endyyyyy

5
  B. Sumber Hukum Pidana Islam  a. Pengertian: Sumber Hukum Pidana Islam : Jaminan Dasar, Kebebasan Individu, Penyalahgunaan kekuasaandan menjamin keamanan, hukum dipatuhi dan mereka di bebani hukum. b. Sumber Hukum Pidana Islam :  Al-Qur'an : Kitab Suci dan wahyu. As-Sunnah : Perkataandan perbuatan Rasulullah. Ijma' : Kesepakatan para ulama. Qiyas : Mempersamakan kasus yang tidak ada/ada nashnya. c. Ruang Lingkup Hukum Pidana Islam :  Prinsip Teritorialitas (Hukum Pidana berlaku diwilayah Indonesia). Prinsip Nasionalitas Aktif (Hukum Pidana berlaku untuk luar wilayahindonesia). Prinsip Nasionalitas Pasif (Memperluas hukum pidana di luar wilayah indonesia). Prinsip Universalitas (tata hukum internasional untuk kepentingan bersama). Abu Hanifah (Pernah berlaku di negara islam dan diluar tidak). Imam Abu Yusuf  (Diluar negara islam tidakberlaku tapi yang dilarang haram dilakukan. Imam Malik, Imam Syafi'i dan imam ahmad (Tidak terlihat tetapi obyek d. Hukuman : Hukuman ==> pembalasan atas pelanggaran. Tujuan Hukuman : Kemaslahatanmukalaf atas hukuman syara', Memelihara Masyarakat, Pencegahan, Pendidikan danPengajaran, Sebagai balasan atas Perbuatan, perbaikan. C. Asas Legalitas  Asas Legalitas ==> Tidak ada hukuman sebelum adanya undang-undang

Upload: yenhy-rustika-yunus

Post on 18-Jul-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 endyyyyy - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/endyyyyy 1/5

 

 

B. Sumber Hukum Pidana Islam a. Pengertian:Sumber Hukum Pidana Islam : Jaminan Dasar, Kebebasan Individu,

Penyalahgunaan kekuasaandan menjamin keamanan, hukum dipatuhi dan mereka di bebani

hukum.b. Sumber Hukum Pidana Islam : 

Al-Qur'an: Kitab Suci dan wahyu.

As-Sunnah

: Perkataandan perbuatan Rasulullah.Ijma'

: Kesepakatan para ulama.

Qiyas: Mempersamakan kasus yang tidak ada/ada nashnya.c. Ruang Lingkup Hukum Pidana Islam : 

Prinsip Teritorialitas

(Hukum Pidana berlaku diwilayah Indonesia).

Prinsip Nasionalitas Aktif 

(Hukum Pidana berlaku untuk luar wilayahindonesia).Prinsip Nasionalitas Pasif 

(Memperluas hukum pidana di luar wilayah indonesia).Prinsip Universalitas

(tata hukum internasional untuk kepentingan bersama).

Abu Hanifah(Pernah berlaku di negara islam dan diluar tidak).

Imam Abu Yusuf 

(Diluar negara islam tidakberlaku tapi yang dilarang haram dilakukan.

Imam Malik, Imam Syafi'i dan imam ahmad(Tidak terlihat tetapi obyek d. Hukuman :Hukuman ==> pembalasan atas pelanggaran. Tujuan

Hukuman : Kemaslahatanmukalaf atas hukuman syara', Memelihara Masyarakat, Pencegahan,Pendidikan danPengajaran, Sebagai balasan atas Perbuatan, perbaikan.

C. Asas Legalitas 

Asas Legalitas ==> Tidak ada hukuman sebelum adanya undang-undang

5/14/2018 endyyyyy - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/endyyyyy 2/5

 

 

Sumber Hukum asas legalitas : Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 15 dan 17, QS. Al-Kahfi 18:58,QS.

Al-Baqarah 2:286, QS. Al-An'am 6:19.BAB IPENDAHULUANHukum Pidana Islam merupakan salah satu bagian dari syari`at islamyang berdasarkanal-qur`an dan hadist atau lembaga yang mempunyai wewenang untuk 

menetakanhukuman. Dalam hukum ini terdapat beberapa anggapan, diantaranya adanya

anggapanyang mengatakan hkum ini tidak relevan lagi untuk diterapkan pada zaman

moderndikarenakan hukuman ini diangap hanya berlaku pada zaman Rasul, anggapaninisebenarnya dipengahuri oleh pemikiran orientalis berat pada umumnya, yang

mengatakanhukum pidana islam itu hukum yang kejam, tidak manusiawi, melanggar hak 

asasimanusia dan sebagainya. Kalau kita teliti seksama, tidak ada satupun hukum pidana diduniaini yang tidak merampas hak asasi manusia.Dalam koflik inilah, penulisan mengungkapkan

macam-macam hukum pidana islamtersebut seperti gabungan hukuman yang mana hukuman itu

terlihat sangat berat karenaterdapat beberapa tindakan pidana yang dilakukan seseorang secaraberturut-turutsebelum adanya keputusan. Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat ulama`,sehinggamenimbulkan perbedaan hukuman antara sebelum adanya keputusan. Dalam hal

initerdapat beberapa pendapat ulama`, sehingga menimbulkan perbedaan hukuman

antaraasebelum adanya keputusan. Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat ulama`,sehinggamenimbulkan perbedaan hukuman antara satu dengan yang lainnya.BAB

IIPEMBAHASANa. Pengertian Gabungan HukumanMenurut kamus bahasa indonesia karangan

s. Wojo Wasito hukuman berarti, siksaan atau pembalasan kejahatan. ( kesalahan dosa) dalambahasa arab disebut iqab dan uqubah.Sedangka Abdul Qadir Audah memberi definisi hukuman

sebagai berikut

pelanggaran perintah syara` yang ditetapkan untuk kemaslahatan masyarakat.Jadi gabungan

hukuman adalah serangkaian saksi yang diterapakan kepada seorangapabila ia telah nyata

melakukan jarimah (pidana) secara berulang-ulang dan antara perbuatan jarimah yang satu

dengan yang lainnya belum mendapatkan putusan terakhir. b. Macam-macam GabunganHukuman1. Gabungan anggapan (concurcus idealis)Gabungan jarimah itu karena hanya bersifat

anggapan, sedang pelakunya hanya hanya berbuat satu jarimah.Contoh :Seorang memukul

petugas, ia diaggap melakukan jarimah ganda, walaupun pelakunya

5/14/2018 endyyyyy - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/endyyyyy 3/5

 

 

Sumber Hukum asas legalitas : Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 15 dan 17, QS. Al-Kahfi 18:58,QS.Al-Baqarah 2:286, QS. Al-An'am 6:19.

BAB IPENDAHULUANHukum Pidana Islam merupakan salah satu bagian dari syari`at islam

yang berdasarkanal-qur`an dan hadist atau lembaga yang mempunyai wewenang untuk 

menetakanhukuman. Dalam hukum ini terdapat beberapa anggapan, diantaranya adanyaanggapanyang mengatakan hkum ini tidak relevan lagi untuk diterapkan pada zaman

moderndikarenakan hukuman ini diangap hanya berlaku pada zaman Rasul, anggapan

inisebenarnya dipengahuri oleh pemikiran orientalis berat pada umumnya, yangmengatakanhukum pidana islam itu hukum yang kejam, tidak manusiawi, melanggar hak 

asasimanusia dan sebagainya. Kalau kita teliti seksama, tidak ada satupun hukum pidana didunia

ini yang tidak merampas hak asasi manusia.Dalam koflik inilah, penulisan mengungkapkanmacam-macam hukum pidana islamtersebut seperti gabungan hukuman yang mana hukuman itu

terlihat sangat berat karenaterdapat beberapa tindakan pidana yang dilakukan seseorang secara

berturut-turutsebelum adanya keputusan. Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat ulama`,

sehinggamenimbulkan perbedaan hukuman antara sebelum adanya keputusan. Dalam hal

initerdapat beberapa pendapat ulama`, sehingga menimbulkan perbedaan hukumanantaraasebelum adanya keputusan. Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat ulama`,

sehinggamenimbulkan perbedaan hukuman antara satu dengan yang lainnya.BABIIPEMBAHASANa. Pengertian Gabungan HukumanMenurut kamus bahasa indonesia karangan

s. Wojo Wasito hukuman berarti, siksaan atau pembalasan kejahatan. ( kesalahan dosa) dalam

bahasa arab disebut iqab dan uqubah.Sedangka Abdul Qadir Audah memberi definisi hukumansebagai berikut

pelanggaran perintah syara` yang ditetapkan untuk kemaslahatan masyarakat.Jadi gabunganhukuman adalah serangkaian saksi yang diterapakan kepada seorangapabila ia telah nyata

melakukan jarimah (pidana) secara berulang-ulang dan antara perbuatan jarimah yang satudengan yang lainnya belum mendapatkan putusan terakhir. b. Macam-macam Gabungan

Hukuman1. Gabungan anggapan (concurcus idealis)Gabungan jarimah itu karena hanya bersifatanggapan, sedang pelakunya hanya hanya berbuat satu jarimah.Contoh :Seorang memukul

petugas, ia diaggap melakukan jarimah ganda, walaupun pelakunya

menganggap melakukan jarimah tunggal, hal ini dikarenakan yang dipukul adalah petugas

sehinnga oleh hukum dianggap berbuat jarimah ganda yaitu memukul orang danmelawan

petugas.2. Gabungan nyata (concurcus realis)Yaitu seorang melakukan perbuatan jarimah gandasecara jelas, baik berkenaan dengan jelas atau berbeda.Contoh :Sulaiman lakukan pemerkosaan

terhadap habibah sebelulm dijatuhi hukuman sualaimanmelakukan pembunuhan terhadap ali

sobri (contoh jarimah ganda berbeda). Adapun jarimah sejenis adalah sulaiman melakukanpembunuhan terhadap Syaikhun Adimsebelum dihukum dia melakukan pembunuhan lagiterhadap Azmi.c. Pertimbangan fuqaha tentang eksistensi gabungan hukuman yang berdasarkan

atas duateori :1. Teori saling memasuki atau melengkapiDalam teori ini yang dimaksudkan oleh

menulis, bahwa pelaku jarimah dikenakan suatuhukuman, walaupun melakukan tindakankejahatan ganda, karena perbuatan satu denganyang lainnya dianggap saling melengkapi atau

saling memasuki. Teori ini ada dua pertimbangan.a. Bila pelaku hanya melakukan tindakan

kejahatan sejenis sebelum diputuskan olehhakim, maka hukumannya dapat dijatuhkan satu

5/14/2018 endyyyyy - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/endyyyyy 4/5

 

macam saja, jika satu hukumandianggap cukup. Akan tetapi jika ia belum insaf atau jera dan

mengulangi lagi, maka iadapat dikenakan hukuman lagi.Contoh :Hamim mencuri sebelummencuri ia dikenakan hukuman dan ia mencuri lagi. b. Bila jarimah yang dilakukan oleh seorang

secara berulang-ulang dan terdiri dari bermacam – macam jarimah, maka pelakupun bisa

dikenakan satu hukuman, dengansyarat bahwa penjatuhan hukuman itu melindungi kepentingan

bersama dan untuk mewujudkan tujuan yang sama.Contoh :Ali sobri memakan daging babi,kemudian meminum khomer serta makan bangkai.2. Teori penyerapanYang dimaksud dari teori

ini adalah penjatuhan hukuman dengan menghilangkanhukuman yang lain karena telah diserap

oleh hukuman yang lebih berat.Contoh :Syaikhon adim dijatuhkan hukuman mati yang laindiaggap tidak, karena telah diserapoleh hukuman mati.Teori penyerapan ini dipegang oleh abu

hanifah, imam malik, dan imam ahmad.Sedangkan imam syafi`k menolak, beliau perpendapat

bahwa semua hukuman harusdijatuhkan satu persatu adapun taktik pelaksanaannya ialahmendahulukan hak adamidaripada hak Allah.Contoh :Hak adami seperti diyat (jarimah yang

dilakukan tanpa disengaja seperti peluru nyasar atau semi sengaja melempar orang dengan batu

kemudian dia mati)Hal Allah seperti (mencuri, berzina, membunuh), yang sifatnya sengaja.

menganggap melakukan jarimah tunggal, hal ini dikarenakan yang dipukul adalah petugassehinnga oleh hukum dianggap berbuat jarimah ganda yaitu memukul orang danmelawan

petugas.2. Gabungan nyata (concurcus realis)Yaitu seorang melakukan perbuatan jarimah gandasecara jelas, baik berkenaan dengan jelas atau berbeda.Contoh :Sulaiman lakukan pemerkosaan

terhadap habibah sebelulm dijatuhi hukuman sualaimanmelakukan pembunuhan terhadap ali

sobri (contoh jarimah ganda berbeda). Adapun jarimah sejenis adalah sulaiman melakukanpembunuhan terhadap Syaikhun Adimsebelum dihukum dia melakukan pembunuhan lagi

terhadap Azmi.c. Pertimbangan fuqaha tentang eksistensi gabungan hukuman yang berdasarkan

atas duateori :1. Teori saling memasuki atau melengkapiDalam teori ini yang dimaksudkan oleh

menulis, bahwa pelaku jarimah dikenakan suatuhukuman, walaupun melakukan tindakankejahatan ganda, karena perbuatan satu denganyang lainnya dianggap saling melengkapi atau

saling memasuki. Teori ini ada dua pertimbangan.a. Bila pelaku hanya melakukan tindakankejahatan sejenis sebelum diputuskan olehhakim, maka hukumannya dapat dijatuhkan satu

macam saja, jika satu hukumandianggap cukup. Akan tetapi jika ia belum insaf atau jera danmengulangi lagi, maka iadapat dikenakan hukuman lagi.Contoh :Hamim mencuri sebelum

mencuri ia dikenakan hukuman dan ia mencuri lagi. b. Bila jarimah yang dilakukan oleh seorang

secara berulang-ulang dan terdiri dari bermacam – macam jarimah, maka pelakupun bisadikenakan satu hukuman, dengansyarat bahwa penjatuhan hukuman itu melindungi kepentingan

bersama dan untuk mewujudkan tujuan yang sama.Contoh :Ali sobri memakan daging babi,

kemudian meminum khomer serta makan bangkai.2. Teori penyerapanYang dimaksud dari teoriini adalah penjatuhan hukuman dengan menghilangkanhukuman yang lain karena telah diserap

oleh hukuman yang lebih berat.Contoh :Syaikhon adim dijatuhkan hukuman mati yang lain

diaggap tidak, karena telah diserapoleh hukuman mati.Teori penyerapan ini dipegang oleh abuhanifah, imam malik, dan imam ahmad.Sedangkan imam syafi`k menolak, beliau perpendapatbahwa semua hukuman harusdijatuhkan satu persatu adapun taktik pelaksanaannya ialah

mendahulukan hak adamidaripada hak Allah.Contoh :Hak adami seperti diyat (jarimah yang

dilakukan tanpa disengaja seperti peluru nyasar atau semi sengaja melempar orang dengan batukemudian dia mati)Hal Allah seperti (mencuri, berzina, membunuh), yang sifatnya sengaja.

5/14/2018 endyyyyy - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/endyyyyy 5/5

 

Sekalipun dalam islam sendiri mengakui adanya jarimah qisas, diat, tetapi tidak selaluyang

dibayangkan. Islam justru dalam menerapkan hukuman sangat memperhatikankepentinganindividu dan masyarakat. Ditegakkannya hukuman dalam islam pada prinsipnya ialah demi

kemaslahatan manusia.BAB IIIKESIMPULANDalam islam mempunyai berbagai macam

halaman, salah satunya gabungan hukumanyang artinya serangkai saksi yang diterapkan kepada

seseorang apabila ia benar-benar telah melakukan tidakan pidana secara berulang-ulang diantaraperbuatan perbuatannyatersebut antara yang satu dengan yang lain belum ada keputusan.Dalam

gabungan hukuman terdapat perbedaan pendapat antara para fuqaha diantaranya pendapat imam

maliki, hanafi, dan ahmad menyatakan apabila gabungan hukuman itu berupa hukuman mati,maka dengan sendirinya jarimah-jarimah yang telah di lakukannyaterhadapus, berbeda dengan

pendapat imam syafi`I yang mengemukakan semua jarimahdi hukum satu – persatu. Dan cara

pelaksanaan hukumannya didahulukan hak adamikemudian baru hak Allah.DAFTARPUSTAKARahmatr Hakim, Hukum Pidana Islam (Bandung : Pusataka setia, 2000 )Abd. Al-

Qadir Awdah, at-Tasyri…….IIMahrus Munajad, Dekontruksi Hukum Pidana Islam (Djogjakarta

: Logung Pustaka,2004)Djazuli, Fiqih Jarimah (Jakarta : Raja Grafindo persada, 2007)Ahmad

Ali al-Jjurjawi, Hikmah al-tasyri` wa Falsafatubu, (kairo: al-Maktabahalhalabs,(t)Ahmad Hanafi,

Asas-Asas Hukum Pidana Islam (Jakarta : bulan bintang, 1968)