endoskopi 3
TRANSCRIPT
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 1/15
I. PENDAHULUAN
Menelan merupakan suatu proses yang kompleks yang memungkinkan
pergerakan makanan dan cairan dari rongga mulut ke lambung. Proses ini melibatkan
struktur mulut, aring, laring dan esoagus. !elu"an sulit menelan #disagia$
merupakan sala" satu ge%ala kelainan atau penyakit di oroaring dan esoagus .
kelu"an ini akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot&otot menelan dan
gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung. 'enis makanan yang
dapat menyebabkan disagia dapat memberikan inormasi mengenai kelainan yang
ter%adi.#($
)ala" satu metode pemeriksaan penun%ang diagnostik disagia adala" dengan
menggunakan endoskopi leksibel, yang disebut *le+ible Endoscopic Ealuation o
)-allo-ing #*EE)$. Metode ini pertama kali diperkenalkan ole" )usan Langmore
dan ka-an&ka-an pada ta"un(//. 0u%uan *EE) adala" untuk menegakkan diagnosis
disagia pada ase aringeal, menentukan kelainan anatomi dan isiologi penyebab
disagia dan menentukan posisi aman dan lebi" eisien untuk menelan pada penderita
disagia. )aat ini *EE) tela" dilengkapi dengan tes sensorik dan disebut sebagai
*le+ible Endoscopic Ealuation o )-allo-ing -it" )ensory 0est #*EE))0$.#(, 1$
II. ANA02MI
1
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 2/15
3ambar (.
Potongan sagital mulut, aring, dan laring.
Dikutip dari kepustakaan#4$
A. 5ongga mulut
6ibir dan pipi terutama disusun ole" sebagian besar otot orbikularis oris
yang dipersarai ole" sara asialis. 5uangan di antara mukosa pipi bagian dalam dan
gigi adala" estibulum oris. Palatum dibentuk ole" tulang dari palatum durum di
bagian depan dan sebagian besar dari palatum molle di bagian belakang. Dasar mulut
di antara lida" dan gigi terdapat kelen%ar sublingual dan bagian dari kelen%ar
submandibula. Muara duktus submandibularis terletak di depan dari renulum lida".
2
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 3/15
Lida" merupakan organ muskular yang akti. Dua pertiga depan dapat digerakkan,
sedangkan pangkalya teriksasi. !orda timpani mempersarai cita rasa lida"
duapertiga bagian depan dan n. glossoaringeus pada sepertiga lida" bagian belakang.
#7$
6. *aring
*aring adala" suatu kantong ibromuskuler yang bentuknya seperti corong
dimulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esoagus setinggi ertebra
serikal 8. *aring ber"ubungan dengan rongga "idung melalui koana dan
ber"ubungan dengan rongga mulut melalui ist"mus oroaring, sedangkan dengan
laring ber"ubungan melalui aditus laring dan ke ba-a" ber"ubungan dengan
esoagus. 2tot&otot aring tersusun dalam lapisan meman%ang #longitudinal$ dan
melingkar #sirkular$. 2tot&otot ini berbentuk kipas dengan tiap bagian ba-a"nya
menutup sebagian otot bagian atasnya dari belakang. Di sebela" depan, otot&otot ini
bertemu satu sama lain dan di bagian belakang bertemu pada %aringan ikat yang
disebut rae aring. 6atas "ipoaring di sebela" superior adala" tepi atas epiglotis,
batas anterior adala" laring, batas posterior iala" ertebra serikal serta esoagus di
bagian inerior. Pada pemeriksaan laringoskopi struktur pertama yang tampak di
ba-a" dasar lida" adala" alekula. 6agian ini merupakan dua bua" cekungan yang
berbentuk cekungan yang dibentuk ole" ligamentum glossoepiglotika medial dan
ligamentum glosoepiglotika lateral pada tiap sisi. Di ba-a" alekula adal"
permukaan laringeal dari epiglotis. Epiglotis berungsi melindungi glotis ketika
3
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 4/15
menelan minuman atau bolus makanan pada saat bolus tersebut menu%u ke sinus
piriormis dan ke esoagus. Persaraan motorik dan sensorik daera" aring berasal
dari pleksus aringealis. Pleksus ini dibentuk ole" cabang aringeal dari N. agus,
cabang dari N. glossoaringeus dan serabut simpatis. Dari pleksus aringealis keluar
cabang&cabang untuk otot&otot aring kecuali m. stiloaringeus yang dipersarai ole"
cabang N. glosoaringeus.#7$
9. Esoagus
Esoagus merupakan bagian saluran cerna yang meng"ubungkan "ipoaring
dengan lambung. 6agian proksimalnya disebut introitus esoagus yang terletak
setinggi batas ba-a" kartilago krikoid atau setinggi ertebral serikal 8. Di dalam
per%alanannya dari daera" serikal, esoagus masuk ke dalam rongga toraks. Di dalam
rongga toraks, esoagus berada di mediastinum superior antara trakea dan kolumna
ertebra terus ke mediastinum posterior di belakang atrium kiri dan menembus
diaragma setinggi ertebra torakal (: dengan %arak kurang lebi" 4 cm di depan
ertebra. Ak"irnya esoagus ini sampai di rongga abdomen dan bersatu dengan
lambung di daera" kardia. 6erdasarkan letaknya esoagus dibagi dalam bagian
serikal, torakal, dan abdominal. Esoagus menyempit pada tiga tempat. Penyempitan
pertama yang bersiat singter terletak setinggi tulang ra-an krikoid pada batas antara
esoagus dengan aring, yaitu tempat perali"an otot serat lintang men%adi otot polos.
Penyempitan kedua terletak di rongga dada bagian tenga", akibat tertekan lengkung
aorta dan bronkus utama kiri. Penyempitan ini tidak bersiat singter. Penyempitan
4
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 5/15
terak"ir terletak pada "iatus esoagus diaragma yaitu tempat esoagus berak"ir pada
kardia lambung. 2tot polos pada bagian ini murani bersiat singter. Inerasi esoagus
berasal dari dua sumber utama, yaitu sara parasimpatis N. agus dan sara simpatis
dari serabut&serabut ganglia simpatis serikalis inerior, N. torakal dan N.
splangnikus.#7$
III. *I)I2L23I MENELAN
*ase menelan
Dikutip dari kepustakaan#;$
Proses menelan dapat dibagi dalam tiga ase yaitu <
(. ase oral
5
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 6/15
*ase oral ter%adi secara sadar, makanan yang tela" dikunya" dan bercampur
dengan liur akan membentuk bolus makanan. 6olus ini akan bergerak dari rongga
mulut ke dorsum lida" ke oroaring akibat kontraksi otot intrinsik lida". !ontraksi M.
leator eli palatini mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lida" diperluas,
palatum molle terangkat dan bagian atas dinding posterior aring akan terangkat pula.
6olus kemudian akan terdorong ke posterior karena lida" yang terangkat ke atas.
6ersamaan dengan ini ter%adi penutupan nasoaring sebagai akibat kontraksi M.
leator palatini. )elan%utnya ter%adi kontraksi M. palatoaring, se"ingga bolus
makanan tidak akan berbalik ke rongga mulut.#(, 7$
1. ase aringeal
*ase aringeal ter%adi secara releks pada ak"ir ase oral, yaitu perpinda"an
bolus makanan dari aring ke esoagus. *aring dan laring bergerak ke atas ole"
kontraksi M. stiloaring, M. salingoaring, M. tiro"ioid dan M. palatoaring. Aditus
laring tertutup ole" epiglotis, sedangkan ketiga singter laring, yaitu plika
arieepiglotika, plika entrikularis dan plika okalis tertutup karena kontraksi M.
ariepiglotika dan M. aritenoid obli=us. 6ersamaan dengan itu ter%adi peng"entian
aliran udara ke laring karena releks yang meng"ambat pernapasan se"ingga bolus
makanan tidak akan masuk ke saluran napas. )elan%utnya bolus makanan akan
meluncur ke ara" esoagus, karena alekula dan sinus piriormis suda" dalam
keadaan lurus.#(, 7$
6
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 7/15
4. ase esoagial
*ase esoageal adala" ase perpinda"an bolus makanan dari esoagus ke
lambung. Dalam keadaan istira"at introitus esoagus selalu tertutup. Dengan adanya
rangsangan bolus makanan pada ak"ir ase aringeal, mka ter%adi relaksasi M.
krikoaring, se"ingga introitus esoagus terbuka dan makanan masuk ke esoagus.
3erakan bolus makanan pada esoagus bagian atas masi" dipengaru"i ole" kontraksi
M. konstriktor aring inerior pada ak"ir ase aringeal. )elan%utnya bolus akan
didorong ke distal ole" gerak peristaltik esoagus.#(, 7$
I>. E>ALUA)I MENELAN DEN3AN END2)!2PI *LE!)I6EL #*EE)$
*EE) merupakan prosedur instrumen yang digunakan untuk mengealuasi
ungsi menelan dan menuntun penatalaksanaan kelainan menelan. Dengan
menggunakan endoskopi transnasal untuk memisualisasikan secara langsung
anatomi struktur yang penting dalam proses menelan agar dapat mengealuasi
pergerakan struktur tersebut selama menelan makanan maupun minuman. )ecara
umum komponen dasar *EE) meliputi<
• Penilaian anatomi dan isiologi menelan< elar, anatomi aring dan laring,
pergerakan dan sensasi yang berkaitan dengan proses menelan
•
Penilaian ungsi menelan makanan dan cairan secara langsung.• Aplikasi manuer terapi, modiikasi diet dan strategi perilaku, serta ealuasi
eektiitasnya.
A. Indikasi
7
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 8/15
)ecara umum, indikasi *EEs adala" untuk mengealuasi pasien dengan
kesulitan menelan dan kemungkinan risiko aspirasi dalam proses menelan. Metode ini
%uga dapat menentukan intake nutrisi yang optimal untuk meminimalkan risiko
aspirasi. Indikasi lain adala" < menilai struktur anatomi oroaring, nasoaring, dan
laringoaring. Menilai integritas sensorik struktur aring dan laring. Menilai
kemampuan pasien untuk melindungi %alan napas pada saat menlan.
0anda dan ge%ala disagia di ba-a" ini dapat mengindikasikan untuk
dilakukan pemeriksaan *EE), yakni <
• 5i-ayat disagia aringeal
• !esulitan mengola" sekret oral
• !esulitan dalam mengkoordinasikan proses menelan dan bernapas.
• !ualitas okal yang abnormal disertai suspek disagia
• *atig selama menelan
• 3lobus p"aryngeus
Aplikasi *EE) pada kelompok pasien dengan disagia tela" diketa"i dalam
literatur #Langmore,1::($. *EE) dapat diaplikasikan pada beberapa populasi
berbeda, yakni pasien&pasien dengan kelainan neurologis seperti stroke dan tumor di
kepala serta post beda" kepala le"er.#7, 8, ?$
6. !ontraindikasi
• Agitasi berat dan tidak kooperati
• !elainan pergerakan yang berat
• 5i-ayat asoagal
• 5i-ayat epistaksis yang berat
• 0rauma nasal
• 5i-ayat penatalaksanaan pada kanker kepala maupun le"er #beda",
kemoterapi, radioterapi$
8
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 9/15
• 2bstruksi pada kedua saluran nasal
• !ondisi kardioaskuler yang tidak stabil
• 5i-ayat pengobatan antikoagulan• )tenosi nasoaringeal
• *raktur pada -a%a" atau basis kranii
• Pasien dengan kelainan dara"
• Etiologi disagia berlokasi di esoagus.#7, 8, ?$
9. !euntungan
*EE) memberikan inormasi anatomi yang lebi" baik termasuk ada tidaknya
akumulasi sekret. *EE) %uga lebi" sensiti dalam ealuasi masuknya bolus, aspirasi
dan residu aringeal dibanding M6).#/$
6eberapa keuntungan *EE) dibanding ealuasi ungsi menelan yang lain
adala" sebagai berikut<
• Non radiakti
• Portabel
• 0idak memerlukan ruangan k"usus
• Hasilnya dapat langsung diketa"ui.#$
D. kelema"an
• 6lind spot #isusalisasi tertutup pada saat menalan$
• 0idak dapat mengealuasi krikoaring ungsi otot&otot aring dan laring
• 0idak dapat mengealuasi kelainan dalam esoagus.#?$
E. Prosedur pemeriksaan
9
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 10/15
Agar pemeriksaan *EE) ini dapat berlangsung dengan baik dan untuk
meng"indari komplikasi yang mungkin timbul, perlu diper"atikan persiapan yang
optimal. Persiapan meliputi<
(. Persiapan penderita
)ebelum tindakan *EE) perlu dilakukan<
• Anamnesis lengkap dan cermat
• Pemeriksaan 0H0 rutin
• Pemeriksaan dara" tertutama penderita dengan kecurigaan gangguan
perdara"an.
• Pemeriksaan tanda&tanda ital sesaat sebelum pemeriksaan.#?$
1. Anestesi
Anestesi dan atau dekongestan topikal digunakan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman. Namun demikian penggunaannya tidak dian%urkan karena dapat
mempengaru"i aspek sensoris dari menelan. Pemakaian lubrikan #!&@ 'elly$ di u%ung
endoskop dapat memuda"kan insersi endoskop.#8$
4. Persiapan alat
Alat&alat dan ba"an yang dibutu"kan adala" <
• Endoskop leksibel
• Lig"t source
• )timulator sensoris pada u%ung endoskop
10
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 11/15
• Monitor teleisi
• !amera dan ideo untuk merekam
• Maigra• Minuman dan makanan yang ber-arna dengan berbagai konsistensi.#1, ?$
Alat&alat pemeriksaan *EE)
Dikutip dari kepustakaan#(:$
7. 0a"ap Pemeriksaan
0a"ap pemeriksaan dibagi dalam 4 ta"ap <
a. Pemeriksaan sebelum pasien menelan # preswallowing assesment $ untuk menilai
ungsi muscular dari oromotor dan mengeta"ui kelainan ase oral.
b. Pemeriksaan langsung dengan memberikan berbagai konsistensi makanan, dinilai
kemampuan pasien dan diketa"ui konsistensi apa yang paling aman untuk pasien
11
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 12/15
c. Pemeriksaan terapi dengan mengaplikasikan berbagai manuer dan posisi kepala
untuk menilai apaka" terdapat peningkatan kemampuan menelan.#$
;. 0eknik pemeriksaan
*EE) dilakukan di poliklinik atau ruang pera-atan. Pasien dalam posisi
duduk meng"adap pemeriksa. Endoskop dimasukkan ke dalam estibulum nasi
menelusuri dasar "idung, ke ara" eloaringeal masuk ke dalam oroaring. Pada
pemeriksaan *EE) perlu diper"atikan "al&"al sebagai berikut< Ealuasi laring dan
supraglottis meliputi plika ariepiglotik, incisura interaritenoid, plika okalis dan plika
entrikularis, subglotik dan bagian proksimal trakea. Ealuasi pergerakan laring pada
saat respirasi dan onasi. Ealuasi pengaturan sekret. Prosedur pemeriksaan *EE) ada
1 ta"ap, pertama yaitu ealuasi releks adduktor laring ter"adap rangsangan berupa
pulsasi udara yang diberikan melalui saluran k"usus dalam endoskop dan yang kedua
ealuasi menelan makanan ber-arna dengan berbagai konsistensi.#?$
12
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 13/15
3ambaran skematik pemerksaan *EE)
Dikutip dari kepustakaan#(:$
*. Ealuasi Pemeriksaan
Dengan pemeriksaan *EE) dinilai ; proses isiologi dasar seperti
a. )ensitiititas pada daera" oroaring dan "ipoaring yang sangat berperan
dalater%adinya aspirasi. b. )pillage #pres-allo-ing leakage$< masuknya makanan ke dalam "ipoaring
sebelum releks menelan mulai se"ingga muda" ter%adi aspirasi.c. 5esidu< menumpuknya sisa makanan pada daera" alekula, sinus piriormis
kanan dan kiri, poskrikoid dan dinding aring posterior se"ingga makanan
tersebut akan muda" masuk ke %alan napas pada saat proses menelan ter%adi
ataupun sesuda" proses menelan.d. Aspirasi< masuknya makanan ke %alan napas mele-ati pita suara yang sanagt
berperan ter"adap ter%adinya komplikasi paru.#(($
13
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 14/15
3.Ealuasi transpor 6olus
)etela" ealuasi kemampuan proteksi %alan napas, selan%utnya dilakuakn
penilaian transpor bolus makanan dan cairan yang tela" diberi pe-arna. !onsistensi
makanan yang diberikan berdasarkan diet yang terak"ir diberikan dantemuan ealuasi
disagia sebelumnya. Makanan diberikan dengan ukuran bolus yang makin besar
mulai dari B sendok t"e #sdt$, C sdt, dan ( sdt. 9airan diberikan le-at sendok te",
cangkir dan sedotan. Proses menelan di ealuasi untuk masing&masing presentasi.
Urutan pemberian makanan mulai dari cairan, makanan lunak dan makana padat.
*aktor&aktor yang dinilai adala" transit time oral, tepatnya -aktu inisisasi menelan,
eleasi laring, spillage, residu, kekuatan dan koordinasi menelan, penutupan laring
#retroleksi epiglotis dan penutupan plika okalis$, reluks, penetrasi, dan aspirasi.
Per"atikan kemampuan membersi"kan residu makanan atau miuman, penetrasi dan
aspirasi, baik secara spontan ataupun dengan cara&cara tertentu misalnya dengan
meruba" posisi kepala ke kiri atau ke kanan, menelan beberapa kali atau menelan
kuat&kuat.#1, ?$
H. !omplikasi
)urei yang dilakukan ole" Langmore pada ta"un (; menemukan "anya
1? kasus dari 8::: prosedur *EE) yang mengalami komplikasi. Adapun komplikasi
yang bisa timbul pada pemeriksaan *EE) adala" sebagai berikut<
14
8/10/2019 endoskopi 3
http://slidepdf.com/reader/full/endoskopi-3 15/15
a. 5asa tidak nyaman < biasanya ringan, dari ;:: pemeriksaan dengan *EE)
dilaporkan /8 pasien merasa tidak nyaman yang ringan. b. Epistaksis < terdapat kurang dari (,( kasus epistaksis dilaporkan selama
pemeriksaan *EE). Pemeriksaan dian%urkan untuk -aspada pada pasien yang
diberikan terapi antikoagulan, mereka dengan kelainan pembekuan dara" serta
yang memiliki ri-ayat beda" nasala sebelumnya.c. 5espon asoagal< sinkop asoagal merupakan tipe sinkop yang paling
sering ter%adi selama prosedur *EE). Dalam sebua" studi dengan ;::
prosedur *EE)0 yang dilakuakan, tidak terdapat laporan #1, (($
DA*0A5 PU)0A!A
15