endokrin dm
DESCRIPTION
endoTRANSCRIPT
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada :hiperglikemia akibat gangguan pada :1. Kerja insulin1. Kerja insulin2. Sekresi insulin2. Sekresi insulin3. Atau keduanya3. Atau keduanya
Bila berlangsung terus kerusakan Bila berlangsung terus kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan berbagai organ : mata, ginjal, saraf, jantung berbagai organ : mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.dan pembuluh darah.
KlasifikasiKlasifikasi
1. Diabetes Idiopatik1. Diabetes Idiopatik
1.1. DM tipe 1 : IDDM1.1. DM tipe 1 : IDDM
1.2. DM tipe 2 : NIDDM1.2. DM tipe 2 : NIDDM
2. Diabetes sekunder akibat faktor 2. Diabetes sekunder akibat faktor lainlain
Sebagian besar pasien diabetes Sebagian besar pasien diabetes adalah kelompok DM tipe 2adalah kelompok DM tipe 2
Tes LaboratoriumTes Laboratorium
Jenis tes pada pasien DMJenis tes pada pasien DM
dapat berupa : dapat berupa : Tes SaringTes Saring Tes DiagnostikTes Diagnostik Tes Pemantauan TerapiTes Pemantauan Terapi Tes Untuk Mendeteksi Tes Untuk Mendeteksi
KomplikasiKomplikasi
Tes SaringTes SaringTes-tes saring pada DM adalah :Tes-tes saring pada DM adalah : Gula darah puasa (GDP)Gula darah puasa (GDP) Gula darah sewaktu (GDS)Gula darah sewaktu (GDS) Tes urin : - Tes konvensionalTes urin : - Tes konvensional
- Tes carik celup- Tes carik celup
Tujuan :Tujuan : Untuk mendeteksi kasus DM Untuk mendeteksi kasus DM
sedini mungkin shg dapat sedini mungkin shg dapat dicegah terjadinya komplikasi dicegah terjadinya komplikasi kronikkronik
Indikasi :Indikasi : Usia > 45 tahunUsia > 45 tahun BB > 110% BB ideal atau IMT > 23 BB > 110% BB ideal atau IMT > 23
kg/mkg/m22
Hipertensi ≥ 140/90 mmHgHipertensi ≥ 140/90 mmHg Riwayat DM dalam garis keturunanRiwayat DM dalam garis keturunan Riwayat abortus berulang, Riwayat abortus berulang,
melahirkan bayi cacat atau BBL > melahirkan bayi cacat atau BBL > 4000 gram4000 gram
Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl dan atau Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl dan atau TG ≥ 250 mg/dlTG ≥ 250 mg/dl
Tes DiagnostikTes Diagnostik
Tes-tes diagnostik pada DM adalah :Tes-tes diagnostik pada DM adalah : GDPGDP GDSGDS Glukosa jam ke-2 TTGOGlukosa jam ke-2 TTGO
Tujuan :Tujuan :
Untuk memastikan diagnosis DM Untuk memastikan diagnosis DM pada individu dengan keluhan pada individu dengan keluhan klinis khas DM atau mereka yang klinis khas DM atau mereka yang terjaring pada tes saringterjaring pada tes saring
Indikasi : Indikasi : - Ada keluhan klinis khas DM : poliuria, polidipsi, Ada keluhan klinis khas DM : poliuria, polidipsi,
polifagia, lemah, penurunan BB yang tidak jelas polifagia, lemah, penurunan BB yang tidak jelas penyebabnyapenyebabnya
- Hasil Tes saring:Hasil Tes saring:
a. GDS plasma vena = 110 – 199 mg/dla. GDS plasma vena = 110 – 199 mg/dl
darah kapiler = 90 – 199 mg/dl ataudarah kapiler = 90 – 199 mg/dl atau
b. GDP plasma vena = 110 – 125 mg/dlb. GDP plasma vena = 110 – 125 mg/dl
darah kapiler = 90 – 109 mg/dl ataudarah kapiler = 90 – 109 mg/dl atau
c. Tes glukosa/reduksi urin positifc. Tes glukosa/reduksi urin positif
Indikasi TTGO :Indikasi TTGO :
a. Keluhan klinis tidak ada dan pada tes a. Keluhan klinis tidak ada dan pada tes diagnostik pertama :diagnostik pertama :
GDS plasma vena = 110 – 199 mg/dlGDS plasma vena = 110 – 199 mg/dl
GDP plasma vena = 110 – 125 mg/dlGDP plasma vena = 110 – 125 mg/dl
b. Tes diagnostik pertama :b. Tes diagnostik pertama :
GDS plasma vena ≥200 mg/dlGDS plasma vena ≥200 mg/dl
GDP plasma vena ≥126 mg/dlGDP plasma vena ≥126 mg/dl
Setelah diulang :Setelah diulang :
GDS plasma vena <200 mg/dlGDS plasma vena <200 mg/dl
GDP plasma vena <126 mg/dlGDP plasma vena <126 mg/dl
c. DM Gestasic. DM Gestasi
Tes Monitoring Terapi :Tes Monitoring Terapi :
GDPGDP GD2PPGD2PP A1cA1c
Tes Untuk Mendeteksi Tes Untuk Mendeteksi Komplikasi :Komplikasi : MikroalbuminuriaMikroalbuminuria Ureum, kreatinin, asam uratUreum, kreatinin, asam urat Kolesterol totalKolesterol total Kolesterol LDLKolesterol LDL Kolesterol HDLKolesterol HDL TrigliseridaTrigliserida
Tujuan :Tujuan :
Untuk memantau keberhasilan Untuk memantau keberhasilan pengobatan untuk mencegah pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi kronik DMterjadinya komplikasi kronik DM
Indikasi :Indikasi :
Individu yang didiagnosis :Individu yang didiagnosis : DMDM TGT (Toleransi Glukosa TGT (Toleransi Glukosa
Terganggu)Terganggu) GDPT (Glukosa Darah Puasa GDPT (Glukosa Darah Puasa
Terganggu) Terganggu)
TGT :TGT : Suatu keadaan dimana kadar Suatu keadaan dimana kadar glukosa darah meningkat tetapi glukosa darah meningkat tetapi belum mencapai parameter belum mencapai parameter untuk didiagnosis sebagai DMuntuk didiagnosis sebagai DM
Langkah-langkah Langkah-langkah pelaksanaan pengendalian pelaksanaan pengendalian DM :DM : GDP, GD2PP frekuensinya GDP, GD2PP frekuensinya
tergantung kebutuhan pasientergantung kebutuhan pasien Tes A1c, 2 – 4 kali/tahunTes A1c, 2 – 4 kali/tahun Tes fraksi lipid 1 kali/tahunTes fraksi lipid 1 kali/tahun
Tes Glukosa Darah : GDS, Tes Glukosa Darah : GDS, GDP, GD2PP, TTGOGDP, GD2PP, TTGOPRAANALITIKPRAANALITIK GDPGDP
- Pasien dipuasakan 8 – 12 jam sebelum tes- Pasien dipuasakan 8 – 12 jam sebelum tes- Semua obat dihentikan dulu- Semua obat dihentikan dulu
GD2PPGD2PP- Dilakukan 2 jam setelah tes GDP- Dilakukan 2 jam setelah tes GDP- Pasien diberikan makanan yang mengandung - Pasien diberikan makanan yang mengandung
100 gram KH sbl tes100 gram KH sbl tes TTGOTTGO
- Tiga hr sbl tes makan seperti biasa- Tiga hr sbl tes makan seperti biasa- Kegiatan jasmani seperti yang biasa - Kegiatan jasmani seperti yang biasa dilakukandilakukan- Puasa minimal 8 jam dimulai malam hari,- Puasa minimal 8 jam dimulai malam hari,
boleh minum air putihboleh minum air putih
Persiapan sampel :Persiapan sampel :
Pengambilan sampel Pengambilan sampel sebaiknya pagi hari karena sebaiknya pagi hari karena adanya variasi diurnal. Pada adanya variasi diurnal. Pada sore hari glukosa darah lebih sore hari glukosa darah lebih rendah sehingga banyak rendah sehingga banyak kasus DM yang tidak kasus DM yang tidak terdiagnosisterdiagnosis
Sampel plasma stabil selama < Sampel plasma stabil selama < 1 jam1 jam
Untuk sampel simpan, Untuk sampel simpan, tambahkan Natrium Fluorida 2,5 tambahkan Natrium Fluorida 2,5 mg/ml darah. Sampel ini stabil mg/ml darah. Sampel ini stabil pada suhu 15 – 25 C selama 24 pada suhu 15 – 25 C selama 24 jam, dan pada suhu 4 C stabil jam, dan pada suhu 4 C stabil selama 10 hr.selama 10 hr.
Sampel serum stabil selama < 2 Sampel serum stabil selama < 2 jamjam
Nilai RujukanNilai Rujukan
TESTES SAMPELSAMPEL (mg/dl(mg/dl))
GDSGDSDarah venaDarah vena
Darah Darah kapilerkapiler
< 110< 110
< 90< 90
GDPGDPDarah venaDarah vena
Darah Darah kapilerkapiler
< 100< 100
< 90< 90
GD2PPGD2PPDarah venaDarah vena
Darah Darah kapilerkapiler
< 140< 140
< 120< 120
PASCA ANALITIKPASCA ANALITIK
Interpretasi Tes Glukosa DarahInterpretasi Tes Glukosa Darah
TESTES SAMPELSAMPELBUKANBUKAN
DMDM
BELUMBELUM
PASTI PASTI
DMDMDMDM
GDSGDS
Plasma Plasma venavena
Darah Darah kapilerkapiler
< 110< 110
< 90< 90110 – 199110 – 199
90 – 19990 – 199≥≥200200
≥≥200200
GDPGDP
Plasma Plasma venavena
Darah Darah kapilerkapiler
< 110< 110
< 90< 90110 – 125110 – 125
90 – 10990 – 109≥≥126126
≥≥110110
GD2PPGD2PPDarah venaDarah vena
Darah Darah kapilerkapiler
< 140< 140
< 120< 120140 – 200140 – 200
120 - 200120 - 200>200>200
>200>200
Interpretasi hasil TTGOInterpretasi hasil TTGO
KriteriKriteriaa
GDPGDP 2 Jam TTGO2 Jam TTGO
GDPTGDPT ≥ ≥ 110 serta < 110 serta < 126126 < 140< 140
TGTTGT < 126< 126 ≥ ≥ 140 serta < 140 serta < 200200
DMDM ≥ ≥ 126126 ≥ ≥ 200200
Tes Glukosa UrineTes Glukosa Urine
PRAANALITIKPRAANALITIK
Persiapan pasien sama dengan Persiapan pasien sama dengan persiapan pasien pada tes persiapan pasien pada tes glukosa darah puasa dan tes glukosa darah puasa dan tes glukosa darah post prandial glukosa darah post prandial (selanjutnya lihat penuntun (selanjutnya lihat penuntun praktikum)praktikum)
Tes A1cTes A1c
Hb A1c (Hb Adult 1c) atau tes A1c Hb A1c (Hb Adult 1c) atau tes A1c merupakan pedoman untuk merupakan pedoman untuk memonitor terapi DM karena memonitor terapi DM karena dapat diperoleh informasi rata-dapat diperoleh informasi rata-rata kadar glukosa darah selama rata kadar glukosa darah selama 40 – 60 hari terakhir40 – 60 hari terakhir
Frekuensi tes A1c disesuaikan Frekuensi tes A1c disesuaikan dengan kebutuhan pasien secara dengan kebutuhan pasien secara individual diantaranya :individual diantaranya :
Terapi berdsrkan tipe DMTerapi berdsrkan tipe DM Frekuensi yang Frekuensi yang direkomendasikdirekomendasikanan
DM tipe 1 dg terapi DM tipe 1 dg terapi min./sedangmin./sedang 3 – 4 kali/tahun3 – 4 kali/tahun
DM tipe 1 dg terapi intensifDM tipe 1 dg terapi intensif Setiap 1 – 2 Setiap 1 – 2 bulanbulan
DM tipe 2DM tipe 2 2 kali/tahun utk 2 kali/tahun utk pasien stabilpasien stabil
DM pregestasiDM pregestasi Setiap 1 -2 Setiap 1 -2 bulanbulan
DM gestasiDM gestasiSetiap 1 -2 Setiap 1 -2 bulanbulan
PRAANALITIKPRAANALITIK
Persiapan pasien :Persiapan pasien :Pasien tidak perlu dipuasakanPasien tidak perlu dipuasakanPersiapan sampel :Persiapan sampel :Darah kapiler atau plasma vena Darah kapiler atau plasma vena Darah simpan stabil sampai 4 minggu Darah simpan stabil sampai 4 minggu
pada suhu 2 – 8 oC atau 2 minggu pada suhu 2 – 8 oC atau 2 minggu pada suhu 20 -25 oCpada suhu 20 -25 oC
Utk jangka panjang disimpan di Utk jangka panjang disimpan di freezerfreezer
PASCA ANALITIKPASCA ANALITIK
INTERPRETASI :INTERPRETASI :
Kriteria Kriteria PengendalianPengendalian
Kriteria A1c Kriteria A1c (%)(%)
BaikBaik < 6,5< 6,5
SedangSedang 6,5 - 86,5 - 8
BurukBuruk > 8> 8
Tes MikroalbuminuriaTes Mikroalbuminuria PRAANALITIKPRAANALITIKPersiapan pasien : Tdk ada (tidak ada variasi Persiapan pasien : Tdk ada (tidak ada variasi
diurnal pada mikroalbuminuria DM)diurnal pada mikroalbuminuria DM)Persiapan sampel :Persiapan sampel :- Sebaiknya urin segar. Tes dilakukan < 2 jam Sebaiknya urin segar. Tes dilakukan < 2 jam
setelah urin dikemihkansetelah urin dikemihkan- Wadah penampung urin dari plastik, tanpa Wadah penampung urin dari plastik, tanpa
bahan pengawetbahan pengawet- Albumin urin stabil pada suhu 4 C 1 minggu. Albumin urin stabil pada suhu 4 C 1 minggu.
Sampel simpan lama, albumin urin stabil Sampel simpan lama, albumin urin stabil pada suhu -20 C s/d -80 Cpada suhu -20 C s/d -80 C
Prinsip tes :Prinsip tes :Berdasarkan ikatan kuat antara Berdasarkan ikatan kuat antara
sulfonephthalein dg albumin : mghasilkan sulfonephthalein dg albumin : mghasilkan perubahan warna lalu diukur secara perubahan warna lalu diukur secara fotometrikfotometrik
Alat dan Bahan : Alat Clinitek, reagen strips : Alat dan Bahan : Alat Clinitek, reagen strips : Multistix, urinMultistix, urin
ANALITIKANALITIK
Cara kerja : Sesuai dengan alat Cara kerja : Sesuai dengan alat yang digunakanyang digunakan
Nilai rujukan :Nilai rujukan :
< 20 mg/L (<0,02 g/L) atau< 20 mg/L (<0,02 g/L) atau
≤ ≤ 30 mg/24 jam (≤0,03 g/24 jam)30 mg/24 jam (≤0,03 g/24 jam)
PASCA ANALITIKPASCA ANALITIK
Interpretasi:Interpretasi:
KategoriKategori Urin 24 jamUrin 24 jam Urin waktu Urin waktu tttttt Urin sewaktuUrin sewaktu
Mg/24 jamMg/24 jam ΜΜg/menitg/menit ΜΜg/mg kreatining/mg kreatinin
NormalNormal < 30< 30 < 20< 20 < 30< 30
Mikroal-Mikroal-buminuribuminuriaa
30 -29930 -299 20 - 19920 - 199 30 - 29930 - 299
Makroa-Makroa-buminuribuminuriaa
> 300> 300 ≥ ≥ 200200 ≥ ≥ 300300