d. Fungsi Pencapaian Tujuan.

Fungsi ini mengatur hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial

dengan sub-sistem kepribadian. Fungsi ini tercermin dalam bentuk penyusunan

skala prioritas dari segala tujuan yang hendak dicapai dan penentuan bagaimana

suatu sistem memobilitas sumber daya serta tenaga yang tersedia untuk mencapai

tujuan tersebut.

e. Fungsi Adaptasi

Menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan

sub-sistem organisme tindakan dan dengan alam fisiko-organik. Secara umum

fungsi ini menyangkut kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap

lingkungan hidupnya. Dalam pelaksanaan fungsi ini, teknologi sangat penting

peranannya.32

C. Sinetron

1. Pengertian Sinetron

32

Ankie M.M. Hoogvelt, Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang, (Jakarta: CV.

Rajawali, 1985), Cet. Ke-1, h. 28-29.

Page 32: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Di masa lalu ketika stasiun televisi hanya satu, yaitu TVRI, nama program

sinetron belum dikenal. Program semacam itu di jaman TVRI disebut drama

televisi, teleplay atau sandiwara televisi. Produksi program drama televisi pada

waktu itu juga sangat berbeda dengan produksi sinetron. Program drama televisi

biasanya diproduksi sepenuhnya mengunakan setting indoor, di dalam studio

televisi. 3 atau 4 set dibangun untuk kepentingan produksi itu. Pelaksanaan

produksinya dapat dilakukan untuk siaran langsung ataupun direkam lebih dahulu.

Jarang sekali terjadi, produksi drama televisi dibuat dengan menggunakan film

atau video dan shootingnya menggunakan setting outdoor, di luar studio televisi.33

Dari sekian banyak program acara televisi, sinetron adalah acara yang

paling banyak digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya kaum

perempuan. Faktor yang menyebabkan sinetron disukai oleh masyarakat adalah:

isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa. Isi pesannya mengandung

cerminan tradisi nilai luhur dan budaya masyarakat (pemirsa). Isi pesannya lebih

banyak mengungkap permasalahan atau persoalan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat.34

Mungkin karena ketiga faktor itulah, yang membuat acara sinetron

di televisi selalu ditunggu jam tayangnya oleh pemirsa.

Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti

sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang

dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses

elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi.35

33

Fred Wibowo, Teknik Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisister, 2007),

Cet. Ke-1, h. 225. 34

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1996), Cet. Ke-1, h. 30 35

Endah, “Pengertian Sinetron.” Artikel diakses pada 3 Mei 2008 dari

http://chendah.blogspot.com/2008/01/pengertian-sinetron.html

Page 33: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Secara gramatikal yang dimaksud kata tele dalam istilah telesinema adalah

televisi. Istilah telesinema merupakan terjemah bahasa Indonesia dari bahasa

Inggris yaitu tele (vision) sinema. Dengan demikian istilah telesinema berarti

” sinema televisi” atau dipendekkan menjadi sinetron.

2. Kategori Cerita Sinetron

Ciri pertama, sinetron Yang memiliki kekuatan besar untuk terus bertahan

dalam jajaran Top Ten adalah sinetron-sinetron dalam jenis seri dan serial. Dalam

dunia sinetron, terdapat empat kategori jenis, yaitu sinetron seri, serial, sinetron

mini seri, dan sinetron lepas (satu episode selesai).

Sinetron seri adalah sinetron yang memiliki banyak episode, tetapi

masing-masing episode tidak memiliki hubungan sebab akibat. Sedangkan

sinetron serial adalah sinetron yang memiliki banyak episode dan masing-masing

episode memiliki hubungan sebab akibat. Baik dalam sinetron berseri maupun

sinetron serial ini panjangnya bisa mencapai ratusan episode. Kemudian Festival

Sinetron Indonesia (FSI) menggunakan istilah sinetron lepas untuk menyebut

sinetron satu seri selesai atau bisa disebut juga sebagai (FTV).

Ciri kedua, atas dasar tema cerita yang ditawarkan, jenis sinetron bisa

dibedakan menjadi drama keluarga, komedi situasi, laga dan sinetron laga misteri

kolosal.

Atas dasar tema ceritanya, sinetron juga dapat dibagi dalam dua kategori

besar. Pertama, sinetron drama. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia,

mendefinisikan sinetron drama sebagai komposisi cerita atau kisah, syair

lagu-lagu yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui

Page 34: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

tingkah laku (akting) atau dialog yang melibatkan konflik atau emosi yang

dikemas secara khusus untuk ditayangkan di televisi.

Sinetron drama ini pun dapat dibagi dalam dua kategori. Sinetron drama

komedi, artinya, sinetron drama yang berisi kelucuan-kelucuan yang mengajak

pemirsa tertawa. Kedua, sinetron drama rumah tangga, yaitu sinetron drama yang

mengangkat masalah-masalah dalam rumah tangga.36

Kategori kedua adalah laga. Secara harfiah, laga adalah perkelahian atau

berkelahi.37

Sinetron yang banyak memceritakan dan mengisahkan perkelahian

sebagai menu utamanya. Cerita hanya semacam alur pengatur dari satu arena

perkelahian ke arena perkelahian lain. Untuk menurunkan irama ketegangan

selalu disisipi komedi. Komedi adalah sandiwara ringan yang penuh dengan

kelucuan-kelucuan, meskipun kelucuan-kelucuan itu bersifat menyindir dan

berakhir dengan bahagia. Komedi bahagia adalah komedi untuk membuat

penonton tertawa.

Kategori lainnya adalah kelompok laga drama dan sinetron laga misteri

kolosal. Ciri-ciri bangunan cerita keduanya hampir sama, yaitu baku hantam.

Yang membedakan hanyalah, laga misteri kolosal mengambil setting masa lalu,

sedangkan laga mengambil setting masa kini.38

3. Unsur-unsur Sinetron

Adapun unsur-unsur sinetron itu sendiri adalah:

36

Muh. Labib, Potret Sinetron Indonesia; Antara Keahlian Virtual dan Realitas Sosial,

(Jakarta: PT. Mandar Utama Tiga Books Division, 2002), h. 66. 37

Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Ed. Ke-3, Cet. Ke-3, h. 623. 38 Labib, Potret Sinetron Indonesia, h. 85-87.

Page 35: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

a. Produser: orang yang bertanggung jawab atas pembuatan sinetron baik

bersifat hidup rekaman video. Ia juga bertanggung jawab atas

pembiayaan produksi sebuah sinetron.

b. Sutradara: orang yang memimpin pertunjukan atau pementasan

dibidang artistik.

c. Naskah atau script: ide atau gagasan suatu cerita, naskah memuat

penjelasan serta pengembangan sebuah ide atau konsep yang secara

operasional dapat dibuat visualnya.

d. Artis/aktor: orang yang memainkan peran dalam cerita tersebut.

Mereka memainkan peran sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

e. Engineering: orang yang harus menyiapkan segala hal yang berkaitan

dengan alat-alat produksi seperti kamera, mike, listrik.

f. Kostum: walaupun kostum bukan merupakan sesuatu yang paling

penting dalam pembuatan sinetron, kostum juga harus diperhatikan.

Mereka menentukan kostum para pemain agar sesuai dengan cerita

sinetron tersebut.

g. Make-Up: hal ini juga harus diperhatikan. Mereka memake-up para

pemain sesuai dengan karakter yang harus dimainkannya.39

39 Suprihatin, ”Respon Masyarakat Ulujami Jakarta Selatan Terhadap Sinetron Maha

Kasih Episode Tukang Bubur Naik Haji Di RCTI, ” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006), h. 16-19.

Page 36: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

BAB III

PROFIL STASIUN TELEVISI RCTI DAN GAMBARAN UMUM

SINETRON CAHAYA

A. Sejarah Berdirinya Stasiun Televisi RCTI

Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun swasta pertama di

Indonesia yang lahir dari gagasan 2 perusahaan besar, yaitu : Bimantara Citra

Tbk, dan Rajawali Corporations. Sejak berdirinya tahun 1989, RCTI identik

dengan beragam program yang popular dan merupakan trend-setter. Memiliki 47

stasiun pemancar di seluruh Indonesia, RCTI selalu menjadi pilihan para

pemasang iklan, karena merupakan media untuk beriklan yang efektif dengan

cakupan terluas.

Pada awal berdirinya, Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan sebuah

stasiun televisi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Sampai dengan tahun 1989,

masyarakat Indonesia hanya bisa menikmati siaran televisi dari satu saluran yaitu

Televisi Republik Indonesia.

Munculnya RCTI tidak lepas dari desakan masyarakat kepada pemerintah

untuk membuka kesempatan bagi dunia hiburan. Hal tersebut terkait dengan

kebijakan pemerintah mengizinkan pemakaian antena parabola untuk perorangan

pada tahun 1986. sebagian masyarakat mulai bisa menikmati beragam acara

televisi dari Negara tetangga seperti TV3 dan RTM-1 (Malaysia), TV-Thailand,

dan TV-Philipina.

Page 37: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Kebijakan tersebut mengizinkan saluran khusus untuk mengudara dengan

menayangkan iklan. Kebijakan itu membuka kesempatan bagi televisi swasta.

RCTI merupakan perusahaan pertama yang diberi wewenang tersebut, setelah

yayasan TVRI tidak memiliki cukup modal untuk melaksanakan siaran itu.

Tetapi penunjukkan terhadap RCTI tentunya tidak lepas dari kepentingan

penguasa. Pada awal berdirinya, kepemilikan RCTI dikuasai oleh Bambang

Trihatmodjo, Putera Presiden RI pada waktu itu. Pada saat kebijakan tersebut

diberlakukan, Ia menjabat sebagai Direktur Utama RCTI.

Setelah penandatanganan perjanjian penunjukan SST-TVRI bersama

Direktur Televisi, Ishadi pada tanggal 22 Februari 1988, RCTI memulai siaran

percobaan di Jakarta. Siaran percobaan tersebut dimulai pada tanggal 14

November 1988 dengan waktu siar 4 jam sehari. RCTI kemudian resmi

mengudara pada tanggal 24 Agustus 1989.

Kebijakan Siaran Saluran Terbatas dimanfaatkan oleh RCTI untuk

mengudara dengan system “acak.” Lewat sistem ini, penonton televisi harus

memiliki alat tambahan untuk menikmati siaran RCTI. Alat tersebut dikenal

dengan “decoder,” untuk memiliki decoder ini, pemirsa televisi harus

berlangganan kepada RCTI.

Kebijakan Siaran Terbatas itu tidak belangsung lama. Pemerintah kembali

mengeluarkan kebijakan baru yang memungkinkan RCTI untuk bisa dinikmati

masyarakat tanpa berlangganan. Pada tanggal 1 Agustus 1990, RCTI dapat

diterima oleh pemirsa televisi di Jakarta dan sekitarnya tanpa menggunakan

decoder. Tiga tahun kemudian, pemerintah kembali merubah kebijakannya

Page 38: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

dengan membolehkan televisi swasta mengudara secara nasional. Pada tanggal 24

Agustus 1993, RCTI mulai mengudara secara nasional.

B. Napak Tilas Perjalanan RCTI

23 Juni 1988 : Peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Bp.

Wiyogo Atmodarminto.

14 November 1988 : RCTI mulai melakukan siaran percobaan untuk

wilayah Jakarta selama 4 jam sehari dengan menggunakan decoder, jumlah

pelanggan 30.000.

24 Agustus 1989 : Stasiun RCTI diresmikan oleh Presiden Republik

Indonesia, Bapak. Soeharto, dan ditetapkan menjadi hari RCTI, jumlah pelanggan

menanjak menjadi 125.000.

01 Agustus 1990 : RCTI melepaskan penggunaan decoder, sebagai

konsekuensinya, maka pendapatan RCTI hanya bersumber dari iklan. Pelepasan

decoder juga bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran

RCTI.

Agustus 1990-1992 : SCTV bersama-sama RCTI melakukan beberapa

program kerjasama : pemberitaan, sales & marketing, produksi dan teknik.

01 Mei 1991 : RCTI mengembangkan siarannya dengan meresmikan

stasiun RCTI Bandung.

24 Agustus 1993 : RCTI melakukan penajaman logo yang

menggambarkan penampilan dan semangat baru.

10 Februari 2001 : Peresmian stasiun transmisi RCTI yang ke-47 di

Kotabaru Kalimantan Selatan.

Page 39: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

C. Profil RCTI

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan stasiun televisi swasta

pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang

dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian,

tepatnya bulan Agustus 1989.

Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah di

Indonesia, serta penggunaan Satelit domestik Palapa B2P yang memungkinkan

merelay program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi

paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap

program-program RCTI. Hal ini tentu saja membuat RCTI menjadi ladang yang

subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka.

Di bawah naungan perusahaan induknya MNC (Media Nusantara Citra),

RCTI berhasil menempati posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di

Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan RCTI juga

memungkinkan pemirsa menikmati program-program RCTI melalui telepon

seluler dan Internet.

Didukung oleh lebih dari 1.550 tenaga profesional yang penuh semangat,

berdidikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmen tinggi, serta konsisten

memberikan pelayan terbaik mereka terhadap pemirsa, menjadikan RCTI sebagai

pelopor dalam hal penyediaan program-program informasi dan hiburan terbaik

dan paling digemari oleh pemirsanya.

Page 40: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

“RCTI adalah yang pertama dan terbaik”

“RCTI merupakan kebanggan bersama milik bangsa”

”RCTI OKE”

D. Visi dan Misi Stasiun Televisi RCTI

Visi

Media Utama Hiburan dan Informasi

Menjadi pilihan utama sebagai sumber hiburan dan informasi bagi

masyarakat dengan menyajikan program yang menarik dan berkualitas di mana

secara bersamaan memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab

sosial sebagai media yang dominan di tanah air.

Misi

Bersama Menyediakan Layanan Prima

Menekankan semangat kebersamaan dalam membangun sebuah tim kerja

yang kuat di mana seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai

terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistimatisasi

memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama.

Tiga Pilar Utama

• Keutamaan dalam Kebersamaan

• Bersatu Padu

• Oke

Page 41: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai

pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi, dan semangat juang insan RCTI.

Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil

yang mendapatkan pengakuan dari para “stakeholder” atas kualitas, integritas

yang ditampilkan.

E. Sarana Penunjang

Sebagai stasiun pertama dan nomor satu di Indonesia, RCTI memiliki

beberapa fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan kerja

diantaranya :

1. Gedung

Terdiri dari beberapa bagian gedung yang berfungsi sebagai ruang kerja

karyawan yaitu : Gedung Utama, Gedung Annexe, Gedung Studio 4, Gedung

Studio 1, Gedung Pergudangan, dan Gedung Koperasi.

2. Studio

RCTI memiliki 6 (enam) studio dengan berbagai ukuran, yang

dipergunakan untuk lokasi syuting program–program In House dan syuting

berbagai kegiatan promosi. Studio ini dilengkapi dengan peralatan syuting yang

memadai.

3. Menara Pemancar

RCTI memiliki 2 (dua) menara pemancar, diantaranya satu menara aktif

setinggi 275 meter, dan satu menara sebagai back up setinggi 151 meter.

4. Masjid

Page 42: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Komplek RCTI dilengkapi dengan Masjid Raudhatul Jannah, yang cukup

luas dan mampu menampung banyak jamaah, serta dapat juga digunakan untuk

berbagai kegiatan keagamaan.

5. Sarana Olahraga

Sarana Olahraga yang terdapat di Komplek RCTI diantaranya : lapangan

basket, lapangan voley dan lapangan sepak bola.

6. Sarana Kesehatan

Klinik dokter umum dan dokter gigi terdapat di gedung koperasi,

dilengkapi juga dengan apotik, dan ruang istirahat.

7. Food Court, Kantin, Koperasi Karyawan & Cafe

Food Court, Kantin & Café Exelso juga merupakan fasilitas penunjang

yang terdapat di komplek RCTI.

8. Areal Parkir

RCTI memiliki areal parkir yang luas baik untuk parkir karyawan maupun

parkir tamu.

F. Gambaran Umum Sinetron Cahaya

Sinetron Cahaya adalah sinetron yang ditayangkan di RCTI pada pukul

20.00 WIB, yang diproduksi oleh SinemArt 2007.

Sinetron Cahaya adalah sinetron yang menceritakan tentang seorang anak

perempuan (Cahaya) yang diperankan oleh Naysila Mirdad. Dia adalah korban

kesulitan keuangan (ekonomi) suatu keluarga. Ayahnya (Hendra) yang diperankan

Page 43: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

oleh Yadi Timo, tega menjual anaknya sendiri (Cahaya) ke tempat pelacuran

untuk dijadikan seorang PSK.

Untungnya saja Cahaya bertemu dengan Teddy, seorang pengusaha yang

akhirnya menyelamatkannya. Kemudian Cahaya dijadikan pembantu di rumah

Teddy dengan tugas utamanya melayani dan menjadi teman anak bungsu Teddy

bernama Thalita (yang diperankan oleh Ririn Dwi Aryanti). Dari situlah timbul

berbagai macam konflik yang menghiasi cerita sinetron tersebut. Mulai dari

konflik persahabatan, percintaan, sampai dengan konflik rumah tangga turut

meramaikan alur ceritanya.

G. Cast and Crew

Sutradara: Doddy Djanes

Produser: Leo Sutanto

Desain Produksi: Heru Hendriyarto

Indrayanto Kurniawan

Cerita & Skenario: Serena Luna

Produksi: SinemArt (2007)

Pemain

Naysilla Mirdad sbg CAHAYA

Ririn Dwi Aryanti sbg THALITA

Glen Alinskie sbg RAKA

Dude Herlino sbg SATRYA

Page 44: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Aditya Herpavi sbg SAKTI

Meriam Bellina sbg ELGA

Rama Michael sbg ERWIN

Indah Indriana sbg ANGGREK

Nani Wijaya sbg NENEK RAKA

Yadi Timo sbg HENDRA

Dwi Yan sbg TEDDY

H. Sinopsis Sinetron Cahaya

Cahaya adalah korban dari kesulitan keuangan suatu keluarga. Untuk

menutupi kebutuhan keluarga, Hendra ayahnya tega menjual Cahaya ketempat

pelacuran. Cahaya yang semula mengira dibawa untuk menjadi pembantu, sangat

kaget mendapati dia ternyata dikirim ketempat pelacuran. Mengetahui ini Cahaya

berusaha Melarikan diri.

Ketika melarikan diri ini lah dia bertemu dengan Teddy seorang

pengusaha yang akhirnya menyelamatkannya.

Cahaya dijadikan pembantu dirumah Teddy dengan tugas utama melayani

dan menjadi teman anak bungsu Teddy yang cantik bernama Talita. Sampai

Cahaya pun harus ikut kuliah ditempat yang sama dengan Talita. Di kampus ini

Cahaya bertemu dengan Raka, cowo keren yang membuat Cahaya langsung jatuh

Page 45: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Cinta. Sayangnya Raka ini adalah musuh bebuyutannya Talita, dan Cahaya

dilarang bergaul dengannya.

Talita dan Cahaya kemudian menjadi sahabat yang tak terpisahkan yang

membuat Teddy senang, hingga mereka dihadiahi sepasang kalung sebagai tanda

ikatan diantara mereka. Sementara itu diam-diam hubungan Cahaya dengan Raka

pun berkembang semakin dekat.

Suatu hari, kakak Talita, Erwin, pulang dari luar negeri. Anak yang sangat

diharapkan Teddy untuk menjadi penerusnya, tapi Erwin sama sekali tidak

berminat. Erwin juga bermusuhan dengan Talita adiknya. Permusuhan mereka ini

sampai menyebabkan suatu kejadian yang membuat Talita hampir celaka terjatuh

dari bangunan tinggi. Untungnya ada seorang kuli bangunan yang tampan

bernama Sakti berhasil menyelamatkan Talita. Sakti diam-diam sebenarnya jatuh

cinta pada Talita. Walaupun Talita berterima kasih pada Sakti, tapi dia tetap

memandang rendah Sakti. Sakti kecewa. Tapi Sakti yakin bahwa suatu saat Talita

jadi miliknya.

Suatu hari, Cahaya mengetahui kalau sebenarnya Talita sangat mencintai

Raka. Cahaya sangat terpukul begitu mengetahui bahwa hal ini, hingga akhirnya

dia memutuskan untuk mengalah. Cahaya mulai menjauhi Raka. Raka heran

dengan sikap Cahaya itu. tapi tak bisa berbuat apa-apa.

Sementara itu Raka kedatangan neneknya yang ternyata menginginkan

Raka dan Talita bertunangan karena mereka sudah berteman dari kecil. Bukan

main bahagianya hati Talita mendengar semua itu. Dia sama sekali tak menyadari,

bahwa diam-diam sahabatnya, Cahaya, benar-benar patah hati mendengar semua

itu.

Page 46: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Waktu berlalu… tiba-tiba saja prahara kembali menghadang kehidupan

keluarga Talita. Perusahaan yang selama ini dipimpin oleh Teddy mengalami

kemunduran luar biasa. Penyebabnya adalah sebuah perusahaan baru yang sangat

agresif. Keadaan ini benar benar menekan mental Teddy. Teddy pun jadi

sakit-sakitan. Talita dan Cahaya benar benar sedih melihat keadaan ini. Mereka

semakin prihatin melihat Erwin, sebagai penerus keluarga, tampak sama sekali tak

peduli. Erwin tetap sibuk dengan lukisan-lukisannya. Dan bahkan kini menambah

kepusingan keluarga karena dia menjalin hubungan cinta dengan Anggrek,

seorang penyanyi bar.

Talita pun nggak bisa berdiam diri. Dia memutuskan untuk terjun dalam

bisnis, dan berhenti kuliah. Cahaya juga mengambil keputusan yang sama.

Mereka kemudian bahu membahu menyelamatkan perusahaan. Sampai suatu saat

mereka akhirnya bertemu dengan pemilik perusahaan lawan yang menjengkelkan

itu. Dia adalah Sakti! Kuli bangunan yang menolong Talita bertahun yang lalu,

dan telah direndahkan oleh Talita. Sakti menegaskan pada Talita bahwa kini dia

telah membuktikan pada Talita bahwa dia bisa menjadi cowok yang pantas untuk

Talita. Tapi Talita menegaskan bahwa dia sudah memiliki tunangan dan akan

segera menikah. Sayangnya, Sakti sama sekali tak peduli.

Perusahaan Teddy semakin mengalami kemunduran. Teddy pun semakin

sakit-sakitan. Sementara itu hubungan Erwin dan Celia semakin tak bisa

dibendung. Elga istrinya Teddy untuk mengurangi beban pikiran suaminya dia

memaksa Erwin meninggalkan Anggrek dan menikah dengan gadis lain. Erwin

bingung dan menolak, tapi akhirnya mau menikah dengan gadis lain asal gadis itu

adalah Cahaya.

Page 47: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Cahaya yang merasa benar-benar berhutang budi, memutuskan untuk

menerima lamaran Erwin. Talita yang tahu Cahaya tak mencintai Erwin

melarangnya, tapi Cahaya tetap pada pendiriannya. Di hari pernikahan, Anggrek

tiba-tiba muncul. Saat itulah Erwin akhirnya mengambil keputusan paling besar

dalam hidupnya. Dia meninggalkan segalanya dan lari bersama Anggrek.

Tapi cobaan tak berhenti menghujani hidup Cahaya dan Talita. tak berapa

lama, Teddy akhirnya meninggal. Talita dan Cahaya merasa sangat sedih. Tapi

mereka pun membulatkan satu tekad. Mereka tetap harus memperjuangkan

perusahaan yang telah menjadi jiwa bagi mendiang Teddy. Dan satu-satunya jalan

yang ada adalah apabila Talita menerima tawaran Sakti untuk menjadi istri Sakti

dan menggabungkan perusahaan mereka.

Talita bingung bukan main. Dalam hatinya dia ingin tetap setia pada Raka.

Tapi dia juga tak bisa melihat perusahaannya hancur. Setelah melewati pemikiran

yang mendalam, Talita akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Sakti.

Cahaya kaget setengah mati mendengar keputusan Talita. Cahaya menentang

Talita karena dia tak mau hati Raka hancur.Tapi Talita tetap pada pendiriannya.

Page 48: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

BAB IV

ANALISIS DATA MENGENAI RESPON MASYARAKAT KARIHKIL

CISEENG BOGOR TERHADAP SINETRON CAHAYA DI RCTI

A. Tinjauan Daerah Penelitian

Desa Karihkil Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor memiliki kepadatan

penduduk sekitar 10.982 jiwa. Yang terdiri dari 5.138 jiwa laki-laki dan 4.954

jiwa perempuan, yang terbagi ke dalam 4 RW dan 28 RT.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah masyarakat Desa

Karihkil Ciseeng Bogor yang berdomisili di RW 01. Adapun jumlah warga di RW

01 sebanyak 1.925 jiwa penduduk. Yang terbagi atas 967 jiwa laki-laki dan 958

jiwa perempuan yang terbagi atas 5 RT. Namun dari jumlah keseluruhan tersebut,

tidak semua warga tercatat sebagai warga tetap, tetapi ada juga sebagian warga

yang tidak tercatat sebagai warga tetap (bersifat musiman) dan juga hanya sebagai

warga terdaftar.

Adapun dari tingkat pendidikan masyarakat RW 01 Desa Karihkil Ciseeng

Bogor 35% (mayoritas) sampai kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP),

30% sampai kejenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), 20% sampai kejenjang

Sekolah Dasar (SD), 10% yang melanjutkan keperguruan Tinggi dan 5% yang

tidak bersekolah sama sekali.

Sedangkan dari segi ekonomi masyarakat RW 01 Desa Karihkil Ciseeng

Bogor sebagian besar adalah sebagai pedagang/wiraswasta (40%), karyawan

(20%), petani (20%), dan jasa (20%). Secara ekonomi masyarakat Karihkil

Page 49: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

tergolong cukup bagus (dalam artian pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari),

dari hasil bertani mereka jual dan sebagian lagi mereka konsumsi sendiri.

Untuk segi keagamaan masyarakat Desa Karihkil Ciseeng Bogor sebagian

besar beragama Islam (90%), beragama Kristen (1%), beragama katolik (1%),

dan beragam khonghucu (8%).

B. Profil Responden

Dalam penelitian ini, jenis kelamin responden di bagi ke dalam dua

bagian, yaitu laki-laki dan perempuan. Data selengkapnya tentang jumlah

responden dilihat dari jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1

di bawah ini.

Tabel 1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin F Prosentase

1 Laki-laki 20 21,5%

2 Perempuan 73 78,5%

Jumlah 93 100%

Data tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 21,5% responden adalah

laki-laki dan 78,5% responden adalah perempuan yang menyaksikan sinetron

Cahaya.

Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penonton

adalah perempuan. Sinetron Cahaya adalah sinetron yang menceritakan tentang

realita kehidupan yang sedikit banyak menguras perasaan para penontonnya.

Page 50: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Karena itulah para penonton, dalam hal ini perempuan menyukai sinetron Cahaya.

namun tidak menutup kemungkinan jika laki-laki juga menyukai sinetron Cahaya,

ini terbukti dengan adanya laki-laki yang menonton sinetron Cahaya sebanyak 20

orang.

Usia responden pada sinetron ini cukup bervariasi. Oleh karena itu peneliti

membagi usia responden ke dalam 6 kelompok. Usia 15-20 tahun, usia 21-25

tahun, usia 26-30 tahun, usia 31-35 tahun, usia 36-40 tahun dan usia 41-45 tahun.

Data tentang mengenai usia responden dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2

Jenis Usia Responden

No Jenis Usia F Prosentase

1 15-20 28 30,1%

2 21-25 27 29,0%

3 26-30 20 21,5%

4 31-35 6 6,5%

5 36-40 4 4,3%

6 41-45 8 8,6%

Jumlah 93 100%

Menurut data tabel di atas, ada beragam usia responden yang cukup

signifikan yaitu responden yang berusia 15-20 tahun sebanyak 30,1%, yang

berusia 21-25 tahun sebanyak 29,0%, usia 26-30% tahun sebanyak 21,5%, usia

Page 51: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

31-35 tahun sebanyak 6,5%, 36-40 tahun sebanyak 4,3% dan responden yamg

berusia 41-45 tahun sebanyak 8,6%.

Data tabel di atas menunjukkan bahwa yang menyaksikan sinetron

kebanyakan berusia antara 15-20 tahun yang biasanya usia tersebut didominasi

oleh para pelajar (anak muda) yang perasaannya masih labil, yang cenderung

menyukai hal-hal yang memainkan perasaan. Tapi itu tidak menutup

kemungkinan jika penonton yang berusia 41-45 tahun juga menyukai sinetron,

dalam hal ini sinetron Cahaya.

Dari data responden yang diperoleh, ternyata jenis pekerjaan responden

juga bervariasi. Dalam hal ini, peneliti juga membagi jenis pekerjaan responden

ke dalam 5 kategori yaitu: pelajar (SMP, SMA, Perguruan Tinggi), wiraswasta,

karyawan, ibu rumah tangga, dan lain-lain (guru, jasa, dan penganguran). Untuk

data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3

Jenis Pekerjaan Responden

No Jenis Pekerjaan F Prosentase

1 Pelajar/Mahasiswa 49 52,7%

2 Karyawan 4 4,3%

3 Wiraswasta 2 2,2%

4 Ibu Rumah Tangga 23 24,7

5 Lain-lain 15 16,1%

Jumlah 93 100%

Page 52: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Menurut tabel di atas, dilihat berdasarkan jenis pekerjaan menunjukkan

adanya variasi yaitu responden termasuk masih berstatus pelajar sebanyak 52,7%,

responden yang termasuk karyawan sebanyak 4,3%, responden yang bekerja

sebagai wiraswasta sebanyak 2,2%, ibu rumah tangga sebanyak 24,7% dan

lain-lain (guru, jasa, dan pengguran) sebanyak 16,1%.

Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah mayoritas dari

penonton adalah pelajar (SMP, SMA, Perguruan Tinggi). Ini disebabkan karena

dengan menonton televisi (sinetron) sedikit dapat mengurangi beban otak mereka

setelah waktu mereka yang dihabiskan dari pagi sampai siang bahkan sampai sore

untuk belajar, dan dengan menonton televisi (sinetron) dapat membuang

kepenatan mereka setelah seharian belajar. Selain para pelajar yang menyukai

sinetron, para ibu rumah tangga, karyawan, wiraswasta dan lain-lain (guru, jasa

dan pengangguran) juga menyempatkan diri untuk menonton sinetron, setelah

seharian beraktifitas dengan tanggung jawabnya masing-masing, ibu rumah

tangga dengan pekerjaan rumahnya, karyawan dengan pekerjaan kantornya,

wiraswasta dengan dagangannya, dan lain-lain.

Mengenai tingkat pendidikan terakhir responden, peneliti membagi ke

dalam 5 kategori yaitu (SD, SMP, SMA, DIPLOMA, S1). Keterangan lebih

lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 53: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tabel 4

Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

No Tingkat

Pendidikan Terakhir

F Prosentase

1 SD 10 10,8%

2 SMP/MTS 55 59,1%

3 SMA/MA 20 21,5%

4 DIPLOMA 5 5,4%

5 S1 3 3,2%

Jumlah 93 100%

Berdasarkan tabel di atas, ada variasi dari tingkat pendidikan terakhir

responden yaitu responden yang tingkat pendidikannya SD 10,8%, responden

yang tingkat pendidikannya SMP 59,1%, tingkat pendidikannya SMA 21,5%,

responden yang tingkat pendidikannya Diploma 5,4%, dan responden yang

tingkat pendidikannya Sarjana 3,2%.

Dari data tabel dapat disimpulkan bahwa responden yang menyaksikan

sinetron Cahaya di dominasi oleh responden yang tingkat pendidikannya SMP.

C. Deskripsi dan Analisa Data Mengenai Respon Masyarakat RW 01

Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron Cahaya Di RCTI

Dalam membahas penelitian ini, sebelumnya akan dijelaskan tentang

daerah penelitian responden yang telah mengisi angket tentang Respon

Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron Cahaya.

Page 54: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah masyarakat RW 01

Karihkil Ciseeng Bogor. Daerah penelitian ini dipilih kerena daerah tersebut

cukup refresentatif untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sebagai sebuah

tempat tinggal, Kelurahan Karihkil adalah daerah yang penduduknya berasal dari

bermacam-macam lapisan masyarakat. Mulai dari segi ekonominya, sampai

tingkat pendidikannya juga bervariasi. Mulai dari yang hanya lulusan SD, SMP,

SMA sampai dengan perguruan tinggi.

Masyarakat di sana mayoritas berasal dari satu macam suku, yaitu suku

Sunda, namun ada juga suku yang lain yang datang dari luar daerah untuk tinggal

di daerah tesebut. Selain itu masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor juga

terdapat berbagai macam profesi dan jenis usia yang berbeda-beda, serta daerah

tersebut dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga peneliti dapat dengan

mudah menjangkaunya tanpa memerlukan banyak tenaga, waktu dan dana. Dari

gambaran di atas, maka menurut peneliti daerah tersebut dianggap cukup

refresentatif untuk dijadikan daerah penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 93

orang warga yang berdomisili di RW 01, kemudian data dianalisis berdasarkan

hasil angket yang telah disebarkan dengan menggunakan tabel-tabel. Untuk

mendapatkan gambaran tersebut, di atas telah dijelaskan tentang profil responden,

dan di bawah ini akan dijelaskan tentang respon masyarakat Karihkil Ciseeng

Bogor terhadap sinetron Cahaya sebagai berikut:

Page 55: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

1. Respon Kognitif

Respon kognitif meliputi peningkatan kesadaran belajar dan tambahan

pengetahuan. Respon kognitif adalah tanggapan yang timbul pada diri komunikan

yang sifatnya informatif bagi dirinya. Respon kognitif ini meliputi tentang

bagaimana media massa (televisi) dapat membantu khalayak mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Misalnya

melalui media massa, pemirsa memperoleh informasi tentang benda, orang atau

tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung.

Respon kognitif berkaitan erat dengan pengetahuan, kecerdasan dan

informasi seseorang mengenai sesuatu, respon ini timbul apabila adanya

perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak.

Untuk mengetahui sejauh mana respon masyarakat Karihkil Ciseeng

Bogor terhadap sinetron Cahaya yang ditayangkan di RCTI, maka terlebih dahulu

responden diberi pertanyaan, sejak kapan mereka (responden) menonton sinetron

Cahaya. Biasanya sebuah sinetron terdiri dari banyak episode, ada episode di

mana penonton menyukainya, sehingga penonton pun tertarik untuk

menyaksikannya, namun ada juga episode di mana penonton tidak menyukainya,

sehingga penonton tidak tertarik untuk menyaksikan episode tersebut. Dan untuk

mengetahui sejak kapan responden menonton sinetron Cahaya, dapat dilihat pada

tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5

Mulai Menonton Sinetron Cahaya

No Mulai Menonton

Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Awal Episode 39 41,9%

Page 56: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

2 Pertengahan

Episode

23 24,7%

3 Sampai Sekarang

(sejak menyebarkan

angket)

12 13%

4 a, b dan c 19 20,4%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 41,9% responden menjawab mulai menonton sinetron Cahaya

yang ditayangkan di RCTI pada awal episode, 24,7% menjawab pertengahan

episode, 13% menjawab sampai sekarang (dalam hal ini sejak peneliti

menyebarkan angket), dan 20,4% mulai menonton sinetron Cahaya sejak awal

episode sampai sekarang.

Dari data tabel di atas, menunjukkan bahwa mayoritas responden

menonton sinetron cahaya pada awal episode sebanyak 39 orang, karena pada

awal episode alur ceritanya tidak bisa diduga oleh penonton, di samping itu

banyak adegan-adegan lucu yang memancing penonton untuk tidak tertawa.

Selain itu ada juga responden yang menonton pada pertengahan episode,

responden yang menjawab sebanyak 23 orang, namun ada juga responden yang

menonton mulai dari episode pertama sampai sekarang (dalam hal ini sejak

peneliti menyebarkan angket).

Lagu, pemain, dan cerita dalam sinetron tidak jarang menjadi parodi

(bagian integrasi verbal) yang menarik. “ Ingatkah Engkau Kepada….” Adalah

parodi dari thema song sinetron Cahaya. Banyak di antara para ibu dan remaja

putri yang menghafal lagu-lagu tema sinetron tersebut.

Alasan untuk menyaksikan suatu tayangan televisi bermacam-macam.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui alasan responden, diajukan satu

Page 57: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

pertanyaan dengan beberapa jawaban. Data lebih rinci mengenai alasan atau

faktor responden menyaksikan sinetron Cahaya, dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 6

A;asan Menyaksikan Sinetron Cahaya

No Alasan

Menyaksikan

Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Ceritanya 32 34,4%

2 Pemainnya 41 44,1%

3 Soundtrack

Lagunya

13 14,0%

4 … 7 7,5%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 34,4% responden menjawab alasan menyaksikan sinetron

Cahaya karena ceritanya, sebanyak 44,1% menjawab karena pemainnya, 14,0%

karena soundtrack lagunya, dan 7,5% responden menjawab suka akan

keseluruhannya, mulai dari ceritanya, pemainnya, sampai soundtrack lagunya.

Alasan responden menyaksikan sinetron Cahaya adalah 41 orang karena

pemainnya, 32 orang menjawab karena ceritanya yang cukup menarik dan

membuat orang penasaran sehingga para penonton selalu menunggu cerita

selanjutnya. Ada juga alasan menyaksikan sinetron Cahaya adalah karena

soundtrack lagunya yang cukup enak untuk didengar, dengan musiknya yang

lembut dan suaranya yang merdu, menjadi salah satu alasan menyaksikan sinetron

Page 58: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Cahaya. Sedangkan 7 responden lainnya menjawab karena mereka menyukai

semuanya (cerita, pemain, dan soundtrack lagunya).

Banyaknya episode dalam sinetron Cahaya, ternyata menyebabkan

pemahaman tentang isi cerita yang disampaikan dalam sinetron tersebut juga

beragam. Berdasarkan data mengenai responden terhadap pemahaman isi cerita

sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7

Mengerti Isi Cerita Dari Sinetron Cahaya

No Mengerti Isi Cerita

Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Mengerti 15 16,1%

2 Mengerti 58 62,4%

3 Kurang Mengerti 20 21,5%

4 Tidak Mengerti - 0%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 16,1% responden menjawab sangat mengeri isi dari sinetron

Cahaya. 62,4% menjawab mengerti, 21,5% menjawab kurang mengerti , dan 0%

menjawab tidak mengerti.

Menurut data di atas, menunjukkan bahwa responden mengerti isi dari

cerita yang disampaikan dalam sinetron Cahaya. Ini terbukti dai jawaban

responden yang menjawab mengerti sebanyak 58 orang, dan yang menjawab

sangat mengerti sebanyak 15 orang. Walaupun ada yang menjawab kurang

mengerti sebanyak 20 orang.

Page 59: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Dalam setiap sinetron, pemain mempunyai peranaan yang sangat penting.

Karena apabila cerita sinetron itu bagus, namun tidak didukung oleh akting

pemain, maka ceritanya itu akan terlihat datar (tidak bagus). Oleh karena itu,

akting para pemain sangat menentukan bagus atau tidaknya suatu sinetron. Untuk

mengetahui apakah akting para pemain dalam sinetron Cahaya dapat dilihat pada

tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8

Tanggapan Mengenai Akting Para Pemain Sinetron Cahaya

No Akting Para

Pemain Sinetron

Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Bagus 19 20,4%

2 Bagus 65 69,9%

3 Kurang Bagus 9 9,7%

4 Tidak Bagus - 0%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 20,4% responden menjawab sangat bagus akting para pemain

sinetron Cahaya, 69,9% menjawab bagus, 9,7% menjawab kurang bagus, dan 0%

menjawab tidak bagus.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa akting para pemain dalam

sinetron Cahaya bagus. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang

menjawab bagus sebanyak 65 orang, 19 orang yang menjawab sangat bagus, 9

orang yang mengatakan kurang bagus, sedangkan yang menjawab tidak bagus 0

atau tidak ada.

Page 60: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Dari sekian banyak jawaban yang ditulis oleh responden, ternyata

mayoritas responden menyukai adegan/akting saat Satrya disangka sebagai tukang

ojek oleh Cahaya. Juga saat Elga (mama Thalita) marah-marah terhadap Cahaya

sambil mengatakan Aya Cahaya Aya / I sama You, karena menurut responden

akting para pemainnya sangat bagus dan dapat membuat orang tertawa. Selain itu

ada juga adegan/akting yang disukai oleh responden yaitu saat Cahaya dijual ke

tempat pelacuran dan diselamatkan oleh Teddy (papa Thalita), dan juga saat

Cahaya dijadikan pembantu di rumah Thalita dan menjadi sahabatnya Thalita,

responden beralasan karena pada adegan tersebut akting para pemain sangat

meyakinkan, sehingga para penonton terbawa oleh alur cerita sinetron tersebut.

Selain akting para pemain, cara pengemasan sebuah sinetron juga mesti

diperhatikan, karena ini juga berkaitan dengan baik dan buruknya suatu sinetron.

Jika cara pengemasan sebuah sinetron jelek, maka penonton pun akan segan untuk

menyaksikannya. Namun jika pengemasannya baik dan bagus, maka penonton

pun dengan sendirinya akan tertarik untuk menyaksikan sinetron tersebut. Untuk

mengetahui apakah cara pengemasan sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 9

Cara Mengemas (Setting) Sinetron Cahaya

No Cara Mengemas

Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Bagus 17 18,3%

2 Bagus 64 68,8%

3 Kurang Bagus 12 12,9%

Page 61: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

4 Tidak Bagus - 0%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 18,3% responden menjawab sangat bagus pada cara mengemas

(setting) sinetron Cahaya, 68,8% menjawab bagus, 12,9% menjawab kurang

bagus, dan 0% responden menjawab tidak bagus.

Dari hasil data di atas, dapat dilihat bahwa cara mengemas (setting)

sinetron Cahaya bagus, hal ini dibuktikan dari jumlah responden yang menjawab

bagus sebanyak 64 orang. 17 orang menjawab sangat bagus, sedangkan yang

menjawab kurang bagus berjumlah 12 orang dan 0 (tidak ada) responden yang

menjawab tidak bagus.

2. Respon Afektif

Respon afektif berhubungan dengan emosi, perasaan dan attitude (sikap).

Tujuan dari komunikasi massa (televisi) bukan hanya memberitahu kepada

khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah

mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat

merasakannya. Afektif mengandung makna berkenaan dengan perasaan seperti

cinta, benci, senang, sedih, takut dan sebagainya.

Saat menyaksikan sebuah sinetron penonton banyak dihadapkan dengan

berbagai perasaan, untuk mengetahui bagaimana perasaan responden saat

menyaksikan sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini.

Page 62: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tabel 10

Perasaan Saat Menyaksikan Sinetron Cahaya

No Perasaan Saat

Menyaksikan Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Suka 23 24,7%

2 Suka 60 64,5%

3 Kurang Suka 10 10,8%

4 Tidak Suka - 0%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 24,7% responden menjawab sangat suka saat menyaksikan

sinetron Cahaya, 64,5% menjawab suka, 10,8% menjawab kurang suka, dan 0%

menjawab tidak suka.

Dari tabel di atas mayoritas responden suka ketika menyaksikan sinetron

Cahaya, terlihat dari hasil angket yang menjawab suka sebanyak 60 orang, 23

orang yang menjawab sangat suka. Walaupun ada 10 orang yang menjawab

kurang suka dan 0 (tidak ada) responden yang menjawab tidak suka.

Beragamnya pemain dalam sebuah sinetron, tentu memberikan nilai

tambah untuk sinetron tersebut. Pemain yang berakting bagus dalam sebuah

sinetron, tentu akan banyak disukai oleh penonton sinetron itu. Untuk mengetahui

pemain atau tokoh utama mana yang paling disukai oleh responden dapat dilihat

pada tabel 11 di bawah ini.

Page 63: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tabel 11

Tokoh/Pemain Utama Yang Paling Di Sukai

No Pemain Utama

Yang Paling Disukai

F Prosentase

1 Cahaya 20 21,5%

2 Thalita 25 26,9%

3 Satrya 29 31,2%

4 Raka 5 5,4%

5 Sakti 2 2,1%

6 Elga 12 12,9%

7 ... - 0%

Jumlah 100%

Sebanyak 21,5% responden menjawab Cahaya sebagai tokoh atau pemain

utama yang paling disukai, 26,9% menjawab Thalita, 31,2% menjawab Satrya,

5,4% menjawab Raka, 2,1% menjawab Sakti, dan 12,9% responden menjawab

Elga.

Menurut data tabel di atas, menunjukkan bahwa tokoh/pemain utama yang

paling disukai oleh responden adalah Satrya, dengan pemilih sebanyak 29 orang,

yang selanjutnya adalah Thalita dengan pemilih sebanyak 25 orang, Cahaya

dengan pemilih sebanyak 20 orang, Elga sebanyak 12 orang, yang memilih Raka

sebanyak 5 orang, dan Sakti sebanyak 2 orang.

Responden yang memilih Cahaya sebagai tokoh/pemain utama yang

paling disukai dalam sinetron ini, beralasan karena dalam sinetron tersebut

aktingnya sangat bagus, ia bisa membuat penonton terbawa oleh aktingnya yang

Page 64: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

meyakinkan, baik itu saat dia berakting sedih atau bahagia, selain itu para para

penonton /responden juga senang akan penampilannya yang sederhana, polos dan

lugu dalam sinetron tersebut.

Sedangkan responden yang memilih Thalita sebagai tokoh/pemain utama

yang paling disukai beralasan karena Thalita dalam sinetron ini sangat cantik,

aktingnya bagus, serta penampilannya menarik, sehingga penonton tidak

bosan-bosan melihat aktingnya Thalita.

Responden yang memilih Satrya sebagai tokoh/pemain utama yang paling

disukai beralasan karena Satrya berwajah tampan, penampilannya menarik, baik

hati, shaleh dan tentunya berakting sangat bagus dan meyakinkan para penonton,

sehingga para penonton banyak yang menyukainya terutama para perempuan,

baik itu pelajar maupun ibu rumah tangga.

Selain Cahaya, Thalita, dan Satrya, responden juga memilih Elga (mama

Thalita) sebagai tokoh/pemain utama yang paling disukai dalam sinetron ini.

Alasannya karena saat berbicara Elga sangat lucu, cerewet, namun dari

cerewetnya bisa membuat penonton tertawa, baik hati walaupun di luar terlihat

galak, aktingnya sangat menyakinkan, dan para ibu rumah tangga menyukai gaya

penampilannya yang cukup menarik dan elegan.

Salah satu aspek penting sebuah sinetron adalah alur cerita yang menarik,

alur cerita yang menarik dalam sebuah sinetron, tentu akan membuat penonton

penasaran dan berfikir apa yang akan terjadi pada cerita selanjutnya, sehingga

penonton akan menunggu penayangan episode selanjutnya sinetron tersebut. Dan

untuk mengetahui apakah alur cerita episode pertama sinetron Cahaya dapat

dlihat pada tabel 12 di bawah ini.

Page 65: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tabel 12

Alur Cerita Episode Pertama Sinetron Cahaya

No Alur Cerita

Episode Pertama Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Menarik 27 29,1%

2 Menarik 44 47,3%

3 Kurang Menarik 19 20,4%

4 Tidak Menarik 3 3,2%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 29,1% responden menjawab sangat menarik alur cerita pada

episode pertama sinetron Cahaya, 47,3% menjawab menarik, 20,4% menjawab

kurang menarik, dan 3,2% menjawab tidak menarik.

Tabel di atas menunjukkan bahwa alur cerita episode pertama sinetron

Cahaya menarik. Ini dibuktikan dengan 44 orang respoden yang menjawab

episode pertama sinetron Cahaya menarik. Yang menjawab sangat menarik

sebanyak 27 orang, yang menjawab kurang menarik sebanyak 19 orang, dan ada

juga ada yang menjawab jika episode pertama sinetron Cahaya tidak menarik

sebanyak 3 orang.

Alur cerita pada episode pertama sinetron Cahaya menceritakan tentang

seorang gadis yang dijual oleh ayahnya ke tempat pelacuran untuk dijadikan

seorang PSK karena mereka mengalami kesulitan hidup dan untuk menutupinya,

ayahnya tega menjual anaknya ke tempat pelacuran untuk dijadikan PSK. Alur

cerita pada episode pertama juga dibumbui dengan cerita persahabatan dan

percintaan seperti umumnya cerita-cerita pada sinetron lainnya.

Page 66: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Akting pemain, cara pengemasan yang baik, dan alur cerita yang menarik,

akan memberikan kesan yang baik atau bagus pula pada penonton yang

menyaksikan sinetron tersebut. Dan untuk mengetahui kesan apa yang timbul dari

responden setelah menyaksikan sinetron Cahaya, dapat dlihat pada tabel 13 di

bawah ini.

Tabel 13

Kesan Setelah Menonton Sinetron Cahaya

No Kesan Setelah

Menonton Sinetron

Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Bagus 16 17,2%

2 Bagus 67 72,0%

3 Kurang Bagus 10 10,8%

4 Tidak Bagus - 0%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 17,2% responden menjawab sangat bagus, 72,0% menjawab

bagus, 10,8% menjawab kurang bagus dan 0% menjawab tidak bagus.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa setelah menonton sinetron

Cahaya, responden mempunyai kesan yang baik atau bagus, hal ini dapat dilihat

dari jumlah responden sebanyak 67 orang, 16 orang menjawab sangat bagus, 10

orang menjawab kurang bagus dan tidak ada (0%) yang menjawab tidak bagus.

Bervariasinya responden dan banyaknya episode adalah sebuah sinetron,

tentu memberikan bermacam-macam pendapat penonton terhadap sinetron

Page 67: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

tersebut. Dan untuk mengetahui pendapat responden terhadap sinetron Cahaya,

dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini.

Tabel 14

Pendapat Tentang Sinetron Cahaya

No Pendapat Tentang

Sinetron Cahaya

F Prosentase

1 Sangat Bagus 22 23,7%

2 Bagus 59 63,4%

3 Kurang Bagus 10 10,7%

4 Tidak Bagus 2 2,2%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 23,7% responden menjawab sangat bagus, 63,4% menjawab

bagus, 10,7% menjawab kurang bagus, dan 2,2% responden menjawab tidak

bagus.

Dari data tabel di atas, menunjukkan bahwa mayoritas responden

berpendapat bagus tentang sinetron Cahaya, ini dibuktikan dengan banyaknya

responden yang menjawab bagus sebanyak 59 orang, 22 orang yang menjawab

sangat bagus, 10 orang yang menjawab kurang bagus dan 2 orang yang menjawab

tidak bagus.

3. Respon Behavioral

Respon tindakan (behavioral) adalah tanggapan yang merujuk pada

perilaku nyata yang dapat diamati. Yang meliputi tindakan, kegiatan atau

Page 68: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

kebiasaan berperilaku. Dalam hal ini penonton suka meniru gaya penampilan

maupun berbicara dalam sinetron ini.

Kekuatan media memang sering menciptakan imitasi di kalangan

masyarakat, mulai dari anak-anak remaja hingga sampai orang dewasa. Perilaku

para artis sinetron tidak jarang menjadi panutan para ibu atau remaja putri.

Mereka mengubah model rambut, pakaian hingga dandanannya seperti artis

kesayangannya.

Salah satu alasan atau faktor mengapa penonton menyukai tokoh atau

pemain dalam sinetron itu adalah karena pemain tersebut berpenampilan menarik,

sehingga penonton ingin mengikuti bahkan meniru gaya penampilan para pemain

dalam sinetron itu. Kekuatan media memang sering menciptakan imitasi di

kalangan masyarakat, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Perilaku para artis

sinetron tidak jarang menjadi panutan para ibu atau remaja putri. Untuk

mengetahui apakah responden suka meniru gaya penampilan para pemain dalam

sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini.

Tabel 15

Suka Meniru Gaya Penampilan Para Pemain

No Meniru Gaya

Penampilan

F Prosentase

1 Sangat Suka 15 16,1%

2 Suka 48 51,6%

3 Kurang Suka 10 10,8%

4 Tidak Suka 20 21,5%

Jumlah 93 100%

Page 69: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Sebayak 16,1% responden menjawab sangat suka meniru gaya penampilan

para pemain dalam sinetron Cahaya, 51,6% menjawab suka, 10,8% menjawab

kurang suka dan 21,5% responden menjawab tidak suka.

Tabel di atas menunjukkan bahwa para responden yang menonton sinetron

Cahaya suka meniru gaya penampilan para pemainnya. Gaya penampilan yang

banyak ditiru adalah gaya penampilan Thalita, dengan prosentase sebesar 54%,

alasannya gaya penampilan Thalita sangat menarik, karena mayoritas responden

adalah anak muda yang dalam hal ini adalah perempuan, (selalu mengikuti

perkembangan mode). Sedangkan gaya penampilan yang tidak disukai adalah

gaya penampilan Hendra (ayah Cahaya), karena responden menganggap kalau

gaya penampilan Hendra tidak menarik.

Seperti gaya penampilan, gaya berbicara para pemain dalam sebuah

sinetron juga menjadikan salah satu faktor atau alasan mengapa penonton

menyukai sinetron tersebut. Gaya berbicara yang lucu dan unik dapat membuat

penonton suka meniru gaya berbicara para pemain dalam sinetron itu. Dan untuk

mengetahui apakah responden suka meniru gaya berbicara para pemain dalam

sinetron Cahaya dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.

Tabel 16

Suka Meniru Gaya Berbicara Para Pemain

No Meniru Gaya

Berbicara

F Prosentase

1 Sangat Suka 23 24,7%

2 Suka 39 41,9%

3 Kurang Suka 10 10,8%

Page 70: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

4 Tidak Suka 21 22,6%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 24,7% responden menjawab sangat suka gaya berbicara para

pemain dalam sinetron Cahaya, 41,9% menjawab menjawab suka, 10,8%

menjawab kurang suka, dan 22,6% menjawab tidak ska.

Berdasarkan tabel di atas, responden suka meniru gaya berbicara para

pemain dalam sinetron Cahaya. Gaya berbicara yang suka ditiru adalah gaya

berbicara Elga (mama Thalita) dengan prosentase sebesar 57%, dengan alasan

gaya berbicara Elga sangat unik dan lucu. Mayoritas responden yang suka meniru

gaya berbicara Elga adalah ibu-ibu rumah tangga, namun tidak menutupi jika anak

muda juga suka meniru gaya berbicara Elga. Gaya berbicara Elga yang suka ditiru

adalah seperti ”saat memanggil Cahaya dengan sebutan Aya Cahaya Aya” dan

”saat dia berbicara I sama YOU.”

Akting yang bagus, gaya penampilan yang menarik, serta didukung

dengan gaya berbicara yang lucu dan unik, tentu akan membuat penonton

mengidolakan para pemain dalam sinetron tersebut. Saat itulah muncul komunitas

baru, yaitu komunitas para penggemar artis sinetron, mereka seakan-akan tidak

bosan-bosannya berkirim surat kepada artis kesayangannya, baik secara langsung

atau melalui redaksi media cetak hanya untuk sekedar berkenalan, minta foto,

bahkan mengajukan kritik atas adegan yang dibawakan sang artis. Untuk

mengetahui apakah responden mengidolakan para pemain dalam sinetron Cahaya

dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini.

Page 71: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tabel 17

Mengidolakan Para Pemain Sinetron Cahaya

No Mengidolakan Para

Pemain

F Prosentase

1 Sangat

Mengidolakan

28 30,1%

2 Mengidolakan 57 61,3%

3 Kurang

Mengidolakan

5 5,4%

4 Tidak

Mengidolakan

3 3,2%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 30,1% responden menjawab sangat suka mengidolakan para

pemain dalam sinetron Cahaya, 61,3% menjawab mengidolakan, 5,4% menjawab

kurang mengidolakan dan 3,2% responden menjawab tidak mengidolakan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa para responden (penonton)

mengidolakan para pemain dalam sinetron Cahaya. Pemain yang banyak

diidolakan oleh para responden adalah Satrya, dengan prosentase sebesar 54,8%,

alasannya Satrya berwajah tampan, shaleh, aktingnya bagus dan lain sebagainya.

Mayoritas responden yang mengidolakan Satrya adalah anak perempuan dan ibu

rumah tangga, namun ada juga laki-laki yang mengidolakan Satrya, dengan alasan

kalau Satrya dalam memainkan perannya sangat meyakinkan.

Segala sesuatu pasti ada hikmah atau manfaatnya, terlepas apakah itu

banyak atau sedikit. Sinetron juga sedikit banyak memberikan manfaat kepada

penontonnya, terlepas apakah penonton dapat mengetahui manfaat apa yang

didapatkannya atau tidak. Dan untuk mengetahui apakah sinetron Cahaya

memberikan manfaat kepada responden, dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini.

Page 72: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tabel 18

Sinetron Ini Memberikan Manfaat

No Sinetron Ini

Memberikan Manfaat

F Prosentase

1 Sangat Bermanfaat 7 7,5%

2 Bermanfaat 61 65,6%

3 Kurang Bermanfaat 22 23,7%

4 Tidak Bermanfaat 3 3,2%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 7,5% responden menjawab sinetron Cahaya sangat bermanfaat,

65,6% menjawab bermanfaat, 23,7% menjawab kurang bermanfaat, dan 3,2%

responden menjawab tidak bermanfaat.

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sinetron Cahaya memberikan

manfaat kepada para responden, responden yang menjawab bahwa sinetron

Cahaya bermanfaat sebanyak 61 orang, ada yang menjawab sangat bemanfaat 7

orang, dan kurang bermanfaat sebanyak 22 orang, sisanya 3 orang menjawab tidak

bermanfaat.

Bermanfaat kerena sinetron Cahaya sedikit banyak memberikan manfaat

berbentuk hiburan, pendidikan, informasi serta mengenai cara bersikap dan

berperilaku yang baik, kepada penonton. Kurang bermanfaat karena sinetron ini

terlalu banyak cerita tentang percintaannya. Sangat bermanfaat karena sinetron ini

menyelipkan pesan-pesan yang bermakna, seperti cara bersikap dan berperilaku

yang baik maupun yang tidak yang masing-masing diperankan oleh para

pemainnya.

Page 73: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Tontonan yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi

penontonnya, sebaliknya, tontonan yang buruk akan memberikan dampak yang

buruk pula bagi penikmatnya, namun tergantung pula kepada penontonnya,

apakah penonton dapat memetik manfaatnya setelah menonton sinetron tersebut.

Untuk mengetahui manfaat apa yang didapatkan setelah menyaksikan sinetron

Cahaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 19

Manfaat Yang di Dapatkan Setelah Menonton Sinetron Cahaya

No Manfaat Yang

Didapatkan

F Prosentase

1 Hiburan 71 76,3%

2 Pendidikan 8 8,6%

3 Informasi 5 5,4%

4 … 9 9,7%

Jumlah 93 100%

Sebanyak 76,3% responden menjawab manfaat yang didapatkan setelah

menonton sinetron Cahaya adalah hiburan, 8,6% menjawab pendidikan, 5,4%

menjawab informasi dan 9,7% responden menjawab manfaat yang didapatkan

adalah mengenai sikap dan perilaku.

Data tabel di atas memperlihatkan bahwa manfaat yang didapatkan setelah

menonton sinetron Cahaya adalah hiburan, dengan responden sebanyak 71 orang.

Menonton sinetron Cahaya adalah salah satu bentuk hiburan yang sedikit banyak

dapat mengurangi kelelahan. Selain hiburan, manfaat yang didapatkan setelah

Page 74: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

menonton sinetron Cahaya adalah mendapatkan pendidikan, dalam hal ini

pendidikan tentang sikap dan tingkah laku yang digambarkan oleh Cahaya yang

baik hati, lugu, sederhana dan lain sebagainya. Informasi, dalam hal ini informasi

tentang perdagangan perempuan, tentang seorang ayah yang tega menjual

anaknya ke tempat pelacuran untuk dijadikan PSK hanya demi mendapatkan

uang. Selain itu, ada juga responden yang menjawab manfaat yang didapatkan

adalah sikap dan perilaku, karena selain menghibur, sinetron Cahaya juga

memberikan pengetahuan tentang tata cara bersikap dan berperilaku yang baik

yang cukup bermanfaat bagi mereka (responden/penonton).

Page 75: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang respon masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng

Bogor terhadap sinetron Cahaya di RCTI, maka peneliti memperoleh kesimpulan

sebagai berkut:

1 Sinetron Cahaya yang ditayangkan di RCTI, mendapatkan respon yang baik

(positif) terhadap masyarakat RW 01 Karihkil Ciseeng Bogor. Hal ini dapat

dilihat dari antusias responden terhadap sinetron Cahaya, mulai dari

pemainnya, ceritanya, soundtrack lagunya sampai ada responden yang

menyukai ketiga-tiganya (pemain, cerita, dan soundtrack lagunya) dari

sinetron ini.

2 Dari sinetron Cahaya, responden (penonton) mendapatkan pengetahuan atau

informasi (kognitif). Pengetahuan dalam hal ini adalah cara bersikap dan

berperilaku yang baik dan tidak, yang diperankan oleh para pemain dalam

sinetron tersebut. Selain itu, responden juga memperoleh pengetahuan tentang

perdagangan perempuan yang sampai sekarang ini masih belum bisa

dihentikan.

3 Selain mendapatkan pengetahuan (kognitif), responden (penonton)

memberikan kesan atau sikap yang baik (afektif) terhadap sinetron Cahaya,

sinetron ini dapat membuat penontonnya terbawa oleh alur cerita dalam

sietron tersebut, sehingga penonton dapat dengan mudah terbawa oleh

perasaan yang bisa menyebabkan seseorang menangis atau tertawa.

Page 76: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

4 Sinetron Cahaya juga sedikit banyak menciptakan imitasi dikalangan

masyarakat (responden). Ini dibuktikan dengan hampir sebagian responden

suka meniru gaya penampilan atau gaya berbicara para pemain dalam sinetron

tersebut (tindakan/behavioral). Besarnya minat dan rasa puas penonton

tersebut bahkan tidak jarang membuat orang merasa kehilangan sesuatu jika

tidak menonton sinetron itu, sehingga rela untuk mengorbankan kegiatan yang

lain demi menyaksikan sinetron tersebut. Dalam keadaan ini, sinetron Cahaya

telah mengatur jadwal kegiatan pemirsa.

B. Saran-Saran

1. Untuk para perancang program acara televisi, baik itu film, iklan, musik

maupun sinetron harus menyeleksi program acara yang ditayangkan dan

mamantau dampaknya sekaligus melihat feed back yang muncul dari pemirsa.

Kalau dampak perubahan sikap yang diharapkan tidak sesuai bahkan

berlawanan (negatif) dari kenyataan yang diinginkan, pihak pengelola dan

perencana siaran acara televisi perlu meninjau kembali program yang

disajikan kepada pemirsa. Dan juga stasiun televisi harus bisa menyeleksi

acara atau program mana yang patut ditayangkan dan mana yang tidak, jangan

hanya mementingkan sisi bisnisnya saja, memang tidaklah salah apabila

televisi mempunyai sisi bisnis pada tayangan materi acaranya, hanya saja yang

menjadi persoalan, jangan sampai sisi bisnis lebih besar persentasenya

dibanding dengan nilai acaranya.

2. Untuk para penulis skenario/naskah, baik itu film maupun sinetron, sebaiknya

lebih banyak memasukkan pesan-pesan yang positif dan bermanfaat dalam

Page 77: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

ceritanya, supaya penonton dapat belajar dan mengambil hikmah dari sinetron

yang dibuat.

3. Dan untuk para penonton, khususnya para penikmat acara sinetron, sebaiknya

dapat menyeleksi acara-acara apa saja yang pantas untuk ditonton, karena dri

kita sendirilah yang dapat menyaring acara apa saja yang baik atau tidak untuk

kita tonton.

4. Untuk para PH (Production House) sebaiknya jangan membuat sinetron yang

asal jadi, yang hanya demi mengambil keuntungan semata mengabaikan

tanggung jawab moral kepada masyarakat, khususnya para penonton. Dan

alangkah lebih baiknya jika membuat sinetron jalan ceritanya jangan

dipanjang-panjangkan, sehingga membuat penonton bosan, buatlah sinetron

yang menarik, yang tidak membuat orang cepat bosan, yang dapat dengan

mudah dimengerti alur ceritanya, dan tentunya harus tetap mengedepankan

pesan-pesan yang bermanfaat bagi penontonya.

Page 78: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineke Cipta,

2006.

Bruno, J Frank. Istilah Kunci Psikologi. Yogyakarta: Kanisius, 1989.

Chaplin, P J. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004.

Dagun, D Save. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan

Nusantara, 1997.

Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

2003.

Harbuko, Chalid. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Hurlock, B Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1991.

Noor, Arifin. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997.

Hoogvelt M.M. Ankie. Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang. Jakarta: CV. Rajawali, 1985.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media,

Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta:

Kencana, 2006.

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta,

1996.

Labib, Muh. Potret Sinetron Indonesia; Antara Keahlian Virtual dan Realitas Sosial. Jakarta: PT.

Mandar Utama Tiga Books Division, 2002

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005.

Mutmainah, Siti dan Fauzi, Ahmad. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005.

Nazir, M. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 1988.

Poerwadarminta. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Suhaimi, dan Jumroni. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000.

Susanto, S Astrid. Komunikasi Sosial di Indonesia. Jakarta: Bina Cipta, 1998.

Salim, Peter dan Salim, Yenny. Kamus Bahasa Iindonesia Kontemporer. Jakarta: English Modern

Press,1991.

Page 79: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP

Subandi, Ahmad. Psikologi Sosial. Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Sendjaja, S Djuarsa. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005.

Sujanto, Agus. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Aksara Baru, 1991.

Sarjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1997.

Walgito, Bimo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Wibowo, Fred. Teknik Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisister, 2007.

Internet

Endah, “Pengertian Sinetron.” Artikel diakses pada 3 Mei 2008 dari

http://chendah.blogspot.com/2008/01/pengertian-sinetron.html

http://www.rcti.tv/aboutus/about_visimisi.php

Skripsi

Suprihatin. ”Respon Masyarakat Ulujami Jakarta Selatan Terhadap Sinetron Maha Kasih Episode Tukang Bubur Naik Haji Di RCTI. ” Skripsi S1 Fakultas

Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006.

Page 80: Respon Masyarakat Karihkil Ciseeng Bogor Terhadap Sinetron ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21301/1/EPI... · RESPON MASYARAKAT KARIHKIL CISEENG BOGOR TERHADAP